PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERTODE 2009-2013
Oleh
LINDAWATI LIBUNELO NIM:931 411 175
Pembimbing
Pembimbing ll
I
Supardi Nani. SE. M.Si NtP.19760717 200501 1 A02
Mengetahui Ketua Jurusan planajemen
NlP. 19730305 200212 1 003
PENGARUH RETURN ON ASET (ROA} TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Lindawati Libunelol, Supardi Nani, SE., M.Si2, Lanto M. Amati, S.Sos.,M.Si3
Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo
Lindawati Libunelo. 931 411 175. 2015. Pengaruh Return On Assef (ROA) Terhadap Return Saham pada perusahaan TELEKOMUNIKASI Yang Terdaftar
Di BEl. Skripsi Program Studi 51 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Supardi Nani, SE., M.Sidan lbu Lanto Miriatin. Amali, S.Sos., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari return on asset (ROA) terhadap return saham. Data dalam penelitian ini didapatkan dengan mengunduh
laporan keuangan tahunan melalui website resmi masing-masing sektor pada perusahaan TELEKOMUNIKASI, sehingga data dalam penelitian
sekunder. Populasi dalam penelitian sebanyak 7
ini
data
perusahaan
TELEKOMUNIKASI, kemudian pengambilan sampel dengan metode Purposive
Sampling. Sehingga sampel yang dijadikan objek penelitian adalah
5
Perusahaan TELEKOMUNIKASI. Analisis data menggunakan bantuan program e-views.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial Return On Assef (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, pada Perusahaan TELEKOMUNIKASI Yang Terdaftar Di BEI 2009-2013. Dapat pula dilihat bahwa
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat baik dengan nilai koefisien determinasi
52,4o/o.
Kata Kunci'. Return On Aset, Return Saham 1
Lindawati Libunelo. Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Negeri Gorontalo 2,
Supardi Nani, SE., M.Si. Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3., Lanto M. Amali, S.Sos., M.Si, Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN Dalam melakukan investasi di pasar modal, investor terlebih dahulu harus
mengetahui profil perusahaan secara umum, selanjutnya mencari informasi mengenai aktivitas perusahaan dalam mengelola asetnya, apakah terjadi tren
peningkatan profit, atau bahkan penurunan. Dalam hal ini, lnformasi yang
di
pasar modal meliputi informasi yang bersifat fundamental dan teknikal. lnformasi yang bersifat teknikal seperti: keadaan diperlukan oleh investor
perekonomian, sosial dan politik suatu negara. Selain memperhatikan informasi
yang teknikal, investor juga mulai memperhatikan informasi yang bersifat fundamental yang diperoleh dari intern perusahaan khususnya kondisi keuangan perusahaan dalam melakukan transaksi saham di bursa efek lndonesia. Harapan untuk memperoleh returnjuga terjadi dalam assef financial.
Suatu assef financial menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa
yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada
masa mendatang Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi
maka
ia harus bersedia
menanggung resiko lebih tinggi, demikian pula
sebaliknya bila menginginkan return rendah maka resiko yang akan ditanggung
juga rendah. Bagi pemegang saham, faktor fundamental memberikan gambaran yang jelas dan bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dan menjadi tanggung jawabnya dalam mengelola perusahaan. Harga saham yang
meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau prestasi manajemen dalam mengelola usahanya sangatlah baik.
Berbagai masalah yang ada, menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi harga saham perusahaan telekomunikasi daritahun-ketahun. Hal tersebut menjelaskan
bahwa telah terjadi banyak perubahan baik dari internal dan eksternal perusahaan. lnternal perusahaan menyangkut strategi perusahaan untuk memperluas usahanya (produk, merek, dan konsumen). Ekstenal perusahaan menyangkut kebijakan pasar, kebijakan pemerintah yang secara langsung akan
mengubah tujuan perusahaan. Perubahan-perubahan tersebut akan menyebabkan reaksi pasar yang berbeda-beda sehingga sangat sulit untuk meramalkan secara pasti apakah saham yang ditanamkan pada perusahaan
akan meningkat pada periode selanjutnya. Berikutnya adalah kecenderungan
investor menanamkan modalnya pada perusahaan dengan fundamental keuangan yang kuat dan pasar yang menjanjikan keuntungan yang besar seperti perusahaan keuangan, property, dan pertambangan.
Adapun tujuan yakni untuk mengetahui apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Return Saham Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar pada Bursa Efek lndonesia.
KAJIAN TEORI Profitabilitas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan atau
kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pada
periode tertentu merupakan kemampuan suatu perusahaan. Sebagaimana disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modalsaham tertentu.
Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2001), menerangkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari
modal yang digunakan untuk menghasilkan Iaba tersebut. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dengan menggunakan modal yang cukup tersedia. Kinerja manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas
ini
umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh
perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan
perusahaan. Adanya kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba, dan menjadi tolak ukur bagi investor untuk melihat kinerja perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula minat investor untuk menanamkan modalnya.
Return On Asset (ROA) Return On Asse/ (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut Hartati dalam penelitiannya (2010), Return on assef (ROA) adalah kemampuan perusahaan memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Ratio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efesiensi manajemen.
Adapun menurut Hanafi dan Halim (2003), tingkat pengembalian aktiva (ROA) dapat diukur dengan formula sebagai berikut:
Laba Bersih
x
ROA =
100%
Total Asset Tinggi rendahnya Return On Assef tergantung pada pengelolaan asset perusahaan oleh manajemen yang menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan dan
sebaliknya, rendahnya ROA dapat disebabkan oleh banyaknya asset perusahaan yang menganggur, investasi dalam persediaan terlalu banyak, kelebihan uang kertas, aktiva tetap beroperasi dibawah normal dan lain-lain. (Putri, 2012).
Return Saham Return merupakan tingkat pengembalian yang dinikmati oleh investor dari
kelebihan investasi yang dilakukan. Tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak akan mau berinvestasi.
Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Sebagaimana disampaikan oleh Savitri (2012), Return saham adalah
tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Lebih lanjut, savitri (2012), menjelaskan bahwa setiap investasi
baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung. Penghitungan return saham (total return) terdiri dari capitalgatn (/oss) dan
yield (Jogiyanto, 1998). Capital gain (/oss) merupakan selisih antara
nilai
pembelian saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari
capital garn disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil dari harga beli disebul capital loss. Sedangkan yield (dividen) merupakan pembagian laba bersih badan usaha
kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham.Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen (Jogiyanto, 2OO3).
Return Total = Capital gain (lossl + yield Untuk mencari Retun Saham digunakan dengan rumus (Jogiyanto, 1998): Pt
-
Pt-r
Return Saham = P",
Keterangan: Pt
= Harga saham periode sekarang
P".,
= Harga saham periode sebelumnya
Adapun penelitian terdahulu terkait dengan judul yang diteliti, yang merupakan acuan penulis dalam melakukan penelitian. Penelitin tersebut meliputi penelitian Hartati (2010), Putri (2012), Savitri (2012), Lokasi penelitian
yaitu pada Perusahaan Telkomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia.
Populasi dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan
Perusahaan.
Telkomunikasi dari tahun 2009-2013. Kemudian pengambilan sampel yakni Full
Sampling, sehingga sampel yang dijadikan dalam penelitian ini berjumlah 5 tahun dalam laporan keuangan pada Perusahaan Telkomunikasi yang terdaftar di BEl.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian Ini adalah analisis regresi
sederhana. Persamaan regresinya menurut Sugiyono (1998) adalah sebagai berikut:
Y=o+B(ROA) Beberapa asumsi sebelum melakukan analisis regresi yakni Uji
t
dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat
secara individu, sedangkan dan Analisis Koefisien Determinasi (AdTusted Rsquere).
HASIL PENELITIAN
Penellitian
ini
dilaksanakan pada Perusahaan Telkomunikasi yang
terdaftar di Bursa Efek lndonesia periode 2009 sampai 2013 dengan data yang
diperoleh secara tidak langsung dari ojek yang diteliti melainkan melalui data laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek lndonesia pada www.idx.c.id
1.
Variabel Return OnAssef Hasil analisis deskriptif data Return On Aset dan Return Saham Pada
Perusahaan Telkomunikasi yang terdaftar di bursa efek lndonesia
Tabel 4.1 : Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 2009-2013 ROA? Mean Median
Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sum
SumSq. Dev, Observations Cross sections
{.884400 2.000000
RETURN? 17.28295 0.000000
22.91 000
188.2353
-36.32000
€0.76923
16.17865
4.613754 2.570815
63.42969 1.250872 4.615028
1.761431
9.236496
0.414486
0.009870
-22.11000 6281.971
432.0737
25
25
5
5
96559.82
Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Return Saham Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI yang menjadi objek penelitian memiliki nilai
terendah sebesar -80,77o/o yakni pada PT. Bakrie Telkom Tbk tahun 2012 dan nilai tertinggi 188,23o/o yakni pada PT. Bakrie Telkom Tbk tahun 2009. Kemudian
rata-rata rasio Refurn Saham tahun 2009-2013 Perusahaan Telekomunikasi sebesar 17,28o/o dengan standar deviasi sebesar 63,42oh. Nilai standar deviasi
yang lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukan bahwa nilai rata-rata merupakan representasi yang kurang baik dari keseluruhan data Return Saham.
Return On Assef (ROA) merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan fungsi aktivanya dalam menghasilkan laba yang begitu besar. Nilai terendah dari Return On Assef (ROA) yakni sebesar -36,320/o yakni pada
PT. Bakrie Telkom tahun 2012. Nilai tertinggi Return On Assef (ROA) yakni sebesar 22,91% pada PT. Telekomunikasi Tbk tahun 2009. Adapun rata-rata Retum On Assef (ROA) Perusahaan Telekomunikasi tahun 2009-2013 sebesar ,088% dengan standar deviasinya sebesar 16,170/o. Nilai standar deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukan bahwa nilai rata-rata
merupakan representasi yang kurang baik dari keseluruhan data Return On Assef.
PENGUJIAN ASUMSI KLASIK Dalam mengetahui normal tidaknnya distribusi variabel dalam penelitian
ini, dilakukan dengan pengujian normallitas data dengan hasil mmenunjukkan bahwa tingkat signifikansi pengujian normalitas lebih besar dari alpha 0.05 (0,68>0.05) sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel ini mengikuti distribusi normal.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hasil analisis dengan bantuan program E-Views ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.4: Model Analisis Regresi Dependent Variable: RETURN? Method: Pooled Lea st Squares Date : 04129115 Time: 07:1 3
Sample:1
5
lnclu ded observation s:
5
ross-sections in clu ded: 5 Total pool (ba lanced) observations: 25 C
Variable
C
ROA?
Fixed Effects (Cross)
L--C L--C _FREN--C _rsAT--c _TLKM--C
oefficient Std. Error t-Statistic 21.42419 9.896126 2.164907 4.682547 1.223543 3.82703I
Prob. 0.0433 0.0011
7 9.76259 -4.885938
_B TE
_EXC
70.24594 -3
0.04834
-1 15.0743
Effects Specification C
ross-section
f
ixe
d
(d um m
y variables)
R-squared 0.524004 Mean dependentvar Adjusted R-squared 0.39874'1 S.D. dependent var S.E. of regression 49.18393 Akaike info criterion Sum squared resid 45962.13 Schwarz criterion Log likelihood - 1 29.4322 H ann an-Q uin n criter F-statistic 4.183254 Durbin-Watson stat P rob (F
-statistic)
17.28295 63.42969 10.83457 11 .127 10
10.91571 2.195965
0.009870
Sumber: Pengolahan Data E-Views 6,2O15
Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan program E-Views 6 di atas maka diperoleh model regresi sebagai berikut: Y
:21,424 + 4,6BZX
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai
t-taoer
yang diperoleh setiap
variabel. Untuk mendapatkan kesimpulan apakah menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus ditentukan oil?i
t165s1
yang akan digunakan. Nilai tr"o"r ini
bergantung pada besarnya df (degree of freedom) serta tingkat signifikansi yang
digunakan. Data observasi dalam penelitian ini sebanyak 25 data (data fime series/tahun sebanyak
5 tahun dikali dengan data cross section sebanyak 5
perusahaan) dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df sebesar n-k-1 = 25-1-1 = 23 diperoleh nilai
t-65u;
sebesar 2,068 (pada taraf 5% uji
pihak karena disesuaikan dengan hipotesis yang dibangun).
Berdasarkan analisis diperoleh nil?i
t6;tung
sebesar 3,827. Jika dibandingkan dengan nilai th;1u6s
long diperoleh lebih besar dari niloi
t12ss1.
untuk variabel Return Saham
t1"5sl
yang sebesar 2,068. Maka
Nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05, atau (0,0011<0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Nilai
t positif menunjukkan bahwa Return On Assef (ROA) mempunyai hubungan yang searah dengan Return Saham. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan95o/o (alpha 0,05) Refurn On Assef (ROA) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI selama tahun 2009-2013. Berdasarkan tabel di atas, maka nilai koefisien determinasi R Square (R2)
sebesar 0,5240. Nilai ini berarti bahwa sebesar 52,4o/o besarnya Return Saham Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI dipengaruhi oleh Return On Assef (ROA) perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Dapat pula disimpulkan bahwa variabel bebas kurang mampu menjelaskan atau
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat.
Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Return Saham sebesar hanya 47,6%
(1 0}o/o-52,4o/o).
PEMBAHASAN
Pengaruh Return On Aset Terhadap Return Saham pada Perusahaan Telkomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia tahun 2009-20{3
Pada dasarnya perusahaan dapat menawarkan saham
kepada
masyarakat melalui pasar modal untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjangnya. Adapun saham yang diterbitkan perusahaan tersebut berbentuk selembar kartas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan. Saham adalah suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan asset sebuah perusahaan. Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim atas pendapatan masa depan seorang peminjam yang dijual oleh peminjam kepada yang meminjamkan, sering juga disebut instrumen keuangan (Mishkin, 2001. 4).
Sedangkan menurut Tjiptono dan Hendy (2001: 5),
didefinisikan sebagai tanda penyertaan
Saham
dapat
atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut.
Sehingga saham merupakan proporsi kepemilikan dari seorang investor yang diterbitkan dalam sebuah lembaran kertas berharga yang diharapkan akan
menghasilkan tingkat pengembalian (Return) yang dapat mensejaterahkan investor. Return tersebut disebut dengan Return Saham. Return Saham menurut
Jogiyanto (2000:107) merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi maupun return ekspektasi yang belum terjadi namun diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Adanya peningkatan dan penurunan dari harga saham maupun Return Saham turut dipengaruhi oleh faktor fundamental dan faktor teknikal. Pada
analisis fundamental pendekatan utama yang digunakan oleh para analis
sekuritas adalah informasi laporan keuangan yang membantu dalam pengambilan keputusan investasi. lnformasi ini berupa informasi akuntansi yang
terangkum dalam laporan keuangan menyajikan informasi berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak. Bentuk informasi laporan keuangan tersebut berupa rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur prestasi keuangan perusahaan yang dipublikasikan untuk kepentingan investor (Sugiri dan Riyono, 20O4.22). Sementara Weston dan Brigham (2001: 26) mengemukakan bahwa yang
mempengaruhi harga saham yakni Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), Tingkat Bunga atas hutang Jumlah Kas Deviden yang Diberikan,
Jumlah laba yang didapat perusahaan dan Tingkat Resiko dan Pengembalian. Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Return Saham yakni tingkat pengembalian atau Return On Assef.
Return On Assef merupakan salah satu bentuk rasio Profitabilitas. Menurut Dendrawijaya (2003: 1 18) rasio Return On Assef digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan. Dengan mempunyai Return On Assef yang tinggi
akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Assef adalah rasio yang digunakan untuk mengurangi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba).
Pengujian regresi dalam penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model, hal tersebut didasarkan atas pengujian pemilihan model yakni uji chow dan Uji Hausman. Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai konstansta dari uji regresi
sebesar 21,424o/o. Nilai ini berarti bahwa apabila tidak terdapat pengaruh dari Return On Assef (ROA), maka nllai Return Saham berada pada angka tetap
sebesar 21,424o/o. Hal
ini tentunya menujukan bahwa
Telekomunikasi yang terdaftar
perusahaan
di Bursa Efek lndonesia akan memiliki 10
tingkat
7
pengembalian yang besar walaupun tanpa adanya informasi yang baik mengenai
Return On Assef (ROA).
Kemudian hasil pengujian hipotesis uji
t
ditemukan bahwa Koefisien
regresi variabel Return Saham sebesar 4,682 berarti bahwa setiap peningkatan
persentase Return On Assef (ROA) sebesar 1o/o maka akan meningkatkan (karena tanda +) Return Saham Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di
BEI sebesar 4,6820/o. Pengujian hipotesis juga menemukan hihi diperoleh lebih besar dari nilai
ttauer.
t6;1,nn
!?hg
Nilai signifikansi Return On Assef (ROA) lebih
kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Refurn On Assef (ROA) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return Saham dari Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Dapat pula dilihat dari nilai R2 sebesar 52,40o/o
yang berarti bahwa besarnya tingkat keberartian Return On Assef (ROA)
dalam dalam mempengaruhi tingkat pengembalian saham perusahaan.
Hasil positif yang ditunjukan oleh pengujian regresi mengindikasikan bahwa perusahaan telekomunikasi telah mampu untuk memaksimalkan laba perusahaan. Hal tersebut terlihat pada grafik berikut ini: 60,00 50,00
40,00 30,00 20,00
fa,:Z
*@*Return
Saham
..'w,*.RoA
10,00 0,00
3-t,oz -10,00 -20,oo -30,00
Gambar 4.1: Grafik Perkembangan Return Saham dan ROA Perusahaan Telekomunikasi
1.1
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 5 tahun tren data sebanyak 3 data yang sejalan yakni ketika ROA naik berimbas pada naiknya Return Saham perusahaan. Hal ini menjadi suatu acuan bahwa adanya dampak
yang baik (positif) dari keuntungan perusahaan terhadap harga saham yang implikasi akhirnya pada tingkat pengembalian saham (return saham) yang besar pula. Untuk itu perlunya bagi perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI terus meningkatkan tingkat profitabilitasnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartati (2010) yang berjudul "Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio
(DER), Earning Pershare (EPS) Terhadap Return Saham" (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek lndonesia). Hasil penelitiannya menemukan bahwa adanya pengaruh dari Return On Assef terhadap Return Saham perusahaan. Sehingga dengan demikian hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa
Retum On Assef (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retum Saham Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek lndonesia tahun 2009-2013.
Hasil ini tentunya harus menjadi acuan bagi perusahaan untuk
terus
memaksimalkan kinerja keuangannya. Terutama dalam hal keuntungan (Refum On Asset). Pengaruh dari return On Assef dapat dilihat cukup besar, sehingga masih
dapat disimpulkan bahwa masih ada variabel lain yang terkait dengan Return saham perusahaan. Secara fundamental masih terdapat pengaruh dari Return
On Equity, Debt to Assef ratio, Debt to Equity Ratio dan masih banyak rasio keuangan lainnya. Sementara faktor lainnya juga berasaal dari faktor teknikal yang berupa kondisi ekonomi makro di lndonesia.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan bahwa Berdasarkan pengujian hipotesis
ditemukan bahwa nilai
t5nrnn
yang diperoleh lebih besar dari nilai
ttaoer. Nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Refurn On Assef berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Return Saham dari Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
12
Sementara untuk pengujian koefisien determinasi ditemukaan bahwa nilai Adiusted R Square sebesar 0,5240. Hal ini berarti bahwa ingkat pengaruh Return
On Assef terhadap Return Saham perusahaan yang Telekomunikasi sebesar 52,40o/o. Besarnya nilai pengaruh dari Return On Assef
terhadap Return Saham
perusahaan yang Telekomunikasi dikarenakan perusahaan mampu untuk memaksimalkan keuntungannya dalam mencapai nilai perusahaan (harga saham) yang tinggi, yang secara lansung akan berdampak pada peningkatan Retum Saham. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Sebaiknya perusahaan memaksimalkan semua aspek terkait dengan faktor fundamental perusahaan, karena apabila perusahaan memiliki nilai laba yang
besar maka semakin besar pula nilai perusahaan tersebut. Dalam hal ini apabila perusahaan mampu mencapai laba yang diinginkan maka investor akan tertarik sehingga akan membuat harga saham semakin besar. Terkait
dengan Return on Assef, sebaiknya untuk pihak PT. Trikomsel oke Tbk
(TRlo), Tbk, PT. lnfoasia Teknologi Global rbk (IATG) dan
pr.
lnovasi
lnfracom Tbk (INVS) untuk terus meningkatkan kinerja keuangannya.
2.
Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya untuk menelitifundamental lainnya terkait
hubungannya dengan tingkat pengembalian saham (Return Safram) perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal lndonesia.
Jakarta.
Mediasoft lndonesia
Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed RevisiVl, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Ghazali, lmam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. BP. Universitas Diponegoro. Semarang
Hanafi, Mamduh M. dan Halim Abdul, 2003, Analisis Laporan Keuangan, AMP-YKPN,Yogyakarta Hartati. 2410. Pengaruh Return On Assef (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Pershare (EPS), Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek lndonesia). Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Martono dan Harjito Agus, (2001). Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta. Jogiyanto, S.H. 1998. Teori Portofolio dan Analisa lnvestasi. Yogyakarta: BPFE ,S.H, 2000. Teori Portofolio dan Analisa lnvestasl. Yogyakarta: BPFE ,S.H. 2003. Teori Portofolio dan Analisa lnvestasi. Yogyakarta: BPFE Kasmir, (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Dendrawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia Mishkin, Frederic. 2001. The Economic Of Money, Banking and Financial Market. New York: Addison Wesley
Michelle dan Megawati. 2005. Tingkat Pengembalian lnvestasi Dapat Diprediksi Melalui Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage. Kumpulan Jurnal Ekonomi L4
Nurhatmini l.S. 2003. Pengaruh Hari Perdagangan dan Exchange Rate terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol. 5, No. 1 Januari Putri, Anggun Amelia Bahar. 2012. Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER dan PBV terhadap Return Saham (Studikasus pada industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek lndonesia periode 2007-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang
Tika Maya Pribawanti. 2007. Analisis Pengaruh Rasrb Keuangan Terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akutansi Universitas Negeri Semarang Rosyadi, Imron. 2002. Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Harga Saham (Studi Pada 25 Emiten 4 Rasio Keuangan di BEI). Yogyakarta, Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Husnan, Suad (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE
Savitri, Dyah Ayu. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS dan PER
terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Periode 2007-2010). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang
Sugiri, Slamet dan Riyono Agus 2OO4. Akuntansi Pengantar 1. Jakarta: Selemba Empat Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Brsnis. Bandung: CV. Alfabeta
, 1998. Metode Penelitian Br'snrs. Bandung: CV. Alfabeta Syafri, Sofyan. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persana.
Darmadji Tjiptono dan Fakhruddin M Hendry, 2001. Pasar Modal di lndonesia, Salemba Empat, Jakarta
Tendi, dkk Haruman. 2005. Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Srsfemafrs terhadap Tingkat Pengembalian Saham BEJ. Jurnal Usahawan
Tim Pengajar.2014 Modul Statistika Eviews. Universitas Diponegoro 15
a
Weston J.Fred dan Brigham Eugene
F
Brigham. 20A1. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi Disertai Panduan Eviews. Yogyakarta: Uup Stim Ykpn
L6