LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Nama NIM Tempat Tanggal lahir Jurusan Program Studi Fakultas Judul Skripsi
: Abdul Majid : 203018201625 : Bogor, 29 Juli 1985 : Kependidikan Islam : Manajemen Pendidikan : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan : Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak, studi kasus di MI.Raudhatul Athfal
Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 Mei 2010
Abdul Majid
PERAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK STUDI KASUS DI MI.RAUDHATUL ATHFAL
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh
Abdul Majid 203018201625
Menyetujui Pembimbing
Drs. Faridhal Arkam M.Pd NIP. .......................................... JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul ” Peran Bantuan Operasional Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak” telah diujikan pada sidang Munaqosyah Fakultas Ilmu
Tarbiyah
dan Keguruan UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Pada
hari...................tanggal.........................2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I ( SI ) Pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Jakarta, ....................2010 Panitia Ujian Munaqosyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Rusydy Zakaria, M.ed, M.Phil NIP. 1956053019851002
Tanggal dan Tanda Tangan
(..............................)(..............................)
Sekretaris Jurusan KI-Manajemen Pendidikan Drs. H.Muarif Sam, M.Pd NIP. 196507171994031005
(..............................)(..............................)
Penguji I Drs. H.Muarif Sam, M.Pd NIP. 196507171994031005
(..............................)(..............................)
Penguji II Dra.Zikri Neni Iska, M.Psi NIP.: ………………..
(..............................)(..............................)
Mengetahui : Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr.Dede Rosyada M.A NIP.: 19571005 198703 1003
UJI REFERENSI Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak” Studi Kasus di MI.Raudhatul Athfal Meruyung Kota Depok yang disusun oleh Abdul Majid Nim 203018201625 Prodi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla, telah di uji kebenarannya oleh Dosen pembimbing skripsi pada tanggal ……………………………2010 Ciputat, ………………….2010 Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Faridhal Arkam. M.Pd Nip. ………………………………..
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan
mengucapkan
syukur
Alhamdulillah,
Penulis
panjatkan
Kehadirat ALLAH SWT atas kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Melalui lembar ini penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam rangka menyusun skripsi ini kepada: 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Rusydy Zakaria M. Ed, M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan Islam 3. Drs. H. Muarif Sam M.Pd, Ketua Prodi Manajemen Pendidikan 4. Dr. Faridhal Arkam, M.Pd, pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh bapak/ibu Dosen UIN Syarif hidayatullah Jakarta, yang banyak memberikan ilmunya kepada saya. 6. Bapak Naarih, Kepala MI.Raudhatul Athfal yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya. 7. Seluruh dewan guru MI.Raudhatul Athfal yang telah membantu mempersiapkan data-data yang penulis perlukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Untuk kedua orang tua saya, Bapak dan Ummi (Almh) yang telah memberikan banyak pelajaran berharga sejak proses kuliah hingga akhir penyelesaian skripsi ini, semoga Allah Swt memberikan penghargaan sebagai syuhada bagi ummi tersayang. 9. Kakak dan adikku, Assahlani, Asrorudin, Aang Azhari, Ade ahmad, Arijal dan Ridwan yang menjadi motivasi tersendiri setelah banyak rintangan yang penulis hadapi di akhir-akhir tahun penyelesaian tugas akhir ini.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan 2003, khususnya Program studi Manajemen Pendidikan, Lies, Pa Iskandar, Indra, Budi, Ela, Rika, Yasin, Izma, Tami, Bu Nursiyah, Riri, Neneng, Andi, Ipin, yanti dan erni. Semoga segala bantuan, bimbingan dan peran serta dalam memmbantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT, Amiin. Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta, 09 juni 2010
Abdul Majid Penulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hak asasi manusia seperti yang tercantum didalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 bab IV pasal 5 ayat 1 yang berbunyi ”setiap setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu” dan pada pasal 11 ayat dua berbunyi ” pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun.”1. Tujuan Negara Indonesia sebagaimana yang terdapat didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Selanjutnya tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercatat dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, mengemukakan bahwa: ”Pendidikan Nasional berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”2. 1 2
Undang-Undang SISDIKNAS, fokusmedia, jakarta,2009, hal 9 Undang-Undang SISDIKNAS, fokusmedia, jakarta,2009, hal.6
1
Jika kita perhatikan tujuan pendidikan diatas, peranan pendidikan sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa dan negara, oleh karenanya sudah menjadi keharusan biaya penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa dan negara yakni pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, Perusahaan dan lain sebagainya, hal ini sesuai dengan isi dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal Pasal 11 ayat (1) ”Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Ayat (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun, disebutkan juga dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989, disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Kondisi nyata tentang banyaknya usia sekolah dan menjadi pekerja anak ataupun bekerja sebagai pengamen jalanan untuk menambah biaya pendidikan mereka yang masih sekolah sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah. namun juga tidak sedikit dari mereka yang sudah putus sekolah dan berusaha melalui belas kasihan dari orang lain untuk menambah pendapatan orang tua mereka yang kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan keseharian keluarga mereka, pada umumnya para orang tua mereka merasa kurang mampu untuk menyediakan biaya pendidikan anak mereka, ditambah lagi krisis keuangan global yang menyebabkan kenaikan bahan pokok masyarakat, mereka dihadapkan sedikitnya kepada dua pilihan, yang pertama memenuhi kebutuhan pokok, ataukah berusaha menomorduakan kebutuhan pokok dan memberikan prioritas utama untuk biaya sekolah anaknya. Salah satu program Pemerintah dalam penanggulangan angka partisipasi masyarakat yang rendah terhadap akses pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan adalah pemberian BOS, tujuan utama dari dana BOS adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang murah dan berkualitas, bahkan untuk
2
jangka panjang pemberian BOS kepada sekolah ini bertujuan untuk mewujudkan program pendidikan gratis diseluruh Indonesia. Dana BOS yang diterima sekolah dimanfaatkan untuk membiayai sebagian biaya penyelenggarakaan pendidikan di sekolah, yang selama ini biaya tersebut dibebankan kepada orang tua siswa melalui iuran sekolah bulanan, dengan adanya dana BOS tersebut diharapkan dapat membantu orang tua siswa dalam meringankan beban biaya sekolah anaknya menekan pengeluaran biaya pendidikan melalui pengurangan bahkan pembebasan iuran pendidikan di sekolah yang menerima dana tersebut, sehingga dapat menambah kemampuan dan minat orang tua untuk berpartisipasi dalam menyekolahkan anaknya, hal ini berarti amanat pembukaan Undang-Undang dasar 1945 untuk mencerdaskan bangsa sudah mulai terwujud melalui pemerataan akses pendidikan untuk selanjutnya berlanjut kepada peningkatan mutu pendidikan. Namun kehadiran dana BOS sebaiknya kita tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa setelah dikucurkannya dana BOS oleh pemerintah, secara serempak pendidikan meningkat kualitasnya, hal tersebut tentunya sangat bergantung kepada kondisi sekolah sebenarnya, kebutuhan sekolah, sarana prasarana yang telah dimilikinya dan kemampuan masyarakat di sekitarnya serta cita-cita sekolah yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. Kebutuhan setiap sekolah tentunnya berbeda dengan sekolah lainnya. Kondisi yang berbeda inilah yang harus disikapi oleh kepala sekolah bersama dewan guru serta dewan sekolah untuk menentukan prioritas dan strategi pengelolaan dana BOS yang tepat bagi sekolahnya demi tercapainya tujuan sekolah yang selaras dengan tujuan dari pendidikan nasional. Kepala sekolah juga harus memikirkan dan memperkirakan perencanaan keuangan sekolah yang tertuang dalam RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah), . Berangkat dari RAPBS, sekolah dapat mengambil kebijakan tentang beban biaya SPP (Sumbangan penyelenggaraan Pendidikan) yang harus diemban orang tua siswa, jika dana BOS tidak mencukupi untuk mewujudkan rencana sekolah tahun berikutnya. Namun jika dana bantuan tersebut sudah mencukupi rencana sekolah tahun berikutnya tentunya berdasarkan aturan dasar pedoman ketentuan penerima Bantuan Operasional Sekolah, sekolah tersebut harus membebaskan segala
3
macam biaya pendidikan kepada orang tua siswa, namun jika belum mencukupi sekolah tetap harus dapat meringankan biaya pendidikan anak di sekolahnya misalnya melalui peringanan biaya SPP. Melalui program BOS ini, diharapkan sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau bahkan gratis terutama kepada masyarakat miskin, namun tentunya kebijakan sekolahlah yang dapat menentukan bagaimana pengelolaan dana BOS dalam kaitannya menyelenggarakan pendidikan yang murah dan berkualitas kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sebagai pengelola dana BOS. Biaya pendidikan terbesar selama ini bertumpu pada para orang tua siswa, diantaranya untuk membeli alat sekolah, ongkos kendaraan, uang saku dan lain sebagainya, didalam skripsi Saudari Pipih Nurfauziah dinyatakan bahwa ”semangkin
tinggi
biaya
pendidikan
maka
semangkin
menurun
minat
menyekolahkan anaknya, dan sebaliknya semangkin rendah biaya pendidikan semangkin tinggi minat menyekolahkan anak”.3 Berdasarkan pemaparan penulis diatas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan menulis skripsi tentang Peran BOS dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak di MI Raudhatul Athfal. Adapun judul dari skripsi yang penulis ajukan adalah “ Peran BOS dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak” Studi Kasus di M.I Raudhatul Athfal Meruyung- Bojong-Depok. B. Alasan Pemilihan Judul Adapun alasan dalam pemilihan judul skripsi yang berjudul “Peran BOS dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak” studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Athfal adalah karena permasalahan tersebut sangat menarik, pemberian bantuan BOS memiliki tujuan untuk menggratiskan pendidikan di tingkat sekolah dasar, dalam pelaksanaannya bagi sekolah swasta yang anggaran pendidikannya diatas dana yang diterima dari dana BOS masih belum dapat menggratiskan sekolah, namun sekolah tersebut berupaya meringankan biaya pendidikan sebagai pengganti dari biaya operasional sekolah yang telah 3
Skripsi Pipih Nurfauziah, Korelasi Biaya Pendidikan Dengan Minat Menyekolahkan Anak , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jakarta 2006. Hal. 24
4
diterimanya, dengan mengangkat judul tersebut diatas penulis dapat menambah pengetahuan penulis mengenai kondisi dan kendala sekolah dalam rangka mengembangkan kualitas madrasah dan memahami kendala yang dialami madrasah dalam mengelola dana BOS, terutama dalam kaitannya dengan persepsi masyarakat dengan kebijakan yang dilakukan oleh sekolah. Jika kita melihat lebih dekat kondisi umum sebagian besar Madrasah, terutama madrasah yang berada di daerah pedesaan dan berstatus swasta, masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya, mulai dari kurangnya pendanaan, sarana dan prasarana hingga minat orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah, selain itu juga madrasah memiliki persaingan dengan sekolahsekolah negeri yang sudah terlebih dahulu menggratiskan sekolahnya sehingga wajar jika jumlah siswa di sekolah negeri lebih banyak dibandingkan dengan sekolah swasta, dalam hal ini adalah Madrasah. Dari sudut pandang Undang-Undang Pendidikan Nasional, madrasah memiliki kedudukan yang sama dengan sekolah umum, sehingga madrasahpun mendapatkan bantuan dana BO Ssebagaimana sekolah umum dapatkan. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa Sekolah Dasar Negeri masih menjadi pilihan favorit bagi sebagian masyarakat, kebanyakan sekolah negeri kini sudah menggratiskan biaya penyelenggaraan pendidikan bagi siswa-siswinya, namun madrasah sebagai sekolah swasta masih belum dapat menyelenggarakan sekolah gratis karena kendala biaya penyelenggaraan pendidikan yang masih diatas penerimaan BOS, namun madrasah harus tetap memiliki strategi atau cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketimpangan tersebut, dan langkah yang ditempuh sekolah pada umumnya adalah memberikan keringanan biaya pendidikan kepada siswa-siswinya selama bersekolah dimadrasah, diharapkan melalui peringanan biaya pendidikan tersebut para orang tua tetap dapat lebih Senang untuk meyekolahkan anaknya. Lama Pendidikan Sekolah Dasar rata-rata penyelesaiannya secara normal adalah 6 tahun, namun tentunya 6 tahun bukan merupakan waktu yang singkat sejak anak masuk sekolah, naik tingkat kelas dari kelas 1, kelas 2 dan seterusnya hingga kelas 6 dan lulus merupakan siklus yang cukup panjang dan dalam proses
5
tersebut tentunya tidaklah selalu berjalan mulus, tentunya ada kendala yang dihadapi, salah satu diantaranya adalah pandangan dan minat orang tua siswa yang berkaitan dengan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh mereka untuk menyekolahkan anaknya, karakteristik anak pada Pendidikan Sekolah Dasar adalah ia masih sangat tergantung kepada orang tuanya, semua yang dimiliki anak adalah pemberian dari orang tuanya, mereka belum terlalu matang dan pandai untuk menentukan dan mencari sumber pendanaan untuk sekolahnya, jadi jumlah murid yang sekolah pada pendidikan dasar akan sangat bergantung kepada minat orang tua terhadap pendidikan, dengan berbagai penyesuaian akan kebutuhan dan prioritas serta kebutuhan hidupnya yang lain, dimana tidak hanya pendidikan anak, tetapi juga mengenai sandang, pangan dan papan serta investasi masa depan. Dalam meningkatkan minat untuk bersekolah banyak cara yang dilakukan, tetapi mengenai cara mana yang efektif itu akan sangat tergantung pada sampai sejauh mana cara itu mampu menarik minat orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Tujuan pembangunan sumber daya manusia tidak akan berhasil dengan baik jika orang tua tidak berminat untuk meyekolahkan anak. Minat merupakan pendorong, penggerak bagi seseorang serta sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai dan untuk meningkatkan minat orang tua menyekolahkan anaknya, khususnya di sekolah dasar selama 6 tahun sejak anaknya masuk sekolah, salah satu dari sekian banyak cara tersebut adalah dengan meringankan biaya sekolah melalui pemberian dana BOS. Dahulu biaya pendidikan yang dikelola pemerintah sebagian besar tersalur kepada sekolah-sekolah umum negeri, kini Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menyejajarkan madrasah dengan sekolah umum lainnya, dan tujuan dari pemberian BOS adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bersekolah. Pada umumnya Madrasah adalah sekolah-sekolah yang menjadi pilihan bagi kalangan masyarakat ekonomi lemah untuk menyekolahkan anaknya, selain karena masyarakat pedesaan lebih condong kepada pada kajian agama, madrasah juga biasanya didirikan dan dikelola oleh swadaya masyarakat, dan pendirinya merupakan tokoh masyarakat yang biasanya menjabat sebagai guruguru pengajian di masjid-masjid dan di lingkungan sekitar masyarakat. MI.
6
Raudhatul Athfal Merupakan madrasah yang sebagian besar orang tua siswa adalah keluarga kalangan ekonomi menengah kebawah, dalam penelitian di M.I. Raudhatul Athfal, dengan demikian dalam penelitian ini Penulis berusaha untuk mencari informasi mengenai Peran BOS yang telah diterima oleh sekolah terhadap minat orang tua siswa menyekolahkan anaknya di MI.Raudhatul Athfal dan cara apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat tersebut. C. Identifikasi Masalah Dari berbagai masalah yang ada dalam latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan dana BOS di Madrasah ini sehingga dapat meningkatkan minat para orang tua untuk dapat merasa senang menyekolahkan anaknya disekolah ini hingga lulus sekolah. 2. Upaya apa yang dilakukan oleh sekolah untuk terus meningkatkan kualitas potensi yang dimiliki oleh sekolah agar para orang tua siswa lebih tertarik untuk terus menyekolahkan dan terhindar dari keluar (Drop Out) anaknya di sekolah ini 3. Bagaimana kebijakan dan cara/upaya serta prioritas sekolah dalam mengelola dana (BOS) 4. Bagaimana tanggapan orang tua terhadap kebijakan pengelolaan dan Bantuan Operasional Sekolah D. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas yang sangat luas cakupannya, penulis membatasi kajian ini berupa: 1. Biaya BOS merupakan program nasional Pemerintah dalam bidang pendidikan yang dirancang untuk menjamin keberlangsungan proses pendidikan di satuan pendidikan tingkat dasar. 2. Minat menyekolahkan anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, kemauan orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang disebabkan oleh
7
dorongan-dorongan yang menarik hati karena adanya upaya atau kebijakan sekolah dalam mengelola dana BOS. E. Sistematika penulisan Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BaB I Pendahuluan, dalam bab ini dikemukakan tentang: pemilihan pokok masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metdode pembahasan dan sistematika penulisan] Bab II merupakan landasan teori yang meliputi pengertaian BOS,Tujuan Bantuan BOS, ketentuan penerima dana BOS dan Ketentuan penggunaan dana BOS, Pengertian minat menyekolahkan anak, factor-faktor yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak dan indikator minat menyekolahkan anak. Bab III membahas tentang metodologi penelitian dengan tahapan sebagai beikut: Tujuan penelitian , waktu dan tempat penelitian, objek penelitian, tekhnik pengumpulan data, tekhnik pengolahan data dan Analisa Data. Bab IV berisikan tentang penyajian hasil penelitian yaitu: Deskripsi data berupa gambaran umum dan penyajian data, analisa dan interpretasi data. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. 1.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Konsep BOS Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasiuonal, yang menaamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, srta sejalan dengan semangat otonomi daerah, maka pemerintah melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) mulai bulan juli 2005, emmberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar dalam bentuk dana BOS yang pelakasanaannya dilakukan melalui dana dekonsentralisasi di propinsi. Program BOS diharapkan dapat membantu keluarga tidak mampu untuk terus dapat bertahan bahkan menjadi lebih besemangan untuk terus menyekolahkan anaknya hingga tama pendidikan dasar, ditambah alagi oleh alasan krisis moneter di tahun 1997 yang tentunya dirasakan abertambahnya kesulitan masyarakat dalam memnuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Seberapa besar manfaat atau tidaknya dana BOS erat kaitannya dengan penerapan strategi penggunaanya, sekolah memiliki kewenangan untuk mencari cara yang terbaik untuk menggunakan anggaran BOS yang diterimanya sesuai dengan kebutuhan sekolah, namun kewenangan tersebut tetap diberikan batasanbatasan oleh pemerintah melalui penerbitan buku panduan BOS
Pedoman tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengendalikan dan memberikan pedoman kepada sekolah untuk mencapai tujuan visi dan misi sekolah tanpa bertentangan dengan kebijakan pemerintah dalam mencerdaskan Rakyat Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional. Didalam pengelolaan dana BOS tentunya juga memiliki strategi atau cara sehingga tujuan dari pemberian BOS dapat terpenuhi dan dapat dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya oleh sekolah. 2.
Pengertian BOS 1 Program BOS atau yang disingkat dengan BOS merupakan program nasional pemerintah dalam bidang pendidikan yang dirancang untuk menjamin keberlangsungan proses pendidikan disatuan pendidikan tingkat dasar. Dana BOS berasal dari dana subsidi Bahan bakar kendaraan bermotor yang bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa lain. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun. Adapun secara khusus program BOS bertujuan untuk : 1) Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di madrasah negeri maupun swasta 2) Menggratiskan seluruh siswa MI.Negeri dan MTs.Negeri terhadap biaya operasional sekolah 3) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di madrasah swasta Adapun ketentuan sekolah yang dapat diberikan dana BOS adalah sebagai berikut2: a)
Semua sekolah negeri dan swasta berhak memperoleh Bantuan
Operasional Sekolah. Dengan ketentuan khusus sekolah swasta harus memiliki ijin operasional penyelenggaraan pendidikan. b)
Sekolah kaya/mapan yang mampu secara ekonomi yang saat ini
memiliki penerimaan lebih besar dari dana Bantuan Operasional Sekolah, 1 2
Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah, Depdiknas, Depag, 2009 hal. 3 Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah, Depdiknas, Depag, 2005 hal. 7
mempunyai hak untuk menolak BOS tersebut, sehingga tidak wajib untuk melaksanakan ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk pelaksanaan BOS, dimana keputusan atas penolakan BOS harus melalui persetujuan dengan orang tua siswa dan Komite Sekolah. Bilamana di sekolah tersebut terdapat siswa miskin, sekolah tetap menjamin kelangsungan siswa tersebut untuk terus dapat melanjutkan sekolah. Dari poin b diatas dapat diketahui oleh kita bahwa tujuan utama dari pemberian Dana BOS ini adalah tertuju kepada perlindungan terhadap anak-anak usia sekolah yang khususnya orang tua siswa yang tergolong ekonomi lemah atau miskin agar dapat bertahan untuk terus melanjutkan sekolah. Selain itu juga BOS memungkinkan bagi anak-anak usia sekolah yang belum bersekolah untuk dapat bersekolah tanpa biaya yang mahal, dengan demikian angka putus sekolah dan semangat untuk bersekolah dapat lebih meningkat. Adapun Ketentuan wajib sekolah penerima BOS: 3 a)
Bagi sekolah yang selama ini memungut dana penerimaan siswa baru
dan iuran bulanan yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) lebih kecil dari dana BOS, maka sekolah tersebut harus membebaskan semua bentuk pungutan/sumbangan/iuran kepada seluruh peserta didik yang akan digunakan untuk membiayai beberapa komponen pembiayaan pendidikan sebagai berikut: - Uang formulir pendaftaran - Buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan - Biaya peningkatan mutu guru (MGMP, dll) - Biaya pemeliharaa - Ujian sekolah, ulangan umum bersama dan ulangan umum harian - Honor guru dan tenaga kependidikan honorer - Kegiatan kesiswaan (Remedial, pengayaan, ekstrakurikuler) b)
Sekolah Penerima BOS juga diwajibkan untuk membantu peserta didik
kurang mampu yang mengalami kesulitan transportasi dari dan kesekolah
3
Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah, Depdiknas, Depag, 2005 hal.7
c)
Sekolah dilarang memanipulasi data dengan tujuan tetap dapat
memungut iuran peserta didik, atau untuk memperoleh dana BOS lebih besar. Adapun ketentuan bagi sekolah yang jumlah penerimaan dari peserta didik lebih besar dari dana BOS mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila di sekolah tersebut terdapat siswa miskin, maka disekolah diwajibkan membebaskan pungutan/sumbangan/iuran seluruh siswa miskin yang terdapat disekolah tersebut. Sisa dana BOS bila masih ada digunakan untuk mensubsidi siswa lain. 2. Bagi sekolah yang tidak mempunyai siswa miskin, maka dana
BOS
digunakan untuk mensubsidi seluruh siswa, sehingga dapat mengurangi semua bentuk pungutan/sumbangan/iuran yang dibebankan kepada orang tua siswa minimum senilai dana BOS yang diterima sekolah. 3.
Ketentuan Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah4 Penggunaan dana BOS di Sekolah/Madrasah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Sekolah/Dewan dan Komite Madrasah. Adapun dana BOS dapat digunakan untuk: 1) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru: biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran dan pendaftaran ulang. 2) Pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan 3) Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula, kopi dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah. 4) Pembiayaan kegiatan kesiswaan: Program Remedial, Program Pengayaan, olahraga, kesenian, Karya Ilmiah Remaja, Pramuka, Palang Merah Remaja dan sejenisnya. 5) Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa. 4
Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah , Depdiknas, Depag, 2009, hal.29
6) Pengembangan profesi guru, pelatihan, dan Kelompok kerja guru (KKG) 7) Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubeleir dan perawatan lainnya. 8) Pembiayaan langganan daya dan jasa listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. 9) Pembayaran honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yang tidak dibiayai pemerintah dan Pemerintah Daerah. Tambahan insentif bagi kesejahteraan guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah. 10) Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin 11) Khusus untuk Pesantren Salafiah dan Sekolah Agama Non Islam, dana BOS dapat digunakan untuk asrama/pondokan dan membeli peralatan ibadah Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah selain kewajiban jam mengajar. Dalam penggunaan dana BOS terdapat beberapa peraturan larangan penggunaan BOSyang harus dipatuhi oleh sekolah penerima BOS, yaitu5: a)
Di simpan dalam waktu lama dengan maksud dibungakan, artinya : dengan tujuan apapun dana BOS hendaknya harus dipergunakan langsung untuk pembiayaan operasional sekolah.
b) Dipinjamkan kepada pihak lain, artinya : dana BOS adalah hak dari para siswa, maka tidak selayaknya diperpinjamkan, karena akan dapat menghambat pembiayaan sekolah. c)
Membayar bonus, transportasi, atau pakaian yang tidak sesuai dengan kepentingan murid, artinya : dana BOS harus dialokasikan pada hal-hal yang bersinggungan langsung dengan kepentingan siswa.
d) Membangun gedung/ruangan baru, jadi dana BOS tidak boleh dipergunakan untuk rehabilitasi berat ruangan. Artinya, dana BOS tidak boleh secara keseluruhan untuk membiayai rehabilitas sekolah yang membutuhkan biaya yang sangat besar, namun diperbolehkan untuk biaya rehabilitasi ringan. 5
Buku Pedoman Bantuan Operasional Sekolah, Depdiknas,Depag, 2005, hal.16
e)
Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
f)
Menanamkan saham artinya, dana BOS tidak boleh dipergunakan untuk tanam saham meskipun bertujuan untuk menggandakan dana menjadi lebih banyak.
B.
Minat Menyekolahkan Anak Minat merupakan faktor yang penting dalam rangka menyekolahkan anak, miat
tersebut
merupakan
merupakan
pendorong
dalam
mengikuti
dan
melaksanakan suatu kegiatan, minat juga merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya pencapaian suatu tujuan yang diinginkan. Tidak sedikit anak didik yang keluar dari sekolah disebabkan karena faktor minat, selain masalah minat dari murid sendiri ada hal yang sangat perlu diperhatikan yakni masalah putusnya anak didik dari sekolah yang disebabkan kurangnya minat orang tua siswa menyekolahkan anaknya karena alasan tidak mampu secara ekonomi, anak didik usia 7 -12 tahun adalah manusia yang belum mencapai taraf kedewasaannya, sehingga butuh bimbingan dan masih ada suatu sifat tergantung kepada orang yang lebih dewasa, secara umum para anak didik sekolah dasar secara keuangan dan biaya pendidikan dan biaya hidupnya sangat tergantung kepada orang tua mereka, karena itulah biasanya dikarenakan belum terpenuhinya kebutuhan hidup pokok keluarga atau karena ketidakmampuan memenuhi biaya pendidikan anaknya, sehingga para orang tua didik terpaksa untuk memutus sekolah anaknya ditengah jalan menuju pencapaian cita-cita anaknya melalui sekolah. Pengertian Minat Menyekolahkan Anak Menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa minat mengandung arti ”kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.6, selanjutnya Lebih jelas lagi menurut Dedi Setia Budi, bahwa minat untuk orang dewasa adalah kecenderungan hati terhadap berbagai obyek, orang-orang lain dan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam lingkungannya berdasarkan hasil 6
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: PT.Balai Pustaka, 1988). Cet ke-1.
pertimbangan antara perasaan, kemampuan serta kebutuhan. Dimana dinyatakan dengan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, tahun atau tidak tahu, bisa atau tidak bisa, mau atau tidak mau.7 Dari ungkapan diatas dapat memperjelas pandangan kita bahwa dalam menentukan pilihan terhadap objek minat didasarkan kepada beberapa hal diantaranya perasaan, kemampuan serta kebutuhan; sukakah terhadap objek minat tersebut, mampukan untuk melaksanakan hal-hal yang sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek minat tadi serta dapatkah objek tadi memenuhi kebutuhannya atau dapatkah objek tadi memiliki nilai keuntungan bagi dirinya, jika ada tentunya minat seseorang terhadap sesuatu akan bertambah minatnya. Demikian juga ketika seorang orang tua menyekolahkan anaknya bahwa tentunya ada pertimbangan ekonomi didalam menyekolahkan anaknya, kesanggupan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan anaknya sekolah sekaligus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seluruh anggota keluarganya, minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya tentunya akan bertambah bilamana kebutuhan hidupnya sehari-hari telah terpenuhi, ia memiliki kemampuan untuk membiayai sekolah anaknya, orang tua merasa perlu untuk menyekolahkan anaknya ataupun tuntutan lingkungannya tempat tinggalnya dimana anak-anak seumuran anaknya sudah bersekolah. Dari pendapat-pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa minat menyekolahkan anak adalah kecenderungan hati orang tua untuk menyokong dan memenuhi kebutuhan sekolah anak, disertai perasaan senang dan kemauan untuk mendorong anaknya terus belajar hingga menamatkan sekolahnya. Dalam penelitian kali ini minat yang diteliti di fokuskan kepada minat orang tua siswa menyekolahkan anak dikarenakan faktor dari dana Bantuan operasional sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak Pipih Nurfauziah mengungkapkan ada 5 faktor yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak, yakni motivasi orang tua, kebutuhan, lingkungan, pengalaman, keluarga8 7
Dedi Setia Budi, tesis berjudul “Suatu Tinjauan Deskriptif Tentang Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Masyarakat Putus Sekolah” IKIP-Bandung, 1983, h.21. 8 Ibid, Dedi Setia Budi h.27
Kebutuhan Sebelum kita membahas lebih jauh, marilah kita perhatikan apa yang dimaksud dengan kebutuhan itu, Ada beberapa pengertian yang akan penulis kemukakan : "Poerwardaminta memberikan pengertian bahwa kebutuhan: barang apa yang dibutuhkan; hajat; keperluan” 9. Sejalan dengan pengertian tersebut J. Van Zwijndgret (dalam Tesis Dedi Setia Budi) berpendapat bahwa "kebutuhan ternyata sebagai permintaan, selanjutnya dia mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia itu memerlukan banda dan jasa, sedangkan Arifin Chaniago memberikan pengertian "Kebutuhan ialah sesuatu keinginan terhadap benda dan jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah, adapun D. Sudjana mengemukakan bahwa "Kebutuhan dapat diartikan suatu keadaan yang menunjukan adanya keperluan atau maksud yang harus dipenuhi atau dicapai."10 Dedi Setia Budi mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan adalah "Suatu keadaan yang menunjukan adanya keinginan-keinginan, permintaan dan keperluan karena kekurangan tertentu baik bersifat benda atau jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah."11 Berbicara tentang minat menyekolahkan anak yang dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, orang tua berikut penulis kutipkan data pembiayaan pendidikan yang harus dikeluarkan oleh orangtua murid untuk menyekolahkan anaknya, disamping dari pada biaya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari keluarganya “Menurut Balitbang Diknas tahun 2003 murid Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan swasta berjumlah 25.918.898 orang dan murid SMP dan Mts Negeri dan swasta berjumlah 7. 864.002, jadi jumlahnya adalah 33.78.900 orang. Dari jumlah itu akhirnya yang putus sekolah dan berhenti tamat SD ada 56,2 %. Dan hanya tamat SMP putus sekolah.jadi putus sekolah dalam wajib 9
Dedi Setia Budi, Tesis suatu Tinjauan Deskriptif Tentang Beberapa Factor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Masyarakat Putus Sekolah Melalui Magang Di Desa Cicalung Kecamatan Majalengka Kabupaten Dt.Ii Jawa Barat, Jurusan Ilmu Pendidikan dan Pengembangan Sosial, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Bandung, 1983, h.27 10 ibid, Dedi Setia Budi, h 28 11 ibid, Dedi Setia Budi, h 28
belajar 62.7 %."12 Dikatakan juga bahwa penyebab dari itu semua adalah karena kemikinan, menurut Utomo Danan Jaya, lebih baik adalah sekolah gratis kepada seluruh siswa wajib belajar, (SD dan SMP). Caranya dibebaskan membayar iuran siswa bulanan dan diberi gratis buku teks untuk semua, sekarang pemerintah sudah mengucurkan Bantuan Operasional Sekolah, yang salah satu tujuannya adalah guna memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa Pendidikan Dasar untuk memperoleh kesempatan bersekolah, melalui dana Bantuan Operasional Sekolah, pembebasan biaya iuran siswa bulanan sangat mungkin dilakukan untuk sekolah-sekolah dasar, paling tidak dapat meringankan beban biaya pendidikan anak siswa yang selama ini ditanggung oleh orangtua siswa, adapun besar dana Bantuan Operasional Sekolah, dengan harapan setelah beban pendidikan dapat berkurang, para orangtua terutama yang miskin atau tidak mampu dapat terus menyekolahkan anaknya, dan terus bertambah minat orangtua murid untuk terus menyekolahkan anaknya hingga tamat minimal wajib belajar 9 tahun. Motivasi Motivasi menurut G.R. Tery mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.”13 Motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya tentunya banyak sekali, jika kita mengambil pedoman dari teori Maslow diatas, tentunya kita dapat mengambil beberapa point dari atas, yakni ada yang karena melihat masyarakat telah menyekolahkan anaknya, sehingga orang tua malu jika tidak menyekolahkan anaknya, ada yang menginginkan mereka memperoleh pekerjaan yang layak dikemudian hari, memiliki penghasilan yang lebih, agar anaknya menjadi manusia yang berguna dan berperan dimasa depan dan lain sebagainya. Motivasi menurut David Mc. Celland, terdapat motivasi yang menonjol: 12 Utomo Dananjaya, Sekolah Gratis, Esai-Esai Pendidikan yang Membebaskan, (jakarta: Paramadina, 2005) h.4 13 Malayu S.P. Hasinabuan, Manajemen Sumber daya Manusia, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000) h.144
1)
"Achievement Motivation, yaitu suatu keinginan untuk
mengatasi. mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan." 14
Minat menyekolahkan anak jika kita melihat kutipan diatas memberikan harapan kepada anak untuk mengembangkan dirinya untuk kehidupan masa depan, para orang tua tentunya menginginkan kehidupan anaknya dimasa mendatang akan jauh lebih baik dari kondisi kehidupan orang tuanya saat ini. 2)
Affiliation
Motivation,
yaitu
dorongan
untuk
melakukan hubungan dengan orang lain 15. Di zaman yang penuh dengan keajaiban dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, penguasaan keduanya tentunya adalah mutlak untuk dapat bertahan dan memiliki peranan di zaman ini, sehingga dengan menyekolahkan anak, guna menuntut ilmu dan mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan dapat menjadi motivasi tersendiri para orangtua untuk menyekolahkan anaknya, guna mencapai harga diri dan pengakuan masyarakat sekitar lingkungan dan tuntutan kehidupan, misalnya tuntutan pekerjaan yang menuntut seseorang tamat sekolah tertentu. 3)
Competence Motivation, yaitu dorongan yang dapat
melakukan
pekerjaan
yang
bermutu16
dengan
menyekolahkan
anak,
memberikan dasar pemikiran kepada anak untuk melakukan sesuatu berdasarkan ilmu, di sekolah para anak didik diberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi mereka untuk kehidupannya kelak 4)
Power Motivation, yaitu dorongan yang dapat
mengendalikan suatu keadaan, dalam hal ini ada kecenderungan untuk mengambil resiko dan menghacurkan rintangan yang terjadi17 Lingkungan Dalam Ilmu Sosiologi pendidikan ada 3 jenis lingkungan yang berhubungan dengan pendidikan:18 14
ibid, h. 144 Ibid,h.144 16 Malayu S.P. Hasinabuan, Manajemen Sumber daya Manusia, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000) h.144 17 Ibid ,hal.144 18 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan ( Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982) h.48 15
1) Lingkungan sosial individu si anak ( The social environment of the individual pupil) ini berhubungan dengan sikap orang tuanya, berhubungan dengan keluarga perbedaan bahasa dan cita-cita.misalnya orang tuanya menginginkan agar anaknya melebihi dari pada orang tuanya. Misalnya lingkungan seosial ekonomi keluarga, apabila status ekonomi membaik, tentunya para orang tua akan semangkin memperluas minat mereka untuk menyekolahkan anak mereka, dari semula mereka hanya bercita-cita ingin menyekolahkan hingga tamat sekolah dasar saja, setelah ekonmi mereka membaik
tentunya
mereka
juga
akan
memiliki
keinginan
untuk
menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang lebih tinggi lagi. Bantuan operasional sekolah dapat berpean dalam rangka meringankan beban kehidupan keluarga, tertutama keluarga tidak mampu khuisusnya dalam hal pembiayaan pendidikan anak mereka, oelh karena itu poihak sekolah harus lebih peka kepada keluarga yang tidak mampu sehingga tujuan dari pemberian dana BOS dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuannya. 2) Lingkungan sosial yang bersifat intern dari pada sekolah (Internal Social Enviromnment). Yaitu lingkungan sosial secara intern dari sekolah itu sendiri, dan dititik beratkan pada hubungan sosial daripada sekolah, serta melibatkan peranan-peranan dan lain-lain dari kepentingan sekolah, guru-guru dan anakanak didik. 3) Lingkungan sekolah yang kondusif untuk menyelengggarakan pendidikan setidak tidaknya memiliki sarana dan prasaran yang memadai, misalnya adanya perpustakaan, ruang kelas yang baik dan bersih dan peralatan belajar siswa yang menunjang kegiatan belajar lainnya, dengan adanya alat penunjang pembelajaran, dan fasilitas sekolah yang lebih memadai tentunya para siswa akan lebih merasa nyaman ketika belajar di sekolah. Kondisi sekolah yang menyenangkan akan membuat siswa merasa lebih kerasan untuk belajar di sekolah. Oelh karenanya dalam rangka meningkatkan minat orang tua menyekolahkan anaknya, pihak sekolah perlu memberikan prioritas penditn g terhadap sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
4) Lingkungan sosial yang bersifat extern (External Social Environment) Artinya ialah bahwa sekolah itu merupakan hal yang terisolir dari masyarakat, dan dipengaruhi aktif oleh kekuatan-kekuatan luar. Dengan kata lain, bahwa faktor-faktor luar itulah yang menjadi pendorong sekolah untuk dapat memberikan hasil pendidikan (Output pengetahuan dan skill siswa) berdasarkan kebutuhan para stakeholder (pemegang kepentingan) di dunia yang akan menggunakan sumber daya manusia hasil pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Indikator Minat Menyekolahkan Anak Pipih Nurfauziah memaparkan beberapa indikator yang mempengaruhi orang tua untuk menyekolahkan anaknya diantaranya: perasaan senang, perasaan tertarik, perhatian, memiliki pengetahuan, keinginan dan cita-cita dan terakhir prestis atau penghargaan19. Secara lebih jelas di berikan perincian sebagai berikut: Perasaan senang menyekolahkan anak. b)
Perasaan
tertarik
untuk memasukan anaknya ke sekolah untuk mendapatkan pengetahuan Ada perhatian kepada anak untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak. d) Memiliki pengetahuan akan pentingnya sekolah bagi anak e) Memiliki cita-cita membuat yang terbaik untuk anak f) Menyadari bahwa pendidikan anak memiliki manfaat bagi kehidupan anak dimasa depan. C.
Kerangka Berpikir Dalam penelitian ini penulis bertitik tolak dari anggapan bahwa naiknya harga pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat berhubungan dengan anggaran biaya kehidupan masyarakat, dalam hal ini khususnya orang tua murid, sehingga mereka berpikir prioritas mana yang lebih penting untuk dipenuhi, dan pada masyarakat kalangan ekonomi menegah kebawah, besarnya anggaran kehidupan sehari-hari berimbas kepada alokasi biaya untuk kebutuhan yang lainnya, termasuk didalamnya pendidikan untuk anaknya, himpitan ekonomi dapat mendorong orang tua siswa untuk berpikir bahwa biaya sekolah mahal, dan 19
Pipih Nurfauziah, Loc.Cit hal.21-23
sedangkan kebutuhan pokok lebih mereka butuhkan dibandingkan dengan sekolah, hal ini sangat membahayakan jika terjadi putus sekolah kepada anaknya, angka partisipasi dan minat mendidik anak menurun, sehingga ada kekhawatiran akan kemampuan bersaing generasi anak bangsa bagi investasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia ditahun-tahun selanjutnya akan memburuk, untuk itu untuk mengurangi beban masyarakat ekonomi lemah perlu adanya bantuan yang dapat meringankan kebutuhan biaya kehidupan sehari-hari walaupun tidak banyak namun memiliki arti bahwa mereka diperhatikan, salah satunya adalah pemberian biaya BOSkepada sekolah-sekolah diseluruh Indonesia melalui Bantuan Operasional Sekolah, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut, biaya per-siswa tersebut digunakan untuk meringankan beban orang tua siswa dalam rangka mengurangi anggaran keuangan keluarga untuk pendidikan, dan dana tersebut dikelola oleh sekolah untuk pembiayaan operasional sekolah yang sebelum ada BOSsebagian besar dibebankan kepada orangtua siswa, dari sini kita dapat ambil kesimpulan sementara bahwa dana BOStelah meringankan beban biaya pendidikan anak keluarga miskin melalui meringankan biaya pendidikan anaknya. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan minat merupakan faktor yang penting begitu pula ketika orang tua memutuskan untuk menyekolahkan ia sudah berpikir bahwa anak tidak mungkin mencari biaya sekolah dengan sendiri, biaya tersebut adalah tanggung jawab orang tua untuk memenuhinya, tentunya meningkatnya minat bersekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kebutuhan, motivasi, cita-cita, lingkungan, dan keluarga20 Dengan dasar tujuan dari adanya program BOS yakni keberpihakan pemerintah kepada masyarakat miskin dan tidak mampu dalam bidang pemerataan pendidikan, yang salah satu harapan dari tujuan tersebut adalah adanya peringanan biaya pendidikan bagi anak siswa, bahkan agenda besarnya adalah menggratiskan Pendidikan Dasar 9 tahun. Dengan dua cara tersebut yakni peringanan biaya pendidikan anak sekolah dan atau pembebasan biaya pendidikan, diharapkan dapat
membantu 20
masyarakat
Ibid, Skripsi Pipih fauziah
miskin
untuk
lebih
tertarik
lagi
untuk
menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah guna mendapatkan pendidikan dan keterampilan dasar untuk menghadapi tantangan global dimasa depan yang kian membutuhkan kemampuan dan keahlian terhadap suatu ilmu tertentu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN a) Untuk mengetahui langkah atau cara yang dilakukan
pihak sekolah
menanggapi tujuan pemberian dana BOS oleh pemerintah, bagaimana pengelolaannya serta upaya yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan dari program dana BOS yakni meringankan biaya pendidikan di sekolahnya dan menekan angka puius sekolah. b) Untuk memberikan masukan kepada pihak yang terkait dengan biaya pendidikan untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang diberikan melalui penerapan cara/strategi penggunaan dana BOS terhadap minat menyekolahkan anak di sekolah ini c) Ikut menyumbangkan dalam penelitian mengenai pembiayaan pendidikan. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Athfal – desa Meruyung Kampung Bojong Kota Depok. Penelititan ini penuli laksanakan pada bulan juni-2009 hingga april 2010 Namun penelitian atau observasi dan pengenalan terhadap kondisi sekolah ini telah dilaksanakan sejak tahun 2008. C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. . Hal ini penulis gunakan mengingat variabel dan tujuan penelitian yang ingin penulis inginkan adalah mencari informasi mengenai strategi penggunaan dana BOSoleh sekolah, mengidentifikasi strategi terhadap minat atau sikap orang tua, serta mengungkapkan korelasi antar variabel yang disebabkan oleh perlakuan terhadap suatu subjek, sehingga diperlukan penjelasan-penjelasan terhadap kondisi sebenarnya dilapangan baru penulis dapat melalui tahap kedua yakni menghubungkan antar kedua variabel tersebut. Adapun Sumber Data primer yang akan di kaji diantaranya Sumber data dari penelitian ini adalah wawancara dengan Kepala sekolah MI Raudhatul Athfal sebagai penentu kebijakan strategi BOS di sekolah tersebut, angket terbuka kepada dwan guru, dan angket kepada orang tua siswa sebagai orang yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini, selain itu juga angket dari orang tua di perjelas kembali dengan angket yang diberikan kepada siswa. pertanyaan uraian kepada Responden dan penelusuran data yang berkaitan dengan BOS. D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah guru dan karyawan di MI.Raudhatul Athfal Meruyung sebanyak 7 orang, untuk angkat kepada 39 orang tua siswa dan 39 siswa. E. Tekhnik pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang objektif, maka dalam kegiatan penelitian lapangan ini penulis menggunakan tekhnik: a)
Obsevasi ( pengamatan ) Observasi adalah Cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan bahan pengamatan. Adapun metode observasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan : kondisi sarana dan prasarana sekolah, kondisi lingkungan sosial dan ekonomi sekolah, pelaksanaan kurikulum di sekolah, pemanfaatan
sarana dan prasarana yang di biayai oleh BOS, serta minat anak bersekolah dan bergaul langsung dengan guru dan orang tua siswa yang berkunjung ke sekolah b)
Wawancara Wawancara adalah ”Percakapan dengan maksud tertentu”. Percakapan itu dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara (interiewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”1 Adapun wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap kepala sekolah M.I. Raudhatul Athfal, sebagai Pemegang kebijakan utama dalam pengambilan kebijakan strategi dana BOS tersebut, bendahara sekolah sebagai pelaksana pengelolaan uang, dan kepada beberapa dewan guru di sekolah. Metode wawancara ini penulis gunakan secara langsung untuk mengadakan wawancara dengan sampel yang telah ditentukan, sebelum melakukan wawancara penulis menyiapkan pedoman wawancara atau berupa buku kecil agar pelaksanaan tidak dapat menimbulkan kekeliruan guna memperoleh data yang berkenaan dengan Bantuan Operasional sekolah di sekolah ini.
c)
Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi adalah pengumpulan dan pengambilan data yang diperoleh
melalui
pengumpulan
dokumen-dokumen”2,
dokumen
tersebut
digunakan sebagai sumber informasi yang sangat berguna untuk mendukung penelitian, diantara dokumen yang penulis dapatkan diatnaranya untuk mengetahui letak, kondisi geografis dan kondisi masyarakat sekitar sekolah, daftar nama guru-guru dan jumlah guru di sekolah, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan dana BOS seperti rencana penggunaan dana BOS oleh sekolah. F. Tekhnik pengolahan data Tekhnik yang digunakan penulis dalam mengolah data adalah dengan memeriksa daftar jawaban angket uraian dari responden, jadi setelah angket diisi dan diserahkan kepada penulis segera penulis periksa satu persatu untuk di cari 1
Lies Nurmawati, “StrategiPengembangan Sarana dan Prasaran Di SMPN 3 Tangerang” (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN SYAHID Jakarta, 2009) h.31 2 Lies Nurmawati, h. 31
keterangan secara umum untuk selanjutnya berdasarkan keterangan tersebut penulis mencari keterangan-keterangan pendukung berupa data-data yang dimiliki sekolah, jika isian jawaban angket belum memadai. Adapun analisa angket dengan menggunakan rumus prosentase yakni Hasil = F/NX100 Dimana F= frekuensi N= jumlah sampel yang di sebarkan/teliti
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui langkah atau cara yang dilakukan
pihak sekolah
menanggapi tujuan pemberian dana BOS oleh pemerintah, bagaimana pengelolaannya serta upaya yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan dari program dana BOS yakni meringankan biaya pendidikan di sekolahnya dan menekan angka puius sekolah. b) Untuk memberikan masukan kepada pihak yang terkait dengan biaya pendidikan untuk mengetahui apakah ada kontribusi yang diberikan melalui penerapan cara/strategi penggunaan dana BOS terhadap minat menyekolahkan anak di sekolah ini c) Ikut menyumbangkan dalam penelitian mengenai pembiayaan pendidikan. 2. Letak MI. Raudhatul Athfal meruyung MI. Raudhatul Athfal Meruyung berada di jalan Raya meruyung No. 35 Desa Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok, menempati areal tanah seluas 600 m2.1 3. Sarana Prasarana MI. Raudhatul Athfal Meruyung 1
Profil MI.Raudhatul Athfal Meruyung
Untuk menunjang proses belajar mengajar, MI.Raudhatul Athfal ini telah memiliki sarana/gedung dengan status milik sendiri yang berdiri diatas tanah seluas 600 Meter. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ini sudah cukup memadai dan mencukupi kebutuhan sekolah. walaupun masih ada kekurangan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1 Sarana prasarana MI.Raudhatul Athfal Meruyung secara umum Kondisi Rusak Baik Ringa Bera n t 6 -
jumla h
kebutuhan/kurang / renopasi
6
1
-
1
-
-
-
1
-
1
-
-
1
-
Ruang Guru
1
-
-
1
-
6
Tempat Beribadah
1
-
-
1
-
7
Ruang Kesehatan
1
-
-
1
-
8
WC murid
3
-
-
3
-
9
1 1 Gudang Tempat Bermain/Olah 1 1 raga Lapangan upacara 1 1 Are parkir 1 1 Ruang Koperasi 1 1 Ruang TU 1 1 Ruang komputer 1 1 Ruang Perpustakaan 1 1 Gudang 1 1 Kamar mandi siswa 3 3 Kamar mandi guru 1 1 Sumber: Base line MI.Raudhatul Meruyung
-
N O
Jenis Bangunan
1
Ruang Kelas
2
Ruang Perpustakaan
1
-
3
Laboratorium IPA
1
4
Ruang Pimpinan
5
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
-
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa, sarana pokok di sekolah ini sudah cukup memadai, jumlah local kelas pun sudah sesuai dengan jumlah siswa di
sekolah ini, walaupun dengan adanya 6 ruang kelas masih belum cukup untuk menampung seluruh siswa menjadi 1 kelas rombongan belajar pagi. dan berdasarkan hasil observasi, bahwa beberapa ruangan tersebut ada yang dijadikan satu atap bermacam fungsi atau disebut dengan ruang serbaguna, namun berukuran
cukup
besar,
ruangan
tersebut
diperuntukan
sebagai
ruang,
perpustakaan, ruang laboratorium Komputer, ruang ibadah dan ruang praktikum dan multimedia untuk materi khusus ( IPA, Matematika, IPS, Bahasa Indonesia Komputer dan Bahasa Inggris) b. Ruang Perpustakaan dan Media pembelajaran Tabel 2 Koleksi Perpustakaan dan Media pembelajaran
NO Jenis 1
Kondisi Rusak Baik
800
-
-
-
-
-
-
-
653 198 1010 2
-
4 4 4 4
-
-
4 4 4 4
-
2
-
-
2
-
24
-
1
24
-
99
-
-
99
-
5 3 2 Komputer Multimedia Sumber: base line MI.Raudhatul Athfal Meruyung
10
10
6 7 8 9
KIT IPBA KIT Matematika KIT Bahasa Indonesia
10
KIT Bahasa Inggris
11 12
KIT Matematika Kreatif CD Pembelajaran komputer
13
CD Geografi
14
kebutuhan/k urang
30
Buku Teks Pelajaran 750 Buku Panduan 80 Pendidikan Buku Pengayaan 853 Buku Referensi 198 Sumber Belajar Lain 1010 2 KIT IPA
2 3 4 5
Jumlah
Bera t 20
Ringan
Berdasarkan pengamatan dan data diatas dapat penulis simpulkan bahwa disekolah ini selain dari pada penerapan kurikulum dan pelakasanaan pembelajaran secara klasikal, sekolah ini juga sudah menerapkan system
pembelajaran berbasis tekhnologi, dengan diadakannya ruang serbaguna yang berisikan lengkap dengan media pembelajaran berupa KIT-KIT untuk menunjang kemudahan siswa untuk berlajara dan mendmonstrasikan teori teori yang ada di buku pelajaran mereka, atau sekedar untuk melihat demo-demo atau slide film yang telah di miliki berupa softwere-softwer e-learning yang telah dimiliki sekolah untuk setiap mata palajaran , dalam hal ini baru mencakup matematika, IPA, bahasa inggris, bahasa Indonesia, PKN dan IPS serta Komputer. pendidikan yang dimiliki oleh sekolah, berdasarkan wawancara kepada kepala sekolah, bahwa pembangunan gedung serbaguna (laboratorium komputer dan perputakaan terpadu) yang telah terlaksana ini dibangun tanpa meminta iuran dari orang tua siswa, sehingga sekolah berusaha menyisihkan dari usaha-usaha sekolah lainnya, dan para donator yagn tidak tetap. hal tersebut dilakukan dengan harapan pembangunan gedung serbaguna tersebut tidak menjadi beban bagi orang tua siswa, sehingga wajar jika dalam pembangunan gedung ini masih belum selesai secara sempurna dan ditargetkan awal tahun ajaran 2010/2011 gedung ini sudah sempurna dan dapat di maksimalkan penggunaannya untuk meneunjang kegiatan belajara siswa dan mempermudah para guru untuk mengajarkan materi tiap bidang ajarnya. c. Perlengkapan Olah raga dan Seni
1
Tabel 3 perlengkapan olah raga dan seni Kondisi (Unit) Perlengkapan Olahraga & Seni Baik *) Rusak *) Lapangan Bola voli 0 0
2
Lapangan Bola Basket
0
0
3
Lapangan Sepak Bola
1
0
4
Lapangan Badminton
1
0
5
Tenis Meja
0
0
7
Perlengkapan Senam Siswa
1
0
8
Perlengkapan Seni Musik
2
0
9
Perlengkapan Seni Rupa
2
0
9
Perlengkapan Seni Tari
1
0
No.
9
Perlengkapan Budaya 1 Sumber: base line MI.Raudhatul Athfal Meruyung
0
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa, peralatan olah raga dan ketarmpilan siswa sudah cukup memadai, namun berdasarkan pengamatan, bahwa untuk lapangan sepak bola dan voli bukan merupakan milik sendiri, namun tanah lapang yang dimiliki masyarakat di belakang sekolah yang di manfaatkan untuk mendukung kegiatan sekolah di sinilah salah satu keharmonisan sekolah dengan masyarakat sekitarnya, sehingga dapat saling mendukung dalam setiap program sekolah untuk mendidik peserta didik yang juga berasal dari masyarakat sekitarnya. d). Analisis kebutuhan tambahan MI.Raudhatul Athfal Berdasarkan dokumen base line MI. Raudhatul Athfal Meruyung, dibawah ini digambarkan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi oleh sekolah ini dalam rangka menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, urutan angka menunjukan kebutuhan yang paling mendesak yang harus dipenuhi oleh sekolah. Hal ini perlu penulis cantumkan karena hal ini berkaitan dengan anket pokok yang telah penulis sebarkan kepada para orang tua dan siswa yang merupakan penjabaran dari prioritas penggunaan dana dan tanggapan masyarakat . Tabel 4 Analisisa Kebutuhan dan Prioritas Sekolah 1
Tambahan Ruang Belajar
2
Tambahan Alat Bantu Pengajaran
3
Laboratorium
4
Tambahan Biaya Operasional Sekolah
5
Tambahan Alat Bantu Pengajaran
6
Tambahan Buku
7
Tempat Ibadah
8
Ruang UKS
9
MCK
10
Tambahan Asrama Tambahan Guru
Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung d) Gambaran Keadaan Murid a. Jumlah Siswa dan Rombongan belajar Tabel 5 Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar Kegiatan Belajar Mengajar
TP 2008/2009 Jml Siswa
Pagi
Siang
Jumlah
144
119
263
Rombel 6 3 Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung
9
c. Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2008/2009 Tabel 6 Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2008/2009 N o.
Keadaan Siswa
Kelas 1 L P k. r.
Kelas 2 L P k. r.
Kelas 3 L P k. r.
Kelas 4 L P k. r.
Jumlah 22 9 27 22 26 15 22 24 Siswa Pindah 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Masuk Pindah 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Keluar Pengula 3 1 0 1 0 0 0 0 4 ng DO / 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Keluar DO 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Kembali Siswa 5 2 4 3 6 3 7 2 7 Miskin Rombon 1 2 1 1 8 gan belajar Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung 1
Kelas 5 L P k. r.
Kelas 6 L P k. r.
24
22
28
0
0
0
Jumlah L k.
Pr J . ml
22
14 6
11 3
263
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
2
6
6
33
18
51
2
2
9
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat 3 orang anak kelas 1 yang tidak naik kelas, dan siswa baru yang masuk di tahun ajaran 2008/2009 adalah sejumlah 31 orang dan tidak ada anak yang putus sekolah. Hal ini merupakan salah satu tolak ukur bahwa penyelenggaraaan pendidikan di sekolah ini tidak terlalu memberatkan biaya kepada orang tua siswa, karena para orang tua masih dapat terus mempertahankan anaknya untuk bersekolah di sekolah ini. Dari table juga dapat kita ketahui, bahwa jumlah rombongan belajar yang berjumlah 9 rombongan belajar di bagi menjadi 2 waktu, yakni waktu pagi untuk kelas I, II, V dan VI dimulai dari pukul 07.15 hingga 12.15, dan rombongan siang yanni kelas III dan IV di mulai pukul 13.00 hingga 17.00. dengan alokasi waktu balajar dalam satu jam setara dengan 35 menit, dan masing masing kelas di kondisikan untuk manampung siswa paling banyak 30 siswa setiap kelasnya, sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas lebih nyaman dan para guru dapat lebih meemberikan perhatian dan pelayanan yang lebih baik lagi di kelas. e) Gambaran Guru dan Pegawai MI.Raudhatul Athfal Jumlah guru dan pegawai di madrasah ini berjumlah 13 orang guru dan 3 orang Pegawai Tabel 7 Gambaran guru dan pegawai sekolah Lk
Pr
Jml
Pendidikan
SMA D1 D2 9 6 4 0 6 Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung
D3 0
S1 4
S2 0
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa kualifikasi akademik guru disekolah ini masih belum sesuai harapan, yakni minimal S1, untuk menanggulangi kekurangan kualifikasi tersebut, sekolah perlu secara terus menerus mengadakan pelatihan guru bahkan mendorong guru untuk kembali kuliah S1, dan hingga sekarang guru yang sedang meneruskan kuliah S1 berjumlah 3 orang guru. Dari 13 guru tersebut berdasarkan 3 orang guru yang mendapatkan tugas jabatan rangkap, yakni sebagai Tenaga administrasi,
bendahara dan kepala bidang kurikulum, dalam hal kepegawaian non guru terdapat 3 orang pegawai yakni petugas keamanan , petugas kebersihan. Sekolah dan tekhnisi khusus laboran. masih belum memiliki petugas perpustakaan khusus yang benar-benar dapat melayani siswa dalam peminjaman buku tiap harinya, dan petugas laboran komputer merangkap tugas sebagai guru dan tenaga administrasi, dengan demikian sekolah ini di kemudian hari masih membutuhkan sumber daya manusia sekurang-kurangnya 2 orang, yakni petugas perpustakaan yang dapat merangkap kepala urusan sarana prasarana dan seorang Laboran Komputer. f) Gambaran Latar Belakang Orang Tua Siswa a. Latar Belakang Pendidikan Orang tua Siswa Tabel 8 Latar belakang pendidikan orang tua siswa No 1 2 3 4 5 6 7
Jenjang
Tidak Sekolah SD/MI S L T P / M Ts SLTA/MA Diploma/Akademi Sarjana atau lebih *Tak diketahui jumlah Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung
Jumlah 30 58 120 3 6 45 263
b. Pekerjaan Orang tua Siswa Tabel 9 Pekerjaan Orang tua No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil TNI / Polri Pensiunan Karyawan Swasta Pedagang/Wirausaha Petani Nelayan Buruh Tidak Tetap
Jumlah 5 0 0 42 45 55 0 99
9 10
Sopir * Lainnya : tak diketahui jumlah Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung Dari data diatas dapat
10 6 263
c. Penghasilan Orang Tua Siswa Data ini diperoleh dari data tahunan sekolah tahun 2008/2009 Tabel 10 Penghasilan orang tua Penghasilan (Rp)
No
Jumlah
1
Tidak Tetap
2
< 200.000
-
3
200.000 - 500.000
-
4
500.000 - 1.000.000
43
5
> 1.000.000
5
jumlah
215
263
Sumber: Base Line MI.Raudhatul Athfal Meruyung Dari data yang telah diperoleh dari data sekolah tersebut, dapat kita ketahui bahwa, sebagian besar penghasilan orang tua siswa adalah tidak tetap, hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan orang tua siswa juga tidak tetap, dari data pekerjaan orang tua dapat kita ketahui bahwa, sebagian besar orang tua siswa adalah petani dan pedagang, dengan kebanyakan para orang tua siswa berkerja sebagai buruh tidak tetap, dan di sinilah peran dana BOS di sekolah ini dapat membantu meringankan biaya pendidikan anak mereka, melalui penggratisan untuk siswa yang tidak mampu dan membayar SPP melalui dana Komite bagi para orang tua siswa yang mampu sebesar Rp.10.000 per bulan. g) Kurikulum yang dikembangkan di Mi.Raudhatul Athfal Adapun kurikulum yang dikembangkan di Mi.Raudhatul Athfal antara lain: Kurikulum ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah sekolah agama, dikarenakan selain mencakupi pelajaran umum, madrasah juga menerapkan kurikulum agama,
sehingga diharapkan para lulusan madrasah memiliki keterampilan dan sikap yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah umum, selain itu kurikulum pengembangan diri juga sudah dikembangkan di sekolah ini sebagai upaya sekolah untuk menyelasaraskan pendidikan disekolahnya dengan laingkungan budaya, konbdisi masyarakat dan tekhnologi di masa sekarang dan mendatang. Adapun kurikulum yang dikembangkan di madrasah ini antara lain: 1. Mata pelajaran agama, meliputi Al-Qur’an hadits, Akidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab, Sejarah Peradaban Islam, pengembangan diri membaca dan menghafal al-Qur’an. 2. Mata pelajaran umum Meliputi : PPKN, Bahasa Indonesia, matematika, Ilmu pengatahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Mata pelajaran Muatan Lokal meliputi Bahasa Sunda, Bahasa inggris 4. Mata Pelajaran Pengembangan Diri meliputi Komputer, Hafal Al-Qur’an, Pendidikan jasmani dan Kesehatan dan Seni Budaya dan Keterampilan. Demikianlah program inti yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Athfal Semua program pendidikan yang dikembangkan di Madrasah ini menggunakan Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal yang disesuaikan dengan Kurikulum nasional yang tercantum didalam Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan. Selain itu madrasah ini mengembangkan pengetahuan peserta didik untuk menunjang pencapaian tujuan kurikuler dan tercapainya tujuan lembaga secara berbarengan. Selain dari pendidikan intrakurikuler yang dikembangkan di MI.Raudhatul Athfal juga dikembangkan pendidikan ekstra kurikuler. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di MI.Raudhatul Athfal antara lain: 1.
Kepramukaan Kegiatan pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu di lapangan belakang sekolah MI.Raudhatul Athfal, dan upacara pramuka dilaksanakan setiap Sabtu dilaksanakan kegiatan ramuka oleh para siswa dengan bimbingan
guru yang telah ditugaskan dan beberapa kaka Pembina yang merupakan alumni madrasah yang di tugaskan oleh kepala sekolah. 2. Keagamaan Kegiatan keagamaan yang dikembangkan pada tiap akhir
pembelajaran dan beberapa hari khusus yang digunakan untuk program hafal al-quran. Biasanya dilakasanakan selepas sholat zuhur untuk yang rombongan pagi, dan setelah sholat ashar bagi yang kelas siang sekurang-kurangnya satu minggu satu kali.sore hari setelah ashar dan antara lain: 3. OlahRaga
Kegiatan ekstra kurikuler olahraga untuk menstabilkan kondisi para siswa, sehingga para siswa tidak selalu diajak mengembangkan pola pikirnya saja melalu pembelajaran dikelas, namun juga sekolah berusaha menyeimbangkan denagn potensi anak didik yang lainnya seperti olah raga. Dengan olah raga dapat menunjang kesehatan jasmani. Adapun jenis olah raga yang dikembangkan adalah: sepak bola, futsall, , SKJ, dan lari.
B. Analisa Data 1. Pelaksanaan dan Strategi Penggunaan Dana BOS menurut pendapat guru MI. Raudhatul athfal merupakan sekolah swasta yang bercirikan agama islam, berada di daerah yang rata-rata mata pencaharian orang tua siswa adalah buruh, dan berpendidikan terakhir terbanyak adalah berlatar belakang pendidikan SMA, berikut saya sajikan Tabel data pekerjaan orang tua dan latar belakang pendidikannya. Tabel: 11 Rekapitulasi tingkat pendidikan orang tua siswa tahun 2006-2009 di Mi Raudhatul Athfal tahun Tingkat SD/MI SMP/MTS
2006 25 53
2007 31 55
2008 30 58
2009 27 39
Ket
SMA/MA 121 124 120 145 Diploma/akademi 10 7 3 2 sarjana atau lebih 11 10 6 2 tak terdata 65 63 45 37 jumlah 285 290 262 252 Dari data Tabel diatas dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan orang tua siswa di sekolah ini didominasi oleh orang tua yang berlatar belakang pendidikan SMA sederajat dan terus meningkat jumlahnya tiap tahunnya, kecuali pada tahun 2008. Adapun pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah buruh tidak tetap, sehingga penghasilan dari orang tua pun tidak dapat dipastikan besarnya tiap bulan, berikut data Tabel rekapitulasi data pekerjaan orang tua siswa di sekolah ini Tabel : 12 Rekapitulasi jenis pekerjaan orang tua siswa MI.Raudhatul athfal tahun 2006-2009 Jenis Pekerjaan PNS TNI/Polri Pensiunan Karyawan Swasta Pedagang/wirausaha Petani Nelayan Buruh tidak tetap Sopir DLL jumlah
2006/2007 5 0 0 50 45 50 0 120 15 0 285
2007/2008 4 0 0 52 50 55 0 111 10 8 290
2008/2009 5 0 0 42 45 55 0 99 10 6 262
2009/2010 3 0 0 40 42 40 0 112 10 5 252
Dari data diatas dapat kita ketahui bahwa sebagian besar pekerjaan orang tua siswa terbanyak adalah buruh tidak tetap, dan semankin besar jumlahnya tiap tahunnya kecuali pada tahun 2008. Isu-isu sekolah gratis pada sekolah-sekolah dan tuntutan pemerintah untuk emmebrikan pelayanan pendidikan yang bermutu bagi anak didika, di tanggapi sekolah dengan meneluarkan kebijakan sekolah berupa: 1)
Peringanan biaya semester
Peringanan biaya semester adalah usaha sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang murah kepada orang tua siswa di sekolah ini, dana pengganti percetakan soal dan administrasi semester lainnya sebagian di tanggulangi dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diterima sekolah dengan perhitungan bahwa siswa tidak perlu membayar percetakan soal ujian, biaya inilah yang ditanggulangi dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sehingga para orang tua siswa hanya membayar iuran untuk pengkoreksian soal semester. 2)
Peringanan administrasi penerimaan siswa baru Administrasi siswa baru tidak dipungut biaya disekolah ini, kecuali yang berkaitan dengan kebutuhan siswa seperti seragam sekolah dan perlengkapan atribut sekolah, dengan digratiskannya formulir pendaftaran diharapkan dapat menjaring siswa sebanyak banyakanya di sekolah ini karena biaya awal masuk sekolah disekolah cukup murah, adapun besarnya biaya penerimaan siswa baru yang berkaitan dengan kebutuhan siswa di sekolah ini (seragam sekolah, atribut dan raport siswa baru) adalah sebesar Rp. 150.000 dan dapat dicicil hingga semester I (satu) berakhir, selama itu para orang tua siswa tidak di pungut biaya apapun seperti biaya pengembangan bangunan, biaya praktikum computer, biaya ekstrakurikuler, biaya remedial semester, biaya perlombaan dan biaya perawatan gedung sekolah, namun walaupun demikian dikarenakan masih terdapat kekurangan anggaran penyelenggaraan pendidikan disekolah ini jika hanya mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), berdasarkan rapat dan persetujuan orang tua murid ditetapkanlah iuran SPP sebesar Rp. 10.000 tiap bulannya, adapaun bagi siswa yatim dan tidak mampu dibebaskan dari segala biaya pendidikan dan tentunya dengan memahami dan mengetahui perencanaan penggunaan keuangan sekolah tersebut, pihak sekolah tidak terlalu sulit untuk mendapatkan persetujuan dari orang tua murid atas draft keuangan yang telah disusun sekolah, dan para orang tua memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk mengelola dana tersebut sebaik-baiknya, karena tentunya yang lebih mengetahui kebutuhan sekolah dalam tiap anggaran yang telah direncanakan sekolah adalah pihak sekolah.
Pada sekolah swasta seperti sekolah ini, jumlah siswa sangat menentukan perkembangan sekolah dimasa depan, berdasarkan kesepakatan yang telah dilakukan melalui penerimaan dana BOS oleh sekolah, dinyatakan bahwa dengan menerima dana BOS)
kepala sekolah sebagai pemegang keputusan akhir
penggunaan dana BOS wajib memberikan keringanan biaya pendidikan disekolahnya, dan dari tahun 2006 hingga 2010 ini sekolah hanya mengenakan biaya iuran SPP sebesar Rp. 10.000, setelah sebelumnya ditahun 2004 dan 2005 masih mengenakan iuran siswa sebesar Rp. 20.000, adapun biaya selisih sebesar Rp. 10.000 sebagai biaya peringanan di tanggulangi dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sangat bergantungnya sekolah terhadap jumlah murid mengidikasikan bahwa semankin besar jumlah siswa maka semangkin besar juga pendapatan yang akan diperoleh sekolah dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diterimanya, hal ini mengharuskan pihak sekolah untuk membuat cara yang terbaik untuk menanggulangi semangkin menurunnya jumlah siswa disekolahnya. Pada tahun 2008 pihak sekolah berusaha untuk membuat sebuah laboratorium komputer dan sebuah perpustakaan untuk memberikan pelayanan pendidikan diluar kelas bagi siswa-siswinya, dan minat para siswa untuk praktikum komputer sangat besar terlebih lagi karena biaya pendidikan komputer disekolah ini gratis, tidak dikenakan biaya apapun kepada orang tua siswa, penggunaan komputer untuk belajar dan menunjang materi pembelajaran dikelas menjadi strategi sekolah untuk membuat para siswa senang berada disekolah, ditambah lagi koleksi perpustakaan yang semangkin banyak, mulai dari cerita hingga buku pelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran dikelas dan buku tersebut dapat di bawa pulang dan dipinjamkan gratis kepada seluruh siswa/I di sekolah ini, penyediaan alat peraga pendidikan untuk seluruh mata pelajaran juga menjadi salah satu cara yang dijadikan perhatian oleh sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas madrasah walaupun dalam keterbatasan ketersediaan biaya yang dialami sekolahnya. 3)
Peringanan biaya pendaftaran ulang semester
Peringanan biaya semester bagi siswa dibatasi hanya pada pembebasan biaya percetakan yang berkaitan dengan penggandaan soal ujian, namun untuk administrasi lainnya seperti pengkoreksian jawaban, penulisan raport masih dikenakan kepada orang tua siswa, hal tersebut dikarenakan dana BOS tidak dapat menanggulangi keseluruhan biaya kegiatan semester karena dana yang diterima sekolah yang bersumber dari dana BOS hanya cukup untuk menanggulangi biaya Honor guru dan karyawan dan hanya sedikit yang digunakan untuk kegiatan yang lainnya. 4)
Biaya ekstrakurikuler Ekstrakurikuler yang disediakan disekolah ini haya ada pramuka saja, dilaksanakan pada hari sabtu sore, siswa yang menjadi peserta adalah siswa yang sekolah pada rombongan belajar sore yakni kelas tiga, empat dan kelas lima.
5)
Perbaikan dan Perawatan Sekolah Untuk perbaikan dan perwatan sekolah, digtratiskan oleh sekolah, sehingga para orang tua tidak dibebankan sedikitpun untuk biaya semesteran dalam rangka perbaikan dan perawatan sekolah, seperti pengecatan, perbaikan meubeleuir dan lain lain.
6)
Penyediaan Sarana Prasarana Sekolah Selama itu para orang tua siswa tidak di pungut biaya apapun seperti biaya pengembangan bangunan, biaya praktikum computer, biaya ekstrakurikuler, biaya remedial semester, biaya perlombaan dan biaya perawatan gedung sekolah, walaupun
demikian
dikarenakan
masih
terdapat
kekurangan
anggaran
penyelenggaraan pendidikan disekolah ini jika hanya mengandalkan dana BOS, berdasarkan rapat dan persetujuan orang tua murid ditetapkanlah iuran SPP sebesar Rp. 10.000 tiap bulannya, dan besaran SPP ini belum pernah berubah sejak adanya penerimaan dana BOS, adapun bagi siswa/i yatim dan tidak mampu dibebaskan dari segala biaya pendidikan. Respon orang tua siswa atas kebijakan yang telah disepakati bersama tentunya ditanggapi senang oleh para orang tua siswa, karena sudah dapat dipastikan dengan ke-enam kebijakan tersebut, para orang tua benar-benar mengetahui arah aliran dana BOS dan alokasi anggarannya serta nilai keuntungan
yang diperoleh orang tua siswa melalui kebijakan sekolah yang telah disepakati tersebut diatas, yakni pada akhirnya adalah peringanan biaya pendidikan sekolah dan menggratiskan bagi orang tua siswa yang tidak mampu dan anak yatim. 2. Pelaksanaan dan strategi penggunaan dan BOS menurut pendapat Kepala Tata Usaha Menurunnya jumlah siswa secara keseluruhan, mengharuskan pihak sekolah harus segera mencari alternatif solusi tentang penurunan jumlah murid disekolah ini, pada pada tahun 2008 terjadi pengurangan jumlah penerimaan siswa yang terburuk yang dialami oleh sekolah ini dalam kurun 3 tahun terakhir, padahal jumlah siswa bagi sekolah swasta khususnya madrasah ini merupakan satu hal yang akan menentukan jumlah anggaran yang akan diterima oleh sekolah tiap tahunnya, baik dana yang bersumber dari orang tua siswa maupun yang bersumber dari pemerintah dalam hal ini dana BOS. Bagi sekolah ini dana yang paling berperan dalam penyelenggaraan pendidikan adalah dana yang bersumber dari dana Pemerintah dalam hal ini BOS dikarenakan dana tersebut merupakan dana yang sudah pasti keberadaannya dan jumlahnya, sedangkan dana yang bersumber dari dana lain seperti dana SPP atau iuran bulanan merupakan dana yang tidak pasti, karena hal tersebut tergantung kepada kemampuan ekonomi para orang tua siswa yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tidak tetap, dan terkadang menjadi salah satu perkiraan awal tentang alasan mengenai kendala dalam penerimaan sumber dana iuran orang tua siswa bulanan bagi sekolah ini, sebagian besar orang tua siswa di sekolah ini bekerja sebagai buruh tidak tetap dan berpendidikan terakhir mayoritas adalah SMA berikut kami sajikan data sebagai berikut: Tabel: 13 Rekapitulasi jumlah penerimaan siswa baru tahun sejak tahun 2007-2009 Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan Total
2008/2009 19 17 36
2009/2010 14 26 40
Dari Tabel
diatas dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2008 terjadi
penurunan jumlah siswa yang cukup besar, dan pada tahun 2009 kembali mulai meningkat lagi, peningkatan tersebut diperkirakan karena adanya penambahan fasilitas sekolah seperti ruang multimedia dan praktikum komputer dan ruang serbaguna yang merangkap perpustakaan sebagai ruang yang menyediakan banyak sumber pembelajaran bagi siswa seperti perangkat komputer yang telah terprogram dengan berbagai multimedia pengajaran, KIT IPA, KIT IPS, KIT Bahasa Inggris, KIT Matematika dan berbagai buku-buku bacaan keterampilan hidup yang telah dimiliki oleh sekolah ini yang dipinjamkan gratis kepada seluruh siswa-siswinya. Berikut penulis sajikan hasil angket yang pernah disebarkan oleh kepala Tata usaha MI.Raudahtul Athfal Meruyung dan didokumentasikan oleh kepala Tata Usaha dalam rangka mengetahui respon orang tua siswa dalam menanggapi hasil keputusan rapat tentang penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) pada tahun 2009 yang dilakukan terhadap orang tua siswa penerima bantuan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yakni: Tabel : 14 Respon orang tua siswa setelah keputusan hasil musyawarah atas kebijakan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) 2009-2010
No
Upaya sekolah dalam Rangka
Respon Berupa Perasaan Senang Orang Tua Siswa Atas Kebijakan Bos
Persentase orang tua
mempergunakan dana BOS
Ya
tidak
Ragu-ragu
siswa
1
Formulir pendaftaran gratis
35
3
1
90 % senang
2
Administrasi pendaftaran sekolah gratis
6
28
5
72 % senang
3
Biaya gratis
26
11
2
67 % senang
4
Biaya remedial gratis
29
8
2
74 % senang
5
Peminjaman buku pelajaran gratis
35
1
3
90 % senang
6
Iuran pramuka gratis
33
2
4
85 % senang
7
Fasilitas laboratorium komputer dan praktikum gratis
35
3
1
90 % senang
Peringanan SPP dari Rp.20.000 menjadi 10.000 dan tetap tidak naik
31
6
2
79 % senang
9
Adanya alat peraga pendidikan
34
4
1
87 % senang
10
Gratis iuran perawatan gedung dan pengadaan sarana prasarana sekolah
33
2
4
85 % senang
8
daftar
ulang
Sumber informasi : Data Tata usaha MI.Raudhatul Athfal Meruyung Dari table diatas dapat kita ketahui bahwa sepuluh point kebijakan sekolah diatas mendapatkan respon yang baik oleh orang tua siswa,
dan senang
merupakan salah satu indicator bahwa orang tua siswa merasa tertarik dan berminat atas upaya sekolah mempergunakan dana BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) disekolah ini, sehingga perasaan senang itulah yang nantinya akan membuat orang tua siswa merasa senang menyekolahkan anaknya disekolah ini.
3. Pelaksanaan dan strategi penggunaan dan Bantuan Opersional Sekolah (BOS) menurut pendapat Kepala Sekolah Tantangan sekolah dari tahun ketahun berbeda beda, tahun 2005 merupakan pencanangan program pemerintah untuk memeratakan akses pendidikan dan ketuntasan wajib belajar 9 tahun, melalui pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang tujuannya adalah meringankan biaya pendidikan kepada orang tua siswa, seiring begulirnya waktu peringanan biaya pendidikan berpindah menuju program sekolah gratis dan tahun lalu 2008/2009 adalah pencanangan program tersebut pemerintah melalui oleh Departemen Pendidikan Nasional, namun target utamanya adalah sekolah-sekolah yang berstatus negeri pada tingkat SD, dan bagi sekolah swasta bukan merupakan kewajiban untuk menerapkan sekolah gratis bagi siswanya, namun bagi penerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) wajib memberikan keringanan biaya pendidikan seringan mungkin kepada orang tua siswa, dan mengelola dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) agar nilai kemanfaatannya dapat dirasakan oleh orang tua siswa. Bagi sekolah swasta diperbolehkannya mengelola iuran bulanan bersumber dari dana orang tua murid seperti hal diatas merupakan suatu keuntungan, karena sekolah masih bisa mengelola dana masyarakat, dalam hal ini iuran bulanan kepada orang tua siswa untuk pengembangan sekolahnya selain dari pada bantuan-bantuan yang telah diterima oleh sekolah, dengan demikian pihak sekolah dapat mengembangkan ide-ide pengembangan madrasah dengan bekerjasama para orang tua siswa dalam pelaksanaannya, terutama dalam menyokong keberhasilan peningkatan kualitas madrasah melalui partisipasi orang tua dalam menopang biaya yang dibutuhkannya, namun hal tersebut tergantung kepada kondisi kemampuan ekonomi orang tua siswa didaerah tersebut, cita-cita mereka,
keinginan yang mereka harapkan dari pelayanan sekolah kepada anaknya dan tentunya kesanggupan untuk membiayai pelayanan pendidikan yang diharapkan oleh para orang tua. Komunikasi dan pelibatan para orang tua mutlak dibutuhkan untuk pengembangan sekolah, yakni sekolah yang dapat melayani kebutuhan dan harapan para orang tua akan pendidikan dan keterampilan yang akan dimiliki oleh anaknya beserta kemampuan dana yang harus ditanggung bersama dalam rangka mendukukung kegiatan yang telah dirumuskan dan dicita-citakan bersama dan mencari solusi atau cara pemecahan permasalahan yang dihadapi sekolah dalam rangka mencapai cita-cita bersamanya, oleh karena itu peran sekolah dalam menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dan masyarakat sangat akan sangat menentukan kualitas penembangan madrasah ditahun-tahun berikutnya, karena selain dapat mengusahakan pendanaan dari orang tua melalui SPP, saransaran pengembangan sekolah yang didapat dari orang tua hal lain yang tekait adalah minat mereka untuk terus dan mempercayakan pendidikan anaknya, baik yang telah bersekolah maupun calon siswa yang akan bersekolah akan menentukan nilai keuangan BOS yang akan diterima oleh sekolah. Dalam hal pendanaan, sekolah menerima beberapa sumber pendanaan yakni dari BOS, dana pendamping dari Pemerintah Daerah dan iuran orang tua siswa, untuk mengikat dan memberikan pemahaman yang utuh kepada orang tua siswa pihak sekolah mengadakan Rapat orang tua murid tiap tahunnya, guna mengurangi kesalahpahaman dan persepsi yang salah atas program sekolah gratis yang telah gencar di iklankan oleh pemerintah, sekolah perlu untuk menjalin komunikasi yang baik dan memberikan penjelasan yang jelas kepada orang tua siswa paham perbedaan kebutuhan dan pendanaan yang dialami oleh sekolah swasta untuk tidak dibandingkan dengan sekolah negeri, karena tentunya dari sudut pandang beban biaya gaji guru dan karyawan pun sudah berbeda, sekolah swasta mayoritas gurunya adalah guru honorer, sedangkan sekolah negeri mayoritas guru dan karyawannya adalah guru negeri yang tentunya berdasarkan
pedoman BOS tidak berhak mendapatkan gaji atau honor yang berasal dari dana Pemerintah, dalam hal ini BOS . Dengan adanya dana BOS, bagi sekolah diuntungkan dikarenakan jaminan gaji para guru dan karyawan lebih terjamin, tidak terjadi keterlambatan gajian tiap bulannya, kecuali ketika terjadi keterlambatan penerimaan dana BOS dan iuran orang tua siswa tidak berjalan lancar, iuran orang tua siswa difokuskan pada pengembangan sekolah, baik itu berupa sarana dan prasarana maupun dalam mendukung kegiatan belajar mengajar disekolah, dan hal inilah yang menjadi permasalahan di sekolah ini, dana BOS difokuskan pada biaya kepegawaian untuk menjamin kegiatan belajar mengajar, dan dan orang tua siswa digunakan untuk pengembangan kualitas madrasah, namun jika dana masyarakat tidak berjalan dengan baik, sudah tentu kegiatan dan rencana sekolah dalam rangka peningkatan kualitas madrasah tidak dapat berlangsung dengan baik, peningaktan kualitas yang dimaksud diantaranya adalah perawatan gedung dan fasilitas sekolah, penyediaan pelayanan pendidikan komputer, pelayanan pengajaran mata pelajaran dengan multimedia
Komputer,
keikutsertaaan
dalam
perlombaan
kesiswaan,
penyelenggaraan ekstrakurikuler, penyediaan laboratorium terpadu yang telah dirintis sekolah tahun 2008 dan lain sebagainya, tentunya hal itu sangat disayangkan, jika program sekolah tersebut terkendala dalam masalah keuangan, terutama program praktikum komputer yang merupakan mendorong penggunaan media computer dalam pengajaran oleh guru serta pengadaan laboratorium terpadu, yang merupakan gabungan antara ruang koleksi buku-buku bacaan berupa buku bacaan dengan buku elektronik yang telah tersedia dan hanya dapat dibaca melalui media Komputer serta pembiasaan siswa dengan tes ujian mata pelajaran secara offline melalui komputer yang tersedia, program ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan membiasakan mereka untuk mengerjakan soal secara langsung dan mengetahui kemampuan mereka yang secara otomatis computer akan menilai jawaban mereka setelah selesai mengerjakannya . Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan minat para siswa dapat meningkat lagi untuk menumbuhkan sikap senang bersekolah dan
mengabarkannya kepada orang tua mereka sehingga para orang tua merasa senang dengan senangnya anak mereka mendapatkan pelayanan pendidikan disekolah ini. Dalam penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah), orang tua siswa diberikan peran dalam penyusunan anggaran keuangan sekolah, biasanya dilaksanakan bertepatan dengan rapat orang tua murid baru, dikarenakan para orang tua murid baru tentunya belum mengetahui kebijakan sekolah secara umum yang dilakukan oleh pihak sekolah, dan tiap tahun dalam penganggaran BOS sekolah tidak terlalu banyak mengadakan perubahan skala prioritas dalam penggunaan dana BOS digunakan untuk: 1. Gaji guru Non PNS tiap bulan 2. Peringanan biaya semester 3. Peringanan administrasi penerimaan siswa baru 4. Peringanan biaya pendaftaran ulang semester 5. Biaya ekstrakurikuler pramuka 6. Perbaikan dan Perawatan Sekolah 7. Melengkapi sarana Laboratorium Komputer dan perpustakaan terpadu. Selain dari pada nilai keunggulan dalam bidang pemahaman pembelajran agama islam, Ada dua buah program yang diharapkan menjadi nilai keunggulan sekolah ini yakni pelayanan pembelajaran dan pelatihan tes ujian nasional sekolah melalui media komputer dan pengadaan perpustakaan digital. Diharapkan pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam hal ini pemanfaatan komputer dapat menjadi salah satu sarana pelengkap dan pendukung yang murah dan tepat dalam mengetahui kemampuan siswa melalui tes ujian kompetensi siswa melalui komputer dengan segala macam softwere (perangkat lunak) yang dimilikinya. Dengan demikian diharapkan para orang tua dapat lebih tertarik menyekolahkan anaknya disekolah ini karena memiliki nilai keunggulan seperti yang tersebut diatas guna menerapkan kalimat “Pendidikan berkualitas dalam kondisi yang terbatas”. 4. Pelaksanaan Dana BOS Menurut Orang Tua
Beikut ini adalah hasi analisis angket yang diisi oleh orang tua siswa berkaitan dengan rasa senang atau tanggapan para orang tua siswa tentang dana kebnijakan alokasi penggunaan dana BOS : Tabel 15 Senang menyekolahkan karena biaya formulir pendaftaran siswa gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 35 3 1 39
Persen 90 7.7 2.6 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (90 %) menjawab ya, (7.7 %) tidak dan (2.6 %) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sekolah membebaskan biaya pendaftaran siswa baru dalam pengambilan brosur siswa baru, dengan penggratisan tersebut siswa dan orang tua siswa merasa senang dan lebih Senang sekolah dengan kebijakan tersebut. Adapun alasan 90 % koresponden menjawab ya adalah karena dengan penggratisan biaya formulir membuat mereka lebih mudah untuk mendaftarkan murid di sekolah ini, mereka hanya membayarkan uang seragam yang menjadi kebutuhan anak tersebut. Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada kepala sekolah bahwa seluruh pendaftaran siswa baru adalah gratis seperti yang diungkapkan diatas, pembebasan biaya pendaftaran selain kebutuhan siswa tersebut adalah strategi sekolah guna menarik minat siswa baru untuk bersekolah di madrasah ini, agar tidak terkesan mahal dan mampu bersaing dengan Sekolah lainnya. Hal ini juga didukung dengan pernyataan siswa pada angket siswa tipe II point1, bahwa siswa merasa penggratisan biaya formulir dapat membantu orang tua mereka untuk menyekolahkan mereka. Berdasarkan hasil observasi lanjutan yang saya lakukan saya menarik kesimpulan bahwa pihak sekolah masih perlu untuk membangun image ( kesan ) bahwa pendaftaran sekolah tiap tahun baru adalah gratis kepada seluruh siswa dan orang tua
murid, misalnya dengan
menampilkan spanduk pendaftaran gratis dan lain sebagainya, sehingga seluruh orang tua
siswa dan murid dari kelas I hingga kelas VI dan calon siswa
mengetahui akan hal tersebut. Tabel 16 Senang menyekolahkan karena administrasi pendaftaran gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 6 28 5 39
Persen 15 72 13 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (15 %) ya, (72 %) tidak dan (13 %) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, melalui kebijakan administrasi gratis siswa akan lebih Senang sekolah, selain itu juga dapat disimpulkan bahwa sekolah tidak memungut iuran apapun selain yang menjadi kesepakatan, yakni cukup membayar hal yang menjadi kebutuhan pribadi siswa (seragam batik, olah raga dan raport sebesar Rp. 150.000) dan Iuran SOM (Sumbagan Orang tua Siswa) sebesar Rp. 10.000 tiap bulannya, dengan perincian Rp.10.000 sudah mendapatkan keringanan dari dana BOS, dengan demikian dapat diketahui bahwa orang tua murid diberi keuntungan melalui kebijakan ini, yakni meringankan biaya yang harus mereka keluarkan pendaftaran anaknya. Hal tersebut didukung oleh angket siswa tipe II nomor 2, bahwa 67 % siswa berpendapat sama sebagian besar orang tua mereka, menyatakan bahwa sekolah tidak mengambil biaya apapun selain yang telah disepakati, yakni sebesar Rp. 150.000 untuk keseluruhan hingga ia diterima disekolah tersebut. Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada kepala sekolah bahwa Pembebasan biaya pendaftaran selain kebutuhan siswa tersebut adalah guna menarik minat siswa baru untuk bersekolah di madrasah ini, agar tidak terkesan mahal dan mampu bersaing dengan Sekolah lainnya. Selanjutnya Hal tersebut juga di dukung dengan pernyataan siswa pada angket tipe II nomor 1, bahwa 90 % siswa menyatakan bahwa dengan
penggratisan biaya formulir pendaftaran siswa baru, membuat mereka semangkin Senang untuk sekolah, dari pernyataan diatas membuktikan bahwa strategi sekolah untuk menggratiskan biaya formulir pendaftaran berhasil memberikan nilai positif bagi siswa maupun orang tua siswa sehingga mereka lebih Senang untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya. Tabel 17 Senang menyekolahkan karena biaya daftar ulang semester gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 26 11 2 39
Persen 67 28 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (67%) ya, (28%) tidak dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, sekolah tidak mewajibkan membayar biaya apapun pada pendataan ulang siswa baru disetiap awal semester sehingga dapat mengurangi beban biaya pendidikan dan orang tua siswa merasa terbantu dengan kebijakan sekolah tesebut, hal ini merupakan salah satu indikator orang tua senang terhadap kebijakan sekolah. Hasil penelitian tersebut diatas didukung juga oleh jawaban dari siswa pada angket tipe II Nomor 3, sebanyak 95 % siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah untuk tidak membebankan biaya daftar ulang kepada orang tua siswa. Tabel 18 Senang menyekolahkan karena tidak di pungut biaya lain selain iuran SPP sebesar Rp. 10.000 tiap bulan No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 17 21 1 39
Persen 44 54 2.6 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (44%) ya, (54%) tidak dan (2.6 %) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, Sekolah menggratiskan
biaya siswa baru selain yang telah disepakati tersebut diatas, sehingga meningkatkan semangat siswa bersekolah. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah hal tersebut untuk menjaring siswa/I untuk bersekolah disekolah ini dengan batas 2 lokal kelas (sekitar 60 siswa/i) dikarenakan ruangan kelas yang masih kurang, sebab madrasah ini hanya memiliki 5 lokal kelas, sehingga dibentuklah rombongan belajar pagi dan sore. Tabel 19 Lebih Senang menyekolahkan karena biaya remedial akhir semester gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 29 8 2 38
Persen 74 21 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (74%) ya, (21%) tidak dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa sekolah tidak mengambil iuran atau uang tertentu untuk kegiatan remedial tiap semester, sehingga orang tua murid merasa terbantu dalam meringankan beban pendidikan anaknya. Hal ini juga didukung dengan angket siswa Tipe II Nomor 5, bahwa 56 persen siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah untuk menggratiskan biaya remedial mata pelajaran tiap semester. Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, kegiatan remedial tiap akhir semester dilakukan oleh guru masing masing, dengan menggunakan soal terakhir semester, dikarenakan tentunya yang mengikuti remedial tidak sebanyak peserta semester, hanya beberapa orang tiap kelasnya, sedangkan untuk lembar jawaban remedial diambil dari kertas buku masing masing siswa. Tabel 20 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku gratis No 1
Jawaban Ya
Frekuensi 35
Persen 90
2 3 Jumlah
Tidak Ragu-ragu
1 3 39
2.6 7.7 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (90%) ya, (2.6%) tidak dan (7.7 %) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa pembiayaan BOS sudah dilaksanakan untuk pembelian buku pembelajran siswa dikelas, dan tentunya hal ini dapat mengurangi biaya pembelian buku orang tua siswa. Hal ini juga di dukung oleh angket tipe II point 6, bahwa 95 % siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah tersebut Bedasarkan wawancara yang telah saya lakukan dengan kepala sekolah, buku buku yang telah dibeli oleh sekolah dipergunakan dan dipinjamkan kepada siswa, namun dalam hal perawatan Sekolah menyerahkan kepada siswa yang bersangkutan, jika ada kerusakan kami menyerahkan kepada siswa atau orang tua untuk mengadakan perbaikan atau menggantinya dengan buku yang sama, hal ini guna memberikan rasa tanggung jawab memiliki terhadap fasilitas madrasah yang telah diberikan oleh pemerintah. Tabel 21 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku pelajaran gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 35 4 0 38
Persen 90 10 0 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (90%) ya (10%) tidak dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa pembiayaan BOS sudah mampu untuk menyediakan buku buku di kalangan siswa. Hasil ini didukung dengan hasil angket tipe II nomor 7, bahwa 69 persen siswa merasa terbantu dengan adanya peminjaman buku tersebut. Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala sekolah, tentunya tiap tahun ada saja kerusakan buku dan hilangnya buku dari perpustakaan, hal tersebut dimungkinkan karena gudang penyimpanan buku dan
perpustakaan memang masih belum dimiliki secara baik, sehingga penyimpanan buku masih mengandalkan lemari-lemari di masing masing kelas, dan ini menjadi prioritas kami di masa mendatang untuk membangun sebuat perpustakaan yang mampu menyimpan buku buku bantuan yang telah dibeli oleh sekolah dari bantuan pemerintah. Tabel 22 Senang menyekolahkan belajar karena adanya biaya olahraga gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 33 6 0 39
Persen 85 15 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (85%) ya (15%) tidak, dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Bantuan Operasional sekolah menggratiskan kegiatan oleh raga dari segala keuangan yang memberatkan orang tua siswa. Hal ini didukung oleh hasil angket tipe II nomor 8, bahwa 95 % siswa menjawab ya pada pertanyaan yang sama diatas, sehingga siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah tersebut. Bedasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala sekolah, bahwa dana BOS sebenarnya memang tidak dianggarkan untuk kegiatan olah raga, kecuali sekedarnya saja untuk pembelian bola voli, sepak bola dan peralatan lainnya, sedangkan untuk kegiatan renang dan menggunakan fasilitas diluar yang dimiliki sekolah misalnya renang, sekolah menyerahkan pembiayaannya langsung kepada siswa/i, namun kegiatan tersebut hanya dilakukan di akhir semester dan keuangannya pun dibayar siswa langsung, sedangkan untuk tranport guru dan uang lelah disediakan sekolah. Tabel 23 Senang menyekolahkan karena biaya pelajaran keterampilan dan kesenian gratis No
Jawaban
Frekuensi
Persen
1
Ya
17
44
2
Tidak
20
51
3
Ragu-ragu
2
5.1
39
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan dikemukakan bahwa (44%) ya (51%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana sekolah tidak mengalokasikan anggaran keuangan untuk kegiatan keterampilan Hal ini didukung juga dengan hasil penelitian angket tipe II nomor 9, bahwa 51 % siswa menjawab masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk pelajaran ketermpilan dan kesenian, sehingga sekolah belum mampu membebaskan untuk kegiatan tersebut. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, bahwa untuk biaya keterampilan sekolah tidak menganggarkan dari dana sekolah untuk kegiatan tersebut, karena tentunya dalam pengajaran keterampilan bahan bahannya harus disediakan oleh siswa sendiri, karena tidak memungkinkan untuk membelikan bahan-bahan dsar kerajinan tangan untuk siswa gunakan, sekolah pun sangat mengurangi kegiatan-kegiatan keterampilan yang membutuhkan keuangan yang besar. Table 24 Senang menyekolahkan sekolah karena iuran ekstrakurikuler gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 33 2 4 39
Persen 85 5.1 10 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (85%) ya (5.1%) tidak dan (10%) ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan pembebasan iuran ekstrakurikuler pramuka dapat mengurangi beban keluarga sehingga dapat diartikan bahwa orang tua siswa merasa terbantu dengan adanya pembebasan biaya tersebut.
Hal ini juga didukung dengan angket tipe II nomor 10, bahwa 87 % siswa merasa senang dengan tidak adanya iuran pramuka disekolah ini. Tabel 25 Senang menyekolahkan karena adanya fasilitas laboratorium komputer No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 35 3 1 39
Persen 90% 7.7% 2.6% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan dikemukakan bahwa (90%) ya (7.7%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah membebaskan seluruh iuran yang berkaitan dengan perawatan dan penyediaan laboratorium komputer sekolah kepada siswa. Hal tersebut didukung oleh angket tipe II nomor 11 bahwa 92 % siswa merasa senang bersekolah ini dengan alasan adanya fasilitas laboratorium komputer Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan di madrasah ini, bahwa laboratorium komputer sudah ada dan dapat difungsikan dengan baik, namun jumlah komputer yang dapat dioperasikan masih dalam jumlah yang sedikit, dan memang pada kenyataannya memang siswa tidak di mintakan iuran komputer tiap bulannya,
penggunaannya
laboratorium
komputer
disekolah
ini
dapat
meningkatkan minat siswa bersekolah dan membantu pembelajaran sehari hari mereka terutama kelas enam menghadapi ujian nasional,
tes simulasi ujian
nasional melalui komputer yang dilakukan guru komputer sangat membantu siswa dalam memahami dan latihan pembiasaan soal ujian sehingga mudah-mudahan dapat meningkatkan nilai ujian akhir nasional siswa/siswi di sekolah ini, ini bisa menjadi nilai tambah dan nilai keunggulan madrasah ini di kemudian hari, bahkan dapat digunakan untuk menaikan citra madrasah ini, di mata sekolah lainnya, juga dimata orang tua siswa/siswi sekolah ini sehingga dapat menarik jumlah peminat sekolah madrasah di masyarakat sekitarnya
Selain itu juga, konsep perlu di realisasikannya pembangunan laboratorium perpustakaan digital guna meningkatkan minat membaca siswa, kebetulan pelajaran komputer sangat diminati oleh siswa, sehingga peluang minat komputer ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan minat membaca siswa dengan penyediaan e-book (elektronik buku) baik yang banyak disediakan oleh pusat perbukuan diknas berupa Buku sekolah elektronik (BSE) maupun buku pengetahuan lainnya yang dapat di download melalui situs situs pendidikan tertentu. Table 26 Senang menyekolahkan karena biaya praktikum komputer gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 33 1 5 39
Persen 85 2.6 13 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (85%) ya, (2.6%) tidak dan (13%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa dengan tidak memintakan iuran komputer dan perawatan komputer berupa iuran komputer, dapat meringankan beban pembiayaan orang tua siswa, dan berdasarkan angket tipe II nomor 12. 85 % mereka juga sangat senang bebas iuran komputer. Tabel 27 Senang menyekolahkan karena adanya keringanan biaya semester No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 28 6 5 39
Persen 72 15 13 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (72%) ya (15%) tidak, dan (13%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik strategi penyusutan biaya ujian semester dapat memberikan manfaat dan rasa senang bagi siswa maupun orang tua siswa
Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II dikemukakan bahwa (92%) ya (7.7%) tidak, dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peringanan biaya semester membuat siswa menjadi senang Tabel 28 Senang menyekolahkan karena kedisplinan waktu guru lebih baik No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 30 5 4 38
Persen 77 13 10 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (77%)
ya (13%)
tidak, dan (10%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru telah berhasil meningkatkan pelayanan belajar mengajar kepada siswa. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II dikemukakan bahwa (92%) ya (0%) tidak, dan (7.7%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dengan adanya penambahan fasilitas sekolah. Tabel 29 Senang menyekolahkan karena adanya penambahan sarana dan prasarana sekolah No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 33 4 2 38
Persen 85 10 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (85%) ya (10%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat banyak perubahan dan penambahan fasilitas sekolah yang dimiliki oleh sekolah selama beberapa tahun ini dan ini menandakan dengan adanya penambahan fasilitas, tentunya kenyamanan sekolah pun akan lebih terjamin.
Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II dikemukakan bahwa (85%) ya (10%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat banyak perubahan dan penambahan fasilitas sekolah yang dimiliki oleh sekolah selama beberapa tahun ini dan ini menandakan dengan adanya penambahan fasilitas, tentunya siswa akan merasa lebih nyaman bersekolah di sekolah ini, seperti penambahan ruang komputer, perpustakaan, perbaikan WC dan lain-lain. Table 30 Senang menyekolahkan karena buku-buku pinjaman sekolah di gunakan untuk belajar dikelas No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 33 2 4 39
Persen 85 5.1 10 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (85%) ya, (5.1%) tidak dan (10%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan buku-buku yang telah diperoleh dari dana BOS telah digunakan untuk menggantikan buku buku yang seharusnya dibeli oleh siswa tiap tahunnya, sehingga dapat mengurangi beban pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa, dan berdasarkan angket tipe 2 (dua) yang diisi oleh siswa, siswa juga merasa senang dengan kebijakan sekolah ini. Namun untuk beberapa mata pelajaran, khusunya agama masih belum dapat dipenuhi untuk pembelian buku sejumlah siswa karena dana BOS yang dikucurkan tidak mencukupi untuk pembelian seluruh mata pelajaran, namun sekolah mengutamakan pada pelajaran umum terlebih dahulu. Nilai pembeda antara madrasah dengan Sekolah Dasar Umum adalah pada tambahan nilai-nilai agama islamnya, sehingga sudah seharusnya tidak hanya pelajaran umum saja yang menjadi perhatian pihak sekolah dalam menyediakan buku pelajaran gratis yang dapat dipinjamkan oleh siswa, namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki dan diberikan pemerintah, tentunya ini dapat dimaklumi, namun jika memang ada dana bantuan berikutnya dan memang boleh
dialokasikan untuk pembelian buku-buku agama, tentunya ini sangat perlu untuk dialokasikan untuk pelajaran agama, mengingat madrasah adalah sekolah dasar bercirikan agama islam, jangan sampai madrasah kehilangan ciri ciri kekhasan yang sudah harus dimilikinya, yakni keunggulan akhlak dan pengetahuan agama selain juga menunjukan kualitas dan keunggulan pada pelajaran umum, karena disitulah letak “Nilai tambah” madrasah yang harus terus di jadikan rujukan dalam keseluruhan strategi pengembangan kurikulum dan pengembangan lembaga madrasah. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh pernyataan angket siswa, yakni (85%) ya (13%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik para guru menggunakan seluruh buku pinjaman yang dipinjamkan untuk proses kegiatan belajar mengajar, sehingga mempermudah siswa dalam proses belajar di kelas. Tabel 31 Senang menyekolahkan karena guru hadir tepat waktu No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 30 8 1 39
Persen 77 21 2.6 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (77%) ya (21%) tidak (2.6%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru-guru sudah mengajar tepat waktu. Sekolah ini menerapkan pembagian jam pelajaran, kelas I dan II dalam 1 jam pelajaran 30 menit, dan untuk kelas 3 sampai dengan 6 dalam satu jam pelajaran 35 menit. Masuk sekolah dimulai pukul 07.30 dan berakhir pukul 12.00, sedangkan untuk kelas rombongan belajar siang, dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 17.00. dengan tepat waktunya guru-guru datang mengajar, tentunya memberikan image (kesan) dan teladan yang baik kepada siswa, sehingga para siswa akan lebih menghargai gurunya karena memang patut dicontoh, sedangkan bagi guru yang tidak disiplin dalam waktu, tentunya para siswa pun akan beranggapan negatif kepada guru yang bersangkutan, dan tentunya
ini berlaku umum, bahwa seorang guru sudah sepatutnya mencontohkan segala yang baik dihadapan siswa-siswinya, karena para guru adalah pendidik. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Pernyataan siswa pada angket tipe II, dikemukakan bahwa (21%) ya, (74%) tidak (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa guru-guru sudah mengajar tepat waktu. Tabel 32 Senang menyekolahkan karena tidak ada hukuman fisik dari guru No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 10 20 9 39
Persen 26 51 23 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (26%) ya (51%) tidak, dan (23%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan guru di madarasah ini tidak menggunakan hukuman yang membahayakan bagi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, dengan demikian kenyamanan siswa ketika belajar lebih terjamin.. Berdasarkan wawancara yang kami lakukan dengan pihak kepala sekolah, bahwa pemberlakuan hukuman bagi murid atau siswa yang melanggar, tidak diperkenankan menggunakan hukuman fisik, namun diarahkan kepada pemberian tugas tugas pembelajaran dan lain sebagainya yang memiliki kaitan dengan pelajaran yang bersangkutan. Tabel 33 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku gratis No Jawaban Frekuensi Persen 1 Ya 32 82 2 Tidak 2 5.1 3 Ragu-ragu 5 13 Jumlah 39 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (82%) ya (5.1%) tidak, dan (13%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tiap semester para siswa masih harus membeli buku yang tidak dimiliki sekolah yang bersumber dari dana BOS atau dana Bantuan siswa lainnya. Mata pelajaran itu
terutama pada pelajaran agama misalnya al-kuran hadits, akidah akhlak, sejarah kebudayaan islam, bahasa arab, fikih dan lain sebagainya. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, bahwa pihak sekolah tidak mewajibkan siswa untuk membeli buku agama tersebut, namun sekolah hanya menyediakan jika memang dari siswa dan orang tua merasa perlu untuk membelikannya bagi anaknya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keilmuan anaknya, maka kami menyarankan untuk membelinya sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas lebih efektif dan efisien dalam penggunaan waktu. Hal ini didukung dengan pernyataan angket tipe II bahwa (95%) ya (5.1%) tidak, dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan masih ada buku yang harus dibeli oleh siswa di setiap awal semester. Tabel 34 Senang menyekolahkan jika tidak ada uang kas yang di minta siswa untuk membeli alat tulis guru No Jawaban Frekuensi Persen 1 Ya 17 44 2 Tidak 20 51 3 Ragu-ragu 2 5.1 Jumlah 39 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (44%) ya (5.1%) tidak, dan (51%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak membebankan siswa untuk pembelian alat tulis guru yang digunakan ketika mengajar seperti spidol, penggaris, dan alat bantu pengajaran lainnya. Angket tipe II menyatakan bahwa (59%) ya, (36%) tidak, dan (5.1%) raguragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa uang kas yang dikumpulkan siswa tidak dipergunakan untuk membiayai alat tulis guru ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas, uang kas tersebut diserahkan kepada ketua kelas dalam penggunaannya terutama untuk perlengkapan kelasnya seperti sapu, penghapus dan lain lainnya yang dianggap perlu oleh mereka, bahkan untuk dana sosial ketika temannya ada yang sakit.
Tabel 35 Senang menyekolahkan karena biaya praktikum komputer gratis No Jawaban Frekuensi Persen 1 Ya 36 92 2 Tidak 3 Ragu-ragu 3 7.7 Jumlah 39 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (92%) ya (0%) tidak, dan (7.7%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan pendidikan komputer ditanggung oleh sekolah dan tidak dibebankan kepada siswa. Angket tipe II menyatakan bahwa (90%) ya, (5.1%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dengan penggratisan biaya praktikum komputer, sehingga minat mereka untuk bersekolah semangkin tinggi Tabel 36 Senang menyekolahkan karena biaya mengikuti perlombaan gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 28 9 2 39
Persen 72 23 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (72%) ya (23%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak menarik iuran apapun untuk mengadakan perlombaan yang diadakan baik pada tingkat kecamatan, kota maupun nasional. Hal tersebut di dukung oleh hasil Angket tipe II menyatakan bahwa siswa menjawab (92%) ya, (7.7%) tidak, dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak menarik iuran apapun untuk mengadakan perlombaan yang diadakan baik pada tingkat kecamatan, kota maupun nasional. Tabel 37 Senang menyekolahkan karena biaya perawatan kelas dan gedung sekolah gratis
No Jawaban Frekuensi Persen 1 Ya 31 79 2 Tidak 3 7.7 3 Ragu-ragu 5 13 Jumlah 39 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (79%) ya, (7.7%) tidak dan (13%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan gedung sekolah tidak dibebankan kepada orang tua siswa, sehingga sekolah dapat terawat rapih tiap tahunnya tanpa meyebabkan orang tua siswa dan sekolah berhasil memberikan rasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini didukung oleh pernyataan angket tipe II, dikemukakan bahwa (90%) ya, (10%) tidak dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan gedung sekolah tidak dibebankan kepada orang tua siswa, sehingga sekolah dapat terawat rapih tiap tahunnya tanpa meyebabkan orang tua siswa dan sekolah berhasil memberikan rasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah Tabel 38 Senang menyekolahkan karena biaya meubeleir (bangku dan meja) gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 26 7 6 39
Persen 67 18 15 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (67%) ya (18%) tidak, dan (15%) ragu-ragu. Maka dari data ini dapat ditarik kesimpulan dengan tidak adanya biaya mebeleuir tiap tahunnya, ( biasanya masuk ke dalam
iuran
pembangunan) dapat meringankan biaya pendidikan siswa, namun perawatan, pembelian dan perbaikan mebeleuir tetap dilakukan dari dana yang ada, sehingga siswa merasa nyaman dengan mebeleuir yang ada tanpa memberatkan biaya pendidikan kepada orang tua. Hal ini didukung oleh pernyataan angket tipe II, dikemukakan jawaban siswa bahwa (90%) ya (7.7%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu. Maka dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya tidak diberlakukannya iuran
meubeleuir setiap tahunnya, membuat siswa lebih senang karenan beban biaya pendidikan mereka lebih berkurang. Tabel 39 Senang menyekolahkan karena fasilitas WC bersih dan terawat No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 30 6 3 38
Persen 77 15 7.7 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (77%) ya (15%) tidak (7.7%) ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa merasa senang adanya fasilitas WC yang cukup memadai di sekolah ini. Berdasarkan hasil penelitian angket II dikemukakan oleh siswa bahwa (72%) ya , (18%) tidak dan
(10%) ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa siswa merasa senang dengan pembangunan dan ketersediaan fasilitas WC yang cukup memadai di sekolah ini. Tabel 40 Senang menyekolahkan karena iuran kas kelas yang dikumpulkan untuk perawatan kelas No 1 2 3 Jumla h
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 12 26 1 39
Persen 31 67 2.6 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (31%) ya (67%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, pihak sekolah tidak meminta siswa mengumpulkan sejumlah uang tertentu untuk mengadakan perawatan kelasnya masing masing (rehabilitasi ringan), namun siswa wajib untuk merawat kelasnya masing masing kecuali pengadaan perlengkapan kebersihan kelas, seperti sapu dan kemonceng itu diserahkan kepada siswa, namun siswa pada dasarnya hanya merawat dan membersihkan kelas sekedarnya saja, karena
sekolah memiliki petugas kebersihan yang bertugas mengepel, menyapu dan membersihkan kelas setiap harinya. Berdasarkan hasil penelitian angket II dikemukakan oleh siswa bahwa (0%) ya (100%) tidak, dan (0%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, pihak sekolah tidak meminta siswa mengumpulkan sejumlah uang tertentu untuk mengadakan perawatan kelasnya masing masing Tabel 41 Senang menyekolahkan karena biaya perawatan kelas dan gedung gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 8 29 2 39
Persen 21 74 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (21%) ya (74%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MI. Raudhatul Athfal Meruyung tidak mengenakan biaya perawatan fasilitas sekolah kepada siswa/orang tua siswa, hal ini guna mengurangi beban orang tua siswa. Hal ini didukung oleh angket tipe II bahwa siswa mengemukakan bahwa (21%) ya (74%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MI. Raudhatul Athfal Meruyung tidak mengenakan biaya perawatan fasilitas sekolah kepada siswa/orang tua siswa, hal ini untuk mengurangi beban orang tua siswa. Tabel 42 Senang menyekolahkan karena Bantuan Operasional Sekolah (BOS) meringankan biaya pendidikan No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 31 6 2 39
Persen 79 15 5.1 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (79%) ya (15%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran
dana Bantuan Operasional sekolah (BOS) di MI. Raudhatul Athfal Meruyung membantu orang tua siswa dalam mengurangi beban pendidikan anaknya disekolah ini. Hal ini didukung oleh angket tipe II bahwa siswa mengemukakan bahwa (79%) ya (15%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu, Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran dana Bantuan Operasional sekolah (BOS) di MI. Raudhatul Athfal Meruyung membantu orang tua siswa dalam mengurangi beban pendidikan anaknya disekolah ini Tabel 43 Senang menyekolahkan karena fasilitas sekolah terus bertambah No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 34 1 4 39
Persen 87 2.6 10 100%
a. Ya, fasilitas sekolah berangsur angsur sudah ada penambahan, baik lokal maupun dalam hal buku bacaan, dan ini membuat siswa merasa terbantu dan semankin nyaman dalam belajar b.Tidak, karena tidak ada fasilitas yang bertambah maupun fasilitas yang mengalami perbaikan bebarapa tahun ini c.Ragu-ragu, seharusnya ada perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (87%) ya (2.6%) tidak, dan (10%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan sekolah secara berkelanjutan mengadakan penambahan fasilitas sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik kepada siswa Hasil penelitian tesebut didukung oleh pernyataan angket Itpe II, bahwa siswa menjawab (87%) ya,
(7.7%) tidak, dan (5.1%) ragu-ragu Maka dapat
ditarik kesimpulan sekolah secara berkelanjutan mengadakan penambahan
fasilitas sekolah guna memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik kepada siswa Tabel 44 Senang menyekolahkan karena sekolah memiliki alat peraga pendidikan No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 34 4 1 39
Persen 87 10 2.6 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (87%) ya (10%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Hasil penelitian tesebut didukung oleh pernyataan angket Itpe II, bahwa siswa menjawab (97%) ya (0%) tidak, dan (2.6%) ragu-ragu, Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Tabel 45 Senang menyekolahkan karena iuran ekstrakurikuler pramuka gratis No 1 2 3 Jumlah
Jawaban Ya Tidak Ragu-ragu
Frekuensi 32 3 4 39
Persen 82 7.7 10 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa (82%) ya (7.7%) tidak, dan (10%) ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana BOS membantu orang tua siswa dalam meringankan biaya pendidikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada guru dan karyawan MI.Raudhatul athfal meruyung tentang peran Bantuan Opersional Sekolah dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu: 1. BOS telah berperan dalam rangka meningkatkan minat menyekolahkan anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan hal ini adalah cara yang baik dilakukan oleh sekolah mengingat kondisi sebagian besar orang tua siswa berdasarkan data bekerja mayoritas sebagai pekerja tidak tetap. 2. Peran BOS untuk menyelenggarakan pendidikan gratis secara total disekolah ini belum dapat dilakasanakan karena sebagian besar dana BOS diperuntukan untuk mencukupi Honor guru di sekolah ini yang sebagaian besar adalah guru Swasta dan biaya operasional lainnya., namun banyak usaha yang telah diuapayakan untuk meningkatkan kualitas madrasah melalui dana BOS dan mendapatkan respon yang positif dari orang tua siswa. Diantaranya adalah - Gratis SPP dan iuran lainnya bagi siswa yang tidak mampu dan anak yatim - Biaya formulir pendaftaran dan adminsistrasi penerimaan siswa baru gratis - Biaya daftar ulang setiap tahun ajaran baru gratis
- Biaya remedian tiap mid semester dan semester gratis - Peminjaman buku pelajaran yang dibiayai BOS gratis untuk buku buku umum seperti (IPA, Mataematika, Bahasa Indonesia) dan buku-buku pengayaan yang dimiliki perpustakaan. - Secara keseluruhan para orang tua mendapatkan keringanan SPP semula dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 10.000 per bulan dan tak ada beban biaya iuran lainnya. - Pembelian dan peningkatan penguatan kualitas madrasah melalui penyediaan sarana dan prasaran sekolah, terutama dalam bidang perpustakaan dan multimedia pendidikan, penerapan pembelajaran dengan bantuan CD-interaktif, Tes ujian Online dan lain sebagainya - Penyediaan dan perawatan fasilitas sekolah tanpa membebankan keuangan kepada orang tua siswa, seperti perawatan peralatan mesin sekolah, komputer , gedung dan sarana sekolah. 3. Upaya sekolah dalam rangka penerapan strategi atau cara yang dipilih dalam menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional sekolah) secara berurutan berdasarkan prioritas kepentingan adalah sebagai berikut a. Penjaminan Honor guru Swasta b. Peringanan biaya semester dan gratis bagi siswa yang memenuhi persyaratan. c. Gratis biaya daftar ulang d. Gratis biaya penerimaan siswa baru e. Gratis biaya ekstrakurikuler f. Gratis biaya perbaikan dan perawatan sekolah g. Melengkapi sarana laboratorium komputer dan perpustakaan
Ada banyak manfaat yang telah diperoleh sekolah melalui adanya program pemerintah melalui Dana BOSdi madrasah ini, hal yang paling mencolok adalah manfaat yang dirasakan oleh orang tua siswa/i di sekolah ini. Pada dasarnya wali murid sangat diuntungkan dengan adanya program BOSini. karena wali murid yang tidak mampu secara materi tidak akan menerima beban biaya bulanan sekolah dan bagi yang masih tergolong mampu dikenakan iuran sumbangan bulanan setengah dari jumlah iuran bulanan orang tua sebelum BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ada, yakni sekolah meringankan dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 10.000. Karena alasan mahalnya biaya penyelenggaraan pendidikan yang harus diemban oleh pihak sekolah, sekolah yang berstatus swasta ini masih belum sanggup untuk menggratiskan biaya penyelenggaraan pendidikan di sekolah ini bagi siswa seperti iklan-iklan televisi Departemen Pendidikan Nasional melalui program sekolah gratis, hal ini disebabkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diterima masih kurang untuk menutupi biaya pendidikan di sekolah ini, sebagian besar dana BOS digunakan untuk penggajian bulanan dan kesejahteraan guru di madrasah ini, adapun kebijakan sekolah berkaitan dengan penggunaan BOS diantaranya memberikan beban biaya iuran bulanan bagi siswa dengan peringanan Rp. 10.000,- setiap bulannya dari 263 siswa dari kelas I (Satu) sampai dengan kelas VI (Enam) dan pembebasan iuran bulanan bagi siswa miskin dan atau berstatus yatim tidak mampu sebanyak 44 orang siswa Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dalam rangka meningkatkan minat menyekolahkan anak, sekolah menggunakan enam kebijakan utama yakni 1. Pengadaan Komputer untuk Praktikum Pengadaan ruang komputer dan praktikum komputer sangat diminati oleh siswa di sekolah ini, oleh karenanya perlu terus ditingkatkan lagi fasilitas laboratoium yang telah dimiliki, dengan harapan minat murid untuk bersekolah disekolah ini mudah-mudahan semangkin tinggi lagi.
2. Penyediaan perlengkapan perpustakaan dan buku buku bacaan yang bermutu secara gratis 3. Menyediakan alat peraga pendidikan untuk pelajaran IPA, IPS, Bahasa indonesia, bahasa inggris, dan matematika 4. Menyediakan fasilitas laboratorium Komputer terpadu 5. Menyediakan buku buku yang dapat dipinjam oleh siswa siswa seara gratis, sehingga biaya pendidikan mereka lebih murah lagi di tiap semesternya. 6. Mempertahankan agar biaya SPP tetap murah dan terjangkau orang tua murid Enam strategi tersebut menjadi titik tolak usaha sekolah untuk meningkatkan minat belajar siswa agar lebih senang di sekolah tanpa memberatkan biaya pendidikan kepada orang tua siswa. Dalam pelaksanaannya dana BOSdigunakan diantaranya untuk : pengalokasian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk penerimaan siswa baru, pengalokasian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk kegiatan pembelajaran, biaya pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), pembiayaan kesejahteraan dan honor guru, pembelian bahan-bahan habis pakai dan biaya perawatan sekolah (fasilitas-fasilitas sekolah) , namun dari keseluruhan alokasi tersebut, alokasi terbesar adalah untuk penggajian honor bulanan guru honorer, sedangkan untuk alokasi pengeluaran lainnya bukan menjadi prioritas utama, dapat dilengkapi dengan adanya sumbangan iuran bulanan dari orang tua siswa yang besar tiap bulannya Rp. 10.000. Adapun hal-hal kongkrit yang telah di lakukan sekolah dalam kaitannya meningkatkan minat bersekolah melalui peningkatan pelayanan pendidikan diantaranya sebagai berikut: 1.
Pengadaan laboratorium Komputer terpadu untuk Praktikum
2.
Penyediaan bahan pustaka dan buku buku bacaan yang bermutu
3.
Menyediakan alat peraga pendidikan seperti IPA, IPS, Bahasa indonesia, Matematika , dan bahasa inggris.
4.
Menyediakan buku buku yang dapat dipinjam oleh siswa, sehingga biaya pendidikan mereka lebih murah lagi di tiap semesternya.
5.
Mempertahankan agar biaya SPP tetap murah dan terjangkau orang tua murid, bebas biaya bagi anak yatim dan tidak mampu
6.
Peminjaman buku secara gratis
7.
Pembebasan biaya ekstrakurikuler pramuka
8.
Peringanan biaya semester
9.
Pembebasan biaya praktikum komputer
10. Pembebasan biaya daftar ulang tiap semester 11. Pembebasan biaya remedial semester B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran atau masukan yang penulis pandang sebagai hal positif dan membangun demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar, saran-saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perlu dianggarkannya secara rutin dan lebih banyak untuk program laboratorium komputer dan pengembangan konsep perpustakaan terpadu yang telah dirintis, dengan dianggarkannya secara khusus diharapkan dapat meningkatkan minat murid untuk bersekolah di sekolah ini. Konsep pembuatan perpustakaan digital dan pembelajaran e-learning local Network ( jaringan komputer tidak terhubung dengan jaringan internet) melalui tes ujian offline local network yang telah dilaksanakan sudah seharusnya terus dipertahankan, dan terus dikembangkan melalui penyediaan anggaran khusus untuk program tersebut, paling tidak perlu menganggarkan untuk perawatan dan pengembangan laboratorium terpadu dan perpustakaan digital. Pengadaan fasilitas tersebut di masa mendatang dapat menjadi nilai tambah dan nilai jual serta nilai pembeda antar sekolah ini dengan sekolah lainnya dalam penyajian pelayanan pendidikan bagi para orang tua dan murid yang bersekolah di sekolah ini, sehingga semangkin mendekatkan sekolah ini dalam menuju visi dan misi menjadi sekolah yang Unggul prestasi, Imtaq, Iptek dan berakhlak mulia. 2. Perlu ditambahnya anggaran dan program unggulan bagi pengembangan kepribadian
murid,
tidak
hanya
olah
raga
dan
keterampilan
yang
diselenggarakan melalui pelajaran olahraga dan keterampilan saja, namun juga keikutsertaan dalam berbagai perlombaan perlu dilakukan, dengan harapan para siswa semangkin termotivasi untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya. 3. Perlu dipikirkan kembali sumber pendanaan alternative pengganti dana BOS yang selama ini di peroleh dari pemerintah, karena sekolah ini dalam seluruh program-program pentingnya sangat mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah, hal ini akan menyebabkan ketergantungan dana kepada pemerintah yang tentunya kita tidak akan tahu akan berapa lama program dana BOS ini akan tetap di agendakan didalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Negara kita, sehingga akan mengganggu kemandirian pembiayaan pendidikan sekolah dimasa mendatang. 4. Agar ditingkatkan kualitas nilai pembeda atau nilai keunggulan yang dimiliki madrasah, sehingga masyarakat dapat melihat program program unggulan yang dimiliki oleh sekolah sehingga dapat memberikan kesan yang lebih baik lagi di kemudian hari terhadap lembaga pendidikan madrasah kusunya bagi madrasah swasta, terutama menaggapi persaingan dengan sekolah-sekolah negeri yang secara fakta tentunya memiliki jumlah murid yang lebih banyak daripada madrasah dan tentunya pendanaan yang dimilikinya pun jauh lebih tinggi untuk mengadakan pelayanan dan peningkatan kualitasnya.
Angket orang tua siswa (tipe 1)
Nama orang tua
: …………..
Nama siswa
: …………..
Kelas
: ………….
1.
Nomor angket: ……..
Gratis biaya formulir pendaftaran siswa baru membantu dan mempermudah anda menyekolahkan anak tanpa terbebani biaya pendidikan yang mahal. a.
Ya
- Gratis biaya formulir membuat kami lebih mudah dan senang untuk mendaftarkan murid di sekolah ini -
kami membayar biaya siswa baru hanya untuk kebutuhan anak kami, yakni seragam sekolah, raport, dan atribut seragam sebesar sebesar rp.150.000, tidak ada diluar biaya selain biaya tersebut yang dibebankan kepada orang tua siswa.
b.
Tidak
- Formulir pendaftaran masih kami bayar di awal pendaftaran hal - Formulir pendaftaran tersebut mengurangi minat kami menyekolahkan anak disini, - Kami menginginkan seluruh seragam sekolah, atribut dan raport siswa juga gratis c.
Ragu-ragu
- Kami tidak dapat membedakan uang formulir pendaftaran dengan keuangan lainnya karena tidak secara terpeinci di brosur penerimaan siswa baru 2.
Gratis biaya administrasi pendaftaran sekolah selain biaya kebutuhan siswa (seragam
sekolah dan rapot baru) pada saat pendaftaran siswa baru membuat anda senang menyekolahkan anak anda di madrasah ini a.
Ya,
- Sekolah ini tidak memungut iuran apapun selain yang menjadi kesepakatan, yakni (seragam batik, olah raga dan raport sebesar rp. 150.000) - Iuran SOM (Sumbangan Orang Tua Murid ) setiap bulan sebesar rp. 10.000 - Sebelum adanya BOS (Bantuan Operasional Sekolah) biaya som sebesar rp. 20.000 - Pengurangan biaya SOM dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 10.000 membuat kami senang. b. Tidak , - Setelah siswa masuk dan diterima disekolah ini sekolah mewajibkan adanya dana sumbangan bangunan dan sarana prasarana
1
-
biaya sumbangan sarana dan prasarana disekolah ini membebani kami menyekolahkan anak di sekolah ini.
b.
Ragu-ragu ,
- Saya tidak mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari sekolah, kami hanya datang dan membayar uang sebesar rp 150.000 untuk biaya penerimaan siswa baru 3.
Gratis biaya daftar ulang tiap akhir semester membuat anda merasa senang dan terbantu meringankan biaya pendidikan anak di madrasah ini A. Ya - Gratis biaya daftar ulang dapat menghemat pengeluaran keuangan - Penghematan uang digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah anak yang lainnya B. Tidak, - Biaya daftar ulang tiap semester di sekolah ini sebesar rp. 10.000 s/d 20.000 atau lebih - Biaya daftar ulang tidak menjadi masalah bagi kami karena 6 bulan sekali sekali kami mengeluarkannya c.
Ragu-ragu
- Tidak menjadi masalah ada dan tidak ada biaya daftar ulang disekolah ini bagi kami 4.
Biaya uang seragam batik, sragam olah raga dan raport yang dibayarkan ketika pendaftaran siswa baru memberatkan anda menyekolahkan anak. a.
Ya
- - berupa dana sumbangan bangunan dan sarana prasarana B. Tidak - - hanya yang telah disepakati seperti yang diatas C. Ragu-ragu - - kami sudah lupa dengan hal tersebut 5.Bebas biaya remedial akhir semester bagi siswa yang tidak mencapai nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) membantu anda dalam mengurangi biaya pendidikan anak anda di madrasah ini? a.
Ya,
- Dengan tidak adanya biaya remedial, kami terbantu karena tidak perlu lagi menyiapkan dana tambahan diakhir semester b.
Tidak
- Karena tiap mengadakan remedial, guru guru secara langsung meminta kepada anak untuk mengumpulkan sejumlah uang tertentu sebagai pengganti biaya fotocopi c.
Ragu-ragu
2
- Saya tidak pernah mengetahui jika ada program remedial yang dilaksanakan dalam rangka perbaikan nilai semester 6.Peminjaman buku gratis oleh sekolah membuat anda merasa senang dan terbantu menyekolahkan anak di madrasah ini a.
Ya,
- Sebelum adanya buku gratis kami disarankan memiliki buku paket dalam belajar tiap bidang studi. - Biasanya kami tidak membeli semua buku bidang studi yang ada, kami memilih yang menjadi prioritas buku untuk anak kami - Peminjaman buku gratis, mengurangi beban pengeluaran biaya pendidikan anak kami untuk buku sehingga dana tersebut dapat kami alokasikan untuk buku yang lainnya yang belum dimiliki b.
Tidak,
- Karena buku yang dipinjamkan masih diwajibkan membayar iuran perpustakaan tiap semester biaya peminjaman yang besarnya ditentukan sekolah tiap tahunnya. C. Ragu-ragu, - Karena kami tidak pernah merasa ada buku yang dipinjamkan dari pihak sekolah kepada anak kami, tiap semester kami membeli buku dengan biaya sendiri. 7.Biaya tahunan untuk membeli buku pelajaran sudah tidak lagi memberatkan orang tua murid oleh anda karena sudah ada peminjaman buku gratis oleh sekolah. a. Ya, -
Peminjaman berupa pelajaran umum (matematika, bahasa indonesia, ipa, pkn), semuanya tersedia disekolah,
- Buku dapat dipinjamkan kesiswa untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar yang dapat membantu siswa dalam belajar dikelas maupun dirumah - Semua buku pelajaran sudah dimiliki sekolah termasuk pelajaran agama, sehingga tidak perlu membeli buku di tiap semester b. Tidak, - Karena saya tidak pernah melihat siswa meminjam buku apapun yang bersifat gratis dari sekolah dan membawanya pulang kerumah untuk dipelajari - Tidak ada peminjaman buku c. Ragu ragu, - Saya kurang begitu mengetahui dengan adanya peminjaman buku gratis kepada siswa
3
8.Gratis biaya yang terkait dengan penyelenggaraan olah raga membuat anda senang dan terbantu dalam memenuhi biaya pendidikan anak anda di madrasah ini. a. Ya, - Sekolah tidak memungut biaya olah raga kecuali jika yang berkaitan dengan kegiatan renang (biaya masuk dan tiket) b. Tidak - Kami masih harus tetap membayar iuran olah raga setiap minggunya kepada guru olahraga yang bersangkutan - Iuran olahraga dikumpulkan untuk melengkapi sarana olahraga dan uang lelah praktikum - Iuran olah raga memberatkan keuangan orang tua c. Ragu-ragu , - Kami tidak mengetahui tentang hal tersebut, karena iuran som rp. 10.000 sudah termasuk iuran olah raga atau belum. - Biaya som tiap bulannya sebesar rp. 10.000 9.Gratis biaya penyelenggaraan pelajaran ktk (kerajinan tangan dan kesenian) membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak anda di madrasah ini a.
Ya,
- Sekolah membebaskan biaya untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan pelajaran KTK - Bahan bahan yang dilaksanakan untuk kegiatan pengajaran keterampilan kami dapatkan gratis dari sekolah b.
Tidak,
- Biaya bahan bahan pembuatan hasil karya kerajinan tangan dan kesenian adalah tanggung jawab orang tua tiap kali adanya kegiatan praktikum. c.
Ragu-ragu,
- Karena kami tidak mengetahuinya 10. Bebas iuran pramuka membuat anda merasa senang menyekolahkan anak di madrasah ini? a.
Ya,
- Pembebasan iuran pramuka dapat mengurangi pengeluaran keluarga saya untuk pendidikan B. Tidak , - Iuran pramuka masih diwajibkan tiap minggunya dan ini sangat memberatkan keuangan kami, karena harus mengeluarkan uang lebih untuk iuran pramuka. C. Ragu-ragu , - Saya tidak mengetahui kegiatan pramuka di madrasah ini
4
11. Pengadaan laboratorium komputer membuat anda lebih senang menyekolahkan anak di sekolah ini? a.
Ya,
- Saya semangkin senang bersekolah dengan adanya fasilitas laboratorium computer disekolah ini b.
Tidak,
- Karena sekolah belum memiliki fasilitas komputer c.
Ragu-ragu,
- Saya tidak mengetahui keberadaan ruang praktikum komputer disekolah ini 12. Gratis biaya praktikum dan perawatan komputer membuat anda senang dan terbantu kebijakan sekolah tersebut a. -
Ya, Karena dapat memperkecil pengeluaran keuangan kami tiap bulannya,
- Kebutuhan pengetahuan komputer untuk anak kami terpenuhi agar dapat menguasai tekhnologi untuk masa depannya b. -
Tidak, Karena iuran komputer masih diwajibkan kepada kami, sehingga memberatkan beban keuangan bulanan kami
c.
Ragu-ragu,
- Kami tidak mengetahui, apakah spp yang sebesar rp. 10.000 setiap bulannya sudah termasuk iuran komputer 13. Peringanan biaya semester membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak di sekolah ini a.
Ya,
- Kami merasa terbantu dan senang, walaupun sedikit tetapi dapat mengurangi beban kami dalam pengurangan biaya semester - Kebijakan tersebut hasil keputusan rapat orang tua murid dengan pihak sekolah b.
Tidak,
- Kami masih sangat keberatan dengan biaya semester yang kami keluarkan - Kami tidak dilibatkan dalam rapat sekolah c.
seharusnya sekolah dapat menggratiskan seluruh biaya semester Ragu-ragu,
5
- Kami tidak mengetahui hal tersebut, namun jika ada pengurangan biaya semester kami akan senang 14. Pelayanan pendidikan oleh guru dan peningkatan kedisiplinan guru yang lebih baik membuat anda senang mengyekolahkan anak di sekolah ini a.
Ya,
- Kedisplinan, kerapihan dan kesiapan guru ketika mengajar mengalami peningkatan sehingga akan memberikan rasa nyaman ketka belajar b. c.
Tidak Karena guru kadang kadang dating tidak tepat waktu Ragu-ragu ,
- Saya kurang begitu mengetahui tentang hal tersebut, namun sepertinya dengan adanya tuntutan pemerintah dalam perbaikan pelayanan pendidikan, tentunya hal tesebut sudah dilakukanoleh guru. 15.
Bertambahnya sarana dan prasarana sekolah semangkin menguatkan keinginan anda menyekolahkan anak disekolah ini a.
Ya,
- Cukup banyak perubahan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah bebarapa tahun belakangan ini, - Adanya perbaikan,perawatan dan penambahan gedung - Adanya alat peraga pendidikan penunjang kegiatan pembelajaran - Adanya buku buku di perpustakaan - - adanya ruang komputer untuk praktikum komputer B. Tidak , - - karena dari tahun ketahun saya tidak melihat adanya perubahan dan penambahan sarana dan prasarana di sekolah ini. C. Ragu-ragu, - Saya tidak mengetahui secara detail mengenai kondisi kepemilikian sarana dan prasarana sekolah, namun dari banyaknya program pemerintah dalam bantuan pemerintah, tentunya sudah banyak perubahan baik sarana maupun prasarana yang imiliki oleh sekolah 16. Penggunaan buku buku pelajaran untuk kegiatan belajar mengajar dikelas mempermudah dan membantu anak dalam memahami pelajaran
6
a.
Ya
- Guru mengugunakan buku buku yang telah dimiliki oleh sekolah sebagai acuan belajar mengajar dikelas B. Tidak, - Semua mata pelajaran menggunakan buku buku wajib yang harus dibeli untuk dipergunakan belajar dikelas C. Ragu-ragu , - Saya kurang begitu mengetahui, namun seharusnya buku buku yang telah dimiliki oleh sekolah tentunya akan digunakan dlam kegiatan belajar mengajar disekolah, karena tidak mungkin guru akan “memyia-nyiakan” pemberian dari peerintah. 17. Sepanjang yang anda ketahui, apakah guru guru sudah dating tepat waktu ketika mengajar setiap harinya? A.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
18. Hukuman fisik oleh guru membuat anda kurang menyekolahkan anak di madrsah ini? a.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
19. Selain dari buku yang dipinjamkan gratis, masih ada buku buku penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas yang masih belum dipinjamkan sekolah a.
Ya,
- Khususnya buku pelajaran agama - Orang tua diwajibkan memiliki seluruh pelajaran di sekolah ini baik agama maupun umum - Hal ini tidak memberatkan kami, buku tersebut tidak diwajibkan untuk membelinya. - Buku pelajaran umum seperti ipa, matematika, bahasa indonesia sudah tersedia lengkap disekolah. b.
Tidak
- Semua buku pelajaran baik umum maupun agama sudah tersedia gratis di sekolah. c.
Ragu-ragu ,
- Hanya beberapa buku mata pelajaran umum yang telah dimiliki sekolah yang berasal dari bantuan pemerintah, sedangkan untuk pelajaran agama belum diberi bantuan, jadi seharusnya hanya sebagian buku saja yang dapat dipinjamkan -
7
20. Uang kas kelas dipergunakan untuk membeli alat tulis guru, sehingga menambah pengeluaran biaya pendidikan siswa a.
Ya,
- Ada kewajiban membayar uang kas di kelas - Uang kas digunakan untuk membeli absen kelas, spidol serta tinta yang digunakan untuk proses belajar mengajar guru dikelas, -
uang kas menambah berat biaya pendidikan
b.
Tidak,
- Tidak ada kewajiban membayar uang kas kelas - Jika pun ada uang kas kelas, tidak dipergunakan untuk kegiatan pembelian perlengkapan mengajar guru dan alat tulisnya, - Siswa menggunakan uang kas secara mandiri oleh siswa sendiri. c. -
Ragu-ragu, kami tidak mengetahui perihal uang kasa untuk spidol dan isi tinta guru
21. Gratis biaya praktikum komputer membuat anda merasa senang sehingga minat anda menyekolahkan anak semangkin tinggi a.
Ya,
- Saya merasa senang, praktikum komputer disekolah tidak dibebankan biaya apapun. -
hal tersebut sangat membantu kami dalam pengurangan beban biaya pendidikan anak sehari hari
b.
Tidak,
- Masih diterapkannya iuran komputer kepada siswa - Iuran computer digunakan untuk pembayaran listik, pembelian alat yang rusak dan perawatan laboratorium computer. - Iuran computer memberatkan beban pendidikan anak kami c.
Ragu-ragu ,
- Saya tidak mengetahui akan adanya iuran computer, - Saya tahu bahwa sekolah memiliki laboratorium komputer - Biaya perawatan dan pembelian alat alat yang rusak saya tidak mengetahui sumber keuangannya 22. Gratis biaya perlombaan oleh siswa membuat anda senang menyekolahkan anak di sekolah ini a.
Ya,
8
- Saya merasa senang, karena dapat menunjukan kemampuan anak yang dimiliki di hadapan sekolah lain tanpa dibebankan biaya yang memberatkan. b.
Tidak,
- Karena setiap perlombaan yang diikuti oleh sekolah, selalu meminta biaya kepada siswa untuk pendaftaran perlombaan c.
Ragu-ragu,
- Saya tidak mengetahuinya, namun memang benar ada saja perlombaan tiap tahunnya yang diselenggarakan oleh kecamatan 23.
Gratis biaya perawatan kelas dan gedung tanpa membebankan biaya dari orang tua siswa membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak disekolah ini. a.
Ya,
- Tiap tahun diadakan pengecatan dan perbaikan gedung hal ini menambah senang dan meningkatkan semangat belajar para siswa, karena semuanya terlihat baru b.
Tidak,
- Tidak pernah ada perbaikan dan perawatan gedung kelas secara rutin setiap tahunnya, - Kondisi kelas terlihat kotor dan penuh coretan c. -
Ragu-ragu , Anggaran untuk perwatan sarana sudah dianggarkan, sehingga sudah tentu kegiatan tersebut dilaksanakan
24.
Gratis biaya meubeleuir (bangku dan meja) yang rusak tanpa membebankan biaya kepada orang tua siswa membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak di sekolah ini. a.
Ya,
- Peniadaan biaya mebeleui (meja dan bangku) sangat meringankan biaya pendidikan - Dengan demikian dapat menurunkan pengeluaran bulanan keuangan kami b.
Tidak,
- Kami tidak mengeluarkan biaya untuk bangku c.
Ragu-ragu,
- Seharusnya baik ada dari kami maupun tidak ada uang mebeuleir dari kami, - Sudah ada penggantian maupun rehabilitasi mebeuleir dari pemerintah, namun memang kami tidak pernah memberikan biaya meubeuleir tiap tahunnya kepada sekolah
9
25. Apakah anda merasa senang dengan fasilitas wc yang sudah ada sekarang, sehingga anda merasa tidak perlu khawatir dan merasa jijik untuk msuk ke wc Fasilitas wc yang bersih membuat anda senang menyekolahkan anak di sekolah ini a.
Ya,
-
keberadaan wc sudah ada dan terawat baik, sehingga kami senang dan akan terus bersma sama merawat fasilitas sekolah kami
B. Tidak, - Kami tidak memiliki wc yang layak dipakai, -
Semuanya sudah rusak karena tidak ada perawatan,
- Hal ini membuat kami merasa resah ketika masuk wc dan mengkhawatirkan kesehatan anak kami C. Ragu-ragu, - - seharusnya wc standar sudah dimiliki oleh sekolah dengan adanya bantuan bangunan dari pemerintah, dan seharusnya wc tersebut ada dan terawat disekolah 26. Iuran kas sekolah di gunakan untuk perawatan jendela dan pintu kelas yang rusak a.
Ya,
- Iuran kas kelas wajib dilaksanakan rutin tiap minggu - Iuran kas dipergunakan untuk perawatan kelas - Iuran kas siswa sangat memberatkan keuangan orang tua siswa b.
Tidak,
- Semua biaya perawatan dan perbaikan ditanggung oleh sekolah, - Kami tidak diminta apapun untuk biaya perbaikan dan perawatan sekolah c.
Ragu-ragu
-
Seharusnya tidak ada uang kas kelas yang dipergunakan untuk perbaikan jendela dan pintu kelas, saya pun tidak mengetahui apakah ada uang kas kelas atau tidak namun perbaikan jendela dan pintu seharusnya sudah ada dianggaran sekolah.
27. Biaya perawatan kelas dan gedung sekolah ini menjadi tanggung jawab orang tua siswa, dan dibayarkan rutin tiap semester? A. Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
28. Adanya dana Batuan Operasional Sekolah (BOS ), dapat memberi keringanan beban pembiayaan pendidikan di madrasah ini sehingga membuat nyaman bersekolah di madrasah ini a.
Ya,
10
-
Iuran spp kami adalah sebesar rp. 20.000, namun setelah adanya dana BOS , spp kami menurun menjadi rp. 10.000 setiap bulannya,
- Adapun bagi siswa yang benar-benar tidak mampu diberikan gratis biaya sekolah secara murni (bebas tanpa biaya apapun) B. Tidak -
Tidak ada keringanan apapun dalam iuran disekolah ini, dan masih ada pungutan biaya meja dan bangku
- Masih ada beban biaya perbaikan dan perawatan gedung tiap tahunnya kepada siswa diluar biaya iuran som (sumbangan orang tua murid) bulanan C. Ragu-ragu, - Karena saya tidak mengetahui berapa dana yang harus saya keluarkan, karena tidak pernah mengikuti rapat-rapat sekolah ketika ada undangan dari sekolah. 29. Dengan adanya BOS , fasilitas sekolah berangsur angsur mulai terpenuhi, sehingga mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam memahami pelajaran A.ya, - Fasilitas sekolah berangsur angsur ada penambahan, - Penambahan koleksi buku bacaan, dan ini membuat siswa merasa terbantu dan semankin nyaman dalam belajar B. Tidak - Karena tidak ada fasilitas yang bertambah - Tidak adanya perawatan fasilitas gedung dan kelas C. Ragu-ragu , - Seharusnya ada perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah 30. Alat peraga globe, kerangka tubuh manusia dan cd pembelajaran bumi dapat membuat minat belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya a.
Ya,
- Adanya alat peraga pendidikan terutama cd interaktif melalui computer dapat menambah minat siswa mengikuti pelajaran, - Alat peraga pendidikan memungkinkan siswa tidak hanya membaca buku, tetapi juga mempraktikan teori dari buku bacaan. B. Tidak, - Karena sekolah tidak memiliki alat peraga - Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru lebih menekankan berceramah dan membaca buku tanpa memberikan contoh yang lebih nyata
11
C. Ragu-ragu, - Seharusnya alat peraga dapat menambah senang siswa belajar dikelas, namun tentunya suasana hati siswa menentukan juga senang tidaknya dalam belajar dikelas 31. Dengan digratiskannya iuran kegiatan ekstrakuriluer pramuka, orang tua siswa merasa terbantu dalam pembiayaan pendidikan anak diluar sekolah sekaligus pengembangan kepribadian anak. a.
Ya,
- Kami merasa terbantu karena pengeluaran kami berkurang tiap bulannya b.
Tidak,
- Iuran pramuka masih menjadi beban kami tiap minggunya c.
Ragu-ragu,
- Seharusnya sudah tidak ada lagi iuran pramuka di madrasah ini, kecuali jika ada perlombaan diluar sekolah, kami memakluminya.
1. Gratis biaya formulir pendaftaran siswa baru membantu dan mempermudah anda bersekolah tanpa terbebani biaya pendidikan yang mahal.
12
A. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
2. gratis biaya administrasi pendaftaran sekolah selain biaya kebutuhan siswa (seragam sekolah dan rapot baru) pada saat pendaftaran siswa baru membuat anda senang menyekolahkan anak anda di madrasah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
3. Gratis biaya daftar ulang tiap akhir semester membuat anda merasa senang dan terbantu meringankan biaya pendidikan anak di madrasah ini a. 4.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah siswa dikenakan membayar biaya lain ketika pendaftaran siswa baru selain uang seragam batik, olahraga, dan raport yang cukup memberatkan anda menyekolahkan anak? a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
5.Bebas biaya remedial akhir semester bagi siswa yang tidak mencapai nilai kkm (kriteria ketuntasan minimal) membantu anda dalam mengurangi biaya pendidikan anak anda di madrasah ini? a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
6.Peminjaman buku gratis oleh sekolah membuat anda merasa senang dan terbantu menyekolahkan anak di madrasah ini a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
7.Biaya tahunan untuk membeli buku pelajaran sudah tidak perlu dianggarkan lagi oleh anda karena sudah ada peminjaman buku gratis oleh sekolah. a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
8.Gratis biaya yang terkait dengan penyelenggaraan olah raga membuat anda senang dan terbantu dalam memenuhi biaya pendidikan anak anda di madrasah ini. a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
9. Gratis biaya penyelenggaraan pelajaran ktk (kerajinan tangan dan kesenian) membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak anda di madrasah ini a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
10. Bebas iuran pramuka membuat anda merasa senang menyekolahkan anak di madrasah ini? a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
11. Pengadaan laboratorium komputer membuat anda lebih senang menyekolahkan anak di sekolah ini? a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
13
12. Gratis biaya praktikum dan perawatan komputer membuat anda senang dan terbantu kebijakan sekolah tersebut a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
13. Peringanan biaya semester membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak di sekolah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
14. Pelayanan pendidikan oleh guru dan peningkatan kedisiplinan guru yang lebih baik membuat anda senang mengyekolahkan anak di sekolah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
15. Bertambahnya sarana dan prasarana sekolah semangkin menguatkan keinginan anda menyekolahkan anak disekolah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
16. Penggunaan buku buku pelajaran untuk kegiatan belajar mengajar dikelas mempermudah dan membantu anak dalam memahami pelajaran a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
17. Sepanjang yang anda ketahui, apakah guru guru sudah dating tepat waktu ketika mengajar setiap harinya? A.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
18. Hukuman fisik oleh guru membuat anda kurang menyekolahkan anak di madrsah ini? a.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
19. Selain dari buku yang dipinjamkan gratis, masih ada buku buku penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas yang masih belum dipinjamkan sekolah a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
20. Uang kas kelas dipergunakan untuk membeli alat tulis guru, sehingga menambah pengeluaran biaya pendidikan siswa a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
21. Gratis biaya praktikum komputer membuat anda merasa senang sehingga minat anda menyekolahkan anak semangkin tinggi a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
22. Gratis biaya perlombaan oleh siswa membuat anda senang menyekolahkan anak di sekolah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
14
23.
Gratis biaya perawatan kelas dan gedung tanpa membebankan biaya dari orang tua siswa membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak disekolah ini. a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
24. Gratis biaya meubeleuir (bangku dan meja) yang rusak tanpa membebankan biaya kepada orang tua siswa membuat anda senang dan terbantu menyekolahkan anak di sekolah ini. a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
25. Apakah anda merasa senang dengan fasilitas wc yang sudah ada sekarang, sehingga anda merasa tidak perlu khawatir dan merasa jijik untuk msuk ke wc Fasilitas wc yang bersih membuat anda senang menyekolahkan anak di sekolah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
26. Iuran kas sekolah di gunakan untuk perawatan jendela dan pintu kelas yang rusak a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
27. Biaya perawatan kelas dan gedung sekolah ini menjadi tanggung jawab orang tua siswa, dan dibayarkan rutin tiap semester? A. Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
28. Adanya dana batuan operasional sekolah (BOS ), dapat memberi keringanan beban pembiayaan pendidikan di madrasah ini sehingga membuat nyaman bersekolah di madrasah ini a. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
29. Dengan adanya BOS , fasilitas sekolah berangsur angsur mulai terpenuhi, sehingga mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam memahami pelajaran a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
30. Alat peraga globe, kerangka tubuh manusia dan cd pembelajaran bumi dapat membuat minat belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
31. Dengan digratiskannya iuran kegiatan ekstrakuriluer pramuka, orang tua siswa merasa terbantu dalam pembiayaan pendidikan anak diluar sekolah sekaligus pengembangan kepribadian anak. a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
15
Angket siswa Tipe ii No. Angket :……….. 1.
Gratis biaya formulir pendaftaran siswa baru membantu dan mempermudah anda
menyekolahkan anak tanpa terbebani biaya pendidikan yang mahal. a.
Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
2.
Apakah kamu mengetahui calon siswa baru tidak dikenai biaya biaya pendaftaran
sekolah diluar kebutuhan seragam sekolah dan penebusan raport kelas siswa baru? a. Ya 3.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah dengan peggratisan biaya daftar ulang tiap akhir semester membuat anda
merasa senang dan terbantu bersekolah di madrasah ini a. Ya 4.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah dengan pembebasan biaya pendidikan selain daripada spp bulanan rp. 10.000
membuat anda semangkin termotivasi untuk terus melanjutkan sekolah? A. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
16
5.
Apakah dengan pembebasan biaya remedial atau perbaikan nilai di tiap akhir semester
bagi siswa yang kurang nilainya anda merasa terbantu danlebih semangat untuk sekolah A. . Ya 6.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah dengan peminjaman buku gratis oleh sekolah anda merasa senang dan terbantu
bersekolah di madrasah ini A. . Ya 7.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda mengetahui buku pelajaran apa saja buku yang telah dimiliki sekolah
untuk dipinjamkan ke siswa sehingga anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tahunan untuk membeli buku pelajaran tersebut atau pelajaran yang serupa? a.. Ya 8.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah siswa di bebaskan dari biaya olahraga tiap minggu? Dan anda senang dengan
hal itu A. Ya 9.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah siswa di bebaskan dari biaya yang berhubungan dengan kesenian dan kerajinan
tangan? a. Ya 10.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah dengan pembebasan iuran pramuka dan pengembangan kepribadian murid
berupa olah raga rutin, anda merasa senang bersekolah dimadrasah ini? A. Ya 11.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah pengadaan fasilitas laboratorium komputer membuat anda lebih senang
bersekolah di sekolah ini? A. Ya 12.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah dengan tidak membebankan biaya perawatan komputer kepada orang tua
murid, anda merasa terbantu dan merasa bertambah senang bersekolah A. . Ya b.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda merasa senang jika ada pengurangan biaya uian semester, dansemangkinermotivasi untuk meningkatkan prestasi sekolah A. Ya
c.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda mearsa ada kemajuan pelayanan pendidikan dari guru selama beberapa tahun belakangan ini sehngga anda merasa senang bersekolah di madrasah ini A. Ya
d.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda melihat ada penambahan sarana dan prasaran madrasah yang dapat membantu anda merasa lebih nyaman bersekolah di madrasah ini A. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
17
e.
Apakah guru guru menggunakan buku buku yang telah dimiliki sekolah ketika mengajar dikelas, sehingga siswa terbantu dalam kegiatan belaar mengajar karena memiliki buku acuan ketika belajar dikelas sehingga proses belajar mengajar lebih mudah A. Ya
f.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Sepanjang yang anda ketahui, apakah guru guru sudah dating tepat waktu ketika mengajar setiap harinya? A.
g.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
Apakah guru sering menghukum siswa secara fisik didalam jam mengajar tertentu yang membuat anda kurang kerasan (betah) ketika belajar a.
h.
Ya
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
Dalam setiap tahun ajaran baru apakah ada buku pelajaran yang harus anda beli untuk memenuhi proses kegiatan belajar mengajar siswa dikelas disamping buku yang telah ada dipinjamkan sekolah gratis? A. . Ya
i.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah selama ini siswa diwajibkan membayar uang kas kelas, dimana uang tersebut digunakan untuk membeli alat tulis yang guru gunakan untuk proses belajar mengajar dikelas, sehingga memberatkan siswa dalam hal keuangan? A. Ya
j.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda merasa senang dengan penggratisan biaya praktikum komputer, sehingga minat anda bersekolah semangkin tinggi .a ya
k.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda merasa senang ketika tidak dipungut biaya untuk mengikuti suatu perlombaan tingkat kecamatan yang mengikut sertakan siswa A. Ya
l.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda measa senang dan terbantu ketika tiap akhir tahun ajaran baru, seluruh tembok kelas anda telah tercat rapi dan bersih tanp mengambil biaya dari orang tua siswa A. Ya
m. Apakah
b. Tidak anda
c. Ragu ragu senang
dengan
peniadaan
biaya
meubeleur
( bangku dan meja) kelas yang telah usang kepada orang tua siswa, sehingga biaya sekolah menjadi lebih ringan dan anda akan berusaha untuk terus meningkatkan prestasi disekolah A. Ya n.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah anda merasa senang dengan fasilitas wc yang sudah ada sekarang, sehingga anda merasa tidak perlu khawatir dan merasa jijik ketika msuk wc A. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
18
o.
Apakah ada uang kas kelas yang wajib kamu kumpulkan untuk mengadakan perawatan jendela dan pintu sekolah yang rusak? A. Ya
p.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Apakah siswa dikenai beban biaya perawatan fasilitas sekolah yang memberatkan keuangan anda? A. Ya
q.
b.
Tidak
c.
Ragu-ragu
Apakah dengan adanya dana batuan BOS ,anda mengetahui adanya keringanan beban pembiayaan pendidikan dari rp. 20.000 menjadi rp. 10.000 di madrasah ini sehingga membuat anda lebih nyaman bersekolah di madrasah ini A. Ya
r.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Dengan adanya BOS , fasilitas sekolah berangsur angsur mulai terpenuhi, sehingga mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dan membantu siswa dalam memahami pelajaran A. Ya
s.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Alat peraga globe, kerangka tubuh manusia dan cd pembelajaran bumi dapat membuat minat belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya A. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
(Angket orang tua siswa (tipe iii .………………:No. Angket 1. Tahukan anda dengan program bantuan operasional sekolah?
19
a. Ya, dana yang digunakan untuk meringankan biaya pendidikan siswa bahkan membebaskannya, disekolah ini dari spp rp. 20.000 mejadi rp. 10.000 b. Tidak , karena saya tidak perlu mengatahui tentang pengelolaan keuangan bantuan BOS
oleh sekolah c. Ragu ragu, saya mengetahuinya dari televise dan surat kabar atau informasilainnya, namun saya tidak mengetahui apakah sekolah kami ini mendapatkannya atau tidak 2. Apakah dana BOS dapat meringankan beban pendidikan anak anda sehingga anda senang
menyekolahkan anak anda disekolah ini a. Ya, karena dengan adanya dana BOS maka pengeluaran saya untuk spp menjadi lebih
ringan, yakni dari rp. 20.000 menjadi rp. 10.000 b. Tidak, karena yang saya inginkan adalah sekolah gratis tanpa spp c. Ragu ragu, beban pendidikan disekolah ini memang sudah cukup ringan, namun saya juga mampu untuk memberikan dana iuran lebih jika memang tujuan yang akan dicapai adalah peningkatan kualitas 3. Apakah anda mengetahui bahwasannya gaji guru sebagian besar diambil dari dana BOS
a. Ya, berdasarkan hasil rapat orang tua murid diawal tahun anggaran, b. Tidak,
karena saya kurang begitu berminat untuk mengikuti rapat rapat yang
diselenggarakan oleh sekolah c. Ragu-ragu: saya kurang mengetahuinya karena selain daripada dana BOS ada juga iuran
som (sumbangan orang tua siswa) jadi dalam penggunaan untuk gajian gabungan dari kedua sumber atau hanya salah satunya saja 4. Apakah anda menilai bahwa dana BOS memiliki dampak baik terhadap pelayanan sekolah
a. Ya mulai dari ketersediaannya peralatan lab. Computer hingga keindahan sekolah yang terus meningkat, ketersediaan buku pinjaman dan lain sebagainya b. Tidak, karena setahu saya tidak ada penambahan peningkatan apapun dari sekolah ini, baik sarana, koleksi buku perpustakaan maupun kondisi kelas.
20
c. Ragu ragu: karena
saya jarang berkunjung ke sekolah, namun secara sekilas ada
pembangunan gedung yang terus maju disekolah ini 5. Apakah setelah adanya peminjaman buku BOS
minat membaca anak anda dirumah
semangkin meningkat a. Ya, siswa dirumah ada perubahan dalam belajar, namun ini mungkin lebih disebabkan karena adanya pemberian pr (pekerjaan rumah oleh guru) yang biasanya diambil dari buku yang dipinjamkan sekolah b. Tidak, siswa dirumah tidak terlihat perubahan minat membaca, wlaupun dari sekolah sudah memberikan pinjaman buku gratis c. Ragu ragu: saya tidak mengetahui adanya peminjaman buku gratis oleh sekolah yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar disekolah, karena semua buku untuk anak saya , saya selalu membelinya 6. Demi meningkatkan pelayanan sekolah terhadap pelayanan pendidikan putra/i anda, apakah anda setuju jika iuran sumbangan orang tua murid ditingkatkan? a. Ya, saya setuju, karena jika melihat rapbm, pos pos pengeluaran baru menyentuh hal-hal yang pokok saja, terutama dalam peningkatan jaminan kesejahteraaan guru, namun dalam hal laiinya masih perlu ditingkatkan, namun kami memakluminya karena memang sekolah ini adalah sekolah swasta dimana pendanaan tentunya terbatas dan kondisi mayasarakat juga diantara golongan ekonomi menengah kebawah, namun harus di rapatkan terlebih dahulu untuk mencarikesepakatan b. Tidak, karena beban biaya pendidikan rp. 10.000 menurut saya sudah cukup berat, sebaiknya sekolah mencari alternative bantuan keuangan lainnya c. Ragu-ragu: saya merasa memang perlu untuk ditaikannya iuran spp, karena memang adanya praktikum computer dan tentunya banyak pengeluaran lainnya dari sekolah, namun dilain pihak kondisi ekonomi belum memungkinkan untuk hal tersebut. 7. Apakah anda dilibatkan dalam pengelolaan keuangan sekolah dan anda merasa senang dilibatkan dalam pengambilan keputusan sekolah?
21
a. Ya, saya dilibatkan dan merasa dihargai melalui undangan rapat rapat dan sosialisasi yang dilakukan oleh phak sekolah kepada pihak orang tua, biasanya diawal tahun dan diakhir semester b. Tidak, saya tidak pernah tahu tentang pengelolaan keuangan sekolah c. Ragu-ragu : saya jarang menghadiri rapat rapat orang tua murid disekolah, namun saya mempecayakan semuanya kepada pihak sekolah, karena pihak sekolah lebih mengetahui kebutuhannya 8. Apakah dalam kondisi ekonomi keluarga anda sekarang, memungkinkan anda untuk memberikan sumbangan iuran bulanan melebihi sekarang (rp.10.000) tiap bulannya untuk pendidikan anak anda disekolah ini a. Ya, karena saya rasa sumbangan orang tua masih terlalu kecil, jika dibandingkan dengan spp di sekolah lain, dan tentunya kami menyadari, bahwa sector keuanganitu adalah factor yang sangat mendukung sekolah untuk mengadakn perbaikan tahun demi tahun dalam segala macam pelayanan dan sarana pendidikan b. Tidak, karena alasan pekerjaan, saya untuk sementara lebih memilih untuk bertahan pada spp. Rp. 10.000 c. Ragu-ragu: karena penghasilan yang tidak tetap saya khawatir jika ada kenaikan spp, padahal yang rp. 10.000 pun kadang kadang masih terlambat dibayarkan, namun saya memaklumi kebutuhan sekolah dalam hal keperluan keuangan melalui rapat rpat guru dan wlai murid 9. Bagaimana menurut anda, jika ada sekolah yang hanya menarik sumbangan kepada orang tua murdi sebesar 350 rupiah perharinya untuk mendidik anak anda, apakah anda senang ketika spp sekolah murah? a. Ya, saya senang jika spp di sekolah murah, dan tentunya jika perhari 350 rupiah, itu benar benar sangat terjangkau oleh saya b. Tidak, saya merasa itu terlalu murah karena jika kita berpikir kembali, tentunya biaya spp rp. 350 saya rasa melbihi uang jajan dari anak saya tiap harinya.namun jika memang itu dilakukan tentunya pihak sekolah memiliki pertimbangn lainnya.
22
c. Ragu ragu:
saya meragukan apakah dengan biaya sebesar itu dapat memenuhi
kebutuhan sekolah, jika memang memnuhi kebutuhan sekolah, saya akan senang membayar dengan besaran sebesar itu 10.Apakah dengan adanya bantuan operasional sekolah (BOS ) yang dialirkan
melalui
pengurangan spp dari rp. 20.000 menjadi hanya rp. 10.000 tiap bulannya, bapak . Ibu lebih termotivasi lagi disbanding biasanya untuk menyekolahkan anak ibu/bapak terus menurus hingga lulus sekolah, bahkan hingga perguruan tinggi? a. Ya, saya semangkin termotivasi untuk menyekolahkan anak saya, dan saya berusaha untuk menyiapkan perlengkapan pribadi sekolah anak saya bahkan hingga sekolah lebih lanjut b. Tidak, karena untuk sekarang saja biaya pendidikan dimadrasah masih saya anggap berat c. Ragu ragu: untuk melanjutkan sekolah anak-anak saya, saya harus menyisihkan uang saya dari sisa-sisa penghasilan saya yang tidak tetap atau masih mengalami pas-pasan dalam keseharian. 11. Apakah dana dengan adanya dana BOS , anda merasa terbantu dalam pendidikan anak
anda? a. Ya, dengan adanya BOS
saya merasa sangat terbantu dengan pengurangan beban
pendidikan anak saya b. Tidak, karena saya merasa masih berat untuk membiayai pendidikan anak saya, terutama dalam masalah spp c.
Ragu-ragu : saya kurang begitu mengetahui penggunaan dana BOS , sehingga
keringanan orang tua yang dimaksud belum begitu jelas. 12.
Jika melihat data kehadiran anak/ibu bapak anak bapak/ibu termasuk?
a. Tidak pernah tidak hadir sekolah tanpa alas an yang dapat Pertanggung jawabkan ( diluar ijin dan sakit) b. Tidak pernah tidak masuk sekolah, karena saya selalu mengawasinya c. Memanng jarang masuk sekolah, walaupun sering sya tegur
23
13.
Berapa uang saku anak anda rata-rata tiap hari
a. Tidak ada uang jajan
b. 500 c. 1000
b. Lebih besar dari 1000 dan lebih kecil dari 5000 c. Lebih besar dari 5000 14.
Jika anda ditawarkan, manakah yang lebih anda pilih untuk pengeluaran spp
bulanan anak anda? a.
Rp. 350 perhari 15.
b. Rp. 500/hari
c. Gratis spp
Ketika kebutuhan hidup meningkat, anda sebagai orang tua siswa akan erasa
senang jika mendapat bantuan biaya pendidikan untuk sekolah anak anda? a. Ya, saya merasa senang dengan bantuan tersebut b. Tidak, karena saya yakin untuk sekarang ini saya masih sanggup membiayai biaya pendidikan anak saya c. Ragu-ragu: saya akan sangat senang, namun ada rasa malu jika terus terusan dibantu, kecuali memang itu secara keseluruhan orang tua siswa terbantu seperti pengurangan spp dari rp. 20.000 menjadi rp. 10.000 16.
Anda merasa senang mendapatkan pengurangan spp bahkan dibebaskan spp?
a. Ya, karena dapat mengurangi beban pendidikan anak saya b. Tidak, karena saya merasa mampu untuk memenuhi spp sebesar rp. 20.000 demi kualitas pendidikan c. Ragu-ragu: karena selama ini kami belum merasakan adanya pengurangan spp 17.
Dengan berkurangnya spp maka kelansungan anak anda untuk tetap bersekolah
lebih terjamin a. Ya 18.
b. Tidak
c ragu ragu
Pendidikan sangat diperlukan oleh anak saya, dilain pihak kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari lebih saya butuhkan, oleh karena itu dengan pembebasan/peringanan biaya spp dapat membantu mengurangi beban ekonomi keluarga
24
b. Ya 19.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Ketidak mampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari hari,
berkaitan erat dengan kemauan untuk menyekolahkan anak, oleh karena itu biaya pendidikan sudah seharusnya dibebaskan bagi golongan ekonomi lemah a. Ya 20.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Sebagai orang tua, anda memiliki niat atau keinginan untuk dapat
menyekoahkan anak anda hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sekarang bahkan hingg universitas a. Ya 21.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Biaya pendidikan yang tinggi adalah masalah besar bagi kelangsungan
pendidikan anak anda untuk terus bersekolah a. Ya 22.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Anda menyekolahkan anaka anda memiliki keinginan agar anak anda memiliki
pengetahuan dan keterampilan a. Ya 23.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Saya akan terus menyekolahkan anak saya selama saya masih mampu untuk
membiayai sekolah anak saya, karena saya menyadari pentingnya bersekolah bagi masa depan anak saya a. Ya 24.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Berdasarkan pengalaman saya, tingkat pendidikan mempengaruhi besar kecilnya
pendapatan/penghasilan kerja a. Ya 25.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Kepedulian seseorang terhadap pendidikan anak saya membuat diri saya merasa
diakui dan menambah semangat saya untuk terus menyekolahkan anak saya a. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
26. Untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, anda menggantungkan dari penghasilan yang diperoleh setiap hari (kerja harian) bukan kerja bulanan
25
a. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
27. Program bantuan operasional sekolah (BOS ) banyak membantu kami dalam
pengurangan biaya pendidikan anak kami disekolah ini a. Ya 15.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Ketika kebutuhan hidup meningkat, anda sebagai orang tua siswa akan erasa
senang jika mendapat bantuan biaya pendidikan untuk sekolah anak anda? a. Ya, saya merasa senang dengan bantuan tersebut b. Tidak, karena saya yakin untuk sekarang ini saya masih sanggup membiayai biaya pendidikan anak saya c. Ragu-ragu: saya akan sangat senang, namun ada rasa malu jika terus terusan dibantu, kecuali memang itu secara keseluruhan orang tua siswa terbantu seperti pengurangan spp dari rp. 20.000 menjadi rp. 10.000
16.
Anda merasa senang mendapatkan pengurangan spp bahkan dibebaskan spp?
b. Ya, karena dapat mengurangi beban pendidikan anak saya d. Tidak, karena saya merasa mampu untuk memenuhi spp sebesar rp. 20.000 demi kualitas pendidikan e. Ragu-ragu: karena selama ini kami belum merasakan adanya pengurangan spp 17.
Dengan berkurangnya spp maka kelansungan anak anda untuk tetap bersekolah
lebih terjamin c. Ya 18.
b. Tidak
c ragu ragu
Pendidikan sangat diperlukan oleh anak saya, dilain pihak kebutuhan untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari lebih saya butuhkan, oleh karena itu dengan pembebasan/peringanan biaya spp dapat membantu mengurangi beban ekonomi keluarga d. Ya
b. Tidak
c. Ragu ragu
26
19.
Ketidak mampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari hari,
berkaitan erat dengan kemauan untuk menyekolahkan anak, oleh karena itu biaya pendidikan sudah seharusnya dibebaskan bagi golongan ekonomi lemah b. Ya 20.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Sebagai orang tua, anda memiliki niat atau keinginan untuk dapat
menyekoahkan anak anda hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sekarang bahkan hingg universitas b. Ya 21.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Biaya pendidikan yang tinggi adalah masalah besar bagi kelangsungan
pendidikan anak anda untuk terus bersekolah b. Ya 22.
b. Tidak
c. Ragu ragu
Anda menyekolahkan anaka anda memiliki keinginan agar anak anda memiliki
pengetahuan dan keterampilan b. Ya 23.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Saya akan terus menyekolahkan anak saya selama saya masih mampu untuk
membiayai sekolah anak saya, karena saya menyadari pentingnya bersekolah bagi masa depan anak saya b. Ya 24.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Berdasarkan pengalaman saya, tingkat pendidikan mempengaruhi besar kecilnya
pendapatan/penghasilan kerja b. Ya 25.
b. Tidak
c. Ragu-ragu
Kepedulian seseorang terhadap pendidikan anak saya membuat diri saya merasa
diakui dan menambah semangat saya untuk terus menyekolahkan anak saya b. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
26. Untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga, anda menggantungkan dari penghasilan yang diperoleh setiap hari (kerja harian) bukan kerja bulanan b. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
27
27. Program bantuan operasional sekolah (BOS ) banyak membantu kami dalam
pengurangan biaya pendidikan anak kami disekolah ini b. Ya
b. Tidak
c. Ragu-ragu
28
RANCANGAN PENELITIAN PERAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK STUDI KASUS DI MI. RAUDHATUL ATHFAL-MERUYUNG-KOTA DEPOK
UIN
MADRASAH
STRATEGI PENGGUNAAN BOS SEKOLAH
MENCARI DATA Perencanaan penggunaan bos Prioritas alokasi dana Bos Data siswa miskin Data penerimaan siswa baru
ANALISIS DATA OBJEKTIF Siswa drop out Jumlah siswa Implikasi strategi terhadap siswa, guru, sekolah Tanggapan orang tua terhadap strategi dan keberadaan dana bos
TEKHNIK PENELITIAN wawancara 1.
KE PSEK 2. GU RU BE 3. NDAHA
angket 1. ORAN G TUA SISWA 2. SISWA
1. ANALISIS ANGKET 2. PENGUATAN HASIL ANGKET MELALUI DATA LAINNYA