1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Publik telah memilki ruang yang lebih luas untuk memantau sepak terjang organisasi, perusahaan atau lembaga baik yang berkaitan dengan produk/jasa, pengelolaan organisasi/lembaga sampai kinerja suatu perusahaan sehingga tuntutan untuk terus menjaga citra (image) baik menjadi sesuatu ynag mendesak. Citra yang baik dari suatu organisasi/lembaga akan mempunyai dampak yang menguntungkan dan merupakan sebuah aset karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi publik dari komunikasi dan operasi organisasi, perusahaan atau lembaga dalam berbagai hal. Sebagaimana citra yang di kemukakan oleh Kotler (1997) citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek, keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh setiap orang dalam melihat suatu obyek berbeda-beda. Hal ini dipertegas dengan pendapat Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (Soemirat S & Ardianto E, 2003) yang mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan. Kesan ini diciptakan secara sengaja dari suatu objek, orang atau organisasi. Jadi citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Olehnya, menurut (Soleh.S & Ardianto.E, 2003), citra merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisai, atau dalam istilah lain disebut favourable opinion.
1
2
Citra yang positif merupakan tujuan pokok sebuah organisasi atau lembaga. Faktor ini bisa mempengaruhi persepsi terhadap kualitas secara signifikan melalui berbagai cara. Jika sebuah organisasi mempunyai citra yang baik dibenak pelanggan, kesalahan minor yang terjadi sangat mungkin dimaafkan. Apabila kesalahan kerap kali terjadi, citra tersebut akan rusak. Sebaliknya jika citra organisasi negatif, maka dampak dari setiap kesalahan kerap kali jauh lebih besar, kali menjadi batu sandung akan sebuah citra organisasi atau lembaga pada dasarnya dilalui atau difilter melalui suatu alat yang dinamakan media. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan ketimbang bila citranya positif. Dalam kaitannya dengan persepsi terhadap kualitas, citra dapat dipandang sebagai filter yang digunakan untuk mengevaluasi citra secara keseluruhan. Dalam hal ini persepsi yang kerap yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya. Usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan,
sehingga
akan
menimbulkan
opini
publikyang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu. Keberadaan unit Publik Relations (PR) atau humas (hubungan masyarakat) di lembaga atau instansi pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktifitas instansi bersangkutan yang bertujuan baik untuk hubungan masyarakat ke dalam, maupun masyrakat luar pada umumnya.Karena itu, PR dapat merupakan suatu alat atau saluran, untuk memperlancar pembangunan melalui kerjasama dengan pihak pers, media cetak atau elektronik.
3
Sebagai suatu lembaga kepercayaan bagi masyarakat maka citra menjadi lebihpenting dalam situasi pendidikan dewasa ini. Suatu institusi pendidikan dalam halini perguruan tinggi selalu berusaha untuk menjaga citra yang dimiliki agar masyarakatpengguna institusi pendidikan ini tetap memiliki kepercayaan terhadapinstitusi/perguruan tinggi tersebut. Tugas dari PTN atau PTS tersebut dalam rangka membentuk citranya adalah dengan mengidentifikasikan citra seperti apa yang ingin dibentuk dimata masyarakat. Proses pembentukan citra ini pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu terhadap PTN tersebut. (Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 2, Juli 2008: 95 – 105) Universitas Hasanuddin merupakan salah satu Universitas terbesar di Indonesia bagian Timur.Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Terdapat empat belas fakultas dan pascasarjana yang terbentuk dalam Universitas ini. Universitas hasnuddin juga memiliki bebereapa lembaga-lembaga, unit pelaksanaa tugas-teknis, serta sarana dan fasilitas yang dapat menunjang pendidikan baik bagi mahasiswa maupun pengajar yang bersangkutan. Sikap, tanggapan, pendapat tersebut seyogyanya tercermin lewat pemberitaan, dari setiap peristiwa yang terjadi di Unhas. Meski tidak dapat dipungkiri bila hal itu juga dipengaruhi oleh opini media dan berdampakpada
4
universitas-universitas yang ada di Makassar, karena media sebagai corong informasi berpengaruh besar untuk membentuk sebuah opini publik. Sebagai contoh yang tertanam di mindset seseorang merupakan suatu yang mungkin sangat berkesan. Hal positif yang baru-baru ini tentang Universitas Hasanuddin yaitu pemberitaandarisitus resmi Unhas yang mengatakan “Unhas yang semula berada di peringkat ke-11, naik tiga tingkat ke urutan ke-8 menggeser Universitas Diponegoro dan Universitas Padjadjaran. Kenaikan peringkat Unhas sangat sidnifikan, mengingat harus melampaui dua perguruan tinggi ternama di Jawa, Undip dan Unpad”. (http://unhas.ac.id/article/title/unhas-peringkat-ke-8-naik-tiga-tingkat) Dapat dilihat bahwa Universitas Hasanuddin ini mampu untuk bersaing dan memperbaharui citranya. Namun kekuatan sebuah mindset yang sangat berkesan tidak mudah untuk di lupakan, tanpa di sadari sebuah opini publik tersebut secara berkala akan tersebar ke berbagai penjuru danmemunculkan berbagai pemberitaan yang menurut mereka berkesan baik itu bersifat positif maupun negatif. Sebagai contoh pemberitaan pada media tentang akibat dari tauran dari Mahasiswa. Pemberitaan tersebut dipublikasikan dari beberapa situs media resmi seperti yang dikutip oleh TribunNews.com dan tempo.co. “Aksi bentrokan antarmahasiswa kembali terjadi di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Senin (7/12/2015) dini hari. Tawuran ini diduga melibatkan Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Kedua Fakultas tersebut terlibat aksi saling lempar batu sekitar pukul 01.00 Wita.Aksi bentrokan tersebut menyebabkan beberapa gedung fakultas pecah. Bahkan dua motor milik mahasiswa FMIPA hangus terbakar”. (http://www.tribunnews.com/regional/2015/12/07/mahasiswa-universitashasanuddin-makassar-bentrok-dua-motor-dibakar)
5
Selama ini mahasiswa Makassar memiliki citra khusus dimata masyarakat Indonesia. Dan umumnya citra tersebut tergambarkan di hampir seluruh kampus di Makassar, sebab demikianlah opini publik yang digiring oleh media massa. Pada dasarnya pemberitaan negatif cenderung akan selalu menjadi trending topik yang menghibur bagi pendengarnya namun hal tersebut akan menjadi dampak yang sangat besar bagi pemeran dalam pemberitaan tersebut. Pada universitas hasanuddin yangmendapatkan opini negatif dari masyarakat akan sangat mempengaruhi citra universitas ini sebagai perguruan tinggi yang terbesar di Indonesia Timur. Maka untuk itu unhas dalam opini negatifnya harus mampu menghasilkan pemberitaan yang positif sebagai penyeimbang opini negatif yang sudah menjadi konsumsi publik. Universitas Hasanuddin memiliki lembaga-lembaga dan unit-unit kegiatan
mahasiswa
untuk
berperan,
menempah
diri
dan
menghasilkanprestasi. Dari berbagai kegiatan yang ada unit kegiatan mahasiswa ini mampu menjadi batu loncatan bagi unhas untuk memberi kesan dan perhatian yang positif bagi masyarakat public. Sebagai salah satu contoh unit kegiatan mahasiswa (UKM) berprestasi di Unhas adalah PSM Unhas merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dibentuk oleh pihak Universitas guna menyalurkan minat dan bakat dari para mahasiswa. Beberapa UKM ini beraktifitas di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang difasilitasi oleh pihak Universitas guna menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan UKM
6
tersebut. PSM telah diakui memiliki dedikasi yang tinggi bagi Unhas. Prestasi baik dalam maupun luar negeri dicapai Unhas dari tahun ke tahun, sehingga berdampak pada peningkatan citra Unhas. PSM Unhas dalam berkiprah di dunia Tarik suara mampu menghasilkan prestasi dalam beberapa ajang lomba baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dari beberapa lomba yang diikuti psm unhas pernah mendapatkan
GRAND
COMPETITION COMPETITION,
OF
CHAMPION
OF
BANDUNG
INTERNATIONAL
INDONESIA
2011pada
THE
GRAND
lomba
PRIX CHOIR
BANDUNG
INTERNATIONAL CHOIR COMPETITIONINDONESIA 2011 tahun 2011 di Bandung. Pada tahun 2012, psm Unhas mengikuti lomba di China dan mendapatkan medali Platinum Award Folklore Category The 1stXinghaiPrize International Choir Championships Guangzhou - China 2012. Hal ini merupakan prestasi tertinggi yang di capai oleh Psm Unhas pada lomba-lomba sebelumnya yang hanya dapat membawa pulang medali gold dan silver dari beberapa kategori. Belum lagi pada gala-gala konser yang diikuti menjadi perwakilan Negara Indonesia dalam menunjukkan kebolehannya seperti Mewakili Asia pada Gala Concert The 7th Rimini International Choral Competition, Italy 2013 dan Mewakili Indonesia Pada Workshop Paduan Suara Bersama Beberapa Negara Pada American International Choral Festival Reno – Tahoe, Nevada (USA) 2011
7
Maka, pemberitaan positif tentunya penting sebagai cara untuk menyikapi, dan menggiring citra yang baik di mata publik. salah satunya dengan publikasi prestasi yang telah diraih Universitas Hasanuddin. Pencapaian prestasi tersebut, diraih melalui berbagai elemen-elemen ataupun struktur yang ada di Unhas. Salah satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sebagai media bagi mahasiswa dalam mengasah minat dan bakatnya, baik dalam bidang seni, akademik, olahraga, penalaran, dan sebagainya. Mengingatbahwa
salah
satu
tujuan
humas
adalah
pertama,
menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif baik untuk publik eksternal maupun publik internal. kedua, mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan, dalam hal ini perusahaan atau lembaga yang di maksud adalah universitas. Peranan sebuah UKM dianggap mampu ikut serta dalam membantu tugas dari humas yang dalam hal ini UKM Paduan Suara Mahasiswa mampu memperkenalkan universitas pada khalayak dalam kanca nasional maupun internasional (opini publik) sehingga mampu untuk menghantarkan Universitas menjadi salah satu pendidikan tingi dengan prestasi yang baik. Peran yang dilakukan PSM Unhas dalam mengangkat citra Universitas Hasanuddin secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa PSM telah melakukan salah satu tugas humas yakni melakukan pencitraan. Unhas dikenal dimata nasional maupun internasional, salah satunya dikarenakan kegiatan dan prestasi yang dilakukan oleh PSM dalam membawa nama baik Universitas Hasanuddin menjadi salah satu universitas yang memiliki citra yang positif
8
dalam bidang prestasi yang dicapainya. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk menggali dan memahami lebih dalam bagaimana kegiatan dan fungsi kerja humas dalam sebuah lembaga dapat dilakukan oleh bidang lain yang berada diluar Humas dan menjadikan “Peranan Prestasi Psm Unhas Dalam Membentuk Citra Universitas Hasanuddin melalui Media Tribun Timur ” sebagai judul yang akan di teliti. Pada penelitian ini telah di temukan penelitian sebelumnya yang juga membahas tentang pencitraan, adapun perbedaan penelitian yang penulis lakukan terletak pada subjek. Penelitian yang penulis teliti yaitu peranan sebuah UKM dalam Universitas Hasanuddin dalam usahanya membentuk sebuah citra positif bagi Universitasnya, sedangkan pada penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini seperti penelitian yang dilakukan oleh Christian S. Tendean dengan judul Peranan Humas dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi dan Penelitian yang dilakukan oleh Ira Dwi Rahayu dengan judul peran Humas dalam Rangka meningkatkan citra sekolah di SMK YPKK 3 Sleman Yogyakarta. Membehas tentang peran humas dalam peningkatan citra positif.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana peran prestasi PSM Unhas dalam membantu tugas Humas membentuk Citra Universitas Hasanuddin ?
9
2. Bagaimanan peran pemberitaan prestasi PSM Unhas dalam membentuk citra Universitas Hasanuddin melalui media Tribun Timur ? C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui peran prestasi PSM Unhas dalam membantu tugas humas membentuk citra Universitas Hasanuddin b. Untuk mengetahui pemberitaan prestasi PSM Unhas dalam membentuk citra Universitas Hasanuddin melalui media Tribun Timur. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian-kajian dalam rangka pengembangan Ilmu Komunikasi serta dapat menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut khususnya kajian komunikasi Public Relations dalam hal ini pencitraan. 2) Sebagai bahan masukan mengenai seberapa penting peran organisasi dalam pembentukan citra positif untuk mencapai tujuan organisai. b. Kegunaan Praktis 1) Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan peneliti serta menjadi masukan mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia masyarakat dan Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial.
10
2) Bagi UKM Paduan Suara Mahasiswa Unhas Sebagai tolak ukur peningkatan kualitas serta dedikasi yang tinggi untuk pencitraan Universitas. 3) Bagi Universitas Hasanuddin Untuk menambah koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa Program Studi Public Relations pada khususnya dan mahasiswa Unhas pada umumnya. D. Kerangka Konseptual Citra atau image menurut (Ruslan 2005:74) merupakan suatu hal yang abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur dalam ukuran nominal/matematics tertentu. Ibarat angin yang bertiup, maka citra mempunyai wujud yang dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruknya. Seperti tanggapan positif atau negative yang datang dari public pada umumnya. Sementara Argenti (prayudi 2008:6) citra adalah sebuah fungsi bagaimana public perusahaan menilai organisasi berdasarkan pada semua pesan yang dikirim perusahaan melalui nama, logo, presentasi diri, termasuk pernyatan dari visi perusahaan. Dari definisi di atas tentang citra dapat disimpulkan bahwa citra merupakan pendapat dan penilaian baik positif maupun negatif dari masyarakat kepada suatu organisasi/lembaga serta menjadi suatu gambaran dan kesan yang dibangun oleh organisasi/lembaga guna diakuinya keberadaan organisasi/lembaga tersebut di masyarakat sehingga masyarakat lebih percaya dan simpati pada organisasi/lembaga tersebut.
11
Kendati pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible), tidak nyata, tidak bisa digambarkan secara fisik dan tidak dapat diukur secara sistematis, namun wujudnya bisa dirasakan, dengan wujud penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang datang dari public (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga, organisasi barang maupun jasa. Dalam hal ini citra lebih ditekankan pada pemahaman akan akumulasi dari kepercayaan antar individu dalam membentuk sebuah opini public terkait lembaga,kelompok, organisasi maupun barang dan jasa tersebut. Pencitraan adalah suatu upaya pembentukan opini publik sesuai dengan harapan pihak yang melakukan pencitraan tersebut. Pihak yang melakukan pencitraan tersebut berusaha untuk mengorganisir pesan untuk menjadi stimulus public dalam menerima citra yang diinginkan dan berusaha dibentuk oleh pihak yang melakukan pencitraan tersebut. Organisasi/lembaga merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Tentunya setiap lembaga organisasi yang ada
memiliki
tujuan
masing-masing
ruang
lingkupnya.
Suatu
organisasi/lembaga tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Keinginan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah suatu keinginan yang mampu menarik perhatian khalayak umum akan suatu aktifitas atau prestasi yang akan dicapai oleh organisasi/lembaga tersebut. Salah satu yang menjadi
12
perhatian yang seyogyanya dapat dilirik oleh khalayak adalah adanya citra yang baik dari organisasi/lembaga tersebut. Organisasi atau lembaga yang sangat berpengaruh dalam era globalisasi ini adalah kebutuhan akan pendidikan yang dirasakan sangatlah penting. Salah satu lembga pendidikan yang juga ingin mencaai tujuannya adalah lembaga pendidikan tinggi (Universitas Hasanuddin) yang merupakan salah satu Universitas terbaik di bagian Indonesia Timur. Meskipun Universitas Hasanuddin merupakan salah satu Universitas terbaik di Indonesia namun mindset tentang PTN ini berubah karena kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Makassar tidak sejalan denga kegiatan pendidikan.Sebuah buku bahkan menuliskan dalam bukunya sebuah contoh yang menyatakan bahwa“Universitas X di Makassar selalu terjadi baku hantam antar mahasiswa dari fakultas yang berbeda. Masing-masing kelompok merusak gedung fakultas lain. Kejadian ini selalu diliput oleh media massa, terutama televisi. Muncullah opini publik negatif yang bukan hanya terhadap mahasiswa Universitas X di Makassar, bahkan terhadap warga Sulawesi Selatan yang berada di luar provinsi.” (Olli, 2011). Hal inilah yang menjadikan mindsetpublik menjadi negatif tentang PTN/PTS yang ada di Makassar termasuk Universitas Hasanuddin yang menjadi salah PTN terbesar di Indonesia. Akibat dari pemberitaan yang negatif tentang unibersita hasanuddin ini, maka disinilah peranan sebuah Public Relations/humas dalam suatu organisasi kelembagaan yaitu membentuk sebuah citra positif. Pembentukan
13
citra positif tersebut dapat dilakukan melalui usaha dalam mencapai prestasi yang dapat mengangkat nama baik organisasi atau perusahaan. Hal ini diperlukan untuk dapat membentuk reputasi yang positif bagi universitas tersebut. Seperti yang dibahas dalam Teori Image Restoration (TIR) yang menjelaskan bahwa upaya untuk memperbaiki atau merestorasi citra dan reputasi yang buruk dapat dilakukan dengan memelihara citra positif dan reputasi positif. (Kriyantono, 2014:228). Salah satu cara untuk memciptakan citra positif yaitu dengan membentuk suatu wadah yang mampu mengembangkan bakat potensial yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga mampu menghasilkan prestasi yang positif seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM). Dengan adanya UKM, mahasiswa dapat menyalurkan bakat-bakat yang dimilikinya sehingga hal tersebut bukan hanya berdampak pada individu itu sendiri tetapi mampu memberikan kesan postif terhadap Universitas. Salah satu UKM yang berpengaruh dalam memberikan citra positif terhadap Universitas Hasanuddin, melalui dengan banyaknya prestasi yang telah diperoleh yaitu Paduan Suara Mahasiswa (PSM UNHAS). PSM Unhas merupakan salah satu UKM dalam bidang seni, dalam hal ini pada bidang Tarik suara yang digabung dalam beberapa jenis suara untuk membentuk suatu kelompok suara yang harmonis. Psm unhas merupakan salah satu UKM yang diakui dedikasinya yang tinggi baik dari khalayak dalam negeri maupun khalayak luar negeri, baik dari khalayak internal Universitas maupun eksternal. Salah satu bentuk prestasi yang dibentuk oleh
14
PSM Unhas adalah kreatifitas yang bukan hanya memberi citra kepada Universitas tetapi juga dapat mengangkat nama baik daerah Sulawesi Selatan. PSM Unhas dalam beberapa ajang lomba dan konser telah meraih penghargaan yang sangat memuaskan dan menjadi salah satu rival yang disegani oleh beberapa peserta lomba. Kekreatifitasan dalam membentuk suatu karya dan membuat ciri khas tersendiri menjadikan Psm Unhas dikenal dan mengangkat citra Universitas Hasanuddin. Karena peran yang dilakukan oleh PSM Unhas dalam mengangkat citra Universitas dapat membantu salah satu fungsi humas yaitu membangun Identitas dan Image lembaga, menciptakan identitas dan citra lembaga yang positif. Peranan media massa sangat berpengaruh terhadapa citra lembaga yang telah dilakukan oleh PSM Unhas sebagai salah satu pihak yang menjalankan fungsi humas dalam membentuk citra positif terhadap Universitas Hasanuddin,maka dari itu menjalin hubungan baik dengan media massamerupakan salah satu cara untuk menjaga dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi di mata stakeholder-nya dan dapat menjadi alat bagi masyarakat untuk menentukan apakah perusahaan atau lembaga tersebut memiliki citra positif atau negatif.
15
PSM UNHAS P E R A N A N
Media pemberitaan (Tribun Timur)
HUMAS UNHAS
CITRA
Gambar 1.1. kerangka konseptual
E. Definisi Operasional 1. Citra Citra yang dimaksud adalah suatu gambaran yang diperoleh oleh Universitas Hasanuddin yang sifatnya negatif atau positif 2. Peran Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam hal ini adalah Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unhas dan merupakan suatu indikator dalam membentuk citra Universita Hasanuddin. 3. Unhas Universitas Hasanuddin adalah suatu lembaga pedidikan yang merupakan objek dari penelitian ini atas citra yang didapatkan.
16
4. Paduan Suara Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa merupakan suatu objek yang akan diteliti karena dianggap memiliki peran dalam pembentukan citra Unhas 5. Media Pemberitaan (Tribun Timur) Media Pemberitaan (Tribun Timur) merupakan media yang digunankan untuk mendukung terbentuknya suatu citra pada lembaga/organisasi dalam hal ini lembaga pendidikan Universitas Hasanuddin. 6. Opini publik Opini publik merupakan suatu tanggapan yang diberikan oleh publik atau masyarakat tentang citra yang didapat oleh Universitas Hasanuddin. F. Metode penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih tiga bulan, terhitung mulai bulan Agustus- Desember 2016 dan memilih lokasi penelitian di kantor Tribun Timur, Universitas Hasanuddin (Humas & UKM PSM Unhas) dan tempat narasumber berada. 2. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha memberikan gambaran tentang bagaimana peran prestasiPSM Unhas dalam memebentuk citra melalui media Tribun Timur.
3. Informan
17
Dalam menentukan inforan, penulis menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampling dengan memilih informan yang dianggap layak dalam pemberian data. Dalam penelitian ini penulis memilih informan yakni : 1. Pejabat pemerintah kota Makassar, kepala Humas Universitas Hasanuddin, dan Tokoh Agama : a. Syamsu Rizal MI,S.sos., M.Si – Wakil Walikota Makassar b. Drs. H. M. Dahlan Abubakar, M.Hum – Kepala bagian Humas Unhas c. Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd – Wakil Pimpinan Pusat Dakwah Muhammadiyah Makassar 2. Tiga pekerja media a. Anita Kusuma Wardana – Wartawan Tribun Timur Makassar b. Arifuddin Usman – Redaktur Tribun timur Makassar c. Arini nur Annisa – Penyiar Radio dan Televisi Fajar Makassar 3. Tiga aktifis ; anak, Gender/perempuan, hokum/Ham a. Aktif mengkonsumsi media pemberitaan (Tribun Timur) b. Mengetahui citra yang ada di Universitas Hasanuddin baik negatif/positif c. Mengetahui UKM PSM Unhas dan pemberitaannya di media (Tribun Timur)
4. Objek penelitian
18
Gambar (foto) dan video yang memilki unsur pemberitaan prestasi Psm Unhas dalam media (Tribun Timur) 5. Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh data sebagai penunjang utama dalam penulisan ini, maka metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Data primer penelitian lapang (field research) Penelitian langsung terhadap objek untuk mengumpulkan informasi atau data sebanyak mungkin yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam studi lapang ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui: 1) Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. 2) Wawancara,
yaitu
teknik
pengumpulan
data
dengan
menggunakan pedoman wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada responden atau informan menyangkut halhal yang berhubungan dengan masalah yang akan diketahui. b. Data sekunder studi pustaka (library research) Penelitian yang dilakukan dengan engkaji beberapa literature yang erat hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas