O192I- Metodologi Penelitian
LECTURE NOTES
Measurement and Scaling Concepts
O192I- Metodologi Penelitian
LEARNING OUTCOMES 1. LO 1: Describe the basics of research methodology and the research report 2. LO 3: Construct questionnaires, measurement and scaling, and research proposal
OUTLINE MATERI : - What do i measure? - Levels of scale measurement - Index measures - Attitude measurement - Questionnaire design
O192I- Metodologi Penelitian
ISI 1. Pendahuluan Teknik membuat skala tidak lain adalah teknik mengurutkan sesuatu dalam suatu kontinum. Teknik membuat skala ini penting artinya dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena banyak data dalam ilmu sosial mempunyai sifat kualitatif. Sehingga ada ahli yang berpendapat bahwa teknik membuat skala adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif (atribut) menjadi suatu urutan kuantitatif (variabel). Mengubah fakta kualitatif menjadi urutan kuantitatif telah menjadi kelaziman karena beberapa alasan : Ilmu pengetahuan akhir-akhir ini lebih cenderung menggunakan matematika sehingga mengundang kuantifikasi variabel Ilmu pengetahuan semakin meminta presisi yang lebih baik, lebih-lebih dalam hal mengukur gradasi Dalam membuat skala, item yang diukur biasanya berasal dari sampel. Dari sampel tersebut ingin dibuat inferensi terhadap populasi. Karena itu, peneliti harus benar-benar mengetahui tentang populasi beserta sifat-sifatnya, dan harus yakin bahwa sampel tersebut mewakili populasi tertentu. Skala harus mempunyai validitas, yaitu skala tersebut harus benar-benar mengukur apa yang dikehendaki untuk diukur. Skala juga harus mempunyai reliabilitas. Dengan kata lain, skala tersebut akan menghasilkan ukuran yang serupa jika digunakan pada sampel yang sama lainnya.
2. Macam-Macam Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.
O192I- Metodologi Penelitian
Macam-macam skala pengukuran dapat berupa :
Skala nominal Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya variabel jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori laki-laki dan wanita. Kedua kelompok ini dapat diberi kode 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata dan stAndar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung beberapa banyak jumlah disetiap kategori. Jadi uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang didasarkan pada counting seperti modus dan distribusi frekuensi. Berikut ini adalah contoh instrumen penelitian yang menanyakan identitas responden dengan skala nominal : 1. Jenis Kelamin
:
Pria
Wanita
2. Status Perkawinan :
Menikah
Tidak menikah
3. Agama
Islam
Katolik
Budha
Hindu
:
Kristen
Skala ordinal Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel kedalam kelompok, tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori. Misal kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merk produk air mineral, merk Aqua, Aguanna, Aquaria, dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan ranking terhadap merk produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merk yang paling disukai, angka 2 untuk ranking kedua dst. Merk Air Mineral
Ranking
Aqua
1
Aquana
2
Aquaria
3
Aquades
4
O192I- Metodologi Penelitian
Tabel ini menunjukkan bahwa merk Aqua lebih disukai daripada merk Aquana, merk Aquana lebih disukai daripada merk Aquades. Walaupun perbedaan angka antara merk satu dengan yang lainnya sama, kita tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu merk terhadap merk lainnya. Jadi kategori antar merk tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences) dan ukuran atribut. Pengukuran seperti ini dinamakan skala ordinal dan data yang dapat dari pengukuran ini disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai untuk skala ordinal adalah modus, median, distribusi, frekuensi, dan statistik non-parametrik seperti rank order correlations. Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variable non-parametrik atau variable non-metrik. Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang menggunakan skala pengukuran ordinal : Sebutkan pilihan saudara terhadap metode depresiasi aktiva tetap berwujud berikut ini dengan menyatakan angka 1,2,3 dan 4 yang menunjukkan pilihan saudara. -
Metode garis lurus
-
Metode saldo menurun (nilai buku)
-
Metode jumlah angka tahunan
-
Metode unit produksi
Skala interval Misalnya di samping menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi terhadap merk, Anda juga diminta untuk memberikan nilai (rate) terhadap preferensi merk sesuai dengan lima skala penilaian sebagai berikut : Nilai Skala
Preferensi
1
Preferensi sangat tinggi
2
Preferensi tinggi
3
Preferensi moderat
4
Preferensi rendah
5
Preferensi sangat rendah
Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merk air mineral
O192I- Metodologi Penelitian
yang mendapat rating 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merk lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merk yang mendapat rating 5 nilainya lima kali preferensi untuk merk yang mendapat rating 1. Skala pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi. Berikut ini adalah contoh lain instrumen penelitian yang mengukur construct sikap terhadap pekerjaan yang menggunakan skala interval. 1. Mohon Bapak/Ibu memberi tanggapan terhadap 3 (tiga) butir pertanyaan berikut ini sesuai dengan persepsi. Bapak/Ibu terhadap pekerjaan di tempat kerja dengan memilih (melingkari) salah satu diantara pilihan jawaban yang tersedia. STS 1.
Pekerjaan
yang
saya
TS
N
S
SS
lakukan
mendorong saya untuk kreatif 2.
Pekerjaan
saya
merupakan
pekerjaan yang membosankan 3.
Secara keseluruhan saya merasa puas dengan pekerjaan saya
Catatan : 1. STS = sangat tidak setuju
2. TS = tidak setuju
3. N = netral
4. S = setuju, 5. SS = sangat setuju
Skala rasio Skala rasio adalah interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dpat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya. Jadi transformasi yang valid skala rasio adalah sebagai berikut : Yt = bY0 Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan “Umur Amir dua kali umur Tono” adalah valid. Data yang dihasilkan dan skala rasio disebut data rasio
O192I- Metodologi Penelitian
dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai. Variabel yang diukur skala interval dan disebut variable metrik. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut, sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Nilai uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala rasio. Nilai uang sebesar 1 juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang seratus ribu rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua kali lipat dari orang yang memiliki berat badan 35 kg. Skala rasio banyak digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi dan manajemen keuangan. Contoh : Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan skala rasio. 1. Berapa total penjualan bersih perusahaan Bapak/Ibu dalam setahun : Kurang dari Rp. 500 juta Antara Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar Lebih dari Rp. 1 milyar s.d. Rp. 100 milyar Lebih dari Rp. 100 milyar 2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di departemen/bagian Bapak/Ibu Kurang dari 50 orang Antara 50 orang s.d 100 orang Lebih dari 100 orang tetapi kurang 150 orang Lebih dari 200 orang 3. Berapa jam rata-rata dalam satu minggu yang Bapak/Ibu perlukan untuk mengerjakan tugas pokok dengan menggunakan komputer? ……..jam. Tabel 1. Skala Pengukuran Skala
Tipe Pengukuran Kategori
Peringkat
Jarak
Perbandingan
Nominal
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ordinal
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Interval
Ya
Ya
Ya
Tidak
Rasio
Ya
Ya
Ya
Ya
O192I- Metodologi Penelitian
Tabel 2. Matrik Sifat Skala Pengukuran Skala Pengukuran
Operasi
Sifat
Aljabar
Nominal
Ordinal
Interval
rasio
Membedakan = dan ≠
Tingkatan
> dan <
-
Jarak
+ dan -
-
-
-
-
-
Perbandingan x
dan :
3. Attitude Measurement Dari empat macam pengukuran di atas, ternyata skala interval yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial. Para ahli sosial membedakan dua tipe skala menurut fenomena sosial yang diukur, yaitu : 1) skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan kepribadian. - skala sikap - skala moral - test karakter - skala parstisipasi sosial 2) skala pengukuran mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. - skala untuk mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga sosial, kemasyarakatan, dan kondisi kerumahtanggaan.
Untuk mengukur skala sikap, pendapat, karakter atau status sosial, biasanya digunakan skala interval. Adapun jenis skala interval yang sering digunakan adalah :
1. Skala Likert : jawaban responden memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skor tertinggi diberikan pada jawaban sangat positif. Contoh : Menurut Anda sistematika mengajar dosen METPEN SB
B
S
KB
SKB
O192I- Metodologi Penelitian
SB = Sangat baik
skor : 5
KB = Kurang baik
skor : 2
B = Baik
skor : 4
SKB = Sangat kurang baik
skor : 1
S = Sedang
skor : 3
2. Skala Guttman : jawaban hanya dua pilihan ya/tidak atau setuju/tidak setuju. Skor 1 untuk jawaban setuju (ya) dan 0 untuk tidak setuju (tidak) Contoh : Apakah Anda setuju dengan kuliah sistem MCL ? 1. ya
( skor 1 )
2. tidak ( skor 0 )
3. Skala Semantik deferential : jawaban sama seperti Likert hanya dibuat berlawanan. Skor tertinggi bagi yang sangat positif. Contoh : Gaya kepemimpinan manajer Anda 1. Bersahabat ( 5 – 4 – 3 – 2 – 1 )
tidak bersahabat
2. Tepat janji
ingkar janji
3. Sabar
pemarah
4. Perhatian
cuek
5. demokratis
otoriter
O192I- Metodologi Penelitian
SIMPULAN Pengukuran adalah pemberian angka-angka terhadap benda atau peristiwa-peristiwa menurut kaidah tertentu dan kaidah yang berbeda menghendaki skala pengukuran yang berbeda. Kalimat ’pengukuran terhadap benda atau objek’ sebenarnya kurang tepat karena yang diukur sesungguhnya adalah petunjuk mengenai ciri-ciri atau sifak-sifat objek. Pengukuran terhadap ciri-ciri atau sifat objek yang nyata mungkin tidak terlalu sulit karena ciri-ciri dan sifat objek dapat dilihat, diraba atau dirasakan dapat diukur dengan besaran standar, objek yang lebih komplek dan tidak dapat dipegang (ilusif) mustahil untuk dilakukan pengamatan langsung, misalnya: kesabaran, ketakwaan, persepsi, dan motivasi. Oleh karena itu diperlukan cara tertentu untuk dapat melakukan pengukuran. Menurut Sofyan Effendi, proses pengukuran merupakan rangkaian dari beberapa aktivitas yaitu:
Menentukan dimensi konsep penelitian
Rumusan ukuran untuk masing masing dimensi
Tingkat ukuran yang akan digunakan Dalam pengolahan data statistika diperlukan ukuran data yang digunakan. Tingkat
pengukuran yang luas dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membagi skala pengukuran ke dalam empat kategori yakni : nominal, ordinal, interval dan rasio.
O192I- Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA 1. Ghozali, I. (2002). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi II Badan Penerbit-UNDIP Semarang. 2. Indriantoro dan Supomo. (2001). Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. BPFE Yogyakarta. 3. Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.