LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Pengantar
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, Prof. Ari Purbayanto, Ph.D
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya Buku Kecil (Booklet) Layanan Pendidikan bagi Anakanak Indonesia di Malaysia dapat disiapkan tepat waktu. Buku ini disusun untuk memberikan informasi singkat tentang layanan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia melalui Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau Community Learning Center (CLC), dan penyelenggaraan ujian kesetaraan Program Paket A, B hingga C. Booklet ini kami siapkan bersama para Kepala Sekolah dan Koordinator Penghubung CLC untuk disampaikan kepada Mendikbud RI Bapak Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP dan Sekretaris Jenderal Kemdikbud RI Bapak Didik Suhardi, Ph.D.yang melaksanakan kunjungan kerja ke Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) dan CLC di Miri Sarawak, Malaysia, 21-23 Oktober 2016. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SIKL, Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., Kepala Sekolah SIKK, H. Istiqlal, S.Pd., MM., dan Plt. Kepala Sekolah SIJB, Dewi Lestari, S.E. serta Koordinator Penghubung CLC Sarawak, Nasrullah Ali Fauzi, S.Sos., MA., atas kontribusi data dan informasi terbaru yang telah diberikan. Semoga buku kecil ini dapat memberikan manfaat dan informasi lengkap terkait dengan layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia.Atas kesediaan dan perhatian Bapak Menteri dan Sesjen Kemdikbud menyimak buku ini, diucapkan terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. Kuala Lumpur, 19 Oktober 2016
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
1
Pendahuluan
P
endidikan merupakan kebutuhan dasar manusia (human basic need) dan hak setiap insan untuk meraihnya sebagaimana dinyatakan pada Pasal 26 “Universal Declaration of Human Rights” tahun 1948 bahwa “everyone has the right to education”. Deklarasi Jomtien, Thailand pada tahun 1990 menegaskan bahwa pendidikan untuk semua (education for all) adalah komitmen global untuk menyediakan pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak, remaja dan dewasa. Komitmen dunia tersebut dipertegas pada pertemuan Forum Pendidikan Dunia (Dakar, 2000) untuk mensuksekan pendidikan untuk semua sampai pada tahun 2015 (http:// www.unesco.org/new/en/ education/ diakses 15/10/16). UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Penyelenggaraan layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 7 Tahun 2015 dan No. 01 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan
2
Penyelenggaraan Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Sejalan dengan komitmen dunia dan amanat konstitusi, maka layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia telah dimulai sejak tahun 1969 melalui penyelenggaraan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Dalam aturan Pemerintah Malaysia terdapat dua jenis sekolah yang penyelenggaraannya dilakukan oleh negara asing, yaitu sekolah iternasional (international school) dan sekolah ekspatriat (expatriate school). Sekolah internasional adalah lembaga pendidikan yang menawarkan program PAUD, sekolah dasar hingga menengah dengan menggunakan kurikulum negara asing serta menggunakan bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar untuk pendidikan anak-anak warga negara asing. Sekolah ekspatriat adalah lembaga pendidikan yang menawarkan program PAUD, sekolah dasar hingga menengah dengan menggunakan kurikulum negara asal serta menggunakan bahasa rasmi negara masing-masing sebagai bahasa pengantar untuk memberikan pendidikan kepada warga negara masing-masing. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur berdasarkan aturan tersebut di atas dikategorikan kedalam Sekolah Ekspatriat (Expatriate School). Begitu pula Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) masuk kedalam kategori Sekolah Ekspatriat meskipun saat ini masih dalam proses pengusulan statusnya sebagai Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN). Sementara itu Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) merupakan filial dari SIKL yang masih dikategorikan sebagai Indonesian Community Center (ICC). LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Pendahuluan Penyelenggaraan layanan pendidikan khususnya bagi anak-anak dari pekerja migran Indonesia pada perkebunan kelapa sawit di wilayah Sabah dan Sarawak juga dilaksanakan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau Community Learning Center (CLC). Penyelenggaraan layanan pendidikan untuk anak-anak Indonesia di Malaysia, diawali pada pertemuan Annual Consultations 2004 antara Presiden Megawati Soekarnoputri dan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi, yang menyepakati bahwa Indonesia akan mengirim guru-guru ke Sabah untuk membantu pendidikan anakanak Indonesia. Kesepakatan tersebut dipertegas pada Annual Consultations 2006, antara Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi di Putrajaya dan pendirian SIKK yang tertuang dalam pernyataan bersama (joint statement) antara kedua pemimpin tersebut. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia melalui surat nomor: 120/DI/VI/2008/02/01 tanggal 16 Juni 2008 mengajukan permintaan kepada Menteri Pendidikan Nasional RI untuk mendirikan SIKK. Pada tanggal 1 Desember 2008 secara resmi SIKK beroperasi dengan menyewa ruangan di komplek ruko Alamesra, Kota Kinabalu. Pada tanggal 22 Desember 2013, Mendikbud M. Nuh meresmikan gedung permanen SIKK di komplek KKIP Kota Kinabalu dan pada tanggal 20 Desember 2014 Mendikbud, Anies Baswedan, meresmikan gedung sekolah SMA SIKK. Kesepakatan antara pemimpin kedua negara selanjutnya ditindaklanjuti LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
dengan pertemuan antara pihak Indonesia yang terdiri dari KJRI Kota Kinabalu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Kuala Lumpur dengan pihak Malaysia yang terdiri dari Kementerian Pelajaran Malaysia, Jabatan Ketua Menteri Sabah, Jabatan Pelajaran Negeri Sabah, Jabatan Imigrasi Malaysia Sabah, Persatuan Perkebunan Sabah, Perusahaanperusahaan Perladangan, dan LSM Humana Child Aid Society. Pertemuan tersebut menghasilkan suatu kesepakatan yaitu diizinkannya LSM Humana Child Aid Society untuk melaksanakan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di perkebunan sawit. Kesepakatan tersebut ditinjau kembali karena jumlah anak Indonesia di Sabah sebanyak 43.000 orang (Februari 2012) dan Humana hanya mampu menampung 7.796 anak dengan pola pembelajaran membaca, menulis, dan menghitung, sehingga para siswa sulit untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Begitu pula keberadaan SIKK hanya mampu melayani pendidikan anak-anak WNI yang berada di Kota Kinabalu dan sekitarnya. Oleh karena itu, disepakati sebuah terobosan untuk menyediakan akses layanan pendidikan di Sabah melalui pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Community Learning Center). Pendirian CLC tersebut diupayakan dengan sasaran untuk memberikan akses pendidikan seluas-luasnya kepada (1) anak-anak usia sekolah tetapi tidak sekolah, (2) anakanak yang belum sekolah, (3) anak-anak buta aksara, dan (4) anak-anak yang kebutuhan pendidikannya tidak terpenuhi pada pendidikan formal.
3
Profil Singkat Sekolah dan CLC Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Sejarah Singkat SIKL
Sejarah berdirinya SIKLdiprakarsai pada tahun 1967 oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Bear Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Bapak Bambang Sumadio yang kemudian dilanjutkan oleh Atase selanjutnya, Bapak Muhammad Alwi Oemry sekaligus ditugas sebagai kepala sekolah SIKL yang pertama oleh Duta Besar RI, Bapak Mayjen H. A. Thalib.
SIKL diresmikan pada tanggal 10 Juli 1969dengan pengguntingan pita oleh Ibu Nurdjanah Thalib, istri Duta Besar LBBP yang dihadiri oleh Menteri Pelajaran Malaysia, Yang Mulia Dato’ Haji Abdul Rachman Yakob. Secara resmi pendirian SIKL telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 05/1971 tanggal 7 Januari 1971.
Visi, Misi, dan Tujuan Visi: Mewujudkan pusat pendidikan dan kebudayaan yang menghasilkan peserta didik: “BERTAQWA, BERBUDI, BERBUDAYA, BERPRESTASI DAN BERWAWASAN GLOBAL” Misi: 1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing yang berlaku di Indonesia. 2. Membentuk generasi yang berbudi luhur. 3. Melestarikan budaya nasional sebagai jati diri bangsa. 4. Meraih prestasi di bidang akademik dan non-akademik. 5. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional dengan menyesuaikan pada tuntutan global. Tujuan: 1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertawa kepada Tuhan yang Maha Esa. 2. Mewujudkan peserta didik yang berbudi luhur. 3. Mewujudkan peserta didik yang berbudaya nasional sesuai karakter bangsa. 4. Mewujudkan peserta didik yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. 5. Mewujudkan peserta didik yang berdaya saing di tingkat global.
4
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Kepala SIKL dari Masa ke Masa
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
5
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Logo SIKL: Logo Sekolah Indonesia Kuala Lumpur direka cipta oleh Bapak Karsam, guru Kesenian dan Arif Hidayat Suparlan seorang siswa SIKL. Arti gambar: Terdiri dari tiga bagian utama yaitu: buku terbuka, kumtum bunga, dan moto SIKL - Buku terbuka melambangkan tempat mendidik generasi muda bangsa Indonesia, yakni tingkat SD, SLTP dan SLTA - Kuntum bunga melambangkan tiga tujuan yang akan dicapai, yakni takwa, cerdas, dan terampil - Moto SIKL yakni CARAKA MUDA. Caraka berarti utusan atau duta. Tulisan CARAKA MUDA terdapat pada pita yang mengikat bentuk lingkaran bertuliskan SEKOLAH INDONESIA KUALA LUMPUR. Arti warna: 1. Kuning, melambangkan kejayaan 2. Putih, melambangkan kesucian dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan 3. Hijau, melambangkan luasnya ilmu pengetahuan 4. Merah, biru, dan abu-abu melambangkan jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA.
6
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Struktur Organisasi SIKL
Struktur organisasi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Duta Besar RI untuk Malaysia No: 048/SIK-DB/03/2016 tanggal 24 Maret 2016 tentang Struktur Organisasi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
7
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Layanan Pendidikan Pada Tahun Pelajaran 2016/2017 SIKL menyelenggarakan layanan pendidikan yang meliputi: 1. Pendidikan formal SIKL menyelenggarakan layanan pendidikan formal yaitu: a. Pendidikan anak usia dini formal Taman Kanak-kanak (TK) b. Pendidikan dasar SD dan SMP c. Pendidikan menengah SMA d. Pendidikan formal pada Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru sebagai Sekolah Filial untuk jenjang SD dan SMP 2. Pendidikan non formal atau kesetaraan SIKL menyelenggarakan layanan pendidikan non formal atau kesetaraan yaitu: a. Pendidikan non formal yang diberi nama Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PP WNI) di Klang b. Program Kejar atau pendidikan kesetaraan berupa: - Paket A untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) - Paket B untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) - Paket C untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) c. Pendidikan tinggi SIKL merupakan tempat bagi kegiatan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kelompok Belajar Kuala Lumpur dan sekitarnya dibawah koordinasi UPBJJ UT Batam. 3. Pendidikan masyarakat SIKL merupakan tempat pembelajaran bagi WNI dan pekerja Indonesia. Kegiatan pendidikan masyarakat tersebut dikelola oleh organisasi Edukasi Untuk Bangsa (EUB) bekerjasama dengan KBRI Kuala Lumpur dan LKBN ANTARA Perwakilan Kuala Lumpur. Kegiatan yang diselenggarakan antara lain pembelajaran komputer, Bahasa Inggris, dan kuliner Indonesia. 4. Pendidikan bahasa dan seni budaya SIKL merupakan tempat pendidikan bahasa dan seni budaya yang merupakan bagian dari kegiatan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur. Kegiatan tersebut meliputi: a. Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi penutur asing b. Workshop seni dan budaya Indonesia bagi siswa dan mahasiswa Malaysia, terdiri dari pelatihan seni tari, seni musik gamelan dan angklung.
8
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Peserta Didik Peserta didik di SIKL berdasarkan data bulan September 2016 berjumlah 455 siswa/i.
Guru dan Tenaga Kependidikan Guru/pendidik dan tenaga kependidikan SIKL sampai saat ini berjumlah 47 orang. Rekrutmen guru/pendidik dan tenaga kependidikan ini dilakukan oleh KBRI Kuala Lumpur, Biro PKLN Kemdikbud RI, dan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud RI. 1. Guru/Pendidik Guru atau Pendidik SIKL sebanyak 41 orang yang terdiri dari: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 11 orang, termasuk Kepala Sekolah b. Non-PNS sebanyak 26 orang, dan c. Guru Honorer dan Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 4 orang. 2. Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan di SIKL sebanyak 6 orang yang merupakan tenaga Non- PNS dan honorer terdiri dari Kepala Tata Usaha, Bendahara, Sekretaris/Administrasi, Bendahara Barang, Teknisi, dan Pembantu Umum.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
9
Profil Singkat Sekolah dan CLC Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana SIKLdibangun dan diperoleh dari dana Kementerian Luar Negeri dan block grant Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jenis dan jumlah sarana seperti yang dideskripsikan pada Tabel di bawah ini.
10
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
11
Profil Singkat Sekolah dan CLC Capaian 1. Akademik Beberapa capaian akademik SIKLdalam 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: a. Satu-satunya Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang melaksanakan Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dan kelas. b. Melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tahun ke-3 bagi jenjang SMP dan tahun ke-1 bagi jenjang SMA dengan hasil yang memuaskan. c. Juara umum Kompetisi Sains dan Seni (KS2) SILN se-Malaysia Tahun 2015. d. Meraih beberapa kejuaraan pada Asian Science and Mathematics Olimpiad di Malaysia. e. Meraih kejuaraan pada berbagai lomba akademik tingkat nasional di Malaysia seperti Asean Symposium, Volcano Competition, English Debate and Speaking. f. Program Sister School and Homestay dengan Ferny Grove State High School Brisbane Australia. g. SIKL merupakan tempat magang atau PPL bagi beberapa perguruan tinggi dari Indonesia seperti UPI Bandung, UIN Malang dan IAIN Salatiga. h. Lulusan SMA Sekolah Indonesia Kuala Lumpur diterima untuk melanjutkan pendidikan antara lain pada: i. Perguruan Tinggi di Indonesia seperti: Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Syiahkuala (UNSYAH), Universitas Riau (UNRI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Padang (UNP), dan Universitas Negeri Medan (UNIMED). j. Perguruan Tinggi di Malaysia seperti University Malaya (UM), University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Teknologi Malaysia (UTM), University Putra Malaysia (UPM), University Teknologi Petronas (UTP), dan lain-lain. k. Perguruan tinggi di negara lain seperti Jepang, Inggris, dan Jerman. 2. Non Akademik Beberapa capaian non akademik yang diraih SIKL dalam 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: a. Menjadi juara pada pertandingan olah raga antar sekolah/perguruan tinggi/klub se-Malaysia, khususnya futsal, basket, karate dan taekwondo. b. Pementasan seni dan budaya Indonesia pada berbagai kesempatan. c. Mengikuti Jambore Nasional dan Raimuna Nasional serta kegiatan Pengakap di Malaysia. d. Kegiatan Kerohanian Islam seperti pesantren kilat, penyembelihan hewan qurban, dan tahun baru Hijriah. e. Kegiatan ekstra kurikuler wajib dan pilihan sebanyak 26 item.
3. Akreditasi Sekolah Sekolah Indonesia Kuala Lumpur telah terakreditasi secara nasional, terakhir pada bulan Desember 2012. Peringkat Akreditasi SIKL adalah sebagai berikut: a. Akreditasi A untuk satuan pendidikan SD dengan nilai 92 b. Akreditasi A untuk satuan pendidikan SMP dengan nilai 92 c. Akreditasi A untuk satuan pendidikan SMA dengan nilai 94,4.
12
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Anggaran/Pendanaan Sumber pendanaan sekolah Indonesia kuala lumpur bersumber dari 4 kategori sebagai berikut:
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
13
Profil Singkat Sekolah dan CLC Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) (Indonesian Community Center Johor Bahru)
Sejarah Singkat SIJB Sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan di wilayah Semenanjung Malaysia, para pekerja asing tidak diijinkan untuk menikah dan atau membawa serta keluarga mereka. Namun demikian, pada faktanya terdapat banyak pekerja Indonesia yang menikah atau membawa serta keluarga dari Indonesia baik secara legal maupun ilegal. Hal ini berdampak pada tidak terpenuhinya hak-hak anak termasuk dalam bidang pendidikan. Sebagai gambaran jumlah warga negara Indonesia yang ilegal, pada tahun 2014 telah dideportasi dari Semenanjung Malaysia 22.373 orang, dimana 526 orang diantaranya adalah anak-anak. Dengan kondisi tersebut sesungguhnya tidak sedikit anak Indonesia, khususnya anakanak Pekerja Migran Indonesia/PMI yang berada di Semenanjung Malaysia tidak bisa mendapatkan akses pendidikan. Menyikapi hal tersebut KJRI Johor Bahru selaku wakil pemerintah di negara akreditasi memiliki kewajiban untuk memenuhi hak pendidikan bagi anak WNI tersebut. Selain itu, KJRI Johor Bahru juga memandang perlu anak-anak WNI tersebut mendapatkan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945, menanamkan serta menumbuhkan nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia sedini mungkin. Hal ini mengingat cukup banyak anak WNI lahir dan besar di Malaysia tanpa mengenal nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
14
Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) didirikan pada 5 Januari 2014 dengan nama Sekolah Indonesia Terbuka (SIT) dan berstatus menginduk kepada Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Pada tanggal 11 Januari 2015 SIT secara resmi berubah nama menjadi Sekolah Indonesia Johor Bahru filial Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Pada 23 April 2014 Konsul Jenderal RI Johor Bahru telah melakukan courtesy call kepada Pengerusi Jawatan Kuasa Pendidikan, Penerangan, Pembangunan Usahawan dan Koperasi Negeri Johor. Dalam kesempatan tersebut telah disinggung mengenai keperluan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Pihak Pemerintah Negeri Johor menyarankan agar aktivitas pendidikan dilakukan dalam format Community Center. Konsul Jenderal RI Johor Bahru pada 27 Juni 2014 telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan RI. Dalam kesempatan tersebut Menteri Pendidikan RI menyatakan dukungannya atas pengembangan SIJB Johor Bahru. Komitmen tersebut kembali disampaikan oleh Menteri Pendidikan RI dalam pertemuan dengan Konsul Jenderal RI pada 4 Februari 2015. Dengan status filial, SIJB belum memiliki formasi Kepala Sekolah, dan secara formal Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur adalah Kepala SIJB. Kepala Perwakilan RI Johor Bahru telah menunjuk Pelaksana Fungsi Pensosbud untuk menjadi Pelaksana Harian Kepala SIJB.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Layanan Pendidikan Kegiatan SIJB dimulai dengan 7 orang siswa dengan tempat belajar di Aula KJRI Johor Bahru yang dibagi kedalam tiga ruangan dengan pembatas semi permanen. Pada mulanya kegiatan pembelajaran hanya berlangsung 3 kali seminggu, kemudian ditingkatkan menjadi empat kali seminggu pada semester 1 Tahun Ajaran 2014/2015. Pada saat ini kegiatan pembelajaran telah berlangsung sebagaimana sekolah pada umumnya dengan 5 hari belajar, yaitu hari Minggu-Kamis.
Seiring dengan berkembangnya aktivitas layanan pendidikan di SIJB, maka telah diselenggarakan pula program bimbingan Paket Kesetaraan A, B dan C, yang diikuti oleh anak-anak Indonesia yang belum pernah mendapatkan pendidikan, juga para pekerja migran Indonesia dan WNI yang berkeinginan untuk meningkatkan pendidikannya.
Peserta Didik Berdasarkan data pada Oktober 2016, SIJB memiliki 12 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebagai berikut.
Mayoritas siswa SIJB adalah anak-anak PMI yang ikut dengan orang tuanya bekerja ke Malaysia atau lahir dan besar di Malaysia tetapi tanpa dokumen yang memadai. Pada umumnya mereka tidak memiliki ijin tinggal yang sah dan banyak diantara mereka yang usianya tidak sesuai dengan jenjang pendidikan/kelas yang seharusnya. Guru dan Tenaga Kependidikan Tenaga guru pada SIJB saat ini berjumlah 17 orang guru tetap yang terdiri dari: 1. 8 orang guru dari Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbud RI 2. 9 orang guru lokal 3. 1 orang guru Agama Kristen 4. 1 orang guru Teknologi Informasi Komputer. Selain itu, terdapat pula 1 orang Tenaga Administrasi. LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
15
Profil Singkat Sekolah dan CLC Anggaran Pembiayaan Menindaklanjuti usulan dan laporan dari KJRI Johor Bahru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar telah memberikan tanggapan positif dan memberikan dukungan anggaran berupa Bantuan Dana Rintisan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Kesepakatan dukungan anggaran ini ditandatangani pada kunjungan Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar ke Johor Bahru pada 22 November 2014. Jumlah anggaran yang disetujui sebesar Rp 2,2 milyar dan dipergunakan untuk membangun ruang kelas di bagian belakang Kantor KJRI Johor Bahru karena ruang serba guna yang digunakan selama lebih kurang satu tahun sudah tidak memadai seiring dengan perkembangan jumlah siswa. Bangunan ruang kelas SIJB terdiri dari sembilan ruangan semi permanen dengan daya tampung lebih kurang 160 orang siswa. Capaian Layanan pendidikan melalui SIJB telah memberikan akses pendidikan bagi lebih dari 200 anak Indonesia di wilayah Johor Bahru dan sekitarnya. Banyak diantara anak-anak tersebut yang kemudian pindah atau kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya. Selain itu, pada Agustus 2016 telah dilakukan repatriasi 2 orang siswa SIJB ke Pati Jawa Tengah untuk melanjutkan pendidikannya pada tingkat SMK.
KJRI Johor Bahru telah menerima penganugerahan apresiasi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik atas program Pelayanan Pendidikan melalui Sekolah Indonesia Terbuka (SIT KJRI Johor Bahru). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik,
16
Dana tersebut juga dipergunakan untuk operasional sekolah, pendataan anak usia sekolah dan sosialisasi ke kantong-kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah Johor Bahru serta pembelian kendaraan antar jemput bagi siswa sebagai upaya perlindungan bagi siswa yang tidak berdokumen. Kelanjutan dari komitmen tersebut, pada akhir tahun 2015, SIJB kembali menerima bantuan dana operasional sebesar Rp 1,7 milyar yang digunakan untuk kegiatan tahun 2016 serta alokasi dana belanja jasa profesi untuk guru melalui DIPA Atase Pendidikan dan Kebudayaan sebesar lebih kurang Rp 1 milyar. Anggaran tahun 2015 tersebut telah digunakan antara lain untuk membangun 4 ruang kelas tambahan serta toilet khusus siswa dan penambahan berbagai sarana dan prasana belajar. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada 15 Mei 2015 dalam acara Anugerah TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik, di Surabaya. Pada 24 September 2016, Konsul Jenderal RI Johor Bahru meresmikan Indonesian Community Center (ICC) pertama di Muar, Johor yang berjarak lebih kurang 2,5 jam dari Johor Bahru. Kegiatan ICC di Muar bertempat di rumah Ibu Lasmi, WNI yang telah menjadi permanent resident dan juga merupakan mahasiswa Universitas Terbuka. Aktivitas belajar dilakukan dengan mengirimkan guru setiap hari Jumat untuk memberikan materi kepada para peserta. Disamping itu dilakukan pula kegiatan pembelajaran oleh Ibu Lasmi. LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sejarah Singkat SIKK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) berdiri sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di Sabah Malaysia. Pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi di Kuala Lumpur pada tangal 11 Januari 2008. SIKK mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2008 setelah memperoleh ijin dari Kementerian Pelajaran Malaysia dan beberapa lembaga terkait di Sabah Malaysia. Berdasarkan SK Mendiknas Tahun 2008 SIKK didirikan dalam rangka memberikan akses pendidikan terhadap anak-anak Indonesia yang tinggal di Sabah baik melalui pendidikan formal Merintis Pendirian SIKK Untuk kelancaran pelaksanaan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, maka dibentuk Panitia Pemanfaatan Subsidi Penyelenggaraan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, yang diketuai oleh Bapak Abas Basori (PENSOSBUD) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu. Panitia ini bertugas: a. Pencarian lokasi yang tepat untuk penyewaan gedung sekolah. b. Rekonstruksi bangunan yang disewa disesuaikan dengan keperluan kelas. c. Pembelian fasilitas sekolah sebagai penunjang beroperasinya sekolah. d. Perijinan terhadap instansi terkait di Sabah-Malaysia.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
maupun non-formal. Berdasarkan data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu pada tahun 2010 lebih dari 50.000 anak-anak Indonesia yang telah memiliki paspor dan memiliki dokumen perjalanan yang sah berada pada rentang usia sekolah. Dari jumlah tersebut baru sekitar 10.000 telah ditangani melalui NGO International HUMANA dan unsurunsur masyarakat yang berada di SabahMalaysia. Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Bapak Da’i Bachtiar berharap bahwa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dapat menjadi center point pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di Sabah-Malaysia. Dengan adanya SIKK diharapkan anak-anak Indonesia di Sabah akan mendapatkan akses pendidikan yang layak sebagaimana yang diperoleh anak-anak Indonesia lazimnya. Lokasi awal Sekolah Indonesia Kota Kinabalu di tahun pelajaran 2008/2009 berada di Alamesra, Plaza Utama Jalan Sulaman, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Sejak Januari 2014, SIKK menempati gedung milik sendiri di Jalan 3B No 6 KKIP Selatan Dua Kota Kinabalu Industrial Park, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.Hadir pada peresmian gedung tersebut Menteri Pendidikan Nasional, Bapak Muhammad Nuh. Proses perijinan mendirikan Sekolah Indonesia di Luar Negeri bukan suatu perkara yang mudah meskipun telah terjadi kesepakatan bilateral oleh kedua pemimpin negara. Hal ini dikarenakan dengan berbagai aturan teknis yang diterapkan antar departemen yang harus
17
Profil Singkat Sekolah dan CLC dipatuhi oleh warga asing yang akan mendirikan sebuah lembaga resmi di SabahMalaysia. Sekolah Indonesia Kota Kinabalu telah mengantongi ijin dari Kementerian Pelajaran Malaysia di Kuala Lumpur dengan pemilik “Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur” yang diwakili oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Imran Hanafi. Sedangkan perijinan selanjutnya adalah di level Negeri Sabah, panitia bekerjasama dengan kepala sekolah mengadakan pendekatan ke berbagai instansi terkait di Sabah-Malaysia, dimulai dari Jabatan Bomba, Dewan Bandaraya Kota Kinabalu, Jabatan kesehatan dan Jabatan Pendidikan Negeri Sabah. Saat ini Sekolah Indonesia Kota Kinabalu telah mendapat kelulusan dari lembaga-lembaga di atas.
Sebelum SIKK beroperasi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di bawah koordinasi Acting Konsul Jenderal Republik Indonesia Bapak Rudhito Widagdo melakukan pendataan untuk anak-anak usia sekolah yang berdomisili di Kota Kinabalu dan sekitarnya. Dari hasil pendataan KJRI Kota Kinabalu diperoleh data sekitar 576 anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan formal. Usia anak tersebut berkisar antara 6 tahun sampai dengan 16 tahun. Berkaitan dengan terbatasnya fasilitas gedung SIKK, maka dari jumlah tersebut panitia melakukan penyeleksian melalui placement test. Placement test ini dilakukan sebanyak 2 kali, pertama pada bulan Agustus 2008 dan kedua pada bulan November 2008. Dari jumlah tersebut hanya 274 yang dapat ditampung melalui SIKK pada tahun ajaran 2008/2009. Hal ini disebabkan dengan terbatasnya jumlah kelas dan tenaga pengajar pada saat sekolah ini beroperasi. Pada awal beroperasinya SIKK, tenaga pengajar
18
hanya kepala sekolah dengan tiga orang staf tata usaha dan dibantu oleh dua orang tenaga pengajar part-time. Kedatangan enam guru yang berstatus PNS pada bulan Februari 2009 memberikan tambahan kekuatan bagi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu untuk terus berbenah diri sehingga dapat segera memberikan layanan pendidikan terhadap anak-anak Indonesia di Sabah Malaysia. Kehadiran guru-guru tersebut akan memberikan warna yang positif terhadap berjalannya roda pendidikan di SIKK, sehinga dapat menghantarkan mutiara-mutiara bangsa yang akan mengharumkan nama Indonesia di kemudian hari.
Untuk menjadikan Sekolah Indonesia sebagai center point pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah Malaysia diperlukan kerja keras, koordinasi baik antar departemen maupun antar direktorat di Indonesia dan Perwakilan Indonesia di Malaysia. Melakukan upayaupaya pendekatan yang kontinyu dan berkesinambungan terhadap berbagai departemen di Malaysia seperti Kementerian Luar Negeri di Kuala Lumpur, Kementerian Pelajaran, Kementerian Dalam Negeri dan Imigrasi sangat penting artinya dalam mendukung pengakuan keberadaan SIKK. Hal ini penting agar pelaksana teknis di lapangan tidak mendapatkan hambatan yang diakibatkan belum jelasnya kebijakan di tingkat yang lebih tinggi.
Pada tanggal 21 April 2010 melalui proses dan perjalanan yang panjang SIKK telah mendapatkan tanah dengan ditandatanganinya kesepakatan jual beli antara Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu yaitu Bapak Soepeno Sahid, S.H., M.M., dengan pihak Kota Kinabalu Industrial Park (KKIP). LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Visi, Misi dan Tujuan Visi: Menjadi lembaga pencetak insan jujur, cerdas, terampil, berakhlak mulia, dan memiliki jiwa nasionalisme tahun 2018. Misi: a. Membangun semangat nasionalisme. b. Membentuk siswa yang terampil, kreatif, dan inovatif. c. Melahirkan insan yang berkualitas dari segi akhlak dan akademik. d. Mewujudkan sistem pendidikan berlandaskan iptek dan imtak. e. Memberikan layanan pendidikan yang terintegrasi dan akuntabel. Tujuan: Sesuai dengan SK Mendiknas Nomor 094/O/2008 bahwa SIKK didirikan untuk memberikan pelayanan terhadap warga Negara Indonesia di Sabah, Malaysia baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Mengingat fungsi SIKK sebagai center point pendidikan di Sabah, Malaysia maka selain menyelenggarakan pendidikan secara formal di SIKK, Kota Kinabalu, SIKK juga menjadi sekolah induk/koordinator bagi layanan pendidikan di Sabah, Malaysia. Layanan Pendidikan Di tahun pelajaran 2015/2016 SIKK menyelenggarakan beberapa layanan pendidikan sebagai berikut: 1. Sekolah regular dari kelas I sampai dengan kelas XII atau dari jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Menengah. 2. Pendidikan terbuka untuk jenjang SD dan SMP yang diselenggarakan di Community Learning Center yang tersebar di Sabah dan Serawak berjumlah 90 CLC SD dan 47 CLC SMP Terbuka. 3. Kelompok belajar Paket A, Paket B, dan Paket C Semua jenjang pendidikan menerapkan kurikulum 2006, namun direncanakan pada Tahun Pelajaran 2017/2018 akan mulai menggunakan Kurikulum 2013.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
19
Profil Singkat Sekolah dan CLC Struktur Organisasi Struktur Organisasi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (Secara Operasional)
20
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Peserta Didik Perkembangan jumlah peserta didik SIKK (Reguler) dari tahun pelajaran 2009/2010 hingga 2016/2017 seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
*) Data PerJuli 2016
Community Learning Center (CLC) Community Learning Center merupakan tempat kegiatan belajar yang tersebar di ladang-ladang Sabah dan Serawak. Pada tahun 2016/2017 ini terdapat 47 CLC SMP dan 90 CLC SD yang berafiliasi dengan SIKK dengan data peserta didik sebagaimana terlampir (data Juli 2016). Total peserta didik jenjang SD, SMP, dan SMA yang terlayani pendidikan formal SIKK dan CLC sebanyak 13.755 peserta didik. Sementara itu peserta didik jenjang PAUD sebanyak 30 anak. Keberadaan CLC sangat penting untuk memperluas layanan akses pendidikan bagi anak-anak yang 99% lebih adalah anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang bekerja di perkebunan kelapa sawit. SIKK sebagai sekolah induk LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
memberikan layanan berupa dukungan pembelajaran dan pembiayaan untuk CLC SD dan SMP yang tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak. Para peserta Ujian jenjang SMP yang menembus angka lebih dari 600 per tahun memerlukan pemikiran tentang kelanjutan pendidikan mereka, terutama di Indonesia. Berbagai upaya sudah dilakukan seperti mengupayakan beasiswa bagi para lulusan jenjang SMP agar bisa meneruskan ke berbagai sekolah formal (SMA/SMK) di Indonesia. Disamping itu, Pemerintah sedang merintis pendirian SMA (boarding school) di Sebatik, Indonesia untuk menampung lulusan SMP di Sabah.
21
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Program Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, B, C Disamping penyelenggaraan pendidikan reguler dan pusat kegiatan belajar masyarakat (CLC), SIKK juga membantu KJRI Kota Kinabalu dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di Sabah. Data peserta Ujian Kesetaraan Kejar Paket ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tenaga Pendidik Jumlah guru (tenaga pendidik) untuk wilayah Sabah pada bulan Oktober 2016 sebanyak 328 guru dari P2TK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini.
Pada saat ini terdapat sebanyak 13 CLC SD dan 4 CLC SMP di Sarawak yang sangat memerlukan guru profesional dari P2TK Kemdikbud RI. Namun masih terkendala perizinan penyelenggaraan layanan pendidikan CLC Sarawak yang masih dalam proses pengurusan di Kementerian Pendidikan Malaysia.
22
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC Pada Tahun 2016, pembinaan SIKK dan CLC dialihkan dari beberapa Direktorat di Kemdikbud, ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK). Perubahan pola anggaran juga terjadi dimana sebelumnya berupa bantuan sosial (Bansos) menjadi Bantuan Pemerintah (Bapem). Efek dari perubahan tersebut adalah ketersediaan anggaran tahun 2016 yang kurang jelas.
Karena batas penggunaan anggaran pada tanggal 15 Desember 2016 sehingga diusulkan menggunakan sisa anggaran BOS yang tersedia dengan redistribusi atau pengaturan saldo sehingga kebutuhan minimal sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dapat terpenuhi, dengan total anggaran yang diredistribusikan sebesar 6,8 milyar Rupiah.
Capaian 1. Prestasi Peserta Didik dan Guru
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
23
Profil Singkat Sekolah dan CLC Sarana dan Prasarana Pada tahun 2015, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu masih dalam proses pengembangan gedung barunya yang beralamat di No 6, Jalan 3B KKIP Selatan Dua 88460, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Pada saat ini, gedung milik Pemerintah RItelah berdiri di atas tanah seluas 15.823 m2dengan bangunan 4.783,68 m2. Adapun nilai aset sarana dan prasarana SIKK seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Aset barang bergerak (kendaraan) di SIKK
Anggaran Pembiayaan Sumber dana yang diterima oleh Sekolah Indonesia Kota Kinabalu pada tahun pelajaran 2015/2016 seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
24
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Profil Singkat Sekolah dan CLC
2. SIKK sebagai sekolah induk menyelenggarakan berbagai kegiatan CLC diantaranya : a. Apresiasi dan Kreasi Seni CLC SMP Terbuka Se-Sabah Tahun 2015 dan Tahun 2016. b. Bintek keuangan dan pendistribusian anggaran CLC SD dan SMP untuk wilayah Sabah dan Sarawak. c. Penyelenggaran US/ UN Tahun 2015/2016 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA yang mencakup wilayah Sabah dan Sarawak. d. Penyelenggaraan Ujian Paket A, B. dan C Tahun 2015/2016 untuk wilayah Sabah dan Sarawak. 3. SIKK menyelenggarakan pameran seni lukis di Balai Lukisan Sabah (Sabah Art Gallery) bertajuk SI VISA pada tahun 2016 4. Peran serta peserta didik SIKK dan CLC dalam event non kejuaraan : a. Mengirimkan kontingen Jambore Nasional X Tahun 2016 di Cibubur dibawah Gudep Garuda 001-002 KJRI Kota Kinabalu. b. Menyelenggarakan Jambore Anak Indonesia di Malaysia (JAIM) sebagai agenda tahunan.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
25
Profil Singkat Sekolah dan CLC
Community Learning Center (CLC) Sarawak Community Learning Center (CLC) di wilayah Sarawak diselenggarakan oleh perusahaan perkebunan sawit di Bintulu maupun Miri Sarawak sejak beberapa tahun yang lalu. CLC Sarawak memberikan akses pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama bagi anak-anak WNI dari pekerja perkebunan sawit di wilayah Sarawak. Pihak perusahaan menyediakan fasilitas pembelajaran berupa gedung, bahan dan sarana belajar serta guru lokal (guru pamong) yang berasal dari para pekerja migran Indonesia, direkrut dan dibayar oleh pihak perusahaan. Hingga saat ini izin resmi penyelenggaran CLC di Sarawak masih dalam proses pengesahaannya di Bahagian Pendidikan Swasta Kementerian Pendidikan Malaysia.
26
Dari sejumlah sekitar 2.800 anakanak Indonesia di wilayah Sarawak, baru sebanyak 892 anak yang telah mendapatkan akses pendidikan di CLC. Dari jumlah tersebut sebanyak 37 siswa TK, 671 siswa SD dan 121 siswa SMP, dengan jumlah guru 28 orang seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Untuk melakukan koordinasi penyelenggaraan dan pengelolaan CLC di wilayah Sarawak, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur telah menugaskan seorang tenaga Koordinator Penghubung CLC, Nasrullah Ali Fauzi, S.Sos., MA. Tabel: Jumlah siswa dan guru di 16 CLC Sarawak berdasarkan data bulan Oktober 2016.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Rekomendasi dan Harapan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP. diharapkan berkenan berkunjung ke SIKL untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran dan sarana prasarana pendukung yang ada. 2. Memberi bantuan prasarana fisik yang sangat dibutuhkan yaitu Ruang Kelas dan Ruang Guru. 3. Memberi bantuan dana operasional peningkatan mutu pendidikan. 4. Mengikutsertakan peserta didik terbaik dari SIKL untuk mengikuti kegiatan nasional seperti OSN, O2SN, FLS2N, OPSI, LPKIR, LPSN, Paskibraka dan kegiatan sejenis di Indonesia.
Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) 1. Ijin Operasional Sekolah, Sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan ijin operasional Sekolah Indonesia Luar Negeri atas rekomendasi Menteri Luar Negeri. Pada Desember 2015, Menteri Luar Negeri RI telah menyampaikan surat rekomendasi penerbitan ijin operasional SIJB kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, namun hingga saat ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan belum mengeluarkan Surat Keputusan mengenai ijin operasional SIJB. 2. Ijin Pemerintah Malaysia, Hingga saat ini kegiatan layanan pendidikan yang dibuka oleh Pemerintah Malaysia adalah untuk anak-anak yang berada di wilayah Sabah melalui Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan Community Learning Center (CLC) di berbagai ladang di Sabah dan Sarawak. Layanan pendidikan untuk anak-anak Indonesia di wilayah Semenanjung Malaysia sebelumnya telah diakomodir dengan keberadaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Namun persoalan anak-anak WNI terutama anak-anak pekerja migran Indonesia masih belum dapat dijangkau terlebih mereka yang tidak memiliki dokumen.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
KJRI Johor Bahru telah mengusulkan pokokpokok penting terkait dengan perluasan ijin layanan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia agar dapat pula dilakukan di wilayah Semenanjung untuk dimasukan dalam Annual Consultation Indonesia-Malaysia. Namun, untuk saat ini masih diprioritaskan untuk menjamin layanan pendidikan melalui CLC non ladang di wilayah Sabah dan Sarawak. 3. Anggaran 2017 KJRI Johor Bahru telah menyampaikan usulan anggaran operasional sebesar Rp 1,7 milyar untuk operasional tahun 2017 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud. Usulan anggaran tersebut akan diproses untuk RKAKL 2017. Selain itu, telah disampaikan pula usulan anggaran untuk penggajian guru dan rencana penyelenggaraan workshop seni budaya tahun 2017 untuk dimasukan dalam anggaran Atase Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. 4. Pendirian ICC di Kuantan, Pahang Dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di Pahang, telah disepakati pendirian ICC di Pahang. Dosen Indonesia di Universiti Malaysia Pahang (UMP) akan melakukan pendekatan kepada pihak universitas sehingga kegiatan ICC dapat dilakukan di lingkungan UMP. Adapun tokoh-tokoh masyarakat lainnya akan mengupayakan anak-anak Indonesia untuk dapat hadir setiap minggunya.
27
Rekomendasi dan Harapan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) 1. Peningkatan mutu layanan, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu merupakan SILN yang sedikit berbeda dengan SILN lainnya karena SIKK bukan hanya sekedar melayani pendidikan formal tetapi sekaligus menjadi sekolah induk bagi seluruh CLC di Sabah dan Sarawak, Malaysia. Disamping itu, SIKK juga menjadi pelaksana teknis penyelenggaraan Ujian Nasional Kesetaraan Paket A, B, dan C. Tanggung jawab secara keseluruhan jauh lebih berat dibandingkan dengan SILN lainnya, tanpa mengecilkan peran dan kekhasan dari setiap SILN. Ini yang menjadi akar permasalahan yang perlu dicermati. Dalam upaya meningkatkan mutu layanan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik, ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan: a) Status SIKK menjadi SILN, SIKK merupakan satu-satunya sekolah di luar negeri yang belum masuk sebagai SILN dalam artian bahwa SIKK adalah sekolah negeri di luar negeri. Ini berdampak pada jalur koordinasi SIKK yang kurang jelas, seperti ayam yang tidak tahu induknya. Ini harus segera diselesaikan sehingga alur kerja menjadi lebih terarah. Pada tahun 2016, KJRI Kota Kinabalu dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur telah mengupayakan perubahan status SIKK menjadi SILN. Alhasil, akhir tahun 2016, SIKK diharapkan status SIKK dapat berubah menjadi SILN. b) SIKK sebagai sekolah induk, Peran SIKK sebagai sekolah induk bagi CLC di Sabah dan Sarawak semakin tahun akan semakin menantang. Pada tahun 2016, jumlah CLC yang berafiliasi dengan SIKK menjadi 90 CLC SD dan 47 CLC SMP. Penumbuhan CLC baru akan terus berlangsung karena minat masyarakat lokal Malaysia maupun masyarakat Indonesia untuk melayani pendidikan bagi anak-anak Indonesia juga terus meningkat akibat banyaknya anak Indonesia yang belum terlayani pendidikannya. Penguatan kelembagaan SIKK dan pendampingan sangat penting, mengingat besarnya jumlah peserta didik yang dilayani, luasnya cakupan wilayah yang meliputi wilayah Sabah dan Sarawak, dan besarnya anggaran yang dikelola. c) Peningkatan kompetensi guru, Seperti halnya guru-guru di luar negeri, pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat diperlukan. SIKK merasa bersyukur karena sejak tahun 2015, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur telah memprogramkan secara regular penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru SILN Se-Malaysia. Namun demikian kegiatan pelatihan tersebut belum dapat melibatkan guru-guru CLC yang jumlahnya banyak. d) Penyediaan buku ajar, Besarnya jumlah peserta didik yang belajar dengan kurikulum Indonesia, perlu didukung dengan ketersediaan buku pelajaran baik jenjang SD, SMP, maupun SMA. Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2017/2018, SIKK akan menerapkan kurikulum 2013, untuk itu dukungan penyediaan buku pelajaran dan bacaan pengayaan bagi para
28
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
Rekomendasi dan Harapan peserta didik sangat penting artinya. e) Repatriasi lulusan SMP dan beasiswa lulusan SMA, Upaya untuk memfasilitasi kelanjutan studi bagi para peserta didik selepas lulus SMP harus dilakukan lebih gencar agar mereka dapat memperoleh layanan pendidikan yang lebih baik di tanah air disamping untuk semakin mengurangi keberadaan WNI ilegal di Malaysia. Perlu diketahui bahwa lebih dari 95% peserta didik adalah anak-anak TKI. Untuk itu dukungan pemerintah selepas mereka lulus SMApun masing sangat diperlukan, terutama berkait dengan dokumen kependudukan mereka yang tidak jelas dan ketiadaan biaya untuk menempuh pendidikan tinggi. f) Pembangunan boarding school di Sebatik Salah satu solusi yang dinantikan adalah adanya pendidikan menengah atas di Sebatik, wilayah terdekat dari Sabah, untuk anak-anak lulusan SMP. Sebagaimana diuraikan di atas bahwa trend lulusan SMP semakin meningkat dari tahun ke tahun (Tahun 2016 = 705 peserta didik lulus SMP) sementara daya tampung SIKK hanya 72 peserta didik setiap tahun. Boarding school di Sebatik menjadi satu solusi yang perlu segera direalisasikan. Tersedianya fasilitas pendidikan yang tidak jauh dari tempat bekerja orangtuanya, memungkinkan para anak Indonesia untuk dapat merasakan belajar di tanah airnya sendiri tanpa merasa jauh dari orangtuanya dan dicekam ketakutan karena masalah izin tinggal di Malaysia yang ilegal. Keberadaan guru-guru Indonesia di Sabah pun akan terus menyemangati anak didiknya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia, agar mampu menjadi generasi yang lebih bermartabat kelak.
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA
29
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA