LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN D.I YOGYAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Bimbingan dan Konseling Islam (S.Sos.I) Disusun Oleh : Khanifatur Rohmah NIM 11220118 Pembimbing :
Nailul Falah, S.Ag, M.Si NIP 19721001 199803 1 003
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KAIIJAGA
Qlo
T.AKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Fax. (0274) 552230 Yoryakarta 55281 email: Jd',iuir-nrl&!c.nl
PENGESAHAN SKRIPSYI UGAS AKHIR Nomor: UIN.o2,DD/PP.00.9/ t tA. /":P015 Skripsi/Tugas Akhir denganjudul
:
LAYANAN BIMBINGAIY KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MELANJUTKAI{ PENDIDIKAN Kf, PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA NEGERI
1
DEFOK SLEMAN D.I YOGYAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusul oleh:
Nama
Kianifatur Rohmah
Nomor lnduk Mahasiswa Telah dimunaqasyah)
1
1220 r
l8
Jum'al. 23 Jaauari 2015
dan dinyatakan diterima oleh Fakultas l)akwah dan Komrmikasi [JIN Sunan Kalijaga-
TIM
AQOSYAH
Ketua
NIP. 19721
199803
I
003
,FF Penguji
NIP. 19580213 198903 I
001
D!s. H. AMuIah. M.Si NIP. 19640204 199203 1 004
4;ffk) /\:'
rr,
:<
o"\
lll,
:t
IdOE lJ &,'P, "z\z
199903 1 002
KEMENTERIAN AGAl\trA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
QrO
FAKIJLTAS DAKWAII DAN KOMUNIKASI Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Yogyakarta 55281
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI Kepada:
Yth- Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tJIN Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu'alaikum wr wb Setelah membac4 meneliti, memberikan petunjuk dan mengo.eksi serta mengadakar perbaikan seperlunya. maka kami selaku pembirnbing berpendapat bahwa skripsi SaudaJa
:
Nama
: Khanifatur rohmzr.h
Nomor Induk Mahasiswa Judul proposal
:11220118 : Layanan Bimbingan Karir Untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA Negeri I Depok Yogyakarta
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fftultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan
Bimbingan dan Konseling lslam (BKI) IJIN Sunan Kali'aga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk mempercleh gelar Sarjana Strata Satu dalam bidang Bimbingan dan Konseling Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat segera dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 13 Januari 2015 Mengetahui Jwusan
0427 200801
I
008
NIP
19721
I
199803 1 00:l
STIRAT PERNYATAAN KEASLIAN
SKRIPSI
Yang bedanda tangan dibawah ini: Nama
Khanifatur Rohmah
NIM
11220118
Prcgram studi
Bimbingan dan KonseJing Islam
Fakultas
Dakwah dan Komunikasi
Menyalakan dengan sesungguhnya. bahwa skripsi saya yang berjudul
:
LAYAN N BIMBINGAN KAzuR DAIAM MENINGKA'I]KAN MOTIVASI MELANruTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA NEGERI
I
DEPOK SLEMAN D.l YOGYAKARTA adalah hasil karya
pribadi dan sepanjang pengetahuan penulis tidak berisi materi
yang
dipublikasikan atau ditulis onng lain, k€cuali bagian-bagian tertentu yang penulis ambil sebagai acuan. Apabila terbukti pemyataan ini tidak benar, maka sepenubnya menjadi tanggung iawab pcnulis.
Yogyakarta, 27 Januari 20 I 5 Yang menyatakan, TE^i].PEI, ^'I.fTERAI
6-@p:@l
Khanifatur Rohmah
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Kedua orangtua ku, terima kasih atas kasih sayang yang diberikan, do’a yang
selalu
dicurahkan
untuk
kesuksesan,
kerja
keras
untuk
memperjuangkan pendidikan yang terbaik untuk ku, selalu memberikan bimbingan, motivasi dan kontribusi yang besar dalam hidup ku untuk terus berusaha dan optimis dalam meraih kesuksesan di masa depan. Adik ku, terimakasih sudah menjadi adik yang selalu memberikan dukungan untuk ku.
v
MOTTO ,َﻭَﻻَ ﻟِﺘُﻤَﺎﺭُﻭْﺍ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺴﱡﻔَﻬَﺎء, َﻻَ ﺗَﻌَﻠﱠﻤَﻮْ ﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻟِﺘُﺒَﺎﻫُﻮْﺍ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎء َ ﻓَﻤَﻦْ ﻓَﻌَﻞَ ﺫَﺍﻟِﻚَ ﻓَﺎﻟﻨﱠﺎﺭَ ﻓَﺎﻟﻨﱠﺎﺭ,ْﻭَﻻَ ﺗَﺠْﺘَﺮِ ﺛُﻮْﺍﺑِﻪِ ﻓِﻰ ﺍ ﻟْﻤَﺠَﺎﻟِﺲِ ﺍَﻭْ ﻟِﺘَﺼْﺮِﻓُﻮْﺍ ﻭُﺟُﻮْﻩَ ﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢ ()ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka…neraka. (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah) 1 P0F
1
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad, (Jakarta : Gema Insani, 1991), hlm. 207.
vi
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir skripsi ini. Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillahi robbil ‘alamin merupakan kata-kata yang tepat dengan terselesaikannya penulisan tugas akhir ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1.
Drs. Akh. Minhaji, MA, Ph.D rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk
menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2.
Dr. H. Waryono, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana sehingga proses pembentukan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
3.
Muhsin kalida S.Ag M.A, selaku ketua jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
vii
4.
Nailul Falah, S.Ag, M.Si selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan saran yang membangun dan memberi motivasi yang positif selama penulis menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5.
Nailul Falah, S.Ag, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan teliti memberikan arahannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6.
Drs. Abror Sodik, M.Si dan Drs. Abdullah, M.Si selaku penguji 2 dan penguji 3, sehingga munaqosyah dari penelitian ini bisa berjalan dengan baik.
7.
Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan segenap karyawan yang telah memberikan pengetahuan, motivasi dan pelayanan administrasi sehingga dalam menuntut ilmu dapat berjalan dengan lancar
8.
Pimpinan dan seluruh staf UPT perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan layanan secara maksimal sampai terselesaikannya skripsi ini.
9.
Drs. H. Maskur selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Depok yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian ini.
10. Guru bimbingan dan konseling Ibu Dra. Eko Rini Purbowati, Bapak Drs. R. Joko Wuryono, Ibu Dra. Wahyu Srinurjari Bapak Eko Yulianto, S.Pd serta segenap staf tata usaha, siswa serta alumni SMA Negeri 1 Depok atas segala informasi yang diberikan demi terselesaikannya skripsi ini. 11. Keluarga besar ku, terima kasih atas do’a, kerjasama, bimbingan, perhatian, motivasi dan kasih sayang sampai penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
12. Sahabat-sahabat ku yang tidak bisa ku sebutkan satu-satu terimakasih atas bantuan dan dukungannya, karena kalianlah yang turut serta berjuang untuk terselesaikannya skripsi ini. 13. Seluruh sahabat jurusan Bimbingan dan Konseling Islam khususnya angkatan 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk kebersamaan yang terjalin selama ini. Sukses untuk kita semua. 14. Keluarga besar Kost Griya Putri Ananda yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas kebersamaan dan semangat yang telah kalian berikan untuk penulis. Terutama kepada Om Yunan dan keluarga, terima kasih buat bimbingannya selama ini yang telah banyak mengajarkan ku kedisiplinan, sehingga penulis bisa termotivasi untuk menyelesaikan penelitian ini dengan segera.
Kepada mereka penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekuarangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat, amiin.. Yogyakarta, 07 Januari 2015 Penyusun
Khanifatur Rohmah 11220118
ix
ABSTRAK KHANIFATUR ROHMAH. Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA Negeri 1 Depok Sleman D.I Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2015. Seiring perkembangan jaman, peran pendidikan di perguruan tinggi sangatlah penting untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk bisa mengembangkan bangsanya untuk lebih maju lagi. Berdasarkan hasil laporan data siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta bahwa lulusan SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta 99% melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi. Akan tetapi pada kenyataan sekarang ini banyak lulusan SMA dari sekolah lain yang memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi, ada yang memilih untuk bekerja atau bahkan menganggur. Banyak faktor yang menjadi penyebab siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan dan atau melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, yaitu faktor ekstrinsik dan intrinsik. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan mengambil SMA Negeri 1 Depok sebagai tempat penelitian, Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, interview, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan terhadap bentuk layanan Bimbingan Karir di SMA negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta kaitannya untuk meningkatkan motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Skripsi ini untuk menjawab rumusan masalah bagaimana bentuk layanan bimbingan karir dan apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok. Hasil penelitian ini yaitu bahwa bentuk layanan bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMA negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yaitu meliputi pemantapan pilihan jurusan, bimbingan kelanjutan study, bimbingan khusus menghadapi UAN-UMmasuk Perguruan Tinggi, pendampingan siswa untuk mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta, Carier Day, Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi, dan pengentasan problem-problem karir siswa. Adapun faktor pendukungnya adalah fasilitas yang diberikan oleh sekolah untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir, kesadaran siswa untuk konsultasi ke BK tanpa di berikan surat panggilan, pihak BK melayani dan menangani siswa dengan baik bagi siswa yang membutuhkan informasi, dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah beserta staff sekolah yang lain sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya motivasi pada diri siswa, hujan dan siswa dalam mengumpulkan syarat pendaftaran tidak tertib dan harus berkali-kali diingatkan Kata kunci : Layanan Bimbingan karir, Faktor Pendukung dan Penghambat x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI. ..................................................
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................
iv
HALAM PERSEMBAHAN..................................................................
v
MOTTO..................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...........................................................................
vii
ABSTRAK.............................................................................................
x
DAFTAR ISI..........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL..................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................
1
A. Penegasan Judul........................................................
1
B. Latar Belakang Masalah............................................
3
C. Rumusan Masalah......................................................
7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitia.................................
7
E. Tinjauan Pustaka........................................................
8
F. Kerangka teori...........................................................
11
G. Metode Penelitian......................................................
29
BAB II
GAMBARAN UMUM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, D.I YOGYAKARTA.....................
34
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta..........................................................
34
B. Bimbingan Konseling SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta...........................................................
xi
39
BAB III
BENTUK LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, D.I YOGYAKARTA.................
57
A. Bentuk Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMA Negri 1 Depok, Sleman, DI Yogyakarta..............................................
57
1. Pemantapan Pilihan Jurusan..................................
58
2. Bimbingan Kelanjutan Study.................................
62
3. Bimbingan Khusus Menghadapi UAN-UM masuk Perguruan Tinggi........................................
64
4. Pendampingan Siswa untuk Mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta................
66
5. Carier Day..............................................................
68
6. Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi. 72 7. Pengentasan Problem-problem Karir Siswa.............. 73
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta..................... 75 1. Faktor Pendukung.................................................... 75 2. Faktor Penghambat................................................... 77
BAB IV
PENUTUP........................................................................... 81 A. Kesimpulan.................................................................... 81 B. Saran-saran.................................................................... 82 C. Kata penutp................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Jabatan yang ditetapkan kepada guru Bimbingan dan Konseling.........................................................................
Tabel 2
49
Tugas yang ditetapkan kepada guru Bimbinga dan Konseling........................................................................
xiii
51
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul penelitian ini, maka penulis perlu membatasi istilah-istilah dalam penegasan judul sebagai berikut: 1. Layanan Bimbingan Karir Layanan Bimbingan Karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan atau dunia karir. 1 Dalam buku yang berjudul Bimbingan Karir Siswa yang ditulis oleh Ulifa Rahma bimbingan karir adalah suatu perangkat atau suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya. 2
1
Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17, (Yogyakarta: UCY Press Yogyakarta, 2003), hlm.42-43. 2
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier siswa, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.15.
1
2
Sedangkan yang dimaksud layanan bimbingan karir dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa yang berkaitan untuk memotivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, sehingga
yang
bersangkutan
dapat
menciptakan
dan
mengelola
perkembangan karirnya. 2. Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. 3 Dalam
kamus
besar
bahasa
indonesia
melanjutkan
berarti
meneruskan. 4 Sedangkan maksud dari melanjutkan pendidikan yaitu meneruskan proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. 5 Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu dorongan yang ada dalam diri individu untuk meneruskan proses pembelajaran ke satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
3
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2013), hlm.
220. 4
5
http://kamus.sabda.org/kamus/melanjutkan, 22 september 2014.
http://ziytha.blogspot.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-kamus.html, 22 september 2014.
3
3. Siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta Siswa adalah orang (anak) yang sedang berguru (belajar, sekolah). 6 Adapun
siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para siswa
(murid) yang sedang bersekolah di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta 2014/2015. Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut, maka yang dimaksud secara keseluruhan dengan judul Layanan Bimbingan Karir dalam Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta adalah suatu layanan bimbingan yang dilakukan oleh guru BK di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yang berkaitan dengan pendidikan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya agar dapat terdorong untuk meneruskan proses belajarnya ke satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
B. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu individu sebagai penerus bangsa harus memperdulikan terhadap
pendidikan, memperbaikinya dari segi
kualitas dan kuantitasnya.
Wajib belajar 9 tahun merupakan bentuk kepedulian serta usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada khususnya. Pendidikan 6
Pusat pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 601.
4
menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. Salah satu tujuan dari pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Serta menjadi bekal untuk meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
7
Untuk pembangunan dibidang pendidikan, sebagaimana dijelaskan dalam GBHN 1999 antara lain menetapkan pokok-pokok kebijakan yang singkat, yaitu (1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia
7
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dengan Persetujuan Bersama: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia, Bab : II Pasal 3, Hlm. 3.
5
Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, (2) memberdayakan lembaga pendidkan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, (3) meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni. 8 Seiring perkembangan jaman, peran pendidikan di perguruan tinggi sangatlah penting untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk bisa mengembangkan bangsanya untuk lebih maju lagi. Berdasarkan hasil laporan data siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta bahwa lulusan SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta 99% melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi. Akan tetapi pada kenyataan sekarang ini banyak lulusan SMA dari sekolah lain yang memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi, ada yang memilih untuk bekerja atau bahkan menganggur. Banyak faktor yang menjadi penyebab siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan dan atau melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, yaitu faktor ekstrinsik dan intrinsik.
8
MPR, GBHN 1999-2004, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003).
6
Sekolah atau madrasah memiliki peran serta tanggungjawab untuk menyiapkan anak didiknya agar siap menghadapi perkembangan zaman, untuk itu sekolah harus memaksimalkan kinerja guru serta karyawan dalam memfasilitasi peserta didik. Guru BK merupakan guru yang bertugas membimbing peserta didik agar potensi yang ada pada diri individu mampu tumbuh dan berkembang. Karena bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu mengembangkan potensial yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga ia mampu menentukan jalan hidupnya secara bertanggungjawab tanpa tergantung pada orang lain. 9 Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang layanan bimbingan karir yang diberikan siswa untuk memotivasi mereka agar lebih antusias untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Yang menarik di sini yaitu dengan dipilihnya program layanan bimbingan karir yang dilakukan oleh guru BK di SMA N 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yaitu: bimbingan penjurusan, pemberian informasi mengenai perguruan tinggi, career day dan lain-lain. SMA N 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta merupakan salah
satu
sekolah yang memberikan fasilitas bagi siswa untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas mereka. Di sinilah peran pihak sekolah khususnya guru BK dalam memberikan layanan bimbingan karir bagi peserta didik terutama memberikan motivasi bagi mereka untuk mencapai karir yang mereka cita-citakan. 9
Hibana S. Rahma, Bimbingan & Konseling Pola 17.., hlm. 13.
7
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka dapat penulis rumuskan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk layanan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana
pelaksanaan
layanan
bimbingan
karir
dalam
meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi seluruh elemen masyarakat dalam dunia pendidikan baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut yaitu:
8
1. Secara Teoritis Adapun tujuan secara teoritis adalah agar penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. 2. Secara Praktis Adapun tujuan secara praktis yaitu: a. Sebagai feedback bagi pengelola bimbingan karir di sekolah tersebut agar bisa meningkatkan motivasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. b. Sebagai bahan pertimbangan kepada pihak yang terkait dalam meningkatkan mutu pengelolaan bimbingan karir serta pengembangan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. c. Memperluas
wawasan
tentang
layanan
bimbingan
karir
untuk
meningkatkan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
E. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan gagasan yang digunakan sebagai referensi penulis dalam penyusunan skripsi. Kajian tentang layanan bimbingan karir bukan hal yang baru lagi karena sudah banyak dilakukan oleh kalangan akademisi, praktisi maupun kalangan penulis yang telah terwujud dalam sebuah buku, skripsi, dan tesis akan tetapi untuk motivasi melanjutkan pendidikan ke
9
perguruan tinggi masih jarang ditemukan. Berikut beberapa penelitian yang dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka karena memiliki tingkat signifikansi yang cukup besar dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Adapun penelitian yang dijadikan sebagai rujukan atau referensi dalam penulisan skripsi ini adalah: a. Skripsi, Umi Solekhah, “Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara bimbingan karir dengan motivasi berwirausaha pada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, jika pelaksanaan
bimbingan
karir
lebih
efektif
maka
tingkat
motivasi
berwirausaha pada mahasiswa semakin tinggi. 10 b. Skripsi, Apriana Eka Lestari, “Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini yaitu program layanan penjurusan di MAN Yogyakarta berjalan dengan baik, yang terbukti dengan terselenggarakannya acara penjurusan, wisata kampus dan career day dan banyaknya siswa yang antusias untuk mengikutinya. 11 c. Jurnal yang ditulis oleh Nanik Suryani yang berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke 10
Umi Solekhah, Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012). 11
Apriana Eka Lestari, Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012).
10
Perguruan Tinggi”. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan kondisi sosial dan kondisi ekonomi orangtua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas III SMA PGRI I Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006. 12 Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka dapat disimpulkan, yaitu pertama, skripsi yang berjudul ”Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” ia memaparkan bagaimana hubungan antara Bimbingan Karir dengan motivasi berwirausaha pada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedua, skripsi yang ditulis oleh Apriana Eka Lestari yang berjudul “Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini yaitu program layanan penjurusan di MAN Yogyakarta” menjelaskan mengenai proses, metode yang dilakukan untuk melaksanakan layanan bimbingan karir bagi siswa di MAN Yogyakarta III. Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Nanik Suryani yang berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi” menjelaskan mengenai adakah pengaruh yang signifikan antara kondisi sosial dan ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada siswa kelas III di SMA PGRI I Kebumen.
12
Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006).
11
Dari ketiga penelitian tersebut maka penelitian yang akan penulis teliti memfokuskan tentang proses yang dilakukan guru BK dalam memberikan layanan bimbingan karir untuk memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi pada siswa-siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
F. Kerangka Teori 1. Layanan Bimbingan Karir a. Pengertian Layanan Bimbingan Karir Layanan Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir. Menurut Herr layanan bimbingan karir adalah suatu program yang sistematik, proses-proses, teknik-teknik atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu dan berbuat atas pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan dan waktu luang serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya. 13
13
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 15.
12
Gani menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat, sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang tepat. 14 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu layanan atau kegiatan yang di berikan kepada individu (siswa) untuk bisa mengenal dirinya, dunia kerjanya serta memilih masa depan yang sesuai dengan keinginan serta bakat minatnya.
b. Posisi Layanan Bimbingan Karir dalam BK Bimbingan dan Konseling merupakan serangkaian program layanan yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik. Bimbingan konseling dilakukan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan pra sekolah sampai pada tingkat tinggi. 15
14
15
Ibid., hlm. 16. Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17.., hlm. 11.
13
Bimbingan juga diartikan sebagai proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, meyesuaikan diri, dan mengembangkan diri, sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia. 16 Terdapat unsur-unsur bimbingan yaitu: 1) Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses. Di mana pelayanan bimbingan bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan melalui likuliku tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanan. 2) Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. Bantuan di sini yaitu bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing. 3) Bantuan itu diberikan kepada individu. Sasaran pelayanan bimbingan adalah orang yang diberi bantuan, baik orang seorang secara individual maupun secara kelompok. 4) Pemecahan masalah dalam bimbingan dilakukan oleh klien sendiri. Di mana tujuan bimbingan adalah memperkembangkan kemampuan klien untuk bisa mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya dan untuk mencapai kemandirian. 5) Bimbingan
dilakukan
dengan
menggunakan
berbagai
bahan,
interaksi, nasehat ataupun gagasan, serta alat-alat tertentu baik yang berasal dari diri klien sendiri, konselor maupun dari lingkungan.
16
Ibid., hlm. 13.
14
6) Bimbingan tidak hanya diberikan untuk kelompok-kelompok umur tertentu tetapi meliputi semua usia, mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa. 7) Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli, yaitu orang-orang yang memiliki kepribadian yang terpilih dan telah memperoleh pendidikan serta latihan yang memadai dalam bidang bimbingan dan konseling. 8) Pembimbing tidak selayaknya memaksakan keinginan-keinginannya kepada klien karena klien mempunyai hak dan kewajiban untuk menentukan arah dan jalan hidupnya sendiri, sepanjang dia tidak mencampuri hak-hak orang lain. 9) Bimbingan dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku. 17 Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. 18 Proses konseling pada dasarnya adalah usaha menghidupkan dan mendayagunakan secara penuh fungsi-fungsi yang minimal secara potensial organismik yang ada pada diri klien itu. Jika fungsi ini berjalan 17
Prayitno & Erman Andri, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Depdikbud, 1997). hlm. 97- 99. 18
Ibid., hlm. 105.
15
dengan baik dapat diharapkan dinamika hidup klien akan kembali berjalan dengan wajar mengarah kepada tujuan yang positif. 19
c. Tujuan Layanan Bimbingan Karir Tujuan layanan bimbingan karir pada umumnya adalah untuk membantu para siswa agar: 1) Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan minat, bakat, sikap dan cita-citanya. 2) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat. 3) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu. 4) Menentukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 5) Para siswa dapat merencanakan masa depannya, serta menemukan karir dan kehidupannya yang serasi atau sesuai. 20
19 20
Ibid., hlm. 106.
Bimo Walgito, Bimbingan Konseling (studi & Karier), (Yogyakarta: Andi Ofset, 2010), hlm. 202.
16
Jadi bimbingan karir bertujuan membantu siswa menyusun rencana karir dan menyiapkan diri untuk kehidupan kerja.
21
d. Bentuk Layanan Bimbingan Karir Bentuk Layanan Bimbingan Karir dengan pendekatan kelompok baik yang diselenggarakan sebagai suatu program tersendiri maupun program yang terintegrasi dengan kurikulum, dapat ditempuh melalui beberapa cara yaitu: 22 1) Ceramah Dari Narasumber Ceramah
ini
diselenggarakan
dapat
bersumber
dari
pembimbing, konselor, guru, maupun dari narasumber. Untuk mendapatkan informasi yang cukup akurat, tepat, dan benar mengenai karir tertentu maka bisa diselenggarakan suatu ceramah dengan mengundang narasumber tertentu. 2) Diskusi Kelompok Diskusi kelompok ialah suatu bentuk pendekatan yang kegiatannya bercirikan suatu keterikatan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan, di mana anggota atau peserta diskusi itu secara jujur berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan
21
22
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 17. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di..., hlm. 490.
17
mempelajari, serta mempertimbangkan pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam diskusi. Macam-macam diskusi kelompok adalah: 23 a) Panel Panel
diskusi
adalah
pembicaraan
yang
sudah
direncanakan di depan pengunjung tentang suatu topik yang biasanya diikuti oleh tiga sampai tujuh orang panelis dan seorang pemimpin. b) Kelompok Studi Kecil Merupakan suatu cara pengorganisasian berdiskusi yang bertujuan untuk memperoleh hasil pembahasan yang cepat mengenai suatu pokok masalah dengan membahasnya dari beberapa sudut pandangan. c) Panel-Forum Merupakan suatu panel diskusi yang diselenggarakan dengan keterlibatan secara optimal dari pengunjung. d) Simposium Simposium merupakan serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin, pidato-pidato itu menyoroti dari berbagai aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu. 23
Ibid, hlm. 518.
18
e) Seminar Seminar merupakan suatu bentuk pembahasan ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka meletakan landasan dasar pembinaan suatu masalah yang dibahas. f) Lokakarya Lokakarya atau workshop ialah musyawarah kerja yang merupakan insurvice dalam rangka perkembangan profesi untuk kelanjutan kerja sehari-hari dengan kegiatan di mana peserta menyodorkan masalah serta dipecahkan bersama-sama. 3) Karyawisata Kegiatan karyawisata harus mengandung unsur berkarya, belajar, dan wisata. Karyawisata dapat diartikan berkarya, atau bekerja dan belajar sambil berwisata, atau berwisata sambil berkarya.
4) Pengajaran Unit Pengajaran unti dapat dipergunakan sebagai teknik dalam membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang suatu pekerjaan tertentu. Dalam pengajaran unit harus ada perencanaan secara bersama, berpusat pada suatu masalah yang cukup luas serta berpusat pada siswa.
19
5) Sosiodrama Menurut pendapat Scegarda Poerbakawatja dan H.A.H Harahap
sosiodrama adalah suatu metode pendidikan yang
mempergunakan unsur “memainkan peranan tertentu” atau suatu teknik drama dalam suatu situasi yang diciptakan, di mana individu ikut serta dalam peranan orang lain dengan maksud lebih banyak belajar dan mengerti lebih baik berbagai ketrampilan dan sikap dalam hubungan antarmanusia. 6) Hari Karir (Career Days) Hari karir adalah hari-hari tertentu yang dipilih untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang bersangkut-paut dengan pengembangan karir.
e.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan karir adalah faktor internal dan eksternal, keduanya saling berpengaruh dan berinteraksi secara positif terhadap pilihan karir dan perkembangan karir. 24 Kedua faktor tersebut adalah : 1) Faktor Internal
Beberapa
faktor
internal
tersebut
membentuk
kepribadian individu, adalah: 24
Ulifa Rahma, Bimbingan Karir Siswa.., hlm. 44 - 47.
keunikan
20
a) Taraf intelegensi (kemampuan siswa untuk mencapai prestasi) b) Bakat khusus (kemampuan menonjol yang dimiliki seseorang) c) Minat (kecenderungan yang menetap pada diri seseorang) d) Sifat-sifat kepribadian e) Nilai-nilai kehidupan yang dijadikan pegangan hidup f) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang
pekerjaan dan tentang diri sendiri. g) Keadaan jasmani, seperti tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin. 2) Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal tersebut adalah: a) Status sosial ekonomi keluarga b) Prestasi akademik siswa c) Pendidikan sekolah d) Tuntutan yang melekat masing-masing jabatan dan pada setiap
program studi atau latihan e) Lingkungan yang bersifat potensial.
f. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Untuk mewujudkan kerjasama tim yang solid maka harus ada kerjasama
antara para guru kejuruan dan guru pembimbing dengan
21
sebaik-baiknya. 25 Kerjasama tersebut yang dijadikan sebagai faktor pendukung dan penghambat, Kerjasama tersebut yaitu: 1) Manajemen Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling secara umum di sekolah maka diperlukan suatu organisasi yang baik yaitu suatu badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan 2) Layanan Layanan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehubungan dengan bimbingan karir yaitu: 26 a) Layanan orientasi dan informasi, yang berisi orientasi dan informasi umum kejuruan yang bersangkutan. b) Layanan penempatan/penyaluran. c) Layanan pembelajaran, agar siswa menguasai dengan sebaikbaiknya, secara optimal, ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan. d) Layanan konseling perorangan. e) Layanan bimbingan dan konseling kelompok 3) Sarana Terdapat beberapa sarana yang menunjang, yaitu: 25
26
Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 56. Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, hlm. 57.
22
a) Ruang BK b) Ruang Konseling c) Papan informasi d) Kotak masalah e) Alat pengumpul data f) Tempat menyimpan data
g. Prinsip-Prinsip Penyusunan Program Bimbingan Karir di Sekolah Menurut Dewa Ketut Sukardi prinsip-prinsip penyusunan program bimbinngan karir di sekolah adalah: 1) Program bimbingan karir hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi. 2) Program bimbingan karir hendaknya disusun dengan melibatkan diri siswa dalam proses perkembangannya. 3) Program bimbingan karir hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungannya serta dalam dunia kerja. 4) Program bimbingan hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas.
23
5) Program Bimbingan Karir hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa. 27
h. Penyusunan Program Bimbingan Karir Untuk menyusun program bimbingan karir di sekolah perlulah kiranya diperhatikan beberapa pertimbangan atau referensi, yaitu: 1) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun secara terintegrasi dan dilaksanakan secara terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah. 2) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun sebagai suatu proses yang berkelanjutan. Karena sesungguhnya bimbingan karir tidak hanya berlangsung selama siswa duduk di bangku sekolah melainkan berkelanjutan dalam pekerjaan, jabatan atau karir. 3) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun secara terencana. Untuk dapat merencanakan dan melaksanakan bimbingan karir secara terperinci, sistematis, relevan dan terencana, maka haruslah digarap oleh tenaga kependidikan yang ahli dalam bidangnya. 28
27
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di sekolah-sekolah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), hlm. 222. 28
Ibid, hlm. 225.
24
2. Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Menurut Sardiman motivasi adalah daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Mc Donald dalam Wasty Soemanto menyatakan bahwa motivasi adalah “suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan”.
29
Motivasi dapat terjadi bila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. 30 Maslow sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, mengatakan bahwa kebutuhan manusia secara hirarkis semuanya laten dalam diri manusia. Kebutuhan tersebut meliputi: 31 1) Kebutuhan fisiologi (sandang pangan) 2) Kebutuhan rasa aman (bebas bahaya) 3) Kebutuhan kasih sayang 4) Kebutuhan dihargai dan dihormati 29
Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006). 30
Herminarto Sofyan & Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian, (Gorontalo: Nur Jannah, 2003), hlm. 10. 31
Ibid, hlm. 12.
25
5) Kebutuhan aktualisasi diri Teori ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan, teori ini dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal dan sebaik mungkin. Teori Maslow ini jika dikaitkan dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu bahwasanya setiap manusia itu ingin mencapai tahap aktualisasi diri, dimana sebelum mencapai aktualisasi diri individu harus mencapai tahap sebelumnya yaitu kebutuhan fisiologis, perasaan aman dan tentram, rasa memiliki dan rasa cinta, serta penghargaan/penghormatan, setelah semua itu tercapai maka individu akan mencapai tahapan aktualisasi diri, di mana salah satu contoh dari aktualisasi diri adalah menggapai cita-cita yang bisa diwujudkan dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya dengan cara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dalam hal ini siswa diharapkan mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mencapai cita-citanya,
sebagaimana
terdapat
dalam
hadits-hadits
yang
menjelaskan tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu, yaitu: 32
32
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad, (Jakarta : Gema Insani, 1991), hlm. 206.
26
1. Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu” ٍﻃَﻠَﺐُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻓَﺮِﻳْﻀَﺔٌ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻭَﻣُﺴْﻠِﻤَﺔ Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim lakilaki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr) 2. Hadits tentang menuntut ilmu ُ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﻟَﻴَﻨْﺰِﻝ, ٌ ﻭَﺗَﻌْﻠِﻴْﻤَﻪُ ﻟِﻤَﻦ ﻻَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔ، َّﺗَﻌَﻠَّﻤُﻮْ ﻓّﺈِﻥَّ ﺗَﻌَﻠُّﻤُﻪُ ﻗُﺮْﺑَﺔٌ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞ ( )ﺍﻟﺮﺑﻴﻊ، ِﻭَﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﺯَﻳْﻦٌ ﻟِﺄَﻫْﻠِﻪِ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻷَﺧِﺮَﺓ, ِﺑِﺼَﺎﺣِﺒِﻪِ ﻓِﻰ ﻣَﻮْﺿِﻊِ ﺍﻟﺸَّﺮَﻑِ ﻭَﺍﻟﺮِّﻓْﻌَﺔ Artinya : “Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’) b. Jenis Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Jenis-jenis adalah:
motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
33 P32F
1) Motivasi Intrinsik Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Motivasi intrinsik siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meliputi:
33
Nanik Suryani, “Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi”, Jurnal Bimbingan Karir, hlm. 193.
27
a) Keinginan berprestasi b) Keinginan mencapai cita-cita 2) Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya karena adanya pengaruh dari keluarga dalam hal ini orangtua, pengaruh dari teman sekolah maupun teman bergaul. Jadi yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik atau motivasi (dorongan) yang berasal dari luar siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dalam penelitian ini adalah karena adanya dorongan dari orang tua atau keluarga dan dorongan dari teman, baik teman sekolah maupun teman bergaul. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
motivasi
melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi yaitu: 34 1) Kondisi sosial dan kondisi ekonomi orangtua Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan kondisi ekonomi orangtua yaitu:
34
Ibid, hlm. 195.
28
a) Bentuk ukuran rumah, keadaan perawatan, tata kebun dan sebagainya b) Wilayah tempat tinggal, apakah bertempat tinggal di kawasan elite atau kumuh c) Pekerjaan atau profesi yang dipilih oleh seseorang d) Sumber pendapatan
2) Faktor kecerdasan Pengertian kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi terhadap berbagai situasi. 35 3) Faktor bakat 4) Faktor lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat) 5) Cita-cita 6) Kondisi siswa 7) Prestasi belajar
35
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-dan-jenis.html, 22 september 2014.
29
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Perspektif, strategi, dan model yang dikembangkan sangat beragam. Metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 36 Dalam bukunya Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Penulis lain juga mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. 37
2. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Dalam penelitian ini yang penulis jadikan 36
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 20-21. 37
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Rosdakarya, 2005), hlm. 5.
(Bandung: PT. Remaja
30
subyek penelitian adalah satu guru bimbingan dan konseling yang bernama ibu Wahyu Sri Nurjati, 4 alumni yang bernama G. Wisangtitis, Rakha Zayyan Nugraha, Gonang Triatmaja dan Dita Nur Aini serta siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta yang bernama Muhammad Alvi dan Adelia Dipa Ananda. Adapun kriteria subyek yang akan dijadikan subyek penelitian yaitu guru bimbingan dan konseling yang mengetahui secara langsung pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, alumni sebagai subyek yang pernah diberikan layanan bimbingan karir serta siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Sedangkan obyek penelitian yaitu sesuatu yang diteliti serta apa saja yang digali atau dicari dalam penelitian. Adapun yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah bentuk dan faktor pendukung dan penghambat layanan bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data
31
yang diperlukan. 38 Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Observasi Observasi
ialah
metode
atau
cara-cara
menganalisis
dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkahlaku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar penulis memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. 39 Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengamati layanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta secara lebih nyata dan mendalam khususnya dalam memberikan motivasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. b. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. 40
38
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 93.
39
Basrowi & Dr. Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 94.
40
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.., hlm. 186.
32
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data-data yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan wawancara dilakukan terhadap satu guru bimbingan dan konseling yang bernama ibu Wahyu Sri Nurjati, 4 alumni yang bernama G. Wisangtitis, Rakha Zayyan Nugraha, Gonang Triatmaja dan Dita Nur Aini serta siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta yang bernama Muhammad Alvi dan Adelia Dipa Ananda. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak, pendapatan, luas tanah, jumlah penduduk, dan sebagainya. 41 Guba dan Lincoln mendefinisikan dokumen dan record adalah sebagai berikut: Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting, sedangkan dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. 42
41
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 158.
42
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.., hlm. 216.
33
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi dengan menyelidiki dokumen atau arsip-arsip yang dimiliki guru bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta meliputi: jadwal kegiatan siswa, hasil tes bakat minat, daftar nilai semester, dan dokumen-dokumen lainnya yang dapat mendukung kematangan data penelitian.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai akhir dari penelitian yang dilaksanakan dengan berdasarkan rumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan karir meliputi : 1. Bentuk Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di SMA Negeri
1
Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Bentuk-bentuk layanan bimbingan karir tersebut yaitu: a. Pemantapan pilihan jurusan b. Bimbingan kelanjutan studi c. Bimbingan khusus menghadapi UAN-UM-masuk Perguruan Tinggi d. Pendampingan siswa untuk mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta e. Carier Day f. Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi g. Pengentasan problem-problem karir siswa
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI Yogyakarta.
81
82
a) Faktor Pendukung 1) Fasilitas yang diberikan oleh sekolah untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir 2) Kesadaran siswa untuk konsultasi ke BK tanpa di berikan surat panggilan 3) Pihak BK melayani dan menangani siswa dengan baik bagi siswa yang membutuhkan informasi 4) Dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah beserta staff sekolah yang lain b) Faktor Penghambat 1) Kurangnya motivasi pada diri siswa 2) Hujan 3) Siswa dalam mengumpulkan syarat pendaftaran tidak tertib dan harus berkali-kali diingatkan
B. Saran-saran Kegiatan bimbingan karir di SMA Negeri
1 Depok, Sleman, DI
Yogyakarta sudah sangat baik. Akan tetapi, ada beberapa saran yang harus diperhatikan : 1. Lembaga pendidikan di SMA Negeri
1 Depok, Sleman, DI
Yogyakarta untuk menyediakan buku pedoman bimbingan karir.
83
2. Kepala sekolah untuk meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling terkait dengan bimbingan karir dan menambah program untuk karyawiyata seperti ke suatu universitas. 3. Guru pembimbing hendaknya mampu menciptakan berbagai suasana yang menarik perhatian siswa agar dapat mendorong dan merangsang kecerdasan siswa dalam mengembangkan skill karirnya.
C. Kata penutup Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tanpa halangan yang berarti.
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan dan penerjunan di lapangan sehingga tersusunlah menjadi sebuah skripsi yang penulis menyadari bahwa dalam penulisannya masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatsan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan perasaan rendah diri dan tangan terbuka , penulis mengarapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam hal ini tidak lupa penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada pimpinan SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI Yogyakarta serta pihak yang terkait yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan penelitian. Serta tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu baik secara materiil maupun sprituil untuk terselesainya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a
84
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun bagi pembaca umumnya. Amiin Wassalamu’alaikum wr.wb
85
DAFTAR PUSTAKA
Apriana Eka Lestari, Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012). Basrowi
& Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Cipta, 2009.
Jakarta: Rineka
Bimo Walgito, Bimbingan Konseling (studi & Karier), Yogyakarta: Andi Ofset, 2010. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Ofset, 2013. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di sekolah-sekolah, jakarta: Ghalia indonesia, 1989. Herminarto Sofyan & Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Aplikasinya dalam Penelitian, Gorontalo: Nur Jannah, 2003. Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17, Yogyakarta: UCY Press Yogyakarta, 2003. http://kamus.sabda.org/kamus/melanjutkan, 22 September 2014. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-danjenis.html, 22 september 2014. http://ziytha.blogspot.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurutkamus.html,22 september 2014. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Rosdakarya, 2005.
Bandung: PT. Remaja
MPR, GBHN 1999-2004, Jakarta: Sinar Grafika, 2003. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad, Jakarta : Gema Insani, 1991. Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006).
86
Prayitno & Erman Andri, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Depdikbud, 1997. Pusat pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ulifa Rahma, Bimbingan Karier siswa, Malang: UIN Maliki Press, 2010. Umi Solekhah, Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dengan Persetujuan Bersama: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia, Bab : II Pasal 3.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri Nama
: Khanifatur Rohmah
Tempat/Tgl Lahir
: Kebumen, 7 Januari 1992
Alamat
: Jln Puring RT 01/03, dusun Wanasingan, Desa Karang duwur, Kec. Petanahan, Kab. Kebumen 54382 Jawa Tengah
Nama Ayah
: Nur Chabib
Nama Ibu
: Terusmi
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. TK Aisyah Karang duwur b. SD N 1 Karang duwur c. MTs Wathoniyah Islamiah Karangduwur (Ponpes) d. MA Wathoniyah Islamiah Karangduwur (Ponpes) e. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Pendidikan Non-Formal Tidak ada
Yogyakarta, 8 Januari 2015
Khanifatur Rohmah
iv