Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Lawan Mitos Kanker (Debunk the Myths)
HARI KANKER SEDUNIA, 04 FEBRUARI 2014
insert
I No. 26
kes R Permen
:
g tenrataan nPekerjaan dan
lengga Tenaga Gizi Praktik
Penye
Kanker Prostat, Dapat Ditemukan pada Stadium Dini / 07 Januari 2014 Vol.18 No. 1
Keperawatan Pada Pasien Kanker / 10
013
2 Tahun
10 Tanaman Penyerap Polutan Berbahaya / 30 ISSN : 14106450
Presiden RI berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo Dalam rangka mengawasi langsung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Sabtu Tanggal 4 Januari 2014
Tampak kiri Direktur beserta ibu dan pejabat lainnya bersiap menyambut kedatangan Presiden RI dan kanan saat Presiden RI tiba dihalaman depan IRD RSUD Dr. Soetomo.
Tampak dari kiri Kepala Bidang Perawatan beserta staf memberikan handuk steril. Direktur RSUD Dr. Soetomo saat memberikan penjelasan.
Ibu Ani Yudhoyono didampingi Presiden RI saat berdialog dengan pasien peserta JKN di IRD RSUD Dr. Soetomo.
Tampak kiri ketua BPJS menunjukkan langsung pencetakan kartu JKN atas nama beliau. dan kanan pesan untuk RSUD Dr. Soetomo yang ditulis langsung oleh Presiden RI.
daftar isi januari 2014 Vol. 18 No. 1
BERITA UTAMA
02
Lawan Mitos Kanker (Debunk the Myths) Tema Hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2014
34 RUANG WANITA • •
07
ARTIKEL KESEHATAN 1. Kanker Prostat 2. Keperawatan Pada Pasien Kanker 3. Multipel Sialolithiasis Glandula Sub Mandibula Sinistra
15
BERITA BAGIAN
1. Profil Instalasi Radioterapi
18
berita foto
1. 2. 3. 4. 5.
25 26
Seputar Soetomo Aksi Solidaritas Dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo Peluncuran Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan Di Propinsi Jatim Peringatan HUT Dharmawanita Persatuan & Hari Ibu Penilaian Akreditasi RS
RUANG SENI
1. Kisah tentang Ibu
35 36
Bola-bola Sweet Fantasi Jus Tofu Rempah
RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
COVER : Presiden RI DR. Susilo B. Yudhoyono beserta ibu Ani (tengah) saat berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo dalam rangka mengawasi langsung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Sabtu, 4 Januari 2014. Tampak dari kiri Ketua Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Dr. Fahmi Idris, Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Dodo Anondo, MPH, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ibu Nina Soekarwo dan paling kanan Kepala Instalasi Rawat Darurat Urip Murtedjo, dr., SpBKL.
Dari Redaksi ”Lawan Mitos Kanker (Debunk the myths)” merupakan tema Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2014 dan kita ambil juga sebagai tema Majalah Mimbar Januari 2014 ini. Kita ketahui selama ini pasien kanker yang datang ke RS banyak sekali yang terlambat telah ke stadium lanjut, semuanya karena mereka tidak tahu atau karena malu dan percaya adanya mitos yang ada di masyarakat. Untuk itu bacalah di berita utama dan juga artikel kesehatan mengenai kanker prostat dan keperawatan pada pasien kanker, juga diit untuk kanker di Ruang Wanita. Di Sekilas Info untuk menyambut Hari Gizi maka WHO mengeluarkan lima kunci untuk keamanan pangan. Juga untuk meningkatkan toleransi beragama dan Indonesia sebagai negeri penganut pluralisme maka bacalah The controversy over ’Merry Xmas’, sehingga kaum intelektual/cendekiawan tetap sebagai penggerak toleransi di semua bidang dan menjaga Indonesia tetap penganut pluralisme dengan dasar negara Pancasila. Masih banyak artikel-artikel yang menarik yang dapat dibaca untuk menambah pengetahuan kita. Selamat membaca dan mengisi tiga kuis Mimbar terutama sudoku sebagai senam otak, obat anti pikun.
Susunan Redaksi Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
SEKILAS INFO
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr., SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH, Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
1. 2. 3. 4.
The Controversy Over ‘Merry Xmas’ RS Karang Menjangan Tempo Doeloe 10 Tanaman penyerap polutan berbahaya Lima Kunci WHO untuk Keamanan Pangan
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail:
[email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM
32
TOKOH Suwanto, SH, MH
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. januari 2014 mimbar 1
berita utama
Lawan Mitos Kanker (Debunk the Myths)
HARI KANKER SEDUNIA - 04 FEBRUARI 2014
H
ari Kanker se Dunia 2014 (4 Februari 2014) akan membangun kesuksesan kampanye tahun lalu, dengan kembali berfokus pada Target 5 dari Deklarasi Kanker Dunia : Mengurangi stigma dan menghilangkan mitos tentang kanker, di bawah tema “Lawan Mitos Kanker (Debunk the Myths)“. Hari Kanker se Dunia adalah kesempatan meningkatkan suara kolektif untuk meningkatkan pengetahuan umum mengenai kanker dan memberhentikan kesalahpahaman tentang penyakit ini. Dari tingkat global, kami memfokuskan pesan kami pada empat mitos di atas. Selain menjadi in-line dengan tujuan advokasi global kami, ini mitos menyeluruh meninggalkan banyak fleksibilitas bagi anggota, mitra dan pendukung untuk beradaptasi dan memperluas untuk kebutuhan mereka sendiri.
Berbicara tentang Kanker KETIKA ANDA ATAU ORANG LAIN TAHU HAL KANKER • Bagi kebanyakan orang, diagnosis kanker adalah peristiwa yang mengubah hidup yang bisa membangkitkan perasaan shock, takut, marah, sedih, kesepian dan kecemasan. Berbicara tentang kanker kepada mitra, anggota keluarga, teman dan kolega dapat membantu untuk meringankan perasaan ini, namun banyak orang merasa sulit. • Dalam banyak hal, kanker masih tabu dan orangorang dengan kanker bahkan tunduk pada stigma dan diskriminasi yang dapat menghentikan mereka dari mengakui mereka menderita kanker. • Persepsi publik yang negatif mengenai kanker dapat menahan pembahasan publik dan melanggengkan lingkaran ketakutan dan misinformasi yang menghalangi meningkatkan kesadaran tentang pencegahan kanker dan pentingnya deteksi dini. Melawan hambatan budaya untuk berbicara tentang kanker dan menyadarkan informasi yang salah oleh karenanya sangat penting. • Bahkan dalam masyarakat yang sangat terlibat, tingkat pengetahuan tentang kanker dan kemauan WE DON'T NEED TO TALK untuk berbicara tentang hal itu dengan teman-teman ABOUT CANCER dan keluarga bisa rendah. • Ada kampanye yang secara khusus menantang tabu dan malu pada sekitarnya untuk beberapa jenis kanker Jangan Takut Bicara laki-laki (prostat, testis dan kanker kolorektal) dan Kanker menciptakan kesadaran tanda-tanda dan gejala awal. Pengasuhan Kanker dan Dukungan • Pengasuhan Kanker juga dapat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan fisik dan mental. Penjaga Kanker - mitra paling umum, anggota keluarga atau teman - sering menerima sedikit informasi atau dukungan, dan sebagai konsekuensi banyak dari mereka mengalami gangguan emosi, dan depresi. Mitos 1 : Kami tidak perlu bicara tentang kanker Fakta : Meskipun kanker bisa menjadi topik yang sulit • Memberikan dukungan yang tepat untuk kedua penjaga dan orang yang hidup dengan kanker dapat untuk mengatasi , terutama di beberapa budaya dan membantu dengan mengatasi dan meningkatkan aturan, berurusan dengan penyakit ini secara terbuka dapat kualitas hidup. Partners, teman, dan anggota keluarga meningkatkan hasil pada tingkat individu , masyarakat dan dapat membantu dengan cara mereka sendiri, kebijakan.
2 mimbar januari 2014
misalnya, dengan memilih untuk bergabung dengan kelompok pendukung. • Kelompok dukungan dapat menyediakan lingkungan yang peduli dan mendukung bagi orang yang hidup dengan kanker untuk mengekspresikan perasaan mereka dan mengurangi kecemasan dan ketakutan serta tempat untuk berbagi informasi tentang pilihan pengobatan kanker dan efek sampingnya. Kanker dan Tempat Kerja • Ada beban keuangan yang cukup besar terkait dengan pasien kanker dan wali mereka baik dalam biaya pengeluaran, pendapatan dan keuntungan yang hilang. • Untuk kedua pasien dan wali mereka, menerima dukungan di tempat kerja dapat menjadi faktor yang signifikan. Pendekatan yang mendukung dari majikan dapat mengurangi kecemasan dan memberikan keterampilan dan kepercayaan diri untuk menangani kanker di tempat kerja. Membuat penyesuaian seperti mendukung bertahap untuk kembali bekerja, dapat menjadi faktor penting agar orang tersebut kembali bekerja dengan sukses. Suatu pekerjaan dapat mengembalikan normalitas, rutin, stabilitas, kontak sosial dan pendapatan. • Dalam pengaturan sumber daya yang rendah, biaya kanker dapat menjadi bencana bagi keluarga, dengan tingginya biaya pengobatan kanker dan ketidakhadiran kerja, sehingga memiskinkan keluarga. Kanker, Bentuk tubuh dan Kehidupan Seksual • Dampak terhadap kehidupan seksual, bagi banyak orang, salah satu konsekuensi yang paling berat dari diagnosis kanker. • Masalah citra tubuh dan seksualitas dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan mitra dan dalam beberapa kasus dapat menjadi penyebab penolakan dari pasangan. Isu-isu ini tidak terbatas pada wanita. Pria menghadapi kanker, terutama prostat dan kanker testis, mempengaruhi harga diri dan keintiman seksual juga. • Komunitas kesehatan global harus mengatasi masalah dan isu-isu yang berdampak pada kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan pasien kanker dan wali mereka agar tetap layak. “ Karena kurangnya pengetahuan, ketika mereka mendengar kata ‘ kanker ‘ mereka takut , beberapa menyembunyikannya dan beberapa menggunakan obat tradisional sampai menjadi terlambat untuk pengobatan . “
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL :
• Berbicara tentang kanker akan melawan keyakinan yang negatif, sikap dan perilaku yang mengabadikan mitos tentang kanker, menyebabkan ketakutan dan stigma dan mencegah orang mencari deteksi dini dan pengobatan. • Pemerintah, masyarakat, pengusaha dan media semua memiliki peran untuk bermain untuk menantang persepsi tentang kanker untuk menciptakan budaya di mana orang diberdayakan untuk mengakses pencegahan kanker kualitas dan perawatan.
PERCAKAPAN KANKER SECARA GLOBAL • Kanker merupakan tantangan besar bagi pembangunan, merusak kemajuan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Pada tahun 2030, negara-negara berkembang akan menanggung beban diperkirakan 21,4 juta kasus kanker baru per tahun. Namun, masih ada kemauan politik terbatas untuk memasukkan pengendalian kanker dalam kerangka pembangunan global. • Risiko mengejutkan bahwa dampak kanker untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masih belum diakui meskipun fakta bahwa kita tahu bahwa risiko ini dapat dikelola secara efektif dan perlu investasi di bidang kesehatan. • Biaya kanker diperkirakan mencapai USD 458 miliar per tahun pada tahun 2030. • Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa paket dasar strategi biaya yang efektif untuk mengatasi faktor-faktor risiko kanker umum (penggunaan tembakau, penyalahgunaan alkohol, diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik) akan biaya hanya Rp 2 miliar per tahun. - Rencana Aksi Global untuk penyakit tidak menular PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL: Investasi dalam pencegahan dan deteksi dini kanker lebih murah daripada berurusan dengan penyakit kankernya.
Gejala Dini Sering Tidak Jelas Mitos 2 : Tidak ada tanda-tanda atau gejala kanker Kebenaran : Bagi banyak kanker, ada tanda-tanda dan gejala peringatan dan manfaat dari deteksi dini yang tak terbantahkan. Mengakui TANDA DAN GEJALA Hal ini penting bagi individu, masyarakat, profesional kesehatan dan pembuat kebijakan untuk menyadari, dan dididik dalam mengenali tanda dan gejala kanker (jika mungkin). • Memang benar bahwa tanda-tanda dan gejala awal tidak dikenal untuk semua kanker, tapi bagi banyak kanker, termasuk payudara, serviks, kulit, kanker mulut dan kolorektal, dan beberapa kanker pada anak, manfaat deteksi dini yang tak terbantahkan. • Kesadaran adalah langkah pertama untuk deteksi dini dan meningkatkan hasil kanker. Sementara beberapa kanker dengan tingkat kelangsungan hidup miskin, seperti kanker indung telur dan pankreas, jarang menunjukkan tanda-tanda dini, peneliti kanker secara global sedang mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan deteksi dini dan mengembangkan tes baru untuk diagnosis dini untuk kanker ini. • Dengan beberapa pengecualian, kanker tahap awal lebih berhasil diobati daripada kanker stadium akhir. • Melengkapi pekerja kesehatan primer dengan pengetahuan dan alat untuk mengenali tanda-tanda januari 2014 mimbar 3
berita utama peringatan dan gejala kanker yang tepat sangat penting untuk mengurangi kemungkinan misdiagnosis dan memastikan cepat rujukan ke perawatan medis spesialis pada tahap awal penyakit. • Strategi untuk perilaku mencari bantuan harus didorong. • Pengakuan tanda-tanda peringatan dini dari beberapa kanker sangat relevan dalam pengaturan sumber daya yang rendah - itu adalah biaya - efektif dan dalam beberapa kasus tidak memerlukan teknologi diagnostik spesialis. Misalnya Pemeriksaan payudara klinis yang dilakukan oleh petugas kesehatan primer memiliki potensi untuk mendeteksi kanker sebelumnya, terutama di daerah di mana sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis pada stadium lanjut. DETEKSI DINI Deteksi dini adalah sangat berguna. Strategi yang meningkatkan kesadaran tentang kanker dan pentingnya mencari perawatan ketika ada gejala, bersama dengan intervensi untuk diagnosis dini memiliki kesempatan terbesar untuk meningkatkan hasil penyembuhan kanker. MENCAPAI BAGIAN DETEKSI DINI Mencapai keberhasilan dalam deteksi dini kanker dan perawatan harus menjadi prioritas. • Dalam pengaturan sumber daya yang rendah, banyak kanker didiagnosa pada tahap akhir karena : o Kurangnya fasilitas dalam layanan kanker, terutama di tingkat layanan kesehatan primer. o Terbatas kesadaran tentang nilai diagnosis dini dan pentingnya mencari perawatan ketika tandatanda dan gejala yang timbul, bahkan di kalangan profesional kesehatan. o Proliferasi mitos dan kesalahpahaman tentang diagnosis kanker dan pengobatan, serta stigma, gender dan ketidakadilan sosial, dapat menyebabkan individu untuk mencari perawatan alternatif di tempat pengobatan standar atau untuk menghindari perawatan sama sekali. • Untuk kanker serviks, penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan skrining tunggal antara usia 30 dan 40 dapat mengurangi risiko seumur hidup seorang wanita dari kanker serviks dengan sepertiga. • Untuk kanker kolorektal, ada berbagai dan berkembang dari pilihan pengujian yang dapat disesuaikan dengan sumber daya suatu negara dan beban penyakit. • Isu-isu penting untuk semua program skrining adalah untuk memilih tes yang paling tepat untuk konteks dalam rangka untuk mencapai cakupan skrining tinggi, pengujian kualitas tinggi dan dapat diandalkan tindak lanjut. PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Keberhasilan program deteksi dini dapat diukur dengan penurunan stadium kanker saat diagnosis dengan diagnosis dini dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat kanker. BANGUNAN KAPASITAS KESEHATAN PEKERJA Bagi banyak negara berkembang, penyediaan tenaga kerja terampil untuk mendiagnosa kanker dan mengelola kanker tetap tantangan, dengan sebagian besar menghadapi kekurangan banyak sekali ahli kanker, dan spesialis lain termasuk patolog . • Sementara perawatan khusus sangat penting, hal ini dapat dilengkapi dengan tenaga kerja terampil di tingkat 4 mimbar januari 2014
perawatan primer, memfasilitasi akses yang lebih besar untuk mengontrol kanker dan inisiatif perawatan. • Hal ini dimungkinkan untuk tugas-tugas yang akan dibagi di antara petugas kesehatan dengan tingkat yang berbeda dari pelatihan untuk secara efektif terlibat pekerja kesehatan masyarakat, asisten kesehatan klinis, perawat dan dokter yang bekerja di fasilitas tingkat perawatan primer. o petugas kesehatan primer dapat dilatih untuk melakukan pemeriksaan payudara klinis efektif, terutama di mana tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah sangat terlambat kasus yang mudah dideteksi dengan pemeriksaan klinis. o Untuk kanker kolorektal, penelitian telah menunjukkan bahwa perawat dan endoscopists non - medis memuaskan dapat melakukan tes diagnostik tersebut. • Potensi ada untuk mengatasi kesenjangan dalam pelatihan petugas layanan kesehatan dengan meningkatkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) termasuk pendekatan mobile dan online untuk melengkapi metode pengajaran tradisional. • Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk petugas kesehatan yang dibangun pada bahan yang ada, jaringan pelatihan dan infrastruktur sangat penting. PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Penyediaan tenaga kerja terampil dan pemeriksaan khusus untuk kanker sangat penting untuk keberhasilan program deteksi dini untuk kanker.
Usaha Lawan Kanker
Mitos 3 :Tidak ada yang bisa saya lakukan tentang kanker Fakta: Ada banyak yang bisa dilakukan di tingkat individu, masyarakat dan kebijakan, dan dengan strategi yang tepat, sepertiga dari kanker yang paling umum dapat dicegah. MEMPROMOSIKAN GAYA HIDUP SEHAT Kondisi di mana orang-orang tinggal dan bekerja, dan gaya hidup mereka, mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup mereka. • Kebijakan dan program global, regional dan nasional yang mempromosikan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi kanker yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan alkohol, diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. • Penggunaan tembakau, faktor risiko yang paling umum, terkait dengan 71% dari kematian akibat kanker paru-paru dan menyumbang sedikitnya 22% dari semua kematian akibat kanker. Berdasarkan tren saat ini , penggunaan tembakau diperkirakan membunuh satu miliar orang pada abad ke-21. • Alkohol merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker. Hal ini sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker mulut, faring, laring, esofagus, usus dan
payudara, dan juga dapat meningkatkan risiko kanker hati dan kanker usus pada wanita. • Kegemukan dan obesitas meningkat secara global pada tingkat yang mengkhawatirkan, termasuk kalangan anak-anak dan remaja. Juga menjadi perhatian adalah tingginya proporsi orang yang kelebihan berat tinggal di pengaturan sumber daya yang rendah (duapertiga dari total global). Kegemukan dan obesitas juga sangat terkait dengan peningkatan risiko kanker usus, payudara, rahim, pankreas, esofagus, ginjal dan kandung empedu. • Meningkatnya tingkat obesitas akan menyebabkan tingkat kanker meningkat kecuali kebijakan dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan diet dan tingkat aktivitas fisik masyarakat . PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL : Pelaksanaan kebijakan dan program yang mendukung pendekatan hidup - kursus untuk pencegahan , dan memperkuat kapasitas individu untuk mengadopsi pilihan gaya hidup sehat dapat membawa perubahan perilaku, yang dapat membantu mencegah kanker. Tempat kerja yang sehat • Organisasi dari semua ukuran dapat menciptakan lingkungan yang melindungi dan meningkatkan kesehatan karyawan mereka , dengan menyediakan : o 100 % lingkungan bebas rokok dan asap rokok o Penyediaan dan akses ke pilihan makanan sehat o Tempat Kerja program pendidikan kesehatan dan kebijakan yang menciptakan kesadaran faktor risiko kanker dan pentingnya deteksi dini. • Upaya-upaya khusus juga dibutuhkan untuk mengurangi beban kerja global risiko kanker. • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 177.000 kematian akibat kanker setiap tahun terkait dengan pajanan karsinogen yang dipilih, dengan satu dari setiap tiga kematian diperkirakan disebabkan oleh asbes. • Dikenal paparan di tempat rekreasi dan tempat kerja lainnya adalah sinar ultraviolet (UV), biasanya dari sinar matahari. Paparan sinar UV merupakan penyebab utama kanker kulit. PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Pencegahan adalah cara yang paling hemat biaya dan berkelanjutan untuk mengurangi beban kanker global dalam jangka panjang. Pencegahan kanker yang efektif di tingkat nasional dimulai dengan rencana pengendalian kanker nasional yang merespon beban kanker suatu negara dan faktor prevalensi risiko kanker. Harus mencakup sumber daya sesuai kebijakan dan program berbasis bukti yang mengurangi tingkat paparan faktor risiko untuk kanker dan memperkuat kapasitas individu untuk mengadopsi pilihan gaya hidup yang mempromosikan kesehatan yang baik bagi kehidupan.
MENGURANGI RESIKO KANKER INFEKSI TERKAIT Untuk negara-negara berkembang, situasi sering melampaui mengatasi perubahan perilaku, dengan banyak negara menghadapi ‘beban ganda’ eksposur, yang paling umum digunakan adalah infeksi penyebab kanker. • Infeksi kronis diperkirakan menyebabkan sekitar 16% dari semua kanker secara global, dengan angka ini meningkat menjadi hampir 23% di negara-negara berkembang.
• Beberapa jenis kanker yang paling umum di negaranegara berkembang seperti kanker hati, kanker serviks dan perut berhubungan dengan infeksi dengan virus hepatitis B (HBV), human papillomavirus (HPV), dan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), masing-masing.
PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Dua vaksin yang aman dan efektif dapat mencegah infeksi terkait kanker: kanker hati dengan vaksin hepatitis B, dan kanker serviks dengan vaksin human papillomavirus. Vaksin ini menawarkan solusi untuk mengurangi beban kanker global dan harus dimasukkan dalam jadwal imunisasi nasional dan sebagai bagian dari rencana pengendalian kanker nasional.
KEKUATAN BERSAMA Sebagian besar kematian dini akibat kanker dapat dicegah dengan mempengaruhi kebijakan di sektor-sektor di luar kesehatan daripada dengan membuat perubahan dalam kebijakan kesehatan saja. • Seluruh pendekatan pemerintah yang mempromosikan tindakan multisektoral dan kemitraan termasuk dengan sektor swasta sangat penting untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan berbasis bukti yang efektif, undang-undang dan program: o Portal Kemitraan Pengendalian Kanker Internasional ( http://www.iccp-portal.org ) menampilkan praktik terbaik dalam perencanaan pengendalian kanker di tingkat nasional. o Pusat Hukum McCabe dan Kanker membantu membangun kapasitas global dalam penggunaan hukum yang efektif untuk pencegahan kanker, pengobatan, perawatan suportif dan penelitian. o NCD Alliance menghubungkan penyakit tidak menular secara global dengan masyarakat untuk mengangkat kanker dan penyakit tidak menular dalam agenda kesehatan dan pembangunan global . PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Memperluas masa depan tujuan pembangunan telah disepakati secara internasional untuk memasukkan intervensi ekonomi - suara yang menjangkau seluruh pengendalian kanker dan perawatan terus menerus dapat memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan kapasitas untuk menanggapi semua tantangan pembangunan. Tanggung jawab sekarang di komunitas kanker untuk mendorong kanker diutamakan dalam agenda pembangunan pasca - 2015.
Pasien Kanker Berhak Mendapat Perawatan
Mitos 4 : Saya tidak punya hak untuk perawatan kanker Kebenaran: Semua orang memiliki hak untuk mengakses perawatan dan layanan kanker yang terbukti dan efektif pada istilah yang sama, dan tanpa mengalami kesulitan sebagai konsekuensinya. januari 2014 mimbar 5
berita utama AKSES KEPERAWATAN KANKER ADALAH MASALAH KEADILAN SOSIAL Perbedaan dalam hasil kanker memang ada antara dunia maju dan berkembang untuk sebagian besar kanker. • Pasien dalam pengaturan sumber daya yang rendah yang kanker mungkin disembuhkan di negara maju, sering menderita dan mati sia-sia karena kurangnya kesadaran, sumber daya dan akses ke layanan, terjangkau dan berkualitas. • Ketidakadilan gender dalam kekuasaan, sumber daya, budaya dan investasi yang tidak memadai pada tingkat kesehatan primer membatasi perempuan dalam pengaturan sumber daya yang rendah dari mengakses layanan kanker yang penting, misalnya pencegahan kanker dan program deteksi dini. • Lebih dari 85% dari 275.000 wanita yang meninggal setiap tahun akibat kanker serviks berasal dari negaranegara berkembang. • Lebih dari 70% dari 160.000 kasus baru didiagnosa kanker anak di seluruh dunia setiap tahun tidak memiliki akses terhadap pengobatan yang efektif. Hasilnya adalah tingkat kelangsungan hidup dapat diterima rendah ~ 10% di beberapa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan dengan ~ 90% di beberapa negara berpenghasilan tinggi. • Populasi miskin dan rentan tidak mampu membeli obat kanker yang mahal dan perawatan yang harus sering dibayar oleh pasien sendiri, mendorong keluarga lebih jauh ke dalam kemiskinan. PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Kanker bukan hanya masalah kesehatan. Ini memiliki implikasi sosial, ekonomi dan manusia yang luas, dan merupakan hambatan yang signifikan untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Ketimpangan yang memperdalam faktor sosial dan lingkungan dan beban penyakit ganda terpapar di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menjaga ‘bottom miliar‘ terkunci dalam kemiskinan kronis dan mengancam perekonomian nasional. AKSES KELAYANAN KANKER TERJANGKAU YANG EFEKTIF, BERKUALITAS ADALAH HAK SEMUA ORANG Semua orang harus memiliki akses, tanpa diskriminasi, untuk kebutuhan pelayanan kesehata, dan aman, terjangkau, obatobatan dan teknologi yang efektif. “Pelayanan maksimal pada standar kesehatan merupakan salah satu hak dasar setiap manusia.“ - Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia • Adanya kesenjangan dalam perawatan kanker. Dalam banyak kasus kurangnya perawatan paliatif yang memadai dan akses ke penghilang nyeri. • Obat dapat mengontrol rasa sakit selama hampir 90% dari semua orang dengan nyeri kanker termasuk anak-anak, namun masih sedikit atau tidak ada akses terhadap pengobatan nyeri yang memadai adalah umum di banyak negara. • Ketidakadilan ketersediaan layanan kanker yang terkait erat dengan status sosial ekonomi dengan masyarakat miskin dan tidak dapat membayar obat kanker yang mahal, serta mengalami hambatan lain untuk mengakses seperti jarak ke fasilitas yang berkualitas. • Perbedaan dalam pekerjaan, jenis kelamin , etnisitas dan pendidikan khusus, juga dikaitkan dengan faktor risiko kanker yang umum misalnya gizi buruk, penggunaan 6 mimbar januari 2014
tembakau dan perokok pasif, dan penggunaan berbahaya alkohol, terlepas dari pengaturan sumber daya. • Di banyak negara, tidak relevan dari pengaturan sumber daya mereka, kurangnya asuransi kesehatan dan hambatan lainnya mencegah orang dari mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan bahkan yang dasar saja. • Cakupan kesehatan universal untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke layanan kesehatan tanpa kesulitan keuangan adalah komponen penting dari pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan, dan elemen kunci dari setiap upaya untuk mengurangi ketidakadilan sosial dalam penyakit kanker. • Ada pengendalian kanker dan program perawatan yang sukses di banyak rangkaian sumber daya yang rendah masih di tempat , dengan menggunakan solusi setempat yang tepat yang menyediakan layanan kanker yang berkelanjutan dan adil, dari pencegahan untuk deteksi dini, pengobatan dan perawatan paliatif. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cakupan universal adalah ciri khas dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan semua warganya. PESAN ADVOKASI SECARA GLOBAL Intervensi biaya - efektif harus tersedia secara merata melalui akses ke informasi dan pendidikan tentang kanker di tingkat pelayanan kesehatan dasar, serta program deteksi dini dan terjangkau, kualitas obatobatan, vaksin dan teknologi, disampaikan sebagai bagian dari rencana pengendalian kanker nasional. Tindakan perlindungan sosial, termasuk jaminan kesehatan universal, sangat penting untuk memastikan bahwa semua individu dan keluarga memiliki akses penuh terhadap layanan kesehatan dan kesempatan untuk mencegah dan mengendalikan kanker. “Pelayanan maksimal pada standar kesehatan merupakan salah satu hak dasar setiap manusia.“ - Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Deklarasi Kanker Dunia • program pengendalian kanker yang efektif • mengurangi faktor risiko seperti penggunaan tembakau, konsumsi alkohol dan kegemukan (obesitas) • Program vaksinasi universal • informasi publik yang lebih baik • perbaikan metode diagnosis • tersedia kontrol nyeri yang universal • meningkatkan pelatihan bagi staf medis • tingkat ketahanan hidup yang lebih baik bagi pasien kanker Untuk mencapai target tersebut kami akan mengambil tindakan untuk : • menempatkan masalah kanker dalam agenda politik • meningkatkan pencegahan kanker dan deteksi dini • meningkatkan akses dan pengobatan bagi pasien kanker Bersama-sama kita lebih kuat sekarang untuk dunia yang bebas dari kanker ! Sumber : www.worldcancerday.org
artikel kesehatan
Kanker Prostat:
dapatkah ditemukan pada stadium dini?
Oleh : Wahjoe Djatisoesanto, Departemen/SMF Urologi RSUD Dr. Soetomo Pendahuluan Prostat adalah kelenjar yang bentuknya seperti buah kemiri terletak tersembunyi dibawah kandung kemih di depan rektum, yang merupakan bagian dari system reproduksi pada kaum laki laki. Kelenjar tersebut terdiri dari dua lobus/regio yang dibungkus oleh jaringan sebagai kapsulnya (pseudocapsule) dan ditengahnya dilewati uretra sebagai jalan keluarnya urine dari buli2. Besarnya prostat bervariasi sesuai dengan usianya. Kelenjar prostat mulai berkembang pada saat bayi belum lahir dan tumbuh dengan cepat pada saat pubertas karena pengaruh hormon laiki-laki (disebut hormon androgen) yang ada di dalam tubuh, Hormone androgen yang utama adalah testosterone yang dibuat di testis (buah zakar). Untuk menjadi aktif harus dirubah menjadi dihidrotestosteron oleh enzim 5-alpha reduktase sehingga dapat mempengaruhi bertambah besarnya kelenjar prostat. Fungsi kelenjar prostat belum diketahui secara pasti, salah satunya adalah mengeluarkan cairan yang berfungsi mengencerkan cairan semen pada saat ejakulasi dan merubah situasi vagina menjadi sedikit asam sehingga memungkinkan sel sperma bertahan hidup di dalam lingkungan tersebut. Dengan bertambahnya usia prostat juga bertambah besar sehingga menekan uretra yang menyebabkan proses miksi menjadi terhambat sampai terjadi retensio urine (air kencing tertahan di dalam buli2 (kandung kencing). Bertambahnya volume prostat ini disebut pembesaran kelenjar prostat jinak (benign prostate hyperplasia/BPH). Pembesaran kelenjar prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH) Pada bagian dalam dari prostat (di sekitar uretra) merupakan bagian yang selalu tumbuh membesar dengan bertambahnya usia yang disebut dengan pembesaran kelenjar prostat jinak (BPH) yang dapat menekan uretra sehingga menimbulkan masalah proses miksi. BPH bukan merupakan kanker dan tidak berkembang menjadi kanker tetapi dapat menyebabkan gangguan proses miksi sehingga perlu mendapatkan pengobatan bahkan perlu dilakukan tindakan operasi apabila gangguannya sangat berat. Kanker prostat Terdapat beberapa tipe sel ditemukan di dalam prostat, tetapi hampir semua kanker prostat berasal dari sel kelenjar prostat. Sel-sel kelenjar tersebut menghasilkan cairan yang berfungsi mengencerkan semen. Tumbuhnya kanker yang berasal dari sel kelenjar prostat tersebut adalah adenocarcinoma. Kanker tipe lainnya juga dapat ditemukan dalam kelenjar prostat seperti sarcoma, small cell carcinoma dan transitional cell carcinoma, tetapi kasusnya sangat jarang sehingga apabila ditemukan kanker prostat hampir pasti adalah adenocarcinoma. Terdapat beberapa kasus kanker prostat tumbuh dan menyebar dengan cepat, tetapi pada umumnya pertumbuhan kanker prostat itu lambat. Pada beberapa penelitian terhadap kasus otopsi pada orangtua laki laki yang meninggal karena penyakit lainnya juga ditemukan kanker prostat pada orang tersebut yang tidak pernah terdeteksi dan mengganggu kesehatan orang tersebut pada saat masih hidup.
Gambar 1: Anatomi kelenjar dan tumor prostat Penemuan kanker prostat stadium dini Terdapat beberapa macam kanker dalam masyarakat yang tidak menimbulkan gejala klinis pada stadium dini sehingga untuk menemukannya perlu dilakukan skrining tes dan dapat segera diberikan terapi untuk mencegah penyakitnya bertambah parah. Tujuan dari skrining tersebut adalah agar orang tersebut dapat hidup sehat dan memperpanjang usia. Tujuan utama skrining pada kanker prostat adalah untuk menemukan kasus sedini mungkin dengan harapan mendapatkan terapi yang paling efektif. Stadium dini kanker prostat dapat ditemukan dengan melakukan pemeriksaan petanda tumor yang disebut prostate specific antigen (PSA) yang diambil dari sampel darah penderita. Cara lainnya adalah dengan melakukan pemeriksaan colok dubur. Apabila salah satu dari kedua pemeriksaan tersebut ditemukan tidak normal maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan kepastian bahwa memang benar orang tersebut menderita kanker prostat setelah itu baru dilakukan tindakan definitive terhadap kankernya. Hal lain yang perlu diperhatikan berkenaan dengan skrining adalah seringkali dokter tidak bisa menjelaskan tentang bahayanya kanker prostat tersebut, karena kanker prostat itu pertumbuhannya lambat yang kemungkinan pada stadium dini tidak menimbulkan masalah bagi pasien dalam kehidupannya sehari hari. Secara umum skrining dimulai pada usia 50 tahun kecuali pada kelompok beresiko tinggi (terdapat keluarga dekat yang menderita kanker prostat) skriningnya dimulai pada usia 40-45 tahun. Pemeriksaan prostate specific antigen (PSA) PSA merupakan petanda tumor untuk kelenjar prostat yang dapat diperiksa dari serum dalam darah. Nilai normal PSA adalah lebih kecil atau sama dengan 4 ng/ml. Apabila menderita kanker prostat maka nilai PSA nya akan meningkat lebih dari 4 ng/ml, tetapi apabila nilai PSA kurang dari 4 ng/ ml bukan jaminan bahwa orang tersebut tidak menderita kanker prostat karena sekitar 15% laki laki dengan PSA dibawah 4 ng/ml ditemukan kanker prostat pada saat biopsi. Laki laki dengan nilai PSA antara 4 – 10ng/ml, sekitar seperempatnya menderita kanker prostat dan bila nilai PSA lebih dari 10 kemungkinan menderita kanker prostat sekitar 50%. Seperti petanda tumor pada umumnya bahwa apabila terjadi peningkatan nilai PSA bukan berarti orang tersebut menderita kanker prostat, masih perlu pemeriksaan selanjutnya yaitu dilakukan biopsi untuk memastikan kebenarannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan nilai PSA, diantaranya adalah januari 2014 mimbar 7
artikel kesehatan prostatitis, usia tua, volume prostat yang besar, setelah ejakulasi, setelah mengendarai sepeda dan lainnya. Tetapi juga terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan nilai PSA (sehingga dapat mengaburkan diagnosa kanker prosta) seperti obesitas, mengkonsumsi obat2an tertentu (5-alpha reductase inhibitor; obat campuran herbal; obat penurun kolesterol/golongan statin; aspirin dan obat diuretik golongan thiazide). Pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination/DRE) Yang perlu diperhatikan pada saat melakukan colok dubur adalah ditemukannya area yang teraba menonjol dan keras, kemungkinan daerah tersebut adalah kanker prostat. Sebagian besar kanker prostat berada di bagian posterior dari kelenjar prostat sehingga mudah sekali diraba pada saat melakukan colok dubur. Pemeriksaan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita terutama bila terdapat hemorrhoid, oleh karena itu perlu penjelasan dan komunikasi yang baik terhadap penderita sebelum melakukan pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan colok dubur ini kurang efektif bila dibandingkan dengan pemeriksaan PSA karena keakuratannya sangat tergantung pada pemeriksanya. Apabila ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal (peningkatan PSA atau terdapat nodul pada pemeriksaan colok dubur atau kedua duanya) maka tindakan berikutnya adalah melakukan pemeriksaan ultrasonografi prostat lewat dubur (transrectal ultrasound/TRUS) dan dilanjutkan tindakan biopsy prostat.
patologi anatomi sebagai penentu ada tidaknya kanker prostat. Tindakan biopsi tersebut dilakukan oleh ahli urologi dan dapat dilakukan secara poliklinis. Setelah dilakukan biopsi kadang kadang penderita merasakan sakit pada daerah rektum dan juga kadang terdapat darah pada urinenya serta sedikit darah pada daerah rektum. Kadang kadang juga terdapat darah pada cairah sperma, hal tersebut tidak membahayakan karena sebelum dan setelah dilakukan tindakan biopsi penderita diberi obat antibiotik. Untuk menghindari rasa sakit pada saat dan setelah tindakan biopsi maka perlu diberikan anestesi blok di daerah sekitar vesikula seminalis. Pemeriksaan hasil biopsi kadang kadang juga tidak menunjukkan adanya tumor pada sediaan tersebut karena kemungkinan jarum biopsinya tidak tepat mengenai daerah tumor. Dalam kondisi demikian apabila ahli urologinya masih mencurigai terdapat kanker dalam prostatnya (misalnya karena nilai PSA sangat tinggi) maka perlu diulangi lagi tindakan biopsinya.
Gambar 3: Pemeriksaan ultrasonografi trans rektal.
Gambar 2: Pemeriksaan colok dubur Ultrasonografi transrektal (Trans rectal ultrasound/ TRUS) Prosedur pemeriksaan ini sebenarnya tidak terlalu lama hanya sekitar 15 menit dan pasien tidak perlu rawat inap. Probe kira kira sebesar ibu jari yang diberi jelly sebagai pelumas dimasukkan ke dubur penderita, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Kemudian kondisi prostat dapat dilihat di layar monitor, dapat diukur besarnya, dapat melihat daerah yang mencurigakan tumor prostat dan juga berfungsi sebagai penuntun melakukan biopsi secara sistematis. Ultrasonografi transrektal ini tidak dipakai sebagai alat skrining untuk kanker prostat, karena alat ini tidak selalu dapat membedakan antara jaringan prostat normal dan kanker. Biopsy prostat merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan prostat yang akan diperiksakan di bagian 8 mimbar januari 2014
Tanda dan gejala menderita kanker prostat Pada stadium dini kanker prostat tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi stadium lanjut dapat memberikan gejala seperti berikut: − Timbul masalah berkemih, diantaranya pancaran lambat dan melemah, sering berkemih terutama pada malam hari sehingga mengganggu tidurnya. − Terdapat darah dalam urine (hematuria) − Terjadi penurunan gairah seksual (impotensi) − Terasa nyeri di daerah panggul, tulang belakang, tulang iga karena penyebaran tumornya. − Kelemahan ekstremitas inferior atau terjadi inkontinensia urine dan atau alvi karena penyebaran tumor di tulang belakang menekan syaraf yang ada di dalamnya. Apabila terjadi gejala gejala seperti tersebut di atas segera periksa ke dokter urologi untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Faktor resiko menderita kanker prostat Setiap jenis kanker terdapat beberapa faktor resiko dan masing masing terdapat perbedaan resiko. Resiko menderita kanker prostat sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang beresiko menderita kanker prostat, diantaranya adalah: − Faktor usia o Kanker prostat jarang sekali terjadi pada usia dibawah 40 tahun, tetapi kemungkinan meningkat dengan cepat setelah usia diatas 50 tahun. − Faktor ras/etnik o Kanker prostat lebih sering terjadi pada laki laki keturunan Afro-Amerika dan Jamaika keturunan
Afrika dibandingkan dengan laki laki kulit putih. Penduduk keturunan Asia dan Amerika-Latin lebih jarang kasusnya. Studi literatur belum ada yang dapat menjelaskan kenapa terjadi perbedaan ini. − Asal warganegara o Kanker prostat lebih sering terjadi di daerah Amerika Utara, Eropa Barat,Australia dan daerah kepulauan Karibia. Jarang sekali terjadi pada daerah Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Alasannya juga belum diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinannya adalah faktor gaya hidup. Sebagai contoh, orang laki laki Asia yang tinggal di Amerika Serikat mempunyai resiko terkena kanker prostat lebih rendah dibandingkan dengan orang Amerika kulit putih tetapi beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan yang tinggal di Asia. − Riwayat keluarga o Timbulnya kanker prostat dipercaya ada hubungannya dengan riwayat keluarga (berhubungan dengan factor genetik). Apabila dalam keluarga baik ayah atau saudara laki laki menderita kanker prostat, maka resiko dirinya untuk menderita kanker prostat dua kali lipat dibandingkan dengan keluarga yang tidak menderita kanker tersebut. − Genetik o Beberapa peneliti telah menemukan perubahan gen yang diturunkan dan perubahan tersebut akan meningkatkan resiko menderita kanker prostat, tetapi alat pemeriksaan untuk perubahan gen tersebut belum ada di laboratorium umum. − Faktor makanan o Peranan pasti jenis makanan yang berpengaruh terhadap kanker prostat belum jelas, tetapi beberapa peneliti mangatakan bahwa diit daging merah atau produk makanan tinggi lemak serta diit rendah buah dan sayuran beresiko menderita kanker prostat. Apakah kanker prostat bisa dicegah? Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti, oleh karena itu hingga saat ini sebagian besar kasus tidak dapat dicegah terjadinya penyakit tersebut. Beberapa faktor resiko seperti usia, etnik dan riwayat keluarga tidak mungkin dikontrol, tetapi masih terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko menderita kanker prostat, seperti tersebut di bawah ini: Hubungan antara kanker prostat dengan berat badan, aktifitas fisik dan pola makan memang belum jelas, tetapi terdapat beberapa hal yang mingkin dapat menurunkan resiko menderita penyakit tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan mengakibatkan resiko menderita kanker prostat sedikit lebih rendah, tetapi apabila ditemukan resiko yang lainnya (misalnya karena keturunan) maka bila menderita kanker prostat akibatnya akan lebih fatal. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang banyak melakukan aktifitas fisik resiko menderita penyakit ini juga lebih rendah, tetapi aktifitas fisik tersebut tidak boleh terlalu berlebihan (harus proporsional). Diit dengan jenis sayuran tertentu (seperti tomat, kubis, brokoli, bunga kol, kacang kedelai dan juga kacang polong), atau jenis ikan membantu menurunkan resiko terkena kanker prostat. Beberapa tips dalam usaha untuk menghindari atau paling tidak menurunkan resiko terkena kanker prostat diantaranya adalah: − Makan berbagai sayuran dan buah minimal dua mangkok sehari.
− − − −
Selalu melakukan aktifitas fisik setiap hari. Mempertahankan berat badah yang ideal. Membatasi konsumsi suplemen kalsium. Mengkonsumsi vitamin E dan selenium.
Penutup Kanker prostat stadium dini adalah apabila sel sel kankernya hanya terdapat di dalam kelenjar prostat (belum keluar ke tempat lainnya. Kanker prostat tumbuh sangat lambat bila dibandingkan dengan beberapa jenis kanker yang lain, artinya bahwa pertumbuhan dan penyebaran kanker prostat memerlukan waktu antara 10 sampai 30 tahun sehingga dapat memperlihatkan gejala gejala klinis. Sebagian besar laki laki yang menderita kanker prostat, biasanya penyebab meninggalnya adalah penyakit lainnya (bukan karena kanker prostatnya). Namun demikian bukan berarti bahwa kanker prostat tidak perlu mendapatkan perhatian pengobatan yang serius. Semua penderita kanker prostat perlu dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok dengan resiko rendah, resiko sedang dan resiko tinggi. Pengelompokan resiko tersebut untuk menentukan jenis pengobatannya, mulai dari observasi saja, perlu tindakan operasi atau radiasi dan pengobatan paliatif dengan memberikan obat anti androgen. Selain menentukan jenis pengobatan, pengelompokan tersebut juga untuk menentukan prognosa dan follow-up selanjutnya. Daftar Pustaka 1. Schroder FH, Hugosson J, Roobol MJ et al: Screening and prostate-cancer mortality in a randomized European study. N Engl J Med 2009; 360: 1320 2. Schroder FH, Hugosson J, Roobol MJ et al: Prostate-cancer mortality at 11 years of follow-up. N Engl J Med 2012; 366: 981. 3. Heijnsdijk EAM, der Kinderen A, Wever EM et al: Overdetection, overtreatment and costs in prostate-specific antigen screening for prostate cancer. Br J Cancer 2009: 101: 1833. 4. Draisma G, etzioni R, Tsodikov A et al: Lead time and overdiagnosis in prostate-specific antigen screening: important of metode and context. JNCI 2009: 101: 374. 5. Center MM, Jemal A, Lortet-Tieulent J et al: International variation in prostate cancer incidence and mortality rates. Eur Urol 2012; 61: 1079. 6. Etzioni R, Cha R, Cowen ME: Serial prostate specific antigen screening for prostate cancer: a computer model evaluates competing strategies. J Urol 1999;162: 741. 7. Labrie F, Canda SB, Cusan L et al: screening decreases prostate cancer mortality: 11-year follow-up of the 1988 Quebec prospective randomized controlled trial. Prostate 2004; 59: 311. 8. Berger AP et al: Complication rate of transrectal ultrasound guided prostate biopsy: a comparison among 3 protocols with 6, 10 and 15 cores. J Urol 2004; 171: 1478. 9. Rodriguez LV and Terris MK: Risks and complications of transrectal ultrasound guided prostate needle biopsy: a prospective study and review of the literature. J Urol 1998;160: 2115. 10. Hayes JH, Ollendorf DA, Pearson SD et al: Active surveillance compared with initial treatment for men with low-risk prostate cancer: a decision analysis. JAMA 2010; 304: 2373. 11. Wolf AM, Wender RC, Etzioni RB et al: American Cancer Society guideline for the early detection of prostate cancer. CA Cancer J Clin 2010;60: 70.
januari 2014 mimbar 9
artikel kesehatan
Keperawatan Pada Pasien Kanker Oleh : Hana Dodik Pramiasti, Staff Perawat Onkologi Instalasi Radioteraphy
A
rtikel keperawatan ini dipersembahkan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang akan jatuh pada tanggal 4 Februari 2014 dimana para komunitas Onkologi dan beserta jajaran Direksi rumah Sakit Dr. Soetomo akan ikut berperan serta dalam mengkampanyekan Gerakan Nasional Kanker. Di bawah ini beberapa artikel secara umum bisa ikut membantu para pasien ataupun orang-orang yang membutuhkan informasi tentang keperawatan pada pasien kanker.
Memperbaiki dan Memperoleh Kembali Kemampuan Bergerak Kondisi sakit menyebabkan pasien sulit/tidak mampu bergerak, kaki dan lengan dirasakan berat dan bila berjalan pasien merasa akan jatuh sehingga pasien memerlukan bantuan keluarga/orang lain untuk dapat kembali bergerak/ beraktivitas 1. Saat baring datar, dengan kedua lutut ditekuk, putar seluruh tubuh/berguling ke salah satu sisi 2. Angkat bahu dan badan dengan cara menekan tempat tidur dengan kedua siku dan tangannya. Pada saat bersamaan, ayunkan kaki melewati tepi tempat tidur 3. Tegakkan bahu dan badan sampai dapat duduk di tepi tempat tidur dengan kedua kaki datar / menapak di lantai 4. Atur posisi tubuh di tepi tempat tidur, jaga keseimbangan dengan menggunakan tangan. Pada pasien dengan keadaan umum lemah (latihan dengan bantuan) : 1. Minta pasien memegang pinggang penolong 2. Angkat tubuh pasien ke arah duduk dengan cara menaruh lengan di belakang leher dan bahu pasien (sisi bawah) serta tangan lainnya menekan pinggul pasien atau memegang kedua lutut pasien dari belakang 3. Proses selanjutnya lakukanlah hal yang sama dengan nomor 3 dan 4 sebelumnya. Latihan Berpindah pada Keadaan Lemah 1. Jepit kedua lutut pasien dengan lutut penolong 2. Pasien diminta memegang bahu/lengan/pinggul/ 10 mimbar januari 2014
pinggang penolong 3. Pasien diangkat dan dipindah ke kursi dengan memegangnya pada bagian badan/pinggul. Latihan Berdiri 1. Pasien di tepi tempat tidur/kursi, kedua kaki menapak di lantai 2. Tekukkan badan ke depan dan angkat tubuh ke posisi berdiri dengan menggunakan dorongan dari tangan dan kaki pasien 3. Jaga keseimbangan tubuh dengan melebarkan kedua kaki. Apabila Lengan dan Tungkai Bengkak Pembengkakan pada lengan/tungkai (limfedema), merupakan salah satu komplikasi dari penyakit kanker yang dapat terjadi karena adanya gangguan pada sistem saluran pembuluh limfe akibat dari: • Kanker pada area-area : dada (payudara), ketiak, rongga perut, dan paha • Penanganan penyakit kanker di daerah ketiak/lipat paha : operasi, radiasi • Luka dan infeksi lengan/tungkai. Bengkak dapat menimbulkan berbagai keluhan yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup pasien, seperti : • Adanya rasa tidak nyaman akibat dari rasa nyeri, kulit tegang dan kaku, serta lengan/tungkai terasa berat • Gangguan menggerakan lengan/tungkai • Gangguan penampilan Gangguan psikis dan sosialisasi.
Bagaimana Mengatasi Limfedema? 1. Ikuti informasi dan edukasi pencegahan dan penanganan limfedema 2. Datang ke Rehabilitasi Medik untuk mendapatkan: a. Terapi mengurangi dan mempertahankan besar ukuran lengan/tungkai yang sakit b. Terapi aktivitas. Edukasi Lengan dan Tungkai Bengkak 1. Gunakan/gerakkan lengan/tungkai sakit senormal mungkin sesuai kemampuan 2. Jangan membawa/mendorong/mengangkat barang berat pada sisi sakit 3. Hindari pemakaian alat dan bahan ketat seperti cincin/ perhiasan, jam, pita/gelang baju pada lengan sisi sakit 4. Hindari pemakaian sepatu dan celana sempit, serta ikat pinggang yang kuat pada kaki bengkak 5. Jangan ukur tekanan darah pada sisi sakit 6. Hindari suntikan di sisi sakit 7. Hindari cedera yang dapat menyebabkan luka lecet/ goresan/tekanan di sisi sakit 8. Jaga kebersihan dan keutuhan kulit, hindari kosmetik yang dapat mengiritasi kulit 9. Jangan memegang benda panas di sisi sakit 10. Hindari pemanasan langsung: mandi, sauna, oven 11. Hindari menggantung lengan dalam waktu lama, angkat lengan ke atas/taruh di atas bantal atau pegangan kursi. Pada kaki bengkak, hindari berdiri/ duduk dengan kaki menggantung dalam waktu lama 12. Gunakan selalu bebat/elastic verband dan hand stocking, kecuali saat mandi/gatal 13. Hubungi dokter bila sisi sakit terasa panas, merah, nyeri atau bila bertambah bengkak 14. Ukur lingkar lengan/tungkai secara berkala, bila terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 2 cm kunjungi dokter Anda/datang ke Instalasi Rehabilitasi Medik.
• Gangguan lain akibat kanker: anemia, emboli, kelemahan otot atau saraf pernafasan • Efek samping pengobatan. Penyakit lain yang menyertai seperti asma, infeksi atau penyakit lain pada paru atau penyakit jantung. Sesak nafas dapat dicetuskan atau diperberat oleh : • Kecemasan atau kepanikan. • Nyeri atau gejala lain • Kondisi umum yang lemah • Faktor lingkungan seperti pengap atau kurang udara. Cara mengatasi sesak nafas: 1. Pengobatan kanker (operasi, radiasi, kemoterapi, obat lain) 2. Mengatasi gangguan lain dengan a. Obat obatan b. Oksigen c. Penguapan d. Alat bantu pernafasan e. Fisioterapi f. Transfusi 3. Memperbaiki lingkungan 4. COPING MECHANISM 5. RELAKSASI 6. TEHNIK BERNAFAS Perawatan Luka Kanker
Cara Mengatasi Sesak Nafas pada Pasien Kanker
Apa yang dimaksud dengan luka kanker?Luka terbuka akibat pecahnya massa kanker.
Sesak nafas adalah rasa tidak nyaman pada saat bernafas yang dapat dialami pasien dengan tingkatan dan kualitas yang berbeda. Sesak nafas pada pasien kanker dapat terjadi akibat dari : • Kanker
Masalah apa yang sering timbul pada luka kanker? Luka kanker mudah basah, mudah berdarah, berbau tidak sedap, jaringannya sangat rapuh, dan sulit untuk disembuhkan. Bagaimana prinsip utama perawatan luka kanker? Prinsip utama perawatan luka kanker adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan luka kanker. Dengan memberikan balutan: • Mencegah perdarahan • Menjaga tingkat kelembapan luka / mampu menyerap januari 2014 mimbar 11
artikel kesehatan cairan luka • Mampu menghilangkan bau • Mampu memberikan rasa aman dan nyaman.
perdarahan, lalu segera mencari pertolongan ke klinik luka terdekat atau ke rumah sakit yang memiliki klinik luka.
Siapa saja yang boleh merawat luka kanker? • Perawat yang telah mendapat pendidikan khusus tentang perawatan luka, dan telah mendapatkan lisensi dari konsil internasional WECT (Enterostoma Stomal Therapy Nurse) • Perawat terlatih yang bekerja di bawah tanggung jawab seorang ETN • Pasien dan keluarga yang telah diajarkan seorang ETN khusus untuk kondisi pasien tersebut. Bagaimana cara merawat luka kanker? Luka kanker dibersihkan dengan menggunakan cairan non toksik (normal saline) hingga bersih dari jaringan mati, bekuan darah, dan sisa-sisa obat luka. Kemudian luka dirawat sesuai dengan kondisinya dengan menggunakan Topical Therapy yang sesuai: 1. Menyerap cairan luka dengan baik 2. Mampu mencegah dan menghentikan pendarahan 3. Mampu mencegah luka terkontaminasi jamur dan bakteri 4. Mampu menjaga kelembapan luka 5. Mampu menjaga luka dari trauma 6. Mampu menekan dan menghilangkan bau 7. Mampu melisiskan jaringan mati. Selanjutnya luka ditutup dengan teknik “Oclusive” yang dapat menunjang tujuan perawatan luka kanker. Bagaimana cara menangani balutan yang basah saat pasien di rumah? Buka balutan bagian luar dari luka kemudian tutup kembali dengan kassa kering dan balut tertutup dengan ketebalan sesuai.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pasien dengan luka kanker di rumah? • Menjaga balutan luka tetap kering (tidak terkena cairan dari luar luka) • Menjaga luka dari benturan / trauma • Bila luka di daerah payudara tetap menggunakan penyangga payudara / bra tanpa kawat penyangga. • Makan makanan yang bergizi 4 sehat 5 sempurna, tidak ada pantangan selama tidak ada diet khusus dari dokter • Menjaga kebersihan tubuh (personal hygiene) • Tetap melakukan kegiatan sehari-hari sesuai kemampuan. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada pasien luka kanker dengan radiasi • Menjaga balutan luka tetap kering (tidak terkena cairan dari luar luka) • Menjaga area radiasi sekitar luka kanker dalam keadaan kering • Tidak menghilangkan tanda/marker area radiasi. Belajar untuk dapat melakukan perawatan luka secara mandiri pada luka sederhana dengan evaluasi secara berkesinambungan oleh perawat luka.
Semoga artikel keperawatan ini bermanfaat pada pasien kanker dan para teman-teman sejawat.
Apa yang harus dilakukan bila terjadi perdarahan pada luka? Segera lakukan penekanan di daerah yang terjadi
HIMPONI – HIMPUNAN PERAWAT ONKOLOGI INDONESIA RSUD Dr. SOETOMO – JAWA TIMUR SEKRETARIAT : POLI ONKOLOGI SATU ATAP
Pergantian Pejabat Struktural RSUD Dr. Soetomo Februari 2014 NO
JABATAN
PEJABAT LAMA
PEJABAT BARU
1
Kepala Bagian Perencanaan Program Ir. Enny Soesilowati, MM (Purnatugas)
Ir. Hoirun Nawalah, M.Kes
2
Kepala Bagian Tata Usaha
Drs. Heru Mistiyono (Purnatugas)
Shinta Widyansih M, drg, MM
3
Kepala Seksi Pelayanan Diagnostik
Moch. Yusuf, dr, SKM
Reza Dharmayanda, dr, MQIH
4
Kepala Seksi Pelayanan khusus
Reza Dharmayanda, dr, MQIH
Edy Suyanto, SpF, SH
5
Kepala Sub.Bagian Umum dan Rumah Tangga
Abd. Rahman M, S.Sos,SE,MIA,MM (Purnatugas)
Moch. Yusuf, dr, SKM
12 mimbar januari 2014
Multipel Sialolithiasis Glandula Sub Mandibula Sinistra
Oleh : Drg. Ronny Baehaqi, SpBM Divisi Bedah Mulut dan Maksilofasial Instalasi Gigi dan Mulut RSUD Dr. Soetomo
B
atu kelenjar liur (Sialolithiasis) merupakan suatu kelainan yang sering terjadi pada kelenjar saliva yang terjadi pada setiap 2 dari 1000 orang dewasa. Insidensi pada laki-laki dua kali lebih banyak daripada wanita. Sedangkan anak-anak jarang terjadi meskipun pada beberapa literatur disebutkan pernah terjadi 100 kasus pada anak usia 3 minggu hingga 15 tahun1,2,3. Jumlah kasus sialolithiasis sekitar 50% terjadi pada kelenjar liur mayor yang disebabkan oleh infeksi akut maupun kronis.Predileksi 80% terjadi pada kelenjar liur sub mandibula, 6% pada kelenjar parotis, dan 2% pada kelenjar sub lingual atau kelenjar liur minor lainnya. Sangat jarang terjadi pembentukkan batu kelenjar liur yang multipel pada kelenjar sub mandibula seperti halnya proses pembentukkan batu pada kelenjar liur lainnya. 40% dari parotis dan 20% batu kelenjar sub mandibula tidak menunjukkan opaksitas pada pemeriksaan sialografi yang diperlukan untuk menentukan lokasi batu tersebut.3,5,7 Batu kelenjar liur pada umumnya unilateral dan tidak menyebabkan gejala mulut kering. Secara klinis umumnya berbentuk bulat atau ovoid, berwarna kekuningan dengan permukaan yang kasar ataupun halus. Kandungan utama terdiri atas komponen kalsium fosfat dengan sedikit karbonat yang membentuk hidroksiapatit, juga didapatkan magnesium, potasium dan amonia. Batu kelenjar sub mandibula 82% terdiri atas komponen in organik dan 18% komponen organik, sedangkan pada kelenjar parotis terdiri atas 49% komponen organik dan 51% komponen an organik, komponen organik terbentuk dari karbohidrat dan asam amino. Bakteri tidak didapatkan pada inti dari batu kelenjar ini.4,6,8 ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI Etiologi dan patogenesa dari pembentukkan batu kelenjar liur sampai saat ini tidak diketahui secara pasti. Pembentukkan batu terjadi pada area yang kaya akan calsium di saliva yang relatif stagnan. Kemudian terjadi deposisi dari garam kalsium dan perubahan mucin, bakteri dan sel epitel yang mengalami deskuamasi menyebabkan perubahan organik. Batu terbentuk karena stasis yang intermiten yang menyebabkan perubahan mucoid dari saliva menjadi bentuk gel(jeli). Jeli ini merupakan tempat terjadinya deposisi dari garam dan substansi organik pembentuk batu. 8,9,10 Pada teori tradisional terdapat dua fase yakni inti ditengah dan dilapisi oleh lapisan perifer. Inti dibagian tengah dibentuk oleh presipitasi dari garam yang mengandung substansi organik. Fase kedua adalah pembentukan lapisan oleh deposisi bahan organik dan non organik. Batu kelenjar liur sub mandibula dibentuk oleh mukus, sedangkan batu pada kelenjar parotis lebih sering diakibatkan oleh sel radang atau benda asing.9,11,12 Teori lain mengatakan bahwa fenomena metabolik
yang tidak diketahui dapat meningkatkan kadar bikarbonat pada saliva yang dapat mengubah kelarutan kalsium fosfat dan ion fosfat. Sebuah teori retrograde mengatakan bahwa substansi atau bakteri pada rongga mulut dapat bermigrasi ke saluran kelenjar dan menjadi penyebab dari proses kalsifikasi.Stasis dari saliva meningkatkan alkalinitas dari saliva, infeksi atau inflamasi pada saluran dan kelenjar liur. Trauma fisik pada kelenjar atau saluran kelenjar dapat menjadi faktor predisposisi dari pembentukkan batu. Pada umumnya batu kelenjar liur sub mandibula pada saliva lebih basa, konsentrasi kalsium dan fosfat dan lebih banyak mengandung mukus daripada saliva seperti di kelenjar parotis atau sub lingual. Ductus sub mandibula lebih panjang dan tidak memiliki aliran anti gravitasi. Formasi dari batu tidak berkaitan dengan kelainan sistemik dari metabolisme kalsium.13,14,16 PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan pada penderita batu kelenjar sub mandibula meliputi pemeriksaan klinis, diagnostik dan terapi. Pada pemeriksaan klinis umumnya didapatkan benjolan yang keras tergantung pada letak batu kelenjar. Letak dari batu ini bisa dideteksi melalui pemeriksaan radiologis, baik berupa foto panoramik, skull AP/Lat maupun dengan sialografi. Pada beberapa kasus gambaran batu kelenjar ini sangat jelas dengan pemeriksaan panoramik foto.
Gambar 1. Panoramik foto gambaran massa radioopak di regio angulus mandibula kiri Tatalaksana untuk terapi batu kelenjar sub mandibula ini adalah dengan extraxi dari batu kelenjar ini. Apabila letaknya di muara ductus sub mandibula terkadang dapat dikeluarkan dengan palpasi. Bila letaknya didalam glandula maka perlu tindakan operasi untuk mengeluarkan batu ini. Pemeriksaan penunjang yang dikerjakan pasca extraksi batu ini adalah analisa batu pasca extraxi batu/litotripsi, untuk menentukan tipe materi organik dan an organik. januari 2014 mimbar 13
artikel kesehatan
Gambar 2. Hasil operasi, tampak dua buah batu berwarna kuning kecoklatan KESIMPULAN Batu kelenjar liur sering terjadi karena aliran yang stasis dari saliva pada muara kelenjar liur yang tidak memiliki daya anti gravitasi. Batu kelenjar liur dapat berukuran besar dan multipel tergantung pada kandungan kalsium fosfat, alkalinitas saliva dan stasis aliran saliva. Pemeriksaan klinis dan radiologis serta analisa batu diperlukan pada penatalaksanaan terapi. Tindakan operasi dikerjakan untuk terapi kasus batu kelenjar sub mandibula yang letaknya di dalam ductus sub mandibula maupun pada glandula sub mandibula. DAFTAR PUSTAKA 1. Leung A K, Choi M C, Wagner G A. Multiple sialolthsand a sialolith of unusual size in the submandibularduct. Oral Surg, Oral Med, Oral Path, Oral radiol, Endo1999; 87: 331-333. 2. Cawson R A, Odell E W. Essentials of oral pathologyand oral medicine. 6th ed. pp 239-240. Edinburgh:Churchill Livingstone, 1998. 3. Steiner M, Gould A R, Kushner G M, Weber R, Pesto A.Sialolithiasis of the submandibular gland in an 8-year-old child. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol, OralRadiol, Endod 1997; 83: 188. 4. Zenk J, Benzel W, Iro H. New modalities in themanagement of human sialolithiasis. Minimallyinvasive therapy 1994; 3: 275-284.
NO 1 2 3 4 5 6
5. Tepan M G, Rohiwal R L. Multiple salivary calculi inWharton’s duct. J Laryngol Otol 1985; 99: 1313-1314. 6. Williams M F. Sialolithisis. Otolaryngologic Clinics ofNorth America 1999; 32: 819-834. 7. Akin I, Esmer N. A submandibular sialolith of unusualsize: a case report. J Otolaryngol 1991; 20: 123-125. 8. Hoggins G S. Large calcified mass in the submaxillarygland. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1968; 25: 679-681. 9. Naraynsingh V. Giant submandibular gland calculi.J Oral Maxillofac Surg 1985; 43: 384-385. 10. Zakaria M A. Giant calculi of the submandibularsalivary gland. Br J Oral Surg 1981; 19: 230-232. 11. Raskin S Z, Gould S M, Williams A C. Submandibularduct sialolith of unusual shape and size. J Oral Surg1975; 33: 142-145. 12. Mustard T A. Calculus of unusual size in Wharton’sduct. Br Dent J 1945; 79: 129. 13. Rust T A, Messerly C D. Oddities of salivary calculi. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1969; 28: 862-865. 14. Brusati R, Fiamminghi L. Large calculus of thesubmandibular gland: report of case. J Oral Surg 1973;31: 710-711. 15. Carr S J. Sialolith of unusual size and configuration. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol 1965; 20: 709-712. 16. Marchul F. Kurt A M, Dulguerov P, Lehmann W.Retrograde Theory in sialolithiasis formation. Archives of Otolaryngology- Head and Neck Surgery2001. 127 : 66-8. 17.Peter W B. Stephen A S, Jarg E H. Maxillofacial surgery second edition. Churchill livingstone.2007 p:667-670.
Hari Besar Kesehatan
TANGGAL 15 Januari 25 Januari 27 Januari 04 Pebruari 11 Pebruari 24 Maret Sumber
14 mimbar januari 2014
KETERANGAN Hari Kanker Anak Sedunia Hari Gizi Hari Kusta Se-Dunia Hari Kanker Se-Dunia Hari Penyakit Se-Dunia Hari Tuberkolosis Se-Dunia
: Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
berita bagian PROFIL PELAYANAN RSUD Dr Soetomo Surabaya di
D
alam pengobatan keganasan, radioterapi merupakan salah satu modal aktif disamping pengobatan keganasan lainnya (pembedahan, kemoterapi). Sampai saat ini 50 % - 60 % pasien keganasan masih memerlukan radioterapi. RSUD Dr. Soetomo Surabaya merupakan pusat rujukan wilayah Indonesia bagian timur, sehingga Instalasi Radioterapi juga merupakan pusat rujukan wilayah Indonesia bagian timur.
(konsultan) Onkologi Radiasi, Fisikawan Medis, Radiografer Radioterapi, Perawat Onkologi, Teknisi Medis, Administrasi serta personil lainnya yang berhubungan dengan pelayanan Radioterapi. JAM PELAYANAN
A. Konsultasi, pemeriksaan, evaluasi / follow up : Pasien umum : jam 09.00 - 14.00 Pasien klas I : jam 11.00 - 15.00 * Berikut ini profil pelayanan di Instalasi Radioterapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, mulai dari pelayanan poliklinik sampai pasien mendapat terapi radiasi. Rangkaian pelayanan ini berurutan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. PELAYANAN Pelayanan Radioterapi didukung oleh TIM yang berpengalaman terdiri dari: dokter Spesialis Radiologi
B. Perencanaan radiasi (mould, immobilisasi, simulator) Pasien umum : jam 09.00 – selesai Pasien klas I : jam 11.00 - selesai * C. Pelayanan Terapi Radiasi Pasien umum : jam 07.30 - selesai Pasien klas I : jam 08.30 - selesai * * Sesuai jadwal / menurut perjanjian januari 2014 mimbar 15
artikel bagian berita kesehatan PELAYANAN YANG TERSEDIA
Kegunaannya adalah menentukan target, organ resiko, teknik radiasi, distribusi dosis radiasi, sehingga sinar dapat tepat sasaran, dosis maksimal dan minimal pada jaringan normal sekitarnya Perlu import data pasien dari CT- Simulator. Macam computer perencanaan radiasi : Eclipse; ISIS 3 D
I. POLIKLINIK / KONSULTASI - Konsultasi, pemeriksaan : 1. Sebelum pasien menjalani radiasi, penentuan jenis radiasi 2. Selama pasien menjalani radiasi (evaluasi respon tumor, maupun efek samping / pengaruh radiasi) - Follow Up, setelah selesai menjalani radiasi II. PERENCANAAN RADIASI
A. MOULDING / IMMOBILISASI Sangat diperlukan dalam radioterapi Fungsi : untuk fiksasi / immobilisasi supaya dari hari ke hari posisi pasien selama radiasi tetap Macam : masker kepala, ganjal kaki, Breast board, bantal penyangga. Dibuat pasien merasa nyaman dan aman
B. PERENCANAAN RADIASI DENGAN KOMPUTER (Radiation Treatment Planning System / RTPS) Perencanaan ini sangat penting dilakukan sebelum pasien mendapat radiasi yang sesungguhnya. 16 mimbar januari 2014
C. SIMULATOR - Merupakan pesawat X-Ray yang digunakan untuk menentukan lokalisasi area radiasi berdasarkan hasil perencanaan computer perencanaan sebelumnya - Menentukan marker pada kulit pasien - Alat ini merupakan prototype pesawat radiasi, tetapi tidak digunakan untuk terapi - Macam-macam alat Simulator : 1. Simulator Konvensional 2. CT-Simulator Radioterapi III. TERAPI RADIASI A. TERAPI RADIASI EKSTERNA Merupakan alat khusus : - Sumber radiasi terletak di luar tubuh dan mempunyai jarak tertentu dari tubuh pasien - Mempunyai energi yang tinggi untuk membunuh sel kanker - Dapat mencakup tumor primer dan kelenjar getah bening regional (area radiasi lokoregional) Teknik Radiasi: dari yang konvensional (2D) sampai konformal 3 Dimensi (3D-CRT) dan Intensity Modulated Radiotherapy (IMRT) 1. Teknik 3D-CRT - Merupakan bentuk teknik terapi Radiasi yang menggunakan perencanaan Radiasi dengan CT-Scan Planning ( CT-Simulator ) - Pengaturan bentuk Radiasi yang sesuai bentuk target dilakukan dengan bantuan Multi Leaf
Collimator (MLC) yang dikendalikan oleh computer. Dengan teknik ini maka dosis optimum pada target, sementara jaringan normal mendapat dosis minimal - 3D-CRT merupakan metode standar terapi Radiasi di berbagai negara maju. Di RSUD Dr Soetomo Surabaya metode ini dugunakan sejak tahun 2007 2. Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik 3D-CRT, yang mana berkas sinar yang dibagi menjadi berkas-berkas yang lebih kecil sehingga tercapai intensitas sinar yang akurat pada tiap titik pada jaringan kanker. Hal ini dicapai dengan Modulasi atau pengaturan intensitas berkas sinar dengan bantuan komputer. Sehingga dosis pada jaringan normal dapat diatur sesuai dengan yang dikehendaki. Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, metode ini digunakan sejak awal September 2013 dengan alat-alat yaitu: 1 unit CLINAC 2300 iX Teknik IMRT
- Merupakan salah satu teknik radiasi yang berbeda dengan radiasi eksterna - Sumber radiasi di letakkan di dalam target atau di dekatkan pada target sehingga memberikan dosis yang sangat tinggi pada target dan minimal pada jaringan normal pada sekitar target - Teknik ini dapat digunakan sebagai pengobatan primer maupun sebagai booster Alat RSUD. Dr. Soetomo : Laju Dosis Tinggi (HDR), Sumber Radioaktif: Iridium 192 (Ir192), dengan teknik 2D / 3D S e b a g a i persyaratan untuk jaminan mutu dan kendali kualitas (QA/QC) peralatan radioterapi dalam pengobatan kanker, maka dilengk api p e r a l a t a n dosimeter :
1. Dosimeter invivo 2. Dosimeter absolute maupun relative 3. Dosimeter khusus untuk IMRT Untuk keamanan / keselamatan petugas, juga dilengkapi dengan : 1. Film badge 2. Pocket dosimeter 3. Thermoluminescent dosimeters (TLD)
Pesawat radiasi eksterna yang dipunyai RSUD. Dr. Soetomo , semuanya dilengkapi dengan Multi Leaf Collimator (MLC), sehingga bentuk lapangan radiasi menyerupai bentuk target dengan jumlah MLC masing-masing alat yaitu: Co-60 : 56 buah Clinac 2100 C : 80 buah Clinac 600 C/D : 120 buah Clinac 2300 iX : 120 buah B. BRAKHITERAPI
INFORMASI LEBIH LANJUT: Dapat menghubungi bagian informasi / resepsionis Instalasi Radioterapi Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Lt. 1 RSUD Dr Soetomo Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya Telepon: 031. 5501525 Ext. 3131, 3156, 031.5501763 HP : 085730449308 Fax : 031. 5043992 e-mail :
[email protected] januari 2014 mimbar 17
seputar soetomo
Tampak no. 2 dari kiri Arijanto Jonosewojo, dr, SpPD.FINASIM sebagai Ketua Prodi Pengobatan Tradisional Fakultas Kedokteran Unair menerima Piagam Penghargaan ‘KSATRIA BAKTI HUSADA ARUTALA’ atas jasanya dalam menggerakkan dan memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Kep.Menkes RI Nomor : 437/Menkes/SK/XI/2013)yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH pada Peringatan HKN ke 49, Tanggal 15 Nopember 2013 di Jakarta, foto bersama penerima piagam penghargaan lainnya.
Rapat IKABI di Jakarta, 15 Desember 2013, dengan topik "Kriminalisasi Dokter" dihadiri Pengurus Pusat IKABI & OPLB di lingkungan IKABI. Rapat berlangsung hangat dan kompak. Hadir dokter-dokter bedah dari RSUD Dr. Soetomo sebagai Pengurus IKABI, antara lain Prof. Paul Tahalele, Prof. Puruhito, Dr Urip Murtedjo. Nampak foto bersama dengan seluruh peserta rapat yang berasal dari seluruh Indonesia.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr Ekowati Rahajeng, SKM, MKes dan Kemenkes foto bersama Tim Penyusun Buku Protap (Juknis) Paliatif Kanker, antara lain dr. Drajad, SpB.Onk (Ketua MPI), dr. Urip Muertedjo, SpBKL (Ketua P3PN Palliatif RSUDDr. Soetomo), Prof. Netty, dr. Agus Ali Fauzi, dr. Erna, Dra Irmawati bersama Tim Penyusun Buku dari Senter Paliatif Bandung, Jakarta, Surabaya, Makasar dan Denpasar.
Workshop Bedah KL ke-23 tentang Midface Fracture Update (Maksilo Facial Update) telah berlangsung 17-18 November 2013 di Gedung SMF/Dep Bedah/GBPT RSUD Dr. Soetomo/FK Unair diikuti 54 dokter Spesialis Bedah Umum seluruh Indonesia dengan antusias karena para spesialis bedah umum ingin meningkatkan kompetensi bedah kepala leher di tempat tugas untuk melayani masyarakat dengan baik (melakukan update ilmu pengetahuan khusus Maksilo Facial Update). Foto bersama para peserta dengan para instruktur Bedah KL RSUD Dr. Soetomo - FK Unair.
18 mimbar januari 2014
Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara RSUD Dr. Soetomo dengan 7 bank (Bank Jatim, BRI, BNI, Mandiri, Bank OCBC NISP, CIMB Niaga) dalam rangka kerjasama ATM center pada Selasa, 12 Nopember 2013.
Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara RSUD Dr. Soetomo dengan RSU Haji Surabaya tentang kerjasama di bidang Sterilisasi Binatu pada Rabu 27 Nopember 2013.
Sehubungan dengan berakhirnya perjanjian kerjasama dalam rangka Rumah Sakit Jejaring Pendidikan, maka pada Selasa 31 Desember 2013 dilakukan penandatanganan Nota Kerjasama RS Jejaring antara RSUD Dr. Soetomo – FK Unair – RS Jejaring (20 RS : RS Darmo, William Booth, RSI A. Yani, RSI Jemursari, Adi Husada Undaan, Adihusada Kapasari, PHC, Al Irsyad, Putri, Premier, Husada Utama, Siloam, Mitra Keluarga Waru, Mitra Keluarga Satelit, RS Bedah, Onkologi, TNI AD Brawijaya, Syaiful Anwar Malang, Soedono Madiun, dan Jiwa Lawang. januari 2014 mimbar 19
Penyerahan sumbangan Ambulance oleh Bank Jatim kepada RSUD Dr. Soetomo yang diterima langsung oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo sebagai hadiah dalam rangka memperingati Hari Lahir RSUD Dr. Soetomo yang ke-75 pada Senin, 23 Desember 2013.
Studi Banding KPK RSAnutapura Palu, tanggal 12-13 November 2013.Tinjauan lapanganke IRNAObsgin, Ruang Bedah Flamboyan, dan Instalasi Sanitasi untuk melihat. Kepala Bidang Keperawatan, Yokbet M Lawani, SKM, M.Kes menyerahkan cinderamata kepada Agus S Wardoyo, SKM, Perwakilan Komite Mutu.
Edukasi Kesehatan kepada keluarga pasien di ruang tunggu Irna Obgyn oleh Satpol PP (kiri) dan kanan petugas Gizi melakukan edukasi di Ruang Irna Obgyn kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.
20 mimbar januari 2014
Aksi Solidaritas Dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo Rabu, 27 Nopember 2013
Aksi Solidaritas terhadap kasus yang menimpa dr. Ayu Sasiary Prawan dan rekannya yang ditahan akibat dugaan malpraktik oleh dokter-dokter RSUD Dr. Soetomo untuk keprihatinan atas kriminalisasi dokter dengan menunda pelayanan di Instalasi Rawat Jalan selama 2 jam dan dibuka pada jam 10.00, akan tetapi pelayanan Gawat Darurat tetap dilakukan pada Rabu 27 Nopember 2013. Aksi tersebut serempak dilakukan oleh dokter seluruh Indonesia. Gambar bawah tampak para dokter berdoa bersama dipimpin oleh Agus Ali Fauzi, dr, PGD. Pall. Med.
Bakti Sosial oleh Darma Wanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo dan DWP Fakultas Kedokteran Unair Ke YPAC dan YPAB Jl. Semolowaru Utara Surabaya Senin 9 Desember 2013
Dalam rangka memperingati HUT DWP ke-14 dan Hari ibu ke-85 DWP RSUD Dr. Soetomo dan DWP Fakultas Kedokteran Unair memberikan santunan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat dan Anak Buta. januari 2014 mimbar 21
artikel kesehatan sekilas info Peluncuran Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan Provinsi Jawa Timur Oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Di RSUD Dr. Soetomo, Selasa 31 Desember 2014
Peresmian berjalannya BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) Kesehatan di wilayah Jawa Timur diadakan di Ruang Oval IRD RSUD Dr. Soetomo oleh Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf pada Selasa 31 Desember 2013. Beliau juga mengatakan khusus pasien Kusta, hemophilia, dan thalassemia akan masuk pembiayaan Pemerintah Propinsi Jatim. Tampak atas penyerahan kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) kepada peserta langsung oleh Wagub. Dan bawah beliau berdialog dengan petugas kesehatan dan pasien.
Kelompok Budaya Kerja (KBK) Sanicare RSUD Dr. Soetomo meraih juara I Gelar Budaya Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim dan Kab/Kota se-Jatim Tahun 2013 dalam kelompok Bidang Jasa Non Medik. Lomba diadakan di Hotel Mustika Tuban pada 29-31 Oktober 2013 dengan jumlah peserta 17 kelompok. 22 mimbar januari 2014
Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan ke 14 dan Hari Ibu ke 85 DWP RSUD Dr. Soetomo & DWP Fakultas Kedokteran Unair Kamis, 19 Desember 2013
Tampak kiri peserta lomba Make Up sehari-hari untuk diri sendiri dan kanan para pemenang juara I s/d VI.
Pada acara tersebut juga dibagikan beasiswa bagi putra-putri yang berprestasi dari karyawan RSUD Dr. Soetomo untuk golongan I dan harian dengan pendidikan SD, SMP dan SLTA.
Di akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng nasi kuning oleh Ketua DWP RSUD Dr. Soetomo (kiri) dan kanan potongan tumpeng diserahkan kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo dan Dekan Fakultas Kedokteran Unair oleh Ktua DWP Fakultas Kedokteran Unair. januari 2014 mimbar 23
seputar soetomo Penilaian Akreditasi Rumah Sakit Selasa-Jum’at, 17 – 20 Desember 2013
Tim Surveior Akreditasi RS dari kiri Muki Reksoprodjo, dr, SpOG, Dr. Ina Rosalina, dr, SpAK, MKes, MHKes, Elzarita Arbain, dr, M.Kes, Josephine S. Boma, dr, MARS, Susihar, M.Kep dan Ruti Rubi, SKM.
Telaah dokumen terdiri dari kelompok Manajemen, Medis dan Perawatan.
Tampak kiri telusur ke Irna Jiwa Surveior berdialog langsung dengan pasien dan kanan telusur ke kantor Instalasi PKRS dan Humas Surveior mengamati Website RSUD Dr. Soetomo.
Pada akhir penilaian DirekturRSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH beserta jajarannya foto bersama Tim Surveior Akreditasi.
ruang seni
Kisah menyentuh hati (TENTANG IBU) Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang. Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Ana dengan malu-malu. “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”. Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai. “Tidak apa-apa,” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya. “Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,… ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah.” “Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri,” katanya kepada pemilik kedai. Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata, “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya.” Ana, terhenyak mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tsb? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya. Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang.” Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya. Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ..... januari 2014 mimbar 25
artikel kesehatan sekilas info
The controversy over ‘Merry Xmas’: Where’s the fatwa? Oleh : Achmad Munjid - Yogyakarta *)
C
hristmas is around the corner. Again, some Indonesian Muslims, such as the chairman of the Ulema Consultative Assembly (MPU) of Banda Aceh, have revived the annual controversy. They argue that it is haram, or prohibited, for Muslims to greet their Christian friends and neighbors by saying “Merry Christmas”. The greeting is feared to be a theological confirmation of the Christian doctrine, which is fundamentally irreconcilable with Islamic teachings. Many of those who promote the ban on Muslims saying “Merry Christmas” justify their position by referring to a fatwa or legal edict issued by the Indonesian Ulema Council (MUI) in 1981, and an opinion on the issue by Haji Abdul Malik Karim Amrullah, the highly respected cleric, widely known as Buya Hamka. Surprisingly, based on my research there is no mention of banning Muslims from saying “Merry Christmas” in the 1981 fatwa. Buya Hamka himself even explicitly argued that it was permitted for Muslims to say “Merry Christmas”. This manipulation by hard-liners is definitely suspicious. In 1974, during a regular morning talk show aired by the Indonesian Public Radio Channel (RRI), a listener asked Hamka, “What is the appropriate response for a Muslim when invited to attend a Christmas celebration?” Due to the lack of time, Hamka wrote out an explanation published by his Islamic magazine, Panji Masyarakat. By discussing the fundamental difference on the position of Jesus — as God’s incarnation in Christianity, and as only a human but recognized as a special prophet in Islam — Hamka explicitly mentioned that it was permitted to say “Merry Christmas” as an expression of religious tolerance. However, Muslims are not allowed to participate in Christmas rituals. He offered as an analogy that it was fully acceptable for Christians to wish Muslims a happy Idul Fitri, but they certainly would not join in the Islamic prayers. There was no controversy over Hamka’s explanation. In fact, there is nothing controversial. Years later, the MUI, chaired by Hamka, issued a fatwa dated March 7, 1981, on the same matter. Its content is similar in principle to his previous opinion, backed with more Islamic sources and a stronger argument. The fatwa was issued in response to a request made by the Religious Affairs Ministry. It was also aimed at addressing some concerns among Muslims caused by the increasing trend of joint Christmas (Natal Bersama) celebrations in public offices and schools. The power of Soeharto’s authoritarian New Order regime was greatest in the 1980s. Muslim groups were pushed aside as a “numeric majority” with no significant strategic role and positions in the economy, politics and bureaucracy. In contrast, more opportunities were opened to the Christian and Chinese minority groups. As a result, Muslims felt increasingly marginalized and profoundly disappointed. In relation to the joint Christmas events, Panji Masyarakat magazine reported the increasing numbers of Muslims students required to participate, from making financial donations to becoming choir singers or actors in Christmas
26 mimbar januari 2014
plays in their Christian schools. The Ulema Council identified these occurrences as a threat to the Islamic faith and principles. The MUI’s claim can be interpreted as rhetoric to raise Muslims’ bargaining power against the government and Christian minority groups who were politically and economically much better off. Yet, the fatwa never mentioned the prohibition of the “Merry Christmas” greeting. It does prohibit Muslim participation in Christmas events within the aforementioned context. The text of the fatwa was sent out to MUI local offices and was published in MUI’s bulletin. Soon it was spread to the general public and caught media attention — and the controversy followed. Alamsyah Ratu Prawinegara, the then religious affairs minister, who was actively promoting the Three Pillars of Harmony (Tri Kerukunan) — i.e. harmony among religions, harmony within religions and harmony between religious communities and the government — felt pushed aside and upset. First, he didn’t expect the fatwa to circulate to the general public. Second, it seriously threatened his harmony project. In a meeting with the MUI, Alamsyah expressed his disappointment and considered resigning. The MUI promptly responded by issuing a decree signed by Hamka declaring that it would cease circulating the fatwa — though its content remained valid. Due to the prolonged controversy and tension between MUI and the government, finally Hamka publicly announced his resignation. Nevertheless, again, neither Hamka nor the MUI had mentioned that Muslims couldn’t say “Merry Christmas”. Panji Masyarakat even published an article recommending
that a Muslim invited to a Christmas celebration should “come, sit and eat when the food is served” as long as he or she didn’t participate in the ritual aspect of Christmas. The prohibition is for participation in Christmas rituals, and not for attendance. So where did the idea of prohibiting the “Merry Christmas” greeting come from? Nobody knows. The sense of “feeling threatened”, as the scholar Mujiburrahman once wrote, is a possible explanation. The sense of being threatened, either among Muslims, Christians or other religious communities, has become the daunting atmosphere of inter-religious relations in Indonesia. Despite the radical shift of Muslims’ position from the periphery to the center of power of the New Order with the establishment of the Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) in 1990, some Muslims have stuck to being the “majority with minority mentality”. As the loser in the past, such Muslims still feel threatened and deeply jealous of not getting a fair share of the pie. After emerging victorious, however, they now may feel worried about losing their power. Even a normal expression of “Merry Christmas”, has been considered a threat to their faith and thus was prohibited. In the past, this kind of rhetoric was used to raise their bargaining power; today the same rhetoric is used to keep privileges and satisfaction as the powerful majority. However, maintaining the feeling of being threatened all the time, moreover when manipulated for political games, is extremely dangerous. Worsening discriminatory practices, even deadly persecution, against the Ahmadi, the Shiites and also the congregations of the Yasmin Church in Bogor and the Filadelfia church in Bekasi, and many other cases, are parts of the logical consequences related to this psychology of “feeling threatened” among the Muslim majority. The twisting of the prohibition of Muslim participation in the ritual aspect of the Christmas celebration as once espoused by Hamka, and reasserted in a MUI 1981 fatwa, to become a ban against Muslims saying “Merry Christmas”, is a reflection of how some Muslims desperately hold to their sense of feeling threatened. It also indicates an alarming intolerant attitude. We should not let it grow worse. Nobody, either a member of majority or minority group, is justified to manipulate the facts for the sake of his or her own group’s narrow interest at the expense of others. Otherwise, things will get even uglier and lead us all to dig out our own public graveyard. Nevertheless, again, neither Hamka nor the MUI had mentioned that Muslims couldn’t say “Merry Christmas”. *) The writer is a lecturer at the Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) at the Graduate School of Gadjah Mada University (UGM) in Yogyakarta. Sumber : Opinion di Harian Jakarta Post, Monday December 23, 2013.
10 Pesan Hidup Sehat Dalam Kedaruratan 1.
TERUS MEMBERIKAN ASI KEPADA BAYI 2. BIASAKAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN 3. MENGGUNAKAN AIR BERSIH 4. BUANG AIR BESAR / KECIL DI JAMBAN DAN BUANG SAMPAH DITEMPAT SAMPAH 5. MEMANFAATKAN PELAYANAN KESEHATAN 6. MELINDUNGI ANAK 7. MAKAN MAKANAN BERGIZI 8. TIDAK MEROKOK DIPENGUNGSIAN 9. MENGELOLA STRES 10. BERMAIN SAMBIL BELAJAR
berita website Website Bahasa Inggris launching di tanggal cantik
11 – 12 – 13
11 – 12 – 13 (11 Desember 2013) menjadi tanggal cantik dimana Instalasi PKRS & Humas RSUD Dr. Soetomo telah me-launching website RSUD Dr. Soetomo versi bahasa inggris. Website versi bahasa inggris ini dapat diakses melalui alamat rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/en/. Saat ini tersedia lima menu yang tersedia dalam website versi bahasa inggris ini, yakni : • Home, berisi halaman depan website versi bahasa Inggris. • Profile, berisi submenu terkait profil RSUD Dr. Soetomo : - Vision and Mission (Visi & Misi) - History (Sejarah) - About (Tentang Rumah Sakit) - Organizational Structure (Struktur Organisasi) • Health Service, berisi submenu terkait pelayanan secara umum yang dapat diberikan oleh RSUD Dr. Soetomo : - Facility (Fasilitas) - Service Requirement (Persyaratan Layanan) - Service Price (Tarif Pelayanan) - Period Time (Kurun Waktu Pelayanan) - Order (Tata Tertib) - Right and Obligation (Hak dan Kewajiban) • Museum, berisi foto-foto bersejarah RSUD Dr. Soetomo sebagai salah satu cagar budaya di Surabaya. • Contact Us, berisi formulir permohonan informasi sebagai jembatan komunikasi antara RSUD Dr. Soetomo dengan masyarakat internasional. Melalui website versi bahasa inggris ini diharapkan RSUD Dr. Soetomo mampu membuka gerbang untuk mewujudkan Rumah Sakit bertaraf Internasional. januari 2014 mimbar 27
artikel kesehatan sekilas info
RUMAH SAKIT KARANG-MENJANGAN TEMPO DOELOE SEWAKTU MASIH MENJADI “MARINE HOSPITAAL SOERABAJA” Oleh : Indropo Agusni * dan Urip Murtedjo *)
Pengantar : Beberapa tahun yang silam sewaktu masih menjabat Wakil Direktur RSU Dr.Soetomo Surabaya, Dr. Urip Murtedjo SpB kedatangan seorang tamu dari Belanda. Wanita tersebut khusus datang untuk menyerahkan sebuah album dari saudaranya (bekas tentara Belanda) yang pernah berkerja di “Marine Hospitaal Soerabaja” yang kini menjadi RSU Dr. Soetomo. Tampaknya foto foto tersebut dibuat sekitar tahun 1946, sesaat setelah tentara Jepang pergi. Karena foto foto tersebut cukup menarik untuk dicermati, khususnya menyangkut sejarah rumah sakit kita, beberapa foto “tempo doeloe” disajikan di bawah ini. Sekilas sejarah RSU Dr Soetomo Rumah Sakit ini pada awalnya didirikan untuk menggantikan rumah sakit umum yang lama (C.B.Z. Simpang / Centraal Burgelijke Ziekenhuis) yang telah penuh sesak oleh pasien. Dengan persiapan sekitar 10 tahun, akhirnya pada tanggal 29 Oktober 1938 dilakukan upacara peletakkan batu pertama rumah sakit baru (“Nieuwe C.B.Z”) di kampung Karangmenjangan. Rumah Sakit yang baru tersebut juga direncanakan untuk tempat praktek para mahasiswa kedokteran N.I.A.S. / Nederland Indische Artsen School yang kampusnya berseberangan dengan rumah sakit ( sampai saat ini tempat belajar di rumah sakit untuk para mahasiswa kedokteran tersebut masih berfungsi, yaitu ruang kuliah anak, interne dan obgyn). Menjelang rampungnya pembangunan rumah sakit ini pada tahun 1942, bala tentara Jepang datang menduduki Surabaya, semua orang Belanda ditangkap dan rumah sakit tersebut digunakan untuk keperluan angkatan laut Jepang (“ Kaigun Byoin”). Tahun 1945 setelah Jepang menyerah dan meninggalkan Surabaya, rumah sakit ini dimanfaatkan sebagai rumah sakit untuk angkatan laut Belanda dan dinamakan Marine Hospitaal Soerabaja. Pada masa perang kemerdekaan secara berangsur angsur tentara Belanda pergi meninggalkan Surabaya dan sebagian rumah sakit (bangunan depan yang dahulu dijadikan Paviliun Airlangga dan kini menjadi Pusat Onkologi Terpadu) digunakan oleh Angkatan Laut R.I. Pada awal 1960an didirikan Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) di daerah Wonokromo dan seluruh pegawai yang bekerja di Karangmenjangan beserta peralatan medisnya dipindah ke 28 mimbar januari 2014
RSAL. Pada tahun 1964 nama Rumah Sakit Umum Pusat (R.S.U.P) Surabaya diganti menjadi Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo sesuai dengan Surat Keputusan Pemerintah, untuk mengenang jasa pahlawan Nasional Dr. Soetomo. *) Team Sejarah Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya
Foto dari udara sekitar komplex rumah sakit pada tahun 1940an.
Foto dari udara Marine Hospitaal (sekarang menjadi Rumah Sakit Dr. Soetomo) di desa Karangmenjangan sekitar tahun 1940an.
Upacara militer di Rumah Sakit
Situasi di seputar rumah sakit. Dari beberapa foto yang diterima, terlihat bahwa bangunan utama dari ruangan untuk pasien (“zaal”) tidak banyak berubah hingga kini dan keadaannya cukup tenang dan sepi.
Lapangan parkir direktur saat ini rupanya sudah sejak dulu digunakan untuk apel dan upacara.
Sebagai rumah sakit militer, personil rumah sakitnya semua dari angkatan laut, termasuk para perawat (“zuster” atau “verplegeer”). Setiap pagi dilakukan apel untuk pergantian jaga, kecuali bila ada pembesar militer yang datang dilakukan upacara militer yang lengkap termasuk korps musik dan senapan. Terlihat struktur atap dari gallery / gang masih tetap sama seperti yang ada sekarang. Paramedis berpakaian putih dan berbaris dengan teratur layaknya anggota militer, sedang diperiksa oleh inspektur upacara.
Korps musik militer mengiringi upacara, tampaknya mereka berdiri di lapangan yang kini sudah berubah menjadi gedung pelayanan TB DOT.
Pasien yang dirawat inap cukup banyak, kebanyakan mereka adalah anggota angkatan laut (marinir Belanda). Terlihat dari foto dari salah satu “zaal” untuk pasien laki laki, dengan tempat tidur pasien yang khas.
Serdadu angkatan laut Belanda berpose dengan para zuster di Marine Hospitaal Karangmenjangan. Salah satu dari mereka adalah keluarga yang menyumbangkan foto foto ini. Keluarga Anneke Lugthart berasal dari Den Haag yang menyumbang fotofoto bersejarah ini. Karena ayahnya Lugthart bertugas sebagai tentara Belanda di Surabaya. januari 2014 mimbar 29
artikel kesehatan sekilas info
10 Tanaman Penyerap Polutan Berbahaya 2. Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis)
K
ebanyakan orang tidak mengerti mengapa mereka merasa sakit. Mereka mungkin tidak tahu bahwa di dalam rumah, berbagai racun hadir setiap saat: toluena, xilena, etil asetat, metilen, aseton dan kloroform. Tiga racun lain bahkan merupakan ancaman utama: benzena, trichloroethylene dan formaldehida yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, seperti asma, kanker dan berbagai alergi. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di NASA dan Associated Landscape Contractors of America (ALCA) telah menemukan bahwa ada berbagai tanaman hias yang bisa membuat udara rumah bersih, murni dan seimbang. Tanaman-tanaman ini tidak hanya menyerap polutan, tapi juga mengenyahkan gas-gas berbahaya dari udara. Bagaimana, luar biasa, kan? Apa dan bagaimana bentuk dari tanaman-tanaman yang sangat berguna untuk melawan polutan ini, mari kita lihat bersama-sama 1. Spider Plant (Chlorophytum comosum)
Tanaman eksotis yang anggun dengan daun melengkung dan berjumbai. Pakis Boston bertindak sebagai humidifier alami. Pakis Boston akan tumbuh lebih baik lagi jika berada di tempat berkondisi lembab. Dengan melepaskan kelembaban ke udara, mereka menghapus polusi udara jahat seperti benzena, formaldehida dan xilena. Selain itu tentunya juga menyediakan udara bersih di dalam rumah. 3. English Ivy (Hedera helix)
Meskipun daunnya beracun, English Ivy adalah houseplant yang sangat populer dan paling cocok bagi penderita asma dan alergi. Mudah tumbuh di bawah sinar matahari cerah, tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menghilangkan benzena, formaldehida serta berbagai bahan kimia beracun yang dikeluarkan oleh bahan sintetis. 4. Areca Palm (Chrysalidocarpus lutescens)
Spider plant merupakan tanaman yang tumbuh dengan cepat. Tanaman ini bagus untuk menghilangkan gas beracun dan polutan lain, seperti formalin dan xylene. Untuk mendapatkan efek yang lebih baik, tanaman ini harus diletakkan di dapur, di dekat perapian atau di tempattempat di mana karbonmonoksida terakumulasi. 30 mimbar januari 2014
Tumbuhan ini sangat sensitif dan dikenal sebagai humidifier. Meskipun tanaman ini tumbuh lambat dan membutuhkan perawatan sepanjang tahun, namun tanaman ini dapat disimpan di mana saja, terutama di sebelah furnitur yang baru dipernis atau di ruangan berkarpet. Tanaman ini membantu menetralisir racun mematikan, seperti formalin dan xilena
8. Snake Plant (Sansevieria trifasciata)
5. Golden Pothos (Epipremnum aureum)
Juga dikenal sebagai Devil’s Ivy atau Silver Vine, Golden Pothos adalah tanaman yang sangat invasif. Dengan daunnya yang hijau dan batangnya yang progresif, tanaman ini dapat merambati daerah sekitarnya. Tanaman ini sangat efisien untuk menghilangkan polutan dalam ruangan seperti formaldehida, benzena dan xilena. Tapi berhati-hatilah, karena tanaman ini beracun bagi anjing, kucing, bahkan anak-anak. 6. Aloe Vera (Aloe barbadensis)
Banyak digunakan sebagai tanaman hias, tanaman yang di Indonesia dikenal dengan nama lidah mertua ini merupakan tanaman cemara abadi yang toleran terhadap kurangnya air dan hujan. Ilmuwan menemukan bukti bahwa tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap formaldehida, nitrogen oksida dan berbagai bahan kimia lain yang hadir di udara. Satu tanaman dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi. 9. Marginata (Dracaena marginata) Seseorang tidak dapat mengabaikan keindahan marginata, tanaman yang memiliki daun tipis berkilau dengan tepian merah. Tidak hanya menghilangkan formalin dan benzene dari udara, tanaman ini juga mampu menyaring racun lain yang hadir di udara. Namun, perawatan yang tepat harus diambil saat menempatkan tanaman di dalam rumah karena bisa menjadi racun bagi anjing peliharaan anda. 10. Peace Lily (Spathiphyllum)
Kita semua tahu bahwa lidah buaya dihadirkan dalam banyak produk perawatan kulit. Tidak hanya berguna bagi kulit, tanaman ini juga mampu menyaring emisi gas dari bahan berbahaya beracun. 7. Chinese Evergreen (modestum aglaonema)
Sebagai tanaman pembersih udara yang sangat baik, Chinese evergreen merupakan tanaman herbal abadi. Tanaman ini akan tumbuh lebih baik lagi dengan sedikit air dan cahaya minimum. Tanaman ini dapat menyaring racun udara seperti benzena dan formaldehida .
Peace lily terkenal karena mampu mengurangi racun dalam ruangan yang dapat menyebabkan kanker. Peace lily sangat bagus dalam membersihkan udara. Membantu menghilangkan benzena dan formaldehida. Tak diragukan lagi tanaman ini disarankan untuk rumah yang memenuhi istilah “sindrom bangunan sakit.”
Sumber Artikel Copyright 2013 Info Spotlite - ALL RIGHTS RESERVED POWERED BY BLOGGER.COM Template by Kang Ismet Published by GBTemplates januari 2014 mimbar 31
tokoh Bekerja yang Iklas dan Memiliki Tangung Jawab Tidak Harus Diawasi oleh Pimpinan
SUWANTO. SH.,MH
Kepala Seksi Penelitian RSUD Dr. Soetomo RIWAYAT PEKERJAAN Mulai berkerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, sebagai tenaga Honorer di SATGAS PAMTIB atau SATPOL-PP, sejak 1986 s/d 1991 dengan mengandalkan ijazah SMA. Tahun 1991 s/d 1992 menjadi Staf Rumah Tangga dan diangkat menjadi Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS). Kemudian pada 1993 diangkat menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS) dan mengikuti Latihan Prajabatan (LPJ). Tahun 1994 s/d 2004 diangkat menjadi Kepala Laundry yang sekarang berubah nama menjadi Instalasi Stirilisasi & Binatu (ISB). Tahun 2004 s/d 2012 dirotasi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, menjadi Kaur (Kepala Urusan) Pembinaan di kepegawaian, yang dulu dijabat oleh Ka.Sub Bag. Tahun 2012 diberi amanah menjadi kepala seksi Penelitian (Ka.Sie Penelitian) di Bidang Penelitian & Pengembangan, sampai dengan sekarang. PENGALAMAN SELAMA BEKERJA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA Selama ± 28 tahun saya mengabdi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Banyak sekali pengalaman. Mulai menjadi staf di SATGAS PAMTIB atau SATPOL-PP, Staf Rumah Tangga, Kepala Laundry, Kaur Pembinaan di Kepegawaian, hingga sekarang menjadi Kepala Seksi Penelitian di Bidang Penelitian & Pengembangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Adapun pengalaman tugas di Stirilisasi & Binatu. a) Dulu laundry tidak sebagus sekarang, tempatnya tidak layak, airnya banjir dan tidak ada tekelnya. Tenaga ±42 karyawan. Sebagai karyawan cara bekerjanya tidak mau melakukan pekerjaan sesuai dengan Tupoksinya. Maklum dulu laundry hanyalah tempat pembuangan pegawai yang bermasalah. b) Pada 1996, kami adakan reformasi manajemen ± 20 orang. Kami adakan pembinaan dan arahan. Kala itu kami berkerjasama dengan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, mencarikan tempat yang sesuai dengan SDM masingmasing. Alhamdulilah berjalan dengan baik. Mereka kita rotasi di beberapa unit kerja yang membutuhkan sampai sekarang. c) Pada 1997, Laundry mendapat bantuan mesin Jesernig (dari Austria), 3 mesin cuci, 3 mesin pengering, 1 mesin setrika (Besar), dan 3 mesin press roll kecil. Pada waktu itulah kami diberikan kesempatan untuk mengembangkan, menata ruangan, dan sebagainya. Hingga sekarang seperti itu keadaanya dan belum berubah sampai dengan saat ini. d) Pada 1997, dulu detergen di CSSD menganggarkan sendiri, Laundry juga menganggarkan sendiri. Waktu itu kami memberanikan diri meminta ijin Wakil Direktur Umum & Keuangan untuk detergen harus 1 (satu) pintu, yaitu di laundry. Walaupun berat halanganya akhirnya terlaksana juga sampai sekarang. e) Tahun 2001 s/d 2004, saat itu RSUD Dr. Soetomo Khususnya, di bagian Laundry merasa bangga karena pernah bekerjasama dengan beberapa Rumah Sakit Swasta (RS Mitra Keluarga, RS Undaan) dalam bidang jasa mencuci di Laundy RSUD Dr. Soetomo. Hebat bukan! 32 mimbar januari 2014
f ) Tahun 2004 s/d 2012, menjadi Ka. Urusan Pembinaan dan Kesejahteraan di Kepegawaian. Tugas pokok saya sehari-hari adalah: • Mengadakan pembinaan terhadap PNS yang melakukan pelangaran disiplin PNS. • Selama di kepegawaian kami telah menyelesaikan beberapa kasus berat dan ringan. Secara global antara lain baik Dokter, Perawat, TU, dan sebagainya ± 34 PNS, yang dikeluarkan secara tidak hormat dan dengan hormat, dan masih banyak hal sanksi disiplin yang berupa penurunan pangkat, penundaan gaji berkala, sesuai tingkat kedisiplinannya yang pernah kita proses sesuai dengan PP 30 Tahun 1980. Pada waktu itu belum berlaku PP no 53 Tahun 2010. • Tidak kalahnya pemrosesan PP 10 Tahun 1983 Tentang Perceraian di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yang banyak sekali terjadi. • Dan saat ini saya mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Penelitian, di Bidang Penelitian & Pengembangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. • Itulah gambaran keluh dan kesah dari pengalaman saya selama berkerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Saya telah mendapat kepercayaan dari Pimpinan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, sebagai Konsultan Hukum. Itulah yang dapat kami sampaikan, walaupun penuh dengan resiko. Tapi itu semua kita ambil hikmahnya. Karena itu semua amanah dan dinas yang harus kita jalankan, yang diberikan oleh Pimpinan RSUD Dr. Soetomo Suarabaya. PESAN-PESAN 1. Selalu bersyukur pada Allah SWT, jangan meningalkan sholat malam. 2. Bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, tidak harus diawasi, dengan tabah menghadapi cobaan/ rintangan. Sehingga pekerjaan cepat selesai 3. Menjauhkan diri dari rasa iri, dengki, dan su´udhon. Dan harus percaya diri sesuai dengan kompetensi yang kita miliki. RIWAYAT HIDUP • Lahir di Nganjuk, tanggal 30-11 1964 saya adalah Putra
Hari Gizi, 25 Januari
WHO
tunggal dari Bpk. Sidik S (Almarhum), dan Ibu Karsilah. Tahun 1993 saya menikah dengan istri saya (Sumiati) yang kini berprofesi sebagai Perawat di Poli Klinik THT. Dan telah dikaruniai seorang anak Putri yang sekarang masih menyelesaikan studi kuliahnya di fakultas hukum Universitas Airlangga semester VII. • Riwayat Pendidikan a. Lulus Sekolah Dasar Negeri Nganjuk tahun 1977 . b. Lulus Sekolah menenengah pertama Marhenis Nganjuk tahun 1981. c. Lulus Sekolah menenengah Atas 4 Surabaya tahun 1984/1985. d. Lulus Sarjana Pendidikan Universitas Tritunggal Surabaya tahun 1994.
e. Lulus Sarjana Hukum Universitas Bayangkara Surabaya tahun 1998. f. Lulus Megister Hukum Universitas Narotama Surabaya tahun 2008. g. Lulus Pendidikan Khusus Profesi Advokasi Surabaya tahun 2004. h. Lulus Pendidikan Profesi Advokasi Peradi (AAI) Jakarta, 8 September 2007. i. Lulus mengikuti ujian badan nasional sertifikasi Profesi Kompetensi (Asesor) Jakarta, 19 februari 2007 j. Lulus IICT Indonesian Institute, For Conflict, Transformation Jakarta, tahun 2011 sebagai Mediasi yang disahkan oleh Mahkamah Agung (MA) k. Pada saat ini saya masih melanjutkan pendidikan formal S3 Hukum di UNAIR (Universitas Airlangga). januari 2014 mimbar 33
ruang wanita
DIET UNTUK KANKER JUS TOFU REMPAH
(5 porsi), Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo BAHAN : • 200 gr Tofu / Tahu Sutra • 160 gr susu bubuk • 50 gr gula merah • 100 gr gula pasir • 1 batang serai • 1 batang daun pandan • 2 batang cengkeh • 2 cm kayu manis • 800 ml air • Es batu secukupnya
BOLA – BOLA SWEET FANTASI (5 porsi = 20 buah), Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo Bahan : • 150 gr Biskuit • 80 gr Susu bubuk • 50 gr Kacang sangrai, cincang • 50 gr Kismis, cincang • 20 gr Madu • 5 sendok makan Air Matang Bahan Lapisan : • 50 gr Coklat blok merah muda Cara Membuat : 1. Tumbuk kasar biskuit, campurkan dengan kacang sangrai, kismis dan susu bubuk, aduk hingga tercampur rata 2. Masukkan madu dan air matang sedikit demi sedikit sampai adonan tercampur rata 3. Bentuk adonan bulat – bulat sebesar telur puyuh (± 20 gram ), sampai adonan habis 4. Tim coklat blok hingga meleleh, masukkan bulatan biskuit kedalam coklat satu persatu hingga bulatan habis 5. Kemudian tiriskan dan masukkan kedalam kulkas hingga coklat membeku, setelah itu keluarkan dan siap disajikan Nilai Gizi Per Porsi : Energi = 365,04 kkal, Protein = 10,24 gram, Lemak = 14,66 gram, Karbohidrat = 51,52 gram 34 mimbar januari 2014
Cara Membuat : 1. Rebus air bersama serai, cengkeh, kayu manis, daun pandan, gula merah dan gula pasir, sampai mendidih 2. Setelah mendidih masukkan tahu sutra ± 5 menit, lalu dinginkan 3. Setelah dingin masukkan kedalam blender bersama dengan susu, blender hingga halus dan tercampur rata 4. Sajikan dengan es batu Nilai Gizi Per porsi : Energi = 274,7 kkal, Protein = 11,08 gram, Lemak = 4,74 gram, Karbohidrat = 49,62 gram
ruang unik & lucu Maaf Ya Dek, Tidak Sengaja … Pada suatu malam jam 24.00, suster A menyuruh mahasiswa SI praktek management keperawatan memasang infus untuk persiapan operasi. ZR.A : Dek tolong pasang infus ibu liza dengan cairan RL Mahasisawa : ya bu, berapa tetes permenit? Zr.A : 21 tetes permenit, kalau gak bisa pasang sekali panggil saya dek.. Mahasiswa : Ya Bu Mahasiswa pun mencoba memasang ternyata gagal dan memanggil suster A yang mau ke toilet untuk BAB Mahasiswa : Bu saya tidak bisa pasang, pasien agak gelisah Zr.A : (tadinya mau ke toilet mengurungkan niat untuk BAB sembari menahan dia pun pergi ke pasien demi tugas dan tanggung jawabnya) Zr.A : dek, tolong stuingkan tangan bu liza ya... Mahasiswa : ya bu Zr.A : bukan gitu dek (Zr A sembari mengajarkan cara stuing yang benar) Begini Iho dek.., (tiba-tiba terdengar suara ”prettt tettttt” dari arah suster A) Mahasiswa : (mahasiswa langsung memandang zr.A) suuuuaraa apatu bu??..(dengan wajah takut untuk bertanya) Zr.A : maaf ya dek gak sengaja kelepasan (dengan menahan malu) Mahasiswa : ahk gak apa apa ,sesuai moto utamakan pasien di atas kepentingan pribadi hehehehe (dengan tersenyum) ZrA : (malu dan salting) zrA melanjutkan memasang infus Inilah salah satu cerita diruanganq. Siti Hotijah, Ruang Merak
SALAH CABUT Jam dinding ruang merpati menunjukkan pukul 04.00 wib, dimana wáktu itu perawat ruang merpati sedang sibuk mempersiapkan injeksi dan pasien-pasien yang akan ditranfusi darah. Seperti biasanya sebelum melakukan tranfusi darah, pasien-pasien di ukur suhunya menggunakan thermometer. Perawat ruang merpati sibuk mencari thermometer, perawat sibuk kesana kemari mencari thermometer namun tidak menemukan juga. Lalu perawat menanyakan kepada siswa: Perawat : “dek, di mana thermometernya?” Siswa : “dibawa teman saya bu.” Perawat berjalan mendatangi siswa yang sedang melakukan observasi. Perawat : “dek, tempnya mana?” Dengan sigap siswa menarik benda yang dekat dengan ketiak pasien, dengan seketika pula pasien berteriak. ”Adoooh, mbak !” Siswa : ”eh, maaf bu, maafkan saya ya bu.” Pasien : “ati-ati mbak, sakit.” Perawat kaget dan menahan tertawa karena mengetahui bahwa yang dicabut bukan thermometer melainkan putting SUSU si pasien, hahahahaha. Semua perawat ruang merpati tertawa terpingkal-pingkal Hahahahaha !!!!!!! ada-ada saja. Dini Akhirillah Fitriyah, Amd.keb - Ruang merpati LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RSUD Dr. SOETOMO
Suatu hari di sela jam istirahat siang ........ Di Kantin Buk Ni IKK yang sudah kondang, sayup-sayup terdengar percakapan sebagai berikut : ”Eh Yos, sudah dengar kabar tentang kejadian semalam,” tanya Bagus kepada Yosy teman PPDSnya. ”Iya gila..., masak Si Dul masih umur 13 tahun sudah bawa mobil sendiri,” kata Y ”What!, apa ... !!, Kamar Mayat Kebakar ?” tanya Yosy setengah tersedak makanan. ”lya, tapi untunglah hanya 3 mayat yang ditemukan tewas dan 4 lainnya berhasil menyelamatkan diri,” jawab Sony datar. Ufff. .... huk huk..... ganti seorang cewek yang tersedak mendengar ucapan lucu dokter Sony. Dengan muka malu dan masih terbatuk-batuk, cewek tersebut berkata, ”Iiihhh dokter tak pikir serius.....,” kata cewek sok akrab. Saya dan teman yang ikut nguping pembicaraan spontan bilang,” Asem..., isok-isok aeh .... Demikianlah ........
Saya masuk ke dalam Tim Pembantu Pemantau Kawasan Tanpa Rokok (TPPKTR) di RSUD Dr. Soetomo. Saat kami inspeksi ke lapangan untuk mendata pasien atau keluarga pasien yang merokok di Iingkungan rumah sakit untuk kami berikan teguran dan penyuluhan terkait bahaya rokok, ada suatu kejadian yang lucu dan menggelitik bagi kami. Saat itu hari Senin, 9 September 2013 pukul 09.30 wib kami melakukan inspeksi di lokasi taman GPDT, kebetulan saat itu kami menjumpai perokok yang bernama Mohammad Choiri, karena taman GPDT itu masih termasuk ke dalam kawasan rumah sakit yang dilarang untuk merokok, kemudian kami menegur, pak...... mohon maaf tidak boleh merokok di kawasan ini, kemudian Mohammad Choiri (Si perokok) menjawab kénapa gak boleh, kan tidak ada tanda larangan merokok di tempat ini. Kemudian kami beritahu bahwa tanda larangan itu ada pak tetapi lokasinya di depan IRD, kemudian Mohammad Choiri (si perokok) menjawab, Ihoooo ... bagaimana sampeyan ini yang dilarang kan di depan IRD, bukan di taman GPDT......., dengan jawaban itu kami sempat tersenyum kecil .... oh... ya, ya ... benar juga orang itu heeee..... bisa saja orang ini menjawab padahal dia sudah salah.
Lutfi Abdillah - Instalasi Farmasi
Suhariono - Instalasi Sanitasi dan Lingkungan
”SlANG ITU ......”
januari 2014 mimbar 35
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!!
ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
Jawaban Su Doku 8
7
6
3
4
5
1
9
2
3
2
5
9
1
6
8
4
7
1
4
9
2
7
8
5
3
6
6
3
4
7
8
1
2
5
9
5
1
7
3
2
9
6
8
4
9
8
2
6
5
4
3
7
1
7
9
3
5
6
2
4
1
8
2
5
1
8
4
7
9
6
3
4
6
8
1
9
3
7
2
5
7
1. Abdul Malik SMF Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo 2. Susanto SMF Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo
Tebak Siapa Dia: Susanto SMF Ilmu Bedah RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya : 1. Ahmad Brianto, A.Md.PK Bidang Pemasaran & Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo 2. Eka Susilowati KPRI RSUD Dr. Soetomo RSUD Dr. Soetomo
8
8
9 5
3
3
2
1
6
7
4
5
5
9
8 4
1 6
4 1
8
1 3
1
3
Pemenang Su Doku : Pemenangnya :
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 17, No.4 :
36 mimbar januari 2014
5
8
2
3
Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : 1. Setiawan IRD Lantai I (Berita Utama & Artikel Kesehatan) 2. Maejo, S.sos Irna Medik (Artikel Kesehatan)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tenaga gizi sebagai salah satu dari jenis tenaga kesehatan, berwenang untuk menyelenggarakan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Dan Praktik Tenaga Gizi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585); 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 603); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan. 2. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki atau meningkatkan, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit. 3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 4. Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut STRTGz adalah bukti tertulis yang diberikan
januari 2013 mimbar
i
oleh Pemerintah kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Surat Izin Praktik Tenaga Gizi yang selanjutnya disingkat SIPTGz adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik pelayanan gizi secara mandiri. 6. Surat Izin Kerja Tenaga Gizi yang selanjutnya disebut SIKTGz adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan. 7. Standar Profesi Tenaga Gizi adalah batasan kemampuan minimal yang harus dimiliki/dikuasai oleh tenaga gizi untuk dapat melaksanakan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi secara profesional yang diatur oleh organisasi profesi. 8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. 9. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. 10. Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi yang selanjutnya disingkat MTKP adalah lembaga yang membantu pelaksanaan tugas MTKI. 11. Organisasi Profesi adalah Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Pasal 2 Dalam Peraturan Menteri ini diatur segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pelayanan Gizi yang harus dilaksanakan oleh Tenaga Gizi dalam melaksanakan pekerjaan dan praktik Pelayanan Gizi. BAB II PERIZINAN Bagian Kesatu Kualifikasi Tenaga Gizi Pasal 3 Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai berikut: a. Tenaga Gizi lulusan Diploma Tiga Gizi sebagai Ahli Madya Gizi; b. Tenaga Gizi lulusan Diploma Empat Gizi sebagai Sarjana Terapan Gizi; c. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi; dan d. Tenaga Gizi lulusan pendidikan profesi sebagai Registered Dietisien. Pasal 4 (1) Tenaga Gizi Ahli Madya Gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan merupakan Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien. (2) Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi, dan Sarjana Gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dan huruf c yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan Tenaga Gizi Nutrisionis Registered. (3) Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi atau Sarjana Gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dan huruf c yang telah mengikuti pendidikan profesi dan telah lulus uji kompetensi serta teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien. Bagian Kedua Sertifikat Kompetensi dan STRTGz Pasal 5 (1) Tenaga Gizi untuk dapat melakukan pekerjaan dan praktiknya harus memiliki STRTGz.
ii
mimbar januari 2013
(2) Untuk dapat memperoleh STRTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tenaga Gizi harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai peraturan perundangundangan. (3) STRTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun. (4) STRTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (5) Contoh STRTGz sebagaimana tercantum dalam Formulir I terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 STRTGz yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan. Bagian Ketiga SIPTGz dan SIKTGz Pasal 7 (1) Tenaga Gizi dapat menjalankan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri atau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. (2) Tenaga Gizi yang menjalankan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien. (3) Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. (4) Dalam hal tidak terdapat Tenaga Gizi Registered Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered dapat melakukan Pelayanan Gizi secara mandiri atau berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang bersangkutan bekerja. Pasal 8 (1) Setiap Tenaga Gizi Registered Dietisien yang melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri dan bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIPTGz. (2) Setiap Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered yang melakukan pekerjaan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIKTGz. Pasal 9 (1) SIPTGz atau SIKTGz diberikan kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki STRTGz. (2) SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/ kota. (3) SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku untuk 1 (satu) tempat. Pasal 10 (1) Untuk memperoleh SIPTGz atau SIKTGz, Tenaga Gizi harus mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dengan melampirkan: a. fotokopi ijazah yang dilegalisir; b. fotokopi STRTGz; c. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik; d. surat pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau tempat praktik Pelayanan Gizi secara mandiri; e. pas foto terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah; rekomendasi dari kepala dinas kesehatan f. kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk; dan
g. rekomendasi dari Organisasi Profesi. (2) Apabila SIPTGz atau SIKTGz dikeluarkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, persyaratan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f tidak diperlukan. (3) Contoh surat permohonan memperoleh SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana tercantum dalam Formulir II terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (4) Contoh SIPTGz atau SIKTGz sebagaimana tercantum dalam Formulir III dan Formulir IV terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11 (1) Tenaga Gizi warga negara asing dapat mengajukan permohonan memperoleh SIKTGz setelah: a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1); b. melakukan evaluasi dan memiliki surat izin kerja dan izin tinggal serta persyaratan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan c. memiliki kemampuan berbahasa Indonesia. (2) Tenaga Gizi warga negara Indonesia lulusan luar negeri dapat mengajukan permohonan memperoleh SIPTGz atau SIKTGz setelah: a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1); dan b. melakukan evaluasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) SIPTGz dan SIKTGz berlaku sepanjang STRTGz masih berlaku dan dapat diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan. (2) Tenaga Gizi yang akan memperbaharui SIPTGz atau SIKTGz harus mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2). Pasal 13 (1) Tenaga Gizi hanya dapat melakukan pekerjaan dan/ atau praktik paling banyak di 2 (dua) tempat kerja/ praktik. (2) Permohonan SIPTGz atau SIKTGz kedua dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz pertama. BAB III PELAKSANAAN PELAYANAN TENAGA GIZI Pasal 14 (1) Tenaga Gizi yang memiliki SIKTGz dapat melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa: a. puskesmas; b. klinik; c. rumah sakit; dan d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. (2) Tenaga Gizi yang memiliki SIPTGz dapat melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri. Pasal 15 (1) Tenaga Gizi yang akan memberikan Pelayanan Gizi secara mandiri harus memiliki peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan konseling gizi dan Pelayanan Gizi di berbagai fasilitas. (2) Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Daftar Peralatan terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 16
Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mengijinkan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz untuk melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut. Pasal 17 Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik; b. pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi; c. pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi; dan d. melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar. Pasal 18 Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dalam (1) melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, hanya terbatas pada: a. pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sehat dan dalam kondisi tertentu yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dewasa, dan lanjut usia; dan b. pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sakit tanpa komplikasi. Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi sebagaimana (2) dimaksud pada ayat (1), Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien berada dalam bimbingan Tenaga Gizi Registered Dietisien. (3) Tenaga Gizi Nutrisionis Registered dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 sesuai dengan standar profesi. (4) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Tenaga Gizi Registered Dietisien dalam melaksanakan Pelayanan Gizi juga memiliki kewenangan yang meliputi: a. menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi diet dari dokter; b. menangani kasus komplikasi dan non komplikasi; c. memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet tidak sesuai dengan kondisi klien/ pasien; dan/atau d. merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet ke dokter spesialis yang berkompeten. Pasal 19 (1) Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi wajib melakukan pencatatatan. (2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disimpan selama 5 (lima) tahun. Pasal 20 Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai hak: a. memperoleh perlindungan hukum selama menjalankan pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi; b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien/klien atau keluarganya; c. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi; d. menerima imbalan jasa profesi; dan e. memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi (1) mempunyai kewajiban: a. menghormati hak pasien/klien;
januari 2013 mimbar iii
b. memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/ klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan Pelayanan Gizi; c. merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani; d. menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan e. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional prosedur. (2) Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi harus membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 22 (1) Menteri, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, MTKI, dan MTKP melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pekerjaan dan praktik Tenaga Gizi dengan mengikutsertakan Organisasi Profesi. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh Tenaga Gizi. Pasal 23 (1) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib melaporkan Tenaga Gizi yang bekerja dan berhenti bekerja di fasilitas pelayanan kesehatannya pada tiap triwulan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dengan tembusan kepada Organisasi Profesi. (2) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota wajib melaporkan Tenaga Gizi yang bekerja di daerahnya setiap 1 (satu) tahun kepada kepala dinas kesehatan provinsi. Pasal 24 (1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) Menteri, pemerintah daerah provinsi atau kepala dinas kesehatan provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat memberikan tindakan administratif kepada Tenaga Gizi yang melakukan pelanggaran pekerjaan dan praktik Pelayanan Gizi dalam Peraturan Menteri ini. (2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan/atau c. pencabutan SIPTGz dan/atau SIKTGz. Pasal 25 (1) Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat merekomendasikan pencabutan STRTGz kepada MTKI terhadap Tenaga Gizi yang melakukan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi tanpa memiliki SIPTGz atau SIKTGz. (2) Pemerintah daerah kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat mengenakan sanksi teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan pencabutan izin Fasilitas Pelayanan Kesehatan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mempekerjakan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26
iv
mimbar januari 2013
(1) Tenaga Gizi lulusan Diploma Tiga, Diploma Empat, Sarjana Gizi yang telah menjalankan pekerjaan Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau fasilitas Pelayanan Gizi lain paling singkat selama 5 (lima) tahun sebelum Peraturan Menteri ini dikeluarkan diberikan sertifikat Registered Dietisien. (2) Sertifikat Registered Dietisien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Organisasi Profesi. (3) Tenaga Gizi yang telah menjalankan pekerjaan Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau fasilitas Pelayanan Gizi lain sebelum ditetapkan peraturan ini, harus memiliki STRTGz sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Tenaga Gizi yang telah menjalankan pekerjaan Pelayanan Gizi baik pekerjaan Pelayanan Gizi secara mandiri ataupun bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebelum ditetapkan Peraturan Menteri ini, dinyatakan telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz berdasarkan Peraturan Menteri ini. (5) Tenaga Gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus telah memiliki SIPTGz atau SIKTGz berdasarkan Peraturan Menteri ini paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan. Pasal 27 Standar Profesi Gizi yang ditetapkan oleh Organisasi Profesi masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini dan belum ditetapkan yang baru oleh Organisasi Profesi. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mematuhinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 25 Maret 2013 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NAFSIAH MBOI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd
AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 477
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI DAFTAR PERALATAN PRAKTIK TENAGA GIZI 1. Food model; 2. Tempat mencuci tangan; 3. Timbangan berat badan; 4. Pengukur tinggi badan (microtoise); 5. Skinfold calipper; 6. Poster Gizi seimbang; 7. Buku Penuntun/Pedoman Konseling Gizi; 8. Leaflet Gizi (Diet untuk semua kasus sesuai Penuntun Diet); 9. Leaflet bahan makanan penukar; 10. Lembar Diagnosa Gizi & riwayat Makanan Klien; 11. Poster ASI dan MP ASI; dan 12. Lembar Balik Penyuluhan Gizi.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, ttd NAFSIAH MBOI
Formulir I
Contoh Surat Tanda Registrasi Tenaga Gizi MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA (THE INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD) SURAT TANDA REGISTRASI TENAGA GIZI REGISTRATION CERTIFICATE OF NUTRITIONIST AND DIETISIEN NOMOR REGISTRASI : REGISTRATION NUMBER NAMA : NAME TEMPAT/TANGGAL LAHIR : PLACE/DATE OF BIRTH JENIS KELAMIN : SEX NOMOR IJAZAH : CERTIFICATE NUMBER TANGGAL LULUS : DATE OF GRADUATION PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITY KOMPETENSI : COMPETENCE NOMOR SERTIFIKAT KOMPETENSI : COMPETENCE CERTIFICATION NUMBER STR BERLAKU SAMPAI : (sesuai pemberlakuan sertifikat kompetensi) VALID UNTIL
Pas Foto
............................................. 201.....
a.n. Menteri Kesehatan KETUA MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA CHAIRMAN OF INDONESIAN HEALTH PROFESSION BOARD Cap/ Stamp MTKI
(........................................................)
januari 2013 mimbar
v
Formulir II Perihal : Permohonan Surat Praktik Kerja Tenaga Gizi (SIPTGz)/Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) Kepada Yth, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ................................. Di ...................................................... Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lengkap : ............................................................................................ Alamat : ............................................................................................ Tempat/Tanggal Lahir : ............................................................................................ Jenis Kelamin : ............................................................................................ Tahun Lulusan : ............................................................................................ : ............................................................................................ Nomor STRGz Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz)/ Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) pada ............... (sebut nama fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat praktik, dan alamat). Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan: a. fotokopi ijazah yang dilegalisir; b. fotokopi STRTGz; c. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik; d. surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan atau tempat praktik pelayanan gizi secara mandiri; e. pas foto terbaru ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah; f. rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk; g. rekomendasi dari PERSAGI; dan h. SIPTGz atau SIKTGz pertama/kedua (untuk permohonan SIPTGz atau SIKTGz yang kedua/ketiga) Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih. ........................ 201... Yang memohon,
(..............................)
vi
mimbar januari 2013
Formulir III KOP DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ..... * SURAT IZIN PRAKTIK TENAGA GIZI (SIPTGz)) Nomor .............. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ................. tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi, yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ................. memberikan izin praktik kepada: (Nama Lengkap) Tempat/tanggal lahir : ............................................................................................ : ............................................................................................ Alamat Nomor STRTGz : ............................................................................................ Untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Gizi di .... (tempat dan alamat lengkap tempat praktik). Surat Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz) ini berlaku sampai dengan tanggal ... (sesuai pemberlakuan STRTGz). Dikeluarkan di ................................................. Pada tanggal ................................................... Pas Foto
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ....................... Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .................
4x6
(.............................)
Keterangan : *) Jika izin diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Tembusan : 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi…; 2. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia Daerah...; 3. Pertinggal
januari 2013 mimbar vii
Formulir IV KOP DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA .... * SURAT IZIN KERJA TENAGA GIZI (SIKTGz) Nomor ................. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ....... tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi, yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ......... memberikan izin kerja kepada: (Nama Lengkap) Tempat/tanggal lahir : ............................................................................................ : ............................................................................................ Alamat Nomor STRTGz : ............................................................................................ Untuk menjalankan pekerjaan sebagai Tenaga Gizi di ............ (tempat dan alamat lengkap Fasilitas Pelayanan Kesehatan). Surat Izin Kerja Tenaga Gizi (SIKTGz) ini berlaku sampai dengan tanggal ...... (sesuai pemberlakuan STRTGz). Dikeluarkan di ................................................. Pada tanggal ................................................... Pas Foto 4x6
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ....................... Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .................
(.............................)
Keterangan : *) Jika izin diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tembusan : 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi .............; 2. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia Daerah ...........; dan 3. Pertinggal.
viii mimbar januari 2013
Pesan dari Presiden RI DR. Susilo B. Yudhoyono saat berkunjung ke IRD RSUD Dr. Soetomo dalam rangka Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Sabtu, 4 Januari 2014