LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DANA ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KUDUS
Disusun Oleh :
Nama NIM Program Studi
: : :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667 Teknik Informatika
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DANA ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KUDUS Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S1 pada fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
Nama NIM Program Studi
: : :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667 Teknik Informatika
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 i
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir
: : : : :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667 Teknik Informatika Ilmu Komputer Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus
Tugas akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, Juli 2013
Menyetujui :
Mengetahui :
Pembimbing
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Noor Ageng Setiyanto, M.Kom
Dr. Drs. Abdul Syukur, MM
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Nama Pelaksana NIM Program Studi Fakultas Judul Tugas Akhir
: : : : :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667 Teknik Informatika Ilmu Komputer Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus
Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan di hadapan dewan penguji pada sidang tugas akhir pada tanggal 18 Juli 2013. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom). Semarang, Juli 2013
Dewan Penguji :
Anggota 1
Anggota 2
Sumardi, M.Kom
Sari Wijayanti, M.Kom
Ketua Penguji
Ajib Susanto, M.Kom
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama NIM
: :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul : Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan karya asli saya dan disertai bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia dibatalkan gelar saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal
:
Juli 2013
Yang menyatakan
Meifan Dwi Prafitriarso
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama NIM
: :
Meifan Dwi Prafitriarso A11.2007.03667
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif atas karya ilmiah saya yang berjudul : Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, memperbanyak, menggunakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan dan menampilkan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta. Saya bersedia menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal
:
Juli 2013
Yang menyatakan
Meifan Dwi Prafitriarso v
UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul “Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus” dapat penulis selesaikan. Tidak lupa penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain : 1.
Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2.
Bapak Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro.
3.
Bapak Dr. Heru Agus Santoso, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika S1.
4.
Bapak Noor Ageng Setiyanto, M.Kom, selaku pembimbing Tugas Akhir membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
5.
Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
6.
Terutama kepada bapak dan ibu saya yang selalu memberikan doa dan semangat.
7.
Semua Sahabatku, yang selalu memberi semangat dan doa.
8.
Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk doa dan bantuannya.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang akan penulis terima dengan senang hati beserta ucapan terima kasih.
vi
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Semarang,
Juli 2013
Penulis Meifan Dwi Prafitriarso
vii
Abstrak Kewajiban masyarakat Indonesia yang menganut agama islam mewajibkan mereka dalam mengeluarkan zakat tiap tahun. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh masyarakat akan perihal tentang zakat. Keterlambatan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan dapat berakibat fatal dan mengakibatkan ketidakpahaman masyarakat akan dibawa kemana zakat yang telah mereka keluarkan selama ini. Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola zakat di Indonesia harus sesuai dengan ketentuan agama islam. Dengan demikian semakin banyak orang Indonesia yang ingin berzakat dapat dengan mudah melalui lembaga amil zakat yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Lembaga amil zakat diperlukan untuk mempermudah pengelolaan dan penyaluran zakat itu tersendiri agar sampai kepada yang membutuhkan. Sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi dalam segala bidang, maka sudah sewajarnya jika setiap sektor mengalami perkembangan, demikian juga dengan amil zakat. Lembaga ini dituntut untuk bekerja secara cepat, tepat, akurat dan terpercaya. Zakat yang dikelola dan diterima dari orang-orang harus di catat secara terperinci dengan menggunakan program yang bernama sistem pengelolaan dana zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus. Pengembangan program ini bertujuan untuk memasukkan data nama-nama pemberi zakat agar tidak ada kerangkapan data di kemudian hari, meminimalisasi kesalahankesalahan dalam pengelolaan dan pembuatan laporan data muzakki, laporan data penerima, laporan data pengumpulan serta laporan pembagian zakat, dan agar dalam melalukan pencarian informasi data-data yang berhubungan dengan pengolahan dana zakat dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Kata kunci : zakat, pengelolaan dana, muzakki
xv + 82 halaman; 10 gambar; 25 tabel
viii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Dalam .................................................................................
i
Halaman Persetujuan .......................................................................................
ii
Halaman Pengesahan .....................................................................................
iii
Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................
iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ....................................................
v
Halaman Ucapan Terima Kasih ......................................................................
vi
Halaman Abstrak .............................................................................................
viii
Halaman Daftar Isi ..........................................................................................
ix
Halaman Daftar Tabel .....................................................................................
xiv
Halaman Daftar Gambar .................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1
Latar Belakang .........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................
2
1.3
Batasan Masalah …………………………………………….
2
1.4
Tujuan Tugas Akhir .................................................................
3
1.5
Manfaat Tugas Akhir …………………………………… .......
3
1.5.1
Bagi Penulis ..................................................................
3
1.5.2
Bagi Perusahaan ..........................................................
3
1.5.3
Bagi Akademik ............................................................
3
LANDASAN TEORI ....................................................................
4
2.1
2.2
Pengertian Sistem ....................................................................
4
2.1.1
Definisi Sistem ..........................................................
4
2.1.2
Elemen-elemen Sistem ..............................................
4
Pengertian Informasi ...............................................................
6
2.2.1
Definisi Informasi .....................................................
6
2.2.2
Siklus Informasi .... ....................................................
6
ix
1
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.2.3
Kualitas Informasi ............................ .........................
7
2.2.4
Nilai Informasi ......................................................... .
7
Pengertian Sistem Informasi Manajemen ................................
7
2.3.1
Definisi Sistem Informasi ..........................................
7
2.3.2
Definisi Manajemen ..................................................
7
2.3.3
Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)....... .....
8
Pengertian Analisis Sistem ......................................................
8
2.4.1
Definisi Analisis Sistem ............................................
8
2.4.2
Tahap-tahap Analisis Sistem .....................................
8
2.4.3
Alat Bantu Dalam Analisis Sistem ............................
10
2.4.3.1
Flow Of Document (FOD) ........................
10
Pengertian Pengembangan Sistem Informasi ..........................
12
2.5.1
Perlunya Pengembangan Sistem ...............................
12
2.5.2
Tahap-tahap Pengembangan Sistem...........................
13
2.5.2.1 Analisis Sistem ............................................
13
2.5.2.2 Desain Sistem ..............................................
13
2.5.2.3 Implementasi Sistem ....................................
14
Perancangan Sistem .................................................................
14
2.6.1
Pengertian Perancangan Sistem ................................
14
2.6.2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem .....................
14
2.6.2.1 Data Flow Diagram (DFD) ..........................
14
2.6.2.2 Context Diagram .........................................
15
2.6.2.3 Kamus Data (Data Dictionary) ....................
17
2.6.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ...........
18
2.6.2.4.1 Varian Entitas ..............................
19
2.6.2.4.2 Himpunan Entitas Lemah ...........
19
2.6.2.4.3 Kardinalitas .................................
20
2.6.2.4.4 Ketergantungan Fungsional ........
21
2.6.2.4.5 Normalisasi Data ........................
22
2.6.2.4.6 Bagan Alir ...................................
23
Sistem Manajemen Database ...................................................
24
x
2.8
2.9
2.7.1
Definisi Database .......................................................
24
2.7.2
Desain Input/Output ..................................................
25
Tinjauan Umum Tentang Web ................................................
25
2.8.1
Internet ......................................................................
25
2.8.2
Jaringan Global Internet ............................................
26
2.8.3
Teknologi Komunikasi di Internet ............................
26
2.8.4
Teknologi Informasi di Internet ................................
26
2.8.5
Surat Elektronik (Electronic Mail atau E-mail) ........
27
2.8.6
File Transfer Protocol ................................................
27
2.8.7
World Wide Web ......................................................
28
2.8.8
Hypertext Markup Language (HTML) .....................
28
2.8.9
PHP ............................................................................
29
2.8.10
MySql ........................................................................
30
Landasan Teori Yang Berkaitan Dengan Tugas Akhir ...........
30
2.9.1
Pengertian Zakat ........................................................
30
2.9.2
Macam-macam Zakat ................................................
30
2.9.2.1 Zakat Fitrah .................................................
30
2.9.2.2 Zakat Harta ..................................................
31
2.9.2.2.1
Orang Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Harta ....................................
31
Macam-macam Zakat Harta ..........
31
Orang Yang Menerima Zakat ....................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................
33
2.9.2.2.2 2.9.3
3.1
Objek Penelitian .. ....................................................................
33
3.2
Jenis Dan Sumber Data ...........................................................
33
3.3
Metode Pengumpulan Data .....................................................
34
3.4
Tahap-tahap Pengembangan Sistem ........................................
35
3.4.1
Analisis Sistem ..........................................................
35
3.4.2
Desain Sistem ............................................................
37
3.4.3
Implementasi Sistem .................................................
37
xi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 4.1
39
Tinjauan Umum Lembaga Amil Zakat (LAZ) .........................
39
4.1.1
Sejarah Singkat Lembaga Amil Zakat (LAZ) ............
39
4.1.2
Struktur Organisasi Dan Job Description ..................
40
4.1.2.1 Struktur Organisasi ......................................
40
4.1.2.2 Job Description ............................................
41
4.1.2.3 Narasi Proses Pengumpulan Dana Zakat ....
43
4.1.2.4 Narasi Proses Pembagian Zakat ..................
44
4.1.2.5 Flow Of Document Proses Pengumpulan Zakat ............................................................
45
4.1.2.6 Flow Of Document Proses Pembagian
4.2
Zakat ............................................................
46
Analisis Sistem ........................................................................
47
4.2.1
Identifikasi Masalah Dan Sumber Masalah ................
47
4.2.1.1 Identifikasi Masalah ....................................
47
4.2.1.2 Identifikasi Sumber Masalah .......................
47
Alternatif Sistem Yang Diusulkan .............................
47
4.2.2.1 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras .....
48
4.2.2.2 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ....
49
4.2.2
4.2.2.3 Identifikasi
4.2.3
4.2.4
Kebutuhan
Sumber
Daya
Manusia .......................................................
49
Analisis kelayakan .....................................................
50
4.2.3.1 Analisis Biaya .............................................
50
4.2.3.2 Analisis Manfaat .........................................
51
4.2.3.3 Pemilihan / Kelayakan Sistem ....................
52
Identifikasi Kebutuhan Informasi ..............................
53
4.2.4.1 Identifikasi Data Dan Informasi ..................
53
4.2.4.2 Identifikasi Sumber Data Dan Tujuan
4.3
Informasi .....................................................
53
Desain Sistem ..........................................................................
54
xii
4.3.1
Model-model Perancangan Sistem ............................
54
4.3.1.1 Context Diagram .........................................
54
4.3.1.2 Dekomposisi Diagram .................................
55
4.3.1.3 DFD Level 0 ................................................
56
Perancangan Database ...............................................
62
4.3.2.1 Entity Relationship Diagram .......................
62
4.3.2.2 Transformasi ERD ke Basis Data Fisik ......
63
4.3.2.3 Normalisasi .................................................
64
4.3.2.4 Tabel Relationship Diagram .......................
69
4.3.2.5 Kamus Data .................................................
70
4.3.2.6 Database File ...............................................
71
4.3.2.7 Desain Utama Menu ....................................
73
4.3.2.8 Desain Input ................................................
74
4.3.2.9 Desain Output ..............................................
76
Rencana Implementasi Sistem .................................................
79
4.4.1
Program Dan Testing .................................................
79
4.4.2
Training .....................................................................
79
4.4.3
Change Over ..............................................................
79
4.4.4
Maintenance ...............................................................
80
PENUTUP ......................................................................................
81
4.3.2
4.4
BAB V
5.1
Kesimpulan ..............................................................................
81
5.2
Saran ........................................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Simbol-simbol Flowchart Document ..................................
10
Tabel 2.2
Simbol-simbol DFD ............................................................
15
Tabel 2.3
Simbol-simbol Context Diagram ........................................
16
Tabel 2.4
Simbol-simbol Kamus Data ................................................
17
Table 2.5
Simbol-simbol ERD ............................................................
18
Table 4.1
Tabel Relationship Diagram ...............................................
69
Table 4.2
Tabel Database Muzakki ....................................................
71
Table 4.3
Tabel Database Penerima ...................................................
72
Table 4.4
Tabel Database Pengumpulan .............................................
72
Table 4.5
Tabel Database Pembagian .................................................
73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Siklus Informasi ..................................................................
6
Gambar 2.2
Kardinalitas Many To Many Relationship .........................
20
Gambar 4.1
Struktur Organisasi .............................................................
40
Gambar 4.2
Flow Of Document Proses Pengumpulan Zakat .................
45
Gambar 4.3
Flow Of Document Proses Pembagian Zakat .....................
46
Gambar 4.4
Context Diagram .................................................................
54
Gambar 4.5
Dekomposisi Diagram ........................................................
55
Gambar 4.6
DFD Level 0 .......................................................................
56
Gambar 4.7
Level 1 Proses Pendataan ...................................................
57
Gambar 4.8
Level 1 Proses Transaksi ....................................................
58
Gambar 4.9
Level 1 Proses Laporan ......................................................
59
Gambar 4.10
Level 2 Proses Pengumpulan ..............................................
60
Gambar 4.11
Level 2 Proses Pembagian ..................................................
61
Gambar 4.12
Entity Relationship Diagram ..............................................
62
Gambar 4.13
Desain Menu Utama ...........................................................
63
Gambar 4.14
Input Data Muzakki ............................................................
74
Gambar 4.15
Input Data Penerima ...........................................................
74
Gambar 4.16
Input Data Zakat .................................................................
75
Gambar 4.17
Input Data Pengumpulan ....................................................
75
Gambar 4.18
Transaksi Pembagian ..........................................................
76
Gambar 4.19
Laporan Data Mazukki .......................................................
76
Gambar 4.20
Laporan Data Penerima ......................................................
77
Gambar 4.21
Laporan Data Zakat ............................................................
77
Gambar 4.22
Laporan Data Pengumpulan ...............................................
78
Gambar 4.23
Laporan Data Pembagian ....................................................
78
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masyarakat Indonesia sebagian besar beragama islam dan dalam agama islam mengeluarkan zakat dari sebagian hartanya adalah suatu kewajiban, dengan demikian kita memerlukan suatu lembaga sebagai sarana untuk menyalurkan zakat tersebut agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan agama islam. Sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi dalam segala bidang,
maka
sudah
sewajarnya
jika
setiap
sektor
mengalami
perkembangan, demikian juga dengan lembaga-lembaga pemerintahan. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus adalah lembaga pemerintahan yang bergerak dibidang pengelolaan dana zakat yang perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat islam kota Kudus khususnya untuk menunjang terselenggaranya pengelolaan dana zakat dengan baik dan benar. Dengan jumlah karyawan sedikit disertai dengan banyaknya transaksi yang dilakukan, karyawan terkadang mendapat kesulitan atas permasalahan yang berhubungan dengan sistem kerja yang ada, sehingga dimungkinkan terjadinya informasi yang kurang cepat, tepat, bahkan kurang akurat, terutama menyangkut laporan kepada pimpinan. Hal tersebut terjadi karena kegiatan operasional pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus, masih belum memaksimalkan pemakaian komputer. Bagi bagian administrasi yang bertanggung jawab dalam pengolahan dana zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus,
kelemahan sistem yang selama ini
dipakai antara lain : pada transaksi pembayaran zakat sering terjadi kesalahan perhitungan, kesulitan untuk mengetahui data masyarakat yang berhak dan sudah menerima pembagian zakat dan yang belum menerima,
1
2
serta penyimpanan dalam bentuk kertas kerja menyulitkan pihak administrasi untuk mencari data-data dengan cepat saat di butuhkan. Semua masalah tersebut juga dikarenakan keterbatasan waktu pengerjaan serta kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia
yang
mengurusnya. Dalam menghadapi semua kendala tersebut diatas maka perlu dibuat sistem yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada. Dari uraian diatas, maka dalam laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Implementasi Sistem Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah diatas, maka dalam tugas Akhir ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus, sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu”.
1.3 Pembatasan Masalah Permasalahan dibidang pengelolaan dana zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus pada dasarnya
mencakup ruang lingkup yang luas, tetapi dengan
mempertimbangkan data, waktu, dan biaya serta mencegah pembahasan yang menyimpang, maka penulis membatasi masalah hanya pada pengelolaan dana zakat, serta pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
1.4
Tujuan Tugas Akhir Tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan Sistem Informasi tersebut yaitu menghasilkan suatu Sistem Informasi Pengelolaan
3
Dana Zakat yang sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pengelolaan dana zakat dan diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
1.5 Manfaat Tugas Akhir 1.5.1
Bagi Penulis. Menambah Pengetahuan penulis tentang Pembuatan Komputerisasi Sistem yang digunakan pada bidang ini, dan membuat agar komputerisasi yang dihasilkan tersebut dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
1.5.2
Bagi Perusahaan Membantu pihak Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus di dalam mengolah dana zakat secara terkomputerisasi sehingga menjadi lebih cepat, tepat dan akurat dibanding dengan sistem yang selama ini dipakai.
1.5.3
Bagi Akademik Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Akademik untuk dijadikan tolok ukur pemahaman dan penguasaan tentang teori yang diberikan, dalam mendidik dan membekali Mahasiswa sebelum terjun ke masyarakat, serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penulisan yang sejenis.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem 2.1.1
Definisi Sistem Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional(dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu. ( Fathansyah, Ir, 2001 ). Sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tertentu ( Raymond Mc Leod, Jr, 2001 ). Pengertian Sistem secara fisik adalah kumpulan elemen– elemen yang beroperasi bersama–sama untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. ( Gordon B Davis, 2000) Kesimpulan dari pengertian sistem di atas adalah, sstem merupakan sebuah tatanan yang terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berhubungan dan beroperasi secara bersamasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2
Elemen-elemen Sistem Seperti telah disebutkan diatas bahwa sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen-elemen yang terdapat dalam sistem adalah : 1. Komponen-komponen Sistem ( Components ) Sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang merupakan komponen dari sistem tersebut, dimana subsistem-subsistem tersebut
saling
berinteraksi
karakteristik sistem yang lengkap.
4
sehingga
terbentuk
suatu
5
2. Batasan Sistem ( Boundary ) Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope dari sistem tersebut). 3. Lingkungan Luar dari Sistem ( Environment ) Lingkungan dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung Sistem ( Interface ) Penghubung adalah media antara satu subsistem dengan subsistem lainnya sehingga memungkinkan adanya aliran sumber-sumber data diantara subsistem tersebut. 5. Masukan ( Input ) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang dapat berupa masukan perawatan yaitu masukan yang membuat sistem dapat beroperasi, masukan sinyal yaitu masukan yang akan diubah sistem menjadi keluaran sistem. 6. Keluaran ( Output ) Merupakan hasil dari masukan yang diolah dan diklarifikasi oleh sistem menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolahan Sistem ( Process ) Merupakan bagian dari sistem yang akan membuat sumber daya masukan menjadi keluaran dengan melalui proses transformasi. 8. Sasaran Sistem ( Goal ) Setiap sistem mempunyai tujuan atau sasaran yang akan dicapai dengan operasi sistemnya. Dengan demikian setiap subsistem yang ada didalamnya juga mempunyai tujuan yang sesuai dengan tujuan sistem, sehingga operasi dari setiap subsistem akan selalu mendukung tercapainya tujuan sistem ( Jogiyanto HM, 2000 )
6
2.2
Pengertian Informasi 2.2.1
Definisi Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan punya nilai yang nyata dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan, baik sekarang maupun yang akan datang ( Gordon B. Davis, 2000 ). Informasi adalah Data yang telah di proses atau data yang memiliki arti bagi pemakainya. ( Raymond Mc Leod, Jr, 2001) Kesimpulan dari definisi informasi di atas adalah, data yang telah diolah atau di proses menjadi sesuatu yang penting bagi pemakainya.
2.2.2
Siklus Informasi Data yang akan diolah melalui suatu model menjadi informasi penerima , kemudian penerima tersebut membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali( Jogiyanto HM, 2000 ).
Proses Output (Informasi)
Input Data
Dasar data
Data ditangkap
Penerima
Keputusan tindakan
Hasil tindakan
Gambar 2.1 : Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto HM, Analisa Desain dan Implementasi Sistem, 2000
7
2.2.3
Kualitas Informasi Kualitas Informasi menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar, Ilmu Komputer, Informasi dan Intelegen Buatan, tergantung dari tiga hal, yaitu : a. Akurat Informasi
harus
bebas
dari
kesalahan-kesalahan
dan
ketidakbiasan atau menyesatkan dalam arti harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat Waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. c. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan juga sesuai dengan kebutuhan dari pihak perusahaan. 2.2.4
Nilai Informasi Nilai dari informasi ( Value of Information ) ditentukan dari dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan
bernilai
bila
manfaatnya
lebih
efektif
dibandingkan biaya mendapatkannya ( Jogiyanto HM, 2000 )
2.3
Pengertian Sistem Informasi Manajemen 2.3.1
Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajemen dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. ( Jogiyanto HM, 2000 )
2.3.2
Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang ditetapkan
8
dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya ( Raymond Mc Leod Jr, 2001 ). 2.3.3
Definisi Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasional. ( Raymond Mc Leod Jr, 2001 ) Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. ( Gordon B. Davis, 2000 )
2.4
Pengertian Analisis Sistem 2.4.1
Definisi Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan ( Jogiyanto HM, 2000 )
2.4.2
Tahap-tahap Analisis Sistem 1. Mengidentifikasikan Masalah Mengetahui, mengenal dan mengerti sebab-sebab masalah serta kebutuhan informasi lebih mendalam yang kemudian mencari dan menerapkan alternatif solusi yang tepat. 2. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisa Sistem Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penyusunan usulan pelaksanaan analisa sistem yaitu : a. Alasan yang jelas yang mendasari dilakukan pengembangan sistem
9
b. Pernyataan
khusus
tentang
persyaratan
kinerja
yang
diharapkan dari sistem yang diusulkan c. Batasan analisa sistem yang dilakukan d. Identifikasi informasi yang kemungkinan harus dikumpulkan dalam analisa sistem e. Identifikasi sumber potensial yang dapat menyediakan informasi yang diperlukan dalam analisa sistem f. Daftar peristiwa yang dilaksanakan analisa sistem g. Pelaksanaan Analisis Sistem Pelaksanaan
ini
berdasarkan
rencana
kerja
yang
direncanakan dalam usulan pelaksanaan analisa sistem. Didalam analisa sistem, pengumpulan informasi dilakukan oleh
analis
sistem
dengan
beberapa
teknik,
yaitu
:wawancara, quisioner, pengambilan sampel, dan metode analisa kelompok. 3. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem Proses pelaporan dilakukan setelah analisa sistem, yang meliputi: a. Daftar masalah yang ditemukan oleh analisis sistem . b. Suatu pernyataan asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama melaksanakan analisa sistem. c. Alasan yang mendasari dan luas analisa sistem yang dilaksanakan. d. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang telah diusulkan atau persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut. e. Proyeksi sumber daya yang diperlukan dan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem yang baru atau dalam pengubahan sistem yang sekarang digunakan. Proyeksi ini terutama yang menyangkut kelayakan dilanjutkannya tahaptahap berikutnya pada pengembangan sistem.
10
2.4.3
Alat Bantu Dalam Analisis Sistem 2.4.3.1
Flow Of Document ( FOD ) Flow Of Document ( FOD ) adalah suatu permodelan yang menunjukkan alir didalam program atau prosedur sistem secara logical, dengan simbol- simbolnya sebagai berikut : Berikut simbol-simbol yang dipakai
Tabel 2.1 : Simbol-simbol Flowchart Document Simbol
Keterangan Dokumen Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual maupun mekanik atau komputer. Kegiatan manual Menunjukkan kegiatan manual Simpanan offline
A
File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical)
N
File non-komputer yang diarsip urut angka (numeric)
C
File non-komputer yang diarsip urut tanggal (cronological)
Pengurutan offline Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer
11
Proses Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer Hard disk Menunjukkan
input
atau
output
menggunkan harddisk Keyboard Menunjukkan
input
yang
menggunakan on-line keyboard Kartu plog Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plog ( punchued card) Simbol Drum Magnetik Menunjukkan
Input
atau
output
menggunakan drum magnetik. Pita kertas berlubang Menunjukkan input atau output yang menggunakan pita kertas berlubang Penghubung Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain Pita magnetic Menunjukkan input atau output yang menggunakan drum magnetik Garis alir Menunjukkan arus dari proses
12
Penjelasan Menunjukkan penjelasan dari suatu proses
Display Menunjukkan
output
yang
di
tampilkan di monitor
Operasi luar Menunjukkan operasi di luar komputer
Simbol pita kontrol Menunjukkan
penggunaan
pita
kontrol(control tape) dalam batch control total untuk pencocokan di proses bath processing.
Simbol hubungan komunikasi Menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi. Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi (Jogiyanto H.M, 2001)
2.5
Pengertian Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan
sistem
berarti
menyusun
sistem
yang
baru
dan
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. 2.5.1
Perlunya Pengembangan Sistem Sistem yang lama perlu diganti yang disebabkan beberapa alasan antara lain :
13
1. Sistem yang lama tidak dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan, misalnya tidak efisiennya operasi dan pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunya sistem baru yang diantaranya yaitu volume pengolahan data yang semakin meningkat. 2. Penyusunan sistem baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah. Maka dengan adanya pengembangan sistem yang baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja informasi yang disajikan, mengefisienkan
biaya-biaya
yang terjadi
dan
meningkatkan
pelayanan pelanggan. 2.5.2
Tahap-tahap Pengembangan Sistem Tahap-tahap yang harus dilalui, meliputi : 2.5.2.1
Analisis Sistem Teknik yang digunakan dalam analisis sistem meliputi : 1. Tahap perencanaan 2. Memahami kerja sistem yang ada. 3. Tahap analisis 4. Spesifikasi 5. Tahap pengembangan 6. Tahap evaluasi 7. Tahap laporan
2.5.2.2
Desain Sistem Tahap-tahap yang ada pada desain sistem 1. Merencanakan
peralatan
baik
software
maupun
hardware yang tepat disesuaikan dengan kemampuan pemakai 2. Menggambarkan logika pemecahan masalah dengan bahasa pemrograman 3. Merencanakan bentuk masukan data (desain input)
14
4. Merencanakan bentuk laporan yang akan disajikan sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2.5.2.3
Implementasi Sistem Tahap-tahap implementasi sistem terdiri dari : 1. Menerapkan rencana implementasi 2. Melakukan kegiatan implementasi 3. Tindak lanjut implementasi
2.6
Perancangan Sistem 2.6.1
Pengertian Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem dengan baik dimana isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapantahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2.6.2
Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Dalam merancang suatu sistem diperlukan adanya alat Bantu supaya hasil rancangannya sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi, alat bantu tersebut antara lain : 2.6.2.1
Data Flow Diagram( DFD ) Data
Flow
Diagram(DFD)
digunakan
untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
15
Simbol- simbol DFD yang digunakan adalah : Tabel 2.2 : Simbol-simbol DFD Nama simbol
Gambar
Proses Menunjukkan
transformasi
dari
masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Arus data Digunakan untuk menggambarkan arus gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi data. Simbol simpanan data Dapat digunakan untuk mendefinisikan file–file atau basis data atau seringkali mendefinisikan penyimpanan
bagaimana di
implementasikan
dalam sistem komputer. Sumber : Jogiyanto HM, Analisa Desain dan Implementasi Sistem, 2000
2.6.2.2
Context Diagram Diagram konteks adalah kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang
berfungsi memetakkan model
lingkungan), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Karakteristik penting sistem yang disorot oleh context diagram, yaitu :
16
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem kita melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator. 2. Data
masuk,
data
yang
diterima
sistem
dari
lungkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. 3. Data keluaran, data ( data storage ) yang digunakan secara bersama antara sistem kita dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, di buat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem
kita. Hal ini berarti
pembuatan simbol data storage dalan context diagram dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem. 4. Batasan antara sistem kita dan lingkungan. Simbol–simbol yang digunakan adalah segabai berikut : Tabel 2.3 : Simbol-simbol Context Diagram Nama simbol
Gambar
Terminator/sumber data Menunjukkan
sebagai
terminator
yang
menggambarkan lingkaran dari sistem. Sistem Menunjukkan
sebagai
proses
sistem
komputerisasi
Garis/ Alir Menggambarkan arah aliran data dari atau ke sistem
Sumber : Jogiyanto HM, Analisa Desain dan Implementasi Sistem, 2000
17
2.6.2.3
Kamus Data ( Data Dictionary ) Data Dictionary digunakan untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan, sehingga pemakai dan penganalisa mempunyai dasar pengertian sistem yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Data Dictionary mendefinisikan elemen data dengan dengan fungsi sebagai berikut : 1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD. 2. Mendeskripsikan komponen paket data yang bergerak melalui aliran 3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data. Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umum digunakan dalam menganalisa sistem dengan menggunakan sejumlah simbol yaitu :
Tabel 2.4 : Simbol-simbol Kamus Data Simbol
Uraian
=
Mempunyai arti terdiri dari, mendefinisikan,
diuraikan
menjadi, artinya. +
Dan
()
Optional ( boleh ada, boleh tidak )
{}
Pengulangan
[]
Memilih
salah
satu
sejumlah alternatif, seleksi
dari
18
**
Komentar
@
Identifikasi atribut kunci
|
Pemisah sejumlah alternative pilihan antara simbol [ ]
Sumber : Basis Data , Fathansyah, 2000
2.6.2.4
Entity Relationship Diagram ( ERD ) ERD
merupakan
model
konseptual
yang
menggambarkan hubungan antar entitas atau pelaku dalam sistem. Model ERD ini berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masingmasing
dilengkapi
dengan
atribut-atribut
yang
mempresentasikan fakta dan dari data-data yang ada.
Notasi – notasi simbol di dalam ERD : Tabel 2.5 : Simbol-simbol ERD Simbol
Uraian Entity Suatu obyek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi user dalam konteks sistem yang dibuat, disimbolkan dengan segi empat. Relasi Menggambarkan relasi antar entity.
Atribut Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity, simbol dengan lingkaran lonjong.
19
Garis/ link Sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. Sumber : Ir. Fathansah, Basis Data, 2001
2.6.2.4.1
Varian Entitas Idealnya, dilibatkan
dalam
himpunan sebuah
entitas ERD
yang adalah
himpunan entitas kuat/bebas ( Strong Entity Sets ). Himpunan entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Kemunculan entitas kuat, kemunculan entitas–entitas didalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas dihimpunan entitas yang lain. Namun demikian, dalam pembuatan ERD tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu. Adakalanya juga melibatkan himpunan entitas lemah. 2.6.2.4.2
Himpunan entitas Lemah ( Weak Entity Sets ) Berisi
entitas–entitas
yang
kemunculanya tergantung pada eksistensinya dalam
sebuah
relasi
terhadap
entitas
lain(Strong Entity ). Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar–benar dapat menjamin keunikan entitas didalamnya, misalnya : data orang tua dan hobi dapat digolongkan sebagai himpunan entitas lemah
20
(yang dalam ERD dinyatakan dengan kotak bergaris ganda ), karena kemunculannya sangat tergantung pada adanya relasi dengan entitas yang
ada
pada
himpunan
entitas
(orang tua dan hobi) juga tidak memilliki atribut sendiri yang dapat menjamin keunikan entitas–entitas didalamnya. 2.6.2.4.3
Kardinalitas Untuk
menjelaskan
batasan
pada
jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship digunakan kardinalitas banyak ke banyak( Many To Many Relationship ), yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya,
dimana
setiap
entitas
pada
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
A1
B1
A2
B2
A3
B3
A4
B4
Gambar 2.2 : Kardinalitas Many To Many Relationship Sumber : Ir. Fathanshah, Basis Data, 2001
21
Contoh : Contohnya relasi antara himpunan entitas Dana_zakat
dengan
himpunan
entitas
Penerima. Himpunan relasinya kita beri nama “di bagikan”. Pada relasi ini setiap Penerima bisa mendapat pembagian zakat lebih dari satu kali, demikian juga sebaliknya. No penerima
No trans
No penerima Nm penerima
N N
Di bagikan
Dana_zakat
Penerima
No trans Jml dana
2.6.2.4.4
Ketergantungan fungsional Diberikan sebuah tabel T berisi 2 buah atribut, yaitu A dan B dapat dinyatakan dengan notasi sebagai berikut : A
B Yang berarti A secara fungsional
menentukan B atau B secara fungsional tergantung pada A, jika setiap kumpulan baris ( row ) yang ada pada tabel T, pasti ada 2 baris data ( row ) di tabel T dengan nilai A yang sama, maka nilai untuk B pasti juga sama. Definisi yang lebih formal untuk itu adalah : Diberikan 2 row r1 dan r2 dalam tabel T dimana
A
B
Jika r1 ( A ) = r2 ( A ) maka r1 ( B) =r2 ( B ) Perhatikan tabel dibawah ini :
22
No_ktp
Nama
Jml_zakat
123411221
Bambang
125.000
Dengan
melihat
data
diatas,
maka
KF
( Ketergantungan Fungsional ) yaitu : No_ktp
Nama, jml_zakat
Yang berarti bahwa atribut nama, jml_zakat tergantung pada atribut no_ktp. 2.6.2.5
Normalisasi Data Normalisasi Data adalah proses yang berkaitan dengan model data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi/erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel data dalam bentuk Normal(Normal Form), yaitu tabel data yang terhindar dari kelemahan-kelemahan data seperti : a. Pengulangan Data b. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan c. Tersembunyinya data-data tertentu. Tahap-tahap dalam normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk normal tahap pertama ( 1- NF ) Suatu tabel memenuhi normalisasi 1-NF jika dan hanya jika tabel tersebut tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain yang nilainya sama. 2. Bentuk normal tahap kedua ( 2- NF ) Tabel memenuhi 2- NF jika dan hanya jika : a. Tabel tersebut memenuhi normalisasi 1-NF b. Setiap atribut bukan kunci(primary key) tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan tidak hanya tergantung secara fungsional pada sebagian atribut kunci 3. Bentuk normal tahap ketiga ( 3- NF )
23
a. Tabel tersebut memenuhi normalisasi 2- NF b. Tidak ada atribut bukan kunci utama tergantung secara transitif pada kunci utama. 4. Boyce_codd normal form (BCNF) Boyce_codd
normal
form
(BCNF)
mempunyai
paksaan yang kuat dari bentuk normal ke tiga. Untuk menjadi boyce_codd normal form,relasi harus dalam bentuk normal ke satu dan setiap atribut bergantung fungsi pada atribut super key. 2.6.2.6
Bagan Alir Bagan alir (flowchart) merupakan bagian yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir ini digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Macam–macam bagan alir data : 1. Bagan alir sistem ( System Flowchart ) Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan
dari.
Sistem.
Bagan
ini
menjelaskan tentang urutan–urutan dari prosedure yang ada di dalam sistem. 2. Bagan alir dokumen Bagan alir ini juga sering disebut dengan bagan alir formulir. Bagan ini merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya. 3. Bagan alir skematik ( Schematic Flowchart ) Bagan ini merupakan bagan alir yang mirip aliran sistem. Perbedaannya dengan bagan alir sistem adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol– simbol bagan alir, juga menggunakan gambar–gambar komputer
dan
peralatan
lain
yang
digunakan.
24
Penggunaan gambar–gambar ini untuk memudahkan dipahami. 4. Bagan alir program Merupakan bagan alir yang menjelaskan secara rinci langkah–langkah dalam proses program. Bagan alir ini terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (untuk menggabungkan tiap–tiap langkah di dalam program komputer secara logika) dan bagan alir logika program komputer terinci ( detailes computer program flowchart ) 5. Bagan alir proses Merupakan bagan alir yang banyak digunakan dalam bidang teknik industri. Bagan ini juga menunjukkan kegiatan penyimpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, jarak kegiatan yang satu dengan yang lain, serta waktu yang diperlukan oleh suatu kegiatan.
2.7
Sistem Manajemen Database 2.7.1
Definisi Database Database
merupakan
kumpulan
data
yang
saling
berhubungan antara data yang satu dengan yang lainnya yang tersimpan dalam suatu simpanan luar dan membutuhkan suatu software untuk menjalankan. Database terbentuk dari kumpulan beberapa file, yaitu : 1. File Induk Merupakan file utama dimana semua program dipanggil dari file master 2. File Transaksi File yang digunakan untuk merekam atau menyimpan data- data transaksi yang terjadi dalam suatu kegiatan.
25
3. File Laporan File yang berisi data-data yang dilaporkan untuk membuat laporan. 2.7.2
Desain Input/ Output A. Desain Input Dalam desain input ada beberapa tipe input, yaitu : 1. Eksternal, yaitu pemasukan yang berasal dari luar organisasi 2. Internal, yaitu pemasukan data berasal dari dalam organisasi 3. Operasional, yaitu pemasukan data hasil komunikasi komputer dan sistem. Tujuan dari desain input adalah : 1. Untuk mengefektifkan biaya pemasukan 2. Untuk mencapai keakuratan sistem yang tinggi 3. Untuk menjamin pemasukan data yang dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai. B. Desain Output Output adalah hasil keluaran dari sistem informasi yang dapat dilihat. Beberapa jenis output, yaitu : 1. Hasil di media keras ( kertas ) 2. Hasil dimedia lunak ( tampilan di monitor ) 3. Hasil dari suatu proses yang akan digunakan untuk proses lain yang tersimpan dalam suatu media ( tape atau disk ).
2.8
Tinjauan Umum tentang Web 2.8.1
Internet Internet atau inter-networking merupakan suatu bentuk jaringan komunikasi antar jaringan computer dengan lingkup global atau international. Antar computer dari berbagai tempat, negara, benua dapat saling berkomunikasi dengan protocol tertentu, saling mengirimkan data mendapatkan informasi internet juga merupakan
26
suatu media yang terbentuk sebagai hasil dari kesepakatan para pemakai komputer saling berkomunikasi. 2.8.2
Jaringan Global Internet Internet mulai berkembang pada tahun 1969, istilah internet merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking, juga biasa disebut Cyberspace (asal dari novel science fiction) atau informasi superhighway. Internet adalah koneksi antar jaringan komputer terbanyak dan tersebar yang merupakan kumpulan dari jaringan perorangan dan berbagai organisasi di seluruh dunia dengan system yang berbeda-beda. Diminta setiap jaringan bekerja sama dengan jaringan-jaringan lain menggunakan basis protocol TCP/IP protocol komunikasi, yang merupakan protokol standart di internet dalam berkomuniaski antar jaringan.
2.8.3
Teknologi Komunikasi di Internet Dalam proses pengiriman informasi pada internet akan selalu tiba pada alamat yang dituju dengan tepat. Walaupun sebenarnya proses pengiriman informasi sangat rumit. Informasi yang dikirim lewat internet, pertama harus melewati paket-paket TCP (Transmission Control Protocol). Paket-paket itu dikirim dari computer pribadi ke jaringan local setempat, penyelenggara (provider) internet, ataupun pelayanan online. Dari jaringan local informasi kebanyak tingkatan berbagai jaringan computer dan jalurjalur komunikasi hingga sampai pada tujuan akhir, tetapi sebelum sampai, pengiriman informasi harus menyebar ke seluruh dunia untuk mencapai alamat yang dituju.
2.8.4
Teknologi Informasi di Internet Ada banyak hal teknologi informasi di intenet dan hal ini menyangkut fasilitas-fasilitas yang terdapat di internet. Namun yang paling dominan dewasa ini adalah surat elektronik (E-mail), FTP (File Transfer Protocol) dan Wolrd Wide Web (WWW).
27
2.8.5
Surat Elektronik (Electronik Mail atau E-mail) Surat elektronik merupakan sumber daya internet yang paling banyak digunakan pemakai jasa internet, diperkirakan banyak surat yang dikirim setiap detik. Surat elektronik ini sudah merubah pengiriman surat secara konvensional yang lambat dan bertele-tele menjadi lebih mudah serta murah dalam biaya pengiriman bila dibandingkan dengan media yang lain (telp, fax, pos) pesan-pesan E-mail dikirim dengan cara-cara yang sama seperti halnya dengan pengiriman data-data di internet. Protocol di internet TCP memecah pesan-pesan ke dalam alamat yang dituju, kemudian TCP merakit kembali pesan-pesan tersebut pada terminal akhir, sehingga dapat dibaca dan dipahami. Untuk dapat menggunakan fasilitas E-mail diperlukan perangkat lunak, perangkat lunak pribadi disebut Client sedangkan pada komputer disebut Server.
2.8.6
File Transfer Protocol FTP juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan di internet. FTP juga bertujuan agar computer yang terkoneksi dapat saling salin-salin berkas file yang dibutuhkan. Transfer berkas merupakan fungsi yang sangat penting dan vital dalam lingkungan internet. FTP pada server biasanya bertujuan menyediakan berbagai program baik untuk promosi maupun untuk memberikan layanan teknis bagi para konsumennya. Ketika memasuki jaringan penyelenggara jasa internet, maka dengan menggunakan perangkat lunak FTP computer pribadi, dapat dilakukan download berkas yang dibutuhkan di jaringan manapun. Tetapi pada saat ini internet hampir sebagian besar FTP server berupa anynomous FTP, yaitu FTP server yang membuka diri untuk dimasuki oleh siapa saja dengan nama login anynomous dan password yang harus di isikan adalah alamat E-mail dari masingmasing pengguna.
28
2.8.7
World Wide Web Tujuan utama dari networking adalah penggunaan bersama sumber daya komputasi seperti memory, printer dan lain sebagainya. Namun
perkembangan
ini
telah
mengarah
kepada
fungsi
internetworking yang lebih besar lagi, penyebaran informasi dari dalam segala bentuknya, karena sesungguhnya computer dibuat untuk memproses informasi. Bersama perkembangan teknologi komunikasi menjadi dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Penggabungan ini yang mungkin lebih dikenal dengan istilah teknologi informasi. Namun perkembangan ini agak tersendat karena banyak vendor dan system jaringan yang berbeda-beda, sampai akhirnya muncul internet dengan TCP/IP. Kini internet dan TCP/IP sudah menjadi tulang punggung dari teknologi informasi, keduanya telah diterima menjadi industri masa kini dan masa datang. Web (WWW) di kembangkan oleh Universitas Minnesota pada tahun 1989, dan pada tahun 1991 dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisical Partikel Eropa) di Swiss. Web mulai menunjukkan sukses pada tahun 1993, gabungan antara procedure instalasi untuk protocol TCP/IP dan web client yang lebih dulu dikenal dengan istilah Web Browser menawarkan satu pintu masuk yang sederhana kedunia internet. Penggunan pointer yang menunjuk ke sumber informasi ini dikenal dalam istilah Hyperteks, dokumen hyperteks secara intuitif dirancang untuk dapat memungkinkan pemakai mengakses sumber daya internet secara lebih efektif dan efisien. 2.8.8
Hypertext Markup Language (HTML) HTML bukanlah satu-satunya cara untuk menyampaikan informasi di web, tapi merupakan perekat yang menyatukan semuanya. Sebagai tambahan, bahasa markup (markup language) untuk menampilkan teks, gambar, dan multimedia. HTML
29
menyediakan instruksi-instruksi pada browser web dalam rangka mengendalikan bagaimana mereka saling berhubungan. Untuk itu penulis harus menguasai HTML, terutama untuk membuat aplikasi dengan teknologi CGI. 2.8.9
PHP PHP adalah bahasa scritpting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (sercer-side HTML-embeddedscripting). Artinya sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan sepenuhnya, dijalankan di server tetapi disertakan dalam halaman HTML biasa, tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan diatas web server. PHP versi 4.0 ini dirilis bulan Oktober 2000, dan digunakan untuk web server life cycle yang singkat sehingga PHP selalu mengikuti perkembangan teknologi internet. PHP dapat juga dipakai di seluruh webset yang ada di pasaran yang dijalankan pada berbagai sistem operasi, sehingga proses develop dapat dilakukan menggunakan sistem operasi yang beda dengan sistem operasi yang digunakan setelah publish, misalnya developing di windows kemudian di web server yang menggunakan sistem operasi Linux. PHP juga mendukung banyak paket database baik yang komersial maupun nonkomersil seperti PostSql, MySql, Oracle dan lain-lain. Script PHP sebenarnya adalah file HTML biasa yang diberi tambahan tag-tag khusus misalkan tag , file yang berisi tag HTML dan kode PHP ini diberi ekstensi. Berdasarkan ekstensi ini pada saat file diakses server akan mengetahui bahwa file ini mengandung kode PHP, dan server akan menterjemahkan kode ini dan mengahasilkan output dalam bentuk tag HTML yang akan dikirim ke browser client yang mengakses file tersebut.
30
2.8.10 MySql MySql merupakan sebuah server database yang banyak digunakan di internet, karena kehandalanya dan juga sifatnya yang shareware. SQL (Structur Query Language) adalah bahasa standart yang digunkan untuk mengakses server database. Bahasa ini awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai bahasa standart industri. Dengan menggunkan SQL proses akses database menjadi lebih userfriendly dibanding dengan menggunakan Dbase atau Clipper yang masih menggunakan perintah pemrograman. SQL server adalah sebuah program yang berfungsi untuk melayani permintaan query database MySql, Microsoft SQL server, Oracle, Sybase, Infomix, Prostgresql.
2.9
Landasan Teori yang Berkaitan dengan Tugas Akhir 2.9.1
Pengertian Zakat Perkataan zakat berasal dari kata tazkiyah yang mempunyai arti menumbuhkan, mensucikan atau memberi nafkah. Sedangkan menurut istilah ialah mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syariat Islam ( Imam Ghazali, 2003 ).
2.9.2
Macam-macam Zakat Zakat terbagi dalam 2 macam antara lani : 2.9.2.1 Zakat Fitrah Pengertian Zakat fitrah menurut bahasa ialah Zakat yang wajib dikeluarkan pada hari raya Idul Fitri. Sedangkan pengertian menurut syariat Islam ialah zakat-zakat yang di wajibkan kepada setiap orang islam baik laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil, merdeka maupun budak yang mempunyai kelebihan bagi keperluan dirinya dan keluarganya pada hari raya Idul Fitri.
31
Orang yang wajib mengeluarkan Zakat Fitrah 1. Orang yang beragama Islam 2. Orang yang bersangkutan masih hidup pada waktu terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri 3. Orang yang mempunyai kelebihan makanan baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya pada malam hari raya dan siang harinya. 2.9.2.2 Zakat Harta Pengertian zakat harta ialah kegiatan mengeluarkan sebagian harta kekayaan berupa binatang ternak, hasil tanaman, emas maupun perak, harta perdagangan dan kekayaan lain yang diberikan kepada yang berhak menerimanya. 2.9.2.2.1 Orang yang wajib mengeluarkan Zakat Harta 1. Beragama islam 2. Baligh(cukup umur) 3. Berakal(tidak gila) 4. Merdeka(bukan budak belian/hamba sahaya) 5. Harta yang di zakati adalah miliknya sendiri 6. Telah mencapai nisab sesuai dengan jenis kekayaan yang akan dikeluarkan zakatnya. 7. Telah mencapai haul(satu tahun) kecuali buah-buahan(pertanian) atau harta temuan 2.9.2.2.2 Macam-macam zakat harta 1. Zakat hasil pertanian 2. Zakat emas dan perak 3. Zakat perdagangan 4. Zakat binatang ternak(unta, kerbau/sapi, kambing)
32
2.9.3
Orang yang berhak menerima zakat 1. Fakir 2. Miskin 3. Amilin 4. Muallaf 5. Budak belian 6. Gharimin 7. Fi sabilillah 8. Ibnu Sabil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan dengan perantara teknik tertentu.
3.1
Objek Penelitian Untuk menyusun suatu laporan diperlukan data-data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang dihadapi. Data dikatakan baik apabila data dapat mewakili keadaan obyek yang sedang diteliti, dan untuk mendapatkan data yang baik tersebut peneliti melakukan survey pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus.
3.2
Jenis dan Sumber Data Dalam menuliskan laporan proyek akhir ini, penulis melakukan usaha–usaha untuk mendapatkan data–data yang konkret, yang dapat dipercaya kebenarannya, sehingga tercatat maksud dan tujuan penulisan proyek akhir ini serta data informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. 1. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Contoh : a. Sejarah
Lembaga
Amil
Zakat
(LAZ)
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Kudus. b. Struktur organisasi dan tugas-tugasnya. c. Data zakat, data penerima zakat, serta data-data lainnya yang berkaitan dengan Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus.
33
34
2. Sumber Data a. Data Primer Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian atau dari instansi yang menjadi objek penelitian. Contohnya : a.) Prosedur pembagian zakat pasien. b.) Informasi-informasi lain yang berhubungan dengan dana zakat. c.) Sejarah tentang Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus d.) Struktur organisasi dan job diskripsi b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan mengumpulkan terlebih dahulu teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Contohnya : a.) Teori tentang Sistem b.) Teori tentang informasi, teori zakat dan lain sebagainya.
3.3
Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan sumber data serta tujuan penyusunan Tugas Akhir ini, maka dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut : a. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak pimpinan maupun pegawai yang ada kaitannya dengan pengolahan dana zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus. b. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan peninjauan secara langsung terhadap objek penelitian yaitu pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus.
35
c. Studi Kepustakaan Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari literatur, majalah, buku yang berhubungan dengan pokok–pokok permasalahan, untuk mendapatkan dasar–dasar teori dari data yang dibutuhkan.
3.4
Tahap-tahap Pengembangan Sistem Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem meliputi :
3.4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah suatu penguraian dari suatu sistem informasi
yang
utuh
kedalam
bagian-bagian
dengan
maksud
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan
yang
ada
serta
kebutuhan-kebutuhan
yang
diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya. Dari pengertian diatas bahwa analisis sistem yang diharapkan adalah pengembangan laporan selama survey dan sebagai kebijaksanaan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan berbagai permodelan. Analisa sistem juga digunakan dalam penentuan kebutuhan informasi akurat dan mendalam, serta menganalisis biaya manfaat secara terperinci. Teknik yang digunakan dalam analisis sistem meliputi : a. Tahap perencanaan. Mengenali dan mengidentifikasi masalah yang ada dan mencari alternatif pemecahannya. Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah : 1) Mengidentifikasi masalah 2) Mengidentifikasi penyebab masalah 3) Mengidentifikasi titik keputusan. 4) Mengidentifikasi personil-personil kunci.
36
b. Memahami kerja sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang beroperasi setiap ada transaksi. Langkah dari tahap ini terdiri beberapa tugas yang perlu dilakukan antara lain : 1) Mengidentifikasi sistem yang ada. - Menentukan jenis penelitian - Mengatur jenis penelitian - Mengatur jadwal observasi - Mengatur jadwal pengambilan sampel 2) Membuat penugasan penelitian 3) Membuat agenda penelitian 4) Mengumpulkan hasil penelitian c. Tahap analisis Proses pengolahan informasi yang ada didokumentasikan secara rinci dengan tujuan menentukan jawaban apa penyebab dari masalah yang timbul. d. Spesifikasi Analisis sistem secara terperinci, kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Merancang struktur program 2) Merancang logika program 3) Merancang file 4) Merancang desain input output 5) Pembuatan back-up. e. Tahap pengembangan Menerjemahkan
spesifikasi
perancangan
kedalam
bahasa
pemrograman. f. Tahap evalusi Melakukan uji coba sistem dan membetulkan kesalahan-kesalahan dalam program.
37
g. Laporan Setelah proses evaluasi selesai, selanjutnya proses pembuatan laporan, yang hasilnya diserahkan pada pihak yang berwenang dalam pengolahan.
3.4.2 Desain Sistem Pada tahap ini penulis mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus, yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan pada tahap desain sistem antara lain : a. Merencanakan
pemanfaatan
peralatan
baik
software
maupun
hardware. b. Mempelajari dan menggambarkan logika dari sistem yang disusun. c. Merencanakan format untuk pemasukan data. d. Merencanakan bentuk laporan yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3.4.3 Implementasi Sistem Yang dilakukan dalam tahap implementasi sistem ini antara lain : a. Menerapkan rencana implementasi Supaya kegiatan implementasi nantinya dengan
yang
diharapkan,
maka
suatu
dapat beroperasi sesuai rencana
implementasi
perludibuat telebih dahulu. Rencana implementasi terutama untuk mengatur
biaya
dan
waktu
yang
dibutuhkan
selama
tahap
implementasi. b. Melakukan kegiatan implementasi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah : 1) Pemilihan dan pelatihan personil 2) Pemilihan tempat dan installasi perangkat keras dan perangkat lunak.
38
3) Pemrograman dan pengetesan program 4) Pengetesan sistem 5) Konversi sistem c. Tindak lanjut implementasi Pengetesan ini beda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pengetesan sistem sebelumnya digunakan data test dan dilakukan oleh analisis sistem bersama-sama dengan programmer, maka pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh penulis bersama-sama dengan user.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Tinjauan Umum Lembaga Amil Zakat (LAZ) 4.1.1
Sejarah Singkat Lembaga Amil Zakat (LAZ) Kudus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Muhammadiyah Kabupaten Kudus adalah lembaga yang dibentuk oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus untuk mengemban tugas melaksanakan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah dari anwal ummat Islam pada umumnya termasuk warga Muhammadiyah. Sesuai dengan Surat Keputusan PDM Kabupaten Kudus No. 86/III.0/D/SK/P.i/2002 Lembaga Amil Zakat (LAZ) berdiri tahun 2002 dan memiliki kegiatan pengumpulan/pemungutan, pendayagunaan / pendistribusian dan pengembangan zakat, infaq dan shadaqah. Sehingga diharapkan dengan adanya LAZ Muhammadiyah, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah dapat lebih professional sesuai dengan maksud dan syari’atkannya. Zakat, infaq dan shadaqah memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan hak dan kewajiban baik individu maupun masyarakat. Bahkan bila dilaksanakan dengan baik sebagai konsekwensi keislaman seorang muslim, dengan di dukung pengelolaan yang professional, maka zakat infaq dan shadaqah dapat menjadi tulang punggung perekonomian umat dan pada akhirnya akan mengangkat harkat dan martabat umat Islam secara keseluruhan. Zakat, infaq dan shadaqah dapat mempersempit jarak antara orang kaya dan miskin, karena dengan menunaikan zakat, infaq
dan
shadaqah
manifestasi
saling
menghargai
dan
memberikan hak orang lain yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Masyarakat utama, adil, makmur dan diridloi Allah SWT akan terwujud manakala syari’at Islam termasuk di dalamnya 39
40
zakat, infaq dan shadaqah dilaksanakan dengan baik dan konsekwen oleh pemeluknya. Lembaga Amil Zakat (LAZ) saat ini memang sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Namun seiring dengan tuntutan dan keinginan masyarakat, masih perlu dilakukan berbagai usaha keras agar kedepan mampu memenuhi harapan masyarakat yang juga terus meningkat.
4.1.2
Struktur Organisasi dan Job Description 4.1.2.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Sekretaris
Bendahara
Bendahara
Wakil Sekretaris
Wakil Sekretaris
Wakil Bendahara
Wakil Bendahara
Divisi Pengumpulan
Divisi Pengembangan
Divisi Pendistribusian
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Sumber : LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah
41
4.1.2.2 Job Description 1. Ketua a. Bertanggung jawab kepada dewan Pimpinan Daerah Muahmmadiyah. b. Tugas dan Tanggung Jawab 1) Merumuskan kebijakan LAZ secara umum dengan memberikan pelayanan yang sebaikbaiknya bagi pengguna jasa dengan tertib dan jelas, serta melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun disiplin yang baik dan semangat kerja yang penuh tanggung jawab dalam melayani masyarakat. 2) Mengkoordinasi dan menentukan tugas para karyawan. 3) Mengajukan rencana anggaran tahunan bersama dewan direksi kepada Pimpinan LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah. 4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan para karyawan. 5) Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran program kerja 6) Bertanggung jawab atas perkembangan kegiatan LAZ dengan segala aspeknya. 7) Mengadakan dan memimpin rapat koordinasi minimal 1 bulan sekali. 8) Membuat laporan perkembangan kegiatan dan kinerja LAZ tiap bulan. 2. Wakil Ketua a. Bertanggung jawab kepada ketua dan Pemerintah Kabupaten Kudus. b. Tugas dan Tanggung Jawab
42
1) Merumuskan kebijakan dibidang umum dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, menyelenggarakan adminsitrasi keuangan dan laporan kegiatan umum dengan tertib dan jelas serta melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun disiplin yang baik dan semangat kerja yang penuh tanggung jawab dalam melayani masyarakat. 2) Mengajukan rencana tahuan bersama dewan direksi kepada Pemerintah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus. 3) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan yang berada dijajarannya. 4) Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran program kerja. 5) Bertanggung jawab atas perkembangan kegiatan SDM, dan segala aspeknya. 6) Mengadakan dan memimpin rapat koordinasi departeman umum minimal 1 bulan sekali. 7) Membuat laporan perkembangan kegiatan atau kinerja departeman umum tiap bulan kepada Pemerintah Pimpinan Daerah Muhammadiyah 8) Memelihara citra LAZ yang baik kepada masyarakat, lembaga pemerintah dan swasta. 3. Sekertaris a) Bertanggung jawab terhadap surat-menyurat dan administrasi LAZ. b) Menyelenggarakan manajemen administrasi. 4. Bendahara a. Menyelenggarakan manajemen keuangan sehingga kondisi keuangan perusahaan tetap sehat.
43
b. Menyelenggarakan pembuktian informasi keuangan. c. Menyusun laporan keuangan. 5. Divisi Pengumpulan Bertugas mengumpulkan zakat, shadaqah dan infaq dari masyarakat. 6. Divisi Pengembangan Mengkaji mustahik dalam prospektif pengkinian, yang membutuhkan (pada masa kini) 7. Divisi Pendistribusian Bertugas mendistribusikan zakat ke masyarakat.
4.1.2.3 Narasi proses pengumpulan dana zakat a. Proses pengumpulan dana zakat dimulai dari wajib zakat yang mengisi formulir pernyataan kesediaan pembayaran zakat (FPK) sebanyak 2 lembar yang di dapat dari divisi pengumpulan. b. Setelah di isi dan wajib zakat membayar zakatnya maka formulir tersebut diserahkan kembali ke divisi pengumpulan. c. Oleh divisi pengumpulan formulir tersebut diperiksa dan di buatkan kuitansi pembayaran sebanyak 2 lembar dan diserahkan ke wajib zakat untuk di tanda tangani, setelah di tanda tangani maka kuitansi lembar ke-1 diarsip oleh wajib zakat itu sendiri dan lembar ke-2 diserahkan ke divisi pengumpulan. d. Divisi pengumpulan setelah menerima kuitansi lembar ke-2 kemudian bersama-sama dengan FPK lembar ke-1 mencatat pembayaran zakat, setelah dicatat maka kuitansi lembar ke-2 dan FPK lembar ke-1 diserahkan ke bendahara.
44
e. Bendahara
mengecek
dan
zakat
sebanyak
pengumpulan
membuat 2
laporan
lembar
dan
diserahkan ke ketua untuk di tanda tangani. f. Setelah ditanda tangani maka laporan lembar ke-1 diarsip oleh divisi pengumpulan dan lembar ke-2 diarsip oleh bendahara. 4.1.2.4 Narasi proses pembagian zakat a. Pembagian zakat dimulai dari penerima zakat yang mengisi formulir pembagian zakat (FPZ) dan kuitansi masing-masing sebanyak 2 lembar. b. Setelah diisi dan di tanda tangani maka FPZ lembar ke-2 dan kuitansi lembar ke-1 diarsip oleh penerima zakat sedangkan lembar ke-1 dari FPZ dan kuitansi lembar ke-2 digunakan oleh divisi pendistribusian untuk membuat laporan pembagian zakat sebanyak 2 lembar dan diserahkan ke ketua untuk di acc. c. Setelah di acc maka laporan lembar ke-1 diarsip oleh ketua
dan
lembar
pendistribusian.
ke-2
diarsip
oleh
divisi
45
4.1.2.5
Flow Of Document Proses Pengumpulan Zakat
Divisi pengumpulan
FPK
Muzakki/Wajib zakat
Bendahara
B
2 FPK
FPK
Ketua
2
1 FPK
1 FPK
1
Kuitansi 2 Isi FPK&bayar zakat Cek&buat laporan pengumpulan zakat FPK FPK
2
FPK
2 1 FPK
FPK
1
1
A Periksa dan buat kuitansi pembayaran
Kuitansi 2 Laporan 2 pengumpulan zakat Laporan 1 pengumpulan zakat
N
Kuitansi 2
Laporan 2 pengumpulan zakat Laporan 1 pengumpulan zakat
Kuitansi 1
FPK
2
FPK
1 Tanda tangan
Kuitansi 2
Tanda tangan Kuitansi 1 N Kuitansi 2
Kuitansi 2 Kuitansi 1
A
Catat pembayaran zakat
FPK
Laporan 2 pengumpulan zakat ttd
Laporan 2 pengumpulan zakat ttd Laporan 1 pengumpulan zakat ttd
N N
1
Kuitansi 2
B
Laporan 1 pengumpulan zakat ttd
KETERANGAN : FPK : Formulir Pernyataan kesediaan pembayaran zakat
N
Gambar 4.2 : Flow Of Document Proses Pengumpulan Zakat Sumber : LAZ Pimpinan Daerah Kabupaten Kudus
46
4.1.2.6
Flow Of Document Proses Pembagian Zakat
D ivisi pendistribusian
Penerim a zakat
Ketua
A FP Z
2
FP Z Kuitansi K uitansi
FP Z
1
2
FPZ
2
1
K uitansi
1
K uitansi
2 Laporan 2 pem bagian zakat Laporan 1 pem bagian zakat
1
Isi form ulir& tanda tangan kuitansi
ACC
FP Z
2
FP Z FP Z
K uitansi
1
Kuitansi
1
Kuitansi
2
2
1
Laporan 2 pem bagian zakat Laporan 1 pem bagian zakat
N B uat laporan pem bagian zakat
FP Z K uitansi
N
1 2
Laporan 2 pem bagian zakat Laporan 1 pem bagian zakat
N
B A Laporan 2 pem bagian zakat
K eterangan : FPZ : Form ulir pem bagian zakat
N
Gambar 4.3 : Flow Of Document Proses Pembagian Zakat Sumber : LAZ Pimpinan Daerah Kabupaten Kudus
B
47
4.2
Analisis Sistem Alasan–alasan yang mendorong adanya pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut : 4.2.1 Identifikasi Masalah Dan Sumber Masalah 4.2.1.1
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah diantaranya adalah : a. Pengelolaan data dana zakat yang masih belum memaksimalkan
pemakaian
komputer,
sehingga
memerlukan waktu yang lama dalam pencarian datadata yang dibutuhkan antara lain, data wajib zakat, data penerima zakat, data pengumpulan dan pembagian zakat, serta data-data lain yang berhubungan dengan dana zakat. b. Seringnya terjadi penggabungan data yang satu dengan yang lain atau duplikasi data, sehingga terjadi kerancuan dalam mengarsip data-data tersebut. 4.2.1.2
Identifikasi Sumber Masalah Dari identifikasi masalah diatas, maka dapat diketahui sumber dari masalah tersebut dari bagian Divisi Pengumpulan.
4.2.2 Alternatif Sistem Yang Diusulkan Dengan melihat kendala dan sumber masalah yang ada, maka penulis mengusulkan adanya pengembangkan sistem lama menjadi sistem baru yang lebih efektif dan efisien yaitu menerapkan sistem jaringan komputer dengan cara menempatkan komputer tersebut di bagian divisi pengumpulan, dan didukung dengan software aplikasi script PHP dan database Mysql serta sumberdaya manusia yang memadai.
48
4.2.2.1
Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras. Dengan mempertimbangkan hal diatas, maka hardware yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Komputer. Pertimbangan menggunakan PC, karena harganya relatif murah, juga mempunyai kemampuan yang handal dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Prosesor intel Pentium IV b. Matherboad Gigabyte GA8-SLML c. Hardisk : 40 GB 7200 Rpm d. Memory 128 DDR e. CD ROM 52 X f. Floppy Disk : 1,44 Mb g. VGA Card on board h. Casing standart i. Keyboard + Mouse Scrool SP j. Monitor A500 Digital 15” 2. Printer Merupakan salah satu alat untuk mencetak proses dari komputer yang mempunyai hasil pengolahan sistem komputer. Pemilihan untuk jenis tersebut didasarkan pada pertimbangan kebutuhan pencetakan dokumen, harga relatif murah, kecepatan tinggi serta kualitas cetakan yang lebih baik. 3. Hardisk Tempat penyimpanan data dengan kapasitas cukup besar dalam pengolahan data. 4. UPS ( Unitteruptible Power Supply ) Pertimbangan menggunakan UPS yaitu jika sewaktu– waktu listrik padam masih ada sisa arus listrik yang
49
dapat digunakan untuk melakukan penyimpanan data yang baru saja dimasukkan sehingga data tidak hilang. 4.2.2.2
Identifikasi kebutuhan perangkat lunak Agar konsep bisa berfungsi sebagaimana mestinya perlu didukung oleh perangkat software yang memadai yaitu terdiri dari: 1. Bahasa Pemrograman (Human Made Sistem) dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman script PHP dan database Mysql karena
memiliki fasilitas fungsi
perintah yang lengkap dan kecepatan eksekusi. 2. Software
aplikasi
lain
yang
digunakan
untuk
mendukung bagian–bagian lain diluar penanganan sistem misalnya Microsoft office antara lain Microsoft word, Microsoft excel, dan lain–lain. 4.2.2.3
Identifikasi kebutuhan sumber daya manusia. Untuk mendukung semua proses sistem yang berjalan, maka kebutuhan sumber daya manusia dibidang komputer adalah : 1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang rencana sistem dan kemampuan dalam menganalisis suatu sistem yang berbasis komputer dan program untuk diberikan pada programmer. Seorang analis sistem hanya bekerja pada saat penyusunan perancangan sistem informasi, oleh karena itu dapat dilakukan oleh tenaga atau staff kontrak karena waktu kerjanya tidak lama. 2. Programmer Programmer
adalah
seseorang
yang
mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan dan menyusun suatu program aplikasi ke dalam suatu
50
bahasa pemrograman. Sistem kerjanya tidak jauh beda dengan sistem analis, pada saat program berjalan tidak akan lepas dari kesalahan-kesalahan dan merupakan tugas programmer untuk mengatasinya, programmer adalah pegawai tetap pada perusahaan. 3. Operator Operator adalah seseorang yang bertugas untuk mengoperasikan dan memasukkan data ke dalam komputer secara baik dan benar dan merupakan semua bagian yang terkait dan bukan tenaga ahli, biasanya diadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan mereka sebelum sistem yang baru berjalan. 4. Teknisi Komputer Adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dalam hal perawatan dan perbaikan komputer maupun sistem jaringan apabila mengalami kerusakan pada peralatan hardware yang dapat menggangu jalannya sistem informasi tersebut, dan merupakan pegawai tetap. Suatu instalasi yang menggunakan sistem komputer sangat memerlukan adanya teknisi komputer
karena jika
terjadi kerusakan pada jaringan komputer
maka
masalah dapat segera diatasi.
4.2.3 Analisis Kelayakan 4.2.3.1
Analisis Biaya Dalam pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Kabupaten Kudus, diperlukan biaya–biaya untuk penerapan Sistem tersebut :
51
Biaya–biaya yang diperlukan meliputi : 1. Biaya perangkat keras a. 1 unit komputer pentium IV
Rp 4.000.000
b. Printer Epson stylus C45
Rp
c. UPS
Rp 1.000.000
450.000
2. Biaya perangkat lunak Program dan instalasi software
Rp 4.000.000
3. Biaya penyusunan sistem Sistem analis dan perancangan sistem Rp 3.000.000 4. Biaya lain–lain :
4.2.3.2
a. Biaya pelatihan ( 2 orang )
Rp 4.000.000
TOTAL BIAYA
Rp 16.450.000
Analisis Manfaat Adapun manfaat dari pengembangan sistem baru yang akan di pakai ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu manfaat yang berwujud dan manfaat yang tidak berwujud. Manfaat yang berwujud merupakan keuntungan yang berupa penghematan atau peningkatan didalam LAZ yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai mata uang, antara lain : a. Pengurangan biaya untuk pengadaan formulir–formulir untuk penyimpanan data. b. Meminimalkan kesalahan–kesalahan proses. c. Peningkatan efektifitas kerja karyawan Sedangkan Manfaat yang tidak berwujud yang dapat diperoleh dari pengembangan sistem ini adalah : a. Peningkatan pelayanan yang lebih baik, cepat, tepat dan akurat. b. Peningkatan kepuasan kerja operasional.
52
c. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik. 4.2.3.3
Pemilihan / kelayakan Sistem Penulis mengusulkan kepada pihak Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Kabupaten Kudus agar menggunakan sistem single user, karena dengan sigle user semua kegiatan informasi yang dihasilkan sudah mampu terpenuhi dan juga beban biaya yang dikeluarkan oleh pihak LAZ akan lebih rendah.
53
4.2.4
Identifikasi Kebutuhan Informasi 4.2.4.1 Identifikasi Data dan Informasi Data yang di identifikasi adalah : 1. Data muzakki 2. Formulir pernyataan kesediaan pembayaran zakat(FPK) 3. Formulir pembagian zakat(FPZ) 4. Data penerima zakat Informasi yang diidentifikasi 1. Kuitansi 2. Daftra muzakki 3. Daftar pembayaran zakat 4. Daftar penerima zakat 5. Daftar pembagian zakat 6. Laporan data muzakki 7. Laporan penerima zakat 8. Laporan pengumpulan zakat 9. Laporan pembagian zakat 4.2.4.2 Identifikasi sumber data dan tujuan Informasi Sumber data yang di proses 1. Muzakki 2. Penerima zakat Sedangkan informasi yang dihasilkan ditujukan untuk : 1. Muzakki 2. Penerima zakat 3. Divisi Pendistribusian 4. Divisi Pengumpulan 5. Ketua
54
4.3
Desain Sistem 4.3.1
Model-model Perancangan Sistem 4.3.1.1 Context Diagram
Keterangan : FPK FPZ
: Formulir pernyataan kesediaan pembayaran zakat : Formulir pembaigan zakat
Data muzakki F PK
Muzakki
Penerima Z akat
Kuitansi
0
Kuitansi Data zakat
Sisfo. Pengelolaan Dana Zakat
FPZ Lap. Pengumpulan zakat
Lap. Pembagian Divisi Pendistribusian
zakat Daft. pembagian zakat
Gambar 4.4 : Context Diagram
Ketua
55
4.3.1.2 Dekomposisi Diagram
Gambar 4.5 :Dekomposisi Diagram
56
4.3.1.3 DFD Level 0
Pe neri ma
Da ta p ene rima zakat 1 Pend ataan Data muza ki Za kat
Daftar pen erima zakat
Pen eri ma Mu zaki
Mu zaki
Zaka t
Muza ki
Data zaka t Penerima FPZ
Mu zaki
Zakat
Divisi pendistribusian
Pen eri ma
FPK 2
Da ftar pe mbag ian zakat
Tran saksi Kwi tansi Kwitan si Pengumpul an Pe mb ag ian Pe mb agi an
Pengump ul an
Pe ngumpul an Mu zaki
Pe mb agi an
Mu zaki
Lap. d ata zaka t
3 Zaka t
Za kat
La pora n
La p. p ene rima zaka t
Penerima
Pe neri ma
La p. pemba gi an zaka t
Gambar 4.6 : DFD Level 0
Ketua
57
Dfd Level 1 proses pendataan
1.1 Div is i pendis tribusian
Data zakat
Data z akat
Zak at
Zak at
1.2 Muz aki
Data muz aki
Data muzak i
Muzak i
Muz aki
1.3 Penerima
Data penerima
Data penerima
Gambar 4.7 : Level 1 Proses Pendataan
Pener ima
Pener ima
58
Dfd level 1 proses transaksi
2.1 Muzaki
F PK
Pengumpulan zakat
Pengumpulan
Pengumpulan
Kwintansi Zakat
Muzaki
Z akat
Muzaki
Zakat
2.2 Penerima
Pembagian zakat
FPZ Kwitansi
Daftar pembagian zakat
Pembagian Penerima Penerima
Pembagian
Gambar 4.8 : Level 1 Proses Transaksi
Divisi pendistribusian
59
Dfd level 1 proses laporan
3.1 Zakat
Lap. dana zakat
Zakat
Muzaki
Lap. dana zakat
Muzaki
3.2 Pengumpulan
Pengumpulan
Lap. penerimaan zakat
Lap. penerimaan zakat
Zakat
Z akat
Zakat
3.3 Pembagian
Pembagian
Lap. pembagian zakat
Gambar 4.9 : Level 1 Proses Laporan
Lap. pembagian zakat
Ketua
60
Dfd level 2 proses pengumpulan
2.1.1. Catat pengumpulan zakat
Pengumpulan
FPK Muzaki
Muzaki
Muzaki
Z akat
Zakat Z akat
Muzaki Kwitansi
2.1.2 Cetak Kwitansi
Gambar 4.10 : Level 2 Proses Pengumpulan
Pengumpulan
Pengumpulan
61
Dfd level 2 proses pembagian
2..2.1 Ca ta t pe mb ag ian zaka t
FPZ Pe neri ma
Pe ner ima
Pe mbag ia n
Za kat
Pen erima
Za kat
Pe neri ma
Pe mb ag ian
Di visi pe ndi stri bu sian
Za kat
2..2.2 Pemb agi an Kw itansi
Catat kwitan si
Gambar 4.11 : Level 2 Proses Pembagian
Da fta r p emba gia n za kat
62
4.3.2
Perancangan Database
4.3.2.1 Entity Relationship Diagram Alm_muzakki
Email
Nm_muzakki
Telp_muzakki
Kd_muzakki
Tgl_pengumpulan
Kd_muzakki
No_pengumpulan
Kd_zakat
Kt_muzakki
M Muzakki
I Pengumpulan
Nm_petuga Alm_penerima
M
Pekerjaan
Nm_penerima
Tlp_penerima
Kd_penerima
Kt_penerima
Kd_zakat Zakat
Divisi Petugas Pendistribusian
Jenis Jumlah
M
M Penerima
I Pembagian
No_pembagian Tgl_pembagian
Kd_penerima Kd_zakat
Gambar 4.12 : Entity Relationship Diagram Sumber :Data yang Diolah
63
4.3.2.2 Transformasi ERD ke Basis Data Fisik
1. Tabel Muzakki Kd_muzakki
Nm_muzakki
Telp_muzakki
Alm_muzakki
Email
Kt_muzakki
2. Tabel Penerima Kd_penerima Nm_penerima Alm_penerima Pekerjaan
Tlp_penerima Kt_penerima
3. Tabel Zakat Kd_zakat
Jenis
Jumlah
4. Tabel Pengumpulan No_
Tgl_
pengumpulan
pengumpulan
Kd_muzakki Kd_zakat Nm_petugas
5. Tabel Pembagian No_pembagian Tgl_pembagian Kd_penerima Kd_zakat Nm_petugas
64
4.3.2.3 Normalisasi
1. Tabel Muzakki Kd_muzakki
Nm_muzakki
Telp_muzakki
Alm_muzakki
Email
Kt_muzakki
Bentuk Normal Pertama
Jika
semua
atribut
hanya
memiliki
nilai
tunggal
atau
menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel muzakki semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal ke satu. Bentuk Normal Kedua
a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada
kunci
utama(kd_muzakki),
maka
tabel
tersebut
memenuhi bentuk normal kedua. Ketergantungan fungsional : Kd_muzakki ( Primary Key )
Kd_muzakki
nm_muzakki, alm_muzakki, email, telp_muzakki, kt_muzakki
Nm_muzakki
alm_muzakki, email, telp_muzakki, kt_muzakki
Alm_muzakki
email, telp_muzakki, kt_muzakki
Email
telp_muzakki, kt_muzakki
Telp_muzakki
kt_muzakki
Bentuk Normal Ketiga
a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
65
2. Tabel Penerima Kd_penerima Nm_penerima Alm_penerima Pekerjaan
Tlp_penerima Kt_penerima
Bentuk Normal Pertama
Jika
semua
atribut
hanya
memiliki
nilai
tunggal
atau
menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel penerima semua atribut hanya memiliki nilai tunggal maka tabel penerima memenuhi bentuk normal ke satu. Bentuk Normal Kedua
a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (Kd_penerima), maka tabel tersebut memenuhi normal kedua. Ketergantungan fungsional : Kd_penerima ( Primary Key )
Kd_penerima
nm_penerima,
alm_penerima,
pekerjaan,
tlp_penerima, kt_penerima Nm_penerima
alm_penerima,
pekerjaan,
tlp_penerima,
kt_penerima Alm_penerima
pekerjaan, tlp_penerima, kt_penerima
Pekerjaan
tlp_penerima, kt_penerima
Tlp_penerima
kt_penerima
Bentuk Normal Ketiga
a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
66
3. Tabel Zakat Kd_zakat
Jenis
Jumlah
Bentuk Normal Pertama
Jika
semua
atribut
hanya
memiliki
nilai
tunggal
atau
menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel zakat semua atribut hanya memiliki nilai tunggal maka tabel zakat memenuhi bentuk normal ke satu. Bentuk Normal Kedua
a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (kd_zakat), maka tabel tersebut memenuhi normal kedua. Ketergantungan fungsional : Kd_zakat ( Primary Key )
Kd_zakat
jenis, jumlah
Jenis
jumlah
Bentuk Normal Ketiga
a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
4. Tabel Pengumpulan No_
Tgl_
Kd_muzakki
pengumpulan
pengumpulan
Kd_zakat Nm_petugas
Bentuk Normal Pertama
Jika
semua
atribut
hanya
memiliki
nilai
tunggal
atau
menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel pengumpulan semua atribut hanya memiliki nilai tunggal maka tabel pengumpulan memenuhi bentuk normal ke satu.
67
Bentuk Normal Kedua
a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (no_pengumpulan), maka tabel tersebut memenuhi normal kedua. Ketergantungan fungsional : Kd_pengumpulan ( Primary Key )
No_pengumpulan
tgl_pengumpulan, nm_petugas
Tgl_pengumpulan
nm_petugas
Bentuk Normal Ketiga
a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
5. Tabel Pembagian No_pembagian Tgl_pembagian Kd_penerima Kd_zakat Petugas
Bentuk Normal Pertama
Jika
semua
atribut
hanya
memiliki
nilai
tunggal
atau
menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam tabel penerima semua atribut hanya memiliki nilai tunggal maka tabel tersebut memenuhi bentuk normal ke satu. Bentuk Normal Kedua
a. Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama (no_pembagian) maka tabel tersebut memenuhi normal kedua. Ketergantungan fungsional : No_pembagian ( Primary Key )
No_pembagian
tgl_pembagian, nm_petugas
Tgl_pembagian
nm_petugas
68
Bentuk Normal Ketiga
a. Telah memenuhi bentuk normal kedua b. Tidak memiliki field yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama.
69
4.3.2.4 Tabel Relationship Diagram Tabel 4.1 : Tabel Relationship Diagram
Muzakki Kd_muzakki
*
Email Pengumpulan
Nm_muzakki Alm_muzakki
No_pengumpulan
Telp_muzakki
Tgl_pengumpulan
Kt_muzakki
Kd_muzakki
**
Kd_zakat
**
*
Nm_petugas
Zakat Kd_zakat
*
Jenis Jumlah
Pembagian No_pembagian Penerima Kd_penerima Nm_penerima
*
Tgl_pembagian *
Kd_penerima
**
Kd_zakat
**
Alm_penerima Pekerjaan
Keterangan :
Tlp_penerima
* **
: Kunci Utama : Kunci Tamu
70
4.3.2.5
Kamus Data (Data Dictionary)
A. Data Muzakki Muzakki
= Kd_muzakki + nm_muzakki + alm_muzakki + email + telp_muzakki + kt_muzakki
Kd_muzakki
= 6{karakter}6
Email
= 1{karakter}35
Nm_muzakki
= 1{karakter}25
Alm_muzakki = 1{karakter}35 Telp_muzakki = 1{karakter}15 Kt_muzakki
= 1{karakter}25
Karakter
= [A-Z | a-z | 0 – 9 | . | , | - ]
B. Data Penerima Penerima
= Kd_penerima + nm_penerima + alm_penerima + pekerjaan + tlp_penerima
Kd_penerima
= 6{karakter}6
Nm_penerima
= 1{kartakter}25
Alm_penerima = 1{karakter}20 Pekerjaan
= 1{karakter}20
Tlp_penerima
= 1{karakter}15
Karakter
= [A-Z | a-z | 0 – 9 | . | , | - ]
C. Data Zakat Zakat
=
Kd_zakat + jenis + jumlah
Kd_zakat
=
6{karakter}6
Jenis
=
1{karakter}15
Jumlah
=
1{numerik}7
Karakter
=
[A-Z | a-z | 0 – 9 | . | , | - ]
Numerik
=
[0–9]
D. Data Pengumpulan Pengumpulan
=
No_pengumpulan + tgl_pengumpulan + kd_muzakki + kd_zakat + nm_petugas
No_pengumpulan
=
6{karakter}6
71
Tgl_pengumpulan =
8{date}8 Dd + mm + yy Dd = [01 – 31] Mm = [01 – 12] Yy = [ 2007 – 2999]
Kd_muzakki
=
6{karakter}6
Kd_zakat
=
6{karakter}6
Nm_petugas
=
1{karakter}15
Karakter
=
[A-Z | a-z | 0 – 9 | . | , | - ]
E. Data Pembagian Pembagian
= No_pembagian
+
tgl_pembagian
kd_penerima + kd_zakat No_pembagian
= 6{karakter}6
Tgl_pembagian = 8{date}8 Dd + mm + yy Dd = [01 – 31] Mm = [01 – 12] Yy = [ 2007 – 2999] Kd_penerima
= 6{karakter}6
Kd_zakat
= 6{karakter}6
Karakter
= [A-Z | a-z | 0 – 9 | . | , | - ]
4.3.2.6 Database File
A. File Muzakki Nama database
= muzakki.dbf
Key field
= kd_muzakki Tabel 4.2 : tabel database muzakki
No
Nama field
Type
Width
Dec Keterangan
1
Kd_muzakki
C
6
Kode muzakki
2
Email
C
35
Email muzakki
+
72
3
Nm_muzakki
C
25
Nama muzakki
4
Alm_muzakki
C
35
Alamat
5
Telp_muzakki
C
15
Telephone
6
Kt_muzakki
C
10
Kota
B. File Penerima Nama database
= penerima.dbf
Key field
= kd_penerima Tabel 4.3 : Tabel database penerima
No
Nama field
Type
Width
Dec
Keterangan
1
Kd_penerima
C
6
Kode penerima
2
Nm_penerima
C
25
Nama penerima
3
Alm_penerima
C
35
Alamat
4
Pekerjaan
C
20
Pekerjaan
5
Tlp_penerima
C
15
Telephone
C. File Pengumpulan Nama database
= Pengumpulan.dbf
Key field
= no_pengumpulan Tabel 4.4 : Tabel database Pengumpulan
No
Nama field
Type
Width
Dec Keterangan
1
No_pengumpulan
C
6
Nomor pengumpulan
2
Tgl_pengumpulan
D
8
Tanggal pengumpulan
3
Kd_muzakki
C
6
Kode muzakki
4
Kd_zakat
C
6
Kode zakat
5
Nm_petugas
C
15
Nama petugas
73
D. File Pembagian Nama database
= Pembagian.dbf
Key field
= no_pembagian Tabel 4.5 : Tabel database Pembagian
No
Nama field
Type
Width
Dec Keterangan
1
No_pembagian
C
6
Nomor pembagian
2
Tgl_pembagian
D
8
Tanggal pembagian
3
Kd_penerima
C
6
Kode penerima
4
Kd_zakat
C
6
Kode zakat
4.3.2.7 Desain Menu Utama
Input Transaksi Laporan
Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat
pada Lembaga Amil Zakat(LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus
Gambar 4.13 : Desain Menu Utama
74
4.3.2.8 Desain Input
1. Input data Muzakki Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat
Data Muzakki
Kode Muzakki Nama Muzakki Alamat Muzakki Kota Telephone
: xxxxxx : xxxxxxxxxxx : xxxx : xxxxxxxxxx : 999999999
Tambah Edit Hapus Top
Cari Simpan
Next
Batal
Keluar
Back Bottom
Gambar 4.14 : Input data Muzakki
2. Input data penerima Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat
Data Penerima
Kode Penerima Nama Penerima Alamat Penerima Telephone Pekerjaan
: xxxxxx : xxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxx : 999999999999999 : xxxxxxxxx
Tambah Edit Hapus Top
Cari Simpan
Next
Batal
Back Bottom
Gambar 4.15 : Input data Penerima
Keluar
75
3. Input data Zakat Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat
Data Zakat
Kode Zakat Jenis Jumlah
: xxxxxx : xxxxxxxxxxx : 9999999
Tambah Edit Hapus Top
Cari Simpan
Next
Batal
Keluar
Back Bottom
Gambar 4.16 : Input data zakat
4. Input data pengumpulan Sistem Informasi Pengelolaan Dana Zakat
Data Pengumpulan
Nomor Pengumpulan Tanggal Pengumpulan Kode muzakki Nama muzakki Kode Zakat Nama Petugas
: xxxxxx : 99/99/9999 : xxxxxx : xxxxxxxx : xxxxxx : xxxxxxxxxx
Tambah Edit Hapus Top
Cari Simpan
Next
Batal
Back Bottom
Gambar 4.17 : Input data pengumpulan
Keluar
76
5. Transaksi pembagian Sistem Informasi Pengelolaan Transaksi Pembagian
No. Pembagian Kode Penerima Nama penerima Alamat Kode muzakki Nama muzakki Kode zakat Nama Petugas
: xxxxxx : xxxxxx : xxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxx : xxxxxx : xxxxxxxxxxx : xxxxxx : xxxxxxxx
Tambah Edit Hapus Top
Tgl Pembagian: 99/99/9999
Cari Simpan
Next
Batal
Keluar
Back Bottom
Gambar 4.18 : Transaksi pembagian
4.3.2.9 Desain Output
1. Laporan data Muzakki Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Laporan Data Muzakki Tanggal : 99/99/9999 Hal : 99 Kode Xxxxxx Xxxxxx
Nama muzakki Xxxxx Xxxxxx
Alamat Xxxxxxx Xxxxxxx
Kota Email Xxxxx Xxxxxxxxxxx Xxxxxx xxxxxxxxxxxx
Gambar 4.19 : Laporan data muzakki
77
2. Laporan data Penerima Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Laporan Data Penerima Tanggal : 99/99/9999 Hal : 99 Kode Xxxxxx Xxxxxx
Nama penerima Xxxxx Xxxxxx
Alamat Xxxxxx Xxxxxx
Pekerjaan Xxxxx Xxxxxx
Telephone 9999999 9999999
Gambar 4.20 : Laporan data Penerima
3. Laporan data Zakat Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus
Laporan Data Zakat Tanggal : 99/99/9999 Hal : 99 Kode Zakat xxxxxx
Jenis Xxxxxxxxxxxxx
Jumlah 9999999
xxxxxx
Xxxxxxxxxxxxx
9999999
Gambar 4.21 : Laporan data zakat
78
4. Laporan data pengumpulan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Laporan Data Pengumpulan Tanggal : 99/99/9999 Hal : 99 No. pengumpulan Xxxxxx Xxxxxx
Nama muzakki Xxxxxx Xxxxxx
Jumlah Xxxxx Xxxxxx
Gambar 4.22 : Laporan data pengumpulan
5. Laporan data Pembagian Lembaga Amil Zakat (LAZ) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus Laporan Data Pembagian Tanggal : 99/99/9999 Hal : 99 Nomor Pembagian X9999 X9999
Nama penerima
Xxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxx Gambar 4.23 : Laporan data pembagian
Jumlah
999999 999999
79
4.4 Rencana Implementasi Sistem
Rencana implementasi sistem ini dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dan untuk memulai menggunakan sistem baru atau sistem yang diusulkan. Rencana implementasi sistem meliputi : 4.4.1
Program dan Testing
Program dan testing ini dilakukan oleh pihak LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, untuk mengetes modul– modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Pengetesan dilakukan selama satu minggu dan meliputi : 1. Pengujian/evaluasi modul. Pengujian tiap modul ini dapat berupa program utama yang digunakan oleh LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus yaitu Scipt PHP dengan Database Mysql 2. Pengujian program. Modul diuji oleh programmer sampai benar–benar terbebas dari kesalahan baik validasi data muzakki, pemasukan tanggal dengan huruf, transaksi muzakki dan laporan yang valid. Setelah program tidak mengalami kesalahan, maka program di rangkai kemudian diuji kembali. 4.4.2
Training
Training ini bertujuan untuk memberikan pelatihan materi program yang akan digunakan pada LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, bagian yang berhubungan dengan sistem informasi Pengelolaan dana zakat adalah divisi pengumpulan. Materi yang dipakai yaitu cara membuka program dan cara menjalankan program, training dilakukan selama 3 minggu. 4.4.3
Change Over
Proses change over merupakan perubahan sistem lama ke sistem
yang
baru.
Metode-metode
yang
digunakan
dalam
80
implementasi sistem yang dikembangkan pada LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus adalah Pararel, dimana sistem baru dipakai tetapi sistem lama juga masih digunakan. Change over dilakukan selama 3 bulan dan dilakukan dengan cara : berjalannya sistem lama yang ada pada LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus yaitu Ms.Word dan Ms Excel yang diganti dengan sistem baru yaitu Scipt PHP dengan Database Mysql secara bersamaan. 4.4.4
Maintenance
Setelah
semua
dapat
terselesaikan,
maka
sistem
membutuhkan perawatan supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan data dapat tersimpan dengan aman. Yang dapat dilakukan untuk merawat sistem adalah : 1. Pemeliharaan Software Kegiatan ini akan dilakukan selama 3 bulan sekali, pemeliharaan digunakan untuk menjaga agar sistem perangkat lunak tidak mengalami kerusakan dan bila sewaktu-waktu terjadi perubahan dalam lingkungan sistem yang mengharuskan perubahan maka akan mudah untuk memodifikasi sistem perangkat lunak. 2. Pemeliharaan Hardware Kegiatan ini akan dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan sebanyak 1 kali, hal ini untuk meningkatkan kinerja sistem komputer dan untuk meng-up date komponen-komponen yang dianggap sudah tidak memungkinkan untuk dioperasikan lagi.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus terhadap sistem Pengelolaan Dana Zakat yang diterapkan saat ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya sistem informasi maka gambaran tentang sistem informasi khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan dana zakat pada LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus akan mudah
digambarkan,
karena
terdapat
perbandingan
didalam
penggunakan masing–masing sistem informasi tersebut. Seperti misalnya dengan menggunakan sistem manual maka pekerjaan (seperti mencatat nama muzakki, penerima, perhitungan pengumpulan dan pembagian zakat) menjadi lama dan tidak teratur, tetapi dengan menggunakan sistem informasi pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. 2. Kelebihan dari sistem informasi pengelolaan dana zakat yang menggunakan sistem komputerisasi bila dibandingkan dengan sistem informasi pengelolaan dana zakat secara manual sebagai berikut : a. Didalam memasukan data tidak ada lagi kerangkapan data. b. Sistem
informasi
pengelolaan
dana
zakat
akan
dapat
meminimalisasi kesalahan–kesalahan dalam masalah pengelolaan dan pembuatan laporan data muzakki, laporan data penerima, laporan data pengumpulan serta laporan pembagian zakat, serta laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh pihak LAZ Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kudus . c. Dengan sistem informasi kesulitan didalam melakukan pencarian informasi data-data yang berhubungan dengan pengolahan dana zakat dapat diatas dengan cepat dan akurat.
81
82
5.2
Saran Dari perancangan sistem yang diusulkan, maka penulis memberikan saran–saran yang mungkin bermanfaat sebagai berikut : 1. Sistem yang dibuat diharapkan bisa diterapkan di lembaga-lembaga lain yang sejenis. Penerapan sistem yang baru agar proses yang terjadi berjalan secara berkesinambungan dan sebaiknya harus benar– benar dikaji
dan
dipelajari
secara
mendalam,
sehingga
didapatkan
kemudahan dalam menggunkan sistem baru, karena dalam membuat sistem informasi ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu penyesuaian diantara lingkungan LAZ dengan sistem baru, maka dari itu harus terjalin kerjasama yang baik antara lingkungan LAZ dengan sistem itu sendiri, sehingga selama pelaksanaannya nanti tidak menyimpang dari tujuan pengembangan sistem. 2. Untuk memperlancar tugas–tugas yang berhubungan dengan sistem informasi yang baru maka para karyawan diberikan pelatihan/traning terlebih dahulu sehingga mereka dapat menjalankan sistem tersebut dengan dipandu oleh seseorang analis sistem yang bersangkutan. 3. Agar dalam penerapan sistem informasi dapat berjalan lancar, sebaiknya bagi tiap–tiap unit yang berkaitan memberikan data secara tepat, cepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Andi Yogyakarta, 2001 Fathansyah. Ir, Basis Data, Bandung 2000. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Edisi II, Cetakan Kelima, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000. Ir. Harianto Kristanto, Konsep & Perancangan Database, Andi, Yogyakarta, 2000 Imam Ghazali, Berjalan diatas Tatanan Allah, Andi, 2003 Jogiyanto, H.M, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Cetakan keempat, Andi Offset, Yogyakarta, 2000 Daryanto, Dra, Memahami Kerja Internet, Penerbit Yrama Widya, Bandung 2004 Onno W. Purbo dan Akhmad D. Sembiring, Buku Pinter Inter Internet Apache Web Server, PT Elexmedia Komputindo, 2000 Stendy B. Sakur, Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver MX, Andi Yogyakarta, 2003