LAPORAN TUGAS AKHIR PENGELOLAAN JARINGAN DENGAN PC ROUTER MIKROTIK OS™ PADA PT. ANDALAN ARTHALESTARI SEMARANG
Disusun Oleh:
Nama
: Arga Kinasih
NIM
: A11.2007.03457
Program Studi : Teknik Informasi - S1 Fakultas
: Ilmu Komputer
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama Pelaksana
:
Arga Kinasih
Nomor Induk Mahasiswa
:
A11.2007.03457
Program Studi
:
Teknik Informasi (T1)
Fakultas
:
Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
:
Pengelolaan Jaringan Dengan PC Router Mikrotik OSTM di PT. Andalan Arthalestari Semarang.
Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhir tanggal 07 Maret 2014. Menurut pandangan kami, Tugas Akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Strata (S1).
Semarang, 07 Maret 2014 Dewan Penguji : Anggota I
Anggota II
A.Zainul Fanani, SSi, M.Kom
Achmad Wahid Kurniawan, S.Si, M.Kom
Ketua Penguji
Edy Mulyanto, S.Si, M.Kom
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertandatangan di bawah ini, saya : Nama
: Arga Kinasih
NIM
: A11.2007.03457
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya berjudul : “PENGELOLAAN JARINGAN DENGAN PC ROUTER MIKROTIK OS™ PADA PT. ANDALAN ARTHALESTARI SEMARANG” merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal : 24 Februari 2014 Yang menyatakan,
( Arga Kinasih )
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan proyek akhir dengan judul “ PENGELOLAAN JARINGAN DENGAN PC ROUTER MIKROTIK OS™ PADA PT. ANDALAN ARTHALESTARI SEMARANG” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2. Bapak Dr.Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fasilkom 3. Bapak Heru Agus Santoso Ph.D selaku ka. Progdi Teknik Informatika 4. Bapak Bowo Nurhadiyono, S.Si, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini 5. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan 6. Papa, Mama, Ayu, Ratih dan Revo yang telah memberikan dukungan baik matrial maupun dukungan semangat 7. Selvy Patrisia Sari, yang telah banyak memberi dukungan semangat dalam pembuatan Tugas Akhir
8. Kepala Cabang PT. Andalan Arthalestari dan karyawan yang telah banyak membantu penulis memberikan data dan informasi dalam melaksanakan kerja praktik atapun penelitian guna menyelesaikan tugas akhir ini 9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan proyek akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.
Semarang, Februari 2014
( Arga Kinasih )
ABSTRAK PT. Andalan Arthalestari Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang restocking dan maintenance mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Perusahaan ini memberikan jasa kepada Perbankan dalam pengelolaan mesin ATM dengan melakukan pengisian kembali uang dalam ATM dan perawatan hingga perbaikan terhadap ATM tersebut. PT. Andalan Arthalestari Semarang bekerja sama dengan beberapa Bank besar di Indonesia, diantaranya BCA, Mandiri dan BNI dalam pengelolaan mesin ATM di daerah Jawa Tengah. Dalam proses pengelolaan ATM sangat dibutuhkan sebuah jaringan internet yang baik untuk proses pemantauan saldo dan problem dalam ATM tersebut guna meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan. Untuk mendapatkan jaringan internet yang baik maka dibutuhkan sebuah pengelolaan jaringan yang baik pula, salah satunya adalah pengelolaan jaringan dengan menggunakan Mikrotik Router OSTM. Dengan menggunakan Router OSTM akan didapatkan sebuah pengelolaan yang baik dan mudah. Hasil dalam penelitian ini adalah terbangunnya sebuah pengelolaan jaringan dengan Mikrotik Router OSTM. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk mempuat sebuah sistem yang dapat mengelola jaringan dengan baik untuk pencapaian hasil maksimal. Kata kunci
: Jaringan Komputer, Pengelolaan Jaringan, Jaringan Mikrotik
DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul .................................................................................................. i Halaman Persetujuan Laporan Tugas Akhir ........................................................ ii Halaman Pengesahan Laporan Tugas Akhir ....................................................... iii Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ........................................................ iv Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ......................................................... v Halaman Kata Pengantar ...................................................................................... vi Halaman Abstrak .................................................................................................. viii Halaman Daftar Isi ............................................................................................... x Halaman Daftar Gambar ...................................................................................... xiv Halaman Daftar Tabel .......................................................................................... xvi BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1
Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah ................................................................... 2
1.3
Pembatasan Masalah .................................................................. 3
1.4
Tujuan Tugas Akhir ................................................................... 3
1.5
Manfaat Tugas Akhir ................................................................. 3
LANDASAN TEORI ......................................................................... 5 2.1
Jaringan Komputer ..................................................................... 5
2.2
Definisi ....................................................................................... 7
2.3
Klasifikasi Jaringan .................................................................... 7 2.3.1 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan skala ........ 7 2.3.1.1 Local Area Network (LAN) ............................. 7 2.3.1.2 Metropolitan Area Network (MAN) ................ 8 2.3.1.3 Wide Area Network (WAN) ............................ 9
2.3.2 Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan teknologi tranmisi ........................................................... 9 2.3.2.1 Jaringan Broadcast ........................................... 9 2.3.2.2 Jaringan Point-to-point ..................................... 10 2.3.3 Klasifikasi Jaringan komputer berdasarkan koneksinya . 10 2.3.3.1 Peer-to-peer ...................................................... 10 2.3.3.2 Client-Server .................................................... 10 2.4
Media Transmisi ......................................................................... 11 2.4.1 Media Transmisi Kabel .................................................. 12 2.4.1.1 Coaxial ............................................................. 12 2.4.1.2 Twisted Pair ...................................................... 12 2..4.1.3 Serat Optik (Fiber Optic) .................................. 13 2.4.2 Media Transmisi tanpa kabel .......................................... 14 2.4.2.1 Wi-Fi ................................................................. 14 2.4.2.2 Gelombang Mikro ............................................. 14 2.4.2.3 Satelite ............................................................... 15 2.4.2.4 Sinar Infra Merah .............................................. 15
2.5
Topologi
........................................................................... 15
2.5.1 Macam Topologi secara umum ....................................... 15 2.5.1.1 Topologi Bus ..................................................... 15 2.5.1.2 Topologi Star..................................................... 17 2.5.1.3 Topologi Ring ................................................... 18 2.5.1.4 Topologi Pohon ................................................. 19 2.6
Perangkat Keras .......................................................................... 20 2.6.1 File Servers ...................................................................... 20 2.6.2 Workstations.................................................................... 20 2.6.3 Network Interface Cards (NIC) ....................................... 21
2.6.4 Concentrator/Hub ............................................................ 21 2.6.5 Repeater ........................................................................... 21 2.6.6 Bridges ........................................................................... 22 2.6.7 Routers ........................................................................... 22 2.7
Protokol
........................................................................... 23
2.8
Fungsi
........................................................................... 23
2.9
Susunan Lapisan & Standarisasi Protokol .................................. 24
2.10 Perangkat Lunak (Software) ....................................................... 26 2.10.1 Sistem Operasi................................................................. 27 2.10.1.1 Sejarah mikrotik ................................................ 27 2.10.1.2 Pengertian Router Mikrotik OS ........................ 28 2.10.2 Program untuk Internet .................................................... 31 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 32 3.1
Objek Penelitian ......................................................................... 32
3.2
Metode Penelitian........................................................................ 33 3.2.1 Metode Pengumpulan Data ............................................. 33 3.2.1.1 Interview ........................................................... 33 3.2.1.2 Observasi ........................................................... 33 3.2.1.3 Studi Pustaka ..................................................... 34 3.2.2 Jenis Data ........................................................................ 34
3.3
Gambaran Umum Pengelolaan Jaringan yang Berjalan.............. 34 3.3.1 Narasi Sistem................................................................... 34
3.4
Tahap-tahap Perancangan Sistem ............................................... 35 3.4.1 Analisis Sistem ................................................................ 35 3.4.2 Desain Sistem .................................................................. 36 3.4.3 Tujuan Desain Sistem...................................................... 37 3.4.4 Implementasi Sistem ...................................................... 37
3.5
Organisasi
3.6
Visi dan Misi PT. Andalan Arthalestari ...................................... 38
3.7
........................................................................... 38
3.6.1 Visi
........................................................................... 38
3.6.2 Misi
........................................................................... 38
Job Description ........................................................................... 39 3.7.1 Kepala Cabang ................................................................ 39 3.7.2 HRD
........................................................................... 39
3.7.3 Supervisor Operasional ................................................... 40 3.7.4 Supervisor CPC ............................................................... 40 3.7.5 Leader Team Operasional ............................................... 40 3.7.6 Leader Team CPC ........................................................... 41 3.7.7 Staf Restocking ............................................................... 41 3.7.8 Staf Maintenance ............................................................. 41 3.7.9 Staf Data .......................................................................... 41 3.7.10 Staf CPC .......................................................................... 42 3.7.11 Staf Juru Kunci ................................................................ 42 3.7.12 Staf Cencon ..................................................................... 42 3.7.13 Komandan Regu Security................................................ 42 3.7.14 Security & Driver ........................................................... 43 BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI .................................... 44 4.1
Perancangan Jaringan .................................................................. 44 4.1.1 Ananlisa Kebutuhan ........................................................ 44 4.1.2 Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Manusia .............. 45 4.1.2.1 Teknisi ............................................................... 45 4.1.2.2 Administrator .................................................... 45 4.1.2.3 User ................................................................... 45 4.1.3 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras ....... 46
4.1.3.1 Perangkat Lunak atau Software ........................ 46 4.1.3.2 Perangkat Keras atau Software ......................... 47 4.1.4 Topologi .......................................................................... 49 4.2
Pembangunan Jaringan................................................................ 51 4.2.1 Instalasi Perangkat Keras (Hardware) ............................. 51 4.2.1.1 Pemasangan Kabel UTP .................................... 51 4.2.1.2 Pemasangan Switch ........................................... 52 4.2.2 Instalasi Perangkat Lunak ............................................... 53 4.2.2.1 Konfigurasi PC Router ...................................... 53 4.2.2.2 Konfigurasi IP pada PC Client .......................... 75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 79 5.1
Kesimpulan
........................................................................... 79
5.2
Saran
........................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
: Jaringan komputer model TSS.................................................. 5
Gambar 2.2
: Jaringan Komputer model distributed Processing .................... 6
Gambar 2.3
: Local Area Network (LAN)...................................................... 7
Gambar 2.4
: Metropolitan Area Network (MAN) ......................................... 8
Gambar 2.5
: Wide Area Network (WAN) ..................................................... 9
Gambar 2.6
: Skema Peer-to-peer ................................................................... 10
Gambar 2.7
: Model-model Client-Server ...................................................... 11
Gambar 2.8
: Media Transmisi Kabel Coaxial ............................................... 12
Gambar 2.9
: Media Transmisi Kabel Twisted Paid....................................... 13
Gambar 2.10 : Kabel Serat Optik ..................................................................... 14 Gambar 2.11 : Topologi Garis Lurus (Bus) ...................................................... 16 Gambar 2.12 : Topologi Bintang (Star) ............................................................ 17 Gambar 2.13 : Topologi Cincin (Ring)............................................................. 19 Gambar 2.14 : Topologi Pohon (Tree) ............................................................. 19 Gambar 2.15 : Repeater .................................................................................... 21 Gambar 2.16 : Bridge ....................................................................................... 22 Gambar 2.17 : Routers ...................................................................................... 22 Gambar 3.1
: Struktur Organisasi PT. Andalan Arthalestari .......................... 38
Gambar 4.1
: Topologi Star ............................................................................ 49
Gambar 4.2
: Denah Ruangan PT. Andalan Arthalestari ................................ 50
Gambar 4.3
: Booting Kernel Mikrotik .......................................................... 53
Gambar 4.4
: Opsi Instalasi Mikrotik OSTM ................................................... 54
Gambar 4.5
: Proses instalasi opsi yang telah dipilih ..................................... 56
Gambar 4.6
: Proses Instalasi yang telah selesai ............................................ 57
Gambar 4.7
: Check System Disk ................................................................... 57
Gambar 4.8
: Login Mikrotik.......................................................................... 58
Gambar 4.9
: Software License Agreement .................................................... 58
Gambar 4.10 : Tampilan previllage dari Mikrotik Router OSTM...................... 59 Gambar 4.11 : Rancangan jaringan yang akan dibuat ...................................... 61 Gambar 4.12 : Login WinBox .......................................................................... 62 Gambar 4.13 : Tampilan Login WinBox .......................................................... 62 Gambar 4.14 : Tampilan awal WinBox ............................................................ 63 Gambar 4.15 : Tampilan Interface List ............................................................. 63 Gambar 4.16 : Tampilan Interface List ............................................................. 64 Gambar 4.17 : Tampilan Interface List ............................................................. 64 Gambar 4.18 : Tampilan IP Address List ......................................................... 65 Gambar 4.19 : Tampilan IP Address List ......................................................... 65 Gambar 4.20 : Tampilan IP Address List ......................................................... 65 Gambar 4.21 : Tampilan IP Route .................................................................... 66 Gambar 4.22 : Tampilan IP Route .................................................................... 67 Gambar 4.23 : Tampilan IP DNS ..................................................................... 67 Gambar 4.24 : Tampilan IP DNS ..................................................................... 68 Gambar 4.25 : Tampilan IP Firewall ................................................................ 68 Gambar 4.26 : Tampilan IP Firewall ................................................................ 69 Gambar 4.27 : Tampilan IP Firewall ................................................................ 70 Gambar 4.28 : Tampilan Queve List ................................................................ 71 Gambar 4.29 : Tampilan Queve List ................................................................ 71 Gambar 4.30 : Tampilan Queve List ................................................................ 72 Gambar 4.31 : Tampilan Firewall setting blok situs......................................... 73
Gambar 4.32 : Tampilan Firewall setting blok situs......................................... 73 Gambar 4.33 : Tampilan Firewall setting blok situs......................................... 74 Gambar 4.34 : Tampilan Firewall setting blok situs......................................... 75 Gambar 4.35 : Konfigurasi IP PC Client .......................................................... 76 Gambar 4.36 : Konfigurasi IP PC Client .......................................................... 76 Gambar 4.37 : Konfigurasi IP PC Client .......................................................... 77 Gambar 4.38 : Konfigurasi IP PC Client .......................................................... 77
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
: Spesifikasi Komputer PT Andalan Arthalestari ....................... 32
Tabel 4.1
: Spesifikasi Minimum PC Router .............................................. 47
Tabel 4.2
: Spesifikasi PC Router yang disarankan .................................... 48
Tabel 4.3
: Spesifikasi Komputer Clien yang sudah ada. ........................... 48
Tabel 4.4
: Susunan warna kabel UTP ........................................................ 51
Tabel 4.5
: Daftar perintah dasar pada Mikrotik OSTM ............................... 59
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang Ada banyak perusahaan, lembaga negara, dan sekolah memperlukan jaringan komputer. Hal ini juga diperlukan dalam bisnis untuk menghubungkan bagian-bagian dalam sebuah perusahaan. Komunikasi dan transfer data akan menjadi lebih cepat dan terintegrasi dengan menggunakan jaringan komputer. Penerapan jaringan komputer akan mengalami hambatan jika pengguna tidak menangani jaringan itu dengan baik. Kasus yang sering terjadi adalah komunikasi dan transfer data sangat lambat, bahkan masalah dalam sebuah jaringan bisa membuat kita kehilangan koneksi. Untuk itu kita membutuhkan sebuah Router yang memiliki fungsi untuk mengelola dan mengarahkan data ke target. Harga sebuah router memang tidaklah murah, tetapi semakin banyak jaringan yang mewajibkan adanya sebuah router untuk mengatur lalu lintas data. Mikrotik adalah sebuah sistem yang menentukan kinerja sebuah jaringan yang lebih cepat. Mikrotik merupakan solusi terbaik dalam kondisi tertentu untuk sebuah jaringan dan perangkat lunak. Mikrotik merupakan sistem operasi yang digunakan dengan Internet Service Provider (ISP). Mikrotik dirancang khusus untuk router didalam sebuah jaringan. Mikrotik mempunyai banyak fasilitas yang lengkap dan mudah mengkonfigurasi fitur-fitur didalamnya, seperti aplikasi managemen LAN dan Wireless PT. Andalan Arthalestari adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengisian dan service ATM. Perusahaan ini termasuk perusahaan yang memafaatkan jaringan untuk kegiatan operasional sehari-hari. Namun masih banyak kekurangan dan kendala dalam pemanfaatan jaringan perusahaan tersebut. Antara lain
pembagian bandwidth yang tidak sesuai kebutuhan mengakibatkan divisi dalam perusahaan yang membutuhkan bandwidth besar tidak mendapatkan sesuai kebutuhan. Hal itu di sebabkan dikarenakan ada salah satu komputer yang sedang download dengan menggunakan accelerator seperti IDM ataupun sedang membuka situs video streaming seperti youtube, metacafe dll. Adapun kendala lain yaitu penggunaan internet yang tidak sesuai saat jam kerja, penggunaan wi-fi perusahaan pada smartphone karyawan yang dapat membebani bandwidth perusahaan. Untuk mengatasi kendala dalam proses pengelolaan jaringan tersebut dapat diatasi dengan PC Router dengan Operating Sistem berbasis routing, sebab dengan perangkat ini diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada karena mengingat pengelolaan jaringan perusahaan membutuhkan sebuah (kontrol) pengawasan dan pengaturan yang terpadu atau terpusat khususnya dalam pengelolaan koneksi internet, sehingga diharapkan dengan memanfaatkan perangkat PC Router jaringan perusahaan dapat membagi bandwidth sesuai kebutuhan dan berinteraksi satu dengan yang lain atau berbagi perangkat (sharing file dan hardware) dan yang terpenting meningkatnya kinerja dalam PT. Andalan Arthalestari. Mengingat manfaat tersebut maka penulis mengusulkan untuk mengembangkan “PENGELOLAAN JARINGAN DENGAN PC ROUTER MIKROTIK OS™ PADA PT. ANDALAN ARTHALESTARI SEMARANG”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan dari permasalahan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pengelolaan koneksi internet pada PT. Andalan Arthalestari Semarang masih belum secara merata sehingga dapat menakibatkan beberapa komputer tidak dapat terkoneksi internet dengan baik ataupun sama sekali tidak terkoneksi. Maka dari beberapa kendala tersebut diperlukan suatu media/perangkat yang dapat
mengelola jaringan tersebut khususnya dalam koneksi internet, yaitu dengan memanfaatkan PC Router dengan mikrotik OS™.
1.3. Pembatasan Masalah Dalam penusunan Tugas Akhir ini memiliki batasan/ruang lingkup meliputi : 1. Pembuatan/setting perangkat PC Router untuk mendukung pengelolaan jaringan yang akan dibangun. 2. Konfigurasi IP dan Bandwidth pada PC Router. 3. Konfigurasi IP pada masing-masing komputer dalam jaringan tersebut.
1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun pengelolaan jaringan di PT. Andalan Arthalestari Semarang dengan perangkat PC Router yang dapat membantu proses pengelolaan koneksi internet dalam kegiatan bisnis.
1.5. Manfaat Tugas Akhir Didalam penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik penulis, Akademik, PT. Andalan Arthalestari Semarang dan Pembaca. 1. Manfaat bagi penulis a. Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh dilingkungan akademik. b. Menambah pengetahuan penulis tentang kajian-kajian yang diperoleh
diluar
lingkungan
penyusunan proyek akhir ini.
akademik
untuk
mendukung
c. Lebih
memahami
dan
menguasai
pengelolaan
jaringan
menggunakan PC Router. 2. Manfaat bagi akademik Menambah khasanah pustaka perpustakaan akademik sehingga dapat memperkaya pengetahuan masyarakat akademik dan tolak ukur keberhasilan dalam belajar. 3. Manfaat bagi PT. Andalan Arthalestari Semarang a. Memudahkan dalam pengelolaan jaringan perusahaan dengan menggunakan PC Router dilingkungan PT. Andalan Arthalestari Semarang. b. Menciptakan pengelolaan jaringan perusahaan secara terpadu.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal.Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama Time Sharing System (TSS), maka untuk pertama kali bentuk jaringan komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Gambar 2.1. Jaringan komputer model TSS Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat seperti pada gambar 2.2 dibawah ini.
Gambar 2.2 Jaringan Komputer model distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
2.2 Definisi Jaringan komputer merupakan sebuah kumpulan komputer dan perangkat keras lainnya yang terhubung satu sama lain. Informasi dan data bergerak melalui media penghubung sehingga memungkinkan pengguna jaringan dapat bertukar datadata, mengunakan perangkat keras atau lunak yang terdapat dalam jaringan tersebut. Tiap komputer atau peralatan keras yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan dapat memiliki dua atau lebih node.
2.3 Klasifikasi Jaringan 2.3.1
Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala.
2.3.1.1 Local Area Network (LAN) Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi seperti pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Local Area Network
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server, yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
2.3.1.2 Metropolitan Area Network (MAN) Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi seperti pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Metropolitan Area Network (MAN) Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh adalah jaringan bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya, misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
2.3.1.3 Wide Area Network (WAN) WAN
adalah
jaringan
yang
lingkupnya
biasanya
sudah
menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan Bank BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, sebuah bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet seperti pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Wide Area Network 2.3.2
Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan teknologi transmisi
2.3.2.1 Jaringan Broadcast Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesanpesan berukuran kecil yang disebut paket, dikirimkan oleh suatu mesin dan akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut berisi alamat yang dituju sesuai maka mesin akan memproses paket data tersebut, bila tidak sesuai akan diabaikan saja.
2.3.2.2 Jaringan Point-to-Point Jaringan Point-to-Point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber satu ke sumber tujuan, sebuah paket pada jaringan mungkin harus melalui lebih dari satu mesin-mesin perantara, dan sering harus melalui rute yang jaraknya berbeda-beda sehingga pada jenis jaringan ini maka algoritma rute memegang peranan penting.
2.3.3
Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan koneksinya
2.3.3.1 Peer-to-Peer Sistem operasi jaringan model Peer-to-Peer memungkinkan seorang pemakai jaringan komputer membagi sumber dayanya yang ada dikomputernya, baik itu file data, printer dan mengakses sumber data pada komputer lain seperti pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Skema Peer-To-Peer Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat, seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di jaringan komputer tersebut.
2.3.3.2 Client-Server Sistem operasi jaringan Client-Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua file server seperti pada gambar 2.7.
a)
b) Gambar 2.7 Model-model Client-Server (a) Satu Buah Server, (b) Dedicated Server
Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.
2.4 Media Transmisi Dalam menghubungkan komputer atau perangkat lainnya membutuhkan sebuah media transmisi. Media transmisi ini akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan
distribusi
informasi.
Secara
garis
besar
penggunaan
media
untuk
menghubungkannya terbagi atas : 2.4.1
Media Transmisi Kabel 2.4.1.1 Coaxial Kabel Coaxial berisi kawat tembaga keras (kaku) sebagai intinya
dan sekelilingnya dilapisi dengan kawat penyekat. Kabel ini dapat digunakan untuk pengiriman suara, teks, dan garnbar, serta dapat digunakan juga sebagai tulang punggung jaringan (backbone) seperti pada gambar 2.8.
a)
b)
c) Gambar 2.8 Media Transmisi Kabel Coaxial (a) Kabel Coaxial, (b) Konektor BNC, (c) T-Connector
Untuk menghubungkannya dengan peralatan komputer seperti hub atau Network Interface Card (NIC) maka diperlukan konektor BNC sedangkan untuk mengkoneksikan antar komputer diperlukan TConnector.
2.4.1.2 Twisted Pair Kabel ini memiliki dua jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan, yaitu kemudahan pengembangan jumlah client tanpa mengganggu sistem komunikasi. seperti pada gambar 2.9.
b)
a)
Gambar 2.9 Media Transmisi Kabel Twisted Pair (a) Kabel UTP, (b) Konektor RJ-45
UTP terdiri dari 8 kabel yang saling berulir tiap dua kabel. Sebelum kabel ini digunakan, maka harus dipasang konektor agar dapat dihubungkan dengan peralatan komputer seperti hub atau Network Interface Card (NIC).Umumnya kabel ini memakai konektor RJ- 45.
2.4.1.3 Serat Optik (Fiber Optic) Serat optik menggunakan 2 buah ring. Pertama, primary ring yang digunakan untuk komunikasi data . Kedua, secondary ring yang digunakan sebagai media komunikasi cadangan. Kedua ring ini bertransmisi secara berlawanan (counter rotating) seperti pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Kabel Serat Optik Jenis konektor yang digunakan adalah Duplex Style Connector dan Epoxy Connector.
2.4.2
Media tanpa kabel (Wireless) 2.4.2.1 Wi-Fi Wi-Fi
merupakan
singkatan
dari
Wireless
Fidelity
yang
menggunakan standar Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Wi-Fi merupakan suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua 16 arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).
2.4.2.2 Gelombang Mikro Gelombang mikro merupakan gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan dari satu stasiun ke stasiun lain. Sifat dari gelombang ini adalah omnidirectional, yaitu menyebar dalam pola lingkaran. Gelombang ini juga dapat dipantulkan oleh benda padat atau menembus benda yang tidak terlalu padat meski akan mengurangi jangkauan gelombang itu sendiri.
2.4.2.3 Satellite Karena gelombang mikro tidak boleh terhalang, sedangkan struktur bumi atau bangunan-bangunan menjadi penghalang maka untuk jarak-jarak yang sangat jauh digunakan sistem satelit. Satelit adalah stasiun yang
letaknya diluar angkasa yang akan menerima sinyal yang dikirim dari suatu gelombang mikro di bumi dan mengirimkannya ke stasiun gelombang mikro di belahan bumi lainnya.
2.4.2.4 Sinar Infra Merah Teknologi sinar infra merah biasanya dipakai untuk komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer lokal dalam satu ruang. Sinar infra merah ini banyak digunakan di laboratoriumlaboratorium penelitian untuk melakukan uji coba perangkat wireless. Aplikasi teknologi ini sudah sering digunakan seperti pada remote control televisi. Infra merah memiliki sifat line of sight sehingga jika terhalang maka aliran data dan informasi akan terhenti.
2.5 Topologi Topologi jarinngan adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (Physical Topology) dan Topologi secara logika (Logical Topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan. 2.5.1
Macam-macam topologi fisik secara umum 2.5.1.1 Topologi Garis Lurus (Bus) Topologi jaringan ini menghubungkan seluruh komputer terkoneksi
ke satu jalur data utama. Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan
mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer seperti pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Topologi Garis Lurus (Bus) Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu : Kelebihan Hemat kabel. Layout kabel sederhana. Mudah dikembangkan. Kekurangan Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. Kepadatan lalu lintas.
Bila salah satu client rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
2.5.1.2 Topologi Bintang (Star) Topologi jaringan ini menghubungkan komputer-komputer ke komputer sentral. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Setiap komputer saling berhubungan dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah switch/hub.Switch/hub tersebut berfungsi untuk menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah workstation atau lebih yang akan berkomunikasi. Switch mendeteksi bila ada dua buah workstation yang akan saling berkomunikasi, kemudia switch/hub akan membuat jalur komunikasi virtual diantara kedua workstation tersebut sehingga data dapat terkirim melalui jalur tersebut seperti pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 Topologi Bintang (Star) Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu : Kelebihan Paling fleksibel. Pemasangan atau perubahan workstation sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain. Kontrol terpusat. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan. Kemudahan pengelolaan jaringan.
Kekurangan Boros kabel. Perlu penanganan khusus. Kontrol terpusat (Hub) jadi elemen kritis.
2.5.1.3 Topologi Cincin (Ring) Topologi jaringan ini menghubungkan seluruh komputer dengan jalur data yang melingkar. Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain ,tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada
suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem seperti pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Topologi Cincin (Ring) Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu :
Kelebihan Hemat kabel. Kelemahan Peka kesalahan Pengembangan jaringan lebih kaku.
2.5.1.4 Topologi Pohon (Tree) Topologi jaringan ini menghubungkan komputer-komputer dengan sistem pencabangan. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda seperti pada gambar 2.14.
Gambar 2.14 Topologi Pohon (Tree) Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
2.6 Perangkat keras Perangkat-perangkat keras yang terdapat dalam jaringan komputer adalah : 2.6.1
File Servers Sebuah file server merupakan jantung dari jaringan komputer.Sebuah
file
server
bertugas
mengontrol
komunikasi
dan
informasi
diantara
node/komponen dalam suatu jaringan. Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation dari salah satu node ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain. Tugas file server sangat kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat. 2.6.2
Workstations
Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalam jaringan disebut sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai kartu jaringan, Aplikasi jaringan, kabel untuk menghubungkan ke jaringan. 2.6.3
Network Interface Cards (NIC) NIC atau kartu jaringan merupakan perangkat yang menyediakan media
untuk menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer. Beberapa komputer seperti komputer MAC,menggunakan sebuah kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau port SCSI. Pada komputer notebook ada slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot. 2.6.4
Concentrators/Hubs Sebuah Consentrator/Hubs adalah sebuah perangkat yang menyatukan
kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari kartu yang dituju.
2.6.5
Repeater Alat ini berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan
ke segmen jaringan lainnya seperti pada gambar 2.15.
Gambar 2.15 Repeater
Repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali. 2.6.6
Bridges Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen
yang sama seperti pada gambar 2.16.
Gambar 2.16 Bridge Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.
2.6.7
Routers Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen
yang berbeda seperti pada gambar 2.17.
Gambar 2.17 Routers Untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), sedangkan Router diibaratkan Antar Kota Antar Propinsi(AKAP).
2.7 Protokol Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi antara komputer satu dengan lainnya di dalam sebuah jaringan. Di dalam aturan- aturan tersebut termasuk petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data. Selain itu protokol juga merupakan sekumpulan aturan untuk memecahkan masalah-masalah yang khusus yang terjadi antar alat-alat komunikasi agar proses transmisi data dapat terjadi dengan baik dan benar. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam protokol antara lain : a. Syntax Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal. b. Semantic Digunakan untuk mengetahui maksud dan mengoreksi informasi yang dikirim. c. Timing Merupakan pewaktuan yang digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2.8 Fungsi Secara umum protokol berfungsi untuk membangun hubungan antara pengirim dan penerima serta menyalurkan informasi dengan keakuratan yang tinggi. Secara rinci fungsi protokol adalah sebagai berikut :
a. Fragmentasi dan reassembly Membagi-bagi berita dalam bentuk paket-paket pada saat komputer mengirim data dan menggabungkannya lagi setelah data tersebut diterima. b. Encaptulation Melengkapi paket-paket dengan address, kode koreksi, dll. c. Connection Control Membangun hubungan komunikasi, melakukan transmisi data, dan mengakhiri hubungan. d. Flow Control Pengatur perjalanan data. e. Error Control Pengontrol terjadinya kesalahan dalam komunikasi data. f. Transmission Service Pemberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan data.
2.9 Susunan Lapisan & Standarisasi Protokol Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dalam teknologi komputer serta kebutuhan pengolahan data yang terdistribusi, maka para produsen memerlukan suatu standardisasi agar komputer yang diproduksi dapat berkomunikasi dengan komputer yang diproduksi oleh produsen lainnya. Standardisasi ini sangat dibutuhkan dalam industri komunikasi yang berguna untuk mengatur dan menetapkan karakteristik fisik, elektris, dan prosedur dari komunikasi data. Salah satu standarisasi dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) adalah Open System Interconnection (OSI). Model ini dapat diterima oleh banyak pihak sehingga dinyatakan sebagai suatu standar. Teknik pada model referensi OSI adalah menggunakan teknik layer (lapisan)
dimana setiap lapisan dibedakan menurut fungsi dan proses yang dilakukan. Fungsifungsi yang mirip harus dijadikan satu lapisan sehingga tidak tercipta banyak lapisan yang akan mengakibatkan transmisi data menjadi lambat dan tidak efektif. Susunan lapisan ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi. Model referensi OSI ini didefenisikan menjadi tujuh lapisan protokol komunikasi, yaitu :
1. Physical Layer Lapisan ini merupakan lapisan pertama dan bertugas untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, membangun dan memutuskan hubungan komunikasi. Contoh dari lapisan ini adalah EIA/TIA-232,V35, EIA/TIA-449, V.24, RJ-45, Ethernet, NRZI, NRZ, B8ZS. 2. Data Link Layer Lapisan ini merupakan lapisan kedua dari model OSI. Fungsi dari lapisan ini adalah memecah data atau informasi menjadi beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat pengirim dan penerima, mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi saat proses transmisi berlangsung dan pada sisi penerima, lapisan ini berfungsi untuk menggabungkan kembali bit-bit yang diterima. Contoh dari lapisan ini adalah IEEE802.2/802.3, HDLC, Frame relay, PPP, FDDI, ATM 3. Network Layer Lapisan ini merupakan lapisan ketiga dari model OSI. Lapisan ini berfungsi untuk memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga data dapat sampai ketujuan. Selain itu data yang berupa pesan-pesan akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-
paket data yg dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut. Contoh dari lapisan ini adalah IP, IPX,Appletalk DDP.
4. Transmission layer Merupakan lapisan keempat dari model OSI. Fungsinya adalah memberikan layanan dalam hal error recovery dan data flow control serta mencari rute kosong untuk proses transmisi data dan informasi. Contoh dari lapisan ini adalah TCP, UDP, SPX.
5. Session layer Lapisan session merupakan lapisan kelima dari model OSI. Lapisan ini bertugas untuk menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerjasama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi. Dalam beberapa standar protokol jaringan, lapisan Session dan lapisan Transport digabung menjadi satu lapisan. Contoh dari lapisan ini adalah RPC, SQL, NFS, SCP. 6. Presentation Layer Merupakan lapisan keenam dari model OSI. Lapisan ini mengatasi masalah perbedaan format penyajian data dengan cara mengonversikan syntax data yang dikirim agar dapat dimengerti oleh penerima. Lapisan ini juga menyediakan fasilitas untuk melakukan kompresi dan enkrisi-dekripsi data agar keamanan data terjamin. Contoh dari lapisan ini adalah JPEG,ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI. 7. Application Layer Merupakan lapisan paling atas atau lapisan ketujuh dari model OSI. Bertugas untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan aplikasi
yang dipakai. Contoh dari lapisan ini adalah Telnet,HTTP,FTP,NFS, SMTP, SNMP.Pada lapisan 7, 6 dan 5 difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi, sedangkan untuk lapisan 4, 3, 2 dan 1 berorientasikan tentang aliran data atau komunikasi data.
2.10 Perangkat Lunak (Software) Perangkat Lunak atau Software merupakan interface penghubung antara user dengan perangkat keras yang dipakai khususnya software-software yang dipakai untuk membangun suatu jaringan baik jaringan yang berbasis windows ataupun berbasis operasi lain, namun kali ini hanya dibatasi dengan menggunakan sistem operasi produk Linux.
2.10.1 Sistem Operasi Sistem Operasi yang akan digunakan adalah Mikrotik Router OS™, pada perangkat PC Router dan PC Router; merupakan perangkat tiruan dari Router namun karena harga dari sebuah router bisa dikatakn tidaklah murah maka, dibuatlah perangkat tiruan dengan memanfaatkan PC untuk difungsikan sebagai router dengan menggunakan Sistem Operasi berbasis Router yaitu Mikrotik Router OS™. 2.10.1.1
Sejarah Mikrotik Router OS™ Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakasai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang bermigrasi ke Latvia. Di Latvia berjumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan mekanik sekitar Tahun 1995 John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi mikrotik adalah merouting
seluruh dunia). Mulai dengan sistem linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP) tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research dan Development (R&D) Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staff di lingkungan MikroTik, mereka juga merekut tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.
2.10.1.2
Pengertian Mikrotik Router OS Mikrotik Router OS™, merupakan sistem operasi linux base
yang diperuntukan untuk network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui windows application (Winbox). Selain itu instalasinya dapat dilakukan pada standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik tidak memerlukan
resource besar untuk penggunaan
standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yag rumit) dipertimbangkan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. a. Jenis-jenis Mikrotik Router OS™
1. Mikrotik Router OS yang berbentuk software yang dapat didownload di www.mikrotik.com. Dapat di-instal pada komputer rumahan (PC). 2. BUILT-IN
Hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras
yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik Router OS. b. Fitur-fitur Mikrotik Router OS™ Berdasarkan
fungsinya
sebagai
Operating
System
yang
diperuntukan Network Router Mikrotik. Router OS™ dilengkapi dengan beberapa fitur yang memudahkan dalam proses mengelola jaringan anatara lain : 1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama. 2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial-on, demand, modem pool hingga 128 port. 3. Bonding
:
Mendukung
dalam
pengkombinasian
beberapa
antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat. 4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning free, multiple bridge interface, bridging firewalling. 5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED SFQ, FIFO queve, CIR, MIR, limit antar peer to peer. 6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP relay ; DHCP Client , multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases. 7. Firewall and NAT : Mendukung pemilteran / penyaringan koneksi peer to peer , source NAT. dan destination NAT. mampu
memfilter / menyaring berdasarkan MAC, IP address, range port, protocol IP, pemilihan opsi protocol sepert : ICMP, TCP flags dan MSS. 8. Hotspot : Hotspot
gateway dengan otentikasi RADIUS,
Mendukung limit data rate, SSL, HTTPS. 9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP DIffe-Hellman goups 1, 2, 5 ; MD5 dan algoritma SHA1 hashing ; algoritma enskripsi menggunakan DES, 3DES, AES – 128, AES – 129, AES – 256; Perfect Forwarding Secresy(PFS) MODP groups 1, 2, 5. 10. ISDN : Mendukung ISDN dial-in / dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2 Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protocol. 11. M3P : Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan Ethernet. 12. MNDP : Mikrotik Discovery Neighbor Protocol , juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 13. Monitoring / Accounting : Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat di akses melalui HTTP. 14. NTP : Network Time Protocol unutk server dan client; sinkronisasi menggunakan system GPS. 15. Point to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol ontentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2, otentikasi dan laporan RADIUS; enskripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; Limit data rate. 16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS Proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protocol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing Statistik dan Dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. 18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19. Sipmle Tunnels : Tunenel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20. SNMP :Mode Akses read – only. 21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3(T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol ; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a(CCITT atau annex A); Frame Replay jenis LMI. 22. Tool : Ping tracroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS Update. 23. UPnP : Mendukung antarmuka universal Plug and Play. 24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet dan wireless; multiple VAN; VLAN bridging. 25. VOIP : Mendukung aplikasi voice over IP. 26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. Winbox
:
Aplikasi
mode
GUI
mengonfigurasi (MikroTik Router OS).
untuk
meremote
dan
2.10.2 Program untuk Internet Program yang dimaksud disini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan internet, atau suatu program atau software yang nantinya digunakan untuk memeriksa atau memanggil atau membuka sistem operasi Mikrotik, program atau software tersebut antara lain : 1. Microsoft Internet Explorer 2. Mozilla Firefox 3. Opera 4. Dll
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Survei dilakukan di PT. Andalan Arthalestari Semarang dengan alamat Jalan Majapahit No. 412 Semarang, pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pada saat jam kerja dan wawancara dengan beberapa staf dan admin yang dilakukan dalam dua hari yaitu pada tanggal 6 dan 7 Januari 2014. Yang sebelumnya telah disetujui oleh Kepala Wilayah daerah Semarang Bapak FX. Wiharto. PT. Andalan Arthalestari mempunyai beberapa bagian devisi dengan beberapa komputer yang saling terhubung dalam sebuah jaringan. Total ada 14 komputer yang terdapat dalam perusahaan tersebut dengan spesifikasi sebagai berikut : Motherboard Processor RAM Harddisk System Operasi Jumlah
Advance Intel Pentium IV 512 MB DDR II 80 GB Windows XP 6 Buah
Motherboard Processor RAM Harddisk System Operasi Jumlah
ACER Build in Intel Dual Core 1 GB DDR 2 160 GB Windows XP 2 Buah
Motherboard
ASROCK
Motherboard
Processor RAM Harddisk System Operasi Jumlah
Intel Celeron 1 GB DDR II 80 GB Windows XP 5 Buah
Processor RAM Harddisk System Operasi Jumlah
HP Build in Intel Xeon E3 Quad Core 4 GB DDR 3 1 TB Windows Server 2003 1 Buah
Tabel 3.1 Spesifikasi Komputer PT Andalan Arthalestari
Dengan banyakya jumlah komputer yang digunakan dalam PT. Andalan Arthalestari Semarang dibutuhkan lah sebuah jaringan untuk mempermudah berbagi informasi data, sharing printer dan lain hal nya. Oleh karena itu penulis membuat proyek akhir ini dengan mengambil tema Rancang dan Implementasi Pengelolaan jaringan dengan PC Router
3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini guna memperoleh data-data yang diperlukan,
maka penulis menggunakan beberapa metode yang dibutuhkan antara lain. 3.2.1.1
Interview Yaitu cara pengumpulan data melalui wawancara
merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar wawancara dengan responden. Dalam wawancara diajukan beberapa pertanyaan kepada responden yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan masalah yang akan diteliti. Dengan teknik ini diharapkan dapat diperoleh keterangan serta kejelasan kemudian dicatat secara sistematis dan lengkap sesuai dengan tujuan penelitian.
3.2.1.2
Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang masalah yang dteliti baik secara langsung maupun tidak langsung.
3.2.1.3
Studi Pustaka Yaitu membaca buku yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung untuk mengetahui secara teoritis permasalahan yang sedang dihadapi.
3.2.2
Jenis Data Selain beberapa metode penelitian diatas penulis juga menggunakan
beberapa data yang diperlukan, data tersebut antara lain a) Data Primer Data Primer yaitu data yang berasal dari sumber utama. Dalam hal ini data dapat diperoleh dari PT. Andalan Arthalestari Semarang dan bertanya langsung dengan beberapa pihak yang bersangkutan dengan hal ini yaitu Admin Perusahaan dan beberapa Staf yang selalu menggunakan komputer dalam operasional kerja tiap harinya. b) Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang bukan berasal dari sumber utama. Data ini diperoleh dari buku-buku dan literatur penunjang yang dapat menunjang dalam penyusuna Proyek Akhir. Data Sekunder merupakan pelengkap teori dari data primer
3.3 Gambaran Umum Pengelolaan Jaringan Yang Sedang Berjalan 3.3.1
Narasi Sistem
1. PT. Andalan Arthalestari Semarang mempunyai sebuah jaringan komputer dengan 14 komputer didalamnya. 2. Koneksi internet diperoleh dari Modem Router Wifi Speedy yang dihubungkan pada Switch 16 Port. 3. Ada 6 komputer yang membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk keperluan Operasional seperti memantau Status ATM dengan sebuah aplikasi berbasis web, Pelaporan Restocking ATM dengan aplikasi berbasis web, Email dll. 4. Apabila ada komputer yang menggunakan bandwith secara berlebihan (download, streaming dll) maka akan dipastikan ada beberapa komputer yang tidak mendapat jatah bandwith sehingga mengganggu operasional perusahaan.
3.4 Tahap-tahap Perancangan Sistem 3.4.1
Analisis Sistem Analisa sistem menguraikan dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dari pengelolaan jaringan yang sedang digunakan kemudian dievaluasi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan guna diusulkan perbaikan.
Tahap-tahap Analisis Sistem Pengelolaan Jaringan Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat kritis dikarenakan kesalahan dalam tahap di desain sistem dapat diketahui. Oleh karena itu faktor-faktor seperti ketelitian, metode pengumpulan data dan keahlian seorang analisis sangat menentukan. Pada tahap ini penulis melakukan langkah-langkah dalam analisis pengelolaan jaringan tersebut antara lain :
1. Mengidentifikasi Masalah Dalam hal ini dikumpulkan beberapa hal khususnya yang menjadi sebab-sebab dari permasalahan yang timbul oleh penggunaan dari sistem pengelolaan jaringan yang digunakan dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan guna tercapainya pengelolaan jaringan secara utuh.
2. Mempelajari Sistem Pengelolaan Jaringan Mempelajari sistem pengelolaan jaringan yang ada secara rinci guna mencari kekurangan-kekurangan yang ada sehingga dari pengamatan tersebut penulis dapat mengetahui perbaikan yang diperlukan dalam proses pengembangan jaringan yang akan diusulkan. 3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah yang telah ditentukan.
3.4.2
Desain Sistem Desain sistem merupakan gambaran perencanaan da pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh. Desain sistem adalah sebagai berikut : a. Tahap setelah analisis dari sistem pengelolaan yang ada. b. Pendifinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. c. Persiapan merancang bangun implementasi. d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem pengelolaan jaringan dibentuk.
Pada tahap ini digunakan untuk menyusun sistem pengelolaan jaringan secara komputerisasi dan menuangkan dalam bentuk tulisan, kegiatan yang dilakukan : a. Merencanakan persyaratan dan peralatan baik software maupun hardware. b. Mempelajari dan menggambarkan logika dari program yang disusun, diantaranya membuat : 1. Gambar topologi yang akan dirancang. Memperlihatkan bentuk dari topologi yang akan dibuat.
2. Rangcangan pengelolaan jaringan yang akan dibuat. Bentuk rancangan dan beberapa langkah-langkah dari setting dalam pengelolaan jaringan.
3.4.3
Tujuan Desain Sistem 1. Untuk mempermudah dalam perancangan jaringan yang akan dibuat. 2. Untuk mengetahui kebutuhan dari sistem pengelolaan jaringan yang akan dibuat.
3.4.4
Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah menerapkan atau meletakan sistem, supaya sistem tersebut siap untuk dioperasikan dalam mencapai tujuan. Adapun tahapan dalam implementasi sistem adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan Rencana Implementasi
Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang akan dibutuhkan selama tahapan implementasi ssupaya lebih optimal. 2. Melakukan Kegiatan Implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah dengan melakukan pemilihan dan pelatihan personil dan konversi sistem. 3. Tindakan Lanjut Implementasi. Melakukan uji coba sistem dengan jalan menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu.
3.5 Organisasi Agar perusahan dapat berjalan dengan tertib dan lancar, perlu adanya pengorganisasian yang baik pula. Adapun bagan struktur organisasi PT. Andalan Arthalestari Semarang sebagai berikut :
Direktur Utama
Supervisor CPC
Kepala Cabang Semarang
HRD
Leader CPC
Leader Operasional
Acting CPC
Staf CPC
Supervisor Operasional
Staf Data CPC
Staf Data OPR
Acting Restocking
Acting Maintenance
Staf Restocking
Staf Maintenance
Komandan Regu
Security
Driver
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Andalan Arthalesatari
3.6 Visi dan Misi PT. Andalan Arthalestari 3.6.1
Visi Menjadi Perusahaan Jasa Perbangkan yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja
3.6.2
Misi
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh client, dan selaku mitra pillihan utama.
Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
3.7 Job Description Berdasarkan struktur organisasi yang ada dapat kita jabarkan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing kedudukan tersebut yaitu : 3.7.1
Kepala Cabang Tugas dan tanggung jawab kepala cabang selaku pemegang kekuasaa tertinggi diperusahaan cabang adalah sebagai berikut : Menyusun perencanaan Mengorganisasikan kegiatan Mengarahkan kegiatan
Melakukan pengawasan Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Menentukan kebijaksanaan Mengadakan rapat dan mengambil keputusan
3.7.2
HRD (Human Resources Departmen) Tugas dan tanggung jawab HRD adalah sebagai berikut : Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja Pengembangan dan evaluasi karyawan Memberikan kompensasi dan proteksi pada karyawan General Affairs (GA) function Pada PT. Andalan Arthalestari HRD juga bertugas mengelola keuangan perusahaan.
3.7.3
Supervisor Operasional Tugas dan tanggung jawab Supervisor Operasional adalah sebagai berikut : Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengawasan dalam proses restocking dan maintenance ATM.
3.7.4
Supervisor CPC Tugas dan tanggung jawab Supervisor CPC adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengawasan dalam semua kegiatan yang terjadi didalam CPC Bertanggung jawab dalam ketersediaan saldo dan menjaga limit saldo.
3.7.5
Leader Team Operasional Tugas dan tanggung jawab Leader Team Operasional adalah sebagai berikut : Melakukan proses pemantauan terhadap staf dilapangan baik dalam proses restocking maupun maintenance. Memutuskan lokasi dan rute dalam proses restocking. Mempunyai
wewenang
untuk
mengatur
bentuk
pengawalan dalam setiap perjalanan.
3.7.6
Leader Team CPC Tugas dan tanggung jawab Leader Team CPC adalah sebagai berikut : Bertanggung jawab mengkoordinasikan Staf CPC dalam hal pembagian pekerjaan dan jumlah Staf dalam setiap jenis pekerjaan. Mengawasi segala bentuk kegiatan dalam CPC.
3.7.7
Staf Restocking
Tugas dan tanggung jawab Staf Restocking adalah sebagai berikut : Staf Restocking bertugas untuk melakukan proses restocking
mulai
dari
persiapan
dikantor,
proses
restocking dilokasi hingga proses loading kembali dikantor.
3.7.8
Staf Maintenance Tugas dan tanggung jawab Staf Restocking adalah sebagai berikut : Memiliki tugas untuk melakukan maintenance terhadapa ATM yang mengalami masalah.
3.7.9
Staf Data (Data Operasional & Data CPC) Tugas dan tanggung jawab Staf data adalah sebagai berikut : Bertanggung jawab atas segala bentuk laporan yang harus dilaporkan terhadap pusat maupun pihak Bank sebagai rekan kerja perusahaan.
3.7.10 Staf CPC Tugas dan tanggung jawab Staf CPC adalah sebagai berikut : Staf CPC memiliki beberapa tugas kerja antara lain proses sortir, counter hingga mempersiapkan restocking ATM.
3.7.11 Staf Juru Kunci
Tugas dan tanggung jawab Staf Juru Kunci adalah sebagai berikut : Staf Juru Kunci atau sering disebut “kuncen” memiliki tugas untuk bertanggung jawab dan mengelola seluruh kunci ATM, SmartKey, Kartu Admin dan Kunci Mobil. Mencatat keluar masuk segala atribut ATM.
3.7.12 Staf Cencon Tugas dan tanggung jawab Staf Cencon adalah sebagai berikut : Bertanggung jawab terhadap combine number yang diperlukan untuk membuka berankas ATM baik dalam proses Restocking dan Maintenance. Combine Number diperoleh dengan menempelkan smartkey pada alat cencon yang terdapat pada brankas ATM dan combine number selalu acak.
3.7.13 Komandan Regu Security Tugas dan tanggung jawab Komandan Regu Security adalah sebagai berikut : Bertugas untuk mengatur dan mengkoordinasi seluruh security dan driver. Melakukan pencatatan kunci yang digunakan security dalam proses restocking dan maintenance
3.7.14 Security & Driver Tugas dan tanggung jawab Security dan Driver adalah sebagai berikut : Security bertugas untuk membantu staf Restocking dan Maintenance. Security juga bertanggung jawab atas kunci yang dibawa per wilayah maupun tiap perjalanan. Driver bertugas mengendarai mobil untuk proses restocking sesuai rute yang telah ditetapkan. Driver juga bertanggung jawab terhadap mobil yang dibawa dalam bentuk apapun seperti, kebersihan, keselamatan dll.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1
Analisa Kebutuhan PT. Andalan Arthalestari Semarang memiliki sebuah jaringan
komputer yang terdapat kurang lebih 15 komputer didalamnya dan terkoneksi dengan internet. Karena tidak adanya pembagian bandwith yang merata maka apabila salah satu komputer sedang download atau streaming yang memakan bandwith besar maka komputer yang lain akan tidak mendapatkan cukup bandwith untuk melakukan tugas kerja. Dikarenakan semua monitoring ATM dan pelaporan restoking menggunakan koneksi internet, oleh karena itu jika bandwith yang didapatkan tidak sesuai akan mengganggu proses opersional pekerjaan perusahaan. Dan juga untuk menghindari penggunaan internet diluar tugas kerja saat jam operasional kerja dan juga menghindari untuk penggunaan yang tidak baik maka dibutuhkan sebuah filter yang mampu memblok beberapa situs porno dan beberapa situs yang dapat menyerap bandwith besar. Dari beberapa kendala tersebut maka diperoleh suatu alternatif solusi yang dapat mengatasi permasalahan dalam pengelolaan jaringan tersebut, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan PC Router sebab melalui pemanfaatan perangkat ini diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan pengelolaan jaringan yang ada khususnya dalam koneksi internet. Perangkat PC Router adalah suatu PC yang difungsikan sebagai Router dengan suatu Sistem Operasi yang mendukung Routing pada suatu jaringan, yang dapat difungsikan guna mengelola bandwith dan filter terhadap
beberapa situs, sehingga sesuai dengan kebutuhan pengelolaan jaringan di PT. Andalan Arthalestari Semarang khususnya dalam pengelolaan koneksi internet. 4.1.2
Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang berperan dalam pembuatan jaringan
komputer di PT. Andalan Arthalestari dapat penulis jabarkan sebagai berikut : 4.1.2.1 Teknisi Teknisi diperlukan untuk mengurusi secara langsung perangkat keras dan perangkat lunak yang ada dalam jaringan. Tugasnya merancang bentuk sebuah jaringan komputer yang akan digunakan, yang melakukan instalasi software yang akan digunakan dalan suatu jaringan komputer,baik itu server maupun klien. Selain itu teknisi juga bertugas untuk melakukan pengecekan konektivitas instalasi jaringan. 4.1.2.2 Administrator Setelah jaringan komputer berjalan dan dapat digunakan maka operasional selanjutnya diserahkan kepada administrator jaringan tersebut. Administrator yang akan membuat user-user bagi pemakai jaringan, memberikan hak akses sehingga user dapat berkerja sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh administrator. Yang bertindak sebagai administrator disini adalah seorang supervisor yang sebelum telah mendapatkan pelatihan tentang administrasi jaringan. 4.1.2.3 User Para pegawai adalah user yang akan menggunakan jaringan, waktu akses dan juga segala sesuatu yang diperlukan, semua diatur oleh administrator.
4.1.3
Identifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras 4.1.3.1 Perangkat Lunak atau Software 1.
Sistem Operasi (OS) Sistem Operasi yang digunakan adalah MikrotikTM sebagai
Sistem Operasi pada PC Router, sedangkan pada komputer user menggunakan Microsotf Windows XP. a.
Mikrotik Router OSTM Mikrotik Router OSTM merupakan sistem operasi Linux
base yang diperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasi bisa dilakukan melalui windows Application (winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan router PC yang memadai. b.
Windows XP Merupakan sistem operasi berbasis grafis dengan
berbagai fasilitas dan kemudahan dalam pengoperasian. Windows XP ini merupakan salah satu produk unggulan dari microsoft Corporation yang secara resmi dikeluarkan pada tanggal 25 Oktober 2001.
Dengan Windows XP penggunaan dipermudah, lebih menyenangkan, lebih cepat, kompatibel dengan berbagai perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak pengguna sistem operasi Windows XP ini dalam masyarakat. Banyak perubahan yang terjadi dalam Windows XP mulai dari masalah registrasi, kelengkapan driver, peningkatan performance, design interface baru, Internet Explore dengan versi terbaru, sampai sesuatu yang belum pernah diterapkan pada Microsoft Windows generasi sebelumnya yaitu firewall. 2.
Software Aplikasi Software Aplikasi yang digunakan adalah web browser seperti
Internet Explore atau Mozilla Firefox.
4.1.3.2 Perangkat Keras atau Hardware 1.
PC Router Spesifikasi komputer yang digunakan untuk PC Router
disarankan minimal, sebagai berikut : Tabel 4.1 Spesifikasi Minimum PC Router No
Komponen
Spesifikasi Minimum
1
Processor
Pentium 1
2
RAM
64 MB
3
Harddisk
1 GB
4
Display
Monitor dengan resolusi minimal
640x480. (Hanya dibutuhkan dalam proses instalasi saja)
5
CDROM Drive
6
Network Card
12x speed (Hanya dibutuhkan dalam proses instalasi saja) 2 buah atau lebih sesuai kebutuhan
(Sumber : Panduan membangun server internet dengan mikrotik OS, Oleh Daniel Saputro, 2008)
Namun penulis menyarankan untuk perangkat PC Router emnggunakan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.2 : Spesifikasi PC Router yang disarankan No
Komponen
Spesifikasi yang disarankan
1
Processor
Pentium III
2
RAM
256 MB
3
Harddisk
8 GB Monitor dengan resolusi minimal
4
Display
640x480. (Hanya dibutuhkan dalam proses instalasi saja)
5
CDROM Drive
6
Network Card
12x speed (Hanya dibutuhkan dalam proses instalasi saja) 2 buah atau lebih sesuai kebutuhan
(Sumber : Panduan membangun server internet dengan mikrotik OS, Oleh Daniel Saputro, 2008)
2.
Komputer Klien Untuk komputer klien atau pada jaringan komputer PT.
Andalan Arthalestari yang berjumlah sekitar 15 komputer dapat dimanfaatkan dengan baik. Tabel 4.3 : Spesifikasi Komputer Clien yang sudah ada. No
Komponen
Spesifikasi yang disarankan
1
Processor
Pentium IV, Celeron, Dual Core
2
RAM
512 MB, 1 GB
3
Harddisk
80 GB, 160 GB
4
Motherboard
Advance, Asrock, Acer
(Sumber : GA PT. Andalan Arthalestari, 2014) Selain perangkat keras berupa komputer, dibutuhkan juga perangkat keras lain, sebagai berikut : 1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) kategori 5. 2. Konektor RJ45 3. Kartu Jaringan (NIC) 4. Switch 5. Tester 6. Tang Clipper
4.1.4
Topologi Topologi yang digunakan dalam pengelolaan jaringan di PT. Andalan
Arthalestari Semarang adalah topologi Star, dimana PC Router bertindak sebagai pengatur bandwith dan filter terhadap beberapa situs.
Gambar 4.1 Topologi Star
4.1.4.1 Desain Ruangan PT. Andalan Arthalestari Desain ruangan sesuai dengan besar kantor PT. Andalan Arthalestari sekitar 10 x 12 m2 yang memiliki beberapa ruangan sesuai bagian masing-masing. Ruangan yang terdapat komputer antara lain adalah ruangan Kepala Cabang, HRD, Operasional dan Data. Selain itu terdapat 1 komputer yang berfungsi sebagai komputer server dan terdapat wireless modem ADSL Speedy. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Denah Ruangan PT. Andalan Arthalestari
Untuk desain atau denah dengan menggunakan PC Router hampir tidak mengubah bentuk kedua denah jaringan mula-mula, hanya menempatkan PC Router setelah modem internet terdapat pada ruang Kepala Cabang. 4.2 Pembangunan Jaringan
4.2.1
Instalasi Perangkat Keras (Hardware) 4.2.1.1 Pemasangan Kabel UTP Langkah-langkah pemasangan konektor RJ45 dan Kabel UTP adalah sebagai berikut : 1. Pemotongan pembungkus luar kabel UTP kategori 5 menggunakan alat pemotong (tang clipper). 2. Kabel dirapikan dan diluruskan agar mudah saat pengurutan warnawarna kabel. Adapaun susunan warna-warna kabel saat pemasangan ke konektor RJ45 adalah : Tabel 4.3 : Susunan warna kabel UTP
Nomor
Susunan warna kabel yang
Susunan warna kabel yang
Kabel
terhubung ke PC Router
terhubung ke PC Router
1
Putih Orange
Putih Orange
2
Orange
Orange
3
Putih Hijau
Putih Hijau
4
Biru
Biru
5
Putih Biru
Putih Biru
6
Hijau
Hijau
7
Putih Cokelat
Putih Cokelat
8
Cokelat
Cokelat
Sedangkan pada switch ke hub menggunakan kabel dengan urutan cross dengan urutan sebagai berikut :
Nomor
Susunan warna kabel yang
Susunan warna kabel yang
Kabel
terhubung ke PC Router
terhubung ke PC Router
1
Putih Orange
Putih Hijau
2
Orange
Hijau
3
Putih Hijau
Putih Orange
4
Biru
Biru
5
Putih Biru
Putih Biru
6
Hijau
Orange
7
Putih Cokelat
Putih Cokelat
8
Cokelat
Cokelat
3. Memasangkan kabel UTP kategori 5 pada konektor RJ45. 4. Menjepit kabel dengan tang clipper agar kokoh dan tidak goyang.
Setelah melakukan pemasangan kabel ke konektor , langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel-kabel tersebut sesuai dengan urutan kabel cross diantara switch dengan hub dan straigh dari PC Router ke hub.
4.2.1.2 Pemasangan Switch Switch digunakan untuk menghubungkan antar komputer selain itu, juga sebagai pengatur jalannya komunikasi data pada komputer yang terhubung dengan jaringan nantinya. Switch yang dibutuhkan yaitu switch 24 Port untuk mengantisipasi menambahan komputer nantinya. Switch atau Hub dapat ditempatkan menempel pada dinding agar keamanan kabel dan switch dapat terjaga baik dari injakan kaki maupun hewan pengerat.
4.2.2
Instalasi Perangkat Lunak (Software) 4.2.2.1 Konfigurasi PC Router 1. Instalasi Mikrotik OSTM Proses instalasi merupakan hal pertama yang diperhatikan dalam proses pengelolaan jaringan yang akan dibuat, oleh karena itu perlu diberhatikan beberapa hal yang merupakan hal yang paling dasar dalam pembuatan PC Router ini, sebab dengan memahami tahap-tahap dalam proses pembuatan PC Router ini akan sangat membantu dalam proses pengelolaan dan optimasi jaringan. Adapun beberapa langkah proses instalasi Mikrotik OSTM adalah sebagai berikut :
1. Memasukan CD Bootable MikrotikTM, dalam proses pembuatan ini penulis menggunakan Mikrotik OSTM versi 6.7 kemudian restart dan masuk pada bios, ubah setting booting dengan menggunakan CD-Rom kemudian restart kembali dan akan muncul tampilan booting the kernel.
Gambar 4.3 Booting kernel Mikrotik OSTM
2. Setelah proses bootingakan muncul menu pilihan software yang akan di instal, pilih sesuai kebutuhan yang akan direncanakan.
Gambar 4.4 Opsi Instalasi Mikrotik OSTM
Keterangan :
System : Packet yang wajib diinstal karena merupakan inti dari sistem mikrotik.
PPP
: Untuk membuat Point to Point Protocol
Server.
Dhcp :
Packet
yang
dibutuhkan
apabila
ingin
membuat dhcp-server atau untuk medapatkan dinamic ip address.
Advanced tool :
Tools
tambahan
seperti
ip-scan,
bandwith tes dan lainnya.
Arlan : Packet untuk konfigurasi chipset wireless aironet arlan.
Gps
Hotspot : Packet untuk membuat hotspot gateway,
: Packet untuk support GPS Device.
seperti authentication, traffic quota dan SSL.
Hotspot-fix : Tambahan paket hotspot.
Isdn : Packet untuk isdn server dan isdn client membutuhkan packet PPP.
lcd : packet untuk customize port lcd
ntp : Packet untuk ntp server dan ntp client.
Radiolan : Driver for legacy RadioLAN card.
Routerboard : Routerboard spesifikasi BIOS.
Routing : Packet untuk Routing OSPF, BGP dan static.
Routing test : Packet tambahan (optional).
Security : paket untuk mendukung ssh dan ip sec.
Synchronous : untuk synchronous dengan device lain.
Telephony : Packet for VOIP (H.323)
Ups : Packet for ups monitor seperti alarm.
User-manager : Packet tool user manager untuk radius server.
Web-proxy : packet untuk setting proxy server.
Web-proxy test : optional
Wireless : Packet untuk dukung cisco aironet cards.
3. Ketik “i” setelah selesai memilih software, lalu akan muncul pilihan seperti ini : -
Do you want to keep old configuration? [ y / n ] ketik “y”
-
Continue? [ y / n ] ketik “y”
Setelah itu proses instalasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi harddisk karena secara otomatis akan membuat partisi sendiri.
Gambar 4.5 Proses instalasi opsi yang telah dipilih 4. Setelah proses instalasi selesai maka kita akan diminta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system.
Gambar 4.6 Proses instalasi opsi yang telah selesai
5. Setelah komputer bootng kembali kedalam system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “y”.
Gambar 4.7 Check System Disk
6. Setelah itu akan muncul menu login mikrotik Login
: admin
Password
: (kosong, enter saja)
Gambar 4.8 Login Mikrotik OSTM 7. Untuk software license tekan “y” lalu tekan enter beberapa kali sampai muncul prompt untuk command line.
Gambar 4.9 Software License Agreement
Prompt command line :
Gambar 4.10 Tampilan previllage dari Mikrotik Router OSTM Tabel 4.5 Daftar perintah dasar pada Mikrotik OSTM Command
Action
Command [enter]
Excetutes the comand
[?]
Shows the list of all availaboratoriumle commands
Command [?]
Display help on the command and the list
of argument Command argument [?]
Display help on the command’s argument
[Tab]
Completes the command/word, if the input is ambigous.
/
Moves up to the base level
/command
Executes the base level command
..
Moves up one level
Perintah – perintah dasar Commands certificate import
log
ppp
redo
speciallogin
driver
interface password queve
routing
system
ip
ping
quit
setup
tool
file
isdn-
user
export
port
radius
snmp
channels undo
2. Konfigurasi Mikrotik OSTM pada PC Router
Setelah proses instalasi berakhir berikutnya adalah tahap konfigurasi pada PC Router dan guna mempermudah dalam proses konfigurasi maka dapat menggunakan fasilitas control panel pada Mikrotik OSTM yang telah berbasis GUI yaitu Winbox, namun untuk memepermudah dalam proses konfigurasi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Berdasarkan masalah yang dihadapi diasumsikan bahwa PT. Andalan Arthalestari mempunyai sebuah jaringan, maka dapat dibuat skenario sebagai berikut : ISP (Speedy) IP Modem ADSL (WLAN)
: 192.168.0.1/24
IP DNS 1 : 202.134.0.155 IP DNS 2 : 202.134.2.5 IP Komputer Client
: 192.168.1.1/29
Jumlah komputer 15 PC (IP Address : 192.168.1.2 – 192.168.1.16) Netmask
: 255.255.255.0
2. Contoh pengelolaan jaringan yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11 Rancangan jaringan yang akan dibuat Setelah adanya skema rancangan yang akan dibuat maka proses selanjutnya adalah proses konfiguarasi, dan untuk mempermudah dalam proses konfigurasi pada tahap penulis menggunakan WinBox sebagai media konfigurasi adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buka Winbox yang ada pada desktop.
Gambar 4.12 Login winbox
2. Isikan admin pada kolom login kemudian klik connect untuk membuka WinBox.
Gambar 4.13 Tampilan login winbox
3. Kemudian setelah WinBox terbuka klik Interface untuk memberi nama pada masing-masing NIC/Lan Caard.
Gambar 4.14 Tampilan awal winbox
4. Kemudian double klik pada ether1 untuk mengganti nama interface.
Gambar 4.15 Tampilan Interface List
5. Setelah itu ubah nama ether1 menjadi internet, proses ini bertujuan
untuk
mempermudah
dalam
proses
berikutnya.
Gambar 4.16 Tampilan Interface List
konfigurasi
6. Sama seperti langkah no. 5 ganti ether2 dan ether3 sesuai kebutuhan yaitu ether2 = lokal dan ether3 kantor.
Gambar 4.17 Tampilan Interface List
7. Klik IP > Address.
Gambar 4.18 Tampilan IP Address List
8. Isikan IP dengan klik tanda ( + ).
Gambar 4.19 Tampilan IP Address List
9. Isikan IP Speedy 192.168.0.1
Gambar 4.20 Tampilan IP Address List
10. Klik Apply dan OK, kemudian sama halnya dengan langkah diatas isikan IP Lokal (PC Client) dan sesuaikan dengan interface yang digunakan. 11. Kemudian setting Gateway klik IP Route.
Gambar 4.21 Tampilan IP Route
12. Klik tanda ( + ) kemudian isikan gateway : 192.168.0.1 dan kemudian klik Apply dan OK.
Gambar 4.22 Tampilan IP Route 13. Dan pastikan gateway interface pada interface internet. 14. Kemudian setting DNS klik IP > DNS.
Gambar 4.23 Tampilan IP DNS
15. Klik tanda ( + ) isikan DNS yang diperlukan Primary DNS
: 202.134.0.135
Secondary DNS : 202.134.2.5
Gambar 4.24 Tampilan IP DNS
16. Setting NAT klik IP > Firewall
Gambar 4.25 Tampilan IP Firewall 17. Klik tanda ( + ) pada tab chain isi dengan srcnat pada Out Interface isi dengan ethernet 1 atau interface mengarah ke jaringan luar.
18. Klik tan action > isi dengan masqurade.
Gambar 4.26 Tampilan IP Firewall
19. Kemudian klik Apply dan OK.
Gambar 4.27 Tampilan IP Firewall
Pada Tahap ini koneksi internet telah dapat digunakan pada masing-masing komputer karyawan namun, dalam proses pengelolaan masih perlu penanganan sebab bamdwith yang mengalir dalam jaringan belum terbagi secara merata, oleh karena itu perlu adanya mekanisme alokasi data rate atau manajemen bandwith, dan adapun konfigurasi yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Pembagian bandwith atau alokasi data rate dengan ketentuan sebagai berikut : 15 PC client pada jaringan tersebut dengan bandwith yang sama target download = 64 kbps dan upload 64 kbps. Klik tab queves
Gambar 4.28 Tampilan Queve List
2. Klik ( + ).
Gambar 4.29 Tampilan Queve List
3. Isikan nama komputer, Ip yang akan dilimit dan target download dan upload.
Gambar 4.30 Tampilan Queve List
4. Klik Apply dan OK. Setelah semua IP pada jaringan di limit maka langkah selanjutnya adalah memproteksi jaringan dari virus, spam dan blok terhadap beberapa situs porno atau beberapa situs yang tidak bermanfaat. Tahap pertama adalah blok terhadap beberapa situs porno dan beberapa keyword pada search engine yang tidak diperlukan selama jam operasional perusahaan. 1. Untuk blok situs klik IP > Firewall
Gambar 4.31 Tampilan Firewall setting blok situs
2. Kemudian klik tab Layer7 Protocols dan klik ( + )
Gambar 4.32 Tampilan Firewall setting blok situs
3. Selanjutnya isikan nama alamat yang akan kita blok misalnya facebook.
Name=facebook(nama situs yang akan diblok) Regexp=www.facebook.com (alamat situs yang akan diblok)
Gambar 4.33 Tampilan Firewall setting blok situs 4. Dan klik OK Selanjutnya klik Tab Filter Rules dan klik ( + ) dan isi: Di Tab General isi kan Chain= forward Di Tab Advanced isikan Layer7 Protocol=Facebook (nama yang di isi di IP-Firewall-Layer7 Protocol tadi) Di Tab Action isikan Action=drop.
Gambar 4.34 Tampilan Firewall setting blok situs 5. Kemudian cek settingan tersebut dengan mengetik kata porno pada google.
6. Dan klik enter maka akan muncul tambilan sesuai dengan gambar dibawah ini. 4.3.2.2 Konfigurasi IP pada PC Client
Setelah konfigurasi pada PC Router telah berjalan maka langkah berikutnya adalah kofigurasi pada komputer client sesuai dengan ketentuan diatas. Jumlah komputer 15 PC (IP Address : 192.168.1.2 – 192.168.1.16) Netmask
: 255.255.255.0
Adapun konfigurasinya adalah sebagai berikut : 1. Klik kanan pada start dan klik explore.
Gambar 4.35 Konfigurasi PC Client
2. Klik kanan my network place > properties.
Gambar 4.36 Konfigurasi PC Client
3. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties.
Gambar 4.37 Konfigurasi PC Client
4. Isikan dengan IP yang telah ditentukan dengan cara memilih use the following IP address dan isikan juga DNS yang telah ditentukan.
Gambar 4.38 Konfigurasi PC Client
5. Klik Ok, kemudian check apakah jaringan atau setting pada komputer client telah terhubung dengan benar dengan cara “ping”, klik run ketik cmd. 6. Kemudian pada command promt ping pada gateway atau interface local pada pc router 192.168.1.1 7. Ping juga dengan interface yang mengarah ke jaringan luar pada PC Router 192.168.0.1 bila proses ping berhasil atau (TTL) maka PC Router telah siap untuk digunakan dalam proses pengelolaan jaringan pada PT. Andalan Arthalestari.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan analisa dari bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam proses pengelolaan jaringan yang ada pada PT. Andalan Arthalestari Semarang selama ini masih dilakukan secara manual dan masih terdapat banyak kelemahan-kelamahan yang ada seperti : 1. Koneksi yang tidak merata antara satu dengan yang lain, dikarenakan belum adanya suatu sistem/perangkat yang dapat membagi bandwith secara merata. 2. Belum adanya filter beberapa website yang kurang bermanfaat (porno, dll).
Sedangkan dengan menggunakan perangkat PC Router ini administrator perusahaan dipermudah dalam proses pengelolaan jaringan antara lain seperti : 1. Membatasi bandwith atau transfer data yang mengalir pada masing-masing komputer client. 2. Filter terhadap beberapa situs yang tidak bermanfaat (porno, dll).
5.2 Saran Mengacu pada uraian beberapa masalah atau kendala yang dihadapi oleh PT. Andalan Arthalestari Semarang maka penulis, memberikan saran untuk dapat menerapkan pengelolaan jaringan dengan menggunakan perangkat PC Router Mikrotik OSTM sebab melalui perangkat ini beberapa kendala yang dihadapi oleh PT. Andalan Arthalestari Semarng selama ini dapat teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kustanto dan Daniel Saputro.(2008). Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. : Gava Media. Linto, Moch., Herlambang dan Catur, Aziz., L.(2008). Pandungan Lengkap menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik Router OS. : Andipublisher.