Laporan Tahunan
2014
Daftar Isi
1. 2.
Visi dan Misi Ikhtisar Kinerja 2014 Ikhtisar Kinerja Keuangan Grafik Ikhtisar Kinerja Keuangan Ikhtisar Saham 3. Laporan Manajemen Laporan Komisaris Utama Laporan Direktur Utama 4. Profil Perseroan Riwayat Singkat Perseroan Nama Perseroan dan Entitas Anak Perseroan Bidang Usaha Kegiatan Usaha Perseroan dan Properti Perusahaan Struktur Organisasi Perseroan Entitas Anak Perseroan Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Sumber Daya Manusia (SDM) Informasi karyawan 5. Ikhtisar Data Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Kronologis Pencatatan Saham Pemegang Saham Nama dan Alamat Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal 6. Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional Prospek Usaha Perusahaan Pemasaran Tinjauan Keuangan Rasio Keuangan Kebijakan Dividen Kolektibilitas Piutang 7. Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pengawasan Internal Kode Etik dan Budaya Perusahaan Sekretaris Perusahaan Manajemen Risiko Perkara Hukum 8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 9. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi 10. Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Tahunan 2014
2 3 3 5 6 7 7 8 10 10 10 10 11 11 12 13 14 15 16 17 17 18 19 20 20 20 20 21 23 23 23 24 24 25 25 26 27 27 28 28 29 30 31 33
1
Visi dan Misi
Visi
Misi
Menjadi Perusahaan Investasi Berskala Regional yang Aktif dan Kompetitif.
1. Mengupayakan kegiatan usaha Perseroan yang terstruktur, efisien dan kompetitif dengan Tingkat pelayanan yang tinggi. 2. Meningkatkan kualitas keterbukaan pengelolaan Perseroan. 3. Berkomitmen menjalankan peraturan dan Perundangan yang berlaku dengan tetap memperhatikan risiko usaha Perseroan.
2 Laporan Tahunan 2014
Ikhtisar Kinerja Keuangan
2014
2013
2012
POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah)
Aset Lancar
87.603
86.216
79.421
Aset Tidak Lancar
353.123
372.902
300.480
Jumlah Aset
440.727
459.118
379.901
Liabilitas Jangka Pendek
194.527
213.861
135.917
Liabilitas Jangka Panjang
4.546
4.000
3.558
Jumlah Liabilitas
199.073
217.861
139.475
Ekuitas
241.653
241.257
240.425
LABA RUGI (dalam jutaan Rupiah)
Penjualan
102.448
101.886
88.466
Laba Usaha
31.001
26.489
14.588
Laba Bersih
396
831
353
- Pemilik Entitas Induk
205
431
183
- Kepentingan non-pengendali
190
400
170
396
831
353
Jumlah CAPEX
--
387
81
Laba Bersih Per Saham
3
6
5
75.422.200
75.422.200
75.422.200
Laba yang Diatribusikan kepada:
Laba Komprehensif
Jumlah Saham yang Beredar RASIO PERTUMBUHAN
(%)
Penjualan
0,54
15,17
(14,30)
Laba Usaha
14,55
81,58
37,09
Laba Bersih
(110,60)
135,84
(84,88)
(4,17)
20,85
24,63
(82,96)
56,20
115,47
0,16
0,35
0,14
Aset Liabilitas Ekuitas
Laporan Tahunan 2014
3
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
2014
2013
2012
RASIO USAHA (%)
Laba Usaha/Penjualan
30,26
26,00
16,49
Laba Bersih/Penjualan
0,38
0,82
0,40
Laba Bersih/Jumlah Aset
0,08
0,18
0,09
Laba Bersih/Ekuitas
0,16
0,34
0,15
RASIO KEUANGAN (%)
Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek
45,03
40,31
58,43
Liabilitas/Aset
45,16
47,45
30,38
Liabilitas/Ekuitas
82,37
90,30
58,01
4 Laporan Tahunan 2014
379.900
396
831
88.465
2.332
101.886
102.448
440.727
459.118
Grafik Ikhtisar KINERJA Keuangan
2014
2014
2013
2012
Jumlah Aset (Jutaan Rupiah)
2014
2013
139.475
199.073
2012
Labar Bersih (Jutaan Rupiah)
217.861
Penjualan (Jutaan Rupiah)
2013
240.425
2012
241.257
2013
241.653
2014
2014
2013
2012
Jumlah Liabilitas (Jutaan Rupiah)
2012
Jumlah Ekuitas (Jutaan Rupiah)
Laporan Tahunan 2014
5
Ikhtisar Saham
KINERJA HARGA SAHAM 2014 Tertinggi (Rp) 2014
2013
Harga Penutupan (Rp)
Terendah (Rp) 2014
2013
2014
Volume Transaksi
2013
2014
2013
Januari
300
350
225
300
294
300
63.000
608.500
Februari
300
300
215
240
243
240
80.400
253.00
Maret
370
340
226
225
350
265
141.100
869.500
April
350
340
266
255
320
335
51.900
687.500
Mei
400
480
320
300
400
435
Juni
400
520
310
335
387
450
169.600
799.000
Juli
387
450
292
300
310
400
19.000
85.000
Agustus
390
425
301
235
325
370 1.010.300
79.500
September
420
600
265
325
390
395
384.700
130.000
Oktober
400
430
301
330
366
375
61.100
43.000
Nopember
366
445
328
315
337
400
3.200
87.000
Desember
-
400
-
240
-
250
-
308.500
Harga Saham per Kuartal (Rp)
9.300 1.492.000
2014
2013
Tertinggi
Terendah
Tertinggi
Terendah
kuartal pertama
370
215
350
225
kuartal kedua
400
266
520
255
kuartal ketiga
420
265
600
235
kuartal keempat
400
301
445
240
Kinerja Saham (Rp)
2014
2013
Harga tertinggi (Rp)
420
600
Harga terendah (Rp)
215
225
Harga akhir tahun (Rp)
366
400
3
6
75.422.200
75.422.200
Laba per saham (Rp) Jumlah saham beredar
6 Laporan Tahunan 2014
LAPORAN KOMISARIS UTAMA Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, kita lalui tahun 2014 dengan hasil kinerja Perseroan yang baik. Secara umum, ekonomi nasional menghadapi beberapa tantangan di tahun 2014 seperti tingkat suku bunga yang tinggi, kurs dolar yang beranjak meningkat dan berkurangnya aktivitas ekonomi dipengaruhi oleh pelaksanaan pemilihan umum nasional baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris terimakasih atas dukungan para mitra, dedikasi dan kerja keras seluruh Para Pemegang Saham, Direksi, karyawan serta dukungan penuh dari regulator, sehingga pada kesempatan ini, Dewan Komisaris bisa menyampaikan laporan tahunan 2014. Kinerja dan Tata Kelola Perusahaan Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris memandang jajaran Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan mampu menjalanan operasional perusahaan. Direksi telah menjalankannya dengan baik meski hasil kinerja keuangannya belum menunjukkan hasil memuaskan, ditinjau dari kinerja laporan keuangan. Hal ini dimungkinkan karena tantangan perusahaan menghadapi persaingan bisnis pada sepanjang tahun 2014. Meski demikian, jajaran Direksi telah menjalankan operasional manajemen dengan implementasi tata kelola yang baik dan kehati-hatian serta berjalannya evaluasi untuk meraih efisiensi dan efektifitas operasional. Sumber Daya Manusia (SDM) Dewan Komisaris memahami upaya Direksi menjalankan roda perusahaan agar sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014. Kemampuan Perseroan didukung oleh SDM yang memiliki kemampuan, keterampilan, semangat, kerja keras serta dedikasi yang baik selama menjalankan pekerjaan. Melalui program kompetensi, karyawan diarahkan untuk dapat mengembangkan potensi dan keahliannya agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai jabatan yang lebih tinggi. Pengawasan Dewan Komisaris Selama tahun 2014, Dewan Komisaris senantiasa aktif memberikan pengawasan, masukan, nasihat, arahan serta evaluasi kepada Direksi agar program kerja yang telah di rencanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan produksi pada Entitas Anak termasuk menjadi perhatian kami yang telah terbukti mampu membuahkan hasil yang cukup baik bagi peningkatan produktifitasnya. Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite audit, untuk memeriksa laporan keuangan tahunan dan pemeriksaan internal, serta mengeluarkan laporan hasil audit dengan memberikan pendapat secara profesional dan independen terkait dengan penyajian laporan keuangan, ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, risiko yang dihadapi serta seberapa besar efektifitas operasional yang dijalankan. Pada tahun 2014, terdapat pergantian jabatan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa dalam menciptakan kesuksesan PT Nusantara Inti Corpora Tbk, khususnya para jajaran Direksi dan karyawan baik Perseroan maupun Entitas Anak atas komitmen, dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengelola Perseroan. Kami berharap agar pertumbuhan usaha yang baik dapat terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Jakarta, 27 April 2015
Hermani Ali Gafar Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2014
7
Laporan Direktur Utama Pemegang Saham yang terhormat, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kepada kami atas nama Direksi untuk menyampaikan Laporan Kinerja PT Nusantara Inti Corpora Tbk selama tahun 2014. Jajaran Direksi menyampaikan rasa bangga karena telah menyusun Laporan Keuangan Tahun 2014 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari audit Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, pada tanggal 25 Maret 2015. Kinerja Keuangan 2014 Pada tahun 2014, Perseroan berusaha menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan visi yaitu menjadi Perseroan Investasi berskala regional yang aktif dan kompetitif. Dari aspek keuangan, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 102.448 juta dan Rp 101.886 juta, berhasil memperoleh kenaikan Rp 562 juta atau naik 0,54%. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan penjualan yang semakin membaik di tahun 2014. Sedangkan jumlah kas meningkat dari Rp 1.337 juta di tahun 2013 menjadi Rp 3.950 juta atau naik 66,15%. Hal ini dikontribusikan oleh arus kas dari aktivitas operasi seperti penerimaan kas dari pelanggan. Pencapaian tersebut di peroleh atas kerjasama dan komunikasi yang baik antara manajemen dengan seluruh karyawan dan semakin efektif dan efisiennya pengelolaan manajemen yang telah berjalan. Tata Kelola Perseroan Dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan, Direksi melaksanakan sekaligus mengevaluasi setiap penerapan tata kelola yang baik dibantu oleh Dewan Komisaris dan Komite Audit. Dalam implementasi tata kelola Perseroan, Direksi didukung oleh para karyawan yang memiliki kemampuan dan integritas tinggi dalam bekerja. Kualitas kemampuan karyawan juga ditingkatkan melalui pelatihan. Dari pelaksanaan pengawasan oleh Dewan Komisaris, Direksi telah menerima nasihat yang telah ditindaklanjuti terkait dengan kehati-hatian pengelolaan, memantau aspek hukum dalam pelaksanaan strategi usaha untuk memastikan tidak adanya pelanggaran, pelaporan kinerja secara periodik serta peningkatan manajemen kontrol dan manajemen pengelolaan risiko. Pergantian Direksi Pada tahun 2014, terdapat perubahan susunan anggota Direksi yaitu jabatan Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Prianto Paseru, SH digantikan oleh Bapak Gunawan Taslim, sedangkan Direktur Independen Chrisna Putra Fadjar TJ.N, SE. digantikan oleh Bapak Ramadhiyan Eka Putra. Prospek 2015 Seiring pertumbuhan penduduk di Indonesia, regional dan global, serta perkembangan tren dan model busana masyarakat yang cepat, hal itu diprediksi mampu mendorong pertumbuhan permintaan produk tekstil. Bangkitnya segmen kelas menengah di Indonesia telah menyebabkan meningkatnya permintaan untuk produk tekstil dan garmen disamping menjamurnya industri fashion. Sehingga mendorong sejumlah investor untuk menggaet mitra untuk pengelolaan investasi, pengembangan usaha tekstil hingga perdagangan. Semua faktor inilah yang mendorong PT Nusantara Inti Corpora Tbk untuk memainkan perannya sebagai salah satu Perseroan investasi berskala regional yang aktif dan kompetitif terbesar di Indonesia.
8 Laporan Tahunan 2014
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Perseroan memiliki optimisme untuk menghadapi tantangan serta persaingan yang akan dihadapi, dengan memaksimalkan kinerja pemasaran, membangun hubungan baik dengan relasi bisnis, memperluas jaringan usaha, mendorong peningkatan penjualan di pasar domestik dan inovasi produk. Kami juga memperkuat diri secara internal, terutama peningkatan mutu SDM, agar semakin siap bekerja keras mencapai target yang diberikan kepada kami. Apresiasi Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Inti Corpora Tbk dan Entitas Anak, atas seluruh kerja keras, dukungan serta kerjasama dalam mencapai target-target Perseroan. Tak lupa, kami sampaikan pula penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham atas kepercayaan, arahan serta dukungan yang senantiasa diberikan kepada kami untuk dapat terus maju dan berkembang seiring dengan kemajuan dan kemandirian bangsa.
Jakarta, 27 April 2015
Gunawan Taslim Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014
9
Profil PERSEROAN
Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Aneka Keloladana berdasarkan Akta Perseroan Terbatas pada Mei 1988 yang kemudian berubah nama pada tanggal 17 Januari 1992, menjadi PT Aneka Keloladana, kemudian menjadi PT United Capital Indonesia pada tanggal 10 Juli 2001. Pada tanggal 30 Januari 2007 dibuat dihadapan Faisal Abu Yusuf, SH notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No.W7-02323 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Maret 2007 Perseroan kembali mengalami perubahan nama menjadi PT. Nusantara Inti Corpora,Tbk. Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 April 2002, saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta adalah sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham. Perseroan terakhir mengubah akta pendirian untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 1997 dengan Akta No. 10 tanggal 29 Juni 2009 dibuat dihadapan Eko Putranto, SH Notaris di Jakarta, dan telah di sahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- 36886.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat No. 66 tanggal 11 Juni 2014 dari Humberg Lie, SH, MKn., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. Perubahan anggaran dasar tersebut tercatat dalam penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16822.40.22.2014 tanggal 01 Juli 2014. Berdasarkan anggaran dasar Perseroan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang investasi.
Nama Perseroan PT Nusantara Inti Corpora Tbk Gedung Menara Palma Lt.12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Kav 6 Kuningan Timur, Setiabudi Jakarta Selatan 12950 Telp. : 021 - 29391242 Fax. : 021 - 29391243 Website : www.nusantarainticorpora.com
Nama dan Alamat Entitas Anak Perseroan PT Delta Nusantara Ngemplak, Caturharjo, Sleman Yogyakarta 55515
Bidang Usaha Bergerak dalam bidang investasi, industri dan perdagangan.
10 Laporan Tahunan 2014
PROFIL PERSEROAN
Kegiatan Usaha Perseroan dan Properti Perseroan Pada awalnya Perseroan memiliki usaha dibidang investasi yaitu sebagai perantara pedagang efek pada 4 Maret 1992 dan kemudian menambah usahanya sebagai penjamin emisi efek pada 8 Agustus 2002, sebagaimana yang diijinkan oleh BAPEPAM dan LK. Selanjutnya Perseroan mengalami perubahan kegiatan usaha dari Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek menjadi Perseroan Investasi sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat no. 12 tanggal 30 Juni 2006 yang dibuat di hadapan Mardiah Said, SH dan telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. C-22164 HT.01.04. TH.2006 tanggal 28 Juli 2006. Sejalan dengan perkembangan perubahan kegiatan usaha, Perseroan telah mengembalikan izin Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek kepada Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan melakukan kegiatan usaha dibidang perdagangan komoditas tekstil, dan juga melakukan investasi melalui anak Perseroan PT Delta Nusantara dengan kegiatan usaha perdagangan tekstil dan industri pemintalan benang yang berlokasi di Ngemplak, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta.
Struktur Organisasi Perseroan RUPS
Dewan Komisaris Hermani Ali Gafar
Komite Audit
Komisaris Utama
DIREKSI
Gunawan Taslim Direktur Utama
Operasional
HRD
Finance Accounting & Tax
Marketing
Laporan Tahunan 2014
11
PROFIL PERSEROAN
Entitas Anak Perseroan Perseroan memiliki entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu : Entitas Anak PT Delta Nusantara
Persentase kepemilikan Per 31 Desember 2014
2013
51,90%
51,90%
Total Aset per 31 Desember (Rp) 2014
2013
434.051.118.440 452.297.031.543
Susunan Pengurus dan Pengawas Perseroan adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama : Komisaris (Independen) :
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Hermani
Mohammad Su’ud
Thomas Hindarto
Thomas Hindarto
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Gunawan Taslim
Prianto Paseru, SH
Ramadhiyan Eka Putra
Chrisna P. Fadjar TJ.N,SE
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Thomas Hindarto
Mohammad Su’ud
Indra P
Indra P
Awi Subhan
Awi Subhan
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Purnomo
Purnomo
Direksi Direktur Utama (Corporate Secretary) Direktur Independen Komite Audit Ketua Anggota
Internal Audit
12 Laporan Tahunan 2014
Profil Dewan Komisaris Hermani Ali Gafar Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gajahmada Yogyakarta pada tahun 1987. Memulai karier sebagai field work auditor pada SGV Utomo, lalu bergabung dengan Bank Duta sebagai Account Manager yang melakukan proses pengajuan kredit bagi nasabah berbagai bidang usaha (1987 -1993). Terjun ke dalam dunia real sector dimulai saat bergabung dengan PT. Samudera Indonesia (Integrated Transportation Business) sebagai Manager Treasury, lalu Toko Gunung Agung sebagai GM Finance and Admin, serta di PT. Asrinda Arthasangga (broker insurance) dan Radnet sebagai GM Finance and Admin (1993 – 2006). Sejak 2006 mulai meniti karier menjadi profesional, sebagai pemegang saham dan/atau sebagai Direktur Keuangan pada PT. Indomuda Satria Internusa dan Arya Rama Sentosa, PT. Jasatama Gavanis Industry (industry jasa), PT. Indo Energi Alam (Kontraktor Tambang Batubara), Mall Kalibata serta Apartemen Woodland (Property).
Thomas Hindarto
Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana Instrumentasi, Fakultas Teknik Fisika dari Universitas Nasional pada tahun 1986. Pernah menjabat sebagai Technical Supervisor PT Harapan Motor Sakti (1981-1982), kemudian beralih pada bidang penjualan sampai mendapat posisi Sales & Project Manager PT Kartahasta hingga tahun 1996, juga berwirausaha pada bidang otomotif, electrical dan maintenance di Minahasa. Pada tahun 2007, beliau berkarir di PT Pan Pacific International Tbk sebagai Komisaris Utama dari tahun 2007 hingga tahun 2009, dan diangkat menjadi Direktur dengan masa jabatan 1 (satu) tahun sampai dengan tahun 2010. Sejak tahun 2010 hingga sekarang Beliau diangkat menjadi Komisaris Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
13
Profil Direksi
Gunawan Taslim Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Trisakti Jakarta. Pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik, SGV-Utomo (1986-1989), kemudian menjadi Asisten Manager sampai Jabatan terakhir Chief Financial Officer di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (1989-2003), kemudian menjabat sebagai Direktur PT Argo Pante Tbk (2003-2004), Direktur di Indika Group (2004-2006), Vice President Direktur di PT Central Proteina Prima Tbk (2006-2012), Chief Financial Officer di PT J Resources Nusantara (2012-2013), dan menjabat sebagai Direktur di PT Gading Development Tbk (2013-2014).
Ramadhiyan Eka Putra Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, 40 Tahun. Kelahiran Jakarta, 11 September 1975. Pernah menjabat sebagai Staf Divisi Bisnis Hotel Four Seasons Jakarta, (2000 - 2001) Sekretaris Direksi Layanan Konferensi dan Katering Hotel Four Seasons Jakarta, (2001) Koordinator Pelayanan Katering Hotel Fear Seasons Jakarta, (2001 - 2002) Sales Eksekutif Katering Hotel Four Seasons Jakarta, (2002) Sales Administrasi Hotel Four Seasons Singapura, Hong Kong dan Maladewa, (2003) Manajer Senior Even Hotel Four Seasons Jakarta, (2003 - 2005) Konsultan Sales Properti Roy Weston Indonesia, (2005 - 2007) Manajer Marketing Apartemen Hampton's Park Jakarta, (2007 - 2010) GM Divisi Sales Marketing, (2010 - 2012) Direktur Sales dan Marketing Lifestyle Residential Property Development, dan (2013 - sekarang) Direktur Kirana Property Development, (2014 - sekarang) Direktur PT Nusantara Inti Corpora Tbk.
14 Laporan Tahunan 2014
Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan dan Entitas Anak merekrut sumber daya manusia (SDM) berkualitas sesuai kemampuan masing-masing dan memiliki integritas di bidangnya masing-masing. Hal itu turut membantu keberhasilan Perseroan dalam mengembangkan sistem dan juga keuntungan yang di capai oleh Perseroan. Kemampuan dan keterampilan masing-masing individu menjadi nilai lebih yang dapat di maksimalkan dalam upaya untuk meningkatkan produktifitas dan pelayanan bagi stakeholders. Perseroan sangat menyadari pentingnya peran SDM berdedikasi tinggi tersebut di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, apalagi memasuki era perdagangan bebas ASEAN. Berjalannya usaha ini sangat dekat dengan pihak regulasi baru, otoritas bursa, kaidah dan analisis investasi, prospek ekonomi untuk menentukan kebijakan dan keputusan investasi. Untuk itu, Perseroan menyeleksi penerimaan karyawan dengan baik melalui serangkaian tes. Produktivitas Perseroan di pengaruhi oleh kualitas dan kinerja seluruh karyawan, untuk itu Perseroan sangat peduli dan berkomitmen untuk terus memperhatikan serta meningkatkan kualitas karyawan, melalui program pelatihan serta seleksi yang baik dalam proses penerimaan karyawan baru, karena untuk mendapatkan hasil penjualan dan hasil produksi yang tinggi, dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil serta berkualitas tinggi pula. Perseroan juga sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberikan gaji sesuai dengan tingkat minimum serta memberikan beberapa fasilitas dan tunjangan seperti: • • • • • •
Bonus; Tunjangan kesehatan dan pengobatan; Upah selama sakit; Tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan kematian; Cuti sakit, cuti hamil, serta Fasilitas perlengkapan keselamatan kerja.
Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Perseroan dan Entitas Anak tersebut, telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi. Sampai dengan Annual Report ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing, dan tidak ada tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu dalam Perseroan. Perseroan tidak melakukan pembatasan tenaga kerja asing untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan UU yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan.
Laporan Tahunan 2014
15
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Informasi Karyawan Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang Pendidikan 2014 Jumlah
2013
Persentase (%)
Jumlah
Persentase (%)
S1
6
1,29
6
1,29
D3
14
3,02
14
3,02
SLTA
444
95,69
444
95,69
Total
464
100,00
464
100,00
Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang Jabatan 2014 Jumlah
2013
Persentase (%)
Jumlah
Persentase (%)
Direktur
2
0,43
2
0,43
Manajer
5
1,08
5
1,08
Supervisor
10
2,16
10
2,16
Staf
15
3,23
15
3,23
Non Staf
432
93,10
432
93,10
Total
464
100,00
464
100,00
Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan Usia 2014 Jumlah
2013
Persentase (%)
Jumlah
Persentase (%)
< 30
251
54,09
251
54,09
31 - 40
132
28,45
132
28,45
41 - 50
77
16,59
77
16,59
4
0,86
4
0,86
464
100,00
464
100,00
>50 Total
16 Laporan Tahunan 2014
Ikhtisar Data Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham Kronologis Pencatatan Saham Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam rangka Penawaran Umum Saham, Anggaran Dasar Perseroan diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT United Capital Indonesia No. 25 tanggal 21 September 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-09999 HT.01.04.TH.2001 tanggal 5 Oktober 2001; dan dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Laporan dan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. United Capital Indonesia, Tbk No. C-10000 HT. 01.04.TH. 2001 tanggal 5 Oktober 2001 untuk perubahan atas ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan. Dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. United Capital Indonesia, Tbk. No. 7 tanggal 16 April 2004 yang dibuat dihadapan Mardiah Said,SH. Notaris di Jakarta dan telah (a) mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-10131 HT.01.04 TH. 2004 tanggal 23 April 2004 dan (b) dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Penerimaan Laporan Akta Perubahaan Anggaran Dasar No. C-10631.HT.01.04.Th.2004 tanggal 29 April 2004 yang diterbitkan oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta (c) Didaftarkan pada tanggal 26 April 2004 dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan selaku kantor pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dengan No. TDP 090316733150 dan No. Agenda Pendaftaran 336/RUB.09.03/ IV/2004, yang mana telah menyetujui : i)
Peningkatan Modal Dasar Perseroan dari semula Rp. 84.000.000.000 (delapan puluh empat milyar rupiah ) menjadi Rp. 164.000.000.000 (seratus enam puluh empat milyar rupiah);
ii)
Melakukan pengurangan saham lama yang beredar (Reverse stock) dari nominal sebesar Rp. 200,- per lembar saham menjadi Nominal Rp. 400,- per lembar saham yang diklasifikasikan sebagai saham Seri A;
iii) Penerbitan saham baru dengan Nominal Rp. 100,- yang diklasifikasi sebagai Saham Seri B. Perseroan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 April 2002, dengan jumlah sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham dengan Nilai Nominal Rp. 200,- yang dalam masa penawaran ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga Rp. 210,- per saham, dan dengan penerbitan Waran Seri I, yang memberikan kesempatan kepada Masyarakat yang membeli saham Perseroan dengan perbandingan 19 saham mendapat 12 lembar Waran Seri I. Waran tersebut memberikan hak kepada para pemegangnya untuk membeli saham atas nama yang bernilai nominal Rp. 200,- pada harga pelaksanaan Rp. 210,- yang dapat dilakukan selama masa berlaku. Pada tanggal 29 April 2004, Perseroan telah melakukan pengurangan atas saham yang beredar (Reverse Stock) dari jumlah 215.491.500 Lembar saham dengan Nilai Nominal Rp. 200,-(dua ratus rupiah) per saham menjadi 107.746.000 Lembar saham dengan nilai nominal Rp 400,- (empat ratus rupiah) per lembar saham. Dan pada tanggal 18 Juni 2004, Perseroan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 64.647.000 lembar saham biasa atas nama Seri B dengan Nilai Nominal Rp. 100,(seratus rupiah) per saham dan harga penawaran sebesar Rp. 100,- (seratus rupiah) per saham.
Laporan Tahunan 2014
17
IKHTISAR DATA PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No. 3 tanggal 5 Mei 2005, yang dibuat dihadapan Notaris Mardiah Said, SH Notaris di Jakarta, dimana telah disetujui oleh Para Pemegang Saham Perseroan untuk melakukan perubahan Nilai Nominal saham dengan melakukan pengurangan jumlah lembar saham (Reverse Stock) dari 210.000.000 lembar saham Seri A dengan nilai nominal Rp. 400,- (empat ratus Rupiah) per saham dan 800.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus rupiah) per saham menjadi 21.000.000 (Dua puluh satu juta) lembar saham dengan nilai Nominal Rp. 4.000,- (empat ribu) per saham dan 80.000.000 (Delapan puluh juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,- (Seribu rupiah) serta melakukan peningkatan modal dasar perseroan dari Rp. 164.000.000 (Seratus enam puluh empat juta Rupiah) menjadi Rp. 430.984.000.000,- (Empat ratus tiga puluh juta sembilan ratus delapan puluh empat juta Rupiah) yang terdiri atas: • 21.000.000 (Dua puluh satu juta) lembar saham Seri A dengan Nilai Nominal Rp. 4.000,(empat ribu Rupiah) per saham. • 80.000.000 (Delapan puluh Juta) lembar saham seri B dengan Nilai Nominal Rp. 1.000,(seribu Rupiah) per saham. • 2.669.840.000 (Dua milyar enam ratus enam puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh ribu) lembar saham Seri C dengan Nilai Nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham Pemegang Saham No.
Nama
Jumlah Saham
%
1.
Bloom International, Ltd.
14.250.000
18,89
2.
Lenovo Worldwide Corporation
27.073.425
35,90
3.
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
34.098.775
45,21
75.422.200
100,00
Total
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Lenovo Worldwide Corporation Bloom International, Ltd.
18 Laporan Tahunan 2014
IKHTISAR DATA PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Nama dan Alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Member of Nozaka Japan Certified Public Accountant Firm Jl. Kepu Barat No. 90-90 B, Kemayoran Jakarta Pusat Telp. : 021 - 424 7872, 4264 971 Fax. : 021 - 424 0080 Biro Administrasi Efek (BAE) PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt. 10 Suite 02 B Jl. Jend. Sudirman kav. 28 Jakarta 12920 Telp. : 021 - 5212316 Fax. : 021 - 5212320 Bursa Pencatatan Saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 Indonesia
Laporan Tahunan 2014
19
Analisa dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Operasional Analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Nusantara Inti Corpora Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan serta informasi penjelasan lainnya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry,” yang laporannya dengan No. 61/ARHJ-RD/ARD-NIC/GA/03.15 tertanggal 25 Maret 2015 yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar, Perseroan telah melakukan penjualan untuk pasar domestik dan ekspor. Pada tahun 2014 ini, pendapatan Perseroan lebih banyak disumbangkan dari hasil penjualan domestik atau dalam negeri, hal ini dicapai oleh karena Perseroan telah memiliki jaringan yang luas serta produk yang berkualitas. Untuk mengembangkan usaha Perseroan melakukan kegiatan investasi kepada anak perusahaan DN yang bergerak dibidang pemintalan benang. Peningkatan kualitas produksi pemintalan terus di tingkatkan mulai dari pengadaan bahan baku terbaik, mesin-mesin tercanggih hingga peningkatan jumlah maupun kualitas SDM. Prospek Usaha Perseroan Bagi Perseroan dan Entitas Anak, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa atau terbesar keempat di dunia merupakan pasar yang sangat potensial dengan prospek yang sangat baik. Apalagi, segera diberlakukan penerapan pasar bebas ASEAN, akan menjadi tantangan bagi Perseroan dan Entitas Anak untuk terus meningkatkan penjualan sepanjang tahun 2015. Hal tersebut dibuktikan dengan penjualan Perseroan dan Entitas Anak yang masih didominasi oleh pasar domestik. Memperhatikan prospek usaha ke depan serta melihat kebutuhan sandang yang tinggi dan konsumsi masyarakat yang tinggi, Perseroan dan Entitas Anak akan memaksimalkan strategi pemasaran lebih difokuskan pada pasar domestik. Disamping itu, kapasitas produksi pemintalan yang dilakukan anak perusahaan dalam negeri juga ditingkatkan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya mesin produksi. Pemasaran Perseroan melalui anak perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan penjualan dengan mengoptimalkan strategi pemasaran yang dilakukan antara lain: • Meningkatkan kualitas dan stok barang yang dimiliki. • Menambah jenis/tipe barang yang diperdagangkan. • Membuka pasar/pelanggan baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri. • Memperbaiki kualitas pengiriman yang lebih cepat dan aman. • Membangun komunikasi yang baik dengan para pelanggan untuk dapat segera merespon segala permintaan maupun komplain.
20 Laporan Tahunan 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, yang disusun berdasarkan laporan keuangan pada tanggal dan untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. (Dalam Jutaan Rupiah)
Laba Rugi Komprehensif Penjualan Beban Usaha
2014
2013
102.448
101.886
5.669
6.362
Pendapatan Lain-lain
25.353
22.120
Laba Usaha
31.001
26.489
5.647
4.368
396
831
Pemilik entitas induk
205
431
Kepentingan non pengendali
190
400
3
6
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba yang Diatribusikan Kepada :
Laba per saham
Pendapatan naik sebesar Rp 562 juta atau 0,54%, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan penjualan yang semakin membaik di tahun 2014. Laba Usaha Perseroan pada tahun 2014 mencapai sebesar Rp 31.001 juta atau naik Rp 4.512 juta setara 14,55% dibandingkan laba usaha pada 2013 yang sebesar Rp 26.489 juta. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya penjualan dan laba kotor Perseroan. Laba komprehensif tahun 2014 turun sebesar 52% sehingga menyebabkan laba per saham turun dari Rp 6 per saham di tahun 2013 menjadi Rp 3 per saham di tahun 2014. (Dalam Jutaan Rupiah)
Posisi Keuangan Neraca Aset Lancar
31 Desember 2014
31 Desember 2013
87.603
86.216
Aset Tidak Lancar
353.123
372.902
Jumlah Aset
440.727
459.118
Jumlah aset Perseroan pada tahun 2014 turun 4,00% atau setara sebesar Rp 440.727 juta, dibandingkan dengan pencatatan aset tahun 2013 dengan jumlah aset sebesar Rp 459.118 juta, hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 140.776 juta dan Rp 120.820 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Sedangkan asset lain-lain tidak mengalami perubahan yang signifikan per tanggal 31 Desember 2014.
Laporan Tahunan 2014
21
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
(Dalam Jutaan Rupiah)
Posisi Keuangan Liabilitas dan Ekuitas
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Liabilitas Jangka Pendek
194.527
213.861
Liabilitas Jangka Panjang
4.546
4.000
Jumlah Liabilitas
199.073
213.861
Ekuitas
241.653
241.257
Jumlah Liabilitas Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 199.073 juta yang mengalami penurunan 9,04%% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 213.861 juta. Penurunan posisi liabilitas karena adanya pembayaran utang bank dan utang kepada pihak ketiga. dan naiknya utang pajak. Ekuitas Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 241.653 juta dan atau memperoleh kenaikan 0,16% jika dibadingkan dengan tahun 2013 yakni sebesar Rp 241.257 juta. (Dalam Jutaan Rupiah)
Arus Kas 31 Desember 2014
31 Desember 2013
Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
23.058
2.050
Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi
--
(92.931)
(20.445)
88.253
Kas Bersih Digunakan (Diperoleh) Dari Aktivitas Pendanaan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan dan jasa giro yang dimanfaatkan untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada pemasok serta kebutuhan operasional lainnya. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan utang bank dan lembaga keuangan lainnya, dengan penggunaan pembayaran utang bank. Kas bersih yang digunakan untuk aktifitas investasi berasal dari perolehan aset tetap. Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) aktifitas pendanaan berasal dari penambahan serta pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya.
22 Laporan Tahunan 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Rasio Keuangan Rasio solvabilitas atau tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang Perseroan dengan perbandingan aset dan ekuitas Perseroan pada tahun 2014 dan tahun 2013 masing-masing adalah 0,96% dan 0,47% serta 1,0% dan 0,37%. Rasio imbal hasil aset Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dikelola pada tahun 2014 dan tahun 2013 adalah 0,89% dan 0,18%. Imbal hasil ekuitas Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang dikelola oleh manajemen pada tahun 2014 dan tahun 2013 adalah 1,64% dan 0, 34%. Kebijakan Dividen Kebijakan Perseroan terhadap penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sesuai keputusan RUPS, dimana disetujuinya alokasi dana cadangan sebesar Rp. 150.000.000,-. Sisanya sebesar Rp. 681.855.726,- akan dicatat sebagai laba ditahan untuk Operasional Perseroan. Kolektibilitas Piutang Dari jumlah piutang Perseroan, tingkat kolektabilitas pembayaran piutang Perseroan rata-rata dalam jangka waktu 71 hari.
Laporan Tahunan 2014
23
Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perseroan pada tanggal 11 Juni 2014, bertempat di Boardroom, Hotel Four Seasons - Jakarta, dengan ini menyampaikan keputusan RUPST dan LB sebagai berikut : Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan : 1.
Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan, dan pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
2.
Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yaitu sebesar Rp 831.855.726,- yang digunakan dengan perincian sebagai berikut : • Digunakan sebagai Dana Cadangan sebesar Rp 150.000.000,• Sisanya sebesar Rp 681.855.726,- akan dicatat sebagai laba ditahan untuk Operasional Perseroan.
3.
Persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan periode-periode lainnya dalam Tahun Buku 2013 apabila diperlukan dan memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan-persyaratan lainnya
4.
Persetujuan penetapan jumlah gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan yang diterima masing-masing anggota Direksi dan Komisaris Perseroan.
Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 1.
Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini dan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (Acquit et de Charge) atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama masa jabatan yang bersangkutan. Perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Menyetujui untuk mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru, dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan RUPS Tahunan Ke 5 setelah tanggal pengangkatan mereka, tanpa mengesampingkan hak dan wewenang Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut : Direksi Direktur Utama Direktur Independen
24 Laporan Tahunan 2014
: Gunawan Taslim : Ramadhiyan Eka Putra
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dewan Komisaris
2.
Komisaris Utama Komisaris Independen
: Hermani Ali Gafar : Thomas Hindarto
Corporate Secretary
: Gunawan Taslim
Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan Perseroan baik sebagian maupun atau seluruhnya dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk jangka waktu sampai dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham tahunan selanjutnya yaitu Tahun 2015, dalam rangka fasilitas keuangan yang diterima oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, ataupun perpanjangan maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/atau perubahannya).
Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab atas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direktur Perseroan terkait dengan strategi dan kebijakan Perseroan serta menerapkannya yang berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Anggota Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS, dimana RUPS memiliki hak untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu waktu sebelum masa jabatannya berakhir apabila anggota Dewan Komisaris tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. Sesuai dengan rencana kerja serta kebijakannya, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris atau oleh Komisaris lain yang mewakilinya. Selama tahun 2014, telah diselenggarakan 5 (lima) kali rapat Dewan Komisaris dan 3 (tiga) kali rapat gabungan bersama Direksi.
Direksi Pengelolaan Perseroan dijalankan berdampingan dengan pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang manajemen dalam struktur organisasi yang sepenuhnya menjadi tugas serta tanggung jawab dari Direksi. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab atas penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan keputusan dan strategi Perseroan dengan mempertimbangkan nasihat dan arahan dari Dewan Komisaris. Direksi menyusun strategi bisnis termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan praktek pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi diangkat melalui keputusan RUPS, selain itu RUPS juga memiliki hak untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu waktu sebelum masa jabatannya berakhir apabila anggota Direksi tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. Sesuai dengan kebijakan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu bila dipandang perlu seperti rapat evaluasi kinerja, rapat penyusunan strategi usaha, rapat pemantauan implementasi GCG dan agenda rapat yang lain atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama atau yang mewakilinya. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali rapat.
Laporan Tahunan 2014
25
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Komite Audit Untuk pencapaian yang optimal pengelolaan perusahaan yang efisien dan efektif maka Komite Audit membantu Dewan Komisaris melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen. Komite Audit bertugas memeriksa dan melaporkan setiap temuan hasil dari penyelidikan internal apabila ditemukan adanya kemungkinan kekurangan dalam pelaksanaan sistem kendali internal, atau pelanggaran hukum dan peraturan yang mampu berdampak pada kegiatan operasional dan keuangan Perseroan. Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas laporan yang diberikan oleh Direksi, melakukan identifikasi aspek-aspek yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan Komisaris, diantaranya seperti: • Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. • Penelaahan terhadap ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. • Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. • kepada Dewan Komisaris akan berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan implementasi manajemen risiko oleh Direksi. • Melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atau perusahaan publik. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan. Komite Audit berwenang untuk memeriksa catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan pelaksana fungsi Internal Audit di Perseroan. Dalam rapat Komite Audit antara lain membahas hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris seperti informasi keuangan Perusahaan, ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, hasil laporan Satuan Kerja Internal Audit, dan manajemen risiko. Anggot Komite Audit periode 2014 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota Anggota
: Thomas Hindarto : Indra P : Awi Subhan
Masa jabatan komite audit adalah 5 (lima) tahun.
26 Laporan Tahunan 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pengawasan Internal Pengawasan internal terhadap kegiatan operasional Perseroan, pada tiap unit kerja, dilakukan oleh internal audit, yang melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan internal audit di Perseroan. Pelaksana tugas dan fungsi internal audit Perseroan pada tahun 2014 dijabat oleh Bapak Purnomo. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi : 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan dewan komisaris; memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 6. Bekerja sama dengan Komite Audit; 7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Kegiatan pemeriksaan dan pemantauan oleh Audit Internal dilakukan pada unit-unit operasional usaha yang meliputi keuangan, perpajakan dan operasional usaha, dengan maksud dapat memberikan laporan sertamasukan bagi manajemen untuk tercapainya kegiatan operasional yang efektif dan efisien. Sistem pengendalian intern, diawasi oleh internal audit yang melakukan pengawasan, pemeriksaaan dan mengeluarkan hasil pemeriksaan berupa laporan serta saran kepada manajemen yang meliputi bidang keuangan, perpajakan dan operasional usaha. Sistem pelaporan dan pelanggaran belum disusun oleh Perseroan, namun jika terdapat halhal yang ingin disampikan atau dilaporkan oleh masyakat dapat menghubungi langsung melalui telepon Perseroan, melalui email dan juga surat yang ditujukan kepada Perseroan atau Sekretaris Perusahaan.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Seluruh karyawan Perseroan bekerja dengan menjunjung nilai profesionalisme, kedisiplinan dan kejujuran, oleh karena manajemen Perseroan belum menyusun kode etik dan budaya perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
27
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan Pelaksana tugas Sekretaris Perusahaan diemban oleh Gunawan Taslim yang juga sebagai Direktur Utama Perseroan. Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas utama sebagai penghubung komunikasi yang baik bagi Perseroan dengan pihak regulator, investor dan masyarakat secara umum: • Mengikuti perkembangan pasar modal; • Mengikuti perkembangan peraturan baru tentang pasar modal; • Menyampaikan laporan keuangan secara periodik dan informasi lain yang perlu di ketahui oleh publik. • Menyiapkan informasi Perseron dan menjalin hubungan baik antara perusahaan sebagai Emiten dengan para pihak lembaga penunjang pasar modal dan regulator pasar modal; • Memastikan pelaksanaan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta memenuhi peraturan perundangan yang berlaku; • Menyelenggarakan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan; • Membangun komunikasi yang baik antara Direksi dengan stakeholder dalam rangka membangun citra Perusahaan; • Melaksanakan tugas kesekretariatan, informasi dan profil tentang para pengurus. Masa jabatan sekretaris perusahaan adalah 5 (lima) tahun.
Manajemen Risiko Risiko usaha yang dihadapi perusahaan investasi yang kegiatan usaha dijalankan melalui anak perusahaan adalah risiko internal dan eksternal. Posisi Perseroan adalah sebagai perusahaan investasi, industri dan perdagangan, dimana kegiatan usaha dijalankan melalui anak perusahaan (holding company), sehingga Perseroan memiliki berbagai berbagai risiko yang mungkin terjadi, diantaranya adalah risiko usaha, risiko persaingan usaha, risiko penjualan, serta risiko keuangan. 1.
Risiko Persaingan Usaha
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya dengan peningkatan kualitas barang, termasuk proses pengiriman yang aman dan cepat.
2.
Risiko Pasokan Barang
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya dengan melakukan penyetokan barang serta menjalin hubungan baik dengan para pemasok.
3.
Risiko Penjualan
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasi penurunan penjualan dengan melakukan optimalisasi pemasaran, menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta mencari pelanggan baru.
4.
Risiko Keuangan
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya melalui peminjaman modal kerja dari lembaga keuangan dan penambahan modal.
28 Laporan Tahunan 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perkara Hukum Sepanjang tahun 2014, baik Perseroan, Dewan Komisaris maupun Direksi tidak menghadapi kasus pelanggaran hukum dan tidak mendapatkan sanksi administrasi dari Otoritas Pasar Modal dan Otoritas lainnya pada tahun buku terakhir, sebagai efek dari berjalannya fungsi pengawasan dan pengendalian yang baik dalam kegiatan operasional Perseroan. Hal itu bisa terjadi karena fungsi pengawasan berjalan dengan baik sehingga memberikan efek yang positif bagi kekuatan operasional Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
29
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Perseroan dan Entitas Anak terlibat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR merupakan tanggung jawab moral yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal, termasuk perusahaan investasi, industry dan perdagangan, untuk menciptakan hubungan yang serasi, harmonis dan seimbang sesuai nilai, norma, budaya dan budaya masyarakat setempat. Kegiatan CSR tersebut juga sebagai wujud rasa syukur dengan membagi kegembiraan serta manfaat yang lebih luas. Perseroan terlibat mensponsori kegiatan pembinaan program-program pengembangan masyarakat yang dilakukan di sekitar daerah-daerah dimana Perseroan dan Entitas Anak beroperasi. Kegiatan CSR tersebut juga sebagai wujud rasa syukur dengan membagi kegembiraan serta manfaat yang lebih luas. Beberapa program CSR sepanjang tahun 2014 di antaranya : 1.
Program hemat dan bijak dalam penggunaan energi alat kerja seperti pemakaian listrik, komputer, kertas dan yang lainnya. 2. Membangun kepedulian seluruh karyawan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan disekitar tempat usaha Perseroan yang telah didukung dengan penghijauan. 3. Pemanfaatan tumbuhan hidup untuk di lingkungan kerja. 4. Perseroan menyediakan sarana tempat ibadah yang layak. 5. Perseroan memberikan apresiasi atas kinerja karyawan yang berupa bonus serta dibarengi dengan pemberian jaminan kesehatan dan tunjangan hari tua, kesetaraan gender dan pelatihan (seminar) yang sesuai dengan bidang kerja karyawan. 6. Perseroan memberikan bantuan perbaikan sarana ibadah dan peralatan penunjangnya serta memberikan dana bantuan perayaan hari besar keagamaan. 7. Memberikan bantuan kepada fakir miskin dan lain-lain.
30 Laporan Tahunan 2014
SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT NUSANTARA INTI COPRPORA Tbk Kami yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan benar, serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 27 April 2015 Dewan Komisaris
Hermani Ali Gafar Komisaris Utama
Thomas Hindarto Komisaris Independen
Direksi
Gunawan Taslim Direktur Utama
Ramadhiyan Eka Putra Direktur Independen
Laporan Tahunan 2014
31
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN
32 Laporan Tahunan 2014
Laporan Keuangan Konsolidasian PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Laporan Tahunan 2014
33
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN
34 Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014
35
DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
.................................................. 1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
.................................................. 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
.................................................. 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
.................................................. 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
.................................................. 6-26
36 Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014
37
38 Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014
39
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN
40 Laporan Tahunan 2014
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2014
31 Desember 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Persediaan barang Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian Beban dibayar dimuka
5, 22 6, 22
3.950.247.926 20.459.843.797 1.364.284.980 46.464.388.233 38.469.506 14.259.303.357 1.067.236.627
1.337.321.456 22.259.810.749 1.462.635.904 44.238.433.634 15.765.615.836 1.152.369.145
87.603.774.426
86.216.186.724
9d
5.752.928.390
5.576.142.126
10
347.163.555.335
367.119.490.678
207.116.000
207.116.000
353.123.599.725
372.902.748.804
440.727.374.151
459.118.935.528
7 9a 8
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 140.776.511.624 dan Rp. 120.820.576.281 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Aset lain-lain Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
1
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - lanjutan 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2014
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EQUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang usaha kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Utang lain-lain kepada pihak ketiga
11, 22 12, 22
189.460.865.822 672.247.704 41.362.258 4.120.022.055 233.282.118
209.905.971.130 908.214.265 50.326.697 2.964.249.891 32.639.780
194.527.779.957
213.861.401.763
4.546.035.596
4.000.271.462
4.546.035.596
4.000.271.462
199.073.815.553
217.861.673.225
107.746.000.000 154.920.000
107.746.000.000 154.920.000
600.000.000 22.886.681.051
450.000.000 22.831.003.273
131.387.601.051
131.181.923.273
110.265.957.547
110.075.339.029
Jumlah ekuitas
241.653.558.598
241.257.262.302
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
440.727.374.151
459.118.935.528
9b
Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan pasca kerja
21
Jumlah liabilitas jangka panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal dasar - terdiri atas saham seri A dengan nominal Rp. 4.000 per saham sebanyak 21.000.000 lembar, seri B dengan nominal Rp. 1.000 per saham sebanyak 80.000.000 lembar dan seri C dengan nominal Rp. 100 per lembar saham sebanyak 2.669.840 saham. Modal yang ditempatkan dan disetor penuh - terdiri atas saham seri A sebanyak 10.774.600 saham dan saham seri B sebanyak 64.647.600 saham pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
14 15
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
13
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
2
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Desember 2014
31 Desember 2013
PENDAPATAN Penjualan
17
102.448.044.300
101.886.214.646
Beban pokok penjualan
18
65.777.549.682
69.034.142.784
36.670.494.618
32.852.071.862
5.669.006.641
6.362.988.300
31.001.487.977
26.489.083.562
24.698.748
40.540.383
Laba kotor BEBAN USAHA Beban usaha
19
Laba usaha PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - Pendapatan jasa giro - Rugi selisih kurs
- Beban bunga dan administrasi bank - Pendapatan lain-lain
(1.538.041.267)
20
(21.905.246.481)
(25.353.626.695)
(22.120.345.010)
5.647.861.282
4.368.738.552
(5.428.351.250)
(3.807.839.000)
(5.251.564.986)
(3.536.882.825)
225.246.690
Beban lain-lain -bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(694.785.116)
(24.065.530.866)
439.146.204
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak penghasilan kini
Pajak penghasilan tangguhan
9c
9d
176.786.264
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
270.956.175 -
Jumlah laba komprehensif
396.296.296
831.855.726
LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk
205.677.778
431.733.122
Jumlah laba komprehensif
396.296.296
831.855.726
3
6
Kepentingan non pengendali
Laba per saham
190.618.519
16
400.122.604
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
3
Catatan
14
14
107.746.000.000
-
-
107.746.000.000
Modal ditempatkan dan Disetor
-
154.920.000
-
-
154.920.000
Tambahan Modal Disetor
-
150.000.000
450.000.000
-
50.000.000
400.000.000
22.886.681.051
205.677.778
(150.000.000)
22.831.003.273
431.733.122
(50.000.000)
22.449.270.151
Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
131.387.601.051
205.677.778
-
131.181.923.273
431.733.122
-
130.750.190.151
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk
110.265.957.547
190.618.519
-
110.075.339.029
400.122.604
-
109.675.216.425
241.653.558.598
396.296.296
-
241.257.262.302
831.855.726
-
240.425.406.576
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
600.000.000
Jumlah Ekuitas
-
154.920.000
Kepentingan Non Pengendali
107.746.000.000
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
Saldo 31 Desember 2012 Pembentukan dana Cadangan Laba komperehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 Pembentukan dana Cadangan Laba komperehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
4
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2014
31 Desember 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran operasi lain-lain Penerimaan jasa giro Pembayaran beban bunga dan keuangan Pembayaran pajak penghasilan
104.248.011.252 (46.772.453.966) (5.051.843.483) (1.013.801.315) 24.698.748 (24.065.530.866) (4.311.048.592)
96.457.659.690 (61.186.586.374) (3.867.296.325) (6.362.988.300) 40.540.383 (21.905.246.481) (1.125.149.026)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
23.058.031.778
2.050.933.566
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
-
(92.931.469.810)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
-
(92.931.469.810)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank dan lembaga keuangan lainnya Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya
18.300.000.000 (38.745.105.308)
114.034.270.435 (25.781.190.723)
(20.445.105.308)
88.253.079.712
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
2.612.926.470
(2.627.456.532)
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
1.337.321.456
3.964.777.987
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
3.950.247.926
1.337.321.455
Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
5
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk ) ( "Perusahaan ") didirikan berdasarkan akta Notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H. Notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01. Th. 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990 tambahan No. 5045. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat No. 66 tanggal 11 Juni 2014 dari Humberg Lie, SH, MKn., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut tercatat dalam penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16822.40.22.2014 tanggal 01 Juli 2014. Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang investasi. Perusahaan berdomisili di Menara Palma Lt. 12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav 6 Kuningan, Jakarta 12950. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1992. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris :
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Komisaris Utama Komisaris (Independen)
: :
Hermani Thomas Hindarto
Mohammad Su'ud Thomas Hindarto
Direktur Utama (Corporate Secretary) Direktur Independen
:
Gunawan Taslim Ramadhiyan Eka Putra
Prianto Paseru, SH Chrisna P. Fadjar TJ.N,SE
: : :
Thomas Hindarto Indra P Awi Subhan
Mohammad Su'ud Indra P Awi Subhan
Dewan Direksi :
Komite Audit : Ketua Anggota Internal Audit
:
Purnomo
Purnomo
Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah sebanyak 464 orang karyawan (tidak diaudit). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM - LK (Sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) dengan suratnya No. S-614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 96.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 210 per saham kepada masyarakat. Waran seri I tersebut diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dimana setiap pemegang saham yang memiliki 19 saham baru dan tercatat namanya sebagai pemegang saham pada tanggal 26 Mei 2000 akan mendapatkan 13 waran seri I yang memberikan hak untuk setiap pemegang waran seri I untuk melakukan pembelian saham baru perusahaan dengan nilai nominal Rp. 200 per saham pada harga Rp. 210. Waran seri I tersebut memiliki jangka waktu selama 3 tahun dan telah berakhir pada tanggal 18 April 2005. Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM - LK (Sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) dengan surat No. S-1873/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan. Pada tanggal 16 April 2004, Perusahaan melakukan perubahan dan peningkatan Modal Dasar Perseroan dari Rp. 84.000.000.000 menjadi Rp. 164.000.000.000, melakukan penerbitan saham baru yang diklasifikasikan sebagai saham seri B dan melakukan perubahan nilai nominal saham ("Reverse Stock ") dari Rp. 200 per saham menjadi Rp. 400 per saham dan waran seri I dengan rasio perbandingan 2 waran seri I yang lama akan mendapatkan 1 waran seri I yang baru yang dapat digunakan untuk membeli saham seri A dengan nilai nominal Rp. 400 pada harga Rp. 420 per saham.
6
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM - LANJUTAN c. Entitas anak
Perusahaan memiliki entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu : Entitas anak
Domisili
Persentase kepemilikan Per 31 Desember 2014 dan 2013
Tahun operasi komersial
PT. Delta Nusantara
Yogyakarta
51,90%
1989
Total aset Per 31 Desember 2014 dan 2013 Rp. 434.051.118.440 dan Rp. 452.297.031.543
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI a. Standar yang berlaku efektif sejak tahun 2014
Berikut ini standar dan interpretasi baru dan revisi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian efektif untuk tahun akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi dimasa datang. - ISAK 27, “Pengalihan aset dari pelanggan”; - ISAK 28, “Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas”; - ISAK 29, “Biaya pengupasan lapisan tanah tahap produksi pada pertambangan terbuka”.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku
Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: -
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat" PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak penghasilan” PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan nilai aset” PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : penyajian” PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran” PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengungkapan” PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interprestasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan dan surat edaran tentang pedoman penyajian laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) (Sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) beradasarkan keputusan Ketua BAPEPAM - LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya historis pada umumnya berdasarkan nilai wajar yang digunakan pada saat pertukaran aset. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 7
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN c. Prinsip konsolidasian - Entitas anak
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
- Entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah semua entitas dimana entitas anak mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, pada umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20% dan 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui pada harga perolehan. Didalam investasi entitas anak atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi. Bagian entitas atau laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainya pasca akuisisi di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian entitas anak atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentinganya pada entitas asosiasi, menghentikan pengakuan bagian kerugianya, kecuali entitas anak memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama asosiasi.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara entitas anak dan entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas dieliminasi sebanyak kepemilikan entitas anak pada entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang dipindahkan. Kebijakan akuntansi dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas akan dirubah apabila perlu untuk menjaga konsistensi dengan kebijakan yang digunakan oleh entitas anak. Keuntungan atau kerugian dilusi yang timbul dalam investasi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. d. Kombinasi bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontijensi diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran tahun. Semua perubahan selanjutnya ddalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi yang di klasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada tahun pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntasinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama tahun pengukuran, pihak pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Tahun pengukuran adalah tahun dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan entitas anak memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan tahun pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
8
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN e. Transaksi dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun bersangkutan. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: Kurs mata uang asing yang digunakan
31 Desember 2014
Dollar Amerika Serikat
Rp
12.440
31 Desember 2013 Rp
12.189
f. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "Entitas Pelapor") sebagai berikut : 1) Orang atau keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : i. Pengendalian atau pengendali bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajamen kunci entitas atau entitas induk dari entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya. ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (1). vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1 (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (suatu entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Aset keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Selain kas dan bank, aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
9
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama tahun yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa mendatang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: - Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau - Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas dan ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
10
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika dan hanya jika liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diberlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. h. Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, - saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan - berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. i. Kas dan bank Kas dan bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya j. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya masuk pertama keluar pertama.
11
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN k. Beban dibayar dimuka Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method). l. Aset tetap PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan konsolidasian dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Jenis aset
Masa manfaat
Bangunan dan prasarana Kendaraan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Komputer
20 tahun 10 tahun 5 dan 8 tahun 5 dan 8 tahun 4 tahun
Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. m. Sewa Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa aset tetap dimana memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
12
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN n. Penurunan nilai aset non keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. o. Imbalan kerja PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan dengan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi komprehensif pada tahun terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Entitas anak memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor sebagaimana dijelaskan dibawah ini. Entitas anak menghitung imbalan pasca kerja pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10 % dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkiraan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut tidak menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. p. Pengakuan pendapatan dan beban Penjualan barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: - Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; - Perusahaan dan entitas anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; - Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; - Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak; dan - Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban
Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) .
13
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN q. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabiltas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam tahun ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara subtantif telah berlaku pada akhir tahun pelaporan. Penggunaan aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir tahun pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir tahun pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui diluar laba atau rugi. r. Laba per saham PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. s. Segmen operasi Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: - Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
14
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam proses penerapan standar akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari yang sudah dijelaskan dibawah ini. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Rugi penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam catatan 6. Penyisihan penurunan nilai persediaan Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan persediaan usang apabila persediaan tersebut diestimasi tidak akan digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan persediaan usang yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dengan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan nilai tercatat persediaan dan biaya persediaan barang usang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam catatan 7. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta tahun pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam catatan 10. Manfaat karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama tahun mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dan entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak.
15
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN BANK
31 Desember 2014
Kas dan Bank terdiri dari :
31 Desember 2013
Kas
546.664.963
786.064.873
Sub Jumlah Bank : Rupiah PT Bank Panin, Tbk PT CIMB Niaga, Tbk PT Bank Capital Indonesia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank ICB Bumi Putera, Tbk
546.664.963
786.064.873
2.171.248.584 166.357.007 14.432.790 11.990.595 346.238
80.066.303 118.039.753 180.110.610 22.196.180 862.238
Sub Jumlah Dollar Amerika PT CIMB Niaga, Tbk PT Bank Panin, Tbk PT Bank Capital Indonesia, Tbk
2.364.375.213
401.275.084
946.835.989 78.490.711 13.881.050
21.702.027 46.114.644 82.164.828
Sub Jumlah
1.039.207.750
149.981.499
3.950.247.926
1.337.321.456
Jumlah
Tingkat suku bunga untuk kas di bank berkisar 0,10% - 3,00% dan 0,15% - 3,00% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
31 Desember 2014
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari : Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan, terdiri dari :
3.236.221.580 17.223.622.217
6.336.956.690 15.922.854.059
20.459.843.797
22.259.810.749
31 Desember 2014
Pihak ketiga Benang Kapas Jumlah Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang, terdiri dari : Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo : 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah
16
31 Desember 2013
31 Desember 2013
15.232.215.484 5.227.628.313
17.223.151.274 5.036.659.475
20.459.843.797
22.259.810.749
31 Desember 2014
31 Desember 2013
5.036.221.548
7.220.336.548
8.331.141.899 4.936.221.548 1.623.002.154 533.256.648
8.621.339.857 4.456.325.569 1.321.785.085 640.023.690
20.459.843.797
22.259.810.749
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA-LANJUTAN Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, terdapat piutang usaha entitas anak pihak ketiga dijadikan jaminan atas fasilitas utang lembaga keuangan lainnya (catatan 11). Berdasarkan hasil penelahaan keadaan akun piutang usaha pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai putang. 7. PERSEDIAAN BARANG
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Barang jadi Bahan baku Suku cadang dan bahan penolong Barang dalam proses
22.834.301.229 15.390.168.784 6.014.807.225 2.225.110.995
17.774.556.082 18.615.217.825 5.689.913.599 2.158.746.128
Jumlah
46.464.388.233
44.238.433.634
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang. Persediaan barang jadi diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) - pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 14.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 8. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku, dengan perincian sebagai berikut: 31 Desember 2014
31 Desember 2013
PT Indorama Synthetics, Tbk
14.259.303.357
15.765.615.836
Jumlah
14.259.303.357
15.765.615.836
9. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka
31 Desember 2014
31 Desember 2013
38.469.506
PPN masukan
Jumlah
-
38.469.506
b. Utang pajak
31 Desember 2014
31 Desember 2013
PPh pasal 21 PPh pasal 29 PPh Pasal 4 ayat (2) PPn keluaran
1.731.953 4.117.438.666 851.436 -
16.548.924 2.682.689.974 1.504.250 263.506.743
Jumlah
4.120.022.055
2.964.249.891
17
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PERPAJAKAN-LANJUTAN c. Pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian Entitas anak Laba sebelum taksiran pajak
5.647.861.282 (19.946.395.593) (14.298.534.311)
Koreksi fiskal Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Jumlah perbedaan temporer
8.596.262 82.059.263 90.655.525
31 Desember 2013 4.368.738.552 (13.474.596.337) (9.105.857.785) 627.427.229 627.427.229
Perbedaan permanen Pendapatan jasa giro Penyusutan Pajak Entertainment Beban lain -lain Jumlah perbedaan permanen
(742.100) 177.863.256 1.928.209 1.143.513 14.082.904.806 14.263.097.684
(10.513.432) 970.465.074 31.508.649 2.123.100 7.615.798.374 8.609.381.765
Jumlah koreksi fiskal Laba fiskal
14.353.753.209 55.218.899
9.236.808.994 130.951.209
Penghasilan kena pajak Taksiran pajak penghasilan : Entitas induk Entitas anak Taksiran pajak penghasilan kini Dikurangi : PPh Pasal 25 - entitas induk PPh Pasal 25 - entitas anak Utang pajak kini entitas induk Utang pajak kini entitas anak
Jumlah PPh pasal 29 kurang bayar
55.218.899 13.804.500 13.804.500 5.414.546.750 5.428.351.250
130.951.209 32.737.750 32.737.750 3.775.101.250 3.807.839.000
(10.912.584) 1.300.000.000 2.891.916 4.114.546.750
(25.149.026) (1.100.000.000) 7.588.724 2.675.101.250
4.117.438.666
2.682.689.974
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan diubah untuk yang keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 30%, 28% masing-masing untuk tahun fiskal 2008 dan 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. d. Pajak tangguhan
Perhitungan taksiran pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
Penyusutan aset tetap Pajak tangguhan entitas anak Jumlah
31 Desember 2014 44.465.814 132.320.450 176.786.264
31 Desember 2013 156.856.807 114.099.368 270.956.175
Saldo aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Saldo awal aset pajak tangguhan Pajak tangguhan tahun berjalan
5.576.142.126 176.786.264
Saldo akhir aset pajak tangguhan
5.752.928.390
18
5.305.185.951 270.956.175
5.576.142.126
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP Awal
31 Desember 2014 Pengurangan
Penambahan
Reklasifikasi
Akhir
Harga perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Komputer Renovasi kantor Jumlah
35.215.484.000 124.986.964.079 2.387.970.130 226.054.662.566 3.588.197.515 1.882.491.854 1.280.642.005 395.396.412.149
-
-
-
35.215.484.000 124.986.964.079 2.387.970.130 226.054.662.566 3.588.197.515 1.882.491.854 1.280.642.005 395.396.412.149
CIP mesin Jumlah
92.543.654.810 487.940.066.959
-
-
-
92.543.654.810 487.940.066.959
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Komputer Renovasi kantor Jumlah
34.370.509.066 2.189.978.405 78.178.243.644 3.164.144.217 1.882.491.854 1.035.209.095 120.820.576.281
5.955.330.312 76.734.081 13.754.601.776 107.910.954 61.358.220 19.955.935.343
-
-
40.325.839.378 2.266.712.486 91.932.845.420 3.272.055.171 1.882.491.854 1.096.567.315 140.776.511.624
Nilai buku
367.119.490.678 Awal
347.163.555.335 31 Desember 2013 Pengurangan
Penambahan
Reklasifikasi
Akhir
Harga perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Komputer Renovasi kantor Jumlah
35.215.484.000 124.668.214.079 2.387.970.130 225.994.662.566 3.579.132.515 1.882.491.854 1.280.642.005 395.008.597.149
318.750.000 60.000.000 9.065.000 387.815.000
-
-
35.215.484.000 124.986.964.079 2.387.970.130 226.054.662.566 3.588.197.515 1.882.491.854 1.280.642.005 395.396.412.149
CIP mesin Jumlah
395.008.597.149
92.543.654.810 92.931.469.810
-
-
92.543.654.810 487.940.066.959
Akumulasi penyusutan Bangunan dan Prasarana Kendaraan Mesin dan Peralatan Peralatan kantor Komputer Renovasi Kantor Jumlah
28.379.283.772 1.825.244.323 64.431.664.169 2.641.888.671 1.851.735.463 911.350.875 100.041.167.273
5.991.225.294 364.734.082 13.746.579.475 522.255.546 30.756.391 123.858.220 20.779.409.008
-
-
34.370.509.066 2.189.978.405 78.178.243.644 3.164.144.217 1.882.491.854 1.035.209.095 120.820.576.281
Nilai buku
294.967.429.876
367.119.490.678
Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sleman, Yogyakarta dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka waktu 30 tahun. Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 55.500.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas utang bank (Catatan 11). Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut (Catatan 18 dan 19) :
31 Desember 2014
Dibebankan : Biaya produksi tidak langsung Biaya umum dan administrasi Jumlah
18.199.076.699 1.756.858.644 19.955.935.343 19
31 Desember 2013 18.517.991.301 2.261.417.707 20.779.409.008
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA a. Utang bank PT Bank Panin, Tbk. Pinjaman rekening koran Pinjaman berulang 1 Pinjaman Sight L/C Pinjaman berulang 2 Usance L/C PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Sub Jumlah
b. Utang lembaga keuangan lainnya PT Pacific Multi Finance Jumlah
Sub Jumlah
31 Desember 2014
31 Desember 2013
13.972.975.851 15.000.000.000
14.960.710.783 15.000.000.000
23.826.489.971 108.361.400.000
23.826.489.971 28.241.340.117 117.877.430.259
161.160.865.822
199.905.971.130
28.300.000.000
10.000.000.000
189.460.865.822
209.905.971.130
28.300.000.000
10.000.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan dan entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Panin, Tbk dan PT Bank Capital Indonesia, Tbk antara lain: PT Bank Panin, Tbk Entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Panin, Tbk antara lain: - Pinjaman Rekening Koran
Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran untuk modal kerja dengan maksimum plafon sebesar Rp. 15.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Desember 2015 dengan tingkat bunga pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 12,5%.
- Pinjaman Berulang 1 (satu) Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 1 untuk modal kerja dengan maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan 22 Desember 2015 dengan tingkat bunga pada 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 12,5%. - Pinjaman Sight L/C
Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman Sight L/C sehubungan dengan modal kerja khusus untuk melunasi fasilitas Sight L/C serta impor barang bahan baku berupa kapas, polyester dan rayon dengan total maksimum sebesar USD 5.000.000 (Pinjaman Berulang 2 dengan maksimum sebesar Rp 36.500.000.000 dan Usance L/C dengan maksimum sebesar USD 2.500.000) dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 12,5% pada 31 Desember 2014 dan 2013, dan total maksimum sebesar USD 3.000.000 (Pinjaman Berulang 2 dengan maksimum sebesar Rp 27.500.000.000 dan Usance L/C dengan maksimum sebesar USD 3.000.000) dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 12,5% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Desember 2015. Pinjaman ini sudah dilunasi pada bulan Desember 2014
PT Bank Capital Indonesia, Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dari PT Bank Capital Indonesia,Tbk sehubungan dengan pembelian bahan baku dan modal kerja, dengan plafon sebesar USD 3.250.000 sub limit P. Aksep I USD 1.000.000, P. Aksep II sebesar Rp 10.000.000.000, Usance dan Sight sebesar USD 1.050.000, P. Aksep III sebesar USD 950.000, P. Aksep IV sebesar Rp 35.000.000.000 dengan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 9% p.a. untuk P. Aksep II, 15% untuk P. Aksep III, 8% untuk Usance dan Sight, dan 15% untuk P. Aksep IV, Masa pinjaman sampai dengan tanggal 18 Desember 2015. Fasilitas pinjaman dijaminkan dengan persediaan dan piutang usaha. Entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk untuk refinancing mesin dengan jumlah plafon sebesar Rp 25.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan bulan Juli 2015 dengan tingkat bunga 12,5% tanggal 31 Desember 2014. Fasilitas pinjaman dijaminkan dengan aset tetap. Semua fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tanah dan bangunan pabrik beserta mesin-mesin dan peralatan Perusahaan. Pada bulan Juli 2013, entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Pacific Multi Finance (PMF) sebesar Rp. 10.000.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan selama 12 bulan sampai bulan Juli 2014 dan sudah dilunasi. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan senilai Rp. 12.000.000.000.
20
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA-LANJUTAN Pada bulan Juli 2014, entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Pacific Multi Finance (PMF) sebesar Rp 10.000.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan selama 12 bulan sampai bulan Juli 2015. Pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha. Pada bulan Desember 2014, entitas anak memperoleh tambahan fasilitas pinjaman anjak putang dengan recourse dari PT Pacific Multi Finance (PMF) sebesar Rp 18.300.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 18% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan selama 12 bulan sampai dengan Desember 2015. Pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan dan entitas anak telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank. 12. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
31 Desember 2014
a. Rincian utang usaha berdasarkan pemasok, terdiri dari : Pihak ketiga Suku cadang Bahan penolong Jumlah b. Rincian utang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari : Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2013
409.963.256 262.284.448 672.247.704
670.023.115 238.191.150 908.214.265
362.295.483 309.952.221 672.247.704
304.589.785 603.624.480 908.214.265
Utang usaha dikategorikan sebagai belum jatuh tempo berdasarkan umur utang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas utang usaha pihak ketiga tersebut. 13. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih pada PT Delta Nusantara, entitas anak masing - masing sebesar Rp. 110.265.957.547,- pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp. 110.075.339.029,- pada tanggal 31 Desember 2013. 14. MODAL SAHAM Berdasarkan data laporan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar, daftar pemegang saham per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah : Pemegang saham
Jumlah Saham ( lembar ) 14.250.000 27.073.425 34.098.775 75.422.200
Bloom International Ltd Lenovo Worldwide Corporation Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Kepemilikkan (%) 18,89 35,90 45,21 100,00
Nilai Nominal ( Rp ) 20.357.142.857 38.676.321.429 48.712.535.714 107.746.000.000
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 11 Juni 2014 di hadapan Notaris Humberg Lie, SH.,MKn, Perusahaan telah meningkatkan dana cadangan Rp. 150.000.000,- yang semula sebesar Rp. 450.000.000,- atau 0,4176 % menjadi Rp. 600.000.000,- atau 0,5569 % dari jumlah yang telah ditempatkan dan disetor. 15. TAMBAHAN MODAL DISETOR
31 Desember 2014 543.200.000 (388.280.000) 154.920.000
Agio Saham Penawaran Umum Saham Perdana Biaya Emisi Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Tambahan Modal Disetor 21
31 Desember 2013 543.200.000 (388.280.000) 154.920.000
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham: Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba per saham 17. PENJUALAN
31 Desember 2014 205.677.778 75.422.200 3 31 Desember 2014
Penjualan benang Penjualan bahan baku Penjualan lain-lain Jumlah
55.326.624.887 46.118.874.553 1.002.544.860 102.448.044.300
31 Desember 2013 431.733.122 75.422.200 6 31 Desember 2013 60.459.410.576 40.026.558.550 1.400.245.520 101.886.214.646
Tidak ada pihak pembeli dengan jumlah nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan konsolidasian. 18. BEBAN POKOK PENJUALAN
31 Desember 2014
Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya produksi tidak langsung Jumlah biaya produksi Persediaan barang Dalam proses Awal tahun Akhir tahun Jumlah biaya pokok produksi Barang jadi Awal tahun Akhir tahun Jumlah beban pokok penjualan 19. BEBAN USAHA
31 Desember 2013
43.206.750.421 2.551.622.744 25.145.286.531 70.903.659.696
42.239.495.065 2.465.911.245 25.498.275.912 70.203.682.222
2.158.746.128 (2.225.110.995) 70.837.294.829
1.696.669.529 (2.158.746.128) 69.741.605.623
17.774.556.082 (22.834.301.229)
17.067.093.243 (17.774.556.082)
65.777.549.682
69.034.142.784
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Beban penyusutan Beban gaji dan tunjangan Beban penjualan Imbalan pasca kerja (catatan 21) Beban konsultan Beban sewa kantor Makan dan minum Jasa layanan KSEI Beban perlengkapan kantor Beban transportasi dan perjalanan dinas Beban listrik, air dan telepon Beban lain-lain (dibawah Rp. 50 juta)
1.756.858.644 1.348.005.255 750.077.356 545.764.135 269.980.000 205.670.772 130.265.584 100.839.286 99.163.682 71.676.805 68.714.520 321.990.602
2.261.417.707 1.401.385.080 1.005.323.470 442.218.064 162.000.000 205.397.800 139.989.446 70.400.000 74.965.880 71.774.880 65.796.787 462.319.186
Jumlah
5.669.006.641
6.362.988.300
22
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK Akun ini merupakan beban bunga dan administrasi bank sebagai berikut :
31 Desember 2014
31 Desember 2013
Provisi dan bunga pinjaman Administrasi bank
23.984.880.924 80.649.942
21.624.403.545 280.842.936
Jumlah
24.065.530.866
21.905.246.481
21. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan entitas anak telah membentuk penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu) yang dibebankan secara langsung ke beban umum dan administrasi. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuarial Jumlah
311.248.255 272.485.448 (37.969.568) 545.764.135
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Liabilitas bersih
3.925.453.207 620.582.389 4.546.035.596
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Saldo awal Beban tahun berjalan Jumlah
4.000.271.462 545.764.135 4.546.035.596
31 Desember 2013 271.324.787 185.072.683 (14.179.406) 442.218.064
31 Desember 2013 3.205.043.424 795.228.038 4.000.271.462 31 Desember 2013 3.558.053.398 442.218.064 4.000.271.462
Perhitungan imbalan kerja untuk 31 Desember 2014 Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Bhumi Darma Aktuaria sesuai dengan laporannya tanggal 17 Maret 2015, dan perhitungan imbalan kerja entitas anak dihitung oleh PT Dian Artha Tama sesuai dengan laporannya tanggal 26 Februari 2015. Metode yang digunakan untuk menghitung imbalan kerja ini adalah "Projected Unit Method" Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai beriku Tingkat mortalita Umur pensiun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat diskonto
: : : :
23
CSO-1980 55 tahun 8,0% 8,4%
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 31 Desember 2014 USD IDR (nilai penuh) (ekuivalen)
31 Desember 2013 USD IDR (nilai penuh) (ekuivalen)
ASET Kas dan bank Piutang usaha Jumlah aset
$ $ $
83.538 1.384.536 1.468.073
1.039.207.750 17.223.622.217 18.262.829.967
$ $ $
12.305 1.306.330 1.318.634
149.981.499 15.922.854.059 16.072.835.558
LIABILITAS Utang bank Utang usaha
$ $
6.100.313 24.916
75.887.893.720 309.952.221
$ $
6.692.381 49.522
81.573.432.009 603.624.480
LIABILITAS BERSIH
$
(4.657.156)
(57.935.015.974)
$
(5.423.269)
(66.104.220.931)
Jumlah liabilitas
$
6.125.229
76.197.845.941
$
6.741.903
82.177.056.489
23. SEGMEN OPERASI Segmen operasi Segmen operasi Perusahaan dan entitas anak ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang dihasilkan yaitu benang, kapas dan lainnya. Segmen operasi Perusahaan dan entitas anak pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 Benang dan bahan baku
Lainnya
Jumlah
Pendapatan Penjualan
101.445.499.440
1.002.544.860
102.448.044.300
Hasil Segmen
101.445.499.440
1.002.544.860
102.448.044.300
Beban pokok penjualan Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain - bersih Jumlah laba komprehensif
65.777.549.682 5.669.006.641 31.001.487.977 (30.605.191.681) 396.296.296
Aset Segmen Dialokasikan Tidak dialokasikan Jumlah
440.727.374.151 440.727.374.151
Liabilitas segmen Dialokasikan Tidak dialokasikan
4.546.035.596 4.546.035.596
24
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. INFORMASI SEGMEN OPERASI - LANJUTAN 31 Desember 2013 Benang dan bahan baku
Lainnya
Jumlah
Pendapatan Penjualan
100.485.969.126
1.400.245.520
101.886.214.646
Hasil Segmen
100.485.969.126
1.400.245.520
101.886.214.646
Beban pokok penjualan Beban usaha Laba usaha Beban lain-lain - bersih Jumlah laba komprehensif
69.034.142.784 6.362.988.300 26.489.083.562 (25.657.227.835) 831.855.726
Aset segmen Dialokasikan Tidak dialokasikan Jumlah
459.118.935.528 459.118.935.528
Liabilitas segmen Dialokasikan Tidak dialokasikan
217.861.673.225 217.861.673.225
24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR Risiko merupakan sebuah ketidakpastian yang berpengaruh secara material terhadap tujuan Perusahaan dan entitas anak, yang disebabkan oleh kemungkinan tidak tercapainya sasaran Perusahaan dan entitas anak. Oleh sebab itu, manajemen Perusahaan dan entitas anak perlu mengantisipasi dan mempersiapkan penanganan risiko yang efisien dan efektif, dengan pengelolaan yang profesional. Tujuan Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan dan entitas anak. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko suku bunga. a. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan dan entitas anak gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Perusahaan dan entitas anak. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan Perusahaan dan entitas anak. Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada catatan 6. b. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anak tidak dapat memenuhi liabilitas pembayaran pada saat jatuh tempo. Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas yang jatuh tempo diperoleh dari pelunasan piutang dari pelanggan.
25
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR - LANJUTAN b. Risiko Likuiditas - lanjutan Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan. Dibawah Diatas 31 Desember 2014 1 - 5 tahun 1 tahun 5 tahun Total Utang usaha Utang bank dan lembaga keuangan lain Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar
672.247.704
-
-
672.247.704
189.460.865.822 233.282.118
-
-
189.460.865.822 233.282.118
41.362.258
-
-
41.362.258
Jumlah
190.407.757.902
-
-
190.407.757.902
c. Risiko pasar Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko pasar yaitu risiko mata uang asing. Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dollar Amerika Serikat. Risiko ini muncul jika terjadi pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan dan entitas anak. Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. d. Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak memiliki pinjaman dengan bank dimana bila terjadi kenaikan suku bunga yang signifikan di pasar maka Perusahaan dan entitas anak akan menegosiasikan ulang suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman. Nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau karena mereka dicatat pada nilai pasar. 25. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2015.
26
PT Nusantara Inti Corpora, Tbk. Gedung Menara Palma Lt.12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Kav 6 Kuningan Timur, Setiabudi Jakarta Selatan 12950 Tlp : 021 - 29391242 Fax : 021 – 29391243 Website : www.nusantarainticorpora.com