1
Perusahaan telah berhasil melakukan sejumlah perubahan sesuai dengan visi, misi dan tata nilai. Berkat kekuatan yang dihasilkan oleh perubaHanperubahan itu, baik dalam hal organisasi maupun kegiatan usaha, kami yakin bahwa sudah tiba waktunya bagi kami untuk memimpin menuju ke posisi PUNCAK dalam industri perasuransian. Kinerja kami yang prima pada tahun ini membuktikan bahwa kami berada di jalur yang tepat untuk meraih posisi PUNCAK tersebut.
The Company has successfully carried out some changes IN line with its vision, mission and corporate values. As those changes have strengthened us both in terms of organization and businesss activities, we believe that the time has come for us to lead to the TOP position in the insurance industry. Our excellent performance in this year proVes that we are on the right tract toward the TOP position.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
2
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
3
1
PEMBAHASAN TEMA Theme Narration
44
LAPORAN DIREKSI Board of Directors' Report
4
VISI, MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAAN Vision, Mission And Corporate Values
51
PROFIL DIREKSI Directors' Profiles
6
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
60
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
9
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
60
TINJAUAN OPERASI Operational Review
69
TINJAUAN KEUANGAN Financial Review
90
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
174
PEDULI DAN BERBAGI Caring and Sharing
189
MENUJU SDM YANG TERBAIK Moving Toward the Best Human Resources
198
PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI IT Development to be on Top
11
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM TPI Shareholder Composition of TPI
14
STRUKTUR ORGANISASI DAN KORPORASI Organization Structure
15
PRODUK DAN JASA Products and Services
25
INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
26 28
JEJAK PENCAPAIAN Milestones PENGHARGAAN DAN PENCAPAIAN 2014 Awards and Achievments 2014
30
PERISTIWA PENTING 2014 Important Events in 2014
36
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners' Report
209
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN Resposibility for Annual Reporting
40
PROFIL DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners' Profiles
210
LAPORAN KEUANGAN Financial Report
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
4
Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
• • • •
• • •
Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
Bersih Bersaing Fokus pada Pelanggan
• • •
Komersial Komitmen Peduli
To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
• • • •
Optimize the company’s values in a sustainable way Create customer satisfaction through excellent insurance services Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people Empower the company to become a world-class insurance company and the pride of Indonesia.
• • •
Clean Competitive Customer-Focused
• • •
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Commercial Committed Caring
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Angka-angka tahun 2010-2011 dalam ribuan rupiah, angka-angka 2012-2014 dalam USD The 2009-2011 figures are in thousand rupiah, 2012-2014 figures are in USD Keterangan Description
2010
2011
2012
2013
2014
Mata uang/Currency
IDR
IDR
USD
USD
USD
LABA RUGI / INCOME STATEMENTS Pendapatan Usaha Operating Income
369,827,901
465,027,552
54,763,695
65,072,146
66,686,877
Laba (Rugi) Net Profit
28,829,963
137,454,840
15,379,623
10,000,825
27,359,061
Total Laba (Rugi) Komprehensif Total Comprehensive Income
14,831,966
142,620,448
15,697,929
(2,483,440)
30,420,726
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Jumlah Aset Total Assets
3,160,382,262
3,357,567,559
655,457,131
679,077,295
746,133,152
Jumah Ekuitas Total Equity
1,645,588,562
1,789,020,090
215,031,843
202,842,460
231,504,876
Aset Tetap - Bersih Fixed assets - net
180,583,412
185,207,330
17,655,725
14,156,141
18,727,720
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
1,568,547,469
1,514,793,700
440,425,288
476,234,835
514,628,276
ANALISIS RASIO DAN INFORMASI LAINNYA / RATIO ANALYSIS AND OTHER INFORMATION Rasio Margin Laba Kotor Gross Profit Margin
87%
95%
84%
87%
85%
Rasio Margin Laba Usaha Operating Margin
22%
37%
39%
50%
52%
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)/ Net Asset Value per Share (Rp)
1.03%
1.12%
0.13%
0.13%
0.14%
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset Return on Assets
1%
4%
2%
1%
4%
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas Return on Equity
1.8%
8.3%
7.7%
5.2%
12.7%
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset Liabilities on Assets Ratio
48%
47%
67%
70%
69%
1,600
1,600
1,600
1,600
1,600
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam jutaan) Issued Shares (in million)
* Angka-angka pada tabel dan grafik dalam buku laporan tahunan ini menggunakan sistem penulisan angka dalam bahasa Inggris * Numerical system in tables and graphics of this annual report is using English numerical system * Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali / * All figures of 2013 are restated PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
7
TABEL INVESTASI/INVESTMENT
TABEL AKTIVA/ASSET
2014
276,905,229
USD
2014
746,133,152
USD
2013
258,837,245
USD
2013
679,077,295
USD
2012
267,512,382
USD
2012
655,457,131
USD
2011
2,276,137
IDR
2011
3,357,568
IDR
2010
2,171,986
IDR
2010
3,160,382
IDR
TABEL EKUITAS/EQUITY
TABEL PREMI BRUTO/GROSS PREMIUM
2014
231,504,876
USD
2014
253,870,616
USD
2013
202,842,460
USD
2013
251,967,599
USD
2012
215,031,843
USD
2012
199,287,504
USD
2011
1,789,020
IDR
2011
1,935,172,054
IDR
2010
1,645,589
IDR
2010
1,649,670,500
IDR
TABEL HASIL UNDERWRITING/ UNDERWRITING RESULTS
TABEL LABA BERSIH/NET INCOME 2014
27,359,059
USD
2014
41,876,426
USD
2013
10,003,154
USD
2013
28,052,599
USD
2012
15,379,623
USD
2012
28,848,142
USD
2011
137,454,840
IDR
2011
252,406,993
IDR
2010
28,829,963
IDR
2010
147,048,464
IDR
TABEL KLAIM BRUTO/GROSS CLAIMS 2014
69,240,770
USD
2013
67,104,467
USD
2012
100,256,882
USD
2011
543,304,811
IDR
2010
583,482,923
IDR
* Angka-angka tahun 2010-2011 dalam ribuan rupiah, angka-angka 2012-2014 dalam USD * The 2009-2011 figures are in thousand rupiah, 2012-2014 figures are in USD * Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali * All figures of 2013 are restated
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
8
IKHTISAR KEUANGAN TPI INDUK PERUSAHAAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS OF TPI AS PARENT COMPANY
Semua angka dalam ribuan rupiah All figures are in thousand of rupiah Keterangan Description
2010
2011
2012
2013
2014
Mata uang/Currency
IDR
IDR
IDR
IDR
IDR
Laba Usaha Income from Operations
37,971,668
143,618,016
189,450,523
297,319,030
352,152,929
Laba Tahun Berjalan Profit for the Year
26,434,732
115,932,102
196,356,488
363,118,388
361,844,681
Total Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year
14,831,966
124,097,711
236,420,719
389,410,738
444,784,184
Jumlah Asset Total Assets
4,764,797,974
5,430,146,650
5,252,365,521
6,393,611,213
7,494,919,435
Jumlah Ekuitas Total Equities
1,668,111,518
1,791,211,858
1,981,385,459
2,243,290,888
2,668,853,407
Aset Tetap – Bersih Fixed Assets – Net
4,106,157
4,824,846
8,038,712
8,446,021
7,378,462
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
3,096,686,456
3,638,934,792
3,270,980,062
4,150,320,325
4,826,066,028
*Dinyatakan dalam ribuah Rupiah, perhitungan menggunakan metode ekuitas. Data keuangan tahun 2013 dan 2014 berdasarkan Informasi Keuangan Tambahan dari Laporan Auditor Independen (PwC) pada Pemegang Saham. *Expressed in thousand Rupiah based on equity method. The financial figures of 2013 and 2014 are based on the Supplementary Financial Information from the Independent Auditor’s Report (PwC) to the Shareholders, which has been published on the national media. * Angka-angka untuk tahun 2013 disajikan kembali * All figures of 2013 are restated
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
9
PROFIL PERUSAHAAN company profile 1. Sekilas TPI
1. TPI at a Glance
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) adalah perusahaan asuransi umum yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). TPI didirikan pada 25 November 1981. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan yang telah mengalami perubahan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah.
Founded in November 25, 1981, PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) is a general insurance company, which is a subsidiary of PT Pertamina (Persero). Based on article 3 of its Article of Association, which has been amended, the scope of the Company’s activities is general insurance, reinsurance and Sharia-based reinsurance businesses.
TPI menjadi andalan perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut untuk memberikan layanan perasuransian kepada PT Pertamina (Persero) dalam berbagai proyek energi. TPI juga memberikan layanan perasuransian kepada para mitra kerja PT Pertamina (Persero) serta berbagai anak perusahaannya, para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya, yang semuanya itu menjadi captive market yang besar bagi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga merambah ke pasar di luar captive market tersebut. Hingga akhir tahun 2014, posisi kontribusi premi dari pasar di noncaptive market bahkan menjadi lebih besar, yakni 52,72% dari total pendapatan premi Perusahaan.
TPI is an invaluable asset of PT Pertamina (Persero), providing insurance protection on various energy-related projects. TPI also provides insurance services to business partners of PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, all Contractors of Production Sharing Contracts, all of which become the Company’s huge captive market. In addition, the Company has also penetrated markets other than its captive market. By the end of 2014, the premium contribution of the non-captive market has grown bigger than the captive market, i.e. 52.72% of the total premium earned by the Company.
Perusahaan memiliki dua segmen usaha, yakni segmen korporasi dan segmen ritel. Berdasarkan sejarahnya, TPI memang memiliki keahlian di segmen korporasi karena telah memberikan layanan asuransi kepada berbagai proyek energi skala besar. Namun, dalam perkembangannya, Perusahaan juga menggarap segmen ritel yang memiliki potensi kontribusi premi yang sangat besar, mengingat masih kecilnya penetrasi asuransi nasional di segmen ini. Saat ini porsi pendapatan premi dari segmen korporasi adalah 60%, sedangkan segmen ritel adalah 40%.
The Company has 2 (two) business segments, i.e. corporate and retail segments. Based on its historical background, TPI has expertise in the corporate segment due to its services to various big-scale energy projects. However, along with its business development, the Company has started penetrating the retail segment, which has a huge potential for premium income, considering the currently small percentage of market penetration on this segment by the national insurance industry. Currently, the Company’s premium revenues from the corporate segment and retail segment are 60% and 40% respectively.
Untuk meningkatkan penetrasi pasarnya, TPI meramu produknya dalam bentuk layanan asuransi konvensional dan layanan asuransi berbasis Syariah sejak tahun 2008. Potensi pasar Syariah ini cukup besar, terutama dengan mulai tertariknya perusahaan-perusahaan asal Timur Tengah untuk berinvestasi di Indonesia.
To increase its market penetration, TPI has developed conventional insurance products and Sharia-based products since 2008. The Sharia-based market potential is big, particularly by the interest of Middle East-based companies to invest in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
10
Seiring dengan pertumbuhannya, Perusahaan mendirikan sejumlah anak perusahaan, dan membuka kantor cabang maupun kantor perwakilan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, termasuk di Hong Kong. Perusahaan juga membuat Road Map yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2014-2018, dengan sejumlah tahapan pengembangan untuk mencapai tujuan menjadi Perusahaan Asuransi Nasional Berskala Asia pada 2016. Dengan demikian, sekaligus menjadi perusahaan asuransi di posisi teratas di Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
In some stages of its growth, the Company has established some subsidiaries, and opened representative offices both in Indonesia and overseas, including in Hong Kong. The Company has also developed a Road Map, which is elaborated in the Company’s LongTerm Plan (RJPP) for 2014-2018 to achieve the objective to become an Asia-scale National Insurance Company by 2016. Thus, the Company will also become the insurance company with the top position in Indonesia.
11
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM DAN PERMODALAN
Shareholders Composition and Capital Structure
Komposisi pemegang Saham dan Permodalan Shareholders Composition and Capital Structure Keterangan Description
Jumlah Saham Issued Shares
Nominal Value (Rp)
%
PT Pertamina (Persero)
1,040,000,000
104,000,000,000
65
PT Sakti Laksana Prima
281,600,000
28,160,000,000
17,60
Siti Taskiyah
194,400,000
19,440,000,000
12,15
Mohamad Satya Permadi
84,000,000
8,400,000,000
5,25
65% PT Pertamina (Persero)
17,6% PT Sakti Laksana Prima
12.15% Siti Taskiyah
5.25% Mohammad Satya Permadi
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
12
Persentase Saham TPI di perusahaan anak & afiliasi
TPI SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES & AFFILIATED COMPANIES
Penyertaan Langsung TPI TPI Direct Participation Nama Name
No.
Bidang Usaha Business Sector
Kepemilikan 2014 Ownership in 2014
Domisili Location
Keterangan Remark
1.
PT Tugu Pratama Interindo (Interindo)
Investasi Saham / Securities Investment
99.99%
Jakarta
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke TPI Financial Statement Consolidated to TPI
2.
Tugu Insurance Company Limited (TIC)
Asuransi Kerugian / General Insurance
27.50%
Hong Kong
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke TPI Financial Statement Consolidated to TPI
3.
PT Asuransi Samsung Tugu
Asuransi Kerugian / General Insurance
30.00%
Jakarta
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase Share in associates' net income as percentages
4.
PT Reasuransi Maipark Indonesia
Reasuransi / Reinsurance
11.35%
Jakarta
Laba Bersih tidak diatribusi ke TPI Net Income not attributable to TPI
Domisili Location
Keterangan Remark
Perusahaan Afiliasi TPI Affiliated Companies Nama Name
No.
Bidang Usaha Business Sector
Kepemilikan 2014 Ownership in 2014
Penyewaan mobil dan properti / Car rental and property
1.
PT Pratama Mitra Sejati
2.
PT Tugu Reasuransi Indonesia
Reasuransi / Reinsurance
3.
PT Synergy Risk Management Consultant
Risk Management and valuation
4.
5.
PT Asuransi Jiwa Tugu Asuransi Jiwa dan DPLK / Life Insurance and Pension Mandiri Fund Scheme PT Asuransi Staco Mandiri
Asuransi Kerugian / General Insurance
Jakarta
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke Interindo Financial Statement Consolidated to Interindo
34.72%
Jakarta
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase Share in associates' net income as percentages
99.99%
Jakarta
Laporan Keuangan dikonsolidasikan ke Interindo Financial Statement Consolidated to Interindo
22.72%
Jakarta
Bagian Laba Bersih entitas asosiasi sesuai persentase Share in associates' net income as percentages
6.86%
Jakarta
99.99%
Note: Saham perusahaan afiliasi dimiliki oleh PT Tugu Pratama Interindo (Interindo) The shares of the affiliated companies are owned by PT Tugu Pratama Interindo (Interindo)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Laba Bersih tidak diatribusi ke Interindo Net Income not attributable to Interindo
13
Struktur TUGU Grup
TUGU GROUP STRUCTURE
PT TUGU PRATAMA INDONESIA - PT Pertamina (Persero) : 65 % - PT Sakti Laksana Prima : 17.6 % - Siti Taskiyah : 12.15 % - M. Satya Permadi : 5.25%
PT TUGU PRATAMA INTERINDO : - PT Tugu Pratama Indonesia 99.99% - Koperasi Tugu 0.01%
PT PRATAMA MITRA SEJATI : - PT Tugu Pratama Interindo 99.99% - Koperasi Tugu 0.01%
PT TUGU REASURANSI INDONESIA: (Per Tanggal 26 Juni 2013) - PT Tugu Pratama Interindo 34.72% - Dana Pensiun Pertamina 17.46% - PT Asriland 47.81%
PT SYNERGY RISK MANAGEMENT CONSULTANT : - PT Tugu Pratama Interindo 99.99%
TUGU INSURANCE COMPANY (HONGKONG) : - PT Tugu Pratama Interindo 72.5% - PT Tugu Pratama Indonesia 27.5%
PT ASURANSI SAMSUNG TUGU : - Samsung Fire Marine Insurance Co. Ltd 70% - PT Tugu Pratama Indonesia 30%
PT REASURANSI MAIPARK INDONESIA : - PT Tugu Pratama Indonesia 11.15% - Other Non-life & Reinsurance Company (91 entities) 88.85%
PT ASURANSI JIWA TUGU MANDIRI: - Dana Pensiun Pertamina 47.42% - PT Timah tbk 28.78% - PT Tugu Pratama Interindo 22.72% - Men Keu qq Negara RI 1.08%
PT ASURANSI STACO MANDIRI: - Dana Pensiun Bank Mandiri dua 62.78% - YKP BDN 7.65% - PT Tugu Pratama Interindo 6.86% - Dana Pensiun Pertamina 4.85% - DPK Jamsostek 3.92% - DPK Taspen 3.92% - PT Quarta Sonni puteri 2.87% - PT Asuransi Ramayana Tbk 2.42% - DP Jasa Raharja 2.73% - DP Jasindo 1.96%
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
14
struktur organisasi tpi
TPI ORGANIZATIONAL STRUCTURE PRESIDENT DIRECTOR
MARKETING DIRECTOR
TECHNICAL DIRECTOR
FIN. & CORP. SERV. DIRECTOR
ENERGY PERTAMINA GROUP HEAD
NON MARINE U/W GROUP HEAD
ACCOUNTING GROUP HEAD
CORP. SECRETARY GROUP HEAD
ENERGY GROUP HEAD
MARINE & AVIATION U/W GROUP HEAD
TREASURY GROUP HEAD
CORP. PLANNING GROUP HEAD
CORPORATE GROUP HEAD
SPECIAL U/W GROUP HEAD
INVESTMENT & FIN RISK MGT GROUP HEAD
SYARIAH INSURANCE GROUP HEAD
CONSUMER GROUP HEAD
REINSURANCE GROUP HEAD
FIN PLANNING & EVALUATION GROUP HEAD
INTERNAL AUDIT GROUP HEAD
NETWORK MANAGEMENT GROUP HEAD
CLAIM GROUP HEAD
HRD & GA GROUP HEAD
PORTFOLIO & RISK MGT GROUP HEAD
IT GROUP HEAD
SURABAYA BRANCH HEAD BANDUNG BRANCH HEAD
MEDAN BRANCH HEAD
BALIKPAPAN BRANCH HEAD SEMARANG BRANCH HEAD PALEMBANG BRANCH HEAD PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
15
produk dan jasa
PRODUCTS AND SERVICES
Produk dan jasa TPI dikembangkan oleh tim yang memiliki pengalaman
dan keahlian di bidang masing-masing selama lebih dari 33 tahun, sehingga semua produk dan jasa memberikan solusi dan kepuasan bagi nasabah. Perubahan untuk bergerak maju dan meraih posisi yang lebih baik terus dilakukan TPI dengan mengembangkan lini produk baru untuk memperbesar pangsa pasar di sektor keuangan (finansial), seraya terus mempertegas kehadirannya di segmen asuransi berbasis syariah dan merambah ke sektor retail. Di tahun 2015, sejalan dengan himbauan pemerintah yang akan meningkatkan sektor maritim, TPI pun akan mengambil peluang tersebut namun tidak melepaskan produk di segmen Energi lainnya yang terus dipertahankan hingga kini dikarenakan lini usaha ini merupakan pangsa pasar terbesar yang pernah membawa TPI menjadi perusahaan asuransi dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
TPI’s products and services
have been developed for 33 years by experienced teams whose members have expertise in their respective area so that those products and services provide solutions and satisfaction to the clients. The Company has made some improvements to reach a better position by developing new product lines to grow its market share in the financial sector, while, at the same time, strengthening its presence in Sharia-based market segment and penetrating the retail sector. In 2015, responding to Government’s focus to strengthen the maritime sector, TPI will develop this sector without loosening its grip on the energy and other sectors as these business lines constitute the biggest market that was able to make TPI the biggest insurance company in terms market share in Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
16
1. Asuransi Umum Konvensional
1. Conventional Insurance
1.1. Asuransi Energi
1.1. Energy Insurance
Produk asuransi energi merupakan produk asuransi yang berkaitan dengan risiko-risiko yang dapat timbul dalam kegiatan operasional perusahaan migas seperti pengeboran dan pengolahan minyak dan gas, serta risiko lain yang terkait dengan sektor energi seperti panas bumi dan listrik. Berikut ini adalah produkproduk yang termasuk dalam Asuransi Energi:
Energy Insurance provides protection against all risks related to oil and gas company activities, such as drilling and processing of oil and gas, and other risks associated with energy sector, such as geothermal energy and electricity. Energy Insurance comprises several products:
•
•
Offshore Program Insurance
Offshore Program Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasional sebuah perusahaan migas seperti rig pengeboran, tempat penyimpanan offshore/fasilitas pemrosesan, peralatan pelengkap dan/atau peralatan lainnya yang terkait dengan pengeboran migas dan panas bumi (geothermal drilling)
This insurance provides protection to various equipment used in the operation of an oil and gas company such as drilling rigs, offshore storage and processing facilities, supporting equipment and/or other equipment linked with oil and gas and geothermal drilling;
1. Offshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada pada wilayah lepas pantai;
1. Offshore Physical Damage and Well Control Insurance This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conducting offshore drilling;
2. Offshore Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan rig lepas pantai dan peralatan lainnya yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi dan eskploitasi migas lepas pantai;
2. Offshore Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage on offshore rig equipment and other equipment used in offshore exploration and exploitation;
3. Property Under Construction Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di darat atau lepas pantai;
3. Property Under Construction Insurance This insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors both onshore and offshore;
•
•
Onshore Program Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap aset yang terkait dengan kegiatan industry, energi/migas pada wilayah onshore seperti kilang migas dan kilang petrokimia, termasuk gangguan bisnis (business interruption):
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Onshore Program Insurance This insurance provides protection to assets related with oil and gas industry located onshore, such as oil and gas refinery, petrochemical refinery, including business interruption;
17
1. Land Rig Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada rig dan berbagai peralatan lainnya yang berada di lokasi pengeboran di darat;
1. Land Rig Insurance This insurance provides protection against any loss and damage occurring on rig and other equipment in onshore drilling;
2. Onshore Physical Damage and Well Control Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan dalam pengeboran migas, termasuk kerusakan yang terjadi pada saat pengeboran yang berada di wilayah darat;
2. Onshore Physical Damage and Well Control Insurance This insurance provides protection against any loss and damage in oil and gas drilling, including damages occurring at the time of conducting onshore drilling;
3. Property Under Construction Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan aset yang sedang dibangun oleh perusahaan kontraktor migas yang berada di darat;
3. Property Under Construction Insurance This insurance provides protection against any loss in assets being constructed by oil and gas contractors both onshore and offshore;
•
•
Business Interruption Insurance
This type of insurance provides protection to oil and gas companies against any business loss and increased production cost resulting from equipment damage in the company’s operation;
Memberikan pertanggungan asuransi kepada perusahaan energi/migas terhadap kerugian usaha dan kenaikan biaya produksi sebagai akibat dari kerusakan peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya; •
Tailor-made Policies Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap berbagai risiko khusus yang dapat timbul dalam berbagai kegiatan operasional di industri migas, sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Business Interruption Insurance
•
Tailor-made Policies Insurance This insurance provides protection against various special risks emerging from various operations in oil and gas industries, and is tailored to meet customer demand
1.2. Asuransi Engineering
1.2. Engineering Insurance
Produk Asuransi Engineering menjamin kerugian karena terhambatnya proyek bangunan dalam masa konstruksi, atau proyek pemasangan mesin, serta kerusakan peralatan elektronik akibat kecelakaan. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Engineering sebagai berikut:
Engineering Insurance covers losses due to delays in building projects during the construction period, or machinery installation projects and electronic equipment damage due to accidents. Our Engineering Insurance products are:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
18
•
Contractor’s All-Risk
•
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap gedung yang berada dalam tahap konstruksi dari segala risiko kerugian dan kerusakan yang dapat timbul akibat proses konstruksi, termasuk kerugian dan kerusakan yang dialami oleh pihak ketiga sebagai akibat dari proses konstruksi yang sedang berlangsung; •
Construction Plan and Equipment AllRisk Insurance/ Heavy Equipment
This insurance provides protection to buildings under construction against all risks of losses emerging from construction process, including any loss and damage on a third party resulting from an ongoing construction process;
•
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada peralatan berat maupun peralatan ringan yang digunakan dalam proyek konstruksi; •
Electronic Equipment Insurance
Machinery Breakdown Insurance
•
Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance Memberikan penggantian terhadap penurunan laba perusahaan akibat dari tidak berfungsinya mesin maupun peralatan yang digunakan dalam aktivitas produksi.
Electronic Equipment Insurance This insurance provides protection against and damage on electronic instruments and other instruments used in Electronic Data Processing, communication facilities and medical instruments;
•
Machinery Breakdown Insurance This insurance provides protection against any risk arising from any damage on engines used in both industry and nonindustry
Memberikan penggantian terhadap risiko yang muncul akibat dari rusaknya sebuah mesin yang digunakan baik dalam kepentingan industri maupun non-industri;
•
Construction Plan and Equipment AllRisk Insurance/ Heavy Equipment This insurance provides protection against any loss and damage occurring heavy and light equipment used in a construction project;
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerusakan dan kerugian pada instrumen elektronik maupun peralatan lainnya yang digunakan untuk Electronic Data Processing, fasilitas komunikasi, peralatan medis, dan lain-lain; •
Contractor’s All-Risk
•
Business Interruption Following Machinery Breakdown Insurance This insurance provides compensation for any decline in corporate profit due to the non-functioning of production equipment.
1.4. Asuransi Penerbangan
1.4. Aviation Insurance
Produk asuransi yang ditawarkan dalam kategori ini memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap berbagai risiko yang dapat timbul dalam aktivitas penerbangan dan peluncuran satelit. Berikut ini adalah produkproduk Asuransi Kelautan dan Penerbangan:
This type of insurance offers overall protection from various risks arising from aviation activities and satellite launch. The Aviation Insurance products are as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
19
•
Aviation Hull and Liability Insurance
•
Memberikan perlindungan terhadap kerugian dan/atau kerusakan rangka pesawat dan kewajiban yang timbul dari suatu kecelakaan; •
Personal Accident Insurance
Aviation Hull and Liability Insurance This insurance provides protection against any loss and damage of airframe and liability arising out of an accident
•
Memberikan ganti rugi jika terjadi luka-luka, cacat atau meninggal pada Kapten Pilot, Co-Pilot, Cabin Attendant, dan Teknisi yang timbul dari suatu kecelakaan;
Personal Accident Insurance This insurance provides compensation in the event of bodily injury, disability or death on Captain Pilot, Co-Pilot, Cabin Attendant, and Aircraft Technician arising out of an accident;
1.5. Asuransi Kendaraan Bermotor
1.5. Motor Vehicle Insurance
Produk asuransi ini memberikan perlindungan saat terjadi kerugian atas kendaraan Anda, atas sebab-sebab tertentu yang timbul selama periode polis.
This insurance provides protection against any losses on your vehicle due to certain causes occurring at the time of the policy period.
•
•
Total Loss Only Penjaminan ganti rugi atas kehilangan atau kerusakan total pada kendaraan, akibat risiko-risiko yang mengacu pada PSAKBI yakni perbuatan jahat, pencurian, perampasan, tabrakan, benturan atau kecelakaan lalu lintas lainnya.
•
Comprehensive Legal Duty
and
Third
Party’s
Total Loss Only Providing compensation guarantee to any losses or total damage on vehicle due to risks as stipulated in the PSAKBI, i.e. criminal action, thievery, robbery, crash, collision or other traffic accidents.
•
Comprehensive Legal Duty
and
Third
Party’s
Penjaminan ganti rugi/perbaikan atas kehilangan/kehilangan sebagian maupun keseluruhan kendaraan akibat risiko yang mengacu pada PSAKBI.
Provide compensation/repair guarantee to partial loss or total loss of vehicle due to risks stipulated in the PSAKBI.
Perluasan Cakupan 1. Kecelakaan Diri; 2. Bencana Banjir dan Angin Topan; 3. Bencana Gempa Bumi, Tsunami & Letusan Gunung Berapi; 4. Pemogokan, Kerusakan dan Makar.
Extention Coverage 1. Personal accident 2. Flood and typhoon disaster 3. Earthquake, tsunami & volcanic eruption 4. Strike, damage and coup d'etat
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
20
1.6. Asuransi Kelautan
1.6. Cargo, Marine Hull, and Protection & Guarantee
Produk asuransi kelautan yang ditawarkan dalam kategori ini memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai risiko yang dapat timbul, mulai dari pembangunan kapal, hingga kegiatan pengangkutan barang di laut.
The marine insurance products offer overall protection from various risks occurring from the time of ship construction to cargo shipment activities in the sea.
•
•
Marine Hull and Machinery Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian dan kerusakan yang terjadi pada sebuah kapal beserta dengan mesinnya, termasuk pertanggungan atas pihak ketiga yang dirugikan dengan terjadinya kejadian tersebut;
•
Builder’s Risk Insurance
This insurance provides protection against loss and damages that occur in a vessel along with the engine, including coverage of such third party aggrieved by the occurrence of the incident •
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko yang mungkin timbul dalam proses pembangunan sebuah kapal; •
Protection Insurance
and
Indemnity
(P&I)
Marine Cargo Insurance
Builder’s Risk Insurance This insurance provides protection against risks that may arise in the process of a ship building
•
Memberikan perlindungan terhadap berbagai dampak dari operasi kapal, seperti pencemaran lingkungan dan penyingkiran kerangka kapal. •
Marine Hull and Machinery Insurance
Protection Insurance
and
Indemnity
This insurance provides protection to various impacts of the operations of a ship, such as environmental pollution •
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap barang-barang yang didistribusikan melalui sebuah kapal, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun panjang.
Marine Cargo Insurance This insurance provides protection for items that are distributed through a vessel, both in a short term and in a long term.
1.7. Kredit dan Penjaminan
1.7. Credit and Suretyship
•
•
Asuransi Kredit Asuransi Kredit adalah perlindungan yang dapat diberikan kepada tertanggung atas risiko kegagalan debitur melunasi fasilitas kredit pinjaman tunai seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan yang diberikan oleh Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
(P&I)
Credit Insurance This Credit Insurance offers protection to the insured from any risk caused by debtor’s failure to repay cash credit, such as working capital credit, trade credit offered by commercial bank/financing institution.
21
•
Jaminan Penawaran
•
This product offers guarantee to an Obligee that the Principal has met all of Obligee’s requirements to offer a bid in a tender process.
Produk ini adalah jaminan yang diterbitkan untuk menjamin pemberi penawaran bahwa pihak utama pemegang Obligasi Penawaran telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemberi penawaran untuk mengikuti pelelangan. •
Jaminan Pelaksanaan
•
Jaminan Uang Muka Produk ini menjamin pemeliharaan pekerjaan atas kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan dan sanggup mengembalikan uang muka yang telah diterima sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak.
Performance Bond This product offers guarantee that the principal is capable of completing the project in accordance with the standard and schedule stipulated in the contract.
Produk ini menjamin bahwa pihak utama mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai standar serta waktu yang telah ditentukan dalam kontrak. •
Bid Bond
•
Advance Payment Bond This product guarantees maintenance of work over damages occurring in the maintenance period and willing to return the down payment in accordance with the terms of the contract.
1.8. Asuransi Aneka / Lain-lain
1.8. Miscellaneous Insurance
Produk asuransi ini mencakup jaminan risiko yang tidak terjamin dalam produk asuransi lainnya, seperti tuntutan dari pihak ketiga, risiko kerugian keuangan, sampai dengan risiko kerugian pada kendaraan bermotor. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Lain-lain:
This type of insurance product includes risk warranties which are not guaranteed in other insurance products, such as claims of third parties, the risk of financial loss, up to the risk of losses in motor vehicles. Here are the products of Other Insurance:
• Liability Insurance Memberikan pertanggungan asuransi terhadap kerugian yang timbul dari klaim pihak ketiga yang menderita kerugian (cidera badan dan atau kerusakan harta benda) yang diakibatkan oleh aktivitas tertanggung. Produk-produk Liability Insurance TPI mencakup:
• Liability Insurance Provide insurance coverage for losses that arise from claims of third parties who suffered damages (body injury and or property damage) caused by the insured activities. Products of Liability Insurance TPI include:
1. Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance; 2. Umbrella Catastrophic Liability Insurance; 3. Product Liability Insurance; 4. Automative Liability Insurance; 5. Professional Indemnity; 6. Medical Malpractice Liability; 7. Employer’s Liability.
1. Public Liability Insurance/ Comprehensive General Liability Insurance; 2. Umbrella Catastrophic Liability Insurance; 3. Product Liability Insurance; 4. Automative Liability Insurance; 5. Professional Indemnity; 6. Medical Malpractice Liability; 7. Employer’s Liability.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
22
• Workmen’s Compensation Insurance Memberikan pertanggungan dalam bentuk kompensasi keuangan kepada pegawai untuk mengganti penghasilan yang hilang atau berkurang karena kecelakaan pada saat bekerja, tanpa perlu membuktikan status kewajiban hukum pegawai;
• Workmen’s Compensation Insurance Provide insurance in the form of financial compensation to an employee, to replace a lost or reduced income due to accidents at work, without the need to prove the legal duty status of the personel;
•
•
Personal Accident Insurance
Personal Accident Insurance
Menjamin risiko kecelakaan dari tertanggung, termasuk selama perjalanan yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada tertanggung;
Guarantee risks of the insured accidents, including a long journey that can lead to a death or disability of the insured;
•
•
Money Insurance
Money Insurance
Memberikan pertanggungan asuransi terhadap risiko kerugian uang atau barang-barang yang sesuai dengan uang yang hilang akibat perampokan;
This insurance provides protection against losses of money or goods in accordance with the money lost due to robbery;
1.9 Asuransi Kesehatan
1.9 Health Insurance
Produk ini memberikan jaminan berupa manfaat medis atau yang diperlukan secara medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis, atau sebagai akibat langsung (proximate cause) dari risiko-risiko yang dijamin dalam polis, termasuk penyediaan alat bantu yang diperlukan atau diperuntukkan dalam rangkaian tindakan medis.
This product provides guarantee in the form of medical benefits or medical needs, in accordance with the type and amount of health insurance benefits contained in the list of benefits over risks which are covered under the policy, or as a proximate cause of the risks covered under the policy, including the provision of equipment help needed or intended in a series of medical procedures.
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance
TPI Health Insurance (THIS) adalah program asuransi kesehatan untuk komersial yang ditujukan kepada kumpulan/perusahaan bagi karyawannya. Perusahaan harus membayar premi 1 tahun untuk memperoleh manfaat maksimal program THIS, yang memberikan jaminan berupa manfaat medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis. Dengan berjalannya BPJS Kesehatan, TPI menawarkan koordinasi manfaat, premi, data kepesertaan, data klaim/keuangan, administrasi, sosialisasi dan sistem informasi sehingga karyawan dapat memperoleh pelayanan terbaik dan manfaat yang maksimal.
TPI Health Insurance (THIS) is a commercial health insurance program for the employees of a group/company. The company has to pay a 1-year-premium to get the maximum benefits of THIS, which provide insurance in the form of medical benefit according to the types and amounts of health insurance benefits listed in the benefit list of risks insured in the policy. With the establishment of BPJS, TPI offers benefit coordination, premium, participating data, claim/financial data, administration, socialization and information system so that employees may get the best services and maximum benefits.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
23
• •
•
Program Asuransi Kesehatan Yang Tersedia
•
1. Jaminan Perawatan Rumah Sakit dan Pembedahan (Rawat Inap); 2. Jaminan Rawat Jalan; 3. Jaminan Rawat Bersalin; 4. Jaminan Rawat Gigi; 5. Jaminan Kacamata.
Sistem Pembayaran Klaim berupa :
Health Insurance Programs, provide: 1. Hospitalization and Surgery Insurance (Inpatient); 2. Outpatient Insurance; 3. Maternity Treatment Insurance; 4. Teeth Treatment Insurance; 5. Glasses Insurance.
•
Claim Payment System consists of :
Reimbursement
Reimbursement
Peserta membayar terlebih dahulu seluruh biaya pengobatan di penyedia layanan di luar jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI;
Participants to pay in advance all medical expenses in service provider outside TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network;
Cash Less
Cash Less
Cukup dengan menunjukkan kartu, Peserta dapat langsung mendapatkan pengobatan tanpa membayar terlebih dahulu, sepanjang perawatan dan pengobatan yang dilakukan di jaringan Rumah Sakit, Klinik dan Apotik TPI.
Just by showing the card, Participants may directly received medical treatment without advanced payment, as long as the treatment and cure are done in one of TPI’s Hospital, Clinic, and Pharmacy Network.
2. Asuransi Umum Syariah
2. General Sharia Insurance
TPI melengkapi rangkaian produknya dengan produk asuransi yang dikelola berdasarkan prinsip syariah. Pengelolaan produk ini didukung oleh teknologi informasi melalui aplikasi TPI Web Access (TWA), yang dapat diakses langsung oleh nasabah dimanapun Anda berada. Produk-produk Asuransi Syariah adalah sebagai berikut:
TPI has added more sharia-based insurance products. The management of these products are supported by the information technology through the TPI Web Access (TWA), which is accessible by customers wherever they are. The Sharia-based Insurance Products are as follows:
•
Asuransi (Ta’min) Property “All Risks” atau industrial “All Risks”;
•
Industrial “All Risks” Insurance (Ta’mim);
•
Asuransi (Ta’min) Gangguan Usaha atau Business Interruption;
•
Business Interruption Insurance (Ta’min);
•
Asuransi Burglary;
•
Burglary Insurance (Ta’min);
•
Asuransi (Ta’min) Uang atau Money;
•
Money Insurance (Ta’min);
(Ta’min)
Kebongkaran
atau
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
24
•
Asuransi (Ta’min) Pengangkutan atau Marine Cargo, yang memberikan jaminan atas pengiriman barang melalui:
•
1. Pengangkutan via laut; 2. Pengangkutan via udara; 3. Pengangkutan via darat.
Marine Cargo Insurance (Ta’min), which provide coverage for shipping items by: 1. Sea; 2. Air; 3. Land.
•
Asuransi (Ta’min) Tanggung Gugat atau Liability;
•
Liability Insurance (Ta’min);
•
Asuransi (Ta’min) Rekayasa, antara lain:
•
Engineering Insurance (Ta’min), including:
1. Asuransi (Ta’min) Konstruksi atau Contractor’s All Risks; 2. Asuransi (Ta’min) Pemasangan Mesin atau Erection All Risks; 3. Asuransi (Ta’min) Kerusakan Mesin atau Machinery Breakdown; 4. Asuransi (Ta’min) Peralatan Elektronik atau Electronic Equipment; •
Asuransi (Ta’min) Alat Berat Contractor’s Plant and Machinery;
•
Asuransi (Ta’min) Lainnya Kebutuhan Atau Tailor-Made;
•
1. Contractor’s All Risks (Ta’min); 2. Erection All Risks (Ta’min);
Insurance
3. Machinery (Ta’min); 4. Electronic (Ta’min);
Breakdown
Insurance
Equipment
Insurance
atau
•
Contractor’s Plant Insurance (Ta’min);
Sesuai
•
Tailor-Made Insurance (Ta’min);
Produk asuransi ini merupakan produkproduk asuransi (ta’min) lainnya, baik yang menggunakan sertifikat standar maupun modifikasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dari para peserta lain seperti:
•
These are other insurance products (ta’min), which utilize standard certificate or modification certificate that have been adapted according to the needs of other participants such as:
1. Plate Glass, yang memberikan jaminan atas kerugian atau kerusakan terhadap kaca-kaca bangunan (gedung); 2. Neon Sign, yang memberikan jaminan atas papan reklame.
and
Machinery
1. Plate Glass, which provides coverage for loss or damage against glasses’ construction or building. 2. eon Sign, which provides coverage on billboards.
JASA
SERVICE
Untuk mendukung kinerja produk yang ditawarkan kepada pelanggan, TPI juga menyediakan layanan yang dapat membantu pelanggan memetakan risiko, seperti:
To support the products’ performance offered to customers, TPI also provides services that can help customers map out risks, such as:
• Layanan Manajemen Risiko; • Layanan Penilaian Risiko; • Layanan Survei / Assessment Risiko .
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
• Risk Management Service; • Risk Valuation Service; • Risk Survey / Assessment Service.
25
INFORMASI PERUSAHAAN
CORPORATE INFORMATION KANTOR PUSAT / Head Office Wisma Tugu I Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C8-9, Kuningan Jakarta 12920 Telepon: (62-21) 529 61777 (hunting) Faksimili (62-21) 529 61555, 529 62555 e-mail:
[email protected]/
[email protected]/
[email protected] www.tugu.com KANTOR CABANG / Branch Offices Surabaya Wisma Tugu Darmo Jalan Raya Darmo 64 Surabaya 60264 Telepon (62-31) 566 4470 (hunting) Faksimili (62-31) 566 4471 Bandung Wisma HSBC Lantai 7E Jalan Asia Afrika No. 116 Bandung 40261 Telepon (62-22) 426 7294 Faksimili (62-22) 426 7294 Medan Gedung Mandiri Lantai 5 Jl. Imam Bonjol No. 16D Medan 20112 Telepon (62-61) 453 6640 Faksimili (62-61) 4536717 Balikpapan Panin Tower – Grand Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Lt. 9 Balikpapan, Kalimantan Timur Telepon (0542) 7219899 Faksimili (0542) 7219899 SEMARANG Jl. Dr. Cipto No.115 A Kel. Karang Turi, Kec. Semarang Timur Semarang 50124 T: +62 24 845 7151 F: +62 24 845 7153
PALEMBANG Gedung Bank Sumsel Babel Lt.5 Jl. Gubernur H.A. Bastari No.07, Jakabaring Palembang Sumatera Selatan T: +62 711 562 1177 / 562 1188 F: +62 711 562 1199 KANTOR JARINGAN / Network Offices Hong Kong Tugu Insurance Company Ltd., Hong Kong 44th Floor Office Convention Plaza 1 Harbour Road, Wanchai. Hong Kong Telepon (+852) 282 42939 Faksimili (+852) 282 43070 Independent Auditor Kantor Akuntan Publik Tanudiredja Wibisana & Rekan (PwC) Plaza 89 Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6, Jakarta 12940 Telepon (62-21) 5212901 Faksimili (62-21) 52905555 e-mail: pwc.com/id http://www.pwc.com/id Bankers • Bank Mandiri • Citibank N.A. • Deutsche Bank • Bank Syariah Mega Indonesia • Bank CIMB Niaga • Bank Bukopin • BNI - Bank Negara Indonesia • Bank Syariah Mandiri
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
26
JEJAK PENCAPAIAN MILESTONE
1981-1984
TPI didirikan untuk pemberian proteksi risiko dalam negeri, terutama perlindungan aset Pertamina, dengan spesialisasi pada risiko bidang Minyak dan Gas (Migas). TPI was established to provide risk protection in Indonesia, particularly for Pertamina assets, specializing on the oil and gas risks.
1985-1987
Ekspansi usaha dengan melakukan penyertaan di perusahaan asuransi dalam dan luar negeri di bawah pengelolaan PT TP Interindo sebagai investment holding. Business expansion through a capital participation in domestic and overseas insurance company under the management of PT TP Interindo as the investment hodling.
1998-2003
Melakukan konsolidasi dan restrukturisasi untuk pertumbuhan berkelanjutan (pasca-reformasi). Consolidation and restructuring for achieveing a sustainable growth (postreformation).
2003-2007 • • • •
Terkena dampak dari implementasi Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 2001 tentang Migas; Berinovasi dengan mengeluarkan produk syariah dan melaksanakan integrated IT system (Tisnet/ TIS-finance, TWA). Affected by the implementation of Law of the Republic of Indonesia Number 22, Year 2001 on Oil and Gas; Conducting innocation by issuing sharia-based products and integrating the IT system (Tisnet/TIS-finance, TWA).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
27
2008-2013 • • • •
• • • •
•
PT Pertamina (Persero) meningkatkan kepemilikan saham dari 40% menjadi 65% yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur Shareholder; Mendapatkan rating AA- (idn) dari Fitch Ratings sejak 2011; Mempertahankan predikat Sangat Bagus (versi Rating Asuransi InfoBank); Selama 2 tahun berturut-turut (2012-2013) meraih Islamic Finance Award & Cup (IFAC) sebagai 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion dan 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset 50 Billion; Masuk dalam 10 besar category Private – Keuangan Non Listed Annual Report Award dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012)/ PT Pertamina (Persero) increased its ownership from 40% to 65%, changing the shareholder structure; Receiving the AA-(idn) rating from Fitch Ratings since 2011, and maintained the Very Good rating from Rating Asuransi Infobank; Obtaining 1st Rank The Best Risk Management Islamic General Insurance – Sharia Unit Asset IDR 50 Billion for two consecutive years, and 3rd Rank The Best Islamic General Insurance – Sharia Unit, Asset IDR 50 Billion from the Islamic Finance Award & Cup (IFAC); Included in the top 10 in the Annual Report Award for the category of Non Listed Private-Finance for two consecutive years (2011-2012).
2014 • • • • • • • • • •
Meraih peringkat AA pada FitchRatings, naik dari AA- di tahun sebelumnya; “Best Non-Life Insurance” dari APPARINDO untuk 2 tahun berturut-turut Best General Insurance 2014 dengan Ekuitas Rp750 milliar ke atas dari Majalah Media Asuransi; Masuk dalam 10 besar category Private – Keuangan Non Listed ARA untuk Annual Report kinerja 2013; Meraih Certificate of Recoginition dari PQA 2014 untuk Kinerja 2013; Received AA rating from FichtRatings, increase from AA- in previous year; “Best Non-Life Insurance” dari APPARINDO untuk 2 tahun berturut-turut Best General Insurance 2014 dengan Ekuitas Rp750 milliar ke atas dari Majalah Media Asuransi; Obtained the top 10 in the category of Non-Listed Private-Finance in the Annual Report 2013; Received Certificate of Recognition of PQA 2014 for the 2013 Performance
2015
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
28
penghargaan 2014 2014 awards
27 februari
february 27
Sertifikat apresiasi dari Asosiasi Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) atas dukungannya dalam pelaksanaan Gathering APARI tahun 2014, Agrowisata PTPN VIII Kebun Ciater – Subang, Jawa Barat.
The Certificate of Appreciation from The Indonesian Insurance and Reinsurance Brokers' Association (APARI) for the Company's support in the 2014 APARI Gathering held at PTPN VIII Kebun Ciater - Subang, West Java.
13 Mei
MAY 13
TPI berhasil menaikkan rating Stable Outlook dari AA- menjadi AA (idn) dari perusahaan pemeringkat berskala international Fitch Ratings.
TPI successfully improved its rating of Stable Outlook from AA- to AA (idn) from Fitch Ratings, an international rating company.
11 Juni
JUNE 11
Penghargaan Insurance Award 2014 dari Media Asuransi sebagai “Best General Insurance 2014 Dengan Ekuitas Rp 750 miliar ke atas”
Obtained the Insurance Award 2014 from Media Asuransi in the category of "Best General insurance 2014 with the Equity of above Rop 750 billion".
20 Juli
JULY 20
Piagam Penghargaan dari Pertamina atas partisipasi TPI dalam acara Syukuran dan Buka Puasa Bersama 10.000 Anak Yatim yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Received an award from Pertamina for TPI's participation in the event of Celebration and Fast Breaking with 10,000 orphans at Jakarta's JIExpo Kemayoran, which was attended by Indonesian Vice President Jusuf Kalla.
22 Agustus
AUGUST 22
Penghargaan kepada Hendroyono selaku Direktur Jasa Keuangan dan Korporat TPI sebagai “1st Best Chief Risk Officer” dari PT Pertamina (Persero) dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2014.
TPI's Director of Finance and Corporate Services Hendroyono received an award as the "1st Best Chief Risk Officer" from PT Pertamina (Persero) in the Annual Pertamina Subsidiary Awards (APSA) 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
29
29 Agustus
AUGUST 29
Asuransi dengan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan selama 2013 dari Infobank Insurance Awards 2014
Received the title "Very Good" insurance company in 2013 from Infobank Insurance Award 2014.
16 OKTOBER
OCTOBER 16
Sertifikat Annual Report Award kategori Private Keuangan Non-Listed
Certificate Annual Report Award in the category of Non Financial Private Listed
22 Oktober
OCTOBER 22
Penghargaan dari Warta Ekonomi • “Special Mention Award – Insurance Education to the Youngster”
Awarded by Warta Ekonomi magazine: • “Special Mention Award Insurance Education to the Youngster";
•
•
“The Best Financial Performance Award – General Insurance Company (Rp 100 – 500 Billion Nett Premium Category, above the Rp 3 Trillion Assets)”
“The Best Financial Performance Award - General Insurance Company (Rp 100-500 Billion Nett Premium Category, above the Rp 3 Trillion Assets)".
29 Oktober
OCTOBER 29
Beberapa penghargaan Insurance & Reinsurance Award 2014 dari Apparindo sebagai berikut: • Peringkat 1 kategori “Memiliki Reputasi Pelayanan Klaim Terbaik Termasuk dalam Hal Kecepatan Pembayaran Klaimnya”; • Peringkat 1 kategori “Memiliki Jajaran Pejabat Manajerial bahkan Setingkat Direksi yang Bersedia Turun Tangan Menangani Proyek yang Ditawarkan”; • Peringkat 1 kategori “Memiliki Variasi Produk Beragam dan Sangat Menguasai Teknis Atas Produk Terkait”; • “1st Best Non Life Insurance Company
Received the following insurance and reinsurance awards from Apparindo in 2014: • 1st Winner in the category of "Good Reputation in Claim Service, including in the Speed of Claim Process and Payment". •
1st Winner in the category of "Having Management Team and Directors Who are Willing to Directly Handle Projects Being Offered".
•
1st Winner in the category of "Rich Variety of Products and Skillful in Handling Those Products".
•
“1st Best Non Insurance Company
Life
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
30
PERISTIWA PENTING 2014 2014 EVENT HIGHLIGHTS
7-9 Februari 2014 / February 7-9, 2014
Employee Gathering di Bali. / Employee Gathering in Bali.
1 April 2014 / April 1, 2014 Grand Launching - Go Live
Revitalisasi New Corporate Website
4 Juni 2014 / June 4, 2014
Penandatanganan perjanjian kerjasama bersama dengan BPJS pada 4 Juni 2014 yang berkoordinasi dengan Special Underwriting Group bagian AsKes.
The signing of cooperation with the BPJS on June 4, 2014, under the coordination of the Special Underwriting Group's AsKes unit.
12 Juni 2014 / June 12, 2014
Pembukaan Kantor Cabang Semarang. The opening of Semarang Branch Office. 20 Juni 2014 / June 20, 2014
Penandatanganan MOU dengan Broker KBRU yang bekerjasama dengan Corporate Group.
The MOU signing with Broker KBRU on cooperation with the Corporate Group.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
31
26 Juni 2014 / June 26, 2014
Broker Gathering yang dikoordinasikan melalui Corporate Group di Bluegrass Restaurant, Jakarta. Broker Gathering under the coordination of the Corporate Group at Bluegrass Restaurant, Jakarta. 14 Juli 2014 / July 14, 2014
Media Gathering dan kegiatan Nonton Bareng Piala Dunia bersama wartawan di Park Lane Hotel, Jakarta. Media Gathering and Watching the World Cup with journalists at Park Lane Hotel, Jakarta.
18 - 19 Agustus 2014 / August 18-19, 2014
Pelaksanaan Raker KPI Internal TPI yang diselenggarakan berkoordinasi dengan HR & GA Group serta Corporate Planning Group. Held TPI Internal KPI Work Meeting in coordination with the HR & GA Group and the Corporate Planning Group.
20 Agustus 2014 / August 20, 2014
Melaksanakan RAKOR Tugu Group yang bekerjasama dengan Corporate Planning Group dan Tugu Pratama Interindo. Held Tugu Group Coordination Meeting in cooperation with the Corporate Planning Group and Tugu Pratama Interindo.
8 - 9 September 2014 / September 8-9, 2014
Enterprise Risk Management Workshop – Sosialisasi Risk Register 2015 yang berkoordinasi dengan HR & GA Group dan Portfolio Group.
Enterprise Risk Management Workshop - Socialization of Risk Register 2015, coordinated by HR & GA Group and Portfolio Group.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
32
9 September 2014 / September 9, 2014
Penandatanganan PKS dengan Promindo yang berkoordinasi dengan Underwriting Marine Group. The signing of cooperation agreement with Promindo, coordinated by the Underwriting Marine Group.
29 Oktober 2014 / October 29, 2014
Pelaksanaan Big Bang dalam rangka sosialisasi dan internalisasi program Transformasi Budaya Perusahaan. The implementation of Big Bang in promoting the awareness and internalization of Corporate Culture Transformation program.
25 November 2014 / November 25, 2014
Pemilihan TPI Ambassador untuk sosialisasi Tata Nilai 6C.
The selection of TPI Ambassador for promoting the awareness of the Tata Nilai 6C.
30 November 2014 / November 30, 2014
Penyelenggaraan Event HUT ke-33 tahun bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam kegiatan “Pertamina Eco Run – powered by PT Tugu Pratama Indonesia”. In collaboration with PT Pertamina (Persero), TPI held "Pertamina Eco Run - Powered by PT Tugu Pratama Indonesia" in TPI's 33rd Anniversary.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
33
25 November 2014 / November 25, 2014
Pelaksanaan kegiatan Internal Celebration yang mengundang para shareholders dan external stakeholder lainnya. Kegiatan ini dilakukan dalam koordinasi dengan HRD & GA Group serta Tim Transformasi Budaya Perusahaan Held the Internal Celebration, inviting the shareholders and external stakeholders. The event was coordinated with the HR & GA Group and the Corporate Culture Transformation Team.
26 - 30 November 2014 / November 26-30, 2014 Show Produk Personal Lines di Pertamina Pusat.
Held Roadshow on Personal Product Lines at Pertamina Head Office.
4 Desember 2014 / December 4, 2014
Piagam Apresiasi dari SMA Plus Pembangunan Jaya, Jakarta, atas dukungan pada kegiatan Seni dan Budaya Sekolah. Received Appreciation Certificate from SMA Plus Pembangunan Jaya, Jakarta, for the company's support in the school's art and culture event. 6 Desember 2014 / December 6, 2014
1st Best Non Life Insurance Company dari Apparindo Obtained the top 15 in the category of Private Non-Listed Financial Companies from Apparindo.
2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
34
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Assalamualaikum Wr. Wb. Tahun ini merupakan tahun yang sangat menantang bagi Perusahaan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang hanya 5,02% menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia menggambarkan melambatnya ekonomi Indonesia. Bahkan perekonomian tahun 2014 ini mencatat pertumbuhan terendah dalam 5 tahun terakhir. Namun, justru dalam tantangan ini, Perusahaan mencatat kinerja yang baik sekali.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Assalamualaikum Wr. Wb. This year is a challenging year for the Company. The GDP growth of Indonesia reached only 5.01% based on the data of the Statistics Indonesia, illustrating the slowdown of the country’s economy. The 2014 economy was even the lowest in the past 5 years. However, it is amid this challenges that the Company has recorded excellent performance.
37
Atas kinerja yang baik ini, Dewan Komisaris mengapresiasi kerja keras Direksi beserta seluruh jajarannya, juga pegawai di berbagai tingkatan, di sepanjang tahun ini. Kerja keras berbagai pihak tersebut membuat Perusahaan siap menduduki tempat teratas dalam industri perasuransian Indonesia. Seperti kita ketahui, dari segi besarnya pangsa pasar (market share), pada tahun 2013, Perusahaan telah berhasil menduduki posisi ke 4 (empat) asuransi kerugian terbesar di Indonesia. Pencapaian ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan, mengingat Perusahaan masih di posisi ke-7 (ke tujuh) pada tahun 2012. Sedangkan tahun 2014 yang lalu, Perusahaan optimis dapat mencapai posisi ke 3 (tiga) terbesar atau Top Three dalam hal pangsa pasar industri asuransi kerugian di Indonesia.
For this excellent performance, the Board of Commissioners (BOC) appreciates the hard work of the Board of Directors (BOD) and all levels of the Management, including all employees, in this year. Their hard work has made the Company ready to reach the top position in the Indonesian insurance industry. As we know, in terms of the market share, in 2013 the Company was successful in reaching the position of the 4th biggest general insurance company in Indonesia. This achievement was the source of our pride, considering the Company was still in the 7th position in 2012. As of 2014, the Company was optimistic to have reached the 3rd biggest or Top Three in terms of market share in the general insurance industry of Indonesia.
Penilaian Kinerja Direksi
BOD Performance Assessment
Kinerja Direksi terutama diukur dari pencapaian target yang telah ditetapkan untuk tahun 2014. Seperti diketahui bersama, Perusahaan tahun 2014 ini menargetkan pertumbuhan dari segi pendapatan premi, jumlah aset dan profitabilitas yang berkelanjutan (sustainable profit growth).
BOD’s performance is particularly measured by the achievement of the 2014 targets. As we know, in 2014 the Company targeted to grow its premium revenue, assets and sustainable profitability.
Perkembangan ekonomi yang melemah membuat banyak perusahaan menunda ekspansi bisnis, seperti eksplorasi bagi perusahaan tambang, dan pembangunan sarana produksi baru bagi perusahaan di sektor manufaktur. Untuk itu, keberhasilan Direksi dalam memperkuat daya saing di pasar bebas, dan mempertahankan pangsa pasar di captive market dari serbuan perusahaan asuransi lainnya patut diapresiasi. Keberhasilan memperkuat dan menggunakan captive market sebagai daya dorong pertumbuhan premi tercermin dalam peningkatan signifikan hasil underwriting dan laba bersih Perusahaan.
The economic slowdown has forced many companies to postpone their expansions, such as conducting explorations for those in the mining sector, and construction of new production facilities for those in the manufacturing sector. Based on this situation, BOD’s success to strengthen the Company’s competitiveness in the free market, and maintain our control of the captive market from the intrusions of other insurance companies needs to be appreciated. The success to strengthen and utilize the captive market to serve as leverage for the premium revenue growth was reflected in the significant growth in the underwriting result and the net profit of the Company.
Dengan demikian, dari segi pertumbuhan pendapatan premi, jumlah aset dan profitabilitas, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mengelola perusahaan dengan baik, terlihat dari pencapaian target, yaitu pertumbuhan selama tahun 2014 dari segi pendapatan premi bruto 13%, kenaikan jumlah aset 12%, pertumbuhan hasil underwriting sebesar 32%, pertumbuhan hasil investasi 26% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 1248%. Pertumbuhan profitabilitas tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2013, dimana laba bersih mengalami penurunan akibat selisih kurs.
Thus, in terms of premium revenue, asset and profitability growth, the BOC considers the BOD has been successful in managing well the Company as shown in the achievements of this year’s targets, i.e. the gross premium revenue growth of 13%, the increase of assets by 12%, the growth of the net underwriting revenue of 32%, the growth of investment yield of 26%, and the net income growth of 1248%. The profitability in 2014 increased significantly compared to the net profit in 2013 that declined due to the currency loss.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
38
Untuk mencapai pertumbuhan profit yang berkelanjutan, Direksi menghadapi berbagai tantangan. Bila saat ini Perusahaan lebih banyak mengandalkan segmen korporat untuk pendapatan premi, di masa depan, Perusahaan harus menggali potensi segmen ritel secara lebih intensif. Segmen ritel yang berkembang pesat seiring dengan pembangunan dalam negeri, akan menjadi sumber pendapatan premi yang sangat potensial di masa depan.
To reach a sustainable profit growth, the BOD faced various challenges. The Company currently relies more on the corporate segment for its premium revenue, but in the future the Company must develop intensively the potential in the retail segment. The rapidly growing retail segment along with the country’s development will become a future potential premium revenue source.
Dalam rangka pembangunan dan penguatan segmen ritel ini dipandang bahwa Direksi sudah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menggunakan captive market sebagai daya dorong (leverage) untuk mempercepat pertumbuhan segmen ritel. Potensi pasar ritel di captive market cukup besar dan mampu memperkuat dan mempercepat pembangunan segmen ritel Perusahaan. Hal yang perlu dilakukan adalah inovasi produk terus-menerus untuk menjawab kebutuhan individu-individu di captive market ini.
In the context of developing and strengthening the retail segment, BOC considers that the BOD has taken the right steps in using the captive market as leverage to speed up the growth of the retail segment. The potential of the retail sector in the captive market is significant and able to strengthen and speed up the growth of the Company’s retail market share. The only thing that needs to be done is to continuously develop product innovations to respond to the needs of individuals in this captive market.
Dalam hal pelaksanaan Tata Kelola (GCG) sebagai pilar penting dalam menopang sustainability Perusahaan, Direksi dinilai telah melaksanakan GCG secara konsisten sesuai dengan arah perusahaan induk, yakni PT Pertamina (Persero). Perusahaan menggunakan PT Pertamina (Persero) sebagai panutan (role model) dalam hal pembangunan dan penerapan GCG, yang juga menjadi panutan di kalangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
In the implementation of Governance as an important pillar in supporting the Company’s sustainability, the BOC considers BOD to have implemented the GCG consistently in line with the guidelines of the parent company, i.e. PT Pertamina (Persero). The Company has used PT Pertamina (Persero) as the role model in the development and implementation of GCG. Even among state-owned companies, PT Pertamina (Persero) has become a role model in GCG.
Prospek Usaha dari Direksi
Business Prospect
Dewan Komisaris sepakat bahwa segmen ritel perlu digarap dengan serius sebagai sumber pendapatan premi yang sangat potensial. Karena itu, Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam percepatan pembangunan segmen ritel, terutama melalui pembukaan cabang-cabang dan kantor-kantor perwakilan di kota-kota tempat beroperasinya perusahaan-perusahaan yang menjadi captive market Perusahaan.
The BOC agrees that the retail segment needs to be seriously developed into a source of potential premium income source. For this reason, the BOC fully supports the steps taken by the BOD in speeding up the retail segment, particularly through the opening of branches and representative offices in big cities, which become the areas of operation of the captivemarket companies.
Namun, Direksi dipandang perlu meningkatkan inovasi produk dan sarana pendukungnya. Saat ini, pembangunan sarana pendukung masih perlu ditingkatkan. Bila pembangunan sarana pendukung itu berjalan dengan baik di tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris yakin bahwa kontribusi pendapatan premi dari segmen ritel akan meningkat pesat.
However, the BOD needs to increase product innovation and supporting facilities. Currently, the development of the supporting facilities still needs to be sped up. The BOC believes that if the development of the supporting facilities will be successful in the coming year, the premium contribution from the retail segment will also increase rapidly.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
39
Penerapan pasar bebas ASEAN yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan Asuransi Umum terbesar di dalam negeri, Perusahaan harus bisa memanfaatkan MEA untuk pertumbuhan Perusahaan dari segi pendapatan premi, jumlah asset dan profitabilitas yang keberlanjutan (sustainable profit growth). Dewan Komisaris memandang positif langkah yang diambil Direksi agar Perusahaan mencapai peringkat internasional sehingga bisa diterima dan berperan di pasar MEA. Walaupun potensi pasar dalam negeri masih sangat besar, namun Perusahaan juga perlu mempersiapkan diri untuk berperan sebagai pelaku pasar di era MEA, bukan hanya sekedar menjadi penonton.
The ASEAN free market is both a challenge and an opportunity for the Company. As one of the biggest insurance companies in this country, the Company has to be able to take advantage of this market for the growth of its premium revenue, assets and sustainable profitability. The BOC views positively the steps of the BOD to obtain international ratings for the Company that enables it to be accepted and play roles in the ASEAN Free Market. Even though the domestic market potential is still huge, but the Company also needs to get prepared to play a role in the era of the ASEAN Free Market, instead of only becoming a spectator.
Kinerja Komite-Komite
The Performance of Committees
Komite Audit telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di tahun pelaporan melalui pelaksanaan fungsinya sebagai kepanjangan tangan Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya Sistem Pengendalian Internal TPI, pelaksanaan audit internal dan eksternal. Sementara Komite Kebijakan Risiko telah memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan manajemen risiko telah konsisten dengan prinsip Tata Kelola dan Code of Conduct yang berlaku di Perusahaan.
The Audit Committee has carried out its roles and responsibilities well in the reporting year through doing its function as the extended arms of the BOC in ensuring the good implementation of TPI’s Internal Control System, internal and external audits. While the Risk Policy Committee has monitored the implementation of the risk management that was developed by the BOD, and ensured that the implementation of the risk management activities had been consistent with the GCG and the Code of Conduct principles in the Company.
Penutup
Closing
Mengingat makin besarnya tantangan yang akan dihadapi di tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris meminta Direksi dan segenap pegawai untuk bahu-membahu mengubah tantangan yang ada menjadi peluang, sehingga pencapaian Perusahaan yang sudah baik dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan selamat kepada Anda semua atas kinerja Perusahaan yang membanggakan.
Considering that the challenges are growing in the coming years, the BOC asks the BOD and all employees to jointly change the challenges into opportunities so that the Company’s excellent performance can be sustained and enhanced. On behalf of the BOC, I thank all of you for the excellent performance of the Company we are proud of.
Jakarta, 28 April 2015
Luhur Budi Djatmiko Presiden Komisaris / President Commissioner
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
40
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILES
LUHUR BUDI DJATMIKO Presiden Komisaris / President Commissioner (Sejak 11 Juli 2013 – saat ini / 11 July 2013 - now) Luhur Budi Djatmiko adalah pria kelahiran Madiun, 22 Januari 1956 dimana kedua orangtuanya berprofesi sebagai Guru di Maospati Madiun. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 di Universitas Brawijaya, Malang – Jawa Timur dan mengawali karirnya dengan PT Pertamina di bagian Keuangan. Tahun 1994 Beliau dipromosikan menjadi Kepala Anggaran UP II Dumai dan setahun kemudian dimutasi sebagai Kepala Akuntansi. Kemudian pada tahun 2004 PT Pertamina memberikan kepercayaan kepadanya menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI), dengan masa kerja 8 tahun hingga tahun 2011 akhirnya menjadi Chief Audit Executive. Pada tahun 2012 – 2014, beliau menjabat sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero). Luhur Budi Djatmiko is an Indonesian citizen, born in Madiun on 22 January 1956 when his parents worked as teachers in Masopati, Madiun. He earned a Bachelor of Economics in 1980 from Universitas Brawijaya, Malang, East Java, and stated his career with PT Pertamina’s Finance Department. In 1994, he was promoted to be the Head of Budget in UP II DUmain, and one year later he was transferred to be the Head of Accounting, and in 2004 he was promoted as the Head of Internal Control Unit (SPI) for 8 year-term up to 2011 when he finally became Chief Audit Executive. His dedication and loyalty have brought him to the position of Director of General Affairs in PT Pertamina (Persero) in 2012 until now.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
41
EDDY PORWANTO POO Komisaris / Commissioner (Sejak 12 Juni 2013 – saat ini / 12 June 2013 - now) Eddy Porwanto Poo adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Surabaya, 14 Juni 1968. Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Business jurusan Accounting & Finance dari Lewis & Clark College, Amerika Serikat, kemudian beliau meraih gelar Master of Business Administration dari University of Illinois di UrbanaChampaign, Amerika Serikat. Mengawali karirnya tahun 1993 di British American Tobacco Indonesia, Beliau kemudian melanjutkan karirnya di Reckitt Benckiser Indonesia sebagai Finance Director (1998 – 2003), General Motors Indonesia sebagai Chief Financial Officer (2003 – 2007), Garuda Indonesia sebagai Chief Financial Officer (2007 – 2010), dan Gold Mining Company sebagai President Director (2010 – 2012). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Delta Dunia Makmur Tbk. Eddy Porwanto is an Indonesian citizen, born in Surabaya on 14 June 1968. He earned a Bachelor of Science, majoring in Business Accounting & Finance, from Lewis & Clark College, US., and a Master of Business Administration from the University of Illinois in Urbana-Champaign, US. Starting his first career in 1993 in British American Tobacco, he moved on to Reckitt Benckiser Indonesia as Finance Director (1998-2003), General Motors Indonesia as Chief Financial Officer (2003-2010), Gold Mining Company as President Director (2010-2012), and now he is Operations Director in Northstar Group.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
42
MOHAMMAD RUDY SALAHUDDIN RAMTO Komisaris / Commissioner (Sejak 16 Agustus 2010 – 16 Agustus 2013 / 16 August 2010 - 16 August 2013) (Sejak 16 Agustus 2013 – saat ini / 16 August 2013 - now) Mohammad Rudy Salahuddin Ramto lahir di Jakarta tanggal 11 juli 1968. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1993, dan dua tahun kemudian meraih gelar Master of Engineering Management dari The George Washington University, Washington DC dan dilanjutkan dengan memperoleh gelar Doctor of Science (D.Sc) dalam bidang Engineering Management tahun 2002 dari universitas yang sama. Mengawali karirnya di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS pada tahun 1996, kemudian sejak tahun 2007 diperbantukan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berturut-turut sebagai Direktur Pengembangan Promosi (2007 – 2010, dan 2012 - 2014), Direktur Pameran dan Sarana Promosi (2010 - 2011) dan Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan (2011 – 2012). Adapun jabatan beliau saat ini adalah Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM. Mohammad Rudy Salahuddin Ramto is an Indonesian citizen, born in Jakarta on 11 july 1968. He earned his Undergraduate Degree in Civil Engineering in 1993 from the University of Indonesia, and two years later obtained a Master of Engineering Management from The George Washington University, Washington DC, and then a Doctor of Science (D.Sc) in Engineering Management in 2002 from the same university. Starting his career in the Ministry for National Development Planning/BAPPENAS, he was seconded to the Investment Coordinating Board (BKPM) in 2007. Currently, he is BKPM’s Director for Promotion Development.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
43
HILDA ROSSIETA Komisaris Independen / Indepedent Commissioner (Sejak 18 Agustus 2010 –18 Agustus 2013 / 18 August 2010 - 18 August 2013) (Sejak 18 Agustus 2013 – saat ini / 18 August 2013 - now) Hilda Rossieta adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Bogor, 21 November 1959. Beliau mulai menjabat sebagai Komisaris Independen di Tugu Pratama sejak pertengahan tahun 2010. Beliau aktif dalam kegiatan riset, pengajaran maupun konsultasi, khususnya dalam bidang tata kelola korporasi maupun publik, akuntansi, manajemen serta pasar modal. Selama menjabat sebagai Kepala Program sampai tahun 2013 yang lalu, beliau berhasil mengembangkan program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi di almamater beliau Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan menghasilkan 23 lulusan pertama Doktor Akuntansi dari Program tersebut. Disamping itu, beliau aktif melakukan publikasi penelitian bersama sejawatnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi – Akuntan (SE Ak) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984 dan mulai mengawali karirnya sebagai dosen di almamaternya tersebut. Pada tahun 1992, beliau menyelesaikan Master of Commercenya (MComm) pada The University of New South Wales, Australia. Selanjutnya, gelar Philosophy of Doctor (PhD) diperoleh dari Manchester Business School, The University of Manchester, England pada tahun 2006. Beberapa asosiasi profesi dimana beliau aktif berpartisipasi Antara lain: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), The British and Finance Association dan The American Accounting Association. Hilda Rossieta is an Indonesian citizen, born in Bogor on November 21, 1959. She has become TPI’s Independent Commissioner since mid 2010. She actively does researches, teaches and provides consultation, especially on good corporate governance, public accounting, management and capital market. During her term as Head of Accounting Post-graduate Studies Program of the University of Indonesia’s Economic Departement in 2013, she was able to develop the program and conferring doctorate degree in accounting to 23 first graduates. In addition, she and her colleagues actively conduct researches both in Indonesia and overseas. She earned her Bachelor in Economics, majoring in Accounting, from the Economic Department of the University of Indonesia in 1984, and started her career as a lecturer in the same university. In 1992, she obtained her Master of Commerce (Mcomm) from The University of New South Wales, Australia, and Philosophy Doctor (PhD) from Manchester Business School, The University of Manchester, England, in 2006. She is actively involved in some professional organizations, including Indonesian Accountants’ Association (IAI), The British and Finance Association and The American Accounting Association.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
44
LAPORAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Assalamualaikum Wr. Wb. Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia, dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkah dan bimbingan-Nya kami melaporkan kinerja yang membanggakan dari TPI pada tahun ini. Laba bersih tahun ini dalam dolar Amerika Serikat (USD) meningkat 174 % ke angka US$27,36 juta, sementara dalam Rupiah jumlah laba bersih tersebut juga sangat bagus, yakni Rp 361,84 miliar. Kenaikan signifikan dari laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan underwriting bersih sebesar 49% menjadi US$41, 88 juta.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Assalamualaikum Wr. Wb. Thanking God for all His blessings and guidance, we would like to report to you, stakeholders, about TPI’s performance in this year that all of us can be proud of. Our net profit in the US dollar has jumped 174% to US$27.36 million, while in Rupiah the net profit figure is also excellent, i.e. Rp 361.84 billion. This significant increase in the net profit was due to the rise of the underwriting income by 49% to US$41.88 million.
45
Kenaikan laba bersih dan pendapatan underwriting tersebut melebihi target dalam RKAP yang menargetkan perolehan laba bersih sebesar US$20,78 juta, dan pendapatan underwriting sebesar US$36,56 juta. Hasil yang menggembirakan ini tidak terlepas dari keberhasilan kami untuk memaksimalkan captive market, yakni perusahaan-perusahaan di bawah kelompok usaha PT Pertamina (Persero) dan di SKK Migas, sekaligus meningkatkan penetrasi di pasar lainnya.
The net profit and underwriting revenue increases are well above the targets of the Company’s Work Plan and Budget (RKAP), which were US$20.78 million in the net profit and US$36.56 million in the underwriting revenue. The promising performance was part and parcel of the Company’s success in maximizing the captive market, i.e. the market consisting of companies under PT Pertamina (Persero) and the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas), and also in penetrating other markets.
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), kami memang memiliki posisi yang kuat di kelompok usaha perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut. Ini karena kami memang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh PT Pertamina (Persero) dan anak-anak usahanya, yakni pemberian perlindungan risiko skala besar, seperti pada proyek-proyek minyak dan gas – suatu kekuatan yang menjadi kekuatan daya saing kami.
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), we have a strong position within the business group of that state-owned oil and gas company due to the fact that we have all the expertise needed by the company and its subsidiaries, i.e. providing big-scale insurance protections for oil and gas projects. This is our competitive edge.
Namun demikian, kami tidak membiarkan diri kami terlena, dan karena itu akan terus memperbesar pangsa pasar kami di pasar non-captive market. Hasilnya, Perusahaan berhasil menyeimbangkan pendapatan premi antara captive market dan pasar non-captive market, atau pasar lain. Tahun ini perolehan premi dari pasar lain meningkat 52,72% dari total pendapatan premi Perusahaan.
However, we did not let ourselves complacent and, therefore, we will continuously grow our market share in the non-captive market. As a result, the Company was able to balance the portion of its premium revenues from the captive market and the non-captive market or other markets. This year, the portion of the revenues earned from the other markets increased by 52.72% of the total premium income of the Company.
Kebijakan Strategis
Strategic Policy
Perusahaan terus konsisten dengan kebijakan strategisnya, yakni memaksimalkan potensi pertumbuhan di captive market, sambil terus melakukan ekspansi di pasar-pasar lain. Sejalan dengan kebijakan strategis ini, kami akan terus memaksimalkan pertumbuhan di sektor korporat dengan memperluas penetrasi kami di perusahaan-perusahaan di bawah kelompok usaha PT Pertamina (Persero) dengan membuka cabang dan kantor perwakilan di kota-kota yang menjadi wilayah kerja PT Pertamina dan anak-anak perusahaannya, seperti Surabaya, Bandung, Medan, Balikpapan, Semarang dan Palembang. Untuk pasar-pasar lain, kami terus melakukan penetrasi dengan memasuki segmen korporat melalui pricing yang kompetitif dan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tertanggung.
The Company was consistent with its strategic policy, namely maximizing the growth potential of the captive market, while continuously expanded to the other markets. In line with this strategic policy, we kept maximizing the growth in the corporate segment by expanding our presence in the companies under the business group of PT Pertamina (Persero) through opening branches and representative offices in the cities that become the work areas of PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, such as in Surabaya, Bandung, Medan, Balikpapan, Semarang, and Palembang. For the other markets, we continuously penetrated the corporate segment through providing competitively priced packages and product innovations to meet the needs of the customers.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
46
Selain memaksimalkan pertumbuhan di sektor korporat, kami juga mulai terus menyusun kekuatan di segmen ritel, karena potensi sektor ini sangat besar. Pengembangan segmen ritel ini juga memanfaatkan posisi kami yang kuat di captive market, dengan menggarap pasar ritel dari para pegawai dari PT Pertamina (Persero) dan anak-anak usahanya, dan juga para pegawai dari para kontraktor dan vendor dari perusahaan-perusahaan tersebut, maupun dari perusahaan-perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Aside from the corporate segment, we also strengthened our presence in the retail segment as this segment had a huge growth potential. The development of this retail segment also took advantage of our strong position in the captive market, which provided us with an access to the employees of PT Pertamina (Persero) and of its subsidiaries, and also of their contractors and vendors, and the employees of the Production Sharing Contractors of the SKK Migas.
Sementara di pasar non-captive, kami melihat potensi pertumbuhan segmen ritel ini sangat besar, terutama karena penetrasi asuransi ritel di Indonesia masih sangat rendah. Ini bisa dilihat dari data yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan bahwa dari 18% penduduk Indonesia yang sudah paham asuransi, ternyata hanya 12% saja yang membeli produk asuransi.
Meanwhile, in the non-captive markets, we saw a huge potential for the growth of the retail segment, particularly due to the fact that the retail insurance companies’ penetration is still very low in Indonesia, as can be seen in the data of the Financial Services Authority (OJK) that stated that of the 18% of Indonesian population who have understood insurance, only 12% of them purchased insurance products.
Untuk memperkuat pertumbuhan sektor ritel inilah maka kami telah membentuk grup baru di dalam organisasi Perusahaan, yakni Special Underwriting yang akan mengembangkan lini-lini usaha baru (SBU), termasuk lini usaha asuransi kesehatan, personal lines dan financial lines. Kami juga terus membangun sistem keagenan, dan terus melakukan sosialisasi tentang sistem tersebut, sambil terus melakukan rekrutmen agen-agen baru. Sejalan dengan semua ini, kami terus mengembangkan produk-produk ritel baru sesuai dengan kebutuhan para pegawai di captive market kami. Selain itu, kami juga membangun kerja sama dengan pihak perbankan untuk mengembangkan lini produk bancassurance.
To strengthen the growth of the retail segment, we have formed a new group in our organization, namely the Special Underwriting team, which was tasked to develop new business lines, including health insurance, personal lines, and financial lines. We had also developed an agency system and would introduce the system, while continuing new agent recruitment. In line with all of these, we continuously developed retail products based on the needs of the employees in the captive market. In addition, we forged cooperation with banks to develop bancassurance products.
Kebijakan strategis lain adalah memaksimalkan pendapatan dari investasi, dengan penerapan manajemen risiko di bidang investasi secara konsisten. Dalam kebijakan manajemen risiko ini kami memetakan sejumlah risiko yang melekat (inherent), mengkaji ulang risikorisiko yang terdapat dalam risk register, dan mengelola risiko-risiko tersebut. Untuk risikorisiko tertinggi (Top Risks), kami mengkaji ulang setiap 3 (tiga) bulan. Selain itu, kami terus mengatur komposisi investasi kami dalam mata uang Rupiah dan mata uang dolar Amerika Serikat (USD) sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Another strategic policy is to maximize the income from investment by implementing the risk management in the investment activities consistently. In line with this risk management policy, we had identified some inherent risks, assess the risks in the risk register, and managed those risks. For the top risks, we did the assessment quarterly. In addition, we continuously structured the composition of our investment in the Rupiah and US dollar in order to get the maximum returns.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
47
Tantangan
Challenges
Pertumbuhan ekonomi global yang melemah, terutama dari mitra dagang Indonesia seperti China dan Jepang, serta negara-negara di zona Uni Eropa, berdampak pada penurunan berbagai permintaan dari negara-negara tersebut, yang disusul dengan anjlognya harga berbagai komoditas ekspor. Data dari Commodity Market Monthly yang dikeluarkan IMF menunjukkan bahwa harga minyak mentah dunia untuk Spot Crude pada November 2014 sudah turun 26% dari harga di tahun 2013. Demikian pula harga komoditas ekspor lainnya seperti batubara, besi dan karet, yang anjlok masing-masing 26%, 46%, dan 41%. Sedangkan harga minyak kelapa sawit yang juga menjadi andalan ekspor kita pun turun sebesar 13%.
The slowing down of the global economy, particularly in Indonesia’s trading partners such as China and Japan, and other countries in the European Union zone, have resulted in the declining trend in those countries’ demands for Indonesia’s commodity export products, and, therefore, pressured the prices of the products. Based on the data released by the IMF’s Commodity Market Monthly, the price of the Spot Crude in November 2014 declined 26% from the price in 2013. The same trend occurred in the prices of other export commodities, such as coal, iron, rubber, which dropped respectively 26%, 46%, and 41%. The price of palm oil, which is our other export commodity, also plummeted 13%.
Kondisi seperti ini tentu mempengaruhi kinerja segmen pasar korporasi yang menjadi andalan TPI sehingga ekspansi di segmen ini mendapatkan tantangan yang besar. Beruntung dalam segmen pasar korporasi masih terdapat sejumlah sektor yang masih bertumbuh, seperti telekomunikasi, pelabuhan, jalan raya, pembangkit listrik dan penerbangan, sehingga Perusahaan dapat memanfaatkan pertumbuhan di sektor-sektor tersebut.
This condition affected the performance of the corporate sector, on which TPI relied on so that the expansion in this segment faced a big challenge. Fortunately, in the corporate segment, some sectors still showed growths, such as the telecommunications, ports, roads, power plant and airline sector, so that the Company could take advantage of these sectors’ growths.
Di segmen ritel, ekspansi kami ke luar captive market menghadapi tantangan yang tidak ringan, karena adanya proteksi di pasar tersebut, seperti adanya keberpihakan kepada perusahaan asuransi dari sesama grup usaha, atau misalnya keberpihakan perusahaanperusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada perusahaan asuransi yang juga berstatus BUMN. Meski demikian, kami tidak kecil hati dan akan terus memperluas penetrasi kami.
In the retail segment, our expansion to the non-captive market faced a big obstacle due to the protection of this market, such as the preferential treatment given to an insurance company that belongs to the same group of businesses, or the treatment rendered by stateowned companies to another state-owned insurance company. In spite of all of these, we don’t lose hope and will continue to penetrate this market.
Di bidang investasi, tekanan terhadap mata uang Rupiah sebagai dampak dari pengaruh keadaan ekonomi dan politik dalam dan luar neger memberikan tantangan yang besar. Defisit neraca pembayaran ditambah dengan penghentian stimulus ekonomi (Quantitative Easing) Amerika Serikat makin menekan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Nilai kurs pun bergejolak, dari kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp12.189 per USD pada akhir tahun 2013, turun ke Rp11.969 pada akhir Juni 2014, dan Rp12.440 di akhir tahun 2014.
In the investment sector, the pressures on the Rupiah due to the impacts of economic and political condition in this country as well as overseas have become a huge challenge. The current account deficit and the tapering off by the Fed have pressured the value of Rupiah against the US dollar. The Rupiah exchange rate were volatile, as shown by the BI median rate of Rp 12,189 per US dollar as of the end of 2013, which dropped to Rp 11,969 in June 2014, and Rp 12,440 as of the end of 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
48
Gejolak nilai tukar itu masih ditambah dengan masalah politik yang muncul di tahun 2014. Terjadinya dua politik besar, Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden, sempat menciptakan ketidakpastian, yang pada gilirannya menambah faktor risiko dalam investasi. Ini semua merupakan tantangan besar bagi dunia usaha, termasuk industri perasuransian. Berkat kebijakan strategis dan pelaksanaannya yang konsisten, kami bersyukur bahwa kami telah melewati tahun ini dengan baik.
The volatility of the exchange rate was worsened by the political issues that emerged in 2014. The two big political events taking place, i.e. the election of the House of Representative’s members and the Presidential Election, created uncertainty, which in turn added the risk factor in investment. This situation posed a big challenge for the business sector, including the insurance sector. Due to our strategic policy and its consistent implementation, we passed this year with positive results.
Prospek usaha
Business Prospect
Indonesia masih merupakan pasar yang prospektif bagi industri perasuransian. Pertama-tama, penetrasi asuransi atau persentase premi terhadap Produk Domestik Bruto ([PDB) masih sangat rendah, yakni kurang dari 2%, jumlah pemegang polis asuransi pun masih 12% dari jumlah penduduk. Ini artinya, masih terdapat ruang yang sangat besar bagi perusahaan asuransi untuk bertumbuh. Ditambah dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 1/SEOJK.07/2014 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan, akan membuka pasar baru bagi perusahaanperusahaan asuransi.
Indonesia still becomes a potential market for the insurance industry. First of all, the insurance penetration or the percentage of premium revenue to the GDP is still very low, i.e. less than 2%, while the percentage of policy holders is still 12% of the total population. In other words, there is still spacious room for growth for the insurance companies. In addition, the Financial Services Authority’s (OJK’s) policy through the Circular Letter Number 1/SEOJK.07/2014 on the Implementation of the Education to Increase Financial Literacy is expected to open new markets for insurance companies.
Kedua, program pembangunan infrastruktur dalam skala besar yang akan dimulai oleh Pemerintah Indonesia, seperti pembangunan rel kereta api di lima pulau besar, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua, serta pembangunan pelabuhan dan jalan, akan mengerakkan perekonomian, membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan golongan kelas menengah. Semua ini memperbesar peluang pertumbuhan premi, baik di segmen korporat maupun segmen ritel. Karena itu sudah tepat dan sudah tiba saatnya bahwa TPI mulai membangun kekuatan di sektor ritel dan tetap mempertahankan posisinya di sektor korporasi.
Secondly, big-scale infrastructure development programs started by the Government of Indonesia, such as the construction of railways in five big islands, i.e. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Java, and Papua, and the development of ports and roads, will generate the economy, open job opportunities, and nurture the growth of the middle class. All these factors potentially grow premium revenues both in the corporate segment and the retail segment. For this reason, TPI has taken the right decision in strengthening its presence in the retail sector, while maintaining its position in the corporate sector.
Ketiga, berlakunya pasar bebas ASEAN atau yang sering disebut sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada bulan Desember 2015 akan membuka pasar ASEAN bagi perusahaan asuransi Indonesia.
Thirdly, the implementation of the ASEAN free market in December 2015 will open the ASEAN markets to Indonesian insurance companies. As the four biggest insurance company in Indonesia,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
49
Sebagai perusahaan asuransi umum yang masuk 4 besar di Indonesia, TPI yakin akan dapat memberikan layanan reasuransi kepada negara-negara ASEAN seperti Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Untuk itu, dalam tahun 2015 kami akan berusaha untuk mendapatkan peringkat (rating) internasional, minimal mendapatkan rating A-, yang merupakan rating yang dapat diterima oleh pemangku kepentingan (stakeholders).
TPI is confident to be able to provide reinsurance services to ASEAN countries, such as Myanmar, Cambodia, Laos, and Vietnam. For this reason, in 2015 we will try our best to obtain international rating of a minimum Arating, which will enable us to be accepted by all stakeholders.
Singkat kata, TPI merasa percaya diri dan sudah tiba saatnya untuk menjadi yang teratas di sektor perasuransian, dan mempersiapkan diri untuk memaksimalkan terbukanya pasar ASEAN melalui produk-produk reasuransi.
In short, TPI is confident and believes that now is the time for the Company to be the Top insurance company, and that it should get prepared to maximize the opening of the ASEAN market for offering its reinsurance products.
Penerapan Tata Kelola
GCG Implementation
Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), TPI telah melaksanakan semua sistem tata kelola (GCG) yang diterapkan di seluruh anak perusahaan BUMN minyak dan gas tersebut. Tiap tahun sistem dan pelaksanaan GCG di TPI mendapatkan penilaian dari perusahaan induk. Tahun 2014 ini, TPI mendapatkan award “Best Chief Risk Officer” dari PT Pertamina (Persero), sedangkan penerapan GCG kami telah dianggap paling cepat perbaikannya. Oleh karena itu sejak tahun 2013 kami mendapatkan penghargaan “Early Improvement” dalam penerapan kinerja operasional ekselen dari induk perusahaan. Untuk tahun 2015, kami akan meningkatkan kinerja GCG sehingga mendapatkan penilaian “Good Performance”.
As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), TPI has implemented the GCG system that is being implemented by all subsidiaries of that state-owned oil and gas company. Every year, the GCG system and implementation in TPI is assessed by the parent company. In 2014, TPI achieved the “Best Chief Risk Officer” award from PT Pertamina (Persero), and was awarded for the quick improvement in the GCG implementation. Since 2013, TPI had achieved “Early Improvement” award in the implementation of the excellent operational performance from the parent company. For 2015, we will increase our GCG with the aim to obtain the “Good Performance” result.
Salah satu pencapaian penting dalam penerapan GCG di tahun 2014 adalah selesainya sistem Whistle Blowing System pada bulan Desember, dan segera disosialisasikan dan diterapkan. TPI percaya bahwa dengan mulai berjalannya Whistle Blowing System ini maka pelaksanaan GCG di segenap jajaran akan berlangsung dengan lebih baik dan konsisten.
One of the important achievements in the GCG implementation in 2014 was reflected in the completion of the Whistle Blowing System in December, which will be introduced and implemented soon. TPI believes that by the implementation of the Whistle Blowing System the GCG implementation in all levels will work effectively and consistently.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
50
Penutup
Closing Statement
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungan dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan seluruh jajaran pegawai di TPI dan segenap anak perusahaannya. Dengan semakin merapatkan barisan, kita semua semakin percaya diri menyatakan bahwa sudah tiba saatnya bagi TPI untuk menjadi yang teratas kembali.
On this occasion, we would like to express our greatest gratitude to all Shareholders, BOC members and employees in TPI and our subsidiaries for their supports. By working hand in hand, we will be more convinced that the time has come for TPI to be the Top insurance company again.
Jakarta, 28 April 2015
Yasril Y. Rasyid Presiden Direktur / President Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
51
profil direksi
DIRECTORS’ PROFILE
Yasril Y. Rasyid Presiden Direktur / President Director (14 Maret 2013 – saat ini / 14 March 2013-now) Yasril Y. Rasyid adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 8 Juni 1959. Beliau memperoleh S1 jurusan Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1984, dan menjadi lulusan pertama Ajun Ahli Asuransi Indonesia sektor kerugian dengan gelar AAAI(K) dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) pada tahun 1992, dan kemudian meraih gelar profesi Ahli Asuransi Indonesia atau AAIK pada tahun 2011. Beliau juga menyelesaikan berbagai pendidikan non-formal, antara lain di bidang asuransi, komputer, SDM, dan manajemen. Memulai karirnya sebagai Staff Management Construction di PT Elmes Epsion (1983-1984), Executive Trainee di TPI (1984-1986). Beliau pernah menduduki berbagai jabatan di TPI, dari Kepala Seksi, Kepala Bagian, Kepala Divisi, sebelum diperbantukan di Tugu Reinsurance Broker, London, sebagai Deputy General Manager (1996-1998), dan kemudian dipanggil kembali ke TPI sebagai Direktur Muda Umum (1998-Juni 2000), Staf Ahli Direksi TPI (Juni-Agustus 2000), dan Direktur Pemasaran dan Umum (September 2000-Agustus 2003) sekaligus menjabat sebagai Komisaris di PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, dan PT Pratama Mitra Sejati. Kemudian, pada September 2003-Agustus 2004, Beliau diangkat sebagai Konsultan (Advisor) Asuransi pada Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas), dan kemudian Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Kresna Pratama pada Agustus 2004, sebelum diangkat sebagai Presiden Direktur TPI pada Maret 2013. Yasril Y. Rasyid is an Indonesia citizen, born in 8 June 1959. He earned an undergraduate degree in Industrial Technology from the Bandung Institut of Technology (ITB) in 1984, and among the first graduates as Ajun Ahli Asuransi Indonesia majoring in Loss Protection from The Indonesian Insurance Institute (AAMAI) in 1992, and earned a professional insurance certificate AAIK in 2011. He also completed several nonformal education in various fields, including in insurance, computer, human resources, and management. He started his career as Staff in Management Construction in PT Elmes Epsion (1983-1984), Executive Trainee in TPI (1984-1986). He previously had various positions in TPI from Sub-section Head, Section Head, Division Head, prior to being seconded to Tugu Reinsurance Broker, London, as Deputy General Manager (1996-1998), and summoned back to TPI as Direktur Muda Umum (1998-Juni 2000), Expert Staff to TPI Board of Directors (June-August 2000), and Director of Marketing and General Affairs (September 2000-August 2003) while at the same time became Commissioner in PT Tugu Kresna Pratama, PT Tugu Interindo, and PT Pratama Mitra Sejati. In September 2003-August 2004, he was appointed Insurance Adviser in the Upstream Oil and Gas Regulatory Agency (BP Migas), and President Director of PT Asuransi Tugu Kresna Pratama in August 2004 prior to being assigned as TPI President Director in March 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
52
SIGIT SUCIPTOYONO Direktur Pemasaran / Marketing Director (14 Maret 2013 – saat ini/ 14 March 2013-now) Sigit Suciptoyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 2 Juli 1956. Dia meraih S1 bidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta pada 1993, dan memulai karirnya di TPI sebagai karyawan Administrasi Engineering pada tahun 1982, dan dipromosikan menjadi Kepala Seksi (Kasi) Underwriting Aneka, di Divisi Non Marine pada tahun 1988. Beliau mengembangkan karir seluruhnya di TPI dan menduduki berbagai jabatan dari Kepala Bagian hingga Manager hingga Group Head. Namun pada tahun 20062008, Beliau sempat berkarir di PT. Staco Jasa Pratama General Insurance sebagai Direktur Teknik, dan kemudian kembali ke TPI sebagai Group Head hingga akhirnya menjadi Marketing Director. Sigit Suciptoyono is an Indonesian citizen, born in Bandung on 2 July 1956. He earned an undergraduate degree in Economics from the Economic Faculty of Universitas Krisnadwipayana, Jakarta in 1993, and started his career in TPI as Engineering Administration Staff in 1982, and being promoted to the Miscellaneous Underwriting Section Head at the Non Marine Division in 1988. He developed his career in TPI and occupied various positions from Section Head to Manager and Group Head. In 2006-2008, he moved to PT. Staco Jasa Pratama General Insurance as Technical Director, and then returned to TPI as Group Head prior to being appointed Marketing Director.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
53
Hendroyono Direktur Keuangan dan Jasa Korporat/ Financial & Corporate Services Director (20 April 2012, sekarang/ 20 April 2012, now) Hendroyono adalah Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 9 November 1959. Beliau mendapatkan S1 jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1985. Pada tahun 1997, Beliau meraih MSc. in Accounting dari University of Illinois, Amerika Serikat. Mengawali karirnya di Bagian Akuntansi Keuangan Pertamina Daerah Kalimantan pada 1987, dan sebelum ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Jasa Korporat TPI, Beliau menjabat Vice President Enterprise Risk Management di Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko di PT Pertamina (Persero). Hendroyono is an Indonesian citizen who was born in Yogyakarta on November 9, 1959, and completed his undergraduate study majoring in accounting in the Economic Department of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1985. In 1997, he obtained MSc. in Accounting from the University of Illinois, the USA. He started his career in the Financial Accounting Section at Pertamina Kalimantan Region in 1987, and prior to being appointed as Finance and Corporate Service Director of TPI, he had served as Vice President Enterprise Risk Management at the Investment Planning and Risk Management in PT Pertamina (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
54
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Kiri - Kanan / Left - Right Mohammad Rudy Salahuddin Ramto - Komisaris / Commissioner Luhur Budi Djatmiko - Presiden Komisaris / President Commissioner Hilda Rossieta - Komisaris Independen / Independent Commissioner Eddy Purwanto Poo - Komisaris / Commissioner
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
55
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Kiri - Kanan / Left - Right Hendroyono - Direktur Keuangan dan Jasa Korporat / Financial & Corporate Services Director Yasril Y. Rasyid - Presiden Direktur / President Director Sigit Suciptoyono - Direktur Pemasaran / Marketing Director
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
56
PROFIL GROUP HEAD GROUP HEAD PROFILEs
Berdiri / Up Kiri - Kanan / Left - Right Weanny Komar - Network Group Head Nova Priyanti - Special Underwriting Group Head M. Ali Isa Nugroho - Consumer Group Head Agus Trihananto - Energy Group Head Fadlil Iswahyudi - Reinsurance Group Head Duduk / Down Kiri - Kanan / Left - Right Basuni - Accounting Group Head Dadang Sunandar - Internal Audit Group Head Hedi Hudayana - Corporate Group Head Ruswan Noviandi J.S. - Non Marine Underwriting Group Head Syaiful Azhar - Marine & Aviation Underwriting Group Head
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
57
PROFIL GROUP HEAD
GROUP HEAD PROFILEs
Berdiri / Up Kiri - Kanan / Left - Right Khusnun Arief - Syariah Insurance Group Head Samuel Korintus - Portfolio & Risk Management Group Head Hendroyono - Energy Pertamina Group Head
Duduk / Down Kiri - Kanan / Left - Right Agung Hirawan - Claim Group Head Ronny Suhendi - Corporate Secretary Group Head Sophiana Widiastutie - IT Group Head Budi P. Amir - HRD & GA Group Head Mustopo Sendhang Dradjat - Corporate Planning Group Head Harry Setyadi - Treasury & Investment Group Head
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
58
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
ANALISIS DAN DISKUSI MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
a. Tinjauan Operasi
a. Operational Review
a.1. Tinjauan Perekonomian
a.1. Economic Review
Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,1%, tahun ini, atau merupakan pertumbuhan terendah dalam 5 (lima) tahun terakhir. Ini semua tidak lepas dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh tekanan pada neraca pembayaran yang masih mengalami defisit, melemahnya nilai tukar rupiah, serta dampak dari pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang sempat menimbulkan gejolak di masyarakat. Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai rupiah turun 1,74% di tahun 2014, sementara defisit transaksi berjalan pada keseluruhan tahun 2014 sebesar 3,02% dari PDB atau US$25 miliar.
The Indonesian economy recorded a 5.1% growth in this year, or the lowest growth in the past 5 years due to both internal and external factors. The internal factor was influenced by pressures on the current account deficit, the weakening of the Rupiah, and the legislative and presidential elections that created tension among the people. Based on the data of Bank Indonesia (BI), the value of the Rupiah declined 1.74% in 2014, while the current account deficit was 3.02% of the GDP or at US$25 million.
Indikator Indicator
2014
2013
5,1%
5,78%
Rp11,878*
Rp10,445**
Tingkat Inflasi Inflation Rate
8,36%***
8,38%***
Suku Bunga BI / BI Rate
7,50%****
7,75%****
Produk Domestik Bruto (PDB) / GDP Nilai Tukar Rupiah per US$ / Rupiah to US$ Exchange Rate
Catatan / Note : *Data kurs rata-rata dari Kementerian Keuangan. / Based on the median exchange rate of the Ministry of Finance. **Rata-rata kurs Rupiah dari BI / BI average Rupiah exchange rate ***Data BPS / Data of The Statistics Indonesia ****Posisi BI Rate per Akhir Tahun / BI Rate position by the end of the year
Faktor eksternal yang besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia adalah melemahnya pertumbuhan mitra dagang utama, yakni Tiongkok dan Jepang. Data dari Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) menunjukkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu sepanjang 2014 adalah 7,4%, yang merupakan angka terendah dalam 24 tahun terakhir.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
The external factor that had greatly influenced the Indonesian economy was the slowing down of the economies of the country’s main trading partners, i.e. China and Japan. Based on the data of the National Bureau of Statistics of China, the country’s GDP grew 7.4% or the lowest in the past 24 years.
61
Tahun lalu ekonomi Tiongkok tumbuh 7,7%. Sementara pertumbuhan ekonomi Jepang yang terjerumus dalam resesi dengan mencatat penurunan PDB sebesar 1,6% di triwulan ketiga tahun ini, setelah mengalami penurunan tajam sebesar 7,3% di triwulan sebelumnya, pada triwulan IV hanya mampu tumbuh pada 2,2%, menurut data dari Kantor Kabinet Jepang. Kelesuan ekonomi di dua mitra dagang utama Indonesia itu tentu berdampak pada penurunan permintaan produk-produk ekspor Indonesia, yang pada gilirannya berdampak besar pada kinerja perusahaan-perusahaan di dalam negeri, terutama sektor pertambangan, perkebunan, dan manufaktur.
The Chinese economy in the previous year grew 7.7%. Meanwhile, the growth of the Japanese economy, which had dropped into recession by recording GDP at 1.6% in the 3rd quarter of this year after experiencing a sharp decline of 7.3% in the previous quarter, only grew 2.2% in the 4th quarter according to the data of the Japanese Cabinet Office. The sluggish growths of the economies of the two Indonesian trading partners had certainly impacted the demand for the country’s export products, which, in turn, affected significantly the performance of domestic companies, particularly those in the mining, agriculture, and manufacture sectors
Namun, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Pendapatan per Kapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan menjadi Rp41,81 juta di sepanjang 2014, atau naik Rp3,53 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, dampak pelemahan Rupiah menjadikan Pendapatan per Kapita tahun ini justru turun jika dikonversikan ke dolar AS, yakni menjadi US$3.531,45, atau turun US$3.669,75 dibandingkan tahun 2013.
However, amid the economic slowdown, the Statistics Indonesia (BPS) revealed that the capita income of the Indonesian population increased to Rp 41.81 million in 2014, or rose by Rp 3.53 million compared to that in the previous year. Nevertheless, the impact of the weakened Rupiah made this year’s per capita income in the US dollar value dropped to US$ 3,531.45 or a decline by US$3,669.75 compared to that in 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
62
Adanya pertumbuhan Pendapatan per Kapita dalam mata uang Rupiah ini merupakan hal yang menggembirakan, karena itu berarti bahwa penduduk Indonesia masih punya daya beli yang cukup. Apalagi di tengah lesunya sejumlah sektor, seperti konstruksi dan pertambangan, terdapat sektor-sektor yang masih bertumbuh, yakni industri pengolahan yang bertumbuh 4,63%, dan pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 4,18%. Bagi sektor industri asuransi, semua ini berdampak positif pada pertumbuhan sektor perasuransian, karena kegiatan pembangunan pabrik, pembelian alat-alat berat untuk pabrik, serta pengangkutan produk pengolahan membutuhkan perlindungan asuransi.
The per capita income growth in the Rupiah value brought hope, as it means that the people still had relatively good purchasing power. In addition, amid the weakening performance of some sectors, such as the construction and mining sectors, some others were still growing, particularly in the processing, agriculture, forestry and fishery sectors that grew respectively 4.63% and 4.18%. All of these factors brought positive impacts on the insurance industry, as all manufacturing activities, purchases of heavy equipment for factories, and the use of transportation means to ship finished products required insurance protection.
a.2. Tinjauan Kondisi Industri Asuransi
a.2. Insurance Industry Review
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pertumbuhan premi industri asuransi pada 2014 mencapai 40,9%, atau Rp237,7 triliun, naik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 9%. Adapun pertumbuhan tertinggi terjadi pada asuransi sosial sebesar 566,4%, atau mencapai Rp63,2 triliun. Sementara klaim asuransi juga mengalami kenaikan sebesar 40% menjadi Rp145,9 triliun.
Based on the data of the Financial Services Authority (OJK), the premium growth of the insurance industry in 2014 reached 40.9% to Rp 237.7 trillion, or an increase compared to the previous year’s growth of 9%. The highest growth was experienced by the social insurance, which grew 566.4%, to Rp 63.2 trillion. At the same time, the insurance claims also rose 40% to Rp 145.9 trillion.
Untuk sektor asuransi umum, data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperlihatkan bahwa premi bruto asuransi umum sepanjang tahun ini mencapai Rp56,1 triliun atau naik 17,7% jika dibandingkan dengan angka di 2013 yang mencapai Rp46,8 triliun. Sementara itu, premi bruto reasuransi umum tumbuh 10,5% menjadi Rp3,6 triliun atau tumbuh. Sedangkan klaim bruto pada reasuransi umum naik sebesar 31% menjadi Rp1,78 triliun dari Rp1,36 triliun di tahun 2013. Peningkatan luar biasa terjadi di hasil underwriting yang naik 21,35% menjadi Rp216 miliar, dari Rp178 miliar di tahun 2013.
In the general insurance sector, the data of the Association of the General Insurance Companies of Indonesia (AAUI) shows that the general insurance industry’s premium revenue reached Rp 56.1 trillion in this year, or a 17.7% increase compared to the 2013 figure that reached Rp 46.8 trillion. Meanwhile, the gross premium of the general reinsurance industry grew 10.5% to Rp 3.6 trillion. However, the gross claims of the general reinsurance industry increased 31% to Rp 1.78 trillion from Rp 1.36 trillion in 2013. The significant increase occurred in the underwriting results that was up 21.35% to Rp 216 billion from Rp 178 billion in 2013.
Pertumbuhan terbesar dikontribusikan lini usaha asuransi surety bond (penjaminan) sebesar 105%. Disusul kenaikan lini usaha asuransi energi 33,7%. Namun, secara nominal pertumbuhan terbesar dibukukan lini usaha asuransi properti (harta benda) sebesar Rp3,4 triliun.
The biggest growth was contributed by the insurance business line of surety bond that grew 105%, followed by the energy insurance that rose 33.7%. However, in nominal value the biggest growth was booked by the property insurance that reached Rp 3.4 trillion.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
63
Lini usaha properti kembali mendominasi perolehan premi bruto, yakni Rp16 triliun. Sekaligus mengalahkan lini usaha motor yang selama 5 tahun berturut-turut berada di atas lini usaha property dalam hal perolehan premi bruto. Tahun ini premi bruto yang diperoleh lini usaha motor adalah sebesar Rp15,8 triliun. Sementara itu, klaim bruto sepanjang tahun lalu tercatat Rp23,5 triliun atau naik 28,6% dibanding tahun sebelumnya Rp18,29 triliun. Kenaikan klaim tertinggi periode tersebut terjadi pada lini usaha asuransi surety bond sebesar 417,3%.
The property insurance business line dominated again the gross premium revenue growth by reaching the total amount of Rp 16 trillion. This increase exceeded the growth of the automotive insurance business line, which had been bigger in the past 5 years than the property insurance. This year’s gross premium obtained by the automotive insurance was Rp 15.8 trillion. Meanwhile, the gross claims in this year reached Rp 23.5 trillion or up 28.6% compared to Rp 18.29 trillion in the previous year. The highest claim increase in the period took place in the surety bond insurance that grew 417.3%.
Lini Usaha Asuransi Umum Penyumbang Premi Bruto Tertinggi Biggest Contributor of Gross Premium 1.
Lini Usaha Properti / Property Insurance
2.
Lini Usaha Motor / Automotive Insurance 28,6%
3.
Lini Usaha Personal Accident & Asuransi Kesehatan / Personal Accident & Health Insurance
29,1%
16,6%
Angka densitas (premi bruto/jumlah penduduk) dan angka penetrasi (premi bruto/GDP) juga menunjukkan nilai positif. Densitas Asuransi Jiwa hingga 2014 tercatat sebesar Rp458.980 naik dibanding November 2013 Rp426.530. Angka penetrasi Asuransi Jiwa sebesar 1,26% naik 1,17% dibandingkan 2013. Meski demikian, densitas Asuransi Umum sampai November 2014 justru turun menjadi Rp174.090 turun dibanding November 2013 Rp 175.000. Angka penetrasi Asuransi Umum sebesar 0,48% atau stagnan dibanding 2013.
The figures of insurance density, i.e. the amount of gross premium divided by the number of population, and the insurance penetration, i.e. the amount of the gross premium divided by the GDP, also showed positive signs. Life insurance’s density in 2014 was recorded at Rp 458,980, or growing compared to Rp 426,530 as of November 2013. The penetration of the Life Insurance amounting to 1.26% increased 1.17% from that in 2013. However, the density of the General Insurance as of November 2014 dropped to Rp 174,090 compared to Rp 175,000 in November 2013.The penetration of the General Insurance industry was 0.48% or stagnant compared to that in 2013.
Pertumbuhan densitas yang signifikan terjadi pada densitas Asuransi Komersial yang sampai November 2014 mencapai Rp633.070, atau naik dibanding November 2013 Rp601.530. Sementara angka penetrasi Asuransi Komersial tercatat sebesar naik 1,74% dibandingkan 2013 1,65%.
A significant density growth occurred in the Commercial Insurance sector, which reached Rp 633,070 as of November 2014, or an increase compared to Rp 601,530 in November 2013. Meanwhile, the penetration of the Commercial Insurance sector was also up 1.74% compared to 1.65% in 2013.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
64
a.3. Tinjauan Kinerja TPI
a.3. TPI Performance Review
Kinerja TPI tidak terlepas dari berbagai faktor tersebut, seperti pertumbuhan GDP, dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Kinerja berbagai segmen usaha di TPI juga menjadi bagian dari kinerja industri perasuransian nasional secara keseluruhan. Dalam kondisi perekonomian yang menantang, TPI tahun ini fokus pada peningkatan di 4 (empat) aspek:
On one hand, TPI’s performance could not be separated from the above factors, such as the growths of GDP and some economic sectors of the country. On the other hand, the performance of TPI’s various business segments also became part of the performance of the national insurance sector as a whole. In this challenging economic situation, this year TPI focused on the growths of 4 aspects:
1. 2. 3. 4.
1. Premiun revenue increase 2. Asset growth 3. Profitability increase 4. Sustainability strengthening
Peningkatan premi; Pertumbuhan aset; Peningkatan profitabilitas; Peningkatan aspek Keberlanjutan Perusahaan (Sustainability).
Strategi yang dijalankan untuk mencapai pertumbuhan di empat aspek tersebut adalah dengan memperluas pasar-pasar baru di luar captive market. Langkah yang diambil untuk menjalankan strategi ini adalah dengan membentuk satu organisasi baru Special Underwriting, yang ditugaskan untuk memperluas pasar baru, terutama di segmen ritel. Sejalan dengan ini, Perusahaan juga terus mengembangkan kantor cabang, kantor agen (agency office).
To achieve the growths of the four aspects, TPI implemented the strategy of the expansion to new markets outside the captive market. To implement this strategy, the Company establihsed a new organization, i.e. the Special Underwriting, which has been assigned to expand to new markets, particularly in the retail segment. Consequently, the Company also continuously grew its branch offices and agency offices.
Tahun ini Perusahaan terus membangun sistem keagenan sehingga dapat efektif menarik agen-agen baru. Sistem tersebut mencakup sistem insentif dan sistem pelatihan untuk agen. Sejalan dengan ini, TPI akan memulai sosialisasi sistem keagenan sebagai ujung tombak dalam perluasan pasar baru, terutama segmen ritel. Hingga akhir tahun ini TPI memiliki total 6 kantor cabang, yakni di Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang, dan Balikpapan, dan 1 kantor jaringan di Hong Kong.
This year, the Company developed an agency system so as to be more effective in attracting new agents. The system covered insentive system and agent training system. In line with this, TPI would start introducing its agency system as the generator for the new market expansion, particularly in the retail segment. By the end of the year, TPI had 6 branch offices in Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang, and Balikpapan, and 1 network office in Hong Kong.
S trategi Strategy
Fokus lebih besar ke segmen ritel / More focus on the retail segment Optimalisasi segmen korporat / Optimizing the corporate segment
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
65
Penguatan segmen ritel ini tidak berarti bahwa TPI bergeser dari fokusnya di segmen korporat. Sampai saat ini, segmen korporat merupakan kontributor premi terbesar untuk TPI. Ini disebabkan oleh adanya captive market yang besar. Sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), captive market yang besar itu terdiri dari semua anak perusahaan di bawah perusahaan induk, juga perusahaanperusahaan mitra kerja di kelompok usaha PT Pertamina (Persero), termasuk juga para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di SKK Migas.
The strengthening of the retail segment did not mean that TPI shifted its focus from the corporate segment. As of now, the corporate segment still constituted the biggest premium revenue contributor for TPI due to the presence of a huge captive market. As a subsidiary of PT Pertamina (Persero), the huge capitive market consisted of all subsidiaries and SKK Migas’s production sharing contractors.
Kinerja TPI 2014 TPI Performance in 2014
174%
Laba Bersih naik Net profit was up 174%
7,52%
Pendapatan Premi Netto naik Premium nett was up 7.52%
3,18%
Klaim 2014 naik Claims in 2014 were up 3,. 8%
49,28%
Pendapatan Underwriting Bersih naik Underwriting result was up 49.28%
Strategi Perusahaan tahun ini membuahkan hasil positif. Tahun ini TPI mencatat kinerja yang sangat baik dalam perolehan laba bersih yang meningkat 174% menjadi US$27,36 juta dari US$10.00 juta di tahun sebelumnya. Pendapatan premi netto naik sebesar 7,52% menjadi US$57,28 juta, sedangkan premi bruto naik 0,75% menjadi US$253,87 juta dari US$251,97 juta di tahun sebelumnya.
This year’s strategy of the Company resulted in positive results, as shown in its excellent performance in the net profit that had increased 174% to US$27.36 million from US$10.00 million in the previous year. The net premium revenue was up 7.52% to US$57.28 million, while the gross premium revenue surged 0.75% to US$253.87 million from US$251.97 million in the previous year.
Premi diterima oleh Perusahaan bersumber dari Pertamina, AP Pertamina, SKK Migas dan lain-lain. Pada tahun 2014, Kontributor terbesar premi diterima berasal dari kelompok Lain-lain yaitu sebesar 58% dari total keseluruhan Premi diterima TPI. Premi diterima dari kelompok lain-lain ini mengalami tren menaik dari tahun 2012 dibandingkan Premi yang diterima dari Pertamina, AP Pertamina dan SKK Migas.
The premium revenue of the Company came from PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, SKK Migas, and other sources. In 2014 the biggest contributor to the premium revenue originated from other sources that amounted to 58% from TPI’s total premium. The premium from these sources had experienced an upward trend since 2012 compared to the the premium from PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, and SKK Migas.
Berikut gambar Kontribusi Premi diterima tahun 2012, 2013, 2014
The following charts show the premium contributions in 2012, 2013, 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
66
2014
usd (ribu/T HOU SAND) premi diterima PRE M I U M E ARN E D
2014
LAIN-LAIN/OTHERS 133,445, 58% AP PERTAMINA 24,568, 10%
SKK MIGAS 26,995, 12%
PERTAMINA 46,081, 20%
premi diterima P R EMIUM E ARNED
2013
2013
usd (ribu)
2012
usd (ribu )
AP PERTAMINA 21,763, 11%
LAIN-LAIN/ OTHERS 107,939, 53%
SKK MIGAS 24,639, 12%
2012
SKK MIGAS 21,394, 13% PERTAMINA 50,388, 24%
PERTAMINA 41,380, 25%
Dari semua unit usaha TPI, kontributor premi terbesar adalah dari Asuransi Kelautan dan Penerbangan, khususnya kontribusi dari Marine Cargo Insurance, sedangkan kontributor premi terbesar adalah dari Asuransi Properti. Pendapatan premi Perusahaan sebagian besar tetap berasal dari captive market, yakni antara 80%-90%.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
premi diterima PRE M I U M E ARN E D
AP PERTAMINA 19,528, 12%
LAIN-LAIN/ OTHERS 81,324, 50%
The biggest contribution of premium from all TPI’s business units orginated from the Marine and Aviation Insurance, parrticularly from the Marine Cargo Insurance, while the second biggest contributor of premium came from the Property Insurance.
67
Kinerja Satuan Bidang Usaha TPI Performance of TPI Business Units Total Pendapatan Premi Total Premium Revenue
Bidang Usaha Segment
Total Klaim Total Claims
2014
2013
Asuransi Energi Energy Insurance
29,137,101
31,079,098
16,362,108
9,473,185
Asuransi Engineering Engineering Insurance
11,359,675
8,830,315
4,786,028
7,500,930
75,396,414
85,339,037
12,294,738
22,640,934
108,057,516
75,542,453
13,604,956
13,687,443
Kontra Garansi Bank Suretyship
90,751
55,494
1,388
13,181
Asuransi Lain-lain Other Insurance
28,221,753
49,186,272
21,144,746
11,721,926
Asuransi Kesehatan Health Insurance
1,607,406
1,934,930
1,046,806
2,066,869
Asuransi Kelautan dan Penerbangan Marine and Aviation Insurance Asuransi Properti Property Insurance
2014
2013
Asuransi Syariah Sharia Insurance Segmen Jasa Service
Rasio profitabilitas TPI TPI Profitability Ratio Rasio/Ratio
2014
2013
Laba terhadap Aset/Return on Asset
3.67%
1.46%
12.69%
5.19%
Laba terhadap Ekuitas/Return on Equity
9.88%
3.80%
Margin Laba Kotor/Profit Margin
39.42%
15.37%
Laba terhadap Investasi/Return on Investment
Prospek ke Depan
Propects
Tren industri asuransi ke depan akan semakin baik, mengingat berbagai program pembangunan infrastruktur akan mulai dijalankan oleh Pemerintah. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa terdapat ruang fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015 sebesar Rp230 triliun dari hasil optimalisasi pajak dan penurunan harga minyak. Ruang fiskal sebesar itu akan cukup untuk memacu pembangunan sektor infrastruktur dan menggerakkan perekonomian.
The future trend of the insurance industry will be more promising, considering that various infrastructure development programs will be carried out by the Government. The data of the Ministry of Finance shows that there is a fiscal space of Rp 230 trillion in the 2014 Amended State Budget (APBN-P) due to the tax optimalization and the decline of oil price. Such amount of fiscal allocation will be able to speed up and generate the economy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
68
Dengan prospek pembangunan yang cerah itu, industri asuransi memiliki peluang untuk terus bertumbuh, baik dalam angka densitas maupun angka penetrasi. Optimisme ini didasarkan pada fakta bahwa angka densitas dan penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Segmen korporasi diperkirakan akan terus menguat, sedangkan segmen ritel terus bertumbuh, meskipun masih jauh di bawah segmen korporasi, baik dalam pengumpulan premi maupun pendapatan underwriting.
Due to this bright development prospect, the insurance industry has an opportunity to continue its growth both in the density and penetration figures. This optimism is based on the fact that the density and penetration figures of insurance are stll low in Indonesia. The corporate segment is expected to remain strong, while the retail segment will continue to grow, although the size will still be below that of the corporate segment both in terms of the premium generation and the underwriting results.
Dengan adanya tren positif, TPI yakin bahwa sudah tiba saatnya bagi Perusahaan untuk berada di tingkat teratas dalam industri asuransi di Indonesia. The positive trend has convinced TPI that the time has come for the Company to head for the Top position in the insurance industry in Indonesia. Memperhatikan semua faktor tersebut, ke depannya TPI akan tetap konsisten dengan kebijakan untuk melakukan optimalisasi segmen korporat, sambil memberikan fokus yang lebih besar pada segmen ritel. Artinya, Perusahaan akan terus membentengi dan menggarap captive market-nya yang merupakan sumber pendapatan premi terbesar untuk segmen korporat, sementara terus menambang potensi premi untuk segmen ritel di captive market tersebut, termasuk dengan strategi pricing dan pemberian nilai tambah kepada klien. Ini semua dilakukan sambil terus memperluas pasar-pasar baru di luar captive market. Dengan segala tren positif ini, TPI yakin bahwa sudah tiba saatnya bagi Perusahaan untuk berada di tingkat teratas dalam industri asuransi di Indonesia.
Taking all these factors into account, TPI will remain consistent with the policy of optimalization of the corporate segment, while providing bigger attention to the retail segment. In other words, the Company will continue to safeguard and develop the corporate segment, which constitutes the biggest premium contribution, while persistently developing premium potential in the retail segment that is present in the corporate segment by applying a good pricing strategy and giving more added value to the clients. All of these efforts will be carried out by continuing its expansion in new markets outside the captive market. With all of these positive trends, TPI is fully confident that the time has come for it to head towards the Top position in the Indonesian insurance sector.
Selain itu, TPI akan terus mempersiapkan diri untuk menyambut era pasar bebas ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada Desember 2015. Berlakunya MEA merupakan peluang bagi TPI yang merupakan salah satu perusahaan asuransi umum besar. Sektor usaha yang akan dibidik adalah bisnis reasuransi di negara-negara ASEAN. Untuk itu, kini TPI membidik peringkat internasional, setidaknya peringkat A-, sehingga kemampuan keuangan Perusahaan dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders) industri perasuransian di regional ASEAN. Dengan demikian, TPI akan berkembang tidak saja menjadi yang teratas di Indonesia tapi juga suatu saat di ASEAN.
In addition, TPI will continue its preparation to welcome the ASEAN free trade era that will start in December 2015. The impementation of the free market constitutes an opportunity for TPI, which is one of the biggest general insurance companies. The Company will target the reinsurance business sector in ASEAN countries. For this reason, TPI is currently targeting to obtain an international financial strength rating of at least A- rating, which will enable the Company to be accepted by all stakeholders in the ASEAN insurance industry. Thus, TPI will become not only the Top insurance company in Indonesia but also in ASEAN.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
69
tinjauan keuangan Financial Review 1. Aset
1. Asset
Pada akhir tahun 2014, jumlah aset Perusahaan naik 9,88% menjadi US$746,13 juta dari posisi tahun sebelumnya sebesar US$679,08. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan di aset tak berwujud dan aset tetap, dan aset lancar, masing-masing sebesar 21% dan 11,5%. Bila dibandingkan dengan RKAP yang ditetapkan untuk tahun 2014 yang sebesar US$587,41 Juta, maka aset Perusahaan mencapai 127,02% dari RKAP.
By the end of 2014, the Company’s assets were up 9.88% to US$746.13 million from the previous year’s position of US$679.08. The increase was due to the rise in the value of intangile assets and fixed assets, and current assets by respectively 21% and 11.5%. Compared to the amount of assets as projected in the Company’s 2014 Work Plan and Budget (RKAP) of US$587.41 million, this year’s assets reached 127.02% of the RKAP.
Tabel Aset TPI / TPI Assets (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Investasi
276,905,229
258,837,245
6.98
304,826,680
91
Investments
Aset Lancar
432,005,255
388,670,913
11.15
236,441,639
183
Current Assets
Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
24,364,468
20,003,718
21.0
27,471,381
89
Fixed Assets & Intangible Assets
Aset Lain-lain
12,858,200
11,565,419
11,20
18,665,574
69
Other Assets
Jumlah
746,133,152
679,077,295
9.88
587,405,274
127
Total
Keterangan
Description
Catatan: *Angka-angka di 2013 di Tinjauan Keuangan ini disajikan kembali. The figures are taken from the Financial Statement that has been restated.
1.a. Investasi
1.a. Investment
Realisasi Investasi Perusahaan pada tahun 2014 naik 6,98% menjadi US$276,90 juta dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya sebesar US$258,84 juta. Bila dibandingkan dengan RKAP tahun 2014 yang sebesar US$304,83 juta, maka realisasi terhadap RKAP pada tahun ini mencapai 90,84%. Berikut ini adalah uraian investasi di tahun 2014 yang menyebabkan kenaikan realisasi dari tahun sebelumnya, dan pencapaian RKAP 2014:
The Company’s realized investment in 2014 was up 6.98% to US$276.90 million compared to the realization in the previous year of US$258.84 million. Compared to the investment in the 2014 RKAP amounting to US$304.83 million, this year’s realized investment reached 90.84% of the RKAP. The detail of the investment realization in 2014 and the RKAP were elaborated below:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
70
•
Deposito Berjangka Tahun ini, Perusahaan lebih banyak menempatkan investasinya pada deposito berjangka,kenaikan sebesar 32% dari US$91,78 juta menjadi US$121,15 juta. Hal ini disebabkan karena di sepanjang tahun 2014 suku bunga deposito berjangka cukup tinggi. Dibandingkan dengan RKAP 2014 yang sebesar US$78,23 juta, penempatan pada instrument deposito berjangka adalah 154,87%, atau mencapai US$121,15 juta.
•
Time Deposit This year, the Company put more investment in the time deposits, which caused an increase of 32% from US$91.78 million to US$121.15 million, due to the high interest rate of the time deposits in 2014. Compared to the projection of the 2014 RKAP, which amounts to US$78.23 million, the investment in time deposit reached 154.87% or US$121.15 million.
•
Efek-Efek Penempatan pada instrument Efek-Efek pada tahun ini menurun sebesar 12,58% menjadi US$116,72 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penjualan reksadana dan obligasi yang tenornya relatif panjang untuk menangkap peluang di pasar (realized gain) dan menempatkannya ke instrumen investasi dengan tenor lebih pendek (deposito, reksadana pasar uang, saham). Secara keseluruhan, penempatan pada instrument efek-efek mencapai 62,58% dari RKAP 2014. Berikut ini adalah penempatan dana pada Efek-Efek:
•
Securities This year’s investment in securities declined 12.58% to US$116.72 million, which was caused by the sale of mutual funds and bonds with relatively long maturity period to obtain the realized gain and place the funds to instruments with shorter maturity period, such as time deposit, money market mutual funds and stocks. The overall investments in securities reached 62,58% of the 2014 RKAP. The overall investment in securities reached 62.58% of the projection of the RKAP 2014. The investments in securities are elaborated below:
1. Penempatan pada instrumen Saham pada tahun ini mencapai US$12,05 Juta, naik sebesar 35,41% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya; 2. Penempatan pada instrumen Obligasi pada tahun ini mencapai US$90,45 Juta turun sebesar 5,45% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya. 3. Penempatan pada instrumen Reksadana tahun ini mencapai US$14,22 Juta turun sebesar 50,90% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.
1. The investment in the stocks reached US$12.05 million, up 35.41% compared to the amount in the previous year; 2. The investment in bonds reached US$90.45 million, down 5.45% compared to the previous year’s amount; 3. The investment in the mutual funds reached US$14.22 million, down 50.90% compared to the amount of the previous year.
•
Penyertaan Langsung tahun ini naik 0,17% dari tahun sebelumnya, dan menjadi US$1,36 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan nilai penyertaan pada PT Reasuransi Maipark Indonesia Dibandingkan dengan RKAP 2014, penyertaan langsung tahun ini mencapai 16,77%
•
Direct placement was up 0.17% to US$1.36 million from that in the previous year due to the placement in PT Reasuransi Maipark Indonesia. Compared to the figure of the RKAP, this year’s direct placement reached 16.77%.
•
Investasi pada Entitas Asosiasi tahun ini naik 26,24% menjadi US$28,38 juta dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan porsi penyertaan investasi pada PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Investasi pada tahun ini mencapai 136,11% dari RKAP 2014.
•
The investments in the Affiliated Companies rose 26.24% to US$28.38 million from that in the previous year due to the increased investment in PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. This year’s investment was 136.11% of the figure of the 2014 RKAP;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
71
•
Investasi Properti tahun ini turun 4,18% menjadi US$9,31 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh depresiasi. Investasi Properti tahun ini adalah 83,25% dari RKAP 2014.
•
The investment in property was down 4.18% to US$9.31 million compared to that in the previous year due to depreciation. This year’s investment in property was 83.25% of the figure of the 2014 RKAP.
Tabel Portfolio Investasi / Investment Portfolio (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Deposito Berjangka
121,152,840
91,773,490
32
78,226,890
155
Time Deposits
Efek-efek
116,721,859
133,519,768
(12.58)
186,488,182
63
Marketable Securities
Penyertaan Langsung
1,355,525
1,353,259
1.48
8,084,038
17
Direct Participation
Investasi pada Entitas Asosiasi
28,378,071
22,478,915
26.24
20,848,721
136
Investment in Associates
Investasi Properti/ Investment in Property
9,305,934
9,711,813
(4.18)
11,178,849
83
Investment in Property
Jumlah
276,905,229
258,837,245
6.98
304,826,680
91
Total
Portfolio
Description
Catatan: *Angka-angka di 2013 di Tinjauan Keuangan ini disajikan kembali.
•
Proporsi Investasi / Investment Proportion
Investasi property/ Investment in property 3.36 % Penyertaan langsung/ Direct placement 0.48 %
Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investment in Affiliates 10.25 %
INVES TA S I INVES T ment
2014
Deposito Berjangka/ Time Deposit 43.75 %
Efek-Efek/ Securities 42.15 %
Deposito Berjangka/ Time Deposit 35.46 %
Efek-Efek/ Securities 51.58 %
I N VES TA S I I N VE S T ment
2 01 3
Investasi pada Entitas Asosiasi/ Investment in Affiliates 8.68 %
Penyertaan langsung/ Direct placement 0.52 %
Investasi property/ Investment in property 3.75 %
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
72
1.b. Aset Lancar
1.b. Current Assets
Tahun ini realisasi Aset Lancar mengalami kenaikan sebesar 11,15% menjadi US$432,01 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan signifikan di piutang premi bersih, piutang reasuransi, yang masing-masing naik 17,96% dan 49,34%. Peningkatan piutang premi bersih dibandingkan tahun sebelumnya dan 192,89% dari RKAP 2014 diantaranya dikarenakan banyaknya premi yang masuk di bulan Desember 2014. Peningkatan piutang reasuransi diantaranya dikontribusikan oleh peningkatan claim settlement diakhir tahun. Pencapaian Aset Lancar tahun ini terhadap RKAP mencapai 182,71%.
This year’s realization of the Current Assets grew 11.15% to US$432.01 million due to the significant surge in the net premium receivables and reinsurance receivables, which were respectively up 17.96% and 49.34%. The net premium receivables rose 192.89% from the previous year due to, among others, big amount of premium booked in December 2014. The increase of the reinsurance receivables were contributed by, among others, the rise in the claim settlements by the end of the year. This year’s Current Assets were 182.71% of the figure in the 2014 RKAP.
Tabel Aset Lancar / Current Assets (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Kas dan Bank
13,842,132
14,259,406
(2.93)
12,495,367
(2.93)
Cash and Banks
Piutang Premi- Bersih
89,905,530
76,222,034
17.96
46,609,277
17.95
Premium Receivables - Net
Piutang Reasuransi Bersih
25,473,356
17,056,740
49.34
24,634,220
49.34
Reinsurance Receivables - Net
Piutang Lain-lain
10,120,067
9,786,217
3.41
1,063,760
3.41
Other Receivbales
Aset Reasuransi
292,664,170
271,346,517
7.86
151,639,015
7.86
Reinsurance Assets
Jumlah
432,005,255
388,670,913
11.15
236,441,639
11.15
Total
Keterangan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Description
73
1.c. Aset Tetap & Aset Tak Berwujud
1.c. Fixed Assets & Intangibe Assets
Pada tahun ini jumlah Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud meningkat sebesar 21,92% menjadi US$25,26 juta. Peningkatan aset tetap terutama dikontribusikan oleh peningkatan pada meubel dan perabotan kantor, dengan dibukanya 5 kantor cabang baru tahun 2014. Bila dibandingkan dengan RKAP, Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud mencapai 85%.
This year’s amount of the Fixed Assets and Intangible Assets increased 21.92% to US$25.26 million. The increase of the fixed assets was due to mainly the value contributed by furniture and office equipment, and the opening of 5 new branch offices in 2014. Compared to the figure in the 2014 RKAP, this year’s Fixed Assets and Intangible Assets constituted 85%.
Tabel Aset Tetap / Fixed Assets (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Gedung Kantor
2,252,645
2,272,818
(0.89)
2,295,985
98
Office Buildings
Kendaraan Bermotor
6,685,260
6,603,286
1.24
8,048,620
83
Vehicles
Meubel dan Perabot Kantor
1,966,386
1,392,329
41.23
2,977,418
66
Office Furniture
Mesin dan Peralatan Kantor
1,398,634
1,593,294
(12.22)
2,007,029
70
Office Machines and Equipment
Peralatan Komputer
2,644,146
2,425,912
9.00
3,999,233
66
Computer Equipment
Aset Dalam Penyelesaian
1,271,979
471,604
169.71
1,607,815
79
Construction in Progress
Sewa Guna Usaha Kendaraan
14,575,426
10,499,117
38.83
15,355,767
95
Lease Vehicle
Total Aset Tetap
30,794,476
25,258,360
21.92
36,291,866
85
Total Property and Equipment
Akumulasi Penyusutan & Amortisasi
12,066,756
11,102,219
8.69
14,772,164
82
Accumulated Depreciation and Amortization
Nilai Buku
18,727,720
14,156,141
32.29
21,519,702
87
Book Value
Keterangan
Description
1.d. Aset Lain-lain
1.d. Other Assets
Pada tahun 2014, Aset Lain-lain mengalami kenaikan 11,18% menjadi US$12,86 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya tagihan kelebihan pembayaran pajak, dan kenaikan biaya dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan. Dibandingkan RKAP 2014, pencapaian Aset Lain-lain adalah 68,69%.
In 2014, Other Assets surged 11.18% to US$12.86 million due to the Claim for Tax Refund and the increased Prepaid Taxes and Deferred Tax Assets. Compared to the 2014 RKAP, the achievement of the Other Assets were 68.69%.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
74
Tabel Aset lain - lain / Other Assets (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Aset Lain-Lain
2,406,742
1,674,844
43.70
3,516,356
68
Other Assets
Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak
1,866,909
2,144,699
(12.95)
3,279,036
57
Claim for Tax Refund
Pajak Dibayar Dimuka
332,025
245,411
35.29
260,959
127
Prepaid Taxes
Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka
3,544,790
2,541,261
39.49
6,124,811
58
Prepaid Expenses and Advances
Aset Pajak Tangguhan
4,707,734
4,959,204
(5.07)
5,484,411
86
Deferred Tax Assets
Jumlah
12,858,200
11,565,419
11.18
18,665,574
69
Total
Keterangan
Description
2. Liabilitas
2. Liability
Jumlah Liabilitas TPI tahun ini naik 8,06% menjadi US$514,63 juta. Dibandingkan dengan RKAP 2014, maka total liabilitas tahun ini mencapai 143,96%.
This year’s amount of liabilities increased 8.06% to US$514.63 million. Compared with the 2014 RKAP, this year’s amount of liabilities reached 143.96%.
Liabilitas TPI / TPI Liabilities (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Estimasi Klaim
265,780,409
241,234,386
10.18
126,243,350
47
Estimated Claims
Cadangan atas Premi Belum Merupakan Pendapatan
104,362,406
112,755,061
(7.44)
101,858,686
102
Unearned Premium Reserve
Utang Reasuransi
99,662,896
87,928,418
13,35
47,769,590
209
Reinsurance Payables
Liabilitas Lainnya
44,822,565
34,316,970
30.61
81,612,017
55
Other Liability
Jumlah
514,628,276
476,234,835
8.06
357,483,643
144
Total
Keterangan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Description
75
2.a. Estimasi Klaim
2.a. Estimated Claims
Estimasi Klaim adalah jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi Klaim pada tahun ini naik 10,18% menjadi US$265,78 juta dari US$241,23 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh belum diselesaikannya klaim-klaim besar, seperti Premier Oil Natuna (offshore), Petronas Carigali Ketapang II LTD (offshore), Total EP (Offshore), Sele Merangin Raya Dua (Offshore), PGN (offshore) dan Transportasi Gas Indonesia (offshore), Lion Mentari (aviation) Pertamina (OSB Cilacap, Marine Hull).
The Estimated Claims are the amounts to be shouldered due to the existence of claims that are still under the settlement process, including claims that have occurred but not yet reported. This year’s Estimated Claims rose 10.18% to US$265.78 million from US$241.23 million in the previous year. The surge was due to the fact that big claims had not been settled, such as the claims from Premier Oil Natuna (offshore), Petronas Carigali Ketapang II LTD (offshore), Total EP (offshore), Sele Merangin Raya Dua (Offshore), PGN (offshore), and Transportasi Gas Indonesia (offshore), Lion Mentari (aviation) Pertamina (OSB Cilacap, Marine Hull).
2.b. Premi Belum Merupakan Pendapatan
2.b. Unearned Premium
Cadangan atas Premi Belum Merupakan Pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada periode akuntansi. Hingga 31 Desember 2014, Premi Belum Merupakan Pendapatan mengalami penurunan sebesar 7,44% menjadi US$104,36 juta dari US$112,76 juta di tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh penurunan tren rasio klaim terhadap premi selama tiga tahun terakhir.
Unearned Premium Reserves were part of premiums that have not yeen recognized as revenue due to the fact that their coverage periods were still within the accounting period. As of December 31, 2014, the amount of Unearned Premium revenue dropped 7.44% to US$104.36 million from US$112.76 million in 2013 due to the decline in the trend of the claim ratio to the premium in the past 3 years.
2.c. Utang Reasuransi
2.c. Reinsurance Payables
Utang Reasuransi merupakan perubahan kewajiban kepada reasuradur selama periode asuransi. Peningkatan jumlah Utang Reasuransi berdampak positif pada arus kas dalam kegiatan operasi. Pada akhir tahun 2014, Utang Reasuransi mengalami kenaikan sebesar 13,34% menjadi US$99,66 juta dari US$87,93 juta di tahun sebelumnya.
The Reinsurance Payables constituted the change of liabilities to the reinsurer in the insurance period. The increased amount of the Reinsurance Payables has a positive impact on the operational cashflow. By the end of 2014, the amount of the Reinsurance Payables rose 13.34% to US$99.66 million from US$87.93 million in the previous year.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
76
2.d. Liabilitas Lainnya
2.d. Other Liabilities
Liabilitas Lainnya pada tahun ini naik 30,61% menjadi US$44,82 juta dari US$34,32 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya Premi DitangguhkanBersih sebesar US$1,80 juta, dan Utang Lainlain sebesar 33,97% menjadi US$5,26 juta dari US$3,93 juta di tahun sebelumnya.
Other Liabilities by the end of the year rose 30.61% to US$44.82 milloin from US$34.32 million in the previous year. The increase was due to the existence of the Deferred Premium – nett amounting to US$1.80 million, and Other Liabilities of 33.97% to US$3.93 million from the previous year.
3. Ekuitas
3. Equity
Pada akhir tahun 2014, jumlah Ekuitas mengalami 14,13% menjadi US$231,50 juta dari tahun sebelumnya. Kenaikan Ekuitas ini terutama disebabkan oleh penurunan jumlah kerugian yang belum direalisasikan atas efekefek keuangan dari US$4,42 juta di tahun 2013 menjadi US$801,56 pada tahun 2014. Selain itu terdapat kenaikan Saldo Laba yang belum dicadangkan sebesar 8,16% menjadi US$339,48 juta. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, total ekuitas tahun ini mencapai 100,69% seiring dengan peningkatan pencapaian laba bersih tahun berjalan TPI yang lebih tinggi dari RKAP 2014.
By the end of 2014, the amount of equities surged 14.13% to US$231.50 million from the previous year’s amount. The increased equity was due to the decline in the amount of losses that had not been realized on financial securities from US$4.42 million in 2013 to US$801.56 in 2014. In addition, there was still an increase of unappropriated profit of 8.16% to US$339.48 million. Compared to the 2014 RKAP, the total equity of this year reached 100.69% in line with the net profit for the year that was higher than the 2014 RKAP.
Ekuitas TPI / TPI Equities (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Modal Saham
78,148,103
78,148,103
-
78,148,103
100
Share Capital
Tambahan Modal Disetor
(2,748,756)
(2,748,756)
-
(2,748,756)
100
Additional Paid in Capital
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
(38,997,328)
(38,445,418)
1.44
(50,911,612)
77
Translation adjustments
Kerugian yang Belum Direalisasi atas EfekEfek yang Tersedia untuk Dijual - Bersih
(801,550)
(4,415,127)
(81.85)
(32,971)
2431
Unrealized losses on available-for-sale marketable securities - net
Penyesuaian Sehubungan dengan Penerapan PSAK 10
(188,999,150)
(188,999,150)
-
(188,999,150)
100
Adjustments related to implementation of SFAS 10
Saldo Laba yang telah dan belum Dicadangkan
384,897,096
359,296,808
7.13
394,460,018
98
Appropriated and Unappropriated Retained Earnings
Kepentingan NonPengendali
6,461
6,000
7.68
6,000
93
Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas
231,594,876
202,842,460
14.13
229,921,632
101
Total Equity
Keterangan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Description
77
4. Pendapatan
4. Income
Tahun ini jumlah pendapatan TPI naik 6,67% menjadi US$111,29 juta dari US$93,12 juta di tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Underwriting dan Pendapatan Usaha Lainnya. Sementara Beban Underwriting justru menunjukkan penurunan.
TPI’s income in this year rose 6.67% to US$111.29 million from US$93.12 million in the previous year. This increase was due to the rise of the Underwriting Income and Other Operational Income, while the Underwriting Expenses declined.
Pendapatan TPI / TPI Income (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Pendapatan Underwriting
68,361,289
60,422,322
13.14
67,334,184
98
Underwriting Income
Beban Underwriting Bersih
(26,484,865)
(32,369,723)
(18.18)
(30,774,110)
86
Underwriting Expenses - Net
Pendapatan Underwriting Bersih
41,876,424
28,052,599
49.28
36,560,074
115
Underwriting Income - Net
Bagian Laba Bersih entitas Asosiasi
2,724,680
2,422,724
12.46
3,100,395
88
Net Profit of Affiliated Companies
Pendapatan Investasi
13,156,175
25,077,837
(47.54)
12,374,835
106
Investmet Income
Pendapatan Usaha Lainnya
11,654,276
9,518,987
22.43
11,295,433
103
Other Operating Revenue
Jumlah
111,287,979
93,124,746
6.67
99,890,811
110
Total Fixed Assets
Keterangan
Description
4.1. Pendapatan Underwriting
4.1. Underwriting Income
Pendapatan Underwriting TPI tahun ini meningkat 13,14% menjadi US$68,36 juta dari US$60,42 juta pada tahun sebelumnya. Kenaikan Pendapatan Underwriting ini terutama disebabkan kenaikan Pendapatan Premi netto sebesar 7,52% menjadi US$57,28 million, dan kenaikan komisi neto sebesar 55,0% menjadi US$11,08 juta. Sementara pendapatan dari Premi Bruto naik 0,76% menjadi US$253,88 juta.
TPI’s Underwriting Income in this year increased 13.14% to US$68.36 million from US$60.42 million in the previous year due to mainly the increase in the Net Premium Income amounting to 7.52% to US$57.28 million, and the rise of the Net Commisson of 55.0%% to US$11.08 million. Meanwhile, the income from the Gross Premium was slightly up 0.76% to US$253.88 million.
Sementara dari sisi Beban Underwriting Bersih terjadi penurunan sebesar 18,18% menjadi US$26,48 juta atau 86.06% dari RKAP 2014 yang diantaranya dikontribusikan oleh penurunan beban underwriting di Anak Perusahaan (TIC) seiring dengan strategi TIC dengan menghentikan bisnis employee compensation yang loss ratio-nya tinggi, sehingga Pendapatan underwriting - bersih tahun ini menjadi US$41,88 million, atau naik sebesar 49,28%. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Pendapatan underwriting bersih mencapai 114.54%.
Meanwhile, in terms of the Net Underwriting Expenses, there was a decline of 18.18% to US$26.48 million, or 86.06% of the 2014 RKAP. The decline was due to the drop in the underwriting expenses of TPI’s subsidiary, TIC, due to the success of TIC’s strategy to stop the cost of employee compensation, which had a high loss ratio. As a result, this year’s net Underwriting Income reached US$41.88 million, or up 49.28% Compared to the figure in the 2014 RKAP, the Net Underwriting Income reached 114.54% PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
78
4.2. Pendapatan Investasi
4.2. Investment Income
Pendapatan investasi tahun ini turun sebesar 47,54% menjadi US$13,16 juta dibandingkan US$25,08 juta di tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada Investasi Lainnya sebesar 99,30%, dimana tahun lalu terjadi penjualan properti investasi anak perusahaan sebesar US$17,48 Juta.
This year’s Investment Income declined 47.54% to US$13.16 million compared to US$25.08 million in the previous year. The drop was due to mainly the decline in the Other Investments of 99.30%, as in the previous year there was a land sale to PT Pertamina (Persero) amounting to US$17.48 million.
Pendapatan Investasi TPI per Portofolio / TPI Invesment Income per Portfolio (Dalam USD dan % / In USD and %)
Keterangan
Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Deposito Berjangka
3,471,999
1,208,165
187.38
1,333,199
260
Time Deposit
Obligasi
8,007,723
5,718,993
40.02
6,848,183
117
Bonds
Saham
810,512
89,984
800.73
902,029
90
Stocks
Reksadana
179,691
442,101
(59.36)
2,606,948
7
Mutual Funds
Penghasilan Dividen
564,210
116,590
383.93
186,476
303
Divident Payment
Investasi lainnya
122,040
17,502,004
(99.30)
498,000
25
Other Investments
Jumlah Ekuitas
13,156,175
25,077,837
(47.54)
12,374,835
106
Total Equity
Description
5. Beban Usaha
5. Operating Expenses
Total Beban Usaha merupakan Jumlah Beban usaha ditambah dengan beban usaha lainnya. Tahun ini meningkat sebesar 6,39% menjadi US$34,53 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban usaha year-on-year diantaranya pada beban umum khususnya beban konsultan, dimana pada tahun 2014 dilaksanakan kajian restrukturisasi di TPI dan dimulainya pembayaran iuran OJK sebesar 0,03% dari total aset induk perusahaan. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Jumlah Beban Usaha tahun ini mencapai 90,16%, performa under beban usaha terutama pada beban pegawai dan Pemeliharaan dan Perbaikan aktiva tetap dengan di-reschedulenya rencana renovasi ruangan di kantor pusat TPI.
The total Operating Expenses reflected the total amount of operating expenses plus other expenses. This year, the total Operating Expenses rose 6.39% to US$35.53 million compared to the previous year due to the increase of operating expenses on yearon-year basis, particularly on the general expenses, i.e. consultant fees. The consultants were hired to conduct a restructuring review in TPI. Secondly, this year for the first time the Company paid fee to the Financial Services Authority (OJK) amounting to 0.03% of its total assets. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Operating Expenses reached 90.16%.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
79
Beban Usaha / Operating Expenses (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP 2014
Beban Usaha
24,831,052
24,092,102
3.07
28,509,726
3
Operating Expenses
Beban Usaha Lainnya
9,696,194
8,361,084
15.97
9,787,569
16
Other Operating Expenses
Jumlah Beban Usaha
34,527,246
32,453,186
6.39
38,297,295
90
Total Operating Expenses
Keterangan
Description
Penggunaan Anggaran Beban Usaha / The Use of the Operating Expenses Budget (Dalam USD dan %/In USD and %)
Realisasi/ / Realisasi Realization Realization 2014 2014
Realisasi/ / % %Kenaikan/ Kenaikan/ Realisasi Increase Realization Increase RKAP Realization RKAP2014 2014 (Turun/ 2013* (Turun/Down) Down) 2013*
Pegawai
15,888,876
15,867,494
0.13
18,801,309.03
118
Employees
Imbalan Kerja
2,513,670
2,128,418
18.10
2,543,405
99
Working Fee
Pemasaran
1,304,178
1,302,818
0.10
1,727,247
76
Marketing
Jasa Profesional
419,175
1,184,993
(64.63)
912,996
46
Professional Fees
Provisi Cadangan Piutang
656,643
438,208
49.85
571,429
115
Cost of Receivables
Umum
8,160,079
5,708,250
42.95
6,474,573
126
General
Penyusutan dan Amortisasi
3,378,000
3,761,927
(10.21)
3,108,359
109
Depreciation and Amortization
Perlengkapan Kantor
373,043
341,400
9.27
373,947
100
Office Equipment
Supervisi
253,002
312,563
(19.06)
527,000
48
Supervision
Pemeliharaan dan Perbaikan
1,580,580
1,407,115
12.33
3,257,029
49
Jumlah
34,527,246
32,453,186
6.39
38,297,295
90
Keterangan Keterangan
Capaian % RKAP RKAP2014 2014
Description
Maintenance and Repair Total
6. Analisis Laba TPI
6. TPI Profit Analysis
6.1. Laba usaha
6.1. Operating Income
Laba Usaha pada tahun ini meningkat 6,94% menjadi US$ 34,88 Juta dibandingkan US$ 32,62 juta pada tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan RKAP 2014, Laba Usaha tahun ini mencapai 139,35% terutama karena naiknya pendapatan underwriting – bersih.
This year’s Operating Income increased 6.94% to US$34.88 million from US$32.62 million in the previous year. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Operating Income reached 139.35% due to mainly the increase of the net underwriting income.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
80
Laba Usaha / Operating Income (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP % Budget
Pendapatan Underwriting- Bersih
41,876,424
28,052,599
49.28
36,560,074
115
Underwriting Income - Net
Pendapatan Investasi
13,156,175
25,077,837
(47.54)
12,374,835
106
Investment Income
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi
2,724,680
2,422,724
22.43
3,100,395
88
Share In Associate's Net Income
Pendapatan Usaha Lainnya
11,654,276
9,518,987
22.43
11,295,433
103
Other Operating Income
Beban Usaha
(34,527,246)
(32,453,186)
6.39
(38,297,295)
90
Operating Expenses
Laba Usaha
34,884,309
32,618,961
25,033,442
139
Operating Income
Keterangan
6.94
Description
6.2. Laba Bersih Tahun Berjalan
6.2. Net Income for the Year
Laba Bersih Tahun Berjalan pada tahun ini naik 173,50% menjadi US$27,36 juta dibandingkan US$10,00 juta pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan beban lain-lain, dimana tahun 2013 dibukukan rugi selisih kurs sebesar US$ 19,27 juta. Dibandingkan dengan RKAP 2014, maka pencapaian Laba Bersih Tahun Berjalan adalah 131,65 %.
This year’s Net Income for the Year was up 173.50% to US$27.36 million from US$10.00 million in the previous year due to, particularly, due to the drop in other expenses, which had soared in 2013 following the foreign exchange loss of US$19.27 million. Compared to the figure in the 2014 RKAP, the Net Income for the Year reached 131.65%.
Laba Tahun Berjalan / Net Income for the Year (Dalam USD dan % / In USD and %) Keterangan
Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP % Budget
Description
Laba Usaha
34,884,309
32,618,961
6.94
25,033,442
139
Income before Share in Associates’ Net Income and Income Tax
Beban Lain-lain
(474,378)
(20,188,568)
(97.65)
(217,319)
218
Share in Associates’ Net Income
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
34,409,931
12,430,393
176.82
24,816,123
139
Income before Tax
Beban Pajak Penghasilan
(7,050,872)
(2,427,239)
190.49
(4,034,341)
175
Income Tax Expense
Laba Bersih Tahun Berjalan
27,359,059
10,003,154
173.50
20,781,782
132
Net Income for the Year
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
81
6.3. Laba Komprehensif
6.3. Comprehensive Income
Laba Komprehensif pada tahun ini mencapai US$30,42 juta, dibandingkan dengan rugi sebesar US$2,48 juta pada tahun sebelumnya, atau naik 1,324.94%. Bila dibandingkan dengan RKAP 2014, maka Laba Komprehensif tahun ini mencapai 146,38%.
This year’s Comprehensive Income reached US$30.42 million, or an increase of 1,324.94% compared to the losses of US$2.48 million in the previous year. Compared to the 2014 RKAP, this year’s Compreensive Income reached 146.38%.
Laba Komprehensif / Comprehensive Income (Dalam USD dan % / In USD and %) Keterangan
Realisasi / Realization 2014
Realisasi / Realization 2013*
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP % Budget
Laba Bersih Tahun Berjalan
27,358,598
10,003,154
173.50
20,781,782
132
Net Income for the Year
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
(551,910)
(5,965,622)
(90.75)
-
-
Translation Adjustment
Description
Keuntungan (rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek-Efek yang Tersedia untuk Dijual
3,613,577
(6,520,972)
(155.41)
-
-
Unrealized gains (losses) on Availablefor-Sale Marketable Securities
Pendapatan (rugi) Komprehensif Lain untuk Tahun Berjalan setelah Pajak
3,061,667
(12,486,594)
(124.52)
-
-
Other Comprehensive Income (Loss) for the Year – Net of Tax
Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif
30,420,726
(2,483,440)
(1,324.94)
20,781,782
146
Total Comprehensive Income (Loss)
7. Arus Kas
7. Cash Flow
Laporan Arus Kas TPI terdiri dari tiga aktivitas arus kas masuk dan arus kas keluar. Ketiga kegiatan arus kas masuk dan keluar dibahas sebagai berikut:
TPI’s cash flows consists of three activities involving cash in and cash out. The three cashin and cash-out activities are elaborated below:
•
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas masuk dari aktivitas operasi pada tahun ini antara lain dari penerimaan kas dari tertanggung reasuradur dan pelanggan sebesar US$328,59 juta, sedangkan Arus Kas Keluar berasal antara lain dari pembayaran kas kepada tertanggung reasuradur, pemasok dan pegawai sebesar US$311,22 juta dan pembayaran pajak penghasilan sebesar US$1,20 juta. Posisi net kas dari kegiatan operasi adalah US$16,17 juta pada akhir tahun.
•
Cash Flow from Operating Activities The cash-in from the operating activities in this year were, among others, the cash received from the insured reinsurer and customers amounting to US$328.59 million, while the cash-out originated from, among others, cash payments to the insured reinsurers, suppliers and employees amounting to US$311.22 million and the payment of income tax totalling US$1.20 million. The net cash position of the operating activities was US$16.17 million.
•
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas masuk dari aktivitas Investasi terdiri dari penjualan/pencairan investasi sebesar US$58,40 juta. Penerimaan bunga sebesar US$8,54 juta, perolehan Aset Tetap & penjualan Aset Tetap serta Investasi Properti sebesar US$2,68 juta, dan Penerimaan Dividen sebesar US$564.210.
•
Cash Flow from Investment Activity The sale or liquidation of the investment amounting to US$58.40 million. The interest income of US$8.54 million, the acquisition of Fixed Assets and the sale of Fixed Assets and the Property Investment amounting to US$2.68 million, and the Dividend Acceptance of US$564,210.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
82
•
Sedangkan Arus Kas Keluar dari aktivitas investasi berasal dari penempatan investasi sebesar US$75,67 juta, Penambahan Investasi pada Entitas Asosiasi sebesar US$1,68 juta, dan Perolehan Aset Tetap dan Properti Investasi sebesar US$6,00 juta. Dengan demikian, posisi Kas Bersih yang Digunakan untuk kegiatan Investasi pada akhir tahun adalah US$13,17 juta.
While the Cash-out from the investment activities originated from the investment placement amounting to US$75.67 million, the Additional Investment in the Affiliated Entities amounting to US$1.68 million, and the Acquisition of Fixed Assets and the Property Investment totalling US$6.00 million. Thus, the Net Cash position to Used for the Investment Activities by the end of the year was US$13.28 million.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas keluar dari aktivitas pendanaan terdiri dari pembayaran dividen sebesar US$1,76 juta, Pembayaran Bunga sebesar US$576.123, Pembayaran Pinjaman sebesar US$258.710, dan Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan sebesar US$2,74 juta. Sementara pada tahun ini juga terdapat Penambahan Pinjaman Diterima sebesar US$2,06 juta. Dengan demikian, posisi Kas Bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan pada akhir tahun adalah US$3,27 juta.
•
Posisi Kas dan Bank pada akhir tahun 2014 adalah US$13,84 juta, turun 2,93% dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari RKAP 2014, maka Kas dan Bank pada tahun ini mencapai 110,78%.
Cash Flow from Financing Activities Cash flow from the financing activities consisted of dividend payment amounting to US$1.76 million, Interest Payment of US$576,123, Debt Repayment of US$258,710, and the Obligation of under Financial Leases of US$2.74 milion. Meanwhile, this year TPI also added the Loan Received amounting to US$2.06 million. Thus, the Net Cash position that could be used for the financing activities by the end of the year was US$2.27 million.
Cash and Bank position by the end of 2014 was US$13.84 million, or down 2.93% from the previous year. Compared to the 2014 RKAP, the Cash and Bank by the end of the year was 110.78%.
Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Cash Flow (Dalam USD dan % / In USD and %) Realisasi 2014 Realization in 2014
Realisasi 2013* Realization in 2013
% Kenaikan/ Increase (Turun/ Down)
RKAP 2014
% RKAP % Budget
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
16,163,707
20,394,254
(20.74)
20,881,433
77
Net Cash from Operating Activities
Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(13,274,144)
(6,596,375)
99.60
(11,973,245)
110
Net Cash (Used for) Provided from Investing Activities
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(3,274,144)
(7,138,040)
(54.13)
(6,857,271)
48
Net Cash Used for Financing Activities
(Penurunan) Kenaikan Bersih Kas dan Bank
(277,052)
6,659,839
(104.16)
2,050,916
(14)
Net (Decrease) Increase in Cash and Bank
Penyesuaian atas Selisih Kurs
(140,221)
(1,979,861)
(92.92)
(71,615)
-
Other Operating Revenue
Kas dan Bank Awal Tahun
14,259,405
9,579,227
48.86
10,516,066
136
Cash and Banks at Beginning of year
Kas dan Bank Akhir Tahun
13,842,132
14,259,405
(2.93)
12,495,367
111
Cash and Banks at End of Year
Keterangan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Description
83
8. Kemampuan Membayar Utang
8. Solvability
Tingkat kesehatan dan kemampuan perusahaan asuransi membayar kewajiban atau solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio Risk-based Capital (RBC) seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2005 tanggal 23 Desember 2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No.158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008; dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.53/ PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2013. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut di atas maka per 31 Desember 2013, solvabilitas TPI mencapai 316,04%, atau jauh melampaui target solvabilitas yang ditentukan Pemerintah sebesar 120%. Penurunan tingkat RBC dibandingkan tahun 2013 diantaranya karena terdapat perubahan pada persentase pengakuan risiko tersebut dari 50% pada 2013 menjadi 75% pada 2014 (untuk selanjutnya menjadi 100% ditahun 2015) merujuk pada peraturan Bapepam PER-08/BL/2012.
The health and ability of an insurance company to pay all of its obligations, which is called solvability, is measured by using the RiskBased Capital (RBC) ratio as elaborated in the Decision of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 424/ KMK.06/2003 dated 30th September 2003, which had been amended for serveral times by the Regulation of the Minister of Finance Number 135/PMK.05/2005 dated December 23, 2005 and the Regulation of the Minister of Finance Number 158/PMK.010/2008 dated October 28, 2008; and the Regulation of the Minister of Finance Number 53/PMK.010/2012 dated April 3, 2012 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies, which started to be effective on January 1, 2013. Based on the above regulations, as of December 31, 2013, TPI’s solvability reached 316.04%, or far above the solvability target of 120% that is set by the Government. The drop in this year’s RBC compared to that in 2013 due to, among others, the changes in the percentage of risk recognition from 50% in 2013 to 75% in 2014, which would become 100% inn 2015 based on the regulation of Bapepam PER-08/BL/2012.
Tingkat Solvabilitas / Solvability Ratio (dalam jutaan rupiah / in million rupiah ) Keterangan Description
2014
2013
A. Tingkat Solvabilitas / Solvability Ratio Aset yang diperkenankan/ Admitted Assets
5,826,575
5,473,921
Liabilitas/Liabilities
4,580,499
4,150,320
Jumlah Tingkat Solvabilitas/ Total Solvability Level
1,246,076
1,323,601
B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum / Minimum Solvability Rate Limit
394,281
248,266
C. Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas / Over Limit of Solvability Ratio
851,795
1,075,335
D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %) / Solvability Ratio (in %)
316.04%
533.14%
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
84
9. Kolektibilitas Piutang
9. Receivable Collectibility
Kolektibilitas piutang tahun ini mencapai 72,47%, sedikit mengalami penurunan dari realisasi di tahun sebelumnya 80,08%. Penurunan tingkat kolektibilitas piutang tahun ini seiring dengan peningkatan produksi premi dan banyaknya premi yang masuk di akhir tahun.
This year’s investment collectibility reached 72.47%, or a slight decline from the realization of the previous year of 80.08%. This year’s decline in the amount of receivables corresponds with the increase in the premium production and more premium booked in this year.
10. Struktur Permodalan
10. Capital Structure
Manajemen TPI memiliki kebijakan bahwa untuk pembiayaan Perusahaan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber dana sendiri atau ekuitas. Per 31 Desember 2014, struktur modal TPI terdiri dari modal dasar dan modal disetor. Modal dasar sebesar US$ 244,21 Juta sedangkan modal disetor sebesar US$ 78,148 juta. Adapun kewajiban yang disetor sesuai dengan peraturan Pemerintah bagi perusahaan asuransi adalah sebesar Rp100 miliar.
TPI Management has a policy that the Company’s activities are financed by its own resources or equities. As of December 31, 2014, TPI capital structure consisted of Authorized Capital and Paid In Capital. The Authorized Capital amounted to US$244.21 million, while the Paid Up capital totalled US$78,148 million. The Paid Up Capital obligation based on the Government Regulation for Insurance Companies is Rp 100 billion.
11. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
11. Material ties for the Investment of Capital Goods
TPI tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal per 31 Desember 2014.
TPI did not have any material ties for the investment of capital goods as of December 31, 2014.
12. Investasi Barang Modal
12. Investment in Capital Goods
Investasi barang modal untuk induk sendiri pada tahun 2014 mencapai USD 444,24 ribu atau naik 38% dari tahun 2013 dan hanya mencapai 37% dari RKAP 2014 sebesar US$1,21 juta dengan dialihkannya rencana pembelian kendaraan dinas Direksi menjadi sewa kepada Anak Perusahaan untuk memperkuat energi Group, dan di-reschedulenya beberapa proyek IT dalam upaya efisiensi.
The capital goods investment for the parent company alone reached US$444.24 thousand in 2014 or an increase of 38% from 2013. This year’s investment for capital goods was 37% of the 2014 RKAP amounting to US$1.21 million due to the change of plan in purchasing cars for the BOD members to renting cars from the Company’s subsidiary to strengten the Group’s synergy. Secondly, some IT projects were rescheduled for efficiency purpose.
Investasi Barang Modal / Investment in Capital Goods NO
KETERANGAN
2013
RKAP 2014
2014
1
Meubelair / Perabot kantor
12,575
238,183
2
Mesin / Peralatan kantor
22,448
3
Peralatan komputer
4 5
% REAL 2014 2013
RKAP 2014
25,927
206
11
25,448
3,239
14
13
92,677
744,476
353,767
382
48
Partisi
5,121
97,468
61,307
1197
63
Kendaraan
188,233
104,048
-
0
0
Jumlah
321,053
1,209,623
444,239
138
37
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
85
13. Prospek Usaha
13. Business Prospect
Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, misalnya angka penetrasi asuransi jiwa baru mencapai 1,17%, sementara angka penetrasi asuransi umum masih sebesar 0,48%. Ini semua masih memberikan ruang kepada sektor asuransi di Indonesia, termasuk TPI untuk terus memperluas pangsa pasar dan pengumpulan premi. Dari sisi perekonomian nasional, Pemerintahan Presiden Jokowi juga akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan. Sedangkan dari sisi perekonomian regional Asia Tenggara, pada akhir 2015 akan berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang berarti industri asuransi dari Indonesia bisa melebarkan sayapnya ke negara-negara Asia Tenggara, sekaligus bisa juga dimasuki oleh perusahaan asuransi dari negara-negara tersebut.
The insurance penetration is still low, for instance the penetration of life insurance reaches 1.17% , while the penetration of general insurance is 0.48%.These facts show that there is still a room for growth for the insurance sector in Indonesia, including for TPI to keep expanding its market share and premium revenue. Seen from the national economic perspective, the Government of President Jokowi will boost infrastructure development and food supply resilience. Based on the economic perspective of the Southeast Asian region, by the end of December 2015 the ASEAN Free Market will start, which means that insurance companies from Indonesia can expand their markets to ASEAN countries but this also means that their markets can also be penetrated by insurance companies from those countries.
Bagi TPI, kebijakan Pemerintah Presiden Jokowi akan membuka pasar baik segmen korporasi maupun segmen ritel. Pembangunan insfrastruktur skala besar tentu membutuhkan perlindungan dari perusahaan asuransi. Begitu pula dengan pembangunan industri pengolahan, perlindungan asuransi dibutuhkan untuk proses pengangkutan bahan mentah maupun produk olahan. Ini semua menjadi pasar potensial bagi segmen korporasi TPI. Demikian pula dengan MEA yang membuka pasar baru di negara-negara ASEAN. TPI sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia berpeluang untuk masuk menggarap pasar reasuransi. Semua ini tentu tidak mengesampingkan adanya captive market TPI yang besar, yakni PT Pertamina (Persero) dan segenap anak perusahaannya serta para mitra kerjanya. Bagi TPI captive market ini merupakan lahan subur untuk pertumbuhan premi, aset, maupun laba.
For TPI, the policy of President Jokowi will open the market for both the corporate segment and the retail segment. Big-scale inftrastructure developments will certainly need protection from insurance companies. The same thing takes place in the development of the processing industry, which will need insurance companies to protect the shipment process of both the raw materials and the finished products. All of these will become potential markets for TPI’s corporate segment. The ASEAN free market will also open new markets in the ASEAN countries. TPI as one of the biggest insurance companies in Indonesia has an opportunity to enter into the reinsurance market. However, TPI will develop these markets without neglecting the huge captive market, i.e. PT Pertamina (Persero) and its subsidiaries, and also its business partners. For TPI, the captive market is a fertile ground for the growth of its premium, assets, and profit.
14. Aspek Pemasaran
14. Marketing Aspect
TPI akan terus konsisten dengan kebijakan mengoptimalkan segmen korporasi, sekaligus mengembangkan segmen ritel. Untuk itu, segmen korporasi akan terus memperkuat kehadiran di captive market,
TPI will be consistent with the policy of optimizing the corporate segment, while simultaneously developing the retail segment. To achieve this, the corporate segment will continuously strengthen its presence in the captive market,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
86
sambil terus mencari pasar-pasar baru, termasuk pasar reasuransi ketika MEA sudah berjalan. Sementara di segmen ritel, TPI juga akan berfokus terlebih dahulu pada pemenuhan kebutuhan dari para pegawai yang bekerja di perusahaan-perusahaan dalam captive market tersebut. Untuk itu dalam tahun mendatang, TPI akan berfokus pada pengembangan/ inovasi produk, pengembangan infrastruktur pendukung produk, seperti bengkel dan kendaraan derek untuk asuransi otomotif. Sementara, TPI juga akan memperkuat sistem keagenan, dengan pemberian insentif dan pelatihan bagi para agen. Pada saat yang sama Perusahaan juga akan membuka cabang dan kantor perwakilan di tempat-tempat beroperasinya perusahaan-perusahaan di dalam captive market, sambil terus melakukan penetrasi di pasar-pasar lain.
while continuing its search for new markets, including the reinsurance market following the start of the ASEAN free market era. Meanwhile, in the retail segment, TPI will also focus on, first of all, meeting the needs of the employees of the companies in the captive market. For this reason, in the coming years, TPI will focus on product development or innovation, developing product-supporting infrastructure such as workshops and car towing facilities for the automotive insurance. Meanwhile, TPI will also strengthen the agency system, which provides incentives and training for agents. The Company will simultaneously open branches and representative offices in the cities in which the companies of the captive market are operating, while continuing its penetration to other markets.
15. Perbandingan antara Target/Proyeksi Pada Awal Tahun Buku
15. Targets and Realization
Perbandingan dapat dilihat pada bagian pendapatan underwriting, hasil investasi, beban usaha, dan laba bersih, yang semuanya sudah memberikan perbandingan dengan RKAP 2014.
The achievements of targets can be found in the previous elaborations on the assets, underwriting income, investment results, operating expenses, and net profit, each of which have provided comparisons with the targets as stated in the 2014 RKAP.
16. Target/Proyeksi ke Depan
16. Projections
Perseroan telah menyusun RKAP 2015 dengan menetapkan target-target, antara lain:
The Company has developed the 2015 RKAP by determining the following projections:
(Dalam juta US$ / In US$ million) Komponen / Component
RKAP 2015
Pendapatan Underwriting
40,831.14
Pendapatan Investasi
17,479.07
Pendapatan Usaha Lainnya
13,291.06
Laba Operasi
31,101.06
Laba Bersih
25,489.78
17. Kebijakan Dividen
17. Dividend Policy
TPI mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dalam kebijakan pembagian dividen per tahunnya. Besaran persentase pembagian dividen tersebut ditentukan setiap tahun dalam RUPS.
TPI refers to the Company’s Article of Association in making the policy on the annual dividend payment. The amount of the dividend payment is fixed every year in the General Meeting of Shareholders.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
87
Pada tahun 2014, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 16 April 2014 yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No.33, tanggal 16 April 2014 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH, para Pemegang Saham menyetujui pembagian dividen sebesar US$1.782.511 untuk hasil operasi tahun 2013.
In 2014, based on the General Meeting of Shareholders dated April 16, 2014, as recorded in the Notarial Deeds by Notary Lenny Ishak, SH, the Shareholders approved the dividend payment amounting to US$1,782,511 from the income of 2013.
18. Program Kepemilikan Saham untuk Karyawan/ Manajemen
18. Employee and/or Management Share Ownership
TPI belum memiliki program Kepemilikan Saham untuk karyawan dan atau Manajemen.
TPI has not had any program of Employee and/ or Management Share Ownership.
19. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
19. The Use of Funds from Public Offering
TPI belum menjadi perusahaan terbuka (publik) dan karena itu belum melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat.
TPI is not a publicly listed company and, therefore, it has not done any initial public offering (IPO).
20. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
20. Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
Pada tahun 2014, terjadi penambahan investasi pada entitas asosiasi, yakni PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sebesar US$2,68 juta.
In 2014, TPI added its investment in the associated company, i.e.PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri amounting to US$2.68 million.
21. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan/ Dengan Pihak Afiliasi
21. Material Transactions with Conflict of Interest or with Affiliated Entity
Selama tahun 2014, Perusahaan tidak mencatat adanya transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan afiliasi.
In 2014, the Company did not record any material transaction or any transaction with a conflict of interest or with affiliated entity.
22. Perubahan Peraturan Perundangundangan Yang Berpengaruh Signifikan
22. Changes in Law with Significant Impact
Sepanjang tahun 2014 tidak terdapat adanya peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan pada Perusahaan.
There was not any change of law that had significant impact on the Company in 2014.
23. Perubahan Kebijakan Akuntansi
23. Accounting Policy Changes
Selama tahun 2014, tidak ada Perubahan Kebijakan Akuntansi.
There was not any Accounting Policy Changes in 2014.
24. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
24. Subsequent Event
Tidak ada Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit.
There was not any material information and facts occuring after the date of the Audited FInancial Statement.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
88
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance 1. Kebijakan Umum tentang Tata Kelola
1. General Policy on Good Corporate Governance
Memahami bahwa waktunya sudah tiba untuk menduduki posisi teratas di industri perasuransian, Manajemen Perusahaan memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) telah benar-benar diterapkan di seluruh jajaran. Di sepanjang tahun ini, sejumlah kebijakan Manajemen dituangkan dalam sejumlah Surat Keputusan Direksi (SKD) berikut ini:
As the time has come to head for the Top position in the insurance industry, the Company’s Management ensures that the Good Corporate Governance (GCG) has been properly implemented in all levels of the organization. In this year, some Management policies were elaborated in the following BOD’s decision letters (SKDs):
•
SKD No.017/SKD/TPI/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 tentang Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of Interest) PT Tugu Pratama Indonesia;
•
SKD Number 017/SKD/TPI/VII/2014 dated July 1, 2014 on the Guidelines for the Conflict of Interest in PT Tugu Pratama Indonesia;
•
SKD No.018/SKD/TPI/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 tentang Pedoman Gratifikasi PT Tugu Pratama Indonesia;
•
SKD Number 018/SKD/TPI/VII/2014 dated July 1, 2014 on the Guidelines for the Gratification in PT Tugu Pratama Indonesia;
•
SKD No.022/SKD/TPI/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan Bagi Pejabat di Lingkungan PT Tugu Pratama Indonesia;
•
SKD Number 022/SKD/TPI/VII/2014 dated July 1, 2014 on the Obligation to Report Wealth for Officials in Tugu Pratama Indonesia.
2. Pencapaian di Bidang Tata kelola
2. Achievements in GCG
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan secara konsisten menerapkan kebijakan-kebijakan mengenai Tata Kelola. Berikut ini adalah sejumlah pencapaian:
In 2014, the Company consistently implemented the policies on GCG with the following achievements:
•
Penandatanganan Komitmen Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) TPI pada tanggal 7 Februari 2014 oleh Direksi dan para Group Head;
•
The signing of the Commitment to implementing the GCG in TPI on February 7, 2014 by the BOD and Group Heads;
•
Penandatanganan Pakta Integritas pada tanggal 7 Februari 2014 yang telah dilakukan oleh semua pekerja tetap TPI;
•
The signing of the Integrity Pact on February 7, 2014 by all employees of TPI;
•
Pengumpulan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Pejabat Struktural TPI gelombang kedua tanggal 11 April 2014 sebanyak 17 pekerja, dan sampai saat ini masih terdapat 2 orang yang masih belum mengumpulkan LHKPN. Dengan demikian, sejak tahun 2013 hingga akhir tahun 2014 sudah 74 Pejabat StruKtural yang telah melaporkan LHKPN;
•
The second batch of the submission of the Wealth Report of Officials (LHKPN) by 17 TPI's structural officials on April 11, 2014 while two officials were yet to submit the LHKPN. Thus, since 2013, 74 structural officials of TPI have submitted the LHKPN;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
91
•
Pencapaian GCG oleh Direksi dan Komisaris telah memenuhi target yang diberikan dari pemegang saham yaitu PT Pertamina (Persero) yang tercantum dalam KPI yang telah ditandatangani.
•
The GCG performance of BOD and BOC has met the target set by the shareholders, i.e PT Pertamina (Persero) as stated in the previously signed KPI.
•
Pedoman Whistle Blower System dan LHKPN di TPI di akhir tahun ini dan akan mulai diimplementasikan tahun 2015;
•
The guideline for TPI’s Whistle Blower System and LHKPN were completed by the end of this year, and will be implemented in 2015;
•
Penerbitan Board Manual yang merupakan salah satu soft structure pada Good Corporate Governance (GCG), dan sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahan (Code of Corporate Governance) yang mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan.
•
The Publication of the Board Manual, which served as a GCG soft structure and elaborated the Guideline for the Code of Corporate Governance based on the Company’s Article of Association.
3. Prinsip-Prinsip Tata Kelola
3. GCG Principles
Untuk penerapan GCG secara konsisten, Perusahaan terus-menerus meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kelima prinsip GCG, yaitu, Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Berikut adalah uraian tentang prinsip-prinsip tersebut sebagaimana dipahami dan dihayati di Perusahaan:
To implement the GCG consistently, the Company continuously increases its understanding, internalization and action on the five GCG principles, i.e. Transparency, Accountability, Responsibility and Fairness. The Company understands the principles as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
92
3.1 Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan.
3.1 Transparency Tranparency in decision-making and disclosure of materials and important information about the company.
3.2 Akuntabilitas Prinsip akuntabilitas diwujudkan dalam kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ perusahaan sehingga Perusahaan dapat mengelola operasinya secara efektif. Akuntabilitas adalah prasyarat mutlak untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3.2 Acccountability The Accountability Principle is manifested in the clarity of function, implementation, and responsibility of each company organ so that the company can manage its operations effectively. Accountability is a prerequisite for achieving sustainable performance.
3.3 Pertanggungjawaban TPI mengartikan Pertanggungjawaban sebagai kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, termasuk pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan.
3.3 Responsibility TPI understands the Responsibility Principle as conformance in the management of the company to existing rules and regulations and healthy corporate principles, including the honoring of social and environmental responsibilities.
3.4 Kemandirian TPI memahami prinsip Kemandirian sebagai pengelolaan Perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi.
3.4 Indepedence TPI understands the Independence Principle as managing the company professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that might violate existing regulations and corporate principles.
3.5 Kewajaran Prinsip Kewajaran di TPI diartikan sebagai keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
3.5 Fairness Fairness Principle is understood as justice and equality in respecting the rights of stakeholders that exists as a result of an agreement or existing regulations.
Sebagai perusahaan asuransi dan reasuransi yang memiliki izin usaha atau beroperasi dengan prinsip syariah, Perusahaan mengembangkan GCG berdasarkan 4 (empat) prinsip berbasis Syariah, sebagai berikut:
As an insurance and reinsurance company that has the license to operate a sharia-based business, TPI has developed GCG based on the following four sharia principles:
• •
• •
Sidiq means truthful or honest; Tabligh means saying truthfully;
• •
Fathonah means intelligent ideas; Amanah means trustworthly.
• •
Sidiq memiliki arti benar/jujur; Tabligh memiliki arti menyampaikan dengan benar; Fathonah memiliki arti cerdas; Amanah memiliki arti dapat dipercaya.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
93
4. Pedoman Tata Kelola
4. Corporate Governance Code
Sebagai wujud komitmen pelaksanaan Tata Kelola, baik dalam koridor bisnis konvensional maupun syariah, Perusahaan menerbitkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan untuk semua insan TPI dan anak perusahaannya. Secara garis besar, pedoman tata kelola TPI memuat sejumlah hal penting, antara lain pola hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Informasi tentang pedoman tata kelola sudah diberikan kepada semua pegawai TPI dan akan disosialisasikan kembali secara berkala dalam berbagai kegiatan dan media internal Perusahaan.
As a manifestation of commitment to implementing GCG principles both in conventional insurance and sharia insurance, the Company has issued Corporate Governance Code Guidelines for all staff of TPI and its subsidiaries. The Code guidelines contain several important issues such as work relations between the Boards of Commissioners and Directors, tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors. The information on the GCG Guidelines has been shared to all employees and will be regularly familiarized to them in various activities and internal media.
5. Struktur Tata kelola
5. GCG Structure
Organ utama Tata Kelola di TPI adalah:
The main GCG Organs in TPI are as follows:
•
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perusahaan;
•
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which is the highest forum for Shareholders to take decision;
•
Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan oleh Direksi; Direksi sebagai pengurus Perusahaan.
•
The Board of Commissioners (BOC) as the supervisory BOD in charge of supervising the Company's management by the Board of Directors; The Board of Directors (BOD) as the Company's Management.
•
•
5.1. Rapat Umum Pemegang Saham
5.1. The Annual General Meeting of Shareholder (AGMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perusahaan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui anggaran dasar Perusahaan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Sepanjang tahun 2014, TPI melaksanakan 1 kali RUPS Tahunan dan 3 RUPS Luar Biasa.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) is the company’s highest organ with authority that cannot be delegated to the BOC or BOD. GMS has the authority to, inter alia, appoint and terminate members of the BOC and BOD, evaluate the performance of the BOC and BOD, approve amendments to the company’s articles of association, and set the amount of remuneration for commissioners and directors. GMS is also the legitimate forum for commissioners and directors to submit reports and account for the implementation of their tasks and performance to shareholders. GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS. In 2014, TPI conducted 1 (one) Annual GMS and 3 (three) Extraordinary GMS.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
94
Realisasi RUPS tahun 2013 pada Tahun Buku The Realization of the 2013 AGMS in the Fiscal Year
Jenis RUPS
GMS Type
Tanggal
Date
Keputusan Resolution
Realisasi Realitation
1
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
23 Maret 23 March
2
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
25 Maret 25 March
Penetapan KPI dan RKAP 2013. Decision on the KPI and Budget of 2013.
Telah dilaksanakan Done
3
RUPS Tahunan Annual GMS
25 Maret 25 March
Penetapan Penghargaan Kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012 The Decision on the Appreciation for the Performance of the BOC and the BOD
Telah dilaksanakan Done
4
RUPS Tahunan Annual GMS
25 Maret 25 March
Penetapan Kantor Akuntan Publik Tahun 2013 Appointment of the Public Accountant Firm for the Year 2013
Telah dilaksanakan Done
5
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
20 Juni 20 June
Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2012 Board of Directors and Board of Commissioners Bonus in the 2012 fiscal year.
Telah dilaksanakan Done
6
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
19 Juli 19 July
Pengangkatan Eddy Porwanto Poo sebagai anggota Dewan Komisaris. Appointment of Eddy Porwanto Poo as Commissioner.
Telah dilaksanakan Done
7
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
19 Juli 19 July
Pengangkatan Luhur Budi Djatmiko sebagai Telah dilaksanakan Done Presiden Komisaris. Appointment of Luhur Budi Djatmiko as President Commissioner.
8
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
29 Juli 29 July
Kenaikan Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris. Board of Directors’ and Board of Commissioners’ salary increase.
Telah dilaksanakan Done
9
RUPS Tahunan Annual GMS
27 September 27 September
Pengangkatan kembali Hilda Rossieta sebagai Komisaris Independen dan M. Rudy Salahudin Ramto sebagai Komisaris. Reappointment of Hilda Rossieta as Independent Commissioner and M. Rudy Salahudin Ramto as Commissioner.
Telah dilaksanakan Done
5
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
2 Desember 2 December
Persetujuan berakhirnya masa jabatan Chocky L. Tobing sebagai Direktur Teknik. Approval for the end of office term of Chocky L. Tobing as Technical Director.
Telah dilaksanakan Done
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Telah dilaksanakan Pengangkatan Yasril Y. Rasyid sebagai Done Presiden Direktur dan Sigit Suciptoyono sebagai Direktur Pemasaran. Appointment of Yasril Y. Rasyid as President Director and Sigit Suciptoyono as Marketing Director.
95
Keputusan RUPS 2014 The Resolution of the 2014 AGMS
Jenis RUPS GMS Type
1
RUPS Tahunan Annual GMS
Tanggal Date
16 April 16 April
Keputusan Resolution
1) Pembahasan Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 Discussion on the 2013 Annual Report; 2) Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan tahun buku 2013 Approval of the Annual Report, including the Financial Statement of the 2013 Fiscal Year; 3) Penetapan Laba Perusahaan Tahun Buku 2013 Decision on the Company’s Profit in 2013; 4) Penetapan KAP Tahun 2014; Appointment of the Public Accountant Office for 2014; 5) Penetapan Penghargaan Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris. The decision on the Appereciation for the Performance of the BOD and BOC.
2
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
3
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
4
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
16 April 16 April
16 Mei 16 May
18 Juli 18 July
Akta nomor 32 tanggal 16 April 2014 : RKAP Tahun 2014 The Deed number 32 dated April 16, 2014 on the 2014 RKAP Akta nomor 12 tanggal 16 Mei 2014 : KPI Tahun 2014 The Deed number 12 dated May 16, 2014 on the 2014 KPI. Akta nomor 24 tanggal 18 Juli 2014 : Pemberian Tantiem The Deed number 14, dated July 18, 2014 on the Bonus
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
96
5.2
Dewan Komisaris
5.2
Sesuai dengan Anggaran Dasar TPI, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam menjalankan tugasnya. Kedudukan setiap anggota Dewan Komisaris TPI adalah setara. Tugas Presiden Komisaris adalah melakukan koordinasi kegiatan anggota Dewan Komisaris. Baik Presiden Komisaris maupun Komisaris TPI lainnya bertugas selama tiga (3) tahun setelah penunjukan dan penetapan mereka oleh RUPS melalui Surat Keputusan dalam bentuk akta notaris.
The Board of Commissioners
According to TPI’s Article of Association, the BOC members carry out their tasks and responsibilities collectively. All members of the BOC are equal. The President Commissioner is in charge of coordinating activities of Commissioners. The term of office of all Commissioners is three years effective since the time of their appointment by GMS, which is written in a Notary Deed.
Proses pemilihan anggota Dewan Komisaris TPI Selection Process for TPI’s BOC Calon jalani tes fit & proper di Kementerian Keuangan
Pemegang saham ajukan calon Shareholders propose candidates
Candidate undergoes fit & proper test at the Finance Ministry
Setelah calon lulus, pemegang saham ajukan permintaan RUPS
RUPS setujui calon yang lulus menjadi anggota Dewan Komisaris
If the candidate passes, shareholders request for AGMS
GMS approves the candidates as BOC members
Sesuai Anggaran Dasar pasal 17 ayat 6, masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal : • Mengundurkan diri sesuai ketentuan; • Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; • Meninggal dunia; • Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
Based on TPI Article of Association, article 17 point 6, BOC's term of office ends if they :
i. Susunan Komisaris
i. BOC Composition and Structure
dan
Struktur
Dewan
• •
Resign pursuant to the existing rule; Can no longer meet any legal requirement;
• •
Pass away; Be terminated by GMS resolution.
Pada tahun 2014, Dewan Komisaris TPI terdiri dari:
In 2014, TPI's BOC consists of:
(1) Presiden Komisaris : Luhur Budi Djatmiko (2) Komisaris : Eddy Porwanto Poo (3) Komisaris : M. Rudy Salahuddin Ramto (4) Komisaris Independen : Hilda Rossieta
(1) President Commissioner : Luhur Budi Djatmiko (2) Commissioner : Eddy Porwanto Poo (3) Commissioner : M. Rudy Salahuddin Ramto (4) Independent Commissioner : Hilda Rossieta
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
97
ii. Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Manual) Perusahaan telah memiliki Board Manual yang diterbitkan pada 1 Desember 2014, dan yang merupakan naskah kesepakatan antara Dewan Komisaris dan Direksi bertujuan:
ii. The Board Manual of BOC
1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ; 2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ; 3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).
1. Serving as a reference / guideline on the main roles and functions of each organ;
Board Manual ini berlaku bagi pelaksanaan hubungan kerja antar Organ Perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian, Board Manual berfungsi sebagai Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dalam hubungan kerja dengan Direksi.
The Board Manual applies to work interaction among the Company’s organs, i.e. the BOC and BOD. Thus, the Board Manual serves a Code of Conduct of the BOC in its work interaction with the BOD.
iii. Tugas dan Tanggung Jawab
iii. The Roles and Responsibility of BOC
Dewan Komisaris secara bersama-sama membantu pengawasan terhadap pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi, sehingga Direksi menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART).
The BOC collectively assists in supervising the management of the Company by the BOD, ensuring that the BOD carries out their roles in line with the Article of Association and the Bylaws.
Berikut ini adalah sejumlah tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris:
The BOC’s roles and responsibilities are as follows:
•
Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan, serta memberikan nasihat kepada Direksi;
•
Supervising BOD’s policies in managing the Company and providing the BOD with advice;
•
Mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
•
Supervising and implementing company’s RJPP and RKAP;
•
Memantau, mengevaluasi kinerja Direksi;
•
•
Mengawasi efektivitas penerapan Tata Kelola;
•
Monitoring and evaluating performance of directors; Nominating external auditor to be approved by shareholders meetings and monitoring the work of external auditors;
•
Memantau kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
•
Clearly establishing the duties and authorities of each Company director as mandated by RUPS;
•
Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal;
•
Clearly establishing division of work among members of the BOC in line with the expertise and experience of each;
•
Menyusun pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi sebagai pendelegasian dari RUPS;
•
Drafting guidelines for new Commissioner(s).
The Company has had a Board Manual that was published on December 1, 2014, which was an agreement between the BOC and the BOD with the aim of:
2. Increasing the quality and effectiveness of the cooperation among organs; 3. Implementing the GCG principles, i.e. transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
the
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
98
•
Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris dengan keahlian dan pengalaman masing-masing;
•
Distributed roles of each Commissioners based on his or her respective expertice and experience;
•
Membuat pedoman program pengenalan untuk Komisaris baru.
•
Develop an introduction program guideline for new Commissioners.
iv. Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
iv. The Rights and Authorities of BOC
Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri, berwenang untuk :
The BOC has the following rights either collectively or individually:
•
Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan, berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan yang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;
•
Commissioners have the right to enter the offices, courtyard or other places used by or under the company’s control at any time during office hours and to examine the bookkeeping, documents, or other evidence; check and match cash funds and others; and have the rights to know every action or policy taken by BOD;
•
Meminta secara tertulis menyelenggarakan rapat Direksi;
untuk
•
Submit written request for BOD to hold a meeting;
•
Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
•
Suspend one or more directors if they are deemed to have violated the company’s articles of association and/or existing regulations;
•
Berhak membentuk komite membantu pelaksanaan tugasnya;
untuk
•
Have the right to establish a committee to help carry out their duties;
•
Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
•
Hold BOC meetings when deemed necessary by one or more commissioners or upon a written request by one or more directors or upon the request of one or more shareholders that have at least 10 percent of the shares with voting rights;
•
Mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat Dewan Komisaris.
•
Have the authority to make decisions in or outside meetings.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
99
v. Kewajiban Dewan Komisaris
v. The Obligations of BOC
Dewan Komisaris memiliki kewajiban-kewajiban berikut ini: • Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakanpengurusan kegiatan usaha Perusahaan serta memberi nasihat kepada Direksi, termasuk mengawasi pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS, serta peraturan peundangudangan yang berlaku; • Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
The BOC has the following obligations:
•
Melaksanakan profesionalisme, kemandirian, kewajaran;
•
Supervise the BOD’s policies in carrying out the Company’s management and providing advice to BOD, including the in implementation of the Company’s RJPP, RKAP and other items written in the Article of Association and GMS and prevailing law;
•
Comply with the Article of Association and prevailing law;
prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, akuntabilitas, serta
•
Implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability and fairness;
•
Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
•
Develop minutes of BOC meeting and file them;
•
Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan tersebut dan perusahaan lain;
•
Report about its ownership or its family ownership of the company’s shares or other companies’ shares to the company ;
•
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada RUPS;
•
Provide reports on its supervisory tasks that have been accomplished in the previous fiscal year to GMS;
•
Mengusulkan batasan-batasan nilai dari perbuatah hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris kepada RUPS;
•
Propose the limits of legal act of BOD to GMS;
•
Memberikan putusan terhadap usulan perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis;
•
Issue decision about the limits of legal act of Directors that need the written approval of BOC;
•
Memberikan tanggapan untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS atau usulan perbuatan hukum yang akan dilaksanakan oleh Direksi yang diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
•
Respond by giving opinion and suggestion to GMS regarding the proposal of legal act to be implemented by the BOD that can be submitted to GMS for approval.
vi. Pembagian Kerja Dewan Komisaris
vi. The Distribution of BOC Members’ Duties
Pembagian kerja Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
The distribution of works among members of the BOC is as follows:
Presiden Komisaris, Luhur Budi Djatmiko
President Djatmiko
Melakukan koordinasi dan pengawasan antar anggota Dewan Komisaris dan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perusahaan pada umumnya.
Carry out coordination and supervision among members of the Board of Commissioners and on the policy on management and the process of the company management in general.
Commissioner,
Luhur
Budi
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
100
Komisaris, Eddy Porwanto Poo
Commissioner, Eddy Porwanto Poo
•
Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya pengawasan dan koordinasi regular terkait dengan keuangan perusahaaan, yang mencakup review atas audit yang bersifat internal;
•
Fulfill the roles and responsibilities of a Commissioner, especially in the supervision and regular coordination on the Company’s finance, including reviews on the internal audit results;
•
Memberikan arahan atas penyempurnaan sistem akuntansi dan keuangan Perusahaan;
•
Provide guidelines on the improvement of the Company’s accounting and financial systems;
•
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Internal Audit Grup.
•
Assess the activities and results of audit conducted by the Internal Audit Group.
Komisaris, M. Rudy Salahuddin Ramto
Commissioner, M. Rudy Salahuddin Ramto
•
Melakukan tugas dan kewajiban komisaris, khususnya bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Remunerasi dan Kebijakan Risiko;
•
Fulfill the roles and responsibilities of a Commissioner, especially in the areas of Human Resources, Remuneration and Risk Policy;
•
Memastikan pelaksanan kegiatan SDM yang berpedoman pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dan Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perusahaan;
•
Ensure the implementation of the human resource activity is guided by the GCG principles and the Code of Conduct of the Company;
•
Melakukan review terhadap kinerja SDM dan keorganisasian;
•
Conduct review on the human resource performance and the organization;
•
Memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi.
•
Monitor the implementation of the risk management that is developed by the BOD.
Komisaris, Independen Hilda Rossieta
Independent Rossieta
•
Melakukan tugas dan kewajiban Komisaris Independen, khususnya pengawasan dan koordinasi regular terkait aspek-aspek strategis dalam akuntansi dan keuangan serta risiko yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
•
Fulfill the roles and responsibilities of an Independent Commissioner, especially the supervision and regular coordination on the strategic aspects pertaining to the accounting and finance and risk that needs the attention of BOC.
•
Memastikan bahwa pengawasan Dewan Komisaris telah mencakup pengawasan terhadap ketaatan atas peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan;
•
Ensure that the supervision of the BOC has covered the aspect of compliance with OJK’s regulation;
•
Bertanggung jawab dalam proses penyusunan Laporan Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK.
•
Responsible for the development of the Report of the BOC that is submitted to the OJK.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Commissioner,
Hilda
101
v. Independensi Dewan Komisaris
v. The Independence of BOC
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Dewan Komisaris TPI bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandirian mereka dalam menjalankan tugas maupun mempengaruhi hubungan mereka antara satu sama lain, termasuk hubungan kerja mereka dengan Direksi. Berikut adalah beberapa aspek pendukung independensi Dewan Komisaris TPI:
In fulfilling its roles, responsibilities and obligation, TPI’s BOC acts independently, i.e. having no conflict of interest that influences their independence in carrying out its roles and affects their relationship with each other, including their work relationship with the BOD. The following things have supported the independence of the BOC:
•
Anggaran Dasar TPI menyebutkan bahwa 20% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen, yang kehadirannya ditujukan untuk menciptakan suatu suasana kerja yang sedemikian rupa sehingga para Komisaris dapat bertindak secara obyektif dan memberi prioritas pada kepentingan para pemegang saham;
•
TPI’s Article of Association states that 20% of the number of BOC members are Independent Commissioners, whose presence aims at creating a work environment that enables the Commissioners to act objectively and prioritize the interest of the shareholders;
•
Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan darah dengan satu sama lain hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan.
•
BOC members do not have any consanguinity up to the third degree vertically and horizontally or by marriage with one another.
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi Consanguinity and business relationship among BOC and BOD members Hubungan keluarga sampai derajat ketiga
Keterangan Description
Related up to 3rd degree
Dewan Komisaris
DIREKSI
BOC
Luhur Budi Djatmiko Eddy Porwanto Poo Hilda Rossieta M. Rudy Salahuddin Ramto
Hubungan bisnis/ utang piutang
Debtor-creditor relationship
BOD
PEMEGANG SAHAM
Shareholder
Dewan Komisaris
DIREKSI
BOC
BOD
Shareholder
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Yasril Y Rasyid
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Hendroyono
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Sigit Suciptoyono
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
PEMEGANG SAHAM
Dewan Komisaris / BOC
DIREKSI / BOD
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
102
vi. Komisaris Independen
vi. The Independence of Commissioner
Jumlah Komisaris menurut Peraturan OJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian, mewajibkan perusahaan asuransi memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen.
The Regulation of OJK No. 2/POJK.05/2014 on the Good Corporate Governance for Insurance Company requires that an insurance company must have 2 (two) Independent Commissioners.
Sebelum berlakunya Peraturan OJK tersebut, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/ PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, TPI memiliki 1 orang Komisaris Independen yang telah memenuhi semua persyaratan/kriteria seperti diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan seperti disebut di atas, yakni:
As this regulation is effective one year after its publication, TPI still complied with the Regulation of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which requires TPI to have one Independent Commissioner who has met the following criteria:
•
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah, atau pemegang saham Perusahaan Asuransi, dalam Perusahaan Asuransi yang sama;
•
No affiliation with BOD member(s), BOC member(s), member(s) of the Sharia Supervisory Board, shareholder(s) of insurance company, in the same insurance company;
•
Tidak pernah menjadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah atau menduduki jabatan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi pada Perusahaan Asuransi yang sama atau perusahaan lain yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan Asuransi tersebut dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
•
Never became a director, commissioner, member of Sharia Supervisory Board or occupied a position one level below BOD in the same insurance company or other company that is affiliated with the Insurance Company in the past 2 (two) years;
•
Memahami peraturan perundangundangan di bidang perasuransian dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;
•
Understand the law on the insurance industry and other relevant law;
•
Memiliki pengetahuan yang baik mengenai kondisi keuangan Perusahaan Asuransi tempat Komisaris Independen dimaksud menjabat;
•
Know well about the financial condition of the Insurance Company in which the Independent Commissioner serves;
•
Memiliki pengetahuan yang baik mengenai kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat;
•
Know well about the interest of the policy holders, the insured, participant, and/ or those who are eligible for receiving the benefit;
•
Berdomisili di Indonesia.
•
Domicile in Indonesia.
Komisaris Independen TPI diangkat melalui keputusan RUPS Luar Biasa dengan Akta Notaris Nomor 23 tertanggal 21 Mei 2010 yang menyatakan bahwa menyetujui pengangkatan Ibu Hilda Rossieta dan Bapak Robert Arthur Simanjuntak sebagai Komisaris Independen.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
TPI’s Independent Commissioners were appointed based on the Extraordinary GMS based on the Deed of the Notary Number 23, May 21, 2010, which approved the appointment of Hilda Rossieta and Robert Arthur Simanjuntak as Independent Commissioners.
103
Pada tahun 2013 Ibu Hilda Rossieta diangkat kembali sebagai Komisaris Independen TPI sesuai dengan keputusan RUPS Luar Biasa dengan Akta Notaris Nomor 42 tertanggal 27 September 2013 untuk jangka waktu 1 periode sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar atau sampai dengan RUPS Perusahaan memutuskan lain.
In 2013, Hilda Rossieta was reappointed Independent Commissioner of TPI based on the Extraordinary GMS Number 42 dated September 27, 2013 for the term of 1 periode in line with the Article of Association or until the GMS decides otherwise.
Dengan demikian selama tahun 2014, TPI hanya memiliki 1 orang Komisaris Independen.
Thus, in 2014, TPI only had 1 Independent Commissioner.
vii. Independensi Komisaris Independen
vii. The Independence of Independent Commissioner
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Komisaris Independen bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandiriannya dalam menjalankan tugas. Komisaris Independen juga tidak memiliki hubungan darah dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, dan Pemegang Saham hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan, dan tidak memiliki hubungan utang piutang dengan semua pihak yang telah disebutkan itu. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi di halaman 101.
In carrying out her roles and responsibility, the Independent Commissioner acts independently, i.e. without any conflict of interest that affects their independence in implementing her duties. The Independent Commissioner does not have consanguinity with other Commissioners, Directors, and Shareholders up to the third degree, both vertically and horizontally or through marriage, and any debtor-creditor relationships with the above mentioned parties. Please see the Table of Consanguinity and business relationship/ debtor and creditor relationship among BOC and BOD members on page 101.
viii. Laporan Komisaris Independen
viii. Independent Commissioner's Report
Bentuk aktifitas pengawasan yang telah dilakukan oleh Komisaris Independen bersama dengan Dewan Komisaris selama tahun 2014 antara lain :
The supervisory activities carried out by the Independent Commissioners and the Board of Commissioners in 2014 were as follows:
•
Pertemuan rutin antara Dewan Komisaris tanpa kehadiran Dewan Direksi telah dilakukan sebanyak 6 (enam) kali;
•
6 regular internal BOC meetings without the presence of BOD;
•
Pertemuan rutin Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang membahas kinerja manajemen melalui penilaian KPI dan pembahasan hal-hal yang memerlukan tanggapan, rekomendasi atau keputusan dari Dewan Komisaris telah dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali;
•
10 Regular meetings between BOC and BOD, discussing the performance of the Management (KPI assessment) and other things that need responses or resolutions of the BOC;
•
Beberapa keputusan strategis yang diambil Dewan Komisaris untuk menjaga sustainability Perusahaan antara lain:
•
Being part of the BOC, the Independent Commissioner took strategic decisions to safeguard the sustainability of the Company;
•
Melakukan kunjungan ke cabang, baik yang baru dan yang lama, sebagai bentuk pengawasan terhadap langkah strategis perusahaan di tahun 2014 untuk melakukan ekspansi melalui cabang.
•
Visited branches, both new and old branches, as part of supervisory activities on the strategic steps of the Company for expansion in 2014.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
104
Untuk menjaga tingkat efisiensi yang tinggi dan mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan melalui penguatan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Komisaris Independen, yang juga berfungsi sebagai Ketua Komite Audit, telah menjalankan kegiatan sebagai berikut:
To have a high efficiency level and prevent any possibility of fraud from occuring through the strengthening of the Company’s Internal Control System, the Independent Commissioners, who also served as the Chairperson of the Audit Committee, did the following activities:
•
Mengadakan pertemuan rutin dengan Audit Internal untuk membahas program kerja dan hasil-hasil atau temuan audit internal;
•
Conducted regular meetings with the Internal Audit to discuss work programs and their results or the findings of the Internal Audit;
•
Berkoordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dan mengkaji laporan keuangan yang akan diterbitkan kepada pihak eksternal;
•
Coordinated with the Public Accountant Firm and reviewed the financial statements published by the external party;
•
Mengkaji kebijakan akuntansi untuk menjamin kepatuhan Perusahaan terhadap Standar Akuntansi Keuangan dan aturan relevan lainnya yang terbaru di Indonesia;
•
Reviewed the accounting policy to ensure compliance with the PSAK and other lastest and relevant regulations in Indonesia;
•
Mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Supervised the Company’s compliance with the existing laws.
Untuk dapat memberikan informasi tentang hak dan kewajiban calon Pemegang Polis, Perusahaan harus mengenal nasabah serta calon nasabahnya dengan baik. Untuk itu, sejak tahun 2012, Perusahaan telah memiliki Pedoman Prinsip Pelaksanaan Penerapan Mengenal Nasabah (P4MN) yang dilegalisir melalui SK Direksi. Pedoman tersebut mencakup berbagai kebijakan dalam aspek: (i) organisasi dan kewenangan; (ii) kebijakan dan prosedur pengenalan nasabah; (iii) identifikasi dan verifikasi nasabah; (iv) pemantauan akun dan transaksi nasabah; (v) manajemen risiko yang berkaitan dengan prinsip mengenal nasabah dan prosedur khusus. Informasi yang dihasilkan dari pelaksanaan Pedoman tersebut dapat diproses lebih lanjut dan digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi informasi-informasi yang diperlukan bagi calon nasabah.
To provide information on the right and obligation of the potential policy holders, the Company has to know well their customers and potential customers. Thus, since 2012 the Company has had the Guideline for the Principle of Implementation of Getting to Know Customers (P4MN), which was approved by a BOD decision letter. The Guideline covered various policies in the aspects of: (i) organization and authority; (ii) policy and procedure on the getting acquinted with the customers; (iii) the identification and verification of the customers; (iv) the monitoring of the customers’ account and transactions; (v) the risk management related with the principles of knowing customers and the specific procedure. The information resulted from the implementation of the Guideline was further processed and used as a reference in the identification of information required for potential customers.
Untuk menjaga kemampuan Perusahaan dalam membayar jumlah klaim sesuai kontrak dan tepat waktu, beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Komisaris Independen antara lain:
To sustain the Company’s ability to pay claims on time based on the contract, the Independent Commissioners did some efforts, including:
•
•
Menjadi bagian dan aktif berpartisipasi dalam Komite Kebijakan Risiko, antara lain dengan melakukan pembahasan dan mereview penerapan manajemen risiko yang dilakukan manajemen secara berkala;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Becoming an active member who actively participated in the Committee of Risk Policy by periodically discussing and reviewing the implementation of the risk management;
105
•
Melakukan analisis rasio kesehatan keuangan, khususnya rasio tingkat solvabilitas. Rasio ini merupakan indikator kesehatan utama perusahaan asuransi yang secara rutin dilaporkan kepada pihak Regulator. Melalui rasio ini tergambar kemampuan perusahaan dalam memenuhi berbagai macam kewajibannya termasuk pemenuhan kewajiban kepada nasabah/ klaim;
•
Analyzed the finacial ratio, especially the solvability ratio, which serves as an indicator for company’s health. The analysis was regularly reported to the Regulator. The ratio shows the company’s ability to meet various obligations, including the obligation to pay the customers’ claims;
•
Dapat dilaporkan bahwa pada tahun 2014, Perusahaan mempunyai rasio solvabilitas yang cukup baik, yaitu sebesar 393,81%.
•
In 2014, the Company’s solvability ratio was good, i.e. 393.81%.
Selama tahun 2014, Komisaris Independen dan Komite Komisaris telah melakukan pengawasan dan penelaahan atas Laporan Manajemen yang berkoordinasi dengan Internal Audit Grup terkait proses pengajuan klaim sampai klaim diterima oleh Pemegang Polis. Hasil pengawasan dan review menunjukkan bahwa Perusahaan telah melakukan upaya yang memadai untuk memenuhi hak dan kepentingan pemegang polis dalam proses tersebut.
In 2014, the Independent Commissioner and the Commissioners’ commitees conducted supervision and review on the Management Report with coordination Internal Audit Group related to the policy holders’ claim submission to the claim approval. The result of the supervision and reviews showed that the Company had done sufficient effort to meet the right and interest of the policy holders.
Penelaahan kasus hukum dan pengawasan atas tindak lanjut terhadap penyelesaian kasus hukum yang dilaporkan manajemen selama 2014 menunjukkan bahwa Perusahaan telah melakukan upaya terbaik yang sesuai dengan kepentingan Pemegang Saham dan kepentingan Pemegang Polis.
The assessment on the legal case and supervision on the follow-up to settle the legal case reported by the Management in 2014 showed that the Company had done its best to uphold the interest of the Shareholders and the Policy Holders.
ix. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
ix. The Implementation of BOC's Duties
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin, termasuk rapat dengan Direksi untuk membahas kinerja Direksi, dan rencana Direksi. Berikut ini adalah tingkat kehadiran dalam rapatrapat Dewan Komisaris, serta rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
The BOC conducted meetings, including those with the BOD to discuss about BOD’s performance and plans. Their attendance in BOC meetings and joint meetings between the BOC and the BOD is presented below.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
106
Rapat Dewan Komisaris BOC Meeting
Nama
Jumlah rapat
jumlah hadir
persentase
Luhur Budi Djatmiko
6
4
67 %
Eddy Porwanto Poo
6
6
100 %
M. Rudy Salahuddin Ramto
6
5
83 %
Hilda Rossieta
6
6
100 %
Name
Number Of Meeting
Attendance
Percentage
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Joint Meeting between BOC and BOD
Nama
Jumlah rapat
jumlah hadir
persentase
Luhur Budi Djatmiko
12
10
80 %
Eddy Porwanto Poo
12
12
100 %
M. Rudy Salahuddin Ramto
12
10
80 %
Hilda Rossieta
12
12
100 %
Name
Number Of Meeting
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Attendance
Percentage
107
Rapat Dewan Komisaris BOC Meeting
NO
RENCANA KERJA Work Plan
REALISASI Realization
1.
Pemantauan implementasi GCG Perusahaan The monitoring on the GCG implementation
Pemantauan implementasi GCG perusahaan dilaksanakan melalui mekanisme/ The monitoring on the GCG implementation through the following mechanism: •
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2014 sebanyak 10 kali / 10 Joint Meetings fo BOD and BOC in 2014;
•
Rapat Dewan Komisaris selama tahun 2014 sebanyak 6 kali / 6 BOC meetings in 2014;
•
Komite audit telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai piagam Komite Audit dan selama tahun 2014 telah dilaksanakan rapat sebanyak 12 kali / The Audit Committee did their roles and functions based on the Audit Committee Charter and held 12 meetings;;
•
Komite Kebijakan Risiko telah membantu manajemen serta memberikan usulan langkahlangkah strategis peningkatan produktivitas perusahaan melalui rapat yang diselenggarakan sebanyak 8 kali / The Committee of Risk Policy helped the Management and proposed some strategic moves to increase the Company’s productivity through 8 meetings;
•
Rapat Koordinasi gabungan telah dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Komisaris sebanyak 7 kali sepanjang 2014 dengan melakukan pembahasan terkait kebijakan Investasi Perusahaan dan ikut memberikan masukkan terhadap RJPP Perusahaan / Participated in 7 (seven) Joint coordination or Commissioners’ Committee meetings that discussed the Company’s investment policy, and participated in providing feedback to the RJPP;
•
Komisaris Independen telah mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor: 2/POJK.05/2014 terkait pelaporan Pelaksanaan tugas Komisaris Independen yang disampaikan kepada OJK / The Independent Commissioner complied with the OJK Regulation Number 2/POJK.05/2014 on the reporting of the Impementation of the Independent Commissioner’s task to be submitted to the OJK.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
108
Rapat Dewan Komisaris BOC Meeting
NO
RENCANA KERJA Work Plan
2.
Mengawasi pengelolaan Perusahaan agar efektif dan efisien Supervising the effectiveness and efficiency of the Company’s management
REALISASI Realization •
Dewan Komisaris telah menyampaikan kepada Perusahaan terkait Standard Operating Procedure (SOP) penyusunan RKAP dan RJPP agar tercipta komunikasi serta koordinasi yang lebih baik antara Dewan Komisaris dan Direksi / The BOC reported to the Company on the Standard Operating Procedure (SOP) on the development of the RKAP and the RJPP as part of the effort to improve communication and coordination between the BOC and the BOD;
•
Pelaksanaan monitoring dalam bentuk kunjungan ke dua anak cabang dan melakukan analisis serta tindak lanjut atas analisis tersebut yang telah disampaikan kepada Manajemen Perusahaan / As Part of the monitoring, visited 2 (two) branches and conducted an analysis and followed up the analysis that had been submitted to Company’s Management;
•
Pemantauan risiko Perusahaan secara rutin, diantaranya melalui analisis laporan keuangan / Regular monitoring of the Company’s risk, incuding the financial report analysis.
3.
Pengoptimalan own retention khususnya pada bisnis-bisnis yang dikuasai Perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas manajemen risiko Perusahaan / Optimizing own retention, especially on the businesses controlled by the Company, and simultaneously increased the quality of the Company’s risk management.
Optimalisasi retensi sendiri telah dilakukan salah satunya melalui pemetaan risiko asuransi berdasarkan class of business (COB) yang dapat memberikan hasil optimal bagi Perusahaan / Optimized own retention by, among others, did the insurance risk mapping based on the class of business (COB) that could provide optimum result to the Company.
4.
Pengoptimalan Investasi dan evaluasi kebijakan Investasi yang ada dikuasai Perusahaan bersamaan dengan peningkatan kualitas manajemen risiko Perusahaan / Optimizing the investment and evaluation of the existing Investment Policy.
Dewan Komisaris telah memberikan arahan untuk meningkatkan yield investasi agar manajemen melakukan kajian terhadap komposisi investasi pada instrumen keuangan, antisipasi terhadap penurunan yield investasi, serta penambahan modal pada anak-anak Perusahaan / The BOC provided some direction to improve the investment yield to enable the Management to review the composition of the investment on the financial instrument, anticipate the decline of the investment yield, and add placements on the subsidiaries.
5.
Perbaikan standar prosedur operasional untuk penagihan piutang / The improvement of the standard operational procedure.
Dewan Komisaris merekomendasikan manajemen untuk melakukan audit khusus terkait piutang tak tertagih untuk melihat penyebab dan saran atas perbaikan. Hasil audit sudah diperoleh dengan salah satu rekomendasi yaitu melakukan perbaikan SOP. Selain itu hasil audit khusus juga dijadikan dasar apakah diperlukan kebijakan penghapusan piutang. Dewan Komisaris juga memastikan bahwa jika penghapusan piutang dilakukan tetap tidak akan menghentikan upaya penagihan / The BOC recommended the Management to conduct a special audit on the bad debts to find out the causes and provided suggestions for improvement. The audit result recommended, among others, to improve the SOP. In addition, the result of the special audit also served as the basis for deciding on the bad debt write-off. The BOC also ensured that if the writeoff is to be done, it will not stop the collection effort.
6.
Memantau dan memberi masukan dalam perkembangan kasus-kasus khusus yang sedang dihadapi oleh Perusahaan / Supervised and provided feedback on the development of special cases faced by the Company.
Telah diselesaikannya kasus hukum dan tidak menimbulkan dampak finansial yang signifkan terhadap Perusahaan, diantaranya beberapa kasus hukum dengan Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International dan Trichem / Some legal cases that had been settled without any significant financial impact on the Company were, among others, the cases with Gunung Putri Graha Mas, Nusantara Flying International and Trichem.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
109
x. Remunerasi Dewan Komisaris
x. The Remuneration of BOC
Besaran remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris dibahas dalam agenda rapat antara Dewan kirimkan ke RUPS untuk kemudian dibahas dan diputuskan dalam RUPS, dan hasilnya dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat.
The amount of the remuneration for each member of the BOC that has been discussed in the agenda of BOC meeting is sent to the GMS for approval. The result of the GMS is put in the GMS Resolution.
Remunerasi diusulkan oleh pengurus perusahaan (BOC - BOD) The remuneration is proposed by BOC & BOD
Diagendakan, dibahas, diputuskan oleh RUPS Put into the GMS agenda to be discussed and approved
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang dalam Akta Nomor 29, tanggal 31 Januari 2008 dihadapan notaris Lenny Janis Ishak, SH, Notaris yang berkedukukan di Jakarta Selatan. Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan komponennya adalah sebagai berikut:
Dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Put in writing in the GMS Resolution
Remunerasi Dewan Komisaris BOC Remuneration
Based on GMS’ Resolution as stated in the Deed Number 29 dated January 31, 2014 before Notary Lenny Janis Ishak, SH, who was based in South Jakarta, BOC’s remuneration details were as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Honor Honorarium
Tantiem Bonus
Tunjangan Pajak Tax Benefit
Jumlah Total
Luhur Budi Djatmiko
Presiden Komisaris President Commissioner
390,000,000
208,127,835
78,549,750
676,677,585
Hilda Rossieta
Komisaris Independen Indepedent Commissioner
360,000,000
280,047,000
182,748,500
822,975,500
Eddy Porwanto Poo
Komisaris Commissioner
360,000,000
168,220,425
132,219,200
660,439,625
M. Rudy Salahuddin Ramto
Komisaris Commissioner
360,000,000
280,047,000
180,144,800
820,191,800
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
110
xi. Pelatihan Dewan Komisaris
xi. BOC Training
Di sepanjang tahun 2014, pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris bisa dilihat di tabel di bawah ini.
In 2014, BOC joinned the below training.
Nama & Tempat Pelatihan Name and location of training
Penyelenggara Organizer
TANGGAL Date
NAMA KOMISARIS Name of Commissioner
Seminar Panel Diskusi Perlindungan Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Discussion Panel Seminar on the BOC and BOD Protection from Corruption Criminal Act held in Jakarta.
IKAI
2013
Luhur Budi Djatmiko
PWC Insurance Training. Jakarta
Northstar Group
11 September 2014
Eddy Porwanto Poo
Academic Seminar terkait Corporate Sustainability, Jakarta. / Academic Seminar on Corporate Sustainability, Jakarta.
Fakultas Ekonomi Univ. Indonesia
26 Maret 2014
Hilda Rossieta
2-3 April 2014
Hilda Rossieta
The Sixth Foundation of Islamic International Centre for Finance Conference. Durham Education in Islamic Finance University – UK Good Governance Model and Combined Assurance Model OJK. Jakarta
OJK
9 September, 2014
Hilda Rossieta
Risk and Governance Summit 2014. Jakarta
OJK
18 November, 2014
Hilda Rossieta
Himada dan ISEA
26 November 2014
Hilda Rossieta
Peran Strategis Komisaris Independen Perusahaan Perasuransian. Jakarta The Strategic Role of the Independent Commisioner of the Insurance Firm held in Jakarta.
xii. Kepemilikan Saham Komisaris
xii. The Members’ Share Ownership of BOC
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
Referring to OJK’s Regulation Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Company, TPI discloses that none of BOC members have 5% or above 5% shareownership in TPI and/ or other companies here and overseas in the following table:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
111
komisaris Commissioner
% kepemilikan saham % Share Ownership
nama perusahaan Name of Company
Luhur Budi Djatmiko
0 (Nol) %
-
Eddy Porwanto Poo
0 (Nol) %
-
M. Rudy Salahuddin Ramto
0 (Nol) %
-
Hilda Rossieta
0 (Nol) %
-
xiii. Penilaian terhadap Dewan Komisaris
xiii. Assessment on the BOC
Dewan Komisaris diwajibkan mengirimkan laporan pertanggungjawaban atas kinerjanya kepada Pemegang Saham di RUPS, dan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap tahun. Kinerja Dewan Komisaris dinilai oleh Pemegang Saham dan OJK melalui laporan pertanggungjawaban tersebut.
BOC members are required to submit accountability report on their performance to the shareholders in GMS and to the Financial Services Authority (OJK) every year.The performance of BOC members is assessed by the shareholders and the OJK based on their accountability reports.
5.3 Direksi
5.3 The Board of Directors
Direksi adalah organ perusahaan yang berkewajiban untuk mengurus perusahaan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pemilihan anggota Direksi TPI melalui beberapa tahap seperti tahapan yang ada dalam proses penunjukkan Komisaris Perusahaan.
Board of Directors (BOD) is the company’s organ whose function is to manage the company so as to achieve the company’s purpose and goals. The appointment of BOD members is done in several stages, which are similar to the ones in Commissioners’ appointment.
Masa jabatan Direksi adalah tiga (3) tahun setelah penunjukan dalam bentuk akta notaris, namun RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan baik presiden direktur maupun direktur bila terbukti melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, yang mewajibkan perusahaan perasuransian memiliki anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang.
BOD’s term of office is three (3) years effective upon appointment with notary deed, however, GMS has the authority to terminate both President Directors as well as Directors if they breach requirements of the Article of Association. Referring to the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Company, which regulates that insurance companies are obliged to have at least 3 (three) BOD members.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
112
i. Susunan dan Struktur Direksi
i. BOD Composition and Structure
Susunan Direksi Perusahaan dari awal hingga akhir tahun pelaporan adalah sebagai berikut.
BOD structure from the beginning and by the end of the reporting year was as follows:
•
Presiden Direktur Yasril Y Rasyid (14 Maret 2013 – sekarang)
•
President Director Yasril Y Rasyid (14 March 2013 – now)
•
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Hendroyono (20 April 2012 – sekarang)
•
Director of Finance and Corporate Services Hendroyono (20 April 2012 – now)
•
Direktur Pemasaran Sigit Suciptoyono (14 Maret 2013 – sekarang)
•
Director of Marketing Sigit Suciptoyono (14 March 2013 – now)
ii. Tata Tertib Kerja Direksi (Board Manual)
ii. BOD Board Manual
Perusahaan telah memiliki Board Manual yang diterbitkan pada 1 Desember 2014, dan yang merupakan naskah kesepakatan antara Dewan Komisaris dan Direksi bertujuan:
The Company published a Board Manual on December 1, 2014 that was the result of the agreement between BOC and BOD. It has the following objectives:
1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing organ; 2. Meningkatan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ; 3. Menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran).
1. Become a reference about the main duty and function of each organ; 2. Increase the quality and effectiveness of work relation among organs; 3. Implement the GCG principles, i.e. transparency, accontability, responsibility, independency and fairness.
Board Manual ini berlaku bagi pelaksanaan hubungan kerja antar Organ Perusahaan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian, Board Manual berfungsi sebagai Tata Tertib Kerja Direksi dalam hubungan kerja dengan Direksi, dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengurusan Perusahaan.
The Board Manual applies to the work mechanism between the Company' organs, particularly between BOC and BOD. It serves as BOD’s manual in carrying out its roles and responsibilities as the Company’s management.
iii. Tugas dan Tanggung Jawab
iii. The Roles and Responsibilities of BOD
Menurut Anggaran Dasar TPI, tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Direksi adalah sebagai berikut:
Based on TPI’s Article of Association, BOD’s roles, responsibilities are as follows:
•
•
Menjalankan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Managing the company solely for the company’s interest in line with its purposes;
113
•
Melaksanakan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk pencapaian target keuangan dan non keuangan;
•
Implementing the company’s RJPP and RKAP, including achievement of both financial and non-financial targets;
•
Menindaklanjuti temuan audit dari Auditor Internal dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Komisaris;
•
Following up on the findings of both internal and external auditors and reporting the findings to the BOC;
•
Menyelenggarakan RUPS dan membuat risalah RUPS;
•
Organizing GMS and developing minutes of GMS
•
Menyiapkan RJPP, menandatangani bersama dengan Komisaris, dan menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan;
•
Preparing the RJPP, jointly signing it with BOC, and presenting it to GMS for approval;
•
Menyiapkan RKAP dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk ditelaah dan diserahkan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;
•
Preparing RKAP and submitting it to BOC to be examined and submitted to GMS for approval;
•
Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS dan/atau Komisaris;
•
Submitting accountability report and giving explanation on the latest condition of the company in the form of reports if so required by the GMS and/or Commissioners;
•
Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan;
•
Peparing and submitting the annual report signed by the BOC and Directors to GMS for approval;
•
Melaporkan kepada Perusahaan mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perusahaan dan perusahaan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus dan melaporkannya dalam laporan tahunan;
•
Reporting to the company shares of TPI or its subsidiaries owned by Directors and/ or their family members to be included in the annual report;
•
Tidak dibenarkan memberikan pinjaman kepada Pemegang Saham.
•
Directors are not allowed to give loans to shareholders.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
114
iv. Hak dan Wewenang
iv. The Rights and Authorities of BOD
Direksi, baik bersama-sama maupun sendirisendiri berwenang untuk:
Collectively or individually the BOD members have the following authorities:
1. Mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian;
1. Representing the company in and outside the court for all matters and in all cases;
2. Mengikat Perusahaan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perusahaan;
2. Entering agreements on behalf of the company and binding the company to other parties or vice versa; 3. Acting on behalf of the company, with such limitations and number of cases as determined by GMS;
3. Melakukan tindakan atas nama Perusahaan, dengan batasan dan jumlah yang ditentukan RUPS; 4. Menyelenggarakan rapat Direksi setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu (1) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili satu persepuluh (1/10) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
4. Holding meeting when deemed necessary by one or more Director, or upon a written request by one or more Commissioners, or upon written request by one or more shareholders controlling at least one-tenth (1/10) of shares with voting rights;
5. Menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan, termasuk kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan;
5. Set policies related to the management of the Company, including the policies in the area of human resources;
6. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perusahaan apabila:
6. BOD members have no authority to represent the Company if:
•
Terjadi perkara di pengadilan antara Perusahaan dengan anggota Direksi yang bersangkutan, atau;
•
He or she is involved in a legal battle against the company in court, or;
•
Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perusahaan.
•
The said Director has a conflict of interests with the company.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
115
v. Pembagian Tugas Direksi
v. The Distribution of BOD's Duties
Pembagian tugas Direksi TPI adalah sebagai berikut:
The distribution of duties of TPI’s BOD members are as follows:
Presiden Direktur, Yasril Y. Rasyid • Menetapkan RJPP (Corporate Plan) dan RKAP; • Menetapkan kebijakan umum operasional perusahaan; • Menyiapkan rencana dan program kerja serta anggaran pendapatan dan belanja perusahaan, rencana investasi, dan pengembangan usaha lainnya untuk disampaikan kepada RUPS; • Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan terhadap Perusahaan, meliputi bidang administrasi umum, organisasi dan tata kerja, personil, materiil, keuangan, peraturan, hubungan masyarakat, pengamanan, dan pengelolaan data secara efektif dan efisien; • Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian seluruh kegiatan Perusahaan;
President Director, Yasril Y. Rasyid • Set goals for the company’s RJPP and RKAP; • Set the company’s general operational policy; • repare work plans and programs as well as the company’s earning and expense budget, investment plans and other business developments to be proposed during GMS; • Arrange the company’s management and counseling that covers the purview of general administration, organization and work ethics, personnel, material, financial, regulation, public relations, security and an effective and efficient data management;
•
Bertanggungjawab terhadap Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan untuk kepentingan audit oleh pihak eksternal atau pihak lain yang berkompeten.
•
Arrange supervision and control towards the company’s activities;
•
Take responsibility on the company’s Annual Report / Financial Statement for audit purpose by external parties or other competent parties.
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat, Hendroyono
Director of Finance Services, Hendroyono
•
Menentukan kebijaksanaan keuangan, akutansi dan sumber daya manusia berdasarkan kebijakan umum operasional Perusahaan, antara lain kebijakan akutansi, perbendaharaan, investasi, kebijakan teknologi informasi, kebijakan recruitment sumber daya manusia, pengadaan sarana kerja dan lain-lain;
•
Set financial, accounting and human resources policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, policy on accounting, treasury, investment, information technology, human resources recruitment, work facilities procurement and others;
•
Menyusun rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas bidang keuangan, administrasi dan sumber daya manusia;
•
Arrange work plans and programs for the implementation of tasks in the field of finance, administration and human resources;
•
Menyelenggarakan kegiatan bidang Akutansi Keuangan (Laporan Keuangan, Sistem akutansi dan lain-lain) dan sumber daya manusia sesuai ketentuan;
•
Facilitate activities in Financial Accounting field (Financial Report, Accounting System, etc.) and human resources in accordance with the company’s provisions;
and
Corporate
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
116
•
Menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tata kerja;
•
Facilitate organization and work ethics counseling;
•
Menyelenggarakan pengolahan data elektronik, dukungan perangkat keras, dan perangkat lunak untuk kelancaran operasional perusahaan;
•
Facilitate electronic data management, hardware and software support for the company’s operational smoothness;
•
Menyelenggarakan administrasi klaim;
dan
•
Facilitate claim administration;
•
Menyelenggarakan pembinaan administrasi umum, personil, materiil dan aset Perusahaan;
•
Facilitate the company’s general administration, personnel, material and asset counsel;
•
Ikut serta dalam menyusun RJPP dan RKAP;
•
Participate in the development of the company’s RJPP and RKAP;
•
Melakukan koordinasi dengan Direktorat dan instansi terkait lainnya.
•
Coordinate with Directorates and other related institutions.
pembayaran
settlement
and
Direktur Pemasaran, Sigit Suciptoyono
Director of Marketing, Sigit Suciptoyono
•
Menetapkan kebijaksanaan pemasaran asuransi berdasarkan kebijaksanaan umum operasional Perusahaan, antara lain pemasaran langsung atau tak langsung, komisi untuk broker/agen asuransi, promosi/pemasangan iklan, pemberian jamuan klien, dan lain – lain;
•
Set insurance marketing policy based on the company’s general operational policy, which includes, among others, direct and indirect marketing, commission for insurance broker/agent, advertisement promotion / placement, client’s entertainment, etc.;
•
Menyusun rencana dan program kerja bidang pemasaran beserta target penjualan asuransi baik bidang migas maupun nonmigas;
•
Arrange work plans and programs in marketing area along with insurance sales target in both oil and gas and non-oil and gas industry;
•
Menyelenggarakan kegiatan promosi dan iklan produk asuransi;
•
Facilitate the promotion and advertisement of insurance product;
•
Mengawasi kinerja pemasaran baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang/Perwakilan terhadap target yang telah ditetapkan;
•
Supervise the marketing performance of both Head Office and Branch/ Representative Offices vis-a-vis the set target;
•
Ikut serta dalam penyusunan RJPP dan RKAP;
•
Participate in the development of the RJPP and RKAP;
•
Melakukan kordinasi dengan Direktorat/ Unit terkait dan instansi Pemerintah lainnya.
•
Coordinate with Directorates/Units.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Government’s
117
vi. Independensi Direksi
vi. The Independence of BOD
Direksi TPI bertindak secara independen, tanpa adanya kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan Direksi untuk melakukan tugas mereka secara independen dan kritis. Direksi juga tidak memiliki hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal, atau karena pernikahan. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi, di halaman 101.
TPI’s BOD acts independently without any conflict of interest that can affect their ability to fulfil their roles independently and critically. BOD members do not have consanguinity with one another vertically or horizontally up to the third degree or by marriage. Please see the Table of Consanguinity and business relationship/ debtor and creditor relationship among BOC and BOD members on page 101.
vii. Pelaksanaan Tugas Direksi
vii. Implementation of BOD Roles and Responsibilities
Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa Direksi mengadakan pertemuan minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2014, Direksi mengadakan Rapat Direksi sebanyak 12 kali, dengan berbagai agenda. Direksi juga menyusun rencana kerja 2014 dan melaksanakan kegiatan terakhir rencana kerja tersebut.
In line with the company’s Article of Association, the BOD holds a meeting at the minimum once (1) in a year. Throughout 2014, TPI’s BOD held 12 meetings with various strategic agenda and resolutions. The BOD also developed 2014 work plan and implemented up to the last activity of that work plan.
Rencana Kerja dan Realisasi Work Plan and Realization NO.
1.
2.
RENCANA KERJA Work Plan
Melaksanakan Program Strategis dengan obyektif: (a) Growth, (b) Meningkatkan Hasil Underwriting, (c) Meningkatkan Hasil Investasi, (d) Restrukturisasi Tugu Group Implement Strategic Program with the following objectives: (a) Growth, (b) Increase Underwriting Result, (c) Increase Investment Yield, (d) Tugu Group Restructuring Penambahan kantor cabang Opening of additional branch offices
REALISASI Realization
Obyektif a, b, dan c telah dilakukan dengan hasil yang baik pada tahun ini. Obyektif d terus diupayakan. The objectives a, b and c were well achieved in this year, while the objective d was still pursued.
Pembukaan kantor cabang di Semarang dan Palembang Branch offices were opened in Semarang and Palembang. Pembuatan sistem keagenan dan manajemen sistem keagenan Created the agency system and the agency system management.
3.
Memperkuat sistem keagenan Strengthen the agency system
4.
Melakukan supervisi terhadap pelaksaan CSR Supervise the implementation of CSR
Telah dilakukan. Done.
5.
Pengembangan produk Financial Lines The development of Financial Line products
Telah dilakukan. Done.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
118
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi BOD Attendance in BOD Meeting Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
PerSENTASE
Yasril Y Rasyid
12
12
100 %
Hendroyono
12
12
100 %
Sigit Suciptoyono
12
12
100 %
Nama
Name
Number Of Meeting
Attendance
Percentage
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Koordinasi dengan Dewan Komisaris BOD Attendace Level in BOD-BOC Coordination Meeting Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
PerSENTASE
Yasril Y Rasyid
10
9
90%
Hendroyono
10
9
90%
Sigit Suciptoyono
10
9
90%
Nama
Name
Number Of Meeting
Attendance
Percentage
viii. Remunerasi BOD
viii. The Remuneration of BOD
Besaran remunerasi untuk setiap anggota Direksi ditentukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, yakni diusulkan dalam RUPS oleh pengurus perusahaan yang sebelumnya dibahas dalam agenda rapat BOC-BOD, dan kemudian dibahas dan diputuskan dalam RUPS untuk kemudian dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat.
The remuneration of BOD members is determined in line with the set procedure, i.e. it is proposed in the GMS by the Company’s Management following the discussion on this agenda in the BOC-BOD meeting. After being discussed and decided on in the GMS, the remuneration is elaborated in GMS resolution.
Remunerasi diusulkan oleh pengurus perusahaan (BOC - BOD)
Diagendakan, dibahas, diputuskan oleh RUPS
Dituangkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat
The remuneration is proposed by BOC & BOD
Put into the GMS agenda to be discussed and approved
Stipulated in the GMS resolution
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang dalam Akta Nomor 29, tanggal 31 Januari 2008 dihadapan notaris Lenny Janis Ishak, SH, Notaris yang berkedukukan di Jakarta Selatan. Remunerasi anggota Dewan Direksi dan komponennya adalah sebagai berikut:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Remunerasi BOD The Remuneration of BOD
Based on the resolution of the GMS as stated in the Deed Number 29, dated January 31, 2008 before notary Lenny Janis Ishak, SH, who is based in South Jakarta, the remuneration and all of its components for BOD members is elaborated below:
119
Nama Name
Jabatan Position
Honor Honorarium
rumah Housing
Tantiem Bonus
Tunjangan Pajak Tax Benefit
Jumlah Bonus
Yasril Y Rasyid
President Director
360,000,000
240,000,000
665,649,193
671,974,400
2,459,623,593
Hendroyono
Financial & Corporate Service
793,800,000
240,000,000
721,035,000
657,911,300
2,412,746,300
Sigit Suciptoyono Marketing Director
360,000,000
240,000,000
616,980,720
614,184,200
2,264,964,920
ix. Pelatihan Direksi
ix. Training of BOD
Di sepanjang tahun 2014, pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris bisa dilihat di tabel di bawah ini.
In 2014, BOD attended some training as elaborated in the below table.
Nama & Tempat Pelatihan Name and Location of Training
Penyelenggara Organizer
TANGGAL Date
NAMA direksi BOD Member Name
3rd Regional CEO Forum 2014. Singapore
Munich Re
18 September 2014
Yasril Y. Rasyid
McKinsey M&A Academy. Jakarta
McKinsey
10 Oktober 2014
Yasril Y. Rasyid
Oil & Gas, and Offshore Construction Insurance. Surabaya
APPARINDO
29 Oktober 2014
Yasril Y. Rasyid
Indonesia International Conference on Islamic Finance. Surabaya
OJK
3-4 November 2014
Yasril Y. Rasyid
8th Asian Insurance CFO Summit. Singapore
EY
26-28 Mei 2014
Hendroyono
Turnaround Strategy. Jakarta
AMC
12-13 November 2014
Hendroyono
Seminar Transformasi Corporate Culture "Improve The Transforming Corporate Culture Accelarate Performance. Jakarta
PT. Pertamina Training & Consulting
26-27 November 2014
Hendroyono
Role Model Transformasi Budaya 6 C Perusahaan. Jakarta
Dunamis
18 November 2014
Hendroyono
AAUI / EAIC
2-6 November 2014
Hendroyono
East Asian Insurance Congress. Taipei, Taiwan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
120
x. Kepemilikan Saham Direksi
x. The Share Ownership of BOD Members
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, berikut ini adalah status kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5% atau lebih pada TPI dan/atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri:
Referring to OJK’s Regulation Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Company, TPI discloses that none of BOD members have 5% or above 5% shareownership in TPI and/ or other companies here and overseas in the following table:
Anggota direksi Name of Director
% kepemilikan saham % Share Ownership
nama perusahaan Name of Company
Yasril Y Rasyid
0 (Nol) %
-
Hendroyono
0 (Nol) %
-
Sigit Suciptoyono
0 (Nol) %
-
xi. Kebijakan tentang Suksesi Direksi
xi. The Policy on the Succession of BOD
TPI telah memiliki kebijakan tentang suksesi Direksi sebagai berikut: • Penempatan dan penggantian anggota Direksi sepenuhnya adalah wewenang dari Pemegang Saham; • Masa jabatan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar yang menyebutkan bahwa “Para anggota Direksi diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu selama 3 tahun dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu”.
TPI has the following policy on BOD succession:
6. Assessment terhadap Direksi
6. The Assessment on the BOD
Untuk menilai kinerja Direksi dilakukan assessment terhadap Direksi. Proses assessment tersebut adalah sebagai berikut:
To assess BOD’s performance, some parties conduct an assessment with the following process:
•
Penilaian kinerja Direksi dilakukan pada akhir tahun melalui laporan pertanggungjawaban dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS tersebut juga menentukan jumlah tantiem untuk pengurus perusahaan oleh pemegang saham; Penilaian oleh PT Pertamina (Persero) setiap tiga bulan (challenge session);
•
BOD performance appraisal is done at the end of the year through their accountability report delivered in the GMS. The Shareholders also decide on the amount of bonus for the Company’s management;
•
Penilaian oleh Dewan Komisaris pada Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang dilakukan setiap bulan.
•
PT Pertamina (Persero) conducts assessment every three months in a challenge session; BOC conducts the assessment in the monthly Joint Meeting between the BOC and the BOD.
• •
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
• •
The appointment and the replacement of BOD members are the authority of the Shareholders; BOD’s term of office is elaborated in the Article of Association that states that “The BOD members are appointed through GMS for a 3-years term without dismissing the right of the GMS to replace them at any time.
121
INDIKATOR KINERJA UTAMA Key Performance Index
Kelompok KPI GROUP
SATUAN Unit
USD million
10%
10%
I. Financial Laba bersih / Net Profit Parameter Keuangan : Financial Parameters
quarterly
2
• • •
quarterly quarterly quarterly
% USD million USD million
II. Operational Individual Performance Contract
BASE
STRETCH
20,782
23,899
27,359
120.00%
12%
39.53 33,429 10,458
45.46 31,670 12,027
50.26 31,149 16,164
120.00% 120.00% 120.00%
12% 6% 6%
5%
36%
55%
36%
Pengelolaan Risiko/Risk Management
quarterly
%
5%
99
100
99
105.71%
5%
4
Risk Based Capital
quarterly
%
15%
250
350
399
100.00%
15%
5
Combined Operating Ratio
quarterly
%
10%
90
77
76
120.00%
12%
6
Hasil Underwriting/Underwriting Result
quarterly
USD million
15%
36,560
40,216
41,876
120.00%
18%
7
Premi Bruto/Gross Premium
quarterly
USD million
10%
266,135
292,749
253,871
95.39%
10%
10%
12%
8
Pencapaian Investasi/Investment Achievement
quarterly
%
5%
90
100
103
120.00%
9
Kajian Restrukturisasi/Restructuring Review
quarterly
%
5%
90
100
100
120.00%
5%
IV. People Management
10
Implementasi Performance Management system (PMS) The implementation of Performance Management System
quarterly
%
5%
6% 6%
6% 90
95
100
120.00%
100%
Total bobot :
Other Operational Matrix
5%
Realisasi 2014 Realization in 2014 PERFORMANCE NILAI PENCAPAIAN REALISASI Achievement
3
III. Business development / customer satisfaction
Boundary KPIs
TARGET 2014
30%
1
Operating Profit Margin Efisiensi OPEX Net Cashflow dari Aktivitas Operasi
BOBOT Portion (%)
FREQ MONITORING
6%
114%
1 2 3 4
TRJR Number of Accidents GCG Implementation Compliance External Auditor Opinion
quarterly
Ratio
-
2.10
-
-
quarterly
# Cases
-
0
-
-
0
quarterly
%
-
85
-
-
85
quarterly
%
-
WTP
-
-
WTP
1
Learning Index
quarterly
%
-
90.00
-
94.20
2
Tindak lanjut temuan audit internal & external Follow-up of Internal & External Audit finding Knowledge & Innovation Program • Winback Market Share melalui CSR Market Share Winback through CSR • Standarisasi Succeession Planning Program/ Succession Planning Program Standardization • Follow up hasil mapping Pangsa Pasar Potensial/ Follow up of Potential Market Share Mapping result
quarterly
%
-
90.00
-
80.00
quarterly
%
-
80.00
-
80.00
Utilisasi ERP (MySAP)/ERP Utilization
quarterly
%
-
97.00
-
97.00
Akurasi kelengkapan LapKeu dan ketetapan waktu pengiriman/ The accuracy of the financial statement and the punctuality of submission time
quarterly
%
-
95.00
-
90.00
3
4 5
a. Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memastikan bahwa struktur pengendalian internal Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit telah dilaksanakan oleh manajemen. Anggota Komite Audit TPI terdiri dari ahli independen dan tidak memiliki keterkaitan atau kepentingan tugas, baik di tingkat manajemen maupun operasional. Komite Audit melaksanakan tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit.
2.10
a. The Audit Committee Audit Committee functions as a facilitator for BOC to ensure that the structure of the company’s internal control can be wellimplemented, internal and external audit implementation have been carried out in accordance with applicable auditing standard and the follow ups of audit findings have been carried out by the management. TPI Audit Committee members comprise independent experts who do not have any affiliation or business interest, both at management and operational level. Audit Committee carried out its tasks based on Audit Committee Charter.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
122
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Audit
i. The Composition and Structure of Audit Committee
Komite Audit terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota. Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen, sedangan anggotanya adalah Komisaris dan/ atau pihak luar yang independen. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04/ SKK-TPI/XII/2014, susunan Komite Audit TPI untuk periode tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The Audit Committee has one Chairperson and at least two members. The Chairperson of Audit Committee is an Independent Commissioner, while the members can come from members of BOC or those from outside the company who are independent. Pursuant to the Decision Letter of the BOC Number 04/SKK-TPI/XII/2014, the composition of TPI’s Audit Committee for the year 2014 is as follows:
1. Hilda Rossieta - Ketua 2. Eddy Porwanto Poo – Wakil Ketua
1. Hilda Rossieta - Chairperson 2. Eddy Porwanto Poo - Deputy Chairperson
3. Pontas Pasaribu – Anggota
3. Pontas Pasaribu – Member
4. Dini Rosdini – Anggota
4. Dini Rosdini – Member
5. Aria Farahmita - Anggota
5. Aria Farahmita - Member
ii. Profil Anggota Komite Audit
ii. Audit Committee Member's Profile
Hilda Rossieta Ketua Komite Audit
Hilda Rossieta Chairperson
Silahkan melihat di bagian Profil Komisaris.
Please see the profile on the BOC Profile section.
Eddy Porwanto Poo Wakil Ketua
Eddy Porwanto Poo Deputy Chairperson
Silahkan melihat di bagian Profil Komisaris.
Please see the profile on the BOC Profile section.
Aria Farahmita, Anggota
Aria Farahmita, Member
Aria Farahmita adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 2 Maret 1978. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 22 November 2011. Lulusan Program Magister di bidang Manajemen Keuangan Universitas Indonesia ini adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit di Bank Jabar Banten Tbk, Manajer Audit KAP Amir, Abadi, Jusuf dan rekan, Asisten Direktur keuangan Universitas Indonesia, dan Manajer Keuangan Universitas Indonesia.
Aria Farahmita is an Indonesian Citizen who was born in Jakarta, March 2, 1978. She was appointed as a member of Audit Committee since November 22, 2011. A Magister in Financial Management graduate from University of Indonesia, she is now also a lecturer at Economic Faculty, University of Indonesia. Previously, she served as Audit Committee at Bank Jabar Banten TBK., Audit Manager KAP Amir, Abadi, Jusuf and partners, University of Indonesia Financial Director Assistant and University of Indonesia Financial Manager.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
123
Dini Rosdini, Anggota
Dini Rosdini, Member
Dini Rosdini adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 13 April 1977. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 2 Januari 2014. Lulusan Program Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran dan bersertifikasi Akuntansi Syariah ini adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai auditor di KAP Ilya Avianti dan Rekan serta KAP Sugiyono Poulus dan Rekan. Beliau juga aktif sebagai peneliti dan konsultan pada Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Padjadjaran hingga saat ini.
Dini Rosdini is and Indonesia citizen born in Jakarta on April 13, 1977. She has been appointed member of the Audit Committee since January 2, 2014. Graduated from Universitas Padjajaran’s post-graduate studies majoring in Accounting, she also obtained Sharia-based Accounting certificate, and served as a lecturer in the Economic Department of the Universitas Padjajaran. Previously, she had served as an auditor in the Public Accountant Firm (KAP) Ilya Avianti dan Rekan, and in the KAP Sugiyono Poulus dan Rekan. She is currently serving as a researcher and consultant in the Universitas Padjajaran’s Center for Accounting Development.
Pontas Pasaribu, Anggota
Pontas Pasaribu, Member
Pontas Pasaribu adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Jakarta, 27 November 1955. Beliau ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit sejak 2 Januari 2014. Lulusan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia ini telah bergabung dengan PT Pertamina (Persero) sejak tahun 1980. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai manajer Internal Audit Daerah Makassar dan Cilacap, manajer SPI Daerah Cilacap, VP Bidang Korporat Jakarta, serta VP Corporate Internal Audit Jakarta di PT Pertamina (Persero).
Pontas Pasaribu is an Indonesian citizen born in Jakarta on November 27, 1955. He has been member of the Audit Committee since January 2, 2014. Graduated from University of Indonesia’s post-graduate studies, she has joined PT Pertamina (Persero) since 1980. Previously, she served as the Internal Audit Manager for Makassar and Cilacap, Intern Control Unit Manager for Cilacap, VP Corporate for Jakarta, and VP Corporate Internal Audit Jakarta at PT Pertamina (Persero).
iii. Kualifikasi anggota Komite Audit
iii. The Qualification of Audit Committee’s Members
Anggota Komite Audit harus memenuhi sejumlah kualifikasi, termasuk kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan. Berikut adalah kualifikasi anggota Komite Audit TPI:
Audit Committee’s members must meet some requirements, including relevant education and professional experience. The requirements for members of TPI’s Audit Committee is as follows:
•
Anggota Komite Audit memiliki pendidikan minimal S1;
•
Minimum level of education undergraduate degree (S1);
•
Anggota Komite Audit harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis dalam bidang tugasnya;
•
Have strong commitment and high integrity, ability to communicate effectively, and knowledge, experience and technical expertise in their field of duties;
of
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
124
•
Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan dalam melaksanakan tugasnya;
•
No conflict of interests with the Company in carrying out their tasks;
•
Ketua dan Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Komisaris dengan masa kerja satu tahun, yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktuwaktu.
•
The appointments and dismissal of the chairperson and other Audit Committee members are carried out by the President Commissioner with the tenure of one year, which can be extended without compromising the Commissioners’ rights to terminate them at any time.
iv. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
iv. Roles and Responsibillities of Audit Committees's Members
•
Membantu Dewan Komisaris dalam mendorong terbentuknya sistem pengendalian internal yang memadai;
•
Assist the BOC in establishing an adequate internal controls;
•
Membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan;
•
Assist the BOC in improving quality of openness and financial reporting;
•
Membantu Dewan Komisaris dalam menilai efektivitas kegiatan audit, baik yang dilaksanakan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal;
•
Help the BOC in assessing effectiveness of audits, either performed by internal or external auditors;
•
Mengkaji ulang secara berkala Piagam Komite Audit;
•
Conduct periodical analysis on the Audit Committee Charter;
•
Mengidentifikasi hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
•
Identify issues that require the attention of the BOC;
•
Mengevaluasi pengelolaan risiko;
•
Evaluate the company’s existing risk management;
•
Mengevaluasi ketaatan Perusahaan pada peraturan internal dan perundangundangan;
•
Evaluate the company’s compliance with internal regulations and existing regulations and laws;
•
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
•
Doing other duties assigned by the Commissioners in line with existing regulations;
•
Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
•
Reporting the results of implementation of their duties to Commissioners periodically or as needed.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
125
v. Piagam Komite Audit
v. Audit Committee Charter
Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Audit serta hubungan kelembagaan antara Komite Audit dengan Auditor Internal, Direksi dan Auditor Eksternal dituangkan dalam Piagam Komite Audit dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Audit.
The positions, roles and responsibilities of the Audit Committee, as well as institutional relationship among the Audit Committee and the Internal Auditor, the BOD and the External Auditor, were elaborated in the Audit Committee Charter and signed by President Commissioner and Audit Committee Chairperson.
Piagam Komite Audit TPI mengatur:
The Audit Committee Charter elaborates the followings:
•
Pembentukan organisasi dan masa kerja Komite Audit;
•
The formation of Audit Committee’s organization and term of office;
•
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit;
•
The roles, responsibilities and authorities of the Audit Committee;
•
Rapat, pelaporan dan anggaran Komite Audit.
•
Meeting, reporting and budget of the Audit Committee.
vi. Independensi Komite Audit
vi. The Audit Committee’s Independence of Audit Committees
Untuk menjaga independensinya, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota yang tidak memiliki benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandiriannya dalam menjalankan tugas, tidak memiliki hubungan darah dengan sesama anggota Komite Audit, Direksi, dan Pemegang Saham hingga derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal atau melalui ikatan perkawinan, serta tidak memiliki hubungan utang piutang dengan semua pihak yang telah disebutkan itu.
To ensure the independence of the Audit Committee, it is led by an Independent Commissioner with members who have no conflict of interest that in any way affects their independence in carrying out their duties. All of them have no consanguinity with one another, with the BOD members and the Shareholders up to the third degree both vertically and horizontally or by marriage, and have no debtorcreditor relationship with one another and with all above mentioned parties.
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi Consanguinity and business relationship among BOC and BOD members Hubungan keluarga sampai derajat ketiga
Keterangan Description
Related up to 3rd degree
Dewan Komisaris
DIREKSI
Hubungan bisnis/ utang piutang
Debtor-creditor relationship
Shareholder
Dewan Komisaris
DIREKSI
BOC
BOD
PEMEGANG SAHAM
BOC
BOD
Shareholder
Pontas Pasaribu
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Dini Rosdini
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Aria Farahmita
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
PEMEGANG SAHAM
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
126
vii. Pelaksanaan Tugas Komite Audit
vii. The Implementation Committee’s Duties
of
Audit
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit mengadakan 12 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat-rapat yang diadakan oleh Komite Audit.
In 2014, the Audit Committee held 12 meetings with the below attendance level.
Tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi Attendance Level of BOD in BOD meeting Nama
Periode Period
Number Of Meetings
Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
PerSENTASE
Yasril Y. Rasyid
2014
12
12
100 %
Hendroyono
2014
12
12
100 %
Sigit Suciptoyono
2014
12
12
100 %
Name
Attendance
Percentage
viii. Laporan Komite Audit
viii. Audit Committee’s Report
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan kegiatan sebagai berikut:
In 2014, the Audit Committee did the following works:
•
Melakukan kajian atas Laporan Kinerja Bulanan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris;
•
Reviewed the Monthly Performance Report submitted by the BOC;
•
Mengadakan pertemuan rutin dengan divisi Audit Internal mengenai progress pelaksanaan audit dan temuan selama proses audit;
•
Held regular meetings with the Internal Audit Division to discuss the progress on the audit results and findings;
•
Mengadakan pertemuan rutin dengan tim Auditor Ekternal TPI mengenai progress pelaksanaan audit, isu signifikan, dan rekomendasinya;
•
Held regular meetings with TPI’s external auditor(s) on the audit progress, significant issue(s), and recommendations;
•
Menyusun SOP tentang mekanisme hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi dalam penyusunan RKAP;
•
Developed the SOP on the work mechanism between the BOC and the BOD in developing the RKAP;
•
Memutakhirkan Piagam Komite Audit, yaitu dalam hal referensi acuan Piagam Audit, Persyaratan Keanggotaan, serta Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Komite Audit;
•
Updated the Audit Committee Charter, particularly on the references for the Audit Charter, the Membership Requirement, the Roles, Responsibilities and Authorities of the Audit Committee;
•
Melakukan pembahasan dengan manajemen, dalam hal ini Grup Investasi tentang rencana investasi saham di Bursa Efek Indonesia serta usulan perubahan kebijakan investasi, khususnya menyangkut permintaan persetujuan terlebih dahulu kepada Dewan Komisaris;
•
Discussed with the management, i.e. the Investment Group, on the planned investment in the Indonesian Stock Exchange and the proposed amendment of the investment policy, especially pertaining to the required approval request in advance to the BOC;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
127
•
Melakukan pertemuan dengan manajemen untuk membahas tindak lanjut atas temuan audit BPK atas saldo Piutang yang berumur lebih dari 2 tahun serta berdiskusi mengenai penyebab dan langkah perbaikan agar penagihan piutang dapat dikelola dengan baik;
•
Held meetings with the Management to discuss the follow-up on the audit findings of BPK on the balance of uncollected receivables that had reached over 2 years and the causes of uncollectibility as well as the steps to be taken for a better management in receivables collection;
•
Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris untuk mendalami usulan Direksi terkait rencana pemasaran produk asuransi kredit dengan mengadakan pertemuan dengan manajemen dan calon Tim Asuransi Kredit;
•
Followed up the direction given by the BOC on BOD’s proposals pertaining to the marketing plan of credit insurance products through holding a meeting with the Management and the proposed Credit Insurance Team;
•
Bersama Komite Kebijakan Risiko melakukan pembahasan penyusunan Board Manual;
•
Worked with the Risk Policy Committee to discuss about the development of Board Manual;
•
Bersama dengan Komite Kebijakan Risiko melakukan evaluasi pendirian kantor cabang dan berdasarkan kriteria tertentu seperi premi bruto yang terbesar atau klaim yang terbesar serta calon cabang yang memiliki potensi pemasaran yang baik;
•
Worked with the Risk Policy Committee to evaluate the establishment of branch offices based on certain criteria, such as the biggest gross premium or claim and the proposed branch office that has good marketing potential;
•
Bersama dengan Komite Kebijakan Risiko melakukan evaluasi kinerja anak Perusahaan.
•
Worked with the Risk Policy Committee to evaluate the performance of subsidiaries.
b. Komite Kebijakan Risiko
b. The Risk Policy Committee
Komite Kebijakan Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau pelaksanaan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh TPI. Lebin lanjut Komite kebijakan risiko juga mengawasi kebijakan atas pengolaan risiko, khususnya usaha dan strategi yang dilakukan Direksi, mencakup identifikasi, analisis, penilaian dan mitigasi risiko. Komite Kebijakan Risiko juga memastikan dipatuhinya prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan code of conduct Perusahaan.
The Risk Policy Committee is responsible for assisting the BOC in supervising the implementation of risk management set by the BOD, as well as assessing risk tolerance that can be taken by TPI. Furthermore, the Risk Policy Committee also supervises policy on the risk management, especially efforts and strategies carried out by BOD, which include risk identification, analysis, assessment and mitigation. The Risk Policy Committee also ensures compliance on GCG principles and the Company’s code of conduct.
i. Komposisi dan Keanggotan Komite Kebijakan Risiko
i. Risk Policy Committee’s Composition and Structure
Komite Kebijakan Risiko terdiri dari seorang Ketua dan 2 orang anggota dengan komposisi sebagai berikut:
The Risk Policy Committee consists of a Chairperson and two members with the below composition:
•
Ketua Komite Kebijakan Risiko adalah salah satu anggota Komisaris;
•
Chairperson of the Risk Policy Commitee, who is also member of the BOC;
•
Anggota Komite Kebijakan Risiko berasal dari pihak luar yang independen.
•
Members of the Risk Policy Committee, who are from the external and independent parties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
128
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 03/SKK-TPI/XII/2014, susunan Komite Kebijakan Risiko TPI untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The Decision Letter of the BOC Number 03/ SKK-TPI/XII/2014 elaborated the composition and structure of the Risk Policy Committee as follows:
a. M. Rudy Salahuddin Ramto – Ketua
a. M. Rudy Salahuddin Ramto – Chairperson
b. Muhamad Jauhary - Anggota
b. Muhamad Jauhary - Member
c. Hary Noegroho Soelistianto - Anggota
c. Hary Noegroho Soelistianto - Member
ii. Profil Anggota Komite Kebijakan Risiko
ii. Profiles of the Risk Policy Committee
M. Rudy Salahuddin Ramto Ketua Komite Kebijakan Risiko
M. Rudy Salahuddin Ramto Chairperson
Silahkan melihat di bagian Profil Komisaris.
Please find the profile in the BOC Profiles section.
Muhamad Jauhary – Anggota
Muhamad Jauhary – Member
Muhammad Jauhary adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Palembang, 15 Januari 1976. Bergabung di TPI sebagai anggota Komite Pemasaran sejak tahun 2011- 2012 dan Staf Komite Manajemen Risiko sejak tahun 2013. Beliau adalah seorang profesional perbankan dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di konsultan Manajemen Strategis dan Perbankan Nasional. Beliau memperoleh Sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti dan MBA dari Ateneo De Manila Graduate School of Business serta telah mendapatkan sertifikasi Indonesia Banking Risk Management Level II dan Examiner of Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Telah terlibat dalam beberapa proyek strategis perbankan yaitu Proses Reengineering Operasional Bank, Perencanaan Strategis, Pengembangan Key Performance Indicator Business Unit berdasarkan Balanced Scorecard dan Pengembangan Distribution Channel.
Muhammad Jauhary is an Indonesian citizen who was born in Palembang, January 15, 1976. He had joined TPI as member of the Marketing Committee since 2011-2012 and become the Risk Policy Committee member since 2013. He is a banking professional with more than 12 years of experiences in Strategic Management and National Banking consultant. He obtained a Bachelor of Accounting degree from the Trisakti University and MBA from the Ateneo De Manila Graduate School of Business, and certifications such as the Indonesia Banking Risk Management Level III and the Examiner of Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. He was involved in various strategic banking projects such as Banking Operational Reengineering Process, Strategic Planning, Key Performance Indicator Development in Business Units based on Balanced Scorecard and Distribution Channel Developments.
Hary Noegroho Soelistianto - Anggota
Hary Noegroho Soelistianto - Member
Hary Noegroho Soelistianto adalah Warga Negara Indonesia yang lahir di Cilacap, 14 November 1968. Beliau ditunjuk menjadi anggota Komite Kebijakan Risiko TPI sejak November 2012. Sejak Desember 2011 – November 2012 beliau sebagai anggota Komite Sumber Daya Manusia,
Hary Noegroho Soelistianto is an Indonesian citizen who was born in Cilacap, November 14, 1968. He was appointed member of TPI Risk Management in November 2012, where previously he had been member of TPI’s HR,
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
129
Organisasi dan Remunerasi TPI. Lulusan dari Program Magister di bidang Manajemen Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 dan Insinyur Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung 1993. Memiliki berbagai pengalaman kerja sebagai Anggota Komite Kepatuhan pada PT PJB dan Anggota Komite Audit PT Berau Coal Energy,Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Bukit Kausar sejak Februari 2008. hingga Maret 2012. Beliau pernah menjadi Asisten Staf Khusus Menteri Negara BUMN di bidang hukum dan di bidang Keuangan serta manajemen sejak 2007-2011. Beliau juga mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Good Corporate Governance (GCG) serta banyak membantu Perusahaan BUMN dan Perusahaan Terbuka untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
Organization and Remuneration Committee from December 2011 to November 2012. He graduated from the Magister Program in Management from the Bogor Agricultural University in 2001 and Geodesy Engineer from the Civil and Planning Faculty of the Bandung Institute of Technology in 1993. He had various work experiences as member of the Compliance Committee at PT PJB and member of the Audit Committee of PT Berau Coal Energy Tbk. He had served as Commissioner of PT. Bukit Kausar since February 2008 and State-owned Minister Specialized Staff Assistant in the Legal Division and in the Financial Management Division in 2007-2011. He participated in various GCG courses and training and assisted the stateowned enterprises and listed companies in implementing the GCG.
iii. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kebijakan Risiko
iii. Roles and Responsibilities of Risk Policy Committee
•
Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya di bidang manajemen risiko;
•
Assist BOC in carrying out its risk management-related tasks;
•
Menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan;
•
Evaluate risk tolerance set by the Company;
•
Memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan di semua direktorat berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perusahaan;
•
Ensure that activities in all directorates is based on the GCG principles and the Code of Conduct set by the Company;
•
Melakukan kajian ulang terhadap kinerja semua direktorat;
•
Conduct re-evaluation on performances of all directorates;
•
Menyusun pedoman kerja komite kebijakan risiko TPI
•
Arrange TPI Risk Policy Committee Work Guideline.
iv. Piagam Komite Kebijakan Risiko
iv. The Risk Policy Committee Charter
Kedudukan, tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Risiko serta hubungan kelembagaan antara Komite Kebijakan Risiko dengan Manajemen dituangkan dalam Piagam Komite Kebijakan Risiko dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Kebijakan Risiko.
The position, roles and responsibility of the Risk Policy Committee as well as institutional relationship between the Risk Policy Committee and the Management are stipulated in the Risk Policy Committee Charter, which is signed by the President Commissioner and the Risk Management Committee Chairperson.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
130
Piagam Komite Kebijakan Risiko TPI mengatur:
The Risk Policy Committee Charter stipulates:
•
Pembentukan organisasi dan masa kerja Komite Kebijakan Risiko;
•
The formation of Risk Policy Committee organizations and term of office;
•
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Kebijakan Risiko;
•
The roles, resposibilities and authorities of the Risk Policy Committee;
•
Rapat, pelaporan dan anggaran Komite Kebijakan Risiko.
•
Meeting, reporting and budget of the Risk Policy Committe.
v. Independensi Komite Kebijakan Risiko
v. The Independence of Risk Policy Committee
Untuk menjaga independensinya, anggota dari Komite Kebijakan Risiko tidak mempunyai hubungan keluarga sampai derajat ketiga dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan sesama anggota Dewan Komisaris bila yang bersangkutan adalah anggota Dewan Komisaris. Berikut ini adalah pernyataan independensi dari Ketua dan Anggota Komite Kebijakan Risiko:
To keep its independence, Risk Policy Committee’s members have no consanguinity up to the third degree with BOD members and/or with other BOC members if they are Commissioners. Here is the statement of independence of the Chairperson and members of the Risk Policy Management:
Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi Consanguinity and business relationship among BOC and BOD members Hubungan keluarga sampai derajat ketiga
Keterangan Description
Hubungan bisnis/ utang piutang
Related up to 3rd degree
Dewan Komisaris
DIREKSI
Debtor-creditor relationship
Shareholder
Dewan Komisaris
DIREKSI
BOC
BOD
PEMEGANG SAHAM
BOC
BOD
Shareholder
Muhammad Jauhary
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Hary Noegroho Soelistianto
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
PEMEGANG SAHAM
vi. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
vi. Meeting Frequency and Level of Attendance
Komite Kebijakan Risiko telah menyusun kegiatannya untuk tahun 2014 dan telah melakukan 8 kali rapat sepanjang tahun 2014. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Kebijakan Risiko dalam rapat-rapatnya.
The Risk Policy Committee had developed list of activities in 2014 and held 8 meetings in 2014 with the following level of attendance.
Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
PerSENTASE
Muhammad Jauhary
8
7
87,5%
Hary Noegroho Soelistianto
8
7
87,5%
Nama
Name
Number Of Meeting
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Attendance
Percentage
131
vii. Laporan Komite Kebijakan Risiko
vii. Risk Policy Committee’s Report
Selama tahun 2014, Komite Kebijakan Risiko telah melakukan kegiatan sebagai berikut:
In 2014, the Risk Policy Committee did the following activities:
1. Evaluasi Kantor Cabang Bersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi pendirian cabang dan berdasarkan kriteria tertentu seperi premi bruto yang terbesar atau klaim yang terbesar serta calon cabang yang memiliki potensi pemasaran yang baik. Komite Kebijakan Risiko melakukan kunjungan ke Cabang Surabaya sebagai cabang tertua dari TPI sehingga diharapkan dapat diidentifikasi proses bisnis yang baik dari cabang Surabaya tersebut untuk di duplikasi pada cabang lain yang akan didirikan. Selain kunjungan ke Cabang Surabaya, Komite Kebijakan risiko juga melakukan kunjungan ke Cabang Medan dan Semarang.
1. Branch Office Evaluation With the Audit Committee evaluated the establishment of branch based on certain criteria, such as the biggest gross premium or claims and the best potential branch location. The Risk Policy Committee visited the Surabaya Branch as the oldest branch, hoping to be able to identify good business processes from the branch to be applied in other would-be established branches. In addition to the visit to the Surabaya branch, the Risk Policy Committee also visited the Medan and Semarang branches.
2. Evaluasi Anak Perusahaan Bersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi atas kinerja Anak Perusahaan dan menjadi Tim Counterpart dari konsultan Restrukturisasi Anak Perusahaan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris untuk melihat berbagai kemungkinan pilihan kebijakan atas rencana Restrukturisasi Anak Perusahaan.
2. Evaluation of Subsidiaries With the Audit Committee, the Risk Policy Committee evaluated the performance of subsidiaries and became a counterpart team of the consultant for the Subsidiary Restructuring based on the direction of the BOC with the aim of assessing various options of policies on the Subsidiary Restructuring plan.
3. Evaluasi Portofolio Investasi Bersama dengan Komite Audit melakukan evaluasi atas kinerja portofolio investasi serta rencana perubahan kebijakan investasi. Khususnya perubahan terhadap kebijakan investasi yang sebelumnya dibuat pada saat kondisi perekonomian yang sekarang berbeda dengan kondisi pada waktu tersebut.
3. Evaluation of the Investment Portfolio With the Audit Committee, the Risk Policy Committee evaluated the investment portfolio investment and the planned investment policy, especially the revision on the investment policy that had been previously developed at the time of the rapidly changing economic condition.
4. Evaluasi Manajemen Risiko Komite Kebijakan risiko bersama dengan fungsi yang menangani risiko mengadakan pembahasan untuk melihat rencana implementasi manajemen risiko sejalan dengan kebijakan PT Pertamina (Persero) yang meminta Anak-anak perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko serta besarnya risk tolerance dari anak perusahaan yang menjadi kebijakan PT Pertamina (Persero).
4. Evaluation on the Riks Management The Risk Policy Committee based on its function of risk management discussed and reviewed the risk management plan in line with the policy of PT Pertamina (Persero), which had required all subsidiaries to apply the risk management and the size of the risk tolerance of subsidiaries as PT Pertamina (Persero) policy.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
132
5. Rapat Komite Komisaris dan Manajemen Pembahasan Draft Board Manual
5. The Meeting of Commissioners and the Management to Discuss the Board Manual Draft
Bersama dengan Komite Audit melakukan pembahasan penyusunan Board Manual TPI sebagai rujukan proses dan mekanisme governance antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Beberapa issue penting terkait penyusunan RKAP dan RJPP agar Dewan Komisaris memiliki waktu yang memadai untuk melakukan penelaahan akan tetapi dengan tetap memenuhi jadwal/ketentuan yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) selaku Induk Perusahaan.
With the Audit Committee discussed the development of TPI Board Manual as a reference for the GCG process and mechanism between the BOC and the BOD. Some important problems related to the development of the RKAP and the RJPP were the need for adequate time allocation to the BOC, keeping in mind the schedule set by PT Pertamina (Persero) to do the assessment.
6. Sekretaris Perusahaan
6. Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan adalah pejabat Perusahaan yang diangkat oleh Direksi untuk bertindak sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat dan media massa (liaison officer), sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, etika, CSR dan mengadministrasikan dokumen penting Perusahaan.
The Corporate Secretary is appointed by the Directors to act as a liaison officer between the BOD and BOC, shareholders, regulator, the society, and mass media, as coordinator of legal compliance, ethics and CSR and responsible to file important documents of the company.
i. Kedudukan dan Kualifikasi
i. Structure and Qualification
•
Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur;
•
The Corporate Secretary is appointed, terminated, and is directly responsible to the President Director;
•
Memiliki pengetahuan mengenai peraturan yang berkaitan dengan Perusahaan, hubungan masyarakat, keterampilan administratif, dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugasnya.
•
Have knowledge on laws and regulations dealing with the Company, public relations, administrative skills, and other experiences supporting execution of his or her duties.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
ii. The Roles and Responsibilities of the Corporate Secretary
•
Sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat, media massa (mewakili Perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator, lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perusahaan);
•
As a liaison officer between the BOD and BOC, Shareholders, regulator, mass media, etc. (representing the company in dealing with the public, regulator, other institutions or associations related to the company);
•
Sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, administrasi, pelaporan dan komunikasi;
•
As coordinator in legal compliance, administration, and reporting and communication system;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
133
•
Sebagai administrator yang mengelola dokumen tertentu Perusahaan;
•
As administrator in managing certain documents of the company;
•
Menyiapkan penyelenggaraan RUPS;
•
Preparing and facilitating GMS;
•
Mengkoordinasikan dan menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksi;
•
Coordinating and attending Directors’ Meetings and joint meetings between BOD and BOC;
•
Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan menyusun risalah rapat;
•
Preparing invitation, schedule, agenda, material, and minutes of meetings;
•
Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perusahaan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Komisaris, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perusahaan dan dokumen-dokumen Perusahaan yang penting lainnya;
•
Managing and filing company documents such GMS documents, minutes of BOD meetings, minutes of joint BOD and BOC meetings, list of shareholders, and other important documents;
•
Mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan;
•
Keeping Special Lists of Directors and their family members and Commissioners and their family members, both in the holding company and its subsidiaries, particularly regarding share ownership, business deals, and other activities that may cause conflict of interests with the company;
•
Mewakili Perusahaan dalam berkomunikasi dengan pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perusahaan;
•
Representing the company in communicating with parties that have stakes with the Company;
•
Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada pemangku kepentingan, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik;
•
Determining types of and information materials that can be given to stakeholders, including information that can be presented as public document;
•
Memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan atas setiap informasi relevan yang dibutuhkan;
•
Providing relevant information needed by stakeholders;
•
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Perusahaan yang melibatkan pihak eksternal yang bertujuan untuk membentuk citra Perusahaan;
•
Initiating and leading company activities involving external parties with the aim of enhancing the company’s image;
•
Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perusahaan yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya;
•
Maintaining and updating information given to stakeholders, both through its website and other information means;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
134
•
Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundangundangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perusahaan dan menganalisis dampaknya terhadap Perusahaan;
•
Reviewing current changes and developments on law and regulation that may affect the company’s business industry and analyzing its effects towards the company;
•
Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundangundangan tersebut;
•
Providing input and report to BOD and BOC on the development analysis of the said law;
•
Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi ketentuan penyampaian informasi sesuai peraturan perundangundangan;
•
Ensuring that the company has complied with regulations on information transmission according to prevailing law;
•
Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala maupun sewaktu-waktu bila dibutuhkan oleh Direksi;
•
Reporting his or her tasks implementation periodically or at any time needed by BOD;
•
Memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan (Annual Report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan Perusahaan.
•
Ensuring that the company’s Annual Report has stated GCG implementation in the company’s environment.
iii. Kegiatan Sekretaris Perusahaan
iii. Activities of the Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan telah menyusun Rencana Kegiatan/Kerja untuk tahun 2014, dan telah melakukan sejumlah kegiatan terkait dengan rencana kerja, antara lain:
The Corporate Secretary developed the 2014 Work Plan and conducted some activities related to the following work plan:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
135
NO. No.
RENCANA KERJA Work Plan
pelaksanaan Implementation
1.
Grand Launching – Go Live Revitalisasi New Corporate Website
1 April 2014 April 1, 2014
2.
Pembukaan Kantor Cabang Semarang The Opening of Semarang Branch
26 Juni 2014 June 26, 2014
3.
Penyelenggaraan Event HUT ke-33 tahun bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam kegiatan “Pertamina Eco Run – powered by PT Tugu Pratama Indonesia” Holding the 33rd anniversary in cooperation with PT Pertamina (Persero) in “Pertamina Eco Run – Powered by PT Tugu Pratama Indonesia”.
24 November 2014 November 24, 2014
4.
Penyelenggaran kegiatan CSR dalam rangka Rangkaian HUT TPI ke-33 tahun yaitu Operasi Katarak tahap 2 bekerja sama dengan RSPJ Holding CSR activities for the 33rd anniversary of TPI, i.e. cataract surgery done in 2 stages in cooperation with the RSPJ
6 Desember 2014 December 6, 2014
5.
Berpartisipasi dalam APSA 2014 Participated in the APSA 2014
22 Agustus 2014 August 22, 2014
6.
Mengadakan Media Gathering yaitu “Nobar Piala Dunia” bersama seluruh jurnalis dan photographer mainstream media Holding a Media Gathering, i.e. “Nobar Piala Dunia” with journalists and photographers from the mainstream media
14 Juli 2014 July 14, 2014
7.
Melakukan Media Visit ke KOMPAS dalam rangkaian HUT TPI ke-33 tahun Media visit to KOMPAS at the event of the 33rd TPI anniversary
20 November 2014 November 20, 2014
8.
Mengikuti ajang Annual Reports Awards 2014 yang diselenggarakan OJK dengan meraih 15 besar untuk Kategori Private Keuangan Non-Listed Participated in the Annual Report Awards held by the OJK and achieving the top 15 in the category of Non-listed Privated Financial Category
Mei 2014 May 2014
9.
Bekerjasama dengan HRD & GA Group serta Corporate Planning Group dalam penyelenggaraan Raker KPI Internal TPI dan Rakor Tugu Group. Cooperated with the HRD & GA Gropup and the Corporate Planning Group organizing KPI Work Meeting for TPI and Coordination Meeting of Tugu Group.
18 & 19 Agustus 2014 August 18-19, 2014
10.
Roadshow Produk Personal Lines di Pertamina tanggal 26,27 dan 30 November 2014 (Koordinasi dengan Special Underwriting Group) Personal Lines Product Roadshow in Pertamina on November 26-27, 30, 2014 in coordination with the Special Underwriting Group
26, 27 dan 30 November 2014 November 26-27 and 30, 2014
11.
Mengurus pembuatan akta notaris RUPS Taking care of the development of GMS notary deed
-
12.
Membantu menyusun Board Manual Direksi dan Dewan Komisaris Assisted in the development of Board Manual
-
13.
Membantu menyiapkan usulan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Assisted in preparing the suggestion for the Company’s Article of Association Revision
-
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
136
NO. No.
RENCANA KERJA Work Plan
14.
Penyusunan dan Penyesuaian Pedoman GCG Developed and Made adjustment in GCG Guideline
-
15.
Implementasi assessment GCG dan Sosialisasi Pedoman GCG TPI (bersama SDM) Penyerahan Dokumen LHKPN Penerapan dan Pelatihan PMN GCG assessment and GCG Guideline Campaign implementation Submission of the LHKPN document The implementation and Training of PMN
-
16.
Berkoordinasi penuh dengan Tim SJV Pertamina untuk pemenuhan Dokumen dari AP Pertamina Full coordination with the SJV Team of Pertamina to complete the document of Pertamina’s subsidiaries
-
17.
Memberikan pengenalan pengetahuan asuransi kepada 859 siswa kelas X & XI di 3 Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan Introduced about insurance to 859 High School and Vocation School students of grade 10 and 11
-
18.
Pemeriksaan mata & pemberian kacamata gratis bagi 4 Sekolah Dasar di wilayah Menteng Atas Jakarta Selatan Eye Check-up and free eye glasses to 4 elementary schools in the area of Mentang Atas, South Jakarta
-
19.
Dalam rangka HUT ke 33 TPI bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina Jaya mengadakan Operasi Katarak Gratis At the occasion of the 33rd TPI anniversary, cooperated with the Pertamina Jaya Hospital (RSPJ) to conduct free cataract surgery
-
20.
TPI berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan melalui acara buka puasa bersama dengan anak yatim pada bulan Ramadhan berkoordinasi dengan Pertamina TPI is committed to support the religious activities through a fastbreaking event with orphans in cooperation with Pertamina
-
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
pelaksanaan Implementation
137
iv. Profil Sekretaris Perusahaan
iv. Corporate Secretary Profile
Direksi mengangkat Ronny Suhendi Kartawidjaya menjadi Corporate Secretary Group Head TPI pada Mei 2010. Sebelumnya, beliau adalah Group Head untuk HRD & GA TPI. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1961 ini adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan telah memegang berbagai posisi di berbagai bidang industri, antara lain perbankan, manufacturing & trading sebelum bergabung dengan TPI tahun 2001. Dan sebagai manifestasi semangat pembelajaran sepanjang hidup (life-long learning), Ronny juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seperti Pendidikan dan Pelatihan Corporate Secretary, pelatihan mengenai Transformational Leadership, ESQ Training, serta pelatihanpelatihan di bidang Finance dan Strategic Management. Bapak dua putri ini juga aktif berorganisasi seperti di HRD Club Indonesian Insurance Association Council, di mana dia menjabat sebagai chairman pada tahun 2001-2003 dan anggota dari Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (Indonesian Psychologist Association) sejak 1987. Adapun sejak tahun 2011 beliau aktif di keanggotaan Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas dan Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
The BOD appointed Ronny Suhendi Kartawidjaya as TPI Group Head Corporate Secretary in May 2010. Previously, he was Group Head of TPI HRD & GA. Born in Jakarta on October 21, 1961, he graduated from Psychological Department of the University of Indonesia and held various positions in some industries, including in banking, manufacturing & trading industries prior to joining TPI in 2001. Manifesting the spirit of a life-long learning, Ronny took various training, such as Corporate Secretary Education and Training, Transformation Leadership, ESQ Training, and Finance and Strategic Management training. This father of two girls is also actively involved in some organizations, such as HRD Club Indonesian Insurance Association Council, in which he served as Chairman in 2001-2003. He has also been a member of Indonesian Psychologist Association since 1987, and since 2011 he has been a member of the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Perhumas and Public Relations Society of Indonesia (PRSI).
v. Pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan
v. Training for the Corporate Secretary
Untuk meningkatkan kompetensi di bidang tugasnya, Sekretaris Perusahaan mengikuti sejumlah pelatihan pada tahun 2014.
To increase his competence in doing his job, of the Corporate Secretary took the following training in 2014.
NO.
NAMA PELATIHAN Name of Training
PENYELENGGARA Organizer
TEMPAT DAN TANGGAL Location and Date
1.
Financial Statement Analysis
Prasetya Mulya
Jakarta, 2-3 September 2014 September 2-3, 2014
2.
Role Modelling Program
Dunamis
Jakarta, 18 November 2014 November 18, 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
138
7. Tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan
7. The GCG Management Team
TPI telah membentuk Tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan pada 15 Juli 2013 dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
TPI established the GCG Management Team on July 15, 2013 with the following roles and responsibilities:
•
Melakukan assessment baik melakukan sendiri maupun memberikan pendampingan kepada external assessor, melakukan evaluasi dan mengimplementasikan hasil dari assessment internal maupun internal terkait pelaksanaan GCG Perusahaan;
•
Conduct assessment, both by itself and by providing supervision to an external assessor, conduct evaluation and implement the internal as well as assessment result on the Company’s GCG implementation;
•
Menyusun, mengevaluasi, dan menyempurnakan pedoman-pedoman yang berkaitan dengan GCG Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;
•
Develop, evaluate and improve guidelines related to the Company’s GCG based on the prevailing law;
•
Memberikan usulan atas penyempurnaan sistem dan kelengkapan instrumen GCG Perusahaan;
•
Povide suggestion on the improvement of system and the completeness of the Company’s GCG instrument;
•
Melakukan pemantauan atas pelaksanaan GCG Perusahaan;
•
Conduct monitoring on the Company’s GCG implementation;
•
Melakukan Perusahaan;
pengembangan
GCG
•
Develop the Company’s GCG;
•
Mengevaluasi dan membuat pelaksanaan GCG Perusahaan.
laporan
•
Evaluate and report the Company’s GCG implementation.
Untuk pelaksanaan tata kelola tersebut, TPI telah membentuk Tim Pengelola Tata Kelola pada tahun 2013, namun karena terjadi perubahan pada struktur organisasi Perusahaan, maka pada tanggal 1 Juli 2014 Direksi telah mengeluarkan SK Direksi No. 023/SKD/CSG/TPI/VII/2014 tanggal 1 Juli 2014 untuk melakukan pergantian susunan tim Pengelola Tata Kelola Perusahaan sebagai berikut:
To implement the GCG, TPI had actually formed the GCG team in 2013, however due to the organization changes, on July 1, 2014 the BOD issued BOD Decision Letter Number 023/ SKD/CSG/TPI/VII/2014 dated July 1, 2014, which reshuffled the composition of the GCG Management Team with the following result:
Penanggung Jawab : Direksi TPI Narasumber : Group Head Pengarah : Corporate Secretary Group Ketua Tim : Bekti Prawidyarini sebagai GCG Senior Specialist
Patron : Contributors : Coordinator : Team Leader : Senior Specialist
Anggota Tim : 1. Anjar Setyokusumo Sudjarwo 2. Rahmat Hidayat 3. M. Rizal Erryanto 4. Tuty Ratnasari
Team Member : 1. Anjar Setyokusumo Sudjarwo 2. Rahmat Hidayat 3. M. Rizal Erryanto 4. Tuty Ratnasari
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
TPI’s BOD Group Head Corporate Secretary Group Bekti Prawidyarini, GCG
139
Selain perubahan susunan anggota Tim, Direksi juga melakukan penunjukan person in charge GCG untuk masing-masing Group, Kantor Cabang, dan Kantor Pemasaran.
In additon to reshuffle the team member composition, the BOD also appointed a person in charge for GCG in each group, branch and marketing offices.
Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Meeting of the Committee of GCG NO.
agenda Agenda
Nama Anggota Komite Name of Committee member
Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (5 kali rapat) Meeting of the GCG Policy Committee (5 Meetings) Jumlah Kehadiran Attendance
1.
Sosialisasi GCG & Boundary KPI GCG 2013 PERTAMINA tanggal 17 Oktober 2014 Campaign for GCG & Boundary KPI GCG 2013 PERTAMINA, on October 17, 2014
2.
Sosialisasi Pengisian Formulir Manual KPI GCG di TPI tanggal 14 November 2014 Campaign for the Filling out of GCG KPI Manual Form in November 14, 2014
3.
Laporan Perkembangan Tim GCG dengan Presiden Direktur Tanggal 28 November 2014 Report of the GCG Team to President Director on November 28, 2014
1. Bekti Prawidyarini 2. Anjar Setyokusumo 3. Deta Marshavidia 4. Adrian Prihastama 5. Aldi Rifianto 6. Widya Yanti S 7. Taufani Omar 8. Arkan Dewantara 9. Inadia Aristyavani 10. Rini Setiawati 11. Sandy Trilaksono 12. Rahmat Hidayat 13. Quartantyo Wijanarko 14. Suroso 15. M. Rizal Erryanto 16. Agung Saptoadi 17. Tulus Pardamean 18. M Ivan Faizal 19. Dani Sumanjaya 20. Ony Suhartono 1. Bekti Prawidyarini 2. Anjar Setyokusumo 3. Deta Marshavidia 4. Adrian Prihastama 5. Aldi Rifianto 6. Widya Yanti S 7. Taufani Omar 8. Arkan Dewantara 9. Inadia Aristyavani 10. Rini Setiawati 11. Sandy Trilaksono 12. Rahmat Hidayat 13. Quartantyo Wijanarko 14. Suroso 15. M. Rizal Erryanto 16. Agung Saptoadi 17. Tulus Pardamean 18. M Ivan Faizal 19. Dani Sumanjaya 20. Ony Suhartono 1. Yasril Y. Rasyid 2. Ronny Suhendi 3. Bekti Prawidyarini 4. Anjar Setyokusumo 5. Deta Marshavidia 6. Rahmat Hidayat 7. M. Rizal Erryanto 8. Tuty Ratnasari
18 hadir dari 20 yang diundang 18 attended out of 20 invited
7 orang hadir dari 20 yang diundang 7 attended out of 20 invited
6 orang hadir dari 8 yang diundang
%
90
35
75
6 attended out of 8 invited
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
140
NO.
4.
Agenda Agenda
Nama Anggota Komite Name of Committee Member
Sosialisasi GCG dengan konsep AIDA (Awareness, Interest, Decision, Action) Tanggal 22 Desember 2014 GCG Campaign based on AIDA (Awareness, Interest, Decision, Actor) Concept in December 22, 2014
5.
Susunan Alur Presentasi GCG kepada Para Champion dan Pekerja TPI Tanggal 13 Januari 2015 GCG Presentation Flow to the Champions and Employees of TPI on January 13, 2015
1. Ronny Suhendi 2. Budi P Amir 3. Indrajaya Busiri 4. Bekti Prawidyarini 5. Gilang Gita P 6. Anjar Setyokusumo 7. Deta Marshavidia 1. Budi P Amir 2. Tengku Parameswara 3. Bekti Prawidyarini 4. Rahmat Hidayat 5. Tuty Ratnasari 6. Anjar Setyokusumo 7. M. Rizal Erryanto 8. Arga F 9. Siti Arbyanti 10. Deta Marshavidia 11. Gilang Gita P
Rapat Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (5 kali rapat) Meeting of the GCG Policy Committee (5 Meetings) Jumlah Kehadiran Attendance
%
6 orang hadir dari 7 yang diundang 6 attended out of 7 invited
85.71
10 orang hadir dari 11 yang diundang 10 attended out of 11 invited
90.91
8. Sistem Pengendalian Internal
8. The Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal dijalankan oleh Internal Audit Group yang dipimpin oleh seorang Internal Audit Group Head. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Internal Audit Group adalah memastikan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dalam operasi Perusahaan benar-benar mematuhi prosedur standar operasi (SOP) atau manual yang ada di setiap bagian/divisi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Internal Audit Group bekerja sama dengan Komite Audit yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris. Kerja sama antara Internal Audit Group dan Komite Audit mencakup pembahasan temuan audit, pembahasan tindak lanjut temuan audit, hingga ke penetapan kantor akuntan Perusahaan.
The Internal Control System is managed by the Internal Audit Group, which is led by an Internal Audit Group Head. In general, the roles and responsibilities of Internal Audit Group is to ensure that every piece of work conducted within the company’s operational has complied with existing SOPs or manuals in every division. In carrying out its roles, Internal Audit Group is partnering with Audit Committee, which is the extension of BOC. Partnership between Internal Audit Group and Audit Committee includes discussion of audit findings, follow-up discussion of audit findings, until the appointment of an accountant firm for the Company.
i. COSO – Internal Control Framework
i. COSO – Internal Control Framework
1. Lingkungan pengendalian, menunjukkan atmosfir atau suasana (sets the tone) dalam satu organisasi/perusahaan yang mempengaruhi kesadaran pengendalian (control consciousness) dari orang-orang dalam organisasi tersebut.
1. The Control environment sets the atmosphere or the tome in an organization/ company that affects the control awareness of people in the organization.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
141
Lingkungan pengendalian ini merupakan pondasi bagi komponen lainnya dan sangat dipengaruhi oleh suasana yang diciptakan dari atas atau tone at the top.
The control environment serves as the foundation of other components and is greatly influenced by the tone at the top.
Dalam kaitannya dengan Good Corporate Governance (GCG), perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai-nilai etika dalam melakukan kegiatan operasional. Penandatangan pakta integritas pekerja disaksikan manajemen pada tanggal 7 Pebruari 2014 dan terbitnya Code of Conduct tahun 2009 sebagai pedoman etika usaha dan tata perilaku menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat.
In terms of the GCG, the Company has implemented the integrity pact and the ethical values in its operation. The signing of the Integrity Pact was witnessed by the Management on February 7, 2014, while the publication of the Code of Conduct in 2009, which serves as the Code of Business and Conduct in 2009 showed its highest commitment in setting a healthy working environment.
Pada level manajemen, pengawasan jalannya perusahaan telah dilakukan oleh komisaris melalui rapat BODBOC secara berkala untuk memastikan bahwa manajemen memenuhi tanggung jawabnya. Di sisi lain komite audit yang berasal dari pihak independen dan perwakilan pemegang saham selalu aktif melakukan rapat untuk memonitor aktivitas operasional.
At the management level, the supervision on the Company’s Management is done by the BOC through regular BOD-BOC meeting to ensure the Management’s fulfillment of its responsibilities. Meanwhile, the independent members of the Audit Committee and the representatives of the Shareholders always meet to monitor operational activities.
Terkait hubungan manajemen dengan pekerja, maka perusahaan telah menerapkan struktur organisasi yang baru tanggal 1 Juni 2014. Diharapkan dengan adanya garis hubungan wewenang dan pertanggungjawaban yang baru, maka dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasional.
In terms of the relationship between the Management and the employees, the Company managed it through a new organization structure applied on June 1, 2014. The new chain of command and accountability is expected to give better contribution for the planning, implementation and operational control.
Perusahaan memahami untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak terlepas dari kompetensi yang dimiliki tiap pekerja untuk mengembangkan potensi yang ada. Menyadari hal tersebut, maka penggunaan anggaran 5% dari biaya pegawai untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan senantiasa dilakukan baik yang bersifat mandatori maupun non mandatori, hal ini sesuai dengan pasal 29 Keputusan Menteri Keuangan No. 426/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003.
The Company understands that the achievement of the set objectives cannot be separated from the competence of each and every employee. For this reason, the Company allocated 5% of the employee budget for increasing the employee competence through mandatory and non-mandatory training pursuant to the article 29 of the Decree of the Minister of Finance Number 426/KMK.06/2003 dated September 30, 2003.
2. Penilaian risiko, merupakan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengelola berbagai risiko dalam organisasi dikaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Risk assessment serves as a mechanism to identify, analyze and manage various risks in an organization related to the objectives. The risk assessment is done based on impacts and trends elaborated in a risk matrix that displays the risk level of each function.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
142
Perusahaan sejak tahun 2014 telah melakukan penilaian risiko atas semua fungsi-fungsi yang ada melalui fungsi Portofolio. Penilaian ini berguna untuk mengidentifikasi penerimaan risiko dan pemilihan biaya kontrol yang hemat. Pengukuran risiko yang dilakukan berdasarkan dampak dan kecenderungan yang dijabarkan dalam suatu matriks risiko yang menggambarkan tingkat risiko pada masing-masing fungsi.
The Company had conducted a risk assessment on all functions in the portfolio since 2014. The assessment was used to identify the risk acceptance and the selection of the efficient control cost. The risk measurement is done based on the impacts and tendencies that are elaborated in a risk matrix displaying risk level in each function.
3. Aktivitas pengendalian, mencakup kebijakan dan prosedur untuk membantu meyakinkan bahwa semua tindakan dilaksanakan sesuai dengan arahan manajemen secara efektif.
3. Control activities covers policy and procedure for ensuring that all actions are taken based on the effective Management direction.
Kebijakan ataupun prosedur telah dimiliki perusahaan dalam mengendalikan kegiatan operasional. Adanya kebijakan seperti pakta integritas, 6C (clean, competitive, customer focused, caring, committed, commercial) ataupun prosedur operasional seperti SOP, surat keputusan direksi atas aturan tambahan yang diperlukan dan penerapan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) dalam tahap sertifikasi dan pengujian, memberikan keyakinan bahwa semua aktivitas kegiatan dilaksanakan sesuai dengan arahan manajemen secara efektif.
The Company has had policies and procedures for controling the operational activities. The existence of policies, such as the integrity pact, 6 C (clean, competitive, customer focused, caring, committed, commercial) or the operational procedure such as the SOP, BOD’s decision letter on additional rule required and the implementation of the Internal Control over Financial Reporting (IcoFR), which was still under the sertification and examination, has ensured that all activities were implemented effectively based on the Management’s directives.
4. Informasi dan komunikasi, sistem informasi dan komunikasi memungkinkan orangorang dalam organisasi untuk memperoleh dan berbagi informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional. Di bidang informasi, perusahaan senantiasa memberikan informasi melalui sistem yang dibangun oleh fungsi Informasi dan Teknologi. Kemudahan dalam akses data-data yang diperlukan memberikan manfaat bagi setiap pengguna informasi untuk dapat menganalisa pertimbangan bisnis secara teknis lebih komprehensif. 5. Monitoring (pemantauan), merupakan proses penilaian terhadap kualitas dan efektivitas dari sistem pengendalian intern, termasuk modifikasi dan penyempurnaannya apabila diperlukan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
4.
The information and communication system enables people within an organization to receive and share information required for managing, implementing and controling the operational activities.
In terms of information, the Company always provides information through a system developed by the IT function. The ease in accessing the required data benefits each and every information user and enables them to analyze business aspects technically and comprehensively. 5. The Monitoring is a process of assessment on the quality and effectiveness of the internal control system, including any required modification and improvement.
143
Kegiatan yang dilakukan oleh fungsifungsi yang berhubungan langsung dengan bisnis inti maupun fungsi-fungsi pendukungnya secara berkala dilakukan pemeriksaan. Setiap rekomendasi atas temuan yang diungkap oleh auditor baik dari internal auditor maupun eksternal auditor, seperti KAP PwC, BPK senantiasa dilakukan pemantauan melalui laporan tindak lanjut yang tiap bulannya dikirim perusahaan ke Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan.
ii. Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian Internal
The Company periodically has various activities by some functions that directly relates with the core business and supporting functions audited. Every recommendation based on the finding of both internal and external auditors such as PwC and BPK is always monitored, followed up and reported every month to PT Pertamina (Persero) as parent company.
Sistem
ii. The Evaluation on the Effectiveness of the Internal Control System
Perusahaan telah melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Pengendalian Internal melalui pengkajian atas perbaikan atau tindak lanjut hasil temuan tim internal audit pada berbagai user di Perusahaan. Hasil evaluasi penting selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The Company has evaluated the effectiveness of the Internal Control System by reviewing the improvement or follow-up of the internal audit team’s finding on various users in the Company.
Temuan hasil audit, tindak lanjut dan saldo temuan Internal Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The audit finding, follow-up and the balance of interna audit finding as of December 31, 2014 were as follows:
NO.
A.
KETERANGAN Description
ITEM
Saldo temuan per 31 Desember 2013 Finding on Balance as of December 31, 2013
B.
Jumlah temuan hasil audit selama tahun 2014 The amount in the audit result in 2014
C.
Jumlah temuan yang harus ditindaklanjuti The amount to be followed up
NILAI Value RUPIAH
US$
1
1,275,000,000
-
88
15,994,281,393
1,131,610
89
17,269,281,393
1,131,610
Tindak lanjut pada tahun 2014 / The follow-up in 2014: TL dari temuan hasil audit s.d. tahun 2013 Audit result finding up to 2013 TL dari temuan hasil audit tahun 2014 Audit result finding up to 2014
0
-
-
77
362,510,612
1,131,610
F.
Jumlah tindak lanjut selama tahun 2014 The number of follow-ups in 2014
77
362,510,612
1,131,610
G.
Saldo temuan per 31 Desember 2014 Finding on balance as of December 31, 2014
12
16,906,770,781
-
H.
Persentase tindak lanjut tahun 2014 (e./c. X 100%) The Percentage of Follow-up in 2014
87%
-
-
D & E.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
144
iii. Internal Audit Group
iii. Internal Audit Group
TPI membentuk Internal Audit Group untuk melakukan pemeriksaan di seluruh kegiatan operasional perusahaan dan memastikan kepatuhan setiap kegiatan operasional terhadap SOP yang ada. Internal Audit Group merupakan unit kerja Perusahaan yang melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang dilakukan secara independen dan obyektif dengan tujuan memberikan nilai tambah kegiatan operasi Perusahaan, membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, proses tata kelola, dan implementasi etika bisnis.
The Company has an Internal Control System to audit all operational activities and ensure that every piece of work conducted within the Company’s operational has complied with existing SOPs or manuals. The Internal Audit Group is a unit that is responsible for providing assurance and independent as well as objective consultation with the aim of giving added values to the Company’s operational activities, helping the Company achieve its objectives through a systematic and organized approach in evaluating and increasing the effectiveness of risk management, GCG control and process, and the implementation of the Business Code.
a. Kedudukan dan Kualifikasi
a. Structure and Qualification
Internal Auditor Group mempunyai kedudukan langsung di bawah Presiden Direktur untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala Internal Auditor Group (Internal Auditor Group Head) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan dari Komisaris.
The Internal Auditor is directly under the President Director to ensure its independence from other activities or units being audited. The Internal Auditor Group Head is appointed and terminated by the President Director with the approval of BOC.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit Group
b. The Roles and Responsibilities of the Internal Audit Group
Internal Audit Group di TPI memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab berikut ini:
TPI’s Internal Audit Group has the following roles and responsibilities:
•
Menyusun perencaaan pengawasan dalam bentuk program kerja pengawasan tahunan (PKPT);
•
Develop (PKPT);
•
Mengelola kegiatan assurance dan consulting dalam upaya peningkatan efektivitas pengendalian internal, peningkatan efisiensi, manajemen risiko, tata kelola perusahaan (GCG) dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan kinerja;
•
Manage assurance and consulting activities in the effort to increase the effectiveness of internal control, efficiency improvement, risk management, GCG and other activities related to performance improvement;
•
Mengelola kegiatan pelaporan isu-isu signifikan yang berkaitan dengan risiko dan pengendalian intern, termasuk risiko kecurangan dan memberikan rekomendasi perbaikan;
•
Manage the reporting of significant issues related to risks and internal control, including fraud risks, and provide recommendation for improvement;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Annual
Supervision
Program
145
•
Mengevaluasi kegiatan operasi ataupun program, untuk memastikan apakah hasilnya telah sesuai dengan tujuan dan sasarannya dan apakah kegiatan operasi atau program tersebut telah sesuai dengan rencana;
•
Evaluate the operational activities or programs to ensure that the results are in accordance with the set goal and target, and that the operational activities and program are in line with the set plan;
•
Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik kepada pekerja maupun kepada manajemen perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
•
Conduct audits to promote compliance of both the employee and the management with prevailing rule;
•
Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan (fraud);
•
Conduct a special audit (investigation) to disclose any case with alleged abuses of power, embezzlement, irregularities, and fraud;
•
Melakukan kegiatan pengawasan pada semua area dan kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan;
•
Supervise all areas and operational as well as business activities of the Company;
•
Melaporkan seluruh hasil kegiatan pemeriksaan langsung kepada Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya serta ke Komite Audit;
•
Report all results of audit to the President Director and other BOC members and the Audit Committee;
•
Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit pada semua tingkatan manajemen;
•
Offer suggestions for necessary improvements and objective information regarding activities being audited to all level of management;
•
Melakukan monitoring terhadap tindak lanjut temuan audit.
•
Monitor all follow-ups of audit findings.
c. Perangkat-Perangkat Kerja Internal Audit
c. Working Tools of the Internal Audit
Internal Audit Group memiliki perangkatperangkat kerja, yaitu:
The Internal Audit Group has some working tools as follows:
1.
Internal Audit Charter;
1.
Internal Audit Charter;
2.
Komite Audit Charter;
2.
Audit Charter Committee;
3.
Pedoman Umum Pemeriksaan;
3.
Supervision Guidelines;
4.
Pedoman Pemeriksaan Khusus.
4.
Special Supervision Guidelines.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
146
d. Jumlah SDM di Internal Audit Group
d. Internal Audit Group’s Personnel
Per akhir tahun ini, total tenaga auditor termasuk Internal Audit Group Head berjumlah 4 orang yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan. Berikut ini adalah kualifikasi atau sertifikasi dari SDM Internal Audit Group:
As per year-end, the total number of auditor experts including Audit Group Head is 4, coming from different education backgrounds. Below are the qualifications or certifications from Internal Audit Group members:
Pendidikan Formal Formal Education
SMU High School
D3 Diploma
S1 Under Graduate
S2 Graduate
Total
-
1
2
1
Pendidikan Profesi Audit Audit Professional Education
Tingkat Dasar Basic Level
Tingkat Lanjutan Advance
Manajerial Managerial
Quality Audit
Total
-
-
1
1
Pendidikan Profesi Asuransi Insurance Professional Education
-
-
-
-
Total
-
-
-
-
e. Profil Ketua Internal Audit
e. Profile of Internal Audit Chairman
Dadang Sunandar yang lahir 55 tahun silam menjabat sebagai Internal Audit Group Head TPI sejak Februari 2014. Lulusan Universitas Negeri Padjadjaran jurusan akuntansi tahun 1986 mengawali karirnya sebagai auditor di BPKP. Kemudian sejak tahun 1994 pindah ke PT Pertamina (Persero). Jabatan manajer audit dipegangnya di tahun 2007. Penugasan kemudian beralih ke anak perusahaan Pertamina, yakni PT Pertamina Gas sebagai manajer audit dan Kepala SPI PT Pertamina EP Cepu. Pengalaman melakukan pemeriksaan atas obyek audit di dalam maupun luar negeri telah dijalani sejak tahun 1995. Kualifikasi sebagai auditor ditunjang dengan sertifikasi CA (Chartered Accountant), QIA (Qualified Internal Auditor) dan CFE (Certified Fraud Examiners).
Dadang Sunandar who was born 55 years ago has served as the TPI Internal Audit Group since February 2014. A 1986-graduate of the University of Padjajaran majoring in Accounting, he started his career as an auditor at the BPKP. He moved to PT Pertamina (Persero) since 1994 and became the manager of audit in 2007. He was assigned to Pertamina’s subsidiary PT Pertamina Gas as an audit manager and the head of SPI in PT Pertamina EP, Cepu. He has had experiences in doing audits with objects located both in overseas as well as Indonesia since 1985. As an aditor, he is a Chartered Accountant (CA), Qualified Internal Auditor (QIA) and Certified Fraud Examiner (CFE).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
147
f. Pelatihan Internal Audit Group
f. Internal Audit Group Training
Untuk meningkatkan kemampuan para anggota Internal Audit Group, Perusahaan memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi mereka untuk mengikuti berbagai pelatihan/pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal. Berikut ini adalah jumlah peserta dan jenis pelatihan yang diikuti oleh anggota Internal Audit Group:
To improve the capabilities of Internal Audit Group personnel, the company gave opportunity and fund support for them to participate in various trainings/further educations held by external parties. Below are the number of participants and training types where the Internal Audit Group personnel participated in:
Jumlah Peserta Number of Participants
Tanggal Date
Tempat Pelatihan Training Location
Training of Trainer Counterpart dan Kick Off Meeting Pengembangan ICoFR Anak Perusahan PT Pertamina (Persero) Training of Trainer Counterpart and Kick Off Meeting on the Development of ICoFR of Subsidiaries of PT Pertamina (Persero)
1
6 – 7 Maret March 6-7
Batam
Pelatihan Upskilling & Energizing Day Internal Audit PT Pertamina (Persero) Upskillling & Energizing Day Internal Audit Training of PT Pertamina (Persero)
1
25 – 27 April April 25-27
Bandung
Pelatihan International Financial Reporting Standars (IFRS) International Financing Reporting Standards Training (IFRS)
1
11 – 12 Juni June 11-12
Yogyakarta
4
Enterprise Risk Management (ERM)
1
8 – 9 September September 8-9
Jakarta
5
Workshop Quality Assurance and Improvement Program – External Assessment
2
15 – 17 September September 15-17
Bandung
6
Pelatihan Effective Leadership yang diselenggarakan oleh Executive Learning Center Prasetya Mulya Effective Leadership Training held by Prasetya Mulya's Executive Learning Center
1
14 – 16 Oktober October 14-16
Jakarta
Jenis Pelatihan Training Type
NO.
1
2
3
g. Laporan Pelaksanaan Tugas Internal Audit
g. The Report on the Implementation of Audit Committee’s duties
Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yaitu :
In 2014, based on the Annual Supervision Work Program (PKPT), the Internal Audit implemented the following 5 assignments:
1. Audit atas Consumer Group;
1. Audit on Consumer Group;
2. Audit atas Corporate Group;
2. Audit on Corporate Group;
3. Audit atas Migas-I Group;
3. Audit on Migas-I Group;
4. Audit atas Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS);
4. Audit on Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS);
5. Audit atas Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan.
5. Audit on Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan. PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
148
h. Laporan Kegiatan Internal Audit Group
h. The Report of the Internal Audit Group
Sesuai dengan program transformasi budaya di TPI, Internal Audit telah mereposisi perannya sebagai assurance & consulting, disamping juga berfungsi untuk menilai efektivitas pengendalian intern, pengelolaan manajemen risiko dan proses tata kelola perusahaan.
In line with the cultural transformation program in TPI, the Internal Audit Group has repositioned its role to assurance and consulting aside from functioning to assess the effectiveness of the internal control, risk management, and GCG of the Company.
Dalam rangka mengimplementasikan peran yang baru tersebut, Internal Audit menyusun rencana kerja yang dituangkan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2014 dan menjadi tolok ukur kinerja (KPI) Internal Audit Tahun 2014.
To implement the new role, the Internal Audit Group developed a work plan that was elaborated in the 2014 Annual Supervisory Work Plan (PKPT) and served as the parameters for the KPI of the Internal Audit in 2014.
Pelaksanaan Peran Utama
The Key Role Implementation
Pelaksanaan peran utama Internal Audit Group dalam melakukan assurance adalah sebagai berikut:
The implementation of the Internal Audit Group’s key role was as follows:
•
Kegiatan assurance selama tahun 2014 telah dilaksanakan audit sebanyak 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), dengan temuan audit sebanyak 88 item temuan. Dari jumlah tersebut telah selesai ditindaklanjuti 77 item temuan, sehingga saldo temuan yang belum selesai ditindaklanjuti sebanyak 12 item temuan.
•
The 2014 assurance activities took the form of 5 assignments based on the PKPT, which resulted in 88 findings. A total of 77 findings were followed up, leaving 12 findings to be followed up.
•
Di samping itu pada tahun 2014 Internal Audit melakukan kajian atas potret kelengkapan SOP pada TPI.
•
In 2014 the Internal Audit Group reviewed the adequacy of SOP in TPI.
Pelaksanaan Kegiatan Consulting
The Implementation of the Consulting Role
Kegiatan consulting selama tahun 2014, antara lain diberikan kepada beberapa fungsi yang memerlukan penyelesaian atas permasalahan yang terjadi, kemudian secara kontinyu menjadi nara sumber dan counterpart dalam penyusunan SOP serta menjadi counterpart dalam pelaksanaan pengembangan ICoFR.
In 2014 the consulting activities were provided for some functions that were facing problems. These functions became the sources and counterparts in SOP and ICoFR developments.
Kegiatan lainnya yang mendukung peran Internal Audit adalah sosialisasi pelaksanaan compliance GCG dan sosialisasi tata nilai 6-C dalam rangka transformasi budaya perusahaan.
Other activities supporting the role of the Internal Audit Group were the campaigns for GCG compliance and for the 6-C Values in the context of corporate culture transformation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
149
Peran Lainnya
Other Roles
Internal Audit juga memiliki tugas mengelola proses audit eksternal dan melakukan koordinasi dengan audit eksternal.
The Internal Audit Group also managed external audit process and coordinated with the external auditors.
Tugas tersebut pada tahun 2014 telah dilaksanakan, yaitu mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Tugu Group tahun 2014 oleh KAP- PwC, berkoordinasi dengan Internal Audit PT Pertamina (Persero) dalam pelaksanaan program penerapan ICoFR, mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Piutang per 30 Juni 2014 oleh KAP Kosasih & Rekan, penyelesaian & monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC dan penyelesaian & monitoring tindak lanjut hasil audit BPK-RI tahun 2012.
In 2014, the activities were coordinating the audit on the 2014 Tugu Group Financial Statement by PwC, coordinating with the internal audit of PT Pertamina (Persero) in the implementation of ICoFR prgoram, coordinating the Loan Audit as of June 30, 2014 by KAP Kosasih & Rekan, finalization and monitoring on the follow-up of the audit result of ICM L/K in 2013 by PwC, and the finalization and monitoring on the followup of the audit result of Indonesia’s Supreme Audit Agency (BPK-R)I in 2012.
Dukungan Pengawasan
The Support to Supervision
Peran Komisaris, Komite Audit, dan Direksi sangat besar di dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas Internal Audit. Dukungan tersebut berupa masukan terhadap peran tugas Internal Audit, maupun dorongan kepada pihak manajemen di dalam menindaklanjuti temuan hasil audit maupun rekomendasi Internal Audit.
The roles of Commissioners, Audit Committee and the BOD are important in supporting the success of the Internal Audit Group’s works. The supports took the forms of providing feedback on the role and responsibilities of the Internal Audit Group and also the encouragement for the management to follow up audit findings and recommendation from the Internal Audit Group.
Dari segi peningkatan kompetensi auditor baik kompetensi di bidang audit maupun kompetensi di bidang bisnis proses, Internal Audit berupaya melakukan sertifikasi profesi seperti QIA, CFE dan CA dan memelihara knowledge management dengan mengikuti beberapa kursus/pelatihan/seminar/workshop. Realisasi biaya operasi Internal Audit pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 116,982,216 atau 30% dari anggaran sebesar Rp 384,50 juta.
To increase the competence of auditors in auditing and business process, the Internal Audit Group sent them to certified courses, such as QIA, CFE and CA, and conducted knowledge management by sending its auditors to various courses, training, seminars and workshops. In 2014, the realized operational cost amounted to Rp 116.99 million or 30% of the total budget amounting to Rp 384.50 million.
Pada tahun 2014 ini juga Internal Audit telah menyempurnakan infrastruktur untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan up-dating atas Internal Audit Charter dan Pedoman Umum Internal Audit.
In 2014, the Internal Audit Group also improved its infrastructure by updating the Internal Audit Charter and the General Guideline on Internal Group.
Internal Audit juga secara berkala melakukan rapat koordinasi bulanan antara Internal Audit TPI dan Komite Audit TPI dan melakukan rapat koordinasi triwulanan antara Internal Audit AP Non Core dan Internal Audit PT Pertamina (Persero).
The Internal Audit Group held monthly coordination meeting betwen TPI Internal Audit Grouip and the Company’s Audit Committee, and held quarterly coordination meeting between internal audits of non-core subsidiaries and the internal audit of PT Pertamina (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
150
Penjabaran secara detail atas kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
The detail elaboration on Internal Audit Unit’s activities were as follows:
a.
Realiasi Pelaksanaan Audit
a.
Selama tahun 2014 telah dilaksanakan 5 penugasan sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yaitu :
In 2014 the Internal Audit Group conducted 5 assignments based on the PKPT, namely:
1) 2) 3) 4)
Audit atas Consumer Group Audit atas Corporate Group Audit atas Migas-I Group Audit atas Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS) 5) Audit atas Pengelolaan Piutang Tahun 2013 dan Tahun Berjalan.
The Realization of Audit works
1. Audit on Consumer Group; 2. Audit on Corporate Group; 3. Audit on Migas-I Group; 4. Audit on Pengelolaan Kendaraan Rental di PT Pratama Mitra Sejati (PMS); 5. Audit on the Receivables Management for 2013 and for the year.
b.
Konsultansi & Asistensi
b.
Consulting and Assistance
Konsultansi yang diberikan selama tahun 2014, Internal Audit telah memberikan jasa konsultasi kepada manajemen di setiap fungsi sebagai berikut:
The Internal Audit Group provided the following consulting servicesto the management of each function in 2014:
1) Konsultasi SOP.
penyusunan
beberapa
2) Konsultasi pengembangan ICoFR 3) Konsultasi tentang Klaim Anggraini ke SPI Pelumas
MT
1) The counsel for the development of some SOPs; 2) The counsel for the development of ICoFR; 3) The counsel on the Claim by MT Anggraini to SPI Peluimas
4) Konsultasi tentang Penyederhanaan Penerbitan Dokumen Pendukung untuk Keuangan Syariah
4) The counsel on the Simplification in the Issuance of Supporting Document for Shariah Finances
5) Konsultasi tentang Jaminan Kematian pada Asuransi Kesehatan yang Melanggar Ketentuan Perasuransian
5) The counsel on the Life Insurance Benefit for Life Insurance Firms that Violate the Requirement of the insurance Industry; 6) The counsel on the Sale of Iron Scrapt to the Tender Team;
6) Konsultasi Penjualan Scrapt Besi kepada Tim Tender 7) Konsultasi tentang penyusunan OE Audit Laporan Keuangan oleh KAP PwC 8) Konsultasi tentang penyusunan TOR Audit Piutang oleh KAP Kosasih & Rekan.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
7) The counsel for the development of Financial Audit OE by PwC 8) The counsel for the development of TOR in the Loan Audit by KAP Kosasih & Rekan.
151
c.
Koordinasi dengan pihak eksternal
c.
Pada tahun 2014 Internal Audit telah melakukan koordinasi dengan pihak eksternal untuk kegiatan:
In 2014 the Internal Audit Group coordinated with the external parties for the following activities:
1) Mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Tugu Pratama Indonesia Group tahun 2014 oleh KAP PricewaterhouseCoopers (PwC), yang meliputi Limited Review, Interim Audit dan End Year Audit.
1) Coordination with KAP PriicewaterhouseCoopers (PwC) on the Audit of the Financial Report of PT Tugu Pratama Indonesia Group for the year 2014, which included Limited Review, Interim Audit and End Year Audit; 2) Coordination with the Internal Audit of PT Pertamina (Persero) in the implementation of the Internal Control over Financial Reporting (ICoFR), which was done by Deloitte. The works included Design, Implementatio, Examination and Maintenance. 3) Coordination with the KAP Kosasih & Rekan for the Loan audit as of June 30, 2014; 4) Finalization and monitoring on the follow-up of ICM L/K audit result in 2013 by KAP PwC; 5) Finalization and monitoring on the follow-up of BPK audit result in 2012 Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC.
2) Berkoordinasi dengan Internal Audit PT Pertamina (Persero) dalam pelaksanaan program penerapan Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) yang dilakukan oleh konsultan Deloitte, yang meliputi Design, Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan. 3) Mengkoordinasikan pelaksanaan audit atas Piutang per 30 Juni 2014 oleh KAP Kosasih & Rekan. 4) Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit ICM L/K TPI tahun 2013 dari KAP-PwC. 5) Penyelesaian dan monitoring tindak lanjut hasil audit BPK-RI tahun 2012.
Coordination with External Parties
d. Tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal
d. Follow up the Findings of Internal and External Audits
Internal Audit Group menindaklanjuti temuan audit sebagai berikut :
The Internal Audit Group followed up audit findings as follows:
1) Audit internal, dari 88 temuan telah ditindaklanjuti sebanyak 77 temuan sehingga jumlah yang belum ditindaklanjuti adalah 12 temuan.
1) Internal Audit findings: a total of 77 findings out of 88 had been followed up with 12 findings still to be followed up.
2) Audit eksternal:
2) External Audit findings:
•
Temuan BPK RI yang semula sebanyak 7 temuan, telah ditindaklanjuti 6 temuan sehingga yang belum ditindaklanjuti adalah 1 temuan.
•
Six out of seven BPK’s findings had been followed up with one finding still to be followed up.
•
Temuan KAP PwC yang semula 18 temuan, telah ditindaklanjuti 16 temuan sehingga yang belum ditindaklanjuti adalah 2 temuan.
•
A total of 16 out of 18 PwC’s findings had been followed up with two findings still need to be followed up.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
152
9. Komite Investasi
9. Investment Committee
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, Direksi membentuk Komite Investasi dengan tugas membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.
Referring to Indonesian Finance Minister’s Regulation No. 152/PMK.010/2012 on Good Corporate Governance for Insurance Companies, BOD established Investment Committee with responsibilities, among others, assisting BOD in formulating investment policies and supervise the implementation of the set investment policies.
a. Susunan Keanggotaan
a. Composition
Berdasarkan Surat Keputusan No. 025/ SKD/CSG/TPI/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013, Yasril Y. Rasyid selaku Presiden Direktur telah menetapkan Basuni sebagai Ketua Komite Investasi. Susunan keanggotaan Komite Investasi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Based on Decree No. 025/SKD/CSG/TPI/ VII/2013 dated 1 Juli 2013, Yasril Y. Rasyid as President Director has appointed Basuni as the Investment Committee Chairperson. The structures of Investment Committee up to yearend 2014 is as follows:
Hendroyono Basuni Khusnun Arief Kristy Damayanti
Hendroyono Basuni Khusnun Arief Kristy Damayanti
- Penasehat - Ketua - Anggota - Anggota
- Advisor - Chairperson - Member - Member
b. Tugas dan TanggungJawab
b. Roles and Responsibilities
•
Menetapkan sasaran investasi dan tingkat risiko yang dapat diterima atau ditanggung;
•
Set the investment targets and the level of risk at the acceptable level;
•
Menetapkan batasan investasi, kebijakan investasi sesuai dengan aturan, ketentuan Pemerintah dan Undang-undang yang berlaku;
•
Set the investment limit, the investment policy in line with the prevailing regulation and Government’s policy and law;
•
Bersama-sama dengan Investment Group Head menetapkan kebijakan alokasi portfolio investasi yang diperkirakan akan dapat memenuhi target hasil investasi yang telah ditetapkan;
•
In collaboration with Investment Group Head set the policy on the investment portfolio allocation predicted to be capable of meeting the investment income target;
•
Menetapkan syarat-syarat/kualifikasi yang harus dipenuhi dalam memilih tenaga ahli/ manajer investasi dari luar Perusahaan;
•
Set the requirements/qualifications for selecting external investment experts/ managers;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
153
•
Menetapkan institusi tempat penitipan harta (custodian);
•
Select custodian;
•
Mengawasi kegiatan Investment Group Head maupun kegiatan Manajer Investasi yang berasal dari luar Perusahaan;
•
Supervise the activities of the Investment Group Head and external Investment Managers;
•
Mengevaluasi dinamika pasar dan mengevaluasi pencapaian hasil investasi untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi
•
Evaluate the market dynamics and the investment income for providing recommendations to the Board of Directors
c. Profil Anggota Komite Investasi
c. Profiles Members
Hendroyono – Penasehat
Hendroyono – Advisor
Silahkan lihat di bagian Profil Direksi.
Please see the profile in the Board of Directors Profiles.
Basuni - Ketua
Basuni - Chairperson
Basuni adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1992 sebagai karyawan administrasi. Sebelumnya bekerja sebagai staf di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, PT Papan Sejahtera, Bank Industri dan PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni meraih S1 dari Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, setelah bergabung dengan TPI dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Prinsip-prinsip Praktek Asuransi di Jakarta Insurance Institute, Basic Supervisory Management oleh PT Muladaya Adipratama, Jakarta, Profit Analysis & Performance Evaluation, Standar Kompetensi Manajemen, dan Fund Manager Training.
Basuni is an Indonesian national and has joined TPI since 1992 as an administration staff. Previously, he was a staff member at the Economic Faculty of the University of Indonesia, PT Papan Sejahtera, Bank Industri and PT Maikelindo Aneka Cipta. Basuni finished his undergraduate study in the Economic Faculty of the University of Indonesia, majoring in the accounting. After joining TPI, he completed various courses and training, including the Accounting Principles and Practices in Jakarta Insurance Institute, the Basic Supervisory Management by PT Muladaya Adipratama, Jakarta, the Profit Analysis & Performance Evaluation, the Standar Management Competence, and the Fund Manager Training.
Khusnun Arief - Anggota
Khusnun Arief - Member
Khusnun Arief adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT Asuransi Bintang, dan PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief meraih S1 dari Institut Pertanian Bogor dan mendapatkan sertifikat keahlian asuransi, yakni Ahli Asuransi Indonesia-Kerugian (AAI-K), FIIS dan Ahli Asuransi Kesehatan (AAK). Setelah bergabung dengan TPI, dia menyelesaikan berbagai kursus dan pelatihan, antara lain Maritime Law & Marine Insurance Claim, Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, dan Coaching Skills for Greater Performance.
Khusnun Arief is an Indonesian national and has joined TPI since 1998. Previously, he worked in PT Asuransi Bintang, and PT General Accident Ometraco. Khusnun Arief finished his undergraduate study in the Institut Pertanian Bogor and obtained some insurance expert certifications, including Indonesia General Insurance Expert (AAI-K), FIIS and Indonesia Health Insurance Expert (AAK). After joining TPI, he completed various courses and training, including the Maritime Law & Marine Insurance Claim, the Marine Cargo Insurance Seminar, Balanced Scorecard, Managing Sharia Insurance, and the Coaching Skills for Greater Performance.
of
Investment
Committee
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
154
Kristy Damayanti - Anggota
Kristy Damayanti - Member
Kristy Damayanti adalah Warga Negara Indonesia, bergabung dengan TPI sejak tahun 2007, dan setelah menyelesaikan Program Professional Trainee di TPI, Kristy ditempatkan di Financial Planning and Evaluation Department – Accounting Group. Saat ini Kristy juga tergabung dalam Tim Tenaga Ahli Perusahaan. Kristy adalah Sarjana Pertanian program studi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor, dan meraih Master of Finance and Insurance dari University of Florence, Italia. Dia juga telah menyelesaikan pendidikan profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK), Ahli Asuransi Kerugian (AAIK), dan sejumlah kursus dan seminar, antara lain IFRS PT Pertamina dan AP Functional Currency & Financial Reporting oleh PT Pertamina, Pelatihan Aplikasi Akuntansi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia di Jakarta, Seminar Penerapan PSAK 50 & 55 oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.
Kristy Damayanti is an Indonesian national and has joined TPI since 2007. After completing the Professional Trainee Program in TPI, she was assigned at the Financial Planning and Evaluation Department – Accounting Group. Currently, Kristy is also part of TPI Expert Team. Kristy holds a bachelor degree, majoring in the Agribusiness, from the Institut Pertanian Bogor, and obtained the Master of Finance and Insurance degree from the University of Florence, Italy. She has also finished some professional educations, such as in Health Insurance Expert (AAK), General Insurance Expert (AAIK), and some other courses and seminars, including the IFRS PT Pertamina and the Pertamina Subsidiaries Functional Currency & Financial Reporting held by PT Pertamina, Accounting Application Training held by Indonesian Accountant Association in Jakarta, and the PSAK 50 & 55 Implementation held by the Indonesian General Insurance Association.
d. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
d. Meeting Frequency and Attendance Level
Sepanjang tahun 2014, Komite Investasi mengadakan 3 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dalam rapatrapatnya.
In 2014, the Investment Committee held 3 meetings with the following attendance level:
Name
Number Of Meeting
Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
Hendroyono
3
3
100
Basuni
3
2
66.7
Khusnun Arief
3
2
66.7
Kristy Damayanti
3
3
100
Nama
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Attendance
PerSENTASE
Percentage
155
Laporan Kegiatan Komite Investasi Report on Investment Committee's Activities Program Kerja Work Plan
Menetapkan Pedoman Investasi tahunan yang berisi: •
Sasaran investasi,
•
Tingkat risiko yang dapat diterima atau ditanggung
•
Batasan investasi dan kebijakan investasi sesuai dengan aturan, Ketentuan Pemerintah dan Undang-Undang yang berlaku
•
Syarat-syarat/kualifikasi yang harus dipenuhi dalam memilih tenaga ahli/manajer investasi dari luar Perusahaan
Realisasi Realization
Pedoman Investasi telah disahkan tanggal 1 Januari 2015 The investment guideline was approved on January 1, 2015
•
Kebijakan alokasi portofolio investasi yang diperkirakan akan dapat memenuhi target hasil investasi yang telah ditetapkan. To set the Annual Investment Guideline that consists of: •
Investment target,
•
Acceptable or endurable level of risk
•
Investment limit and policy in accordance with the terms of prevailing Government regulation and law
•
Requirement/qualification for selecting experts/investment managers from external sources
•
Policy on investment portfolio allocation that is expected to meet the set target of investment result.
Memberi arahan dan masukan dalam penetapan target RKAP tahunan Provide direction and feedback for setting the annual RKAP target
RKAP tahunan investasi telah dibahas dan diajukan kepada Perusahaan tanggal 10 September 2014 dan revisi diajukan pada Februari 2015 The annual RKAP was discussed and submitted to the Company on September 2014 and its revision was submitted in February 2015.
Mengawasi kegiatan investment Group Head maupun kegiatan Manajer Investasi yang berasal dari luar Perusahaan Supervise the activity of the Investment Group Head and of the external Investment Manager.
Memperoleh laporan dari Group Head Investasi terkait dengan hal-hal khusus (misalnya usulan redemption reksadana (21 Januari 2014), Penempatan Deposito di bank rekanan baru (12 Maret 2014), dan bersama Group Head Akuntansi mengusulkannya kepada Direktur Keuangan. The report of the Investment Group Head on the special matters, for instance the mutual fund redemption was received on January 21, 2014). The placement of time deposit in new partner banks on March 12, 2014, and with the Accounting Group Head proposed it to the Director of Finance.
Mengevaluasi dinamika pasar Evaluate market dynamism
Mengikuti update market bulanan dari review infovesta; Mengikuti market outlook yang diselenggarakan oleh Securities yang diundang oleh Perusahaan; • Market Sector Outlook oleh Indo Premier Securities (29 Januari 2014); •
Market Outlook oleh BNI Securites (26 Agustus 2014);
• Market Update oleh BNI Securities (4 Desember 2014). Followed the market update from Review Infoesta; Followed the market outlook hedl by securities companies invited by the Company: • Market Sector Outlook by Indo Premier Securities (January 29, 2014)
Mengevaluasi pencapaian hasil investasi dan perkembangan instrument investasi Evaluate the achievement of the investment result and the trend of the investment instrument
•
Market Outlook by BNI Securities (August 26, 2014)
•
Market Update by BNI Securities (December 4, 2014)
Laporan investasi bulanan diperoleh dari Investment Group setiap awal bulan dan dibuatkan justifikasinya dengan membandingkan kondisi pasar bulanan dari data indikator investasi dan review market dari infovesta. Bersama dengan Group Head Investasi Laporan kinerja bulanan investasi dilaporkan kepada Direktur Keuangan. Monthly investment outlook from the Investment Group received at the beginning of the month, added with its justification by comparing with the monthly market condition taken from the investment indicator and market review. With the Investment Group Head reported the monthly investment performance to the Director of Finance. PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
156
10. Tenaga Ahli Asuransi Kerugian
10. General Insurance Experts
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. /POJK.05/2013 Tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Di Industri Keuangan Non-Bank, Perusahaan harus memiliki tenaga ahli asuransi kerugian. Saat ini perusahaan memiliki 93 orang yang memiliki gelar profesi asuransi kerugian atau sekitar 39% dari seluruh pegawai tetap yang berjumlah 241 orang per Desember 2014.
In accordance with the Regulation of Indonesian Finance Minister No. 124/PMK.010/2008 on the Implementation of Credit Insurance and Suretyship Business Line, the Company is obliged to have general insurance experts. As of December 2014, the Company had 93 people with the general insurance qualification or around 39% of 241 total employees.
i. Kualifikasi
i. Qualification
•
Memiliki kualifikasi sebagai ahli manajemen asuransi kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari AAMAI;
•
Have qualifications as a management expert in the general insurance issued by the Association of Indonesian Insurance Management Experts (AAMAI) or similar association overseas endorsed by the AAMAI;
•
Memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko;
•
Have work experiences in risk management industry;
•
Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi;
•
Not under sanctions by any professional association;
•
Terdaftar sebagai tenaga ahli asuransi kerugian di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan.
•
Listed as a technical staff in general insurance in the Directorate General of the Financial Institution, Finance Ministry.
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asuransi Kerugian
ii. The Roles and Responsibilities of the General Insurance Experts
•
Melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penyelenggaraan usaha asuransi kerugian;
•
Evaluating all technical aspects of the general insurance management;
•
Dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada standar praktik dan kode etik profesi yang berlaku.
•
In carrying out their duties, the general insurance experts must comply with existing standard practice and code of ethics of the profession.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
157
iii. Pelaksanaan Tugas
iii. Work Implementation
•
Melakukan pengkajian atas informasi dan/ atau permasalahan yang berasal dari OJK atau regulator lainnya terkait kebijakan maupun perundang-undangan untuk industri asuransi.
•
Reviewed information and/or issues related to policies and insurance industry laws from the OJK or other regulators
•
Melakukan pembagian tugas untuk menindaklanjuti permasalahan kepada unit kerja (Group) terkait di dalam Perusahaan.
•
Distributed tasks to follow up issues to relevant work units (Groups) inn the Company.
11. Dewan Pengawas Syariah
11. The Sharia Supervisory Board
Sebagai perusahaan yang memiliki izin usaha asuransi berdasarkan prinsip syariah, maka Perusahaan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yaitu badan independen yang bertugas melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan perusahaan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Regulasi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Dalam mealaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab kepada Direksi Perusahaan.
As a company that has a sharia-based insurance business license, then the Company should possess Sharia Supervisory Board (DPS), which is and independent BODy tasked with directing, consulting, evaluation and supervising company’s activities, so as to comply with sharia principles as regulated by Majelis Ulama Indonesia (MUI) and Indonesia Sharia Insurance Association (AASI). In implementing its duties, the Sharia Board reports to the Board of Directors of the Company.
i. Susunan Keanggotaan
i. Composition and Structure
Direksi Perusahaan melalui keputusan nomor 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 tanggal 22 Maret 2013, telah mengangkat kembali anggota Dewan Pengawas Syariah TPI periode sebelumnya untuk kembali menduduki jabatan masing-masing di Dewan Pengawas Syariah TPI untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. Berikut adalah susunan keanggotaan Dewan Pengawas Syariah TPI:
The Board of Directors through its decision number 049/SKD/CSG/TPI/III/2013 dated on March 22, 2013 reappointed members of the Sharia Board of the previous period for a new three-year term. Below are the structures of TPI Sharia Board of Supervisors:
•
DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – Chairperson
•
DR. H. Jafril Khalil, MCL, FIIS – Chairperson
•
DR. Hasanudin, Mag – Anggota
•
DR. Hasanudin, Mag – Member
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
158
ii. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
ii. The Roles and Responsibilities of the Sharia Supervisory
•
Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Group Syariah;
•
Assess and ensure the compliance with the shariah principles for the operational guideline and products of the Sharia Group;
•
Mengawasi proses pengembangan produk baru Group Syariah agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI);
•
•
Meminta fatwa kepada DSN MUI untuk produk baru Group Syariah yang belum ada fatwanya;
•
Supervise the process of the new product development by the Sharia Group and ensure compliance with the religious edict of the Nationa Sharia Council of the Indonesian Ulema Council (DSN MUI); Request the issuance of religous edict to the DSN MUI for new products of the Sharia Group;
•
Memberikan opini syariah terhadap produk baru;
•
Provide Sharia opinion on new products;
•
Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan premi asuransi, penyaluran premi reasuransi dan pelayanan jasa asuransi;
•
Review periodically the compliance with the Sharia principles on the collection of insurance premium, the disbursement of reinsurance premium and the service of insurance services;
•
Meminta data informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Group Syariah dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
•
Request for information on the Sharia aspects from the Sharia Group Unit in the work implementation.
iii. Pelaksanaan Kegiatan dan Rekomendasi Dewan Pengawas Syariah
iii. The Implementation of the Activities and Recommendations of the Sharia Supervisory Board
Di tahun 2014 Dewan Pengawas Syariah telah melakukan pengawasan terhadap laporan keuangan unit syariah, bulanan maupun triwulanan, rekomendasi yang diberikan diantarannya, pengoptimalan surplus underwriting, penambahan asset serta tingkat Ratio Base Capital di atas batas minimum yaitu sebesar 30% ditahun 2014.
The Sharia Supervisory Board had developed the following work plan for 2014 and conducted some activities to implement the work plan.
No
Rencana Kerja Pengawasan/
Pelaksanaan/
Keterangan/
1
Pembuatan Laporan Hasil Pengawasan DPS Tahun 2014 Develop the Report on the DPS Supervision Result
Februari 2015 February 2015
PER-08/BL/2011 Bapepam LK
2
Pengawasan terhadap laporan keuangan unit Syariah triwulanan dan tahunan Supervise the Quarterly Financial Statement of the Sharia Unit
Setiap triwulan dan akhir tahun Done quarterly and at the end of the year
11/PMK.10/2010
3
Ketentuan Pembagian Surplus Underwriting Terms for the Distribution of the Underwriting Surplus
Surplus Underwriting dapat diperlakukan seluruhnya menjadi tabarru The Underwriting Surplus can become tabarru.
No : 53/DSN-MUI/III/2006.
Supervision Work Plan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Implementation
Description
159
iv. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
iv. Frequency of Meeting and Attendance Level
Sepanjang tahun 2014, Dewan Pengawas Syariah mengadakan 10 kali rapat. Berikut ini adalah tingkat kehadiran anggota Komite Investasi dalam rapat-rapatnya.
In 2014, the Sharia Supervisory Board held 10 meetings with the following attendance level.
Jumlah Rapat
JUMLAH HADIR
Jafril Khalil
10
10
100
Hasanudin
10
10
100
Nama
Name
Number Of Meeting
Attendance
PerSENTASE
Percentage
12. Manajemen Risiko
12. Risk Management
TPI menyadari bahwa Perusahaan menghadapi sejumlah risiko dalam menjalankan operasi usahanya. Untuk dapat mewujudkan visi dan misinya, Perusahaan merasa perlu menangani dan mengelola risiko-risiko baik yang sudah ada maupun yang masih berupa potensi. Saat ini, pengelolaan dan penanganan risiko di TPI dilakukan melalui kerja sama sejumlah organ dan fungsi perusahaan berikut ini:
TPI is fully aware that in carrying out its business operation, the company is facing a number of risks. In order to achieve its vision and mission, the company feels it is necessary to handle and manage both existing and potential risks. At the moment, the management and handling of risks in TPI were done through a synergy among the company’s organs and functions as follow:
i. Dewan Komisaris
i. The Board of Commissioners
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dalam rapat-rapatnya, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi, menghasilkan sejumlah hasil pengawasan, termasuk sejumlah risiko yang harus diwaspadai dan ditindaklanjuti oleh manajemen.
In line with their roles and responsibilities, through its internal and joint meetings with BOD, BOC generated several supervision results, including a number of risks that need to be on the alert and followed up by the management.
ii. Direksi
ii. Board of Directors
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi menjalankan pengurusan Perusahaan sehari-hari untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan. Dalam kepengurusan ini, Direksi menerima masukan dari Dewan Komisaris, dan berkewajiban menindaklanjuti setiap masukan mengenai risiko yang dihadapi Perusahaan. Selain itu, dalam melaksanakan manajemen risiko, Direksi juga dibantu oleh Portofolio and Risk Management Group dan Investment Group untuk mengelola risiko yang melekat (inheren) maupun risiko residual.
In line with their roles and responsibilities, the BOD runs the management of the company on a daily basis, aiming at achieving the company’s intentions and goals. In managing the company, the BOD received input and feedback from the BOC, and is obliged to follow up every input on risks being faced by the company. Aside from that, in implementing risk management, the BOD is also supported by The Portfolio and Risk Management Group and the Investment Group to manage inherent risks and residual risks.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
160
iii. Portofolio and Risk Management Group
iii. The Portfolio and Risk Management Group
Portofolio and Risk Management Group memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan standar dalam pengelolaan manajemen risiko Perusahaan terutama untuk risiko operasional dan risiko asuransi, bersama-sama dengan Investment Group melakukan monitoring terhadap mitigasi risiko secara korporat. Selain itu Group Portofolio & Risk Management membuat “Tools” yang dapat membantu para pengelola risiko dalam melakukan proses bisnis termasuk melakukan identifikasi risiko, pemetaan risiko, dan tindak lanjut mitigasi risiko.
The Portfolio and Risk Management Group has the roles and responsibilities to prepare the standard in managing the Company’s risk management, particularly operational risk and insurance risk, work together with the Investment Group in monitoring corporate risk mitigation. In addition, the Portfolio and Risk Management creates tools that can help those managing the risk in conducting business process, including identifying risk, mapping risk and following up the risk mitigation.
iv. Investment Group
iv. The Investment Group
Investment Group memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan standar dalam pengelolaan manajemen risiko Perusahaan terutama untuk risiko keuangan dan risiko strategis, bersama-sama dengan Portfolio and Risk Management Group melakukan monitoring terhadap mitigasi risiko secara korporat.
The Investment Group has the roles and responsibilities in preparing the standad in the Company’s risk management, particularly in dealing with financial risk and strategic risk, working with the Portfolio and Risk Management Group to monitor corporate risk mitigation.
Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2014 dengan menerapkan Manajemen Risiko antara lain:
In 2014, the Company faced the following risks in its implementation of the Risk Management.
NO.
Jenis Risiko/ Type of Risk
1
Operasional / Operational
Tindakan Pengelolaan Risiko/ Risk Management Action • • •
•
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Pemasangan firewall dan sistem keamanan data internal / The installment of Firewall and internal data security system; Penyempurnaan sistem informasi dan database yang berkelanjutan / The improvement of information system and sustainable database; Peningkatan kualitas maupun kuantitas (kompetensi, komunikasi, koordinasi) pekerja terkait dengan pengelolaan kinerja / The increase in the quality and quantity (competence, communication, coordination) of employees related to their performance management; Pembuatan sistem pengelolaan kinerja pekerja agar diperoleh hasil penilaian kinerja yang lebih obyektif, terukur, dan transparan / The creation of an employee performance management system to arrive at a more objective and measured performance assessment.
161
NO.
Jenis Risiko/ Type of Risk
2
Keuangan / Financial
Tindakan Pengelolaan Risiko/ Risk Management Action •
•
Rekonsiliasi yang dilakukan secara rutin antara GL dengan sub-ledger yang diperkuat dengan sistem informasi, rekonsiliasi data Tis Net dengan data Tis Finance dengan selalu mengikuti peraturan yang berlaku / The reconcilation done regularly between the GL and the sub-ledger, supported by the information system, the reconciliation of Tis Net data with the Tis Finance through observing the existing rule; Melakukan koordinasi antar fungsi Accounting, Treasury, Reasuransi, Klaim, dan Underwriting dalam melakukan proses penagihan, pembayaran dan penunjukkan pihak ketiga dalam proses bisnis perusahaan / Coordinating among the function of Accounting, Treasury, Reinsurance, Claim, and Underwriting in the collection process, payment and the appointment of a third party in the company’s business process.
3
Strategis / Strategic
•
Menjalin komunikasi yang intensif, baik antar group maupun dengan managemen. Komunikasi dilakukan secara terprogram, khususnya komunikasi yang terkait dengan adanya perubahan dalam internal Perusahaan maupun industri asuransi / Conduct intensive communication among groups and also between groups and the management. The communication activity is conducted in a program, especially the communication related to any changes done in the Company and also in the insurance industry.
4
Asuransi / Insurance
•
Menerapkan underwriting yang prudent dengan menerapkan prinsip kehati-hatian / Apply prudent underwriting by implementing prudent principles; Melakukan fungsi pengawasan dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja underwriter / Carry out the supervision function by assessing the performance of underwriters; Memberikan training untuk meningkatkan skill dan kompetensi underwriter, termasuk meningkatkan kapasitas akseptasi / Conduct training to increase underwriters’ skill and competence, including increasing the capacity for acceptance.
• •
Perusahaan melakukan evaluasi untuk menguji efektivitas sistem Manajemen Risiko melalui sejumlah langkah berikut ini:
The Company conducted evaluations to assess the effectiveness of Risk Management system through several steps below:
•
Memetakan dan menilai seluruh risiko Perusahaan pada format baku Risk Register untuk dapat mengelola besaran Inherent Risk yang dapat dikurangi;
•
Map and assess all the Company’s risks in Risk Register standard format to be able to manage the amount of Inherent Risk that could be reduce.
•
Mengeluarkan Kebijakan Underwriting berdasarkan hasil evaluasi risiko untuk menghasilkan underwriting result yang konsisten;
•
Issue an Underwriting Policy based on risk evaluation result in order to product a consistent underwriting result.
•
Melakukan sosialisasi pelaksanaan maupun evaluasi manajemen risiko dan menerima feed back dari seluruh Unit Kerja yang ada di Perusahaan.
•
Conduct socialization on risk management implementation and evaluation, as well as receiving feedback from all Working Units in the Company.
•
Membuat Pedoman atau Sistem Tata Kerja Manajemen Resiko.
•
Develop the Guideline or Work Mechanism on Risk Management PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
162
14. Akuntan Perusahaan
14. The Company’s Accountant
Berpedoman pada peraturan Undang-Undang Perusahaan No.40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/ PMK 01/2009 Pasal 3 ayat (11) tentang Jasa Akuntan Publik yang menyatakan, “Pemberian Jasa Audit Umum atas Laporan Keuangan dari suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturutturut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tahun buku berturut-turut.” AKTA RUPS no. 33 tertanggal 16 April 2014 yang dicatat oleh notaris Lenny Janis Ishak, SH memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) PwC untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2014.
Referring to the law No. 40, year 2007 on Limited Liability Company and the Regulation of Finance Ministry No.17/PMK.01/2009 Article 3 point (11) on Public Accountant Service that states, “The General Audit Service on Financial Statement of an entity as referred to by article 2 point (1) alphabet a is done by Public Accounting Firm (KAP) for a maximum of 6 consecutive years and by a Public Accountant for a maximum of 3 consecutive years,” The GMS deed number 33 dated April 16 as recorded by notary Lenny Janis Ishak, SH. decided to appoint Public Accounting Firm (KAP) PwC to audit the Financial Report of Fiscal Year 2014.
15. Fee Audit
15. Audit Fee
Besarnya fee audit adalah sebagai berikut:
The amount of the audit fee is elaborated below:
Besarnya Fee Audit Financial Audit KAP PwC The Fee for the Financial Audit by PWC tahun 2013 / Year 2013
Rp2,844,789,728
tahun 2014 / Year 2014
Rp2,057,491,136
16. Jasa Lain yang Non-Financial Audit
16. Non-Financial Audit Service
Pada tahun 2014 terdapat biaya jasa lain yang Non-Financial Audit yakni Audit yang dilakukan oleh KAP Kosasih perihal Audit Pengeloaan Hutang Piutang dengan biaya fee sebesar Rp270.000.000.
In 2014 the Company recorded other service fee for non-financial audit service, i.e. an audit done by KAP Kosasih over the Audit on Loan Agreement. The fee amounted to Rp 270 million.
17. Perkara Penting Yang Dihadapi
17. Important Case
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan, Dewan Komisaris atau Direksi tidak menghadapi perkara di pengadilan yang berpengaruh pada kondisi Perusahaan.
In 2014, the Company did not have any legal case with significant impact on its condition.
18. Sanksi Administratif dalam Tahun Buku
18. Administrative Sanction in the Calender Year
Hingga akhir tahun 2014, Perusahaan tidak menerima sanksi administratif apapun dari pihak yang berwenang.
As of the end of 2014, the Company did not receive any administration sanction from the authorities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
163
19. Whistle Blowing System
19. Whistle Blowing System
TPI telah menetapkan rencana Whistle Blowing System (WBS) pada akhir tahun ini mengacu kepada Surat Keputusan PT Pertamina (Persero) Nomor KPTS-15/C00000/2012 50 tentang Unit Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadian / Cinderamata dan Hiburan (entertainment). Selain itu, TPI juga memiliki Compliance Online System untuk penyampaian laporan-laporan atas program kepatuhan, serta Whistle Blowing System (WBS). TPI juga mengadaptasi dari Tata Kelola Organisasi PT Pertamina (Persero) No. B-001/N00010/2011SO tentang Whistle Blowing System.
TPI planned to make a Whistle Blowing System (WBS) at the end of the year, referring to the Decision Letter of PT Pertamina (Persero) Number KPTS-15/C00000/2012 50 on the Unit for the Control of Gratification, the Guideline for Gratification, Rejection, Acceptance, Providing Gift/Souvenir and Entertainment. In addition, TPI also had the Compliance Online System for receiving any report on compliance program, and the WBS. TPI also adapted with the Organization GCG of PT Pertamina (Persero) Numbe B-001/N00010/2011-SO on the Whistle Blowing System.
Untuk tujuan independensi, TPI telah berencana untuk membuat Sistem WBS tersendiri dengan rencana implementasi serta sosialisasi di tahun 2015.
TPI planned to make its own WBS to be introduced and implemented in 2015.
20. Informasi mengenai Pemegang Saham Utama, Pengendali dan Individu
20. Information on the Majority Shareholder, Controlling Shareholder and Individual Shareholder
Pemegang Saham Utama dan Pengendali adalah PT Pertamina (Persero) yang memiliki 1.040.000.000 lembar saham. PT Pertamina (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri minyak dan gas.
The majority shareholder is PT Pertamina (Persero) that owns 1.04 billion shares. PT Pertamina (Persero) is a state-owned company (SOE) with the main business in the oil and gas industry.
Pemegang saham berikutnya dengan kepemilikan 281.600.000 lembar saham adalah PT Sakti Laksana Prima, yang bergerak di bidang usaha pengelola modal investasi dan berkantor pusat di Jakarta
The other shareholder with the ownership of 281 million shares is PT Sakti Laksana Prima, which is investment management company based in Jakarta. The individual shareholder with the ownership of 194.4 million shares is Siti Taskiyah, who is an Indonesian national domiciled in Jakarta
Pemegang saham individual dengan 194.400.000 lembar saham adalah Siti Taskiyah, warga negara Indonesia, yang bertempat tinggal di Jakarta, dan Mohammad Satya Permadi, warga negara Indonesia, yang bertempat tinggal di Jakarta, dengan 84.000.000 lembar saham.
Another individual shareholder with the ownership of 84 million shares is Mohammad Satya Permadi, an Indonesian national domiciled in Jakarta.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
164
Kepemilikan Saham / Share Ownership
PT Pertamina (Persero) - 65% PT Sakti Laksana Prima - 17,6% Siti Taskiyah - 12.15% Mohammad Satya Permadi - 5,25%
21. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
21. Relationship among Members of BOD, BOC, and Majority Shareholder
Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Utama tidak tidak memiliki hubungan afiliasi dan/ atau hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horisontal, atau karena pernikahan. Lihat Tabel hubungan keluarga dan hubungan bisnis/ utang piutang Komisaris dan Direksi, di halaman 101.
The BOD, the BOC and the Majority Shareholder do not have any consanguinity up to the third degree, both vertically or horizontally or by marriage. Please see the table on the Consanguinity and Business Relationship/ Creditor- Debtor Relationship of BOC and BOC on page 101.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
165
22. Akses Informasi dan Data Perusahaan
22. Access to Company’s Information and Data
Sebagai sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi asas transparansi dan akuntabilitas, TPI dan anak usahanya membuka seluasluasnya akses informasi baik kepada nasabah maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan bisa meningkatkan citra perusahaan. Untuk itu, TPI menyediakan situs website www.tugu.com yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui secara berkala. Selain itu, Perusahaan juga menerbitkan laporan keuangan setiap tahunan minimal di satu media massa nasional.
As a company that upholds transparency and accountability principles, TPI and its subsidiaries openly disclose their access of information to cutomers and other stakeholders. A delivery of current information in a complete, fast, on time, easy and reliable is expected can increase the company’s image. For that, TPI provides a website www.tugu.com, which contained information about the company that is regularly updated. Aside from that, the company also issuess financial reports every year in the national mass media.
23. Pembahasan Kode Etik
23. The Elaboration on the Code of Conduct
Kode Etik TPI tertuang dalam Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang disusun sebagai acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan semua insan TPI dalam mengelola Perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan. Pedoman tersebut berlaku bagi seluruh jajaran TPI di seluruh level organisasi, termasuk Manajemen.
TPI’s Code of Conduct is elaborated in the Business Ethic and Code of Ethic Guidelines that serves as a guideline for the BOC, the BOD and all TPI’s employees in managing the Company to achieve its vision, mission and goal. The guideline applies to all TPI’s employees in all levels, including the Management.
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku bertujuan sebagai berikut:
The Business Ethic and Code of Ethic Guidelines has the following objectives:
•
Mengidentifikasi nilai dan standar etika selaras dengan visi dan misi Perusahaan;
•
Identifying standard values and ethics, which are in line with the company’s vision and mission;
•
Menjabarkan Tata Nilai Unggulan Utama, yaitu Integritas, Komitmen, Keterbukaan dan Kebersamaan, dan Tata Nilai Unggulan Pendukung, yakni Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Profesional dan Fokus pada Pelanggan;
•
Defining Main Execellence Values, namely, Integrity, Commitment, Openess and Togetherness, as well as Supporting Execellence Values, namely, Fear of God, Professionalism and Customer centeredness;
•
Menjadi acuan perilaku insan TPI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan;
•
Setting an example to TPI’s employees in carrying out their tasks and responsibilities and interacting with stakeholders;
•
Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan TPI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
•
Explaining in detail the ethical standards, thus TPI’s employees could review any proposed activity and help giving consideration if stumbled upon hesitations in taking actions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
166
i. Pokok-pokok Kode Etik
i. The Code of Ethic Main Elements
Kode Etik TPI memuat pokok-pokok berikut ini:
The Code of Ethic contains the following main elements:
•
•
Standar Etika Usaha yang meliputi: 1. 2. 3. 4.
Etika Perusahaan dengan Pekerja Etika Perusahaan dengan Pelanggan Etika Perusahaan dengan Pesaing Etika Perusahaan dengan Anak Perusahaan 5. Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
1. 2. 3. 4.
Standar Tata Perilaku yang meliputi:
9. Company’s Ethics toward Mass Media 10. Company’s Ethics toward Professional and Industry Organizations •
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Etika Kerja Sesama Insan TPI Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kerahasiaan Data dan Informasi Asset/ Harta Perusahaan Perjalanan Dinas Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 7. Data dan Pelaporan 8. Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan 9. Hadiah/ Cinderamata/ Gratifikasi dan Entertainment 10. Penyelenggaraan Jamuan Bisnis 11. Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) serta Minuman Keras (Miras) 12. Merokok 13. Perjudian 14. Aktivitas Politik •
Penerapan dan Penegakan 1. Organisasi 2. Penegakan Etika Usaha dan Tata Perilaku 3. Sosialisasi dan Internalisasi 4. Saluran Pengaduan Masalah 5. Pembaruan Etika Usaha dan Tata Perilaku 6. Penjelasan Pernyataan Insan TPI
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Company’s Ethics toward Employees Company’s Ethics toward Customers Company’s Ethics toward Competitors Company’s Ethics toward Subsidiaries
5. Company’s Ethics toward Business Partners 6. Company’s Ethics toward Government 7. Company’s Ethics toward Society 8. Company’s Ethics toward Shareholders
6. Etika Perusahaan dengan Pemerintah 7. Etika Perusahaan dengan Masyarakat 8. Etika Perusahaan dengan Pemegang Saham 9. Etika Perusahaan dengan Media Massa 10. Etika Perusahaan dengan Organisasi Profesi dan Industri •
Standard of Business Ethics, comprising:
Code of Conduct Standard, comprising: 1. Working Ethics toward Other TPI Employees 2. Corporate Social Responsibility 3. Confidentiality of Data and Information 4. Assets 5. Office/Business Trip 6. Occupational Health and Safety 7. Data and Reporting 8. Conflict of Interest and Abuse of Position 9. Gifts / Goodies / Gratification and Entertainment 10. Business Dinner/luncheon 11. Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) serta Minuman Keras (Miras) 12. Smoking 13. Gambling 14. Political Activity
•
Upholding and Implementing 1. Organization 2. Business Ethics and Code of Conduct 3. Socialization and Internalization 4. Whistle Blowing channel 5. Reform of Business Ethics and Code of Conduct 6. Explanation and Statement of TPI Employees
167
Pedoman Etika Usaha dan Kode Etik tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai melalui berbagai kesempatan dan media, termasuk media komunikasi internal. Tahun ini kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi melalui portal internal, pengenalan kepada karyawan baru, penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja tetap.
The Business Ethic and the Code of Ethic were socialized to all employees in various occasion and media, including the internal communication media. This year, the socialization was conducted through the internal protal, and the introduction to new employees, and the signing of the Integrity Pact by all members of BOC, BOD and permanent employees.
ii. Sanksi terhadap Pelanggaran
ii. Sanction to Violation
Setiap pelanggaran akan mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku baik di internal Perusahaan maupun perundang-udangan yang berlaku. Jenis pelanggaran, jumlah pelanggaran dan sanksi yang diberikan di sepanjang tahun 2014 bisa dilihat di tabel di bawah ini.
Every employee who violates the ethical codes will receive sanction based on prevailing law and bylaw in the Company. The type of the violation, its number and sanction in 2014 can be seen in the following table.
Jenis Pelanggaran Type of Violation
Jumlah Pelanggaran Number of Violation
Sanksi yang Diberikan Sanction
Indisipliner jam kerja Breach of office hours
5
Surat Teguran Reprimand letter
Indisipliner jam kerja Breach of office hours
4
Surat Teguran Reprimand letter
iii. Budaya Perusahaan
iii. Corporate Culture
Budaya Perusahaan merupakan penghayatan terhadap visi, misi, dan tata nilai yang telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Setiap pegawai TPI diwajibkan memahami dan menghayati dan mewujudkan perilaku yang sesuai dengan visi, misi dan tata nilai tersebut.
The renewal of Vision, Mission and Values aims at forming new TPI employees who make all of those things the foundation of TPI behavior and culture. The new Vision, Mission and Values are elaborated as follows.
Visi
Vision
Menjadi perusahaan asuransi yang unggul, terpercaya dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh stakeholders. Berikut penjabaran dari Visi tersebut:
To become a winning insurance company that is trustworthy and capable of creating sustainable added values to all stakeholders.
Perusahaan Asuransi
Insurance Company
TPI akan fokus ke core business-nya yaitu asuransi umum, sehingga bisnis yang lain hanya sebagai penunjang bisnis asuransi tersebut.
TPI will focus on its core business, which is general insurance, so that other businesses serve only as supporting businesses to the insurance business.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
168
Unggul
Winning
TPI Berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam hal penguasaan pasar dan inovasi di industri asuransi, dimana hal ini berarti TPI harus lebih maju dalam hal pengembangan ide, kualitas, produk dan jasa, maupun pasar dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya.
TPI strives to become the leader in terms of market share and innovation in the insurance industry, all of which means that TPI has to step ahead of the game in developing idea, quality, products and services, as well as the market compared to other insurance companies.
Terpercaya
Trustworthy
TPI sebagai perusahaan asuransi mampu menjadi institusi terpercaya dimana dapat menyampaikan (delivery) segala janji/komitmen tidak hanya untuk hal-hal yang diperjanjikan dalam polis tetapi juga atas segala hal yang telah menjadi komitmen dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik.
As an insurance company, TPI is able to become a trustworthy institution which can deliver all promises/commitments, not only for things promised in the policy, but also all things that become part of the commitments in providing the best services.
Menciptakan Nilai Tambah
Creating Added Values
TPI dapat menciptakan nilai tambah yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan dimana nilai tambah ini merupakan sumber pemenuhan kepuasan dan kebutuhan para stakeholders.
TPI is able to create added values required by stakeholders, where these added values represent the source of satisfaction and need fulfillment of the stakeholders.
Berkelanjutan
Sustainable
Berarti nilai tambah yang diciptakan dapat terus dipertahankan oleh TPI untuk terus dipertahankan keunggulan tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
It means that added values that have been created could be maintained sustainably by TPI in the long term.
Bagi Seluruh Stakeholders
To all Stakeholders
TPI harus dapat memenuhi keinginan, kebutuhan dan kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pemegang saham, karyawan, tertanggung, masyarakat dan lainnya, sehingga tingkat keberhasilan TPI adalah mampu mempertahankan dan meningkatkan kepuasan para pemangku kepentingan tersebut.
TPI has to be able to fulfill the demands, needs and satisfaction of stakeholders such as shareholders, employees, the insured, communities and others, so that TPI’s level of success can be measured by maintaining and increasing those stakeholders’ satisfaction.
Misi
Missions
1. Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan; 2. Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima; 3. Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli; 4. Memberdayakan perusahaan menuju perusahaan asuransi yang berkelas dunia dan menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia.
1. Optimize the company’s values in a sustainable way 2. Create customer satisfaction through excellent insurance services 3. Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people 4. Empower the company to become a world-class insurance company and the pride of Indonesia.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
169
Penjabaran arti dari Misi
Definition of Missions
•
Mengoptimalkan nilai perusahaan secara berkelanjutan yang paling hakiki dalam pendirian perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang mana sekaligus meningkatkan nilai yang diinvestasikan oleh para pemegang saham (shareholders’ value) melalui penciptaan laba dan perluasan akitivitas operasional;
•
Optimize the company’s values in a sustainable way. The most essential thing in establishing a company is to enhance the values of the company and at the same time increasing the investment value of the shareholders through the creation of profit and expansion of operational activities.
•
Menciptakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan jasa asuransi yang prima Pelayanan dengan operasional yang prima (operational excellent) merupakan kunci untuk bisa menciptakan kepuasan pelanggan. Semua sumber daya (resources) dikerahkan dan diatur untuk memberikan kepuasan tertanggung (customer satisfaction);
•
Create customer satisfaction through excellent insurance services. Operational excellent is the key to create customer satisfaction. All resources are deployed and managed in order to provide customer satisfaction.
•
Mengembangkan kapabilitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi insan yang profesional, kompetitif dan peduli
•
Develop the capabilities and competencies of human resources to become professional, competitive and caring people
•
1. Profesional Sumber daya manusia perusahaan yang merupakan ahli dalam bidangnya dan senantiasa bekerja sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya untuk memberikan hasil kerja yang terbaik
1. Professional The company’s human resources, who are experts in their field, and continuously perform their job in accordance with existing protocols and regulations in their related field, to give the best result.
2. Kompetitif Sumber daya manusia perusahaan memiliki daya saing yang tinggi (competitive advantage) namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat.
2. Competitive The company’s human resources possess high competitive advantage but still uphold the principles of healthy good corporate governance.
3. Peduli Sumber daya manusia perusahaan mempunyai empati atas segala kebutuhan dan masalah dari para tertanggung dan stakeholders lainnya seraya dapat mengusulkan solusinya.
3. Care The company’s human have empathy towards all problems of customers stakeholders, while at the can provide the solutions.
Diakui sebagai perusahaan asuransi kebanggaan Bangsa Indonesia yang berkelas dunia
Karakteristik utama perusahaan yang berkelas dunia adalah:
•
resources needs and and other same time
Recognized as an insurance company that has become the pride of the nation and a world-class company
The main characteristics of a world-class company are:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
170
• • • • •
Kompetensi, yaitu kemampuan beroperasi dengan standar yang tinggi dalam dinamika persaingan; Kemampuan untuk beradaptasi; Budaya kualitas, yang mengutamakan kepuasan tertanggung; Budaya inovatif; Budaya entrepreneur.
• • • • •
Competency, i.e. the ability to operate with high standards in the dynamics of competition, The ability to adapt, Quality culture, which prioritizes customer satisfaction, Innovative culture, Entrepreneur culture.
Perusahaan telah mempunyai modal dasar untuk menjadi perusahaan berkelas dunia karena telah menerapkan Good Corporate Governance disamping mempunyai kemampuan finansial, kehandalan sumber daya manusia, kemampuan penguasaaan teknologi, dan jaringan usaha (network).
The company has owned the basic foundation to become a world-class company, as it has implemented Good Corporate Governance, in addition to having financial ability, human resources excellence, technology-mastering ability, and business network.
Tata Nilai
Values
Bersih Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas serta berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (GCG).
Clean Being managed professionally, avoiding any conflict of interest, not tolerating bribery, upholding trust and integrity and always referring to the principles of good corporate governance (GCG).
Bersaing Mampu berkompetisi, mendorong pertumbuhan, membangun individu yang kompetitif, efisien dan menghargai kinerja.
Competitive Able to compete, encourage growth, build competitive individuals, efficient and appreciate performance.
Fokus pada Pelanggan Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Customer Focused Customer oriented and committed to providing the best services to customers.
Komersial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Commercial Create added values with commercial orientation; make decisions based on healthy business principles.
Komitment Melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional dan sepenuh hati dengan mendayagunakan seluruh potensi serta kapabilitas yang dimiliki sehingga mendapatkan kepercayaan (trust) dari para stakeholders.
Committed Carry out tasks and responsibilities professionally and wholeheartedly by deploying all company’s potentials and capabilities to gain trusts from stakeholders.
Peduli Memiliki kepedulian yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan dan lingkungannya, serta menjunjung kepentingan nasional.
Caring Have a high concern towards all stakeholders and the environment, as well as uphold the nation’s interests.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
171
24. Penilaian atas Penerapan GCG
24. Assessment on GCG Implementation
i. Hasil Penilaian Sendiri atas Penerapan Tata Kelola di TPI
i. The Result of Self Assessment on the GCG Implementation in TPI
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 152/PMK.010/2012 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian, setiap tahunnya TPI melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas Penerapan Tata Kelola di TPI.
Pursuant to the directives in the Regulation of the Mminister of Finance of the Republic of Indonesia number 152/PMK.010/2012 on the GCG for the Insurance Company, TPI conducts a self assessment on the Implementation of GCG in TPI every year.
Penilaian Sendiri Berdasarkan hasil penilaian sendiri atas penerapan tata kelola perusahaan, dapat dikatakan bahwa TPI telah memiliki kebijakan tertulis mengenai Pertanyaan/Pernyataan yang dimaksud, kebijakan tersebut dilaksanakan secara konsisten.
Self Assessment Based on the self assessment on the Company’s GCG practice, TPI already owned a written policy on the mentioned Question/ Statement, and the policy had been consistently implemented.
ii. Hasil Penilaian Pihak Ketiga atas Penerapan Tata Kelola di TPI
ii. The Result of the Third Party Assessment on GCG Implementation in TPI
Penerapan Tata Kelola di TPI dinilai oleh pihak eksternal, yakni PT Sinergi Daya Prima (SDP), yang melakukan penilaian (assessment) setiap 2 (dua) tahun sekali. Assessment yang dilakukan pada tahun 2013 dan berlaku untuk tahun 2013 dan 2014 tersebut menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Surat Menteri Negara BUMN SK-16/S/ MBU/2012. Kriteria yang digunakan adalah Benchmark Best Practice yang ditetapkan oleh (Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) dan Lyoness. Hasil dari asessment oleh SDP memperlihatkan bahwa penerapan GCG di TPI mendapatkan kualifikasi baik dengan skor 82,28%. Assessment berikutnya akan dilakukan pada tahun 2015.
The implementation of GCG in TPI was assessed by an external party, i.e. PT Sinergi Daya Prima (SDP), which had conducted the assessment every two years. The assessment done in 2013 also applied for the year 2013 and 2014 used the methodology as required by the Office of the Ministry of State-owned Enterprises (SOE) based on the Decision Letter of the Ministry of SOE - SK-16/S/MBU/2012. The criteria used was Benchmark Best Practice required by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IIGC) dan Lyoness. The result of SDP’s assessment stated that GCG implementation in TPI reached the score of 82.28%, which was under the qualification of good implementation. The next assessment would be held in 2015.
iii. Permasalahan yang Dihadapi dalam Penerapan GCG
iii. The Problems in GCG Implementation
• •
• •
•
Adanya perubahan struktur organisasi; Adanya perubahan Tata Budaya sehingga seluruh pedoman harus disesuaikan; Adanya perubahan peraturan oleh regulator seperti POJK No. 2/POJK.05/2014 tentang tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian.
•
The changes in the organization structure; The changes in the Corporate Values that required the adjustment of all guidelines; The changes in the regulations, such as the Regulation of the Financial Services Authority (POJK) Number 2/POJK.05/2014 on Good Corporate Governance for Insurance Companies.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
172
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Peduli dan Berbagi Caring and Sharing
1. Kebijakan tentang CSR.
1. The Policy on CSR
Seiring dengan menanjaknya posisi Perusahaan untuk menjadi yang teratas, TPI pun terus menunjukkan kepeduliannya melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan. Manajemen menetapkan bahwa kegiatan CSR Perusahaan dilakukan oleh Corporate Secretary Group. Dalam pelaksanaannya, Corporate Secretary Group melakukan sejumlah langkah sebagai berikut:
As the Company is moving toward the Top position in the insurance industry, TPI is continuously showing its care through some CSR programs. The Company’s Management has decided that the CSR activities are to be carried out by the Corporate Secretary Group. To fulfill this assignment, the Corporate Secretary Group has taken the following steps:
•
• •
• • •
Melakukan identifikasi kebutuhan pemangku kepentingan; Melakukan koordinasi dan bersinergi dengan induk Perusahaan, yakni PT Pertamina (Persero) dalam program CSR; Melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi dampak kegiatan CSR; Menyusun pelaporan atas kegiatan CSR Perusahaan.
• •
Identified the needs of the stakeholders; Coordinated and formed synergy with its parent company, PT Pertamina (Persero) in the CSR program; Implemented, monitored, and evaluated the impacts of the CSR program; Made a report of the Company’s CSR activities.
Hasil dari proses tersebut di atas, Perusahaan menyusun dan melakukan program CSR sebagai sumbangsih kepada pembangunan bangsa dan negara.
The above process enabled the Company to develop and implement CSR programs as a manifestation of its contribution to the nation.
2. Sosial Kemasyarakatan
2. Social Activities
Bidang Kesehatan dan Pendidikan menjadi dua fokus utama dalam upaya memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Pilihan terhadap kedua bidang ini dilandasi oleh komitmen TPI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pembentukan generasi muda yang sehat dan berpendidikan. Dalam pelaksanaannya, TPI bersinergi bersama PT Pertamina (persero) dan perusahaan di bawah PT Pertamina (persero) lainnya, khususnya Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), serta merangkul sejumlah sekolah.
The health and education sectors became the Company’s main focus in giving its contribution to the country’s development. The selection of the two sectors were based on TPI’s commitment to increasing the welfare of the people. To achieve this goal, TPI formed synergy with PT. Pertamina (Persero) and its subsidiaries, particularly Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) or Pertamina Jaya Hospital, and cooperated with some schools.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
175
2.a. Bidang Kesehatan
2.a. The Health Sector
2.a.1. Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata
2.a.1. Eye Check-up and Free Eyeglasses
Mata merupakan indera penglihatan yang sangat penting bagi generasi muda. Pemeliharaan kesehatan mata yang disertai dengan pemberian kacamata bagi anak sekolah yang mengalami masalah kesehatan mata akan membantu mereka dalam proses belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
As young people need a good eyesight, the Company worked to provide eye check-up and free eyeglasses to some students who have eye problems so as to assist them in the learning process in both their classrooms and homes.
Melalui sinergi dengan PT Pertamina (persero) dan RSPJ), hingga akhir tahun 2014 TPI telah membantu 130 murid kelas 1-6 dari 4 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta untuk dapat memeriksakan kesehatan mata mereka. Dari jumlah tersebut terdapat 100 murid yang menerima bantuan kacamata gratis karena mengalami masalah dalam penglihatan.
Forming synergy with PT Pertamina (Persero) and RSPJ, by the end of 2014 TPI had helped 130 students of grade 1-6 from 4 (four) Elementary Schools in Jakarta have their eyes checked. Of the total number, 100 of them received free eyeglasses to overcome their eyesight problems.
SD penerima manfaat dari karya kesehatan ini adalah: • SD Negeri Mentang Atas 05 Pagi • SD Negeri Menteng Atas 06 Pagi • SD Negeri Pasar Manggis 01 Pagi • SD Negeri Pasar Manggis 02 Petang
The following Elementary Schools were recipients of the program: • SD Negeri Mentang Atas 05 Pagi • SD Negeri Menteng Atas 06 Pagi • SD Negeri Pasar Manggis 01 Pagi • SD Negeri Pasar Manggis 02 Petang
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
176
Selain pemberian kacamata gratis kepada murid, karya sosial di bidang kesehatan mata ini juga menyasar para guru, yakni dengan memberi mereka penyuluhan tentang kesehatan mata. Tujuannya agar para guru dapat mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata kepada para murid mereka. Dengan demikian, karya sosial kemasyarakatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa ini.
Aside from distributing eyeglasses to the students, TPI’s healthcare program also targeted teachers by empowering them to teach about eye health. With the objective to enable the teachers to bring awareness on the importance of eye health to their students, this social activities has provided significant contribution to the development of the nation’s future leaders.
1.a.2. Operasi Katarak
1.a.2. Cataract Surgery
Selain untuk generasi muda, upaya TPI untuk memperbaiki kesehatan mata juga ditujukan untuk semua penderita katarak, yang bila tidak cepat ditangani akan mengalami gangguan penglihatan sehingga mengurangi peran serta mereka dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, sebanyak 107 penderita katarak telah mendapatkan bantuan operasi katarak secara cuma-cuma pada tahun ini. Bantuan operasi katarak ini merupakan kelanjutan dari program serupa di tahun 2013, dan dilakukan kembali dalam kerja sama dengan RSPJ. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan untuk merayakan hari ulang tahun TPI ke-33.
In addition to the young generation, TPI also conducted activities for people with cataracts that need a quick treatment to enable them to play their roles in the nation building. Under this program, 107 people with cataracts received free cataract surgery in this year. Being a continuation of similar programs in 2013, this program, which was conducted in cooperation with RSPJ, was also part of series of activities held to celebrate the 33th anniversary of TPI.
1.a.3. Bidang Pendidikan
1.a.3. The Education Sector
Untuk mendukung kebijakan OJK yang tertuang dalam Surat Edaran No. 1/SEOJK.07/2014, TPI tentang Pelaksanaan Edukasi Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan/atau Masyarakat, maka TPI melakukan program pengajaran tentang pengetahuan asuransi kepada pelajar SMA dan SMK. Materi pelajaran dititikberatkan pada pengetahuan dasar dan produk asuransi. Melalui program ini, para pelajar diharapkan memiliki kesadaran atas pentingnya asuransi sejak dini, yang merupakan salah satu cara mengelola risiko keuangan.
In support of the policy of the Financial Services Authority (OJK) Number 1/SEOJK.07/2014 on the Implementation of the Education to Increase Financial Literacy to the Consumers and/or the General Public, TPI conducted an education program on insurance to the students of High Schools and Vocational Schools. The teaching materials focused on the basic understanding of insurance and its products. Through this program, the students at their early age are expected to understand the importance of insurance, which is a way of managing financial risks.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
177
Sebanyak 859 pelajar telah menerima manfaat program pengajaran ini. Berikut ini adalah sejumlah sekolah yang menjadi target edukasi TPI:
A total of 859 students from the following schools became beneficiaries of this education program:
• • •
• • •
SMA Plus Pembangunan Jaya SMAN 1 Budi Utomo Jakarta SMK Islam Soedirman 2
SMA Plus Pembangunan Jaya SMAN 1 Budi Utomo Jakarta SMK Islam Soedirman 2
Selain berbagi ilmu di bidang perasuransian, TPI juga memberikan perlengkapan kebutuhan sekolah seperti printer dan laptop. Diharapkan bantuan tersebut dapat mempermudah jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan mengajar dan pemberian bantuan ini juga dilakukan sebagai partisipasi TPI dalam serangkaian kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun PT Pertamina (Persero) yang ke57.
In addition to share the knowledge on insurance, TPI also donated school teaching aids, such as printer and laptop to the beneficiary schools, which were expected to facilitate the teaching and learning activities. This teaching and donation program were also part of TPI’s participation in series of activities to celebrate the 57th anniversary of PT Pertamina (Persero).
1.a.4. Bantuan Donasi
1.a.4. Donation
Selain kegiatan CSR yang terprogram, TPI juga menyalurkan berbagai bantuan dalam bentuk donasi kepada anak-anak yatim dan anggota masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan yang bersifat amal tersebut dirangkai dalam kegiatan keagamaan, seperti buka puasa bersama pada masa puasa, Idul Adha, dan Idhul Fitri.
In addition to the well planned CSR programs, TPI also provided donations to the orphans and the needy. This charity was integrated in religious-related activities, such as the fast breaking in the fasting season, the Idhul Adha, and the Idhul Fitri.
Tahun ini kegiatan amal keagamaan dilakukan dalam bentuk Buka Puasa Bersama 10.000 anak yatim melalui sinergi dengan PT. Pertamina (Persero). Dalam kegiatan ini pula, TPI menyalurkan bantuan dalam bentuk donasi. TPI juga melakukan 2 kegiatan Bakti Sosial (Baksos), yakni Baksos Idul Fitri di Desa Kertasari, Majalengka, Baksos Idul Adha di Mushola Nurrurozaq, Desa Kertasari Kabupaten Majalengka Dalam kegiatan tersebut dibagikan paket sembako kepada masyarakat
This year religious-related charity was conducted in the form of fast breaking with 10,000 orphans, the activity of which was made possible through forming synergy with PT Pertamina (Persero). In this activity, TPI also provided donations. TPI also conducted 2 (two) social works, i.e the Idul Fitri social work in the Village of Kertasari, Majalengka, and the Idhul Adha social work held at Mushola Nurrurozaq in the Village of Kertasari, Majalengka. During the event, TPI distributed foodstuff packages.
1.a.5. Biaya Kegiatan CSR 2014
1.a.5. CSR Expenses in 2014
Pada tahun ini, besar dana kegiatan CSR TPI pada tahun ini sebesar Rp 782,81 juta. Selain itu, TPI juga memberikan berbagai donasi sebesar Rp63,55 juta, sehingga total biaya kegiatan CSR dan sumbangan TPI selama tahun 2014 adalah sebesar Rp846,36 juta. Dari total biaya tersebut Rp201,92 juta menjadi biaya bersama TPI dan PT Pertamina (Persero) sebagai bentuk sinergi CSR Pertamina Group. Bila dibandingkan dengan total biaya CSR tahun 2013, terjadi penurunan pada tahun 2014 karena efisiensi biaya, terutama dibagian pemberian donasi.
By the end of the year, TPI spent a total of Rp 782.81 million for its CSR programs. Added with providing a total of Rp 63.55 million in donation, the Company’s overall expenses reached Rp 846.36 million, of which Rp 201.92 million was shared with PT Pertamina (Persero) as a form of synergy with the CSR programs of Pertamina Group. Compared to the expenses in 2013, this year’s CSR costs declined due to some cost efficiency, particularly in providing donations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
178
Kegiatan Activities
2014
2013
CSR
782,817,597
820,576,896
Bantuan Donasi Donation
63,550,000
208,940,000
Jumlah / Total
846,367,597
1,029,516,896
Laporan Kegiatan Pelaksanaan CSR Tahun 2014 PT TUGU PRATAMA INDONESIA Report of TPI's 2014 CSR Activities Waktu Pelaksanaan Date
Biaya Cost
13 May 2014
53,050,000.00
260
28 Apr 2014 9 Sep 2014
28 Oct 2014
50,138,480.00 58,557,480.00
Jakarta
107
6 Dec 2014
299,142,637.00
Biaya CSR - Donasi IKNB Peduli Banjir / CSR Donation to IKNB Flood Care
Jakarta
-
Februari 2014
50,000,000.00
Bantuan Dana Kegiatan CSR "Bakti sosial Idul Fitri 1435H" / CSR Donation for "Bakti Sosial Idul Fitri 1435H"
Jawa Barat
-
20 Jul 2014
50,000,000.00
Jakarta
10,000
20 Jul 2014
90,000,000.00
TPI
-
5 Oct 2014
80,000,000.00
No. 1.
Jakarta Jakarta
35 9
SDN Menteng Atas 06 Pagi
Jakarta
44
SDN Pasar Manggis 01 Pagi
•
SDN Menteng Atas 05 Pagi
Jakarta
42
TPI Mengajar, 3 Tahap / TPI Teaches, 3 Stages •
SMA Plus Pembangunan Jaya
•
SMA Islam PB Soedirman
•
SMA 1 Budi Utomo
Bintaro Jakarta
Jakarta
300 299
51,929,000.00
Operasi Katarak / Cataract Surgery •
4.
SDN Pasar Manggis 02 Petang
•
•
3.
Peserta Participants
Pemeriksanan dan Pemberian kacamata gratis di 4 Sekolah Dasar / Eye examination and eyeglass distribution to 4 Elementary Schools •
2.
Lokasi Location
Kegiatan/Activity
RS Pertamina Jaya
Lain - Lain / Others
Syukuran & Berbuka puasa bersama 10.000 anak yatim (PERTAMINA) / Thanksgiving & Fast Breaking with 10,000 orphans (Pertamina) Bantuan Dana kegiatan penyelenggaraan qurban Idul Adha / Donation for "Idul Adha" TOTAL
782,817,597.00
BANTUAN DONASI / Donation
63,550,000.00
TOTAL
846,367,597.00
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
179
Rekap biaya sumbangan lain - lain bulan Januari - Desember 2014 Total other donations from January to December 2014
Rekap per Bulan Monthly Cost
Biaya / Cost
Pembayaran Kepada Recipient
Bantuan Dana untuk pembangunan tahap 2 gedung TK, TPA, dan Majelis Taklim / Donation for the construction of phase 2 of kindergarten, TPA and Majelis Taklim buildings
5,000,000.00
Yayasan Annajm Rabbani
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & kebudayaan "Road to LGP 2014" / Donation for CSR activities in the field of art & culture "Road to LGP 2014"
3,000,000.00
SMP Lazuardi Global Islamic School
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & Kebudayaan Pentas seni "Regent of Traddernife" / Donation for CSR activities in the field of art & culture in the form of performing art "Regent of Traddernife"
2,000,000.00
OSIS SMA Angkasa 2 Jakarta
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & Kebudayaan Pentas seni "Rhapsodie with scraft" / Donation for CSR activities in the field of art & culture in the form of performance "Rhapsodie with scraft"
2,000,000.00
SMAN 61 Jakarta
5.
Bantuan Dana kegiatan Festival Budaya International / Donation for International Cultural Festival
2,500,000.00
SMP Islam Al-azhar 12 Rawamangun
6.
Pertanggung Jawaban UM Pembelian Souvenir HUT PWP ke 14 Tahun, FPP No.91000414017 / Accountability report on the downpayment for the purchase of souvenir for the 14th anniversary of PWP, FPP No.91000414017
14,050,000.00
ARD / Kasir
Partisipasi dana penerbitan buku "Pemimpin Asuransi" Bapak Yasril. Y Rasyid halaman 97 98 / Donation for the publication of "Pemimpin Asuransi" Bapak Yusril. Y. Rasyid, page 97-98
1,000,000.00
Taman Kenari Jagorawi
1,000,000.00
2,000,000.00
Yayasan Mesjid Jami Ar - Rahman
2,000,000.00
500,000.00
Forum Pemuda Jakarta
2,500,000.00
RPIBM
No. 1.
2.
3.
4.
7.
Kegiatan / Activity
8.
Bantuan dana kegiatan CSR Pembangunan dan renovasi mesjid Ar - Rahman / Donation for CSR activities for the development and renovation of Ar-Rahman Mosque
9.
Bantuan dana untuk Buka Puasa Bersama Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan Santunan anak Yatim 300 Orang / Donation for the event of Fast Breaking with Ulema, Elders and for the donation to 300 orphans
10.
Bantuan dana kegiatan Halal Bi halal RPIBM Tahun 2014 / Donation for the Halal bI Halal of RPIBM 2014
8,000,000.00
2,000,000.00
18,550,000.00
13,000,000.00
11.
Bantuan dana kegiatan "Sky Avenue 2014" / Donation for the event of "Sky Avenue 2014"
5,000,000.00
OSIS SMA Labschool Kebayoran
12.
Bantuan dana kegiatan Acara Festival Gendhing Gerejawi Tahun 2014 / Donation for the Gending Gerejawi Festival 2014 event
5,000,000.00
Panitia Festival Gendhing Gerejawi 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
180
Rekap biaya sumbangan lain - lain bulan Januari - Desember 2014 Total other donations from January to December 2014 No.
Kegiatan / Activity
Biaya / Cost
Pembayaran Kepada Recipient
1,000,000.00
Yayasan Al-kahfi Cab. Jaksel
13.
Bantuan Dana Sosial Yayasan Al-kahfi / Donation to Yayasan Al-kahfi
14.
Bantuan Dana kegiatan CSR di bidang kesenian & kebudayaan "NASA Festival INVINITY 14" / CSR donation for "NASA Festival INVINITY 14"
2,500,000.00
OSIS Dharma Aksatriyah SMAN 61 Jakarta
15.
Sumbangan Pesantren Az-Zidayah / Donation to Pesantren Az-Zidayah
1,000,000.00
Pondok Pesantren Az-zidayah
16.
Sumbangan Renovasi total musholla Daarul Mutaqin - Garut / Donation for the renovation of Daarul Mutaqin Musholla - Garut
1,000,000.00
Musholla Daarul Mutaqin
17.
Bantuan dana Tur Karyawan (Cleaning Service) / Donation for Cleaning Service Personnel Tour
2,500,000.00
Mitra Citra Mandari
18.
Bantuan dana untuk alat praktik teknik siswa SMK Al Farisi / Donation for Al Farisi Tecnical School
2,000,000.00
Yayasan AminaHusen
19.
Bantuan dana Kejuaraan Singapore Master Athletics Open 2014 / Donation for participants to the Singapore Master Athletics Open 2014
2,000,000.00
Persatuan Atlet Master Indonesia
20.
Bantuan dana Kegiatan Pesantren kilat Al-Qur'an / Donation for Al-Qur'an Boarding School activities
2,000,000.00
Yayasan Insan Mandiri Sejahtera
21.
Bantuan dana Baksos & Touring PTM Club Jakarta - Pengalengan - Jakarta / Donation for Social Activity & Tour of PTM Club, Jakarta - Pengalengan Jakarta
Rekap per Bulan Monthly Cost
4,500,000.00
7,500,000.00
7,000,000.00 5,000,000.00
Pertamina Motor Club
TOTAL
63,550,000.00
3. Bidang Ketenagakerjaan
3. The Labor Sector
Peran pegawai sangat besar dalam membawa kembali TPI ke posisi puncak dalam sektor industri perasuransian. Menyadari hal ini, Manajemen TPI memiliki kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan kondusif bagi para pegawai. Diharapkan para pegawai yang bekerja dalam lingkungan yang demikian memiliki loyalitas yang tinggi, dan bangga pada tempat kerjanya, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya demi membawa Perusahaan mencapai posisi puncak. Tahun ini, persentase pegawai yang masuk sebesar 18,56% (54 orang), sedangkan pegawai yang keluar sebesar 7,21 % (21 orang).
Aware that employees play an important role in bringing back TPI to the Top position in the insurance industry, TPI made a policy to create a healthy, safe and conducive working environment. Working in this condition, the employees are expected to have a strong loyalty and proud of their working place and, therefore, are able to increase their performance and bring the Company back to the top position. This year, the number of new employees reached 18.56% or 54 people, while the number of those who left amounted to 21 people of 7.21%.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
181
Tabel Pegawai Keluar dan Masuk tahun 2013-2014 Table of Employees In and Employees Out 2013-2014 Komponen / Component
Jumlah / Total 2013
2014
Pegawai masuk / Employees In
11
21
Pegawai keluar / Employees Out
15
54
2.a. Manfaat Kesehatan
2.a. Health benefit
Pemberian manfaat kesehatan bagi semua pegawai dan anggota keluarga mereka merupakan strategi Manajemen TPI dalam menciptakan kenyamanan batin bagi semua pegawai. Dengan adanya jaminan dan manfaat ini, mereka diharapkan tidak lagi pusing memikirkan biaya pengobatan bagi diri mereka sendiri dan anggota keluarga masing-masing. Semua pegawai berhak mendapatkan manfaat kesehatan berikut ini.
To create inner peace among the employees, TPI provides health benefit to all of its employees and their family members. Having received this benefit, they are expected to be free of medical cost concerns for themselves and their family members. All employees have the following health benefits:
• • • • •
• • • • •
Rawat jalan; Perawatan mata; Perawatan gigi; Jaminan biaya persalinan; Pemeriksaan radiologi hingga layanan rawat inap dan operasi.
In patient Eye healthcare Dental care Baby delivery X-ray up to inpatient care and surgery
Selain berbagai manfaat kesehatan tersebut, Manajemen TPI juga memutuskan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan kandung kemih melalui Micturating Cysto-Urethrogram (MCU) setiap 2 tahun bagi pegawai hingga mereka berusia 40 tahun. Sedangkan bagi yang berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan melalui MCU dilakukan setahun sekali. Manajemen TPI juga memutuskan untuk mengikutsertakan semua pegawai dalam program asuransi jiwa, dan program pensiun.
In addition to the above health benefits, TPI Management also provides Micturating CystoUrethrogram (MCU) examination once in every 2 (two) years and once a year for the employees with the age of up to 40 years and above 40 years respectively. TPI Management has also decided to give life insurance and retirement programs for the employees.
2.b. Hak Cuti
2.b. Leaves
Setiap pegawai TPI memiliki hak cuti berikut ini.
Each and every TPI employee has the right to take the following leaves: • A 12-day Annual leave for the employees who have served for 12 months; • A long 22-day leave for the employees who have served for a period of 4 (four) years, and this long leave is to be provided again every time the employees have served for 3 (three) such periods; • A 3-month baby delivery leave for female employees can be taken at least 2 (two) weeks prior to the delivery date based on the doctor’s examination.
• •
•
Cuti Tahunan sebanyak 12 hari per tahun, setelah mereka menjalani masa kerja selama 12 bulan; Cuti Panjang sebanyak 22 hari, setelah mereka menjalani masa kerja 4 tahun, yang berlaku setiap kelipatan 3 tahun masa kerja; Cuti Melahirkan untuk pegawai wanita selama 3 bulan, yang dapat diambil selambat-lambatnya 2 minggu sebelum tanggal persalinan sesuai hasil pemeriksaan dokter.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
182
2.c. Remunerasi di atas UMR
2.c. Above Minimum-Wage Remuneration
Untuk mempertahankan kualitas pegawai di semua jajaran, Manajemen memutuskan untuk memberikan remunerasi di atas Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah, baik di Jakarta maupun pemerintah daerah di lokasi kantor perwakilan TPI. Pemberian remunerasi di atas UMR ini ditujukan untuk pegawai dengan level upah terendah di Perusahaan.
To maintain good employees in every levels, the Management has decided to provide above minimum-wage remuneration packages in Jakarta and other places in which the Company’s representative offices are located. This above minimum-wage remuneration package is provided for the employees with the lowest level in the Company.
2.d. Praktik Non-Diskriminasi
2.d. Non-Discriminatory Practice
Manajemen TPI sejak semula memutuskan bahwa perbedaan jender, ras dan agama, tidak dapat menjadi alasan bagi Perusahaan untuk menghalangi seorang pegawai untuk menduduki jabatan, manfaat kesehatan, pelatihan, penempatan, yang menjadi haknya. Untuk itu, semua pegawai TPI memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan semua peluang pengembangan karir di Perusahaan, sesuai dengan tingkat pendidikan, keterampilan dan keahliannya, dan hasil penilaian kinerja masingmasing.
TPI Management has issued a policy that the factors of gender, ethnicity, and religion shall not become the reason for the Management to put barriers for an employee to have certain positions, health benefits, training, and assignments. All TPI employees have the same right to develop their careers in the Company based on their education, skill and expertise levels, and also their performance assessment results.
2.e. Perjanjian Kerja Bersama
2.e. Collective Labor Agreement
Seluruh pegawai TPI juga tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), sehingga hak dan kewajiban masing-masing pegawai maupun hak dan kewajiban perusahaan berada dalam satu pedoman yang jelas. Adapun PKB tersebut mengatur beberapa hal berikut ini: • Tunjangan kesehatan yang diterima oleh pegawai (rawat jalan dan rawat inap); • Upah yang diterima pegawai selama mengalami sakit yang berkepanjangan; • Izin Meninggalkan Pekerjaan (IMP) karena bencana alam, kebakaran dan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIBNAS); • Mekanisme penyelesaian keluhan dan perselisihan hubungan industrial; • Mekanisme pembinaan dan konseling bagi pegawai.
All employees are covered by the Collective Labor Agreement (CLA) to put the rights and obligations of both the employees and the Company in one clear guidelines. The CLA elaborates the following aspects:
2.f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2.f. The Occupational Health and Safety
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perasuransian, tingkat risiko kerja yang dihadapi oleh sebagian besar pegawai TPI tidak sebesar risiko kerja yang dihadapi oleh pekerja di sektor lain, misalnya di industri pertambangan dan industri manufaktur.
Working in an insurance company, TPI’s employees have relatively low level of risks compared to those in other sectors, such as in the mining and manufacture sectors.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
• • •
• •
Health benefit for the employees (outpatient and inpatient); Salary for employees who has been sick for a long time; Permission to leave the work place due to natural disaster, fire, problems in the peace and order; Complaint and industrial dispute settlement mechanism; Guidance and counseling mechanism for the employees.
183
Meski demikian, Manajemen TPI memutuskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tetap menjadi bagian penting dalam operasional Perusahaan.
However, TPI Management has decided that the Occupational Health and Safety remains as an important part of the Company’s operation.
Dari pemetaan risiko terkait kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan TPI, terdapat sejumlah risiko yang perlu diantisipasi dan dikelola, antara lain risiko kebakaran, dan risiko cidera dari aktivitas pekerjaan di perkantoran, misalnya risiko kesehatan yang ditimbulkan dari duduk terlalu lama di tempat kerja. Untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut, selama tahun 2014 ini telah dilakukan 1 kali pelatihan penyelamatan diri ketika terjadi kebakaran, kegiatan olahraga bersama setiap hari Selasa dan Jum’at, khususnya aerobik. Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mendapatkan keanggotaan (membership) di sejumlah cabang olahraga, yakni futsal, bulutangkis, tenis, golf dan bowling. Selain itu, Perusahaan juga melakukan sejumlah kompetisi/perlombaan di berbagai bidang keolahragaan serta di bidang kesehatan seperti Donor Darah yang rutin dilakukan setiap tahunnya bersama Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memperingati Hari Ulang Tahun TPI.
Based on TPI’s risk mapping related to the occupational health and safety, there are some risks to be anticipated and managed, including the risks of fire, injury from working in an office environment, for instance the health risks arising from sitting for a long time at the office. To anticipate the risks, TPI conducted 1 (one) fire exit training, and held sport activities every Tuesday and Friday, particularly aerobics. The Company also provided employees with memberships in some sport clubs, such as futsal, badminton, tennis, golf, and bowling. In addition, TPI also held some sport competitions and regular blood donation in cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI) in the event of TPI’s 33th anniversary.
2.g. Pegawai Outsourcing
2.g. Employees from Outsourcing Companies
Perusahaan mempercayakan beberapa fungsi kerja yang bersifat sangat teknis seperti urusan administrasi, penerima tamu, satpam, supir, office boy, serta cleaning service kepada pegawai dari perusahaan alih daya (outsourcing). Hal ini dikarenakan berbagai kebutuhan operasional tersebut membutuhkan SDM yang siap kerja dan kompeten.
The Company hires some employees, such as receptionists, security guards, office boys and cleaning service from outsourcing companies, as such operational functions require competent human resources.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
184
Karena sifatnya outsourcing, maka TPI tidak bertanggung jawab secara langsung kepada kesejahteraan pegawai yang berasal dari perusahaan outsourcing. Namun, sesuai dengan komitmen terhadap kesejahteraan pegawai yang bekerja di lingkungan kerja Perusahaan, TPI memastikan bahwa perusahaan outsourcing yang ditunjuk benarbenar mempekerjakan pegawai sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya mengenai hak dan usia pegawai. Pada tahun 2014, jumlah pegawai outsourcing yang dipekerjakan oleh Perusahaan 59 orang.
As these employees come from outsourcing companies, TPI is not responsible directly for their welfare. However, due to the Company’s strong commitment to all employees working in its offices, TPI ensures that the outsourcing companies treat their employees based on the manpower laws in Indonesia, particularly pertaining to their rights and age. In 2014, the number of ousourced employees reached 59 people.
Tabel Pegawai Outsourcing Outsourced Employees Kriteria
No. 1.
2.
3.
Jumlah 2013
2014
- <30 tahun / year old
33
32
- 30-60 tahun / year old
25
27
- Laki-laki / Male
33
32
- Perempuan / Female
25
27
- Data entry
25
23
- Technical support & Help desk
3
3
- Marketing & Collection Support
3
4
- Receptionist
3
3
Usia / Age
Jenis Kelamin/Gender
Posisi/Position
- Sekretaris / Secretary
2
1
- Pelaksana / Executor
22
25
4. Bidang Lingkungan Hidup Kebijakan Perusahaan dalam bidang lingkungan hidup mengacu pada Surat Edaran (SE) Direktur Umum PT Pertamina (Persero) No. 007/100000/2012-SQ, tanggal 18 April 2012 tentang Penghematan Energi dan Air, yang sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No.13 Tahun 2011 dan SE Menteri BUMN No. SE-01, MBU/WK/2012. Berdasarkan acuan tersebut, maka Direktur Keuangan & Jasa Korporat TPI mengeluarkan surat No. 48/S/DKJ/TPI/VI/2012 mengenai lingkup penghematan energi dan air.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
4. The Environment Sector The Company’s policy on the environment is based on the Circular Letter of General Director of PT Pertamina (Persero) Number 007/100000/2012-SQ, dated 18 April 2012, on Energy and Water Saving, which is based on the Instruction of the President of the Republic of Indonesia Number 13, year 2011, and the Circular Letter of the State-owned Minister Number SE-01, MBU/WK/2012. For this reason, TPI’s Finance and Corporate Service Director issued a letter number 48/S/ DKJ/TPI/VI/2012 on the scope of energy and water saving.
185
Sesuai dengan kebijakan tersebut, fokus peran serta Perusahaan dalam memberikan kontribusinya pada pelestarian lingkungan hidup adalah di bidang penghematan penggunaan energi dan air, terutama pemakaian listrik di kantor Pusat maupun perwakilan. Adapun sasaran penghematan energi dan air di TPI adalah:
Based on the policy, the Company focuses its contribution to the environmental conservation on the efficiency in the use of energy and water, particularly the electric power in the Head Office and representative offices. The efficiency targeted the following objects:
•
•
•
•
Penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan Peralatan kantor, perlengkapan dan peralatan yang menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan operasional Kegiatan atau aktivitas yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan air.
Untuk melaksanakan kebijakan Manajemen tersebut, pada tahun 2014 dilakukan pengaturan grouping lampu dengan penggunaan saklar serta adanya para petugas yang melakukan monitoring peralatan-peralatan yang belum dimatikan setelah jam kantor selesai untuk penghematan penggunaan listrik. Hingga akhir tahun ini, penggunaan listrik di Kantor Pusat TPI mencapai 690.520,20 KWH, dibandingkan dengan 677.044.90 KWH di tahun 2013. Kenaikan penggunaan listrik ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas Perusahaan dalam rangka pencapaian target usaha, termasuk penambahan jumlah pegawai.
No.
•
Office and/or building lightings and air condition (AC) units; Office and/or Building equipment that consume electricity or fuel, including operational vehicles;
•
Water consuming activities.
Implementing the Management’s policy, in 2014 the Company appointed some persons in charge who will put off the lightings after office hours to save electricity consumption. By the end of the year, the electricity power consumption in TPI Head Office reached 690,520.20 KWH, compared to 677,044.90 KWh in 2013. The rising consumption was due to the Company’s increased activities and the addition of new employees as it was trying to reach its business objectives.
Table Data Pemakaian Listrik Tahun 2014 The 2014 Electricity Consumption Table Bulan 2014 Month TOTAL KWH METER
TOTAL BIAYA - Cost (RP)
1.
Januari / January
50,300.20
54,933,037.00
2.
Februari / February
55,946.60
61,428,477.00
3.
Maret / March
56,147.80
61,585,857.00
4.
April
60,487.00
66,459,380.00
5.
Mei / May
51,658.90
64,031,375.00
6.
Juni / June
61,352.30
76,126,891.00
7.
Juli / July
54,290.20
67,377,048.00
8.
Agustus / August
52,025.30
66,135,222.00
9.
September
63,131.60
80,289,774.00
10.
Oktober / October
60,911.40
74,774,268.00
11.
November
59,211.10
72,650,677.33
12.
Desember / December
65,057.80
78,931,527.79
TOTAL
690,520.20
824,723,534.12
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
186
In the area of water efficiency in the Head Office and representative offices, the Management has put a sticker containing a request for those using the toilets to save water. In addition, the water faucets have been set to limit the water output. However, by the end of 2014, TPI recorded 36,336 m3 of water usage compared to 32,946 in the previous year. The increase was due to the increased activities of the Company, the swelling number of employees, as the Company was trying to meet its business targets.
Di bidang penghematan penggunaan air, baik di kantor pusat maupun perwakilan adalah dengan pemasangan stiker himbauan penghematan air di toilet serta pengaturan pembatasan output di kran air Melalui semua upaya tersebut, pemakaian air di lingkungan kantor Pusat TPI pada akhir 2014 adalah sebesar 36.336 m3, dibandingkan dengan 32.946 m3 pada tahun sebelumnya. Kenaikan penggunaan air ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas Perusahaan dalam rangka pencapaian target usaha, termasuk penambahan jumlah pegawai.
NO.
Bulan / Month
Table Data Pemakaian Air Tahun 2013-2014 Water Usage in 2013-2014 2013 Pemakaian / Consumption (m3)
2014
Biaya / Cost (Rp)
Pemakaian / Consumption (m3)
Biaya / Cost (Rp)
1.
Januari / January
2,866
36,120,870
2,225
28,076,320
2.
Februari / February
2,670
33,661,070
3,609
45,445,520
3.
Maret / March
3,978
50,076,470
2,502
31,552,670
4.
April
3,463
43,613,220
3,461
43,613,220
5.
Mei / May
2,477
31,238,920
3,271
41,203,620
6.
Juni / June
2,192
27,662,170
3,031
38,191,620
7.
Juli / July
3,212
40,463,170
2,238
28,239,470
8.
Agustus / August
2,113
26,670,720
3,043
38,342,220
9.
September
2,783
35,079,220
3,701
46,600,120
10.
Oktober / October
2,532
31,929,170
3,200
40,312,570
11.
November
2,092
26,407,170
4,104
51,657,770
12.
Desember / December
2,568
32,631,970
1,951
24,637,620
TOTAL
32,946
415,554,140
36.336
457,872,740
5. Pertanggung Nasabah
jawaban
terhadap
Seiring dengan gerak maju Perusahaan menjadi yang teratas, pertanggungjawaban terhadap nasabah semakin di tingkatkan. Tujuannya, selain sebagai pertanggungjawaban Perusahaan, juga untuk memperkuat kesetiaan nasabah serta menarik nasabah-nasabah baru.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
5. The Responsibility to Customers As the Company is moving toward the Top position, it has increased its responsibility to the customers with the objective to strengthen their loyalty and attract new customers.
187
5.a. Edukasi dan Sosialisasi Informasi
5.a. Education and the Spread of Information
Untuk memberikan pemahaman kepada nasabah tentang suatu produk sehingga mereka dapat memutuskan dengan baik untuk membeli atau tidak membeli produk dan jasa dari Perusahaan, maka TPI mencetak sejumlah brosur baru serta menayangkan sejumlah informasi penting terkait produk dan layanan di website Perusahaan.
To provide an understanding of customers on products so as to enable them to decide on whether or not to buy the Company’s products and services, TPI printed brochures and posted important information related to products and services on the Company’s website.
Selain itu, semua pegawai di bidang pemasaran produk dan jasa wajib mengikuti semua ketentuan yang berlaku dalam memasarkan produk dan jasa, dengan memberikan penjelasan sebaik-baiknya kepada calon nasabah mengenai cakupan manfaat serta tercakup atau tidaknya suatu risiko dalam produk dan jasa yang dipasarkan.
In addition, all employees who market products and services are required to comply with all prevailing rules, and explain to potential customers about the benefits and the coverage or the exclusion of certain risks in the products and services.
5.b. Survei Kepuasan Nasabah
5.b. Customer Satisfaction Survey
Demi meningkatkan kepuasan nasabah, Perusahaan melakukan survei kepuasan nasabah secara teratur. Pada tahun ini, survei ditujukan untuk mengidentifikasi persepsi nasabah terhadap TPI, khususnya tentang kualitas pelayanan, produk dan peringkat Perusahaan. Survei juga ditujukan untuk mengidentifikasi kebutuhan potensial nasabah dan harapan mereka. Hingga akhir tahun ini, survei tersebut masih berlangsung.
To increase the customer satisfaction, the Company conducted regular customer satisfaction surveys. This year’s survey was aimed at identifying the perception of customers on TPI, particularly on the quality, services and products, and the Company’s rating. The survey was intended to identify the needs and expectations of potential customers.
Survei Kepuasan Pelanggan di tahun 2014 dilakukan secara internal oleh Corporate Planning Group dan akan diselesaikan pada catur wulan pertama tahun 2015 dengan metode pengisian kuesioner. Hasil dari pengisian kuesioner tersebut akan dianalisa dan dipresentasikan kepada Direksi dan Komisaris. Hasil presentasi tersebut akan menjadi strategi perusahaan ke depannya.
By the end of the year, the survey which was conducted by the Corporate Planning Group, was to be completed by the first quarter of 2015 to be presented before the BOD and BOC. Using questioner method, the result of the survey will become the Company’s future strategy.
5.c. Mekanisme Penanganan Pengaduan
5.c. Customer Complaint Management Mechanism
TPI menyediakan saluran bagi nasabah untuk menyampaikan pengaduan tentang produk dan jasa serta tentang hal-hal lain sekitar perusahaan. Berikut ini adalah saluran yang disediakan bagi nasabah untuk melakukan hal tersebut:
TPI provides the following channels for the customers to express their complaints about products and services and other things related to the Company
No. Telepon : 021-52961777 Call Centre : 08041232323 email :
[email protected]
Phone : 021-52961777 Call Center : 08041232323 email :
[email protected]
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
188
Melalui sejumlah saluran tersebut, pengaduan yang masuk diteruskan kepada user atau pihak terkait melalui petugas yang ditetapkan (PIC) untuk menangani email korporat, dan kemudian user atau pihak terkait itulah yang akan melakukan tindak lanjut atas pengaduan tersebut. Tahapan dari fase penerimaan pengaduan hingga fase penyelesaian pengaduan adalah sebagai berikut:
Pengaduan masuk Complaints sent
Diterima PIC Accepted by PIC
TPI masih terus meningkatkan mekanisme penanganan pengaduan sebagai wujud pertanggungjawaban Perusahaan terhadap nasabah. Perusahaan belum melakukan inventarisasi pengaduan yang masuk, sehingga belum melakukan pencatatan tentang jumlah pengaduan yang masuk maupun meletakkan pengaduan dalam kategori-kategori terpisah. Namun, demikian Perusahaan melaporkan bahwa semua pengaduan yang masuk sudah diselesaikan dengan baik.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
Any complaints sent will be forwarded to the relevant user or related party through some persons in charge (PIC). The user or related party will follow up the complaints. The phases of complaint settlement is illustrated below:
Diterima User terkait Forwarded to related user
Penyelesaian pengaduan Complaints settled
TPI still needs to keep improving its complaint management mechanism as a manifestation of its responsibility to the customers. The Company has not inventoried all complaints that were received, and therefore it has not taken note on the number of complaints received or put them into separate categories. However, the Company reported all complaints that have been well settled.
189
Menuju SDM yang Terbaik
Moving Toward the Best Human Resources
Di saat Perusahaan siap mengambil posisi teratas dalam industri perasuransian, peran sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pencapaian target tersebut menjadi sangat penting. Untuk itu, Perusahaan terus membangun SDM yang profesional dan berintegritas yang siap menghantar TPI ke posisi teratas.
As the Company is ready to take the top position in the insurance industry, the role of human resources in supporting the achievement of the target is very important. For this reason, the Company continously built professional human resources having integrity that are ready to bring TPI to the Top position.
1. Profil SDM
1. Human Resources Profile
Per 31 Desember 2014, pekerja TPI berjumlah 291 orang. Pekerja TPI ditempatkan di sejumlah direktorat dan bagian menurut bidang pendidikan dan keahlian masing-masing. Tabel-tabel di bawah ini memberikan gambaran mengenai profil pegawai TPI, baik menurut jabatan, pendidikan, status kepegawaian, jenis kelamin, umur, dan gelar profesi.
As of December 31, 2014, TPI’s permanent employees reached 241. They are assigned in some directorates and sections in line with their respective educational background and expertise. The following tabels show the profiles of the employees based on positions, educational background, employment status, sex, age and professional certification.
Tabel Pegawai Berdasarkan Jabatan
Employee based on Position Jabatan Position
0
Tenaga Ahli/ Expert staff
14
19
Group Head Pekerja Perbantuan di AP/ Seconded to Subsidiary
8 0
50
2013 10
34
Manajer/ Manager
94
Officer Staff Pelaksana/ Executive
7 46
Department Head 85
TOTAL : 261
2
TOTAL : 291
95 78
2014 10
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
190
Tabel Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employees Based on Educational Level Pendidikan Education 3 4
4
SMP/ Junior High School 22
SMA/ Senior High School 24
TOTAL : 261
3
SD/ Elementary School
33
175
Diploma S1/ Undergraduate
20
21 209
TOTAL : 291
34
S2/ Postgraduate 0
2013
S3/ Doctorate
0
2014
Tabel Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian Employee Based on Employment Status STATUS KEPEGAWAIAN Employment Status
238
241
PWTT (tetap)/ Permanent 13 2
PWT (kontrak)/ Under Contract
41 2
Perbantuan (Persero)/ Secondment from parent company TOTAL : 261
8
Perbantuan di AP/ Secondment to Subsidiaries
7
TOTAL : 291
2014
2013
Tabel Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Employees Based on Sex
181 80
JENIS KELAMIN Sex Laki-laki/ Male
197 94
Perempuan/ Female TOTAL : 261
2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
TOTAL : 291
2014
191
Tabel Pegawai Berdasarkan Usia Employees Based on Age Usia Age
0 7 38 33 31 41 56
TOTAL : 261
44 11
0
s.d 20 tahun / Up to 20 years
25
21-25
43
26-30
39
31-35
36
36-40
31
41-45
59
46-50
TOTAL : 291
42
51-55
16
>= 56
2013
2014
Tabel Pegawai Tenaga Ahli Expert Staff
0
TENAGA AHLI Expert Staff
0
Tenaga Ahli / Expert
2
2
TOTAL : 0
TOTAL : 2
2013
2014
Tabel Pegawai Berdasarkan Gelar Profesi Employees Based on Academic Studies gelar profesi Academic Studies 90 32
TOTAL : 122
2013
93
Asuransi / Insurance Non Asuransi / Non Insurance
33
TOTAL : 126
2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
192
2. Kebijakan SDM
4. Human Resources Policy
Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), pembangunan SDM dilakukan untuk mendukung implementasi program People and Organization Alignment (POA), pembentukan unit-unit kerja baru, pembukaan kantor cabang baru serta peningkatan status kantor perwakilan menjadi kantor cabang. RJPP tersebut membutuhkan SDM yang berkualitas yang bisa mendukung rencana strategis tersebut.
Based on the RJPP, the human resources development is to support the implementation of the People and Organization Aligment (POA) program, the establishment of new work units, the need from representative offices and from the status upgrade of representative office to branch office. The RJPP requires high quality human resources that can support the strategic plans.
Searah dengan RJPP, Kebijakan pembangunan SDM adalah sebagai berikut:
In line with the RJPP, the policy on the human resources development is as follows:
•
Fokus pada penyelenggaraan programprogram pendidikan yang sejalan dengan strategi dan pengembangan usaha;
•
Focus on holding education programs that supports the strategy and bussiness development;
•
Menyelenggarakan program pelatihan soft skill, terutama berkaitan dengan aspek manajerial dan kepemimpinan;
•
Hold soft skill training programs, especially those related with managerial and leaderships aspects;
•
Menyelenggarakan pendidikan kegiatan knowledge sharing;
melalui
•
Hold education program through sharing of knowledge activities;
•
Menyelenggarakan program keahlian profesi dan pendidikan bersertifikasi di setiap fungsi unit dan fungsi pendukung secara berkesinambungan;
•
Hold continuous professional expertise program and certified education in each core function and supporting fucntion;
Mengacu pada Kebijakan SDM, berikut ini adalah sejumlah panduan program pengembangan pekerja:
Based on the Policy on Human Resources, some guidelines for the employee development program are as follows:
•
Mensinergikan program pengelolaan SDM TPI dengan anak perusahaan, terutama dalam sistem perencanaan, rekrutmen, penempatan, pelatihan, remunerasi, pembinaan karir dan kepangkatan;
•
Put TPI's human resources management program in synergy with subsidiaries, particularly on the planning, recruitment, assignment, training, remuneration, career development and employee level;
•
Menyusun Man Power Planning untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan;
•
Develop Man Power Planning to support the Company's strategy and business;
•
Membuat Service Level Agreement (SLA) berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh fungsi HRD;
•
Make a Service Level Agreement (SLA) related to the education done by the Human Resources Development (HRD) function;
•
Melaksanakan pelatihan bagi pekerja TPI dengan acuan 3-5 hari pelatihan (mandays) untuk setiap pekerja per tahun.
•
Conduct training for TPI's employees with 3 to 5 training days for every employee per year.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
193
3. Pelaksanaan Pembangunan SDM
3. Human Resources Implementation
Development
Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan menyusun sejumlah kegiatan yang searah dengan Kebijakan SDM dan panduan program pengembangan pekerja. Berikut ini adalah sejumlah kegiatan dalam pembangunan SDM.
In 2014 the Company developed some activities in line with the Human Resources Policy and the guideline for the employee development program. Some activities done to develop the human resources were as follows:
3.1. Pengembangan Karir
3.1. Career Development
Setiap pekerja di Perusahaan memiliki hak untuk memperoleh pengembangan karir sesuai dengan tingkat pendidikan, keahlian dan minat masing-masing. Sejak seorang pekerja baru masuk ke dalam Perusahaan, Perusahaan akan terus mengembangkan segala potensinya melalui berbagai peluang pelatihan dan pengembangan lainnya seperti mutasi, rotasi, job assignment, job enrichment, job enlargement, dan lain-lain ke berbagai fungsi yang ada dalam organisasi Perusahaan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Perusahaan untuk pengembangan karir pekerja semenjak proses perekrutan.
Every employee in the Company is eligible to take career development in line with his or her level of education, expertise and interest. When the Company accepts an employee to be part of its human resources, it will continuously develop his or her potential through various training opportunity and rotating him or her to various functions within its organization. The Company develops an employee career since the time of his or her recruitment in the following stages:
3.2. Pelatihan SDM
3.2. Human Resources Training
Pembangunan SDM TPI bertujuan menyediakan pekerja dalam jumlah serta kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Selain memenuhi persyaratan pendidikan formal, pekerja TPI menjalani berbagai pelatihan terkait dengan pengembangan hard skill/ functional skill, soft skill, managerial skill serta pencapaian gelar profesi dan sertifikasi profesi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Perusahaan.
The development of TPI’s human resources aims at making available the required number of employees and thier qualification in line with the needs of the Company. Aside from meeting the requirement of formal education, TPI’s employees are to take various training related to professional expertise and certified education based on the needs and challenges faced by the Company.
Biaya untuk pelatihan SDM pada tahun ini adalah US$295.793,99, dibandingkan dengan biaya pelatihan SDM tahun 2013 sebesar US$279.661,40.
The employee training expenses in this year reached US$295.793,99, compared to that in 2013 that amounted to US$279.661,40.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
194
Tabel Pelatihan Pekerja 2014 Employee Education Program in 2014 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta Number of Participants
Level Peserta Participant Level
1.
Certified Human Resources Professional
1
Group Head, Officer
2.
Pengadaan Teknologi Informasi 2014: Pengadaan Lisensi Aplikasi
1
Dept Head
3.
Perkuliahan Singkat Program Sertifikasi Aktuaris subyek A 10
3
Officer, Staff
4.
Tutorial Assoc. ANZIIF
3
Group Head, Dept Head, Officer
5.
Tutorial Sr. Assoc. ANZIIF
4
Officer
6.
Human Capital Readiness and Challenges for the Insurance Industry
1
Dept Head
7.
Training of Trainer Counterpart dan Kick-off Meeting Pengembangan Internal Control over Financial Reporting(ICoFR) Anak Perusahaan tahun 2014
5
Group Head, Dept Head, Officer
8.
Perkuliahan Singkat Program Sertifikasi Aktuaris subyek A 40 Pengantar Akuntansi 1
3
Dept Head, Manager, Staff
9.
Asuransi Rekayasa Contractors All Risk dan Contractors Plant and Machinery
1
Officer
10.
Materials Knowledge and Specification for Support Drilling and Productions
1
Dept Head
11.
Ujian Certified General Insurance (CGI)
12
Staff
12.
Enterprise Risk Management
2
Group Head
13.
Ujian AAAIK
11
Dept Head, Officer, Staff
14.
Ujian AAIK
18
Dept Head, Officer, Staff
15.
Ujian ACII
1
Officer
16.
Ujian Sr. Associate ANZIIF
4
Group Head, Dept Head, Officer
17.
Ujian Associate ANZIIF
11
Dept Head, Officer
18.
Ujian AAAK
1
Officer
19.
Ujian AAK
4
Manager, Officer
20.
Perkuliahan Singkat Program Sertifikasi Aktuaris subyek A 40 Pengantar Akuntansi 2
3
Dept Head, Officer, Staff
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
195
Tabel Pelatihan Pekerja 2014 Employee Education Program in 2014 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta Number of Participants
Level Peserta Participant Level
21.
Basic Petroleum Engineering for Non Petroleum Engineers (Field Trip)
1
Officer
22.
Tax Planning vs PSAK Konfergensi IFRS
3
Officer, Staff
23.
Upskilling GCG Champion Angkatan II 2014
1
Manager (Bu Bekti)
24.
Fundamental ERM (Enterprise Risk Management)
2
Officer
25.
Pelatihan Analis Aktuaria Asuransi Umum
2
Officer
26.
Success Factor dalam Bisnis Surety Bond Proyek Pemerintah & Swasta
8
Dept Head, Manager, Officer
27.
Kupas Tuntas JKN-BPJS Kesehatan
2
Manager, Officer
28.
Strategi Underwriting dalam Kebijakan Tarif Premi Asuransi Property
4
Group Head, Dept Head, Officer
29.
Bedah Polis Marine Hull Insurance dan Analisa Klaim
2
Officer
30.
Ujian Certified General Insurance (CGI)
9
Dept Head, Officer, Staff
31.
Sertifikasi Keahlian Asuransi Syariah Tingkat Dasar
1
Officer
32.
Bedah Polis dan Klausula Asuransi Marine Cargo
1
Staff
33.
Bedah Polis Asuransi Konstruksi CAR dan EAR
1
Officer
34.
Common Language Financial Reporting Standards
6
Dept Head, Officer, Staff
35.
Perkuliahan Singkat Program Sertifikasi Aktuaris – A20. Statistika Matematika I
3
Dept Head, Staff
36.
Tutorial Mata Ujian 101
1
Staff
37.
Competency Based Human Resources Management
1
Dept Head
38.
Coaching, Counseling & Mentoring
5
Group Head
39.
Effective Supervisory
6
Officer
40.
Keeping Gen Y on Your Side (Managing & Motivating)
1
Dept Head
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
196
Tabel Pelatihan Pekerja 2014 Employee Education Program in 2014 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta Number of Participants
Level Peserta Participant Level
41.
Ujian Pamjaki
1
Officer, Staff
42.
Financial Statement Analysis
1
Group Head
43.
Certified Human Resources Program Executive
1
Group Head
44.
Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1
Dept Head
45.
Effective Leadership
7
Dept Head
46.
Tutorial ANZIIF GI506 Commercial Lines Underwriting
2
Dept Head, Officer
47.
Tutorial ANZIIF FSI402In Law & Regulation
5
Group Head, Dept Head, Officer
48.
Ujian CGI
5
Officer, Staff
49.
Ujian CII
1
Officer
50.
Effective Supervisory
1
Officer
51.
PSAK
2
Dept Head, Officer
52.
ERM Fundamentals
2
Dept Head, Officer
53.
Oil & Gas, and Offshore Construction Insurance
2
Dept Head
54.
Communication Skill
2
Group Head, Dept Head
55.
Ujian Aktuaris
3
Manager,Officer, Staff
56.
Turnaround Strategy
3
Group Head
57.
Coaching, Counseling & Mentoring
1
Group Head
58.
Transforming Corporate Culture
3
Group Head, Officer
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
197
Tabel Pelatihan Pekerja 2014 Employee Education Program in 2014 No.
Pelatihan (Pendidikan)/ Training (Education)
Jumlah Peserta Number of Participants
Level Peserta Participant Level
59.
Certified Risk Management Professional
1
Dept Head
60.
GCG and Risk Management Fundamentals for Insurance Company
1
Dept Head
61.
Energy Insurance - Undwerwriting Offshore
2
Dept Head, Manager
62.
Offshore Construction Insurance Training
1
Dept Head
63.
Practice in Risk Management
1
Dept Head
64.
Dynamic Analysis of Risk & Reinsurance Techniques (DART)
1
Officer
65.
The Reinsurance Seminar of The Toa
1
Dept Head
66.
Enterprise Risk Management - Approaching ORSA" Seminar
1
Group Head
67.
The Rig School: Introduction to Offshore Operations Course
2
Group Head
68.
Advanced Professional Indemnity Insurance
1
Officer
69.
Managing Emotions
4
Officer
70.
Employee Gathering
221
All Level
71.
Risk Management and Credit Process
21
Dept Head, Officer
72.
Initial Awareness tata nilai 6C
185
All Level
73.
Oil & Gas Contract Review and General Liability Insurance
19
Manager, Officer
74.
Big Bang Corporate Culture
235
All Level
75.
P&I
21
Officer, Staff
76.
P&I (Technical Aspect)
10
Dept Head, Officer
77.
Role Model Training
19
Group Head
78.
Risk Survey and P&I
28
Dept Head, Officer, Staff
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
198
Pembangunan Teknologi Informasi untuk Menjadi yang Teratas IT Development to be on Top
Dalam analisis SWOT (Strength, Weakness, and Opportunity) yang dilakukan Perusahaan untuk penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), peran Teknologi Informasi (TI) menjadi titik kekuatan (Strength) yang harus dibangun oleh Perusahaan. Sesuai dengan analisis SWOT, Perusahaan bertekad mengembangkan sistem TI untuk mendukung penetrasi pasar dan terciptanya sistem informasi yang terintegrasi atau dikenal dengan istilah Enterprise Resource Planning (ERP).
Based on the Strength, Weakness and Opportunity (SWOT) for the development of the RJPP, the role of IT becomes the strength point that has to be developed by the Company. Referring to the SWOT analysis, the Company is determined to develop the IT system to support the market penetration and the establishment of an integrated information system known as the Enterprise Resource Planning (ERP).
Pengembangan sistem TI tersebut dilakukan sesuai dengan Road Map Perusahaan Tahun 2012-2016, yang mengarah pada pencapaian target Perusahaan untuk menjadi yang teratas di industri perasuransian nasional serta menjadi perusahaan asuransi berskala Asia.
The IT development is based on the 2012-2106 Company Road Map that aims at achieving the target to be an Asian-scale top company in the national insurance industry.
Pengembangan TI untuk Penguatan Pondasi Perusahaan 2012
Office Automation, Integrasi TI Tugu Group untuk menjadi 5 Besar Pangsa Pasar 2012-2013
IT Development for the Company's Foundation Strengthening
Office Automatio, Tugu Group IT Integration aiming to be the top 5 in market share
One-stop Comprehensive Business Service & Solution, Pengembangan Office Automation untuk Menjadi 5 Besar Laba Tertinggi 2014-2015 One-stop Comprehensive Business Service & Solution, Office Automation Development to be the top 5 in terms of profitability in 2014-2015
Perusahaan Asuransi Nasional Berskala Asia 2016 An Asian-scale National Insurance Company in 2016
Dengan pentingnya peran TI dalam mendukung kinerja Perusahaan, sistem TI di TPI selalu diperbarui dan ditingkatkan setiap tahunnya agar dapat membawa manfaat optimal terhadap kinerja Perusahaan. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya seperti peningkatan Manajemen TI dan Strategic IT Architecture Planning (SITAP) secara berkala.
Due to the imporant role of IT in supporting the Company’s performance, TPI’s IT system is always renewed and upgraded annually to be able to provide the optimum benefit to the Company. Thus, the Company conducts various programs to upgrade its IT Management and Strategic IT Architecture Planning (SITAP) periodically.
Saat ini, Perusahaan telah mengembangkan sistem internal terintegrasi seperti sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang diberi nama Tugu Insurance Solution (TIS), yang dapat diandalkan dalam melakukan berbagai fungsi operasional dan keuangan Perusahaan.
The Company developed an integrated internal system, such as the Enterprise Resource Planning (ERP) known as Tugu Insurance Solution (TIS) – an reliable information management system capable of conducting operational and financial operations.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
199
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) dan TIS Finance
1. Tugu Insurance Solution.Net (TIS.Net) and TIS Finance
TIS terdiri dari TIS.Net dan TIS Finance. TIS.Net mengintegrasikan berbagai fungsi operasional seperti marketing, underwriting, reinsurance, dan klaim, sedangkan TIS Finance menyatukan fungsi keuangan seperti treasury, investasi, dan akutansi.
TIS consists of TIS.Net and TIS Finance. TIS. Net integrates various operational function such as marketing, underwriting, reinsurance and claim, while TIS Finance unites financial function, such as treasury, investment and accounting.
TIS.Net dan TIS Finance memungkinkan Perusahaan melakukan pencatatan hasil produksi (premi dan klaim), utang-piutang, pengelolaan investasi, administrasi perpajakan, pengelolaan aset tetap, perencanaan angggaran tahunan, sekaligus proses akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan keuangan.
TIS.Net and TIS Finance enables the Company to record production result, i.e. premium and claim, loan and receivable, investment management, tax administration, fixed asset management, annual budget planning and, simultaneously, accounting process to produce financial reports.
2. Tugu Web Access (TWA)
2. Tugu Web Access (TWA)
TIS Web Access (TWA) merupakan sebuah aplikasi untuk pelanggan, yang memungkinkan pelanggan melakukan proses penutupan asuransi ke TPI dimana saja dan kapan saja, hanya dengan menggunakan internet.
TIS Web Access (TWA) is an application for customers that enables them to do insurance closing process to TPI at any place and at any time by using the internet.
TPI telah mengembangkan TWA dengan sejumlah klien seperti Pertamina, Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
TPI has developed the TWA with some clients, such as PT Pertamina (Persero), PT Badak NGL, Donggi Senoro LNG, Lestari Mahaputra Buana, Bank Syariah Mandiri (BSM) and Permodalan Nasional Madani (PNM).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
200
3. Keamanan TI
3. IT Security
Untuk menjamin keamanan data, TPI menggunakan perangkat lunak (software) keamanan dengan lisensi resmi untuk antivirus, anti-spam dan firewall.
To ensure the security of data, TPI uses security software that is officially licensed with anti-virus, anti-spam and firewall functions.
TPI memiliki intranet untuk mendistribusikan informasi dari pihak manajemen, Sekretaris Perusahaan dan organisasi/unit internal pendukung usaha Perusahaan kepada seluruh pegawai. Selain penyebaran informasi, intranet digunakan untuk mendistribusikan aplikasi internal, baik aplikasi bisnis maupun aplikasi pendukung untuk pengguna.
TPI has intranet to distribute information from the Management, Corporate Secretary and other internal organizations that support the Company’s business to all employees. In addition to the information distribution, the intratnet is used to distribute internal applications, which are both business as well as supporting applications, to users.
4. Pengembangan Aplikasi
4. Application Development
Selain TIS.Net, TIS Finance dan TWA, sejumlah aplikasi yang berhasil dikembangkan dan telah mendukung kegiatan operasional Perusahaan adalah sebagai berikut:
In additon to TIS.NET, TIS Finance and TWA, some successfully developed applications that have supported the Company’s operational activities are as follows:
•
•
• • •
•
Pengembangan Tugu Heath Insurance Information System (THIIS), guna mendukung proses penutupan dan administrasi klaim pada unit Asuransi Kesehatan; Pengembangan modul-modul yang berhubungan dengan financial lines; Pengembangan aplikasi mobile, guna mendukung proses penutupan asuransi personal lines; Peningkatan berkelanjutan pada setiap modul yang terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Bapepam LK, dan Otoritas Jasa Keuangan, agar sistem yang digunakan selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku; Peningkatan berkelanjutan pada setiap aplikasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perusahaan yang selalu berkembang.
• • •
•
The development of Tugu Health Insurance Information System (THIIS), which supports the procces of closing and claim administration in the Health Insurance unit; The development of modules related to the financial lines;; The development of mobile applications to support the insurance closing process in the personal lines; A sustainable increase to each module that is related with the regulations of the Finance Minister, Capital Market Supervisory Agency – Financial Institution (BapepamLK), Financial Services Authority so that the system can be used based on prevailling laws and regulations; A sustainable increase to each application to meet the business need of the Company that is continuously developed.
5. Pengembangan Infrastruktur
5. Infrastructure Development
Perusahaan terus mengembangkan infrastruktur TI untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha dan kemajuan teknologi. Berikut ini adalah pengembangan infrastruktur TI yang telah berhasil dilakukan:
The Company continuously developes its IT infrastructure to follow business development and technological progress. The IT infrastructure development that has been successfully done is as follows:
•
Peremajaan server menjadi server highend berkapasitas tinggi;
•
Upgraded server to a high capacity and high-end server;
•
Pembaruan sistem operasi server dengan versi terbaru dan pengembangan teknologi virtualisasi;
•
Upgraded operating system to the latest version and the development of virtualization technology;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
201
•
Penambahan bandwith dan pengembangan area hot spot;
•
Added bandwith and developed hot spot;
•
Peningkatan berkelanjutan pada infrastruktur TI, perangkat pengawasan, perangkat keamanan, dan perangkat lainnya;
•
Increased the sustainability of IT infrastructure, supervision, security tools and othe related tools;
•
Pengembangan Data Center dengan membangun colocation guna peningkatan layanan Aplikasi yang berbasis web;
•
Developed Data Center through a colocation for increasing the services of its web-based application;
•
Peremajaan portal intranet;
•
Upgraded the intranet portal;
•
Pengembangan IT Servicedesk dengan menerapkan ITSM yang menggunakan metodologi pada ITIL guna meningkatkan layanan support pada user.
•
Developed IT Servicedesk through the implementation of ITSM, using the methodology on ITIL for improving the support service for users..
6. Tata Kelola TI
6. IT Governance
Agar penerapan TI berjalan tanpa adanya kegagalan sistem serta untuk meningkatkan kinerja TI, Perusahaan terus melakukan sejumlah program untuk Tata Kelola TI yang lebih baik. Berikut ini adalah pencapaian di bidang Tata Kelola TI.
To ensure successful IT implementation and increase IT performance, the Company continuously conducted some programs for better IT governance. The achievements in IT governance are as follows:
•
Menjaga dan memperbarui Disaster Recovery Plan (DRP) agar selalu siap digunakan dan sesuai dengan kondisi terkini;
•
Secured and renewed the Disaster Recovery Plan (DRP) so as to be ready for use and follow the latest condition;
•
Peningkatan berkelanjutan Management (ITSM);
Service
•
Increased the IT Service Management (ITSM);
•
Peningkatan berkelanjutan pada SITAP dan IT Policy.
•
Sustainable increase of the SITAP and IT Policy.
IT
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
202
ERP IT & SUPPORT IT DALAM AKTIVITAS BISNIS TPI ERP & IT SUPPORT IN TPI BUSINESS ACTIVITIES REPORT MANAGEMENT
MANAGEMENT
REGULATOR
TWA
MEKANISME PENANGANAN KLAIM
TWA REPORTING, TUGU GROUP INTEGRATION
MEKANISME PENAGIHAN PREMI, PEMBAYARAN KLAIM, PENCATATAN & PELAPORAN
CLIENTS
HRMS, TMS
TUGU GROUP
HR & GA MEKANISME PENUTUPAN ASURANSI
PARTNER/ SUPPLIER
TIS FINANCE
REMINDER
KLAIM
REMINDER
CORP. SEC
AKUNTANSI/ KEUANGAN
marketing
INTERNAL AUDIT
TISNET CLAIM REMINDER
TISNET ACCEPTANCE
P4MN, FILING SYSTEM
UNDERWRITING IT REMINDER TISNET REASURANSI
REASURANSI
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
SITAP, IT POLICY, HELPDESK
203
TOPOLOGI JARINGAN IT TPI TPI’S IT NETWORK TOPOLOGY
bandung
medan
BALIKPAPAN
email, internet dan vpn branch offices
semarang
palembang
mpls vpn
D
dedicate line
ip
internet
internet dedicated line
cabang surabaya
cabang surabaya environment
server
tugu pusat environment
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
204
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
205
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
206
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
209
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Tugu Pratama Indonesia dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masingmasing di bawah ini pada bulan April 2015. This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are the responsibility of the Management of PT Tugu Pratama Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below signed in April 2015.
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Luhur Budi Djatmiko Presiden Komisaris / President Commissioner (11 Juli 2013 – saat ini)
Eddy Porwanto Poo Komisaris / Commissioner (12 Juni 2013 – saat ini)
M. Rudy Salahuddin Ramto Komisaris / Commissioner (16 Agustus 2010 – saat ini)
Hilda Rossieta Komisaris Independen/ Independent Commissioner (18 Agustus 2010 – saat ini)
Dewan Direksi/Board of Directors
Yasril Y. Rasyid Presiden Direktur / President Director (14 Maret 2013 – saat ini)
Sigit Suciptoyono Direktur Marketing / Marketing Director (14 Maret 2013 – saat ini)
Hendroyono Direktur Keuangan dan Jasa Korporat/ Finance and Corporate Service Director (20 April 2012 – saat ini)
PT TUGU PRATAMA INDONESIA ANNUAL REPORT 2014 / LAPORAN TAHUNAN 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2014
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 1/1 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
ASET Kas dan bank
6
Investasi - Deposito berjangka - Efek-efek - Penyertaan langsung - Investasi pada entitas asosiasi - Investasi properti
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
31 Desember/December
1 Januari/ January 2013*)
2014
2013*)
13,842,132
14,259,405
9,579,227
ASSETS Cash and banks
121,152,840 116,712,859 1,355,525 28,378,071 9,305,934
91,773,490 133,519,768 1,353,259 22,478,915 9,711,813
95,894,673 132,131,961 1,352,513 21,536,970 11,504,155
Investments Time deposits Marketable securities Direct participation Investment in associates Investment property -
Jumlah investasi
5
276,905,229
258,837,245
262,420,272
Total investments
Piutang premi - bersih
7
89,905,530
76,222,034
56,382,349
Premium receivables - net
Piutang reasuransi - bersih
8
25,473,356
17,056,740
19,020,406
Reinsurance receivables - net
Piutang lain-lain
11
10,120,067
9,786,217
5,398,880
Other receivables
Tagihan kelebihan pembayaran pajak
17
1,866,909
2,144,699
515,378
Claim for tax refund
Pajak dibayar dimuka
17
332,025
245,411
184,580
Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
3,544,790
2,541,261
2,664,891
Prepaid expenses and advances
Aset lain-lain
2,406,742
1,674,844
2,127,494
Other assets
18,727,720
14,156,141
17,655,725
Fixed assets - net
210,372,684
187,409,681
206,823,616
82,291,486
83,936,836
54,661,644
Reinsurance assets Estimated claims Unearned premium reserves
Aset tetap - bersih
9
Aset reasuransi - Estimasi klaim 13 - Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan 14 Aset tak berwujud
10
5,636,748
5,847,577
6,792,117
Intangible assets
Aset pajak tangguhan
17
4,707,734
4,959,204
6,838,400
Deferred tax assets
746,133,152
679,077,295
651,064,979
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 1/2 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
31 Desember/December
1 Januari/ January 2013*)
2013*)
2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Akrual Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Pinjaman diterima Pendapatan premi ditangguhkan bersih Estimasi klaim Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih Liabilitas imbalan kerja
LIABILITIES AND EQUITY
4,472,873 4,553,606 276,156 99,662,896 3,224,117 3,657,234 5,264,667 4,171,625 1,800,937
3,373,129 221,969 910,798 87,928,418 2,263,016 2,979,567 3,929,961 4,268,950 -
4,208,928 1,335,251 1,073,908 64,648,544 2,514,774 10,212,111 4,949,926 2,930,462 353,560
13
265,780,409
241,234,386
3,283,567 252,516,394
14
104,362,406
112,755,061
74,301,615
18 21
2,855,163 14,546,187
2,634,193 13,735,387
2,611,112 16,185,094
Unearned premium reserves Deferred commission income - net Employee benefit liabilities
514,628,276
476,234,835
441,125,246
Total liabilities
Jumlah liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (nilai penuh) - Modal dasar - 5.000.000 saham biasa - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.600.000 saham biasa 24 Tambahan modal disetor 26 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek - efek yang tersedia untuk dijual - bersih Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10 Saldo laba yang telah dicadangkan Saldo laba yang belum dicadangkan
LIABILITIES Accrued expenses Current taxes payables Other taxes payables Reinsurance payables Commissions payables Claims payables Other payables Leases payables Borrowings Deferred premium income - net Estimated claims
19 17 17 15 16 12 20 23 22
26
78,148,103 (2,748,756)
-
78,148,103 (2,748,756)
-
EQUITY Equity attributable to equity holders of the parent: Share capital - par value Rp 100 per share (full amount) Authorised - 5,000,000 ordinary shares Issued and fully paid 78,148,103 1,600,000 ordinary shares Additional paid in capital Difference in value of restructuring transaction between entities (2,748,756) under common control
(38,997,328)
(38,445,418)
(32,479,796)
(801,550)
(4,415,127)
2,105,845
(188,999,150) 45,415,999 339,481,097
(188,999,150) 45,415,999 313,880,809
(188,999,150) 44,647,027 309,262,789
231,498,415
202,836,460
209,936,062
6,461
6,000
3,671
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
231,504,876
202,842,460
209,939,733
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
746,133,152
679,077,295
651,064,979
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan non-pengendali
Translation adjustments Unrealised (losses)/gains on available-for-sale marketable securities - net Adjustment related to implementation of SFAS 10 Appropriated retained earnings Unappropriated retained earnings
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 1/3 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2014 Pendapatan underwriting Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Penurunan/(kenaikan) cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan
CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2013*)
(9,178,254)
Underwriting income Premium income Gross premium Reinsurance premium Decrease/(increase) in unearned premium reserves
53,274,697
Net premium income
7,147,625
Net commission income
27 253,870,616 (203,338,686) 6,747,305
Pendapatan premi neto
57,279,235
Pendapatan komisi neto
11,082,054
Jumlah pendapatan underwriting
251,967,599 (189,514,648) 14
28
68,361,289
Beban underwriting Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
(69,240,770) 44,338,925
Jumlah beban underwriting - bersih
60,422,322
Total underwriting income
(8,131,927)
Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Increase in estimated own retention claims
(26,484,865)
(32,369,723)
Total underwriting expenses - net
Pendapatan underwriting - bersih
41,876,424
28,052,599
Underwriting income - net
Pendapatan investasi
13,156,175
30
25,077,837
Investment income
Pendapatan usaha lainnya
11,654,276
31
9,518,987
Other operating revenues
(24,831,052)
32
(24,092,102)
Operating expenses
(9,696,194)
33
(8,361,084)
Other operating expenses
(474,378)
34
(20,188,568)
Other expenses - net
Beban usaha
29
(1,583,020)
Beban usaha lainnya Beban lain-lain - bersih Laba sebelum bagian laba bersih entitas asosiasi dan pajak penghasilan Bagian laba bersih entitas asosiasi
(67,104,467) 42,866,671 13
31,685,251 2,724,680
5
10,007,669
Income before share in associates’ net income and income tax
2,422,724
Share in associates’ net income
12,430,393
Income before tax
Laba sebelum pajak penghasilan
34,409,931
Beban pajak penghasilan
(7,050,872)
Laba bersih tahun berjalan
27,359,059
10,003,154
Net income for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
27,358,598 461
10,000,825 2,329
Total income attributable to: Parent company Non-controlling interest -
27,359,059
10,003,154
*)
17
(2,427,239)
Income tax expense
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 1/4 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2014 LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan/(rugi) komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Pendapatan/(rugi) komprehensif lain untuk tahun berjalan setelah pajak JUMLAH PENDAPATAN/(RUGI) KOMPREHENSIF Pendapatan/(rugi) komprehensif diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non-pengendali
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
27,359,059
2013*) 10,003,154
NET INCOME OF THE YEAR Other comprehensive income/ (loss):
(551,910)
3,613,577
(5,965,622)
Translation adjustment Unrealised gains/(losses) on available-for-sale (6,520,972) marketable securities
3,061,667
(12,486,594)
Other comprehensive income/ (loss) for the year - net of tax
30,420,726
(2,483,440)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME/(LOSS)
30,420,265 461
(2,485,769) 2,329
Comprehensive income/(loss) attributable to: Parent company Non-controlling interest -
30,420,726
(2,483,440)
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 2/1 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2013*)
78,148,103
Penerapan PSAK 38
-
Jumlah rugi komprehensif setelah pajak - Laba bersih tahun berjalan - Rugi komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual
Dividen Penyisihan untuk cadangan wajib Saldo pada tanggal 31 Desember 2013*)
*)
Modal saham/ Share capital
25
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction between entities under common control
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
(2,748,756)
(2,748,756)
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10/ Adjustment related to implementation of SFAS 10
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
(188,999,150)
Belum dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
2,105,845
44,647,027
309,262,789
209,936,062
3,671
209,939,733
Balance as at 1 January 2013*) Implementation of SFAS 38
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,000,825
10,000,825
2,329
10,003,154
-
-
-
(5,965,622)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
78,148,103
Kepentingan non pengendali/ Non controling interest
Saldo laba/ Retained earnings
2,748,756
-
-
(32,479,796)
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual - bersih/ Unrealised (loss)/gain on available-forsale marketable securities - net
-
(2,748,756)
-
-
-
(188,999,150)
(5,965,622)
(5,965,622) -
-
(38,445,418)
-
(5,965,622)
(6,520,972)
-
-
(6,520,972)
-
(6,520,972)
(6,520,972)
-
10,000,825
(2,485,769)
2,329
(2,483,440)
-
(4,613,833)
(4,613,833)
-
(4,613,833)
-
-
(4,415,127)
768,972
45,415,999
(768,972)
313,880,809
Total comprehensive loss net of taxes Net income for the year Other comprehensive loss Translation adjustments Unrealised loss on available-for-sale merketable securities
Dividends
-
-
-
Appropriation for statutory reserves
202,836,460
6,000
202,842,460
Balance as at 31 December 2013*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 2/2 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2014*)
78,148,103
Jumlah rugi komprehensif setelah pajak - Laba bersih tahun berjalan - Pendapatan/(rugi) komprehensif lain: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual
Dividen Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
*)
Modal saham/ Share capital
25
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction between entities under common control
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
(2,748,756)
-
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10/ Adjustment related to implementation of SFAS 10
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
(188,999,150)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
78,148,103
(2,748,756)
-
(188,999,150)
(38,445,418)
-
(551,910)
(551,910) -
(38,997,328)
(Kerugian)/ keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual - bersih/ Unrealised (loss)/gain on available-forsale marketable securities - net
Saldo laba/ Retained earnings Belum dicadangkan/ Unappropriated
Dicadangkan/ Appropriated
(4,415,127)
Jumlah/ Total
Kepentingan non pengendali/ Non controling interest
Jumlah ekuitas/ Total equity
45,415,999
313,880,809
202,836,460
6,000
202,842,460
-
-
27,358,598
27,358,598
461
27,359,059
-
-
-
3,613,577
-
-
3,613,577
-
3,613,577
3,613,577
-
27,358,598
30,420,265
461
30,420,726
-
-
(1,758,310)
(1,758,310)
(801,550)
45,415,999
339,481,097
(551,910)
231,498,415
-
-
6,461
(551,910)
(1,758,310)
231,504,876
Balance as at 1 January 2014*) Total comprehensive loss net of taxes Net income for the year Other comprehensive income/(loss) Translation adjustments Unrealised gains on available-for-sale merketable securities
Dividends Balance as at 31 December 2014
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 3 – Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2014
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2013*)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari tertanggung, reasuradur dan pelanggan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from insured, reinsurers and customers
328,584,489
300,888,950
(311,216,808)
(279,141,360)
Cash paid to insured, reinsurers, suppliers and employees
Kas diperoleh dari operasi
17,367,681
21,747,590
Cash generated from operations
Pembayaran pajak penghasilan
(1,203,974)
(1,353,336)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
16,163,707
20,394,254
Pembayaran kas kepada tertanggung, reasuradur, pemasok dan karyawan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi Penerimaan bunga Pelepasan investasi Penerimaan dividen Penambahan investasi pada entitas asosiasi Pemberian pinjaman subordinasi Perolehan aset tetap dan properti investasi Hasil penjualan aset tetap dan properti investasi Kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi
Income tax paid Net cash provided from operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(75,661,156) 8,536,460 58,393,812 564,210
(40,303,270) 6,498,335 17,185,567 116,590
(1,676,333) -
(3,613,832)
(6,002,740)
(5,438,482)
2,679,132
18,958,717
Placements of investments Interest received Investment withdrawal Dividends received Additional investment in associates Disbursement subordinated loan Acquisitions of fixed assets and investment property Proceeds from sale of fixed assets and investment property
(6,596,375)
Net cash (used for)/provided from investing activities
(13,166,615)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran dividen Pembayaran bunga Pembayaran pinjaman diterima Pembayaran utang sewa pembiayaan Penambahan pinjaman diterima
(1,758,310) (576,123) (258,710) (2,740,648) 2,059,647
(4,613,833) (56,019) (353,560) (2,114,628) -
Dividends paid Payment of interest Payment of borrowings Payment of lease payable Additional of borrowings
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(3,274,144)
(7,138,040)
Net cash used for financing activities
(PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(277,052)
6,659,839
PENYESUAIAN ATAS SELISIH KURS
(140,221)
(1,979,661)
NET (DECREASE)/INCREASE IN CASH AND BANKS ADJUSTMENT OF FOREIGN EXCHANGES DIFFERENCES
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
14,259,405
9,579,227
CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
13,842,132
14,259,405
CASH AND BANKS AT END OF YEAR
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/1 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 1.
GENERAL
PT Tugu Pratama Indonesia (”Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 25 November 1981 dari Tan Thong Kie, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/177/20 tanggal 15 Maret 1982 serta diumumkan dalam Tambahan No. 845 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 6 Juli 1982. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-55996 Tahun 2013 tanggal 24 Desember 2013.
PT Tugu Pratama Indonesia (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 9 dated 25 November 1981 of Notary Tan Thong Kie, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A5/177/20 dated 15 March 1982 and was published in Supplement No. 845 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated 6 July 1982. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 of Vivi Novita Rido, S.H., MBA M.Kn dated 2 December 2013 concerning the change in the Company’s Board of Directors. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-55996 Year 2013 dated 24 December 2013.
Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas (UU PT) yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 27 tanggal 25 Juni 2008 dari Lenny Janis Ishak, S.H. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU51110.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 14 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 25 November 2008, Tambahan No. 25141.
The Company’s Articles of Association have conformed with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT) based on Notarial Deed No. 27 dated 25 June 2008 of Lenny Janis Ishak, S.H. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-51110. AH.01.02.Year 2008 dated 14 August 2008 and was published in the Supplement No. 25141 to State Gazette of Republic of Indonesia No. 95 dated 25 November 2008.
Kantor pusat Perseroan berkedudukan di Gedung Wisma Tugu I, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, kantor cabang di Surabaya, Bandung, Balikpapan, Medan, Semarang dan Palembang (tidak diaudit).
The Company’s head office is located in Wisma Tugu I building, Jalan Rasuna Said Kav C 8-9, Jakarta 12920, its branch offices are located in Surabaya, Bandung, Balikpapan, Medan, Semarang and Palembang (unaudited).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah dalam bidang industri asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah. Perseroan memperoleh izin usaha dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. Kep-5572/MD/1981 tanggal 9 Desember 1981 dan Kep-8014/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986. Perseroan memperoleh izin pembukaan divisi yang beroperasi dengan prinsip syariah berdasarkan Surat Rekomendasi No. U044/DSN-MUI/III/2005 tanggal 20 Maret 2005 dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 tanggal 18 April 2005. Jumlah karyawan Perseroan 248 orang untuk tahun 2014 dan 246 untuk tahun 2013 (tidak diaudit).
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general insurance, reinsurance and sharia business. The Company obtained its business license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Domestic Monetary Affairs in his Decision Letter No. Kep-5572/MD/1981 dated 9 December 1981 and Kep-8014/MD/1986 dated 8 December 1986. The Company obtained a license to open a division that would operate in accordance with syariah principles from Dewan Sharia Nasional - Majelis Ulama Indonesia in its Recommendation Letter No. U044/DSN¬MUI/III/2005 dated 20 March 2005 and Decision Letter of the Minister of Finance of Republic of Indonesia No. KEP-108/KM.05/2005 dated 18 April 2005. The Company had an average total number of employees of 248 in 2014 and 246 in 2013 (unaudited).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/2 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Komisaris
GENERAL (continued) The Company’s Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Sharia Supervisory Board as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
Luhur Budi Djatmiko Hilda Rossieta Eddy Porwanto Poo M.Rudy Salahuddin Ramto
Luhur Budi Djatmiko Hilda Rossieta Eddy Porwanto Poo M.Rudy Salahuddin Ramto
Yasril Y. Rasyid Sigit Suciptoyono Hendroyono
Yasril Y. Rasyid Sigit Suciptoyono Hendroyono
2014
2013
Hilda Rossieta Eddy Porwanto Poo Aria Farahmita Pontas Pasaribu*) Dini Rosdini*)
Hilda Rossieta Eddy Porwanto Poo Aria Farahmita -
Direktur: Presiden Direktur Direktur Direktur
Komite Audit: Ketua Wakil ketua Anggota Anggota Anggota *)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
*)
Ditunjuk pada tanggal 2 Januari 2014
Dewan Pengawas Syariah: Ketua Anggota
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Directors: President Director Director Director
Audit Committee Chairman Co-chairman Member Member Member
Appointed on 2 January 2014
2014
2013
Jafril Khalil Hasanudin
Jafril Khalil Hasanudin
Sharia Supervisory Board: Chairman Member
Entitas anak yang dikonsolidasi
Consolidated subsidiaries
Perseroan memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham pada entitas anak berikut:
The Company has direct or indirect ownership interests of more than 50% in the following subsidiaries: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Entitas anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
PT Tugu Pratama Interindo (TPInt)
Jakarta
PT Pratama Mitra Sejati (PMS) *)
Jakarta
TRB (London) Limited (TRB) *)
London
Investasi saham/ Investment in shares of stock Real estat, persewaan, pengembangan real estat, perdagangan dan jasa sarana/ Real estate, rental, real estate development, trading and services Broker dan konsultan reasuransi/ Brokerage and reinsurance consultancy Asuransi kerugian/ General insurance Manajemen risiko, surveyer dan valuasi/Risk management, surveyor and valuation
Tugu Insurance Company Limited (TIC) **) PT Synergy Risk Management Consultants *)
*) **)
Hong Kong Jakarta
Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak, TPInt. Pemilikan tidak langsung melalui entitas anak TPInt sebesar 72,5% dan pemilikan langsung sebesar 27,5%.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Keuangan Pertamina No. 330/H0000/2000 tanggal 7 Juli 2000 kepada Perseroan telah menyatakan bahwa TRB tidak lagi melakukan aktivitas normal usaha.
*) **)
2014
2013
Jumlah asset/ Total assets 2014
2013
99.99%
99.99%
217,127,082
226,779,888
99.99%
99.99%
35,742,481
34,992,634
100.00%
100.00%
591,979
357,024
100.00%
100.00%
153,498,281
164,596,240
99.90%
99.90%
1,684,864
1,360,850
Indirect ownership through subsidiary, TPInt. Indirect ownership through subsidiary TPInt of 72.5% and direct ownership of 27.5%.
According to the Finance Director of Pertamina Letter No. 330/H0000/2000 dated 7 July 2000 to the Company notified that TRB was no longer doing normal business activities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/3 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak (“Grup”) disusun dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 27 Februari 2015.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) were prepared and authorised by the Directors on 27 February 2015.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal of accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a.
a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis for preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention except for financial assets classified as available-forsale and at fair value through profit or loss. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are expressed in US Dollars (“USD”), unless otherwise stated.
Interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2014
b.
Interpretations effective in 2014
Berikut ini adalah interpretasi standar akuntansi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014:
The followings are new interpretations of accounting standards that became effective starting 1 January 2014:
-
-
-
ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka"
Tidak ada dampak atas interpretasi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Grup.
-
IFAS 27 “Transfer assets from customer” IFAS 28 “Extinguishing financial liabilities with equity instrument” IFAS 29 “Stripping cost in the production phase of surface mine”
There is no impact of the new interpretation above which relevant and significant to the Group’s financial statements.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/4 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Prinsip konsolidasi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitasentitas anak di mana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung atau tidak langsung (kecuali Perseroan tidak memiliki kontrol atas entitas anak), atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, namun Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas anak. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian beralih secara efektif kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak Perseroan tidak lagi memiliki kontrol.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights (unless the Company is unable to control the subsidiary), or if equal to or less than 50%, the Company has the ability to control the subsidiary. The subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date when the Company is no longer able to control.
Kepentingan non-pengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Non-controlling interest represents the equity in a subsidiary not directly or indirectly attributable to the parent.
Kepentingan non-pengendali atas laba bersih entitas anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk menyajikan jumlah laba yang menjadi hak Perseroan. Kepentingan non-pengendali atas aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Non-controlling interest in net income of subsidiaries is presented as a deduction of consolidated net income in order to present the Company’s income. Non-controlling interest in net assets is presented as part of equity.
Saldo dan transaksi antar entitas dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
Inter company balances and transactions are eliminated in the consolidated financial statements.
Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter company transactions, balances and unrealised gains on transactions between the Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh entitas-entitas anak, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Sntres)
Difference in value of restructuring transaction between entities under common control (Sntres)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dan dibukukan sebagai bagian ekuitas.
The difference in restructuring value transaction of entities under common control represents the difference between the transfer price and the book value in the restructuring transaction of entities under common control and is booked in the equity section.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/5 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
YANG
Prinsip konsolidasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Principles of consolidation (continued)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Sntres) (lanjutan)
Difference in value of restructuring transaction between entities under common control (Sntres) (continued)
Saldo Sntres dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan aset, liabilitas, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya Sntres ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Sntres diakui sebagai laba/rugi yang direalisasi.
The Sntres balance can change when there is, amongst others, lost of under common control substance between transacting entities or transfer of assets, liabilities, equity or other ownership instruments that cause the Sntres to other party who is not under common control. In this case, the Sntres balance is recognised as a realised gain/loss.
Penjabaran mata uang asing i.
Mata uang pelaporan
d.
Foreign currency translation i.
The consolidated financial statements are presented in United States Dollars (“USD”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (”Dolar AS”). ii.
Transaksi dan saldo
Reporting currency
ii.
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang lain dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi atau penilaian. Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang lain dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang lain diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Other currencies transactions are translated into USD using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions or valuation where items are remeasured. Exchange gains or losses resulting from the settlement of such transactions in other currencies and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in other currencies are recognised in the consolidated statements of income.
Mata uang fungsional dan pelaporan TRB adalah Poundsterling (GBP), sedangkan mata uang fungsional dan pelaporan PT Pratama Mitra Sejati (PMS) adalah Rupiah (IDR). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TRB, dan PMS pada tanggal pelaporan dijabarkan menjadi Dolar AS dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”. Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia.
The functional and reporting currency of TRB is Poundsterling (GBP), while the functional and reporting currency PT Pratama Mitra Sejati (PMS) is Rupiah (IDR). For consolidation purposes, assets and liabilities of TRB, and PMS at reporting date are translated into USD using the exchange rates prevailing at that date, while revenues and expenses are translated at the average exchange rates for the year. The resulting translation adjustments are shown as part of equity under the "Translation Adjustments" account. The exchange reate used are the Bank Indonesia middle rates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/6 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) d.
AKUNTANSI
YANG
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ii.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Foreign currency translation (continued) ii.
Transaksi dan saldo (lanjutan)
Foreign currency translation is recorded in accordance with SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates.
Penjabaran mata uang asing dicatat sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing. e.
Instrumen keuangan i.
Aset keuangan
Transactions and balances (continued)
e.
Financial instruments i.
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Group classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit or loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Group as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/7 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan ini diakui di dalam akun ”Pendapatan investasi” dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek” dan ”Keuntungan/(kerugian) pelepasan investasi”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of income. Gains or losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the account “Investment income” in the profit and loss and are reported respectively as “Unrealised gain/(loss) on changes in fair value of marketable securities” and “Gains/(losses) on disposal of investments”.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dalam klasifikasi ini diakui di laporan laba rugi sebagai “Pendapatan investasi”. Pendapatan investasi diakui dengan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan investasi.
Interest income on financial instruments in this category are recognised in the profit and loss as “Investment income”. Investment income is recognised on accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) on investments are reported as part of in investment income.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Held-to-maturity financial asset are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment losses.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/8 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk jangka waktu yang tidak dibatasi dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to the need for liquidity or in response to changes in interest rates, foreign exchange rates, or those that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif (yang merupakan bagian dari ekuitas), kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in other comprehensive income (as part of equity), except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statements of changes in equity is recognised in the profit and loss.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari investasi tersedia untuk dijual akibat perubahan nilai tukar diakui pada laporan laba rugi.
Interest income is calculated using the effective interest method and foreign exchange gains or losses of availablefor-sale investments are recognised in the profit and loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
those that the Group intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Group upon initial recognition designates as availablefor-sale; and
yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/9 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued)
dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those for which the Group may not recover substantially all of its initial investment, other than the deterioration of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (deposito berjangka) dicatat di dalam pendapatan investasi.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables (time deposits) is included in the investment income.
Pengakuan
Recognition
Grup menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Group uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial assets or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/10 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
ii.
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment (continued)
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut. Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired. The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment lossess on impaired receivable are assessed individually.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In case of impairment, the impairment of loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statement of income as “Alowance for impairment losses”.
Liabilitas keuangan
ii.
of
financial
assets
Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan hanya dalam satu kategori yaitu liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, dikarenakan Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group classified its financial liabilities only in one category, which is financial liabilities measured at amortised costs, as the Group does not have financial liabilities classified as fair value through profit and loss.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transactions cost (if any). After initial recognition, the Group measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/11 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) iii. Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. iv. Klasifikasi instrumen keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) iii. Derecognition Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Group tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
iv. Classification of financial instrument The Group classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: Golongan (ditentukan oleh Grup)/ Class (as determined by the Group)
Sub-golongan/ Sub-classes Saham/Shares
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds
Aset keuangan/ Financial assets
Saham/Shares Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/Financial assets available-for-sale
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds
Penyertaan langsung/Direct participations
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/12 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) iv. Klasifikasi (lanjutan)
instrumen
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo/Financial assets held to maturity
Financial instruments (continued) iv. Classification of financial instrument (continued)
Golongan (ditentukan oleh Grup)/ Class (as determined by the Group) Efek-efek/Marketable securities
Sub-golongan/ Sub-classes Obligasi/Bonds Reksadana/Mutual funds
Kas dan bank/Cash and banks Deposito berjangka/Time deposits Aset keuangan/ Financial assets (lanjutan/continued)
Piutang premi/Premium receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Piutang reasuransi/Reinsurance receivables Piutang lain-lain/Other receivables Uang muka/Advances Aset lain-lain/Other assets
Uang jaminan/Refundable deposits
Utang reasuransi/Reinsurance payable Utang komisi/Commissions payable Utang klaim/Claims payable
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Utang lain-lain/Other payables
Uang jaminan sewa mobil/Vehicles rental deposits Utang usaha/Trade payables Lainnya/Others
Pinjaman diterima/Borrowings Utang sewa pembiayaan/Leases payables Akrual/Accrued expenses
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/13 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan) v.
Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
vi. Penentuan nilai wajar
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial instruments (continued) v.
Off setting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position when and only when the Group has a legal enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
vi. Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang handal pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date from credible sources. This includes broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan atau hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama atau dihitung berdasarkan ekspektasi arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/14 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
AKUNTANSI
YANG
Instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
vi. Penentuan nilai wajar (lanjutan)
vi. Determination of fair value (continued) Investment in mutual funds are stated at market value in accordance with the net assets value at the statement of financial position date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the bid price.
Investasi reksadana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price). f.
Kas dan bank
f.
Investasi
g.
Deposito berjangka Deposito wajib dan deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Cash and banks Cash and banks include cash on hand and cash in Banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
Kas dan bank mencakup kas dan kas di Bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. g.
Financial instruments (continued)
Investments Time deposits
berjangka
Statutory deposits and time deposits are stated at nominal value.
Efek-efek
Marketable securities
Efek-efek terdiri dari obligasi, saham, dan reksadana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen. Lihat catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Marketable securities consist of bonds, shares and mutual funds. Marketable securities are classified based on the management’s purpose and intention of maintaining such instruments. Refer to note 2e for the accounting policy of financial assets.
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Keuntungan/kerugian belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laba rugi konsolidasian tahun berjalan untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dalam laba rugi komprehensif (yang merupakan baigan dari ekuitas) untuk reksadana yang termasuk dalam klasifikasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Investments in mutual fund units are stated at net asset value. Unrealised gain/loss due to increase/decrease in net asset of mutual fund is reflected in the consolidated profit and loss for the period for mutual fund classified as financial assets at fair value through profit or loss and in the other comprehensive income (as part of equity) for mutual fund classified as financial assets available-for-sale.
Grup mengkonsolidasikan reksadana dimana Grup memiliki unit penyertaan lebih dari 50% dari unit penyertaan yang diterbitkan serta Grup mempunyai pengendalian secara langsung atau tidak langsung terhadap reksadana tersebut.
The Group consolidates mutual funds which the Group has more than 50% from total unit fund issued and also the Group has direct or indirect control over the respective mutual funds.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/15 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) g.
h.
AKUNTANSI
YANG
Investasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Investment (continued)
Efek-efek (lanjutan)
Marketable securities (continued)
Pada tanggal pelaporan, Grup menyajikan reksadana yang dikonsolidasikan berdasarkan underlying assets atas reksadana tersebut.
At the reporting date, the Group presents the consolidated mutual funds based on mutual funds’ underlying assets.
Bagian pihak ketiga atas reksadana yang dikonsolidasikan disajikan secara terpisah pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Utang lain-lain”.
Third parties portion of the consolidated mutual funds are shown separately in the consolidated statements of financial position as “Other payables”.
Penyertaan langsung
Direct participations
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik.
Investment in shares represents long-term investment in non-publicly-listed companies.
Grup memiliki investasi pada saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat sebesar harga perolehan karena kisaran estimasi yang signifikan atas nilai wajar yang realistis dan probabilitas berbagai estimasi tidak dapat dinilai secara handal mengakibatkan tidak memungkinkan bagi Grup untuk melakukan pengukuran investasi pada saham pada nilai wajarnya.
The Group has investment in shares which is classified as available-for-sale financial asset. This investment is recorded at cost because of the significant estimation range of the realistic fair value and the probability of various estimation could not be assessed reliably and therefore the Group is unable to measure the investment in shares at its fair value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
The carrying amount of the investments is written down to recognise a permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to the current period statements of consolidated income.
Dividen kas yang diterima atas investasi penyertaan saham diakui sebagai ”Pendapatan investasi”.
Cash dividend received from investment in shares is recognised as ”Investment income”.
Lihat Catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan.
Refer to Note 2e for the accounting policy of financial assets.
Properti investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dimiliki untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif.
h.
Investment properties Investment properties are properties (land or a building - or part of a building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in providing service or for administrative purpose.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/16 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
YANG
2.
Properti investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Investment properties (continued)
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognised as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful life of the investment properties as follows:
Tahun/Years Gedung dan fasilitas gedung Mesin dan perlengkapan Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan. i.
j.
20 - 40 8
Building and buildings facilities Machinery and equipment Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Investasi pada entitas asosiasi
i.
Investments in associates
Entitas Asosiasi adalah semua entitas di mana Perseroan dan entitas anak mempunyai hak kepemilikan paling sedikit sebesar 20% tetapi pada umumnya tidak melebihi 50%, baik langsung maupun tidak langsung dan mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak dapat mengendalikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
Associates are all entities over which the Company and its subsidiaries have ownership interests of at least 20% but generally not more than 50%, directly or indirectly, and have the ability to exercise significant influence, but not control. Investments in associates are accounted for using the equity method and are initially recognised at cost.
Berdasarkan metode tersebut, biaya perolehan investasi ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perseroan atau entitas anak atas laba atau rugi bersih dan akumulasi pendapatan/(rugi) komprehensif lainnya (jika ada) entitas asosiasi sejak tanggal perolehan berdasarkan persentase yang dimiliki dikurangi dividen tunai yang diterima sejak tanggal perolehan.
Based on this method, the cost of investments is increased or decreased by the Company’s or subsidiaries’ share of the net income or loss and accumulated other comprehensive income or loss (if any) of the associates from the date of acquisition based on the percentage of ownership less any cash dividends received from the date of acquisitions.
Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk peolehan aset tersebut. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut:
j.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets. Fixed assets are depreciated using the straight line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/17 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets (continued)
Tahun/Years Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubelair dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan computer
k.
20 4-8 4-8 4-8 4-8
Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures office Machines and equipment Computer equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan manfaat ekonomi dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance expenses are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditure which extends the useful lives of the assets or provides further economic benefits are capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and any resulting gain or losses are recognised in the consolidated statements of income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction is complete. Depreciation is charged from such date.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance lease are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
k.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised and charged as expense over the periods of benefits using the straight-line method.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/18 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts
Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana pada saat penerbitan polis perusahaan asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis.
Insurance contract is contract issued by insurance company which accepts significant insurance risk from the policyholder upon the issuance of the policy.
Risiko asuransi adalah kemungkinan untuk membayar manfaat yang signifikan kepada pemegang polis apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.
Significant insurance risk is the possibility of paying significantly more benefit to the policyholder upon the occurrence of insured event compared to the minimum benefit payable in a scenario where the insured event does not occur. Scenarios considered are those with commercial substance.
Grup mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan Grup menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa depan tertentu yang tidak pasti (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan pemegang polis.
The Group defines significant insurance risk as the possibility of the Group agrees to compensate policyholders of the contract for the specified uncertain future events that adversely affect the policyholder.
Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamandemen.
Once a contract has been classified as an insurance, no reclassification is subsequently performed unless the terms of the agreement are later amended.
Kontrak asuransi diklasifikasikan sebagai berikut:
Insurance contract is classified as of following:
-
Kontrak asuransi jangka pendek
-
Short term insurance contract is insurance contract that only provides insurance protection without deposit component for period of or less than twelve months.
Kontrak asuransi jangka pendek adalah kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi asuransi tanpa ada komponen deposit untuk jangka waktu sama dengan atau kurang dari dua belas bulan. -
Kontrak asuransi jangka panjang Kontrak asuransi jangka panjang adalah kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi asuransi tanpa ada komponen deposit untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan.
Short term insurance contract
-
Long term insurance contract Long term insurance contract is insurance contract that only provides insurance protection without deposit component for period of more than twelve months.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/19 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi (lanjutan) i)
Pengakuan pendapatan underwriting
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) i)
Underwriting income recognation
Pendapatan underwriting diakui sejak berlakunya polis.
Underwriting income is recognised upon inception of the policy.
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Grup.
Premium from insurance and reinsurance contracts are recognised as income during the period of policies (contracts) in proportion to the insurance coverage provided. Premium from coinsurance policy is recognised based on the Group’s proportionate share of the premium.
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi diperoleh.
Premium due to reinsurance entity is recognised as reinsurance premium during the period of reinsurance contracts in proportion to the insurance coverage received.
Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian dari premi yang berkaitan dengan persyaratan belum berakhirnya cakupan perlindungan. Cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase agregat.
The unearned premium reserves represent the portion of the premium written relating to the unexpired terms of coverage protection. Unearned premium reserves is calculated based on the aggregate percentage.
Cadangan atas premi jangka pendek yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan menggunakan persentase secara agregat.
Unearned premium reserves for shortterm contracts are computed using aggregate percentage.
(Kenaikan)/penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu dan diakui secara bersih pada laporan laba rugi konsolidasian.
(Increase)/decrease in unearned premium reserves represents the difference between the balance of unearned premium reserves for the current and prior periods and is recognised in net in the consolidated statement of income.
Porsi aset reasuransi dari cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan diakui bersamaan pada saat timbulnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset of unearned premium reserves are recognised simultaneously when the unearned premium reserves arisen.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/20 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi (lanjutan) i)
ii)
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
underwriting
Insurance contracts (continued) i)
Underwriting (continued)
income
recognition
Porsi aset reasuransi dari cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan diukur berdasarkan kontrak reasuransi terkait konsisten dengan metode pengukuran cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
The portion of reinsurance asset unearned premium reserves is measured in accordance with the reinsurance contracts, consistent with the unearned premium reserves method.
Penyajian pendapatan premi neto dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Net premium income in the statements of income represents gross premium, reinsurance premium and (increase)/ decrease in unearned premium reserves. Reinsurance premium is presented as deduction from gross premium.
Reasuransi
ii)
Reinsurance
Grup mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
The Group reinsures part of its total accepted risk with other insurance and reinsurance companies. Premium paid or share in premium on prospective reinsurance contracts are recognised over the period of the reinsurance contracts based on the coverage provided. Premium payments or liabilities on retrospective reinsurance contracts are recognised as reinsurance receivables in amount equivalent to the recorded liability for the reinsurance contracts.
Grup mempunyai kontrak reasuransi proporsional dan non-proporsional dengan perusahaan asuransi dan reasuransi di dalam maupun di luar negeri. Tujuan reasuransi ini adalah untuk membagi risiko yang melebihi kapasitas retensi Grup. Premi reasuransi, klaim reasuransi dan diskon reasuransi dikurangkan dari premi bruto, klaim bruto dan komisi bruto.
The Group has proportional and nonproportional reinsurance contracts with domestic and overseas insurance and reinsurance companies. The objective of the reinsurance is to cede the risk exceeding the Group’s retention capacity. Reinsurance premium, reinsurance claims and reinsurance discounts are deducted from the gross written premium, gross claims and gross commissions.
Grup mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
The Group reinsures a portion of its risk with reinsurance companies. The amount of premium paid or portion of premium from prospective reinsurance transactions is recognised over the reinsurance contract in proportion with the protection received.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/21 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi (lanjutan) ii)
Reasuransi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) ii)
Reinsurance (continued)
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk ceded estimasi klaim reasuransi, dan ceded premi belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Reinsurance assets include balances expected to be recovered from reinsurance companies for ceded estimated reinsurance claims and ceded unearned premium. Amounts recoverable from reinsurers are estimated in a manner consistent with the liability associated with the reinsured policy.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat dan mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti objektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, bahwa Grup tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak, dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
If a reinsurance asset is impaired, the Group reduces the carrying amount accordingly and recognises that impairment losses in the statements of income. A reinsurance asset is impaired if there is objective evidence, as a result of an event that occurred after initial recognition of the reinsurance asset, that the Group may not receive all amounts due to it under the terms of the contract, and the impact on the amounts that the Group will receive from the reinsurers can be reliably measured.
Perseroan menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas premi belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim.
The Company presents separately reinsurance assets of unearned premium and estimates claim liabilities.
iii) Biaya akuisisi Biaya akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan premi asuransi, seperti komisi yang dibayarkan kepada pialang asuransi, agen dan entitas asuransi lain. Biaya akuisisi ini ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan metode perhitungan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. iv) Klaim Klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, termasuk estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (”IBNR”) dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
iii) Acquisiton costs Acquisition costs represent costs incurred to obtain premium income, such as commission paid to insurance brokers, agencies and other insurance companies. This acquisition cost is deferred and amortised in accordance with calculation method of unearned premium reserves. iv) Claims Claims consist of settled claims, outstanding claims including claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognised as expenses when incurred. Reinsurance claims received from reinsurance companies are recognised as deduction from claim expenses in the same period as the recognition of claim expenses. Subrogated rights are recognised as deduction from claim expenses upon realisation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/22 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi (lanjutan) iv) Klaim (lanjutan)
v)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Insurance contracts (continued) iv) Claims (continued)
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan (kenaikan)/penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Claim expenses in the statements of income represent gross claims, reinsurance claims and (increase)/ decrease in estimated own retention claims. Reinsurance claims are presented as deduction from gross claims.
Cadangan atas estimasi klaim bruto dibuat berdasarkan taksiran beban klaim yang akan dibayar sesuai dengan klaim yang diterima Grup sampai dengan tanggal laporan. Pemulihan klaim dari reasuradur untuk cadangan atas estimasi klaim bruto dicatat sebagai estimasi klaim reasuransi pada aset reasuransi.
A provision for estimated gross claims is made for the full estimated costs of claims to be paid in respect of claims notified to the Group until the date of the reporting period. Reinsurance recoveries of the provision for estimated gross claims is recorded as estimated reinsurance claims in reinsurance assets.
Perseroan menetapkan cadangan berdasarkan lini usaha. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR).
The Company establishes its reserves by line of business. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Perubahan jumlah estimasi klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya perubahan.
Changes in the amount of estimated total claim liabilities as a result of further review, and differences between estimated claims and claims paid, are recognised in the consolidated statements of income in the periode when the changes occur.
Pengujian kecukupan liabilitas Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Grup memperoleh, memelihara, dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.
v)
Liability adequacy test Liability adequacy testing is performed at reporting date for contract individually or class of products determined in accordance with the Group’s manner of acquiring, servicing, and measuring the profitability of its insurance contracts.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/23 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
YANG
Kontrak asuransi (lanjutan) v)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
v)
Pengujian kecukupan liabilitas (lanjutan)
The Group measure the insurance liabilities at the end of reporting period to ensure whether the insurance liabilities recorded is sufficient to cover expected losses at the end of the reporting period, by using present value of future cash flow based on insurance contracts. If the valuation showed deficiency between insurance liabilities recorded (deducted with respective deferred acquisition cost) with estimation of future cash flow, the deficiency will be recorded to statement of income.
Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah aset dan kewajiban asuransi yang dicatat telah diestimasi dan manajemen meyakini bahwa jumlah tersebut telah memadai.
As at reporting date, all insurance assets and liabilities have been estimated and management believes that the amount recorded are adequate. m. Dividends Dividend distribution to the shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are declared.
Pembagian dividen kepada pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan Grup dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan.
o.
Liability adequacy test (continued)
Grup menilai liabilitas asuransi pada setiap akhir periode pelaporan untuk meyakinkan apakah liabilitas asuransi yang dicatat cukup untuk menutup kerugian yang diperkirakan pada akhir periode pelaporan, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukan kekurangan antara nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait) dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut dicatat dalam laporan laba rugi.
m. Dividen
n.
Insurance contracts (continued)
Aset tak berwujud
n.
Intangible assets
Aset tak berwujud terdiri dari beban perpanjangan Hak Guna Tanah dan Bangunan.
Intangible assets consists of cost related to renewal of land and building use rights.
Beban yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Charges occurred in respect of landrights is deferred and amortised using straight line method over the landrights period.
Pengakuan pendapatan dan beban
o.
Revenue and expense recognition
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan kepada langganan.
Revenue from services is recognised when the service is rendered.
Pembayaran sewa dan jasa pemeliharaan yang diterima dimuka disajikan sebagai pendapatan diterima dimuka pada utang lainlain (liabilitas) dalam laporan posisi keuangan yang diakui sebagai pendapatan secara proporsional sesuai dengan periode perjanjian sewa dan jasa pemeliharaan. Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Payment for rental and services charge received upfront are presented in other payables (liabilities) in the consolidated statements of financial position as deferred revenue and recognised as revenue proportionally according to the rental and service period in the rental agreement. Other income and expense are recognised as incurred on accrual basis.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/24 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.
AKUNTANSI
YANG
Sewa
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Leases
Sewa di mana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. All other are classified as finance leases.
Perseroan sebagai lessor
The Company as lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognised on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognised on a straight-line basis over the lease term.
Perseroan sebagai lessee/penyewa
The Company as lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perseroan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai utang sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognised as assets of the Company at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a leases payable.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurang dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant interest rate on the remaining balance of the liability.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Fixed assets acquired through finance lease is depreciated using the same method as other fixed assets. If there is no reasonable certainty that Group will own the assets at the end of lease period, the leased assets are depreciated over the lower of its useful life and lease period.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
Operating lease payments are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/25 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) q.
AKUNTANSI
YANG
Pinjaman diterima
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statements of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui sebesar nilai wajar setelah dikurangi biayabiaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk perlakuan akuntansi aset keuangan. r.
Imbalan kerja i.
r.
Imbalan kerja jangka pendek
Borrowings
Employee benefits i.
Short term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun panjang lainnya peraturan Grup Ketenagakerjaan 13/2003”).
Pension and other long term benefits are calculated in accordance with the Group’s Regulation and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
dan imbalan jangka dihitung berdasarkan dan Undang-Undang No. 13/2003 (“UU
ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya
ii. Pension benefits
and
other
post
employment
Grup memiliki program pensiun dan pasca kerja dalam bentuk imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has pension and other post employment benefits in the form of defined benefit and defined contribution plans.
Program imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas yang terpisah dan Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity and the Group has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/26 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
Imbalan kerja (lanjutan) ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Employee benefits (continued) ii.
Pension and other benefits (continued)
post
employment
Grup diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No.13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Grup akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Group will provide provision for such shortage.
Sehubungan dengan program pensiun imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan nilai wajar aset program bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognised in the consolidated statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period, less the fair value of plan assets together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised past-service costs.
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas pensiun.
The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to consolidated statement of income over the employees expected average remaining working lives.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/27 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
Imbalan kerja (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
ii.
ii. Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)
Pension and other benefits (continued)
post
employment
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the pastservice costs are amortised on a straightline basis over the vesting period.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang. Aset program tersebut dimiliki oleh entitas hukum terpisah dan didirikan sematamata untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dan tidak boleh dipakai untuk menyelesaikan liabilitas kepada kreditur Grup dan tidak dapat dibayarkan kepada Grup. Nilai wajar ditentukan berdasarkan informasi harga pasar.
Plan assets are assets that are held by a long-term employee benefit fund. Plan assets are held by a separate legal entity and exist solely to pay or fund employee benefits and are not available to the creditors of the Group, nor can they be paid to the Group. Fair value is determined based on market price information.
iii. Other long-terms obligations
iii. Liabilitas jangka panjang lainnya
s.
Employee benefits (continued)
Beberapa entitas di dalam Grup memberikan imbalan jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee.
Some entities within the Group provide other long-term employee benefits including long-service leave and jubilee awards.
Liabilitas jangka panjang lainnya dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long term obligation is calculated annualy by independent actuary using the projected unit credit method and discounted to present value.
Perpajakan
s.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/28 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.
AKUNTANSI
YANG
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as of reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Correction to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Management provides provision for future taxliability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as of the date of consolidated statement of financial position. Assumption and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty.
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui.
Income subject to final income tax is recognised as permanent difference in the corporate income tax calculation and there is no deferred tax asset or liability recognised.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/29 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) t.
AKUNTANSI
YANG
Akuntansi transaksi syariah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Accounting for sharia transactions
Grup menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Premi yang dibayarkan pada asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Grup. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Grup selama periode kontrak asuransi.
The Group uses wakalah bil ujrah sharia insurance contract. Premium paid on sharia insurance are recognised as tabarru fund and not recognised as premium income by the Group. Fees or ujrah in managing the product are recognised as income by the Group over the insurance contract period.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk syariah diakui sebagai liabilitas di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Grup dalam rangka mengelola pendapatan dari produk syariah.
Funds received from customers for sharia products are recognised as liabilities in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Group’s fees (ujrah) in managing the sharia product revenue.
Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetapkan berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait cukup untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Grup atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Grup, dan dana tabarru sesuai dengan akad kontrak asuransi.
The distributable surplus will be determined based on whether the premium contribution received and its related investment return are sufficient to cover for the expenses on claims paid and reserve set up. Any excess, after deduction the portion to repay the loan or qardh from the Group, if any, will be distributed to the policyholders, to the Group, and to the tabarru fund in accordance with insurance contract.
Ketika dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Grup akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabarru memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Grup menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan.
When the tabarru fund is insufficient to cover all claims incurred, the Group will settle under qardh (non-bearing interest loans). The qardh is to be repaid first when tabarru fund have an underwriting surplus before the Group declares the distributable surplus.
Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup menyajikan dana tabarru sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain”.
In the consolidated statements of financial position, the Group presents tabarru fund as part of “Other payables”.
Penyisihan teknis diakui pada saat akhir periode pelaporan sebagai beban dalam laporan surplus dan defisit underwriting dana tabarru.
Technical reserve is recognised as expense at the end of the reporting period in the statements of underwriting surplus and deficit of tabarru’s fund.
Investasi pada Sukuk
Investment in Sukuk
Investasi sukuk, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Perusahaan berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 tentang "Akuntansi Sukuk" sebagai berikut:
Investment in sukuk, are classified based on business model defined by the Company in accordance with SFAS No. 110 on "Accounting for Sukuk" as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/30 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) t.
AKUNTANSI
YANG
Akuntansi transaksi syariah (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
for
sharia
transactions
Investasi pada Sukuk (lanjutan)
Investment in Sukuk (continued)
1. Surat berharga diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.
1.
At cost securities are stated at cost (including transaction costs), adjusted by unamortised premium and/or discount. Premium and discount are amortised over the period until maturity.
2. Surat berharga diukur pada nilai yang dinyatakan sebesar nilai Keuntungan atau kerugian yang direalisasi akibat kenaikan penurunan nilai wajarnya disajikan laporan laba rugi tahun bersangkutan.
2.
At fair value securities are stated at fair values. Unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year profit or loss.
wajar, wajar. belum atau dalam yang
Before 1 January 2013, investments in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement”. Management classified investment in sukuk as at cost securities at the date of the implementation.
Sebelum 1 Januari 2013, investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Manajemen mengklasifikasikan investasi sukuk sebagai surat berharga yang diukur pada biaya perolehan pada tanggal implementasi. u.
Accounting (continued)
Persediaan
u.
Inventories
Persediaan mencakup kendaraan bermotor yang tersedia untuk dijual, perlengkapan kantor dan suku cadang. Kendaraan bermotor yang tersedia untuk dijual merupakan kendaraan bekas sewa yang dapat dijual dengan segera, dan penjualannya harus sangat mungkin terjadi. Kendaraan bermotor yang memenuhi kriteria dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih. Pada saat pengakuan kendaraan tidak disusutkan lagi.
Inventories include held-for-sale motor vehicles, office supplies and spareparts. Held-for-sale motor vehicles are used rental vehicles which can be sold immediately, and the sales should be highly probable. Motor vehicles which fulfill the criteria of held-forsale, are measured at lower carrying amount and net realisable value. On the point of recognition, the vehicle is no longer depreciated.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi beban penjualan. Kerugian penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat dengan nilai realisasi bersih. Kerugian penurunan nilai persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan. Jika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban usaha lainnya dan hasil penjualan diakui sebagai pendapatan usaha lainnya pada laporan laba rugi konsolidasian pada periode dimana penjualan terjadi.
Net realisable value is the estimated selling price in ordinary business activities, less estimated selling expenses. Impairment losses are recognised as the difference between carrying amount and net realisable value. Impairment losses are recognised as expense in the period when there is objective evidence of impairment. When inventories are sold, the carrying amount is recognised as other operating expenses and the sales proceed is recognised as other operating revenues in the consolidated statement of income in the period when sales occured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/31 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u.
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Inventory is presented as part of “Other assets” in consolidated statement of financial position.
Persediaan disajikan sebagai bagian dari “Aset lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. v.
3.
Inventories (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
v.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
The Group enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Pemegang saham utama Grup adalah PT Pertamina (Persero) yang berada dibawah pengendalian Pemerintah Republik Indonesia, dengan demikian semua instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan entitas lain dimana Pemerintah memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, merupakan pihak berelasi dengan Grup.
The Group's main shareholders are PT Pertamina (Persero) which is controlled by the Indonesian Government, hence all the government agencies, BUMN, BUMD and other entities where the Government has control or significant influence, either directly or indirectly, is a related parties of the Group.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh standar akuntansi keuangan adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimations and assumptions required in conformity with financial accounting standard are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/32 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a.
a.
b.
Estimasi klaim
AND
Estimated claim
Perseroan dan entitas anak (TIC) wajib membentuk cadangan untuk pembayaran klaim yang timbul. Cadangan ini merupakan biaya yang diharapkan untuk menyelesaikan klaim yang telah terjadi, tetapi masih dalam proses pada tanggal laporan posisi keuangan. Perseroan dan entitas anak (TIC) menetapkan cadangan berdasarkan jenis produk, jenis dan periode penjaminan dan tahun kejadian. Ada dua kategori cadangan: cadangan untuk klaim yang sudah dilaporkan dan cadangan untuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (“IBNR”).
The Company and subsidiary (TIC) is required to establish reserves for payment of claim that arise. These reserves represent the expected ultimate cost to settle claims occurring prior to, but still outstanding as at the statement of financial position date. The Company and subsidiary (TIC) establishes its reserves by product line, type and extent of coverage and year of occurrence. There are two categories of reserve: reserves for reported losses and reserves for incurred but not reported (“IBNR”) losses.
Cadangan Perseroan dan entitas anak (TIC) untuk klaim yang sudah dilaporkan adalah berdasarkan pada estimasi pembayaran di masa mendatang untuk menyelesaikan klaim yang sudah dilaporkan. Perseroan dan entitas anak (TIC) membuat estimasi tersebut berdasarkan pada fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
The Company’s and subsidiary’s (TIC) reserves for reported losses are based on estimates of future payments to settle reported claims. The Company and subsidiary (TIC) bases such estimates on the facts available at the time the reserves are established.
Cadangan untuk klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) dihitung menggunakan metode teknis asuransi dengan menggunakan asumsi aktuaria.
The provision for incurred but not reported (IBNR) is calculated using insurance technical method based on actuarial assumptions.
Aset reasuransi Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode di atas. Selain itu, pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perseroan dan entitas anak (TIC) tidak dapat menerima jumlah yang terhutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal.
b.
Reinsurance assets Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the above methods. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflective of the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognised where there is objective evidence that the Company and subsidiary (TIC) may not receive amounts due to it and these amounts can be reliably measured.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/33 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber (lanjutan) c.
utama
ketidakpastian
estimasi:
Penyisihan kerugian penurunan nilai
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) Key sources (continued) c.
Liabilitas imbalan kerja
estimation
AND
uncertainty:
Allowance for impairment losses The Group reviews premium receivables and reinsurance receivable at each reporting date to assess whether impairment should be recognised in the consolidated statements of comprehensive income. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Group makes the justification of the insurer's financial situation. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the provision for impairment in the future.
Grup meninjau kembali piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Secara khusus, justifikasi manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Grup membuat justifikasi tentang situasi keuangan tertanggung atau entitas asuransi. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di masa datang. d.
of
ESTIMATES
d.
Employee benefits liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria (lihat Catatan 19). Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program, tingkat diskonto yang relevan, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions (refer to Note 19). The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets, the discount rate future salary increases, mortality rate, resignation rate and other. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumption is determined on a uniform basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/34 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber (lanjutan) e.
utama
ketidakpastian
Penurunan nilai aset merupakan aset keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 3.
estimasi:
yang
Dalam mengidentifikasi terdapat tidaknya penurunan nilai aset, mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) Key sources (continued)
bukan
e.
assets
uncertainty:
value
of
non-
(i)
there is evidence of obsolescence or physical damage to assets; (ii) has or will occur detrimental to significant changes with respect to how the assets used;
terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset; (ii) telah atau akan terjadi perubahan signifikan yang bersifat merugikan sehubungan dengan cara penggunaan aset; (iii) terdapat bukti bahwa kinerja ekonomi asset tidak memenuhi harapan atau lebih buruk dari yang diharapkan; (iv) arus kas aktual secara material lebih kecil dari arus kas estimasi, sebelum diperhitungkan diskonto.
4.
Impairment of financial assets
estimation
AND
In identifying whether or not there is an impairment over asset, the Group considers the following matters:
atau Grup
(i)
f.
of
ESTIMATES
(iii) there is evidence that the economic performance of the asset does not meet expectations or worse than expected; (iv) actual cash flow is materially smaller than the estimated cash flow, before discount taken into account.
Pengujian kecukupan liabilitas
f.
Liability adequacy testing
Pengujian kecukupan liabilitas asuransi yang meliputi review atas cadangan premi dan cadangan klaim telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan teknik aktuaria dimana digunakan asumsi dan estimasi aktuaria masa depan.
The liability adequacy testing consist of review on prmium reserve and claim reserve has been perform using actuary technical method which using the future actuarial assumptions and estimations.
Berdasarkan hasil tes kecukupan liabilitas pada tanggal pelaporan, liabilitas yang dicatat oleh Perseroan dan entitas anak (TIC) telah memadai. Oleh karena itu, tidak terdapat kekurangan liabilitas asuransi yang dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan.
Based on liability adequacy testing at the reporting date, the Company’s and subsidiary’s (TIC) liabilities are adequate. Therefore, no insurance liability deficiency to be charged into the current year profit and loss.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sehubungan dengan penambahan porsi kepemilikan Grup pada entitas asosiasi (PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri) dari 17,19% menjadi 22,72% di September 2014, maka Grup mengubah kebijakan akuntansi pencatatan investasi pada entitas asosiasi dari metode biaya menjadi metode ekuitas. Penerapan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif.
4.
RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
In relation to the increase of the Group’s shareholding ownership in associate entity (PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri) from 17.19% to 22.72% on September 2014, therefore the Group changed its accounting policy in relation to the investment in associate entity from cost method to equity method. This accounting policy applied retrospectively.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/35 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 4.
RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Sehubungan dengan hal ini, laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah disajikan kembali.
Accordingly the consolidated financial statement as at 31 December 2013 and 1 January 2013/31 December 2012 and for the year ended 31 December 2013 have been restated.
Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The effect of this restatement or the consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2013 and statement of consolidated financial posisiton as at 1 January 2013/31 December 2012 are as follows:
31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah penyajian Penyajian penyajian kembali/Before kembali/ kembali/After restatement Restatement restatement Laporan posisi keuangan konsolidasian
Consolidated statements of financial position
Aset Investasi - penyertaan langsung Investasi pada entitas asosiasi
6,770,926 21,342,171
Ekuitas Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba yang belum dicadangkan
4,220,394 (317,966,999)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Pendapatan investasi Bagian laba bersih entitas asosiasi
(23,762,790) (2,647,173)
(5,417,667) 1,136,744
194,733 4,086,190
(1,315,047) 224,449
1,353,259 22,478,915
Asset Investment - direct participation Investment in associates
Equity Unrealised losses/(gains) on available-for-sale marketable 4,415,127 securities - net Unappropriated retained (313,880,809) earnings Consolidated statements of comprehensive income (25,077,837) Investment income Share in associates’ net (2,422,724) income
1 Januari/January 2013/31 Desember/December 2012 Sebelum Setelah penyajian Penyajian penyajian kembali/Before kembali/ kembali/After restatement Restatement restatement Laporan posisi keuangan konsolidasian
Consolidated statements of financial position
Aset Investasi - penyertaan langsung Investasi pada entitas asosiasi Ekuitas Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba yang belum dicadangkan
8,085,228 19,896,365
(2,021,167) (314,439,577)
(6,732,715) 1,640,605
(84,678) 5,176,788
1,352,513 21,536,970
Asset Investment - direct participation Investment in associates
Equity Unrealised losses/(gains) on available-for-sale marketable (2,105,845) securities - net Unappropriated retained (309,262,789) earnings
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/36 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI a.
5.
Deposito berjangka
a. 2014
Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Unit Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Unit Syariah
Dolar Amerika Serikat PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
INVESTMENTS Time deposits 2013
13,826,367
656,329
6,935,691
412,667
3,836,829 2,041,801
407,289 2,083,846
2,009,646 1,808,682 1,713,023 1,541,029 1,064,402
820,412 918,861 381,081 11,189,384 1,511,683
643,087 442,122
492,247 82,041
426,045 321,543
1,050,127 -
301,447 200,965 160,772
61,531 82,041
120,579
246,124
100,482 80,386
102,552 82,041
80,386
-
40,193
41,021
37,695,477
20,621,277
27,410,000 24,120,288
18,370,000 19,995,489
13,470,000 13,000,748 1,896,229
12,295,835 3,750,516
1,009,699 5,000
1,006,637 5,000
-
2,941
80,911,964
55,426,418
Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Sharia Unit PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Unit
US Dollar PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/37 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
INVESTASI (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 5.
Deposito berjangka (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) a.
2014 Dolar Hongkong OCBC Wing Hang Bank Ltd Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Poundsterling Inggris Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank
Yuan China Standard Chartered Bank Jumlah deposito berjangka Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
Time deposits (continued) 2013 Hongkong Dollar OCBC Wing Hang Bank Ltd Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
208,937 -
206,747 7,421,425 3,103,699 2,579,680
208,937
13,311,551
1,566,034 190,977
1,634,769 198,873
1,757,011
1,833,642
579,451
580,602
Chinese Yuan Standard Chartered Bank
121,152,840
91,773,490
Total time deposits
4.25% - 11.35% 0.22% - 3.50%
3.50% - 10.50% 0.25% - 3.00%
Interest rate per annum Rupiah US Dollar
Great Britain Poundsterling Dah Sing Bank Ltd Standard Chartered Bank
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam deposito berjangka adalah deposito wajib yang dimiliki oleh unit bisnis syariah sebesar Dolar AS 401.929 yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri (2013: Dolar AS 410.206).
As at 31 December 2014, included in time deposits is statutory deposit of sharia business unit amounted to USD 401,929 placed in PT Bank Syariah Mandiri (2013: USD 410,206).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
b. Efek-efek
b. 2014
Saham Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual
Obligasi Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Diukur pada biaya perolehan (Catatan 2s)
Reksadana Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah efek-efek
Marketable securities 2013 Shares
10,817,585 1,229,296
8,891,224 5,281
12,046,881
8,896,505
Fair value through profit or loss Available-for-sale
Bonds 15,053,968 58,612,275 11,993,066
15,580,930 58,641,625 13,483,738
Fair value through profit or loss Available-for-sale Held-to-maturity
4,787,950
7,955,824
At cost (Note 2s)
90,447,259
95,662,117 Mutual funds
5,344,875 8,672,879 200,965
23,934,277 4,960,901 65,968
14,218,719
28,961,146
116,712,859
133,519,768
Fair value through profit or loss Available-for-sale Held-to-maturity
Total marketable securities
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/38 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan) (i)
INVESTMENTS (continued) b.
Saham
Marketable securities (continued) (i)
Shares The shares are listed in the capital market, with details as follows:
Saham yang dimiliki adalah saham di perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal, dengan rincian sebagai berikut: 2014 Nilai wajar melalui laporan laba rugi Rupiah PT Astra International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Medco Energi Internasional Tbk PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Bakrieland Development Tbk
2013
507,335 425,283 384,043
474,198 445,020 286,685
365,610 276,549
280,017 144,835
135,792 119,437 73,888 48,160 46,857 43,819 27,130 23,519
86,246 98,121 66,289 61,477 20,750 27,840 27,074 16,087
13,270
13,861
10,386 8,156 4,262 4,240
5,858 11,151 4,350 3,029
1,650 68
1,684 148
1
1
2,519,455
2,074,721
Dolar Hongkong AIA Group Ltd 2,781,861 China Life Insurance Co. Ltd 981,549 Sun Hung Kai Properties Ltd 826,236 Regal Real Estate Investment Trust 792,975 Bank of China Ltd 591,637 Swire Pacific Ltd 507,891 HSBC Holdings PLC 431,275 China Construction Bank Corporation 369,604 Manulife Financial Corporation 360,469 New World Development Co. Ltd 249,069 Agricultural Bank of China Ltd 151,632 The Hongkong Electric Co. Ltd 102,326 Sino Land Co. Ltd 88,787 China Resources Enterprise Ltd 62,819 Petrochina Co. Ltd Link Real Estate Investment Trust -
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi
Fair value through profit or loss Rupiah PT Astra International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Medco Energi Internasional Tbk PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk PT Bakrie & Brothers Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Bakrieland Development Tbk
Hongkong Dollar AIA Group Ltd 781,933 China Life Insurance Co. Ltd 634,272 Sun Hung Kai Properties Ltd 862,516 Regal Real Estate Investment Trust 483,361 Bank of China Ltd 457,256 Swire Pacific Ltd 490,595 HSBC Holdings PLC China Construction Bank 339,492 Corporation 982,207 Manulife Financial Corporation 198,704 New World Development Co. Ltd 147,390 Agricultural Bank of China Ltd The Hongkong Electric Co. Ltd 75,191 Sino Land Co. Ltd 99,636 China Resources Enterprise Ltd 657,741 Petrochina Co. Ltd Link Real Estate 606,209 Investment Trust
8,298,130
6,816,503
10,817,585
8,891,224
Total fair value through profit or loss
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/39 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan) (i)
INVESTMENTS (continued) b.
Saham (lanjutan)
(i) 2014
Tersedia untuk dijual Rupiah Pihak ketiga: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Petrosea Tbk PT Metrodata Electronics Tbk PT Bank Artha Graha Tbk Jumlah tersedia untuk dijual Jumlah saham
Marketable securities (continued)
2013
286,495
-
271,302 239,940
-
168,810 141,680 59,084
-
57,476 3,956 552 1
5,019 261 1
Available-for-sale Rupiah Third parties: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT Petrosea Tbk PT Metrodata Electronics Tbk PT Bank Artha Graha Tbk
1,229,296
5,281
Total available-for-sale
12,046,881
8,896,505
Total shares
(ii) Obligasi
(ii) Bonds
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Fair value through profit or loss Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Republic of Indonesia Republic of Indonesia Bond PLN Persero, PT Republic of Indonesia Majapahit Holdings BV Macquarie Group Ltd Standard Chartered PLC Bumi Capital Bumi Investment PT Adaro Indonesia Republic of Indonesia
Shares (continued)
17Januari 2018/ 17 January 2018 20 April 2015/ 20 April 2015/ 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 15 Januari 2016/ 15 January 2016 28 Juni 2017/ 28 June 2017 10 Agustus 2017/ 10 August 2017 27 April 2015/ 27 April 2015 10 November 2016/ 10 November 2016 6 Oktober 2017/ 6 October 2017 22 Oktober 2019/ 22 October 2019 10 Maret 2014/ 10 March 2014
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
4,514,400
4,475,500
3,426,529
1,069,600
1,801,900
1,500,000
1,417,710
1,100,000
1,103,800
1,095,000
1,070,600
1,073,000
1,010,100
1,038,500
223,750
675,000
220,000
680,000
-
1,586,250
-
1,015,000
14,788,789
15,307,850
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/40 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Dolar Hongkong/Hongkong Dollar Bank of Scotland
19 Januari 2016/ 19 January 2016
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit or loss
Fair value through profit or loss (continued) 2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
265,179
273,080
15,053,968
15,580,930
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Rupiah Obligasi Berkelanjutan I Bumi Serpong 5 Juni 2018/ Damai Tahap II Tahun 2013 5 June 2018 Obligasi I Pupuk Indonesia Tahun 2014 8 Juli 2017/ Seri A 8 July 2017 Obligasi Berkelanjutan II SMF 27 Maret 2017/ Tahap III Tahun 2014 Seri B 27 March 2017/ Obligasi Berkelanjutan II SMF 21 Maret 2018/ Tahap II Tahun 2013 Seri C 21 March 2018 Obligasi Berkelanjutan I Bank BII 31 Oktober 2015/ Tahap II Tahun 2012 Seri A 31 October 2015 Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap II Tahun 2012 Berjamin 25 April 2017/ Aset Piutang KPR Seri C 25 April 2017 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Mei 2023/ Seri FR0063 15 May 2023 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I 30 Oktober 2017/ Tahun 2012 Seri B 30 October 2017 Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap II 20 November 2018/ Tahun 2013 Seri C 20 November 2018 Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN 3 Agustus 2017/ Tahap II Tahun 2012 Seri B 3 August 2017 Obligasi Berkelanjutan I Antam 14 Desember 2021/ Tahap I Tahun 2011 Seri B 14 December 2021 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Mei 2028/ Seri FR0064 15 May 2028 Obligasi BerkeIanjutan I Bank BTPN 5 Maret 2016/ Tahap III Tahun 2013 Seri A 5 March 2016 Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin 20 Desember 2017/ Tahap I Tahun 2012 20 December 2017 Obligasi Indofood Sukses Makmur VI 31 Mei 2017/ Tahun 2012 31 May 2017 Obligasi Jasa Marga XIII Seri R 21 Juni 2017/ Tahun 2007 21 June 2017 Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga 19 September 2019/ Tahap II Tahun 2014 Seri T 19 September 2019 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A 6 Juli 2015/ 6 July 2015 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Maret 2024/ Seri FR0070 15 March 2024 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 Maret 2029/ Seri FR0071 15 March 2029 Obligasi Negara Republik Indonesia 15 September 2026/ Seri FR0056 15 September 2026
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
3,379,883
2,249,815
2,430,386
-
2,428,054
-
2,411,576
2,452,646
2,303,055
2,412,011
2,290,997
2,271,474
2,101,944
2,016,860
1,914,254
1,958,733
1,897,106
2,086,923
1,504,823
1,542,374
1,432,074
1,516,795
1,342,749
1,270,539
1,125,402
1,091,148
774,116
824,675
759,244
767,085
570,860
-
393,328
-
163,139
165,313
-
3,270,391
-
2,474,674
-
783,879
29,222,990
29,155,335
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/41 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale (continued) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Dolar Amerika Serikat/US Dollar Republic of Indonesia
15 April 2023/ 15 April 2023 28 Maret 2018/ 28 March 2018 20 Mei 2023/ 20 May 2023 20 Mei 2043/ 20 May 2043 17 Oktober 2016/ 17 October 2016 27 Mei 2041/ 27 May 2041 15 Mei 2017/ 15 May 2017 3 Mei 2022/ 3 May 2022 28 Juni 2017/ 28 June 2017 23 Mei 2021/ 23 May 2021 16 Mei 2024/ 16 May 2024 24 Oktober 2042/ 24 October 2042 17 Oktober 2023/ 17 October 2023 3 Mei 2042/ 3 May 2042
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
5,708,940
5,117,340
3,970,000
3,741,600
3,850,000
4,316,720
2,823,690
3,169,940
2,743,750
2,745,750
2,609,375
2,181,825
2,062,280
2,111,680
2,015,000
1,825,760
1,102,500
1,094,020
1,032,500
-
1,023,750
-
447,500
372,925
-
1,985,140
-
823,590
Jumlah/Total
29,389,285
29,486,290
Jumlah tersedia untuk dijual/Available-for-sale
58,612,275
58,641,625
Global Bond Bank Rakyat Indonesia Bond Pertamina Bond Pertamina Majapahit Holdings BV Bond Pertamina Obligasi Negara Republik Indonesia Seri USDFR0001 Bond Pertamina Majapahit Holdings BV Bond Pertamina Bond Perusahaan Gas Negara Bond PLN Persero, PT Republic of Indonesia Bond Pertamina
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi biasa/Ordinary bonds Rupiah Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap I Tahun 2011 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010 Obligasi XV Bank BTN Tahun 2011 Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM -10 Tahun 2010
20 Desember 2018/ 20 December 2018 14 Desember 2021/ 14 December 2021 11 Juni 2020/ 11 June 2020 28 Juni 2021/ 28 June 2021 12 Oktober 2020/ 12 October 2020
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
4,823,151
4,922,471
2,572,347
2,625,318
1,607,717
1,640,824
1,607,717
1,640,824
1,045,016
1,066,535
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/42 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
Held-to-maturity (continued) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi biasa/Ordinary bonds (lanjutan/continued) Rupiah (lanjutan/continued) Obligasi II Jaya Ancol Tahun 2012 Seri A Obligasi Berkelanjutan I SMF Tahap I Tahun 2011 Berjamin Aset Piutang KPR Seri C
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
27 Desember 2015/ 27 December 2015
241,158
246,124
21 Desember 2014/ 21 December 2014
-
1,230,618
11,897,106
13,372,714
95,960
111,024
11,993,066
13,483,738
Premi/(diskonto) belum diamortisasi/ Unamortised premium/(discount) Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo-dikurangi porsi belum diamortisasi/ Total held-to-maturity bonds - net unamortised portion Diukur pada biaya perolehan
At cost Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Obligasi wajib/Statutory bonds Rupiah Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0028 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0031 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0026
Obligasi biasa/Ordinary bonds Rupiah Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0034 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003
Dolar Amerika Serikat/US Dollar FRN Republic of Indonesia (Sukuk Ijarah)
5 Maret 2017/ 5 March 2017 15 Juli 2017/ 15 July 2017 15 November 2020/ 15 November 2020 15 Oktober 2014/ 15 October 2014
5 Maret 2017/ 5 March 2017 15 Juni 2021/ 15 June 2021 23 Februari 2014/ 23 February 2014
21 November 2022/ 21 November 2022
2014 Nilai wajar/ Fair value
2013 Nilai wajar/ Fair value
803,859
-
401,929
410,206
401,929
410,206
-
820,412
1,607,717
1,640,824
1,045,016
-
241,158
246,124
-
4,225,121
1,286,174
4,471,245
2,000,000
2,000,000
4,893,891
8,112,069
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/43 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
(ii) Obligasi (lanjutan)
Marketable securities (continued) (ii) Bonds (continued)
Diukur pada biaya perolehan (lanjutan)
At cost (continued) Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
2014 Nilai wajar/ Fair value
Obligasi biasa/Ordinary bonds (lanjutan/continued) Premi/(diskonto) belum diamortisasi/ Unamortised premium/(discount)
(105,941)
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh tempo-dikurangi porsi belum diamortisasi/ Total held-to-maturity bonds - net unamortised portion Jumlah obligasi/Total bonds Tingkat bunga per tahun/Interest rate per annum Rupiah/Rupiah Dolar Amerika Serikat/US Dollar
(iii) Reksadana
7,955,824
90,447,259
95,662,117
5.63% - 12.80% 2.95% - 12.00%
8.10% - 14.28% 2.95% - 12.00%
2013
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi
4,787,950
(iii) Mutual funds 2014
Dolar Amerika Serikat Reksa Dana Danareksa Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat
(156,245)
As at 31 December 2014, bonds include bonds placed as statutory bonds of USD 1,607,717 (2013: USD 1,640,824).
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam obligasi adalah obligasi yang ditempatkan sebagai obligasi wajib sebesar Dolar AS 1.607.717 (2013: Dolar AS 1.640.824).
Rupiah Mandiri Investa Pasar Uang Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 BNP Paribas Solaris BNP Paribas Rupiah Plus RDT Danareksa Proteksi II Schroder Dana Mantap Plus II Trimegah Kas 2 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 4 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5
2013 Nilai wajar/ Fair value
Fair value through profit or loss 2,459,511
1,265,540
1,936,962 948,402 -
768,463 5,424,331 3,818,610 3,701,906 2,590,151
-
2,151,539
-
674,695
5,344,875
20,395,235
Rupiah Mandiri Investa Pasar Uang Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 BNP Paribas Solaris BNP Paribas Rupiah Plus RDT Danareksa Proteksi II Schroder Dana Mantap Plus II Trimegah Kas 2 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 4 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5
-
3,539,042
US. Dollar Reksa Dana Danareksa Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat
5,344,875
23,934,277
Total fair value through profit or loss
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/44 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) b.
5.
Efek-efek (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) b.
Marketable securities (continued)
(iii) Reksadana (lanjutan)
(iii) Mutual funds (continued) 2014
2013
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Rupiah Reksa Dana Premier ETF LQ-45 Trim Dana Tetap 2 Danareksa Gebyar Indonesia II Reksa Dana Premier ETF IDX30 Reksa Dana Gap Equity Fund Jumlah tersedia untuk dijual
Rupiah Reksa Dana Premier ETF LQ-45 Trim Dana Tetap 2 Danareksa Gebyar Indonesia II Reksa Dana Premier ETF IDX30
3,540,733 2,400,299 1,637,316
2,274,048 1,516,265
1,051,170
1,135,362
43,361
35,226
Reksa Dana Gap Equity Fund
8,672,879
4,960,901
Total available-for-sale
Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah reksadana
Held-to-maturity
200,965
-
-
65,968
Rupiah Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 14 Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart Seri 5
200,965
65,968
Total held to maturity
14,218,719
28,961,146
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. c.
Penyertaan langsung
c. Direct investments Presentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013*)
Nama Entitas/Name of Entity PT Asuransi Staco Mandiri PT Reasuransi Maipark Indonesia
*)
6.86 11.15
751,523 604,002
751,523 601,736
1,355,525
1,353,259
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
Investasi pada entitas asosiasi
Nama Entitas/ Name of Entity PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi SamsungTugu PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (Catatan 4/Note 4)
*)
2013*)
2014
6.86 11.24
The Company evaluated its long term investment in shares with no quoted market price and the Directors believe that there is no indication of impairment on direct investments.
Perseroan melakukan evaluasi atas investasi jangka panjang atas saham yang tidak tersedia nilai pasarnya dan Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas penyertaan langsung tersebut. d.
Total mutual funds
d. Investment in associates Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 2013*)
Tempat kedudukan/ Domicile
Jenis usaha/ Business type
Jakarta Jakarta
Reasuransi/Reinsurance Asuransi/Insurance
34.72 30.00
34.72 30.00
Jakarta
Asuransi/Insurance
22.72
17.19
Disajikan kembali, lihat Catatan 4/Restated, see Note 4.
2014 17,812,409 6,807,277
2013*) 15,174,872 6,167,299
3,758,385
1,136,744
28,378,071
22,478,915
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/45 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) d.
5.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) d. Investment in associates (continued)
Mutasi investasi dengan metode ekuitas:
Changes in investments under the equity method:
2014 PT Tugu Reasuransi Indonesia Saldo awal Tambahan penyertaan Bagian laba bersih entitas asosiasi Selisih transaksi perubahan ekuitas yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dividen Saldo akhir PT Asuransi Samsung Tugu Saldo awal Bagian laba bersih entitas asosiasi Selisih transaksi perubahan ekuitas yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dividen Saldo akhir PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Saldo awal Tambahan penyertaan Bagian laba bersih entitas asosiasi Selisih transaksi perubahan ekuitas yang berasal dari perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dividen Saldo akhir
2013
15,174,872 2,050,011
14,044,475 529,911 2,267,575
587,526 -
(1,595,085) (72,004)
17,812,409
15,174,872
6,167,299 619,587
5,851,890 379,598
75,510 (55,119)
66,100 (130,289)
6,807,277
6,167,299
1,136,744 2,682,133 55,082
1,640,604 (224,449)
(115,574) -
(279,411) -
3,758,385
Ending balance PT Asuransi Samsung Tugu Beginning balance Share of associates’ net income Differences from changes of equity due to change of fair value of available-for-sale marketable securities Dividend received Ending balance PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Beginning balance Additional investment Share of associates’ net income Differences from changes of equity due to change of fair value of available-for-sale marketable securities Dividend received
1,136,744
Ending balance
Direksi berpendapat tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas investasi pada entitas asosiasi.
The Directors believe there is no permanent diminution in investment in associates.
Aset, liabilitias dan laba bersih agregat dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The aggregated assets, liabilities and net profit of the associates are as follows:
2014 Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah laba bersih
e.
PT Tugu Reasuransi Indonesia Beginning balance Additional investment Share of associates’ net income Differences from changes of equity due to change of fair value of available-for-sale marketable securities Dividend received
2013
280,374,743 227,997,953 8,288,099
Properti investasi
224,063,915 186,447,952 6,229,967
Total assets Total liabilities Total net profit
e. Investment property 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Tanah Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Dampak revaluasi translasi/ Translation Saldo akhir/ Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending Additions Deductions revaluation balance
5,229,223 9,927,428
-
-
(72,639) (77,576)
5,156,584 9,849,852
787,337
-
-
(15,886)
771,451
15,943,988
-
-
(166,101)
15,777,887
Cost Land Building and facilities Office machines and equipment
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/46 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan) e.
5.
Properti investasi (lanjutan)
Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Nilai buku bersih
INVESTMENTS (continued) e. Investment property (continued)
2014 (lanjutan/continued) Dampak revaluasi translasi/ Translation Saldo akhir/ Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending Additions Deductions revaluation balance
5,648,144
241,890
-
(73,418)
5,816,616
584,031
86,972
-
(15,668)
655,335
6,232,175
328,862
-
(89,086)
6,471,951
9,711,813
9,305,934
Accumulated depreciation Building and facilities Office machines and equipment
Net book value
2013 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Akumulasi penyusutan Gedung dan fasilitas Mesin dan perlengkapan
Nilai buku bersih
Dampak revaluasi translasi/ Translation Saldo akhir/ Penambahan/ Pengurangan/ exchange rate Ending Additions Deductions revaluation balance
6,650,187 10,928,990
-
989,026
2,705
18,568,203
2,705
6,440,717
83,577
623,331 7,064,048
(1,037,666) (1,001,562)
5,229,223 9,927,428
(204,394)
787,337
(2,243,622)
15,943,988
-
(876,150)
5,648,144
89,519
-
(128,819)
584,031
173,096
-
(1,004,969)
6,232,175
11,504,155
(383,298) (383,298)
9,711,813
Cost Land Building and facilities Office machines and equipment
Accumulated depreciation Building and facilities Office machines and equipment
Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anak (PMS) melakukan penjualan tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan di Kelurahan Karet, Rasuna Said, Jakarta 2 Selatan seluas 5.555 m kepada PT Pertamina (Persero) pada harga Dolar AS 16.204.082, dengan biaya penjualan sebesar Dolar AS 968.393. Nilai tercatat tanah tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Dolar AS 383.298, sehingga keuntungan atas penjualan tanah tersebut adalah sebesar Dolar AS 17.482.714, termasuk selisih kurs sebesar Dolar AS 2.630.323 yang dicatat sebagai selisih kurs penjabaran laporan keuangan di ekuitas konsolidasi.
On 31 December 2013, subsidiary (PMS) sold 2 5,555 m plot of land with Building Right to Use Title located in Karet, Rasuna Said, South Jakarta to PT Pertamina (Persero) at USD 16,204,082, with transaction cost of USD 968,393. The net carrying value of the land on 31 December 2013 is amounting to USD 383,298, hence the gain from sales of the land is amounting to USD 17,482,714, including foreign exchange differences of USD 2,630,323 which is recorded as translation adjustments in consolidated equity.
Pendapatan sewa dari properti investasi entitas anak (PMS dan TIC) sejumlah Dolar AS 3.772.246 dicatat sebagai pendapatan usaha sewa di dalam akun “Pendapatan usaha lainnya” (2013: Dolar AS 3.939.552).
Rental income from subsidiary’s investment property (PMS and TIC) amounting to USD 3,772,246 were recorded as rental business income in account “Other operating revenue” (2013: USD 3,939,552).
Direksi berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas properti investasi tersebut.
The Directors believe there is no indication of impairment on such investment properties.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/47 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
6. 2014
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank DKI Deutsche Bank AG PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah PT Bank Bukopin Tbk Citibank N.A
Dolar Amerika Serikat Julius Baer & Co. Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Dah Sing Bank PT Bank Syariah Mandiri Citibank N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk HSBC PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG Merrill Lynch (Asia-Pacific)
Yen Jepang Citibank N.A Standard Chartered Bank
Poundsterling Inggris Lloyd TSB Dolar Hongkong Dah Sing Bank Julius Baer & Co. Ltd Wing Hang Bank Citibank N.A. HSBC PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Merrill Lynch (Asia-Pacific) Standard Chartered Bank
CASH AND BANKS 2013
30,645
32,691
1,111,141 990,412 657,970
5,027,171 2,046,522 709,748
414,479
493,663
80,463
-
54,955
22,284
46,548
14,429
36,875 22,019
29,038 26,026
20,544 19,319 5,418
20,818 41,035 133,789
3,465 1,088 674 523
3,504 1,116 15,620 8,274
3,465,893
8,593,037
2,844,799 1,520,445 809,737 519,355 430,606 136,068 51,390 23,729 8,501
388,057 107,910 378,416 286,585 7,341 105,917 -
8,111 4,897 -
3,819 207,617 50,230
6,357,638
1,535,892
66,570 47,209
73,969 39,008
113,779
112,977
1,870,650
1,063,362
1,728,367 1,942 1,176 425 358
1,664,402 1,015 323 243
60 (219,796) 1,512,532
99 20,713 (11,966) 1,674,829
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank DKI Deutsche Bank AG PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Bukopin Tbk Citibank N.A
US Dollar Julius Baer & Co. Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank Dah Sing Bank PT Bank Syariah Mandiri Citibank N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk HSBC PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG Merrill Lynch (Asia-Pacific)
Japanese Yen Citibank N.A. Standard Chartered Bank
Great Britain Poundsterling Lloyd TSB Hongkong Dollar Dah Sing Bank Julius Baer & Co. Ltd Wing Hang Bank Citibank N.A. HSBC PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Merrill Lynch (Asia-Pacific) Standard Chartered Bank
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/48 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 6.
KAS DAN BANK (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 6.
2014
CASH AND BANKS (continued) 2013
Kas (lanjutan)
Cash on hand (continued)
Bank (lanjutan) Yuan China Standard Chartered Bank
139,195
142,237
Dolar Singapura Standard Chartered Bank
351,800
1,104,380
13,842,132
14,259,405
Jumlah
PIUTANG PREMI
7.
2013
55,868,154 40,016,364
53,839,952 27,935,741
95,884,518
81,775,693
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(5,978,988)
(5,553,659)
Bersih
89,905,530
76,222,034
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2014 Dolar Amerika Serikat Rupiah Dolar Hong Kong Mata uang lain
Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
95,884,518
81,775,693
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Allowance for impairment losses Net
2013 65,835,061 6,435,305 7,537,072 1,968,255
89,905,530
Third parties Related parties
The premium receivables based on currencies are as follows:
74,662,575 16,077,682 4,176,135 968,126
(5,978,988)
Total
PREMIUM RECEIVABLES
2014 Pihak ketiga Pihak berelasi
Singapore Dollar Standard Chartered Bank
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
7.
Cash in banks (continued) Chinese Yuan Standard Chartered Bank
(5,553,659) 76,222,034
US Dollar Rupiah Hongkong Dollar Other currencies
Allowance for impairment losses Net
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2014
2013
Saldo awal tahun Penambahan Dampak revaluasi mata uang Pemulihan
5,553,659 620,929 57,935 (253,535)
5,204,010 Balance at beginning year 232,540 Additions 640,657 Effect of exchange rate revaluation (523,548) Recovery
Saldo akhir tahun
5,978,988
5,553,659
Ending balance
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/49 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PIUTANG PREMI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 7.
PREMIUM RECEIVABLES (continued)
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang premi.
The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible premium receivables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 details of related parties balances and transactions.
PIUTANG REASURANSI
8.
REINSURANCE RECEIVABLES
2014
2013
20,653,371 8,772,464
14,838,169 6,357,577
29,425,835
21,195,746
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(3,952,479)
(4,139,006)
Jumlah
25,473,356
17,056,740
Pihak ketiga Pihak berelasi
Piutang reasuransi berdasarkan adalah sebagai berikut:
mata
uang 2014
Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Rupiah Mata uang lainnya
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
29,425,835
21,195,746
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Total
2013 17,678,548 1,745,317 943,340 828,541
25,473,356
Allowance for impairment losses
The reinsurance receivables based on currencies are as follows:
23,655,785 3,238,635 1,450,871 1,080,544
(3,952,479)
Third parties Related parties
(4,139,006) 17,056,740
US Dollar Hong Kong Dollar Rupiah Other currencies
Allowance for impairment losses Total
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2014
2013
Saldo awal tahun Penambahan Dampak revaluasi mata uang
4,139,006 35,714 (222,241)
5,000,374 Balance at beginning of year 205,668 Additions (1,067,036) Effect of exchange rate revaluation
Saldo akhir tahun
3,952,479
4,139,006
Balance at end of year
Direksi berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang reasuransi.
The Director believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover for possible losses on uncollectible reinsurance receivables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/50 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS
2014 Saldo awal/
Begining balances Harga perolehan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Aset dalam penyelesaian Sewa guna usaha kendaraan
Akumulasi penyusutan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Aset dalam penyelesaian Sewa guna usaha kendaraan
Nilai bersih
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
Penyesuaian translasi/
Saldo akhir/
Translation adjustment
Ending balances
560,109
1,966,386
10,998 (3,884,988)
(242,323) 118,595 82,687
1,398,634 2,644,146 1,271,979
Cost Office builidings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer Construction in progress
(518,859)
1,886,310
(471,603)
14,575,426
Leassed asset vehicle
(2,672,985)
-
(974,100)
30,794,476
2,272,818 6,603,286
1,248,481
(19,127) (2,120,821)
1,974,833
1,392,329
1,668
(567)
12,847
1,593,294 2,425,912 471,604
37,348 105,634 4,609,609
(683) (5,995) (6,933)
10,499,117
3,180,461
25,258,360
9,183,201
(1,046) (1,020,519)
2,252,645 6,685,260
(8,456) (723,878)
1,292,289 3,417,126
-
390,495
1,895,093
-
(140,433) 76,666 38,443
906,422 2,298,583 48,846
Accumulated depreciation Office builidings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer Construction in progress
(114,854)
2,208,397
Leassed asset vehicle
(482,017)
12,066,756
1,262,217 3,871,968
53,828 872,862
(15,300) (1,300,994)
697,168
1,466,334
38,831
(567)
908,246 2,073,239 -
139,292 154,673 17,336
(683) (5,995) (6,933)
1,520,215
1,608,300
(108,096)
11,102,219
2,885,122
(1,438,568)
(697,168) -
14,156,141
18,727,720
Net book value
2013 Saldo awal/
Begining balances Harga perolehan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Aset dalam penyelesaian Sewa guna usaha kendaraan
Akumulasi penyusutan Gedung kantor Kendaraan bermotor Meubel dan perabot kantor Mesin dan peralatan kantor Peralatan komputer Sewa guna usaha kendaraan
Nilai bersih
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassification
2,395,985 13,674,757
191,074
1,459,956
27,586
1,162,688 2,340,991 59,879
81,141 82,451 5,053,525
10,601,744
1,886,720
31,696,000
7,322,497
1,272,952 6,476,901
53,928 1,059,580
1,275,269
195,189
863,489 1,938,808
120,046 134,431
2,212,856
1,123,298
14,040,275
2,686,472
17,655,725
(123,167) (8,060,368) (2,670) (8,186,205)
(64,663) (3,878,810) (2,670) (3,946,143)
Penyesuaian translasi/
Saldo akhir/
Translation adjustment
Ending balances
3,590,602
(2,792,779)
2,272,818 6,603,286
22,353
(117,566)
1,392,329
(201,144)
1,593,294 2,425,912 471,604
Cost Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer Construction in progress
473,096
(2,462,443)
10,499,117
Leased asset vehicle
-
(5,573,932)
25,258,360
352,135 2,470 (4,440,656)
1,327,518
(1,113,221)
1,262,217 3,871,968
-
(4,124)
1,466,334
-
(72,619) -
908,246 2,073,239
Accumulated depreciation Office buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Office machines and equipment Computer
(488,421)
1,520,215
Leased asset vehicle
(1,678,385)
11,102,219
(1,327,518) -
14,156,141
Net book value
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/51 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 9.
ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 9.
FIXED ASSETS (continued)
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas asset tetap tersebut.
The Directors believe that there is no indication of impairment on such fixed assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no fixed asset pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.
10. ASET TAK BERWUJUD
10. INTANGIBLE ASSETS
Aset tak berwujud terdiri dari beban pembaharuan hak guna atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan. Hak guna atas tanah dan bangunan ini dimiliki oleh TIC dan PMS (entitas anak).
Intangible assets consist of deferred renewal cost for land and building use rights. The land use rights belong to TIC and PMS (subsidiaries).
TIC Hak guna atas tanah TIC berlokasi di Hong Kong, berjangka waktu antara 60 - 70 tahun dengan jatuh tempo antara tahun 2049 dan 2060. Beban amortisasi hak guna atas tanah TIC per tahun adalah sebesar Dolar AS 123.766, dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
TIC Land use rights of TIC is located in Hong Kong, with terms ranging between 60 - 70 years and expiring between 2049 and 2060. TIC land use right amortisation expense annually amounted to USD 123,766 was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PMS Hak guna atas tanah dan bangunan PMS adalah Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta, dengan jangka waktu antara 13 dan 30 tahun dan jatuh tempo antara tahun 2017 dan 2028.
PMS Land and building use rights of PMS are for Building to Use Rights located in Karet, Setiabudi, South Jakarta and Jalan Wahid Hasyim, Kebon Sirih Jakarta with terms ranging between 13 and 30 years and expiring between 2017 and 2028.
Pada tanggal 31 Desember 2013, PMS menjual sebagian tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan oleh karenanya, sisa beban pembaharuan hak atas tanah dan bangunan yang ditangguhkan sebesar Dolar AS 403.263 diakui seluruhnya di laporan laba rugi tahun 2013.
On 31 December 2013, PMS sold part of the land with Building to Use Right Title, located in Karet, Setiabudi, South Jakarta and as a results, the remaining deferred cost related to the renewal of the land use rights amounting to USD 403,263 is recognised in 2013 profit and loss.
Untuk Hak Guna Bangunan lainnya, beban amortisasi Hak Guna Bangunan PMS untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Dolar AS 44.947 (2013: Dolar AS 48.024), dan dicatat sebagai bagian dari beban penyusutan dan amortisasi.
For the remaining lands, PMS Building to Use Right amortisation expense for the year ended 31 December 2014 is amounted to USD 44,947 (2013: 48,024) and was presented as part of depreciation and amortisation expense.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/52 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 11. PIUTANG LAIN-LAIN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 11. OTHER RECEIVABLES
2014
2013
Piutang usaha Piutang subordinasi
5,772,943 2,581,853
3,672,499 3,609,812
Piutang direksi dan karyawan Piutang bunga Lain-lain
603,656 259,895 1,577,456
646,993 804,464 1,509,575
10,795,803
10,243,343
Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang - Dari piutang usaha - Dari piutang lainnya
Jumlah
(473,122) (202,614)
(250,340) (206,786)
(675,736)
(457,126)
10,120,067
9,786,217
Trade receivables Subordinated receivables Directors’ and employees’ receivables Interest receivables Others
Less : Allowance for impairment losses of receivables From trade receivables From other receivables -
Total
Piutang subordinasi tahun 2014 merupakan pinjaman yang diberikan entitas anak (TPInt) kepada entitas asosiasi (PT Tugu Reasuransi Indonesia) sebesar Dolar AS 2.581.853. (2013 : kepada entitas asosiasi (PT Tugu Reasuransi Indonesia dan AJTM) masing – masing sebesar Dolar AS 2.625.318 dan Dolar AS 984.494).
Subordinated receivables in 2014 represents loan provided by subsidiary company (TPInt) to associates company (PT Tugu Reasuransi Indonesia) amounted USD 2,581,853. (2013: provided to associates (PT Tugu Reasuransi Indonesia and AJTM) amounted USD 2,625,318 and USD 984,494).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
12. UTANG KLAIM
12. CLAIMS PAYABLE 2014
Pihak ketiga Pihak berelasi
1,422,152 2,235,082
2,939,714 39,853
3,657,234
2,979,567
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2014 Dolar Amerika Serikat Rupiah Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Singapura Mata uang lain
2013
The claims payable based on currencies are as follows: 2013
2,317,161 203,922 546,675 45,747 543,729
1,452,755 102,000 550,872 51,970 161 821,809
3,657,234
2,979,567
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Third parties Related parties
US Dollar Rupiah Hongkong Dollar Great Britain Poundsterling Singapore Dollar Other currencies
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/53 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 13. ESTIMASI KLAIM Kotor/ Gross Offshore Kebakaran Rangka kapal Pengangkutan Rekayasa Penerbangan Onshore Lainnya Jumlah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 13. ESTIMATED CLAIMS
2014 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
Kotor/ Gross
2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
98,874,853 43,785,410 25,589,639 11,280,310 21,230,102 15,573,939 764,873 48,681,283
(95,073,190) (34,422,848) (19,436,481) (10,102,045) (17,551,783) (15,419,734) (501,761) (17,864,842)
3,801,663 9,362,562 6,153,158 1,178,265 3,678,319 154,205 263,112 30,816,441
84,051,647 40,510,707 18,325,111 17,178,614 13,984,555 11,827,706 1,116,625 54,239,421
(81,421,268) (34,138,110) (11,586,001) (15,238,141) (12,577,156) (11,606,227) (773,136) (20,069,642)
2,630,379 6,372,597 6,739,110 1,940,473 1,407,399 221,479 343,489 34,169,779
Offshore Fire Marine hull Marine cargo Engineering Aviation Onshore Others
265,780,409
(210,372,684)
55,407,725
241,234,386
(187,409,681)
53,824,705
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam estimasi klaim adalah estimasi klaim yang terjadi (kotor) namun belum dilaporkan sebesar Dolar AS 38.407.837 (2013: Dolar AS 34.477.018).
At as 31 December 2014, included in estimated claims is includes estimated claims incurred but not yet reported (gross) amounting to USD 38,407,837 (2013: USD 34,477,018).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions.
14. CADANGAN ATAS PREMI MERUPAKAN PENDAPATAN Kotor/ Gross Offshore Kebakaran Rangka kapal Pengangkutan Rekayasa Penerbangan Onshore Lainnya Jumlah
YANG
BELUM
2014 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
14. UNEARNED PREMIUM RESERVES
Kotor/ Gross
2013 Reasuransi/ Reinsurance
Bersih/ Net
10,348,230 43,072,864 6,119,935 8,823,510 4,355,602 12,885,617 691,622 18,065,026
(10,131,650) (36,058,347) (4,519,510) (4,389,150) (3,249,277) (12,322,984) (640,407) (10,980,161)
216,580 7,014,517 1,600,425 4,434,360 1,106,325 562,633 51,215 7,084,865
11,937,805 33,652,040 7,920,605 8,489,914 3,606,221 17,309,965 754,620 29,083,891
(10,844,072) (28,635,367) (5,919,019) (4,418,207) (2,614,075) (16,935,136) (725,848) (13,845,112)
1,093,733 5,016,673 2,001,586 4,071,707 992,146 374,829 28,772 15,238,779
Offshore Fire Marine hull Marine cargo Engineering Aviation Onshore Others
104,362,406
(82,291,486)
22,070,920
112,755,061
(83,936,836)
28,818,225
Total
15. UTANG REASURANSI
15. REINSURANCE PAYABLES 2014
2013
Pihak ketiga Pihak berelasi
74,437,084 25,225,812
70,258,285 17,670,133
Third parties Related parties
Jumlah
99,662,896
87,928,418
Total
Utang reasuransi berdasarkan mata pembayarannya adalah sebagai berikut:
uang
The reinsurance payables based on currencies are as follows:
2014
2013
Dolar Amerika Serikat Dolar Hongkong Rupiah Mata uang lainnya
83,395,537 6,355,145 8,100,170 1,812,044
72,580,238 10,520,080 3,380,520 1,447,580
US. Dollar Hongkong Dollar Rupiah Other currency
Jumlah
99,662,896
87,928,418
Total
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 16. UTANG KOMISI Akun ini merupakan utang komisi kepada perusahaan broker asuransi atau perusahaan asuransi lain.
Refer to Note 35 for details of related parties balances transactions. 16. COMMISSIONS PAYABLE This account represents insurance commissions payable to insurance brokers and other insurance entities.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/54 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN a.
17. TAXATION
Tagihan kelebihan pembayaran pajak
a. 2014
Perseroan Pajak penghasilan badan: - Tahun pajak 2012 Catatan (17 e) - Tahun pajak 2013 Entitas anak
2013
1,710,462
309,762 1,710,462
The Company Corporate income tax Fiscal year 2012 (Notes 17 e) Fiscal year 2013 -
156,447
124,475
Subsidiaries
1,866,909
2,144,699
b. Pajak dibayar dimuka
b. 2014
Perseroan - Pasal 23 Entitas anak
c.
-
12,729
The Company Article 23 -
332,025
232,682
Subsidiaries
332,025
245,411
c.
2014
Jumlah Entitas anak
The Company Corporate income tax Article 25 Article 29 -
165,737 -
4,417,878
165,737
158,678 30,424 2,058 9,455
123,089 295,886 25,152 467 47,609
200,615
492,203
4,618,493
657,940
Total
211,269
474,827
Subsidiaries
4,829,762
1,132,767
d. 2014
Tangguhan Final
2013
4,417,878
d. Beban pajak penghasilan
Perseroan Kini - Tahun pajak 2014 - Tahun pajak 2013 - Penyesuaian tahun pajak 2012
Taxes liabilities Taxes liabilities consist of:
Liabilitas pajak terdiri dari:
Pajak lainnya - Pasal 26 - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 4(2) final - Pajak Pertambahan Nilai
Prepaid tax 2013
Liabilitas pajak
Perseroan Pajak penghasilan badan - Pasal 25 - Pasal 29
Claim for tax refund
Other taxes Article 26 Article 21 Article 23 Article 4(2) final Value Added Tax -
Income tax expense 2013
4,884,770 524,005
-
5,408,775
-
221,177 1,093,507
785,568 938,777
6,723,459
1,724,345
The Company Current Fiscal year 2014 Fiscal year 2013 Adjustment fiscal year 2012 -
Deferred Final
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/55 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
d. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
d. 2014
Entitas anak Kini Tangguhan Final
Konsolidasian Kini Tangguhan Final
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Beda tetap: - Pendapatan investasi yang dikenakan pajak final - Biaya yang tidak diperkenankan
Penghasilan/(rugi) kena pajak Beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka - Pasal 25 Liabilitas/(tagihan) pajak penghasilan badan
Income tax expense (continued) 2013
126,836 (101,605) 302,182
329,082 (7,436) 381,248
327,413
702,894
5,535,611 119,572 1,395,689
329,082 778,132 1,320,025
7,050,872
2,427,239
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Keuntungan anak perusahaan sebelum pajak Eliminasi konsolidasian Efek penyajian kembali
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Subsidiaries Current Deferred Final
Consolidated Current Deferred Final
The reconciliation between profit before income tax and the taxable income for the year is as follows:
2014
2013
34,409,931
12,430,393
(5,547,988) 391,628 -
(12,365,714) 787,313 (1,090,598)
Gain before tax from subsidiaries Consolidation elimination Restatement effect
(238,606)
(Loss)/income before tax
29,253,571 177,657
209,484
420,319
(150,037)
(2,610,780) 1,128,096
(4,041,597) 839,876
(884,708)
(3,142,274)
(10,959,353)
(8,734,087)
2,129,571
2,258,104
(8,829,782)
(6,475,983)
19,539,081
(9,856,863)
4,884,770
-
466,892
1,710,462
4,417,878
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
(1,710,462)
Consolidated income before tax
Timing differences: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses Unearned premium reserve Employee benefit liabilities -
Permanent differences: Investment income subject to final tax Non-deductible expenses -
Taxable income/(loss) Income tax expense Less: Prepaid tax Article 25 Corporate income tax liability/ claim for tax (refund)
The corporate income tax calculation for the year 2014 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Group lodges its annual corporate tax return.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/56 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
17. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
e.
Saldo awal/ Beginning balance Perseroan: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Entitas anak:
Entitas anak:
31 Desember/December 2014 (Dibebankan) Dampak dikreditkan/ revaluasi ke laporan mata uang/ laba rugi/ Effect of (Charged)/ exchange creditted rate to profit and revaluation loss
Saldo akhir/ Ending balance
362,017
(9,288)
44,414
397,143
1,843,166
(45,379)
105,080
1,902,867
(652,695)
(1,470,178)
(817,483)
-
3,190,940
(76,977)
282,024
3,395,987
4,578,640
(131,644)
(221,177)
4,225,819
380,564
(254)
4,959,204
(131,898)
Saldo awal/ Beginning balance Perseroan: - Estimasi klaim retensi sendiri - Penyisihan kerugian penurunan nilai - Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan - Liabilitas imbalan kerja
Deferred tax assets
101,605 (119,572)
31 Desember/December 2013 (Dibebankan) Dampak dikreditkan/ revaluasi ke laporan mata uang/ laba rugi/ Effect of (Charged)/ exchange creditted rate to profit and revaluation loss
399,118
(89,472)
52,371
1,989,953
(109,278)
(37,509)
192,916
-
(1,010,399)
481,915
Subsidiaries:
4,707,734
Saldo akhir/ Ending balance
362,017 1,843,166 (817,483)
3,792,816
(811,845)
209,969
3,190,940
6,374,803
(1,010,595)
(785,568)
4,578,640
463,597
(90,469)
7,436
380,564
6,838,400
(1,101,064)
(778,132)
4,959,204
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
The Company: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses Unearned premium reserves Employee benefit liabilities
The Company: Estimated own retention claim Allowance for impairment losses Unearned premium reserves Employee benefit liabilities
Subsidiaries:
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of selfassessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/57 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 17. TAXATION (continued)
f. Surat ketetapan pajak
f. Tax assessment letters
Perseroan
The Company
Tahun Pajak 2013
Fiscal Year 2013
Pada bulan Agustus menerima Surat Perintah tahun pajak 2013. Proses berlangsung sampai diterbitkannya laporan ini.
2014, Perseroan Pemeriksaan untuk pemeriksaan masih dengan tanggal
On August 2014, the Company received an instruction letter for tax audit for fiscal year 2013. Until the date of this report, the audit process is on going.
Tahun Pajak 2012
Fiscal year 2012
Pada tanggal 10 April 2014, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 29 tahun 2012 sebesar Dolar AS 214.542 atas lebih bayar SPT tahun 2012 sebesar Dolar AS 309.762.
On 10 April 2014, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter for income tax 2012 article 29 amounting to USD 214,542 in response to claim for tax refund 2012 amounting to USD 309,762.
Perseroan menyetujui ketetapan kurang bayar pajak tersebut sebesar Dolar AS 214.242 dan telah melakukan pembayaran atas kurang bayar pajak tersebut. Selisih sebesar Dolar AS 524.004 telah dibebankan pada laporan laba rugi 2014.
The Company agreed with the tax underpayment of USD 214,242 and has fully paid the tax underpayment. The difference amounted to USD 524,004 was charged to 2014 profit and loss.
Tahun Pajak 2006
Fiscal Year 2006
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan pasal 29 tahun 2006 sebesar Dolar AS 736.314, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 4(2) final, 23, 21, 26 dan PPN untuk tahun 2006 sebesar Dolar AS 2.468.928.
On 28 May 2008, the Company received Tax Overpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 29 amounting to USD 736,314 and Tax Underpayment Assessment Letter for income tax 2006 article 4(2) final, 23, 21, 26 and VAT amounting to USD 2,468,928.
Perseroan menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pasal 21 sebesar Dolar AS 184.053 dan pajak pasal 4(2) sebesar Dolar AS 13.662. Namun, Perseroan tidak menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pasal 23, 26, dan PPN sebesar Dolar AS 2.271.213 dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak tanggal 26 Agustus 2008.
The Company agreed with the tax underpayment article 21 amounting to USD 184,053 and article 4(2) amounting to USD13,662. However, the Company disagreed with the tax assessment article 23, 26, and VAT amounting to USD 2,271,213 and has filled tax objection letter to the Tax Office dated 26 August 2008.
Perseroan menerima Surat Keputusan Pajak atas keberatan pajak penghasilan pasal 23, 26, dan PPN, dimana Kantor Pajak menolak keberatan yang diajukan Perseroan. Menanggapi surat keputusan pajak tersebut, Perseroan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 23 November 2009.
The Company received Tax Decision Letter on tax objection of income tax article 23,26 and VAT, in which Tax Office rejected the objection submitted by the Company. In response to the tax decision letter, the Company submitted an appeal to the tax court on 23 November 2009.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/58 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) f. The Company’s tax assessment letters (continued)
f. Surat ketetapan pajak Perseroan (lanjutan)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Tahun Pajak 2006 (lanjutan)
Fiscal Year 2006 (continued)
Pada tanggal 22 Juli 2011, Perseroan telah menerima Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak tentang Keberatan atas SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 26 dan 23 yang menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding. Selanjutnya, Perseroan mencatat selisihnya sebagi beban tahun berjalan. Perseroan juga menerima keputusan tentang SKPKB Pajak Pertambahan Nilai yang menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Perseroan.
On 22 July 2011, the Company had received an official copy of the Tax Court Decision regarding objection letter on underpayment tax assessment of income tax article 26 and 23 that granted part of the appeal. Subsequently, the Company charged the difference as expense in the profit and loss. The Company also received the decision regarding the tax underpayment assessment’s objection of Value Added Tax which granted the appeal of the Company, entirely.
Pada bulan November 2011, Kantor Pajak mengajukan Peninjauan Kembali atas SKPKB Pajak Penghasilan pasal 26. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, surat keputusan dari Mahkamah Agung RI belum diterima.
In November 2011, Tax Office filed judicial review on the underpayment tax assessment of Income Tax article 26. Up to issuance date of the consolidated financial statements, the decision from Supreme Court is not yet received.
Tidak terdapat surat ketetapan pajak yang signifikan untuk entitas anak.
There is no significant tax assessment letter for the subsidiaries.
18. PENDAPATAN BERSIH
KOMISI
DITANGGUHKAN
-
18. DEFERRED COMMISSION INCOME - NET 2014
Komisi reasuransi ditangguhkan/ Deferred reinsurance commissions
Komisi dibayar ditangguhkan/ Deferred commissions paid
Pendapatan komisi ditangguhkan neto/ Net deferred commissions income
Pengangkutan Kebakaran Offshore Rangka kapal Penerbangan Onshore Rekayasa Lain-lain
1,297,007 4,147,040 1,052,351 1,088,457 423,886 9,662 221,258 1,025,320
(252,115) (3,229,980) (330,098) (546,228) (174,319) (4,168) (288,490) (1,584,420)
1,044,892 917,060 722,253 542,229 249,567 5,494 (67,232) (559,100)
Jumlah
9,264,981
(6,409,818)
2,855,163
Marine cargo Fire Offshore Marine hull Aviation Onshore Engineering Miscellaneous Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/59 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 18. PENDAPATAN KOMISI BERSIH (lanjutan)
DITANGGUHKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) -
18. DEFERRED (continued)
COMMISSION
INCOME
-
NET
2013 Komisi reasuransi ditangguhkan/ Deferred reinsurance commissions
Komisi dibayar ditangguhkan/ Deferred commissions paid
Pendapatan komisi ditangguhkan neto/ Net deferred commissions income
Pengangkutan Kebakaran Rangka kapal Offshore Penerbangan Onshore Rekayasa Lain-lain
1,417,626 3,232,567 1,307,509 1,036,771 694,929 93,056 67,856 624,046
(235,188) (2,125,648) (646,741) (472,985) (180,818) (8,248) (406,717) (1,763,822)
1,182,438 1,106,919 660,768 563,786 514,111 84,808 (338,861) (1,139,776)
Jumlah
8,474,360
(5,840,167)
2,634,193
19. AKRUAL
Marine cargo Fire Marine hull Offshore Aviation Onshore Engineering Miscellaneous Total
19. ACCRUED EXPENSES 2014
2013
Bonus dan remunerasi Jasa profesional Lain-lain
3,327,610 218,059 927,204
2,441,388 144,530 787,211
Bonus and remuneration Professional fee Others
Jumlah
4,472,873
3,373,129
Total
20. UTANG LAIN-LAIN
20. OTHER PAYABLES 2014
2013
Unit usaha syariah Utang usaha Pendapatan diterima dimuka Uang jaminan sewa Lainnya
1,318,264 796,126 455,327 287,315 2,407,635
507,335 465,376 72,499 294,790 2,589,961
Sharia business unit Trade payables Unearned revenue Rental deposits Others
Jumlah
5,264,667
3,929,961
Total
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan entitas anak (PMS) dari penyewa yang diterima dimuka oleh entitas anak dari penyewa gedung.
Unearned revenue represents subsidiary’s rental and service charge income (PMS) received in advance from buliding tenants.
Termasuk di dalam utang lain-lain lainnya adalah uang muka yang diterima dari PT Bangun Mitra Properti terkait penjualan properti investasi entitas anak (PMS), masing-masing sebesar Dolar AS 806.721 dan Dolar AS 822.861 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Included in other payables - others is advance payment received from PT Bangun Mitra Properti related to sales of subsidiary’s (PMS) investment property amounted to USD 806,721 and USD 822,861 as at 31 December 2014 and 2013, respectively.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/60 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Imbalan pensiun
Pension benefits
Perseroan dan entitas anak mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo untuk Perseroan, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama dan PT Padma Radya Aktuaria untuk entitas anak.
The Company and its subsidiaries recorded employee benefits based on independent actuaries’ calculation. Employee benefits were calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo for the Company, PT KIS Aktuaria, PT Gemma Mulia Inditama and PT Padma Radya Aktuaria for the subsidiaries.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris untuk Perseroan adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation for the Company was carried out using the following key assumptions:
2014 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengembalian aset Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal Umur pensiun dini Umur pensiun normal
8.10% 8.70% 10% 10% 8.10% 8.70% TMI III - 2011 CSO'80 10% dari tingkat kematian/ 10% of mortality rate 5% per tahun pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 1% pada usia 45 dan seterusnya/ 5% per annum at age 20 years old and reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter 100% pada usia pensiun normal/ 100% at normal retirement age paling sedikit 45 tahun atau 15 tahun masa kerja/at least 45 years old or rendering 15 years of service 55 - 60 tahun/years old
Asumsi yang digunakan dalam penilaian aktuaris entitas anak berkisar antara: 2014 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Umur pensiun normal
Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
Normal retirement rate Early retirement age Normal retirement age
Discount rate Future salary increment rate Normal retirement age
The liabilities recognised in the consolidated statement of financial position are as follows: 2013
12,136,462 2,409,725
11,553,304 2,182,083
14,546,187
13,735,387
2014
Resignation rate
2013
2014
Beban bersih imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:
Discount rate Future salary increment rate Expected return on plan assets Mortality rate Disability rate
The assumptions used in the actuarial calculations for subsidiaries are ranging as follows:
8.00% - 8.30% 8.50% - 9.00% 5% - 10% 5% - 10% 55 - 60 tahun/years old
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
2013
Pension benefits Other long term benefits
The net expense recognised in the consolidated statements of income are as follows: 2013
1,812,910 700,760
2,291,460 (163,042)
2,513,670
2,128,418
Pension benefits Other long term benefits
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/61 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Labor Law No. 13/2003
Perseroan dan entitas anak juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
The Company and its subsidiaries also established defined post-employment benefit based on the prevailing Labor Law.
Beban yang diakui konsolidasian adalah:
The expenses recognised in the consolidated statement of income are as follows:
di
laporan
laba
rugi
2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu dan kerugian aktuarial bersih
2013
743,447 951,162
954,612 880,802
25,147
277,814
1,719,756
2,113,228
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortisation of past service cost and net actuarial loss
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
2013
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
13,014,932 (322,365) (1,403,740)
11,122,471 Present value of unfunded obligations (273,385) Unrecognised past service cost (105,211) Unrecognised actuarial gain
Liabilitas bersih
11,288,827
10,743,875
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Pembayaran selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
Net liability
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
2013
10,743,875 (919,219) 1,719,756 (255,585)
12,091,218 (782,824) 2,113,228 (2,677,747)
11,288,827
10,743,875
Balance at the beginning of the year Benefit payment during the year Expense during the year Effect of exchange rate revaluation
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perseroan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 60 tahun untuk karyawan yang dipekerjakan sebelum 1 Januari 2003 dan tidak lebih dari 55 tahun untuk karyawan yang dipekerjakan setelah 1 Januari 2003. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
The Company established a defined contribution pension plan covering all permanent employees who are not more than 60 years old for employees hired before 1 January 2003 and not more than 55 years old for employees hired after 1 January 2003. The pension plan is managed by PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/62 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan pensiun (lanjutan)
Pension benefits (continued)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (lanjutan)
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (continued)
Pendanaan program ini terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan.
The pension plan is mainly funded contributions from employer and employees.
Dalam program ini, tingkat kontribusi Perseroan (pemberi kerja) ditelaah setiap tahun oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada awal tahun, sedangkan kontribusi karyawan adalah 5% dari gaji pokok bulanan.
On this plan, the Company’s contribution rate is reviewed annually by PT Asuransi Jiwasraya (Persero) at the beginning of financial year, whilst the employee contribution 5% of monthly basic salary.
Kontribusi Perseroan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Dolar AS 36.066 dan Dolar AS 41.708.
The Company contributions paid in 2014 and 2013 amounted to USD 36,066 and USD 41,708, respectively.
Beban yang diakui di laporan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
laba
rugi 2014
Biaya bunga Biaya jasa kini Kontribusi karyawan Amortisasi (keuntungan)/kerugian aktuarial yang belum diakui Hasil yang diharapkan dari asset program
101,619 119,154 (13,685)
(15,089)
10,038
(54,544)
(38,894)
93,154
178,232
2014 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
2013
104,400 69,581 (11,194)
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
847,635
809,429
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
809,429 93,154 (36,066) (18,882)
Saldo akhir tahun
847,635
Expected return on plan assets
2013 1,189,828 121,542 106,108 (608,049)
2014
Interest cost Current service cost Employee contribution Amortisation of unrecognised actuarial (gain)/loss
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
1,175,948 104,674 226,957 (659,944)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
by
Present value of benefit obligations Unrecognised past service cost Unrecognised actuarial loss Fair value of plan assets Net liability
Movements in the net liability recognised in consolidated statements of financial position are as follows: 2013 875,469 Balance at the beginning of the year 178,232 Expense during the year (45,657) Benefit payment during the year (198,615) Effect of exchange rate revaluation 809,429
Balance at the end of the year
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/63 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 21. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Perseroan memberikan imbalan jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan jubilee dan cuti berimbalan jangka panjang.
The Company also established other long-term benefits including jubilee award and long service leave.
Beban yang diakui konsolidasian adalah:
The expenses recognised in consolidated statements of income are as follows:
di
laporan
laba
rugi 2014
Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan kerugian/(keuntungan) aktuarial bersih Harapan dari hasil investasi
2013
223,661 176,583
259,122 164,343
307,124 (6,608)
(562,587) (23,920)
700,760
(163,042)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2014
Movements in the net liability recognised in the consolidated statements of financial position are as follows: 2013
Saldo awal tahun Pembayaran manfaat Beban/(pendapatan) tahun berjalan Dampak revaluasi mata uang
2,182,083 (416,392) 700,760 (56,726)
3,218,407 (264,926) (163,042) (608,356)
Saldo akhir tahun
2,409,725
2,182,083
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014
Current service cost Interest cost Recognition of net actuarial loss/(gain) Expected return on plan assets
Balance at the beginning of the year Benefit payment Expense/(income) during the year Effect of exchange rate revaluation Balance at the end of the year
The liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows: 2013
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Nilai wajar aset program
2,424,827 70,125 (85,227)
2,163,588 Present value of unfunded obligations 99,034 Unrecognised actuarial gain (80,539) Fair value of plan assets
Liabilitas bersih
2,409,725
2,182,083
Net liability
Jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak yang berhak atas imbalan kerja adalah 351 karyawan di tahun 2014 dan 353 karyawan di tahun 2013.
The number of employees entitled to the employment benefits is 351 employees in 2014 and 353 employees in 2013.
Pengalaman penyesuaian dalam periode dua tahun untuk entitas induk adalah sebagai berikut:
The forecast of adjustment in two years period for the parent company are as follows:
2014
2013
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program
15,416,343 659,944
13,372,127 608,049
Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
Defisit program
16,076,287
13,980,176
Deficit in the plan
53,892
1,580
Experience adjustments on plan assets
Penyesuaian pengalaman pada aset program
Aset program per 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri atas reksadana, deposito berjangka dan obligasi.
Plan assets as at 31 December 2014 and 2013 are consist of mutual funds, time deposits and bonds.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/64 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 22. PINJAMAN DITERIMA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 22. BORROWINGS
Entitas anak (PMS)
Subsidiary (PMS)
Pinjaman dari PT Pertamina Dana Ventura (PDV)
Borrowings from PT Pertamina Dana Ventura (PDV)
Pada tanggal 14 Oktober 2014, PMS memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja untuk pengadaan kendaraan bermotor dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 11.907.630.000 (dalam Rupiah penuh) dengan jangka waktu 36 bulan dan kompensasi bagi hasil sebesar 37,79% per bulan dari rata-rata pendapatan selama jangka waktu perjanjian. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo pinjaman diterima adalah sebesar Rp 11.342.844.735 (Rupiah penuh) (Dolar AS ekuivalen 911.804).
On 14 October 2014, PMS obtained working capital loan facility for the purpose of motor vehicles procurement with a maximum amount of Rp 11,907,630,000 (full Rupiah amount) for 36 months period and with profit sharing to PDV amounted to 37.79% per month from average revenue during facility period. As of 31 December 2014, the outstanding borrowings are amounting to Rp 11,342,844,735 (full Rupiah amount) (USD equivalent 911,804).
Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Borrowings from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 20 Desember 2013, PMS memperoleh fasilitas kredit pembiayaan kendaraan bermotor termasuk alat berat dengan jumlah maksimum pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) dalam jangka waktu 36 bulan dengan tingkat bunga sebesar 10,25%. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo pinjaman diterima adalah sebesar Rp 11.060.818.333 (Rupiah penuh) (Dolar AS ekuivalen 889.133).
On 20 December 2013, PMS obtained credit financing facility for motor vehicles including heavy equipments with maximum amount of Rp 50,000,000,000 (full Rupiah amount) for 36 months period with interest rate of 10.25%. As of 31 December 2014, the outstanding borrowings are amounting to Rp 11,060,818,333 (full Rupiah amount) (USD equivalent 889,133).
23. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
23. LEASES PAYABLE 2014
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: - 2014 - 2015 - 2016 - 2017
Beban bunga yang belum jatuh tempo Beban asuransi yang belum jatuh tempo Jumlah
2013
2,603,657 1,668,376 411,965
2,337,952 1,938,914 709,431 -
4,683,998
4,986,297
(454,166) (58,207) 4,171,625
(496,888) (220,460) 4,268,950
Payment due in year: 2014 2015 2016 2016 -
Not yet due interest expense Not yet due insurance expense Total
Jangka waktu sewa pembiayaan adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif berkisar antara 11,00% - 12,50% per tahun. Semua utang sewa didenominasi dalam mata uang Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
The lease term is 3 years with effective interest rate ranging from 11.00% to 12.50% per year. All leases payable were denominated in Rupiah currency which is payable monthly in a fixed amount. This payables are secured with related asset.
Semua sewa pembiayaan di tahun 2014 diperoleh dari PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia dan PT Mandiri Tunas Finance.
All lease financing in 2014 were obtained from PT BII Finance Center, PT U Finance Indonesia and PT Mandiri Tunas Finance.
Jumlah pembayaran utang sewa pembiayaan selama tahun 2014 adalah sebesar Dolar AS 2.740.648.
Total lease payable payment during 2014 is amounting to USD 2,740,648.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/65 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM
Pemegang saham PT Pertamina (Persero) PT Sakti Laksana Prima Nona Siti Taskiyah Tuan Mohamad Satya Permadi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 24. SHARE CAPITAL
31 Desember/December 2014 dan/and 2013 Jumlah Persentase saham/ pemilikan/ Number Percentage Jumlah/ of shares of ownership Total 1,040,000,000 281,600,000 194,400,000 84,000,000
65.00 17.60 12.15 5.25
50,796,267 13,754,066 9,494,995 4,102,775
1,600,000,000
100.00
78,148,103
25. DIVIDEN
Name of shareholder PT Pertamina (Persero) PT Sakti Laksana Prima Ms. Siti Taskiyah Mr. Mohamad Satya Permadi
25. DIVIDENDS
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 16 April 2014, yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No. 33 tanggal 16 April 2014 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Dolar AS 1.758.310 dari hasil operasi tahun 2013.
Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 16 April 2014, which was notarised by Notarial Deed No. 33 dated 16 April 2014 of Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the distribution of dividends of USD 1,758,310 from 2013 operating result.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Maret 2013, yang telah dinotariskan dengan Akta Notaris No. 1 tanggal 25 Maret 2013 dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Dolar AS 4.613.833 dari hasil operasi tahun 2012.
Based on the Shareholders’ Annual General Meeting held on 25 March 2013, which was notarised by Notarial Deed No. 1 dated 25 March 2013 of Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the shareholders approved the distribution of dividends of USD 4,613,833 from 2012 operating result.
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (SNTRES)
26. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (SNTRES)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 15 April 2010, telah dilakukan transaksi jual beli saham Tugu Insurance Group Limited (TIC) antara PT Tugu Pratama Interindo, entitas anak, dengan pihak berelasi yaitu PT Pertamina (Persero), sebanyak 9.500.000 saham (nilai penuh) atau senilai Dolar AS 28.954.095. Karena pembelian saham TIC dilakukan dengan pihak yang berelasi, transaksi ini merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga perolehan (pembelian) sebesar Dolar AS 2.748.756 dengan nilai buku disajikan dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.
Based on the Deed of Sale and Purchase of shares dated 15 April 2010, PT Tugu Pratama Interindo, a subsidiary and PT Pertamina (Persero), a related party entered into sale and purchase transaction of shares of Tugu Insurance Group Limited (TIC) for 9,500,000 shares (full amount) amounting to USD 28,954,095. Since the purchase of TIC shares was done with related party, this transaction is accounted as a restructuring transaction between entities under common control. The differences of USD 2,748,756 between the acquisition cost and the net book value was recorded as “Difference in value of restructuring transactions between entities under common control”.
Pada tanggal 1 Januari 2013, sesuai dengan penerapan PSAK 38, saldo SNTRES direklasifikasi ke dalam akun “Tambahan modal disetor”.
As at 1 January 2013, in line with the implementation of SFAS 38, SNTRES balance is reclassified into account “Additional paid in capital”.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/66 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN PREMI
27. PREMIUM INCOME 2014
Premi bruto/ Gross premium
Premi reasuransi/ Reinsurance premium
(Kenaikan)/ penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premium reserves
Pendapatan premi neto/ Net premium income
Kebakaran Pengangkutan Rangka kapal Rekayasa Offshore Penerbangan Onshore Lain nya
108,057,516 24,479,366 16,252,242 11,359,675 27,306,647 34,664,806 1,830,454 29,919,910
(89,515,453) (11,858,685) (12,150,470) (8,384,245) (26,724,160) (33,151,619) (1,692,714) (19,861,340)
(1,997,844) (362,654) 401,161 (114,179) 877,153 (187,804) (22,442) 8,153,914
16,544,219 12,258,027 4,502,933 2,861,251 1,459,640 1,325,383 115,298 18,212,484
Fire Marine cargo Marine hull Engineering Offshore Aviation Onshore Miscellaneous
Jumlah
253,870,616
(203,338,686)
6,747,305
57,279,235
Total
2013
Premi bruto/ Gross premium Kebakaran Pengangkutan Rangka kapal Rekayasa Offshore Penerbangan Onshore Lain-lain Jumlah
Premi reasuransi/ Reinsurance premium
(Kenaikan)/ penurunan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan/ (Increase)/ decrease in unearned premium reserves
Pendapatan premi neto/ Net premium income
75,542,453 22,380,626 20,572,648 8,830,315 29,231,311 42,385,763 1,847,787 51,176,696
(63,033,223) (11,876,878) (14,983,856) (6,400,913) (26,553,160) (41,467,946) (1,777,336) (23,421,336)
(1,520,900) (1,789,643) (35,761) (344,280) (596,113) 6,330 (1,178) (4,896,709)
10,988,330 8,714,105 5,553,031 2,085,122 2,082,038 924,147 69,273 22,858,651
Fire Marine cargo Marine hull Engineering Offshore Aviation Onshore Miscellaneous
251,967,599
(189,514,648)
(9,178,254)
53,274,697
Total
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 28. PENDAPATAN KOMISI NETO
28. NET COMMISSION INCOME 2014 Komisi reasuransi diterima/ Reinsurance commissions received
Komisi dibayar/ Commissions paid
Pendapatan komisi neto/ Net commission income
Kebakaran Pengangkutan Offshore Rangka kapal Penerbangan Onshore Rekayasa Lainnya
10,927,608 3,617,826 3,417,507 3,148,270 1,417,670 246,030 1,110,296 3,512,215
(5,851,644) (776,730) (1,216,518) (1,716,615) (486,802) (50,433) (1,289,952) (4,926,674)
5,075,964 2,841,096 2,200,989 1,431,655 930,868 195,597 (179,656) (1,414,459)
Jumlah
27,397,422
(16,315,368)
11,082,054
Fire Marine cargo Offshore Marine hull Aviation Onshore Engineering Miscellaneous Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/67 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
28. PENDAPATAN KOMISI NETO (lanjutan)
28. NET COMMISSION INCOME (continued) 2013
Komisi reasuransi diterima/ Reinsurance commissions received
Komisi dibayar/ Commissions paid
Pendapatan komisi neto/ Net commission income
Kebakaran Pengangkutan Offshore Penerbangan Rangka kapal Onshore Rekayasa Lain-lain
10,606,222 3,388,695 2,500,967 1,339,503 3,431,946 232,485 601,584 5,158,443
(6,598,700) (1,252,604) (1,274,646) (404,420) (2,701,486) (50,264) (934,328) (6,895,772)
4,007,522 2,136,091 1,226,321 935,083 730,460 182,221 (332,744) (1,737,329)
Jumlah
27,259,845
(20,112,220)
7,147,625
Fire Marine cargo Offshore Aviation Marine hull Onshore Engineering Miscellaneous Total
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi. 29. BEBAN UNDERWRITING
29. UNDERWRITING EXPENSES 2014
Klaim bruto/ Gross claims
Klaim reasuransi/ Reinsurance claims
Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Beban underwriting/ Underwriting expenses
Kebakaran Rangka kapal Rekayasa Offshore Penerbangan Pengangkutan Onshore Lainnya
13,604,956 7,482,641 4,786,028 16,248,621 2,319,428 2,492,669 113,487 22,192,940
(8,289,973) (3,475,535) (4,260,635) (15,742,858) (2,073,249) (1,602,681) (87,233) (8,806,761)
2,989,965 (585,952) 2,270,920 1,171,284 (67,274) (762,208) (80,377) (3,353,338)
8,304,948 3,421,154 2,796,313 1,677,047 178,905 127,780 (54,123) 10,032,841
Jumlah
69,240,770
(44,338,925)
1,583,020
26,484,865
Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri/ Increase/ (decrease) in estimated own retention claims
Beban underwriting/ Underwriting expenses
Fire Marine hull Engineering Offshore Aviation Marine cargo Onshore Miscellaneous Total
2013
Klaim bruto/ Gross claims
Klaim reasuransi/ Reinsurance claims
Rangka kapal Kebakaran Rekayasa Offshore Pengangkutan Penerbangan Onshore Lainnya
7,616,492 13,687,443 7,500,930 8,993,817 11,925,941 3,098,501 479,368 13,801,975
(4,286,547) (9,487,210) (5,637,208) (8,262,205) (10,404,588) (2,869,446) (301,346) (1,618,121)
2,460,878 355,001 (115,417) 211,483 (836,741) (51,001) (250,242) 6,357,966
5,790,823 4,555,234 1,748,305 943,095 684,612 178,054 (72,220) 18,541,820
Jumlah
67,104,467
(42,866,671)
8,131,927
32,369,723
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Marine hull Fire Engineering Offshore Marine cargo Aviation Onshore Miscellaneous Total
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/68 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
30. PENDAPATAN INVESTASI
30. INVESTMENT INCOME 2014
Penghasilan bunga - Obligasi - Deposito berjangka Keuntungan pelepasan investasi Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek Penghasilan dividen Keuntungan kurs mata uang asing dari investasi - bersih Keuntungan pelepasan properti investasi (Catatan 5e) Lain-lain Jumlah
2013
7,241,447 3,471,999 1,262,717
5,718,993 1,208,165 128,614
651,653 564,210
520,061 116,590
1,490
30,242
(37,341) 13,156,175
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
31. PENDAPATAN USAHA LAINNYA
Jumlah
25,077,837
Total
Refer to Note 35 for details of related parties balances and transactions.
31. OTHER OPERATING REVENUES 2014
Usaha sewa Penjualan kendaraan Jasa survey
17,482,714 (127,542)
Interest income Bonds Time deposits Gain on disposal of investments Unrealised gain on changes in fair value of marketable securities Dividend income Gain on foreign exchange resulting from investment - net Gain on disposal of investment property (Note 5e) Others
2013
9,828,239 1,405,468 420,569
8,951,183 567,804
Rental business Sales of vehicles Survey fee
11,654,276
9,518,987
Total
Pendapatan sewa merupakan pendapatan dari usaha sewa properti investasi dan mobil entitas anak. 32. BEBAN USAHA
Rental revenue consist of revenue from rental of subsidiary’s investment property and vehicles.
32. OPERATING EXPENSES 2014
2013
Gaji dan tunjangan Umum Imbalan kerja (Catatan 21) Pemasaran Penyisihan kerugian penurunan nilai Penyusutan dan amortisasi Jasa profesional Perlengkapan kantor Pemeliharaan dan perbaikan Supervisi Lain-lain
15,053,148 3,133,545 2,459,778 1,304,178 656,643 611,214 419,175 373,043 316,642 253,002 250,684
15,058,613 2,091,484 2,063,347 1,302,818 438,208 604,488 1,184,993 341,400 256,967 312,563 437,221
Salaries and allowance General Pension benefits (Note 21) Marketing Allowance for impairment losses Depreciation and amortization Professional services Office supplies Repairs and maintenance Supervision Others
Jumlah
24,831,052
24,092,102
Total
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/69 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 33. BEBAN USAHA LAINNYA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 33. OTHER OPERATING EXPENSES
2014
2013
Penyusutan dan amortisasi Jasa pihak ketiga Perbaikan dan pemeliharaan Harga pokok penjualan kendaraan Gaji dan tunjangan Imbalan kerja (Catatan 21) Lainnya
2,766,786 1,748,413 1,263,938 1,093,890 835,728 53,892 1,933,547
3,157,439 1,102,656 1,150,148 808,881 65,071 2,076,889
Depreciation and amortisation Third parties’ services Repairment and maintainance Cost of vehicles Salaries and allowance Pension benefits (Note 21) Others
Jumlah
9,696,194
8,361,084
Total
34. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 2014 Keuntungan penjualan aset tetap Beban bunga pinjaman Kerugian kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih
34. OTHER INCOME/(EXPENSES) – NET 2013
1,443,590 (587,937) (1,256,584) (73,447)
748,191 (56,019) (19,273,775) (1,606,965)
Gain on sale of fixed assets Interest expense Loss on foreign exchange - net Others - net
(474,378)
(20,188,568)
Total
Jumlah
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihakpihak berelasi.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into transactions with related parties.
Sifat hubungan berelasi
Nature of related parties
Pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related parties are as follows:
a.
b.
PT Pertamina (Persero) Tbk (”Pertamina”), entitas yang dikendalikan oleh Pertamina dan entitas dimana Pertamina memiliki pengaruh signifikan. Pemerintah Republik Indonesia, entitas yang dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
a. PT Pertamina (Persero) Tbk (”Pertamina”), entities controlled by Pertamina and entities where Pertamina has significant influence. b. Government of the Republic of Indonesia, entities controlled by Government of the Republic of Indonesia and entities where Government of the Republic of Indonesia has significant influence.
Transaksi dengan pihak berelasi
Transactions with related parties
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows:
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/70 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
a.
a.
Deposito berjangka
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI, Unit Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
b.
2014
2013
25,661,317
33,764,553
6,935,691
415,608
4,846,528 2,046,801
1,413,926 2,088,846
643,087
492,247
426,045
1,050,127
120,579 80,386
246,124 82,041
2,009,646
820,412
42,770,080
40,373,884
Efek-efek
b. 2014
Obligasi - nilai wajar melalui laporan laba rugi Pihak berelasi: Pemerintah RI PT PLN (Persero) Majapahit Holdings BV
Obligasi - tersedia untuk dijual PT Pertamina Pemerintah RI PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Majapahit Holdings BV PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT PLN PT Telekomunikasi Indonesia PT Bank Ekspor Indonesia
Time deposits
Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Marketable securities 2013
9,358,639 1,801,900 1,103,800
7,660,100 1,500,000 1,095,000
12,264,339
10,255,100
12,330,565 11,215,913
12,317,835 19,030,503
7,130,626
4,724,120
3,970,000 3,846,250
3,741,600 -
2,430,386 1,432,074
1,516,795
1,023,750 964,188 447,500 163,139 -
4,212,695 165,313 -
44,954,391
45,708,861
Bonds - fair value through profit or loss Related parties: Pemerintah RI PT PLN (Persero) Majapahit Holdings BV
Bonds - available-for-sale PT Pertamina Pemerintah RI PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Majapahit Holdings BV PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT PLN PT Telekomunikasi Indonesia PT Bank Ekspor Indonesia
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/71 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
b.
b.
Efek-efek (lanjutan) 2014 Obligasi - dimiliki hingga jatuh tempo Pemerintah RI PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Reksadana - nilai wajar melalui laporan laba rugi PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment Management Reksadana - dimiliki hingga jatuh tempo PT Mandiri Manajemen Investasi Reksadana - tersedia untuk dijual PT Danareksa Investment Management
Saham - nilai wajar melalui laporan laba rugi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Saham - tersedia untuk dijual PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
Marketable securities (continued) 2013 Bonds - held-to-maturity
4,893,891 4,823,151
8,112,069 4,922,471
3,215,434 2,572,347 1,045,016
3,281,648 2,625,318 1,066,535
-
1,230,618
16,549,839
21,238,659
4,396,473
4,091,774
-
7,357,652
Pemerintah RI PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Mutual funds - fair value through profit or loss PT Mandiri Manajemen Investasi PT Danareksa Investment Management Mutual funds - held-to-maturity
200,965
65,968
PT Mandiri Manajemen Investasi
1,637,316
1,516,265
Mutual funds - available-for-sale PT Danareksa Investment Management
6,234,754
13,031,659
425,283
445,020
365,610
280,017
135,792 73,888 46,857 23,519
86,246 66,289 20,750 16,087
13,270
13,861
1,084,219
928,270
286,495 239,940
-
168,810 141,680 59,084
-
57,476
-
953,485
-
Shares - fair value through profit or loss PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Shares - available-for-sale PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/72 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
c.
c.
Kas dan bank 2014 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) PT Bank DKI, Unit Syariah PT Bank DKI
d.
e.
5,415,228 1,088,164
422,650
497,581
80,463
-
54,955
22,284
3,465 1,088 19,319
3,504 1,116 41,035
4,302,102
7,068,912
d.
2013
19,937,307 5,580,661 1,594,810 1,309,929 979,377 853,819 493,273 400,829 406,287 305,139 8,154,933
10,937,314 7,759,588 2,839,127 1,526,357 700,706 805,512 1,232,342 52,135 111,828 1,970,832
40,016,364
27,935,741
e. 2014
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) PT Bank DKI, Sharia Unit PT Bank DKI
Premium receivables
2014
Piutang reasuransi
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi Dharma Bangsa PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Samsung Tugu PT Staco Jaspratama PT Asuransi Jasa Rahardja Putera PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) PT Reasuransi Maipark Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Lainnya
2013
2,631,586 1,088,576
Piutang premi
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Tugu Insurance Brokers PT Krida Upaya Tunggal PT Elnusa Tbk PT Nusantara Regas PT Estika Jasatama PT Jasamarga Bali Tol Lainnya
Cash and banks
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Pelita Air Service (Persero) PT Pertamina Patra Niaga PT Tugu Insurance Brokers PT Krida Upaya Tunggal PT Elnusa Tbk PT Nusantara Regas PT Estika Jasatama PT Jasamarga Bali Tol Others
Reinsurance receivables 2013
2,853,377 782,457
824,279 -
699,359
576,106
510,756 375,973 280,522 277,222
297,152 777,438 22,093 205,488
169,556 17,891
414
2,805,351
2,262,136 1,392,471
8,772,464
6,357,577
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi Dharma Bangsa PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Samsung Tugu PT Staco Jaspratama PT Asuransi Jasa Rahardja Putera PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) PT Reasuransi Maipark Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Others
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/73 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
f.
f.
Utang klaim 2014 PT Pertamina Drilling Services Indonesia TRB (London) Ltd PT Pertamina Patra Niaga PT Asuransi Samsung Tugu Lainnya
g.
h.
i.
38,585 890 378 -
2,235,082
39,853
g.
2013
17,105,524 3,003,329
12,183,160 2,942,363
1,116,001
932,753
764,775
1,035,621
351,200 70,424 2,814,559
347,335 228,901
25,225,812
17,670,133
h.
2013
28,336,765 10,702,281 36,643,435
36,015,164 10,519,236 35,604,374
75,682,481
82,138,774
i. 2014
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Pertamina Driling Services Indonesia Tbk PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Lubricants PT Pertamina Retail PT Patra Jasa Lainnya
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) PT Asuransi Dharma Bangsa Others (below USD 100,000)
Estimated claims - gross
2014
Piutang lain-lain
PT Pertamina Drilling Services Indonesia TRB (London) Ltd PT Pertamina Patra Niaga PT Asuransi Samsung Tugu Others
Reinsurance payables
2014
Estimasi klaim - gross
PT Pertamina (Persero) Total E&P Indonesie Lainnya
2013
1,715,061 520,021
Utang reasuransi
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi International Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) PT Asuransi Dharma Bangsa Lainnya (dibawah Dolar AS 100.000)
Claim payables
PT Pertamina (Persero) Total E&P Indonesie Others
Other receivables 2013
2,581,853
2,625,318
2,442,558 1,067,041 297,278 132,326 119,866 769,844
1,563,876 391,605 54,119 12,220 5,473 2,706,212
7,410,766
7,358,823
PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Pertamina Driling Services Indonesia Tbk PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Lubricants PT Pertamina Retail PT Patra Jasa Others
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/74 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 35. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with related parties (continued)
j.
j.
Pendapatan premi
Premium income Gross premium for top three related parties are as follows:
Premi bruto untuk tiga pihak berelasi terbesar adalah sebagai berikut: 2014
2013
Premi bruto PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Patra Niaga
k.
Gross premium 46,688,355 5,308,460 4,462,418
51,101,729 5,246,838 2,291,840
56,459,233
58,640,407
Klaim bruto
k.
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Patra Niaga
Gross claim Gross claim for top three related parties are as follows:
Klaim bruto untuk tiga pihak berelasi terbesar adalah sebagai berikut: 2014
2013
Klaim bruto PT Pertamina (Persero), Tbk PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Lubricants
l.
Gross claim 6,530,752 1,724,502 1,063,685
492,798 -
9,318,939
492,798
Kompensasi personil manajemen kunci
l.
Compensation personnel
PT Pertamina (Persero), Tbk PT Pertamina Drilling Service PT Pertamina Lubricants
of
key
management
Personil manajemen kunci adalah orangorang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Grup, secara langsung atau tidak langsung. Personil manajemen kunci Grup adalah Direktur dan Komisaris Grup.
Key management personnel are those people whom have the authority and responsibility to plan, lead, and control activities of the Group, directly or indirectly. Key management personnel of the Group are Directors and Commissioners of the Group.
Sifat transaksi meliputi kompensasi manajemen.
pemberian
Nature of transactions include management compensation.
Jumlah besarnya kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Grup untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Dolar AS 1.047.136 (2013: Dolar AS 1.483.046).
Total of compensation given to the Group’s Board of Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2014 was amounting to USD 1,047,136 (2013: USD 1,483,046).
36. TRANSAKSI NON KAS Transaksi non kas yang penting adalah perolehan aset berupa kendaraan melalui mekanisme sewa pembiayaan sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Catatan 9.
36. NON CASH TRANSACTION Non cash transaction represents acquisition of asset in the form of vehicles through finance lease mechanism, as described in Note 9.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/75 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT
Risiko asuransi
Insurance risk
Risiko utama yang dihadapi Grup terkait dengan kontrak asuransi adalah perbedaan antara jumlah klaim yang terjadi, klaim yang dibayarkan dan waktu terjadinya klaim dengan yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, tingkat keparahan (severity) dari klaim, klaim aktual yang dibayarkan, dan perkembangan dari klaim jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan Grup adalah untuk memastikan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk memenuhi semua liabilitas tersebut.
The principal risk the Group faces under insurance contracts is the difference between actual claims, claim payments and claim dates from the one predicted previously. This is influenced by the frequency, severity of claims, actual claim paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Group is to ensure that sufficient reserves are made to cover those liabilities.
Eksposur risiko yang terkait dengan kontrak asuransi dapat dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi. Keberagaman risiko diperbaiki juga melalui pemilihan risiko dengan hati-hati dan implementasi dari pedoman underwriting serta pengaturan program reasuransi.
The risk exposure related to insurance contracts is mitigated by diversification of insurance contracts portfolio. The variability of risks is also improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategy guidelines, as well as reinsurance program arrangements.
Sebagai bagian dari program mitigasi risiko, Grup mempunyai proteksi reasuransi yang dialokasikan secara proporsional maupun non-proporsional. Sebagian besar reasuransi proporsional adalah reasuransi quota share yang bertujuan untuk mengurangi eksposur risiko Grup ke beberapa lini bisnis tertentu. Sedangkan reasuransi nonproporsional kebanyakan adalah reasuransi excess of loss yang dibentuk untuk memitigasi eksposur bersih Grup terhadap kerugian katastropik. Limit retensi untuk reasuransi excess of loss berbeda-beda tergantung pada jenis produk dan wilayah penutupan.
As part of its risks mitigation program, the Group holds reinsurance protection, which is ceded both proportionally and non-proportionally. The majority of proportional reinsurance is quota share reinsurance with the purpose of reducing the risks exposure of the Group to certain line of business. Whilst for non-proportional reinsurance is primarily excess of loss reinsurance designed to mitigate the Group’s net exposure to catastrophic losses. Retention limits for excess of loss reinsurance vary depending on the product line and territory covered.
Jumlah ganti rugi yang diperoleh dari reasuransi dihitung secara konsisten dengan perhitungan cadangan klaim yang belum dibayar dan sesuai dengan kontrak reasuransi yang disepakati. Meskipun Grup memiliki program reasuransi, Grup tidak terbebas dari kewajiban langsungnya kepada pemegang polis. Masih terdapat risiko kredit yang potensial terkait dengan pihak reasuradur jika tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam kontrak reasuransi. Grup melakukan diversifikasi pada penempatan reasuransinya sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kegiatan operasional.
Amounts recoverable from the reinsurers are estimated consistently with the outstanding claims reserves calculation and in accordance with the agreed upon reinsurance contracts. Although the Group has reinsurance arrangements, it is not relieved from its direct obligations to its policyholders. There are still potential credit risks related to the reinsurers if they are unable to meet their obligations assumed under such reinsurance agreements. The Group diversified its reinsurance placement as such so to avoid any disruption in its operation.
Grup tidak tergantung pada satu reasuradur ataupun satu kontrak reasuransi tertentu secara signifikan. Tidak ada satupun perusahaan reasuransi yang memiliki eksposur di atas 5% dari total aset reasuransi pada tanggal pelaporan.
The Group is not significantly dependent upon any single reinsurance company or reinsurance contract. There is no single reinsurance company whose exposure exceeds 5% of the total reinsurance assets as at the reporting date.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/76 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Kontrak asuransi
Insurance contracts
Jenis kontrak asuransi kerugian Grup yang utama adalah polis asuransi Pengangkutan, Penerbangan, Rangka kapal, Offshore, Onshore, Kebakaran, Rekayasa dan Lain-lain. Risiko-risiko yang ditutup oleh polis asuransi kerugian biasanya berjangka waktu dua belas bulan.
The Group principally issues the following types of insurance contracts of Marine cargo, Aviation, Marine hull, Offshore, Onshore, Fire, Engineering and Others. Risks covered by loss insurance policies normally have duration of twelve months.
Paparan risiko di atas dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi dalam jumlah besar dan karakteristik risiko. Variabilitas risiko diperbaiki dengan melakukan pemilihan risiko secara hati-hati dan implementasi dari strategi underwriting, yang dibuat untuk memastikan bahwa risiko telah terdiversifikasi baik menurut jenis risiko maupun tingkat manfaat yang diberikan ke tertanggung. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan diverisifikasi sektor industri dan geografis.
The above risk exposure is mitigated by diversification across a large portfolio of insurance contracts and risks characteristic. The variability of risks is improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategies, which are designed to ensure that risks are diversified in terms of type of risk and level of benefits to the insured. This is largely achieved through diversification across industry sectors and geography.
Kebijakan kajian klaim yang ketat, baik terhadap perhitungan klaim baru maupun yang sedang terjadi, kajian detail terhadap prosedur penanganan klaim secara berkala dan investigasi rutin terhadap kemungkinan kecurangan dalam klaim asuransi merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk menurunkan eksposur risiko Grup. Grup juga menerapkan kebijakan untuk secara aktif mengelola dan menindaklanjuti klaim agar menurunkan risiko terhadap perkembangan yang tidak terprediksi yang berdampak negatif bagi bisnis. Di dalam memproyeksikan liabilitas kontrak asuransi Grup, Grup telah memasukkan asumsi tingkat inflasi untuk memitigasi risiko inflasi.
Prudent claim review policies for new or ongoing claims, regular detailed review of claims handling procedures and routine investigation on possibility of fraudulent claims are the policies and procedures put in place to reduce the Group’s risks exposure. The Group further enforces to actively manage and promptly follows up claims, in order to reduce its risks to unpredictable developments that can negatively impact the business. In projecting its insurance contract’s liabilities, the Group has taken into account expected inflation to mitigate any inflation risk.
Grup juga menekan penyebaran risiko dengan menetapkan nilai maksimum klaim untuk kontrak asuransi tertentu dan menyusun program reasuransi untuk membatasi risiko terhadap eksposur katastropik, seperti kerusakan akibat badai, gempa bumi dan banjir.
The Group also suppressed the risk expansion by imposing maximum claim limit for certain insurance risks and prepare reinsurance arrangements as to limit its risks on catastrophic exposure, such as damages from hurricane, earthquake and floods.
Tujuan dari strategi underwriting dan reasuransi ini adalah untuk membatasi eksposur risiko katastropik, yang didasarkan pada tingkat toleransi Grup terhadap risiko sesuai dengan arahan Manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk menekan dampak dari kejadian katastropik tunggal hingga mendekati 50% dari ekuitas secara kotor dan 10% secara net. Pada kejadian katastropik, eksposur untuk satu reasuradur diproyeksikan tidak lebih dari 2% dari ekuitas. Manajemen dapat memutuskan untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat toleransi maksimum berdasarkan kondisi pasar atau faktor lainnya.
The purpose of these underwriting and reinsurance strategies are to limit exposure to catastrophies based on the Group’s risk appetite as decided by Management. The overall aim is currently to suppress the impact of a single catastrophic event to approximately 50% of equity on gross basis and 10% on net basis. In the catastrophic event, the exposure to a single reinsurer is estimated not to exceed 2% of the equity. The Management may decide to increase or decrease the maximum limit based on market conditions and other factors.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/77 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 37. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 37. INSURANCE RISK MANAGEMENT (continued)
Asumsi utama
Main assumptions
Asumsi utama yang menjadi dasar dalam perhitungan estimasi kewajiban klaim yaitu bahwa pembentukan klaim masa depan Grup akan memiliki pola yang sama dengan pembentukan klaim yang terjadi di masa lampau. Termasuk asumsi dari rata-rata beban klaim, beban penanganan klaim, faktor inflasi klaim, dan jumlah klaim untuk setiap tahun kecelakaan. Justifikasi kualitatif tambahan digunakan untuk memperkirakan tingkat di mana tren masa lampau tidak akan terulang lagi di masa depan, misalnya; kejadian khusus yang hanya terjadi sekali, perubahan yang terjadi di pasar seperti sikap masyarakat terhadap klaim, kondisi ekonomi maupun faktor internal seperti campuran portofolio, syarat dan ketentuan polis dan prosedur penanganan klaim.
The principal assumption in calculating the claim reserve estimations is that the Group’s future claims development will follow a similar pattern to historical claims development. This includes assumptions on average claim costs, claim handling costs, claim inflation factors and claim numbers for each accident year. Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which historical trends may not apply in the future, for example: specific one–off occurrence, changes in market factors such as public attitude to insurance claims, economic conditions, as well as internal factors such as portfolio mix, policy terms and conditions and claims handling procedures.
Justifikasi lebih lanjut digunakan untuk menghitung tingkat di mana faktor eksternal seperti keputusan peradilan dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi estimasi besaran klaim.
Further justification is required to assess the extent to which external factors such as judicial decisions and government regulations affect the claim estimates.
Kondisi utama yang mempengaruhi keandalan dari asumsi yang digunakan adalah rasio kerugian, keterlambatan dalam penyelesaian dan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Other key conditions affecting the reliability of assumption used are loss ratio, delay in settlement and changes in foreign currency exchange rates.
Sensitivitas
Sensitivities
Liabilitas klaim Grup tidak terpengaruh secara signifikan terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dikarenakan sebagian besar liabilitas klaim bersifat undiscounted.
The Group’s claim liabilities has no significant impact to the fluctuative interest rates due to most of claim liabilities is undiscounted.
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Grup mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko tersebut, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The core functions of the Group’s risk management are to identify all key risks for the Group, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in market, products and best market practice.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/78 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Risiko pasar
Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Grup menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Volatilitas yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang asing umumnya dikelola dengan mencocokkan liabilitas dan aset dengan nilai tukar yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur mata uang asing diminimalkan. Liabilitas asuransi dan liabilitas Grup lainnya dalam mata uang asing yang utama adalah dalam Rupiah yang akan dicocokkan dengan aset dalam Rupiah sehingga mengurangi risiko mata uang asing.
The Group is exposed to foreign currency risk in respect of foreign currency exposures. The volatility arising from changes in foreign exchange rates are generally managed by matching liabilities with assets of the same currency thus ensuring that any exposures to overseas currencies are minimised. The insurance liabilities and other liabilities of the Group that are denominated in foreign currencies are primarily in Rupiah which are matched by assets in Rupiah thus reducing currency risk.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan yang menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing:
The table below summarised the Group’s financial assets and liabilities which are exposed to foreign exchange risk: 2014
Rupiah*) Aset keuangan Kas dan Bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Uang muka Aset lain-lain
Liabiltas keuangan Akrual Utang lain-lain Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang sewa pembiayaan Pinjaman yang diterima
Bersih
HKD*)
GBP*)
Lain-lain/ Others*)
3,496,548 37,695,477
1,512,532 208,937
1,870,650 1,757,011
604,774 579,451
44,013,987 3,748,751 14,218,719 1,355,525 16,077,682 1,450,871 9,268,201 25,080 18,049
265,179 8,298,130 4,176,135 3,238,635 25,788 -
142 85,097 1,297 -
967,984 995,447 -
131,368,880
17,725,336
3,714,197
3,147,656
4,457,346 3,690,127 8,100,170 1,322,936 203,922 4,171,625 1,800,937
6,355,145 546,675 -
15,527 27,567 45,747 -
1,784,477 9,870 543,729 -
23,747,063
6,901,820
88,841
2,338,076
107,621,817
10,823,516
3,625,356
809,580
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Advances Other assets
Financial liabilities Accrued expenses Other payables Reinsurance payables Commission payables Claim payables Lease payables Borrowings
Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/79 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued) Foreign exchange risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) 2013 Rupiah*) Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset lain-lain
Liabilitas keuangan Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang lain-lain
Bersih *)
HKD*)
Lain-lain/ Others*)
GBP*)
8,607,076 20,621,277
1,690,540 13,311,551
1,063,409 1,833,642
1,362,489 580,602
48,594,897 2,080,002 25,422,104 6,770,926 6,435,305 943,340 8,850,479
7,537,072 1,745,317 35,322
347 271,033 2,371
1,967,908 557,508 1,484
Financial assets Cash and banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables
115,928 454,309
-
-
-
Prepaid and advance payment Other assets
128,895,643
24,319,802
3,170,802
4,469,991
3,380,520 204,999 102,000 4,640,796
10,520,080 550,872 -
32,380 47 51,970 -
1,415,200 7,324 821,647 -
8,328,315
11,070,952
84,397
2,244,171
120,567,328
13,248,850
3,086,405
2,225,820
Financial liabilities Reinsurance payables Commission payables Claim payables Other payables
Net
Saldo diatas adalah ekuivalen Dolar AS/All balances are in equivalent USD
Sensitivitas Grup terhadap mata uang asing diperhitungkan dengan menggunakan informasi Posisi Devisa Neto yang ditranslasikan ke dalam mata uang fungsional Grup, yaitu Dolar AS.
The Group's sensitivity on foreign currencies is determined using the Net Open Position information that translated into the Group's functional currency which is USD.
Pengaruh pada laba rugi/ Impact on profit loss Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 5% 5% 31 Desember 2014
6,144,013
(6,144,013)
31 December 2014
Pengaruh pada laba rugi/ Impact on profit loss Peningkatan/ Penurunan/ Increase by Decrease by 5% 5% 31 Desember 2013
6,956,420
(6,956,420)
31 December 2013
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/80 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
Risiko pasar (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) i.
Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul dari fluktuasi suku bunga pasar atas aset keuangan. Manajemen mengelola risiko tersebut dengan cara membentuk komite investasi untuk mengawasi secara seksama dan mengembangkan portofolio investasi.
Interest rate risk is risk relating primarily to fluctuation of interest rate on interest- earning financial assets. The Management manages the exposure by closely monitoring the portfolio of investment through the setup of investment committee to diversify the investment portfolio.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki risiko tingkat suku bunga yang signifikan. Sebagian besar aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup adalah tidak dikenakan bunga atau berbunga tetap, sehingga tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
As at 31 December 2014 and 2013, the Group has no significant interest rate risk. Most of the Group’s financial assets and financial liabilities are non interest bearing or fixed interest rate, thus no exposure in the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cashflows risks.
Risiko harga
Price risk
Grup menghadapi risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek-efek yang tersedia untuk dijual yang mempengaruhi bagian ekuitas, dan efek – efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang mempengaruhi laporan laba rugi.
The Group is exposed to price risk because of investment in available-for-sale marketable securities that has impact in equity section and investment in fair value through profit or loss that has impact in the profit and loss.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual dan investasi diukur pada nilai wajar melalui labar rugi. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual Grup dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup.
The Group does not hedge available-for-sale investments and fair value through profit or loss investment. The performance of the Group’s available-for-sale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans.
ii. Risiko likuiditas Grup terekspos atas kegiatan harian atas ketersediaan sumber kas terutama dari klaim - klaim yang terjadi atas kontrak asuransi jangka pendek. Risiko likuiditas adalah risiko di mana kas tidak tersedia untuk memenuhi liabilitas di saat jatuh tempo. Risiko ini diminimalisasi dengan mengelola profil jatuh tempo liabilitas keuangan dan memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah piutang premi dan investasi yang jatuh tempo serta memiliki deposito berjangka sebagai investasi terbesar Grup.
ii.
Liquidity risk The Group is exposed to daily calls on its available cash resources mainly from claims arising from short-term insurance contract. Liquidity risk is the risk that cash may not be available to pay obligation when due. This risk has been minimised by managing the maturity profile of financial liabilities and ensuring the availability of funding from matured premium receivable and investment portfolio and taking time deposits as the Group major investment.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/81 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) ii.
ii. Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Sebagian besar ketersedian dana Grup ditempatkan pada deposito berjangka yang tersebar dalam berbagai tanggal jatuh tempo di dalam periode berjalan. Kebijakan untuk menjaga investasi pada dana yang likuid dapat membantu kebutuhan likuiditas yang tidak terduga.
Most of the Group available funds are placed in time deposit spread over various maturity dates within a period. The policy of keeping investment in liquid funds helps to meet any unexpected liquidity requirement.
Tabel dibawah ini menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cashflows.
The table below shows the remaining contractual maturities of the Group’s financial liabilities based on undiscounted cashflows. 2014
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Liabilitas keuangan Akrual Utang lain-lain Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang sewa pembiayaan Pinjaman diterima
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contract maturity
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
4,472,873 3,690,127 99,472,261 3,224,117 3,657,234 2,640,319 1,160,014
190,635 1,985,465 904,736
-
4,472,873 3,690,127 99,662,896 3,224,117 3,657,234 4,625,784 2,064,750
118,316,945
3,080,836
-
121,397,781
Financial liabilities Accrued expenses Other payables Reinsurance payables Commission payables Claim payables Lease payables Borrowings
2013 Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contract maturity
Jumlah/ Total
Liabilitas keuangan Akrual dan utang lain-lain Utang reasuransi Utang komisi Utang klaim Utang sewa pembiayaan
7,303,090 87,928,418 2,263,016 2,979,567 2,203,197
2,065,753
-
7,303,090 87,928,418 2,263,016 2,979,567 4,268,950
102,677,288
2,065,753
-
104,743,041
iii. Risiko kredit
Financial liabilities Accrued expenses and other payables Reinsurance payables Commissions payable Claims payable Leases payable
iii. Credit risk
Grup terekspos atas risiko kredit dimana terdapat kemungkinan terjadinya penurunan nilai atas piutang atau aset keuangan lainnya yang dikarenakan pihak ketiga tidak dapat memenuhi pembayaran atau liabilitas lainnya.
The Group is exposed to credit risk which is the possibility that the value of receivable or other financial assets being impaired because the counterparties cannot meet their payment or other performance obligations.
Reasuransi dilakukan untuk mengelola risiko asuransi. Hal ini tidak menghilangkan liabilitas Grup sebagai penjamin utama apabila reasuradur tidak mampu membayar klaim dengan alasan apapun, Grup tetap mempunyai liabilitas atas pembayaran kepada pemegang polis. Kredibilitas para reasuradur dipertimbangkan setiap tahun dengan memeriksa kekuatan keuangan sebelum finalisasi dari setiap kontrak.
Reinsurance is issued to manage insurance risk. This does not discharge the Group’s liability as primary insurer in which if reinsurer fails to pay a claim for any reason whatsoever, the Group remain liable for the payment to the policyholder. The creditworthiness of reinsurers is considered on an annual basis by reviewing their financial strength prior finalisation of any contract.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/82 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
iii. Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Komite manajemen risiko menilai kredibilitas dari setiap reasuradur dan perantara dengan memeriksa nilai kredit yang disediakan oleh biro penilai dan informasi keuangan publik lainnya. Komite juga memeriksa rincian pembayaran historis dan status dari setiap negosiasi antara Grup dan pihak ketiga. Informasi ini digunakan untuk memperbaharui strategi kerjasama reasuradur apabila diperlukan.
Risk management committee assesses the creditworthiness of all reinsurers and intermediaries by reviewing credit grade provided by rating agencies and other publicly available financial information. The committee also reviews details of recent payment history and the status of any ongoing negotiations between Group and these third parties. This information is used to update the reinsurance purchasing strategy whenever necessary.
Grup mengelola catatan pembayaran dari pemegang kontrak yang signfikan dimana Grup melakukan bisnis yang konstan. Paparan atas pemegang polis perorangan dan grup dikumpulkan di dalam proses pengawasan berkelanjutan dalam laporan mingguan.
The Group maintain record of the payment history for significant contract holders with whom they conduct regular business. Exposure to individual and group policy holders are collected within ongoing monitoring control, a weekly report.
Dalam investasi keuangan, Grup hanya melakukan transaksi dengan rekan bisnis dan bank yang memiliki nilai dan/atau reputasi yang baik. Saldo bank ditempatkan pada berbagai bank dengan kondisi keuangan yang sehat. Grup beranggapan bahwa risiko kredit atas setiap bank tersebut rendah.
In financial investment, the Group is engaging transaction only with business partner and banks with good rating and/or reputation. Bank balances are placed in various banks with strong financial positions. The Group consider the credit risk of such banks is low.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The tables below describe the Company’s maximum credit risk exposure and risk concentration as of 31 December 2014 and 2013. The maximum exposure is recorded based on net carrying value recorded in statements of financial position.
31 Desember/December 2014
BUMN/ BUMN Aset keuangan Kas di bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Uang muka Aset lain-lain
Swasta/ Private owned
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Pemerintah/ Government
2,126,489 42,770,080
11,684,998 78,382,760
-
13,811,487 121,152,840
59,516,040 2,037,703 6,234,754 40,016,364 8,772,464 6,872,510 -
16,678,690 10,009,178 7,983,965 1,355,525 55,868,154 20,653,371 3,247,557 25,080 18,049
14,252,529 -
90,447,259 12,046,881 14,218,719 1,355,525 95,884,518 29,425,835 10,120,067 25,080 18,049
168,346,404
205,907,327
14,252,529
388,506,260
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(10,607,203)
Bersih
377,899,057
Financial assets Cash in banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Advances Other assets
Less: Allowance for impairment losses Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/83 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
iii. Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
31 Desember/December 2013
BUMN/ BUMN Aset keuangan Kas di bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Uang muka Aset lain-lain
Swasta/ Private owned
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Pemerintah/ Government
7,068,912 40,373,884
7,157,802 51,399,606
-
14,226,714 91,773,490
42,757,096 928,270 13,031,659 1,353,259 27,935,741 6,357,577 3,471,517 17,733
18,258,595 7,968,235 15,929,487 6,732,714 53,839,952 14,838,169 5,740,616 115,928 436,576
34,646,426 629,064 -
95,662,117 8,896,505 28,961,146 8,085,973 81,775,693 21,195,746 9,841,197 115,928 454,309
143,295,648
182,417,680
35,275,490
360,988,818
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(11,007,712)
Bersih
349,981,106
Aset keuangan Kas di bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Uang muka Aset lain-lain
Less: Allowance for impairment losses Net
The Group’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows:
Konsentrasi risiko kredit Grup berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Financial assets Cash in banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Advances Other assets
31 Desember/December 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not Impaired Impaired
Jumlah/ Total
13,811,487 121,152,840
-
-
13,811,487 121,152,840
90,447,259 12,046,881 14,218,719 1,355,525 36,118,998 16,742,274 9,444,332 25,080 18,049
53,786,532 8,731,083 -
5,978,988 3,952,479 675,735 -
90,447,259 12,046,881 14,218,719 1,355,525 95,884,518 29,425,835 10,120,067 25,080 18,049
315,381,444
62,517,614
10,607,202
388,506,260
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(10,607,203)
Bersih
377,899,057
Financial assets Cash in banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivable Reinsurance receivables Other receivables Advances Other assets
Less: Allowance for impairment losses Net
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/84 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) iii.
iii. Risiko kredit (lanjutan)
The Group’s concentration of credit risk based on quality of financial assets are as follows: (continued)
Konsentrasi risiko kredit Grup berdasarkan kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut: (lanjutan) Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Aset keuangan Kas di bank Deposito berjangka Efek-efek - Obligasi - Saham - Reksadana Penyertaan langsung Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Uang muka Aset lain-lain
Credit risk (continued)
31 Desember/December 2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due but penurunan nilai/ not Impaired Impaired
Jumlah/ Total
14,226,714 91,773,490
-
-
14,226,714 91,773,490
95,662,116 8,896,505 28,961,146 1,353,259 38,216,080 10,256,054 9,841,197 115,928 454,309
38,005,954 6,800,686 -
6,732,715 5,553,659 4,139,006 -
95,662,116 8,896,505 28,961,146 8,085,974 81,775,693 21,195,746 9,841,197 115,928 454,309
299,756,798
44,806,640
16,425,380
360,988,818
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(11,007,712)
Bersih
349,981,106
Financial assets Cash in banks Time deposits Marketable securities Bonds Shares Mutual funds Direct participation Premium receivable Reinsurance receivables Other receivables Advances Other assets
Less: Allowance for impairment losses Net
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Semua aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi mempunyai jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatatnya merupakan perkiraaan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan liabilitas yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan nilai tercatatnya. Untuk aset keuangan yang dimiliki nilai wajar aset keuangan yang dimiliki hingga jauh tempo mendekati nilai tercatatnya.
All financial assets classified as loan and receivables and financial liabilities at amortised cost have a short term maturity, therefore, the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. The fair value of financial assets and liabilities classified at fair value through profit or loss are same with carrying amount. The fair value of financial assets held to maturity are approximate of the carrying value.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a.
a.
Tingkat 1 Harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang terkait;
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for associated assets or liabilities;
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/85 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 38. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
Fair value of financial instruments (continued)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: (lanjutan)
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: (continued)
b.
Tingkat 2 Input selain harga kuotasi yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b.
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c.
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (unobservable input).
c.
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tidak terdapat aset keuangan yang signifikan yang harga kuotasinya tidak bisa diukur melalui pasar aktif (Tingkat 1).
There is no significant financial assets which cannot be measured by quoted price in active market (Level 1).
Kenaikan atau penurunan sebesar 0,1% terhadap harga pasar atas efek-efek tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laba bersih Grup.
Increase or decrease by 0.1% to market price of marketable securities do not impact significantly to the Group’s net income.
Manajemen risiko permodalan
Capital risk management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya operasional.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of operation.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.053/PMK.010/2012 tertanggal 3 April 2012 tentang kesehatan keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%.
Consistent with others in the industry, the Company monitors solvency ratio which is calculated in accordance with Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.053/PMK.010/2012 dated 3 April 2012 regarding The Financial Soundness of The Insurance Company and Reinsurance Company. Minimum solvency ratio is 120%.
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut.
The Company has fulfilled the requirements outline in the regulation.
PT TUGU PRATAMA INDONESIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES Lampiran – 4/86 – Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 39. STANDAR AKUNTANSI BARU Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: -
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated) 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2014 are as follows:
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak penghasilan” PSAK 48 (revisi 2014) “Penurunan nilai aset”
-
PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengukuran dan Pengakuan” PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengungkapan” PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian ulang derivatif melekat”
-
-
-
SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements” SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits” SFAS 46 (revised 2014) “Income taxes” SFAS 48 (revised 2014) “Impairment of the assets” SFAS 50 (revised 2014) “Financial instruments: Presentation” SFAS 55 (revised 2014) “Financial instruments: Recognition and Measurement” SFAS 60 (revised 2014) “Financial instruements: Disclosure” SFAS 65 “Consolidated financial statements” SFAS 66 “Joint arrangements” SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” SFAS 68 “Fair value measurement” ISAK 26 (revised 2014) “Reassessment of embedded derivatives”
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan.
The revised, new standards and withdrawal of standards above will become effective for the annual period beginning 1 January 2015 and early implementation is prohibited.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Grup.
As at the authorisation date of this financial statements, the management is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to financial statements of the Group.
40. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
40. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Informasi berikut pada halaman 5/1 sampai dengan halaman 5/6.2 adalah informasi keuangan tambahan PT Tugu Pratama Indonesia dan Entitas Anak, perusahaan induk saja.
The following supplementary financial information of PT Tugu Pratama Indonesia and its subsidiaries, parent company only, stated on pages 5/1 to pages 5/6.2.
Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
Because of the differences between the parent company and consolidated financial statements are not material, therefore notes to the financial statements of the parent company is not being presented in this supplementary financial information.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/1 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2014
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Metode biaya/Cost method 2013
2012
ASET Investasi Deposito berjangka Efek - Nilai wajar melalui laporan laba rugi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Reksadana Penyertaan langsung
74,258,035
33,548,843
48,525,450
5,280,544 16,781,016 59,837,061 9,577,921 107,710,375
2,074,721 56,979,125 21,316,499 24,768,178 107,708,112
2,655,617 40,910,515 27,146,180 30,738,155 107,707,363
ASSETS Investments Time deposits Marketable securities Fair value through profit or loss Held-to-maturity Available-for-sale Mutual funds Direct participations
Jumlah investasi
273,444,952
246,395,478
257,683,280
Total investments
Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Tagihan kelebihan pembayaran pajak Aset reasuransi Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
2,767,843 84,686,444 12,270,192 2,889,159 2,722,123 1,710,462 245,428,179 807,782 4,225,820 1,840,164
3,088,125 67,927,402 8,340,277 2,409,042 1,951,684 2,020,224 226,396,872 888,558 4,578,641 1,564,529
2,043,321 52,202,915 14,140,196 3,164,270 1,462,108 309,762 223,979,680 835,794 6,374,802 428,435
Cash and banks Premium receivables - net Reinsurance receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances Claim for tax refund Reinsurance assets Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets
JUMLAH ASET
632,793,120
565,560,832
562,624,563
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim Estimasi klaim Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang komisi Liabilitas pajak Pendapatan premi ditangguhkan - bersih Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih Akrual Utang lain-lain Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (nilai penuh) - Modal dasar - 5.000.000 saham biasa - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.600.000 saham biasa (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 10
LIABILITIES AND EQUITY 1,898,949 194,603,375
426,112 170,140,489
85,923,598 79,576,755 3,224,117 4,618,493 3,502,513 2,914,734 2,757,639 13,583,947
83,609,108 71,761,218 2,263,016 645,211 4,377,719 2,059,933 951,167 12,763,758
392,604,120
348,997,731
78,148,103 (572,734)
78,148,103 (3,426,830)
8,523,530 191,193,084
LIABILITIES Claims payable Estimated claims
54,054,966 Unearned premium reserves 52,645,069 Reinsurance payables 2,514,774 Commissions payables 696,561 Taxes payable 3,283,567 Deferred premium income - net 2,611,112 Deferred commission income - net 2,413,893 Accrued expenses 1,862,583 Other payables 15,171,262 Employee benefit liabilities 334,970,401
Total liabilities
EQUITY Share capital - par value Rp 100 per share (full amount) Authorised - 5,000,000 ordinary shares Issued and fully paid 78,148,103 1,600,000 ordinary shares Unrealised (losses)/gains on available-for-sale 1,087,446 marketable securities - net Retained earnings 44,647,027 Appropriated 274,870,671 Unappropriated Adjustment related to (171,099,085) implementation of SFAS 10
45,415,999 288,296,717
45,415,999 267,524,914
(171,099,085)
(171,099,085)
Jumlah ekuitas
240,189,000
216,563,101
227,654,162
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
632,793,120
565,560,832
562,624,563
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/2 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Metode biaya/Cost method 2014 2013 PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Kenaikan cadangan atas premi belum merupakan pendapatan
UNDERWRITING REVENUES Premium income Gross premium Reinsurance premium Increase in unearned premium reserves
231,089,165 (186,606,655)
204,728,079 (167,641,438)
(1,393,640)
(6,546,800)
43,088,870
30,539,841
Pendapatan komisi neto
11,568,007
8,952,823
Net commission income
Jumlah pendapatan underwriting
54,656,877
39,492,664
Total underwriting income
Pendapatan premi neto
Net premium income
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - (Kenaikan)/penurunan estimasi klaim retensi sendiri
(46,827,652) 37,781,837
Jumlah beban underwriting
(15,398,244)
(9,789,309)
PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH
39,258,633
29,703,355
UNDERWRITING INCOME - NET
PENDAPATAN INVESTASI
10,959,353
8,704,188
INVESTMENT INCOME
(19,539,416)
(18,727,546)
OPERATING EXPENSES
BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH
(1,424,999)
(19,918,603)
OTHER EXPENSES - NET
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK
29,253,571
(238,606)
INCOME/(LOSS) BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(6,723,459)
(1,724,345)
INCOME TAX EXPENSE
LABA/(RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
22,530,112
(1,962,951)
NET INCOME/(LOSS) FOR THE YEAR
2,854,096
(4,514,277)
Other comprehensive income - net of tax: Unrealised gains/(loss) on available-for-sale marketable securities
25,384,208
(6,477,228)
TOTAL COMREHENSIVE (LOSS)/ INCOME FOR THE YEAR
BEBAN USAHA
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak : Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual JUMLAH (RUGI)/LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(6,352,429)
(41,677,844) 31,426,090 462,445
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance claims (Increase)/decrease in estimated own retention claims Total underwriting expenses
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/3 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2014 ASET Investasi Deposito berjangka Efek - Nilai wajar melalui laporan laba rugi - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual Reksadana Penyertaan langsung Investasi pada entitas asosiasi
Metode ekuitas/Equity method 2013
2012 ASSETS Investments Time deposits Marketable securities Fair value through profit or loss Held-to-maturity Available-for-sale Mutual funds Direct participations Investment in associates
923,769,955
408,926,844
477,889,451
65,689,967 208,755,845 744,373,039 119,149,337 5,134,780 1,041,342,215
25,288,772 694,518,555 259,826,806 301,899,320 5,107,700 963,527,990
25,679,819 465,768,245 192,340,000 297,237,952 5,100,000 754,544,813
3,108,215,138
2,659,095,987
2,218,560,280
Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Aset reasuransi Piutang lain-lain Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
34,431,966 1,053,809,975 145,398,245 3,009,475,436 36,092,861 7,378,462 54,414,177 45,703,175
37,663,147 828,498,805 101,659,637 2,639,776,564 28,371,489 8,446,021 57,418,772 32,680,791
19,911,968 528,098,384 150,478,532 2,144,240,105 30,618,540 8,038,712 60,484,053 17,694,245
Cash and banks Premium receivable - net Reinsurance receivables - net Reinsurance assets Other receivables Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets
JUMLAH ASET
7,494,919,435
6,393,611,213
5,178,124,819
TOTAL ASSETS
Jumlah investasi
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang klaim Estimasi klaim Cadangan atas premi belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang komisi Pendapatan premi tangguhan - bersih Pendapatan komisi ditangguhkan - bersih Liabilitas pajak Akrual Utang lain-lain Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas
Total Investments
LIABILITIES AND EQUITY
23,207,851 2,420,865,993
5,193,645 2,073,842,417
1,015,296,634 982,597,307 40,101,335 41,790,630 57,336,217 36,259,290 39,626,468 168,984,303
872,433,101 874,697,491 27,588,537 44,141,903 54,675,461 25,056,084 17,114,237 155,577,449
4,826,066,028
4,150,320,325
82,428,577 1,850,635,756
LIABILITIES Claims payable Estimated claims
507,995,679 Unearned premium reserves 509,077,813 Reinsurance payables 24,318,258 Commissions payables 41,413,876 Deferred premium income - net 24,530,457 Deferred commission income - net 12,692,790 Taxes payable 23,331,216 Accrued expenses 47,849,535 Other payables 146,706,105 Employee benefit liabilities 3,270,980,062
Total liabilities
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/4 – Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2014 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham (nilai penuh) - Modal dasar - 5.000.000 saham biasa - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.600.000 saham biasa Tambahan modal disetor
Metode ekuitas/Equity method 2013
160,000,000 (24,749,796)
160,000,000 (24,749,796)
2012 EQUITY Share capital - par value Rp 100 per share (full amount) Authorised - 5,000,000 ordinary shares Issued and fully paid 160,000,000 1,600,000 ordinary shares Additional paid in capital Difference in value of restructuring transaction between entities (24,749,796) under common control
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari efek yang tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
413,169,261 1,818,071,990
413,169,261 1,475,448,974
405,695,621 1,173,068,833
Translation adjustments Unrealised (losses)/gains on available-for-sale marketable securities - net Retained earnings Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
2,668,853,407
2,243,290,888
1,907,144,757
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
7,494,919,435
6,393,611,213
5,178,124,819
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
-
-
323,229,979
274,524,131
177,052,883
(20,868,027)
(55,101,682)
16,077,216
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/5 – Schedule
LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Metode ekuitas/Equity method 2014 2013
PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - Kenaikan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan
UNDERWRITING REVENUES Premium income Gross premium Reinsurance premium Increase in unearned premium reserves
2,730,612,525 (2,203,988,321)
2,139,440,027 (1,750,096,606)
(39,395,071)
(77,003,182)
487,229,133
312,340,239
Pendapatan komisi neto
127,577,639
88,475,906
Net commission income
Jumlah pendapatan underwriting
614,806,772
400,816,145
Total underwriting income
Pendapatan premi neto
Net premium income
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri
(561,577,844) 452,564,332
(439,100,945) 332,038,853
(80,793,166)
(28,565,417)
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Increase in estimated own retention claims
Jumlah beban underwriting
(189,806,678)
(135,627,509)
Total underwriting expenses
PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH
425,000,094
265,188,636
UNDERWRITING INCOME - NET
PENDAPATAN INVESTASI
159,370,079
224,928,756
INVESTMENT INCOME
(232,217,244)
(192,798,362)
92,938,587
136,564,920
OTHER INCOME - NET
LABA SEBELUM PAJAK
445,091,516
433,883,950
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(83,246,835)
(70,765,562)
INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
361,844,681
363,118,388
BEBAN USAHA PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak: - Selisih kurs penjabaran laporan keuangan - Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Pendapatan komprehensif lain untuk tahun berjalan - setelah pajak JUMLAH LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
OPERATING EXPENSES
NET INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income - net of tax:
48,705,848
97,471,248
Translation adjustment Unrealised gains/(loss) on available-for-sale marketable securities
34,233,655
(71,178,898)
82,939,503
26,292,350
Other comprehensive income for the year - net of tax
444,784,184
389,410,738
TOTAL COMREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/6.1 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
Pengangkutan/ Marine cargo PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - (Kenaikan)/penurunan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban underwriting PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH
Penerbangan/ Aviation
UNDERWRITING REVENUE, EXPENSE AND INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in USD, unless otherwise stated)
Rangka kapal/ Marine hull
23,675,926 (11,781,785)
34,655,515 (33,142,328)
15,212,288 (12,028,125)
(358,930)
(187,804)
(498,114)
Offshore
27,831,283 (27,248,796)
877,153
Onshore
Kebakaran/ Fire
1,860,098 (1,722,358)
100,720,344 (83,574,997)
11,714,271 (8,738,841)
(22,442)
(2,081,456)
(114,179)
11,535,211
1,325,383
2,686,049
1,459,640
115,298
15,063,891
2,952,774
930,867
1,943,738
2,200,988
195,596
3,305,221
14,487,985
2,256,250
4,629,787
3,660,628
310,894
18,369,112
1,881,348 (1,229,825)
2,319,428 (2,073,249)
2,236,687 (1,778,282)
Rekayasa/ Engineering
2,861,251 (179,657) 2,681,594
17,099,294 (16,593,531)
127,054 (100,800)
10,675,532 (6,029,544)
5,163,979 (4,638,586)
Lain-lain/ Miscellaneous
15,419,440 (8,369,425)
Jumlah/Total 2014
2013
231,089,165 (186,606,655)
204,728,079 (167,641,438)
(1,393,640)
(6,546,800)
8,042,147
43,088,870
30,539,841
218,480
11,568,007
8,952,823
8,260,627
54,656,877
39,492,664
992,132
7,324,330 (5,338,020)
46,827,652 (37,781,837)
41,677,844 (31,426,090)
(Increase)/decrease in unearned premium reserves
-
Total Net commission income Total underwriting income UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance premium Increase/(decrease) in estimated own retention claims
(800,034)
(67,274)
300,780
1,171,284
(80,378)
2,951,208
2,270,920
605,923
6,352,429
(148,511)
178,905
759,185
1,677,047
(54,124)
7,597,196
2,796,313
2,592,233
15,398,244
9,789,309
Total underwriting expenses
2,077,345
3,870,602
1,983,581
365,018
10,771,916
5,668,394
39,258,633
29,703,355
UNDERWRITING INCOME - NET
14,636,496
(114,719)
(462,445)
UNDERWRITING INCOME Own retention premium Gross premium Reinsurance premium -
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT TUGU PRATAMA INDONESIA INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY Lampiran – 5/6.2 – Schedule
PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengangkutan/ Marine cargo PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi - Premi bruto - Premi reasuransi - (Kenaikan)/penurunan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan komisi neto Jumlah pendapatan underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi - Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban underwriting PENDAPATAN UNDERWRITING - BERSIH
Penerbangan/ Aviation
UNDERWRITING REVENUE, EXPENSE AND INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
Rangka kapal/ Marine hull
Offshore
279,862,575 (139,582,185)
418,104,037 (400,160,701)
183,637,323 (145,376,717)
(8,282,881)
(2,727,204)
(7,757,649)
8,593,358
131,997,509
15,216,132
30,502,957
14,729,661
33,799,953
8,545,426
21,095,840
27,105,730
165,797,462
23,761,558
51,598,797
41,835,391
21,805,384 (14,201,417) (9,871,143) (2,267,176) 168,064,638
318,420,042 (312,283,739)
Onshore
Kebakaran/ Fire
21,706,180 1,194,768,812 (20,151,609) (991,405,957)
(283,350)
Rekayasa/ Engineering
131,279,062 (95,844,352)
Lain-lain/ Miscellaneous
182,834,494 (99,183,061)
Jumlah/Total 2014
2013
2,730,612,525 (2,203,988,321)
2,139,440,026 (1,750,096,606)
(30,271,019)
(3,082,995)
4,416,669
(39,395,071)
(77,003,181)
1,271,221
173,091,836
32,351,715
88,068,102
487,229,133
312,340,239
1,502,672
36,275,344
127,577,639
88,475,906
2,773,893
209,367,180
614,806,772
400,816,145
(402,635) 31,949,080
(344,691) 87,723,411
UNDERWRITING INCOME Own retention premium Gross premium Reinsurance premium (Increase)/decrease in unearned premium reserves
-
Total Net commission income Total underwriting income
3,691,089
15,230,987
(913,682)
36,434,763
28,692,955
8,307,943
80,793,166
28,565,417
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Reinsurance premium Increase/(decrease) in estimated own retention claims
2,130,792
9,216,960
21,219,709
(592,959)
91,964,659
35,688,403
32,446,290
189,806,678
135,627,509
Total underwriting expenses
21,630,766
42,381,837
20,615,682
117,402,521
(3,739,323)
55,277,121
425,000,094
265,188,636
UNDERWRITING INCOME - NET
27,445,908 (24,535,370) (779,746)
26,923,884 (21,398,013)
204,937,192 (198,948,470)
1,552,153 (1,231,430)
3,366,852
127,418,702 (71,888,806)
62,634,315 (55,638,867)
88,860,306 (64,721,959)
561,577,844 (452,564,332)
439,100,945 (332,038,853)