LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi negeri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai tujuan untuk mendidik serta menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional. Salah satu program yang diberikan kepada mahasiswa untuk menjadi tenaga kependidikan yang professional yaitu dengan melaksanakan PPL. PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), saat ini menjadi konsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi calon
pendidik/guru. Secara legal sebagaimana tertulis dalam Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2005, bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi tersebut antara lain adalah, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pendidikan dengan memberikan pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan dengan masyarakat khususunya dunia pendidikan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan dan mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Adapun tujuan PPL ini adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi kependidikan. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga yang terkait dengan proses pembelajaran. Serta meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasa isecara interdisipline kedalam pembelajaran di sekolah, atau lembaga pendidikan. Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari Praktik Pengalaman Lapangan, antara lain: a.
Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses pendidikan dan pembelajaran disekolah atau lembaga.
b. Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver. 1
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
c. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. d. Mendapat bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah, atau lembaga. e. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan dilingkungan sekitar sekolah, atau lembaga dll. Sebelum melaksanakan program PPL, diperlukan sejumlah data yang akan menjadi dasar pelaksanaan program tersebut melalui kegiatan observasi. Observasi yang dilakukan oleh mahasiswa dibagi menjadi dua macam, yaitu observasi kondisi fisik sekolah yang berhubungan dengan fasilitas yang tersedia dan observasi kondisi non-fisik lembaga.
A. Analisis Situasi Kegiatan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) dimulai dengan kegiatan observasi lapangan terlebih dahulu. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui gambaran awal mengenai keadaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang. Kegiatan selanjutnya adalah penerjunan PPL pada tanggal 15 Juli 2016 di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Keadaan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Yogyakarta dari segi
bangunan termasuk bangunan baru karena sudah direnovasi, sekarang pun masih ada gedung yang sedang di renovasi untuk di tambah gedungnya. Keadaan di dalam ruangan cukup banyak dokumen atau arsip yang tertumpuk di dekat meja kerja pegawai. Ruang kerja bidang Dikmenti Seksi SMA, tertata rapi dan bersih. Meskipun banyak tumpukan arsip namun tetap tersusun rapi dan terstruktur sehingga mudah untuk mencarinya. Di dalam ruangan terdapat 9 (sembilan) komputer yang dioperasikan, 9 (sembilan) printer yang digunakan, meja komputer, meja penerima tamu, dan meja kerja, kursi, rak penyimpanan surat dan arsip, AC, lemari penyimpanan logistik, dispenser, dan telepon kantor sebanyak 2 (dua) buah. Bagian Bidang Dikmenti Seksi SMA,
memiliki 11 pegawai yang bekerja di
ruangan tersebut. Menurut saya, bidang ini kekurangan tenaga kerja dikarenakan tugas 2
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
yang diemban bidang tersebut sangatlah banyak. Namun, sejauh ini masih bisa teratasi dengan kerja keras dan semangat yang dijunjung tinggi oleh seluruh pegawai Seksi SMA. Tupoksi Sub bagian Seksi SMA adalah a) Pengelolaan data beasiswa untuk siswa SMA/SMK se-DIY b) Pengadaan workshop untuk pengawas dan guru. c) dll. Kegaiatan workshop yang ditujukan ke pengawas sekolah SMA/SMK se-DIY ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengawas selain itu juga pemberitahuan tentang permen (Peraturan Menteri) yang baru. Sehingga pengawas akan mengerti dan selanjutkan di sampaikan ke sekolah-sekolah SMA/SMK se-DIY. Materi yang disampaikan tidak hanya terkait dengan Peraturan Menteri saja, namun juga ada pematangan tentang penyusunan RPP, pengembngan RPP, dan perangkat administrasi sekolah. Dengan adanya Workshop Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, pertama; akan lebih mengerti tentang Peraturan-Peraturan Menteri yang baru. Kedua, dapat memberikan informasi yang jelas kepada sekolah-sekolah yang ada di DIY. Ketiga, dapat lebih paham dengan penyusunan dan pengembangan Kurikulum maupun RPP. Sesuai dengan penempatan PPL, peneliti memperoleh kesempatan di Seksi SMA oleh karena itu, peneliti berusaha memberikan analisis yang berkaitan dengan Workshop Pemberdayaan Pengawas SMA/SMK. Adapun judul penelitian pada pelaksanaan PPL yaitu: “Implementasi Workshop Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY “.
B. Perumusan Program Kegiatan Berdasarkan hasil analisa situasi dari kegiatan observasi di Seksi SMA maka dirumuskan sebuah program kegiatan penelitian yang sederhana dengan judul “Implementasi Workshop Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK seDIY“. Program kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengawas selain itu 3
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
juga pemberitahuan tentang permen (Peraturan Menteri) yang baru bagi pengawas sekolah SMA/SMK se-DIY. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini adalah pelaksanaan workshop yang diikuti oleh pengawas sekolah SMA/SMK se-DIY, di dalam workshop tersebut di sosialisasikan tentang peraturan-peraturan menteri yang baru dan penyusunan serta pengembangan RPP. Hasil dari program ini semoga dapat dijadikan rekomendasi dan referensi Seksi SMA, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Yogyakarta. Selain itu program kegiatan ini juga akan dijadikan sarana untuk memenuhi kompetensi sebagai “peneliti” pada jurusan kami, Kebijakan Pendidikan.
4
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
BAB II PEMBAHASAN
A. Persiapan Pelaksanaan Program Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan program, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan dalam perumusan kaegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari rancangan program yang akan dilaksanakan. Langkah yang kedua adalah melakukan koordinasi dengan Seksi SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Yogyakarta. Persiapan yang selanjutnya adalah mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi, observasi, dokumentasi dan wawancara. Ketiga instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data di Bagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Setelah data-data terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data yang merupakan program dari penelitian pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan. Sasaran dari program penelitian ini adalah Bagian Seksi SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Yogyakarta, maka segala aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY di Bagian Seksi SMA selalu dicatat dan dianalisis. Kegiatan wawancara dilakukan dengan beberapa peserta yang mengikuti kegiatan ini. Program ini dapat dikatakan valid apabila terdapat kajian teori di dalamnya. Kajian teori ini berguna sebagai dasar dalam melaksanakan program. Adanya teori-teori yang berkaitan dengan program berguna untuk mendukung dan memperkuat penelitian, selain itu dapat mempermudah ketika penyusunan laporan. Sehingga laporan yang dihasilkan dari program PPL ini memiliki dasar teori yang kuat dan valid. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah:
1. Program Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY a.
Program Pemberdayaan 5
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
1) Program Program di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan. Jones dalam Arif Rohman (2009: 101-102) menyebutkan program merupakan salah satu komponen dalam suatu kebijakan. Program merupakan upaya yang berwebang untuk mencapai tujuan. Menurut Charles O. Jones ( Siti Erna Latifi Suryana, 2009: 28) ada tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program yaitu : a) Pengorganisasian Struktur oganisasi yang jelas diperlukan dalam mengoperasikan program sehingga tenaga pelaksana dapat terbentuk dari sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas. b) Interpretasi Para pelaksana harus mampu menjalankan program sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. c) Penerapan atau Aplikasi Perlu adanya pembuatan prosedur kerja yang jelas agar program kerja dapat berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan sehingga tidak berbenturan dengan program lainnya Salah satu model implementasi program yakni model yang diungkapkan oleh David C. Korten. Model ini memakai pendekatan proses pembelajaran dan lebih dikenal dengan model kesesuaian implementasi program. Model kesesuaian Korten digambarkan sebagai berikut : PROGRAM
OUTPUT
Kebutuhan
TUGAS
Kompetensi 6
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
PEMAANFAATAN
Tuntutan
ORGANISASI
Putusan
Sumber: Haedar Akib dan Antonius Tarigan (2000: 12) Gambar 1. Model Kesesuaian Implementasi Program Korten menggambarkan model ini berintikan tiga elemen yang ada dalam pelaksanaan program yaitu program itu sendiri, pelaksanaan program, dan kelompok sasaran program. Korten menyatakan bahwa suatu program akan berhasil dilaksanakan jika terdapat kesesuaian dari tiga unsur implementasi program. Pertama, kesesuaian antara program dengan pemanfaat, yaitu kesesuaian antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran (pemanfaat). Kedua, kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara tugas yang disyaratkan oleh program dengan kemampuan organisasi pelaksana. Ketiga, kesesuaian antara kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana, yaitu kesesuaian antara syarat yang diputuskan organisasi untuk dapat memperoleh output program dengan apa yang dapat dilak ukan oleh kelompok sasaran program (Haedar Akib dan Antonius Tarigan, 2000: 12). Berdasarkan pola yang dikembangkan Korten, dapat dipahami bahwa kinerja program tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan kalau tidak terdapat kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan. Hal ini disebabkan apabila output program tidak sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran, jelas output tidak dapat dimanfaatkan. Jika organisasi pelaksana program tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas yang disyaratkan oleh program, maka organisasinya tidak dapat menyampaikan output program dengan tepat. Atau, jika syarat yang ditetapkan organisasi pelaksana program tidak dapat dipenuhi oleh kelompok sasaran, maka kelompok sasaran tidak mendapatkan output program. Oleh karena itu, kesesuaian antara tiga unsur implementasi kebijakan mutlak diperlukan agar program berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 7
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Kesimpulan program merupakan interpretasi dari sebuah kebijakan pemerintah yang berisi kumpulan instruksi, yang dibuat untuk memperbaiki permasalah yang sedang berkembang. Program harus ada dalam mengimplementasikan suatu kebijakan. Program pemerintah yang menjadi fokus kajian penelitian ini yakni program pembinaan dan lomba inovasi bisnis. Dalam melakukan implementasi program pembinaan dan lomba inovasi bisnis ini , peneliti menggunakan pendekatan teori program yang di kemukakan oleh pendapat Charles O. Jones (Siti Erna Latifi Suryana, 2009: 28) yang membagi tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program. Pendekatan ini dipilih peneliti karena tiga pilar tersebut dianggap dapat membantu peneliti dalam mengolah data-data yang di peroleh sehingga hasil yang disajikan di harapkan dapat memberikan gambaran terkait implementasi program yang di jalankan (Pembinaan dan Lomba Inovasi Bisnis). 2)
Pemberdayaan Definisi pemberdayaan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain dikemukakan oleh Merriam Webster dan Oxford English Dictionary kata ”empower” mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power of authority dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable .dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedangkan, dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan. Sedangkan proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasi diri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan menggali segala potensi yang dimiliki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian (skill) ataupun pengetahuan (knowledge). Seseorang tokoh pendidikan Paulo Freire, berpendapat bahwa pendidikan seharusnya dapat memberdayakan dan membebaskan para peserta didiknya, karena dapat mendengarkan suara dari peserta didik.Yang dimaksud suara adalahsegala asprasi maupun segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut. 8
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Pranaka dan Moeljanto menjelaskan konsep pemberdayaan (empowerment) dilihat dari perkembangan konsep dan pengertian yang disajikan dalam beberapa catatan kepustakaan, dan penerapannya dalam kehidupan masyrakat. Pemahaman konsep dirasa penting, karena konsep ini mempunyai akar historis dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat. Perlu upaya mengaktualisasikan konsep pemberdayaan tersebut sesuai dengan alam pikiran dan kebudayaan Indonesia. Namun empowerment hanya akan mempunyai arti kalau proses pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari kebudayaan, baliknya menjadi hal yang destruktif bagi proses aktualisasi dan koaktualisasi aksestensi manusia. Pada intinya pemberdayaan adalah membantu klien untuk memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki antara lain dengan transfer daya dari lingkunganya. (Onny S. Prijono dan A.M.W Pranaka, 1996: 2-8).
3) Tujuan Pemberdayaan Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalahmasalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas kemampuan
kognitif,
konatif,
psikomotorik,
afektif,
dengan
mengerahkan
sumberdaya yang di miliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Terjadinya keberdayaan pada empat aspek tersebut (afektif, kognitif dan psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian masyarakat yang dicitacitakan, dalam masyarakat akan terjadi kecukupan wawasan, yang dilengkapi dengan kecakapan-keterampilan
yang
memadai, 9
diperkuat
oleh
rasa
memerlukan
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
pembangunan dan perilaku sadar akan kebutuhan tersebut. (Ambar Teguh S, 2004: 80-81) 4) Tahap Pemberdayaan Menurut Sumodingningrat (2004:41) pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status, mandiri. Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi, dan kemampuan secara terus menerus supaya tidak mengalami kemunduran lagi. Sebagaimana disampaikan dimuka bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi: 1) Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. 2) Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan. 3) Tahap peningkatan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mehantarkan pada kemandirian.(Ambar Teguh S, 2004:82-83) b. Pengawas Sekolah SMA/SMK 1) Pengawas Sekolah Pengawas sekolah selama ini masih banyak yang belum mengetahui dan memahami peranan yang harus dimainkannya serta fungsi yang diembannya. Pengawas sekolah selama ini dianggab oleh sebagian besar hannya berhubungan dengan kepala sekolah saja, karena selama ini anggapan guru terhadap seorang pengawas datang ke sekolah akan melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan dari perangkat mengajar guru yang akan memberikan penilaian terhadap kinerja guru. Kinerja merupakan ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil 10
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
kerja) yang merupakan wujud dari semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya. Pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan. Merujuk pada satuan pendidikan, maka kemudian jabatan pengawas dibedakan menjadi pengawasan TK, pengawasan SD, pengawasan SMP, pengawasan SMA, dan pengawasan SMK dalam Aqib, (2009:5-6). Dapat disimpulkan bahwa pengawas sekolah SMA/SMK se-DIY iaalah seseorang yang melaksanakan tugas, melakukan pengawasan terkait administrasi SMA/SMK yang ada di Provinsi DIY. Yang wilayah tugasnya sudah dibagi-bagi sesuai dengan kewenangannya.
2) Tugas Pengawas Sekolah Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan. Sesuai dengan Peranan pengawas sekolah menurut Wiles & Bondi (2007), “The role of the supervisor is to help teachers and other education leaders understand issues and make wise decisions affecting student education”. Bertitik tolak dari pendapat Wiles & Bondi tersebut, maka peranan pengawas sekolah adalah membantu guru-guru untuk memahami isuisu dan membuat keputusan yang bijak yang mempengaruhi pendidikan siswa. Pengawas membantu guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta meningkatkan prestasi belajar siswa, maka peranan umum pengawas sekolah adalah sebagai: (1) observer (pemantau), (2) supervisor (penyelia), (3) evaluator (pengevaluasi) pelaporan, dan (4) successor (penindak lanjut hasil pengawasan). Apa saja yang dilakukan setiap peranan akan dibahas pada subbab fungsi pengawas sekolah. Pengawasan pada pendidikan formal dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan. Dalam supervisi manajerial meliputi aspek pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan dan supervisi akademik meliputi aspek-aspek pelaksanaan proses pembelajaran. Supervisi akademik dilakukan kepada guru melalui bimbingan proses pembelajaran, misalnya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, strategi 11
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
melaksanakan pembelajaran, penggunaan media dan alat bantu pembelajaran, cara menilai kemajuan belajar siswa, dan sebagainya. Sedangkan supervisi menajerial dilakukan pada kepala sekolah dan staf sekolah melalui bimbingan cara membuat perencanaan kegiatan sekolah, cara menyusun nggaran sekolah, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah, manajemen berbasis sekolah, dan lain-lain.
2. Implementasi Program Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY a. Tujuan Implementasi Program Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY Proses implementasi kebijakan dijelaskan Rohman (2012: 115) sebagai proses yang menentukkan sekaligus menengangkan. Setiap tahapan dalam implementasi terkandung sebuah perjalanan atau proses, mulai dari rancangan hingga pelaksanaan. Setiap tahapan implementasi seharusnya dilakukan analisis faktor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh keberhasilannya. Faktor penghambat keberhasilan proses implementasi biasanya terletak pada rumusan awalnya, sarana pelaksananya, sistem yang ada di dalamnya. Oberlin Silalahi (melalui Rohman, 2012: 116) menyebutkan bahwa pembuat kebijakan harus terlebih dahulu mencapai beberapa konsensus diantara mereka berkaitan dengan tujuan-tujuan, serta informasi yang cukup untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam proses implementasi sebuah kebijakan, faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sebuah kebijakan adalah: 1) Isi atau konten kebijakan tersebut. Kebijakan yang baik dari sisi konten setidaknya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: jelas, tidak distorsif, didukung oleh dasar teori yang teruji, mudah dikomunikasikan ke kelompok target, didukung oleh sumberdaya baik manusia maupun finansial yang baik. 2) Implementator dan kelompok target. Pelaksanaan implementasi kebijakan tergantung pada badan pelaksana kebijakan (implementator) dan kelompok target (target groups). Implementator harus mempunyai kapabilitas, kompetensi, komitmen dan konsistensi untuk melaksanakan sebuah kebijakan sesuai dengan arahan dari penentu kebijakan (policy makers), selain itu, kelompok target yang 12
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
terdidik dan relatif homogen akan lebih mudah menerima sebuah kebijakan daripada kelompok yang tertutup, tradisional dan heterogen. Lebih lanjut, kelompok target yang merupakan bagian besar dari populasi juga akan lebih mempersulit keberhasilan implementasi kebijakan. 3) Lingkungan. Keadaan sosial-ekonomi, politik, dukungan publik maupun kultur populasi tempat sebuah kebijakan diimplementasikan juga akan mempengaruhi keberhasilan kebijakan publik. Kondisi sosial-ekonomi sebuah masyarakat yang maju, sistem politik yang stabil dan demokratis, dukungan baik dari konstiten maupun elit penguasa, dan budaya keseharian masyarakat yang mendukung akan mempermudah implementasi sebuah kebijakan. Menurut Grindle (dalam Subarsono, 2005) implementasi kebijakan dipengaruhi oleh dua variabel besar yaitu isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan implementasi (conteks of policy). Variabel isi kebijakan mencakup 1).Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target groups termuat dalam isi kebijakan; 2)Jenis manfaat yang diterima oleh target group; 3)Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari suatu kebijakan; 4)Apakah letak dari sebuah program sudah tepat; 5)Apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan impelmentornya dengan rinci; dan 6)Apakah sebuah program di dukung oleh sumber daya manusia. Variabel lingkungan kebijakan mencakup: 1)Seberapa besar kekuasaan, kepentingan, strategi yang dimiliki para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan; 2) Karakteristik institusi dan rejim yang sedang berkuasa; dan 3) Tingkat kepatuhan dan responsivitas sasaran.
B. Pelaksanaan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai Program Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY. Dengan pendekatan kualitatif ini dapat diperoleh gambaran gambaran tentang fenomena-fenomena dan kenyataan yang relevan dengan obyek pelaksanaan PPL.
13
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Informasi yang diperoleh berasal dari hasil pencatatan yang dilakukan oleh peneliti didasarkan pada pengamatan atau observasi, wawancara serta dokumentasi. 2. Subjek Pelaksanaan Objek dalam penelitian ini adalah analisis mengenai Program Pemberdayaan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah peserta dan panitia pelaksanaan program pemberdayaan pengawas sekolah SMA/SMK se-DIY.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Pengalam Lapangan akan dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2016 sampai 15 September 2016 di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang Bidang Perencanaan. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam sebuah penelitian akan dihimpun data-data untuk dianalisis, sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, maka data dalam penelitian ini juga dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Menurut Lexy J Meoleong (1997: 157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto dan statistik adalah data tambahan. Teknik pengumpulan data harus sesuai dengan instrumen pengumpulan data dan maksud penelitian (Suharsimi Arikunto, 1996: 136-137). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing teknik tersebut. a. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data melalui pengalaman langsung yang ditemui di lapangan. Informasi-informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, peristiwa, waktu, dan perasaan yang langsung dialami oleh peneliti. Observasi ini dipilih karena peneliti 14
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
ingin menyajikan gambaran realistik yang ada di lapangan berupa perilaku dan peristiwa untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. b. Wawancara Dalam penelitian ini digunakan tekni wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam ini digunakan untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara bertatap muka dan melakukan tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian menggunakan pedoman wawancara. c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data dengan melakukan analisis data mengenai dokumen yang ada. Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data berupa gambar yang diambil melalui keadaan lingkungan sekolah yang berupa interaksi siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan masyarakat lainnya di sekolah tersebut.
5. Instrumen Penelitian Suharsimi Arikunto (2002: 136), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan wawancara dan panduan observasi.
6.
Keabsahan Data Keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini guna memberikan keakuratan data atau hasil penelitian. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi diuji dengan beberapa teknik (Sugiyono, 2010: 336). Teknik yang digunakan yaitu menggunakan: a. Pengujian Kredibilitas Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan secara berulang-ulang guna memperoleh data yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang relevan dengan masalah 15
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
yang diteliti. Dalam pengujian kredibilitas menggunakan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yagn lain di luar data untuk keperluan pengecekan dan pembandingan data (Sugiyono, 2010: 372). Triangulasi yang digunakan 6. berupa:
1) Triangulasi Sumber Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh agar mendapatkan informasi yang sesuai dan akurat maka dilakukan perbandingan dan ricek cross cek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Melakukan perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Guna memperoleh data yang akurat, data dari hasil wawancara dilakukan cross cek dengan sumber penelitian yang berbeda yaitu wawancara dengan kepala sekolah, kemudian dilakukan cross cek kepada guru, peserta didik.
2) Triangulasi Metode Triangulasi metode digunakan untuk melengkapi kekurangan informasi yang diperoleh dengan ricek cross cek kepercayaan data kepada sumber yang sama dengan metode tertentu dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara yang diperkuat dengan hasil dokumentasi seta melaui teori-teori yang terkait dengan penelitian (menggunakan studi kepustakaan). 3) Triangulasi Waktu Triangulasi waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan melakukan pengamatan dan wawancara dalam waktu dan situasi yang berbeda.
7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif sehingga digambarkan dengan kata-kata, atau kalimat dan membandingkan antara data yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
16
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan model Miles dan Huberman (Sugiyono 2007: 337), langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Pengumpulan Data (Data Collection) Data yang diperoleh di lapangan dikumpulkan dan dicatat kemudian dari data yang diperoleh dideskripsikan. Selanjutnya dibuat catatan refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat atau penafsiran peneliti atas data yang diperoleh dari lapangan. b. Reduksi Data (Data Reduction) Peneliti memilah data yang relevan, penting dan bermakna, dan data yang tidak berguna, untuk menjelaskan apa yang menjadi sasaran analisis. Lalu menyerdehanakan dengan membuat fokus, klasifikasi, dan abstraksi data. c. Sajian Deskripsi Data (Data Display) Menyajikan data secara deskriptif tentang apa yang ditemukan dalam analisis. Sajian deskriptif dapat diwujudkan dalam narasi. Alur sajiannya sistematik. d. Penyimpulan/ Penarikan Kesimpulan (Conclusion/Verification) Penarikan kesimpulan dari verifikasi merupakan upaya mencari makna dari komponen-komponen
data
yang
disajikan
dengan
mencermati
pola-pola,
keteraturan, penjelasan konfigurasi, dan hubungan sebab-akibat. Dalam melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi tentang Sistem Informasi Manajemen dalam peningkatan layanan pendidikan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Magelang. Dalam keseluruhan proses analisis data di atas diperlukan bahan kepustakaan untuk memberi temuan dalam penelitian ini. Dengan analisis tersebut diharapkan terjadi interaksi dengan bahan kepustakaan yang secara teoritis berhubungan dengan tema-tema yang telah disusun. 8. Persiapan Sebelum PPL dilaksanakan, dilakukan observasi pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta untuk mengetahui program yang sesuai. Observasi dilakukan pada bulan Juli sampai September 2016. Observasi pertama dilakukan untuk mengetahui sistem 17
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
kerja yang dilakukan disana. Untuk hal itu, dilakukan dengan pengarahan dari koordinator lapangan dan melihat langsung kinerja pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Pada observasi selanjutnya observasi dilakukan pada bidang atau seksi masing-masing sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan dari Dinas Pendidikan. Selain itu, dalam observasi ini kami juga mendapat pengarahan dari kepala bidang terkait dengan tugastugas yang akan dilaksanakan di masing-masing bidang tersebut. Pada saat observasi berlangsung, kami mulai mencari informasi atau data yang nantinya bisa kami jadikan proposal PPL hingga bahan laporan PPL saat ini. Data kami peroleh dari setiap bidang yaitu dengan carawawancara dan mengamati kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Sebelum pengambilan data secara lengkap dilakukan, ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan. Persiapan dilakukan agar dalam pelaksanaan pengumpulan data tersebut bisa optimal. Persiapan tersebut dilakukan mulai dari koordinasi, menyusun instrumen, dan menyusun laporan ini. Selanjutnya ditentukan teknik pengumpulan data, karena dalam kegiatan ini mengumpulkan informasi dalam bentuk kualitatif, yaitu dalam bentuk narasi atau penjabaran hasil wawancara dari berbagai kegiatan.
C. Pelaksanaan Program a. Persiapan Kegiatan dan Penelitian di PPL Sebelum melaksanakan kegiatan dan penelitian pada saat PPL, mahasiswa menyusun proposal terlebih dahulu yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kepala bidang, dan kepala seksi. b. Konsultasi Konsultasi yang dilaksanakan mengenai proposal penelitian yang akan dilakukan, pengenalan, dan pendalaman mengenai proposal. Selain itu, pihak Dinas Pendidikan juga melakukan pengenalan dan memperkirakan pekerjaan apa yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Jadi, pada saat ini mahasiswa diberikan arahan mengenai program yang akan dilaksanakan / tugas yang akan diberikan selama PPL.
18
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
c. Praktek Kegiatan di Kantor, Penelitian di Dinas dan Bidang Pendidikan Dikmenti Seksi SMA. Kegiatan di kantor ini menyesuaikan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh staff dinas yang lain. Biasanya mahasiswa PPL diminta membantu pekerjaan dan administrasi kantor yang dirasa oleh staff membutuhkan bantuan ketika mengerjakan tugas tersebut, diantaranya: 1) Penerimaan Mahasiswa oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan pada saat hari pertama PPL 2 dilaksanakan oleh mahasiswa di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 12 mahasiswa PPL UNY yang terbagi dalam beberapa bidang. 2) Perkenalan dengan Kasi dan staff di bidang Dikmenti Seksi SMA, kegiatan ini dilaksanakan setelah mahasiswa diterima secara formal oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Mahasiswa dibagi dalam beberapa bidang, kebetulan saya berdua bersama teman saya ditempatkan di bidang Dikmenti Seksi SMA. Perkenalan dilakukan agar akrab dengan para staff, sehingga kami merasa nyaman saat melaksanakan pekerjaan. 3) Arsip Surat adalah tugas pertama yang kami lakukan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta, kegiatan ini merupakan Arsip surat keluar masuk dari dan untuk seksi SMA 4) Pemantauan tentang beasiswa kartu cerdas, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan terutama Seksi SMA, kegiatan ini untuk menurunkan bantuan beasiswa kepada siswa-siswa SMA/SMK se-DIY. 5) Apel di Dinas Pendidikan Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta, apel ini membahas prestasi tiap bidang dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin dan kamis. Adanya apel ini diharapkan para pegawai dinas lebih termotivasi dan disiplin dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. 6) Membuat Surat, dalam membuat surat kami diberikan tugas untuk membuat surat tugas, surat undangan, surat pengantar, dsb. Tugas ini kami peroleh dari setiap staff atau kasi yang mendapat disposisi dari Kepala Bidang. 19
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
7) Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-70, kegiatan ini dilakukan untuk memperingati hari bersejarah bangsa Indonesia, sehingga generasi saat ini tetap menjaga rasa nasionalisme dan menghargai jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Upacara ini kami laksanakan di depan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. 8) Pelaksanaan Program Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY tahap kedua adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan terutama Seksi SMA untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan menteri yang baru terkait dengan peningkatan kinerja pengawas sekolah. 9) Pendataan peserta lomba FLS2N dan O2SN, kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa PPL didampingi oleh salah satu staff seksi SMA. Kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi dta siswa-siswa peserta lomba FLS2N dan O2SN yang akan maju ke tingkat nasional. 10) Pelaksanaan Lomba LCC 4 Pilar, kegiatan ini dilakukan oleh DInas Pendidikan khususnya bidang SMA yang bekerja sama dengan MPR RI. Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi siswa terkait dengan nasionalisme dan cinta tanah air. Kegiatan ini dilajukan di Hotel UNY selama 3 hari. 11) Input data, adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukan data masyarakat buta aksara se DIY ke dalam data yang sudah tersusun. Data masyarakat yang harus dimasukan adalah data anak putus sekolah, buta akasara. Selain Input data Buta aksara, kami juga memasukan data Dharma Wanita se DIY. 12) Pelaksanaan Pendidikan Karakter bagi Siswa SMA/SMK se-DIY, kegiatan ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan khususnya seksi SMA. Kegiatan ini diikuti olhe 200 peserta yang dibagi menjadi 2 tahap. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pendidikan karakter kepada siswa-siswa OSIS SMA yang akan menjadi generasi muda bangsa. 13) Pelaksanaan program pemberdayaan guru SMA/SMK se-DIY. Kegiatan ini dilakukan oleh seksi SMA bertujuan untuk mensosialisasikan tentang peraturan baru yang menyangkut tentang peningkatan mutu guru yang ada di DIY. D.
Analisis Hasil dan Pelaksanaan 20
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
1. Analisis Hasil Pelaksanaan program PPL yang telah direncanakan oleh mahasiswa, menunjukkan hasil bahwa program PPL telah berjalan dengan baik. Kerja sama ketika melakukan kegiatan yang dilaksanakan di kantor juga sudah baik antara Staff dan mahasiswa. Staff menerima dengan baik kehadiran mahasiswa di kantor dan memberikan bimbingan sebelum memberikan tugas atau pekerjaan. Mahasiswa merasa memiliki bekal tambahan mengenai dunia kerja setelah melaksanakan PPL di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Seksi SMA. Kegiatan yang diberikan kepada mahasiswa juga cukup relevan dengan status kami sebagai mahasiswa PPL. Mahasiswa diberikan tugas misalnya untuk Observasi Program Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY , Arsip Surat, Input data, Pendataan peserta Lomba FLS2N dan O2SN, Membuat Surat, yang memang sesuai dengan bidang studi. Program PPL ini membantu memperluas wawasan dan memahami dinamika kerja di dunia pendidikan.
a. Deskripsi Potensi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai uraian potensi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. Struktur organisasi, visi, misi, tujuan dan peran Disdikpora Yogyakarta juga akan dipaparkan sebagai usaha nyata untuk memajukan pendidikan di wilayah Provinsi Yogyakarta. Pada laporan penelitian ini akan difokuskan pada implementasi program pemberdayaan bagi pengawas sekolah SMA/SMK yang dilaksanakan oleh bagian seksi SMA bidang DIKMENTI Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta. b. Potensi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta terletak di Jl Cendana No. 9 Yogyakarta. Sebagai sebuah organisasi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta memiliki visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut: Visi
: Mewujudkan kualitas pendidikan, pemuda, dan olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya 21
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Misi a.
: Menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua dan nondiskriminatif
b. Mengembangkan pendidikan karakter berbasis budaya c.
Mengembangkan pusat-pusat unggulan mutu pendidikan.
d.
Mengembangkan peran sinergis pendidikan terhadappembangunan
e.
Mengembangkan pembinaan pemuda dan olahraga yang berkualitas dan berkarakter
f.
c.
Mengembangkan tatakelola pendidikan, pemuda, dan olahraga berbasis budaya
Sumber Daya Manusia di Bagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan DISDIKPORA DIY Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat digambarkan kondisi SDM di Bagian Bidang Dikmenti Seksi SMA Disdikpora DIY sebagai berikut: Sruktur Organisasi Bidang Dikmenti Disdikpora DIY 22
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
Kasubag Dikmenti Dra. Triana Purwaningrum, M.M
Seksi SMA
Seksi Dikti
Seksi SMK
Janiari, S.Pd
Pak Tri Atmoko
-
Staff Seksi SMA Supriyanto, S.Pd Murniyati, S.Pd
Gambar 4.1 Str
Bambang Purwanto, B.A Fery Anita, S.Pd
d. Situasi Pelaksa
Dewi Suntari, S.Pd
naan
Supartini, S.Pd
Progra
Sri Haryani, S.Pd
m Pember
Damarisasi, S.H
dayaan
Whisnu Ari P.
bagi
Tika, S.E
Pengaw as
Fauziah, S.Pd
Sekolah SMA/SMK Pelaksanaan Program Pemberdayaan bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK seDIY yang dilaksanakan oleh seksi SMA berjalan dengan lancar dan tidak mengalami hambatan yang berat dan masih dapat diatasi pada saat itu. Kegiatan diikuti oleh 80 23
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
orang peserta. Kegiatan ini dilakukan di dalam Aula Hotel UNY yang dilaksanakan selama 4 hari yaitu 25-28 Juli 2016.
e. Gambaran Peserta Program Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY Peserta Pelaksanaan program pemberdayaan pengawas sekolah SMA/SMK ini diikuti oleh 80 orang pengawas dari 5 kabupaten yang ada di Provinsi Yogyakarta, yaitu : Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupatan Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta. Dari 5 kabupaten tersebut semua pengawas yang mendapat mandat dari dinas pendidikan masing-masing kabupaten telah mengikuti workshop ini dengan tertib. Dalam pelaksanaan terjadi kendala yang dialami oleh panitia dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta yaitu banyak pengawas yang kurang menghargai acara tersebut. Sehingga banyak yang membolos dan tidak mengikuti acara dari awal sampai selesai. Kendala ini yang membuat pihak panitia mengalami kesusahan dalam membuat SPJ dengan membutuhkan tanda tangan peserta. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan pengumuman kepada semua peserta yang mengikuti program pemberdayaan yang dilaksanakan 4 hari berturutturut tersebut.
f.
Sistem yang digunakan dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan Pengawas Sekolah SMA/SMK se-DIY Program pemberdayaan ini dilakukan dengan menggunakan narasumber dari Dinas Pendidikan ada juga yang dari luar Dinas Pendidikan, misalnya dari Dinad Pendidikan Kota, dosen UNY dan lain sebagainya. Kegiatan di buka oleh Kepala Bidang Dikmenti Ibu Triana Purwaningrum, M.M kemudian dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja pengawas sekolah, misalnya kurikulum, RPP, dan peraturanperaturan menteri yang baru. Hasil Penelitian yang di lakukan mahasiswa menunjukan bahwa pihak panitia pelaksanaan program pmeberdayaan ini harus lebih memperhatikan cara kerja dan 24
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
karakter peserta untuk membentuk program yang berkualitas khussusnya pada standar pengelolaan waktu dan standar sarana dan prasarana. Secara vertikal, koordinasi pembinaan kepada : a. Dinas pendidikan Kota Yogyakarta b. Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo c. Dinas Kabupaten Bantul d. Dinas Pendidikan Gunungkidul e. Dinas Pendidikan Sleman f. Kabid Dikmenti g. Kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
g. Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam pelaksanaan PPL, diantaranya: a. Dukungan dari dosen pembimbing lapangan (dari pihak kampus) b. Dukungan dari dosen pembimbing lapangan (dari pihak lembaga) c. Kepala Bidang dan semua Staff yang selalu memberi arahan kepada mahasiswa PPL d. Kepala Seksi SMA yang menerima dengan baik ketika mahasiswa melakukan penelitian e. Prosedur penelitian yang tidak berbelit-belit dari pihak Dinas Pendidikan f. Rasa kekeluargaan yang ada antara mahasiswa, staff, dan dari pihak Seksi SMA h. Hambatan Hambatan yang ada ketika PPL bisa dikatakan hampir tidak ada, hal ini dikarenakan adanya bantuan dan bimbingan yang baik dari seluruh pegawai Bidang. Hanya saja di minggu awal, mahasiswa perlu melakukan adaptasi dan pendekatan yang intens kepada seluruh pegawai Bidang. Pendekatan ini membuat hubungan antara pegawai Bidang dan mahasiswa terjalin sangat baik. i.
Refleksi Selama PPL di Dinas Pendidikan Kota Magelang khususnya di Bidang Pendidikan Non Formal, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman, diantaranya: 25
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
a.
Mahasiswa dituntut untuk lebih disiplin.
b.
Menghargai kerja sama dalam melakukan pekerjaan.
c.
Menerima pendapat orang lain.
d.
Belajar bekerja sama antar perorangan.
e.
Menghindari sifat egois.
f.
Menerapkan di dunia kerja ilmu yang telah didapat selama kuliah.
g.
dsb.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan PPL ini mengarahkan mahasiswa kepada dunia kerja yang nyata. Mengenai penggunaan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama kuliah. Gambaran mengenai dinamika dunia kerja telah didapat oleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL ini. PPL yang dilaksanakan ini selain memberikan pengalaman kerja, juga memberikan 26
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
pengalaman pelaksanaan penelitian. Penelitian yang dilakukan di Seksi SMA Bidang Dikmenti DISDIKPOKRA membuat mahasiswa lebih mengerti keadaaan nyata yang terjadi di Dinas mulai dari adminitrasinya, program atau kegiatan untuk memajukan kualitas Seksi SMA, meningkatkan kesejahteraan tutor dan siswa, dan lain-lain yang kesemuanya itu merupakan kebijakan dari pemerintah yang diawali dengan proses penelitian. Penelitian yang telah dilaksanakan ini membuat mahasiswa belajar bagaimana merumuskan kebijakan yang baik. Akhir dari proses penelitian ini juga menyadarkan mahasiswa bahwa setiap kebijakan yang dilaksanakan membutuhkan evaluasi untuk mendapatkan hasil terbaik. PPL ini membawa mahasiswa menjadi pribadi yang lebih siap memasuki dunia kerja, lebih menjadi mahasiswa yang disiplin dalam bekerja dan lebih memahami posisinya di lingkungan kerja. Melaksanakan atau menerapkan ilmu yang didapat ketika kuliah demi kemajuan pendidikan, merumuskan kebijakan yang ilmiah sesuai dengan keadaan kenyataan di lapangan, terbuka mata dan pemikirannya mengenai masalah pendidikan.
B. Saran Kualitas PPL yang akan datang diharapkan lebih meningkat dari yang sebelumnya, maka ada beberapa saran yang mungkin dapat dilaksanakan, diantaranya: 1. Pihak LPPMP ( UNY ) a. Melakukan pembekalan yang lebih efektif dan efisien sebelum mahasiswa benar-benar diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa lebih siap. b. Pihak UPPL meninjau kembali terkait dengan pelaksanaan PPL yang dilakukan bersama dengan KKN c. Pihak UPPL diharapkan meningkatkan pengawasan dan monitoring ke tempat PPL mahasiswa. 2. Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta Perlu diratakan fasilitas kerja antar Staff. 3. Pihak Mahasiswa a. Lebih tanggap terhadap pekerjaan yang memang dapat dilakukan di lokasi PPL. 27
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
b. Lebih tanggap akan kemajuan dunia kerja.
28
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 568168 psw.295
DAFTAR PUSTAKA
Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama. Jasmani Asf, dkk. (2013). Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media http://eprints.uny.ac.id/9356/2/bab%202%20_NIM%2008102241022.pdf diunduh pada tanggal 21 April 2016 pada pukul 15.00WIB
http://eprints.uny.ac.id/9705/2/BAB%202-08110241019.pdf diunduh pada tanggal 23 April 2016 pada pukul 20.00WIB Darjat,
Dalman
(2009)
PEMBERDAYAAN
PENGAWAS
SEKOLAH
DALAM
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu/8341/ di unduh pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 12.30 WIB Kemenag DIY, (2009) UU Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya. http://UU%20tentang%20Pengawas%20Sekolah.pdf di unduh pada tanggal 20 Mei 2016 pukul 14.50 WIB
29