BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Profil Ksu Padurenan Jaya KSU Padurenan Jaya berlokasi didesa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Didirikan dengan maksud sebagai media yang riil bisa dimanfaatkan memfasilitasi pengembangan klaster dan desa produktif oleh berbagai pihak bersama Pemerintah kabupaten Kudus. 4.1.1. Anggota Koperasi Serba Usaha Padurenan Jaya KSU Padurenan Jaya didirikan sebagai bagian dari grand desain pengembangan Padurenan sebagai desa produktif, disahkan dengan Notaris No. 76 tanggal 25 Februari 2009. Memiliki anggota 40 pengusaha konveksi dan bordir yang meliputi pengusaha yang berdomisili di desa Padurenan, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Pengusaha keseluruhan yang ada dan dapat menikmati fasilitas pembelian bahan baku di KSU Padurenan Jaya sebanyak 160 orang. Diharapkan semuanya akan menjadi anggota Koperasi Padurenan Jaya. 4.1.2. Produk dan Jumlah Produksi Produk yang dihasilkan meliputi baju seragam, baju muslim dan muslimah serta secara spesifik border dengan berbagai macam model dan peruntukan. Jumlah produksi perhari bervariasi antara 6 potong sd 405 potong tergantung pada skala usaha yang dimiliki dan alat produksi. Untuk produk konveksi sebagian sudah menggunakan mesin computer sehingga kapasitas produksi lebih besar dan fleksibel mengikuti permintaan pasar. 4.1.3. Tenaga Kerja, system kerja dan pengupahan. Tenaga kerja sangat bervariasi dalam jumlah sesuai dengan kapasitas produksi. Model hubungan kerja hampir semua menggunakan system “putting out” yaitu pekerja bebas mengerjakan di rumah dengan waktu yang disepakati bersama pengusaha. Demikian juga tentang jumlah. Hal ini sejalan dengan system pengupahan borongan yang
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
1
diberlakukan oleh Pengusaha. Asal pekerja meliputi seluruh wilayah di Kabupaten Kudus. Terdiri oleh laki-laki dan perempuan, sesuai dengan pembagian kerja secara alamiah. Sebagian besar pemilik usaha disebutkan laki-laki (suami) walaupun dalam banyak hal sebagai inisiator dan pelaksana kerja bahkan pengambil keputusan adalah perempuan. Sebagian pekerja bekerja dirumah pengusaha khususnya yang belum berkeluarga. Hal ini mengingat banyak pertimbangan, dari sisi pengusaha lebih efisien dan mengurangi biaya produksi resiko pekerjaan. Sedangkan bagi pekerja pertimbangannya adalah dapat mengerjakan di rumah sambil mengurus rumah tangga. 4.1.4. Pemasaran Pengusaha masih melakukan pemasaran sendiri walaupun sudah ada fasilitas Koperasi. Pada masa yang akan datang hal ini termasuk dalam program Koperasi yaitu pemasaran bersama. Daerah pemasaran meliputi P Jawa, Luar P jawa dan sebagian kecil sampai ke manca Negara. 4.1.5. Penetapan Visi, Misi dan Tujuan Klaster Dari berbagai diskusi dan FGD yang telah dilaksanakan, telah ditetapkan visi, misi dan tujuan klaster sebagai berikut :
Visi
:
Menjadikan Desa Padurenan sebagai tempat klaster wisata yang memiliki produktivitas serta daya saing industri yang tinggi sehingga menjadi penggerak bagi pertumbuhan ekonomi desa di sekitarnya.
Misi
:
1. Pemberdayaan masyarakat di desa produktif Padurenan sebagai manusia yang religi, kreatif, produktif dan memiliki etika bisnis serta modal sosial yang tinggi. 2. Mendorong keterlibatan aktif dari apartur pemerintah dalam membangun fisik/infrastruktur seta stakeholders terkait dalam peningkatan daya saing industri bordir dan konfeksi sehingga mendukung terwujudnya Diamond Cluster bordir dan konfeksi di desa produktif Padurenan Kudus. 3. Mendorong bertumbuhnya berbagai industri pendukung
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
2
serta jaringan usaha yang bersinergi untuk meningkatkan daya saing Diamond Cluster bordir dan konfeksi di desa produktif Padurenan Kudus. Tujuan: Jangka Pendek
:
Terwujudnya peningkatan produktivitas dan daya saing klaster bordir dan Konfeksi di Padurenan, antara lain melalui : 1. perkuatan kelembagaan & manajemen koperasi dengan penyediaan kemandirian bahan baku maupun bahan pembantu (koperasi), 2. program kontinyu peningkatan kualitas UKM (lintas intansi), UKM yang bankable (administrasi pembukuan), 3. program peningkatan kualitas produk, market, distribusi, dan promosi, 4. peningkatan modal sosial (melalui koperasi).
Jangka Menengah
:
Terwujudnya Diamond Cluster bordir dan Konfeksi di desa produktif Padurenan terpadu dengan wisata religi di Kudus dalam bentuk : 1. terdapatnya sarana dan prasarana penunjang antara lain jalan dan jembatan, 2. peta wisata (dikaitkan dengan wisata religi & wisata kretek), 3. pusat penjualan/kios-kios (alih fungsi lahan desa) dan prasarana lain (lahan parkir, toilet) 4. pemasaran melalui internet dan tools lainnya.
Jangka Panjang
:
Terwujudnya Diamond Cluster Bordir dan Konfeksi di desa produktif Padurenan, Kudus yang berdaya saing, antara lain dalam bentuk : 1. produk desa Padurenan Go Nasional, 2. desa Padurenan menjadi penggerak ekonomi desa-desa di sekitarnya 3. tercipta branded bordir khas Padurenan, Kudus
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
3
Dalam implementasi jangka pendek, yang telah dan akan dilakukan adalah mensinergikan dengan rencana kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kudus. 4.1.6. Inventarisasi Kebutuhan Bahan Baku Anggota Sesuai dengan prinsip Koperasi maka pelayanan difokuskan kepada anggota. Tetapi dalam kerangka pengembangan desa produktif maka selain anggota juga boleh memanfaatkan fasilitas toko yang menyediakan berbagai bahan baku dan bahan pembantu seperti kancing, resleting, kain keras , benang dan lain-lain. Sebagai upaya mengembangkan Koperasi dan fungsi pelayanannya maka pengurus berusaha mengundang berbagai pihak untuk mendukung dalam hal jaringan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, permodalan, dan pemasaran. Sebagai langkah awal untuk mendukung upaya membuat jaringan dengan penyandang dana untuk pengadaan bahan baku maka harus ada tersedia data kebutuhan pangusaha minimal bagi anggota. Dengan memahami sistem dan pola usaha pengusaha pada umumnya dan pada khususnya di desa Padurenan untuk pengusaha konveksi dan bordir, maka telah dilakukan inventarisasi yang menggunakan nota yang dimiliki oleh pengusaha. Nota berjalan menjadi satu-satunya sumber data keuangan dan aliran masuk keuangan pengusaha yang diharapkan dapat menjadi pola yang menggambarkan kemampuan pengusaha dan kapasitasnya. Hasil inventarisasi yang telah dilakukan sebagai berikut : 4.2. Nama Pengusaha :
Tabel 4.1. Nama Pengusaha Konveksi dan Bordir H Asrofi Ali Mustaqim H Abdul Asrofi H Jamasri Rifai Siti Kanah Abdul Hamid H Badri
Sukiban Asihin Syarif Marbuli H Abdul Rauf Abduh Nuril Anwar Muchsinin
Abdul Rauf H Afan Ali Ahmadi Furqoni Yas'uri Fasfahis Saiful Jamil . Zaenal Purwanto
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
4
Tabel 4.1. menunjukkan nama-nama pengusaha konveksi kain seragam yang akan diteliti untuk mewakili keseluruhan pengusaha konveksi yang ada di Padurenan. Pemilihan nama-nama tersebut berdasarkan keanggotaan pengusaha tersebut pada Koperasi Padurenan Jaya. 4.3. Jenis, Kuantitas dan Harga Kain Tabel 4.2 Jenis, Kuantitas dan Harga Kain No
Jenis kain
Kuantitas (Meter)
1
Drill Nikita
80,325
2
Hero
8,300
6900
3
Tesa
4,550
12000-12750
4
Osfot
8,900
10050
5
Polynosit
2,000
18500
Total
Warna
Harga
Macam-macam
14000-17000
104,075
Tabel 4.5. menunjukkan pemakaian terbesar dari jenis kain Drill Nikita dengan kisaran harga antara Rp 14.000,- sampai dengan Rp 17.000,-. 4.4. Kapasitas produksi untuk 22 ukm Tabel 4.3. Kapasitas Produksi No 1
Bulan Januari
Kapasitas Prod terpasang 65,362
2
Februari
74,680
3
Maret
73,968
4
April
85,680
5
Mei
104,270
6
Juni
106,154
7
Juli
106,154
8
Agustus
87,864
9 10
September Oktober
69,630 66,495
11 12
November Desember
66,495 66,495
Total
973,247
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
5
Tabel 4.3. Menunjukkan bahwa pada musim - musim mendekati lebaran dan tahun ajaran baru yaitu bulan Mei, Juni dan Juli kapasitas produksi sangat tinggi, biasanya musimmusim ini disebut musim ramai. Sedangkan pada bulan September sampai Januari disebut sebagai musim sepi.
4.5. Jenis dan Harga Jual Produk Tabel 4.4. Jenis dan Harga Jual Produk No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Produk Celana Pendek SD Celana Pendek SMP Celana Panjang SMA Rok Pendek SD Rok Pendek SMP Rok Panjang SMA Kemeja Hem Putih Hem panjang
Harga jual perunit Rp 11.500 -15.000 Rp 14.500 -19.000 Rp 24.000 - 25.000 Rp 14.500 - 15.000 Rp 17.500-18.000 Rp 24.000 - 25.000 Rp 20.000 Rp 11.000 Rp 25.000- 32.000
Tabel 4.4. menunjukkan kisaran harga produk-produk dari 22 UMKM konveksi di Padurenan. Harga yang tertinggi adalah celana panjang dan rok panjang untuk anak SMA yaitu sebesar Rp 24.000,- setiap potong sampai dengan Rp 25.000,- setiap potong. Sedangkan harga yang terendah yaitu untuk celana pendek SD sebesar Rp 11.500,sampai dengan Rp. 15.000,- setiap potong. Sedangkan rok untuk anak SD seharga Rp 14.500,- sampai dengan Rp 15.000,- setiap potong. Hem lengan panjang setiap potong harganya berkisar antara Rp 25.000,- sampai Rp 32.000,-.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
6
4.6. Pola Permintaan Tabel 4.5. Pola Permintaan No 1
Jenis Produk Celana
2
Rok Bawahan
3
Hem
4
Hem Putih dan Coklat
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kuantitas
50,212 54,530 54,530 59,480 74,570 76,454 76,454 61,364 56,180 46,045 45,212 45,212 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,000 2,223 2,334 2,334 2,334 3,334 3,445 3,445 2,745 2,634 2,634 2,523 2,523 9,150 9,150 9,150 15,200 15,200 15,200 15,200 15,200 9,150 9,150 9,150 9,150
Pembayaran Kredit Tunai / Kredit
Kredit
Kredit
Kredit
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa permintaan yang paling banyak adalah celana, sedangkan yang paling sedikit adalah hem motif.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
7
4.7. Hasil Perhitungan Berdasarkan Nota Berjalan 4.7.1. Nota Berjalan
Tabel 4.6.. Nota Berjalan
Total Pembelian Total Titip Saldo Nota Berjalan
Jan
Feb
Mar
April
Mei
1,117,070,500 475,324,250
1,218,012,500 580,756,250
1,217,512,500 580,756,250
1,325,187,500 722,185,000
1,420,277,500 975,388,750
1,437,537,000 1,012,648,250
641,746,250
637,256,250
636,756,250
603,002,500
444,888,750
424,888,750
Sept
Okt
Juli
Agust
1,437,537,000
1,347,557,000
1,217,522,500
1,136,002,500
1,118,770,500
1,139,545,500
Total Titip
964,093,250
753,974,500
586,036,250
496,356,250
479,124,250
479,124,250
Saldo Nota Berjalan
473,443,750
593,582,500
631,486,250
687,746,250
627,745,750
650,221,250
Total Pembelian
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
Nov
Juni
Des
8
Tabel 4.7.. Total Nota Berjalan Total 1 Tahun Total Satu Tahun Total Pembelian
15,132,532,500
Total Titip
8,105,767,500
Saldo Nota Berjalan
7,026,765,000
Nota berjalan yang dimaksudkan di sini adalah nota untuk pembelian bahan baku secara kredit, yang pelunasannya adalah pada saat lebaran. Jika di lihat dari tabel di atas pada bulan September sampai April pembelian bahan baku sangat besar. Hal ini dilakukan untuk mengisi stok yang banyak sebelum lebaran. Sedangkan pada bulan Mei sampai Agustus pengisian stok tidak sebesar bulan sebelumnya, meng ingat kapasitas pasar yang ada serta stock barang jadi bulan sebelumnya. Total saldo nota berjalan adalah sebesar Rp 7.026.765.000,-. Para pengusaha konveksi tersebut mendapat kemudahan dari para pedagang besar kain untuk mendapatkan bahan baku. Bahan Baku tersebut dibeli sebesar harga pasar oleh pengusaha konveksi. Jad i pengusaha konveksi mendapatkan pinjaman bahan baku dengan harga yang sangat murah, karena tidak ada fee yang harus dibayar oleh pengusaha konveksi ke penjual bahan baku kain. KSU di sini akan mengambil alih peran dari pengusaha besar kain dengan menyediakan bahan baku kain dengan harga pabrik (PT Ap ac Inti Corpora) bukan dengan harga pasar seperti penjual kain lakukan. Namun KSU sendiri belum punya modal yang kuat untuk bisa memberi kredit bahan baku ke pengusaha konveksi. Kelemahan dari permodalan KSU diharapkan dapat ditutup oleh pinjaman lunak dari bank BPD Jateng.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
9
4.7.2. Piutang Dagang
Total Penjualan Total Titip Saldo Piutang
Total Penjualan Total Titip Saldo Piutang
Tabel 4.8.. Piutang Dagang Jan
Feb
Mar
April
1,053,617,000 432,424,000 621,193,000
1,201,489,000 496,841,000 704,648,000
1,219,489,000 511,241,000 708,248,000
1,377,064,000 758,758,500 618,305,500
Juli
Agust
Sept
Okt
1,278,889,000 619,080,000 659,809,000
1,078,524,502 466,545,000 611,979,502
1,698,687,500 978,207,500 720,480,000
1,447,217,500 762,639,500 684,578,000
Mei
1,696,234,000 1,166,638,500 529,595,500
Nov
1,059,117,502 449,313,000 609,804,502
Juni
1,744,937,500 1,201,105,000 543,832,500
Des
1,059,117,502 449,313,000 609,804,502
Jika di lihat dari tabel di atas pada bulan September sampai April penjualan barang jadi tidak sebesar pada bulan April sampai Agustus. Hal ini mencerminkan bahwa pada bulan sekitar lebaran sangat tinggi penjualannya dan juga bersamaan dengan masa tahun ajaran baru anak sekolah. Dimana sebagian besar produknya adalah baju sekolah SD, SMP dan SMA dan kemeja serta celana dewasa.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
10
Tabel 4.9.. Total Piutang Dagang Total Satu Tahun Total Penjualan Total Titip Saldo Piutang
15,914,384,006 8,292,106,000 7,622,278,006
Total saldo penjualan sebesar Rp 15.914.384.006, sedangkan piutang adalah sebesar Rp 7.622.278.006,-. Jadi selama kurang lebih 8 bulan para pengusahan konveksi ini menanggung piutang usaha sebesar Rp 7.622.278.006,-. Piutang tersebut tidak ada bunga maupun kompensasi lain, jadi sebetulnya ada potensi ekonomi yang besar yang tidak dinikmati oleh para pengusaha konveksi tersebut dengan pola seperti ini.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
11
4.8. Posisi Kas Tabel 4.10. Posisi Kas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah Kas (189,936,420) (232,430,140) (218,210,140) (113,697,140) 37,787,410 34,507,375 (139,372,625 (142,307,175) (116,245,140) (177,096,495) (176,902,425) (176,902,425)
Jumlah Total Penjualan
1,053,617,000 1,201,489,000 1,219,489,000 1,377,064,000 1,696,234,000 1,744,937,500 1,698,687,500 1,447,217,500 1,278,889,000 1,078,524,502 1,059,117,502 1,059,117,502
Tabel 4.10. menunjukkan bahwa pada bulan-bulan menjelang lebaran (Mei, Juni, dan Juli) penjualan meningkat. 4.9. Kemampuan dan Kesanggupan UMKM memberikan pinjaman kepada KSU Tabel 4.11. Kemampuan dan Kesanggupan UMKM memberikan pinjaman kepada KSU No Bulan 1 Januari 440.000 2 Februari 440.000 3 Maret 440.000 4 April 440.000 5 Mei 440.000 6 Juni 440.000 7 Juli 440.000 8 Agustus 440.000 9 September 440.000 10 Oktober 440.000 11 November 440.000 12 Desember 440.000 Total 5.280.000 Tabel 4.11. menunjukkan kemampuan dari 22 UMKM membantu koperasi setiap bulan.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
12
4.10. Rencana Pengadaan dan Pengelolaan Bahan Baku berupa Kain Seragam Sekolah dari PT Apac Inti, meliputi: Tabel 4.12.
Rencana Pengadaan dan Pengelolaan Bahan Baku No
Jenis Kain Seragam
Bulan
1
Celana
2
Rok Bawahan
3
Hem
4
Hem Putih dan Coklat
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Kuantitas Pemesanan Mtr 60,254 65,436 65,436 71,376 89,484 91,745 91,745 73,637 67,416 55,254 54,254 54,254 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 10,800 2,668 2,801 2,801 2,801 4,001 4,134 4,134 3,294 3,161 3,161 3,028 3,028 10,980
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
10,980 10,980 18,240 18,240 18,240 18,240 18,240 10,980 10,980 10,980 10,980
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
Pembayaran Tunai / Kredit Kredit
Kredit
Kredit
Kredit
13
4.11. KebutuhanTenaga Kerja; Tabel 4.13..
KebutuhanTenaga Kerja No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kebutuhan Tenaga Kerja 455 455 455 457 457 462 462 462 457 457 455 455
Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja konstan untuk ke 22 UMKM konveksi tersebut.
Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
14
4.12. Cash Flow Jan
Feb
Mar
April
Mei
Juni
Cash Inflow Total Penjualan
1,053,617,000
1,201,489,000
1,219,489,000
1,377,064,000
1,696,234,000
1,744,937,500
Total Titip
432,424,000
496,841,000
511,241,000
758,758,500
1,166,638,500
1,201,105,000
Saldo Piutang
621,193,000
704,648,000
708,248,000
618,305,500
529,595,500
543,832,500
Total cash inflow
432,424,000
496,841,000
511,241,000
758,758,500
1,166,638,500
1,201,105,000
Mei
Juni
Jan
Feb
Mar
April
Cash Outflow Total Pembelian Total Titip Saldo Hutang
1,117,070,500 475,324,250
1,218,012,500 580,756,250
1,217,512,500 580,756,250
1,325,187,500 722,185,000
1,420,277,500 975,388,750
1,437,537,000 1,012,648,250
637,256,250
636,756,250
603,002,500
444,888,750
424,888,750
136,500,000
136,500,000
136,500,000
136,500,000
136,500,000
Biaya Tenaga Kerja
641,746,250 136,500,000
Transport
10,536,170
12,014,890
12,194,890
13,770,640
16,962,340
17,449,375
Total Cash Outflow
622,360,420
729,271,140
729,451,140
872,455,640
1,128,851,090
1,166,597,625
37,787,410
34,507,375
Cash Flow
(189,936,420)
(232,430,140)
Laporan Penelitian Internal UMK, Tahun 2011
(218,210,140)
(113,697,140)
Page 15
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
1,698,687,500
1,447,217,500
1,278,889,000
1,078,524,502
1,059,117,502
Total Titip
978,207,500
762,639,500
619,080,000
466,545,000
449,313,000
Saldo Piutang
720,480,000
684,578,000
659,809,000
611,979,502
609,804,502
Total cash inflow
978,207,500
762,639,500
619,080,000
466,545,000
449,313,000
Cash Inflow Total Penjualan
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
1,437,537,000 964,093,250
1,347,557,000 753,974,500
1,217,522,500 586,036,250
1,136,002,500 496,356,250
1,118,770,500 479,124,250
Saldo Hutang
473,443,750
593,582,500
631,486,250
687,746,250
627,745,750
Biaya Tenaga Kerja
136,500,000
136,500,000
136,500,000
136,500,000
136,500,000
16,986,875
14,472,175
12,788,890
10,785,245
10,591,175
1,117,580,125
904,946,675
735,325,140
643,641,495
626,215,425
Cash Outflow Total Pembelian Total Titip
Transport Total Cash Outflow Cash Flow
(139,372,625)
(142,307,175)
(116,245,140)
(177,096,495)
(176,902,425)
Cash Flow yang selalu negatif menunjukkan bahwa pengusaha konveksi selalu berusaha untuk memenuhi stok bahan jadi dari pada melakukan stok pada uang kas.
4.13. Laba rugi Tabel 4.14. Laba Rugi Bulan Jan sampai Juni Jan
Feb
Mar
April
1,219,489,000
1,377,064,000
1,217,512,500 136,500,000
1,325,187,500 136,500,000
(134,523,500) 12,194,890
(84,623,500) 13,770,640
Penjualan Biaya Bahan Baku
1,053,617,000 1,117,070,500
1,201,489,000 1,218,012,500
Biaya Tenaga Kerja Laba Kotor
136,500,000 (199,953,500)
136,500,000 (153,023,500)
General and Admn
10,536,170
12,014,890
13 Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus
Laba Rugi
(52,917,330)
(4,508,610)
14,171,390
65,647,140
Dari tabel 4.14. tampak bahwa pada bulan Januari cash flow negative terendah sebesar – Rp 52.917.330,-. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM konveksi tersebut melakukan pengisian stok barang dagangan. Sedangkan pada bulan Mei dan Juni cash flow positif sebesar Rp 292.918.840,- dan Rp 324.849.875,-. Pada bulan Mei dan Juni jumlah penjualan meningkat karena bulan tersebut adalah mendekati tahun ajaran baru dan lebaran.
Tabel 4.15. Laba Rugi Bulan Juni sampai Desember
Penjualan
Juli
Agust
Sept
Okt
1,698,687,500
1,447,217,500
1,278,889,000
1,078,524,502
1,059,117,502
1
1,347,557,000
1,217,522,500
1,136,002,500
1,118,770,500
1
136,500,000
136,500,000
136,500,000
136,500,000
16,986,875
(36,839,500) 14,472,175
(75,133,500) 12,788,890
(193,977,998) 10,785,245
278,137,375
114,132,675
74,155,390
Biaya Bahan Baku
1,437,537,000
Biaya Tenaga Kerja
136,500,000
Laba Kotor
124,650,500
General and Admn Laba Rugi
Nov
(196,152,998) 10,591,175
(46,692,753)
(49,061,823)
Dari tabel 4.15. tampak bahwa pada bulan Juli cash flow positif dan terbesar yaitu sebesar Rp 278.137.375,-. Sedang bulan Oktober sampai Desember cash flow menunjukkan negatif. Dalam satu tahun 22 pengusaha konveksi dapat menghasilkan keuntungan secara total sebesar Rp 940.995.346,- di luar pajak.
14 Laporan Penelitian Joint Supplay UMKM Padurenan Jaya Kudus