LAPORAN PENELITIAN
Evaluasi Penerapan Metode Relative Strength Index (RSI) Pada Transaksi Saham di Bursa Efek Indonesia
Drs Jong Jek Siang, M.Sc Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik UKDW Luci Paonganan, SE Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi UKDW
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA JOGJAKARTA 2011
Hal i
I{ALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
Evaluasi Penerapan Metode Relative Strength Inder (RSI) Pada Transaksi Saham di Bursa E,fek lndonesia
2. Topik Penelitian 3. Ketua Peneliti
Ekonomi dan Pasar Modal
a. Nama lengkap
Drs Jong Jek Siang, M.Sc
b. Jenis Kelamin
Laki-Laki
c.
t04 8344
NIK
Lektor I
e. Jabatan
Penata
f. Fakultas/Jurusan
Teknologi Informasi / Sistem Informasi
h. Alarnat
Jl Diponegoro 82 Jogjakarta
i. Telepon
085 628 728 50
j. Alamat
4.
III C
d. Pangkat/ Golongan
[email protected]
Email
Jumlah Anggota Peneliti a. Nama Anggota
I
5. Lokasi Penelitian 6. LamaPenelitian 6. Jumlah Dana
I
(satu) orang
Luci Paonganan, SE Jogjakarta
8 bulan (JanuariRp
Agustus 2010)
5.990.000
Yogyakarta, 23 Januari 201 Ketua Peneliti,
Mengetahui, Dekan Fakul
?\1
Drs Jong Jek Siang, M.Sc
Drs Wimmie Ha
NIK
1
NIK
894
IO4 8344
Paulus NIK 894
Hal ii
Bab 1 : Pendahuluan
INTISARI
Ada 2 macam analisis yang biasanya digunakan oleh investor untuk melakukan perdagangan di bursa saham, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal. Analisis Fundamental memberi saran pada saham apa yang harus dibeli, sedangkan Analisis Teknikal memberi saran kapan suatu saham dibeli. Salah satu Analisis Teknikal yang sering digunakan investor adalah Relative Strength Index (RSI). RSI memberikan sinyal beli/jual berdasarkan rata-rata kenaikan dan penurunan harga penutupan saham selama 14 hari sebelumnya. Dalam penelitian ini dievaluasi unjuk kerja RSI, antara lain : berapa tingkat keuntungan yang diperoleh investor jika secara konsisten menggunakan RSI dalam perdagangan saham, pada kondisi apa RSI tepat digunakan, serta variabel apa yang berkorelasi dengan tingkat keuntungan jika RSI digunakan. Data sampel yang digunakan adalah harga harian 39 emiten dari 9 sektor yang ada di BEI selama tahun 2008-2009. Data transaksi harian, nilai RSI dan nilai trigger diambil menggunakan perangkat lunak Home Online Trading System (HOTS) yang dikeluarkan oleh eTrading Securities (www.etrading.co.id). Pengolahan data dan analisis dilakukan menggunakan MS Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSI hanya tepat digunakan pada waktu pasar bearish. Selama tahun 2008 dimana IHSG turun sebesar -50,6 % dan harga saham sampel juga turun sebesar -52,96 %, penggunaan RSI secara konsisten tetap memberikan keuntungan sebesar 1,27 %. Sebaliknya ketika pasar bullish di tahun 2009, RSI hanya memberikan keuntungan 4,1 %. Keuntungan ini jauh lebih kecil dibandingkan kenaikan IHSG sebesar 84 %, bahkan dibandingkan dengan suku bungan acuan sebesar 8-10 %. Keuntungan yang didapat menggunakan RSI dipengaruhi oleh lamanya saham ditahan (hold) dengan korelasi sebesar 0,51. Keuntungan menggunakan RSI tidak dipengaruhi oleh besarnya nilai RSI ketika saham dibeli, tetapi lebih dipengaruhi oleh selisih nilai RSI jualbeli.
Hal iii
Bab 1 : Pendahuluan
KATA PENGANTAR
Dewasa ini, saham menjadi investasi yang menarik mengingat keuntungan yang diberikannya relatif besar, dibandingkan suku bunga tabungan maupun deposito. Namun jika investor melakukan transaksi berdasarkan perasaan dan tidak menggunakan teknik analisis sama sekali, mungkin investor malah mengalami kerugian. Salah satu teknikal analisis yang banyak digunakan investor untuk trading adalah Relative Strength Index (RSI). RSI banyak digunakan investor karena indikator ini muncul di banyak perangkat lunak yang digunakan untuk trading. Dalam penelitian ini indikator RSI dievaluasi unjuk kerjanya. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh investor agar mengetahui kapan waktu terbaik menggunakan indikator RSI ketika membeli/menjual sahamnya. Selama melakukan penelitian ini peneliti banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada : Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat UKDW yang telah sepenuhnya membiayai penelitian ini. Pejabat dan staf fakultas Teknik UKDW yang memberikan bantuan moril Staf pojok BEI UKDW dan beberapa mahasiswa (Kelvin, Donny, dan Vira) yang sudah banyak membantu dalam pengambilan data. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, dan memerlukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan
Jogjakarta Januari 2011 Peneliti
Hal iv
Bab 1 : Pendahuluan
DAFTAR ISI
…………………………………………………………
i
…………………………………………………
ii
………………………………………………………………………
iii
…………………………………………………………
iv
…………………………………………………………………..
v
…………………………………………………….
1
……………………………………………..
1
……………………………………………………..
1
……………………………………………………….
2
………………………………………
2
……………………………………………………….
3
…………………………………………………………………..
3
………………………………………………….
3
……………………………………………………..
4
……………………………………………….
5
……………………………………………
7
………………………………………………..
7
……………………………………………………..
7
……………………………………………….
7
…………………………………………………….
9
………………………………………………..
10
………………………………………………………
11
……………………………
14
………………………………………………………
14
……………………………..
14
4.2.1
Karakteristik Indikator RSI ……………………………………….
14
4.2.2
Perbandingan Keuntungan Menggunakan Indikator RSI Dengan Kenaikan Harga Saham dan Indeks Sektoral ………….
15
HALAMMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN INTISARI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Tujuan dan manfaat Penelitian
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Saham 2.2
Analisa Fundamental
2.3
Analisa Teknikal
2.4
Relative Strength Index
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Garis Besar Penelitian
3.2
Pengambilan Data 3.2.1
Pemilihan Emiten
3.2.2
Data Mentah
3.3
Pemilihan Sinyal RSI
3.4
Pemrosesan Data
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1
Hasil Penelitian
4.2
Tingkat Keuntungan Menggunakan RSI
4.3
Frekuensi Transaksi Menggunakan Indikator RSI
…………………….
18
4.4
Korelasi Antara Besarnya Keuntungan Menggunakan Indikator RSI Dengan Lamanya Saham Ditahan ……………………………………..
20
Korelasi Antara Besarnya Keuntungan Menggunakan Indikator RSI Dengan Nilai RSI Beli ………………………………………………..
21
4.5
Hal v
Bab 1 : Pendahuluan
………………………………………
24
……………………………………………………………
24
…………………………………………………………………..
25
…………………………………………………………
26
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A : ANGGARAN LAMPIRAN B : CONTOH DATA YANG DIGUNAKAN DAN ANALISIS YANG DILAKUKAN
Hal vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Analisa fundamental dan analisa teknikal merupakan dua analisa mendasar yang digunakan dalam transaksi saham. Analisa fundamental mendasarkan pada kondisi perekonomian secara global, regional nasional dengan menggunakan variabel ekonomi makro, profil perusahaan, aksi korporasi dan laporan keuangan perusahaan. Sedangkan analisa teknikal menekankan pada pergerakan harga dan volume perdagangan saham. Berbagai penelitian seputar analisa fundamental telah dilakukan, hal ini meliputi penelitian terhadap GDP, pengangguran, tingkat suku bunga, inflasi, kurs mata uang, cadangan devisa, neraca perdagangan, dll. Variabel-variabel makro ekonomi merupakan variabel yang dapat menggerakkan harga saham adalah teori yang dapat diterima secara umum. Berbeda dengan aspek fundamental, aspek teknikal relatif belum banyak diteliti karena kemunculannya juga lebih belakang dibandingkan dengan aspek fundamental. Dengan berkembangnya teknologi informasi, analisis teknikal menjadi lebih sering digunakan. Berbagai alat analisa secara teknikal telah diformulasikan dan secara umum digunakan oleh para analis maupun investor dalam membantu pengambilan keputusan investasi. Salah satu analisis teknikal yang banyak digunakan adalah metode Relative Strength Index (RSI).
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah : 1. Pada kondisi bagaimana penggunaan Relative Strength Indeks dalam transaksi saham tepat digunakan ? 2. Apakah keuntungan yang didapat dengan menggunakan indikator Relative Strength Indeks lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks sektoral dan IHSG ? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya keuntungan yang didapat dengan menggunakan RSI ?
Hal 1
1.3 Batasan Masalah Beberapa hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini antara lain : 1. Data yang digunakan adalah nilai saham dan RSI dari 39 emiten dari semua sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 - 2009 2. Data dan nilai RSI didapat dari keluaran perangkat lunak Home Online Trading Syatem (HOTS) yang dibuat oleh eTrading Securities (www.etrading.co.id). 3. Analisis dilakukan dengan menggunakan MS Excel
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengevaluasi tingkat keuntungan yang didapat jika investor menerapkan metode RSI secara konsisten, dibandingkan dengan tingkat kenaikan indeks sektoral, IHSG, maupun suku bunga. 2. Membandingkan frekuensi transaksi berdasarkan indikator RSI pada saat pasar bearish dengan saat pasar bullish 3. Meneliti ada/tidaknya korelasi antara besarnya keuntungan dengan menggunakan metode RSI secara konsisten dengan lamanya saham ditahan (hold), dan dengan nilai RSI sewaktu saham dibeli/dijual
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah agar investor mengetahui kapan dan dalam kondisi bagaimanakah indikator RSI tepat digunakan untuk membeli/menjual saham
Hal 2
BAB 2
DASAR TEORI
2.1. Saham Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan atau merupakan kepemilikan atas suatu perusahaan. Klasifikasi saham dapat dibedakan atas beberapa kategori (Fakhrudin, 2008) : Cara peralihan hak: saham atas unjuk dan saham atas nama; Hak tagihan/klaim: saham biasa dan saham preferen; Kinerja saham : blue chip stocks, income stocks, growth stocks, speculative stocks, counter cyclical stocks
2.2. Analisa Fundamental Analisa Fundamental merupakan metode analisa saham dengan menggunakan datadata ekonomi, kebijakan pemerintah serta analisa data-data atau informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Pada umumnya tingkat inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, harga komoditas dan laporan keuangan menjadi sumber utama dalam analisis ini, termasuk rasio-rasio keuangan dan rasio saham seperti nilai laba per saham, dan price earning ratio. Dalam melakukan analisis fundamental dilakukan 3 tahapan yakni (1) analisa kondisi makro ekonomi (global, regional dan nasional); (2) analisa industri; (3) analisa perusahaan (Husnan, 2005, hal.307-315). Kerangka analisa fundamental tersebut dapat dirangkumkan dengan top down approach seperti yang tampak pada gambar 2.1
Hal 3
Analisa Kondisi Makro Ekonomi Tujuan: membuat keputusan alokasi dan waktu penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negeri. Data yang dianalisa: kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, cadangan devisa, tingkat pengangguran, mata uang, dll.
Analisa Industri Tujuan: berdasarkan analisa kondisi makro ekonomi, tentukan sektor industri yang berprospek bagus dan kurang berprospek.
Analisa Perusahaan Tujuan: berdasarkan hasil analisis industri dapat dipilih perusahaan dalam industri yang berprospek baik setelah melihat data-data laporan keungan dan rasio saham.
Emiten / saham pilihan Gambar 2.1 : Kerangka Analisa Fundamental.
2.3. Analisa Teknikal Analisa teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang sehingga. Informasi utama yang digunakan adalah harga dan volume. The Dow theory merupakan teori analisa teknikal tertua yang disusun oleh Charles H Dow pada sekitar akhir abad 19. Teori Dow mengacu pada tiga kekuatan yang secara simultan mempengaruhi harga saham yakni (Wijaya, 2006) : Primary trend yaitu pergerakan harga saham dalam jangka panjang, bertahan dari beberapa bulan hingga beberapa tahun Secondary trend yaitu deviasi jangka pendek dari harga terhadap trend)
Hal 4
Minor trend yaitu fluktuasi harga dalam satu hari perdagangan)
Prinsip dasar dalam analisa teknikal (Wijaya, 2006) adalah: 1. Market price discounts everything Segala kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa saham secara keseluruhan atau harga saham suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, politik dan lain-lain akan tercermin pada harga pasar. 2. Price moves in trend Harga suatu saham akan bergerak dalam trend yakni up trend (tren naik), down trend (tren turun) dan sideways (bergerak kesamping) 3. History repeats itself Pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Pola ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik sehingga mempunyai makna yang dapat diinterpretasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
2.4. Relative Strength Index Relative strength index pertama kali dikemukakan pada tahun 1978 oleh J Welles Wilder, Jr dalam bukunya New Concepts in Technical Trading System. Relative strength index dihitung dengan formula berikut (Husnan, 2005, hal.348-351): RSI = 100- [100/(1+RS)] RS =
rata-rata kenaikan harga selama N hari , dengan rata-rata penurunan harga selama N hari
N = jumlah hari yang digunakan dalam perhitungan (standarnya = 14 hari) Wilder merekomendasikan angka 70 dan 30 untuk batas atas dan batas bawah RSI. Apabila RSI mencapai 70 (atau lebih) maka sangat mungkin harga saham tersebut telah mencapai puncaknya dan apabila telah mencapai 30 (atau kurang) maka sangat mungkin harga telah mencapai dasarnya. Divergensi antara grafik harga dan RSI mengindikasikan bahwa trend harga akan berubah arah. Jika harga beranjak naik atau mendatar dan RSI menurun, maka
Hal 5
akan terjadi penurunan harga. Sebaliknya, jika harga menurun atau mendatar dan RSI meningkat, maka harga akan berbalik arah dan bergerak naik (Wijaya, 2006). Perhitungan RSI hanya menggunakan data penutupan saham selama N hari sebelumnya. Sebagai indikator beli/jual, selain menggunakan nilai RSI, juga digunakan trigger berupa nilai Rata-rata Bergerak (Moving Average) dari nilai RSI, atau dari nilai RSI lain dengan periode yang lebih panjang
Hal 6
BAB 3
3.1
METODE PENELITIAN
Garis besar Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar
3.1. Secara umum, penelitian dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu pengambilan data mentah berupa nilai saham emiten yang dipilih, pengolahan data menjadi data yang siap dianalisis, serta analisis data untuk mencapai kesimpulan Mulai
Pengambilan Data Mentah
Pemrosesan Data
Analisis Data
Selesai
Gambar 3.1 Bagan Alir Perancangan Umum
3.2
Pengambilan Data
3.2.1 Pemilihan Emiten Terdapat lebih dari 400 saham yang diperdagangkan di BEI. Saham tersebut dibagi menjadi 9 sektor, yaitu Sektor Aneka Industri, Sektor Industri Dasar dan Kimia, Sektor Infrasturktur, Sektor Keuangan, Sektor Barang Konsumsi, Sektor Perdagangan dan Jasa, Sektor Pertambangan, Sektor Pertanian, serta Sektor Properti dan Real Estare. Dalam penelitian ini, diambil data dari semua sektor. Pada masing-masing sektor diambil sampel 3-6 emiten secara purposive sampling, yaitu emiten yang transaksinya Hal 7
liquid selama tahun 2008-2009. Seluruhannya ada 39 emiten yang diteliti, seperti yang tampak pada tabel 3.1. Tabel 3.1 : Sampel Emiten Tiap Sektor Sektor
Jumlah Emiten
Emiten yang Dipilih
Aneka Industri
3
ASII (Astra International Tbk) GJTL (Gajah Tunggal Tbk) AUTO (Astra Otoparts Tbk)
Industri Dasar & Kimia
4
INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk) SMCB (Holcim Indonesia Tbk) CPIN (Charoen Pokphand Indonesia Tbk)
Infrastruktur
4
PGAS (Perusahaan Gas Negara Tbk) JSMR (Jasa Marga (Persero) Tbk) ISAT (Indosat Tbk) TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk)
Keuangan
6
BBNI (Bank Negara Indonesia Tbk) BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk) BMRI (Bank Mandiri (Persero) Tbk) BBCA (Bank Central Asia Tbk) BDMN(Bank Danamon Tbk) BBKP (Bank Bukopin Tbk)
Barang-barang Konsumsi
4
INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) KLBF (Kalbe Farma Tbk) UNVR (Unilever Indonesia Tbk) GGRM(Gudang Garam Tbk)
Perdagangan & Jasa
3
AKRA (AKR Corporindo Tbk) UNTR (United Tractors Tbk) MPPA (Matahari Putra Prima Tbk)
Pertambangan
6
PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam Tbk) ANTM (Aneka Tambang (Persero) Tbk) INCO (International Nickel Indonesia Tbk) TINS (Timah (Persero) Tbk) ENRG (Energi Mega Persada Tbk) BUMI (Bumi Resources Tbk)
Hal 8
Pertanian
4
AALI LSIP SGRO UNSP
Properti
5
KIJA (Kawasan Industri Jababeka Tbk) DILD (Intiland Development Tbk) ELTY (Bakrieland Development Tbk) ADHI (Adhi Karya (Persero) Tbk) WIKA (Wijaya Karya (Persero) Tbk)
Total
(Astra Argo Lestari Tbk) (PP London Sumatra Indonesia) (Sampoerna Agro Tbk) (Bakrie Sumatra Plantations Tbk)
39
3.2.2 Data Mentah Ada 3 macam data yang diambil, yaitu : a. Data transaksi setiap emiten b. Data nilai indeks sektoral c. Data nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Semua data yang diambil berupa nilai harian harga pembukaan, penutupan, tertinggi , terendah, nilai RSI (Relative Strength Index) selama tahun 2008-2009, dan nilai triggernya. Contoh data yang diambil dapat dilihat pada lampiran B. Pengambilan data dilakukan selama bulan Februari - April 2010. Awalnya, data dicoba diambil menggunakan perangkat lunak IQPlus yang cukup banyak digunakan di berbagai sekuritas. Akan tetapi IQPlus tidak menyediakan data numerik RSI. Selain itu, pengambilan data lain seperti nilai saham harus dilakukan semi manual. Oleh karena itu digunakan perangkat lunak Home Online Trading System (HOTS) yang dikeluarkan oleh eTrading Securities (www.etrading.co.id). Meskipun hanya digunakan di eTrading Securities, HOTS tetap dipilih karena kemudahannya dalam pengambilan data numerik nilai sa00ham,
nilai RSI maupun nilai triggernya. Contoh tampilan HOTS untuk
pengambilan data tampak pada gambar 3.2 dan 3.3
Hal 9
Gambar 3.2 : Tampilan grafik RSI Pada HOTS
Gambar 3.3 : Tampilan Data Saham dan Nilai RSI Pada HOTS
3.3
Pemilihan Sinyal RSI
Ada 2 cara pembacaan sinyal RSI : 1. Berdasarkan nilai RSI.
Hal 10
Sinyal beli adalah ketika RSI < batas bawah (biasanya 20 atau 30), dan sinyal jual adalah ketika RSI > batas atas (biasanya 80 atau 70) 2. Menggunakan trigger berupa Moving Average nilai RSI Sinyal beli muncul jika terjadi golden cross, yaitu grafik RSI memotong trigger dari bawah ke atas. Sebaliknya sinyal jual muncul jika terjadi death cross, yaitu grafik RSI memotong trigger dari atas ke bawah Dalam penelitian ini digunakan cara kedua, dengan pertimbangan bahwa cara pertama tidak menjamin terjadinya sinyal beli dan jual yang berselang seling. Artinya sinyal beli bisa muncul berkali2 sebelum sinyal jual muncul (atau sebaliknya). Secara algoritma, hal ini menyebabkan sulit dan tidak konsistennya penetapan waktu dan harga beli/jual. Akibatnya perhitungan besarnya keuntungan menjadi tidak valid Kombinasi dari keduanya juga dicoba, tetapi sinyalnya sangat jarang muncul selama kurun waktu tahun 2008 - 2009. Sinyal hanya muncul 1-2 kali dalam 2 tahun. Bahkan beberapa saham hanya satu kali memunculkan sinyal beli tanpa pernah memunculkan sinyal jual selama kurun waktu tersebut. Ini menyebabkan analisis menjadi sulit
3.4
Pemrosesan Data
Data mentah yang diambil selanjutnya diproses menggunakan MS Excel. Pemrosesan yang dilakukan antara lain : Menentukan waktu beli / jual berdasarkan sinyal RSI. Waktu beli adalah waktu dimana grafik RSI memotong grafik trigger (garis putusputus) dari bawah. Sebaliknya, waktu jual adalah waktu dimana grafik RSI memotong grafik trigger (garis putus-putus) dari atas. Menentukan harga beli / jual. Setelah waktu beli/jual ditemukan, berikutnya ditentukan harga beli/jual. Secara praktis, seringkali harga pembukaan, penutupan, tertinggi maupun terendah sulit tercapai, terutama untuk saham yang sangat liquid dan perubahan harganya sangat cepat. Oleh karena itu dalam penelitian ini, harga beli/jual ditentukan sebagai nilai tengah harga pembukaan dan penutupan.
Hal 11
Menentukan keuntungan Harga jual dan harga beli yang sudah didapat selanjutnya diselisihkan untuk mendapatkan nilai keuntungan. Berikutnya juga dihitung persentase keuntungan Menghitung nilai statistik data Setelah persentase keuntungan setiap transaksi dihitung, berikutnya dihitung beberapa nilai statistiknya antara lain : o rerata persentase keuntungan, o keuntungan maksimum dan minimum, o frekuensi transaksi total, frekuensi transaksi yang menghasilkan keuntungan, impas, maupun menghasilkan kerugian o Lama hari saham dipegang. Ini didapat dari selisih hari antara waktu penjualan dengan waktu pembelian. o Korelasi antara keuntungan yang didapat dengan lama saham dipegang, dengan nilai RSI, dan dengan selisih nilai RSI jual dan beli. Contoh hasil akhir pemrosesan tampak pada tabel 3.2 Tabel 3.2 : Contoh Hasil Pemrosesan Saham WIKA date
Ope Clos High Low Volume n e
RSI
Signal
buy
12/30/2009 12/29/2009 12/28/2009 12/23/2009 12/22/2009 12/21/2009 12/17/2009 12/16/2009 12/15/2009
320 325 325 320 330 335 325 335 325
330 325 325 325 335 335 335 340 330
320 320 320 315 315 325 325 325 325
325 320 325 320 315 330 335 325 325
13,414 3,524 17,266 14,098 55,553 22,514 21,986 3,417 4,795
57.143 50 57.143 53.846 50 72.727 66.667 60 54.545
55.637 322.5 55.26 56.575 325 56.434 57.08 58.851 55.381 52.56 50.7 325
…….. 1/23/2008 1/22/2008 1/21/2008 1/18/2008 1/17/2008 1/16/2008 1/15/2008
470 460 500 490 510 510 550
475 465 510 510 520 520 550
440 415 470 490 490 480 510
460 440 480 500 510 500 530
50,057 79,747 44,337 22,752 48,597 55,305 40,113
17.647 12.5 16.667 18.182 20 20 20
22.925 24.244 27.18 29.809 32.716 35.895 39.868
sell GAIN
% Count Count Jum GAIN Buy Sell Hari
322.5 -2.5
-0.77
-2.5
-0.77
322.5
481 480 479 478 477 476 475 474 473
481 480 479 478 477 476 475 474 473
14 13 12 11 10 9 8
14 13 12 11 10 9 8
1
4
Hal 12
1/14/2008 1/9/2008 1/8/2008 1/7/2008 1/4/2008 1/3/2008 1/2/2008
560 560 570 560 570 560 570
560 560 570 570 580 570 570
530 550 550 560 560 560 560
550 550 560 570 570 570 570
33,558 7,571 15,057 27,586 39,074 13,515 21,009
33.333 30 45.455 58.333 50 50 46.667
44.835 47.711 52.138 53.809 52.678 53.348 54.185
565 565
0
average all freq lost freq even freq win min max cor % gain - RSI buy cor % gain - selisih RSI
0.00
7 6 5 4 3 2 1
7 6 5 4 3 2 1
1
1.32 22 10 21 -8.85 43.53 0.01 0.57
tahun 2009
average freq lost freq even freq win min max
1.23 13 5 12 -5.22 43.53
tahun 2008
average freq lost freq even freq win min max
1.44 9 5 9 -8.85 37.61
Hal 13
BAB 4
4.1
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang didapat berupa nilai-nilai statistik tentang persentase
keuntungan, frekuensi transaksi, dan korelasi antara keuntungan dengan beberapa variabel lain Hasil penelitian tersebut selanjutnya digunakan untuk menjawab pertanyaan berikut : 1. Berapa tingkat keuntungan yang didapat dengan menggunakan indikator RSI secara disiplin. Apakah keuntungan yang didapat cukup signifikan dibandingkan dengan kenaikan indeks sektoral, IHSG, maupun suku bunga. Pada kondisi apakah indikator RSI tepat digunakan. 2. Apakah kondisi ekonomi makro mempengaruhi frekuensi transaksi yang ditunjukkan dengan indikator RSI 3. Apakah ada korelasi antara keuntungan yang didapat dengan menggunakan RSI dengan lamanya sebuah saham ditahan (hold), dan nilai RSI sewaktu membeli saham
4.2
Tingkat Keuntungan Menggunakan Indikator RSI
4.2.1 Karakteristik Indikator RSI Harga tertinggi
Harga terendah
Indikator jual RSI
Indikator beli RSI
Gambar 4.1 : Illustrasi Sinyal Beli/Jual Menurut Indikator RSI
Hal 14
Konfirmasi yang diberikan oleh indikator RSI selalu “terlambat”. RSI baru memberikan sinyal beli/jual beberapa hari setelah harga terendah/tertinggi tercapai, seperti yang tampak pada gambar 4.1. Keterlambatan ini menyebabkan gain yang didapat tidak besar, bahkan dalam banyak kasus mengakibatkan kerugian.
4.2.2 Perbandingan Keuntungan Indikator RSI dengan Kenaikan Harga Saham dan Indeks Sektoral Besarnya persentase keuntungan yang diperoleh jika investor secara disiplin membeli dan menjual saham menggunakan indikator RSI tampak pada tabel 4.1. Keuntungan yang didapat tersebut dibandingkan dengan kenaikan harga saham selama tahun tersebut dan kenaikan Indeks Sektoral
Tabel 4.1 : Kenaikan Harga Saham Selama Tahun 2008 dan 2009 dan Persentase Keuntungan Menggunakan Indikator RSI Kenaikan Harga Saham Sektor
Saham
2008
2009
2008
2009
-61.21
215.45
1.95
6.02
9.38
64.29
-0.04
2.94
-59.18
112.50
4.31
1.42
-37.01
130.75
2.07
3.46
-54.98
179.90
-42.14
197.83
1.91
4.64
-25.45
79.76
3.58
2.41
-64.00
138.46
3.75
5.24
-58.96
405.62
1.64
8.43
-47.64
205.42
2.72
5.18
-43.28
102.59
PGAS
-38.82
100.00
3.03
2.52
JSMR
-52.11
94.62
-0.32
2.97
ISAT
-33.91
-19.23
2.65
2
TLKM
-31.34
32.17
1.36
0.94
-39.04
51.89
1.68
2.11
-43.90
44.63
ASII Aneka Industri
AUTO GJTL Rata2
Kenaikan Sektor Aneka Industri INTP SMGR Industri Dasar SMCB dan Kimia CPIN Rata2 Kenaikan Sektor Industri Dasar & Kimia
Infrastruktur
Keuntungan Menggunakan RSI
Rata2 Kenaikan Sektor Infrastruktur
Hal 15
Keuangan
BBNI
-65.48
182.86
1.86
3.17
BBRI
-37.76
61.90
1.51
2.93
BMRI
-42.14
123.81
3.47
3.24
BBCA
-55.48
44.78
0
4.28
BDMN
-61.26
85.03
1.73
3.1
BBKP
-63.64
78.57
0.45
4.38
-54.29
96.16
1.50
3.52
-32.35
68.57
INDF
-63.53
273.68
1.43
3.04
KLBF
-68.50
220.99
-0.3
5.81
UNVR
15.56
41.67
1.17
1.86
GGRM
-49.70
378.89
0.07
5.02
-41.55
228.81
0.59
3.93
-25.05
104.17
AKRA
-48.20
62.50
-0.05
2.51
UNTR
-60.00
244.44
3.96
4.79
MPPA
-5.97
44.26
0.46
1.58
-38.06
117.07
1.46
2.96
-62.90
83.99
PTBA
-41.53
141.26
4.24
3.61
ANTM
-75.78
92.98
0.07
0.13
INCO
-79.98
78.05
1.96
2.26
TINS
-62.69
73.91
-0.66
3.98
ENRG
-94.41
125.00
-2.35
7.89
BUMI
-84.96
152.60
-0.36
11.21
-73.22
110.63
0.48
4.85
-73.16
143.10
AALI
-65.12
120.87
1.21
4.24
LSIP
-72.66
176.03
1.35
6.36
SGRO
-65.51
119.51
0.45
3.06
UNSP
-88.60
115.15
1.25
8.63
-72.97
132.89
1.07
5.57
-66.65
85.32
KIJA
-77.78
138.00
0.96
11.47
DILD
-56.99
60.00
-4.76
3.96
ELTY
-88.20
168.06
0.6
8.2
ADHI
-80.15
46.43
1.15
1.92
WIKA
-61.40
44.44
1.44
1.23
-72.90
91.39
-0.12
5.36
Rata2 Kenaikan Sektor Keuangan
Barang Konsumsi
Rata2 Kenaikan Sektor Barang Konsumsi
Perdagangan dan Jasa
Rata2 Kenaikan Sektor Perdagangan dan Jasa
Tambang
Rata2 Kenaikan Sektor Pertambangan
Pertanian
Rata2 Kenaikan Sektor Pertanian
Rata2
Hal 16
Kenaikan Sektor Property
-58.90
42.25
Tabel 4.2 adalah ringkasan dari tabel 4.1, dan grafik perbandingannya ditunjukkan dalam gambar 4.2 dan 4.3
Tabel 4.2 : Kenaikan Harga Saham, Persentase Keuntungan Menggunakan Indikator RSI dan Kenaikan Indeks per Sektor Tahun 2008 dan 2009 2008 Sektor
2009
Kenaikan Keuntungan Kenaikan Kenaikan Keuntungan Kenaikan Saham dgn RSI Indeks Saham dgn RSI Indeks
Aneka Industri
-37.01
2.07
-54.98
130.75
3.46
179.90
Industri Dasar
-47.64
2.72
-43.28
205.42
5.18
102.59
Infrastruktur
-39.04
1.68
-43.90
51.89
2.10
44.63
Keuangan
-54.29
1.50
-32.35
96.16
3.52
68.57
Konsumen
-41.55
0.59
-25.05
228.81
3.93
104.17
Perdagangan
-38.06
1.46
-62.90
117.07
2.96
83.99
Pertambangan
-73.22
0.48
-73.16
110.63
4.85
143.10
Pertanian
-72.97
1.07
-66.65
132.89
5.57
85.32
Properti
-72.90
-0.12
-58.90
91.39
5.36
42.25
-52.96
1.27
-51.24
129.44
4.10
94.95
Rata2 IHSG
-50.6 %
84 %
Persentase Kenaikan Harga Saham, Indeks, dan Keuntungan dengan RSI Sepanjang Tahun 2008 Kenaikan Saham
10.00
Keuntungan dgn RSI
0.00 -10.00
A
B
C
D
E
-20.00
F
G
H
I
Kenaikan Indeks
A : Sektor Aneka Industri B : Sektor Industri Dasar C : Sektor Infrastruktur D : SektorKeuangan E : Sektor Konsumer F ; Sektor Perdagangan G : Sektor Tambang H : Sektor Pertanian I : Sektor Properti
-30.00 -40.00 -50.00 -60.00 -70.00 -80.00 Sektor
Gambar 4.2 : Grafik Perbandingan Kenaikan Harga Saham, Keuntungan Menggunakan Indikator RSI, serta Kenaikan Indeks per Sektor Tahun 2008 Hal 17
Persentase Kenaikan Harga Saham, Indeks, dan Keuntungan dengan RSI Sepanjang Tahun 2009 Kenaikan Saham
250.00
Keuntungan dgn RSI Kenaikan Indeks
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
A
B
C
D
E
F
G
H
I
A : Sektor Aneka Industri B : Sektor Industri Dasar C : Sektor Infrastruktur D : SektorKeuangan E : Sektor Konsumer F ; Sektor Perdagangan G : Sektor Tambang H : Sektor Pertanian I : Sektor Properti
Sektor
Gambar 4.3 : Grafik Perbandingan Kenaikan Harga Saham, Keuntungan Menggunakan Indikator RSI, serta Kenaikan Indeks per Sektor Tahun 2009
Gambar 4.2 dan 4.3 menunjukkan bahwa Indikator RSI merupakan indikator yang bersifat defensive, sehingga hanya cocok dipakai dalam kondisi bearish, seperti yang terjadi selama tahun 2008. Indikator RSI tidak tepat dipakai pada waktu pasar dalam keadaan bullish, seperti yang terjadi selama tahun 2009. Selama tahun 2008 (gambar 4.2), saham-saham sampel mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 52.96 %, dan IHSG mengalami penurunan 50,6 %. Namun
Hal 18
perdagangan saham menggunakan indikator RSI secara disiplin tetap menghasilkan keuntungan rata-rata 1,27 %. Sebaliknya, selama tahun 2009 (gambar 4.3), menggunakan indikator RSI secara disiplin hanya menghasilkan keuntungan sebesar 4,1 %. Keuntungan ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kenaikan rata-rata saham sampel sebesar 129,44 % dan kenaikan IHSG sebesar 84 %. Bahkan keuntungan ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat suku bunga acuan sebesar 8-10 %
4.3
Frekuensi Transaksi Menggunakan Indikator RSI Tabel 4.3 menunjukkan frekuensi rata-rata pembelian yang dilakukan selama tahun
2008 dan 2009. Gambar 4.4 adalah histogram perbandingannya. Tabel 4.3 : Frekuensi Transaksi Berdasarkan Indikator RSI Tahun 2008 dan 2009 Rata2 Transaksi th 2008 Sektor
Freq Trans
Freq Lost
Freq Even
Rata2 Transaksi th 2009
Freq Win
Freq Trans
Freq Lost
Freq Even
Freq Win
Aneka ind
23.3
12.0
1.0
10.3
25.3
8.7
2.3
14.3
Ind dasar
20.8
10.3
0.5
10.0
22.8
5.5
1.3
16.0
Infrastr
23.5
11.0
0.8
11.8
25.8
9.3
2.0
14.5
finance
25.2
11.7
1.8
11.7
27.0
8.7
2.3
16.0
konsumer
31.0
12.0
3.0
16.0
29.0
11.5
1.5
16.0
perdagangan
26.0
12.7
1.3
12.0
24.0
9.7
2.0
12.3
pertambangan
25.0
10.7
1.0
13.3
25.5
9.0
0.8
15.7
pertanian
21.8
10.0
0.8
11.0
20.3
6.0
0.3
14.0
property
22.8
11.6
3.0
8.2
22.8
7.6
2.2
13.0
24.4
11.3
1.5
11.6
24.7
8.4
1.6
14.6
Rata2
Tampak pada gambar 4.4 bahwa frekuensi transaksi selama masa bearish (2008) dan masa bullish (2009) tidak jauh berbeda, yaitu sekitar 24 kali. Ini berarti frekuensi transaksi menggunakan indikator RSI tidaklah dipengaruhi oleh kondisi pasar makro.
35.0
Frekuensi Transaksi Emiten th 2008 dan 2009 freq 2008
30.0
Juml Transaksi
Freq 2009 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0
property
pertanian
pertambangan
perdagangan
konsumer
finance
Infrastr
Ind dasar
Sektor
Aneka ind
0.0
Hal 19
Gambar 4.4 : Frekuensi Transaksi Menggunakan Indikator RSI Tahun 2008 dan 2009 Akan tetapi, meskipun total frekuensinya sama, frekuensi transaksi yang menghasilkan keuntungan sewaktu pasar bearish (tahun 2008) relatif lebih sedikit dibandingkan dengan sewaktu pasar bullish (tahun 2009). Sebaliknya transaksi yang menghasilkan kerugian selama tahun 2008 lebih banyak dibandingkan dengan selama tahun 2009, seperti yang tampak pada gambar 4.5 dan 4.6 Frekuensi Transaksi yang Untung Selama th 2008 dan 2009
18.0
Win 2008 16.0
Win 2009
Juml Transaksi
14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0
property
pertanian
pertambangan
perdagangan
konsumer
finance
Infrastr
Aneka ind
Sektor
Ind dasar
0.0
Gambar 4.5 : Frekuensi Transaksi Menggunakan Indikator RSI yang Menghasilkan Keuntungan Tahun 2008 dan 2009 Frekuensi Transaksi yang Rugi Selama th 2008 dan 2009
14.0
Lost 2008
Juml Transaksi
12.0
Lost 2009
10.0 8.0 6.0 4.0 2.0
property
pertanian
pertambangan
perdagangan
konsumer
finance
Infrastr
Ind dasar
Sektor
Aneka ind
0.0
Gambar 4.6 : Frekuensi Transaksi Menggunakan Indikator RSI yang Menghasilkan Keuntungan Tahun 2008 dan 2009
Hal 20
4.4
Korelasi Antara Besarnya Keuntungan Menggunakan Indikator RSI dengan Lamanya Saham Ditahan Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara persentase
keuntungan yang diperoleh dengan lamanya saham ditahan (hold). Lamanya saham ditahan adalah selisih waktu antara waktu jual dengan waktu beli. Hasil penelitian dirangkum pada tabel 4.4, dan grafik histogramnya dinyatakan pada gambar 4.7.
Tabel 4.4 : Korelasi Keuntungan Dengan Lamanya Saham Ditahan Selama Th 2008-2009 Sektor
Korelasi
Aneka ind
0.65
Ind dasar
0.47
Infrastr
0.53
finance
0.55
konsumer
0.56
perdagangan
0.56
pertambangan
0.41
pertanian
0.52
property
0.33 Rata2
0.70
0.51
Korelasi Keuntungan Dengan Lama Hari Saham Dipegang per Sektor Selama th 2008 dan 2009
Juml Transaksi
0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10
property
pertanian
pertambangan
perdagangan
konsumer
finance
Infrastr
Ind dasar
Sektor
Aneka ind
0.00
Gambar 4.7 : Grafik Korelasi Keuntungan Dengan Lamanya Saham Ditahan Tampak adanya korelasi yang positip antara besarnya keuntungan dengan lamanya saham ditahan, dengan rata-rata korelasi sebesar 0,51. Ini berarti bahwa indikator RSI lebih
Hal 21
bersifat long term. Semakin lama selisih sinyal jual dan beli muncul, keuntungan yang didapatpun cenderung semakin besar.
4.5
Korelasi Antara Besarnya Keuntungan Menggunakan Indikator RSI dengan Nilai RSI Beli Analisis juga dilakukan untuk meneliti apkah ada korelasi antara nilai RSI ketika
saham dibeli dengan besarnya keuntungan yang didapat. Tabel 4.5 adalah hasil yang diperoleh untuk data sampel selama tahun 2008-2009, dan gambar 4.8 adalah grafik histogramnya. Tampak bahwa korelasi antara keduanya sangat kecil. Jadi besarnya keuntungan tidak dipengaruhi oleh nilai RSI ketika saham dibeli. Tabel 4.5 : Korelasi Antara Nilai RSI Beli dengan Keuntungan yang Didapat Sektor
RSI
Aneka Ind
0.01
Ind Dasar
0.09
Infrastruktur
-0.10
Keuangan
-0.01
Konsumer
0.23
Perdagangan
-0.10
Pertambangan
0.04
Pertanian
0.14
Properti
0.11 Rata2
0.05
Hal 22
Korelasi Keuntungan Dengan Nilai RSI Beli Sepanjang Tahun 2008-2009 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00
A
B
C
D
E
G
H
I
J
-0.05 -0.10 -0.15
A : Sektor Aneka Industri B : Sektor Industri Dasar C : Sektor Infrastruktur D : SektorKeuangan E : Sektor Konsumer F : Sektor Manufaktur G ; Sektor Perdagangan H : Sektor Pertambangan I : Sektor Pertanian J : Sektor Properti
Sektor
Gambar 4.8 : Grafik Korelasi Antara Nilai RSI Beli dengan Keuntungan yang Didapat
Berikutnya juga diteliti apakah ada hubungan antara besarnya keuntungan yang didapat selama tahun 2008-2009 dengan selisih RSI sewaktu saham dibeli dan dijual. Hasilnya tampak pada tabel 4.5 dan grafiknya dinyatakan dalam gambar 4.9 Tabel 4.6 : Korelasi Antara Selisih Nilai RSI Jual-Beli dengan Keuntungan yang Didapat Sektor
Selisih RSI Jual dan Beli
Aneka Ind
0.66
Ind Dasar
0.56
Infrastruktur
0.58
Keuangan
0.59
Konsumer
0.47
Perdagangan
0.63
Pertambangan
0.50
Pertanian
0.54
Properti
0.48 Rata2
0.56
Hal 23
Korelasi Keuntungan Dengan Selisih Nilai RSI Jual-Beli Sepanjang Tahun 2008-2009 0.70
Selisih RSI Jual dan Beli
0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00
A
B
C
D
E
G
H
I
J
Sektor
A : Sektor Aneka Ind B : Sektor Industri Dasar C : Sektor Infrastruktur D : SektorKeuangan E : Sektor Konsumer F : Sektor Manufaktur G ; Sektor Perdagangan H : Sektor Tambang I : Sektor Pertanian J : Sektor Properti
Gambar 4.9 : Grafik Korelasi Antara Selisih Nilai RSI Jual-Beli dengan Keuntungan yang Didapat Tabel 4.5 mengindikasikan adanya korelasi yang cukup kuat antara besarnya keuntungan dengan selisih nilai RSI sewaktu menjual dan membeli saham. Dari tabel 4.4 dan 4.5 dapat disimpulkan bahwa besarnya keuntungan yang didapat dengan indikator RSI tidaklah tergantung dari nilai RSI sewaktu saham dibeli, tetapi lebih disebabkan oleh besarnya selisih RSI ketika saham dibeli dan ketika saham dijual. Implikasinya berarti bahwa pembelian saham pada waktu nilai RSI yang kecil akan memiliki kemungkinan lebih besar mendapatkan keuntungan mengingat semakin kecil nilai RSI beli, akan semakin besar pula ruang untuk mendapatkan selisih RSI jual dan beli yang besar. BAB 5
5.1
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut : : 4. Indikator RSI termasuk indikator yang defensive dan selalu terlambat. RSI baru memberikan sinyal beli/jual beberapa hari setelah harga terendah/tertinggi tercapai. Oleh karena itu, RSI hanya cocok digunakan ketika saham dalam kondisi bearish.
Hal 24
Pada waktu pasar saham sedang bearish seperti tahun 2008 dimana IHSG turun sebesar 50,6 % dan saham sampel rata-rata mengalami penurunan sebesar 52,96 %, penggunaan RSI pada saham sampel tetap menghasilkan keuntungan sebesar 1,27 %. Sebaliknya, pada waktu pasar saham mengalami masa bullish seperti tahun 2009, penggunaan RSI pada saham sampel hanya memberikan keuntungan sebesar 4,1 %, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan IHSG yang naik sebesar 84 % dan saham sampel rata-rata yang naik sebesar 129,44 %, 5. Frekuensi transaksi menggunakan indikator RSI tidaklah dipengaruhi oleh kondisi pasar makro. Rata-rata frekuensi transaksi saham sampel selama tahun 2008 dan 2009 tidak jauh berbeda, yaitu sebanyak 24,4 dan 24,7 kali. Meskipun total frekuensinya tidak jauh berbeda, frekuensi transaksi yang menghasilkan keuntungan sewaktu pasar bearish (tahun 2008) relatif lebih sedikit dibandingkan dengan sewaktu pasar bullish (tahun 2009). Sebaliknya transaksi yang menghasilkan kerugian selama tahun 2008 lebih banyak dibandingkan dengan transaksi selama tahun 2009 6. Besarnya korelasi antara keuntungan dengan lamanya saham ditahan (hold) adalah 0,51. Ini berarti bahwa indokator RSI lebih bersifat long term. Semakin lama selisih waktu kemunculan sinyal jual dan beli, keuntungan yang didapatpun cenderung semakin besar. 7. Besarnya keuntungan yang didapat dengan indikator RSI tidaklah tergantung dari nilai RSI sewaktu saham dibeli, tetapi lebih dipengaruhi oleh besarnya selisih RSI ketika saham dibeli dan ketika saham dijual. Akibatnya, pembelian saham pada waktu nilai RSI yang kecil akan memiliki kemungkinan lebih besar mendapatkan keuntungan mengingat semakin kecil nilai RSI beli, akan semakin besar pula ruang untuk mendapatkan selisih RSI jual dan beli yang besar
5.1
Saran Ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai pengembangan penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1. Menggabungkan indikator RSI dengan komponen lain, misalnya volume, indeks regional, atau bahkan dengan indikator lain yang lebih offensive, seperti Fast Stochastic oscilator.
Hal 25
2. Membuatnya RSI lebih responsive dengan memperhitungkan juga nilai Open, High dan Low selama periode waktu perhitungan, dan tidak hanya nilai close saja. 3. Membandingkan keuntungan yang didapat dari indikator RSI berdasarkan nilai (beli jika RSI < 30 dan jual jika RSI > 70) dengan indikator RSI dari nilai triggernya
Hal 26
DAFTAR PUSTAKA
Achelis, S.B. Technical Analysis From A to Z, download 17 Nopember 2009, http://www.scribd.com/doc/6544431/Technical-Analysis-From-a-to-Z Darmadji, Tjiptono dan Fakhrudin, Hendy M, 2006, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta, Salemba Empat. Divisi Riset dan Pengembangan, 2001, Buku Panduan Indeks BEJ, Jakarta, PT Bursa Efek Jakarta. Fakhruddin, Hendy M, 2008, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta, Gramedia. Hendarto, Kusumarsono, 2005, Belajar Trading, Yogyakarta, Andi. Husnan, Suad, 2005, Dasar-dasar Teori Portofolio, Yogyakarta, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Jogiyanto, 2007, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta, BPFE. Rochaety, Ety., Tresnati, Ratih dan Latief, Abdul Madjid, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta, Penerbit Mitra Wacana Media. Samsul, Mohamad, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Surabaya, Penerbit Erlangga.
Hal 27
LAMPIRAN A ANGGARAN (RINCIAN DI LAPORAN TERPISAH)
Lampiran A1
Penggunaan Biaya Penelitian
1.
Honorarium Peneliti
Rp 1.800.000
2.
Reviewer Proposal
Rp
400.000
3.
Peralatan Penelitian
Rp
298.500
4.
Material Penelitian Administrasi Penelitian
Rp
596.750
Pengumpulan Data
Rp
800.000
Analisis Data
Rp 1.100.000
Akomodasi Rapat
Rp
300.900
Rp
693.850
5.
Pembuatan laporan, Publikasi ke jurnal
TOTAL Anggaran
+
Rp 5.990.000
Lampiran A2
Sektor
LAMPIRAN B CONTOH DATA YANG DIGUNAKAN DAN ANALISIS YANG DILAKUKAN Emiten Halaman
Aneka Industri
Astra International (ASII)
B 1.1 – B 1.10
Industri Dasar & Kimia
Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP)
B 2.1 – B 2.10
Infrastruktur
Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
B 3.1 – B 3.10
Keuangan
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
B 4.1 – B 4.10
Barang Konsumsi
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
B 5.1 – B 5.10
Perdagangan & Jasa
United Tractors Tbk (UNTR)
B 6.1 – B 6.10
Pertambangan
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)
B 7.1 – B 7.10
Pertanian
Astra Argo Lestari Tbk (AALI)
B 8.1 – B 8.10
Properti
Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
B 9.1 – B 9.10
Lampiran B1
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan
Contoh Data yang Diambil Dari HOTS (Emiten Wijaya Karya – WIKA)
date Open High Low Close SMA5 SMA20 Volume 12/23/2009 320 325 315 320 325 320.25 14,098 12/22/2009 330 335 315 315 326 320.75 55,553 12/21/2009 335 335 325 330 328 321.25 22,514 12/17/2009 325 335 325 335 328 320.75 21,986 12/16/2009 335 340 325 325 326 320.25 3,417 12/15/2009 325 330 325 325 325 320 4,795 12/14/2009 330 330 320 325 324 319.75 25,013 12/11/2009 325 330 325 330 322 319.25 19,531 12/10/2009 325 330 320 325 320 318.25 16,391 12/9/2009 320 320 315 320 318 318 2,022 12/8/2009 315 330 315 320 317 317.75 33,906 12/7/2009 315 320 315 315 316 318 4,473 12/4/2009 315 320 315 320 314 318.25 1,920 12/3/2009 315 320 315 315 313 318 1,583 12/2/2009 320 320 310 315 313 318 1,947 12/1/2009 305 315 305 315 314 317.75 2,162 11/30/2009 315 315 305 305 317 318 5,933 11/26/2009 320 325 310 315 321 318.5 16,048 11/25/2009 320 320 315 315 322 318 1,339 11/24/2009 330 330 320 320 324 317.5 2,557 11/23/2009 325 330 325 330 324 318.25 9,773 11/20/2009 315 325 315 325 322 318.5 7,865 11/19/2009 325 325 320 320 320 319.25 7,103 11/18/2009 320 325 315 325 318 320.25 5,915 11/17/2009 320 325 315 320 317 321 3,428 11/16/2009 310 320 310 320 316 322.5 2,195 11/13/2009 315 315 315 315 317 323.75 1,139 11/12/2009 320 320 310 310 318 325 4,718 11/11/2009 315 325 310 320 319 326.5 8,116 11/10/2009 330 330 315 315 318 327.75 4,230 11/9/2009 320 325 315 325 317 329 3,072 11/6/2009 320 330 315 320 316 329.75 27,107 11/5/2009 315 315 310 315 315 331 2,372 11/4/2009 320 320 315 315 313 332.25 4,414 11/3/2009 325 325 310 310 311 333.5 7,278 11/2/2009 310 320 310 320 316 335.5 6,090 10/30/2009 310 325 310 315 319 336.75 15,335 10/29/2009 305 310 285 305 324 338.5 27,318 10/28/2009 330 330 305 305 331 340.75 20,491 10/27/2009 335 340 330 335 338 343 16,545 10/26/2009 340 340 335 335 341 343.75 3,557 10/23/2009 340 345 335 340 343 344.25 4,989 10/22/2009 340 340 335 340 343 344.75 19,933
RSI 53.846 50 72.727 66.667 60 54.545 46.154 53.846 53.846 46.154 50 46.154 53.846 53.846 46.667 50 37.5 46.667 50 53.333 64.286 53.333 53.333 62.5 60 42.857 40 35 38.889 35.294 35.294 35.294 35.294 35.294 29.412 37.5 33.333 21.429 26.667 44.444 36.364 45.455 41.667
Signal 56.434 57.08 58.851 55.381 52.56 50.7 49.739 50.635 49.832 48.829 49.497 49.372 50.176 49.259 48.112 48.473 48.092 50.74 51.758 52.197 51.913 48.82 47.692 46.281 42.227 37.783 36.515 35.644 35.805 35.034 34.968 34.887 34.785 34.658 34.499 35.771 35.338 35.84 39.442 42.636 42.184 43.639 43.186
Hal 2
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 10/21/2009 10/20/2009 10/19/2009 10/16/2009 10/15/2009 10/14/2009 10/13/2009 10/12/2009 10/9/2009 10/8/2009 10/7/2009 10/6/2009 10/5/2009 10/2/2009 10/1/2009 9/30/2009 9/29/2009 9/28/2009 9/25/2009 9/24/2009 9/17/2009 9/16/2009 9/15/2009 9/14/2009 9/11/2009 9/10/2009 9/9/2009 9/8/2009 9/7/2009 9/4/2009 9/3/2009 9/2/2009 9/1/2009 8/31/2009 8/28/2009 8/27/2009 8/26/2009 8/25/2009 8/24/2009 8/21/2009 8/20/2009 8/19/2009 8/18/2009 8/14/2009 8/13/2009 8/12/2009 8/11/2009 8/10/2009 8/7/2009 8/6/2009
350 345 350 345 345 340 340 345 340 340 350 350 345 350 345 350 350 350 350 355 355 350 350 350 355 355 345 345 345 345 335 340 350 360 360 365 370 375 365 365 360 375 375 375 360 340 355 350 345 345
350 350 355 345 350 345 345 345 345 345 350 350 355 350 350 350 355 350 355 355 360 355 350 350 360 355 360 345 350 345 345 345 355 360 360 365 370 375 375 365 370 380 380 380 375 360 360 360 350 350
340 340 340 340 340 340 340 340 335 335 340 345 345 340 345 345 345 345 350 350 350 345 345 345 350 350 345 340 340 340 335 335 345 350 355 355 360 365 360 350 360 355 365 365 355 340 350 345 340 340
340 350 345 340 340 345 340 340 345 340 340 350 345 350 350 350 350 345 350 355 355 355 345 350 350 355 350 345 340 345 340 335 345 350 360 355 365 370 375 360 360 355 380 380 370 355 350 350 345 345
343 344 342 341 342 342 341 343 344 345 347 349 349 349 349 350 351 352 352 352 351 351 350 350 348 347 344 341 341 343 346 349 355 360 365 365 366 364 366 367 369 368 367 361 354 349 347 348 350 352
345.5 346.25 346.5 346.5 347 347.5 348 348.5 348.75 348.5 348.75 348.75 348 348 348 348.5 348.75 349.5 350.75 352 352.25 352.5 352.5 354.25 355.75 356.75 356.75 356.75 357 357.25 357.25 357.5 358.5 359.25 359.5 359.25 359.25 358.5 357.5 356.25 355.5 354.5 353.75 351.25 349 347.5 346.25 345.5 344.75 344.5
22,492 14,295 3,599 3,481 15,071 6,227 4,966 13,149 15,845 15,439 22,118 12,152 28,071 5,771 2,853 2,571 5,681 6,521 6,080 3,692 22,523 6,860 6,619 11,511 12,676 23,532 34,931 13,509 2,508 5,534 24,683 51,798 15,219 10,044 2,222 15,105 21,744 25,636 58,486 36,320 12,824 50,686 84,003 117,985 164,385 69,783 43,285 45,031 24,521 38,573
41.667 50 44.444 44.444 40 40 33.333 33.333 50 40 40 44.444 44.444 55.556 60 54.545 58.333 58.333 53.846 53.846 46.667 50 37.5 37.5 35.294 47.368 44.444 44.444 31.818 33.333 36.364 41.667 47.826 50 57.143 55 61.111 57.895 57.895 52.941 52.941 50 75 75 70 62.5 62.5 62.5 66.667 60
43.565 44.04 42.55 42.076 41.484 41.855 42.319 44.566 47.374 46.717 48.396 50.495 52.008 53.899 53.485 51.856 51.184 49.396 47.162 45.491 43.403 42.586 40.733 41.541 42.552 44.366 43.615 43.408 43.149 45.982 49.144 52.339 55.007 56.803 58.503 58.844 59.804 59.478 59.874 60.368 62.225 64.546 68.182 66.478 64.348 62.935 63.043 63.179 63.349 62.519
Hal 3
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 8/5/2009 8/4/2009 8/3/2009 7/31/2009 7/30/2009 7/29/2009 7/28/2009 7/27/2009 7/24/2009 7/23/2009 7/22/2009 7/21/2009 7/17/2009 7/16/2009 7/15/2009 7/14/2009 7/13/2009 7/10/2009 7/9/2009 7/7/2009 7/6/2009 7/3/2009 7/2/2009 7/1/2009 6/30/2009 6/29/2009 6/26/2009 6/25/2009 6/24/2009 6/23/2009 6/22/2009 6/19/2009 6/18/2009 6/17/2009 6/16/2009 6/15/2009 6/12/2009 6/11/2009 6/10/2009 6/9/2009 6/8/2009 6/5/2009 6/4/2009 6/3/2009 6/2/2009 6/1/2009 5/29/2009 5/28/2009 5/27/2009 5/26/2009
355 360 350 360 355 355 350 355 345 345 345 330 325 345 335 335 335 345 350 325 340 330 345 340 345 345 335 335 315 315 340 335 350 345 350 360 360 365 360 360 365 355 335 340 345 340 340 340 340 345
360 365 365 360 365 355 355 355 355 350 350 345 335 345 345 340 335 345 355 340 340 340 345 340 345 345 350 345 335 315 340 340 350 350 350 360 365 370 380 365 370 370 355 345 355 345 345 340 345 350
345 350 350 350 350 345 345 345 345 340 335 330 315 330 330 330 325 335 335 325 315 325 335 335 335 335 335 330 315 300 320 320 330 340 340 350 355 350 360 355 355 350 335 335 330 340 335 330 335 325
345 355 360 355 355 355 350 350 350 345 340 340 330 335 340 330 335 335 340 340 320 340 335 340 335 345 345 330 335 310 325 335 335 350 345 355 360 360 365 360 360 365 350 335 335 340 335 335 340 330
354 356 355 353 352 350 347 345 341 338 337 335 334 335 336 336 334 335 335 335 334 339 340 339 338 333 329 327 328 331 338 344 349 354 357 360 361 362 360 354 349 345 339 336 337 336 337 338 338 338
344.25 343 342.25 341 340.25 339.25 338.75 338.5 337.5 336.75 335 334.25 334 334.25 335 335.25 336.5 337.75 339 340.25 341.25 343.25 344.5 345.25 345 345 344.75 344.25 344.5 344.75 345.75 346.75 347 347 346.5 346.5 345.25 344.5 344.75 343.5 341.75 339.75 337.5 335.5 333.75 332.5 330.5 329 327.25 324.5
49,893 46,292 61,810 80,246 107,222 48,397 42,959 13,773 50,946 14,521 18,762 20,831 14,168 14,741 33,272 13,782 15,513 26,394 42,607 21,422 23,001 10,405 14,486 10,957 8,374 7,454 19,061 22,821 26,218 34,129 17,009 18,387 39,855 16,267 49,114 16,011 16,049 46,399 114,420 26,366 72,930 131,738 134,472 28,893 106,155 39,830 26,239 17,177 30,588 50,376
54.545 72.727 72.727 70 63.636 63.636 71.429 55.556 57.895 52.632 52.632 47.619 42.105 52.381 52.381 58.333 53.846 50 51.852 46.667 40.741 44 40 41.667 37.5 43.478 43.478 33.333 43.478 38.095 44.444 47.059 50 60 53.333 66.667 58.824 61.111 66.667 61.111 57.895 66.667 52.381 36.364 48.148 55.172 55.172 55.172 60 60
63.149 65.3 63.443 61.122 58.902 57.719 56.24 52.442 51.664 50.106 49.475 48.686 48.953 50.664 50.235 49.699 47.54 45.964 44.955 43.23 42.371 42.779 42.474 43.092 43.448 44.935 45.3 45.755 48.861 50.206 53.234 55.431 57.524 59.405 59.257 60.737 59.255 59.363 58.926 56.991 55.961 55.477 52.68 52.755 56.853 59.029 59.993 61.198 62.705 63.381
Hal 4
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 5/25/2009 5/22/2009 5/20/2009 5/19/2009 5/18/2009 5/15/2009 5/14/2009 5/13/2009 5/12/2009 5/11/2009 5/8/2009 5/7/2009 5/6/2009 5/5/2009 5/4/2009 5/1/2009 4/30/2009 4/29/2009 4/28/2009 4/27/2009 4/24/2009 4/23/2009 4/22/2009 4/21/2009 4/20/2009 4/17/2009 4/16/2009 4/15/2009 4/14/2009 4/13/2009 4/8/2009 4/7/2009 4/6/2009 4/3/2009 4/2/2009 4/1/2009 3/31/2009 3/30/2009 3/27/2009 3/25/2009 3/24/2009 3/23/2009 3/20/2009 3/19/2009 3/18/2009 3/17/2009 3/16/2009 3/13/2009 3/12/2009 3/11/2009
345 330 345 350 325 350 360 340 325 320 320 315 300 310 305 305 310 290 295 305 305 315 280 270 265 275 280 250 240 230 225 230 220 225 220 220 220 220 220 225 220 215 210 210 210 210 210 210 205 205
355 340 345 360 345 355 360 375 340 345 320 330 310 315 315 315 310 305 295 305 305 320 325 290 280 285 295 285 255 240 235 235 230 230 225 220 220 220 225 225 225 220 225 215 215 210 215 215 210 210
340 325 330 335 310 300 340 335 325 320 315 310 300 300 300 295 300 285 280 285 290 290 275 255 265 265 260 250 235 230 225 220 220 220 215 215 215 210 215 215 215 210 210 210 205 205 205 205 205 205
345 340 335 340 345 330 345 365 340 325 320 320 310 300 310 300 305 300 285 290 300 295 315 275 275 265 275 275 250 240 230 230 230 225 225 220 220 220 225 220 225 215 215 215 215 210 210 215 210 205
341 338 339 345 345 341 339 334 323 315 312 308 305 303 300 296 296 294 297 295 292 285 281 273 268 261 254 245 236 231 228 226 224 222 222 221 222 221 220 218 217 214 213 213 212 210 209 209 208 209
322.5 320.25 318 317 313.75 310.25 307 303.5 299 294.5 290.25 285.75 281.25 277.25 273.5 269.25 265.25 261 257 254 250.5 246.75 242.75 237.75 234.75 231.75 229 225.75 222.75 220.75 219 217.75 216.75 215.75 215.25 214.5 213.75 213.5 213.5 213.25 213 212.75 212.75 212.75 213 212.75 212.75 212.5 212 211.75
85,875 27,333 56,147 79,848 145,050 42,891 46,781 266,065 108,560 248,849 35,327 186,931 40,142 73,948 69,247 70,181 72,397 74,165 33,177 25,558 63,014 103,307 451,758 138,050 70,363 42,476 98,549 213,428 104,059 58,645 16,474 85,312 39,303 50,206 39,556 8,114 10,719 15,780 28,133 23,708 81,645 23,245 76,050 20,722 13,961 6,928 6,536 9,364 15,362 6,717
62.069 63.333 60 63.333 68.75 63.333 65.517 76.923 60 66.667 65.517 67.742 61.29 58.621 68.75 68.75 72.727 71.875 68.966 72.414 77.778 77.778 91.304 86.667 81.25 80 85.714 87.5 81.818 77.778 71.429 75 75 62.5 66.667 66.667 66.667 60 66.667 55.556 66.667 62.5 50 45.455 45.455 45.455 41.667 50 45.455 36.364
64.226 64.766 65.124 66.405 67.173 66.778 67.64 68.17 65.982 67.478 67.68 68.221 68.341 70.104 72.974 74.03 75.35 76.006 77.039 79.057 80.718 81.453 82.372 80.139 78.508 77.822 77.277 75.168 72.085 69.652 67.62 66.668 64.586 61.982 61.852 60.649 59.144 57.264 56.58 54.058 53.684 50.438 47.423 46.778 47.109 47.523 48.04 49.633 49.541 50.563
Hal 5
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 3/10/2009 3/6/2009 3/5/2009 3/4/2009 3/3/2009 3/2/2009 2/27/2009 2/26/2009 2/25/2009 2/24/2009 2/23/2009 2/20/2009 2/19/2009 2/18/2009 2/17/2009 2/16/2009 2/13/2009 2/12/2009 2/11/2009 2/10/2009 2/9/2009 2/6/2009 2/5/2009 2/4/2009 2/3/2009 2/2/2009 1/30/2009 1/29/2009 1/28/2009 1/27/2009 1/23/2009 1/22/2009 1/21/2009 1/20/2009 1/19/2009 1/16/2009 1/15/2009 1/14/2009 1/13/2009 1/12/2009 1/9/2009 1/8/2009 1/7/2009 1/6/2009 1/5/2009 12/30/2008 12/26/2008 12/24/2008 12/23/2008 12/22/2008
205 205 215 205 205 210 220 220 215 215 210 215 215 210 210 205 205 205 200 200 205 205 210 205 205 205 205 215 210 210 205 210 205 200 220 210 220 230 230 225 225 220 225 225 225 220 210 205 210 215
210 210 215 215 210 210 220 225 220 215 225 220 220 220 230 210 210 205 205 210 210 210 210 210 205 210 210 215 220 215 210 215 215 210 220 215 220 235 235 235 235 225 235 230 230 225 225 215 210 215
205 205 205 205 200 205 210 215 210 210 210 210 210 205 205 200 200 200 200 200 200 205 200 200 200 200 205 205 205 205 200 205 200 200 205 205 200 220 220 225 225 210 220 215 220 210 210 200 200 200
205 210 210 215 210 205 215 220 220 215 220 215 215 220 210 210 205 205 205 205 200 205 200 210 200 200 205 205 205 205 205 205 205 210 205 210 205 220 225 230 225 225 225 225 225 220 220 215 210 210
210 210 211 213 214 215 218 218 217 217 216 214 212 210 207 206 204 204 203 204 203 203 203 204 203 204 205 205 205 206 206 207 207 210 213 218 221 225 226 226 225 224 223 221 218 215 212 209.6 203.6 197.4
211.75 211.5 211.25 210.75 210.5 210 209.75 209.25 208.5 207.75 207.25 206.5 206 205.5 205 204.75 204.75 204.75 205.5 206.5 207.75 209 210 211.25 212 213.25 214.25 215 215.5 215.75 216 216 216.15 215.15 213.6 212.1 210.05 208.85 206.3 203.3 199.85 196.9 194 191.05 188.3 185.75 183.35 181.05 178.85 176.7
2,299 6,880 8,528 11,990 38,891 11,613 15,619 23,438 21,464 12,668 34,255 26,775 16,094 31,415 163,225 12,378 21,343 7,285 12,525 10,194 9,344 13,483 5,729 4,269 7,467 9,924 1,772 7,560 19,227 6,577 6,396 10,036 10,142 6,949 7,366 4,695 22,922 20,915 27,054 52,577 56,861 19,131 98,569 52,434 77,446 70,517 118,334 30,565 20,577 54,572
46.154 50 53.846 58.333 54.545 50 66.667 66.667 70 54.545 66.667 63.636 58.333 63.636 55.556 55.556 50 50 50 44.444 44.444 44.444 44.444 40 22.222 20 30 30 30 30 30 36.364 36.364 45.455 45.455 50 50 65.789 85.714 94.737 94.643 95.161 79.73 82.558 83.333 83.146 78.723 76.667 75.581 72.222
54.113 56.103 57.628 58.574 58.634 59.656 62.071 60.922 59.485 56.857 57.434 55.126 52.999 51.665 48.672 46.952 44.801 43.501 41.876 39.845 38.695 37.258 35.462 33.216 31.52 33.844 37.305 39.132 41.414 44.268 47.835 52.294 56.276 61.254 65.204 70.142 75.177 81.472 85.392 85.312 82.955 80.033 76.251 75.382 73.588 71.151 68.153 65.51 62.721 59.506
Hal 6
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 12/19/2008 12/18/2008 12/17/2008 12/16/2008 12/15/2008 12/12/2008 12/11/2008 12/10/2008 12/9/2008 12/5/2008 12/4/2008 12/3/2008 12/2/2008 12/1/2008 11/28/2008 11/27/2008 11/26/2008 11/25/2008 11/24/2008 11/21/2008 11/20/2008 11/19/2008 11/18/2008 11/17/2008 11/14/2008 11/13/2008 11/12/2008 11/11/2008 11/10/2008 11/7/2008 11/6/2008 11/5/2008 11/4/2008 11/3/2008 10/31/2008 10/30/2008 10/29/2008 10/28/2008 10/27/2008 10/24/2008 10/23/2008 10/22/2008 10/21/2008 10/20/2008 10/17/2008 10/16/2008 10/15/2008 10/14/2008 10/13/2008 10/8/2008
205 184 182 176 173 175 171 166 162 164 168 168 165 175 172 176 171 170 177 165 170 180 179 181 185 183 184 183 190 169 180 197 200 180 185 170 180 160 175 198 192 195 210 195 205 190 203 194 175 185
220 212 187 182 179 186 188 172 168 166 168 168 169 175 175 176 177 174 177 173 172 180 179 183 186 184 188 187 190 183 180 200 200 203 195 185 180 175 175 198 197 198 210 204 210 205 218 199 181 190
200 182 181 175 173 169 168 165 162 160 162 165 165 169 171 172 170 169 165 160 167 175 176 175 179 180 181 182 182 168 172 181 190 180 173 170 165 147 162 178 189 189 195 190 190 185 197 190 159 160
205 208 185 179 175 169 181 169 165 161 166 167 166 170 174 172 174 171 167 172 168 177 178 183 183 183 186 186 186 183 177 186 195 200 179 185 169 170 163 180 197 197 195 203 195 200 201 199 181 165
190.4 183.2 177.8 174.6 171.8 169 168.4 165.6 165 166 168.6 169.8 171.2 172.2 171.6 171.2 170.4 171 172.4 175.6 177.8 180.8 182.6 184.2 184.8 184.8 183.6 183.6 185.4 188.2 187.4 189 185.6 180.6 173.2 173.4 175.8 181.4 186.4 194.4 197.4 198 198.8 199.6 195.2 189.2 189.2 191 204.2 223
174.8 172.95 171.4 171.05 171.25 171.65 172.35 172.6 173.45 174.5 175.6 176.15 177.1 178.55 180.05 180.3 180.95 180.7 180.65 180.45 180.85 182.3 183.3 184.15 185.15 185.75 186.6 187.35 188 187.75 186.85 188 189.2 192.7 196.45 201.25 205 209.3
203,843 184,701 69,672 44,385 43,089 81,132 207,251 45,201 20,383 17,366 11,132 6,652 10,037 11,106 8,778 14,389 32,688 15,616 4,739 17,869 8,495 9,750 5,478 10,478 30,400 30,966 27,363 19,407 31,177 34,578 27,896 81,174 63,520 309,038 147,411 215,671 73,700 67,788 43,954 74,306 39,564 62,916 53,121 77,415 85,788 89,335 185,999 144,609 189,650 49,860
67.416 70.455 58.209 56.25 56.25 47.619 61.818 42.308 36.735 28 31.111 31.818 28.261 30.952 34.211 35.897 46.512 34.694 24.074 24.074 42.254 44.118 55.422 58.228 61.628 51.456 45.299 45.299 46.218 41.935 42.857 44.262 47.368 50.45 49.074 58.475 38.686 36.301 23.711 24.599 27.059 32.973 34.043
56.326 53.554 49.329 47.109 44.824 41.967 40.554 35.238 33.471 32.655 33.819 34.496 35.166 36.892 38.377 39.418 40.298 38.745 39.758 43.679 48.58 50.162 51.673 50.735 48.862 45.671 44.224 43.956 43.62 42.97 43.229 43.322 43.087 42.016 39.907 37.616 32.401 30.83 29.462 30.9 32.475 33.829 34.043
Hal 7
Lamp B : Contoh Data yang Digunakan 10/7/2008 10/6/2008 9/29/2008 9/26/2008 9/25/2008 9/24/2008 9/23/2008
195 260 275 280 270 255 260
215 260 280 285 300 280 270
190 195 265 270 265 250 250
200 210 265 275 275 260 255
245 257 266
113,607 40,607 12,051 35,811 195,091 98,903 40,774
Hal 8
SURAT KETERANGAN No : 137lH.01/perpus/UKDW /20L5
l(epala Perpustal
Nama Jabatan
: Drs. Jong Jel< Siang, M.Sc : Dosen program Studi Sistem lnformasi
Fakultas : Teknologi rnformasi Universitas Kristen Duta wacana telah diarsipl
No 1
Judul Evaluasi penerapan Metode Rutatiue Strength Index (RSl) Pada Transal<si Saham Di Bursa Efek lndonesia
Tahun 201_1,
Demil
2015 n UI(DW
,Antonius Rachnrat Chrismanto, S.l(om., M.Cs