LAPORAN PENELITIAN
ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL
Oleh: Amirah, S.E.I., M.Sc (Ketua) Drs. BaihaqiFanani, Akt., M.M (Anggota)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2012
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN 1. JudulPenelitian
: AnalisisKomparasiKinerjaReksa Dana SyariahDenganReksa Dana Konvensional
2. Bidangpenelitian 3. Ketuapeneliti a. Namalengkap b. Jeniskelamin c. NIPY d. Disiplinilmu e. Pangkat/golongan f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telpon/email 4. Jumlahanggotapenelitian a. Namaanggota I 5. LokasiPenelitian 6. WaktuPenelitian
: Ekonomi : Amirah, S.E.I., M.Sc : Perempuan : 165629111984 : Manajemen : PenataMuda / III a : TenagaPengajar : Ekonomi/manajemen : Jl. Raya suradadi KM. 17 Suradaditegal : 081 326 86 88 52 /
[email protected] : 1 orang : Drs. BaihaqiFanani, Akt., M.M : BEI : 6bulan Tegal, 18 Juli 2012
Mengetahui, DekanFakultasEkonomi
KetuaPeneliti,
Sumarno, S.E., M.Si NIPY: 88508111965
Amirah, S.E.I., M.Sc NIPY: 165629111984 Menyetujui, KepalaLembagaPenelitian
Dr. Dino Rozano,M.Pd NIP. 19530404 198803 1 001 ii
SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN HASIL PENELITIAN
Yang bertandatangan di bawahini: Nama : Amirah, S.E.I., M.Sc NIP/Y : 165629111984 NIDN : 0629118402 Tempat, tanggalLahir : Mekkah, 29 Nopember 1984 Pangkat, Golonganruang, TMT :PenataMuda / III a Jabatan, TMT : TenagaPengajar BidangIlmu, Mata Kuliah : EkonomiManajemen Jurusan/Program Studi : ManajemenPerpajakan Unit Kerja : FakultasEkonomi Denganinimenyatakanbahwahasilpenelitiandenganjudul: ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL 1. Adalahbenarkaryasayasendiriataubukanplagiathasilkarya orang lain. 2. Apabila di kemudianhariterbuktibahwahasilpenelitianinibukankaryasayasendiriatauplagiatha silkarya orang lain, makasayabersediamenerimasanksisesuaiketentuanperundangundangan yang berlaku. Demikiansuratpernyataaninisayabuatuntukdipergunakansebagaimanamestinya.
Tegal, 18 Juli 2012 Yang membuatpernyataan,
Amirah, S.E.I., M.Sc NIDN.0629118402
iii
ABSTRAK Penelitianinibertujuanuntukmengujiperbandingankinerjaantarareksadanas yariahdenganreksadanakonvensionaltahun
2010-2011.
Pemilihansampeldilakukandenganmenggunakanmetodepurposive samplingdengankriteriamanajerinvestasireksadanasahampadatahun
2010-2011.
Pengujiandilakukandenganmenggunakanujibeda paired sample t tespada 3 index kinerjareksadanayaitusharpe
index,
jensen
index,
dantreynor
index
baikuntukreksadanasyariahmaupunreksadanakonvensional. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwatidakadanyaperbedaanantarakinerjarek sadanasyariahdengankinerjareksadanakonvensionalpadatahun
2010-2011.
Hasilinitidakmendukunghasilhasilpenelitiansebelumnyakarenadalampenelitianinipengukuran risk free rate untukreksadanasyariahtidakmenggunakan
bonus
SertifikatWadiah
Bank
Indonesia, sebagaimana yang pernahdilakukanolehpeneliti-penelitisebelumnya. Kata kunci: Jensen Index, Treynor Index, Sharpe Index
iv
KATA PENGANTAR
SegalapujisyukurpenulispanjatkanataskehadiratIlahiRobbi yang takhenti-hentinyamemberikananugerah yang berlimpah, sertasenantiasamemberikanpetunjukdankemudahanselama proses penulisanlaporanini. HanyadenganizindanhidayahNyaakhirnyapenulisdapatmenyelesaikanlaporanpenelitiandenganberjudul “AnalisisKomparasiKinerjaReksa Dana SyariahDenganReksa Dana Konvensional”.penelitianinimerupakansalahsatukegiatandosendalamrangkamel aksanakankegiatan tri dharma perguruantinggi. Berbagaipihaktelahbanyakmembantupenulishinggasaatmenyelesaikanpe nulisanlaporanini. Pihak-pihaktersebuttidakdapatdisebutkansatu per satu, tetapihalitutidakakanmengurangi rasa terimakasihdanpenghargaan yang takterhinggadaripenulis. Padakesempataninipenulisinginmengucapkanterimakasihdanpenghargaankepa dabeberapapihak yang sangatmembantupenulisdalammenyelesaikanlaporanini, yaitu: 1. RektorUniversitasPancasakti 2. KepalaLembagaPenelitianUniversitasPancasakti 3. DekanFakultasEkonomi Penulismenyadaribahwalaporaninimasihjauhdarisempurna, karenaketerbatasankemampuandanpengetahuanpenulis, namunpenulismengharapkantugasakhirinidapatmemberikanmanfaat, baikbagipenulissendirimaupunbagi yang membacanya.
Tegal, 18Juli 2012 Ketuapeneliti,
v
Amirah, S.E.I., M.Sc
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN………………………………………………………… iii ABSTRAK……………………………………………………………………….. iv KATA PENGANTAR.........................................................................…………… v DAFTAR ISI........................................................................................................... vi DAFTAR TABEL................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... A. LatarBelakangMasalah ............................................................................. B. PerumusanMasalah ................................................................................... C. TujuanPenelitian…………………………………………………………. D. ManfaatPenelitian………………………………………………………… BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........………………………………………... A. PengertianReksa Dana................................................................................ B. Keuntungandan Risiko............................................................................... C. Jenis-JenisReksa Dana…………………………………………………… D. Reksa Dana Syariah………………………………………………………. E. KinerjaReksa Dana………………………………………………………. F. TelaahPustaka……………………………………………………………. G. Hipotesis…………………………………………………………………. BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... A. SampelPenelitian…….…………………………………………………... B. Jenis Data danSumber Data……………………………..………………. C. Variabel Penelitian...................................................................................... D. Pengujian…………………………………………………………………. BAB IV HASIL PENELITIAN……………….................................................... A. Statistik Deskriptif.................................................................................... B. HasilT Test…............................................................................................ BAB V KESIMPULAN........................................................................................ A. Kesimpulan ............................................................................................... B. Keterbatasan.............................................................................................. C. Saran…………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA vi
1 1 3 3 3 4 4 6 8 9 11 12 14 15 15 16 16 20 22 22 24 29 29 29 30
LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang terdapat di pasar modal. Menurut UU pasar modal No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat (27) menyebutkan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Sebagai salah satu instrumen investasi, dilihat dari sisi risiko reksa dana merupakan instrumen yang mudah dan terjamin keamanannya jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti saham ataupun obligasi. Namun demikian, reksa dana tetap memberikan return yang kompetitif. Reksa dana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN, maupun swasta. Di Indonesia, Reksa dana telah diperkenalkan kepada investor lokal sejak tahun 1976 oleh PT. Danareksa dengan produknya Sertifikat Dana Reksa. Hingga saat ini, telah tercatat di Bapepam LK ada sekitar 400 varians reksa dana. Reksadana diyakini memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapatmemobilisasi dana. Disisi lain, reksadana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupakeamanan dan keuntungan peningkatan kesejahteraan material. 1
2
Seiring dengan perkembangan dan penerapan sistem ekonomi syariah di sektor keuangan, akhirnya muncul varians baru dari reksa dana, yaitu reksa dana syariah. Reksa dana syariah mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2005. Sebagai instrumen investasi baru, memang market share-nya reksa dana syariah masih jauh tertinggal dibandingkan dengan market share reksa dana konvensional, dimana market share reksa dana syariah baru sekitar 5,6% dari total market share yang ada di Indonesia. Secara umum, pada dasarnya reksa dana syariah sama dengan reksa dana konvensional. Hanya saja yang membedakan adalah sistem operasional yang sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah islam, baik dalam bentuk akad antara pemilik modal dengan manajer investasi. Singkatnya, yang membedakan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional adalah reksa dana syariah membatasi diri untuk berinvestasi hanya pada efek yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Efek-efek dalamportfolio manajer investasi adalah efekefek yang termasuk dalam indeks di pasar modal syariah, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Krisis keuangan yang melanda Amerika dan sebagian besar negara Eropa kini mulai mereda. Secara perlahan-lahan kondisi perekonomian mulai menunjukkan peningkatan, begitu juga di Indonesia. Bersamaan dengan itu, harga emas mulai merangkak naik. Imbasnya, banyak investor mengalihkan dananya pada investasi emas yang diharapkan akan memberikan keuntungan yang besar di masa yang akan datang. Naiknya harga emas yang terus melonjak
3
berdampak pada sektor-sektor lain, sebagaimana halnya juga berdampak pada kondisi dipasar modal indonesia khususnya reksa dana. Adanya pengalihan investasi kepada emas disinyalir dapat menyebabkan turunnya harga saham akibat investor mengalihkan investasinya ke emas. Hal ini akan berdampak pada naik atau turunnya nilai aktiva bersih reksa dana sebagai tingkat pengukuran kinerja reksa dana.
B. Perumusan Masalah 1. Apakah ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional pada tahun 2010-2011?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbandingan kinerja antara reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional tahun 2010-2011
D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan kontribusi secara empiris perbandingan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional 2. Memberikan kontribusi bagi investor dalam mengambil keputusan investasi terutama investasi pada reksa dana yang mempunyai kinerja yang baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Reksa Dana Sesuai dengan Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi yang telah mendapat izin dari Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal). Portofolio investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen diatas. Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, sertajalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit.
4
5
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Kemampuan manajer investasi dalam meraih keuntungan dari mengelola dana investor salah satunya ditentukan oleh kebijakan investasi yang menyangkut penyebaran dana investasi yang menjadi dasar pijakan pengambilan keputusan, dimana keputusan tersebut akan selalu terkait dengan tingkat return yang akan diperoleh beserta tingkat risiko yang harus ditanggung. Berdasarkan instrumen-instrumennya, kebijakan investasi dibedakan ke dalam investasi di pasar uang, dan investasi di pasar modal, atau gabungan antara keduanya itu. Selain itu, berdasarkan tujuannya, reksa dana terbagi menjadi 4 jenis reksa dana, yaitu reksa dana saham, reksa dana obligasi, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran. Banyaknya pilihan investasi tersebut menjadikan investor harus membandingkan dan mempelajarinya sebelum melakukan investasi, dimana investor pasti mengharapkan investasi dana pada instrumen yang mempunyai tingkat risiko rendah dengan tingkat keuntungan yang tinggi. Tinggi rendahnya tingkat risiko suatu investasi reksa dana adalah tergantung manajer investasi dalam mengambil kebijakan terkait dengan penyebaran investasi dari dana yang telah dipercayakan oleh investor.
6
Reksa dana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.
B. Keuntungan Dan Risiko Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
7
Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut. Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan
berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. Yaitu risiko yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
Risiko Likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
Risiko Wanprestasi. Risiko wanprestasi merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian,
8
agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
C. Jenis-jenis Reksa Dana Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi: 1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. 3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. 4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
9
D. Reksa Dana Syariah Reksadana syariah mengandung pengertian sebagai reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam. Reksadana Syariah pada dasarnya adalah Islamisasi reksadana konvensional. Reksadana Syariahadalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal sebagaipemilik dana (shabul mal) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh ManajerInvestasi sebagai wakil shahibul mal menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam.Misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. Pangsa pasar reksa dana syariah saat ini makin menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Sejak dari kegiatan perbankan dan investasi syariah yang baru muncul beberapa tahun belakangan, pertumbuhan reksa dana syariah terus mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh makin diminatinya instrumen investasi syariah selama beberapa tahun belakangan. Jakarta Islamic Index (JII) dalam lima tahun terakhir mencatat pertumbuhan transaksi investasi syariah yang jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG. Bahkan, otoritas pasar modal pun memperkirakan pertumbuhan reksadana ke depannya semakin pesat, seiring dengan banyaknya perusahaan yang berniat menerbitkan produk-produk syariah,
10
seperti corporate sukuk (obligasi syariah korporasi) yang belum lama diperkenalkan itu. Sebenarnya panduan bagi masyarkat muslim untuk berinvestasi pada produk ini sudah diberikanmelalui fatwa DSN-MUI No.20 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk ReksaDana Syariah. Sayangnya produk investasi syariah yang lebih menguntungkan dari produktabungan atau deposito perbankan syariah ini kurang tersosialisasi.Pemilik dana (investor) yang menginginkan investasi halal akan mengamanahkan dananyadengan akad wakalah kepada Manajer Investasi. Reksadana Syariah akan bertindak dalam aqadmudharabah sebagai Mudharib yang mengelola dana milik bersama dari para investor. Sebagaibukti penyertaan investor akan mendapat Unit Penyertaan dari Reksadana Syariah. Danakumpulan Reksadana Syariah akan ditempatkan kembali ke dalam kegiatan Emiten (perusahaanlain) melalui pembelian Efek Syariah. Dalam hal ini Reksadana Syariah berperan sebagaiMudharib dan Emiten berperan sebagai Mudharib. Oleh karena itu hubungan seperti ini bisadisebut sebagai ikatan Mudharabah Bertingkat. Pembeda reksadana syariah dan reksadana konvensional adalah reksadana syariah memilikikebijaksanaan investasi yang berbasis instrumen investasi pada portfolio yang dikategorikanhalal. Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan
instrumen
bertentangan
dengan
investasi
tersebut
prinsip-prinsip
tidakmelakukan
Islam.
Tidak
usaha
yang
melakukan
riba
ataumembungakan uang. Saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang dikeluarkan
11
bukan perusahaanyang usahanya berhubungan dengan produksi atau penjualan minuman keras, produkmengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi, dan sebagainya. Disamping itu, dalam pengelolaan dana reksadana ini tidak mengizinkan penggunaan strategiinvestasi yang menjurus ke arah spekulasi.
E. Kinerja Reksa Dana Salah satu indikator utama untuk menilai kinerja reksadana adalah Nilai Aset Bersih (NAB/Net Asset Value). Indikator ini merupakan hasil perhitungan dari nilai investasi dan kas dipegang (yang tak terinvestasikan), dikurangi dengan biaya-biaya serta utang dari kegiatan operasional. Sedangkan NAB per unit penyertaan adalah harta wajar portfolio reksa dana dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tertentu.(Achsien: 2003) Kinerja atau prestasi investasi pengelolaan portfolio reksa dana dapat dinilai dengan menggunakan Nilai Aktiva Bersih. Nilai aktiva bersih diperoleh dengan membagi total nilai investasi reksa dana dengan total saham (untuk reksa dana tertutup) atau dengan unit penyertaan (untuk reksa dana terbuka). NAB reksa dana per saham / unit pernyertaan dihitung setiap hari dan nilainya diumumkan kepada publik.
12
F. TELAAH PUSTAKA Penelitian-penelitian komparasi kinerja reksa dana syariah dengan konvensional sudah pernah dilakukan sebelumnya. Secara keseluruhan, hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja reksa dana syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Inayatul (2007).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerjareksadana syariah lebih baik daripada kinerja indeks syariah (indeks JII), kinerja reksadana konvensionallebih baik daripada kinerja indeks konvensional (indeks LQ45) serta kinerja reksadana konvensional lebihbaik daripada kinerja reksadana syariah. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tidak bernilai signifikandalam penelitian ini memberikan implikasi bahwa investor dan investor potensial memiliki pilihan untukmengubah antara reksadana syariah dengan konvensional tersebut tergantung pada kondisi pasar danpreferensi pribadi investor. Pada tahun yang sama juga dilakukan oleh Cut Nuryanti yang membandingkan antara dua buah reksa dana yaitu danareksa syariah berimbang dan dana reksa anggrek. Berdasarkan sharpe index, nilai reksa dana syariah berimbang sebesar 2,17% dan reksa dana anggrek sebesar 2,14%. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja reksa dana syariah mempunyai kinerja lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional. Cahyaningsih (2007) menguji perbandingan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional periode 2004-2009. Adapun kinerja
13
yang dimaksud dan diuji dalam penelitian ini adalah dilihat dari tingkat risiko dan return dari reksa dana syariah dan reksa dana konvensional, kinerja reksa dana dengan menghitung jensen index, treynor index, dan sharpe index, serta menguji jensen’s alpha dari reksa dana syariah maupun konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksa dana syariah lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional. Penggunaan metode yang berbeda pernah dilakukan oleh Budiman (2007). Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja reksa dana masa lalu dalam menentukan kinerja reksa dana di masa depan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang pertama adalah adanya ketidakmampuan reksa dana saham untuk menghasilkan return yang dapat mengalahkan return saham. Kedua, kinerja reksa dana dalam hal rangking yang konsisten selama dua periode, yakni winner tetap menjadi winner, dan looser tetap akan menjadi looser. Ketiga, kinerja reksa dana masa lalu tidak bisa diprediksikan untuk bisa mengalahkan pasar di masa mendatang, dengan catatan khusus bahwa kinerja reksa dana masa lalu yang underperformed akan cenderung tetap pada posisi underperformed di masa mendatang.
14
G. Hipotesis Berdasarkan hasil dari berbagai telaah pustaka yang ada, maka dapat diturunkan hipotesis berikut: H0: tidak ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional tahun 2010-2011 Ha : ada perbedaaan antara kinerja reksa dana syariah dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional tahun 2010-2011
BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel Penelitian Pemilihan sampel dalam penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria jenis reksa dana yang akan dijadikan sampel adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana yang masih listing pada periode januari 2010 - desember 2011 2. Jenis reksa dana adalah reksa dana saham atau reksa dana campuran, karena kedua jenis reksa dana ini adalah reksa dana yang fluktuatif Dari kriteria di atas, diperoleh 4 reksa dana syariah, serta 4 reksa dana konvensional sebagai pembanding. Adapun daftar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Sampel Penelitian Reksa Dana Syariah
Reksa Dana Konvensional
CIMB Islamic Equity Growth Syariah
Axa Citra Dinamis
Cipta Syariah Equity
NISP Indeks Saham Progresif
TRIM Syariah Saham
MNC Dana Ekuitas
PNM Ekuitas Syariah
Panin Dana Maxima
15
16
B. Jenis dan Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data Bisnis dan ekonomi(PDBE) UGM, dan dari data statistik Bank Indonesia melalui situs resmi Bank Indonesia, yaitu www.bi.go.id.
C. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja reksa dana. Adapun langkah-langkah untuk mengetahui kinerja reksa dana adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat pengembalian yang diperoleh (realized return), return ekspektasi yang diharapkan serta tingkat risiko variance dan standar deviasi reksa dana a. Return realisasi reksa dana 𝑅𝑖 =
𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡−1 𝑁𝐴𝐵𝑡−1
Keterangan: Ri
= Tingkat pengembalian investasi
NAB
= nilai aktiva bersih
b. Return ekspektasi reksa dana 𝐸 𝑅𝑖 = E(Ri)
𝑛 𝑖=1 𝑅𝑖
𝑛
= rata-rata pengembalian investasi
17
Ri
= tingkat pengembalian inevstasi
N
= jumlah periode selama transasksi
c. Variance reksa dana 𝑣𝑎𝑟 𝑅𝑖 =
𝑛 𝑖=1[𝑅𝑖
− 𝐸 𝑅𝑖 ]2 𝑛
Keterangan: Var (Ri)
= varian dari pengembalian investasi
E(Ri)
= rata-rata pengembalian investasi
Ri
= tingkat pengembalian investasi
N
= jumlah periode selama transaksi
d. Standar deviasi reksa dana 𝜎𝑖 =
𝑣𝑎𝑟 (𝑅𝑖)
Keterangan: σi
= standar deviasi investasi
var (Ri)
= varian pengembalian investasi
2. Menentukan tingkat pengembalian yang diperoleh (realized return), return ekspektasi yang diharapkan serta tingkat risiko variance dan standar deviasi pasar. a. Return realisasi reksa dana 𝑅𝑚 = Keterangan:
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
18
Ri
= Tingkat pengembalian pasar
IHSG
= Indeks Harga Saham Gabungan
b. Return ekspektasi Pasar 𝐸 𝑅𝑚 =
𝑛 𝑖=1 𝑅𝑚
𝑛
E(Rm)
= rata-rata pengembalian pasar
Rm
= tingkat pengembalian pasar
N
= jumlah periode selama transasksi
c. Variance Pasar 𝑣𝑎𝑟 𝑅𝑚 =
𝑛 𝑖=1[𝑅𝑚
− 𝐸 𝑅𝑚 ]2 𝑛
Keterangan: Var (Rm) = varian dari pengembalian pasar E(Rm)
= rata-rata pengembalian pasar
Rm
= tingkat pengembalian pasar
N
= jumlah periode selama transaksi
d. Standar deviasi reksa dana 𝜎𝑚 =
𝑣𝑎𝑟 (𝑅𝑚)
Keterangan: σm
= standar deviasi pasar
var (Rm) = varian pengembalian pasar
19
3. Menentukan covariance antara reksa dana dengan pasar 𝑛 𝑖=1
𝑐𝑜𝑣 𝑅𝑖, 𝑅𝑚 =
𝑛 𝑚 =1
𝑅𝑖 − 𝐸 𝑅𝑖 [𝑅𝑚 − 𝐸 𝑅𝑚 ] 𝑛
4. Menentukan nilai beta yaitu tingkat risiko fluktuasi portfolio reksa dana relative terhadap risiko pasar. 𝛽𝑖 =
𝑐𝑜𝑣 (𝑅𝑖, 𝑅𝑚) 𝜎𝑚2
Keterangan: βi
= beta investasi reksa dana
cov (Ri, Rm) = covariance pasar dengan investasi reksa dana σm2
= variance pasar
5. Mengukur tingkat kinerja reksa dana dengan tiga metode pengukuran, yaitu: a. Metode Sharpe Index Pengukuran kinerja dengan metode Sharpe Index dapat dihitung menggunakan formula sebagai berikut: 𝑆𝑖 =
𝐸 𝑅𝑖 − 𝑅𝑓 𝜎𝑖
Keterangan: Si
= Sharpe Index
E(Ri)
= expected return reksa dana
Rf
= return investasi tidak beresiko (rate / suku bunga)
σi
= standar deviasi dari return rata-rata reksa dana
20
b. Metode Treynor Index [𝐸 𝑅𝑖 − 𝑅𝑓] 𝛽𝑖 Keterangan: Ti
= Treynor Index
E(Ri)
= expected return reksa dana
Rf
= return investasi tidak beresiko (rate / suku bunga)
c. Metode Jensen Index 𝐽𝑖 = 𝑅𝑖 − 𝑅𝑓 − 𝛽𝑖 𝐸 𝑅𝑚 − 𝑅𝑓 Keterangan: E(Rm)
= expected return market
Ri
= return investasi reksa dana
βi
= beta Investasi reksa dana
D. Pengujian Pengujian model dilakukan dengan uji independent sample T test atau uji beda Ttest untuk dua sampel independen dengan menggunakan software SPSS versi 16. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional tahun 2010-2011. Pengujian t Test dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Jogiyanto; 2007):
21
𝑍=
𝑋1 − 𝑋2 𝜇1 − 𝜇2 𝑆12
𝑆2
+ 𝑛22 𝑛1 Keterangan: 𝑋1 = nilai rata-rata sampel ke-1 𝑋2 = nilai rata-rata sampel ke-2 𝜇1 = nilai rata-rata populasi sampel ke-1 𝜇2 = nilai rata-rata populasi sampel ke-2 S1 = standar deviasi sampel ke-1 S2 = standar deviasi sampel ke-2 𝑆𝑝2 = varian dari sampel gabungan N1 = jumlah observasi di dalam sampel ke-1 N2 = jumlah observasi di dalam sampel ke-2
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
merupakan
statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan. Berikut adalah hasil dari pengujian statistik deskriptif dalam penelitian ini: 1. Statistik Deskriptif Jensen Index Tabel 4.1. statistik deskriptif Jensen Index Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
JI SYARIAH POOL
8
-.07
.25
.0125
.09663
JI KONVEN POOL
8
-2.55
.28
-.3147
.91120
Valid N (listwise)
8
Dari hasil penghitungan statistik deskriptif Jensen Index, terlihat bahwa nilai minimum JI syariah sebesar -0.07, dan nilai maximum sebesar 0.25. sedangkan nilai minimum JI konvensional diperoleh sebesar -2.55 dan nilai maximum sebesar 0.28. hasil ini berarti bahwa pergerakan jensen index konvensional lebih fluktuatif dibandingkan dengan JI syariah. nilai mean Jensen Index Syariah mempunyai nilai positif sebesar 0.0125. nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan mean jensen index
22
23
konvensional sebesar -0.3147. angka tersebut dapat menggambarkan bahwa secara umum rata-rata kinerja reksa dana syariah ditinjau dari Jensen index lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional.
2. Statistik Deskriptif Treynor Index Tabel 4.2. statistik deskriptif Treynor Index Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
TI SYARIAH
8
-.10
1.05
.0680
.39775
TI KONVEN
8
-.42
.17
-.1130
.19578
Valid N (listwise)
8
Tidak berbeda dengan nilai mean yang dihasilkan oleh Jensen Index, nilai mean treynor index syariah mempunyai nilai positif sebesar 0.0680, dan lebih unggul dibandingkan dengan nilai mean treynor index yang hanya sebesar -0.1130. hasil ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode treynor index, kinerja reksa dana syariah lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional.
24
3. Statistik Deskriptif Sharpe Index Tabel 4.3. statistik deskriptif Sharpe Index Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
SI SYARIAH
8
-4.56
.00
-2.5668
1.84036
SI KONVEN
8
-5.10
.06
-1.7158
1.96639
Valid N (listwise)
8
Hasil pengujian statistik deskriptif sharpe index terlihat berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh jensen index dan treynor index. Nilai mean SI syariah terlihat lebih rendah dari SI konvensional. Artinya, kinerja reksa dana yang dihitung dengan sharpe index menunjukkan bahwa kinerja reksa dana konvensional dalam hal ini lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana syariah.
B. Hasil T Test 1. Sharpe Index Hasil pengujian uji beda t test untuk sharpe index sebagaimana tercantum dalam tabel 4.4 adalah diperoleh nilai t test sebesar -1.250 dengan signifikansi 0.252> 0.05. hal ini berarti Ho diterima yakni tidak ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional pada tahun 2010-2011. Tidak signifikannya hasil pengujian
25
disebabkan oleh tipisnya perbedaan nilai yang dihasilkan oleh sharpe index syariah dengan sharpe index konvensional. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010-2011 tidak ada perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional. Sedangkan jika dianalisis lebih jauh, berkaitan kinerja mana yang lebih baik antara reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional, kita bisa melihat hasil perhitungan yang ada pada lampiran B dan lampiran C yang memuat ringkasan perhitungan kinerja dengan menggunakan metode 3 index. Tabel 4.4. Hasil Uji T Test Sharpe Index Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation Pair SI SYARIAH 1
POOL - SI KONV POOL
.85098
1.92603
Std. Error Mean
.68095
Difference Lower
-2.46118
Upper
Sig. (2t
.75922 -1.250
df
tailed)
7
.252
26
2. Treynor Index
Tabel 4.5 Hasil Uji T Test Treynor Index Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation
Std. Error Mean
Difference Lower
Upper
Sig. (2t
df
tailed)
Pair TI SYARIAH 1
POOL - TI KONV .18095
.33497
.11843
-.09909
.46099 1.528
7
.170
POOL
Hasil pengujian uji beda t test treynor index pada tabel di atas, diperoleh nilai t test sebesar 1.528 dengan signifikansi 0.170 > 0.05. hasil uji ini menolak Ha dimana ada perbedaan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional pada tahun 2010-2011. Adanya penolakan Ha berarti kinerja reksa dana syariah yang dihitung dengan treynor index tidak ada perbedaan atau sama dengan kinerja reksa dana konvensional. Hasil ini disebabkan oleh perbedaan angka yang sangat tipis antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional. Selain itu, pengukuran risk free rate dalam penelitian ini menggunakan suku bunga SBI tanpa menggunakan bonus SWBI sebagai pengukuran ris free rate index syariah. Hal ini dikarenakan SWBI sudah
27
tidak diterbitkan lagi sejak tahun 2008. Kondisi ini yang mengindikasikan dan mempengaruhi hasil yang ada dalam penelitian ini. Analisis lebih lanjut bisa di lakukan dengan melihat hasil perhitungan kinerja reksa dana yang ada pada lampiran B dan C. pada lampiran C perhitungan Treynor Index, dari 8 manajer investasi baik syariah maupun konvensional, terlihat bahwa ada 5 manajer investasi syariah yang mempunyai nilai treynor index lebih tinggi dibandingkan manajer investasi konvensional. Hal ini berarti, pada tahun 2010-2011 pada dasarnya kinerja reksa dana syariah terlihat lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional.
3. Jensen Index
Tabel 4.6. Hasil Uji T Test Jensen Index Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Mean Deviation Pair JI SYARIAH 1
POOL - JI KONVEN POOL
.3271 5
.90478
Std. Error Mean
.31989
Difference
Sig. (2-
Lower
Upper
t
-.42926
1.08357 1.023
df
tailed)
7
.340
28
Tabel di atas merupakan hasil dari pengujian t test jensen Index. Hasil pengujian t tes diperoleh nilai t tes sebesar 1.023 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.340> 0.05. maka Ha di tolak atau menerima Ho, yaitu tidak ada perbedaaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional. Sama halnya dengan hasil pengujian dengan index lainnya, tidak signifikannya pengujian ini dikarenakan tipisnya selisih angka kinerja reksa syariah dengan reksa dana konvensional. Kondisi ini tidak mendukung dari apa yang pernah dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya, dimana hasilnya selalu ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional. Ketidaksignifikanannya hasil dalam pengujian ini diindikasikan oleh beberapa sebab, yaitu tipisnya selisih nilai kinerja yang diperoleh dari hasil penghitungan masing-masing index baik untuk reksa dana syariah dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Akan tetapi, jika dianalisis lebih lanjut, kinerja reksa dana syariah terlihat lebih unggul dibandingkan kinerja reksa dana konvensional, hal ini terlihat pada hasil nilai mean dari jensen index dan treynor index reksa dana syariah yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean reksa dana konvensional. Sedangkan dilihat dari nilai mean sharpe index, kinerja reksa dana konvensional lebih unggul dibandingkan kinerja reksa dana syariah.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis regresi dan chow test dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional yang diukur dengan metode sharpe index 2. Tidak ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional yang diukur dengan metode treynor index 3. Tidak ada perbedaan antara kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional yang diukur dengan metode jensen index 4. Tidak signifikannya hasil penelitian diindikasikan karena adanya kesamaan risk free rate yang digunakan 5. Hasil penelusuran lebih lanjut adalah bahwa dengan menggunakan Jensen Index dan Treynor index, kinerja reksa dana syariah terlihat lebih unggul dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional. Sedangkan dengan menggunakan metode Sharpe Index, kinerja reksa dana syariah lebih rendah dibandingkan dengan kinerja reksa dana konvensional.
B. Keterbatasan 1. Terbatasnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Kondisi ini terjadi terkait dengan data yang sudah tidak dipublikasikan lagi. 2. Pengukuran risk free rate dalam penelitian ini hanya menggunakan suku bunga SBI, hal ini dikarenakan sejak tahun 2008 sertifikat wadiah bank indonesia sudah tidak diterbitkan lagi. Hal ini yang menjadikan hasil 29
30
penelitian menjadi berbeda dengan hasil yang telah dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya. C. Saran 1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode yang berbeda dalam mengukur kinerja reksa dana 2. Periode penelitian lebih diperpanjang guna pengembangan hasil yang diperoleh.
31
PERSONALIA PENELITIAN
A. Ketua penelitian Nama lengkap
: Amirah, S.E.I.,M.Sc
Jenis kelamin
: perempuan
NIPY
: 165629111984
Disiplin Ilmu
: ekonomi manajemen
Pangkat/golongan
: Penata Muda/III A
Jabatan
: Tenaga Pengajar
Fakultas/jurusan
: ekonomi/Manajemen Perpajakan
Waktu penelitian
: 24 jam/minggu
B. Anggota Peneliti Nama lengkap
: Drs. Baihaqi Fanani, Akt., M.M
Jenis kelamin
: Laki-Laki
NIPY
: 1576981964
Disiplin Ilmu
: Ekonomi Akuntansi
Pangkat/golongan
: Penata Muda/III A
Jabatan
: Asisten Ahli
Fakultas/jurusan
: ekonomi/Akuntansi
Waktu penelitian
: 24 jam/minggu
32
DAFTAR PUSTAKA
Achsien, H. Iggi (2003), Investasi Syariah Di Pasar Modal, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cahyaningsih (2007), perbandingan kinerja reksa dana syariah dengan kinerja reksa dana konvensional, SNA 11 Pontianak, www.konsultanstatistik.com Budiman, Rahman Untung (2007), “Apakah Kinerja Masa Lalu Mencerminkan Kinerja Masa Depan? Evaluasi Return Reksa Dana Saham Tahun 20052006”, Manajemen Usahawan Indonesia, No.01/TH. XXXVI
Fatwa DSN-MUI no 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksa dana syariah
Firmansyarh, Cut Nuryanti Prima Fitria, Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Konvensional Dengan Reksa Dana Syariah Dengan Menggunakan Sharpe Index Dan Treynor Index Pada PT. Danareksa Investment Management.
Ghufron, Sofiniyah, 2005, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah: Sistem Keuangan & Investasi Syariah, Jakarta: Penerbit Renaisan Haruman, Tendi (1999), “Reksa Dana: Suatu alternatif Investasi dan Teknik Mengukur Kinerjanya”, FOKUSJurnal Akuntansi dan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung, ISSN: 1411-1594
33
Jogiyanto, (2007), Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan PengalamanPengalaman, Yogyakarta: BPFE
Umar, Husein, (2002), Research Methods In Finance And Banking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
http:portalreksadana.com http: kontan.co.id http:idx.co.id http:bi.go.id