LAPORAN MINGGU XXV PENGAMATAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING Tanggal 26 Juni 2017 pukul 10.00 WIB
I.
Poliomielitis A. Situasi Global Total kasus kumulatif di tahun 2017 sebanyak 27 kasus yaitu 2 (dua) kasus WPV1 di Pakistan, 4 (empat) kasus WPV1 di Afganistan dan 4 (empat) kasus cVDPV2 di Democratic Republic of the Congo (DRC), dan 17 (tujuh belas) kasus cVDPV2 di Syrian Arab Republic. Jumlah kumulatif kasus polio (WPV1, cVDPV1, dan cVDPV2 ) tahun 2016 hingga tahun 2017 sebanyak 69 kasus dengan rincian sebagai berikut : Kasus polio di negara endemis sebanyak 45 kasus, dengan rincian jenis WPV1 sebanyak 43 kasus (Pakistan 22 kasus, Afganistan 17 kasus, Nigeria 4 kasus) dan kasus cVDPV2 sebanyak 2 kasus (Pakistan 1 kasus, Nigeria 1 kasus). Adapun kasus polio di negara non endemis sebanyak 24 kasus, dengan rincian jenis cVDPV1 sebanyak 3 kasus (Lao People’s Democratic Republik), jenis cVDPV2 sebanyak 21 kasus (DRC 4 kasus dan Syrian Arab Republic 17 kasus). (sumber: http://polioeradication.org/polio-today/polio-now/this-week/ per tanggal 21 Juni 2017) B. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi nihil C. Informasi minggu ini - Dilaporkan adanya 15 kasus baru polio (cVDPV2) di Syria hingga saat ini total kasus polio (cVDPV2) sebanyak 17 kasus. Adapun 16 kasus berasal dari Mayadeen, Deir-Al-Zour, sedangkan satu kasus dari Raqua. - Pakistan melaporkan satu sampel lingkungan yang positif virus polio (WPV1).
II.
Penyakit Virus Zika A. Situasi global 1. Sejak 1 Januari tahun 2007 hingga 10 Maret 2017 telah terjadi transmisi virus Zika di 148 negara yang dibedakan menurut 4 klasifikasi, yaitu Negara yang baru mengalami atau mengalami kembali dan sedang terjadi transmisi (61 negara), Negara dengan bukti sirkulasi virus sebelum 2015 atau area yang sedang terjadi transmisi tapi tidak ada fase penularan baru atau penularan kembali, tetapi tidak ada bukti selesainya (18 negara), Negara yang telah selesai mengalami penularan dan ada potensi penularan pada masa yang akan datang (5 negara), dan Negara yang terdapat vektor yang berkompeten untuk terjadi penularan tapi tidak diketahui dokumentasi penularan sebelumnya dan sekarang (64 negara). Jumlah negara yang melaporkan kasus mikrosefali akibat virus Zika sebanyak 31 negara.Jumlah negara yang melaporkan kasus GBS yang berhubungan dengan infeksi virus Zika dan terkonfirmasi secara
laboratorium sebanyak 23 negara.(Update data WHO tanggal 10 Maret 2017). 2. Klasifikasi negara yang melaporkan penularan virus zika : a. Negara yang baru mengalami atau mengalami kembali dan sedang terjadi transmisi sebanyak 61 negara (Cabo Verde, Guinea- Bissau, Anguila, Argentina, Aruba, Barbados, Belize, Brazil, Bolivia (Plurinational State of), BONAIRE – Netherlands, Colombia, Costa Rica, Cuba, Curaçao, Dominica, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Grenada, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaica, Martinique, Mexico, Nicaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Lucia, Saint Martin, Saint Vincent and the Grenadines, Saint Maarten, Suriname, Trinidad & Tobago, United States Virgin Islands, Venezuela (Bolivarian Republic of),Maldives, American Samoa, Fiji, Marshall Islands, Samoa, Tonga, Peru, Saint Barthelemy, Antigua and Barbuda; dan Turks and Caicos (United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland) United State of America (USA), The Cayman Islands Bahamas, Singapore, British Virgin Islands, Saint Kitts and Nevis, Montserrat dan Palau, Maldives, Papua New Guinea, Solomon Islands. b. Negara dengan bukti sirkulasi virus sebelum 2015 atau area yang sedang terjadi transmisi tapi tidak ada fase penularan baru atau penularan kembali, tetapi tidak ada bukti selesainya yaitu 18 Negara (Burkina Faso, Burundi, Cameroon, Central African Republic, Côte d’Ivoire, Gabon, Nigeria, Senegal, Uganda, Haiti, Indonesia, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Laos (Lao P.D.R), Malaysia, Pilipina, Vietnam. c. Negara yang telah selesai mengalami penularan dan ada potensi penularan pada masa yang akan datang 5 Negara (ISLA DE PASCUA – Chile, Cook Islands; French Polynesia; New Caledonia; Vanuatu). d. Negara yang terdapat vektor yang berkompeten untuk terjadi penularan tapi tidak diketahui dokumentasi penularan sebelumnya dan sekarang 64 negara (Benin, Botswana, Chad, Comoros, Congo, Democratic Republic of the Congo, Equatorial Guinea, Eritrea, Ethiopia, Gambia, Ghana, Guinea, Kenya, Liberia, Madagascar, Malawi, Mali, Mauritius, Mayotte, Mozambique, Namibia, Niger, Réunion, Rwanda, Sao Tome and Principe, Seychelles, Sierra Leone, South Africa, South Sudan, Togo, United Republic of Tanzania, Zambia, Zimbabwe, Uruguay, Djibouti, Egypt, Oman, Pakistan, Saudi Arabia, Somalia, Sudan, Yemen, Georgia, Região Autónoma da Madeira – Portugal, Russian Federation,Turkey, Australia, Brunei Darussalam, China, Christmas Island, Guam, Kiribati, Nauru, Niue, Northern Mariana Islands (Commonwealth of the), Tokelau, Tuvalu, Wallis dan Futun, Bhutan, India, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, dan Timor-Leste.
B. Situasi di Indonesia 1. Kasus konfirmasi virus zika
Kasus Kumulatif konfimasi Virus Zika di Indonesia sejak tahun 2013 sampai tanggal13 Januari 2017sebanyak 2 kasus (satu kasus positif di Jambi tahun 2013 yang dilaporkan oleh lembaga Eijkman dan satu kasus positif WN Indonesia yang dideteksi di China Taipei Juni tahun 2016). Kasus konfirmasi pada minggu ini :nihil 2. Kasus terduga virus zika Kasus kumulatif sampai dengan tahun 2017, 13 kasus dengan 13 kasus hasil laboratorium negatif Virus Zika. Kasus terduga pada minggu ini : nihil C. Informasi Minggu ini - Kumulatif kasus Zika di Singapura hingga minggu epidemiologi ke-25 (17 – 23 Juni 2017) sebanyak 40 kasus, dua kasus terakhir dilaporkan dari wilayah Kensington Park Drive. - Situasi Zika di benua Amerika secara keseluruhan hingga saat ini mencapai 213.686 kasus Zika dengan 20 kematian dan jumlah gangguan kongenital pada bayi baru lahir sebanyak 3.374 kasus. - Situasi Zika di benua Asia untuk saat ini negara yang melaporkan adanya kasus Zika yaitu negara Demokratik Korea Selatan, sebanyak 21 kasus dilaporkan dengan kasus terakhir memiliki riwayat perjalanan dari Thailand. - Beberapa penelitian mengenai Zika yaitu adanya potensi vektor Ae. vexans sebagai vektor penyakit infeksi Virus Zika1); Di China, vektor penyakit infeksi Virus Zika yang kompeten adalah Ae. albopictus2), di Mexico vektor yang berkompeten sebagai vektor Zika adalah Ae. aegypti, Ae. vexans, Culex quinquefasciatus, Cx. coronator, dan Cx. tarsalis) 3); Ae. albopictus lebih berkompeten sebagai carier virus Zika namun Ae. aegypti lebih efiesien sebgai vektor dalam transmisi virus Zika sedangkan di benua Amerika sendiri Ae. albopictus merupakan vektor yang berkompeten sebagai vektor utama dalam transmisi Virus Zika4); Pemeriksaan infeksi vitus Zika pada jaringan plasenta diharapkan dapat memberikan bukti adanya infeksi virus Zika5). 1)
2)
3)
4)
5)
Alex Gendernalik1, James Weger-Lucarelli1, Selene M. Garcia Luna1, Joseph R. Fauver, et al. American Aedes vexans Mosquitoes are Competent Vectors of Zika Virus. Amer J Trop Med Hyg 96 (6): 1338 1340 DOI: https://doi.org/10.4269/ajtmh.16-0963 Liu Z, Zhou T, Lai Z, Zhang Z, Jia Z, Zhou G, et al. Competence of _Aedes aegypti_, _Ae. albopictus_, and _Culex quinquefasciatus_ Mosquitoes as Zika Virus Vectors, China. Emerg Infect Dis. 2017;23(7):1085-1091. https://dx.doi.org/10.3201/eid2307.161528 Darwin Elizondo-Quiroga, Aaron Medina-Sanchez, Jorge M Sanchez-Gonzalez, et al. Zika Virus in Salivary Glands of 5 Different Species of Wild-Caught Mosquitoes from Mexico. Bio Rx Iv doi: https://doi.org/10.1101/151951 Ciota AT, Bialosuknia SM, Zink SD, Brecher M, Ehrbar DJ, Morrissette MN, et al. Effects of Zika Virus Strain and _Aedes_ Mosquito Species on Vector Competence. Emerg Infect Dis. 2017;23(7):11101117. https://dx.doi.org/10.3201/eid2307.161633 Reagan-Steiner S, Simeone R, Simon E, et al. Evaluation of Placental and Fetal Tissue Specimens for Zika Virus Infection -- 50 States and District of Columbia, January-December, 2016. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2017;66:636-643. DOI: http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.mm6624a3
III.
MERS A. Situasi global Kumulatif kasus MERS sejak tahun 2012 sampai 16 Juni 2017 sebanyak 2.036 kasus dengan 710 kasus kematian (Update data WHO 26 Juni 2017). Negara yang melaporkan kasus MERS pada tahun 2017 adalah Saudi Arabia (151 kasus/ 51 kematian), Qatar (2 kasus/ 0 kematian), dan Uni Emirat Arab (4 kasus/ 1 kematian). B. Situasi di Indonesia 1. Kasus konfirmasi Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sebanyak 2 orang. 2. Kasus terduga MERS Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai 17 Juni 2017 sebanyak 464 kasus dengan rincian 461 kasus negatif MERS dan 3 kasus tidak dapat diambil spesimen.
3. Kasus pada minggu ini : Kasus konfirmasi - R/68 th/ Pr/ Bangka Belitung/ Negatif MERS-CoV/ Positif Influenza H3/ Riwayat pulang umroh C. Informasi Global minggu ini - 7 (tujuh) kasus baru dilaporkan dari Arab Saudi, 3 (tiga) diantaranya berhubungan dengan kasus pada kluster 1 (yang dilaporkan pada 12 Juni 2017) dan klaster 3 (16 Juni 2017). Hal ini menunjukkan adanya kemampuan MERS-CoV untuk menyebar dari manusia ke manusia dan penularan dari manusia ke manusia banyak terjadi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan. Namun, WHO hingga saat ini tidak mengubah analisis penilaian risiko MERS-CoV secara keseluruhan. IV.
Flu Burung A (H5N1, H5N6, H7N9), H9N2 A. H5N1 a. Situasi global Kumulatif kasus Influenza A(H5N1) sejak tahun 2003 sampai 2017 sebanyak 859 kasus dengan 453 kasus kematian, CFR 52,73% (Data Monthly Risk WHO tanggal 16 Mei 2017). Negara yang melaporkan kasus Influenza A (H5N1) pada tahun 2017 yaitu Mesir (3 Kasus dengan 1 Kematian ) b. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi : Kumulatif kasus A(H5N1) sejak tahun 2005 sampai tahun 2016 sebanyak 199 kasus dengan 167 kematian (CFR 83,9%.) Kasus pada minggu ini nihil
Informasi minggu ini nihil -
2. H5N6 a. Situasi global Kumulatif kasus A(H5N6) sejak tahun 2013 sampai 7 Desember 2016 sebanyak 16* kasus dengan 6 kematian (CFR 37,5%) di negara China dengan (Data WHO tanggal 7 Desember 2016). *sebelumnya tercatat 17 kasus, yaitu 16 kasus yang dilaporkan oleh WHO, dan satu kasus yang tidak dilaporkan oleh WHO namun tercatat dan terpublish di jurnal ilmiah sebelumnya.
b. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi : Kumulatif kasus A(H5N6) sejak tahun 2013 sampai dengan tanggal 18 Juni 2017 adalah nihil. Kasus pada minggu ini nihil c. Informasi minggu ini : 3. H7N9 a. Situasi global Kumulatif kasus flu burung A(H7N9) sejak tahun 2013 sampai 7 Juni 2017 sebanyak 1.533 kasus dengan 592 kematian (WHO Monthly Risk Assessment Summary, 15 Juni 2017).
b. Situasi di Indonesia Kasus konfirmasi Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai saat ini adalah nihil. Kasus pada minggu ini nihil. c. Informasi minggu ini nihil Pada bulan Juli 2017 Kementerian Pertanian China akan memulai vaksinasi H7N9 pada unggas.
4. H9N2 Kumulatif kasus flu burung A(H9N2) pada tahun 2017 sebanyak 2 kasus (WHO Event Update 19 Mei 2017).
V.
Demam Kuning A. Situasi Global Pada awal Desember 2016 Kementerian Kesehatan Brazil melaporkan kejadian luar biasa Demam Kuning yang berawal dari negara bagian Minas Gerais (MG) kemudian menyebar ke 5 negara bagian lainnya (Total 7 negara bagian minggu ini; Espírito Santo, Goiás, Minas Gerais, Pará, Rio de Janeiro, São Paulo, and Tocantins). Tercatat dari 1 Desember 2016 sampai dengan 18 Mei 2017sebanyak 3.192 kasus (758 konfirmasi, 1812 discard dan 622 suspek) dengan 426 kematian (264 konfirmasi, 120 discard, 42 suspek) dengan CFR 33.56% dari kasus konfirmasi (Update PAHO WHO, 24 Mei 2017). B. Situasi di Indonesia 1. Kasus konfirmasi Kumulatif kasus sejak tahun 2013 sampai dengan tanggal 18 Juni 2017 adalah nihil. 2. Kasus terduga pada minggu ini nihil C. Informasi minggu ini -
VI.
Ebola A. Situasi Global Kumulatif kasus Ebola di DRC per tanggal 14 Juni 2017 sebanyak 10 kasus dengan rincian (5 kasus konfirm, 3 kasus probable) dengan 4 kematian (CFR 50%). Seluruh kasus tersebut dilaporkan dari wilayah (Nambwa, Ngayi, dan Mabongo) Likati, Provinsi Bas Uele, DRC. (External Situation Report WHO, 20 Juni 2017)
B. Situasi di Indonesia 1. Kasus konfirmasi Kasus konfirmasi sampai saat ini adalah nihil.
2. Kasus terduga pada minggu ini nihil C. Informasi minggu ini nihil Sebanyak 99 kasus suspek yang dilaporkan sebelumnya menunjukkan hasil negatif virus Ebola, saat ini menjadi kasus discard
Terima kasih Salam, Direktorat SKK