LAMPIRAN C.3 :
PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010
Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksitransaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal:
Aset Kewajiban Ekuitas Dana Pendapatan Belanja Transfer Pembiayaan, dan Arus kas Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing SKPD. Selanjutnya laporan keuangan tersebut
akan
di
konsolidasikan
oleh
SKPKD
menjadi
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Provinsi/Kota/Kabupaten. Pembuatan Laporan Keuangan SKPD dilakukan oleh PPK SKPD. Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten dikeluarkan 2 kali dalam satu tahun anggaran, yaitu:
Semester, yang dimulai dari periode Januari - Juni Tahunan, yang dimulai dari periode Januari – Desember Laporan Semester dan prognosis dibuat untuk semester I periode Januari – Juni namun untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan akhir tahun dapat dibuat semester II periode Juli – Desember dengan menambah kolom realisasi semester lalu tanpa prognosis. Rincian Laporan semester I maupun II mengikuti rincian peraturan Bupati mengenai APBD, yaitu sampai ke rincian obyek.
347
1. Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh PPK-SKPD.
Jurnal dan posting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Laporan Keuangan yang telah dibuat oleh PPK SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran.
Laporan Keuangan yang telah ditandatangani oleh Kepala SKPD tersebut disampaikan kepada Kepala DPPKA sebagai PPKD melalui seksi Pembukuan dan Pelaporan DPPKA.
Laporan Keuangan Semester 1 berupa Neraca dan LRA disampaikan paling lambat tanggal 20 juli.
Laporan Keuangan akhir tahun disampaikan paling lambat tanggal 31 januari.
Langkah 1 (Kertas Kerja) a. PPK-SKPD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut : Kode
Uraian
Neraca Saldo
Penyesuaian
Rekening D
K
D
K
Neraca Saldo
Laporan
Setelah Penyesuaian
Realisasi Anggaran
D
D
K
K
Neraca
D
K
b. PPK-SKPD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada Kertas Kerja. Contoh untuk proses
ini
adalah
sebagai
berikut
(dalam
348
contoh
ini
adalah
Dinas
Kesehatan):
Kode Rekening 1.1.1.03.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 2.1.3.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 4.1.2.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
Uraian
Kas di Bendahara Pengeluaran Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Utang Pemungutan PPN Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK Pemda Pendapatan Retribusi Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
Neraca Saldo D 1.500.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000
Penyesuaian K
75.000.000 25.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 50.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 2.944.500.000
2.944.500.000
349
D
K
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K
Laporan Realisasi Anggaran D K
Neraca D
K
c. PPK-SKPD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja. Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk:
Koreksi kesalahan / Pemindahbukuan Pencatatan jurnal yang belum dilakukan (accrual atau prepayment) Pencatatan piutang persediaan dan atau aset lainnya pada akhir tahun Contoh jurnal penyesuaian adalah : Pengakuan Piutang yang belum tertagih
1
xxx
Cadangan Piutang
Pengakuan Persediaan yang ada
Piutang_________________
1
xxx
Persediaan_________________
xxx
Cadangan Persediaan
xxx
Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan). Dalam contoh ini, terdapat dua jurnal penyesuaian untuk pengakuan piutang retribusi sebesar Rp 60 juta dan pengakuan persediaan obat-obatan sebesar 30 juta 1.1.3.02.01 3.1.2.01.01
Piutang Retribusi
60.000.000
3.1.2.01.01 3.1.3.01.01
Persediaan Obat-obatan Cadangan Persediaan
Cadangan Piutang
350
60.000.000 30.000.000 30.000.000
Kode Rekening 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.5.03.05 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 2.1.3.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 4.1.2.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
Uraian
Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Persediaan Obat-obatan Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Utang Pemungutan PPN Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK Pemda SILPA Pendapatan Retribusi Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
Neraca Saldo D 1.500.000
Penyesuaian K
D
K
60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 50.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 2.944.500.000
351
2.944.500.000
90.000.000
90.000.000
d. PPK-SKPD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom ”Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja. Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan)
352
Kode Rekening 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.5.03.05 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 2.1.3.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 4.1.2.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
Uraian
Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Persediaan Obat-obatan Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Utang Pemungutan PPN Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK Pemda SILPA Pendapatan Retribusi Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
Neraca Saldo D 1.500.000
Penyesuaian K
D
K
60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 50.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 2.944.500.000
2.944.500.000
353
90.000.000
90.000.000
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K 1.500.000 60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 3.034.500.000
50.000.000
3.034.500.000
e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja. f.
Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK-SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.
g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK-SKPD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPD belum membuat Jurnal Penutup. Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (dalam contoh ini adalah Dinas Kesehatan)
354
Kode Rekening 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.5.03.05 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 2.1.3.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 4.1.2.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
Uraian
Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Persediaan Obat-obatan Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Utang Pemungutan PPN Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK Pemda SILPA Pendapatan Retribusi Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
Neraca Saldo D 1.500.000
Penyesuaian K
D
K
60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 50.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 2.944.500.000
2.944.500.000
90.000.000
90.000.000
355
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K 1.500.000 60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 3.034.500.000
Laporan Realisasi Anggaran D K
50.000.000
950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000
50.000.000
3.034.500.000
1.416.000.000
50.000.000
Neraca D 1.500.000 60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 1.366.000.000
K 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000
2.984.500.000
2.984.500.000
Langkah 2 (Jurnal Penutup) Pembuatan jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan
xxx
Apropriasi Belanja
xxx
Defisit
xxx Belanja
xxx
Estimasi Pendapatan
xxx
Surplus
xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadi jumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo diatas dan Neraca Saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut :
4.1.2.01.01 3.1.1.01.01
Pendapatan Retribusi SILPA
3.1.1.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
SILPA
50.000.000 50.000.000 1.416.000.000
Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjangan Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
356
950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000
Kode Rekening 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.5.03.05 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 2.1.3.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.1.1.01.01 4.1.2.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
Uraian
Neraca Saldo
Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Persediaan Obat-obatan Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Utang Pemungutan PPN Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK Pemda SILPA Pendapatan Retribusi Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
357
D 1.500.000 60.000.000 30.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 1.366.000.000
K 75.000.000 25.000.000 60.000.000 30.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000
2.984.500.000
2.984.500.000
Langkah 3 (Konversi SAP) Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPD yang dihasilkan oleh sistem ini menggunakan struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk itu diperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud.
Belanja Tidak Langsung
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai Belanja Barang
Belanja Langsung
Belanja Bunga
Belanja Pegawai
Belanja Subsidi
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Hibah
Belanja Modal
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERDUGA TRANSFER
358
Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan Satuan Kerja Laporan Realisasi Anggaran
KABUPATEN BANGKA BARAT SKPD....... LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN ……..
Nomor Urut
Uraian
Jumlah Anggaran
Realisasi Semester Pertama
1
2
3
4
1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3
1.1.4
Pendapatan PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipindahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah
2
BELANJA
2.1 2.1.1 2.1.2
BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang
2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6
BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya
2.3 2.3.1
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga Jumlah Surplus/ (Defisit)
359
Sisa Anggaran s.d. Semester Pertama
Prognosis
Keterangan
5
6
7
KABUPATEN BANGKA BARAT SKPD ................. LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER ......... (dalam rupiah)
Nomor Urut
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi
Lebih/ (Kurang)
1
2
3
4
5
1 1.1
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1.1
Pendapatan Pajak Daerah
1 .1.2
Pendapatan Retribusi Daerah
1.1.3
Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.1.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah
2 2.1
BELANJA BELANJA OPERASI
2.1.1
Belanja Pegawai
2.1.2
Belanja Barang
2.2
BELANJA MODAL
2.2.1
Belanja Tanah
2.2.2
Belanja Peralatan dan Mesin
2.2.3
Belanja Gedung dan Bangunan
2.2.4
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
2.2.5
Belanja Aset Tetap Lainnya
2.2.6
Befanja Aset Lainnya
2.3 2.3.1
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduqa Jumlah Surplus/ (Defisit)
360
Neraca SKPD
KABUPATEN BANGKA BARAT NERACA SKPD....... Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1 Uraian
Jumlah Tahun n
ASET ASET LANCAR Kas Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Piutang Retribusi Piutarg Lain-lain Persediaan Jumlah ASET TETAP Tanah Tanah Peralatan dan Mesin Alat-alat Berat Alat-alat Angkutan Alat Bengkel Alat Pertanian dan Petemakan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Alat Komunikasi Alat Ukur Alat-alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan Gedung dan Bangunan Bangunan Gedung Bangunan Monumen Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan dan Jembatan Bangunan Air (Irigasi) Instalasi Jaringan Aset Tetap Lainnya Buku dan Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan Hewan/Ternak dan Tumbuhan Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ... Jumlah
361
Tahun n-1
Kenaikan (Penurunan) Jumlah
%
ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Jumlah JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga Uang Muka dari Kas Daerah Pendapatan Diterima Dimuka/Pendapatan yang Ditangguhkan Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Jumlah EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan daiam Aset Lainnya Jumlah EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI RK PEMDA Jumlah JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
362
KABUPATEN BANGKA BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SKPD . . . . . . PENDAHULUAN Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Pendahuluan 1.1
Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD
Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD 2.1
Ekonomi makro
2.2
Kebijakan keuangan
2.3
Indikator pencapaian target kinerja APBD
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD 3.1
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD
3.2
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Kebijakan akuntansi 4.1
Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah SKPD
4.2
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.4
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD
Penjelesan pos-pos laporan keuangan SKPD 5.1
5.2
Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.1.1
Pendapatan
5.1.2
Belanja
5.1.3
Aset
5.1.4
Kewajiban
5.1.5
Ekuitas Dana
Pengungkapan atas pos-pos aset cjan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada SKPD.
Bab VI
Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD
Bab VII
Penutup
Langkah 4 (Pembuatan Jurnal Balik) Jurnal Balik adalah proses pilihan yang dilakukan setelah pembuatan laporan keuangan. Jurnal balik adalah proses penjurnalan kembali untuk akun-akun yang dilakukan penyesuaian (misalnya persediaan) agar pada kondisi awal neraca periode berikutnya, nilainya menjadi nihil. Secara singkatnya, jurnal balik adalah jurnal penyesuaian dengan rekening yang sebelumnya di debit menjadi kredit dan rekening yang sebelumnya dikredit menjadi di debit Contoh jurnal balik adalah : Pengakuan
1
Cadangan Persediaan_________________
363
xxx
Persediaan yang ada
Persediaan
xxx
2. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD Laporan Keuangan PPKD yang dimaksud adalah laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi pada PPKD. Laporan Keuangan PPKD dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh fungsi akuntansi SKPKD. Jurnal dan posting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan yang telah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD ditandatangani oleh PPKD. Laporan Keuangan yang telah ditandatangani oleh PPKD tersebut disampaikan kepada Kepala DPPKA sebagai PPKD melalui seksi Pembukuan dan Pelaporan DPPKA. Laporan Keuangan Semester 1 berupa Neraca dan LRA disampaikan paling lambat tanggal 20 juli. Laporan Keuangan akhir tahun disampaikan paling lambat tanggal 31 januari. Langkah 1 (Kertas Kerja) a. Fungsi Akuntansi di SKPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kerta kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut : Kode
Uraian
Neraca Saldo
Penyesuaian
Rekening D
K
D
K
Neraca Saldo
Laporan
Setelah Penyesuaian
Realisasi Anggaran
D
K
D
Neraca
K
D
b. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada Kertas Kerja.
364
K
Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut :
365
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.3.04.01 1.2.2.01.01 1.4.1.01.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.2.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Piutang DAU Penyertaan Modal Pemda Dana Cadangan Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo D 10.000.000.000
Penyesuaian K
D
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K
K
Laporan Realisasi Anggaran D K
Neraca D
K
2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 500.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 20.500.000.000
20.500.000.000
366
-
-
-
-
-
-
-
-
c. Fungsi Akuntansi di SKPKD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentu dan pengakuan atas transaksitransaksi yang bersifat akrual. Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam kolom “Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja. Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk:
Koreksi kesalahan Pencatatan jurnal yang belum dilakukan Pemindahbukuan Pencatatan piutang dan persediaan pada akhir tahun Contoh jurnal penyesuaian adalah : Pengakuan Piutang yang belum tertagih
1
Piutang Piutang_________________
xxx
Cadangan Piutang
xxx
Dalam contoh berikut, terdapat satu jurnal penyesuaian untuk pengakuan piutang DAU sebesar Rp 500 juta. 1.1.3.04.01 3.1.2.01.01
Piutang DAU
500.000.000 Cadangan Piutang
367
500.000.000
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.3.04.01 1.2.2.01.01 1.4.1.01.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.2.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Neraca Saldo D 10.000.000.000
Kas di Kas Daerah Piutang DAU Penyertaan Modal Pemda Dana Cadangan Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Penyesuaian K
D
K
500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
5.000.000.000
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
500.000.000
Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
5.000.000.000 3.000.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 20.500.000.000
368
20.500.000.000
500.000.000
500.000.000
d. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom ”Neraca Saldo Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
369
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.3.04.01 1.2.2.01.01 1.4.1.01.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.2.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Piutang DAU Penyertaan Modal Pemda Dana Cadangan Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo D 10.000.000.000
Penyesuaian K
D
K
500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 500.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 20.500.000.000
370
20.500.000.000
500.000.000
500.000.000
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K 10.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 500.000.000 2.000.000.000 21.000.000.000
500.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 21.000.000.000
e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja. f.
Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.
g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Fungsi Akuntansi di SKPKD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang
dihasilkan
belum
final
karena
PPK-SKPKD
371
belum
membuat
Jurnal
Penutup.
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.3.04.01 1.2.2.01.01 1.4.1.01.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.2.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Piutang DAU Penyertaan Modal Pemda Dana Cadangan Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
Neraca Saldo D 10.000.000.000
K
D
K
500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Penyesuaian
500.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 20.500.000.000
20.500.000.000
500.000.000
372
500.000.000
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian D K 10.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 5.000.000.000 -
500.000.000
200.000.000 200.000.000 100.000.000 500.000.000 2.000.000.000 21.000.000.000
5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 21.000.000.000
Laporan Realisasi Anggaran D K
200.000.000 200.000.000 100.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000
5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 13.000.000.000
Neraca D 10.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 500.000.000 -
K 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000
5.000.000.000 -
500.000.000 10.000.000.000
18.000.000.000
18.000.000.000
Langkah 2 (Jurnal Penutup) Pembuatan jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan
xxx
Penerimaan Pembiayaan
xxx
Apropriasi Belanja
xxx
Estimasi Pengeluaran Pembiayaan
xxx
Belanja
xxx
Pengeluaran Pembiayaan
xxx
Estimasi Pendapatan
xxx
Estimasi Penerimaan Pembiayaan
xxx
SILPA
xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadi jumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo di atas dan Neraca Saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut :
4.1.1.01.01 4.1.1.01.02 3.1.1.01.01
Pendapatan DAU Pendapatan DAK SILPA
5.000.000.000 3.000.000.000
3.1.1.01.01 5.1.2.01.01 5.1.4.01.02 5.1.4.03.01
SILPA
6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 3.1.1.01.01
Penerusan Pinjaman Daerah Penerusan Pinjaman Bank SILPA
3.000.000.000 2.000.000.000
3.1.1.01.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
SILPA
2.500.000.000
8.000.000.000 500.000.000
Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah
200.000.000 200.000.000 100.000.000
5.000.000.000
Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda
373
500.000 2.000.000.000
Langkah 3 (Konversi SAP) Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPKD yang dihasilkan oleh sistem ini menggunakan struktur akun belanja yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk itu diperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud.
Belanja Tidak Langsung
BELANJA OPERASI Belanja Pegawai
Bunga
Belanja Barang
Subsidi
Belanja Bunga
Hibah
Belanja Subsidi
Bantuan Sosial
Belanja Hibah
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Sosial
Bantuan Keuangan
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERDUGA TRANSFER
374
Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan Akuntansi PPKD Laporan Realisasi Anggaran
KABUPATEN BANGKA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN ……..
Nomor Urut
Uraian
Jumlah Anggaran
Realisasi Semester Pertama
1
2
3
4
1 1.2 1.2.1
Pendapatan PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
1.2.1.1 1.2.1.2
Dana Bagi Hasil Pajak
1.2.1.3 1.2.1.4
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
1.2.2 1.2.2.1 1.2.2.2
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian
1.2.3 1.2.3.1 1.2.3.2
Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya Jumlah
2
BELANJA
2.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7
BELANJA OPERASI Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan
2.3 2.3.1
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga Jumlah
2.4 2.4.1 2.4.1.1 2.4.1.2
TRANSFER TRANSFER BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi
375
Sisa Anggaran s.d. Semester Pertama
Prognosis
Keterangan
5
6
7
2.4.1.3
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Surplus/Defisit
3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6
PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Penerimaan Piutang Daerah Jumlah
3.2 3.2.1 3.2.2
PENGELUARAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan
3.2.3 3.2.4
Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Jumlah Pembiayaan Neto 3.3
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
376
KABUPATEN BARAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN PPKD UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER ......... (dalam rupiah)
Nomor Urut
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi
Lebih/ (Kurang)
1
2
3
4
5
1 1.2 1.2.1
PENDAPATAN PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
1.2.1.1
Dana Bagi Hasil Pajak
1.2.1.2
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
1.2.1.3
Dana Alokasi Umum
1.2.1.4
Dana Alokasi Khusus
1.2.2
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
1.2.2.1
Dana Otonomi Khusus
1.2.2.2
Dana Penyesuaian
1.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1.3.1
Pendapatan Hibah
1.3.2
Pendapatan Dana Darurat
1..3,3
Pendapatan lainnya Jumlah
2 2.1
BELANJA BELANJA OPERASI
2.1.2
Belanja Barang
2.1.3
Belanja Bunga
2.1.4
Belanja Subsidi
2.1.5
Belanja Hibah
2.1.6
Belanja Bantuan Sosial
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan
2.3 2.3.1
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduqa Jumlah
2.4
TRANSFER Surplus/ (Defisit)
3 3.1
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH
3.1.1
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
3.1.2
Pencairan Dana Cadangan
3.1.3
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
3.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
3.1.5
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
377
3.1.6
Penerimaan Piutang Daerah Jumlah
3.2
PENGELUARAN DAERAH
3.2.1
Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3.2.3
Pembayaran Pokok Utang
3.2.4
Pemberian Pinjaman Daerah Jumlah
3.3
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
378
Neraca SKPKD
KABUPATEN BANGKA BARAT NERACA PPKD Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1 Uraian
Jumlah Tahun n
ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah Jumlah ASET UNTUK DIKONSOLIDASI RK SKPD …………. RK SKPD …………. Jumlah INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Permanen Investasi Non Permanen Jumlah ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Jumlah JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga Uang Muka dari Kas Daerah Pendapatan Diterima Dimuka/Pendapatan yang Ditangguhkan Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Jumlah EKUITAS DANA INVESTAST Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan daiam Aset Lainnya Jumlah JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
379
Tahun n-i
Kenaikan (Penurunan) Jumlah
%
Catatan Atas laporan Keuangan KABUPATEN BANGKA BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN SKPD . . . . . . PENDAHULUAN Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Pendahuluan 1.1
Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD
Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD 2.1
Ekonomi makro
2.2
Kebijakan keuangan
2.3
Indikator pencapaian target kinerja APBD
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD 3.1
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD
3.2
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Kebijakan akuntansi 4.1
Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah SKPD
4.2
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.4
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD
Penjelesan pos-pos laporan keuangan SKPD 5.1
5.2
Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.1.1
Pendapatan
5.1.2
Belanja
5.1.3
Aset
5.1.4
Kewajiban
5.1.5
Ekuitas Dana
Pengungkapan atas pos-pos aset cjan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada SKPD.
Bab VI
Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD
Bab VII
Penutup
3. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Proses pembuatan Laporan Keuangan Pemda ini pada dasarnya sama dengan proses pembuatan Laporan Keuangan yang telah dijelaskan dalam prosedur sebelumnya. Perbedaan utama adalah adanya jurnal eliminasi untuk menihilkan reciprocal account. Perbedaan utama dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dibandingkan Laporan Keuangan SKPD adalah tidak adanya rekening RK. Rekening tersebut sudah dinihilkan melalui jurnal eliminasi.
380
Laporan Keuangan yang dihasilkan pada tingkat Pemerintah Daerah dihasilkan melalui proses konsolidasi Laporan Keuangan-Laporan Keuangan SKPD yang dibuat oleh PPK-SKPD. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD (seksi pembukuan dan pelaporan keuangan DPPKA). Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah dibuat oleh fungsi akuntansi SKPKD ditandatangani oleh Bupati selaku PKPKD yang sebelumnya telah diparaf oleh PPKD, asisten dan Sekretaris Daerah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditandatangani oleh Bupati disampaikan kepada Inspektorat untuk direview paling lambat tanggal 28 Februari 2009. Untuk kemudian disampaikan kepada BPK paling lambat 31 Maret. Review yang dilakukan oleh Inspektorat harus telah selesai seluruhnya pada tanggal 15 maret. Langkah 1 (Kertas Kerja) a. Fungsi Akuntansi di SKPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual. Contoh dokumen kertas kerja (worksheet) adalah sebagai berikut :
Kode
Uraian
Neraca Saldo Pemda
Penyesuaian
Rekening D
K
D
K
Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian D
K
Laporan
Neraca
Realisasi Anggaran D
K
b. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo Neraca Setelah Penyesuaian dari Neraca Saldo Satuan Kerja menjadi Neraca Saldo Pemda dan diletakkan di kolom “Neraca Saldo Pemda” yang terdapat pada Kertas Kerja.
381
D
K
Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut (Dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan, PPKD dan Konsolidator):
382
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.3.04.01 1.1.9.01.01 1.1.5.03.05 1.2.2.01.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 1.4.1.01.01 2.1.3.03.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.1.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.1.2.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Piutang DAU RK Dinas Pendidikan Persediaan Obat-obatan Penyertaan Modal Pemda Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dana Cadangan Utang Pemungutan PPN Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK PPKD
Neraca Saldo DinKes Setelah Penyesuaian DinKes D K
Neraca Saldo PPKD Setelah Penyesuaian D K 10.000.000.000
1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 500.000.000
60.000.000 30.000.000
2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000
Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan SILPA Pendapatan Retribusi Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo Konsolidator Setelah Penyesuaian D K 1.342.500.000
5.000.000.000 500.000.000
50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000 2.000.000.000 3.034.500.000
3.034.500.000
21.000.000.000
383
21.000.000.000
1.342.500.000
1.342.500.000
Neraca Saldo Pemda Konsolidasi D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
c. Fungsi Akuntansi di SKPKD membuat jurnal eliminasi. Jurnal ini dibuat dengan tujuan melakukan eliminasi atas saldo pada akun-akun yang bersifat “reciprocals”. Akun Reciprocal adalah akun-akun Rekening Koran (RK). Contoh jurnal eliminasi adalah : RK PPKD_________________ Eliminasi RK
1
xxx
RK Dinas______________ RK Kantor_____________ RK Badan_____________
xxx xxx xxx
Dalam contoh ini, jurnal eliminasi adalah sebagai berikut:
3.4.1.01.01 1.1.9.01.01
RK PPKD
1.342.500.000 RK Dinas Kesehatan
384
1.342.500.000
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.3.04.01 1.1.9.01.01 1.1.5.03.05 1.2.2.01.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 1.4.1.01.01 2.1.3.03.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.1.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.1.2.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Piutang DAU RK Dinas Pendidikan Persediaan Obat-obatan Penyertaan Modal Pemda Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dana Cadangan Utang Pemungutan PPN Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK PPKD Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan SILPA Pendapatan Retribusi Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo Pemda Konsolidasi D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
385
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
Penyesuaian D
K
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
d. Fungsi Akuntansi di SKPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telah disesuaikan diletakkan pada kolom ”Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
386
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.3.04.01 1.1.9.01.01 1.1.5.03.05 1.2.2.01.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 1.4.1.01.01 2.1.3.03.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.1.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.1.2.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Piutang DAU RK Dinas Pendidikan Persediaan Obat-obatan Penyertaan Modal Pemda Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dana Cadangan Utang Pemungutan PPN Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK PPKD Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan SILPA Pendapatan Retribusi Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo Pemda Konsolidasi D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
387
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
Penyesuaian D
K
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
e. Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Laporan Realisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja. f.
Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Fungsi Akuntansi di SKPKD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca dan memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.
g. Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Fungsi Akuntansi di SKPKD dapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum final karena PPK-SKPKD belum membuat Jurnal Penutup.
388
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.3.04.01 1.1.9.01.01 1.1.5.03.05 1.2.2.01.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 1.4.1.01.01 2.1.3.03.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.1.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.1.2.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Piutang DAU RK Dinas Pendidikan Persediaan Obat-obatan Penyertaan Modal Pemda Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dana Cadangan Utang Pemungutan PPN Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK PPKD Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan SILPA Pendapatan Retribusi Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
Neraca Saldo Pemda Konsolidasi D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
Penyesuaian D
K
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
1.342.500.000
389
Neraca Saldo Pemda Setelah Penyesuaian D K 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 75.000.000 500.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000 5.000.000.000 950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
500.000.000 50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 24.034.500.000
Laporan Realisasi Anggaran D K
950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 500.000.000 2.000.000.000 4.416.000.000
50.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 13.050.000.000
Neraca D 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 500.000.000 -
K 75.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000
5.000.000.000 -
500.000.000 8.634.000.000
19.618.500.000
19.618.500.000
Langkah 2 (Jurnal Penutup) Pembuatan jurnal penutup. Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Pendapatan
xxx
Penerimaan Pembiayaan
xxx
Apropriasi Belanja
xxx
Estimasi Pengeluaran Pembiayaan
xxx
Belanja
Xxx
Pengeluaran Pembiayaan
xxx
Estimasi Pendapatan
xxx
Estimasi Penerimaan Pembiayaan
xxx
SILPA
xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadi jumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo diatas dan Neraca Saldo setelah penutupan adalah sebagai berikut: 4.1.2.01.01 3.1.1.01.01
Pendapatan Retribusi SILPA
50.000.000
3.1.1.01.01 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03
SILPA
4.1.1.01.01 4.1.1.01.02 3.1.1.01.01
Pendapatan DAU Pendapatan DAK
3.1.1.01.01 5.1.2.01.01 5.1.4.01.02 5.1.4.03.01
SILPA
6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 3.1.1.01.01
Penerusan Pinjaman Daerah Penerusan Pinjaman Bank SILPA
3.000.000.000 2.000.000.000
3.1.1.01.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
SILPA
2.500.000.000
50.000.000 1.416.000.000
Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjangan Fungsional Umum Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik
950.000.000 95.000.000 30.000.000 150.000.000 10.000.000 1.000.000 75.000.000 50.000.000 20.000.000 35.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 SILPA
8.000.000.000
500.000.000 Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah
200.000.000 200.000.000 100.000.000
5.000.000.000
Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda
390
500.000 2.000.000.000
Kode Rekening 1.1.1.01.01 1.1.1.03.01 1.1.3.02.01 1.1.3.04.01 1.1.9.01.01 1.1.5.03.05 1.2.2.01.01 1.3.1.01.01 1.3.2.09.04 1.3.2.09.09 1.3.3.01.01 1.3.3.02.01 1.3.7.01.01 1.4.1.01.01 2.1.3.03.01 2.2.1.01.01 2.2.1.03.01 3.1.2.01.01 3.1.3.01.01 3.2.1.01.01 3.2.2.01.01 3.4.1.01.01 3.2.4.01.01 3.3.1.01.01 4.1.2.01.01 4.2.2.01.01 4.2.3.01.02 5.1.1.01.01 5.1.1.01.02 5.1.1.01.04 5.1.1.01.05 5.1.2.01.01 5.1.3.01.02 5.1.4.03.01 5.2.2.01.01 5.2.2.01.08 5.2.2.02.04 5.2.2.03.01 5.2.2.03.02 5.2.2.03.03 6.1.4.01.01 6.1.4.03.01 6.2.1.01.01 6.2.2.02.01
Uraian
Neraca
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Retribusi Piutang DAU RK Dinas Pendidikan Persediaan Obat-obatan Penyertaan Modal Pemda Tanah Kantor Mesin Fotocopy Papan Tulis Elektronik Gedung Kantor Gedung Rumah Jabatan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Dana Cadangan Utang Pemungutan PPN Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan Utang kepada Pemerintah Pusat Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap RK PPKD Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Dana Cadangan SILPA Pendapatan Retribusi Pendapatan - DAU Pendapatan - DAK Belanja Gaji Pokok Belanja Tunjangan Keluarga Belanja Tunjangan Fungsional Belanja Tunjngn Fungsional Umum Belanja - Bunga Utang Jangka Pendek kepada Pemerintah Belanja- Subsidi kepada Lembaga Belanja - Hibah kepada Pemerintah Desa Belanja ATK Belanja BBM/Gas Belanja Obat-obatan Belanja telepon Belanja air Belanja Listrik Penerusan Pinjaman Daerah dari Pemerintah Penerimaan Pinjaman dari Bank Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemda - BUMD
391
D 8.657.500.000 1.500.000 60.000.000 500.000.000 1.342.500.000 30.000.000 2.000.000.000 100.000.000 20.000.000 7.000.000 750.000.000 650.000.000 500.000.000 -
K 75.000.000 25.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 560.000.000 30.000.000 2.000.000.000 1.452.000.000 1.342.500.000
5.000.000.000 -
500.000.000 8.634.000.000
19.618.500.000
19.618.500.000
Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan Akuntansi Pemda Laporan Realisasi Anggaran
KABUPATEN BANGKA BARAT LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA TAHUN ANGGARAN ……..
Nomor Urut
Uraian
Jumlah Anggaran
Realisasi Semester Pertama
1
2
3
4
1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3
1.1.4 1.2 1.2.1
Pendapatan PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipidahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
1.2.1.1 1.2.1.2
Dana Bagi Hasil Pajak
1.2.1.3 1.2.1.4
Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus
1.2.2 1.2.2.1 1.2.2.2
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian
1.2.3 1.2.3.1 1.2.3.2
Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya Jumlah
2 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7
BELANJA BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan
392
Sisa Anggaran s.d. Semester Pertama
Prognosis
Keterangan
5
6
7
2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6
BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya
2.3 2.3.1
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga Jumlah
2.4 2.4.1 2.4.1.1 2.4.1.2 2.4.1.3
TRANSFER TRANSFER BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Surplus/Defisit
3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6
PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Penerimaan Piutang Daerah Jumlah
3.2 3.2.1 3.2.2
PENGELUARAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan
3.2.3 3.2.4
Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Jumlah Pembiayaan Neto 3.3
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
393
KABUPATEN BANGKA BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN ………….. Jumlah (Rp) Nomor Urut
URAIAN
1
2
1
PENDAPATAN DAERAH
1,1
Pendapatan asli daerah
1.1.1
Pajak Daerah
1.1.2
Retribusi Daerah
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
1.1.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
1,2
Dana perimbangan
1.2.1
Dana Bagi Hash Pajak/ Bagi Hash Bukan Pajak
1.2.2
Dana Alokasi Umum
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
1,3
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
1.3.1
Hibah
1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5
Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dan Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Jumlah Pendapatan
2
BELANJA DAERAH
2,1
Belanja Tidak Langsung
2.1.1
Belanjr pegawai
2.1.2
Belanja bunga
2 1.3
Belanja subsidi
2.1.4
Belanja hibah
2.1.5 2.1.6
Belanja bantuan sosial
2.1.7
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
2,2
Belanja Langsung
2.2.1
Belanja pegawai
2.2.2
Belanja barang dan jasa
2.2.3
Belanja modal
394
Bertambah / (berkurang)
Anggaran setelah perubahan
realisasi
(Rp)
%
3
4
5
6
Jumlah Belanja Surplus/ (Deflsit) 3 3,1 3.1.1
PEMBIAYAAN DAERAH Penerlmaan pemblayaan Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
3.1.2
Pencairan dana cadangan
3.1.3
Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
3.1.4
Penerimaan pinjaman
3 1.5
Penenmaan kembaii pemberian pinjaman
3.1.6
Penerimaan piutang daerah Jumlah penerimaan pemblayaan
3,2
Pengeluaran pemblayaan
3.2.1
Pembentukan dana cadangan
3.2.2
Penyertaan modal (Investasi)pemerintah daerah
3.2.3
Pembayaran pokok utang
3.2.4
Pemberian pinjaman daerah Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto
3,3
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
395
Neraca Pemda
KABUPATEN BARAT NERACA Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
URAIAN
Tahun n (Rp)
Tahun n-1 (Rp)
ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Investasi Jangka Pendek Piutang Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Dana Baqi Hasii Piutang Dana Alokasi Umum Piutang Dana Alokasi Khusus
_
Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD Bagian Lancar Taqihan Penjualan Anqsuran Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Piutang Lain-lain Persediaan INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Pinjaman Kepada Perusanaan Negara Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya Investasi dalam Surat Utang Negara Investasi Dana Bergulir Investasi Nonpermanen Lainnya Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan Penyertaan Modal Perusahaan Patungan Investasi Permanen Lainnya ASET TETAP Tanah Tanah Peralatan dan Mesin Alat-alat Berat Alat-alat Angkutan Alat Benqkel Alat Pertanian dan Petemakan Afat-aiat Kantor dan Rumah Tangga
396
Alat Studio dan Alat Komunikasi Alat Ukur Alat-alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan Gedung dan Bangunan Banqunan Gedung Bangunan Monumen Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan dan Jembatan Banqunan Air (Irigasi} Instalasi Jarinqan Aset Tetap Lainnya Buku dan Perpustakaan Baranq Bercorak Kesenian/Kebudayaan Hewan/Ternak dan Tumbuhan Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ... DANA CADANGAN Dana Cadanqan ASET LAINNYA Taqihan Penjualan Angsuran Taqihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Fihak Ketiqa Aset Tak Berwulud Aset Lain-Lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utanq Perhitunqan Fihak Ketiga Utang Bunga Utang Pajak Bagian Lancar Utanq Jangka Panjang Dalam Negeri Pendapatan Diterima Dimuka Utanq Janqka Pendek Lainnya KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utanq Dalam Neqeri Utanq Luar Neqeri Utanq Janqka Panjanq Lainnya EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Sisa Lebih Pembiayaan Anqqaran (SILPA) Cadanqan Piutanq Cadangan Persediaan
397
Dana yang Harus Disediakan untuk Pernbayaran Utang Janqka Pendek Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
398
Catatan Atas laporan Keuangan KABUPATEN BANGKA BARAT CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PENDAHULUAN Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Pendahuluan 1.1
Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD
Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD 2.1
Ekonomi makro
2.2
Kebijakan keuangan
2.3
Indikator pencapaian target kinerja APBD
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD 3.1
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD
3.2
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Kebijakan akuntansi 4.1
Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah SKPD
4.2
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3
Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.4
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD
Penjelesan pos-pos laporan keuangan SKPD 5.1
5.2
Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan SKPD 5.1.1
Pendapatan
5.1.2
Belanja
5.1.3
Aset
5.1.4
Kewajiban
5.1.5
Ekuitas Dana
Pengungkapan atas pos-pos aset cjan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang rnenggunakan basis akrual pada SKPD.
Bab VI
Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan SKPD
Bab VII
Penutup
399