LAPORAN KETUA SIDANG KONGRES PERTAMA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TIONGKOK
2012
Beijing, 28 Oktober 2012
第首届在华 第首届在华印尼学生协会全体会议报告 在华印尼学生协会全体会议报告 北京–2012 年 10 月 28 日
DAFTAR ISI Kata Pengantar
-2-
Latar Belakang
-3-
Pembukaan Kongres Pertama
-4-
Sidang Komisi Paralel: Komisi I
-7-
Sidang Komisi Paralel: Komisi II
-9-
Sidang Pleno
- 12 -
Keputusan Kongres 28 Oktober 2012
- 15 -
Panitia Pemilihan dan Presentasi Calon Ketua Umum
- 17 -
Finalisasi Deklarasi Kongres dan Pemilihan Ketua Umum
- 18 -
Penutup
- 19 -
Kongres dari Balik Lensa
- 20 -
LAMPIRAN 1: Draft AD-ART Rumusan Pra Kongres Xiamen 2011
- 21 -
LAMPIRAN 2: Susunan Acara Kongres Pertama
- 28 -
LAMPIRAN 3: Daftar Peserta Kongres Pertama PPI Tiongkok 2012
- 29 -
LAMPIRAN 4: AD-ART PPI Tiongkok (Rumusan Kongres Pertama 2012)
- 31 -
LAMPIRAN 5: Deklarasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok
- 44 -
-1-
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Kongres Pelajar Indonesia Pertama tanggal 27-28 Oktober 2012 di Beijing, dan terbentuknya Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok. Ucapan selamat kami sampaikan kepada Saudari Trisna Widyani yang telah terpilih sebagai Ketua Umum PPI Tiongkok periode 2012-2013. Kemitraan strategis yang disepakati oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di tahun 2005 mengisyaratkan sebuah kemitraan komprehensif di pelbagai sektor (ekonomi, politik dan keamanan, serta sosial dan budaya) di mana partisipasi semua elemen bangsa dibutuhkan untuk mencapai kemitraan yang saat ini belum sepenuhnya saling menguntungkan. Akan tetapi, sejarah hubungan kita dengan Tiongkok bukan tanpa gejolak. Hubungan diplomatik RIRRT sempat dibekukan tanggal 7 Oktober 1967 dan sejak itu, selain dibatasinya interaksi dengan Tiongkok, 3 pilar budaya Tionghoa (media massa, institusi pendidikan dan asosiasi) dihapus. Kebijakan keliru ini berdampak serius pada kemampuan Indonesia dalam mengembangkan pengetahuan tentang Tiongkok. Sejak normalisasi hubungan tanggal 8 Agustus 1990 hingga kini, kita masih harus bekerja keras untuk menutup kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) tersebut. Di sinilah peran pelajar Indonesia di Tiongkok menjadi sangat krusial. Pelajar Indonesia di Tiongkok berdiri di garda terdepan diplomasi kekuatan lunak (soft power) Indonesia, terutama di bidang akademik, sosial-politik dan kebudayaan. PPI Tiongkok diharapkan bisa mempersatukan dan menambah nilai strategis dinamika pelajar Indonesia di Tiongkok. Untuk itu penghargaan terbesar harus diberikan kepada para utusan resmi yang hadir dalam Kongres ini, karena berkat niat baik dan upaya merekalah PPI Tiongkok bisa berdiri. Mereka yang akan membuat cetak biru (blueprint) dan menyemai benih PPI Tiongkok yang bernuansa kekeluargaan, kokoh dan proaktif di hadapan berbagai kesempatan dan tantangan yang sudah dan/atau akan muncul. Laporan ini berisi ilustrasi pelaksanaan Kongres. Semoga laporan kecil ini cukup layak untuk memberikan potret kobaran semangat yang tertuang dalam Kongres Oktober kemarin. Kami juga berterimakasih kepada Duta Besar RI Bapak Imron Cotan, Atase Pendidikan & Kebudayaan Bapak Chaerun Anwar beserta keluarga besar KBRI Beijing yang memfasilitasi Kongres kali ini. Tak lupa kami berterimakasih kepada para alumni yang menjadi cikal bakal wadah nasional ini dan juga para peninjau dari Beijing University of Aeronautics & Astronautics dan relawan dari Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia Tiongkok (PERMIT) Beijing atas dukungan mereka selama Kongres. Semoga kerjasama yang produktif dan konstruktif bisa senantiasa dijalin antara PPI Tiongkok (Pusat, Cabang dan Ranting), para alumni, KBRI Beijing dan semua elemen terkait.
Christine Susanna Tjhin Ketua Sidang Kongres -2-
Latar Belakang1 Harapan dan pemikiran untuk membentuk sebuah wadah skala nasional yang menaungi berbagai organisasi pelajar Indonesia di seluruh Tiongkok sebenarnya sudah sejak lama tercantum di benak sejumlah mahasiswa Indonesia di beberapa kota di Tiongkok. Salah satu inisiatif terawal yang dilakukan untuk merealisasikan ide tersebut adalah dengan membuat milis, yang disebut milis PPI China, di tahun 2009.2 Di dalam milis ini sejumlah mahasiswa Indonesia bertukar pikiran secara aktif agar dalam waktu dekat bisa membentuk sebuah wadah berskala nasional tersebut. Di bulan Juni 2011, dengan fasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok mencakup Mongolia, Atase Pendidikan Republik Indonesia beserta Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Tiongkok, diselenggarakan sebuah pra Kongres di kota Xiamen, provinsi Fujian. Hadir dalam kegiatan ini 12 utusan resmi dari sejumlah organisasi pelajar Indonesia yang tersebar di 8 kota, antara lain: Beijing, Nanjing, Suzhou, Nanning, Guilin, Guangzhou, Kunming dan Xiamen. Antusiasme para pelajar Indonesia dalam pra Kongres ini menghasilkan sebuah draft AD-ART (terlampir) yang kemudian menjadi salah satu rujukan penting dari pelaksanaan Kongres berikutnya. Dinamika pelajar Indonesia di Tiongkok dalam satu dekade terakhir telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Di tahun 1998, tercatat hanya sekitar 1.000 pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Tiongkok, dan kebanyakan hanya mengambil program bahasa Mandarin. Setelah pemerintah Tiongkok mengimplementasikan sejumlah kebijakan pendidikan baru sejak tahun 2004, termasuk yang memfasilitasi arus masuk pelajar asing di Tiongkok, saat ini catatan resmi per Januari 2012 menunjukkan bahwa terdapat 9.535 pelajar Indonesia di Tiongkok.
1
Laporan ini mendapat banyak masukan kritis dan merujuk dari bahan-bahan yang dibuat oleh sejumlah peserta Kongres, antara lain: Agus Fathuddin Yusuf (PPI Tiongkok Cabang Nanchang), Ingrid Surya (PERMIT Nanjing) dan Trisna Widyani (PERMIC Xiamen); oleh sejumlah relawan dari Beijing yang hadir saat Kongres, antara lain: Febri Riadi (Beijing Union University), Julia Veronica dan Stanley Eka Kencana (PERMIT Beijing), serta Wenny Fitrianingsih (Peking University). Kekeliruan dalam bentuk apapun di dalam laporan ini adalah sepenuhnya tanggung jawab penulis. 2 Milis PPI China dapat ditemukan dengan mengunjungi: http://groups.yahoo.com/group/ppi_china/
-3-
Meskipun masih sekitar 62 persen dari pelajar Indonesia di Tiongkok masih mengambil program bahasa Mandarin, tapi di saat yang bersamaan, semakin banyak pelajar yang mengambil program strata non-bahasa, seperti ilmu dan teknologi, tehnik, teknologi makanan, ekonomi bisnis dan manajemen, hubungan internasional, dan sebagainya. 3 Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat mengingat kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok telah dicanangkan di tahun 2006.
Pembukaan Kongres Pertama Pelaksanaan pertemuan pelajar Indonesia se-Tiongkok berikutnya baru terlaksana dua tahun kemudian dengan fasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok mencakup Mongolia dan Atase Pendidikan Republik Indonesia. Ketua Panitia Kongres Pelajar Indonesia Pertama, Bapak Chaerun Anwar yang juga menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Republik Indonesia (RI) di acara pembukaan melaporkan bahwa Kongres Pelajar Indonesia Pertama ini dilaksanakan di kota Beijing pada tanggal 27-28 Oktober 2012, dan dihadiri oleh 28 utusan resmi dari 15 organisasi pelajar Indonesia yang tersebar di 14 kota, yaitu: Beijing, Guangzhou, Guilin, Haikou, Hangzhou, Hefei, Nanchang, Nanjing, Nanning, Ningbo, Shanghai, Suzhou, Wuhan dan Xiamen. Sebenarnya terdaftar 19 organisasi pelajar Indonesia di 18 kota di Tiongkok untuk Kongres kali ini, tapi 4 organisasi pelajar di 4 kota (Changsha, Fuzhou, Hong Kong dan Kunming) berhalangan hadir. (Susunan acara dan daftar peserta terlampir). Acara pembukaan dilangsungkan pada tanggal 27 Oktober 2012 oleh Duta besar Republik Indonesia (RI), Bapak Imron Cotan. Dalam pesan pembukaannya Imron Cotan menyampaikan hal-hal sebagai berikut:4 1.
Acara Kongres ini merupakan sebuah tonggak sejarah baru di mana untuk pertama kalinya sebuah wadah yang menaungi seluruh organisasi pelajar Indonesia di Tiongkok terbentuk. Sejarah mencatat peran penting pelajar dan pemuda Indonesia, salah satunya dalam pergerakan meraih kemerdekaan. Bung Karno dan Bung Hatta adalah tokoh pelajar dan pemuda Indonesia saat memulai perjuangan kemerdekaan Republik ini.
3
Suara Merdeka, ‘9.535 Pelajar Indonesia Belajar di China’,5 November 2012, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/11/05/204380/9.535-Pelajar-IndonesiaBelajar-di-China (akses terakhir: November 2012); Antara News, ‘Indonesian students in China set up association’ (Pelajar Indonesia di Tiongkok membentuk perhimpunan), 29 Oktober 2012, http://www.antaranews.com/en/news/85291/indonesian-students-in-china-set-up-association (akses terakhir: November 2012). 4 Berita Perwakilan KBRI Beijing, ‘Kongres Pelajar dan Pemuda Indonesia di Tiongkok 2012: Tonggak Sejarah Baru’, 28 Oktober 2012, http://www.kemlu.go.id/beijing/Pages/Embassies.aspx?IDP=327&l=id (akses terakhir: November 2012).
-4-
2.
3.
4.
5.
6.
Besarnya minat pelajar Indonesia untuk menimba ilmu di Tiongkok merupakan bukti dari eratnya hubungan kedua negara, serta besarnya ilmu dan manfaat yang dapat kita tarik dari pengalaman Negeri Panda ini. Terlebih saat ini perhatian dunia tertuju pada pergulatan antara ‘Washington Consensus’ yang berbasis kepada ekonomi pasar dan kebebasan individual untuk berekpresi, dengan ‘Beijing Consensus’ yang berbasis kepada ekonomi yang didorong oleh negara dan keharmonisan sosial. Pelajar Indonesia di Tiongkok sangat beruntung karena dapat melihat secara langsung praktek ‘Beijing Consensus’ dan kiranya dapat menarik pelajaran serta menerapkan praktek terbaik yang dapat dipetik dari Tiongkok sekembalinya ke tanah air nanti. Selain menimba ilmu pengetahuan dan melakukan pengamatan secara kritis terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya Tiongkok, seyogyanya sebagai bagian integral bangsa, para pelajar dan pemuda juga menjadi mitra Perwakilan RI dalam memperluas dan memperdalam ‘foot-print’ budaya Indonesia di Tiongkok. Kongres diharapkan dapat merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) dan memilih Ketua Umum PPI Tiongkok secara demokratis tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Mahasiswa dipersilahkan untuk berimprovisasi secara independen dalam rangka pelaksanaan kongres dan meminta para peserta untuk melaporkan setiap usaha intervensi dari pihak luar atau pihak ketiga kepada KBRI. Bapak Duta Besar juga menghimbau agar kota Beijing sebagai ibukota negara dijadikan sebagai domisili Ketua Umum dan Sekretariat PPI Tiongkok dengan pertimbangan agar koordinasi dengan pihak KBRI di Tiongkok menjadi lebih mudah.
-5-
Acara Kongres dimulai oleh Saudari Christine Susanna Tjhin sebagai Ketua Sidang Kongres didampingi oleh Atdikbud, Bapak Chaerun Anwar. Agenda yang disepakati meliputi
:
1. 2. 3. 4. 5.
Finalisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) organisasi. Perumusan Kriteria & Mekanisme Pemilihan Ketua Umum. Rekomendasi untuk ke depan. Penentuan lokasi dan kalender Kongres II. Finalisasi Deklarasi Kongres Pertama.
Setelah agenda ditetapkan, para peserta mulai mengambil tempat masing-masing di Sidang Komisi Paralel yang terbagi menjadi: 1. 2.
Komisi I yang membahas AD-ART organisasi dan dipimpin oleh Saudari Christine Susanna Tjhin. Komisi II yang membahas Kriteria & Mekanisme Pemilihan Ketua Umum, serta rekomendasi depan dan dipimpin oleh Saudara Febri Riadi.
-6-
Sidang Komisi Paralel: Komisi I Komisi I tentang Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) terdiri dari 14 utusan resmi dari 14 kota, yaitu: (Nama berdasarkan urutan alfabet) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Andrew Jaumil (Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang) Christina Natalia Ramoh (Kota Nanning, Provinsi Guangxi) Danny Wahyudi (Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu) Farand Sherwin Anugerah (Kota Shanghai, Provinsi Shanghai) Heriyanto Tjoa (Kota Beijing, Provinsi Beijing) Ingrid Surya (Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu) Jerry Thomas (Kota Hefei, Provinsi Anhui) Liliana (Kota Haikou, Provinsi Hainan) Melly Nia (Kota Guilin, Provinsi Guangxi) Muhammad Taajuddin Mu slim (Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang) Sulaiman (Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi) Susilo (Kota Wuhan, Provinsi Hubei) Titiani (Kota Xiamen, Provinsi Fujian) Vania Lindalao (Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong)
Hasil yang ditetapkan dalam Komisi I: 1.
Nama organisasi Pusat yang ditetapkan adalah PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TIONGKOK atau yang secara singkat disebut PPI TIONGKOK. Nama organisasi Pusat dalam bahasa Inggris menjadi “Indonesian Students Association in People's Republic of China” dan dalam bahasa Mandarin menjadi “ ”.
中国印尼学生协会
2.
Nama organisasi Cabang atau Ranting yang ditetapkan adalah PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TIONGKOK CABANG [Nama kota] atau PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TIONGKOK RANTING [Nama universitas/wilayah terkait].
3.
Sejumlah utusan resmi meminta agar perubahan nama lama menjadi nama baru dapat dilakukan secara gradual dengan jangka waktu yang tidak ditentukan. Utusan resmi tersebut meliputi kota: Xiamen, Guangzhou, Guilin, Suzhou, Beijing, Shanghai dan Nanning.
4.
Istilah independen dalam pasal 4 mengenai sifat PPI Tiongkok yang berbunyi, “PPI Tiongkok bersifat terbuka, independen, nirlaba, sosial, dan akademis berlandaskan semangat persaudaraan serta jiwa persatuan dan kesatuan Indonesia” merujuk pada sifat tidak memihak dan tidak terikat pada organisasi politik mana pun.
5.
UUD 1945 sebagai landasan struktural menjadi UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
-7-
6.
Penambahan definisi-definisi dirujuk dari AD-ART PPI Australia yang kemudian disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
7.
Keanggotaan organisasi yang sedianya hanya terdiri dari 2 macam anggota (Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan), dirubah menjadi 3 macam dengan menambahkan Anggota Luar Biasa yang keterangannya tertera di AD-ART. Catatan khusus untuk anggota Luar Biasa adalah bahwa anggota merupakan warga negara asing selain dari warga negara Tiongkok.
8.
Struktur organisasi yang sedianya terdiri dari Pusat, Regional, Cabang dan Ranting dirubah menjadi Pusat, Cabang dan Ranting. Penyesuaian pada pasal-pasal lain yang dianggap perlu telah dilakukan di dalam AD-ART.
9.
Perubahan pasal mengenai peserta Kongres menjadi, “Kongres diikuti oleh 2 (dua) utusan resmi dari Pusat dan Cabang yang diundang oleh Ketua Umum.”
10.
Perubahan pasal mengenai hak suara adalah sebagai berikut, “Yang memiliki hak suara di dalam kongres adalah pusat dan cabang dengan masing-masing orang satu hak suara.”
Pada akhir sesi paralel tersebut, disepakati pula dalam Komisi I bahwa dalam Sidang Pleno nanti utusan resmi dari Suzhou, Saudara Danny Wahyudi akan melakukan presentasi hasil yang ditetapkan.
-8-
Sidang Komisi Paralel: Komisi II Komisi II tentang Mekanisme Pemilihan Ketua Umum dan Rekomendasi terdiri dari 14 utusan resmi Cabang, yaitu: (Nama disusun berdasarkan urutan alfabet) 1. Agus Fathuddin Yusuf (Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi) 2. Alfando David Kaligis (Kota Nanning, Provinsi Guangxi) 3. Dodo Guy Kitto (Kota Beijing, Provinsi Beijing) 4. Filipi Hendra Lo (Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu) 5. Fransiskus Richie Hadrun (Kota Hefei, Provinsi Anhui) 6. Galih Wibisono (Kota Wuhan, Provinsi Hubei) 7. Ivan Purwanto (Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang) 8. Juming Djohari (Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu) 9. Nita Gina Erfiani (Kota Guilin, Provinsi Guangxi) 10. Ricwilson Horax (Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang) 11. Silvia Winny (Kota Shanghai, Provinsi Shanghai) 12. Suryanto Aliejadi Lo (Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong) 13. Trisna Widyani (Kota Xiamen, Provinsi Fujian) 14. Vienna Joan Florence Rio (Kota Haikou, Provinsi Hainan) Hasil yang ditetapkan dalam Komisi II: 1. Struktur kepemimpinan nasional yang sedianya minimal terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, ditambahkan menjadi minimal terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris Umum (Sekretaris Jendral) dan Bendahara Umum. 2. Menyerahkan seluruhnya kepada Ketua umum untuk pemilihan kepengurusan. 3. Kantor Sekretariat Pusat PPI Tiongkok berada di ibukota negara Tiongkok. 4. Ketua Umum tidak harus berasal dari ibukota negara Tiongkok. 5. Persyaratan Ketua Umum adalah sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia b. Sehat jasmani dan rohani. c. Minimal berada di Tiongkok selama 1 tahun setelah terpilih sebagai ketua umum. d. Dicalonkan oleh kepengurusan Cabang atau mencalonkan diri. e. Minimal menjabat selama 1 tahun sebagai pengurus tetap organisasi cabang. f. Tidak diperbolehkan merangkap jabatan di organisasi cabang/ranting. g. Masa jabatan 1 tahun dan maksimum terpilih 2 kali. h. Memiliki kemampuan berbahasa Indonesia formal, Mandarin (dan/atau Inggris) yang komunikatif. -9-
i. Berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas sesuai dengan tujuan yang tertera dalam AD/ART. j. Tidak terlibat secara aktif dalam keanggotaan partai politik manapun. 6. Kewajiban Ketua Umum adalah sebagai berikut: a. Membentuk kepengurusan Pusat. b. Kepengurusan Pusat dibentuk selambatlambatnya dalam 15 hari kerja setelah terpilih. c. Menyusun rencana anggaran dan program kerja PPI Nasional, yang meliputi aspek sosial, pendidikan, kebudayaan, olahraga, minat dan bakat. d. Ketua umum wajib memberi laporan perkembangan kepada organisasi tingkat cabang dan ranting setiap 6 bulan setelah disahkan oleh Kongres, meliputi pendataan rutin mahasiswa Indonesia di Tiongkok setiap tahun. e. Menyusun laporan pertanggungjawaban di akhir masa jabatan untuk disampaikan pada Kongres. f. Melaksanakan Kongres tahunan (wajib). 7. Hak Ketua Umum adalah sebagai berikut: a. Ketua berhak mengambil tindakan dan keputusan selama tidak bertentangan dengan tujuan yang tertera dalam AD/ART demi kemajuan organisasi. b. Ketua berhak untuk memberhentikan pengurus apabila pengurus melanggar ketentuan AD/ART. 8. Mekanisme Pemilihan Ketua Umum: a. Ketua Umum dipilih pada saat Kongres Nasional. b. Dipilih atas dasar perolehan suara 50%+1. c. Pemilihan dinyatakan sah bila jumlah kehadiran peserta kongres minimal 2/3 dari perwakilan cabang. d. 1 kota memiliki 1 hak suara. 9. Ketua a. b. c. d. e. f.
Umum bisa diberhentikan apabila : Melanggar AD/ART. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Ketua Umum. Terlibat dalam tindak pidana. Pindah kewarganegaraan. Mencemarkan nama baik Negara dan organisasi. Berhalangan tetap (meninggal, sakit keras, tidak lagi menetap di Tiongkok selama masa jabatan). g. Menyalahgunakan wewenang.
10. Mekanisme pemberhentian Ketua Umum dilakukan melalui keputusan Kongres Luar Biasa.
- 10 -
11. Tim Pemilihan: a. Peserta Kongres membentuk Panitia Pemilihan untuk melaksanakan pemilihan Ketua Umum. b. Pemilihan Ketua Umum dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan. c. Panitia Pemilihan terdiri dari 3 orang (Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris). 12. Kongres selanjutnya ditetapkan bertempat di kota Guangzhou dan diharapkan bisa berlangsung pada akhir Mei atau awal Juni. 13.
Rekomendasi yang dirumuskan dalam Komisi II adalah sebagai berikut: a. Rekomendasi Internal : i. Menyarankan agar organisasiorganisasi pelajar yang sudah terbentuk sebelumnya di semua kota se-Tiongkok bersinergi dalam wadah PPI. ii. Mempersiapkan Tata Tertib Kongres paling tidak sebulan sebelum pelaksanaan Kongres. iii. Mengakomodir kebutuhan para peserta Kongres, misalnya: pertimbangan pengalokasian dana transportasi didasarkan pada jarak kota. iv. Pendaftaran calon ketua Umum dilaksanakan saat kongres. v. Menunjukkan eksistensi PPI Tiongkok di mata PPI Dunia. b. Rekomendasi Eksternal : i. Menghimbau kepada Pemerintah agar memberikan beasiswa tepat sasaran (anak kurang mampu, daerah tertinggal, putus sekolah dan juga berprestasi). ii. Menghimbau Pemerintah mengapresiasi pelajar lulusan Tiongkok. iii. Menghimbau pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Tiongkok dalam menambah kuota CSC (China Scholarship Council). iv. Menghimbau kepada semua komponen anak bangsa untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan, persaudaraan, kecintaan pada tanah air dan menghentikan segala upaya yang memecah belah integrasi Bangsa. v. Menghimbau Pemerintah untuk meningkatkan dukungan moril dan materiil terhadap kegiatan pengenalan budaya Indonesia. Para peserta Sidang Komisi II menunjuk tiga utusan resmi – perwakilan Wuhan, Saudara Susilo; perwakilan Xiamen, Saudari Trisna Widyani; dan perwakilan Beijing, Saudara Dodo Guy Kitto – untuk memberikan presentasi dari hasil Komisi II.
- 11 -
Sidang Pleno Seusai Sidang Komisi Paralel dan rehat kopi, ke-28 utusan resmi organisasi pelajar berkumpul kembali di Aula Serba Guna KBRI untuk mepresentasikan hasil-hasil Komisi dan memfinalisasi hasil-hasil tersebut. Utusan dari Suzhou, Danny Wahyudi mempresentasikan hasil yang ditetapkan di Komisi I (tentang AD-ART). Untuk Komisi II (tentang Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Ketua, serta Rekomendasi ke depan), utusan dari Ningbo, Ricwilson Horax, utusan dari Xiamen, Trisna Widyani dan utusan dari Beijing, Dodo Guy Kitto bergantian mempresentasikan hasil-hasil yang ditetapkan bersama. Dari alur diskusi yang berlangsung selama Sidang Pleno sepanjang presentasi Komisi I dan II, pembahasan Nama menjadi topik perdebatan yang paling alot. Perdebatan tersebut berkisar pada istilah “Tiongkok” atau “China”; Nama Pusat; dan Nama Cabang. Perihal istilah “Tiongkok” atau “China”, pandangan yang mendukung istilah “China” didasari oleh pemikiran bahwa Indonesia sudah bersatu dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Istilah China sendiri, menurut masukan dari Atdikbud, sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru. Pandangan yang mendukung istilah “Tiongkok” didasari pemikiran sebagai berikut: 1. Merujuk pada istilah resmi yang sering digunakan, misalnya “Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia”, Presiden RI selalu menggunakan istilah “Tiongkok” dalam semua pidato resmi. 2. Bahasa Indonesia tidak ada pelafalan suku-kata “chi” menjadi “chai”, sehingga pemakaian “Tiongkok” lebih ideal demi menghindari keseleo lidah saat menggunakan “China” menjadi “Cina” yang masih sering menyebabkan sejumlah pihak tersinggung (misalnya asosisasi masyarakat Tionghoa atau huaqiao atau lainnya, pihak sponsor, Kedutaan Besar RRT, dan sebagainya). Perihal nama Pusat, Komisi I menetapkan nama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok sebagai nama Pusat.5 Utusan Xiamen memberi masukan mengenai nilai tambah menggunakan nama
5
Sebagai upaya untuk lebih mematangkan persiapan dan pelaksanaan Kongres, rangkaian diskusi melalui email dimulai sekitar 2 bulan sebelum Kongres. Nama-nama yang diusulkan selama diskusi adalah sebagai berikut: 1. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPI Tiongkok) 2. Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (PERMIT) 3. Persatuan Mahasiswa Indonesia China (PERMIC) 4. Persatuan Pelajar Indonesia di China (PPIC) 5. Perhimpunan Persahabatan Indonesia China (PPIC) 6. Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (PPMIT) 7. Asosiasi Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (APMIT) 8. Asosiasi Pelajar & Mahasiswa Indonesia di China (APMIC)
- 12 -
PPI Tiongkok. Nama ini juga merujuk pada organisasi PPI Dunia sehingga membuka kesempatan untuk berinteraksi ke dalam jaringan PPI Dunia yang dianggap sudah cukup solid. Utusan Beijing menyatakan keberatannya atas pemilihan nama tersebut dan mengusulkan nama Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (PERMIT) dan menyampaikan 5 poin mengapa nama PERMIT patut dipertimbangkan, antara lain: 1. Sudah terdapat 5 organisasi bernama PERMIT di Tiongkok, sedangkan belum ada yang bernama PPI. 2. PERMIT sudah memiliki logo. 3. PERMIT sudah memiliki reputasi sehingga tidak perlu mulai dari nol. 4. Kepanjangan PERMIT mengikutsertakan istilah “pelajar” dan “mahasiswa”. 5. PPIT bisa rancu menjadi PPI Taiwan atau PPI Thailan dan lainnya. Setelah disepakati agar melakukan pengambilan suara demi menghindari perdebatan yang berlarut-larut, Ketua Sidang meminta agar utusan yang tidak mendukung nama PPI Tiongkok agar unjuk tangan. Dari 28 utusan resmi yang hadir, 4 suara terhitung tidak mendukung dan 24 suara terhitung mendukung. Utusan Beijing minta untuk dilakukan pengambilan suara ulang agar dihitung suara yang mendukung (atau tidak atau abstain) nama “PPI Tiongkok” dan juga nama “PERMIT”. Dalam proses pengambilan suara ulang, dari 28 utusan resmi yang hadir, terhitung 14 suara menyatakan dukungan pada nama “PPI Tiongkok”. 6 suara tidak mendukung dan 8 suara abstain. Untuk nama “PERMIT”, 6 suara mendukung, 9 orang tidak mendukung, 13 suara abstain. Sidang Pleno menetapkan nama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok sebagai nama Organisasi Pusat. Perihal nama Organisasi Cabang, utusan resmi dari Haikou, Hangzhou, Hefei, Nanchang, dan Wuhan sepakat untuk langsung mengganti nama organisasi mereka. Sejumlah pandangan di balik kesepakatan ini antara lain: 1. Adanya konsistensi dengan nama Organisasi Pusat. 2. Utusan Wuhan, Nanchang, Hangzhou dan Hefei mengajak semua peserta untuk berpikir sebagai satu entitas, bukan lembaga-lembaga terpisah, dan menghimbau agar nama Cabang juga disamakan karena tindakan tersebut merupakan perwujudan dari keinginan untuk bersatu dan menghapus ego kelembagaan. 3. Masukan dari KBRI mengenai manfaat keseragaman nama adalah untuk kemudahan administratif, kemudahan pengajuan anggaran perwakilan RI untuk memfasilitasi organisasi pelajar ke Jakarta, - 13 -
menghindari celah-celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan kemudahan untuk memfasilitasi kegiatan dan advokasi dengan lembaga pemerintah setempat. Sejumlah utusan resmi menyatakan keberatannya untuk langsung mengganti nama organisasi mereka dan minta waktu untuk proses transisi dan mensosialisasikan nama baru tersebut. Utusan dari Guangzhou menginformasikan kepada para peserta bahwa dalam kesepakatan dicapai oleh para peserta PraKongres di Xiamen sebelumnya disebutkan bahwa nama Cabang tidak perlu dirubah. Masukan dari para utusan resmi yang minta waktu transisi antara lain: 1. Utusan Beijing, Guangzhou, Shanghai mengutarakan komitmen pada organisasi mereka yang notabene sudah cukup lama berdiri dan pertanggungjawaban kepada para pendiri, alumni dan/atau mantan pengurus yang dari awal telah menetapkan nama organisasi. 2. Utusan Guilin menyampaikan perihal pertanggungjawaban terhadap sponsor karena sejumlah proposal dengan nama lama sudah disepakati dengan sponsor. Perubahan nama bisa dilakukan setelah kegiatan terkait selesai terlaksana. 3. Utusan Nanning menjelaskan situasi di Nanning, terkait konsolidasi internal karena IMKI Nanning bukan satu-satunya organisasi pelajar di Nanning. Di antara mereka belum dipastikan secara resmi organisasi mana yang akan menjadi Cabang dan mana yang Ranting. Setelah ada konsolidasi dan kesepakatan, maka transisi ke nama bisa dilaksanakan. 4. Utusan Nanjing menyatakan bahwa ada kesepakatan di Nanjing mengenai organisasi mana yang akan menjadi Cabang dan mana yang Ranting, tapi tetap perlu waktu untuk bertransisi demi keperluan administrasi. Utusan Nanjing juga menambahkan bahwa para ketua organisasi utamanya bertanggungjawab kepada para anggota yang notabene pelajar Indonesia. 5. Utusan Suzhou menambahkan bahwa ada keinginan untuk melihat kinerja PPI dulu apakah akan bagus ke depannya dan meminta agar proses transisi ke nama baru dijalankan bersama dengan peningkatan kinerja PPI Tiongkok. Disampaikan dalam Sidang Pleno bahwa semua peserta bersedia mengganti nama organisasi Cabang secara gradual menjadi nama yang serupa dengan nama organisasi pusat. Cabang yang akan memerlukan waktu untuk bertransisi (dengan jangka waktu yang tidak ditentukan) adalah sebagai berikut: Beijing, Guangzhou, Nanjing, Nanning, Ningbo, Shanghai, Suzhou dan Xiamen. Sedangkan cabang yang langsung merubah nama adalah Haikou, Hangzhou, Hefei, Nanchang dan Wuhan.
- 14 -
Keputusan Kongres 28 Oktober 2012 Berikut adalah keputusan Kongres 28 Oktober 2012: •
Sidang Pleno menetapkan nama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok sebagai nama Organisasi Pusat. Dalam bahasa Inggris, nama Organisasi Pusat adalah Indonesian Students Association in People’s Republic of China. Dalam bahasa Mandarin, nama Organisasi Pusat adalah .
在华印尼学生协会
•
Bertumpu pada semangat kebersamaan dan keinginan untuk mencari jalan tengah, para peserta kemudian sepakat bahwa nama organisasi Cabang secara gradual akan bertransisi menjadi nama yang serupa dengan nama organisasi pusat. Cabang yang akan memerlukan waktu untuk bertransisi (dengan jangka waktu yang tidak ditentukan) adalah sebagai berikut: Beijing, Guangzhou, Nanjing, Nanning, Ningbo, Shanghai, Suzhou dan Xiamen. Sedangkan cabang yang langsung merubah nama adalah Haikou, Hangzhou, Hefei, Nanchang dan Wuhan. Berikut adalah daftar nama organisasi sesuai dengan kesepakatan Kongres: o o o o o o o o o o o o o o
•
PPI Tiongkok Cabang Haikou PPI Tiongkok Cabang Hangzhou PPI Tiongkok Cabang Hefei PPI Tiongkok Cabang Nanchang PPI Tiongkok Cabang Wuhan FAMIG - PPI Tiongkok Cabang Guangzhou HIMIGNU - PPI Tiongkok Cabang Guilin IMKI Nanning - PPI Tiongkok Cabang Nanning PERMIC Xiamen - PPI Tiongkok Cabang Xiamen PERMIT Beijing – PPI Tiongkok Cabang Beijing PERMIT Nanjing - PPI Tiongkok Cabang Nanjing PERMIT Ningbo - PPI Tiongkok Cabang Ningbo PERMIT Shanghai - PPI Tiongkok Cabang Shanghai SISC - PPI Tiongkok Cabang Suzhou
Perihal laporan, Ketua Umum membuat Catatan Perkembangan satu tahun dua kali untuk menginformasikan perkembangan PPI Tiongkok ke Cabang dan Ranting (diusulkan minggu pertama bulan Juni dan minggu pertama bulan Desember). Sebagai konsekuensi permintaan tersebut, maka Catatan Perkembangan dari Cabang dan Ranting untuk Pusat dilakukan sebelum masa-masa tersebut karena Catatan Perkembangan Pusat juga merujuk dari Catatan Perkembangan Cabang dan Ranting.
- 15 -
Rekomendasi (rujukan Komisi II) yang disepakati selama Sidang Pleno adalah sebagai berikut: a.
Rekomendasi Internal : i. Menyarankan agar organisasi-organisasi pelajar yang sudah terbentuk sebelumnya di semua kota se-Tiongkok bersinergi dalam wadah PPI. ii. Mempersiapkan Tata Tertib Kongres paling tidak sebulan sebelum pelaksanaan Kongres. iii. Mengakomodir kebutuhan para peserta Kongres, misalnya: pertimbangan pengalokasian dana transportasi didasarkan pada jarak kota. iv. Pendaftaran calon ketua Umum dilaksanakan saat kongres. v. Menunjukkan eksistensi PPI Tiongkok di mata PPI Dunia.
b.
Rekomendasi Eksternal : i. Menghimbau kepada Pemerintah agar memberikan beasiswa tepat sasaran (anak kurang mampu, daerah tertinggal, putus sekolah dan juga berprestasi). ii. Menghimbau Pemerintah mengapresiasi pelajar lulusan Tiongkok. iii. Menghimbau pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Tiongkok dalam menambah kuota CSC (China Scholarship Council). iv. Menghimbau kepada semua komponen anak bangsa untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan, persaudaraan, kecintaan pada tanah air dan menghentikan segala upaya yang memecah belah integrasi Bangsa. v. Menghimbau Pemerintah untuk meningkatkan dukungan moril dan materiil terhadap kegiatan pengenalan budaya Indonesia.
Kesepakatan Sidang Pleno lainnya tertuang di dalam AD-ART yang disahkan di Kongres PPI Tiongkok (terlampir). Yang patut dicatat adalah tujuan bersama semua elemen yang tergabung di bawah PPI Tiongkok untuk: 1. 2. 3. 4. 5.
Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dan kegiatan akademis para pelajar Indonesia di Tiongkok. Memupuk rasa kebersamaan, nasionalisme, dan patriotisme para pelajar Indonesia di Tiongkok. Mempererat interaksi positif, menyediakan informasi dan advokasi bagi pelajar dan calon pelajar Indonesia di Tiongkok. Memberikan kontribusi positif yang proaktif, kritis, rasional, demokratis, independen dan cinta damai bagi dinamika pelajar Indonesia di Tiongkok. Memainkan peran dinamis dalam mengisi kemitraan strategis antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok agar terjalin kerjasama bilateral yang saling menguntungkan untuk kepentingan nasional, kawasan regional serta global.
- 16 -
Panitia Pemilihan dan Presentasi Calon Ketua Umum Seusai Sidang Pleno, dimulai tahapan pemilihan Ketua Umum yang diawali dengan penentuan Panitia Pemilihan dan dilanjutkan dengan presentasi para calon Ketua Umum. Ke-28 utusan resmi secara aklamasi menyepakati Saudari Christine Susanna Tjhin menjadi Ketua Panitia Pemilihan; Saudara Febri Riadi menjadi Wakil Ketua Panitia Pemilihan; dan Stanley Adi Kencana menjadi Sekretaris Panitia Pemilihan. Para utusan resmi yang mencalonkan diri yaitu: (foto dari kanan ke kiri) 1. 2. 3.
Dodo Guy Kitto (utusan Beijing) Susilo (utusan Wuhan) Trisna Widyani (utusan Xiamen)
Berikut sekilas profil para calon Ketua Umum: DODO GUY KITTO menjabat sebagai Wakil Ketua Umum di PERMIT Beijing dan kuliah di Beijing University of Aeronautics & Astronautics (Beihang), program S1 jurusan Management Science & Engineering. Selain aktif di PERMIT Beijing, pria kelahiran Binjai ini juga aktif di Serikat Pelajar Internasional Universitas, Majalah “Ikan” majalah berbahasa Indonesia di Beijing, dan dikenal sebagai atlit handal dan penyanyi berbakat. SUSILO menjabat sebagai Wakil Ketua PPI Wuhan dan kuliah di Centra China University program S3 jurusan Sport Education and Training. Aktivitas berorganisasi pria kelahiran Mojokerto ini sudah dimulai sejak menuntut kuliah di UNESA Surabaya sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Mojokerto. Semasa menjadi dosen di Jakarta, Susilo banyak terlibat dalam kegiatan nasional maupun internasional di bidang Olah Raga. T RISNA WIDYANI menjabat sebagai Ketua PERMIC Xiamen dan kuliah di Xiamen University mengambil program S2 jurusan International Relations. Perempuan kelahiran Samarinda ini mulai aktif berorganisasi sejak duduk di bangku SMP mulai dari OSIS, Paskibra, hingga PPI Dunia. Ia pun pernah menjadi jurnalis di Harian Samarinda Post dan KALTIM Post dan pengajar bahasa Indonesia di kampus.
Seusai presentasi, para peserta Kongres diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Seusai tanya jawab, mengingat waktu sudah melewati waktu makan malam, para peserta dipersilahkan menikmati makan malam, sekaligus memikirkan secara matang siapa yang akan mereka pilih. - 17 -
Finalisasi Deklarasi Kongres dan Pemilihan Ketua Umum Seusai makan malam, para peserta melakukan finalisasi Deklarasi Kongres (terlampir) dan segera dilanjutkan dengan proses pemungutan suara. Saudara Suryanto Aliejadi Lo (utusan Guangzhou) diminta untuk menjadi saksi dalam proses penghitungan suara. Sesuai dengan keputusan yang tertera di AD-ART, setiap Cabang/Kota hanya memiliki 1 suara dalam pemilihan Ketua Umum. Hasil pemungutan suara putaran pertama: Dodo Guy Kitto Susilo Trisna Widyani
4 suara 3 suara 7 suara
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Saudara Dodo Guy Kitto dan Saudari Trisna Widyani memasuki putaran kedua. Hasil pemungutan suara putaran kedua adalah sebagai berikut: Dodo Guy Kitto Trisna Widyani
5 suara 9 suara
Dengan demikian Saudari Trisna Widyani resmi menjadi Ketua Umum PPI Tiongkok untuk periode 2012-2013. Para peserta mengambil kesempatan untuk mengucapkan selamat kepada Trisna Widyani dan berfoto bersama.
- 18 -
Penutup Setelah melalui proses yang panjang dan dinamis, para peserta merampungkan tugas mereka dan menjalin sebuah untaian persahabatan yang hangat dan tidak terlupakan. Kongres ditutup oleh Kepala Kanselier KBRI, Bapak Chandra H. Gandasubrata didampingi oleh Atase Pendidikan & Kebudayaan, Bapak Chaerun Anwar. Sampai bertemu lagi di Kongres berikutnya di Guangzhou!
- 19 -
Kongres dari Balik Lensa
- 20 -
LAMPIRAN 1 DRAFT 5 Mei 2011
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI TIONGKOK (Perumusan Pra-Kongres 4 Juni 2011 di Xiamen) --------------------------------------------------------------------------------------------------ANGGARAN DASAR PPI TIONGKOK BAB I Nama, Lambang, dan Jangka Panjang Organisasi Tujuan didirikan PPI Tiongkok: 1. Mengembangkan rasa persaudaraan di antara para pelajar Indonesia di Tiongkok 2. Mengembangkan hubungan kerja sama yang bersifat internal dan eksternal demi kepentingan anggota dan organisasi 3. Menjadi duta pelajar dalam rangka meningkatkan citra Indonesia di Tiongkok 4. Memberikan kontribusi positif yang bertujuan untuk menjaga dan mengharumkan nama baik bangsa dan negara 5. Menjadi sarana komunikasi dan wadah bagi seluruh pelajar Indonesia di Tiongkok dalam mengembangkan nalar, kreativitas dan kemampuan berorganisasi Pasal 1 Organisasi ini bernama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok atau yang disingkat dengan nama PPI Tiongkok Pasal 2 LAMBANG Tbd Pasal 3 PPI Tiongkok didirikan di Beijing pada tanggal XXX untuk jangka waktu yang tidak ditentukan BAB II Bentuk, Sifat dan Landasan Pasal 4 PPI Tiongkok menaungi pelajar-pelajar Indonesia serta organisasi-organisasi pelajar Indonesia di Tiongkok Pasal 5 PPI Tiongkok bersifat terbuka, independen, nirlaba, sosial, dan akademis berlandaskan semangat persaudaraan serta jiwa persatuan dan kesatuan Indonesia. - 21 -
Pasal 6 Landasan Ideologi: Pancasila Landasan Struktural: UUD 1945 BAB III Definisi-definisi TBD (refer to halaman 3 AD/ART PPIA) BAB IV Sumber Hukum PPI Tiongkok Sumber hukum PPI Tiongkok adalah sebagai berikut (berurutan mulai dari yang tertinggi): a. Ketetapan Kongres/Kongres Luar Biasa; b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Tiongkok (untuk selanjutnya disebut dengan ‘AD-ART’); c. Keputusan Ketua Umum; d. Ketetapan Rapat Umum Regional/Rapat Umum Cabang Luar Biasa; e. Keputusan Ketua Regional; f. Ketetapan Rapat Umum Cabang/Rapat Umum Cabang Luar Biasa; g. Keputusan Ketua Cabang; h. Ketetapan Rapat Umum Ranting/Rapat Umum Ranting Luar Biasa; i. Keputusan Ketua Ranting; Apabila di kemudian hari terdapat ketetapanketetapan dan/atau keputusankeputusan dan/atau kebijakan--kebijakan yang bertentangan dengan AD--ART dan/atau sumber hukum yang lebih tinggi maka ketetapan dan/atau keputusan dan/atau kebijakan tersebut dianggap tidak berlaku. BAB V Revisi AD-ART Dilakukan apabila memenuhi syarat berikut: a. Kongres/kongres luar biasa dihadiri oleh minimal dua pertiga dari total peserta kongres/kongres luar biasa (pusat, regional, cabang, ranting) b. Hasil kongres/kongres luar biasa disetujui oleh minimal dua pertiga dari total peserta kongres/kongres luar biasa yang hadir. BAB VI KEANGGOTAAN 6.1 Keanggotaan PPI Tiongkok adalah bersifat terbuka (inklusif) dan sukarela. 6.2 Anggota PPI Tiongkok terdiri dari: 6.2.1 Anggota Biasa; 6.2.2 Anggota Kehormatan;
- 22 -
7. STRUKTUR ORGANISASI 7.1 Struktur organisasi PPI Tiongkok terdiri dari: 7.1.1 Pusat yang dipimpin oleh seorang ketua umum; 7.1.2 Regional yang dipimpin oleh seorang ketua regional; 7.1.3 Cabang yang dipimpin oleh seorang ketua cabang; 7.1.4 Ranting yang dipimpin oleh seorang ketua ranting; 7.2.1 Hanya satu regional yang dapat dibentuk di tingkat propinsi; 7.2.2 Hanya satu cabang yang dapat dibentuk di tingkat kota; 8. KEWENANGAN 8.1 Pusat mempunyai kewenangan untuk: 8.1.1 Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan melakukan hubungan ke luar sejalan dengan tujuan yang tertera dalam anggaran dasar ini yang bersifat lintas regional, strategis, nasional, dan internasional. 8.1.2 Mengesahkan ketua regional. 8.1.3 Memberikan bantuan teknis dan memfasilitasi dalam penyelesaian sengketa yang terjadi pada regional melalui mekanisme mediasi (setelah diminta dan/atau dengan inisiatif sendiri); 8.1.4 Apabila proses mediasi tidak berhasil menyelesaikan sengketa tersebut maka ketua uum dapat mengambil keputusan dalam rangka penyelesaian sengketa; 8.1.5 Menentukan dan/atau menunjuk wakil/wakil-wakil PPI Tiongkok pada acara-acara di tingkat nasional maupun internasional. 9. PERMUSYAWARATAN 9.1Permusyawaratan PPI Tiongkok terdiri dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu (berurut dari yang tertinggi): 9.1.1 Kongres/kongres luar biasa 9.1.2 Rapat umum regional/rapat umum regional luar biasa; 9.1.3 Rapat umum cabang/rapat umum cabang luar biasa; 9.2 Kongres dan kongres luar biasa Kekuasaan tertinggi PPI Tiongkok berada di tangan kongres/kongres luar biasa 9.3 Tugas dan wewenang kongres/kongres luar biasa Kongres /kongres luar biasa mempunyai tugas dan kewenangan (termasuk namun tidak terbatas pada) hal-hal berikut: 9.3.1 Menetapkan agenda dan tata tertib kongres/kongres luar biasa 9.3.2 Mengubah, mengartikan dan mengesahkan AD/ART 9.3.3 Memilih, mengangkat dan memberhentikan ketua umum 9.3.4 Meminta laporan pertanggungjawaban ketua umum
- 23 -
9.3.5 Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban ketua umum 9.3.6 Menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan Kongres berikutnya 10. KEPENGURUSAN 10.1 Kepengurusan pusat 10.1.1 Pengurus pusat minimal terdiri dari ketua umum, sekretaris umum, dan bendahara umum (secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Pengurus Pusat”) 10.1.2 Apabila ketua umum berhalangan sementara, maka akan ditunjuk pejabat sementara ketua umum yang berasal dari salah seorang Pengurus Pusat dan disahkan melalui surat keputusan ketua umum. 11. KEUANGAN 11.1 Hasil-hasil usaha Pusat, Regional, Cabang 11.2 Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan tidak merugikan PPI Tiongkok 12. ADMINISTRASI 12.1 Ranting melaporkan rencana dan hasil kegiatan Ranting kepada Cabang minimal 1 (satu) kali dalam setahun 12.2 Cabang melaporkan rencana dan hasil kegiatan Cabang dan Ranting kepada Regional minimal 1 (satu) kali dalam setahun 12.3 Regional melaporkan rencana dan hasil kegiatan Regional, Cabang dan Ranting kepada Pusat minimal 1 (satu) kali dalam setahun 13. PEMBUBARAN 13.1 Pembubaran PPI Tiongkok hanya dapat dilakukan berdasarkan ketetapan Kongres/Kongres Luar Biasa 13.2 Pembubaran PPI Tiongkok hanya dapat dilaksanakan setelah seluruh masalah administrasi dan hutang piutang yang dibuat untuk dan atas nama PPI Tiongkok telah diselesaikan 13.3 Dalam hal dibubarkannya PPI Tiongkok maka seluruh harta organisasi akan diserahkan kepada badan/lembaga yang ditetapkan oleh Kongres/Kongres Luar Biasa 14. ATURAN PERALIHAN 14.1 Ketetapan-ketetapan dan/atau keputusan-keputusan yang ada sebelum berlakunya AD-ART ini akan tetap dianggap berlaku selama ketetapan-ketetapan dan/atau keputusan-keputusan tersebut tidak bertentangan dengan AD-ART ini. 14.2 Bentuk organisasi dan program yang ada sebelum berlakunya AD-ART ini dan tidak bertentangan dengan AD-ART sebelumnya akan tetap dianggap berlaku dan dapat dilaksanakan sampai denan terjadinya pergantian kepengurusan yang bersangkutan
- 24 -
15 PENUTUPAN 15.1 Hal-hal yang belum diatur di dalam anggaran dasar ini selanjutnya akan diatur dalam anggaran rumah tangga. 15.2 Anggaran dasar PPI Tiongkok yang telah ditetapkan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. 15.3 Ketua umum berhak menginterpretasikan butir-butir yang tercantum pada anggaran dasar PPI Tiongkok apabila diperlukan --------------------------------------------------------------------------------------------------ANGGARAN RUMAH TANGGA
1. KEANGGOTAAN Persyaratan dan prosedur untuk menjadi Anggota PPI Tiongkok adalah sebagai berikut: 1.1 Anggota Biasa: 1.1.1 Warga Negara Indonesia 1.1.2 Terdaftar sebagai pelajar di salah satu lembaga pendidikan di Tiongkok 1.2 Anggota Kehormatan: 1.2.1 Warga Negara Indonesia 1.2.2 Diusulkan oleh Pusat, Regional, Cabang, atau Ranting 1.2.3 Disetujui oleh ketua umum 2. HAK ANGGOTA 2.1 Anggota biasa mempunyai hak untuk: 2.1.1 Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan baik Pusat, Regional, Cabang atau Ranting. 2.1.2 Mengeluarkan pendapat. 2.1.3 Memilih dan dipilih. 2.2 Anggota kehormatan mempunyai hak untuk: 2.2.1 Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan baik Pusat, Regional, Cabang atau Ranting. 2.2.2 Mengeluarkan pendapat. 3. KEWAJIBAN ANGGOTA 3.1 Anggota berkewajiban untuk: 3.1.1 Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh organisasi. 3.1.2 Menjaga nama baik PPI Tiongkok 3.1.3 Melaksanakan tujuan dari PPI Tiongkok
- 25 -
4. LAPORAN KEANGGOTAAN 4.1 Ketua cabang wajib melaporkan jumlah anggota di cabang tersebut ke regional, yang selanjutnya akan dilaporkan ke pusat setiap semesternya. 5. PESERTA KONGRES 5.1 Kongres diikuti oleh utusan resmi dari ranting, cabang, dan regional yang diundang oleh ketua umum. 6. HAK SUARA DALAM KONGRES 6.1 Yang memiliki hak suara di dalam kongres adalah pusat, regional, cabang, ranting dengan masing-masing satu hak suara. 7. KONGRES LUAR BIASA 7.1 Kongres luar biasa hanya dapat dilaksanakan jika terjadi dugaan pelanggaran terhadap ADART dan/atau dalam keadaan yang dianggap memaksa/darurat. 7.2 Keadaan darurat/memaksa dapat diusulkan oleh Pusat, Regional, Cabang, Ranting dan/atau Anggota biasa. 7.3 Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan berdasarkan prakarsa yang didukung oleh setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah Regional, Cabang dan Ranting. 7.4 Kongres Luar Biasa dilaksanakan sebagaimana pelaksanaan Kongres. 8. KETUA UMUM 8.1 Ketua umum dipilih dan ditetapkan untuk masa jabatan 1 (satu) tahun. 8.2 Apabila laporan pertanggungjawaban ketua umum ditolak oleh Kongres/Kongres Luar Biasa maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mencalonkan diri atau dicalonkan kembali menjadi ketua umum. 8.3 Ketua umum hanya dapat dipilih maksimal 2 (dua) periode. 8.4 Ketua umum berwenang untuk: 8.4.1 Membuat keputusan 8.4.2 Menyusun struktur organisasi pusat 8.4.3 Membuat pedoman pelaksanaan organisasi 8.4.4 Menyusun garis besar program kerja organisasi 8.5 Ketua umum harus bisa menjamin bahwa dirinya masih akan tinggal di Tiongkok selama periode kepemimpinannya. 8.6 Yang boleh dicalonkan adalah anggota kongres, dengan syarat utama menguasai AD-ART PPI Tiongkok, 9. PENUTUPAN 9.1 Anggaran Rumah Tangga PPI Tiongkok yang telah ditetapkan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. - 26 -
9.2 Ketua umum berhak menginterpretasikan butir-butir yang tercantum pada anggaran rumah tangga PPI Tiongkok apabila diperlukan. Ditetapkan di Beijing, RRT, pada XXX Kongres I Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok TIM-PERUMUS - ACHMAD FAUSAN ADIATMA UMAR - ALEXANDER WISANTO - CINDY KUSUMA - FEBERYANTO - GUNAWAN TEDJOMULYONO - HARSONO - HARVEY SETIAWAN - IVAN RORIMPANDEY - JERVIS - KUSNADI - REINARD ISKANDAR - TITAN TJAHJONO Xiamen, 4-6 Juni 2011
- 27 -
LAMPIRAN 2 SUSUNAN ACARA KONGRES PERTAMA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TIONGKOK TANGGAL 26 Oktober 2012
WAKTU 19:00-21:00 08:30-09:00 09:00-09:15 09:15-09:30
15:30-15:45 15:45-18:00 18:00-20:00 20:00
Registrasi Sambutan dari Ketua Panitia, Bapak Chaerun Anwar Sambutan dari Konsulat Jendral Republik Indonesia, Bapak Gantosori Tanjung. Sambutan dari Kepala Kanselier KBRI, Bapak Chandra Gandasubrata Sambutan dan Pembukaan oleh Duta Besar Sesi Foto & Rehat kopi Pembahasan Agenda Kongres dan Pembentukan Komisi Pembahasan Agenda Kongres adalah sebagai berikut: 1. Finalisasi AD-ART sebagai topik pembahasan di Komisi I. 2. Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Ketua Umum, beserta Rekomendasi untuk kedepan sebagai topik pembahasan di Komisi II. 3. Penentuan lokasi dan perkiraan waktu pelaksanaan Kongres II. 4. Finalisasi Deklarasi Kongres I Makan Siang SESI PERTAMA Pembagian dan Penetapan Komisi Paralel • Komisi I: AD&ART dan Struktur Organisasi Pelajar Pusat; • Komisi II: Format Pemilihan Pimpinan Pusat dan Program Kerja. Rehat kopi SESI KEDUA Makan Malam Istirahat
09:00-10:30 10:30-10:45 10:45-12:30 12:30-13:30 13:30-15:30 15:30-15:45 15:45-17:30 17:30-17:45 17:45-19:00 19:00-19:30 19:30-21.00 00:00
RAPAT PLENO I Rehat kopi RAPAT PLENO II Makan Siang RAPAT PLENO III Rehat kopi RAPAT PLENO IV Rehat kopi PENENTUAN PANITIA PEMIILIHAN & PRESENTASI PARA CALON KETUA Makan Malam FINALISASI DEKLARASI KONGRES PERTAMA & PEMILIHAN KETUA UMUM Penutupan Kongres
09:30-09:45 09:45-10:00 10:00-10:15 10:15-12:30
27 Oktober 2012
12:30-13:30 13:30-15:30
28 Oktober 2012
ACARA Kedatangan para peserta kongres Makan Malam Penyambutan
- 28 -
LAMPIRAN 3 DAFTAR PESERTA KONGRES PERTAMA PPI TIONGKOK 2012 PROVINSI
Beijing
Jiangsu
NAMA ORGANISASI PERMIT (Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok) Beijing PERMIT (Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok) Nanjing PIN (Perkumpulan Indo NUAA)
NAMA
JABATAN
UNIVERSITAS/ FAKULTAS
EMAIL
Heriyanto Tjoa
Ketua
Univ. of Int’l Business & Economics/Int’l Trade
[email protected]
Dodo Guy Kitto
Wakil Ketua
Beijing University of Aeronautics & Astronautics/ Mgt Science & Engineering
[email protected]
Ketua
Nanjing University of Aeronautics & Astronautics/ Software Engineering & Mgt
[email protected]
Ingrid Surya
盈慧
陈
Filipi Hendra Lo
许腓立
Ketua
Danny Wahyudi
Humas
Juming Djohari
Ketua UKM
SISC Suzhou
Anhui
Hubei
Shanghai
IMHI Anhui, Hefei
PPI Tiongkok Cabang Wuhan PERMIT (Perhimpunan Pelajar & Mahasiswa Indonesia di Tiongkok) Shanghai
PPI Tiongkok Cabang Hangzhou Zhejiang PPI Tiongkok Cabang Ningbo Jiangxi
PPI Tiongkok Cabang Nanchang
Fransiskus Richie Hadrun Jerry Thomas Susilo Galih Wibisono
李星明
Farand Sherwin Anugerah
王朗 Silvia Winny 黄 媺婷
PERMIC Xiamen
[email protected]
[email protected] [email protected]
Pembina
Anhui University
[email protected]
Ketua Wakil Ketua
Anhui University Central China Normal University Central China Normal University Shanghai Jiaotong University/ Bhs Mandarin
[email protected]
Ketua Ketua
[email protected] [email protected] [email protected]
Humas Eksternal
Shanghai University of Finance & Economics
[email protected]
戴柱顶
Ketua
Zhejiang Univ of Technology / Education Mgt & Economy
[email protected]
Ivan Purwanto
嗌帆
Wakil Ketua
Andrew Jaumil
Ketua Penanggun gjawab
Muhammad Taajuddin Muslim
Ricwilson Horax Agus Fathuddin Yusuf Sulaiman Trisna Widyani
Fujian
Nanjing University of Aeronautics & Astronautics/Mechanical Engineering Xi'an Jiaotong-Liverpool University Xi'an Jiaotong-Liverpool University
方美达 Titiani
魏淑群
Ketua Bendahara
Zhejiang Univ of Technology/ China’s Business Ningbo University
[email protected] [email protected]
Ningbo University
[email protected]
Nanchang University
[email protected]
Nanchang University Xiamen University / School of Economics, Int’l Economics & Trade Xiamen University/ Overseas Education College
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
- 29 -
Guang dong
Guangxi
Hainan
FAMIG (Federasi Antar Mahasiswa Indonesia Guangzhou)
Suryanto Aliejadi Lo
IMKI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia) Nanning HIMIGNU (HImpunan Mahasiswa Indonesia di Guangxi Normal University) Guilin PPI Tiongkok Cabang Haikou
Ketua
South China University of Technology/ School of International Education
[email protected]
Vania Lindalao
Wakil Ketua
Jinan University
[email protected]
Christina Natalia Ramoh
Ketua
Guangxi Medical University
[email protected]
Pembina
Guangxi Medical University
[email protected]
Ketua
Guangxi Normal University /Bhs Mandarin
[email protected] [email protected]
Wakil Ketua
Guangxi Normal University /Information Management
[email protected]
Ketua
Hainan Normal University / Sastra
[email protected] [email protected]
Wakil Ketua
Hainan Normal University / Sastra
[email protected]
Ketua
Peking University, Beijing
[email protected]
Wakil Ketua
Beijing Union University
[email protected]
昇
娜塔莉 Alfando David Kaligis 李和平 Melly Nia 杨美丽
Nita Gina Erfiani
尼达
Liliana
李爱恩
Vienna Joan Florence Rio
怡娜 Beijing
Kepanitiaan Kongres 2012
李炳
廖
Christine Susanna Tjhin
姝伶
Febri Riadi
陈
Para relawan yang telah membantu jalannya Kongres: • • • • • •
Wenny Fitrianingsih (Peking University) Edrick (PERMIT Beijing) Julia Veronica (PERMIT Beijing) Stanley Eka Kencana (PERMIT Beijing) Yongky H. (PERMIT Beijing) Christian Shalim (PERMIT Beijing)
- 30 -
LAMPIRAN 4 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TIONGKOK
ANGGARAN DASAR PPI TIONGKOK Tujuan didirikan PPI Tiongkok: 1. Mempererat rasa persaudaraan di antara para pelajar Indonesia di Tiongkok 2. Meningkatkan hubungan kerja sama yang bersifat internal dan eksternal demi kepentingan anggota dan organisasi 3. Menjadi duta pelajar dalam rangka meningkatkan citra Indonesia di Tiongkok 4. Memberikan kontribusi positif yang bertujuan untuk menjaga dan mengharumkan nama baik bangsa dan negara 5. Menjadi sarana komunikasi dan wadah bagi seluruh pelajar Indonesia di Tiongkok dalam mengembangkan nalar, kreativitas dan kemampuan berorganisasi BAB I NAMA, LAMBANG, DAN MASA ORGANISASI Pasal 1 Nama Organisasi Organisasi ini bernama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok atau yang disingkat dengan nama PPI Tiongkok Pasal 2 Lambang Organisasi MENYUSUL CATATAN: Lambang PPI Tiongkok sedianya akan dilombakan secara nasional dengan dukungan Cabang dan Ranting. Perlombaan diadakan di setiap Cabang dan Ranting, di mana Ranting akan memilih semi-finalis, untuk diteruskan ke Cabang yang kemudian memilih finalis untuk perlombaan di tingkat nasional. Kriteria lambang: ditentukan oleh Panitia ad hoc yang ditunjuk oleh Kepengurusan Pusat. Logo minimal harus mencakup unsur nasionalisme dan pendidikan. Pasal 3 Masa Organisasi PPI Tiongkok didirikan di Beijing pada tanggal 28 Oktober 2012 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
- 31 -
BAB II BENTUK, SIFAT DAN LANDASAN ORGANISASI Pasal 4 Bentuk Organisasi PPI Tiongkok menaungi pelajar-pelajar Indonesia serta organisasi-organisasi pelajar Indonesia di Tiongkok Pasal 5 Sifat Organisasi PPI Tiongkok bersifat terbuka, independen, nirlaba, sosial, dan akademis berlandaskan semangat persaudaraan serta jiwa persatuan dan kesatuan Indonesia. Yang dimaksud dengan independen adalah tidak memihak dan tidak terikat pada organisasi politik mana pun. Pasal 6 Landasan Organisasi Berikut adalah landasan organisasi: 6.1. Landasan Ideologi: Pancasila 6.2. Landasan Konstitusional: UUD 1945 BAB III DEFINISI-DEFINISI Pasal 7 Definisi istilah yang digunakan di dalam AD-ART: 7.1. PPI Tiongkok Pusat adalah PPI Tiongkok di tingkat pusat yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum(untuk selanjutnya disebut sebagai “Pusat”). 7.2. PPI Tiongkok Cabang adalah PPI Tiongkok di tingkat negara bagian di Tiongkok yang dimpin oleh seorang ketua Cabang(untuk selanjutnya disebut “Cabang”). 7.3. PPI Tiongkok Ranting adalah PPI Tiongkok di tingkat lembaga pendidikan yang dipimpin oleh seorang ketua Ranting(untuk selanjutnya disebut sebagai “Ranting”). 7.4. Kongres adalah forum tertinggi dari PPI Tiongkok,diikuti oleh utusan resmi dari Pusat, Cabang, Ranting dan peninjauan yang diadakan 1(satu) kali pada akhir periode kepengurusan. 7.5. Kongres Luar Biasa adalah forum tertinggi dari PPI Tiongkok yang diadakan atas dugaan terjadinya pelanggaran terhadap AD-ART dan / atau dalam keadaan yang dianggap memaksa/darurat,dan dapat diselenggarakan berdasarkan prakarsa satu Cabang/Ranting yang sah yang didukung oleh setengah ditambah 1(satu) dari jumlah Cabang dan Ranting. 7.6. Rapat Umum Cabang adalah forum tertinggi di tingkat Cabang yang diikuti oleh perwakilan Ranting-Ranting yang berada pada Cabang tersebut dan diadakan minimal 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun. 7.7. Rapat Umum Cabang Luar Biasa adalah Rapat Umum Cabang yang diadakan atas dugaan terjadinya pelanggaran terhadap AD-ART dan / atau dalam keadaan yang dianggap memaksa/darurat,dan dapat diselenggarakan berdasarkan prakarsa yang - 32 -
didukung oleh setengah ditambah 1(satu) dari jumlah Ranting dari Cabang setempat. 7.8. Rapat Umum Ranting adalah forum tertinggi di tingkat Ranting yang diikuti oleh anggota Ranting setempat dan diadakan minimal 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun. 7.9. Rapat Umum Ranting Luar Biasa adalah Rapat Umum Ranting yang diadakan dalam keadaan yang dianggap memaksa/darurat,berdasarkan usulan dari setengah ditambah satu dari jumlah jumlah anggota biasa. 7.10. Anggota Biasa adalah setiap pelajar berkewarganegaraan Indonesia yang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota PPI Tiongkok. 7.11. Anggota Luar Biasa adalah setiap pelajar berkewarganegaraan asing selain warga negara Tiongkok, yang telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota luar biasa PPI Tiongkok. 7.12. Anggota Kehormatan adalah setiap individu yang menunjang kegiatan PPI Tiongkok dan / atau hubungan Indonesia-Tiongkok serta disahkan oleh Pusat. BAB IV SUMBER HUKUM PPI TIONGKOK Pasal 8 Urutan Sumber Hukum Sumber hukum PPI Tiongkok adalah sebagai berikut (berurutan mulai dari yang tertinggi): 8.1. Ketetapan Kongres/Kongres Luar Biasa; 8.2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Tiongkok (untuk selanjutnya disebut dengan ‘AD-ART’); 8.3. Keputusan Ketua Umum; 8.4. Ketetapan Rapat Umum Cabang/Rapat Umum Cabang Luar Biasa; 8.5. Keputusan Ketua Cabang; 8.6. Ketetapan Rapat Umum Ranting/Rapat Umum Ranting Luar Biasa; 8.7. Keputusan Ketua Ranting; Pasal 9 Tatacara Apabila di kemudian hari terdapat ketetapan-ketetapan dan/atau keputusan-keputusan dan/atau kebijakan---kebijakan yang bertentangan dengan AD-ART dan/atau sumber hukum yang lebih tinggi maka ketetapan dan/atau keputusan dan/atau kebijakan tersebut dianggap tidak berlaku. BAB V REVISI AD-ART Pasal 10 Revisi AD-ART Revisi dapat dilakukan apabila memenuhi syarat berikut: 10.1. Kongres/Kongres Luar Biasa dihadiri oleh minimal dua pertiga dari total peserta Kongres/Kongres Luar Biasa (Pusat, Cabang, Ranting) 10.2. Hasil Kongres/Kongres Luar Biasa disetujui oleh minimal dua pertiga dari total peserta Kongres/Kongres Luar Biasa yang hadir. - 33 -
BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 11 Keanggotaan PPI Tiongkok Keanggotaan PPI Tiongkok adalah: 11.1. Bersifat terbuka (inklusif) dan sukarela. 11.2. Terdiri dari: 11.2.1. Anggota Biasa; 11.2.2. Anggota Luar Biasa; 11.2.3. Anggota Kehormatan; Bab VII STRUKTUR ORGANISASI Pasal 12 Struktur Organisasi PPI Tiongkok: Struktur organisasi: 12.1. Terdiri dari: 12.1.1. Pusat yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum; 12.1.2. Cabang yang dipimpin oleh seorang ketua Cabang; 12.1.3. Ranting yang dipimpin oleh seorang ketua Ranting; 12.2. Hanya bisa membentuk satu Cabang di setiap tingkat kota; BAB VIII KEWENANGAN Pasal 13 Kewenangan Pusat: Kewenangan yang dimiliki oleh Pusat adalah: 13.1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan melakukan hubungan ke luar sejalan dengan tujuan yang tertera dalam Anggaran Dasar ini yang bersifat lintas regional, strategis, nasional, dan internasional. 13.2. Mengesahkan ketua Cabang. 13.3. Memberikan bantuan teknis dan memfasilitasi dalam penyelesaian sengketa yang terjadi pada Cabang melalui mekanisme mediasi (setelah diminta dan/atau dengan inisiatif sendiri); 13.4. Apabila proses mediasi tidak berhasil menyelesaikan sengketa tersebut maka ketua umum dapat mengambil keputusan dalam rangka penyelesaian sengketa; 13.5. Menentukan dan/atau menunjuk wakil/wakil-wakil PPI Tiongkok pada acara-acara di tingkat nasional maupun internasional.
- 34 -
BAB IX PERMUSYAWARATAN Pasal 14 Permusyawaratan PPI Tiongkok Urutan permusyawaratan PPI Tiongkok terdiri dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu (berurut dari yang tertinggi): 14.1. Kongres/Kongres Luar Biasa 14.2. Rapat umum Cabang/rapat umum Cabang luar biasa; 14.3. Rapat umum Ranting/rapat umum Ranting luar biasa; Pasal 15 Kongres dan Kongres Luar Biasa Kekuasaan tertinggi PPI Tiongkok berada di tangan Kongres/Kongres Luar Biasa Pasal 16 Tugas dan wewenang Kongres/Kongres Luar Biasa Kongres/Kongres Luar Biasa mempunyai tugas dan kewenangan (termasuk namun tidak terbatas pada) hal-hal berikut: 16.1. Menetapkan agenda dan tata tertib Kongres/Kongres Luar Biasa 16.2. Mengubah, mengartikan dan mengesahkan AD/ART 16.3. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum 16.4. Meminta laporan pertanggungjawaban Ketua Umum 16.5. Menerima atau menolak laporan pertanggungjawaban Ketua Umum 16.6. Menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan Kongres berikutnya BAB X KEPENGURUSAN Pasal 17 Kepengurusan Pusat Kriteria kepengurusan pusat: 17.1. Pengurus Pusat minimal terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jendral, dan Bendahara Umum (secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Pengurus Pusat”) 17.2. Apabila Ketua Umum berhalangan sementara, maka akan ditunjuk pejabat sementara Ketua Umum yang berasal dari salah seorang Pengurus Pusat dan disahkan melalui surat keputusan Ketua Umum. 17.3. Ketua Umum berwenang memilih Pengurus Pusat. 17.4. Ketua Umum beserta Pengurus Pusat tidak merangkap jabatan di kepengurusan Cabang dan Ranting. 17.5. Kantor Sekretariat PPI Pusat berada di ibukota negara Tiongkok. 17.6. Ketua Umum tidak harus berasal dari ibukota negara Tiongkok.
- 35 -
BAB XI KETUA UMUM Pasal 18 Ketua Umum Kriteria Ketua Umum PPI Tiongkok: 18.1. Warga Negara Indonesia 18.2. Sehat jasmani dan rohani. 18.3. Minimal berada di Tiongkok selama 1 tahun setelah terpilih sebagai Ketua Umum. 18.4. Dicalonkan oleh kepengurusan Cabang atau mencalonkan diri. 18.5. Minimal menjabat selama 1 tahun sebagai pengurus tetap organisasi Cabang. 18.6. Tidak diperbolehkan merangkap jabatan di organisasi Cabang/Ranting. 18.7. Masa jabatan 1 tahun dan maksimum terpilih 2 kali. 18.8. Memiliki kemampuan berbahasa Indonesia formal, Mandarin (dan/atau Inggris) yang komunikatif. 18.9. Berkomitmen penuh dalam menjalankan tugas sesuai dengan tujuan yang tertera dalam AD/ART. 18.10. Tidak terlibat secara aktif dalam keanggotaan partai politik manapun. Pasal 19 Kewajiban Ketua Umum Kewajiban Ketua Umum: 19.1. Membentuk kepengurusan Pusat. 19.2. Kepengurusan Pusat dibentuk selambat-lambatnya dalam 15 hari kerja setelah terpilih. 19.3. Menyusun rencana anggaran dan program kerja PPI Nasional, yang meliputi aspek sosial, pendidikan, kebudayaan, olahraga, minat dan bakat. 19.4. Ketua umum wajib memberi laporan perkembangan kepada organisasi tingkat cabang dan ranting setiap 6 bulan setelah disahkan oleh Kongres, meliputi pendataan rutin mahasiswa Indonesia di Tiongkok setiap tahun. 19.5. Menyusun laporan pertanggungjawaban di akhir masa jabatan untuk disampaikan pada Kongres. 19.6. Melaksanakan Kongres tahunan (wajib). Pasal 20 Hak Ketua Umum Hak Ketua Umum: 20.1. Ketua berhak mengambil tindakan dan keputusan selama tidak bertentangan dengan tujuan yang tertera dalam AD/ART demi kemajuan organisasi. 20.2. Ketua berhak untuk memberhentikan pengurus apabila pengurus melanggar ketentuan AD/ART.
- 36 -
BAB XII MEKANISME PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN KEPEMIMPINAN NASIONAL Pasal 21 Pemilihan Ketua Umum Berikut adalah mekanisme pemilihan Ketua Umum: 21.1. Ketua umum dipilih pada saat Kongres Nasional. 21.2. Dipilih atas dasar perolehan suara 50%+1. 21.3. Pemilihan dinyatakan sah bila jumlah kehadiran peserta kongres minimal 2/3 dari perwakilan Cabang. 21.4. 1 kota memiliki 1 hak suara.
Ketua 22.1. 22.2. 22.3. 22.4. 22.5. 22.6. 22.7.
Pasal 22 Pemberhentian Ketua Umum Umum bisa diberhentikan apabila : Melanggar AD-ART. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Ketua Umum. Terlibat dalam tindak pidana. Pindah kewarganegaraan. Mencemarkan nama baik Negara dan organisasi. Berhalangan tetap (meninggal, sakit keras, tidak lagi menetap di Tiongkok selama masa jabatan). Menyalahgunakan wewenang.
Pasal 23 Mekanisme Pemberhentian Ketua Umum Pemberhentian Ketua Umum dilakukan melalui keputusan Kongres Luar Biasa.
BAB XIII PANITIA PEMILIHAN KETUA UMUM Pasal 24 Pembentukan Panitia Pemilihan Ketua Umum Berikut mekanise pembentukan Panitia Pemilihan Ketua Umum: 24.1. Peserta Kongres membentuk Panitia Pemilihan untuk melaksanakan pemilihan Ketua Umum. 24.2. Pemilihan Ketua Umum dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan. 24.3. Panitia Pemilihan terdiri dari 3 orang (Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris).
- 37 -
BAB XIV KEUANGAN Pasal 25 Keuangan Organisasi Keuangan PPI Tiongkok adalah merupakan: 25.1. Hasil-hasil usaha Pusat, Cabang dan Ranting 25.2. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan tidak merugikan PPI Tiongkok.
BAB XV ADMINISTRASI Pasal 26 Laporan Ranting dan Cabang 26.1. Ranting melaporkan rencana dan hasil kegiatan serta laporan pertanggungjawaban keuangan Ranting kepada Cabang minimal 1 (satu) kali dalam setahun. 26.2. Cabang melaporkan rencana dan hasil kegiatan Cabang dan Ranting kepada Pusat minimal 1 (satu) kali dalam setahun.
BAB XVI PEMBUBARAN Pasal 27 Pembubaran PPI Tiongkok 27.1. Pembubaran PPI Tiongkok hanya dapat dilakukan berdasarkan ketetapan Kongres/Kongres Luar Biasa. 27.2. Pembubaran PPI Tiongkok hanya dapat dilaksanakan setelah seluruh masalah administrasi dan hutang piutang yang dibuat untuk dan atas nama PPI Tiongkok telah diselesaikan. 27.3. Dalam hal dibubarkannya PPI Tiongkok maka seluruh harta organisasi akan diserahkan kepada badan/lembaga yang ditetapkan oleh Kongres/Kongres Luar Biasa. BAB XVII ATURAN PERALIHAN Pasal 28 Aturan Peralihan 28.1. Ketetapan-ketetapan dan/atau keputusan-keputusan yang ada sebelum berlakunya AD-ART ini akan tetap dianggap berlaku selama ketetapan-ketetapan dan/atau keputusan-keputusan tersebut tidak bertentangan dengan AD-ART ini. 28.2. Bentuk organisasi dan program yang ada sebelum berlakunya AD-ART ini dan tidak bertentangan dengan AD-ART sebelumnya akan tetap dianggap berlaku dan dapat dilaksanakan sampai dengan terjadinya pergantian kepengurusan yang bersangkutan. - 38 -
BAB XVIII PENUTUPAN Pasal 29 Penutupan 29.1. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 29.2. Anggaran Dasar PPI Tiongkok yang telah ditetapkan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. 29.3. Ketua Umum berhak menginterpretasikan butir-butir yang tercantum pada Anggaran Dasar PPI Tiongkok apabila diperlukan.
- 39 -
ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI TIONGKOK BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-syarat dan prosedur keanggotaan Persyaratan dan prosedur untuk menjadi Anggota PPI Tiongkok adalah sebagai berikut: 1.1.
Anggota Biasa: 1.1.1. Warga Negara Indonesia 1.1.2. Terdaftar sebagai pelajar di salah satu lembaga pendidikan di Tiongkok
1.2.
Anggota Luar Biasa: 1.2.1. Warga Negara asing selain warga negara Tiongkok 1.2.2. Terdaftar sebagai pelajar di salah satu lembaga pendidikan di Tiongkok 1.2.3. Mendaftar secara sukarela untuk menjadi Anggota Luar Biasa pada lembaga pendidikan dimana yang bersangkutan terdaftar. 1.2.4. Tidak memiliki hak suara dan tidak dapat dicalonkan menjadi pengurus atau Ketua Pusat, Cabang dan Ranting.
1.3.
Anggota Kehormatan: 1.3.1. Warga Negara Indonesia 1.3.2. Diusulkan oleh Pusat, Cabang, atau Ranting 1.3.3. Disetujui oleh Ketua Umum 1.3.4. Mendaftar secara sukarela untuk menjadi Anggota Luar Biasa pada lembaga pendidikan dimana yang bersangkutan terdaftar. 1.3.5. Tidak memiliki hak suara dan tidak dapat dicalonkan menjadi pengurus atau Ketua Pusat, Cabang dan Ranting.
2.1.
2.2.
Pasal 2 Hak Anggota Anggota biasa mempunyai hak untuk: 2.1.1. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan baik Pusat, Cabang atau Ranting. 2.1.2. Mengeluarkan pendapat. 2.1.3. Memilih dan dipilih. Anggota Luar Biasa 2.1. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Pusat,Cabang,atau Ranting; 2.2. Mengeluarkan pendapat; - 40 -
2.3.
Anggota kehormatan mempunyai hak untuk: 2.3.1. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan baik Pusat, Cabang atau Ranting. 2.3.2. Mengeluarkan pendapat. Pasal 3 Kewajiban Anggota
Anggota berkewajiban untuk: 3.1. Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh organisasi. 3.2. Menjaga nama baik PPI Tiongkok 3.3. Melaksanakan tujuan dari PPI Tiongkok
4.1.
5.1.
Pasal 4 Laporan Keanggotaan Ketua Ranting wajib melaporkan jumlah anggota di Ranting tersebut ke Cabang, yang selanjutnya akan dilaporkan ke Pusat setiap tahunnya. Pasal 5 Laporan Perkembangan Ketua Umum Ketua Umum wajib memberikan Laporan Perkembangan pada Minggu pertama bulan Juni dan Minggu pertama bulan Desember. BAB II KONGRES
6.1.
7.1.
Pasal 6 Peserta Kongres Kongres diikuti oleh maksimum 2 utusan resmi dari pusat dan Cabang yang diundang oleh Ketua Umum. Pasal 7 Hak Suara dalam Kongres Yang memiliki hak suara di dalam Kongres adalah pusat dan Cabang dengan masingmasing wilayah satu hak suara. BAB III KONGRES LUAR BIASA
8.1. 8.2.
Pasal 8 Pelaksanaan Kongres Luar Biasa Kongres Luar Biasa hanya dapat dilaksanakan jika terjadi dugaan pelanggaran terhadap AD-ART dan/atau dalam keadaan yang dianggap memaksa/darurat. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa/darurat antara lain: • Meninggal atau sakit keras - 41 -
8.3. 8.4. 8.5.
• Terlibat tindak pidana Keadaan darurat/memaksa dapat diusulkan oleh Pusat, Cabang, dan/atau Anggota biasa. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan berdasarkan prakarsa yang didukung oleh setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah Cabang Kongres Luar Biasa dilaksanakan sebagaimana pelaksanaan Kongres. BAB IV KETUA UMUM
9.1. 9.2.
9.3. 9.4.
9.5. 9.6.
Pasal 9 Pemilihan, Wewenang dan Kriteria Ketua Umum Ketua Umum dipilih dan ditetapkan untuk masa jabatan 1 (satu) tahun. Apabila laporan pertanggungjawaban Ketua Umum ditolak oleh Kongres/Kongres Luar Biasa maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mencalonkan diri atau dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum. Ketua Umum hanya dapat dipilih maksimal 2 (dua) periode. Ketua Umum berwenang untuk: 9.4.1. Membuat keputusan 9.4.2. Menyusun struktur organisasi pusat 9.4.3. Membuat pedoman pelaksanaan organisasi 9.4.4. Menyusun garis besar program kerja organisasi Ketua Umum harus bisa menjamin bahwa dirinya masih akan tinggal di Tiongkok selama periode kepemimpinannya. Yang boleh dicalonkan adalah anggota Kongres, dengan syarat utama menguasai ADART PPI Tiongkok. BAB V PENUTUPAN Pasal 10
10.1. Anggaran Rumah Tangga PPI Tiongkok yang telah ditetapkan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. 10.2. Ketua Umum berhak menginterpretasikan butir-butir yang tercantum pada Anggaran Rumah Tangga PPI Tiongkok apabila diperlukan.
Ditetapkan dalam Kongres I Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, pada tanggal 28 Oktober 2012. - 42 -
Para Perumus: (Nama berdasarkan urutan alfabet) 1. Agus Fathuddin Yusuf 2. Alfando David Kaligis 3. Andrew Jaumil 4. Christina Natalia Ramoh 5. Danny Wahyudi 6. Dodo Guy Kitto 7. Farand Sherwin Anugerah 8. Filipi Hendra Lo 9. Fransiskus Richie Hadrun 10. Galih Wibisono 11. Heriyanto Tjoa 12. Ingrid Surya 13. Ivan Purwanto 14. Jerry Thomas
15. Juming Djohari 16. Liliana 17. Melly Nia 18. Muhammad Taajuddin Muslim 19. Nita Gina Erfiani 20. Ricwilson Horax 21. Silvia Winny 22. Sulaiman 23. Suryanto Aliejadi Lo 24. Susilo 25. Titiani 26. Trisna Widyani 27. Vania Lindalao 28. Vienna Joan Florence Rio
Para perumus merupakan utusan resmi dari 14 kota di Tiongkok, yaitu: (Nama Kota berdasarkan urutan alfabet) 1. Kota 2. Kota 3. Kota 4. Kota 5. Kota 6. Kota 7. Kota 8. Kota 9. Kota 10. Kota 11. Kota 12. Kota 13. Kota 14. Kota
Beijing, Provinsi Beijing. Guangzhou, Provinsi Guangdong. Guilin, Provinsi Guangxi. Haikou, Provinsi Hainan. Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Hefei, Provinsi Anhui. Nanchang, Provinsi Jiangxi. Nanjing, Provinsi Jiangsu. Nanning, Provinsi Guangxi. Ningbo, Provinsi Zhejiang. Shanghai, Provinsi Shanghai. Suzhou, Provinsi Jiangsu. Wuhan, Provinsi Hubei. Xiamen, Provinsi Fujian.
- 43 -
LAMPIRAN 5
- 44 -
- 45 -
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TIONGKOK 在华印尼学生协会 在华印尼学生协会 - 46 -
Email:
[email protected] Facebook: PPI Tiongkok Twitter: @ppitiongkok