Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker) adalah sistem pengaman pada Tiang Portal di Pelanggan Tegangan Menengah 20 kV yang dipasang di tengah jaringan, tengah beban, di daerah yang sering gangguan, ataupun di daerah yang diprioritaskan. PMCB memiliki proteksi berupa relay yang yang berkoordinasi dengan trafo arus (CT) untuk mendeteksi gangguan . Protektor ini dapat bekerja secara otomatis ketika ada gangguan dan dapat pula bekerja secara manual menggunakan tongkat penggerak.
Gambar 3.1. PMCB (Pole Mounted Circuit Breaker)
15 15
16 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
3.2 Fungsi PMCB Sebagai Pengaman Jaringan Distribusi Tegangan Menengah baik dalam keaadaan berbeban maupun gangguan.
3.3 Spesifikasi PMCB 3.3.1 Box Besar
Gambar 3.2. Box besar PMCB
VCB motorize Circuit Breaker digunakan sebagai alat pemutus jaringan dan
pengaman apabila ada gangguan. CB yang dipakai adalah Circuit Breaker dengan peredam tipe Vakum dan memiliki breaking capacity yang besar yaitu 25 kA. Vacuum Circuit Breaker , kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam.
17 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
Gambar 3.3 VCB (Vaccum Circuit Breaker) Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis dan medan tegangan yang tinggi yang memproduksi elektronelektron bebas. Elektron hasil emisi ini bergerak menuju anoda, elektron-elektron bebas ini tidak bertemu dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak ada penambahan elektron bebas yang mengawali pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan.
CT Indoor
Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus pada tegangan menengah di sisi primer CT tersebut menjadi arus yang lebih kecil sisi sekundernya, sehingga bisa terbaca oleh Relay Proteksi. CT yang dipasang yaitu CT dengan spesifikasi 24 kV, dengan rasio 200/5 A, sebanyak 3 unit. Kumparan primer trafo dihubungkan seri dengan
rangkaian atau jaringan yang akan diukur arusnya sedangkan kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau dengan rele proteksi.
18 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
Trafo Arus
Trafo Tegangan
Gambar 3.4 Trafo Arus dan Trafo Tegangan
PT Indoor Trafo Tegangan digunakan untuk menurunkan Tegangan dari
tegangan Primer (TM) menjadi tegangan sekunder. PT yang dipasang dengan transformasi 20000/√3/100√3 volt, 10 VA, sebanyak 3 unit. Prinsip kerja Trafo tegangan, kumparan primernya dihubungkan parallel dengan jaringan yang akan diukur tegangannya. Voltmeter atau kumparan tegangan wattmeter langsung dihubungkan pada sekundernya. Jadi rangkaian sekunder hampir pada kondisi open circuit. Besar arus primernya tergantung pada beban disisi sekunder.
Busbar Tembaga Berfungsi sebagai tempat pendistribusian sumber ke beban. Pada
busbar biasanya juga dilengkapi dengan profil G yang berfungsi sebagi tempat duduknya dan untuk menghindari terdapatnya netral dengan hantaran pentanahan. Busbar yang dipakai berukuran 5 x 50 mm, 5 x 30 mm dan 5 x 20 mm.
19 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
Bushing TM 20 kV Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar
melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan tangki box PMCB. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering disebut center tap. Bushing yang dipakai menggunakan isolator porcelin.
Box Besar Box PMCB ini terbuat dari plate besi PMCB ukuran 1000 x 950 x
1300 mm, menggunakan plate besi tebal 2,5 mm2.
3.3.2 Box Kecil
Gambar 3.5. Box Control PMCB Batere 12 V Dry Cell Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contohcontoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti
20 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat
mengacu
kepada
baterai,
kapasitor,
kompulsator,
dll.
Akumulator (aki):Akumulator termasuk ke dalam jenis sel sekunder, artinya sel ini dapat dimuati ulang ketika muatannya habis. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan arahnya. Jadi sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah menjadi energi kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Gambar 3.6 Batere 12 V Dry Cell
Batere Charger Charger accu Suoer 12V 20 Ampere ini adjustable, yang artinya
kita bisa memilih kecepatan charging minimal dan juga maksimal. Pada gambar sebelah kanan itu terdapat saklar putar berwarna oranye dan hitam, itu adalah saklar putar yang berfungsi untuk memilih kecepatan dalam melakukan pengisian ke accu. Jika anda ingin melakukan pengisian lebih cepat maka anda tinggal putar saja ke arah kanan dan jika ingin melakukan slow charging maka anda tinggal putar ke kiri. Battery idealnya yang dicas adalah berukuran 12V 200Ah. tetapi jika anda memiliki accu yang lebih kecil ukurannya maka fungsi dari saklar putar itu untuk hal tersebut agar anda bisa sesuaikan dengan ukuran aki yang anda pakai. Terdapat pula Amperemeter yang
21 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
menunjukan berapa besar ampere pengisian ke accu sehingga anda bisa menentukan kapasitas aki yang diisi dengan arus ampere yang anda sesuaikan melalui saklar putar.
Gambar 3.7. Battery Charger Relay Proteksi Relay Proteksi digunakan sebagai sensor terhadap gangguan sehingga bila terjadi gangguan maka relai ini akan memerintahkan CB untuk melepas (OPEN). Relay yang di gunakan adalah Vamp 40 yang mempunyai fitur proteksi terhadap gangguan fasa-fasa, fasa ke tanah.
Gambar 3.8 Relay Proteksi Vamp 40
22 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
Box Control Box control ini terbuat dari bahan plate Besi dengan ukuran 750 x
450 x 900 mm2, menggunakan tebal plat besi tersebut 2 mm2.
3.4
Sistem Kerja PMCB Secara Umum prisip kerja dari PMCB hampir sama dengan cara kerja
CB/PMT. Yang membedakan kedua peralatan proteksi ini yaitu letak masingmasing protektor , yang mana CB ditempatkan di Gardu Induk (GI) sedangkan PMCB di posisikan di tengah jaringan, tengah beban, di daerah yang sering gangguan, ataupun di daerah yang diprioritaskan, sesuai dengan keperluan dan kebutuhan. 3.4.1 PMCB secara otomatis VCB
CT
PT If
M
24 V
R
R Rele
Gambar 3.9. Cara kerja PMCB secara otomatis Dari gambar di atas, setiap arus yang mengalir pada suatu penghantar di suatu penyulang akan dideteksi dan diukur oleh CT yang kemudian dikirimkan ke relay. Kemudian Relay akan memonitor seberapa besar arus yang dikirim oleh CT. Apabila arus If melebihi settingan arus yang telah ditentukan maka relay akan memerintahkan motor untuk membuka kontak pada CB. Setelah kontak membuka, untuk meminimalisirkan percikan api ketika kontak terbuka digunakan peredam Vakum . Dan ketika kontak open/close akan terdengar suara dentuman yang keras .
23 Laporan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero)
3.4.2
PMCB secara manual VCB
CT
PT If
M
24 V S
R
R Rele
Gambar 3.10. Cara kerja PMCB secara manual PMCB dapat dioperasikan dalam keadaan normal atau secara manual, yaitu dengan mengengkol VCB atau melalui box control dengan menekan tombol ON pada saklar S. Namun, karena VCB ada di dalam box besar, sehingga PMCB secara manual hanya bisa dilakukan dengan menekan tombol ON/OFF yaitu saklar S yang ada pada box control PMCB. Saat ditekan tombol ON, maka PMCB akan terhubung (close) dan jika menekan tombol OFF, maka PMCB akan memutus (open) baik dalam keadaan berbeban dan bertegangan maupun dalam keadaan tidak berbeban dan tidak bertegangan.