BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis Melaksanakan kuliah kerja praktek di PT. PINDAD (Persero), Selama melaksanakan kerja praktek ini yang berlangsung dari tanggal 18 Agustus 2009 s.d 10 September 2009, penulis ditempatkan di bagian Administrasi dan Keuangan PT. PINDAD (Persero). Dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Adapun teknis pelaksanaan kerja praktek adalah: 1.
Perkenalan dengan para staf dan karyawan PT. Sarana Inti Persada
2.
Meng-input data-data yang bersumber dari neraca selama periode 2007 dan periode 2008 yang sedang berjalan dengan menggunakan microssoft excel
3.
Mengarsip dan menyusun dokumen-dokumen atau bukti transaksi. Dokumen yang harus diarsip adalah BPM (Bukti Pengeluaran Material), BMM (Bukti Material Masuk) dan BAG (Bukti Alih Gudang)
4.
Membantu karyawan untuk memfotocopy bukti-bukti transaksi.
22
23
3.3 Pembahasan Kerja Praktek 3.3.1 Kebijakan Akuntansi dalam Pembuatan Laporan Keuangan Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Menurut ikatan Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa : “Kebijakan akuntansi adalah pilihan prinsip khusus, dasar, konversi, peraturan dan praktek yang ditetapkan manajemen perusahaan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.” Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama, kebijakan pertimbangan atau pemilihan kebijakan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Sasaran-sasaran pemilihan kebijakan akuntansi yang paling tepat akan menggambarkan realita ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan laporan keuangan dari hasil operasi. Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen : 1.
Pertimbangan sehat Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui dalam penyusunan laporan keuangan, sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan.
24
2.
Substansi mengungguli bentuk Transaksi atas kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata bentuk hokum transaksi atau kejadian.
3.
Materialitas Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan. Pengungkapan
kebijakan
akuntansi
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari laporan keuangan dan sangat membantu pemakaian laporan keuangan karena seringkali perlakuan yang tidak tepat atau disalah gunakan. Dalam pembuatan laporan keuangan PT. PINDAD (Persero) juga mempunyai kebijakan-kebijakan akuntansi yang berpedoman pada standar akuntansi. Kebijakan akuntansi pada PT. PINDAD dalam pembuatan laporan keuangan sebagai berikut : a. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri atas, Bank, dan investasi jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau perolehannya, serta tidak digunakan sebagai jaminan. Kas dan setara kas yang dibentuk
untuk
memfasilitasi
penyelesaian
kewajiban
perusahaan
yang
dipersyaratkan dalam perjanjian dengan pihak lain, disajikan dalam kelompok asset lancer atau asset lainnya tergantung pada masa realisasi pencairannya.
25
b. Pengakuan Piutang Usaha dan Pendapatan Usaha Piutang usaha (yang sudah difakturkan)diakui apabila faktur telah diterbitkan dan siap untuk ditagihkan, serta disajikan bersih pada neraca setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Puitang usaha yang belum difakturkan dan pendapatan usaha diakui apabila barang telah diterima oleh konsumen sesuai Surat Pengiriman Barang (SPB), serta sesuai dengan berita acara yang ditandatangani oleh fungsi penjualan dan fungsi gudang tetapi faktur belum diterbitkan. Piutang usaha yang diestimasi dan pengakuan pendapatan atas order penjualan yang penyelesaiannya lebih dari satu tahun, didasarkan pada realisasi progres penyelesaian yang dibuktikan dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP). Penyisihan piutang tidak tertagih dibentuk atas dasar umur sebagai berikut: Tabel 3.1 Umur Piutang 0 s.d. 1 tahun Lebih dari 1 s.d. 2 tahun Lebih dari 2 s.d. 3 tahun Lebih dari 3 s.d. 4 tahun Lebih dari 4 s.d. 5 tahun Lebih dari 5 tahun
c. Persediaan
% penyisihan 0 10 15 25 50 100
26
Persediaan material dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi seluruh beban yang secara langsung atau tidak langsung untuk mendapatkan persediaan tesebut, yaitu dengan mengunakan metode rata-rata bergerak (Moving Average Method). Persediaan produk jadi dan setengah jadi, dinilai berdasarkan pada harga kalkulasi sebagai berikut : • Bahan langsung
pemakaian nyata x harga rata-rata
• Upah langsung
job ticket nyata x tariff upah
• Overhead cost
job ticket nyata x tariff overhead
Tehadap persediaan yang tidak ada mutasi selama empat tahun, terjadi kerusakan, penyusutan dan penurunan mutu, keusangan teknologi atau tidak digunakan lagi, diklasifikasikan sebagian persediaan unmoving. d. Penyertaan Penyertaraan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar beban perolehan (cost method), sedangkan investasi dengan kepemilikan saham antara 20% sampai dengan 50% baik langsung atau tidak langsung dinyatakan sebesar beban perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan. Sesuai dengan presentase pemilikan dan dikurangi dengan deviden yang diterima (equity method), induk perusahaan asosiasi dimana induk perusahaan mempunyai penyertaan saham lebih dari 50%.
27
e. Aset Tetap dan Penyusutan Asset tetap dinilai sebesar harga dan beban perolehannya (at cost) dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Penyusutan asset tetap dilaksanakan pada bulan berikutnya sejak asset tetap yang bersangkutan digunakan, yaitu dengan metode “ saldo Ganda Menurun” (Double Declining Method) untuk asset tetap Non Bangunan. Metode “Garis Lurus” (Straight Line Method) untuk bangunan. Tarif penyusutan yang berlaku adalah sebagai berikut : Tabel 3.2
Jenis Aset Tetap Bangunan Mesin & Perlengkapan Pabrik Perlengkapan & utility Perkakas & Alat Bantu Alat Angkat & Alat Angkut Investaris Kantor Aset Tetap Lainnya
Penyusutan /thn (%) 5 10 20 20 20 20 20
Masa Manfaat 20 thn 15 thn 20 thn 10 thn 5 thn 5 thn 5 thn
Masa manfaat asset tetap ditetapkan dengan surat keputusan Direksi No. Skep/32 a/P/BD/1/2003 tanggal 15 januari 2007. Penyusutan asset tetap mesin dan peralatan pendukung produksi senjata genggam revolver caliber 38 spesial,
28
berdasarkan surat keputusan Direksi No. Skep/15/P/BD/XI/2003 dilakukan dengan menggunakan metode saldo ganda menurun (Double Declining Method), selama 3 (tiga) tahun dengan tingkat presentasi penyusutan 25%. Nilai buku tersisa pada tahun terakhir dibebankan sekaligus sebagai penyusutan dengan nilai sisa Rp 1,00 (satu rupiah). Beban pemeliharaan dan perbaikan yang memperpanjang masa manfaat asset tetap yang bersangkutan atau memberikan manfaat ekonomis, berupa peningkatan kapasitas atau mutu prodiksi yang jumlahnya sebesar Rp 10.000.000 atau lebih dikaitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tariff penyusutan yang berlaku. Apabila nilai tercatat asset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, maka nilai tercatat asset tetap harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai. Apabila asset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan rugi aba. Asset tetap yang diperoleh memalui pembangunan terlebih dahulu atau asset tetap yang berasal dari pengadaan lokal atau impor, yang masih dalam kondisi belum selesai atau masih dalam proses Instalansi atau penyelesaian administrasinya dibukukan sebagai asset dalam pelaksanaan. Pada saat asset dalam pelaksanaan selesai dibuat atau dibangun yang dinyatakan dengan berita
29
acara maka harga perolehan dari masing-masing asset tetap dalam pelaksanaan dipindah bukukan ke masing-masing akun asset tetap. f. Aset Tak Berwujud Merupakan hak-hak yang menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang dan tidak berupa fisik. Nilai kapitalitas asset tidak berwujud ditetapkan sebesar Rp. 300.000.000, diamortisasi dengan metode garis lurus (Straght Line Method) sebesar 25% pertahun. g. Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang yang telah jatuh tempo dikelompokan kedalam utang lancer. Beban bunga dan beban lainnya yang timbul dari utang tersebut dibebankan sebagai beban umum pada tahun yang bersangkutan. h. Pendapatan dan Beban Usaha •
Pendapatan : Pendapatan atas order yang disesuaikan kurang dari satu tahun diakui pada saat barang atau jasa telah diterima oleh pembeli, yang dibuktikan dengan surat pengiriman barang atau surat penyerahan jasa yang telah ditandatangani oleh pembeli. Pengakuan pendapatan atas order penjualan yang penyelesaian lebih dari 1 tahun (multi years contract) diserahkan pada realisasi progres penyelesaian yang dibuktikan dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP). Pendapatan atas order penjualan yang pendanaannya sudah tersedia
30
secara pasti dan secara khusus ditunjukan untuk pembayaran produk yang disorder, kemungkinan dikerjakan perusahaan, diakui pada tahun berjalan secara proposional dengan nilai kontrak sebesar presentase tingkat penyelesain pekerjaan yang disetujui pemberi kerja. Persentase tingkat penyelesaian pekerjaan dihitung sebesar perbandingan antara realisasi biaya pekerjaan sampai saat pelaporan keuangan dan prognosa seluruh biaya pekerjaan tersebut. •
Beban usaha : Beban diakui pada saat barang atau jasa digunakan atau dikonsumsi oleh perusahaan, untuk memperoleh pendapatan dan kegiatan usaha atau pada saat terjadinya penurunan asset atau berkaitan dengan peningkatan kewajiban. Beban yang langsung dapat ditandingkan dengan pendapatan yang diperoleh, harus diakui pada periode penggunaan barang atau jasa oleh perusahaan. Beban diakui sebesar nilai barang atau jasa yang digunakan atau dikonsumsi oleh perusahaan yang dapat diukur dengan nilai asset atau estimasi nilai asset apabila nilainya tidak diketahui.
i. Pendapatan dan Beban Lain-lain Pendapatan dan beban lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh dan beban yang ditanggung, tetapi tidak mempunyai hubungan langsung dengan aktivitas induk perusahaan dan anak perusahaan.
31
j. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun, yang bersangkutan setelah diadakan rekonsiliasi antara prinsip akuntansi yang ditetapkan dengan peraturan perpajakan. Asset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer antara asset dan kewajiban, berikut ini tercatatnya berdasarkan pajak untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk seluruh pebedaan temporer kena pajak, asset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo fiscal yang dapat dikompensasi dan belum digunakan, apabila besar kemungkinan perbedaan temporer dan kompensasi rugi fiscal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiscal pada masa yang akan datang. 3.3.2 Proses Penyusunan Laporan Keuangan Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan
ini
dibuat
oleh
manajemen
dengan
tujuan
untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada oleh para pemilik perusahaan.
32
Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan didefinisikan sebagai berikut : “Laporan Keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba- rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu, juga termasuk skedjul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.” (2004:1.2) Selanjutanya
adalah
definisi
laporan
keuangan
menurut
Soemarso
menyatakan bahwa : “laporan keuangan adalah media komunikasi yang bisa digunakan perusahaan untuk pihak luar. Didalamnya tercantum sebagaian besar informasi keuangan yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi”. (2005 : 356) Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan memuat informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk melihat kinerja manajemen dalam melaksanakan kewenangan yang diberikan oleh pemilik. A. Jenis Laporan Keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Laporan Neraca
33
Neraca adalah laporan atau daftar yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak-pihak lain (liabilities), serta modal (capital) dari suatu perusahaan atau badan usaha dagang pada saat tertentu yang dibuat pada akhir periode akuntansi.
2.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan berisi data-data pendapatan dan biaya-biaya yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Dari laporan keuangan ini dapat dilihat besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan serta biaya-biaya yang ditanggung oleh perusahaan, serta dapat diketahui juga keuntungan yang dicapai.
3.
Laporan Peubahan Ekuitas Dari laporan perubahan ekuitas (modal) kita dapat mengetahui perkembangan modal, kondisi harta pemilik perusahaan (owner’s equity) beserta susunan dan perkembangan dari owner’s equity tersebut.
4.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan yang dapat membantu informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar, dari laporan ii juga dapat diketahui perkembangan kas suatu perusahaan.
5.
Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan ini menggambarkan transaksi laporan keuangan perusahaan yang mempengaruhi kas atau ekuivalen kas. Catatan ini dapat memberikan
34
informasi mengenai laporan keuangan yang telah disusun dan akan dilaporkan. Laporan keuangan mempunyai karakteristik kualitatif merupakan ciri-ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan terdapat sepuluh karakteristik kualitatif pokok yaitu sebagai berikut : 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditanggung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akan serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukan tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
35
3. Materialitas Relevan informasi dipengaruhi oleh hakekat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansiny. Misalnya pelaporan suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian resiko dan peluang yang dihadapi perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut dalam periode pelaporan. Materialitas tergantung ada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalain dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat. Karenanya materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah daripada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna. 4. Keandalan Agar bermanfaat informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika beban dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainnya sebagai penyajian yang lulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. 5. Penyajian jujur Agar dapat diandalkan informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
36
6. Subtansi mengungguli bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. 7. Netralitas Informasi harus dapat diarahkan pada kebutuhan untuk pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidakboleh aa usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan berlawanan. 8. Pertimbangan sehat Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang dirasakan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. 9. Kelengkapan
37
Agar dapat diandalkan , informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya kesengajaan atau tidak dapat mengungkapkan
mengakibatkan
informasi
menjadi
titik
berat
atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diarahkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. 10. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode atau mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahaan posisi keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut antara periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. B. Pemakai Laporan Keuangan Laporan keuangan yang merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat maka seseorang dapat melakukan tidakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya. Menurut dari Dwi Prastomo dan Rifka Julianty, para pemakai laporan keuangan tersebut yaitu :
38
1.
Investor Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan pengusaha dalam membayar deviden.
2.
Kreditor (pemberi pinjaman) Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
3.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kredirtor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek disbanding kreditor.
4.
Shareholder (para pemegang saham) Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai keuangan perusahaan, pembagiaan kentungan yang akan diperoleh, dan perubahan modal untuk bunisses plan selanjutnya.
5.
Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.
39
6.
Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan
dengan
alokasi
sumber
daya
dan
oleh
karenanya
berkepentingan dangan aktifitas perusahaan. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktifitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistika pendapatan nasional dan pendapatan lainnya. 7.
Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8.
Masyarakat Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum,
sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Berhubungn para investor merupakan penanaman modal beresiko, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan mereka, juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai lain.
40
PT. PINDAD (Persero) dalam menyusun laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi pada umumnya, dimana pencatatan di mulai berdasarkan dokumen atau data-data transaksi dalam akuntansi disebut bukti-bukti transaksi yang telah dikumpulkan dan diperiksa. Selanjutnya bukti-bukti transaksi dicatat ke dalam buku jurnal yang mana PT. PINDAD (Persero) menggunakan jurnal umum setelah itu transaksi-transaksi yang sudah dicatat digolongkan ke dalam jurnal tadi, di posting ke dalam buku besar (General Ledger) yang digunakan untuk meringkas informasi yang telah disajikan dalam laporan keuangan. Bukti transaksi tadi dimasukan ke dalam neraca saldo sebelum akhirnya disajikan ke dalam laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan manajemen perusahaan, maka dalam pelaksanaan pencatatannya di bantu dengan suatu perangkat untuk mempermudah dalam melakukan pencatatan, dimana dengan mengunakan Microsoft Office Excel pencatatan lebih mudah, lebih teliti, cepat dan aman. Pencatatan laporan keuangan hanya bisa dilakukan oleh pihak yang berwenang hal ini ditujukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan data dan untuk lebih mempermudah pengontrolan dari pemimpin kepada pihak yang bertanggung jawab menanganinya. Dengan dilakukannya prosedur pencatatan yang lebih baik diharapkan dapat tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan. Arus proses penyusunan laporan keuangan
Bukti Transak si
Jurnal umum
Buku Besar
41
Lap. keuanga n
Komp.peng olah data