BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1
Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bank Jabar Banten (PT
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) cabang utama Bandung, penulis ditempatkan pada bagian Garansi Bank, dimulai dari pengajuan permohonan nasabah, penerbitan Garansi Bank hingga pencairan dan klaim atas Garansi Bank. 3.1.1
Pengertian Garansi Bank Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang artinya
jaminan, garansi bank artinya garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank komersial maksudnya, bank menjamin nasabah (si terjamin) memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan. Garansi Bank adalah jaminan untuk membayar sejumlah dana tertentu yang dikeluarkan berdasarkan perjanjian/kontrak kerja apabila nasabah tersebut melakukan wanprestasi atas pekerjaan tersebut. Garansi Bank mempunyai batas berlakunya. Batas berlaku ini hanya untuk satu kali saja sesuai dengan klausul yang tercantum dalam surat Garansi Bank. Dalam hal ini bukan berarti Garansi Bank tidak dapat diperpanjang. Garansi Bank dapat diperpanjang bila ada persetujuan tertulis dari si pemegang Garansi Bank. Bila diperhatikan undang-undang pokok perbankan no. 14 tahun 1967 dalam pasal 23, menyatakan bahwa bank umum memberikan jaminan bank (Garansi Bank) dengan tanggungan yang cukup. Menurut 1820 KUH Perdata 1
2
penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana pihak ketiga guna kepentingan
siberpiutang
mengikatkan
perikatannya
siberhutang
manakala
diri
orang
untuk ini
memenuhi
sendiri
tidak
memenuhinya. Untuk memahami lebih jelas mengenai Garansi Bank berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai Garansi Bank, salah satunya menurut Drs. Muhamad Djumhana, S.H : “Garansi Bank adalah jaminan yang diberikan oleh Bank, maksudnya Bank menyatakan suatu pengakuan tertulis yang isinya menyetujui mengikatkan diri kepada penerima jaminan dalam jangka waktu, dan syarat-syarat tertentu.” (1996:220) Sedangkan menurut Y. Sri Susilo dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan menyebutkan bahwa: “Garansi Bank adalah salah satu jasa yang diberikan oleh Bank berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yqang akan diberikan kepada pihak yang menerima jaminan hanya apabila pihak yang dijamin melakukan wanprestasi atau cidera janji, seperti yang diatur dalam KUHP Perdata pasal 1831 dan 1832”. Lain halnya menurut SK Direksi No. 07 Tahun 1995 : “Garansi Bank yaitu garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan Bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang menerima garansi apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi)”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa garansi bank adalah garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang menerima garansi apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi).
3
3.1.2
Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Garansi bank Didalam pemberian fasilitas garansi bank terdapat beberapa
pihak yang terlibat seperti yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Perbankan” (2006 : 128) antara lain : a.
Bank (Pihak Penjamin) Bank adalah penjamin dengan menerbitkan dan membayar sertifikat garansi bank atas nama kontraktor (leveransir).
b.
Nasabah (Pihak Terjamin) Nasabah (kontraktor) adalah pemborang yang dijamin dan meminta sertifikat garansi bank kepada bank.
c.
Pemilik Proyek (Pihak Penerima Jaminan) pemilik proyek adalah pihak yang menerima jaminan dan memegang sertifikat garansi bank serta yang dapat mencairkannya, jika pemborong (leveransir) cedera janji.
3.2
Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Selama penulis melaksanakan kerja praktek di Bank Jabar Cabang Utama
Bandung dari tanggal 06 Juli 2009 sampai tanggal 06 Agustus 2009, penulis melakukan observasi yaitu : 1. Penerimaan berkas permohonan Garansi Bank dari nasabah 2. Memeriksa kelengkapan persyaratan Garansi Bank 3. Penomoran Garansi Bank dalam buku registrasi
4
4. Melakukan konfirmasi dengan nasabah tentang kelengkapan data Garansi Bank 5. Melakukan konfirmasi tentang kelengkapan data dengan notaris untuk Garansi Bank bernilai lebih dari Rp. 50.000.000,6. Memberikan penjelasan kepada nasabah tentang petunjuk pengisian format Garansi Bank 7. Pembuatan setoran Garansi Bank 8. Pembuatan jurnal pembukuan 9. Pengimputan data Garansi Bank sesuai permohonan nasabah dalam database 10. Pencetakan data Garansi Bank pada warkat khusus Garansi Bank 11. Menempelkan materai Rp. 6.000,- pada warkat Garansi Bank dan Cap stempel sesuai dengan aturan yang berlaku 12. Memberikan warkat Garansi Bank kepada nasabah dan sebelumnya melakukan wawancara terlebih dahulu mengenai kepemilikan kredit perusahaan selain Garansi Bank untuk keperluan data analisa pemberian jaminan bank.
3.3
Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
5
Mengenai prosedur penerbitan Garansi Bank, terlebih dahulu penulis menerangkan bagaimana proses pengajuan Garansi Bank. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Garansi Bank merupakan salah satu produk jasa yang ditawarkan Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung untuk para pelaku bisnis yaitu berupa jaminan yang diterbitkan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang memberi garansi apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji (wanprestasi). Garansi Bank diterbitkan oleh Bank Jabar Banten Cabang Utama dibawah wewenang pimpinan bagian operasional yang kemudian akan mendelegasikan wewenangnya kepada Pimpinan Seksi Administrasi Kredit dan akan diterima berkas permohonannya oleh staff Administrasi Kredit Bagian Garansi Bank. Adapun ketentuan umum yang dipersyaratkan dalam prosedur penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut : 1.
Pihak-pihak yang terkait : a.
Penjamin : pihak Bank yang menerbitkan Garansi (Bank Jabar)
b.
Terjamin : pihak yang memohon penerbitan (Nasabah / Leveransir)
c.
Penerima
jaminan
(Bouwheer).
:
pihak
yang
menerima
jaminan
6
2.
3.
Subjek Garansi Bank / pihak ke-2 (Nasabah / Leveransir) a.
Nasabah Kredit / Debitur
b.
Nasabah Giro / Deposito / Tabungan
c.
Bukan Nasabah (WNI)
d.
Bukan Penduduk Indonesia (WNA)
Objek Garansi Bank / pihak ke-3 (Bouwheer) a.
Proyek yang dibiayai APBD, APBN, BUMN, dan BUMD.
b.
Proyek yang dibiayai oleh swasta sepanjang sumber pembayarannya jelas, mudah dimonitor dan ada pembayaran yang pasti
c.
Transaksi-transaksi perdagangan barang/jasa yang lazim diberikan Garansi Bank.
4.
Jenis-jenis Garansi Bank a.
Garansi Bank Penawaran atau Pelelangan (Tender/Bid Bond) Yaitu Garansi Bank yang diterbitkan untuk mengikuti tender atau penawaran yang diadakan oleh pemilik proyek (Bouwheer/project Owner) yang dibiayai dengan APBN, APBD, BUMN, BUMD.
b.
Garansi Bank Untuk Pelaksanaan (Perpormance Bond) Garansi Bank ini merupakan suatu pengambilan-alihan kewajiban membayar oleh pihak penjamin (Guarantor) atas permintaan supplier / kontraktor (Principal) kepada pihak pembeli / pemberi kerja (Beneficiary) dimana penjamin
7
mengambil alih kewajiban untuk membayar kepada pembeli / kontraktor
tidak
memenuhi
kewajibannya
dalam
merealisasikan supply / pekerjaan sesuai dengan yang telah diperjanjikan. c.
Garansi Bank untuk Uang Muka (Advance Payment Bond) Yaitu Garansi Bank yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran yang diterima oleh pemohon Garansi Bank dari pemilik suatu proyek (bouwheer) atau pemberi order yang didanai dari APBN, APBD, BUMN, BUMD baik dalam bentuk uang muka pembayaran termin maupun keseluruhan nilai proyek.
d.
Garansi Bank Pemeliharaan (Retention / Maintenace Bond) Yaitu suatu pengambilalihan kewajiban membayar oleh pihak penjamin (Guarantor) atas permintaan kontraktor (Principal) kepada pihak pembeli / pemberi kerja (Beneficiary) dimana penjamin mengambila alih kewajiban untuk membayar sejumlah uang untuk dibayarkan oleh pihak pembeli / pemberi kerja untuk keperluan pemeliharaan.
Apabila ketentuan tersebut telah dipenuhi maka akan segera melengkapi persyaratan lainnya yaitu : 1.
Surat permohonan dari pihak pemohon penerbitan Garansi Bank harus memuat :
-
Nama perusahaan
8
-
Alamat
-
Direktur
-
Nomor rekening di Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
-
Nilai nominal jaminan yang diminta oleh pemohon
-
Jangka waktu jaminan
-
Ditujukan kepada
-
Tujuan pekerjaan
-
Permohonan
pembayaran
secara
debet
rekening
(sesuai
permintaan) 2.
Menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usaha
3.
Mempunyai rekening di Bank Jabar Banten
4.
Menyerahakan agunan (kontra garansi atau promes)
5.
Copy akta pendirian atau perubahan terbaru yang telah terdaftar Direksi pengadilan
6.
Copy KTP seluruh pemilik / direktur / komisaris
7.
Surat pengajuan seluruh pemilik / direktur / komisaris untuk mengajukan kredit
8.
Copy NPWP, SIUP, Tanda Daftar Pajak, TDUP
9.
Copy surat kontrak, standing instruktion
10. Company profile perusahaan terbaru
9
Selain itu nasabah harus mengisi formulir yang disediakan oleh Bank Jabar Banten sebagai kelengkapan dalam persyaratan penerbitan Garansi Bank, formulir tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Surat Persetujuan Garansi Bank
2.
Perjanjian Garansi Bank
3.
Promes / Surat Sanggup
4.
Formulir untuk kelengkapan Bank Indonesia Seluruh formulir harus diisi sesuai dengan surat permohonan
atau surat perintah kerja (SPK) disertai tanda tangan direktur diatas materai yang disaksikan langsung oleh staff bagian kredit. Setelah semua persyaratan dipenuhi maka pihak Bank Jabar Banten akan menganalisis penerbitan Garansi Bank yaitu dengan proses sebagai berikut: 1. Penerbitan Garansi Bank dapat langsung disetujui dan diputus langsung oleh pejabat yang berwenang, untuk: a.
Garansi Bank dengan setoran uang tunai sebesar 100% dari nominal Garansi Bank (Full Cover).
b.
Garansi Bank dengan kontra jaminan berupa Bilyet Deposito Bank Jabar Banten yang nilainya sebesar 100% dari nilai nominal Garansi Bank.
c.
Garansi Bank pelelangan / tender untuk nasabah Bank Jabar Banten.
10
2. Pemberian Garansi Bank yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku diartikan sama dengan pemberian fasilitas kredit, oleh karena itu, harus dilakukan analisis terlebih dahulu dan diputus sesuai dengan kewenangan pemberian Garansi Bank yang berlaku. 3. Analisis Garansi Bank hendaknya mencakup penilaian mengenai: a.
Meneliti bonafiditas dan reputasi pihak yang dijamin dan penerima jaminan.
b.
Meneliti sifat dan nilai transaksi yang akan dijamin sehingga mendapat Garansi Bank yang sesuai.
c.
Menilai jumlah Garansi Bank yang akan diberikan menurut kemampuan bank.
d.
Menilai keabsahan dan kelengkapan surat undangan lelang, surat kontrak, surat perintah kerja serta dokumen-dokumen lainnya yang akan digunakan sebagai kontra jaminan.
e.
Melangkapi Standing instruction (SI) dari pihak terjamin dan penerima jaminan khusus untuk Garansi Bank Uang Muka. Untuk setiap pemberian Garansi Bank harus dicover dengan
agunan yang cukup yang dapat berupa barang-barang tetap dan barang-barang bergerak yang memenuhi persyaratan sebagai agunan kredit. Besarnya agunan kredit ditentukan dan diatur sebagai berikut: 1.
Untuk Nasabah
11
a.
Setoran tunai minimal sebesar 10% dari nilai Garansi Bank ditambah dengan agunan yang nilainya minimal 100% dari nilai nominal Garansi Bank.
b.
Untuk Garansi Bank tender Keppres tambahan agunan diberikan berupa surat snggup / promes dengan sebesar nilai nominal Garansi Bank.
c.
Dalam hal nasabah memberikan agunan berupa deposito / tabungan / giro yang diblokir pada Bank Jabar Banten nilai nominalnya sama dengan nominal Garansi Bank, setoran dapat diturunkan menjadi 5%.
d.
Dalam hal nasabah memberikan agunan berupa deposito bank lain dengan nilai nominal minimal sama dengan nilai minimal Garansi Bank..
2.
Untuk Bukan Nasabah Agunan berupa setoran tunai 100% (full Cover)
3.
Bukan Penduduk Indonesia Kontra jaminan Garansi Bank bagi bukan penduduk Indonesia berupa setoran tunai 100% (Full Cover) atau berupa stan by L/C dari bank luar negeri yang bonafide
12
Selain harus dicover dengan agunan yang cukup Garansi Bank juga harus dikenakan provisi dan biaya lainnya sebagaimana ketentuan yang berlaku, pembayaran provisi dan biaya lainnya dilaksanakan pada saat penandatanganan perjanjian Garansi Bank. Setelah semua persyaratan dan prosedur yang harus dilalui terpenuhi maka pihak Bank Jabar Banten menyiapkan dokumen dan administrasi penerbitan Garansi Bank, Syarat-syarat warkat Garansi Bank adalah sebagai berikut: 1.
Warkat Garansi Bank diterbitkan dalam Bahasa Indonesia / Bahasa Inggris.
2.
Ketentuan Garansi Bank harus memuat sekurang-kurangnya: a.
Judul “Garansi Bank” atau Bank Garansi, dibawah judul dituliskan jenis garansi dan no. urut.
b.
Nama dan alamat pemberi dan penerbit Garansi Bank.
c.
Tanggal penerbitan Garansi Bank .
d.
Transaksi antara pihak terjamin dan penerima jaminan.
e.
Jumlah uang (nominal dalam rupiah / valas) yang dijamin oleh bank.
13
f.
Tanggal mulai berlaku dan berakhir Garansi Bank, karena Garansi Bank merupakan perjanjian turutan maka jangka waktunya akan berakhir karena:
Berakhirnya perjanjian pokok.
Berakhirnya Garansi Bank sebagaimana ditetapkan dalam warkat.
g.
Penegasan batas waktu pengajuan klaim yaitu sekurangkurangnya 14 kalender atau selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah berakhirnya Garansi Bank.
h.
Pernyataan penjaminan (Bank) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dalam pasal 1831 KUH pasal perdata.
i.
Penetapan
domisili
pengadilan
negeri
bila
terjadi
perselisihan. Setelah semua persyaratan dan dokumen-dokumen yang telah ditentukan dipenuhi maka kewenangan memutus pemberian Garansi Bank sesuai dengan surat keputusan direksi yang berlaku. Sedangkan kewenangan penandatanganan warkat Garansi Bank dan perjanjian Garansi Bank berikut urutannya oleh pimpinan cabang dan atau pejabat yang diberi kewenangan sesuai dengan keputusan direksi yang berlaku.
14
Dasar penerbitan, perjanjian dan pengikatan agunan Garansi Bank pada PT Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut: 1. Garansi Bank merupakan perjanjian turutan, maka penerbitan Garansi Bank harus didasarkan kepada perjanjian pokok. Perjanjian pokok adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat antara pihak terjamin dengan penerima jaminan. 2. Setiap penerbitan Garansi Bank pihak penjamin dan terjamin menandatangani Perjanjian Garansi Bank. 3. Pengikatan agunan phisik Garansi Bank berpedoman kepada ketentuan-ketentuan pengikatan agunan kredit yang berlaku. 4. Terhadap agunan phisik yang insurable harus diasuransikan secara Banker’s Clause Bank Jabar Banten.
15
BANK JABAR CABANG ® UTAMA BANDUNG
16
3.2 Tabel Arus Garansi Bank
1.
Permohonan pemberian Garansi Bank/pencairan Garansi Bank kepada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
2.
Pemberian warkat Garansi Bank yang telah ditandatangani oleh dua pejabat yang berwenang
3.
Warkat diserahkan kepada BUMN/BUMD sebagai jaminan
4.
Setelah proyek selesai, warkat diserahkan kembali kepada perusahaan untuk dicairkan
5.
Bila terjadi perusahaan pemohon melakukan wanprestasi, maka pihak Bank Jabar akan menutup nilai jaminan kepada BUMN/BUMD tersebut dan mengangkat kredit perusahaan pemohon.
17
3.3.2
Hambatan dalam Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung Dalam pemberian fasilitas garansi bank tentu tidak terlepas dari
hambatan yang terjadi pada saat penerbitan Garansi Bank. Dalam kenyataannya tidak semua dapat berjalan dengan lancar, permasalahan bias saja timbul pada nasabah tetapi bisa juga timbul dari pihak Bank Jabar sendiri.
Oleh karena itu, adapun beberapa hambatan yang
timbul baik dari nasabah maupun pihak bank antara lain : i.1.
Data nasabah kurang lengkap atau persyaratan tidak lengkap, misalnya : -
Tidak menyerahkan akta perusahaan
-
Tidak menyerahkan SPK (Surat Keputusan Kerja)
-
Tidak menyerahkan Surat Undangan Lelang
-
Tidak menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usahanya
-
Tidak
menyerahkan
fotocopy
KTP
seluruh
pemilik/direktur/komisaris i.2.
Tidak memiliki rekening pada Bank Jabar Banten
i.3.
Masa berlaku Garansi Bank tidak sesuai dengan
SPK / Surat Permohonan i.4.
Cash deposit yang belum tersetorkan.
18
i.5.
Tidak memiliki agunan.
i.6.
Direktur tidak datang sendiri.
3.3.3
Pemecahan masalah dalam menghadapi hambatan dalam Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Cabang Utama Bandung Setelah hambatan-hambatan dalam pemberian fasilitas garansi
bank dapat diidentifikasi maka langkah bank jabar selanjutnya adalah penanganan dalam mengatasi permasalahan ketika pemberian atau penerbitan garansi bank dilakukan.
Berbagai upaya harus segera
dilakukan dengan maksud agar semua pihak baik bank maupun nasabah tidak ada yang dirugikan.
Berikut upaya-upaya yang
dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pemberian garansi bank pada bank jabar banten adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi mengenai persyaratan pemberian garansi bank kepada nasabah harus lebih jelas 2.
Masa berlaku Garansi Bank harus dipastikan sesuai dengan SPK/Surat Permohonan
3.
Nasabah harus memiliki rekening pada Bank Jabar karena jika tidak memiliki rekening maka nasabah tidak dapat membuat Garansi Bank pada Bank Jabar
19
4.
Cash deposit dan saldo rekening harus diperhatikan tersetorkan sebelum warkat garansi bank diterbikan.
5.
Setiap nasabah yang akan membuat Garansi bank harus memiliki agunan yang cukup sekurang-kurangnya senilai 100% dari nilai proyek, sehingga apabila nasabah tidak dapat memberikan agunan yang cukup maka Garansi bank tidak akan diterbitkan.
6.
Setiap Garansi Bank harus ditandatangani direktur langsung di depan staff kredit PT Bank Jabar Banten Cabang Utama di atas materai, maka apabila direktur tidak datang sendiri proses penandatanganan tidak dapat dilakukan.