LAPORAN KEMAJUAN I UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH INTRODUKSI IRRI DAN GALUR DIHAPLOID HASIL SILANG GANDA TAHAN TERHADAP HAWAR DAUN BAKTERI DAN/ATAU WERENG COKLAT
Peneliti Utama: Dr. Ida Hanarida Somantri
PROGRAM PKPP Kode Produk Target Kode Kegiatan
: 1.2 : 1.02.01
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, KEMENTERIAN PERTANIAN Jl. Tentara Pelajar 3 A, Bogor 16111 Telp. (0251) 8337975 Fax. 0251-8338820 e-mail:
[email protected] JUNI 2012
Lembar Pengesahan Judul Penelitian
: Uji Daya Hasil Pendahuluan Galur Harapan Padi Sawah Introduksi IRRI dan Galur Dihaploid Hasil Silang Ganda Tahan Terhadap Hawar Daun Bakteri Dan/Atau Wereng Coklat
Bidang Fokus : Pertanian Pangan Kode Produk Target : 1.2 Kode Kegiatan : 1.02.01 Lokasi Penelitian : Sulawesi Selatan, Jawa Barat Penelitian Tahun Ke : 1 (satu) Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordinator/Peneliti Dr. Ida Hanarida Somantri Utama Nama Lembaga/Institusi Badan Litbang Pertanian, Kemtan Unit Organisasi Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) Alamat Jl. Tentara Pelajar No. 3A Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor Telepon/HP/Faksimile/e-mail Telp. 0251-8337975, 0251-8316897; Faks. 02518338820, HP 08129796446; E-mail:
[email protected] B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu) Nama Pimpinan Nama Lembaga Alamat Telepon/Faksimile/e-mail Jangka Waktu Kegiatan : 8 bulan Biaya Tahun-1 : Rp 200.000.000 Biaya Tahun-2 :Biaya Tahun-3 :Total Biaya :Kegiatan (baru/lanjutan) : Baru Rekapitulasi Biaya Tahun yang Diusulkan : No. Uraian 1. Gaji dan Upah 2. Bahan Habis Pakai 3. Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri) 4. Lain-Lain Jumlah biaya tahun yang diusulkan
Jumlah (RP.) 104.080.000 7.966.000 76.900.000 11.054.000 200.000.000
Setuju diusulkan: Kepala BB-Biogen
Bogor, 8 Juni 2012 Peneliti Utama,
.
Dr. Karden Mulya NIP.19601109 198603 1002
Dr.Ida Hanarida Somantri NIP: 1952025 198101 2 001
LAPORAN KEMAJUAN I Judul
: Uji Daya Hasil Pendahuluan Galur Harapan Padi Sawah
Peneliti Utama
: Dr. Ida Hanarida Somantri
Lembaga
: Badan Litbang Kementerian Pertanian
Introduksi IRRI dan Galur Dihaploid Hasil Silang Ganda Tahan Terhadap Hawar Daun Bakteri Dan/Atau Wereng Coklat
RINGKASAN Peningkatan produksi beras nasional senantiasa menjadi sasaran pokok dalam program pertanian di Indonesia. Namun demikian seringkali masih terkendala oleh adanya cekaman biotik ataupun abiotik. Diantara cekaman biotik yang dapat menyebabkan kehilangan hasil pada tanaman padi adalah penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri patogen Xanthomonas campestris pv. Oryzae, dan serangan hama Wereng Batang Coklat (Brown Planthopper) yang disebabkan oleh Nilaparvata lugens Stal. Beberapa galur harapan introduksi IRRI dan galur harapan dihaploid hasil silang ganda berpotensi memiliki sifat-sifat tahan cekaman biotik dan toleran cekaman abiotik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda tahan terhadap HDB dan/atau wereng coklat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dirancang menjadi 3 (tiga) kegiatan, yaitu: Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan; Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat; dan Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan/atau wereng coklat. Hasil sampai bulan Juni 2012 adalah sebagai berikut: 1. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan. Percobaan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan dilakukan di desa Matoanging, kecamatan Bantimurung, kabupaten Maros. Jumlah galur/varietas yang diuji sebagai perlakuan adalah 33 galur dihaploid dan introduksi serta 3 varietas kontrol (Ciherang, Inpari 13, dan Conde). Galur/varietas yang diuji ditabur tanggal 21 bulan April 2012 dan tanam tanggal 9 Mei 2012 pada plot berukuran 2 x 3 m2 dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Sampai dengan tanggal 10 Juni 2012 umur pertanaman di lapang adalah 55 HST (hari setelah tabur). 2. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan Percobaan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat dilakukan di kecamatan Patokbeusi, kabupaten Subang. Perlakuan terdiri dari 33 galur dihaploid dan introduksi serta 3 varietas kontrol. Galur-galur serta varietas yang diuji ditabur pada tanggal 11 April, dan semaian ditanam di lahan sawah pada tanggal 2-3 Mei 2012 pada plot berukuran 2 x 3 m2 dengan
i
jarak tanam 20x20 cm. Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Sampai dengan tanggal 10 Juni 2012 umur pertanaman di lapang adalah 60 HST (hari setelah tabur).
3. Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan/atau wereng coklat. Evaluasi ketahanan terhadap HDB : 1. Peremajaan isolat (RasIII, RasIV dan RasVIII) yang akan digunakan telah dilakukan. Pembuatan inokulum sedang dalam proses. 2. Persiapan penanaman galur-galur uji sudah dilakukan, sedangkan penanaman akan menyesuaikan jadwal pembuatan inokulum. 3. Evaluasi ketahanan terhadap penyakit HDB sedang dilakukan dan saat ini dalam tahap pengamatan/skoring pada waktu 7 hari setelah inokulasi untuk HDB kelompok IV. Direncanakan dilakukan pengujian terhadap kelompok III, IV, dan VIII yang merupakan kelompok dominan di Indonesia. Pengamatan setelah inokulasi dilakukan dua kali yaitu 7 hari setelah inokulasi dan 14 hari setelah inokulasi. Evaluasi ketahanan terhadap Wereng batang coklat (WBC) : 1. Rearing koloni populasi wereng asal Jawa Barat (koloni asal Juntinyuat, Indramayu) telah dilakukan. 2. Persiapan benih galur-galur uji sudah dilakukan, direncanakan akan diuji
3
koloni asal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 3. Uji terhadap hama WBC asal Jawa Barat telah dilakukan, hasil evaluasi sedang dianalisis 4. Persiapan untuk uji terhadap hama WBC asal Jawa Tengah dan Jawa Timur sedang dipersiapkan
ii
PRAKATA
Puji syukur dipersembahkan kepada Allah yang tiada sekutu baginya dan berhak diibadahi dengan benar, atas segala limpahan karunianya sehingga peneiltian yang berjudul “Uji Daya Hasil Pendahuluan Galur Harapan Padi Sawah Introduksi IRRI dan Galur Dihaploid Hasil Silang Ganda Tahan Terhadap Hawar Daun Bakteri Dan/Atau Wereng Coklat ” dapat diilaksanakan.
Penyakit HDB atau yang dikenal sebagai penyakit kresek disebabkan oleh bakteri patogen Xanthomonas oryzae pv oryzae merupakan kendala utama pada padi yang dapat menyebabkan penurunan produksi padi di Indonesia seperti terjadi pada tahun 2010 yang menyebabkan puso seluas 12 ha, demikian juga wereng batang coklat merupakan hama utama pada padi yang dapat menurunkan produksi padi, selain mengisap cairan sel tanaman juga berperan sebagai vektor virus penyebab penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa, dimana pada tahun 2009 lebih dari 40.000 ha sawah terserang dan 10.000 ha diantaranya mengalami puso. Oleh karena itu diperlukan galur-galur padi yang tahan terhadap serangan penyakit HDB dan hama wereng batang coklat (WBC). Telah dirakit galur-galur dihaploid dari persilangan ganda beberapa plasma nutfah padi yang memiliki sifat-sifat yang tahan/toleran terhadap HDB dan WBC, juga telah diintroduksi galur-galur asal IRRI, Philipines yang memiliki sifat-sifat unggul tahan penyakit HDB dan hama WBC. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda tahan terhadap HDB dan/atau wereng coklat.
Pada kesempatan ini Tim Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat, serta kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan dan produksi padi.
Bogor, 7 Juni 2012 Tim Peneliti
iii
DAFTAR ISI Hal. RINGKASAN .................................................................................................. PRAKATA ...................................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
i iii iv v vi
BAB I.
PENDAHULUAN .............................................................................. Latar Belakang.................................................................................. Pokok Permasalahan........................................................................ Metodologi Pelaksanaan.................................................................. Lokus Kegiatan............................................................................ Fokus Kegiatan........................................................................... Bentuk Kegiatan.......................................................................... Tahapan Pelaksanaan Kegiatan.......................................................
1 2 2 2 2 2 3 3
BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN............................. Pengelolaan Administrasi Manajerial................................................ Perencanaan Anggaran.............................................................. Pengelolaan Anggaran................................................................ Rancangan Pengelolaan Aset..................................................... Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja..................................... Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja............... Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja..................... Perkembangan Pencapaian Target Kinerja........ Sinergi Koordinasi Kelembagaan – Program .................................. Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program............... Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi KelembagaanProgram....................................................................................... Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program........ Pemanfaatan Hasil Litbangyasa....................................................... Kerangka Pemanfaatan Hasil ..................................................... Strategi Pemanfaatan Hasil ........................................................ Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil ................................ Perkembangan Pemanfaatan Hasil …………….………………... Potensi Pengembangan ke Depan .................................................. Kerangka Pengembangan ke Depan ......................................... Strategi Pengembangan ke Depan ............................................
6 6 6 6 6 7 7 7 7 10 10 11
BAB III. RENCANA TINDAK LANJUT............................................................ Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja..........................
Rencana Pengembangan ke Depan.................................................
11 11 11 12 14
BAB IV. PENUTUP..........................................................................................
14
Rencana Tindak Lanjut Koordinasi Kelembagaan – Program................... Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa.................................................
11 11 11 11 12 12 12 12 12
iv
DAFTAR TABEL
No.
Teks
1.
Materi Uji Daya Hasil Pendahululan di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat, 2012
Hal. 3
v
DAFTAR GAMBAR
No.
Teks
Hal.
1.
(A) Serangan HDB dan (B) Serangan WBC
1
2.
Persemaian dan lahan untuk Uji Daya Hasil Pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Subang, Jawa Barat.
8
3.
Keragaan uji daya hasil pendahuluan di lokasi Kab. Maros, Sulawesi Selatan dengan kontak person Ir. Arafah, MS dan petani pak Arasy
8
4.
Peremajaan isolat HDB untuk Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri (HDB).
9
5.
(1). Pros(1). Proses inokulasi isolat hawar daun bakteri (HDB) dalam pengujian ketahanan galur padi terhadap penyakit hawar daun bakteri. (2). Keragaan proses pengujian HDB setelah inokulasi, yaitu perlakuan menjaga kelembaban dengan pemberian air menggunakan sprinkle. es inokulasi isolat hawar daun bakteri (HDB) dalam pengujian ketahanan galur padi terhadap penyakit hawar daun bakteri. (2). Keragaan proses pengujian HDB setelah inokulasi, yaitu perlakuan menjaga kelembaban dengan pemberian air menggunakan sprinkle.
9
6.
Perbanyakan serangga dan persiapan galur uji untuk Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap wereng coklat (WBC).
10
7.
(1). Aktifitas skoring ketahanan galur uji terhadap hama wereng coklat. (2) Keragaan pengujian galur-galur uji 5 hari setelah infes koloni wereng asal Indramayu, Jawa Barat
10
vi
BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan produksi beras nasional senantiasa menjadi sasaran pokok dalam program pertanian di Indonesia. Namun demikian seringkali masih terkendala oleh adanya cekaman biotik ataupun abiotik. Diantara cekaman biotik penting pada tanaman padi adalah penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri patogen Xanthomonas campestris pv. Oryzae dan serangan hama Wereng Batang Coklat (WBC) yang disebabkan oleh Nilaparvata lugens Stal. Penggunaan varietas tahan yang telah diketahui memiliki gengen ketahanan dalam menanggulangi
cekaman biotik dan juga abiotik masih terus
dikembangkan karena dipandang cukup efektif dan efisien (Ogawa 1993). Tercatat tahun 2010 luas serangan HDB di Indonesia mencapai 109.000 ha dan menyebabkan puso seluas 12 ha (Data Jawa Barat). Tercatat lebih dari 40.000 hektar sawah yang terserang di tahun 2009 dimana 1.000 hektar di antaranya mengalami puso (Data Karawang).
Gambar 1. (A) Serangan HDB dan (B) Serangan WBC Untuk mendukung program pemuliaan pembentukan galur harapan tahan penyakit HDB dan hama WBC memerlukan ketersediaan keragaman genetik berupa plasma nutfah ataupun galur-galur terseleksi. Saat ini BB-Biogen memiliki galur-galur introduksi IRRI yang telah terseleksi penampilan agronomisnya. Selain itu hasil penelitian melalui pendekatan allele mining terhadap 96 aksesi plasma nutfah padi lokal Indonesia untuk beberapa alel penting yang dilakukan sebelumnya, telah terpilih beberapa aksesi plasma nutfah yang memiliki alel-alel dari gen-gen yang berkontribusi membentuk sifat toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik. Beberapa aksesi plasma nutfah padi lokal tersebut adalah
1.
Parekaligolara (Indica, IRN: 1541) memiliki alel gen ketahanan terhadap patogen Hawar Daun Bakteri/HDB, Xa7; 2. IR54 (Indica, IRN: 21165) memiliki alel gen ketahanan terhadap patogen Blas, Pir7/Pi9 dan alel gen toleran terhadap kahat P, PUP1; dan 3. Markuti (Indica, IRN:5754) memiliki alel gen toleran terhadap keracunan Fe, OsIRT1 (Utami et al. 2009). Aksesi-aksesi plasma nutfah terpilih di atas telah digunakan dalam pembentukan populasi dihaploid hasil silang ganda dengan galur terseleksi Bio 110 (IR54/Parekaligolara//
1
Bio110/Markuti), dalam program pembentukan galur-galur harapan padi baru toleran cekaman biotik (tahan penyakit HDB dan Blas) dan abiotik (toleran keracunan Fe dan kahat P).
Pokok Permasalahan Peningkatan produksi padi nasional masih menjadi prioritas utama dalam program pertanian Indonesia. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu kendala utama dalam produksi padi. Untuk mendukung program pemuliaan padi tahan penyakit dan hama diperlukan material genetik dari berbagai sumber.. Dalam rangka mendukung program pembentukan galur harapan toleran cekaman biotik dan abiotik, telah dilakukan introduksi galur-galur dari IRRI, Philippines. Introduksi galur-galur ini dilakukan melalui kerjasama antara Badan Litbang Pertanian dengan IRRI yang sudah berjalan lama. Tukar menukar material genetik dapat berupa plasma nutfah atau galur-galur elit yang sudah terseleksi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda serta konfirmasi ketahanannya terhadap HDB dan WBC.
Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan : Kegiatan lapang di Sulawesi Selatan dilaksanakan di desa Matoanging, kec. Bantimurung, Kab. Maros dan di Jawa Barat dilaksanakan di kecamatan Patokbeusi, kab. Subang. Penempatan kedua lokasi kegiatan tersebut, masing-masing dialokasikan di daerah sentra produksi padi baik di Sulawesi maupun di Jawa Barat. Di Desa Matoanging di sekitar lokasi kegiatan kurang lebih sekitar 30 hektar ditanami padi varietas Inpari 13 yang ditanam secara serempak.
Fokus Kegiatan : Pertanian Pangan Serangan hama/penyakit utama pada padi seperti penyakit HDB dan wereng coklat merupakan kendala penyebab rendahnya produksi padi di Indonesia. Produksi padi sangat erat kaitannya dengan keragaan varietas seperti produktifitas tinggi dan tahan terhadap hama/penyakit utama. Tersedianya varietas padi dengan produktifitas tinggi, tahan terhadap hama/penyakit utama merupakan upaya teknologi untuk mendukung peningkatan produksi padi.
2
Bentuk Kegiatan 1. Kegiatan lapang : meliputi pengujian daya hasil pendahuluan galur-galur harapan padi baru dan galur-galur introduksi dari IRRI pada kondisi sawah di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. 2. Kegiatan di Laboratorium / Rumah Kaca : pengujian ketahanan galur-galur harapan padi sawah dan galur-galur introduksi IRRI terhadap penyakit HDB dan hama wereng batang coklat.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 1. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan Sebanyak 33 galur dihaploid dan galur-galur introduksi serta 3 varietas kontrol akan diuji daya hasilnya di Sulawesi Selatan. Pengujian di lapang ini dilakukan dengan pemupukan dan pemeliharaan seperti anjuran, yaitu jarak tanam 20x20 cm, pemupukan 250 kg urea, 100 kg TSP, dan 100 kg KCl setiap hektar. Seluruh pupuk TSP dan KCl diberikan pada saat tanam, sedangkan urea diberikan tiga kali masing-masing sepertiga dosis pada saat tanam, pada 4 dan 7 minggu setelah tanam. Setiap galur ditanam pada plot berukuran 2x3 m2 , dengan 3 (tiga) ulangan. Pengamatan yang dilakukan adalah terhadap: vigor tanaman, umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan produktif, komponen hasil dan produksi 1m2 (25 rumpun), serta hasil gabah bersih per plot (dikurangi satu baris tanaman pinggir).
Tabel 1. Materi Uji Daya Hasil Pendahuluan di Sulawesi Selatan dan Jawa Barat, 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Galur IR 83821-95-3-2-3 IR 83860-503-1-1-2 IR 83860-513-3-3-2 IR 84047-24-3-3-3 IR 84941-12-1-2 IR 83650-59-2-5-2-2 IR 83822-512-3-2-2 IR 83689-14-1-2-1-3 IR 84744-94-3-3-2 IR 84790-73-2-2-2 IR 85627-46-1-2-3 IR 82571-581-1-2-3 IR 82571-602-3-2-2 IR 82480-104-2-2-3-2 IR 10L 369 IR 10L 440 IR 74371-70-1-1 IR 74371-54-1-1
No 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Galur IR 80311-10-B-B-2-B IR 77408-40-3-2-1-B IR 54741-1-244-15-2-3-B BERAS MERAH D1 BMIP-46-4-1 IPBM-32-1-3-3 BMIP-18-4-4-1 BMIP-18-4-4-2 BMIP-24-4-3-1 BMIP-20-4-3-2 BMIP-24-1-2-1 BMIP-24-44-4-3-1 BMI-44-4-3-2 BMI-20-2-1-1-1 IRHS-12-4-1 CIHERANG INPARI 13 CONDE
3
2. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat Sebanyak 33 galur dihaploid dan galur-galur introduksi serta 3 varietas kontrol akan diuji daya hasilnya di Sulawesi Selatan. Pengujian di lapang ini dilakukan dengan pemupukan dan pemeliharan seperti anjuran, yaitu jarak tanam 20x20 cm, pemupukan 250 kg urea, 100 kg TSP, dan 100 kg KCl setiap hektar. Seluruh pupuk TSP dan KCl diberikan pada saat tanam, sedangkan urea diberikan tiga kali masing-masing sepertiga dosis pada saat tanam, pada 4 dan 7 minggu setelah tanam. Setiap galur ditanam pada plot berukuran 2x3 m2 , dengan 3 (tiga) ulangan. Pengamatan yang dilakukan adalah terhadap: vigor tanaman, umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan produktif, komponen hasil dan produksi 1m2 (25 rumpun) serta hasil gabah bersih per plot (dikurangi satu baris tanaman pinggir). 3. Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan/atau wereng coklat a. Evaluasi ketahanan galur terhadap HDB Ras HDB yang digunakan dalam penelitian ini adalah RasIV, yaitu salah satu ras yang disamping sebagai ras dominan dan virulen juga bersifat signifikan berasosiasi dengan alel gen Xa7 yang terdapat pada padi lokal Parekaligolara, sebagai tetua donor untuk sifat ketahanan terhadap penyakit HDB (Utami, et al, 2011). RasIV ini sudah diketahui memiliki protein virulence effector (PVE) yang terkait dengan gen ketahanan Xa7 yang disebut sebagai protein avrXa7sacB50 (Yang et al, 2005). PVE inilah yang berkontribusi menentukan sifat virulen intraseluler dari RasIV pada tanaman padi. Selain itu akan digunakan juga RasIII dan RasVIII.
Persiapan galur padi yang akan diuji HDB Benih galur/varietas padi yang akan diuji disemai di dalam bak plastik berukuran kira-kira 20 x 45 x 12 cm yang berisi tanah gembur, setiap larikan disemai satu galur padi sebanyak 5 tanaman dengan jarak 3 cm dalam galur dan 8 cm antara galur yang berbeda. Sehingga dalam 1 bak berisi 6 galur. Karena galur uji berjumlah 36 ditambah kontrol tahan IRBB 7 dan kontrol peka IR64 dan TN1 maka jumlahnya menjadi 39 galur. Dengan demikian satu ulangan terdiri dari 7 bak. Setiap satu ras HDB diujikan pada 3 ulangan. Inokulasi dilakukan pada saat tanaman berumur satu bulan setelah tabur.
4
Inokulasi tanaman uji dengan ras / isolat HDB Pengujian dan penentuan tingkat ketahanan terhadap penyakit HDB di rumah kaca dilakukan dengan metode inokulasi pengguntingan daun dari galur yang diuji pada UDHP dengan gunting yang telah dicelupkan ke suspensi bakteri patogen ditambah kontrol peka dan kontrol tahan terhadap HDB, masing-masing tanaman diinokulasi 5-10 daun sebagai ulangan. Skoring tingkat serangan dilakukan berdasarkan skala intensitas serangan dan skala skor, sesuai dengan SES IRRI (1996). Perkembangan penyakit diamati 2 kali yaitu 7 hari dan 14 hari setelah inokulasi. Parameter yang diamati adalah luas area daun sakit, yaitu dengan menghitung persentase luas serangan pada bagian daun yang digunting. Analisis data dihitung berdasarkan persentase luas serangan dengan rumus : I = PS/PD x 100%, dimana I = Intensitas serangan; PS = Panjang serangan; PD = Panjang Daun yang diamati.
b. Evaluasi ketahanan galur terhadap WBC Perbanyakan WBC untuk skrining ketahanan padi Perbanyakan WBC dimaksudkan untuk mendapatkan nimfa yang akan digunakan untuk pengujian ketahanan varietas padi terhadap WBC. Pada 2 minggu sebelum infestasi nimfa, empat pot tanaman padi berumur 45 hari setelah tanam dimasukkan ke dalam kurungan, kemudian diinfestasi 40 ekor imago betina bunting. Untuk mendapatkan nimfa WBC yang seragam, imago WBC dibiarkan selama 2-3 malam, setelah itu dikeluarkan, dan telur yang diletakkan di dalam tanaman dipelihara sampai menetas menjadi nimfa WBC instar 2-3. WBC instar inilah yang akan diinfestasikan pada tanaman padi yang akan diuji. WBC yang digunakan adalah koloni yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Persiapan galur padi yang akan diuji WBC Benih galur / varietas padi yang akan diuji disemai secara acak di dalam box berukuran 38 x 31 x 12 cm yang berisi tanah lumpur. Setiap ulangan dibuat 10 larikan, setiap larikan disemai satu varietas padi sebanyak 25 biji. Setelah semai sampai selesai skoring tanaman ditutup dengan kurungan kain kasa. Lima hari setelah semai dilakukan penjarangan dengan menyisakan 20 tanaman padi yang tumbuh baik. Pada masing-masing box bibit tersebut diinfestasikan nimfa WBC instar 2-3 dengan metode keprik (tapping methode) secara merata dan masingmasing batang diinfestasi dengan 8 ekor nimfa. Skoring kerusakan dilakukan setiap hari sampai 7 hari setelah infestasi. Skor yang digunakan adalah berdasarkan Standard Evaluation System for Rice (IRRI, 1996).
5
BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Gaji dan Upah Bahan Habis Pakai Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri) Lain-Lain Jumlah biaya tahun yang diusulkan
104.080.000 7.966.000 76.900.000 11.054.000 200.000.000
Pengelolaan Anggaran Rencana pengelolaan anggaran tahap I :
1. Upah
2. Bahan
: a. Honor Peneliti :
Rp. 16.800.000
b. Honor lapang :
Rp. 13.000.000
: a. Kimia dan penunjang : b. ATK :
Rp. 3.000.000 Rp. 800.000
3. Perjalanan :
Rp. 23.900.000
4. Lain-lain
Rp. 2.500.000
:
Total :
Rp. 60.000.000
Tetapi kemudian sisa honor lapang dan perjalanan dibayarkan ke honor peneliti sehingga realisasi anggaran sampai akhir Mei 2012. Gaji/upah Bahan Perjalanan Lain-lain
: : : :
Rp. 35.220.000,Rp. 3.950.000,Rp. 8.619.000,Rp. 1.974.400,-
Total
: Rp. 49.763.400,-
Pada tanggal : 22-24 Mei 2012 dilakukan perjalanan ke Maros, Sulawesi Selatan untuk monitoring hasil tanam, namun demikian penyelesaian SPPD baru selesai bulan Juni 2012. Biaya yang digunakan sekitar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah). Dengan demikian dana yang sudah dipakai adalah Rp. 49.763.400 ditambah Rp. 10.000.000 yaitu Rp. 59.763.400 atau sekitar 99.605 persen dari Rp. 60.000.000,- (dana tahap 1 yang diterimakan). Rancangan Pengelolaan Aset Aset berupa varietas unggul padi tahan penyakit hawar daun bakteri (HDB) dan atau hama wereng coklat. Sebelum dilepas galur calon varietas harus melalui beberapa tahap
6
yaitu uji daya hasil lanjutan dan uji multilokasi. Jika ada galur yang sesuai harapan maka galur tersebut diusulkan ke Tim Pelepas Varietas melalui sidang penilaian. Selanjutnya jika disetujui untuk direalised (dilepas) ke petani maka sebaiknya menjadi domain masyarakat.
Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Untuk mencapai tujuan penelitian maka pada tahun 2012 dirancang menjadi 3 (tiga) kegiatan, yaitu : 1. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan 2. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat 3. Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan wereng coklat. Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja 1. Terlaksananya dengan baik percobaan uji daya hasil pendahuluan galur-galur harapan padi sawah baru dan introduksi IRRI di lokasi pengujian (Sulawesi Selatan dan Jawa Barat). 2. Terseleksinya secara akurat galur-galur uji terhadap serangan penyakit HDB dan hama wereng batang coklat pada kondisi rumah kaca. 3. Terpilihnya galur-galur padi unggul yang dapat dilanjutkan dalam tahap uji lanjut sehingga diharapkan dapat diperoleh galur harapan terpilih sebagai kandidat varietas baru yang dapat mendukung peningkatan pangan di daerah
Perkembangan Pencapaian Target Kinerja 1. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan Percobaan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan dilakukan di desa Matoanging, kecamatan Bantimurung, kabupaten Maros. Jumlah galur/varietas yang diuji sebagai perlakuan adalah 33 galur dihaploid dan introduksi serta 3 varietas kontrol (Ciherang, Inpari 13, dan Conde) (Tabel 1). Galur/varietas yang diuji ditabur tanggal 21 bulan April 2012 dan tanam tanggal 9 Mei 2012 pada plot berukuran 2 x 3 m2 dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan.
7
Sampai dengan tanggal 10 Juni 2012 umur pertanaman di lapang adalah 55 HST (hari setelah tabur).
2. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat Percobaan uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Jawa Barat dilakukan di kecamatan Patokbeusi, kabupaten Subang. Perlakuan terdiri dari 33 galur dihaploid dan introduksi serta 3 varietas kontrol (Tabel 1). Galur-galur serta varietas yang diuji ditabur pada tanggal 11 April, dan semaian ditanam di lahan sawah pada tanggal 2-3 Mei 2012 pada plot berukuran 2 x 3 m2 dengan jarak tanam 20x20 cm. Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Sampai dengan tanggal 10 Juni 2012 umur pertanaman di lapang adalah 60 HST (hari setelah tabur).
Gambar 2. Persemaian dan lahan untuk Uji Daya Hasil Pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Subang, Jawa Barat.
Gambar 3. Keragaan uji daya hasil pendahuluan di lokasi Kab. Maros, Sulawesi Selatan dengan kontak person Ir. Arafah, MS dan petani pak Arasy
8
3. Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan/atau wereng coklat a. Evaluasi ketahanan terhadap HDB : 4. Peremajaan isolat (RasIII, RasIV dan RasVIII) yang akan digunakan telah dilakukan. Pembuatan inokulum sedang dalam proses. 5. Persiapan penanaman galur-galur uji sudah dilakukan, sedangkan penanaman akan menyesuaikan jadwal pembuatan inokulum. 6. Evaluasi ketahanan terhadap penyakit HDB sedang dilakukan dan saat ini dalam tahap pengamatan/skoring pada waktu 7 hari setelah inokulasi untuk HDB kelompok IV. Direncanakan dilakukan pengujian terhadap kelompok III, IV, dan VIII yang merupakan kelompok dominan di Indonesia. Pengamatan setelah inokulasi dilakukan dua kali yaitu 7 hari setelah inokulasi dan 14 hari setelah inokulasi.
Gambar 4. Peremajaan isolat HDB untuk evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri (HDB)
Gambar 5. (1). Proses inokulasi isolat hawar daun bakteri (HDB) dalam pengujian ketahanan galur padi terhadap penyakit hawar daun bakteri. (2). Keragaan proses pengujian HDB setelah inokulasi, yaitu perlakuan menjaga kelembaban dengan pemberian air menggunakan sprinkle. b. Evaluasi ketahanan terhadap Wereng batang coklat (WBC) : 5. Rearing koloni populasi wereng asal Jawa Barat (koloni asal Juntinyuat, Indramayu) telah dilakukan. 6. Persiapan benih galur-galur uji sudah dilakukan, direncanakan akan diuji
3
koloni asal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
9
7. Uji terhadap hama WBC asal Jawa Barat telah dilakukan, hasil evaluasi sedang dianalisis 8. Persiapan untuk uji terhadap hama WBC asal Jawa Tengah dan Jawa Timur sedang dipersiapkan
Gambar 6. Perbanyakan serangga dan persiapan galur uji untuk evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap wereng coklat (WBC).
Gambar 7. (1). Aktifitas skoring ketahanan galur uji terhadap hama wereng coklat. (2) Keragaan pengujian galur-galur uji 5 hari setelah infes koloni wereng asal Indramayu, Jawa Barat
Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Sinergi koordinasi dilakukan dengan melibatkan secara aktif Unit Pelaksana Teknis KEMENTAN di daerah. Dalam kaitannya dengan pengujian daya hasil pendahuluan galurgalur uji maka dilakukan dengan : 1. Uji daya hasil pendahuluan yang dilakukan di Kabupaten Maros berkoordinasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maros. 2. Uji daya hasil pendahuluan di Kabupaten Subang dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kontak Tani setempat dengan pengawasan dan monitoring secara terus menerus oleh LITBANG-KEMENTAN, yang dalam hal ini BB BIOGEN.
10
3. Untuk uji ketahanan terhadap penyakit HDB dan hama WBC yang dilaksanakan di rumah kaca BB Biogen maka koordinasi dilakukan dengan peneliti pada bidangnya. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 1. Terlaksananya koordinasi antara tim pelaksana penelitian (BB-BIOGEN) dengan instansi Unit Pelaksana Teknis di Koridor 4, yaitu di Sulawesi Selatan. 2. Terlaksananya koordinasi antara tim pelaksana penelitian (BB-BIOGEN) dengan pelaksana teknis di lokasi pendukung, yaitu di Subang, Jawa Barat. 3. Terlaksananya koordinasi dalam hal monitoring kondisi lapang terkait dengan tingkat serangan hama dan penyakit antara tim pelaksana penelitian (BB-BIOGEN) dengan instansi terkait, yaitu BPTP atau Unit Pengamatan dan Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman di lokasi-lokasi endemis di Indonesia. 4. Terlaksananya pengujian ketahanan galur-galur padi terhadap HDB dan WBC dengan baik. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Perkembangan sinergi koordinasi dilakukan dengan monitoring secara reguler. Pada setiap lokasi terdapat kontak person sebagai penanggung jawab pelaksanaan di lapang. Penanggung jawab lapang di Maros, adalah Ir. Arafah MS dan penanggung jawab lapang di Subang adalah Sdr. Suwarsa. Sampai saat ini belum ada masalah yang menghambat. Kondisi pertanaman uji menunjukkan perkembangan yang baik. Untuk pengujian ketahanan penyakit HDB dan hama wereng batang coklat di rumah kaca dilakukan oleh tim peneliti di instansi terkait (BB-BIOGEN) dengan terus memantau perkembangan tingkat serangan penyakit dan hama di lapang.
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Keluaran hasil dari penelitian ini adalah galur harapan padi unggul yang telah terseleksi berdasarkan pengujian produksi dan sifat agronomis di lapang serta di rumah kaca terhadap serangan penyakit HDB dan wereng batang coklat. Keluaran hasil tersebut dapat mendukung berbagai aspek yang dijumpai di daerah, khususnya terkait dengan Koridor 4, yaitu Sulawesi. Berbagai aspek yang didukung tersebut antara lain ketahanan pangan dan pembangunan daerah dalam hal penyediaan benih (usaha penangkaran benih). Strategi Pemanfaatan Hasil Galur atau varietas yang terseleksi dari penelitian ini perlu dilanjutkan dalam uji daya hasil lanjutan sehingga akan diperoleh galur harapan padi baru yang dapat diusulkan sebagai varietas unggul baru setelah melalui uji multilokasi yang dilakukan di 16 lokasi dalam 2 musim. Sudah barang tentu pelaksanaan pengujian beberapa tahapan di atas
11
sangat memerlukan keikutsertaan peran aktif beberapa Unit Pelaksana Teknis di daerah sehingga diperlukan adanya sinergi koordinasi yang terarah dan dukungan dana yang mencukupi. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Terseleksinya kandidat galur-galur harapan baru yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh petani pada umumnya dan di daerah pengujian pada khususnya sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.
Perkembangan Pemanfaatan Hasil Percobaan masih dalam tahap awal, yaitu uji daya hasil pendahuluan di Kabupaten Maros dan Kabupaten Subang. Sedangkan uji ketahanan terhadap penyakit HDB dan hama wereng batang coklat, saat ini sedang dilaksanakan dan dalam tahap analisis data. Potensi Pengembangan ke Depan Kerangka pengembangan ke depan Jika ada galur yang terseleksi dari uji daya hasil pendahuluan, maka harus dilanjutkan ke uji daya hasil lanjutan sampai ke uji multilokasi di 16 lokasi, setelah itu jika ada yang terseleksi sesuai dengan harapan yaitu produksi tinggi dan tahan terhadap hama WBC dan atau penyakit HDB maka akan diusulkan untuk dilepas sebagai varietas baru. Varietas baru tersebut diharapkan digunakan oleh petani. Untuk itu diperlukan desiminasi oleh institusi terkait supaya diketahui petani dan penanggung jawab kebijakan. Perlu disebutkan bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal.
Strategi Pengembangan ke Depan Jika sudah jadi varietas, maka harus diperkenalkan kepada petani degnan cara desiminasi misalnya menanam plot demonstrasi, membagikan benih untuk dicoba petani dan tentunya ketersediaan benih harus dijaga.
12
BAB III. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Tindak Lanjut Pencapaian Target Kinerja Pencapaian target kinerja direncanakan akan menyelesaikan 3 kegiatan yang telah diinisiasi di awal penelitian ini. Pelaksanaannya sesuai dengan ke-3 kegiatan, yaitu meliputi:
1. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Sulawesi Selatan. Untuk kegiatan pertama ini, percobaan akan dilanjutkan tanam sampai dengan pengamatan beberapa karakter agronomi penting, baik pada saat tanaman pada fase vegetatif (tinggi tanaman, jumlah total anakan) maupun setelah memasuki fase generatif (umur berbunga, jumlah anakan produktif, dll).
2. Uji daya hasil pendahuluan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda di Subang, Jawa Barat Seperti halnya kegiatan 1, kegiatan 2 ini juga akan dilanjutkan tanam sampai dengan pengamatan beberapa karakter agronomi penting, baik pada saat tanaman pada fase vegetatif (tinggi tanaman, jumlah total anakan) maupun setelah memasuki fase generatif (umur berbunga, jumlah anakan produktif, dll). 3. Evaluasi ketahanan galur harapan padi sawah introduksi IRRI dan galur dihaploid hasil silang ganda terhadap hawar daun bakteri dan wereng coklat. Untuk kegiatan 3, akan dilanjutkan proses evaluasi tingkat ketahanan galur-galur uji terhadap penyakit HDB (RasIV, III dan VIII) dan terhadap hama wereng batang coklat (koloni asal Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) yang dilakukan pada kondisi terkontrol yaitu di rumah kaca.
Rencana Tindak Lanjut Koordinasi Kelembagaan – Program Koordinasi kelembagaan akan terus dilakukan selama periode percobaan ini maupun setelah pelaksanaan percobaan. Hal ini karena terkait dengan perencanaan pengujian lanjutan dari galur-galur terpilih. Koordinasi juga diperlukan terutama dalam hal pemantauan serangan hama dan penyakit penting pada padi, sehingga program pemuliaan padi dapat lebih terarah.
Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Pemanfaatan hasil Litbangyasa masih menunggu hasil pengujian lanjutan dan multilokasi selama 2 musim.
13
Rencana Pengembangan ke Depan Petani adalah target akhir dari penelitian perakitan padi unggul ini, namun demikian perlu dikoordinir oleh instansi kelembagaan di daerah, khususnya di daerah dimana varietas padi unggul tersebut menunjukkan potensi hasil yang maksimal.
BAB IV. PENUTUP Peneltian Uji Daya Hasil Pendahuluan beberapa galur harapan dan galur introduksi IRRI merupakan penelitian awal dari serangkaian pengujian galur harapan yang pada akhirnya akan diperoleh varietas unggul baru padi dengan tingkat produksi tinggi dan tahan hama dan penyakit. Dalam pelaksanaanya sangat terkait dengan beberapa unit pelaksana teknis di beberapa daerah pengujian sebelum pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh petani. Oleh karena itulah sinergi koordinasi lintas instansi baik dalam kaitannya dengan pemanfaatan bagi petani maupun bagi penelitian lain dalam menunjang program peningkatan produksi padi nasional sangat diperlukan. Secara umum pelaksanaan penelitian sampai awal bulan Juni 2012 berjalan dengan lancar baik secara administrasi keuangan maupun pelaksanaan di lapangan dan di rumah kaca. Dengan kata lain hambatan atau kendala belum ditemukan.
14