PS2 18 LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Clinical Trial: Pengembangan Stroke Registry di Indonesia
Nama Penyusun Laporan:
1. Muhammad Karyana 2. Dewi Permaesih 3. Basuki Budiman 4. Lucie Widowati 5. Lusianawati Tana 6. Lely Andayasari 7. Armedy Ronny Hasugian
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
29 Jakarta 10560 Tahun 2012
JI. Percetakan Negara No
f LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Clinical Trial; Pengembangan Stroke Registry di Indonesia
Nama Penyusun Laporan:
1. Muhammad Karyana 2. Dewi Permaesih 3. Basuki Budiman 4. Lucie Widowati 5. Lusianawati Tana 6. Lely Andayasari 7. Armedy Ronny Hasugian
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan JI. Percetakan Negara No 29 Jakarta 10560 Tahun 2012
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSAT TEKNOLOGI TSRAPAN KE$EHATAN PAN EPIDEMIOLOGI KUNIK NOMOR: HK.03.0SNI 3413,12011 TENTANG
PEMSt;WTUKAN TIM PELAKSANMN PENELlTIAN
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIOEMlOLOGI KUNIK TAHUN 2_011 KEPALA PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHAiAN DAN EPlOEMIOLOGI KL!NIK
MENIMBANG
:
1. Banwa
untuk melaksanakan kegiatan penelitlan pada Pusat Teknologi Terapan Kesehalan dart Epidemiologi Klinik Tahun 2011 per1u ditunjuk ilm Pelaksanaan Penetitian pada Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epklemlologl Klinik Tahun
2010,
2. Bahwa pembentukan Um tersebut pada buUr (t) perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Pusat Teknologi Teropan Kesehatan dan Epidemiologi Kll nik Tahun 2011 MENGINGAT:
1. OIPA Pusat Pusat Tekno!ogl Terapan Kesehatan dan Epldemiotogi Klinik Tahun 2011 yang disetujui oleh a.n Menteci Keuangan, Kepala Kanwil DJPB Propinsi Jawa Bara! dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun 2011 Nomor: 07621024-11.2. 0111212011 tanggal 20 Desember 2010 2, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pusat Teknologi Terapan Kehatan dan Epidemiologi Klinik yang di! erbitkan oleh Kepala Bi,idan Pen.elitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta.
M E M iJ T U S K A N
MENETAPKAN Pert�ma;
Membenluk Tim Pelaksana Penelitian untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada · Pusat Te1mologi Terapan Keseha.l,arrdan Epldemlologl Klinik Tahun 2011
Kedua:
Menunjuk petugas yang namanya tersebut dalam Daftar Lampiran Keputusan ini sebagai Tim Pelak$ana Penelltian Pusal Teknologi Terapan Kesehatan dan Epfdemiologi Klinik Tahun 2011
Ketiga:
Tim Pelaksana Penelitian bertugas untuk melaksanakan penelitian seperli tersebut dalam Daftar Lamplran Keputusan ini sampai selesai, dengan menyerahkan Laporan Kemajuan Penelitian, Laporan Pelaksanaan Penelitlan dan laporan Akhir Penelitian kepada Kepala Pusat Teknologl Terapan Kesehatan dan Eptdem!ologi Klinik Tahun 2011
ii
-
" ;'
SURAT Kl!PUTUSAll. KEPALA l'llSAT iEKtloLOGI T�RAPAN KESEHATAN DAN Ef'lDEMIOLOGI KLINIK TENTAflCl PEMBEHTUKAH TIM PELAKSANAAN PENELITIAN TAHUN 2011 llOMOIHlt(03.051VIJ41312011 TANGGAL 26 Agu$tu� 2011 NQ
KEQIATAN f>ENEl..lTIAN Pao�ganKegiatan Kl;jiao Telll\lltol)i
l\e$$hala�
(H
LMIATVGAS
p·engatal! Ke!UaP•tara Penetffi
4 BuJa.n 4 llolan
Pcnetiti
4
Penelill
4 8ul•rt
7 a 9 10
S'{
Peneijfi
12
Clinical Triol; PcngornbangM Sffol(e R�91l;(!y di
JABAT,l\N
dt. Siswankl, 11.HP.. D TM. Ully Mhli Mvfyan� $.Sl,Apl
1'1-
lndooosi
SUSUNANTIM
.
1 2: 3 4 5
6
2
..
-·· ��-
dr, DllM M!rt¢1
SU11daliWirntlmi,$,$l.
Miska NO'iiU! Sari, $,St
Ms Yufianlo, S.Si. Qoror ful Aini Meta PS.. STP. Mena f,'"1dayanl S.
Pl!lle�ti
POIT)banhl Penofill Pembanhl Penelli PembaMu �n�S
Pembantu Penel!S Sekrelariat
SeklQl
13
Ranllkl!Wi
t 2
Dr.df. Trillona dt. Slswanto,MHP., DTM. dr. Mo�ad Kaiyaoa, MJ(!l!!, OR.0$\ll1Pemtafl1llb,MK�
Pengaroli
Ora.LucieWi®wau, M.Si, Apl dr. lusiawa6Tana, MS Sp()K. dt9. lell1 Andayaiari, M.l«•s. dr.Am1aclf rumw Hmloiftlln
PeneliG Peneliti Peneliti
3
4 5
6 7 a 9
10
Dr. &sul
..
Pemmggiing Jw11ab Katua Plll:iknana Penell'i PMatlli
Pelieliti
dr. fleni KfOfMYllWllli
PenellU
11
dr.OonaMITTda
Peneliti
i3
111. RafJ:la MusUka lndah
t2
t4
15
16
f7 18
19
20 21 Zl
23
dr, Arm�� Kamal�;!i Syorif dr. CicihOpita!ari
SyahtOlli, 8.Si. At\ggi!a 6'JngaA1199raini, S.Farm Aris Y"flO!l\o, S.Si. Qurrcltd Aini Mela PS, STP, Arga Yudistira, S,Sos Agus OWi Harso1 S.Si. Agni1a T�t>ga Yf:/3sy De•iyan�
Mc"'! Modoy®i S.
iii
Peneliti
PeneliU
4 Bulan
euran
4-IM�n
4. Bubo 4 Bu.lilo
4 Bulan 4 0ulal'l '4llul
l sulan
.4 eul•n 4 euJan 4 Bulan
4 Bulan
4 llulan
4 !lu1•n
4 sufan_
4 Bul•n
4 Bulan
4 Cl.Ihm 4 aut.n
4 SUlan
4 Bulan
P�nl!flli
4 Bulan 4 Bulan 4 Bulan
Pfllleliti
4 Bulan
PenaUU Peneliti
Po� PeneliU
Penelm Pembantu Penelili Pemban\U Pene!ffi
So,1etwiat
4 Bulan
4 Bulan
4 8ul3n 4 Bulan 4 Bulan
4 llulon
-�
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Permenkes Nomor: 1 1 44/Menkes/PerNll/2010, Pusat Teknologi
Terapan
Kesehatan
dan
Epidemiologi
Klinik
bertugas
untuk
melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Penelitian klinik ini harus dilakukan di institusi baik itu rumah sakit atau Puskesmas. Untuk melakukan penelitian klinik diperlukan adanya suatu pencatatan data dasar dari satu atau beberapa penyakit tertentu yang disebut Registri. Registri Penyakit (Diseases registry) adalah suatu pencatatan yang berkesinambungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan kontribusi bagi terlaksananya penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi para pengambil kebijakan yang terkait dengan pengembangan registri di Indonesia. Jakarta, Januari 2012 Penyusun
±
RINGKASAN EKSEKUTIF
Clinical Trial: Pengembangan Stroke Registry di Indonesia Muhammad Karyana, Dewi Permaesih, Basuki Budiman, Lucie Widowati, Lusianawati Tana, Lely Andayasari, Armedy Ronny Hasugian
Sesuai dengan Permenkes Nomor: 1 144/Menkes/PerNll/2010,
Pusat
Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK-EK) bertugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Yang '
dimaksud dengan penelitian klinik disini bisa
dilakukan di institusi rumah sakit
atau Puskesmas. Untuk melakukan penelitian klinik diperlukan adanya suatu data dasar sebagai pencatatan dari satu atau beberapa penyakit tertentu yang disebut Registri Penyakit (Disease Registry). Registri penyakit adalah suatu pencatatan yang berkesinam-bungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. r
Sebuah registri dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengamati perjalanan penyakit, untuk memahami variasi dalam pengobatan dan hasil, untuk '
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis dan kualitas hidup; untuk
menggambarka.n pola perawatan, termasuk kete patan perawatan dan kesenjangan dalam pemberian pelayanan; untuk menilai efektivitas, untuk memantau keamanan dan bahaya, dan untuk mengukur kualitas pelayanan.
Melalui fungsi seperti umpan balik data, registri juga sedang digunakan untuk mempelajari perbaikan kualitas. Berbagai pemegang kepentingan memahami dan dapat mengambil manfaat dari nilai registri dengan cara yang berbeda. Registry '
juga sangat berguna dalam mendeteksi dan mengukur tingkat keadaan penyakit ;
tertentu dan peristiwa yang terkait kesehatan, untuk memantau hasil (berbasis '
rumah sakit), dan mengidentifikasi pasien untuk studi penelitian. Registri stroke adalah bagian dari upaya nasional untuk mengurangi '
kejadian kematian dan cacat yang disebabkan oleh stroke. Upaya nasional ini v
--
-
= -
==-� ---=- -
== =-
---= =-==-= ---==----- --
- --=::---=. -::: -
-
-- -
--_ _
- --= ------
-
- ·· =-= -=----
dipimpin oleh Pusat Teknologi Terapan kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Sadan Litbangkes, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Registri penyakit di Indonesia masih jarang dilakukan dan jarang yang bertahan lama. Pada tahun ke-1 akan dilal
ke-2, akan dilanjutkan dengan tahapan implementasi pengembangan registri penyakit untuk penyakit stroke di seluruh RSUP vertikal dibawah Kementerian Kesehatan dan menambahkan satu penyakit tambahan yaitu penyakit ihfeksi TB. Penegakan diagnosis akan dilaksanakan melalui diagnosis klinik, laboratorium, kombinasi keduannya dan dengan menggunakan system scoring. Pengembangan registri ini mempunyai misi untuk menjamin warganya mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terbaik yang tersedia saat itu dan mengurangi jumlah kematian dini dan mencegah disabilitas.
Hasil
registri dibeber�pa negara, dapat digunakan untuk menentukan biaya langsung pada suatu perwakit pertama kali dan memperkirakan kemungkinan peningkatan biayanya. Sedangkan tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan ·
sistem registri penyakit di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini telah melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah melakukan dikumpulkan
literatur
review
dalam
suatu
untuk registri
mengetahui dan
informasi
bagaimana
apa
saja
mereka
yang
melakukan
pengelolaannya. Tahap kedua adalah melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit untuk melihat kemungkinan dilakukan penelitian ini. Tahap ketiga adalah i
ketemu denga � tim pakar untuk membahas case report form (CRF)yang sudah ada. Tahap keempat adalah melakukan uji coba pengisian CRF di 3 rumah sakit. Hasil penelitian ini adalah sebuah CRF Registri stroke beserta dengan pedomannya. CRF ini nantinya akan dibuatkan dalam bentuk program berbasis web. Untuk digunakan pada pengembangan sistem registri stroke di Indonesia tahun 2012.
vi
-
� -
_ -=-=-__
-
--
� --=-== ---=---=-- =::- - -� ==� = = --=-= -
-
-
-
-=--=-
�-=: _ __ _ ...-=._
---=-=
-
-- -
-
ABSTRAK
Sesuai dengan Permenkes Nomor:
1 1 44/Menkes/PerNll/2010, Pusat
Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK-EK) bertugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bi�ang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Untuk melakukan penelitian
klinik diperlukan adanya suatu data dasar sebagai
pencatatan dari satu atau beberapa penyakit tertentu yang disebut Registri Penyakit (Disease Registry). Registri penyakit adalah suatu pencatatan yang berkesinam-bungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. Penelitian ini bertujuan membuat case, report form (CRF) yang nantinya akan digunakan pada sistem registri stroke di Indonesia. Penelitian dimulai dengan literatur review, assessment site, pertemuan dengan tim pakar dan uji coba CRF. Hasil penelitian adalah CRF dan pedomann ya yang akan digunakan pada implementasi di tahun 2012. Kata kunci: Case report form, Registri, stroke.
vii
-
-
-
-=--=-
---
�
-
-�-
-�--
SUSUNAN TIM PENELITI
•
Dr. Muhammad Karyana, MKes
: Ketua Pelaksana
•
DR. Dewi Permaesih, MKes
: Peneliti
•
Ora.Lucie Widowati, MSi, Apt
: Peneliti
•
Drg. Lely Andayasari, MKes
: Peneliti
•
Dr. Lusianawati Tana, MS, SpOK
: Koordinator RSCM
•
Dr. Heni Kism ayawati
: Peneliti RSCM
•
Dr. Dona Arlinda
: Peneliti RSCM
•
Aris Yulianto, SSi
: Peneliti RSCM
•
Dr. Armedy Ronny Hasugian, MBiomed
: Koordinator RS Kariadi
•
Dr. Cicih Opitasari
: Peneliti RS Kariadi
•
Syahroni, S� i
: Peneliti RS Kariadi
Anggita Bun:9a Anggraini, SFarm
: Peneliti RS Kariadi
• •
DR. Basuki �udiman
: Koordinator RS Soetomo
•
Dr. Ar,!11aji Kamaludi Syarif
: Peneliti RS Soetomo
•
Dr. Retna Mustika lndah
: Peneliti RS Soetomo
•
Dr. Qurrotul Aini Meta PS, STP
: Peneliti RS Soetomo
•
Arga Yudistira, SSos
: Teknisi Komputer
•
Agnita Triyoga
: Programer
•
Arga Yudistira, SSos
: Pembantu peneliti
•
Agus Dwi H<,:irso
: Pembantu peneliti
•
Yessy Deviyanti
: Sekretariat
•
Mena Madayani S.
: Sekretariat
viii
DAFTAR ISi
Halaman
.
SK PENELITIAN ................................................................................................ ii KATA PENGANTAR
.......
. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
RINGKASAN EKSEKUTIF . . .
ABSTRAK
....
.
....
.
. . . . . . . . .........
. . ...
.............
.. .
. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .
.
......
.
iv
....
v
:..................................................................................................... vii
SUSUNAN TIM PENELITI ................................................................................ viii DAFTAR ISi
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I.
PENDAHULUAN
II.
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........
.. .
. . . . . . . . . . .......
.....
.
.
. . . . . . . . . . . . .......... . . . . . . . .
..
ix
....
. . . . . ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...........
1 3
2 . 1 . TUJUAN PENELITIAN 2 . 1 . 1 . Tujuan Umum t
2.1.2. Tujuan Khusus 2.2. MANFAAT PENELITIAN Ill.
METODE PENELITIAN
.
...... . . . . . . . .
a.
Jenis dan disain penelitian
b.
Wak�u dan Tempat
c.
Populasi dan sampel penelitian i Cara Pengumpulan Data
d. IV.
. . . . . . . . . ..
HASIL dan PEMBAHASAN
.
. . . . . . . . . . . ...... . . . . . . .
.......................
.
........
.. . .
..
.
........................
..........
.
..........
. . ..
.......
5
.?
4.1. Kegiatan assessment site untuk pemilihan lokasi penelitian 4.1.,1. Assessment Site di RS Ciptomangunkusumo 4.1 .2. Assessment Site di RS Kariadi 4.1 :3. Assessment Site di RS Sardjito 4.1 .4. Assessment Site di RS Soetomo 4.2. Kegiatan pertemuan dengan tim ahli
ix
---=
-
= ------=--=---
- -
-- -
-
=-; ::::; -�� �� � -= -=- ����
---=--
-
-
-
----
-2�-=
_
--
--
- - --
4.3. Kegiatan uji coba CRF registri strok di lokasi studi 4.3.1. Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS Kariadi 4.3.2. Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS CM 4.3.3. Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS Soetomo V.
KESIMPULAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
............
34
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......... . . . . . . . . . . . . . . . . ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PERSETUJUAN ATASAN
. . . . . .............. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN 1 . C ase Report Form
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN 2. Pedoman Penjelasan Pengisian Case Report Form
x
35
36 37 38
61
. . . . . . . . . . . . .........
I.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Permenkes Nomor: 11 44/Menkes/PerNll/2010,
Pu sat
Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (Pusat TTK-EK) bertugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Yang '
dimaksud dengan penelitian klinik disini bisa dilakukan di institusi rumah sakit atau Puskesmas. Untuk melakukan penelitian klinik diperlukan adanya suatu data dasar sebagai pencatatan dari satu atau beberapa penyakit tertentu yang disebut Registri Penyakit (Disease Registry). Registri penyakit adalah suatu pencatatan yang berkesinam-bungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu (
kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. Pencatatan dibagi menjadi 2 sistem, yakni sistem aktif dan pasif. Sistem aktif dilaksanakan dengan mengunjungi fasilitas untuk mendata penyakit pasien sesuai dengan kebutuhan, biaya lebih mahal dan dapat menekan adanya under reporting. Sedangkan sistem pasif dil�ksanakan melalui laporan kasus, dimana dokter akan melengkapi data Capture Form (Case Report Form) ketika menangani kasus dan mengirimkan form tersebut ke Pusat Registri yang sudah dibentuk, biaya lebih murah, namun kelengkapan pencatatan sangat tergantung dari dokter yang mengirim. Sistem pencatatan ini akan berkembang dengan baik untuk penyakit-penyakit yang sudah mempunyai sistem pelaporan yang tertata dengan baik.
•
Registri sendiri didefinisikan sebagai suatu pengumpulan dan pencatatan sistematik data yang diperoleh dari pasien yang mendapat pengobatan di rumah i
sakit. Pencatatan kasus di rumah sakit secara lengkap termasuk data individu, pekerjaan, faktor resiko, riwayat penyakit, perilaku, riwayat penyakit keluarga, serta dampak yang ditimbulkannya seperti disabilitas dan kematian. lstilah registry juga didefinisikan sebagai tindakan pencatatan atau pendataan dan sebagai catatan atau entri .
itu sendiri. Oleh karena itu, "registri" dapat merujuk
pada
program yang diciptakan untuk mengumpulkan dan menyimpan data dan catatan. Registri digunakan untuk membedakan registri yang berfokus pada informasi kesehatan dari
pencatatan lain,
tetapi tidak ada definisi yang konsisten yang 1
-
- -- --
�
-
- ==
-
-
-
-
- -= �--
--
-- ---=� _- -
-�---= =---
-
==-�
-
- -=-=----=-----=----=- - -= _--
-----------=--
--r:-
-=
-
digunakan saat ini. E. M. Brooke, pada tahun WHO, lebih
1 974 yang dipublikasikan oleh
lapjut menggambarkan registri dalam sistem informasi kesehatan
sebagai "sebuah file dokumen yang berisi informasi seragam tentang data individu, dikumpulkan secara sistematis dan
komprehensif, dalam
rangka
menyampaikan tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah
registri dapat menjadi alat yang ampuh
untuk mengamati
perjalanan penyakit, untuk memahami variasi dalam pengobatan dan hasil, untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis dan kualitas hidup; untuk menggambarkan
pola
perawatan,
termasuk
ketepatan
perawatan
dan
kesenjangan dalam pemberian pelayanan; untuk menilai efektivitas, untuk memantau keamanan dan bahaya, dan untuk mengukur kualitas pelayanan. Melalui fungsi seperti umpan balik data, registri juga sedang digunakan untuk mempelajari perbaikan kualitas. Berbagai pemegang kepentingan memahami dan dapat mengambil manfaat dari nilai registri dengan cara yang berbeda. Registry juga sangat berguna dalam mendeteksi dan mengukur tingkat keadaan penyakit tertentu dan peristiwa yang terkait kesehatan, untuk memantau hasil (berbasis rumah sakit), dan mengidentifikasi pasien untuk studi penelitian. Registri bisa berupa registri berbasis rumah sakit atau registri berbasis
�
populasi. Sebu h registri berbasis populasi memantau tren penyakit, kejadian dan prevalensi di populasi. Sementara registri berbasis rumah sakit melakukan pengumpulan sistematis, berkelanjutan dan analisis data dari rumah sakit, dan akhirnya penyebaran informasi bagi mereka yang perl y mengetahui sehingga dapat diambil tindakan. Dengan perancangan dan pelaksanaan yang tepat, registri dapat memberikan pandangan nyata dari praktek klinis, outcome pasien, keselamatan, d�n perbandingan efektivitas. Registri stroke adalah bagian dari upaya nasional untuk mengurangi kejadian kematian dan cacat yang disebabkan oleh stroke. Upaya nasional ini dipimpin oleh Pusat Teknologi Terapan kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Registri penyakit di Indonesia masih jarang dilakukan dan jarang yang bertahan lama. Salah satu contoh registri · yang saat ini sedang berjalan adalah registri kanker, yang dilakukan oleh RS Dharmais di Jakarta. Pusat TTK-EK memilih kasus utama 2
-
-
-=---=-- -
- --=-= -=;; -=- - -- - - ---- --=---=== === = -= ---= ==-= -
--=-=--
--
� -�--= =------=- ---==--- - =--=-
stroke dan kasus tambahan penyakit kardiovaskuler, dikarenakan kedua kasus ini akan melibatkan seluruh departemen yang ada di rumah sakit, diagnosis lebih pasti, jumlah kasus cukup banyak, dan sudah ada tim di setiap rumah sakit. Pada tahun ke-1 akan dilakukan registri penyakit stroke, dengan mulai mendevelop CRF dan Liji cobanya di beberapa Rumah Sakit Umum Pusat (RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSUP Kariadi dan RSUD Soetomo). Pada tahun ke-2, akan dilanjutkan dengan tahapan implementasi pengembangan registri penyakit untuk penyakit stroke di seluruh RSUP vertikal dibawah Kementerian Kesehatan dan menambahkan satu penyakit tambahan yaitu penyakit infeksi TB . •
Penegakan diagnosis akan dilaksanakan melalui diagnosis klinik, laboratorium, kombinasi keduannya dan dengan menggunakan system scoring. Pengembangan registri ini mempunyai misi untuk menjamin warganya mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terbaik yang tersedia saat itu dan mengurangi jumlah kematian dini dan mencegah disabilitas. Hasil registri dibeberapa negara, dapat digunakan untuk menentukan biaya langsung pada suatu penyakit pertama kali dan memperkirakan kemungkinan peningkatan biayanya.
II.
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN
2.1. TUJUAN PENELITIAN 2.1. 1 . Tujuan_Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem registri penyakit di sejumlah rumah sakit di Indonesia. 2.1.2. Tujuan Khusus 1 . Menyusun case report form penyakit stroke 2. Menyusun pedoman pengisian case report form penyakit stroke 2.2. MANFAAT PENELITIAN 3
--�-=-:: _-==- =-.::- =--=-- =-- - -:: -::= ::--==:;----=-- =--=--===--=-= =--=---= ---=-==-=---
- -
-
-
- == - --
=-� -
-=-
--
--
---- ---
Penerima manfaat dari penelitian ini adalah: •
Masyarakat terutama yang menderita penyakit dan penanggung jawab biaya: registri dapat memberikan informasi rinci (dari sejumlah besar pasien) .
tentang bagaimana prosedur, alat kesehatan, atau obat-obatan yang sebenarnya digunakan dan efektivitasnya pada populasi yang berbeda. •
Dokter :
registri dengan cepat dapat
mengumpulkan
data
tentang
keberadaan penyakit dan hasil pada sejumlah besar pasien, sehingga menghasilkan gambaran nyata penyakit, pengobatan saat ini, dan hasil pengobatan •
Organisasi dokter :
registri
mungkin menyediakan data yang dapat
digunakan untuk menilai sejauh mana dokter yang mengelola penyakit sesuai dengan pedoman berbasis bukti (evidence based guidlines), fokus perhatian pada aspek-aspek khusus penyakit tertentu yang mungkin akan terabaikan, atau menyediakan data bagi dokter untuk membandingkan •
me�eka sendiri dengan rekan-rekan sejawatnya •
Produsen obat atau alat kesehatan, sebuah studi berbasis registri mungkin menunjukkan kinerja produk yang nyata, memenuhi komitmen pasca pemasaran
atau
persyaratan,
mengembangkan
hipotesis,
atau
mengidentifikasi populasi pasien yang akan berguna untuk pengembangan produk, desain uji klinis, dan perekrutan pasien. •
Rumah sakit, untuk penanganan penyakit, mudah menerima akses secara otomatis
data
laporan
rumah
sakit
sendiri,
dapat
mengukur
dan
meningkatkan kualitas perawatan pasien, mampu membuat perbandingan kualitas layanan dengan rumah sakit lain yang berpartisipasi dalam stroke registri (secara keseluruhan), pelatihan untuk pertukaran pengalaman dan keahlian terbaik dan memiliki jaringan dengan rekan-rekan lainnya. •
Perguruan
tinggi,
dijadikan
referensi
untuk
pengembangan
penelitian/memberikan cara yang efisien untuk membuat proyek penelitian
4
---
-=�
---
--
-_:::: -
-
� -
_-:
_ _a;_.
-
---:::::-
epidemiolC!lgi berbasis populasi dan juga untuk pengembangan penanganan penyakit . •
Kementerian kesehatan sebagai alat pengawasan untuk perencanaan dan penangan;3n penyakit dan lnformasi ini mungkin berguna untuk menentukan cakupan kebijakan.
Ill.
METODE PENELITIAN
Alur Penelitian Model Pengembangan Registri di Indonesia Koordinasi, Penilaian Topik dan Lokasi
Penelitian
Tujuan: Menerima
masukan
dari Para
Klinisi dan Pakar tentana tooik dan
l Penyusunan dan
Uji Coba CRF
l Pem buatan Program Entry
l Sosialisasi Site
1 lmplementasi
.
l Analisis Data
1 Pembuatan Laporan Tahunan Re�istri
l Standar dan Model Registri
5
---
------
�-
-
_
-
-
---= -
__
a. Jenis dan disain penelitian Desain
penelitian
ini
adalah
penelitian observasional
registri,
non
intervensi. b. Waktu dan Tempat Kriteria inklusi adalah penderita yang datang berobat dan di rawat di RS tempat lokasi studi, menderita suatu penyakit yang diagnosis dengan gejala klinis dan pemeriksaan oleh tenaga medis, pada periode 1 Januari •
-
30 Juni 201 1 .
Lokasi penelitian meliputi : RSUP dibawah kementerian kesehatan. Lokasi meliputi, Jakarta, Semarang dan Surabaya.
c.
Populasi dan sampel penelitian Populasi target adalah pasien yang berobat ke rumah sakit dan estimasi
besar sampel uji coba sebesar 25 orang per rumah sakit.
d. Cara Pengumpulan Data P�ngumpulan data dilakukan dengan penelusuran data sekunder dari rekam medik. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik individu, pekerjaan,
perilaku,
riwayat
penyakit,
riwayat
penyakit
pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, dan lain-lain.
6
keluarga,
hasil
IV.
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1. Kegiatan assessment site untuk pemilihan lokasi penelitian Registri Penyakit (Diseases registry) adalah suatu pencatatan yang berkesinambungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi.
Pencatatan penyakit
(Registri Penyakit) di Indonesia masih jarang dilakukan, terutama untuk penyakit tidak menular. Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Kerusakan otak dan kelumpuhan yang terjadi juga merupakan beban kesehatan yang harus mendapatkan penatalaksanaan yang tepat. Dengan adanya pencatatan stroke dapat dikembangkan penatalaksanaan yang terpadu dan akurat yang bermanfaat bagi penderita dan tenaga kesehatan yang melayani. Pemilihan stroke dalam registry penyakit dikarenakan melibatkan seluruh departemen di rumah sakit, diagnosis lebih pasti, kasus cukup banyak, dan sudah ada tim neurologi di setiap rumah sakit
.
Untuk itu sebagai pilot project akan dikembangkan diseases registry untuk penyakit ·stroke.
Penegakan
akan
dilaksanakan
melalui
diagnosis
klinik,
laboratorium, kombinasi keduannya dan menggunakan system scoring. Adapun hasil akhir tahap I (tahun 2011) dari kegiatan ini adalah diperolehnya model sistem registry penyakit stroke dan hasil akhir tahap II (tahun 2012) dari kegiatan adalah diperolehnya sistem pencatatan penyakit stroke secara terintegrasi. .
Tujuan Kegiatan ini adalah melakukan koordinasi kegiatan registri penyakit dengan bagian neurologi d i beberapa rumah sakit umu m pemerintah dan melakukan site assessment lokasi penelitian di beberapa rumah sakit umum pemeritah.
4.1.1. Assessment Site d i RS Ciptomangunkusumo, Jakarta Stroke Registry sudah ada sejak tahun 1 996 - 1 997. Biasanya digunakan untuk data dasar dalam penelitian. Selama ini hanya bisa mencakup bangsal kelas Ill dan unit stroke, yang masih dibawah pengelolaan Bag. Neurologi. 7
Keterbatasannya para dokter spesialis kurang lengkap/tidak mengisi form registry tersebut (contoh skor NIHSS sering tidak diisi), tenaga yang ada secara khusus mengelola formnya(kadang-kadang form tidak sempat diambil, masih di dalam Med Rec), sistemnya masih manual, belum adanya evaluasi. RSCM
sudah
mempunyai Unit Stroke. Tanggapan mengenai akan
diadakannya disease registry : mendukung, terutama jika sistemnya sudah on line, klo bisa CRF nya yang dari litbangkes harap dikirim melalui email. Untuk nanti pertemuan dokter spesialis dan litbangkes kemungkinan akan dikirim delegasi yang memang menangani bidang stroke di RSCM (dr. Salim Haris, Sp. S, dr. M. Kurniawan Sp. S, dr. Taufik, Sp. S) untuk tanggal dan waktunya harap di konfirmasi lagi.' Ka. Bag Neuro merangkap Sekjen PERDOSSI, dr. Diatri Nari Lastri, Sp. S email nari
[email protected] (telp 081 1874180). Undangan PERDOSSI sudah disampaikan
. ke
sekretariat,
CP
lbu
Tuti,
telp
3917349,
email
[email protected]. Ketua PERDOSSI sekarang Prof. Hasan, berkedudukan di Surabaya, nanati boleh follow up ke lbu Tuti lagi. I
4.1.2. Assessment Site di RS Kariadi, Semarang Hari 1 , tanggal 1 7 Oktober 2011, tim bertemu dengan KaBag Neurologi RSUP dr. Karyadi, Semarang. Hasil diskusi menunjukkan beliau sangat antusias untuk ikut berpartisipasi dalam program stroke registry di Indonesia KaBag. Neurologi RSUP dr. Karyadi, nama: dr. H. Dodik T., Sp.S, hp: 081 2281 1885, email: dodik
[email protected]. RSUP dr. Karyadi memiliki unit tersendiri yang menangani penyakit stroke. Rekam medis (CM) khusus untuk penyakit stroke telah digunakan. Adapun model lembaran Rekam Medik yang digunakan adalah: lembaran clinical pathway Stroke hemoragic dan non-hemoragic di UGO dan di ruangan khusus stroke, lembaran ·
Demografi, lembaran lnstalasi rawat lnap. Rencana sampel ujicoba berjumlah 25 subjek. Untuk sampel data, disarankan menggunakan rekam medis dari pasien stroke kelas 2 dan 3.
8
Hari 2, 18 Oktober 2011 , lembar clinical pathway pasien stroke terutama pada bagian-bagian anamnesa, pengukuran tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dll dimintakan usulan/masukan kepada team neurologi untuk diperinci mengenai item-item yang yang khusus ditanyakan/dilakukan untuk penderita stroke, laporan perkembangan mengenai ha! tersebut akan disampaikan dalam bentuk e-mail. .
Hari 3, 1 9 Oktober 201 1 , Pertemuan dan laporan hasil kegiatan kepada KaBag Neurologi RSUP dr. Karyadi, Semarang.
4.1.3. Assessment Site di RS Sardjito, Yogyakarta
Hari 1 , t.anggal 1 7 Oktober 201 1 , setelah berkoordinasi dengan lbu Ana (Staf administrasi bagian Neurologi), akhirnya dijadwalkan untuk bertemu dengan dr. Ismail (Kepala Stroke Unit) pada hari Selasa, 18 Oktober 2011 pukul 1 3.00 WIB. Tim juga membuat janji dengan Prof. lwan Dwiprahasto (Direktur CEBU) dan dr. Jareer at Thobari untuk bertemu pada hari Selasa, 18 Oktober 201 1 pukul 11.30 WIS. ' Hari 2, tanggal 1 8 Oktober 2011, pukul 11 .30 Tim bertemu dengan dr. Jareer di bagian Farmakologi FK LJGM. Pada prinsipnya CEBU menyambut baik penelitian Disease Registry, tetapi untuk kepastian partisipasi dalam peneritian, dr.Jareer akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Prof. lwan. Untuk itu diharapkan Litbang mengirimkan surat permohonan keikutsertaan CEBU yang sudah dilengkapi dengan Protokol atau TOR. Surat permohonan dikirimkan kepada Direktu r CEBU Prof. dr. lwan Dwiprahasto, M . Med. Sc, PhD melalui email dan Fax. Sebelum ada kerjasama perlu dibuat MoU. Pukul 1 3.00 Tim bertemu dengan dr. Ismail Setyopranoto di SMF Saraf. Dokter Ismail bersedia untuk kerjasama dalam penelitian Stroke Registry di bawah koordinasi CEBU. Di RS dr. Sardjito belum mempunyai stroke registry. Tim rnandapatkan if'.in untuk melihat medical record pasien Stroke dan membawa medical record yang kosong.
9
Tim berkunjung ke Stroke Unit untuk melihat medical record dan mendapatkan penjelasan mengenai cara pengisian medical record oleh dr. Dewa .
(Residen).
Setiap
pasien
stroke
yang
memungkinkan,
akan
dilakukan
pemeriksaan MMSE
4.1.4. Assessment Site di RS Soetomo, Surabaya
Pada tanggal 10 Nopember, tim bertemu dan berdiskusi dengan dr Wiyoto SpS
(Kepala
Bagian
Neurologi
FK
Unair),
dr
Eko
SpS
(Bagian
Neuroepidemiologi}, dr Syaiful Islam (Bagian Neurovaskuler), dr Hendro (Bagian Neurovaskuler). Hasil diskusi didapatkan: bagian neurologi FK Unair menyambut baik rencana kegiatan disease registri stroke dan siap menjadi salah satu tempat ujicoba. Pertemu an yang membahas mengenai rencana kegiatan disease registri harus dilakukan untuk membahas case report form, jadwal, masalah kerahasiaan data dan keuangan kegiatan. Adanya usulan dari kepala bagian neurologi rs dr soetomo untuk membuat acara tersendiri yang membahas disease registry stroke, sehingga tidak disisipkan dalam acara Perdossi tanggal 27 november seperti yang diusulkan pertama kali oleh litbangkes agar acara menjadi lebih focus untuk I
membahas disease registry stroke. Adanya draft case report form dari litbangkes yang dikirimkan ke bagian neurologi unair per email. Draft Case Report Form tersebut akan dibahas di bagian neurologi sebelum dilakukan pertemuan dengan rumah sakit lain. lzin kegiatan harus dilakukan sesuai dengan prosedur rumah sakit.
4.2.
Kegiatan pertemuan dengan tim ahli
Kegiatan pertemuan pembahasan CRF registry penyakit dengan tim ahli dan study site terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Dihadiri oleh 48 peserta (daftar absensi dan dokumentasi acara terlampir).
10
Acara dibuka oleh dr. Siswanto, MHP, DTM dengan presentasi tentang pengenalan struktur organisasi Sadan Litbangkes dan posisi Pusat TTKEK. Dilanjutkan dengan presentasi sekilas mengenai disease registry secara umum, bahwa disease registry penting untuk evaluasi tindakan klinis dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan sebagai baseline data untuk penelitian klinis lebih lanjut. Pengembangan disease registry perlu pengorganisasian yang kokoh dan komitmen dalam pelaksanaannya. Selanjutnya sambutan oleh Ketua Perdossi Prof DR dr M Hasan Machfoed, Sp.S(K),
MS.
'
Disampaikan
bahwa Perdossi sangat
mendukung
kegiatan
pengembangan disease registry terutama untuk penyakit stroke dan bersedia membantu kelancaran pelaksanaannya. Pemaparan mendalam mengenai system registry penyakit dilakukan oleh dr. M. Karyana, M.Kes. Dipresentasikan mengenai struktur organisasi registry penyakit, Pusat TTKEK sebagai coordinator dan direktur utama rumah sakit sebagai advisor board. Setiap rumah sakit memiliki penanggung jawab dan tim registry stroke masing-masing. Disampaikan juga draft CRF secara garis besar yang akan dibahas bersama. Draft CRF yang sebelumnya telah disusun oleh tim registry stroke dari Pusat TTKEK didiskusikan bersama oleh para ahli dari Perdossi dan dokter-dokter spesialis
neurologi
perwakilan
dari
rumah
sakit.
Masing-masing
blok
dipresentasikan' dan masukan-masukan yang disampaikan oleh peserta dicatat pada notulensi {notulensi terlampir). Perbaikan draft CRF berupa penyederhanaan dan penambahan poin-poin yang dianggap perlu. Setelah pertemuan didapatkan draft CRF sebanyak 1 8 halaman dari 36 halaman awal (masing-masing draft CRF terlampir). Pada sesi pembahasan rencana tindak lanjut disepakati dua hal, yaitu !
mengenai uji coba CRF dan MoU antara Pusat TTKEK dengan Perdossi dan Direktur RS. Uji coba CRF akan dilaksanakan di tiga rumah sakit, yaitu di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Dr. Kariadi Semarang, dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sebanyak 25 CRF akan diujicobakan di masing-masing rumah sakit tersebut dengan mengambil data dari rekam medis pasien yang didiagnosis stroke pada tahun 2011 . Pelaksana uji coba adalah tim registry stroke dari Pusat TTKEK '
11
dengan memperhatikan persyaratan perijinan dan administrasi dari mas'ing masing rumah sakit. Uji coba dilaksanakan secepatnya dalam waktu dua minggu setelah pertemuan ini.
Draft MoU akan disusun oleh Ketua Perdossi dengan
memperhatikan masukan dari Pusat TTKEK. Penandatanganan MoU akan dilakukan sebelum pelaksanaan kegi atan registry stroke tahun 2012 . .
Hasil Penyamaan persepsi: Blok Demografi •
Untuk klarifikasi bila suku pasien itu adalah campuran (dari 2 atau lebih suku) yang digunakan berdasarkan garis keturunan dari bapak dan ditentukan sampai gen.erasi keberapa.
•
Ada usulan untuk memasukkan data tempat lahir karena ada hubungannya terhadap perilaku. Dan memasukkan data agama, karena berhubungan pula dengan pola makan/vegetarian
•
Pada Blok Status Sosial Nomor 3, tentang Status Perkawinan yan � cerai, tidak dibedakan antara cerai hidup dengan cerai mati
•
Tentang Hu.bungan Anggota Keluarga dengan Subjek, kotak perlu ditambah (disesuaikan dengan rinciannya).
•
Untuk data penghasilan perlu dipisahkan dengan item khusus, sebagai sumber dana, ekonomi, pembiayaan, dan penanggung dana berupa : pensiunan, asuransi atau tanggungan perusahaan. Yang dimasukkan data penghasilan rata-rata saja.
•
Untuk menunjang data penghasilan diperlukan data pehanggung dana (contact person/caregiver), minimal alamat dan no. HP
•
Untuk Perilaku/Kebiasaan mengenai riwayat merokok disederhanakan dengan kriteria jumlah rokok dalam batang per hari dan lamanya merokok dalam hari.
•
Untuk Pertanyaan Nomor 14, pilihan jawaban Tidak Pernah, perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang merokok (pasien merupakan perokok pasif)
•
Untuk minuman tradisional (misalnya brem bali, cau bikolang) apakah perlu dimasukkan lagi ke dalam contoh minuman tradisional beralkohol
•
Perlu dimasukkan asal sumber pegambilan data mengenai perilaku , apa langsung dari pasien (anamnesis) atau dari keluarga (alloanamnesis). 12
•
Untuk frekuensi seringnya merokok atau mengkonsumsi alkohol urutannya perlu konsisten disamakan dari yang paling sedikit sampai paling sering frekuensinya.
•
Riwayat pernah dirawat diRS karena masalah alcohol dihapus.
•
Perlu ditambahkan riwayat konsumsi obat-obat lain yang juga mempunyai pengaruh terhadap stroke seperti obat-obat flu yang mengandung fenilpropanolamin, jamu, kontrasepsi hormonal atau Hormonal replacement therapy (HRT).
•
Pada Blok aktivitas fisik, pertanyaan disederhanakan menjadi rutinitas menjalani olahraga, jenis olahraga, frekuensi (untuk maintenance · distandarkan 3x/seminggu, kalau prestasi Sx/mgg dan intensitas (30 menit/kali)
•
Untuk perilaku konsumsi , sayuran dan buah-buahan dijadikan satu, berapa kali konsumsi sayur dan buah dalam 1 minggu, porsi tidak perlu dicantumkan.
•
Untuk contoh konsumsi jenis makanan, yang dimasukkan yang secara signifikan dari uji klinik yang pernah dilakukan sebelumnya. Ditambahkan ikan laut, jenis makanan tertentu dikelompokkan seperti makanan berkolesterol tinggi"(udang, jerohan, dll dijelaskan lebih lanjut dalam pedoman). Makanan yang diawetkan atau dengan bumbu penyedap tidak perlu dimasukkan.
Blok Riwayat Penyakit Dahulu •
Untuk kejadian terakhir stroke dituliskan berapa kali
•
Untuk kejadian terakhir TIA, dituliskan Ya atau tidak, berapa kali dan kapan kejadian terakhir.
•
Uneurisma Unruptured, arteriovenosus malformation, sinus cavernosus malformation dijadikan satu menjadi kelainan pembuluh darah otak bawaan.
•
Transient monocular blindness dihapus
•
Kejang parsial/umum disederhanakan menjadi kejang/epilepsy.
•
Pikun/dementia dijadikan gangguan kognisi
•
Gangguan depresi, cemas atau psikotik dijadikan satu menjadi gangguan psikiatrik.
•
Trauma leher dihapus. 13
•
Atrial Flutter, lnfark miokard, diubah menjadi penyakit jantung Ada/tidak, dan jenisnya dimasukkan dalam pilihan jawaban sebagai berikut : Jika Ya, jenisnya : AF ACS Penyakit katup jantung CHF Lain-lain
•
Dal(3m prosedur intervensi dimasukkan permanent pace maker (PPM)
•
Katup buatan tidak perlu dimasukkan
•
Untuk komplikasi OM, istilah nefropati sudah banyak tidak digunakan, tapi Chronic Kidney Disease (CKD)
•
Dalam Obat antidiabetik (OAD) ataupun obat antihipertensi yang diminum dalam 1 tahun terakhir perlu dipertimbangkan keteraturan minum obat.
•
Demikian juga dengan obat antidislipidemia, dicantumkan keteraturannya dan ditambahkan jenis obat yang dipakai dalam 1 tahun terakhir.
•
Untuk Kanker cukup ditanyakan ya atau tidak, tidak perlu dirinci jenisnya, demi kian juga untuk anemia sickle cell, tidak perlu ditanyakan riwayat transfusinya.
•
Ditambahkan pertanyaan mengenai penyakit Parkinson.
•
Penyakit lupus (SLE) dimasukkan dalam item penyakit baru yaitu penyakit autoimun-kolagen.
•
.
Untuk penyakit yang berhubungan dengan ginjal cukup dimasukkan kedalam gangguan ginjal, gagal ginjal dan indwelling chateter dihapus.
•
ISO, Moya-moya, Sindrom Down, Neurofibromatoss, Sturge-Weber Syndrome, gangguan metabolism bawaan dihapus
Blok Riwayat Penyakit Keluarga Tidak pe'rlu ditanyakan usia anggota keluarga inti yang menderita stroke demikian juga
riwayat stroke perdarahan,
hanya
stroke saja,
gangguan
perdarahan, hiperkoagulasi, kematian mendadak dengan penyebab yang tidak
14
diketahui,
intracranial
vascular
malformation,
hereditary
hemorrgahic
teleangiektasis.
•
Blok Tanda Vital •
Penilaian derajat kesadaran, apakah perlu dimasukkan pula penilaian secara kualitatif, selain dengan GCS.
•
Untuk penglJkuran suhu, hanya suhu aksila.
•
Nadi dinilai juga keteraturan iramanya.
•
Tekanan Darah perlu dibedakan yang diukur di lengan dan tungkai.
•
Pengukuran saturasi oksigen yang dimaks ud berdasarkan oksimetri. Perlu dimasukkan datalndex Massa Tubuh (IMT), ABI (ankle brachia! index).
•
Tidak diperlukan data lingkar kepala, tetapi diganti lingkar perut untuk laki-laki, .
lingkar panggul untuk wanita.
Blok Pemeriksaan Ne urologi •
Untuk_ Pemeriksaan Nervi Cranialis, tidak perlu dirinci, cukup Nervus VII, Nervus XII, kanan, kiri, sentral. perifer dan nervus lainnya ditanyakan terbuka.
•
Sistem Motorik dan sensorik masing-masing dipisahkan. Hasil pemeriksaan inspeksi palpasi tidak perlu dituriskan. ,
•
Untuk sistem motorik dimasukkan item tambahan -Tonus - Involuntary· movement - Kekuatan kontraksi atas dan bawah dengan skala 1-5
•
Refleks fisiologis, untuk rinciannya perlu dipisahkan hasil pemeriksaan tungkai kanan, kiri, atas dan bawah.
•
Refleks patologis positif atau negatif, tidak perlu dirinci lebih lanjut.
•
Yang dimasukkan hanya tanda rangsang meningeal,dislexia dan disgraphia dihapus saja. I
•
Ditambahkan refleks primitif positif atau negatif .
•
Untuk Skar NIHSS hanya dimasukkan nilai total skor awal masuk dan kelua r . 15
•
Demikian juga skor MMSE, hanya total skor saat masuk dan keluar.
•
Sebagai tambahan perlu dimasukkan skor MOCA
•
N. Cranialis. -7 yang penting N . VII dan N. XII kanan dan kiri, sentral perifer. Lainnya dihapus.
•
Dyslexia dan dysgraphia dihapus.
•
system sensorik anggota gerak bawah dihapus -7 diganti gangguan sensorik: ya/tidak, sebutkan . . . . .
•
system motorik -7 inspeksi palpasi dihapus. hanya tonus: normal/ hiper/hipo, involuntary movement: ya/tidak, sebutkan. . . . . , kekuatan kontraksi: atas bawah.
•
reflex fisiologis atas bawah kanan kiri: normal/hiper/hipo
•
ref patologis: positif/negative
•
ref primitive: positif/negative
•
NIHSS: skor total waktu masuk dan keluar saja.
•
MMSE: sko r total saat keluar saja.
•
MOCA: dilampirkan oleh Perdossi -7 minta ke dr Anam.
Blok Pemeriksaan Laboratorium •
Pem Lab -7 saat masuk RS
•
kolom abnormal dan signifikan dih a pus.
•
referensi nilai normal -7 masing-masing center mengiri[11kan referensi nilai normalnya, adjustment bila data kontinu.
•
rasio total kolesterol dihitung.
•
elektrolit: tambah Mg dan Cl
•
AGO untuk pasien penurunan kesadaran saja.
•
Fs lever: tambah albumin, GGT
•
pem ginjal: protein total dan albumin dihapus, kreatinin -7 serum
•
clotting: tambah d dimer, TAT, INR
•
nutrisi: dihapus saja.
16
Pemeriksaan Radiologi -7instalasi dihapus. •
NIHSS tidak termasuk pem radiologi -7 hapus
•
sebelum pem radiologi, pem EKG dulu.
•
pem radiologi: urutan pemeriksaan -7 foto toraks, CT, MRI, Doppler
•
CT scan: non kontras/kontras
•
hasil CT: normal/infark/ICH/SAH/IVH
•
MRI : kekuatan scanner, ketebalan irisan dihapus. hasil: tambah perdarahan intraventrikel. intracerebral diganti thrombosis
•
MRA: stenosis/AVM/aneurisma
•
EKG: hasil pemeriksaan normal/AF/iskemik/lain-lain
•
echo: transtorakal/transesofageal, hasil sebutkan . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Diagnosis klinis •
Siriraj skor dipindah ke pemeriksaan klinis pasien sebelum NIHSS
•
Terapi
•
Obat trombolitik lainnya dihapus
•
Obat antiplatelet injeksi GPllB3A: ya/tidak
•
Unfrac hep/ LMWH/ warfarin
•
Antikoagulansia: tambah dabigatran dan rivaroxaban
•
Obat lain: tambah lumbrokinase, pentoksifilin, neuropeptide (short chain ACTH), neuroaid, manitol, obat anti kejang, statin
•
Obat anti hipertensi: ya/tidak, bi la ya sebutkan .................... ......... .
•
lnfus: asering -7 ringer asetat
•
Makanan: enteral/parenteral/lainnya
•
Oksigen dimasukkan ke terapi: nasal/mask/ventilator/trakheostomi
•
Gangguan otonom dimasukan di pemeriksaan neurologi: ya/tidak, bila ya ,
sebutkan................. . •
Gejala klinis stroke dipindah sebelum RPO setelah sosial ekonomi
•
Gejala dibagi menjadi gejala fisik dan kognitif: penurunan kesadaran, lemah pada wajah, lemah separuh badan, penglihatan dobel, hilang ingatan sesaat,
17
'
bicara pelo, kesulitan menelan, k.ehilangan keseimbangan dan koordinasi, nyeri kepala, pusing/vertigo, kejang, muntah •
Barthel index dimasukkan pada keadaan saat pulang, yang dipakai skor 0-100 -7 minta dr Fenny & dr Anam
•
Tambah: onset dan alasan keterlambatan
•
Komplikasi: stress ulcer, UTI, pneumonia, VTE, decubitus, sepsis, kontraktur, lainnya
•
Di terapi tambahkan pertanyaan neurorestorasi: fisik/kognitif
•
Keadaan saat pulang
•
Tambah skor NIHSS (pre dan post), barthel index, MMSE, CDT (clock drawing test) -? minta ke dr Anam, MOGA (semua skor keluar)
•
Tempat pemeriksaan lanjutan: home care/rawatjalan
•
Obat diresepkan saat pulang: antikoagulan, antiplatelet, antiHT, ADO, lipid lowering agents, neuroproteksi, antioksidan -? dicontreng
•
RTL
•
Ethical clearance dimintakan dari badan Litbangkes sebelum uji coba.
•
Untuk RS yang tidak ada residen neuro (misal: RS Stroke Bukittinggi}, harus diujicobakan kepada perawat atau dokter umum.
•
1-5 dikerjakan oleh Kemkes, selanjutnya (sampai 15) dikerjakan oleh center sendiri -? perlu persiapan
•
Uji coba pada 2-3 center untuk melihat reliabilitas variabel, setelah uji coba baru dilaksanakan di masing-masing site, akan ditunju� penanggung jawabnya. Evaluasi setelah 3 bu!an, berapa pasien yang masuk, apa hambatannya. akhir tahun paling tidak punya data stroke yang terjadi tahun 2011 dan 2012 agar bisa dilihat tren kasus stroke.
•
lnsentif untuk masing-masing site -> ada penanggung jawab, petugas RM.
18
4.3. Kegiatan uji coba CRF registri strok d i lokasi studi Sesuai Teknologi
dengan
Terapan
Permenkes Kesehatan
Nomor: dan
1144/Menkes/PerNll/201 O,
Epidemiologi · Klinik
bertugas
Pusat untuk
melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan, serta menapis teknologi di bidang teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik. Penelitian klinik ini harus dilakukan di institusi, baik itu rumah sakit atau Puskesmas sehingga diperlukan adanya suatu pencatatan data dasar dari satu atau beberapa penyakit, tertentu yang disebut Registri. Registri
Penyakit (diseases
registry)
adalah
suatu
pencatatan yang
berkesinambungan, sistematis dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. Pencatatan penyakit (Registri Penya'kit) di Indonesia masih jarang dilakukan, terutama untuk penyakit tidak menular. Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Kerusakan otak dan kelumpuhan yang terjadi juga merupakan beban kesehatan yang harus mendapatkan penatalaksanaan yang tepat. Dengan adanya pencatatan stroke dapat dikembangkan penatalaksanaan yang terp'l3du dan akurat yang bermanfaat bagi pemegang kebijakan, tenaga kesehatan yang melayani dan penderita stroke. Pemilihan stroke dalam registry penyakit dikarenakan dari data RISKESDAS 2007 yang menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian nomor satu, mempunyai diagnosis lebih pasti, kasus cukup banyak, dan sudah ada tim neurologi (unit stroke) di setiap rumah sakit. sehingga pilot project akan dikembangkan diseases registry- untuk penyakit stroke. Penegakan akan dilaksanakan melalui diagnosis klinik, laboratorium, kombinasi keduannya
dan menggunakan system scoring. Untuk mencapai tuj:uan pengembangan� registry penyakit stroke diperlukan ujicoba Case Report Form (CRF) yang dilakukan di beberapa Rumah Sakit. CRF sudah dikembangkan dan dimodifikasi oleh para dokter speseialis neurologi dari beberapa Rumah Sakit bersama dengan PERDOSSI. Uji coba CRF yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan registri stroke, bertujuan memperoleh model sistem registry penyakit stroke ·yang terkomputerisasi. Tujuan kegiatan adalah melakukan uji coba terhadap CRF yang telah dikembangkan dan didiskusikan bersama dokter spesialis Saraf dari 7 Rumah
19
Sakit dan Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
(PERDOSSI)
dan
menentukan variable yang valid dan reliabel untuk dipergunakan pad a CRF. '
4.3.1 . Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS Kariadi, Semarang
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Unit Stroke dan bangsal rawat inap Bagian Neurologi di RSUP Dr. Kariadi, Semarang selama 4 (empat) hari mulai tanggal 7-10 Desember 2011. Susunan Tim Pelaksanaan Uji Coba CRF dari Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk site RSUP Dr. Kariadi, Semarang adalah: 1.
dr. Armedy Ronny Hasugian, M.Biomed (Koordinator)
2.
dr. Cl cih Opitasari
3.
Anggita Sunga A, S.Farm., Apt
4.
Syachroni, S.Si •
Sedangkan tim yang mendukung dari pihak RSUP Dr. Kariadi, Semarang selama pelaksa·naan uji coba CRF sebagai berikut: 1.
Direktur RSUP Dr. Kariadi
2.
dr. Dodik Tugasworo, Sp.S(K) (Kepala bagian Neurologi/Ketua Komite Medi� RSUP Dr Kariadi).
3.
dr Teguh Sp THT (Kepala IT RSUP Dr Kariadi)
4.
drg Bagus (Kepala lnstalasi Rekam Medis RSU� Dr Kariadi)
5.
Dr . Retnaningsih, Sp.S (K)
6.
dr. Yovita, M.Si.Mec;L, Sp.S
7.
dr. Arinta
8.
dr. Arithony
9.
dr. Henny
10.
dr. Dhini
11.
Bambang Mugiharjo (Perawat Unit Stroke)
20
Pada
tanggal
07
Desember
2011,
dilakukan
presentasi
rencana
pengembangan disease registri stroke dihadapan tim dari RSUP d r Kariadi. Diskusi dari presentasi tersebut adalah: •
Diharapkan kejelasan dari struktur organisasi tim peneliti stroke 2012 yang diperkuat .dengan adanya Surat Keputusan (SK). SK dapat berasal dari RSUP Dr Kariadi atau dari Sadan Litbangkes.
•
Untuk pelaksanaan entri data registri stroke akan ditunjuk petugas dari unit stroke, Bagian IT RSUP Dr Kariadi hanya mengawasi pelaksanaan dan mengantisipasi jika ada permasalahan pada website.
•
Diharapkan untuk masa yang akan datang, disease registri dapat mencakup semua
penyakit yang
terintergrasi
dengan
sistem
Jamkesmas
dan
komputerisasi Rumah Sakit (SIM) •
Diagnosis stroke berdasarkan ICD X sudah sesuai dengan diagnosis yang diterapkan pada sistem rekam medik rumah sakit.
•
Ujicoba dilakukan terhadap 5 pasien dan 25 rekam medis. Seluruh kegiatan didampingi oleh tim dari RSUP Dr Kariadi.
•
Hasil laporan ujicoba diharapkan sudah dapat diterima pada Januari 2012. Pada tanggal 08-10 Desember 2012, telah dilakukan uji coba CRF registri
stroke dengan rincian sebagai berikut : a.
Uji coba CRF dengan visiting pasien
: 05 CRF
b.
Uji coba CRF dengan data rekam medis
: 25 CRF
Uji coba CRF dari ke-30 data CRF terdiri dari CM unit stroke dan CM rawat inap. Tiga puluh ,(30) data CRF terdiri dari : a.
Stroke hemoragik (SH)
11
b.
Stroke ishemik/infark/non-hemoragik (SNH)
11
c.
Stroke hemoragik dan ishemik
01
d.
Stroke
07
21
Rincian hasil kegiatan uji coba sebagai berikut :
1
Tidak terdapatnya data demografi pasien yang lengkap seperti status pendidikan, status pekerjaan, jumlah anggota
_
keluarga, jumlah pemasukan keluarga pada rekam medis 2
Data W<Jktu onset lebih dari 24 jam dan alasan keterlambatan sulit dilacak pada rekam medis
3
Perlu perbaikan kembali pada CRF bagian RPK (Riwayat Disetujui Penyakit Keluarga) terutama riwayat kejadian hipertensi, diabetes
4
Pada CRF bagian terapi, baris obat lainnya diperbanyak,
Disetujui
karena obat yang diberikan pada pasien cukup variatif 5
Data perilaku/kebiasaan tidak terdapat dalam data rekam medis dan masih kurangnya data riwayat penyakit keluarga pada rekam medis
6
Perlu perbaikan kembali pada CRF bagian pemeriksaan
Disetujui
n�urologi agar lebih sistematis 7
Skoring'-skoring yang berhubungan dengan penyakit stroke tidak lengkap atau tidak ada seperti siriraj, NIHSS, MMSE, MOCA, Barthel index, dan CDT pada rekam medis
8
Tidak . semua data terdapat pemeriksaan echocardiography pada rekam medis
9
Perlu perbaikan kembali pada CRF bagian pemeriksaan
Disetujui
radiologi karena umumnya d i RSUP dr. Kariadi dilakukan 2 (dua) jenis pemeriksaan radiologi 10
Tidak
ada
data
mengenai
pemberian
t-PA pada rekam medis karena tidak dilakukan di RSUP Dr Kariadi · 11
Diperlukannya bank data mengenai kategori obat
Ditelaah lebih lanjut
12
Tidak ada data mengenai diagnosis saat strok� berdasarkan ICD-X pada rekam medis 22
pulang terkait
Di RSUP Dr. Kariadi CM UGO dan rawat inap terpisah,
13
sedangkan rekam medis yang dicatat adalah CM rawat inap, sehingga banyak data Data-data pasien rujukan yang berasal dari unit lain banyak
14
yang tidak ditemukan pada rekam medis
4.3.2. Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS Ciptoma ngunkusumo, Jakarta
Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Unit Stroke dan bangsal rawat inap Bagian Neurologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, '
Jakarta selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 12-.1 4 Desember 201 1 . Susunan Tim Pelaksanaan Uji Caba CRF dari Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemio!ogi Klinik, Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk site RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta adalah: 1.
dr. Lusianawaty Tana, MS, Sp.OK (Koordinator)
2.
dr. Heni Kismayawati
3.
dr. Dona Arlinda
4.
Aris Yulianto, S.Si
'
Sedangkan
tim
yang
mendukung
dari
pihak
RSUPN
Dr.
Cipto
Mangunkusumo, Jakarta selama pelaksanaan uji coba CRF sebagai berikut: 1.
dr. M. Kurniawan, Sp.S
2.
Gandi Agusniadi, BBA, S E (Kepala Unit Rekam Medis)
3.
Petugas rekam medis divisi stroke
'
Pada tanggal 12-14 Desember 2012, telah dilakukan uji coba CRF registri stroke dengan rincian sebagai berikut : a. b.
Uji co.ba CRF dengan visiting pasien Uji coba CRF dengan data rekam medis
23
:
0 CRF
: 26 CRF
Uji coba CRF dari ke-26 data CRF terdiri dari CM unit stroke dan CM rawat inap. Rincian hasil kegiatan uji coba sebagai berikut :
1
Tidak ada blok keterangan identitas
Ditambahkan.
pengumpul data dan waktu pengumpulan pada CRF registri stroke 2
Blok demografi dan status sosial: tidak ada data tentang tempat lahir, suku, jumlah qnggota keluarga yang tinggal dengan subyek, penghasilan rata-rata per bulan. Beberapa tidak ada data tanggal lahir.
3
Pengisian nomor rekam medis tidak
Dijelaskan dalam pedoman nomor
jelas.
RM diisikan dari depan atau belakang.
Blok riwayat penyakit sekarang: beda
Definisi operasional diperjelas
p�mahaman waktu onset sampai
dalam pedoman.
masuk RS antara sesama pengumpul
Disebutkan sumber .data dari auto/
data.
alloanamnesis.
5
Tidak ada data alasan keterlambatan.
Ditambahkan
6
Gejala klinis tidak lengkap.
Ditambahkan: tidak dapat
4
berbicara ,atau bicara tidak nyambung. Ditambahkan keterangan lompatan ke nomor berikut pada opsi 2 (riwayat). 7
Blok riwayat penyakit dahulu, riwayat
Pada riwayat penyakit jantung
penyakit keluarga, perilaku/kebiasaan:
ditambahkan opsi ya/tidak, boleh >
sebagian besar tidak ada data.
1 , dan terapinya.
Ditambahkan opsi lainnya. Diperjelas cara pengisian bila tidak ada data.
Frekuensi minum alkohol diperbaiki. 8
Blok tanda vital tidak lengkap.
Ditambahkan: tekanan darah pada
lengan kanan dan kiri, kotak pada saturasi oksigen. 9 10
Blok pemeriksaan fisik tidak lengkap.
Ditambahkan: opsi lainnya.
Nervus cranialis tidak lengkap.
Dltambahkan: opsi lainnya diperbanyak {bila > 1 ).
11
12
Pemeriksaan neurologi selanjutnya
NIHSS, MMSE, MOCA saat keluar
kebanyakan tidak ada data.
dipindahkan ke blok saat keluar.
Pemeriksaan laboratorium tidak
Ditambahkan: keterangan tanggal
lengkap.
dan waktu pemeriksaan per pemeriksaan, kolom referensi normal per pemeriksaan, tambahan kotak pada total RSC WBC Ca PC02, PT, aPTT albumin, koma pada Ht MCHC PT aPTT fibrinogen, opsi lainnya diperbanyak. Kolom referensi tidak perlu pakai kotak.
13
•
EKG, CT scan, MRI, Doppler tidak
Hasil pemeriksaan disebutkan,
lengkap.
tambahkan opsi lainnya, tambahkan opsi infark pada MRI, tambahkan opsi ABI pada Doppler. Jenis pem�riksaan dihilangkan, diganti dengan pertanyaan ya/tidak di tiap pemeriksaan.
14
Diagnosis klinis stroke tidak lengkap.
Lampirkan/sebutkan kode ICD.X di RM atau pedoman.
25
15
Terapi: sulit mengelompokkan
Pengumpul data minimal residen
golongan obat karena banyaknya
neurologi, ditambahkan: OHO, anti
merk.
dislipidemia, antibiotik, terapi lain misal inhalasi/transfusi, disebutkan nama obatnya.
16
Keadaan saat keluar: kebanyakan
Pengumpul data melakukan
tidak ada data
pemeriksaan sesuai dengan tuntunan CRF (data primer), sebutkan nama obat dan tambahkan opsi lainnya, jelaslkan perbedaan sembuh dan membaik,
4.3.3. Kegiatan uji coba CRF registri strok di RS Soetomo, Surabaya Te f!l pat dan waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Unit Stroke dan bangsal rawat inap Bagian Neurologi di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya selama selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 12-14 Desember 201 1 . Susunan Tim Pelaksanaan Uji Coba CRF dari Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk site RSUD Dr. Soetomo, Surabaya adala � : 1.
Nuzuliati Nurhidayati, SKM
2.
dr. Armaji Kamaludi Syarif
3.
dr. Retna Mustika lndah
4.
Qurrotul Aini Meta Puspita Sari, S.TP
Sedangkan tim yang mendukung dari pihak RSUD Dr. Soetomo, Surabaya selama pelaksa'naan uji coba CRF sebagai berikut: 1.
dr. Dodo Anondo, MPH (Direktur RSUD Dr. Soetomo)
2.
dr. Wijoto, Sp.S (Kepala SMF Neurologi RSUD Dr. Soetomo)
3.
dr. Abdullah Machin, Sp.S 26
4.
dr. Ratna Anggraeni, Sp.S
5.
Kusminarti (Kepala Perawat unit Stroke)
Pada tanggal 12-14 Desember 2012, telah dilakukan uji coba CRF registri stroke dengan rincian sebagai berikut : a.
Uji coba CRF dengan visiting pasien
: 0 CRF
b.
Uji coba CRF dengan data rekam medis
: 27 CRF
Uji coba CRF dari ke-27 data CRF terdiri dari CM unit stroke dan CM rawat inap. Rincian hasil kegiatan uji coba sebagai berikut :
1
DEMOGRAFI •
Suku sebagian besar tidak ada data
Bisa ditambahkan
•
Desa, kelurahan, kecamatan sebagian besar
kabupaten atau provinsi
tidak ada data. •
2
Contact person tidak ada data sama sekali.
STATUS SOSIAL •
Jumlah anggota keluarga yang tinggal dengan subyek tidak ada data sama sekali, hanya ada data mengenai jumlah anak.
•
3
Penghasilan tidak ada data sama sekali.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG •
Waktu saat melakukan anamnesis tidak ada.
•
Waktu Onset sebagian tidak ada, tidak sampai men it. .
•
Alasan keterlambatan seluruhnya tidak ada data.
4
'
GEJALA KUNIS •
Waktu Uam) saat melakukan anamnesis tidak ada.
•
Banyak jawaban "tidak diketahui", karena tidak . tercatat dalam rekam medis, mungkin tidak 27
dilakukan anamnesis mengenai gejala-gejala yang terdapat dalam CRF 5
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU •
Waktu Uam) saat melakukan anamnesis tidak ada
•
Banyak jawaban tidak diketahui, karena data tersebut tidak tercantum dalam Rekam Medis. Jika jawabannya Ya, jawaban detailnya tidak dapat terisi, karena informasi yang kurang yang terdapat dalam rekam medis
•
Contohnya
jika
pasien
memiliki
riwayat
Hipertensi, maka untuk jawaban usia pertama didiagnosis,
sampai
obat-obatan
yang
dikonsumsi tidak tercatat dalam rekam medis 6
RIWAYAT PENYAKIT KELUAR.GA •
Hampir seluruh rekam medis tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai RPK
7
PERILAKU/KEBIASAAN •
Waktu Uam) saat melakukan anamnesis tidak ada
•
Hampir sebagian besar rekam medis tidak mencantumkan perilaku/ kebiasaan. Jika ada maka tidak dapat menjawab pertanyaan CRF secara detail.
•
Contoh riwayat merokok, jawabannya hanya sebatas iya atau tidak.
8
TANDA VITAL •
Waktu
saat
melakukan
ada/tidak lengkap Garn
anamnesis atau
disebutkan) •
Nadi, irama tidak dijelaskan 28
tidak
menit tidak
•
Tekanan darah tungkai tidak ada data sama sekali, dikonfirmasi ke dokter neuro, belum dilakukan di RSUD Soetomo
•
AnklE� Brachia! Index tidak ada data sama sekali, dikonfirmasi ke dokter neuro, belum dilakukan di RSUD Dr. Soetomo
•
Saturasi Oksigen tidak ada data sama sekali, dikonfirmasi ke dokter neuro, belum dilakukan di RSUD Dr. Soetomo
•
Berat badan dan Tinggi
Sadan
sebagian
mencantumkan, sebagian lagi tidak •
Lingkar perut dan lingkar panggul tidak ada data sama sekali
9
PEMERIKSAAN FISIK •
diganti dengan kata
Saluran pernafasan
paru-paru •
diganti dengan kata
Saluran Pencernaan
abdomen •
10
diganti dengan kata lain
Saluran Kemih
PEMERIKSAAN NEUROLOGI •
Banyak
jawaban
yang
dijawab
"sulit
di
evaluasi" (sde) karena kondisi pasien yang tidak' memungkinkan •
Siriraj Skor pada sebagian besar rekam medis tidak.tercantum
•
NIHSS
sebagian
pasien
tidak
dilakukan
NIHSS tidak valid untuk
penilaian NIHSS, jika dilakukan, hanya pada
hemorrhagic stroke
saat keluar Rumah Sakit
NIHSS bukan total skor, tapi skala
•
MMSE seluruhnya tidak ada data di rekam medis,
menurut K-SMF,
terdapat catatan 29
tersendiri mengenai MMSE yang dilakukan secara terpisah •
11
MOCA tidak dilakukan di RSUD Dr. Soetomo
PEMERIKSAAN LABORATORIUM •
Hasil pemeriksaan lab umumnya tidak hanya dilaki,Jkan sekali, kami bingung menentukan mana
yang
sebaiknya
di jadikan
acuan.
Masing-masing pemeriksaan juga biasanya tidak dilakukan secara serentak, sehingga kami tidak dapat menentukan tanggal dan jam pemeriksaaan lab. Contoh tgl 12 November (saat. masuk RS) diperiksa lipid profile, tanggal 13 November diperiksa darah lengkap. •
Pemeriksaan lipid dari lab RSUD Dr. Soetomo, nilai
•
referensi
rujukan/nilai
normal
berupa
kisaran angka.
Perlu
Rasia total kolesterol tidak ada data sama
kolom
ditambahkan
sekati •
Pemeriksaan darah lengkap sebagian tidak mencantumkan
LED
sebagai
unsur
pemeriksaan •
Sulit untuk memindahkan angka pemeriksaan
Ditelaah lebih lanjut
ke d� lam kotak, karena tidak mencukupi, atau . tidak ada tanda koma nya. •
•
•
Satu1 n MCV FL bukan x1 O · 15 12 Satu� n MCH pg bukan x1 0 · Pemeriksaan Gula Darah untuk gula darah puasa dan post prandial sebagian tidak ada data
r
•
Kadar HbA 1C tidak ada data sama sekali
•
Pemeriksaan elektrolit khusus untuk Ca dan 30
--
- ---==--=----=-__:=:_ _ =:: -=_:_ ==:::_ :::_ _
� � � � � � � � � � � � � � � � = � = � -==-
-
_-
-
� -==-=-� == -= = -= -=
•
Pem�riksaan fungsi liver Gamma-GT tidak ada sama sekali
•
Pemeriksaaan Clotting, D dimer, RAT dan INR tidak ada data
•
Prothrombin Time (PT) tidak ada data, yang ada PPT
•
Pemeriksaan
ginjal
tidak
terdapat
data
mengenai ureum, tetapi ada BUN 12
Pemeriksaan
EKG
dilakukan,
tetapi
tidak
tercantum kesimpulan atau pembacaan hasil Hanya satu dari Seluruh rekam medis yang kami kerjakan ini yang mencantumkan (terdapat) pemeriksaan echocardiografi 13
PEMERIKSAAN RADIOLOGI •
Kebanyakan dilakukan foto thorax dan CT Jumlah kotak perlu .
diperbaiki, karena
scan ·
biasanya tiap pasien melakukan foto thorax dan CT-scan •
Hasil
CT-scan
lokasi
kelainan
ditambahkan
pilihannya
seperti
kelainan
capsula
eksterna,
di
per!u
jika
ada
nucleus
kaudatus, tidak ada pilihannya •
Hasi! pemeriksaan CT scan kepala (ICH, IVH, lnfark)
lebih
dari
satu,
,maka
perlu
ditambahkan kotak jawaban •
Pemeriksaan MRI, MRA dan doppler sonografi tidak ada data
14
•
Terapi,
apakah
merupakan
terapi
yang
pertama kali saat di ruangan atau konsul '
31
Tambahkan opsi
•
Sebagian besar tidak disebutkan jam kapan ditentukannya terapi
•
Pemakaian
oksigen
kadang-kadang
tidak
tercatat •
t-PA di RSUD Dr. Soetomo pasien tidak diberi t-PA karena alasan ekonomi (mahal)
•
neurorestorasi belum dilakukan di RSUD Dr. Soetomo, hanya berupa Rehabilitasi medic
15
KOMPUKASI •
Waktu diagnosis sering tidak dicantumkan.
•
Sebagian
besar
komplikasi
yang
tidak terjadi,
mencantumkan begitu
juga jika
ditelusuri melalui lembar follow up pasien, jika ada
penyakit penyerta seperti sepsis, dll
apakah dapat dimasukkan dalam komplikasi 16
KEADAAN SAAT KELUAR •
Waktu
Qam)
diagnosis
sering
tidak
dicantumkan •
Barthel Index sebagian ada data, sebagian tidak
•
MMSE,
CDT,
MOCA tidak dilakukan/data
terpisah •
Diagnosis alasan pulang terkait stroke tidak dipakai kode !CD X
•
Keadaan pasien saat pulang, "cacat" termasuk dalarn pilihan yang mana???
•
Jika pasien meninggal maka kolom dibawah Mahon ditambahkan keterangan selesai tidak diisi
32
--
---= ==;..---
=- -
�- -
- -==--=----
Masukan dari dr. Ratna Anggraeni, Sp.S mengenai CRF: •
Pada riwayat pemakaian obat flu, perlu ditambahkan keterangan "yang mengandung PPA"
•
Kontrasepsi hormonal diberikan pilihan yang mana jenisnya (pil, suntik) dan berapa lama penggunaannya
•
Nadi ditambahkan "pengisian"
•
Tekanan darah lengan kanan dan kiri
•
waist-hip ratio ditambahkan pada bagian pemeriksaan fisik
•
Pada obat anti platelet ditambahkan dosis, sediaan, durasi
•
Pneumonia
dijabarkan
apakah
bronchopneumonia,
atau
aspirasi
pneumonia • •
Decubit.us diubah menjadi borok tekan, stress ulcer diganti tukak lambung Komplikasi ditambahkan "infeksi nosokomial"
33
-=-=
-
-- =-----=-=-
-
-
--= -=-=---= _ _ =-::=_ _ :
-
- ----=-
V.
KESIMPULAN
1.
Pelaksanaan telah berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari pihak rumah sakit.
2.
Total 78 Rekam Medis yang diujicoba, dengan 5 R M langsung kepada pasien dan 73 RM penderita stroke.
3.
Beberapa bagian CRF tidak dapat diisi karena data tidak ada pada rekam medis. Sehingga pada saat pelaksanaan nantinya memang diperlukan
wawancara
secara
langsung
kepada
pasien
atau
keluarganya. 4.
Telah dilakukan perbaikan atau modifikasi dari CRF.
5.
Hasil
uji
coba
akan
menjadi
evaluasi
untuk
pelaksanaan
pengembangan registri penyakit di tahun 2012 melalui perbaikan CRr.
34
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada: 1 . Kepala Badan litbang Kesehatan 2. Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan epidemiologi Klinik 3. Ketua Umum PERDOSSI 4. Direktur RS Ciptomangunkusumo, Jakarta 5. Direktur RS Kariadi, Semarang 6. Direktur RS Sardjito, Yogyakarta
7. Direktur RS Soetomo, Surabaya 8. Kepala Bagian Neurologi RS Ciptomangunkusumo, Jakarta 9. Kepala -Sagian Neurologi RS Kariadi, Semarang
10. Kepala Bagian Neuro!ogi RS Sardjito, Yogyakarta 1 1. Kepala Bagian Neurologi RS Soetomo, Surabaya ! 12. Rekan-rekan pene!iti 13. Pihak-pihak terkait
Atas kontribusinya sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
35
DAFTAR PUSTAKA
1.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (2010). Riset Kesehatan Dasar.
2 . Gliklich RE, Dreyer NA. (2010). Registries for Evaluating Patient Outcomes: A User's Guide. 2nd ed. AHRQ Publication No.1 0-EHC049. Rockville, MO. 3.
Bushnell, C., L. Zimmer, et al. (2009). "The Adherence evaluation After lschemic Stroke Longitudinal (AVAIL) registry: design, rationale, and baseline patient characteristics." Am Heart J 157(3): 428-435 e2.
4.
Luke, M. M., W. Lalouschek, et al. (2009). "Polymorphisms associated with both noncardioembolic stroke and coronary heart disease: vienna stroke registry." Cerebrovasc Dis 28(5): 499-504.
5.
Mears, G . D., W. D. Rosamond, et al. "A link to improve stroke patient care: a successful linkage between a statewide emergency medical services data system and a stroke registry." Acad EmergMed 17(12): 1398-404.
6.
Mukherjee, D . ,
K. A.
Eagle, et al. (2007). "Impact of prior peripheral arterial
disease and stroke on outcomes of acute coronary syndromes and effect of evidence-based therapies (from the Global Registry of Acute Coronary Events)."
d
Am J Car iol 100(1 ): 1-6. 7.
Schluter, M . , 8. Reimers, et al. (2007). "Impact of diabetes, patient age, and gender on the 30-day incidence of stroke and death in patients undergoing carotid artery stenting with embolus protection: a post-hoc subanalysis of a prospective multicenter registry." J Endovasc Ther 1 4(3): 271-8.
8.
Sims, K . , J. Politei, et al. (2009). "Stroke i n Fabry disease frequently occurs before diagnosis·and in the absence of other clinical events: natu�al history data from the Fabry Registry." Stroke 40(3): 788-94.
9.
Wang, Y.,
L.
Cui, et al. "The China National Stroke Registry for patients with acute
cerebrovascular events: design, rationale, and baseline patient characteristics." lo.! J Stroke 6(4): 355-361 . 10. Yoo, K. M., H. K. Shin, et al. (1998). "Middle cerebral artery occlusive disease: the New England Medical Center Stroke Registry." J Stroke Cerebrovasc Dis 7(5): .
344-5 1 .
36
PERSETUJUAN ATASAN
Jakarta,
Januari 2 0 1 2
Ketua Pelaksana
Dr.M.Karvana. M.Kes NIP 19701 2061999031001
Ketua Panitia Pembina llmiah
Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
DR. Drg. Farida Soetiarto. MS NIP. 1 95204271981 072001
Dr. Siswanto, MHP, DTM NIP. 19600527 1988031001
•
37
_ -
=
---= -
-
==---=--
= -=-=-
-
� ==-� -
-
LAMPIRAN
1.
Case Report Form
38
-
----- ----
-
_ ---=--==
-
-
--
-
--
--
-= � -
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name: _ _ _ Subject ID:
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KUNIK CASE REPORT FORM (CR�
1
Provinsi
2
Kabupaten/Kota
3
A. Nama Rumah Sakit
DD DD DDDDDDD
B. ID Rumah Sakit
Nama pengumpul data 2
No. Telefon I HP
3
Tanggal pengambilan data
4
Waktu pengambilan data (24 jam)
5
Sumber pengambilan data (1 = Ya, 2 = Tidak)
1
Jenis kelamin
3
Tempat lahir
4
Tanggal lahir
5
Umur Suku (dari Bapak)
1. 2.
Laki-laki
Perem uan
-
Tanggal
Agama
1.
2.
3. Stroke Version 6.0
'
'
- --
Bulan
Tahun
DD-D D-D O D D DOD D
. .................... Tahun 5. Melayu 6. Cina 7. Lainnya, sebutkan ...................... .. Padang Batak Islam 4. Hindu Katolik 5. Budha 6. lainn a, sebutkan Protestan
1. Jawa 2. Sunda
3. 4. 7
DOD D
lnisial Subyek
2
6
D D-DD-DD D D DD:DD Jam Menit a. Dari pasien (Anamnesis) D b. Dari keluarga terdekat (Alloanamnesis) D c. Dari rekam medis D - '-'-- Tanggal Bulan Tahun
......................... .
D
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
•
Subject ID: 8
9
Alamat
a. Jalan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
b. Desai Kelurahan .......................... . . . . . .......................
d. Kode Desai Kel
c. Kecamatan .................. .............................................
e. Kode Kee.
Contact person I Keluarga yang merawat
.
DOD DOD
a. Nama b. No. Telepon/Hp c.
E-mail
d. Hubungan dengan pasien : ......................................................... . 10
DDDDDDDDDDDDDDD
Nomor Rekam Medis
t "Y: ,(• • ; 1 0 :• ;;zt�;£ ,� ?, "·ti< i'� f l l l � ,"' " .� ,., l>f" ·:� � " nt s�m-tlt,_ \1!�m %t tr§ v r � .,"" '� � ,{' �:� !l l'-&, lll � � � � �� �� M � �lllP : �k �� ,.J.ft !� � � d i � .�� ;'�?. �,. f i � � � j t � � &� � - � I A i � .
1
Pendidikan
2
Pekerjaan
4. Tamat SLTP 5. Tamat SLTA quruan Tinm:ii 6. Tama! Per 8. Wiraswasta/Pedagang 9. Pelayanan Jasa 10. Petani 1 1 . Nelayan
1.
Tidak pernah sekolah 2. Tidak tamat SD 3. TamatSD 1 . Tidak bekerja 2. Sekolah
3. lbu rumah tangga
4. TNl/Polri 5. PNS
7. Peqawai swasta
D DD Orang DDD.DDD.DDD 5. Jamsostek D 6. Jamkesmas
1 . Belum kawin
Status perkawiAan
4
Jumlah anggota keluarga yang tinggal dengan Subyek
5
Penghasilan rata-rata rumah tangga per-bulan (Rupiah)
6
Sumber pembiayaan I Penyandang dana
2. Kawin
1 . Sendiri 2. Perusahaan f Kantor
2
Jam masuk RS (24 jam)
3
Waktu onset gejala sampai masuk RS
4
Jika "> 6jam", Alasan keterlambatan
.
.
...
..
....
D D-D D-D O D D DD:DD ODD D
Jam Menit
:
.
. . . . . . . . ....
_ _ f_f_ _ Tahun Tar1ggal Bulan
Tanggal masuk RS
3. Cerai
7. Jamkesd a 8. Lainnva, .
3. As uransi Swasta 4. Askes
;
DD
12. Buruh 13. Pensiunan 14.Lainnva, .........................
6. Pegawai BUMN
3
D
Jam
1. Transportasi 2. Menunggu keluarg a 3. Jarak rumah sakit jauh 4. Status sosial ekonomi 5. Ketidaktahuan
Stroke Version 6.0
-
-
==
-
---=-= �-� --=_.::_ __ � -- -- ---
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name: _ _ _
No
Gejala Klinis
Riwayat 1 . Ya 2. Tidak 3. Tidak dapat dinilai 4. Tidak tahu
Durasi
No
Gejala Klinis
Riwayat 1 . Ya 2. Tidak 3. Tidak dapat dinilai 4. Tidak tahu
Durasi 1 . < 10 menit 2. 10-59 mnt 3. ;::: 60 menit
D D D D
D D D D
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
D
D
D
D
D D D
D D D
1. < 10 menit 2. 10-59 mnt 3. ;::: 60 menit 4 Tidak tahu ..
·
bi/a 2 atau 3 � Janjut ke nomor
bi/a 2 atau 3 � /anjut ke nomor berikut
berlkut
5
Penurunan kesadaran Lemah separuh wajah I perot Lemah separuh badan Penglihatan ganda I penglihatan sesisi hilang/ hilang penglihatan sesaat Hilang ingatan sesaat
6
Nyeri kepala
7
Pusing I vertigo
8
Kejang
1
Stroke
1 2 3 4
.
D D D
i. ii.
Bicara pelo
10
Tidak bisa bicara
11
Tidak mengerti pembicaraan Sulit menelan I tersedak
D
13
D
D
14
.D D D
D D D
Rasa kesemutan/ baal separuh badan
15
Muntah
16
Lainnya, . . .. . ... . . . . . . Lainnya, .. . . ....
Jumlah kejadian stroke iskemik Kejadian terakhir stroke iskemik
Jika Ya, termasuk jenis I ti e a. lntracerebral hemorrhage (ICH) 6.0
9
D
8. Stroke Perdarahan
Stroke Version
D D D
12
A. Stroke lskemik
4. Tidak tahu
.
17
..
..
.
.
.
..
.
.
.......
.
.
..
.
. ..
.
D
1 . Ya 2. Tidak -?Lanjut Ke 3 3. Tidak diketahui-7Lan·ut Ke 3 1 . Ya 2. Tidak -7 Lanjut Ke B 3. Tidak diketahui -7Lan'ut Ke B 1 . 1 kali
D D
2. � 2 kali
3. Tidak diketah ui 1 . <3 bu Ian lalu, berapa kali? 2. � 3 bulan lalu, berapa kali? . . 3. Tidak diketahui 1 . Ya 2. Tidak -7Lanjut Ke 3 3. Tidak diketahui -7 Lan'ut Ke 3 1. Ya 2. Tidak
................................. . ...
D
d.
........
.
.....
. ..
....
.. . .
. . ..
D D
3. Tidak diketahui
Transformasi Hemoragik
D
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
3 4 5
b.
Subarachnoid hemorrhage {SAH)
c.
lntraventrikel hemorrhage (I VH )
D D
Kelainan pembuluh darah otak bawaan (Aneurismia Unruptured I Arteriovenous malformation (AVM)I Cavernous malformation) Dural sinus thrombosis! cerebral venous thrombosis
e. Tidak diketahui
D
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
D
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
Ya
1.
Transient fschemic Attack (TIA)
D D
2. Tidak 7 Lanjut Ke 6 3. Tidak diketahui 7 Lanjut Ke 6 a. Berapa kali? b. Kapan kejadian terakhir? . . .. .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..........................
Bila Ya, sebutkan
......
.
.
.
. . . .. . ..
.
.
....
..
....
Migrain
1.
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
Jika Ya, migrain dengan aura
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
7
Carotid I lntracraniaf stenoss i berdasarkan Transcrania/ Dooofer(TCD)
1.
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
8
Carotid endarterectomy
1.
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
Bila Ya, indikasi lokasi'
2. Sebelah kanan
1.
Sebelah Kiri
3. Keduanya 4. Tidak diketahui
Carotid artery stenting
1 . Ya
3. Tidak diketahui
6
9
1.
Jika Ya, indikasi lokasi
2. Tidak
Sebelah Kiri
2. Sebelah kanan
3. Keduanya 4. Tidak diketahui
10
Kejang f Epilepsi
1 . Ya
2.
Tidak
3. Tidak diketahui
11
lnfeksi sistem saraf pusat
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
12
Gangguan Kognisi {bahasaf memorifpikunf dementia)
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
13
Terdiagnosis Penyakit Parkinson
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1 . Ya
2. Tidak
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
3. Kelainan katup
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
4. Congestive Heart Failure
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
5. Penyakit Jantung kongenital
1.
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
14 15 16
Terdiagnosis Gangguan Psikiatri (cemas, deoresi, osikotik) Pernah dirawat di rumah sakit karena cedera kepala I head trauma Riwayat penyakit jantung
•
3. Tidak diketahui
Bila Ya, sebutkan jenisnya 1 . Atrial fibrillation (AF} I flutter 2. Acute Coronary Syndrome (ACS) / lnfark
Miokard
6. Lainnya,
sebutkan
Stroke Version 6.0
. . .. ..
... . . ..
.
. . .. ..
.
. . ...
..
.
.
. . ... . . .... . ..
1.
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
17
1. Ya
Prosedur intervensi maupun bedah jantung
Tidak -7Lanjut Ke 1 8 3. Tidak diketahui -7Laniut Ke 1 8
Bila Ya, sebutkan jenisnya 1 . Coronary Artery Bypass Graft (CABG) 2.
Pembedahan katup jantung
1 . Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
3. Coronary stent I PTCA
1.
Ya
2. Tidak
4. Kateterisasi jantung
1.
Ya
2. Tidak
5. Permanent Pacemaker
1 . Ya
2. Tidak
1 . Ya
2. Tidak
1.
2. Tidak
6. Baloon Mitra/ Valvulop/asty .
18
.
.
...
.......
. . . . . . .. .. ..
..
.
.
.
.
Ya
- '-'
Tanggal pembedahan jantung terakhir
Tanggal Bulan
Penyakit arteri I vena perifer
1. Ya
Diabetes mellitus (OM) .
2. Tidak
Tahun
2. Tid ak
1. Ya 19
3.
D 3. Tidak diketahui D 3. Tidak diketahui D 3. Tidak diketahui D 3. Tidak diketahui D 3. Tidak diketahui D 3. Tidak diketahui D D D- D D-D O D D 3. Tidak diketahui D D 3. Tidak diketahui
•
7. Lainnya, . .. .. .. .
D
2.
I
-7Lanjut Ke 20 -7 Lanjut Ke 20
Tidak diketahui
- - Tahun
A. Usia pertama kali didiagnosis OM
B. Kompli kas i OM
2. Tidak -7 Lanjut Ke C
1. Ya
DD D
Bila Ya, sebutkan jenisnya 1.
Neuropati
2.
Retinopati
3.
Nefropati
4.
.
..
.
... .
. .. . . . .
. .. ... . . .
3. Tidak diketahui
1.
Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1.
Ya
2. Tidak
..
....
2. Tidak
1 . Ya
.. . . . ..
.. . . . . . . .. . C. Tata laksana untuk OM (boleh lebih dari .
2. Tidak
3.
Tidak diketahui
.
Lainnya, sebutkan ......
1 . Ya
3.
Tidak diketahui
. .. . . . .
satu) 1.
Diet
2.
Obat Hipogli kemik Oral
1: (OHO) dalam
satu tahun terakhir
3. '
20
I
Ya
2. Tidak
1 . Ya, teratur 2. Ya, lidak teratur 3. Tidak
Bila Ya, sebutkan
................................................. ....................
Insulin
1. Ya
Hipertensi A. Usia pertama kali Qidiagnosis Hipertensi
Stroke Version 6.0
D D D D
2.
Tidak
1. Ya 2. Tidak -7 Lanjut Ke 21 3. Tidak diketahui -7Lanjut Ke 21 - - Tahun
D D D D DD
_ PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name: _ _ Subject ID:
B. Tata laksana untuk Hipertensi 1 . Diet
1 . Ya
2. Oba! Anti Hipertensi (OAH) dalam satu
1 . Ya, teratur 2. Ya, tidak teratur 3. Tidak
tahun terakhir
.
Bila Ya, sebutkan Dislipidemia
D D
2. Tidak
·· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
1. Ya 2. Tidak -7Lanjut Ke 22 3. Tidak diketahui -7 Laniut Ke 22
D
Tata laksana dislipldemia 21
A. Diet
B. Oba! untuk Dislipidemia dalam satu tahun terakhir
Bila Ya, sebutkan 22
Kanker
23
lnfeksi dalam 3 bulan terakhlr Bila Ya, sebutkan slste� organ yang terinfeksi
24
25
I
I I I
.
..
...
. .. . ... . . .
1. Ya .....
.
.
.
.
. ..... .. . . .
.
.
.
. . . ........ . . . .. . . .
2. Tidak
. ..
. .. . .
.. . . . . . . . . . . . . .
.. .
.
. ...
.
.. .
..
..
1. Ya
2. Tidak
30
Gangguan tidur (insomnia, Obstruksi, Sleep Apneu, sleep related breathing disorder}
1. Ya
Bila Ya, sebutkan tipe/jenisnya
.. . . . . .
Gangguan ginjal (Chronic Kidney Disease
(CKD), Sindrom nefrotik dan Indwelling catheter}
Bila Ya, sebutkan tipe/jenisnya 31
Penyakit hati kronis
Stroke Version
-
.
1. Ya
. .
...
D
.. . .
.
D
.. ..
. ... . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
.
.. . . . .. . .
2. Tidak
.
. . . . .. . . . . . . . . . .
D D
3. Tidak diketahui
3. Tidak diketahui
. .. ... . . . ... . . ....
. . . . . . . . ..... .. . . .
.
.
D
3. Tidak diketahui
. . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. ..
D
3. Tidak diketahui
2. Tidak .
.
...
. . . . . . . . . ... .. . .. . .. .. . . ... . . .
.
.
.
28
..
.
..................
Penyakit kolagen I auto imun (Lupus, jaringan ikat lainnya, inflammatOf}' bowel
.
D
.. . .. ... .... ... . . . . . .. . . . ... . .
.
2. Tidak
..
D
. . . . . .. ... .. . .. .. .... . . . .. . . . .. . .. . . . . .
1. Ya
Bila Ya, sebutkan tipe/jenisnya
. . .. . . . .
3. Tidak diketahui
27
disease)
..
. ... . . .. .. .
2. Tidak
1 . Ya
.
. .. ...... . . .. . ... ... ..
2. Tidak . . . . . . . . .. ... .. . . . . . . . . ..
.
3. Tidak diketahui
. .... ..
1. Ya
. .. . .
3. Tidak diketahui
...... ... ... ... .. ... ... .. .. ... .
. . .. . .
... . . . . . . . . . . . .
2. Tidak
. . . . . .. .
...
Gangguan hiperkoagulasi
.
. .. .
Gangguan perdarahan
29
-
.
Bila Ya, sebutkan.sistem organ yang terinfeksi Anemia {Sickle Cell Anemia, defisiensi zat besi,
Bila Ya, sebutkan tipe/jenisnya
I
-
. .. . . . . . . . .. . 1. Ya 2. Tidak -7 Lanjut Ke 23 3. Tidak diketahui -7 Lanjut Ke 23
1 . Ya
Bila Ya, sebutkan tipe/jenisnya 26
1 . Ya, teratur
2. Ya, tidak teratur 3. Tidak
lnfeksi Kronis
dll)
D D
2. Tidak
1. Ya
.
.
..
..
.
...
.
. . . ..
D
3. Tidak diketahui
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... .. . .. . .. . .. . . . . . .. . .. . .. . ... . . . . ... .... ... ... . . . . . . ... . .. . . .. . .
1. Ya
2. Tidak
D
3. Tidak diketahui
6.0
-
- --
- ------====-
-
- - ----=--=- -
== -
-=--
�
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY
Site Name:
Subject ID: '�J Tanggal pengambilan data riwayat ·en akit 2
Tanggal Bulan
1. Ya
Stroke Jika Ya, usia termuda anggota keluarga yang didiagnosis menderita stroke
..
2. Tidak
. . .. . ..
D D- D D-D O D D 3. Tidak diketahui D
Tahun
...
.
......
...
....
.
.........
.
.......
.
....
. . .tah un .
...
3
Diabetes mellitus
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
4
H ipertensi
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
5
Penyakit jantung
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
6
Kelainan pembuluh darah otak bawaan (Aneurisma otak, AVM, lntracranial vascular
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
malformations)
Jika a sebutkan 7 8
DD D D D D
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .
Migrain Penyakit arteri koroner (Misalnya, serangan jantung) Jika Ya, usia termuda anggota keluarga yang didiagnosis menderita penyakit arteri koroner/ seran an 'antun
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
............................................................. tahun
D D DD D
9
Epilepsi
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
10
Gangguan Kognisi (De(?lensia I pikun)
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
11
Gangguan kejiwaan
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
Gangguan koagulasi
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak d iketahui
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
D
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
D
Jika Ya, sebutkan 1. Keguguran berulang
12
2. Gangguan perdarahan
(Misalnya hemofilia) 3. Gangguan Pembekuan darah (M isalnya trombofifia, defisiensi protein C def, defisiensi protein S) 4. Hereditary Hemorrhagic Telangieclasia HH
13
Kematian tiba·tiba dengan penyebab yang tidak diketahui
Tanggal pengambilan data Perilaku
2
Sumber pengambilan data
3
Apakah anda merokoklmengunyah tembakau dalam 1 bulan terakhir?
Tanggal Bulan
Tahun
.
3. Tidak diketahui
D D D D D
D
DD-DD-D O D D
1 . Dari pasien (Anamnesis)
2. Dari keluarga terdekat (Alloanamnesis)
D
3. Keduan a Auto dan alloanamnesis
Riwa at Merokok Termasuk men un ah tembakau
Stroke Version 6.0
1. 2.
Ya, setiap hari Ya, kadan -kadan -7Lanjut Ke 4
D
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name: _ _
_
Subject ID: 3.
4. 4
5 6
7
Usia berapa ketika pertama kali merokok/ mengunyah tembakau? Usia berapa mulai setiap hari merokok I mengunvah tembakau? Usia berapa berhenti merokok/tidak mengunyah tembakau sama sekali? Rata-rata berapa banyak rokok/cerutu/cangklong {buah)/tembakau (susur) yang dihisap/dipakai per hari?
Tidak, sebelumnya pernah-7Lanjut Ke 4 Tidakpernah sama sekali-7Laniut Ke 9
--
1.
Tahun
DD
Tahun
DD DD D
Tahun
< 6 batang
2. 6 - 12 batang 3. > 12 batarig
Jenis rokok/tembakau yang dihisap/kunyah?
8
1.
Rokok kretek dengan filter
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
2.
Rokok kretek tanpa filter
1 . Ya
2. Tidak
3.
3.
Rokok putih
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
4.
Rokok linting
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
5.
Cangklong
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
6.
Cerutu
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
7.
Tembakau dikunyah (susur,nyirih,nginang) Lainnya, sebutkan . .. . . .. . ;··· .
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
1. Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
8.
.
.
..
....
......
.
........................
Tidak diketahui
D D D D D D D D
.. . ..
Riwayat Alkohol 9
Apakah dalam satu tahun terakhir anda mengkonsumsi minuman yg mengandung alkohol (bir, whiskey, vodka, anggur/wine, minuman tradisional beralkohol seperti tuak, potenci, sooil?
1.
Apakah dalam 1 bulan terakhir anda mengkonsumsi minuman beralkohol?
2. Tidak -7 Lanjut Ke 1 5 3. Tidak diketahui -7 Lanjut Ke 1 5
Jika Ya, seberapa sering mengkonsumsi alkohol?
2. 1-2 hari tap minggu
10
11
Usia mulai mengkonsumsi alkohol
12
Usia berhenti mengkonsumsi alkohol
13
Jenis minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi
14
Berapa rata-rata banyaknya satuan minuman standar yang diminum dalam sehari?
f
Stroke Version 6.0
2.
D
Ya Tidak -7Lanjut Ke 15 .
1. Ya
D
1 . < 1x tiap bulan i
D
3. 3-4 hari tiap minggu 4. 5 hari atau lebih tiap minqqu Tahun Tahun 4. Anggur I Wine 1 . Bi r 5. Lainnya 2. Wiskey 3. Minuman tradisional beralkohol Satuan
DD DD D
PENGEM BANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
(STANDAR: 1 satuan minuman standar mengandung 8-1 3 gr etanol, terdapat dalam : 1 gelas/botol kecil/kaleng (285-330 ml) bir 1 gelas kerucut (60 ml) aperitif 1 sloki (30 ml) whiskey 1 aelas kerucut(120 ml}anQgur
DD
Riwayat Penaaunaan Obat Apakah saat ini masih menggunakan NAPZA? 15
1 . Ya 1. Amfetamin 2. Inhalants 3. Hallucinogens 4. Kokain
Bila Ya, jenis NAPZA a�akah yang digunakan?
5. Ganja
D
6. Opioids 7. Lainnya, sebutkan . . . . . . . . . .. ... .
16
Obat-obat flu (diminum dalam angka panjang)
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
17
Jamu
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
18
Kontrasepsi Hormonal atau Hormonal Replacement Therapy( HRT)
1 . Ya
2. Tidak
3. Tidak diketahui
j
•
19
20
21
22
I 24
D D
D
Aktivitas Fisik
Apakah Anda biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus menerus paling sedikit selama 1 0 menit setiap kali melakukannya? (perlihatkan kartu peraga) Bila ya, Berapa bari dalam seminggu ?
D
1. Ya, Rutin 2. Ya, Tidak rutin 3. Tidak -7Lanjut Ke 21
D
-- Hari
Selama berapa lama?
D:DD
-- --
1. Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus menerus 2. paling sedikit selama 10 men it setiap kali melakukannya? (perlihatkan kartu peragal Bila ya, Berapa hari dalam seminggu ?
Menit
Jam
Ya Tidak -7Lanjut Ke 23
-3.
4.
D
-- Hari
Selama berapa lama? Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik ringan, yang dilakOkan terus menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannva? (perlihatkan kartuperaga) Bila ya, Berapa hari dalam seminggu ?
D
.
D:DD
· --
Jam
23
D
3. Tidak diketahui
2. Tidak
Ya Tidak -7Lanjut Ke 23
Menit
D D D:DD
-- Hari
Selama berapa lama?
-- · --
Jam
I
Menit
Perilaku Konsumsi
.
23
Apakah Anda mengkonsumsi buah dan savuran se�ar?
1. Ya
2. Tidak
D
3. Tidak diketahui
Bila Ya, berapa hari anda makan buah dan
D
Hari
Stroke Version 6.0
-
- ---==
--=
-
= �
�==-! -
--:; _
_ -
-
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
24
savuran seciar dalam seminaau? Rata-rata dalam sebulan, biasanya berapa kali Anda mengkonsumsi makan berikut? beri tanda (Vloada kotaklawaban 1.
Makanan/minuman manis
2.
Makanan asin
3.
Makanan berlemak
4.
Makanan berkolesterol tinggi (udang, jerohan, dll)
5.
Makanan dibakar I dipanggang
6.
Makanan ikan laut •
7. Min uman berkafein. (kopi, dll)
I >1 x/hari
1x/hari
1-2x/mgg
3-6x/mgg
<3x/bln
D D D D
D D D D
D D D D
D D D D
D D D
D D D
D D D
D D D D D D D
Tanggal Bulan 2
3
Tahun
Jam Menit 1 . Eye (1-4)
Glasgow Coma Scale (skor)
Jika tidak bisa dinilai berikan kode 9 pada kotak jawaban
2. Motorik (1-6) 3. Verbal (1-5)
4
kali/ menit
Nadi lrama
2. tidak teratur
1 . teratur
D D D D D D D
D D D
DD-D D-D O D D
-- · --
Waktu Pemeriksaan (24 jam)
Tidak pemah
DD:DD D D D ODD D
Tekanan Darah (sistolik/ diastolik)
5
mmHg
D O D/D O D
mmHg
D D D/D D D D D D/ D D D
A.
Lengan kanah
__
/
__
B.
Lengan kiri
__
!
__
c.
Tu ngkai
__
/
__
mmHg
ODD.ODD
6
Ankle brachia! index
7
Suhu (aksial)
___
8
Pernafasan
___
9
Satu rasi Oksigen (oksimetri)
__
%
10
Berat Badan
__
kilogram (kg)
11
Tinggi Badan
__
centimeter
12
Index massa tubuh
13
oc
.
.I kali per menit
(cm)
DD DD
kg/m2
__
.
Li ngkar perut untuk laki-laki
__
DD D DD DD DOD ODD .
centimeter (cm)
DOD
Stroke Version 6.0
-
"' -=--_ _
-::: � :0. -::§ :; ---= ------= =----
-
--
�
::...
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
14
I Lingkar gg pa n
1
Mata
2
THT
3
Paru-paru
4
Jantung
5
Abdomen
u l untuk perempuan
[
_ _ _
Subject ID: ___
D D D D
1. Normal 2. Tid�k normal 1 . Normal 2. Tidak normal 1. Normal 2. Tidak normal 1. Normal 2. Tidak normal
ODD
Hati
7
Limpa
8
Urogenital
9
Ekstremitas
2. Tidak normal
2. Tidak normal 1. Normal 2. Tidak normal 1 . Normal 2. Tidak normal
······ · ·· ················ · · · ···
Kanan 1. Ya 9. Tidak da 1 . Ya 9. Tidak da
Nervus Vll Nervus XII
Kiri
Sentral
Perifer
D D
D D
D D D
2. Tidak
at dinilai 2. Tidak at dinilai
D D D D
1. Normal
2. Tidak normal 1 . Normal
Lainnya, sebutkan
10
D
1. Normal
6
A. Nervus cranialis
2
I
centimeter (cm)
Sentral
Perifer
D D
D D
D D D
D D D
D D D
Bawah
Atas
Lainnya, sebutkan 3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........
1. Ya
2. Tidak
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·······
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
....
. . . .
........
.. . .
.
. . . . ........
B. Sistem Motorik dan Sensorik A. Sistem Motorik
i. ii. iii. iv.
Tonus otot 1 . Normal Trofi otot 1 . Normal
Atas
D D D
2. Menin kat 3. Menurun 2. Menin kat 3. Menurun
Involuntary movement
1 . Ya 2. Tidak Bila Ya, sebutkan Kekuatan Kontraksi (skala 1 5) 9. Tidak da at dinilai
D
B. Sistem Sensorik
Atas
.
Refleks 2
a. Fisiologis 1.
normal
2. menin kat
D
...
.. .. ..
.
...
. . . ........
.. . ... . . .. . . . . ..
D
D Kiri
..
. . . ... . . . . ..... .
Bawah
D
D
D
1 . Positif
b. Patologis
D D D
Atas
D
D
3. menurun
Bawah
. . . ...... . . . . . . . . Kanan Atas Bawah
. . .. ..
.. .
.
Kanan
Bawah
D D D
... . .... . . . . . . .
D
9. Tidak dapat dinilai
Kiri
D D D
... .. .. .. .......
·
Gangguan sensorik. 2. Tidak 1 . Ya Bila Ya, sebutkan
Kanan
.
... Ki ri
Atas
D
2. Negatif
... .. .. . .
. ... ..
Bawah
D D
Stroke Version 6.0
-
-=
-
-
=
-=::_ -
-�
= -
-
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject JD:
c.
3 4
Primitif
'
Tanda Rangsangan Meningeal
1 . Positif
2. Negatif
1 . Ya
2. Tidak
1 . Ya
Gangguan otonom
.
. . . . . . . . . . ... .. . . . ... . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
Total {ikor Siriraj
C. NIH Stroke Scale (NIHSS)
9. Tidak dapat dinilai
Bila Ya, sebutkan
5
2. Tidak
'
1
Tanggal pemeriksaan NIHSS pertama kali
2
Total skor NIHSS saat masuk RS
-
'
'
-
Tanggal Bulan
D D D
.
.
. . . . ......
loo,o
D D-DDDODD DD
Tahun
0-42
A. Pemeriksaan Lipid _
1 . Tanggal pemeriksaan 2. Waktu Pemeriksaan (24 jam)
Tahun
-- · --
Jam Menit
Hasil Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan 3. Kolesterol Total (TCHOL)
ma/dl
5. High Density Lipoprotein (HDL)
DD DOD DOD
ma/dl
6 . Trigliserida (TGs)
mq/dl
7. Rasio total kolesterol '
I
Tanggal Bulan
2. Waktu Pe meriksaan (24 jam)
5. Eritrosit
6. Leukosit
Stroke Version 6.0
Tahun
-- · --
Jam Menit Hasil Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan 3. Hemoglobin (Hb)
q/dl '
.
B. Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC) I
1. Tanggal pemeriksaan
Referensi nilai rujukan/normal
DOD DOD
ma/dl
4. Low Density Lipoprotein (LDL)
4. Hematokrit (Ht)
DD-DD- D O D D O D: D D
/_/
Tanggal Bulan
%
x106 fµI x103 / rnm3
DD,DD DD,DD D,D DD,DD
DD-DD-DD D D DD:DD Referensi nilai rujukanfnormal
_ PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name: _ _ Subject ID:
7. Trombosit 8. MCV = Ht I RBC 9. MCH
=
fl
HB I RBC
10. MCHC
=
DOD DOD DOD DD,DD DOD
x10 3/ µI
PQ
HB /H t
Q/dL
1 1 . LED
/jam
C. Pemeriksaan Gula Darah
1 . Tanggal pemeriksaan
f
2. Waktu Pemeriksaan (24jam)
- '-' Tanggal Bulan
-- · --
Jam Menit
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
3. Kadar Gula Darah Sewaktu
__
mg/dL
5. Kadar Gula Darah 2 jam PP
mg/dL
6. Kadar HbA1C
%
7. Natrium (Na+)
mEq/L .
mEq /dL mEq/L
9. Kalium (K+) 10. Magnesium (MgZ•)
•
11. Klorida (Cl-)
Referensi nilai rujukan/normal
ODD DOD ODD O,DD DOD DD,DO D,DO D,00 DOD
mg/dL
4. Kadar Gula Darah Puasa
8. Kalsium (CaZ•)
D D-D D-D D D D DD:DD
Tahun
mEq/L mEq /dL
0. Pemeriksaan Analisis Gas Darah 1 . Tanggal pemeriksaan 2. Waktu Pemeriksaan (24 jam)
_ /_/ Tanggal Bulan
Jam Menit
Jenis Pemeriksaan 3. Saturasi Oksigen 4. Tingkat Keasaman/pH 5. Tekanan Parsial Karbon
Dioksida(PaC02)
6. Tekanan Parsial Oksigen (Pa02)
DD-DD-D O D D DD:DD
Tahun
-- --
Hasil Pemeriksaan
Referensi nilai rujukan/normal
DDD,D DD,DD DD,DD DD,DD
% ---
mmHg
mmHg
E. Pemeriksaan Fungsi Liver Stroke Version 6.0
= =--
�
� : -
-
-=--
-�-
-
=-�
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID: _ /_/ Tanggal Bulan
1. Tanggal pemeriksaan 2. Waktu Pemeriksaan (24 am) j
Tahun
-- · --
· Jam Menit
Jenis Pemeriksaan
U/L
5. Albumin
g/dl
6. Gamma-GT
U/L
.
F. Pemeriksaan Ginjal _ /_/ Tanggal Bulan
pemeriksaan
2. Waktu Pemeriksaan (24 jam)
Tahun
-- · --
Jam
Jenis Pemeriksaan
Menit
Referensi nilal rujukanlnormal
DD,DD DD DD,DD
mg/dl •
4. Ureum
D D- D D - D' D D D DD:DD
Hasil Pemeriksaan
3. Asam Urat
5. Serum Kreatinin
DODD DODD D,D DODD
U/L
4. SGPT (ALT)
1. Tanggal
Referensi nilai rujukanlnormal
Hasil Pemeriksaan •
3. SGOT (AST)
DD-DD- D O D D DD:DD
mg/dl
.
mg/dL
G. Pemeriksaan Pembekuan Darah (Clotting) 1 . Tanggal
- '-' Tanggal Bulan
pemeriksaan
2. Waktu Pemeriksaan (24 jam)
-- -Jam Menit
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
3. Prothrombin Time (PT)
detik
__ _
4. Activated Partial Thromboplastin
Time faPTT)
•
7. Test Agregasi trombosit (TAT) 8. International Normalized Ratio (INR)
Stroke Version 6.0
---detik mg/dl
5. Plasma Fibrinogen 6. D dimer
Tahun
ng/mL %
DD,DD DD,DD DD,DD DODD DD DD,DD
D D-DD-D O D D DD:DD .
Referensi nilai rujuka nlnormal
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID: 2 3
-
Tanggal Pemeriksaan EKG
'
'
-
Tanggal Bulan
I
Tahun
DD-DD-D O D D DD:DD
-- · --
Waktu Pemeriksaan EKG (24 jam)
Jam Menit
Hasil Pemeriksaan
4
1 . Ya
2. Tidak
B. AF
1 . Ya
2. Tidak
C. lskemi
1. Ya
2. Tidak
D. LVH
1. Ya
2. Tidak
E. Lainnya
1 . Ya
2. Tidak
D
1 . Ya
2. Tidak -7 lanjut keXIV
D
Pemeriksaan Echocardiografi 5
D
A. Normal
A. Transthorakal . B. Transesofageal
D D D
t
D ' ' Tanggal Bulan -
Tanggal Pemenksaan 2
Waktu Pemeriksaan(24 jam)
3
Hasil pemeriksaan
-
Tahun --
1. Normal
1
Tanggal Pemeriksaan CT·Scan Kepala
2
Waktu Pemeriksaan (24 jam) 1
3
Tipe CT-scan
D
2. Tidak normal
D
2. Tidak 7 lanjut ke C
1 . Ya
B. Pemeriksaan CT·Scan
--
Jam Menit
DD-DD-D O D D DD:DD
' ' Tangga I Bulan -
-
DD-D D-D O D D
Tahun
D:DD
-- · --
Jam Menit 1.
2.
Non-contrast
D
Contrast
Hasil Pemeriksaan CT-Scan Kepala
4
A. Normal
1. Ya
2. Tidak
B. lnfark
1 . Ya
2. Tidak
C. Intra Cerebral Hemorrhage (ICH)
1 . Ya
2. Tidak
D. Subarachnoid Kemorrhage (SAH)
1 . Ya
2. Tidak
E. Intra Ventrikel Hemorrhage (IVH)
1 . Ya
2. Tidak
F. Lainnya
1. Ya
2. Tidak
'
5
Lokasi Kelainan Pemeriksaan CT-Scan Kepala 1 . Kanan 2. Kiri
3.
Bilateral
D D D D D D ada
Tidak
4.
Stroke Version 6.0
-
-
--
--
=-
�
--==--
---=
---=--
-
-
-
-
-
-=-�
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
kelainan A. Lobus Frontal
'
8. Lobus Parietal
C. Lobus Temporalis D. Lobus Oksipitalis 6
Volume yang terukur
c. Pemeriksaan MRI kepala 1
f
Tanggal Pemeriksaan MRI Kepala
D D D D
D H. Capsula lnterna D I. Cerebellum D J. Ventrikel D ml ODD 1. Ya 2. Tidak -7 lanjut ke D D /_! D D-DD-D O D D Tanggal Bulan Tahun G. Ganglia 8asalis
I
_
Hasil Pemeriksaan MRI Kepala
2
A. Intra Cerebral Hemorrhage (ICH)
1 . Ya
2. Tidak
8. Subarachnold Kemorrhage (SAH)
1. Ya
2. Tidak
C. Intra Ventrikel Hemorrhage (IVH)
1 . Ya
2. Tidak
D. lnfark I iskemik
1. Ya
2. Tidak
E. Trombosis
1. Ya
2. Tidak
F. Emboli
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
1. Ya
2. Tidak
G. Lakunar H. Lainnya
. f
D. Pemeriksaan MRA kepala 1
1 . Ya
Tanggal Pemeriksaan MRA Kepala Hasil oemeriksaan MRA
8. Arteriovenous Malformation (AVM)
C. Aneurisma
I
D. Lainnya E. Pemeriksaan Carotid Doppler Sonografi 1
Tanggal Pemeriksaari Temuan/Kelainan
2
1. Ya
3
Lokasi kelainan
2. Tidak
Stroke Version 6.0
f
D DD-DD-D O D D
2. Tidak -7 lanjut ke E Tahun
I
. 2. Tidak
D 1 . Ya 2. Tidak D 1 . Ya 2. Tidak D 1 . Ya 2. Tidak D 1. Ya 2. Tidak -7 lanjut ke F D I_! D-D O D D Tahun Tanggal Bulan I D D -4.DPlaque 1 . lntima media thickness D C 2. Stenosis 5. Trombus D C 3. Tortuous D 6. Atherosclerosis C 1 . RCCA 4. LCCA D C 1. Ya
A. Stenosis 2
- '-' Tanggal Bulan
D D D D D D D D
_
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID: 1. Ya
2. Tidak
Tanggal Pemeriksaan
2
Temuan/Kelainan
RICA
3.
RVA
D D
1 . Ya
F. Pemeriksaan Transcraniaf Doppler
1
2.
2. Tidak
1. RMCA
1. Ya
2. RACA .
3
Tahun
D D D D D D D
3. RPCA 4. LMCA 5. LACA 6. LPCA
Tanggal Bulan
2 3
Waktu (24 Jam} -
3
Oksigen
1. 1.
4
Tahun
-
c c D
I
2. Stenosis > 50% 7. RSiphon 8.
RVA
9. BASILARIS 10. LSiphon 1 1 . LVA
c c E c: c c
DD-DD-DD D D
- · - -
No Stroke/ T IA -related ICD·X code
D .D: D D ODD.DD
D D-DD-DD D D D:OD Jam Menit 2. Mask 3. Ventilator 4. Tracheostomi Nasal D Ya, <3 jam periode jendela D
Tanggal Bulan
Waktu (24 Jam)
LVA
Jam Menit
Diagnosis Stroke Berdasarkan ICD·X
2
6.
I D D-DD-D O D D
1. Stenosis < 50%
Lokasi kelainan 2. Tidak
LICA
2. Tidak -? lanjut ke XV
- '-' Tanggal Bulan 1 . Ya
5.
Tahun
2. Ya, 3 - 4,5 jam periode jendela
Adakah indikasi t·PA
3. Tidak-7 Lanjut Ke 6
5
Total dosis t-PA
6
Alasan tidak diberikan t-PA Oika ada indikasi} (lsikan Kode 1 =Ya dan 2 Tidak)
DODD a. Perdarahan organ dalam aktif (<22 hari) D b. Hasil CTscan (ICH, SAH, atau gambaran infark lainnya) D c. Riwayat perdarahan intrakranial atau aneurisma otak atau D malformasi vaskular atau tumor otak ........................ mg
= •
d.
Stroke Version 6.0
PTT> 40 sec pasca heparin, atau PT> 15 atau INR > 1.7
Platelets <100,000,
D
PENGEMBANGAN DISEASE·REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
D D D D
e. Pasca operasi intrakranial atau spinal, trauma kepala atau stroke (<3 bulan) f. Pasca operasi /trauma (<15 hari) g. Sistol> 185 mmHg atau Diastol > 1 1 0 mmHg h. Kejang
D D D D
i. Suspek perdarahan subarachnoid j. Subacute Bacterial Endocarditis (SBEJ k. Lainnya, sebutkan
7
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
a. GPllb/3a
Obat Antiplatelet injeksi
(lsikan Kade 1 =Ya dan 2 = Tidak) •
b. Lainnya, sebutkan ..............................
D
a. Aspirin
D
D
b. Dipyridamole
D D D
c. Aspirin dan Dipyridamole 8
Obat Anti platelet
d. Clopidogrel
(lsikan Kade 1 =Ya dan 2 = Tidak)
e. Cilostazol
!
f. .
D D D
Ticlopidine
g. Lainnya, sebutkan ............................................ a. Unfractionated heparin
D D D D D
b. Low molecular heparin
9
c. Warfarin
Obat Anti koagulansia
(lsikan Kode 1 =Ya dan 2 � Tidak)
d. Dabigatran
.
e. Rivaroxaban f.
Lainnya, sebutkan ............................................
D
a. Citicholine '
D D
b. Piracetam c. Nimodipine
10
Obat Lainnya(lsi kan Kode 1 =Ya dan 2 =
D D D D
d. Lumbrokinase
Tidak)
e. Pentoxifilin
f. Neuropeptide (short chain ACTH) g , Neuroaid
Stroke Version 6.0
-- -
-
--- - - -
--- -
---
---
----==---
-
--
---
-
--
--------- --- -- ---_-
_ -
-
-
_
-
-----=-=- -- -,,.,. n: -
- -
- - ----
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
D D
h. Mannitol i.
Obat anti kejang
j.
Stalin
k. Lainnya, sebutkan.
11
1 . Ya
Obat anti hipertensi
D D D D
. ... . ............................
.... .
. .
2. Tidak
Bila Ya, sebutkan ..... ............................ a. NaCl 0,9 %
12
lnfus (lsikan Kade 1 =Ya dan 2 Tidak) =
D
b. R inger laktat
D
c. Ringerasetat
D D
a. Melalui enteral 13
Makanan (lsikan Kade 1 =Ya dan 2 "' Tidak)
b. Melalui parenteral c. Lainnya, sebutkan
................. ...........................
14
Neurarestorasi (lsikan Kade 1 =Ya dan 2 = Tidak)
D D
a. Fisik
b. Kagnitif
Tahun
Tanggal Bulan
2
·
Waktu (24 Jam) Adakah komplikasi selama dirawat?
0
-- · --
Jam Menit 1. Ya
DD-D D-D O D D DD:DD 2. Tidak D
Bila Ya, sebutkan jenisn a
3
D D D D D
a. Stress Ulcer
1 . Ya
2. Tidak
b. Urinary Tract Infection
1. Ya
2. Tidak
c. Pneumonia
1 . Ya
2. Tidak
d. Venous Thromboembolism (VTE)
1 . Ya
2. Tidak
e. Decubitus
1 . Ya
2. Tidak
f. Sepsis
1 . Ya
2. Tidak
D
g. Kontraktur
1 . Ya
2. Tidak
D
h. Lainnya, sebutkan
Tanggal Bulan 2
Waktu keluar RS (24 Jam}
Stroke Version 6.0
Tahun Jam Menit
D D-DD-D O D D DD:DD
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
D
1. Sembuh '
2. Membaik 3. Belum sembuh
3
Keadaan pasien waktu pulang
4. Meninggal dalam perawatan RS (s 48 jam setelah
onset) -7 selesai 5. Meninggal dalam perawatan RS(> 48 jam setelah onset) -7 selesai 1 . Diizinkan
4
2. Pulang alas permintaan sendiri
Cara keluar
3.
5
Tempat pemeriksaan lanjutan pasien
6
Tanggal pemeriksaan NIHSS terakhir
Dirujuk ke pelayanan lain -?lanjut ke 6
Tanggal pemeriksaan Barthel Index • terakhir Skor total Barthel ndex i terakhir
Tanggal Pem eriksaan MMSE terakhir 8
Skor total MMSE terakhir . Tanggal Pemeriksaan MOCA terakhi r
D
1. Home care 2. Rawat jalan
- '-'
Tanggal
Bulan
Skor total NIHSS terakhir
7
D
Tahun
0-42
- '-'
Tanggal Bulan
Tahun
.................................... .
.
- '-'
Tahun
Tanggal Bulan
2ti-30 Normal;
20·25 Gangguan ringan;
DD-DD-DODD DD DD-DD- D O D D DOD DD-DD-DODD DD
<20 Ganaauan berat
-- I
Tanggal Bulan
I
Tahun
DD-DDDODD
A. Visuospatial/executive (skor maksimal 5) i. Trail Making Test
(bila benar nilai 1 )
ii. Copy Cube
(bila benar nilai 1)
iii. Clock Drawing Test Garn 1 1.10)
(skor maksimal 3)
B. Naming 9
•
(skor maksimal 3)
D D D
D
C. Atensi (skor maksimal 6) i. Digit span (forward/backward)
(skor maksimal 2)
ii. Vigilance test
(skor maksimal 1)
D D
iii. Serial seven
(skor maksimal 3)
D
D. Language (skor maksimal 3) i. Repetition
(skor maksimal 2)
ii. Verbal fluency
(skor maksimal 1 )
E. Abstraction Stroke Version 6.0
(skor maksimal 2)
D D D
PENGEMBANGAN DISEASE REGISTRY Site Name:
_ _ _
Subject ID:
F. Delayed recall
(skor maksimal 5)
G. Orientation
(skor maksimal 6)
H. Skor total MOCA Oumlah dari semua subtest/maksimal 30) 10
D D DD
·· · ·· · · ·· · · · ·· · ·· · · · · · ··· ·· ·
Diagnosis alasan pulang yang terkait dengan stroke
-
-
- · -
-
No Stroke/ TIA related ICD-X code
DOD.DD
-
D D D D D D D D
a. Anticoagulants b. Antplatelets i
c. Antihypertensive agents •
11
Obat yang diresepkan saat pasien pulang dari rumah sakit (lsikan Kode 1 =Ya dan 2 Tidak) =
d. Anti-diabetic agents e. Lipid lowering agents
f. Neuroproteksi g. Antioksidan h. Antibiotik i.
Lainnya sebutkan
j.
Lainnya, sebutkan.................................................
,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D
D
Stroke. Version 6.0
-
-
_ _ - -
�
� ---=---:;:=- _=:=; :=o:. _ _
LAMPIRAN 2.
Pedoman Penjelasan Pengisian Case Report Form
61
-
-- ---
=-
-
-- -
-
- --=-= ----- - -- - --
==---=-= -= -
PENJELASAN PENGISIAN CASE REPORT FORM (CRF) REGISTRI PENYAKIT STROKE PETUNJUK UMUM 1.
Bagian isian diisi dengan huruf besar/kapital.
2.
Pilihan jawaban dilingkari kemudian dipindahkan pada kotak jawaban.
3.
Gunakan pensil 28.
Tujuan pertanyaan pada Blok
I
adalah untuk mendeskripsikan identitas rumah sakit yang menjadi subyek
penelitian. Pertanyaan pada Blok
I ini hendaknya
dijawab oleh orang yang berkom peten yang didelegasi kan oleh
pimpinan RS. Kode provinsi dan kabupaten/kota serta ID rumah sakit dapat dilihat dalam lampiran 1-3. Rincian
1
: Cukup jelas. Diisi dengan nama dan kode Provinsi lokasi rumah sakit
Rincian 2
: Cukup jelas. Diisi dengan nama dan kode Kabupaten/Kota lokasi rumah sakit
Rincian 3A
: Cukup jelas. Diisi dengan nama rumah sakit sesuai dengan papan nama RS.
Rincian 38 ·
: Cukup jelas. Diisi dengan kode rumah sakit pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan.
Tujuan pertanyaan pada Blok II adalah untuk mengetahui identitas pengumpul data, tanggal dan waktu pengumpulan data dilakukan, serta sumber pengambilan data. Rincian
1
: Cukup jelas. Diisi dengan nama pengumpul data.
Rincian 2
: Cukup jelas. Diisi dengan nomor telepon/ HP pengumpul data yang dapat dihubungi
Rincian 3
: Cukup jelas. Diisi dengan tanggal pada saat pengambilan data dilakukan
Rincian 4
: cukup jelas. Diisi dengan waktu pada saat pengambilan data dilakukan
Rincian
: Sumber pengambilan data. Yang dimaksud adalah darimana pengumpul
5
.
data
n:iemperoleh datanya .
a.
Dari pasien, jika pengumpul data melakukan wawancara langsung dengan pasien untuk memperoleh data yang diperlukan. 62
b. c.
Dari keluarga terdekat, jika pengumpul data melakukan wawancara langsung dengan keluarga terdekat pasien untuk memperoleh data yang diperlukan. Dari rekam 'medis, jika pengumpul data mengambil data dari rekam medis untuk melengkapi data yang diperlukan.
lsi jawaban kode ·1· jika "ya· dan kode "2' jika "tidak' pada kotak di samping masing-masing pertanyaan.
Tujuan pertanyaan pada Blok Ill adalah untuk mengetahui identitas pasien yang dijadikan subyek untuk diambil datanya. Rincian 1 : lnisial subyek. Diisi dengan 3 huruf yang menjadi inisial dari nama pasien yang dijadikan subyek untuk diambil datanya. : Jenis kelamin. Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan jenis ke!amin subyek. Kode "1" Rincian 2 jika subyek berjenis kelamin laki-laki. Kode "2" jika subyek berjenis kelarnin perempuan. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan.
Rincian 3
: Ternpat lahir. Diisi dengan tempat lahir subyek yang diambil data.
: Tanggal lahir. Diisi sesuai dengan tangga! lahir subyek yang diambil datanya. lsi Rincian 4 tanggal/bulan/tahun pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan.
: Umur. Diisi umur pasien pada saat pengambilan data dilakukan pada tempat yang telah Rincian 5 disediakan dan pindahkan data pada kotak yang telah disediakan. Rincian 6
: Suku
Suku adalah suku yang berasal dari ayah subyek. Bila suku pasien itu adalah campuran (dari 2 atau !ebih suku) yang digunakan berdasarkan garis keturunan dari ayah dan ditentukan sampai generasi keberapa(??). Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan suku subyek. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan. Rincian 7
: Cukup jelas. Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan agama subyek. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan.
Rincian 8
: Alamat. Kode desa/kelurahan dan kecamatan dapat dilihat pada lampiran 4-5.
Rincian Ba
: Cukup jelas. Diisi dengan nama jalan tempat subyek tinggal
Rincian Sb
: Cukup jelas. Diisl dengan nama desa/kelurahan tempat subyek tinggal
Rincian Be
: Cukup jelas. Diisi dengan nama kecamatan tempat subyek tinggal
Rincian Bd
: Cukup jelas. Diisi dengan kode desa/kelurahan ternpat subyek tinggal
Rincian Be
: Cukup jelas. Diisi dengan kode kecamatan tempat subyek tinggal 63
Rincian 9a
: Cukup jelas. Diisi dengan nama keluarga yang merawat pasien pada saat di rumah sakit
Rincian 9b
: Cukup jelas. Diisi dengan nomor telepon/ HP keluarga yang merawat pasien pada saat di
rumah sakit. .
Rincian 9c
: Cukup jelas. Diisi jika keluarga yang merawat pasien memiliki alamat email, jika tidak ada
kosongkan. Rinclan 9d
: Cukup jelas. Diisi dengan hubungan keluarga antara orang yang rnerawat dengan pasien
Rinclan 10
: Cukup jelas. Diisi sesuai dengan nomor rekam medis subyek
foK�A��'%fltfc�] Tujuan dari pertanyaan dari Blok IV adalah untuk rnengetahui status sosial dari subyek. Rlncian 1
: Pendidikan
Diisi dengan pendidikan terakhir subyek. Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan keterangan pendidikan terakhir subyek. Pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 2
: Pekerjaan f
Diisi dengan pekerjaan yang dijalani saat ini oleh subyek. Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan keterangan pekerjaan subyek. Pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Ririclan 3
: Status perkawinan
Diisi dengan status perkawinan subyek saat ini. Lingkari kode jawaban yang sesuai dengan keterangan pekerjaan subyek. Pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 4
: Jumlah anggota keluarga yang Unggal dengan subyek
Diisi dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama dengan subyek dalam satu rumah. lsikan
pada tempat yang telah disediakan, lalu pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 5
: Penghasilan rata-rata rumah tangga per bulan
Penghasilan total rata-rala per bulan yang diperoleh subyek beserta anggota keluarga lainnya dalam satu rumah Rincian 6
: StJmber pembiayaan/penyandang dana
Sumber pembiayaan yang digunakan subyek untuk berobat ke rumah sakit. 1.
2.
Sendiri, jika subyek membiayai sendiri kebutuhan berobat ke rumah sakit Perusahaan/kantor, jika subyek dibiayai kebutuhan berobat ke rumah sakit oleh perusahaan/kantor tempatnya bekerja.
3.
Asuransi swasta, jika subyek menggunakan asuransi swasta untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit
64
- -
--=--
=
-
-
-
=-
�
---=-
-
-
--=
=--=- � -
4.
Askes, jika subyek menggunakan Askes baik Askes untuk pegawai pemerintah maupun Askes
5. 6.
Jamsostek, jika subyek rnenggunakan Jamsostek untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit.
inhealth untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit Jamkesmas, jika subyek menggunakan Jamkesmas yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit.
7.
Jamkesda, jika subyek menggunakan Jamkesda yang dibiayai oleh pemerintah daerah melaluj dinas kesehatan setempat untuk kebutuhan berobat ke rumah sakit.
8.
Lainnya, jika subyek menggunakan sumber pembiayaan selain yang telah disebutkan di alas.
Tujuan dari pertanyaan Blok V adalah untuk mengetahui riwayat penyakit yang dialami subyek pada saat subyek masuk ke rumah sakit. Rincian 1
: Tanggal masuk RS
Tanggal yang terekam pada sistem rumah sakit ketika subyek tiba di rumah sakit Rincian 2
:·Jam masuk RS
Waktu yang terekam pada sistem rumah sakit ketika subyek tiba di rumah sakit Rincian 3
: Waktu onset gejala sampai masuk RS
Waktu yatig diperlukan dari munculnya keluhan berupa gejala sampai subyek masuk ke rumah sakit Rincian 4
: Jika "> 6 jam", Alasan keterlambatan
Alasan mengapa subyek dibawa ke rumah sakit >6 jam sejak munculnya keluhan. 1.
Transportasi, jika subyek terlambat dibawa ke rumah sakit karena tidak ada/sulitnya memperoleh kendaraan yang dibutuhkan untuk membawa subyek ke rumah sakit atau kondisi jalan yang ' rusak/macet.
2.
Menunggu keluarga, jika subyek terlambat dibawa ke rumah sakit karena menunggu kedatangan anggota keluarga yang mengantar ke rumah sakit
3.
Jarak rumah sakit jauh, jika subyek terlambat dibawa ke rumah sakit karena jarak tempat tinggal subyek dari rumah sakit >300 km dengan menggunakan ala! transportasi.
4.
Status sosial ekonomi, jika subyek terlambat dibawa ke rumah sakit karena kondisi ekonomi subyek yang tidak memungkinkan untuk berobat ke rumah sakit.
5.
Ketidaktahuan, jika subyek terlambat dibawa rumah sakit karena subyek dan orang terdekatnya tidak mengetahui keluhan yang dialami oleh subyek.
65
Tujuan dari pertanyaan Blok VA adalah untuk mengetahui status tubuh/mental yang dialami oleh subyek hingga subyek datang beirobat ke rumah sakit dan diperiksa oleh tenaga medis meliputi kondisi pasien, riwayat, dan durasi gejala. Riwayat
: Cukup jelas. Diisi kode "1" jika ya, kode "2"jika tidak, kode "3"jika tidak dapat dinilai, kode "4"•jika tidak tahu.
Durasi
: Periode waktu berlangsungnya keluhan. Diisi kode menit, kode
"2" jika keluhan
berlangsung 1 0
-
59 menit,
·1·
jika keluhan berlangsung
<10
kode "3" jika keluhan berlangsung
<::6 0 menit, kode "4" jika tidak tahu berapa lama keluhan berlangsung. Rincian
1
: Penurunan kesadaran
Gangguan pada kesadaran subyek, dapat berupa delirium, apatis, sampai tidak sadarkan diri (koma) Rincian 2
: Lemah separuh wajah
Apabila subyek diminta untuk memperlihatkan giginya atau tersenyum, kedua sisi wajah bergerak tidak simetris atau salah satu sisi wajah tertinggal. Rincian
3
: Lemah separuh badan
Apabila subyek diminta menahan kedua lengannya lurus ke depan sekitar 1 0 detik, dengan mata tertutup, maka salah satu lengan bergerak turun/tidak sejajar (tungkai??) Rincian
4
: Penglihatan ganda/pengllhatan sesisi hilang/hilang penglihatan sesaat
Hilangnya penglihatan berupa penglihatan yang terganggu, sebagian lapang pandang tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri, penglihatan gelap/ ganda sesaat. Rincian 5
: Hilang ingatan sesaat
Subyek tidak dapat mengingat hal-hal yang sederhana, seperti identitas diri atau menjadi lupa (amnesia} Rincian 6
: Nyeri kepala
Subyek mengalami nyeri di bagian kepala Rincian 7
: Pusing/vertigo
Perasaan berputar yang menetap saat tidak beraktivitas Rincian 8
: Kejang
Berupa klonus atau spasme otot atau kelompok otot, dapat tunggal atau dalam seri yang terus-menerus atau berulang. Rincian 9
: Bicara pelo
66
Apabila subyek diminta mengatakan kalimat tertentu, kata yang diucapkan tidak sesuai dengan keinginan, sengau, bicara tidak lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang terucap. Rincian 1 0
: Tidak bisa bicara
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat Rincian 11
: Tidak mengerti pembicaraan
Tidak memahami pembicaraan orang lain Rincian 12
: Sulit menelan/tersedak
Tersedak bila makan/minum Rincian 13
: Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
Kehilangan keseimbangan, gerak tubuh tidak terkoordinasi dengan baik, sempoyongan, atau terjatuh Rirician 14
: Rasa kesemutan/ baal separuh badan
Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan, tungkai, atau salah satu slsi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah, rasa kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar. Rincian 15
: Muntah. Cukup jelas.
Rincian 16, 17
: Lainnya. Gejala klinis lain yang muncul selain yang disebutkan di atas.
Tujuan pertanyaan pada blok ini adalah untuk mendeskripsikan penyakit-penyakit yang pernah diderita subyek selama hidupnya. Umumnya pertanyaan no. 1 sampai dengan 31 diisi dengan melingkari kode "1", "2", atau "3" kemudian kode dipindahkan pada setiap kotak yang tersedia. • Kade "1" un!uk jawaban "Ya", yai!u bila pasien pernah didiagnosis oieh dokter menderita penyakit yang dimaksud pada masing-masing pertanyaan, data dapat diambil dari pasien atau keluarga pasien • Kode •2· untuk jawaban "Tidak", yaitu bila pasien tidak pernah menderita penyakit yang yang dimaksud pada masing-masing pertanyaan, data dapat diambil dari pasien atau keluarga pasien • Kode "3" untuk jawaban "Tidak tahu", yaitu bila pasien atau keluarga pasien tidak tahu apakah pasien pernah menderita penyakit yang dimaksud pada masing-masing pertanyaan .
Rincian 1.A.i : Jumlah kejadian stroke iskemik Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan deficit neurologis akut yang bertahan setidaknya dalam waktu 24 jam, menggambarkan terpengaruhnya system saraf pusat, dan sebagai hasil dari gangguan sirkulasi serebral. Stroke yang disebabkan oleh iskemia (terbatasnya aliran darah yang biasanya karena faktor-faktor yang terjadi pada pembuluh darah, seperti thrombosis local atau embolisasi dari tempat yang jauh, contohnya jantung)
67
:: _ oo =
-
--=-
-
-;;; _ ;-- -
� -
•
Apabila jurnlah kejadian stroke iskernik satu kali rnaka lingkari jawaban 1 pada kotak yang tel ah
•
dan pindahkan jawaban
disediakan
Apabila jumlah kejadian stroke iskernik lebih dari atau sama dengan dua kali maka lingkari jawaban
2 dan pindahkan jawaban pada kotak yang telah disediakan •
Apabila junilah kejadian stroke iskemik tidak diketahui rnaka lingkari jawaban
3
dan pindahkan
jawaban pada kotak yang telah disediakan Rincian 1.A.ii •
: Kejadian
kurang dari •
terakhir stroke iskemik
Pada pertanyaan 1.A.ii.1. ditanyakan berapa kali kejadian stroke iskemik selarna kurun waktu
3 bulan yang lalu kernudian angka yang didapat dituliskan di kotak yang telah disediakan
Pada
lebih
dari
yang
pertanyaan 1.A.ii.2 ditanyakan berapa kali kejadian stroke iskemik selama kurun waktu atau sama dengan 3 bulan yang falu kemudian angka yang didapat dituliskan di kotak
telah disedickan Rincian 1.8
darah di otak).
: Stroke
perdarahan, adalah
stroke
yang
terjadi karena perdarahan (bocornya pem buluh
Apabila stroke perdarahan dijawab dengan angka 1 (ya) rnaka jenis/type perdarahan diisikan pada pertanyaan 1.8.a sampai dengan 1.8.e
lntracerebra/ hemorrhage adalah perdarahan dimana darah masuk ke cerebrum Subarachnoid hemorrhage adalah perdaraha n membrane arachnoidea dan piamater
yang
masuk ke ruang sub arahchnoid yaltu
ruang
antara
Perdarah.an intraventrikel, merupakan perdarahan yang terjadi pada ventrikel di mana terdapat sirkulasi cairan serebrospinal.
Transformasi haemorhagik adalah
perdarahan sekunder yang terjadi pada
stroke iskemik, dari
petekiae
sampai hematom masif Rincian 3
: Kelainan pembuluh darah otak bawaan
Adalah kelaina
n' pembuluh
darah otak yang diderita pasien sejak lahir. Kelainan itu dapat
berupa
Aneurismia Unruptured I Arteriovenous malformation (AVM) I Cavernous malformation Rincian 4
: Dural sinus thrombosis/ cerebral venous thrombosis
Dural sinus thrombosis/ cerebral venous thrombosis adalah bentuk yang jarang dari stroke yang disebabkan oleh thrombosis (gumpalan darah) dari sinus venous dural, yang berfungsi mengalirkan darah dari otak. Rincian
(TIA), adalah suatu episode transient (sementara) dari deficit otak. TIA menyebabkan gejala yang sama dengan stroke namun dapat pulih dalam hitungan menit sampai dengan 24 jam
5
: l'ransient lskemik Attack
neurologis karena proses iskemik di
Bila dijawab dengan 1 (Ya) maka dilanjutkan dengan pertanyaan berapa kali? Dan kapan kejadian terakhir?Yang hasilnya dituliskan di atas titik-titik yang tersedia Rincian
6
: Migrain,
adalah gangguan neurologis
kronis yang ditandai dengan sakit kepala
sampai berat dan mual
Bila dijawab de�an 1
(Ya) maka dilanjutkan dengan pertanyaan tentang aura.
68
sedang
Rincian 7 : Carotid I lntracrani al stenosis berdasarkan Transcranial Doppler (TCD) adalah penyempitan dari pembuluh darah carotid atau intracranial yang disebabkan oleh atherosclerosis Rincian 8 : Carotid endarterectomy, adalah metode bedah untuk memperbaiki stenosis di arteri carotid dengan �ara menghilangkan atherosclerosis di dalam pembuluh darah tersebut Bila dijawab dengan pilihan jawaban 1. (ya), maka pertanyaan dilanjutkan ke pertanyaan indikasi lokasi dengan pili han : • Apabila lokasi di sebelah kiri maka pilihlah angka 1 dan dituliskan di kotak yang telah •
•
•
disediakan Apabila lokasi di sebelah kanan maka pilihlah angka 2 dan dituliskan di kotak yang telah disediakan Apabi la lokasi di kanan dan kiri (keduanya) maka pil ihlah angka 3 dan dituliskan di kotak ya�g telah disediakan Apabila lokasi tidak diketahui maka pilihlah angka 4 dan dituliskan di kotak yang telah disediakan
Rincian 9 : Carotid artery stenting bila dijawab dengan pilihan jawaban 1. (ya), maka pertanyaan dilanjutkan ke pertanyaan indikasi lokasi dengan pilihan : • Apabila lokasi di sebelah kiri maka pilihlah angka 1 dan dituliskan di kotak yang telah ,
•
•
•
Rincian 10
disediakan Apabila lok asi di sebelah kanan maka pil ihlah angka 2 dan dituliskan di kotak yang telah distldiakan Apabila lokasi di kanan dan kiri (keduanya) maka pilihlah angka 3 dan dituliskan di kotak yang telah disediakan Apabila lokasi tidak diketahui maka pilihlah angka 4 dan dituliskan di kotak yang telah disediakan
: Kejang/Epilepsi
Epilepsy terjadi pada saat sel-sel saraf di otak menembakkan impuls elektrik 4 kali kecepatan normal, hal ini menyebabkan semacam badai elektrik di otak, yang dikenal dengan kejang.
Kejang merupakan respon terhadap muatan l istrik abnormal dalam otak Rincian 11 pusat.
: lnfeksi sistem saraf pusat, adalah masuknya organisme parasit dalam system saraf
Rincian 12 : Gangguan Kognisi adalah gangguan dalam fungsi mental yang berhubungan dengan pengetahuan, kewaspadaan, persepsi, cara berpikir, dan pertimbangan ,
Rincian 13 : Penyakit parkinson, adalah penyakit degeneratif syaraf yang pertama ditemukan pada tahun 1817 (An Essay on the Shaking Palsy) oleh Dr. James Parkinson. dengan adanya tremor pada saat beristirahat, kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Rincian 14 : Gangguan psikiatri, adalah semua pola gejala psikologis atau kelakuan yang dapat menyebabkan tekanan signifikan pada individu, mengurangi kemampuan fungsi peran dalam hidupnya, 69
dan atau secara signifikan meningkatkan risiko kematian, kesakitan, ketidakmampuan, atau kehilangan kebebasan. Rincian 15 : Cedera kepala, adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang terjadi setelah trauma kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala ,tulang dan jaringan otak atau kombinasinya Rincian 16 : Riwayat penyakit jantung, bila dijawab dengan pilihan jawaban 1 (Ya), maka disebutkan jenisnya sesuai dengan pertanyaan yang tersedia. Atrial Fibril9tionadalah denyut jantung yang tidak teratur dan seringkali cepat yang umumnya menyebabkan aliran darah yang buruk 2. Acute coronary syndrome adalah suatu keadaan dimana suplai aliran darah ke otot-otot jantung rnengalami blokade secara tiba-tiba 3. Congestive heart failure adalah ketidakmampuan dari jantung untuk menyuplai aliran darah yang cukup untuk mencukupi kebutuhan dari tubuh. 4. Penyakit jantung kongenital adalah penyakit jantung yang diderita pasien sejak lahir. 1.
Rincian 17 jantung 1.
2.
3.
4. 5.
6.
: Prosedur intervensi maupun bedah jantung, adalah setiap prosedur yang memanipulasi
Coronary artery bypass (CABG) adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk melegakan (mengurangi) angina, dan mengurangi risiko kematian yang disebabkan penyakit arteri koroner. Arteri atau vena dari bagian lain tubuh pasien ditransplantasikan ke arteri koroner untuk mem bypass penyempilan alherosklerotik dan memperbaiki supply darah ke otot jantung Pembedahan katup jantung adalah suatu pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung. PTCA adalah suatu type angiolpasti dimana kateter balon di inflasikan di dalam arteri, meregangkan lapisann intima dan membuat permukaan dalam nenjadi ragged setelah deflasi yang memacu respon penyembuhan dan menguraikan plaque. Dimana kateter dimasukkan melalui kulit dan melalui lumen dari pembuluh darah pada tempat penyempitan untuk melebarkan lumen sklerotik artery. Coronary stent adalah proses memasukkan saluran buatan (tube) ke dalam pembuluh darah coroner untuk mencegah penyumbatan ' Kateterisasi jantung adalah tindakan pemasukan kateter kedalam pembuluh darah dari jantung. Hal ini dilakukan sebagai tindakan investigasi atau tindakan intervensi. Permanent pacemaker adalah suatu ala! yang terdiri dari generator dan leads yang biasanya di implantasikan pada dada bagian atas dengan melakukan insisi kecil. Generator nya adalah kotak meeal yang berisi sumber power dan timer yang mengatur seberapa seringpacemaker mengirim sinyal lelektrik. Generator biasanya brumur 7 sampai 1 0 tahun. Leads membuat pacemaker untuk memonitor irama jantung dan mengirim sinyal elektrik untuk membuat jantung berdetak pada saat dibutuhkan. Balloon mitral/valvuloplasty adalah prosedur untuk mengembangkan katup jantung yang sempit menggunakan prosedur yang tidak memerlukan tindakan bedah. Caranya yaitu memasukkan catether yang mempunyai balon kecil yang belum dikembangkan di ujungnya yang dimasukkan melalui kulii di daerah kemaluan ke pembuluh darah dan diarahkan ke alas menuju katup jantung yang menyempit. Balloon di inOasikan yang akan meregangkan katup jantung.
70
- -
-
-
..@.
�
-
-
_
�
-
-- -,
-
Rincian 18 vena perifer
: Penyakit arteri/vena perifer, adalah semua penyakit yang dapat menyerang arteri atau
Rincian 19 : Diabetes mellitus adalah suatu kondisi dimana pancreas tidak lagi memproduksi insulin yang cukup atau sel tubuh tidak merespon terhadap insulin yang dihasilkan sehingga glukosa pada darah tidak bisa masuk ke dalam sel. Gejal.anya antara lain banyak kencing, lemas, banyak minum dan banyak makan namun berat menurun, dll A. Umur pertama kali menderita OM, adalah umur pertama kali pasien didiagnosis menderita OM B. Komplikasi OM adalah penyakit lain yang timbul akibat proses perjalanan penyakit OM 1 . Neuropati adalah kumpulan kelainan yang terjadi karena saraf perifer mengalami kerusakan. Neuropati biasanya menyebabkan rasa nyeri atau kesemutan pada tangan dan kaki 2. Retinopati adalah suatu istilah umum yang menunjukkan suatu bentuk kerusakan non inflamatory pada retina mata 3. Nefropati adalah kerusakan atau penyakit pada ginjal C. Tatalaksana OM adalah segala upaya untuk merawat penyakit OM 1 . Diet, adalah pengaturan pola makan pada pasien diabetes mellitus 2. Obat Hipoglikemik Oral, adalah obat yang menurunkan kadar gula darah yang dikonsumsi lewat mulut 3. Insulin �dalah hormone yang diberikan pada pasien diabetes mellitus melalui pembuluh darah . . Rincian 20 : Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Pasien yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanana darah yang melebihi 140/90 pada saat istirahat diperkirakan menderita hipertensi A. Usia pertama kali didiagnosis hipertensi 8. Tata laksana untuk hipertensi 1. Diet 2. Obat A�tihipertensi, adalah obat untuk menurunkan tekanan darah per oral Rincian 21 : Oislipidemia adalah gangguan dari metabolisme lipoprotein meliputi overproduksi dari lipoprotein atau defisiensi dari lipoprotein. Oislipidemia dapat bermanifestasi peningkatan dari kolesterol total, LDL, dan konsentrasi trigliserid dan penurunan dari HOL. A. Diet 8. Oba! dislipidemia adalah obat untuk mengobati dislipidemia Rincian 22 : Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel yang abnormal dalam tubuh. Tubuh. Sel abnormal disebut sel kanker, sel ganas, atau sel tumor Rincian 23
: lnfeksi dalam 3 bulan terakhir (infeksi apa?)
Rincian 24
: lnfeksi Kronis adalah infeksi yang bertahan selama enam bulan atau lebih
Rincian 25 darah.
: Anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah atau kurangnya hemoglobin dalam
71
= "'--
- -- -
=
-
-
--=--
-
-
-
--
-------
Rincian 26
:
Gangguan hiperkoagulasi adalah peningkatan kecenderungan penggumpalan darah,
yang dapat membuat pasien berisiko untuk terjadinya penyumbatan vena dan arteri (phlebitis atau emboli pulmoner) Rincian 27
Gangguan perdarahan adalah kelompok kondisi dimana ada masalah dengan proses pembekuan darah. Gangguan-gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan berat dan berkepanjangan :
setelah cedera. Perdarahan dapa juga terjadi secara spontan. Rincian 28
:
Penyakit kolagen/autoimmune terjadi apabila terjadi masalah dengan system imun yang
mempengaruh.i kolagen. Kolagen adalah protein yang kuat seperti serat yang membentuk sampai 30% protein tubuh. Collagen membentun struktur tendon, tulang, dan jaringan ikat. Pada kelompok penyakit yang dikenal dengan gangguan autoimun, system kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Beberapa penyakit ini mempunyai kesamaan, meliputi arthritis dan peradangan dari arteri pada jaringan yang menghub1Jngkan sendi dan jaringan lainnya. Penyakit-penyakit ini dikenal sebagai collagen vascular disease. Rincian 29
: Gangguan tidur adalah gangguan medis dari pola tidur dari seseorang.
Rincian 30
: Gangguan ginjal adalah istilah umum dari setiap kerusakan yang mengurangi fungsi dari
ginjal. Rincian 31
: Penyakit hati kronis adalah istilah umum untuk setiap kerusakan yang mengurangi fungsi
dari hati.
Tujuan pertanyaan pada blok ini adalah untuk mendeskripsikan penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh keluarga subyek. Yang dimaksud keluarga adalah keluarga inti subyek, yaitu ayah, ibu, kakak atau adik kandung. Umumnya pertanyaan no. 1 sampai dengan 10 diisi dengan melingkari kode '1", "2", atau "3" kemudian kode dipindahkan pada setiap kotak yang tersedia. •
•
Kode "1" untuk jawaban "Ya", yaitu bila pasien pernah didiagnosis oleh dokter menderita penyakit yang dimaksud pada masing-masing pertanyaan, data dapat diarnbil dari pasien atau keluarga pasien Kode "2" untuk jawaban "Tidak", yaitLJ bila pasien tidak pernah rnenderita penyakit yang yang dimaksud pada masing-masing pertanyaan, data dapat diambil dari pasien atau keluarga pasien
•
Kode "3" untuk jawaban "Tidak tahu", yaitu bila pasien atau keluarga pasien tidak tahu apakah pasien pernah menderita penyakit yang dimaksud pada rnasing-masing pertanyaan
Rincian 1
: Tanggal pengambilan data riwayat penyakit, cukup jelas
Rincian 2
: Riwayat anggota keluarga yang pemah didiagnosis stroke. Bila ya, sebutkan usia termuda
anggota keluarga yang didiagnosis stroke. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nornor berikut Rincian 3
:
Riwayat anggota keluarga yang menderita kelainan pernbuluh darah otak bawaan
(Aneurisrna otak, AVM, lntracranial vascular malformations}, pilihan jawaban ya/ tidak/ tidak diketahui.
72
_ ---
-
-
-
=
_ _ ..= -
--,,,,,
==-
-
-
� ;,.=-= :::: :::- -:;: �-
Aneurisma otak adalah dilatasi lokal dan patologis dinding pembuluh darah di otak yang disebabkan oleh penyakit atau kelemahan pada dinding pembuluh darah tersebut. Arteriovenous malformation (AVM) adalah hubungan antara arteri dan vena yang abnormal, biasanya kongenital dan sering didapati di pembuluh darah otak. lntracranial vascular malformation adalah terminologi yang lebih luas dari malformasi pembuluh darah kepala, meliputi · kelainan mulai dari malformasi kavernosus sampai dengan aneurisma arteri, dengan penyakit seperti AVM otak, teleangieksia kapiler, kelainan vena, atau vein of Galen malformations. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 4 diketahui.
: Riwayat anggota keluarga yang menderita migrain, pilihan jawaban yal tidak/ tidak
Migrain adalah kelainan neurologis kronlk yang ditandai dengan sakit kepala dengan intensitas moderat sampai dengan berat dan nausea/mual. Gejala migrain tipikal adalah sakit sebelah kepala berdenyut ,
selama 2-72 jam, gejala lain meliputi mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 5
: Riwayat anggota keluarga yang menderita penyakit arteri koroner {misalnya serangan
jantung), pilihan jawaban ya/ tidak/ tidak diketahui. Penyakit arteri koroner adalah penyempitan pembuluh darah koroner yang membawa darah dan oksigen ke jantung. Gejala yang paling sering adalah angina {nyeri dada). Bila tidal+ ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 6
: Riwayat anggota keluarga yang menderita epilepsi, pilihan jawaban yal tidak/ tidak
diketahui. Epilepsi adalah kelainan neurologis kronik yang ditandai dengan kejang berulang. Kejang yang terjadi pada epilepsi berasal dari kelainan aktivitas otak. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 7
: Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan kognisi (demensia I pikun) , pilihan
jawaban yaf tidakf tidak diketahui. Gangguan kognisi adalah kelainan yang ditandai dengan gangguan pada fungsi memori, atensi, persepsi, dan fungsi berpikir. Termasuk didalamnya adalah amnesia.dementia, dan delirium. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 8
: Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan kejiwaan, pilihan jawaban ya/ tidakf
tidak diketahui. Gangguan kejiwaan yang dimaksud disini adalah psikosis, gangguan bipolar, depresi, gangguan kognisi, dll. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut
73
--=--= -
�
-
--
-
- -
-
Rincian 9 : Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan koagulasi, pilihan jawaban ya/ tidak/ tidak diketahui. Keguguran berulang adalah terjadinya peristiwa gugurnya calon bayi pada 3 kali atau lebih kehamilan, biasanya sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Gangguan perdarahan dan gangguan pembekuan darah merupakan suatu koagulopati, yaitu kondisi dimana kemampuan pembekuan darah terganggu. Hereditary Hemorrhagic Teleangiectasia (HHT) atau Osler-Weber-Rendu syndrome, adalah kelainan genetic yang menyebabkan terbentuknya pembuluh darah abnormal di kulit, membrane mukosa,dan organ lain seperti paru-paru dan otak. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut Rincian 1 O : Riwayat anggota keluarga yang mengalami kematian tiba-tiba dengan penyebab yang tidak diketahui, pilihan jawaban ya/ tidak/ tidak diketahui. Bila tidak ada riwayat keluarga/tidak diketahui, lanjut ke nomor berikut
Tujuan dari pertanyaan Blok VIII adalah untuk mengetahui perilaku/kebiasaan subyek meliputi riwayat merokok, riwayat alkohol, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, perilaku konsumsi. Rinclan 1
: Tanggal pengambilan data perilaku
•
•
Tanggal pada saat pengumpul data melakukan pengambilan data. lsi tanggal pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. : Sumber pengambilan data. Yang dimaksud adalah darimana pengumpul data
Rincian 2
memperoleh datanya. 1.
Dari pasien, jika pengumpul data melakukan wawancara langsung dengan pasien u ntuk memperoleh data yang diperlukan.
2.
Dari keluarga terdekat, jika pengumpul data melakukan wawancara langsung dengan
3.
Keduanya, jika pengumpul data memperoleh datanya dengan melakukan wawancara
keluarga terdekat pasien untuk memperoleh data yang diperlukan langsung dengan pasien dan keluarga terdekat. lsi kode 1 jika data berasal dari pasien, kode "2" jika data berasal dari keluarga terdekat, "
"
kode "3" jika data berasal dari keduanya. Rincian 3
: Apakah anda merokok/mengunyah tembakau dalam
1 bulan terakhir
lngatkanlah subyek akan kebiasaan merokok/mengunyah tembakau dalam 1 bulan terakhir hingga subyek dirawat di rumah sakit.
74
lsi kode "1" jika ya, setiap hari, jika subyek dalam sebulan terakhir merokok/mengunyah tembakau setiap hari lsi kode "2" jika ya, kadang-kadang, jika subyek dalam sebulan terakhir merokok/mengunyah tembakau kadang-kadang. lsi kode "3" jika tidak, sebelumnya pernah , jika subyek dalam sebulan terakhir tidak merokok/mengunyah tembakau, tetapi pada waktu yang lalu pernah merokok/mengunyah tembakau setiap hari/ kadang-kadang lsi
kode
114"
tidak
pernah
sama
sekali,
jika
subyek selama
ini
tidak
pernah
merokok/mengunyah tembakau sampai subyek dirawat di rumah sakit. Kemudian melompat ke pertanyaan nomor 9. Rincian 4
: Usia berapa ketika pertama kali merokok/mengunyah tembakau?
Pada usia berapa subyek pertama kali mulai merokok/mengunyah tembakau. lsi usia pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban ke kotak yang telah tersedia. Rincian 5
: Usia berapa mulai setiap hari merokok/ mengunyah tembakau?
Pertanyaan ini hanya untuk perokok/pengguna produk tembakau setiap hari sebelum subyek dirawat di rumah sakit. lsi usia pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban ke kotak yang telah tersedia. Jika subyek tidak ingat, isi dengan kode "88". Jika subyek tidak pernah merokok setiap hari, isi dengan kode "99". Rincian 6
: Usia berapa berhenti merokok/tidak mengunyah tembakau sama seka!i?
Pertanyaan ini hanya untuk subyek yang pernah menjadi perokok/pengguna produk tembakau dan da!am 1 bu Ian terakhir berhenti/ tidak merokok/ tidak mengunyah tembakau sama sekali. Jika subyek berhenti merokok/mengunyah tembakau, isi usia. pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pada kotak yang telah tersedia. Jika subyek tidak ingat, isi dengan kode "88". Jika subyek tidak berhenti merokok/mengu nyah tembakau, maka isi kode "99" pada tempat yang telah tersedia. Pindahkan jawaban pada kotak yang tela� tersedia.
Rincian 7
: Rata-rata berapa banyak rokok/cerutu/cangklong (buah)/tembakau (susur) yang
dihisap/dipakai per hari? lsikan dengan rata-rata jumlah rokok/cerutu/cangklong (buah)/tembakau (susur) yang dihisap/dipakai oleh subyek setiap hari. Jika produk tembakau selain rokok, perkirakan jumlahnya dalam jumlah batang rokok. lsi kode "1" jika,subyek menghisap/memakai
<6
batang per hari
lsi kode "2" jika subyek menghisap/memakai 6-12 batang per hari 75
lsi kode "3" jika subyek menghisap/memakai >12 batang per hari Lingkari kode jawaban, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode "88" jika subyek tidak ingat Rincian 8
: Jenis rokok/tembakau yang dihisap/dikunyah?
Jenis rokok/tembakau yang dihisap/dikunyah oleh subyek sebelum subyek dirawat di rumah sakit Rincian 8.1
: Rokok kretek dengan filter
Rokok yang bahan baku atau lsinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk memberikan rasa dan aroma tertentu dan di bagian pangkal rokok menggunakan filter/gabus. lsi kode
"1" jika ya.
lsi kode "2" jika tidak. lsi kode "3" jika tidak diketahui. Lingkari kode
jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.2
: Rokok kretek tenpa filter
Rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk memberikan rasa dan aroma tertentu dan di bagian pangkal rokok tidak menggunakan filter/gabus. lsi i
: Rokok putih
Rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus -untuk mendapatkan efek dan rasa aroma tertentu. lsi kode "1" jika ya. lsi kode "2" jika tidak. lsi kode
"3"
jika tidak diketahui. Lingkari kode
jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.4
: Rokok linting
Rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling/dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana. lsi kode "1" jika ya. lsi kode "2" jika tidak. lsi kode "3" jika tidak diketahui. Lingkari kode jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.5
: Cangklong
Merokok deng�n menggunakan cangklong atau alat yang digunakan untuk menghisap asap dari tembakau rajangan yang dibakar di dalam cekungan di ujung alat tersebut. lsi kode
"1"
jika ya. lsi kode "2" jika tidak. lsi kode "3" jika tidak diketahui. Lingkari kode
jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.6
: Cerutu
76
Rokok buatan pabrik berupa gulungan daun tembakau. lsi kode "1" jika ya. lsi kode "2" jika tidak. lsi kode
"3" jika
tidak diketahui. Lingkari kode
jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.7
: Tembakau dikunyah (susur, nyirih, nginang)
Tembakau yang dikunyah bersama daun sirih . •
lsi kode
"1"
jika ya. lsi kode "2" jika tidak. lsi kode
"3" jika
tidak diketahui. Lingkari kode
jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 8.8
: Lainnya. Jenis rokok/tembakau selain yang telah disebutkan di atas.
lsi jenisnya kemudian isi kode "1" jika ya. lsi kode
"2"
jika tidak. lsi kode
"3"
jika tidak
diketahui. Lingkari kode jawaban. Pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian
9
: : Apakah dalam satu tahun terakhir anda mengkonsumsi minuman yg mengandung alkohol (bir, whiskey, vodka, anggur/wine, minuman tradisional beralkohol seperti tuak, poteng, sopi)?
Minuman yang mengandung alkohol antara lain adalah bir, wine, anggur, spirit, fermentasi sari buah atau tambahkan contoh setempat lainnya seperti tuak, poteng, sopi. lngatkan subyek pada setiap minuman yang mengandung alkohol yang pernah diminum dalam 12 bulan terakhir. Lingkari satu k'ode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Kode 1 jika "Ya", atau kode 2 jika "Tidak" , jika jawaban tidak, lanjutkan ke pertanyaan nomor 15
Rincian 10 a.
Apakah dalam 1 bulan terakhir anda mengkonsumsi minuman beralkohol? lngatkanlah hanya untuk 30 hari terakhir, subyek pernah minum minuman beralkohol tanpa memperhitungkan jumlah dan frekuensinya. Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode 1 jika "Ya" lsi kode 2 jika "Tidak". Kemudian me lornpat ke pertanyaan nomor 15 lsi kode "3" jika tidak diketahui. Kemudian melompat ke pertanyaan nomor 15 .
b. Jika ya, seberapa sering mengkonsumsi alkohol? Frekuensi subyek mengkonsumsi alkohol dalam 1 bulan terakhir. lngatkanlah hanya untuk 1
bulan terakhir.
Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. 77
lsi kode
"1� jika < lx tiap bu Ian
lsi kode "2" jika 1-2 hari tiap minggu lsi kode "3" jika 3-4 hari tiap minggu lsi kode "4" Jlka 5 hari atau lebih tiap minggu Rincian 11
: Usia mulai mengkonsumsi alkohol
Usia pertama kali subyek mulai mengkonsumsi alkohol. lsi usia pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 12
: Usia berhenti mengkonsumsi alkohol
Pertanyaan ini hanya untuk subyek yang pernah mengkonsumsi alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol sama sekali. lsi usia pada tempat yang telah disediakan. Pindahkan jawaban pad a kotak yang tersedia. Rincian 13
: Jen is minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi.
Lingkari jawaban, jika: Bir adalah minumann beralkohol yang diproduksi melalui proses
Kade "1"
fermentasi bahan berpati dan melalui proses penyulingan : Wiskey adalah minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang
Kade "2"
mengalami proses mashing (dihaluskan, dicampur air serta dipanaskan), dan hasilnya melalui proses destilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu (biasanya kayu ek) : Minuman tradisional beralkohol
Kode "3"
adalah minuman beralkohol yang
dibuat secara tradisional dan khas dari Indonesia Kode
11411
: Anggur/wine adalah minuman beralkohol y'ang dibuat dari sari anggur jenis Vitis
vinivera.
Kadar alkoholnya berkisar 8-15%.
: Lainnya. Jenis minuman beralkohol selain yang disebutkan di atas.
Kode "5"
Pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 14
: Berapa rata-rata banyaknya satuan minuman standar yang diminum dalam sehari?
Rata-rata minuman beralkohol yang dikonsumsi dalam sehari yang dikonversl dalam satuan minuman standar. (STANDAR:
1 satuan minuman standar mengandung 8-13 gr etanol, terdapat dalam :
1 gelas/botol kecil/kaleng (285-330 ml) bir 78
1 gelas kerucut (60 ml) aperitif 1 sloki (30 ml) whiskey 1 gelas kerucut (120 ml) anggur lsi jawaban pada tempat yang telah disediakan, kemudian pindahkan dalam kotak yang tersedia. Rincian 15 a . Apakah saat ini masih menggunakan NAPZA? Ditanyakan apakah subyek saat masuk rumah sakit masih menggunakan NAPZA. Lingkari satu kode Jawa ban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode 1 jika "Ya", lsi kode 2 jika "Tidak", lsi kode "3" jika tidak diketahui. Lingkari kode jawaban yang terpi!ih, kemudian isikan kode jawaban dalam kotak yang tersedia.
b. Bila Ya, jenis NAPZA apakah yang digunakan? Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode "111 jika subyek mengkonsumsi Amfetamin lsi kode "211 jika subyek mengkonsumsi inhalants lsi kode "3i' jika subyek mengkonsumsi Hallucinogen lsi kode "4" jika subyek mengkonsumsi Kokain lsi kode "511 jika subyek mengkonsumsi Ganja lsi kode "611 jika subyek mengkonsumsi Opioids lsi t
: Obat-obat flu (diminum dalam jangka panjang)
Ditanyakan apakah subyek menggunakan obat-obat flu yang mengandung fenilpropanolamin (PPA) dalam jaflgka panjang (berapa lama). Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lingkari jawaban kode 1 jika "Ya", lsi kode 2 jika "Tidak11 lsi kode "311 jika tidak diketahui. 1 . Pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 17
: Jamu
Subyek pernah menggunakan jamu. Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode 1 jika "Ya", lsi kode 2 jika "Tidak", lsi kode "3" jika tidak diketahui. Rincian 18
: Kontrasepsi Hormonal atau Hormonal Replacement Therapy ( HRT)
Kontrasepsi hor.monal adalah kontrasepsi
yang mengunakan
hormon
progesteron
atau
kombinasi hormon progesteron dan estrongen. Hal ini didasarkan padakandungan alat 79
kontrasepsi yang mengandung hormon progesterone atau estrogen aja. A l a t kontrasepsi hormonal dapat berupa pil, injection,dan implant. Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. lsi kode 1 jika "Ya", lsi kode 2 jika "Tidak'', lsi kode "3" jika tidak diketahui.
Rincian 19
Apakah Anda biasa melakukan aktivitas fisik berat, yang dilakukan terus men erus paling sedikit selama . kartu peraga)
10
menit setiap kall melakukannya? (perlihatkan
Berikan contoh gambar dalam kartu peraga atau sebutkan jenis kegiatan yang tergolong dalam jenis aktifitas berat misalnya mengangkut beras >= 20 kg atau berenang secara terus menerus minimal selama 10 men it [GUNAKAN KARTU PERAGA] Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. · Kode 1 jika "Ya, rutin", kode 2 jika "Ya, tetapi tidak rutin", dan kode 3 jika "tidak" dan langsung lompat ke pertanyaan nomor 21. Rincian 20 a.
Bila ya, Berapa hari dalam seminggu ?
Jumlah hari dalam seminggu ketika subyek biasa melakukan aktivitas berat. Tuliskan jumlah hari yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas fisik berat dalam seminggu, don pindahkan ke do/am kotak yang tersedia. b. Selama berapa lama? Subyek diminta untuk mengevaluasi jumlah total waktu selama sehari yang biasanya dig� nakan untuk melakukan aktifitas berat. lsikan jawaban dalam satuan jam dan menit. Misalnya 50 menit harus ditulis 0 jam dan 50 menit, 60 menit harus ditulis 1 jam dan O menit, 1 jam 15 menit harus ditulis 1 jam dan 15 menit. CATATAN: Subyek diminta untuk menilai hanya aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus selama 10 menit atau lebih. Jawaban yang waktunya sangat .lama (lebih dari 4 jam). harus diselidiki mengenai kepastiannya bahwa ini merupakan hal yang biasanya dilakukan dengan intensitas berat, dan aktifitas tersebut dilakukan secara terus-menerus selama 10 menit atau lebih. Tuliskan jumlah waktu dalam jam atau menit yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas fisik berat pada hari tersebut, dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 21
: Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik sedang, yang dilakukan terus menerus paling sedikit selama ka�tu peraga)
10
menit setiap kali melakukannya? (perlihatkan
Berikan contoh gambar atau sebutkan jenis kegiatan yang tergolong dalam jenis aktifitas sedang misalnya menyapu halaman atau main volly secara terus menerus minimal selama 10 menit [GUNAKAN KARTU PERAGA] Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Kade 1 jika "Ya" atau kode 2 jika "Tidak" dan lanjut ke pertanyaan nomor 23. 80
=--=-
===--= --= ==
-
-
--
-__:: =_ -=_ _ - -----=----= --
==-----=--
Rincian 22 a. Bila ya, Berapa hari dalam seminggu ? Subyek diminta untuk mengevaluasi dan menghitung hari yang "biasanya" atau "umumnya" dilalui dengan aktivitas fisik sedang. Tuliskan jumlah hari yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas fisik sedang dalam seminggu, dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia Selama berapa lama? ·
b.
Subyek diminta untuk mengevaluasi jumlah total waktu selama sehari yang biasanya digunakan·untuk melakukan aktifitas sedang. lsikan dengan satuan jam jika jumlah waktu telah mencapai satuan jam atau isikan satuan men it jika tidak mencapai 1 jam. Misalnya 60 menit harus ditulis menjadi 1 jam. CATATAN: Subyek diminta untuk menilai hanya aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus selama 10 menit atau lebih. Jawaban yang total waktunya sangat lama (lebih dari 6 jam) harus diselidlki mengenai kepastiannya bahwa ini merupakan hal yang biasanya dilakukan dengan intensitas sedang, dan bahwa aktifitas tersebut dilakukan secara terus-menerus selama 10 menit atau lebih.• Tuliskan jumlah waktu dalam jam atau menit yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas berat pad a hari tersebut, dan pinda hkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 23
: Apakah anda biasa melakukan aktivitas fisik ringan, yang dilakukan terus menerus paling sedikit selama 10 menit setiap kali melakukannya? (perlihatkan kartu peraga) Berikan contoh gambar atau sebutkan jenis kegiatan yang tergolong dalam jenis aktifitas ringan misalnya berjalan kaki, naik sepeda secara terus menerus minimal selama 10 menit [GUNAKAN KARTU PERAGA)
Lingkari satu kode jawaban sesuaijawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Kade l jika "Ya " atou kode 2 jika "Tidak" dan lonjut ke pertanyaan nomor 25. Rincian 24 a. Bila ya, Berapa hari dalam seminggu ? Subyek diminta untuk mengevaluasi dan menghitung hari yang "biasanya" atau "umumnya" dilalui dengan aktivitas fisik ringan. Tuliskan jljmlah hari yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas fisik ringan dalam seminggu, dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia b. Selama berapa lama? Subyek diminta untuk mengevaluasi jumlah total waktu selama sehari yang biasanya digunakan untuk melakukan aktifitas ringan. lsikan dengan satuan jam jika jumlah waktu tel ah mencapai satuan jam atau isikan satuan menit jika tidak mencapai 1 jam. Misalnya 60 menit harus ditulis menjadi 1 jam. CATATAN: Subyek diminta untuk menilai hanya aktivitas yang dilakukan secara terus-menerus selama lOmenit atau lebih. Jawaban yang total waktunya sangat lama {lebih dari 6 jam) harus diselidiki mengenai kepastiannya bahwa ini merupakan hal yang biasanya dilakukan dengan intensitas ringan, dan bahwa aktifitas tersebut dilakukan secara terus-menerus selama 10 menit atau lebih.
81
Tuliskan jumlah waktu dalam jam atau menit yang biasa digunakan subyek untuk aktivitas berat pada hari tersebut, dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 25 a.
Apakah Anda mengkonsumsi buah dan sayuran segar? Ditanyakan apakah subyek pernah mengkonsumsi buah dan sayuran segar. Lingkari satu kode jawaban sesuai jawaban subyek dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Kode 1 jika "Ya" Kode 2 jika. "Tidak" Kode "3" jika tidak diketahui. Jika kode jawaban "2" atau "3", lompat ke pertanyaan blok IX.
b. Bila Ya, berapa hari anda makan buah dan sayuran segar dalam seminggu? Yang dimaksud dengan "biasanya dalam seminggu" adalah kebiasaan seseorang makan buah dan bukan rata-rata dari seluruh periode yang ditanyakan. lsikan jawaban pada tern pat yang tersedia dan pindahkan angka jawaban ke dalam kotak yang di sediakan. : Rata-rata dalam sebulan, biasanya berapa kali Anda mengkonsumsi makan
Rincian 26
berikut? (beri tanda (V) pada kotak jawaban) Pertanyaan diatas menjelaskan frekuensi makan subyek. Frekuensi makan akan memberi gambar;m kebiasaan konsumsi makan masyarakat dan dapat dihubungkan dengan keadaan kesehatan dan gizi di suatu wilayah. Pada kuesioner frekuensi makan memuat jenis-jenis makanan yang biasa dikonsumsi subyek setiap hari/setiap minggu/setiap bulan. Terminologi jen.is-jenis makanan adalah sebagai berikut : 1. Makanani minuman manis : Makanan atau minuman yang lebih dominan rasa manis seperti dodol, cake, biskuit, buah kaleng dsb. 2. Makanan asln : Makanan yang lebih dominan rasa asin seperti l kan asln, peda, pindang, telur asin, dll. 3. Makanan berlemak : Makanan yang lebih dominan kandungan lemak seperti sop buntut, sate, pizza, burger, makanan gorengan, dll 4. Kolesterol tinggi : Makanan yang banyak mengandung kolesterol seperti jeroan (usus, babat dan paru, tidak termasuk hati ). 5. Makanan dibakar/dipanggang : Makanan dibakar/dipanggang seperti sate, Steak, ayam bakar, ikan bakar,dll 6. Makanan ikan laut: Makanan yang dominan mengandung bahan utama pembuatnya berasal dari laut seperti udang, cumi-cumi, ikan, nugget ikan, surimi, dll 7. Minuman . berkafein : Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, coca cola, kratingdaeng. Frekuensi makan dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai berikut : Kode 1 = > 1 Kali per hari Kode 4 = 1 - 2 kali per minggu Kode 2 = 1 kal�per hari Kode 5 = < 3 kati per bulan Kode 3 3 6 kali per minggu Kode 6 Tidak pernah Tanyakan frekuensi setiap jenis makanan yang dikonsumsi. =
-
=
82
:-_
=;-=_:-
__:_ _
� � -:_
-
-�
=
-
-=
� -
lsikan satu kode jawaban sesuai jawaban subyek ke dalam kotak yang tersedia Contoh: Indra paling sering mengkonsumsi kue - kue man is (setiap pagi dan sore) bersama min um teh manis. lni berarti Indra biasa mengkonsumsi kue-kue manis dan minum teh manis 2 kali perhari. Indra biasa mengkonsumsi makanan gorengan 3 kali per minggu. Setiap hari m inggu beliau mengkonsumsi buah kaleng. Cara mengisi: Makanan/Minuman manis yang lebih sering dikonsumsi Indra adalah kue-kue manis dan teh manis (> 1 kali per hari) serta buah kaleng (1 kal i per minggu) maka pada baris makanan/minuman manis isikan dengan angka 1 (di kolom frekuensi). Pada baris makanan diawetkan isikan dengan angka 4 (d ari buah kaleng yang dikonsumsi 1 kali per minggu). Pada baris makanan berlemak isikan dengan angka 3 (dari makanan gorengan yang dikonsumsi 3 kali per minggu).
Rincian 1 : Tanggal pemeriksaan adalah tanggal, bulan . dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien di Rumah Saki! , isi pada setiap kotak yang tersedia dengan tanggal (2 digit), bulan (2 digit), tahun (4 digit) Rincian 2
: yYaktu perneriksaan adalah jam dan menit saat mulai dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien pertama kali di Rumah Sakit, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan Jam (2 digit, 0-23) dan menit (2 digit, 0-60)
Rincian 3 • : Glasgow Coma Scale, adalah suatu skala neurologis yang bertujuan untuk menilai tingkat kesadaran seseorang Eye (respon membuka mata terhadap rangsang} a. Skor 1 tidak membuka mata sama sekali walaupun dengan rangsangan supraorbital b. Skar 2 rnembuka mata dengan rangsang nyeri di sternum, anggota gerak, atau tekanan . supraborbital Skor 3 membuka mata apabila ada suara c. d. Skor 4 membuka mata spontan tanpa diminta 2. Motorik (respon pergerakan pasien terhadap rangsang) a. Skor 1 anggota gerak tetap diam walaupun dengan rangsang apapun (tidak ada respon) b. Skar 2 aduksi bahu dan rotasi internal bahu dan lengan bawah pada rangsang nyeri. Disebut juga ekstensi abnormal. c. Skor 3 respon menarik (withdrawal response) atau adanya postur hemiplegic (assumption of hemiplegic posture) pada rangsang nyeri. Disebutjuga fleksi abnormal. d. Skor 4 lengan bergerak menarik pada rangsang nyeri, bahu abduksi. Disebut juga fleksi normal. e. Skar 5 lengan berusaha memindahkan tekanan pada supra orbitalfdada. Disebut juga melokalisir nyeri f. Skar 6 mengikuti perintah 3. Verbal (respon verbal) a. Skor 1 tidak ada suara b. Skor 2 suara tidak jelas c. Skor 3 �ata-kata tidak teratur tidak membentuk kalimat 1.
83
d. Skor 4 berbicara mengacau (bingung) e. Skor 5 berorientasi baik lsi pada setiap kotak yang tersedia dengan : 3.1 tuliskan angka satu sampai dengan empat (1 - 4) 3.2 tuliskan angka satu sampai dengan enam (1 - 6) 3.3 tuliskan angka satu sampai dengan lima {1 5) -
Rincian 4
: N'.adi dan iramanya,
Nadi adalah dehyut jantung yang dirasakan di pembuluh darah arteri yang diukur pada pergelangan tangan kiri/kanan (A. Radialis) Frekuensi adalah jumlah denyut nadi yang diukur selama satu menit penuh Teratur berarti jarak antara denyut nadi satu ke denyut nadi berikutnya adalah tetap selama dilakukan pengukuran, tidak teratur berarti jarak antara denyut nadi satu ke denyut nadi berikutnya tidak sama selama dilakukan pengukuran �
lsi pada setiap kotak yang tersedia dengan: 4.1 tuliskan 3 digit angka (0 - 9) 4.2 tuliskan angka satu (1) untuk jawaban teratur, atau angka dua (2) untuk jawaban tidak teratur Rincian 5 : Tekanan darah, isi pada setiap kotak yang tersedia sebelum dan sesudah tanda Vi dengan masing-masing 3 digit angka (0 - 9) .
Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung berkontraksi Tekanan.darah diastolik adalah tekanan yang dihasilkan saat jantung berdilatasi dan relaksasi A. Tekanan dqrah lengan kanan adalah tekanan darah yang diukur pada lengan atas kanan dengan menggunaan sphygmomanometer ditentukan dengan mendengarkan bising arteri brachialis pasien. B. Tekanan darah lengan kiri adalah tekanan darah yang diukur pada lengan alas kiri dengan menggunak�n sphygmomanometer ditentukan dengan mendengarkan bising arteri brachialis pasien. C. Tekanan darah tungkai adalah tekanan darah yang darah yang diukur pada paha kiri dengan mendengarkan bising arteri femoralis atau betis kiri pasien dengan'mendengarkan arteri poplitea • pasien. : Ankle brachia! index, isi pada setiap kotak yang tersedia sebelum dan sesudah tanda (.) Rincian 6 dengan masing-tnasing 3 digit angka (0 - 9)
Ankle brachia! index merupakan suatu rasio tekanan darah yang diukur pada tungkai bawah dan lengan atas. Biasanya pengukuran ini digunakan untuk memprediksi stadium penyakit arteri perifer. Tes ini dilakuka'n dengan membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan pada lengan saat seseorang sedang istirahat, kemudian pengukuran diulang pada kedua sisi tubuh setelah melakukan treadmill selam� 5 menit. Nilai normal dari Ankle-brachia! index adalah 0.9 - 1.3. yang berarti tekanan darah pada pergelangan kaki sama atau lebih besar dari tekanan darah pada lengan yang menandakan tidak adanya blok atau penyempitan pada pembuluh darah. Nilai abnormal ABI adalah kurang dari 0.9, jika nilainya 0.41 to 0.9 terdapat penyakit arteri perifer ringan sampai sedang, jika nilainya 0.4 atau kurang maka kemungkinan adanya penyakit arteri perifer yang berat.
84
: Suhu aksial, isi pada setiap kotak yang tersedia sebelum tanda (.) dengan 2 digit angka (0 - 9)dan kotak yang tersedia sesudah tanda (.) dengan 1 digit angka (angka 0 - 9)
Rincian 7
Suhu aksial adalah suhu tubuh yang diukur pada lipatan ketiak pasien dengan menggunakan thermometer : Pernapasan, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 2 digit angka (0 - 9) Pernapasan adalah frekuensi pernapasan (inspirasi dan ekspirasi) yang dihitung selama satu menit penuh
Rincian 8
·
Rincian 9
9)
: Saturasi oksigen (oksimetri), isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 2 digit angka (0 t
Saturasi oksigen adalah presentase kelarutan oksigen dalam darah yang diukur dengan oksimetri Rincian10
: Berat badan, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 3 digit angka (0 - 9)
Bera! badan pasien dalam satuan kilogram Rincian 11
: Tjnggi badan, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 3 digit angka (0 - 9) i
Tinggi badan pasien dalam satuan sentimeter Rincian 12
: liidex masa tubuh, isi pada setiap kotak yang tersedia sebelum tanda (.) dengan 2 digit angka (0 - 9)dan kotak yang tersedia sesudah tanda (.) dengan 2 digit angka (0 - 9)
Index masa tubuh adalah ukuran massa tubuh yang dihitung dengan rumus: (berat badan dalam kilogran!)/ (tinggi badan dalam meter)2 • • • •
Underweight (berat badan kurang) : BMI < 1 8,5 Normal : 8�1 18,5-24,9 Overweight (kelebihan berat badan) : BMI 25-29.9 Obesitas : BMI 30 atau lebih
Rincian 13 9)
:. Lingkar perut pada laki-laki, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 3 digit angka (0 -
Adalah ukuran lingkar perut pada laki-laki yang diukur dalam satuan sentimeter
'
Cara mengukut lingkarperut
Ukur lingkar perut dengan menempelkan pita ukur ke pusar, dan lingkarkan pita ukur ke lingkar perut sejajar dengan lantai. Kedua tangan tetap berada disamping (usahakan mengukur dengan bantuan teman anda). Keluarkan napas dengan perlahan, tahan, dan catat hasil pengukuran. Catat hasil pengukuran dan'bulatkan 1/2 inch kebawah. Kemudian konversi kedalam sentimeter (1 inch = 2.54 cm). Rincian 14
: isi pada setiap kotak yang tersedia dengan 3 digit angka (0 - 9)
Adalah ukuran lingkar panggul pada perempuan yang diukur dalam satuan sentimeter Cara mengukur, lingkarpanggu l 85
- -=- � -=- -== =-== = ==� ------ ---=-------=-
-
-= =---
-
-
- --
- ---= --::'.'." -=--=" =-
· -· �-
Ukur lingkar pinggul dari sisi kanan pinggul, lingkarkan pita ukur ke pinggul anda melewati pantat. Pastikan pita ukur sejajar dengan lantai. Kencangkan pita ukur secukupnya untuk hasil yang opti mal. Catat hasil pengukuran dan bulatkan 1/2 inch kebawah.
2.54 cm)
Kemudian konversi kedalam sentimeter (1 inch =
Petunjuk Pengisian
Untuk pertanyaqn no. 1 isi pada setiap kotak yang tersedia dengan angka satu (1) jika normal, dua (2) jika pada pemeriksaan ditemukan anemis, tiga (3) jika pada pemeriksaan ditemukan ikterik Untuk pertanyaan no. 2 sampai • •
dengan no. 10 isi pada setiap kotak yang tersedia dengan Angka satu (1) jika pada komponen pemeriksaan tidak ditemukan kelainan sama sekali (Normal) Angka dua (2) ) jika pada komponen pemeriksaan ditemukan satu atau lebih kelai nan
: Mata, lnspeksi keadaan mata
Rincian 1
Perhatikan conjunctiva mata, lihat apakah daerah tersebut tampak anemis (pucat) atau tidak Perhatikan sklera mata, lihat apakah daerah tersebut tampak ikterik (kuning) atau tidak
Rincian 2
Tel inga •
: THT •
Perhatikan apakah ada cairan yang keluar melaui liang telinga
seperti darah, LCS, dll (normal tidak
ada) •
•
Pada Aurikula (daun telinga) perhatikan tanda-tanda inflamasi (peradangan), kemudian adakah nyeri bila daun telinga digerakkan (normal tidak ad a) Pada daerah tragus diraba adakah nyeri tekan (normal tidak ada)
Hidung •
1
Perhatikan apakah ada cairan yang keluar melaui lubang hidung seperti darah, eksudat. dll (normal fidak ada)
•
• •
Perhatikan mukosa nasal, apakah ada tanda-tanda inflamasi (peradangan), apakah tampak anemis Perhatikan septum, apakah ada deviasi (normal tidak ada) Perhatikan concha nasalis, apakah ada tanda-tanda inflamasi, apakah tampak hipertrofi atau atrofi
Rongga Mulut � •
Perhatikan wama mukosa bibir, apakah tampak kemerahan, biru, atau pucat
•
atrofi papil pada lidah, minta pasien untuk menjulurkan XII) Mintalah pasien untuk membuka mulutnya dengan lebar, perhatikan mukosa faring apakah tampak hiperemis atau pucat, periksa tonsil apakah ada tanda-tanda peradangan, apakah simetri. Tekan lidah dengan spate! tongue, minta pasien mengatakan "Aah", pada orang sehat maka palatum akan terangkat, uvula tetap ditengah, pada kerusakan N. X maka palatum tidak akan naik I dan uvula a�an berdeviasi ke sisi sebaliknya. Perhatikan lidah, apakah tampak adanya
lidahnya, apakah ada deviasi (pemeriksaan N.
•
•
86
Rincian 3
: Paru-paru
lnspeksi •
Perhatikan bentuk dada apakah simetris/asimetris, normal nya dada akan terlihat simetris, saat melakukan inspirasi adakah retraksi pada sela iga atau pada supra klavikula, perhatikan juga apakah ,ada· gerak dada yang tertinggal saat bernafas
Palpasi •
•
Saat inspir�si apakah ada gerak dada yang, apakah dada mengembang dengan baik dan secara simetris. Ndrmalnya gerak dada akan terjadi bersamaan Pemeriksaan vocal fremitus. Vocal fremitus adalah getaran yang ditransmisikan oleh percabangan bronkopulmonary ke dinding thorax. Letakan tangan pemeriksa di alas dada pasien atau pada punggung pasien, pasien diminta untuk menyebutkan "tujuh tujuh'
Perkusi •
ldentifikasi lokasi dimana terdapat perkusi yang abnormal
Auskultasi •
•
Dengarkan �uara nafas, bandingkan bagian satu dengan yang lain, bandingkan dengan sisi kanan dan kiri, su�ra nafas yang normal adalah suara nafas vesikuler ldentifikasi �uara nafas yang abnormal (wheezing, rhonci,dll) ·
i
: Jantung
Rincian 4
)
. •
f l
k
Periksa leta apical impulse, biasanya terletak pada sela iga IV atau V pada garis mid klavikula
I
•
Periksa batas-batas jantung untuk mengetahui apakah ada pembesaran jantung
Auskultasi •
i
Dengarkan suarajantung (S1, S2) apakah regular, dengarkan juga suara abnormal jantung ($3, S4, gallop, mur111ur, opening snap, ejection sounds, sistolik klik, dll)
Rincian 5
j i
: 'domen
l nspeksi • •
Perhatikan apakan kontur abdomen terlihat normal Perhatikan ?pakah terdapat tonjolan abnorma
Palpasi • •
�
Pada perab an apakah terdapat nyeri tekan pada abdomen Apakah ter�ba massa
'
i
87
•
Pada perkusi abdomen yang normal biasanya akan timpani, jika pekak perlu dicurigai adanya suatu massa pada abdomen
Auskultasi •
Pada auskultasi abdomen dinilai bisisng usus, normalnya bising usus terdengar
Rincian 6
:
Hati
Saal perabaan hati akan dinilai apakah ada pembesaran pada hati. Saat inspirasi, hati akan teraba kira kira 3 cm dibawah batas iga kanan pada garis midklavikula kanan
Periksa pekak hati untuk menilai ukuran hati secara vertical, normalnya secara vertical akan berukuran sekitar 4 8 cm pada garis midsternalis dan berukuran 6 1 2 cm pada garis midklavikula kanan -
Rincian 7
-
: Limpa
f Periksa apakah limpa dapat teraba, pada umumnya jika dapat meraba limpa berarti terdapat pembesaran limpa Rincian 8
: U,rogenital
Palpasi dan Perkusi KandungKemih
Kandung kemih, secara normal tidak dapat dinilai kecuali terjadi distensi di alas simfisis pubis. Pada palpasi, kubah (bagian alas) dari kandung kemih akan teraba bulat dan lembut. Pada perkusi diper1ksa pekak nya untuk menentukan seberapa tinggi kandung kemih di atas simfisis pubis. Pada pasien stroke dapat dijumpai distensi kandung kemih ini .
Genitalia Laki-liaki lnspeksi �
Penis. Periksa preputium apakah zsada retraksi untuk mendeteksi karsinoma, pada glans penis. Periksa apakah ada ulku;s , scars atau tanda-tanda inflamasi lainnya, perhatikan letak dari meatus uretra I
Skrotum. Lihat apakah terdapat pembengkakan dan tanda-tanda peradangan Pada inspeksi juga dilihat daerah sekitar genital, apakah ada penonjolan pada daerah inguinal atau . femoral Palpasi
Penis. Diraba apakah ada indurasi, indurasi pada penis dapat merupakan tanda adanya striktur uretra, atau karsinoma : 88
Skrotum. Raba testis dan epididimis, perhatikan konsistensi, bentuk, apakah terdapat nodul dan nyeri tekan, yang rnerupakan tanda karsinoma, dapat juga dilakukan transiluminasi untuk melihat apakah ada hidrokel atau tidak Pada palpasi juga di periksa kemungkinan terdapatnya hernia inguinal, hernia femoralis Genitalia Perempuan lnspeksi dan Palpasi Lihat labium mayor, minor, clitoris, meatus uretra, introitus vagina, perhatikan apakah ada tanda-tanda infiamasi atau nodul, jika terdapat lesi tersebut maka dilakukan palpasi. jika Nampak inflamasi pada labial, maka periksa juga Bartholon's glands Rincian 9
: Ekstremitas
Yang perlu dinilai pada pemeriksaan fisik umum ekstremitas adalah apakah terdapat oedern pada tungkai, varises, apakah terdapat deforrnitas, sedang pemeriksaan seperti kontraksi otot, akan di bah as pada pemeriksaan neurologis. Nilai juga capiflary refill pada ujung-ujung jari untuk menilai perfusi jaringan Rincian 1 0
: Lainnya dilakukan apabila diperlukan
A. NERVUS CRANIALIS Rincian 1 : Nervus VII atau Nervus fasialis terutama merupakan saraf motorik yang menginervasi otot-otot ekspresi wajah. Kode (1) untuk jawaban Ya (terdapat kelainan pada pemeriksaan). Kode (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan). Kode (9) untuk jawaban Tidak dapat dinilai (karena suatu alasan medis, pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan dan atau tidak valid untuk dinilai pada paslen tersebut) Dalam memeriksa fungsi motorik, perhatikan wajh pasien, apakah simetris atau tidak. Perhatikan kerutan pada dahi, pejamkan mata, plika nasolabialis dan sudut mulut. Bila asimetri terlihat jelas, maka disebabkan kelainan jenis perifer. Dalam hal ini kerutan dahi menghilang, mata kurang dapat dipejamkan, plika nasolabialis mendatar dan sudut mulut menjadi lebih rendah. Pada kelumpuhan jenis sentral wajah dapt terlihat simetris pada waktu istirahat, kelumpuhan baru nyata bila pasien disuruh melakukan gerakan, misalnya menyeringai. Pasien diminta mengangkat alis dan mengerutkan dahi. Perhatikan apakah ini dapat dilakukan dan apakah ada asimetri. Pada kelumpuhan jenis UMN sesisi (sentral), pasien dapat mengangkat alis dan mengerutkan dahi. Pada kelumpuhan jenis perifer terlihat adanya asimetri. ' Pasien diminta memejamkan mata. Bila kelumpuhan berat, maka pasien tidak dapat memejamkan mata, bila kelumpuhan ringan maka pejaman kurang kuat. Hal ini dapat dinilai dengan jalan mengangkat kelopak mata dengan tangan pemeriksa, dan pasien disuruh tetap memejamkan mata. Pasien juga dapat diminta untuk memejamkan matanya satu persatu. Hal ini merupakan pemeriksaan yang baik bagi 89
parese ringan. Bila terdapat kelumpuhan, pasien tidak dapat memejamkan matanya pada sisi yang lumpuh. Pasien dimintamenyeringai, menggembungkan pipi. Perhatikan apakah hal ini dapat dilakukan , dan apakah ada asimetri. Perhatikan sudut mulutnya : Nervus XII atau Nervus hipoglosus mengandung serabut somato-motorik yang mempersarafi otot ekstrinsik dan intrinsik lidah. Fungsi otot ekstrinsik lidah ialah menggerakkan lidah, dan otot intrinsik lidah mengubah-ubah bentuk lidah. Kode (1) untuk jawaban Ya (terdapat kelainan pada
Rincian 2
pemeriksaan). Kode (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan). Kode (9) untuk jawaban Tidak dapat dinilai (karena suatu alasan medis, pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan dan atau tidak valid untuk dinilai pada pasien tersebut)
Pasien diminta untuk membuka mulut dan perhatikan lidah dalam keadaan istirahat dan bergerak. Dalam keadaan istirahat perhatikan besar Hdah, kesamaan bagian kiri dan kanan, dan adanya atrofi, apakah lidah berkerut, apakah lidah mencong, jika dijulurkan apakah mencong kesisi yang lumpuh, selain itu adakah tremor, fasikulasi dan gerakan involunter pada lidah. Pada kelumpuhan
UMN
(sentral) unilateral, lidah tidak dapat dikeluarkan lurus ke garis tengah,
melainkan menyimpang ke sisi yang lumpuh, tetapi secara voluntary lidah masih dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri. Pada kelumpuhan
UMN
(sentral) bilateral, gerakan lidah secara voluntar adalah
lambat dan kaku, sehingga pengucapan kata-kata kurang jelas dan dinamakan 'pelo'. Perintah untuk mengeluarkan lidah tidak dapat dilaksanakan. Pada kelumpuhan
LMN (perifer) unilateral, lidah akan menyimpang ke sisi yang lumpuh dan tidak
mampu untuk bergerak ke sisi yang sehat, atrofi belahan lidah yang lumpuh tampak dengan jelas. Pada kelumpuhan
LMN (perifer) bilateral, maka seluruh lidah akan menjadi tipis, gepang dan berkeriput
keriput. Bicara dan menelan akan terganggu Rincian
3
: pertanyaan ini hanya dijawab jika pemeriksaan tersebut benar-benar dapat dilakukan dan
valid untuk dinilai dan pertanyaan ini hanya dijawab jika ada kelainan pada nervus kranialis lainnya yang diperiksa selain
N. VII dan N. XII,
isi pada setiap kotak yang tersedia dengan:
Angka satu (1) untuk jawaban Ya (terdapat kelainan pada pemeriksaan) Angka dua (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan)
B. SISTEM MOTORIK & SENSORIK 1a. Sistem Motorik , Untuk pertanyaan no 1.A.i dan 1.A.ii isi pada setiap kotak yang tersedia dengan: •
Kode (1) untuk jawaban Normal (tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan)
•
Kode (2) untuk jawaban Meningkat
•
Kode (3) untuk jawaban Menurun
Rincian 1 .A.i
: Tonus otot adalah palpasi regangan otot dengan gerak pasif
Pemeriksaan tonus otot dapat dilakukan dengan pemeriksaan gerak pasif. Pasien diminta untuk mengistirahatkan ekstremitasnya. Kemudian bagian ekstremitas ini kita gerakkan pada persendiannya. 90
Sambil menggerakkan kita nilai tahanannya. Pada orang normal tidak ditemukan tahanan yang berarti, jika pasien dapat mengistirahatkan ekstremitasnya dengan baik. Jika tonus meningkat (Hipertoni) maka persendian menjadi sulit digerakkan karena terdapat tahanan. Pada tonus menurun (hipotoni atau atoni) gerakan ekstensi pada persendian dapat dilakukan lebih jauh, misalnya pada persendlan paha, siku, lutut, dsbnya. Hipotonl dapat terlihat juga pada persendian, yaitu bertambah lamanya bagian anggota gerak bergoyang, jika kita goyangkan bagian proksimal dari persendian tersebut. Missal pasien disuruh melemaskan langannya dan kita pegang lengan bawah dan goyang-goyangkan, terlihat goyangan tangan yang lebih lama (pendulousness). Pada Atoni pasien tidak dapat mempertahankan posislnya sama sekali. Rincian 1.A.ii
: Trofi otot adalah besar dari otot
Pemerlksaan trofi otot dapat dilakukan secara inspeksi maupun palpasi. Lihat besar, panjang, bentuk dan kontur otot kemudian bandingkan dengan kontralateralnya (apakah ada asimetri atau tidak) atau otot sekitamya. Jika dicurigai ada kelainan dapat juga diukur kelilingnya. Pada trofi otot normal tidak dijumpai kelainan ukuran otot dlbandingkan dengan otot lainnya. Pada trofi menurun (atrofi) otot terlihat atau teraba lebih kecil, bentuk dan kontur dapat berubah. Pada trofi meningkat (hipertrofi) otot terlihat teraba lebih besar, lebih panjang atau lebih tebal. Rincian 1 A.iii : Involuntary movement adalah gerakan abnormal yang merupakan kontraksi otot-otot volunter yang tidak terkendali. isl pada setiap kotak yang tersedia dengan: .
• •
Kode (1) untuk jawaban Ya (terdapat Involuntary movemenO Kode (2) untuk jawaban Tidak
Pada pemeriksaan gerakan involunter ini harus diobservasi penampilan klinis dan manifestasi visual, menganalisis pola gerakan dan menggambarkan komponen-komponennya. Diantara gerakan involunter yang dikenal selama ini adalah: Tremor. Gerakan involunter, agak ritmis, merupakan getaran yang timbul karena berkontraksinya otot otot yang berlawanan secara bergantian. Khorea. Gerak, involunter otot yang berlangsung cepat, tiba-tiba, aritmik dan kasar yang terutama mengenai otot-otot rangka bagian bawah {distal). Balismus. Gerak involunter otot secara tiba-tiba, kasar dan cepat yang terutama mengenai otot-otot rangka bagian alas (proksimal) Spasme. Gerak involunter yang terjadi karena kontraksi otot-otot yang biasanya dipersarafi oleh satu saraf. Tic. Gerak involunter yang terkordinir , berulang dan melibatkan sekelompok otot dalam hubungan yang sinergistik. Fasikulasi. Gerak involunter yang halus, cepat dan berkedut dari satu fasikulus serabut otot atau satu unit motorik, biasanya tidak melibatkan persendian kecuali bila terdapat pada jari-jari Miokloni. Gerakan invounter yang timbul karaena kontraksi otot secara cepat, tiba-tiba, sebentar, aritmik, asinergik dan tidak terkendali.
91
Rincian 1.A.iv : Kekuatan kontraksi otot adalah kekuatan otot untuk menggerakkan anggota gerak melawan gravitasi dan atau melawan gerakan pemeriksa. lsi pada setiap kotak yang tersedia dengan: • •
Angka 0-5 (menggambarkan kekuatan kontraksi otot) Kode (9) untuk jawaban Tidak dapat dinilai (karena suatu alasan medis, pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan dan atau tidakvalid untuk dinilai pada pasien tersebut)
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan gerak aktif, yaitu dengan 2 cara berikut .
Pasien diminta menggerakkan bagian ekstremitas atau badannya dan pemeriksa menahan gerakan ini. 2. Pemeriksa menggerakkan bagia ekstremitas atau badan pasien dan pasien diminta untuk menahan gerakan tersebut. 1.
Kekuatan kontraksi otot ini dinyatakan dengan angka skala 0 5 0 : Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot (lumpuh total) 1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak dapat didapatkan gerakan pada persendian yang harus digerakkan oleh otot tersebut 2 : Didapatkan gerakan, tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gravitasi 3 : Dapat melakukan gerakan melawan gravitasi 4 : Disamping melawan gravitasi dapat pula mengatasi sedikit tahan yang diberikan 5 : Normal -
Rincian 1.8 : Gangguan sensorik adalah gangguan pada indera perasa pasien, isi pada setiap kotak yang tersedia • K,pde (1) untuk jawaban Ya (terdapat gangguan sensorik pada pemeriksaan), kemudian sebutkan jenis gangguannya dan isikan pada titik-titik dimasing-masing kotak • Kode (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat gangguan sensorik pada pemeriksaan) • Kode (9) untuk jawaban Tidak dapat dinilai (karena suatu alasan medis, pemeriksaan inj tidak dapat dilakukan dan atau tidak valid untuk dinilai pada pasien tersebut)
Rincian 2a : Reflex fisiologls adalah gerak otot reflektorik yang dapat ditimbulkan pada setiap orang ' yang sehat., isi pada setiap kotak yang tersedia dengan: • Kode (1) untuk jawaban Normal (tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan) • Kode (2) untuk jawaban Meningkat • Kode (3) untuk jawaban Menurun Jawaban reflex dapat dibagi alas beberapa tingkatan, yaitu : : tidak ada reflex sama sekalr - (negatiq ± : kurang jawaban, jawaban lemah + : jawaban normal ++ : jawaban berlebih, reflex meningkat Tidak ada bata� yang tegas antara tingkat reflex yang dikemukakan di atas, yaitu tidakada bata.s yang tegas antara reflex menurun, normal dan meningkat. Pada reflex yang meningkat daerah tempat memberikan rangsang biasanya lebih luas, kontraksi otot bertambah hebat, sehingga mengakibatkan gerakan yang kuat pada persendian, kadan-kadang juga terdapat klonus. Pada reflex yang menurun dilakukan usaha untuk melakukannya, misal pemeriksaan dilakukan dengan membuat otot yang diperiksa dalam kontraksi ringan. Contoh reflex-refleks fisiologis ini adalah reflex glabela, jaw reflex,
92
reflex biseps, reflex triseps, reflex radius, reflex ulna, reflex dinding perut, refleks kuadrisep femoris, refleks kornea, refleks kremaster. • .
Rincian 2b & 2c : Refleks patologis dan primitive, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan: •
Kode (1) untuk jawaban Positif (ditemukan refleks tersebut pada pemeriksaan)
•
Kode (2) untuk jawaban Negatif (tidak ditemukan refleks tersebut pada pemeriksaan) Reflexpatologis Gerak otot reflektorik yang tidak dapat dibangkitkan/ tidak ditemukan pada orang-orang yang sehat Pemeriksaan refleks patologis Terdapat bermacam-macam refleks patologis yang dapat ditimbulkan dengan berbagai rangsangan, yaitu: Refleks Babinski. Menggores telapak kaki bagian lateral dari tumit menuju pangkal jari Refleks Chaddock. Rangsang diberikan dengan jalan menggoreskan bagian lateral malleolus Refleks Gordon. Memencet (mencubit) otot betis Refleks Oppenheim. Mengurut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior kea rah bawah (distal) Refleks Gonda. Memencet (menekan) satu jari kaki dan kemudian melepaskannya tiba-tiba Refleks Schaefer. Memencet (mencubit) tendon Achilles Jika reaksi
posWf
didapatkan gerakkan dorsofleksi ibu jari yang disertai gerakan mekarnya jari-jari
lainnya Refleks Hoffman Trammer. Pegang pergelangan tangan pasien, minta pasien untuk memfleksikan jari jarinya kemudian dilemaskan, jari tengah pasien dijepit diantaraa telunjuk dan jari tengah, lalu kemudian ujung jari tengah pasien digores dengan kuat oleh ibu jari pemeriksa, hal ini akan mengakibatkan fleksi jari telunjuk, serta fleksi dan aduksi ibu jari bila refleks positif Reflexprimitif Reflex primitive adalah reflex yang seharusnya hanya terjadi pada saat bayi sampai dengan usia 4 bulan Pemeriksaan Refleks primitif Grasp refleks. Refleks disebut positif jika pemeriksa menggores telapak tangan pasien dan mendapatkan gerakan fleksi jari-jari Rincian 3
: Tanda rangsangan meningeal adalah tanda yang terjadi pada saat meningens (selaput
otak) mengalami peradangan. lisi pada setiap kotak yang tersedia dengan : •
Kode (1) untuk jawaban Ya (terdapat tanda rangsang meningeal pada pemeriksaan)
•
Kode (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat tanda rangsang meningeal pada pemeriksaan)
Tanda rangsangan meningeal ini dapat berupa: Kaku kuduk. Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring, kemudian kepaa ditekuk (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Bila terdapat kaku kuduk maka perneriksa akan mendapat tahanan sehingga dagu tidak mencapai dada. Tanda Lasegue. Pasien berbaring, kedua tungkai ekstensi, salah satu tungkai diangkat lurus, kemudian difleksikan pada sendi panggul, bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70 derajat disebut Laseque positif. Tanda sudut
Kernig. Pasien berbaring difteksikan pahanya pada persendian panggul hingga membentuk
90 derajat,
kemudian tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut, biasanya orang sehat
dapat melakukan ekstensi ini sampai 135 derajat (sudut yang dibentuk antara tungkai atas dan tungkai bawah}, jika terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum sudut ini maka dikatakan tanda Kernig positif.
93
Tanda Brudzinski I. Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring, tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada, tangan pemeriksa satu lagi ditempatkan di dada pasien untuk mencegah diangkatnya badan. Jika Brudzinski I positif, maka tindakan ini akan mengakibatkan fleksi kedua tungkai. Tanda Brudzsinki II. Pada pasien yang sedang berbaring, satu tungkai difieksikan pada persendian panggul , sedang tungkai yang satu lagi berada dalam keadaan ekstensi (lurus), bila tungkai yang lurus ini terfleksikan juga maka disebut tanda Brudzinski II positif. Rincian 4 • • •
:
Gangguan otonom, isi pada setiap kotak yang tersedia dengan:
Kode (1) untuk jawaban Ya (terdapat tanda gangguan otonom pada pemeriksaan) Kade (2) untuk jawaban Tidak (tidak terdapat tanda gangguan otonom pada pemeriksaan) Kode
(9)
uotuk jawaban Tidak dapat dinilal (karena suatu alasan medis, pemeriksaan ini tidak
dapat dilakukan dan atau tidak valid untuk dinilai pada pasien tersebut)
System saraf otonom adalah bagian dari system saraf perifer yang berfungsi mengatur kondisi internal manusia. Gangguan otonom adalah gangguan dari fungsi system saraf otonom, dapat mengganggu sistern saraf sirnpatis rnaupun parasimpatis, dapat bersifat lokal seperti pada distrofi reflex simpatik atau umum seperti pada gangguan otonomic rnurni. Oapat akut dan progresif seperti pada sindrom Guillain Barre, atau kronik dan progresif . Batasan dari gangguan saraf otonom karena kegagalan saraf simpatik adalah irnpotensi pada pria dan turunnya tekanan darah pada saat berdiri (hipotensi orthostatic). Aktifitas saraf simpatik yang berlebihan dapat bermanifestasi rnenjadi hipertensi atau denyut nadi yang lebih cepat dari normal Rincian 5
: Total skor siriraj, isi dengan angka hasil penjurnlahan Skor Siriraj, 2 digit sebelum koma
dan 1 digit dibelakang korna System penilaian yang objektif pada stroke yang digunakan untuk membedakan stroke hemorrhagic dengan stroke non hemorrhagic ,
Penilaian Siriraj Skor (2.5 x derajat kesadaran) ateroma) - 1 2
+
(2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0.1 x tekanan diastolic) - (3 x penanda •
Derajat Kesadaran.O = cornpos rnentis, 1 = sornnolen, 2 = sopor/koma Muntah.O = tidak ada, 1 = ada Nyeri Kepala.O = tidak ada, 1
=
ada
Ateroma.O = tidak ada, 1 = salah satu atau lebih (diabetes, angina, penyakit pembuluh darah) Jika skor > 1 infark cerebri Jika skor < 1 perdarahan supratentorial Jika skor antara -1 - 1 meragukan C. NIH STROKE SCALE (NIHSS) Rincian 1
: Tanggal pemeriksaan NIHSS pertama kali, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali
dilakukannya penilaian NIHSS terhadap pasien Rincian
2
: Jurnlah total NIHSS
94
NIHSS adalah skala yang digunakan untuk menilai pasien dengan stroke non h emorrhagic, NIHSS ini 0 - 42, pada bagian ini diisikan jumlah total NIHSS yang dinilai pada tanggal pemeriksaanNIHSS pertama kali. dapat berkisar antara
Komponen NIHSS yang digunakan di Indonesia dapat dili hat di lampiran 6
A. Pemeriksaan Lipid Rincian 1
: Tanggal Pemeriksaan adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya
pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit Jika komponen-komponen yang terdapat dalam pemeriksaan tersebut tidak diperiksa secara bersamaan maka....... Rincian 2
: Waktu pemeriksaan adalah Jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama
kall pada pasien ketika di Rumah Saki!
Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan . . . ..
Rincian 3 ·.7
: lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil pemeriksaan
pada rekam medis p asien , pindahkan ke dalam kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal
yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan. Jika jenis pemeriksaan tersebut tfdak dilakukan maka kolom 2 dituliskan angka 9 sejumlah kotak yang tersedia, kemudian dipindahkan ke kolom 3, da n kolom 4 dikosongkan
Total kolesterol adalah kadar kolesterol dalam tubuh yang meliputi kadar HDL, LDL, dan trlgliserida. LDL merupakan zat yang mengangkut kolesterol dari hati (liver) ke jaringan . Disebut juga kolesterol jahat HDL adalah zat lipoprotein yang mengangkut kolesterol dari aliran darah kembali ke hati untuk diubah menjadi bentuk lain (hal ini menyebabkan penurunan kadar kolesterol darah sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik) Trigliserida merupakan kompon en utama dari VLDL (Very Low Dens ity Llpoprotein) yang bila kadarnya melebihi normal,dapat merusak pembuluh darah Rasia total kolesterol dapat berupa perbandingan antara •
Total kolesterol/HDL rasio
•
LDUHDL rasio HDULDL rasio
•
95
B. Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC) : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya Rincian 1 pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit
Jika komponen-komponen yang terdapat dalam pemeriksaan tersebut tidak diperiksa secara bersamaan maka....... Rincian 2 : Waktu pemeriksaan adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama kali pada pasien ketika di Rumah Sakit Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan ..... Rincian 3 11 : lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil perneriksaan pada rekarn medis pasien, pindahkan ke dalarn kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan. -
Jika jenis pemeciksaan tersebut tidak dilakukan maka kolom 2 dituliskan angka 9 sejumlah kotak yang tersedia, kemudian dipindahkan ke kolom 3, dan kolom 4 dikosongkan Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%) Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut I pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Trombosit merupakan bagian dari sel dar<:ih yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah ' dan menjaga integritas vaskuler �
Mean Corpuscular Volume (MCV) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl) Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg} Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) atau Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER}, yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan g/dl Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR} adalah kecepatan sedimentasi eritrosit daiam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam
96
C. Pemeriksaan Gula Darah & Elektrolit Rincian 1 : Tanggal Pemeriksaan, ad
Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan..... : lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien, pindahkan ke dalam kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan.
Rincian 3 6 -
Jika jenis pemeriksaan tersebut tidak dilakukan maka kolom 2 ditu\iskan angka 9 sej umlah kotak yang tersedia, kemudian dipindahkan ke kolom 3, dan kolom 4 dikosongkan Saturasi oksigen adalah perbandingan hemoglobin yang terikat oksigen dengan kapasitas oksigen dinyatakan dalam persen. Sampel darah yang diambil berasal dari darah arteri pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan/darah. Sampel darah yang diambil berasal dari darah arteri Tekanan parsial Karbondioksida dalam darah. Sampel darah yang diambil berasal dari darah arteri Tekanan parsial oksigen dalam darah. Sampel darah yang diambil berasal dari darah arteri E. Pemeriksaan Fungsi Liver : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya
Rincian 1
pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Saki!
Jika komponen-komponen yang terdapat dalam pemeriksaan tersebut tidak diperiksa secara bers<Jmaan maka...... . : Waktu pemeriksaan adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama kali pada pasien ketika di Rumah Sakit
Rincian 2
•
Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan..... : lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien, pindahkan ke dalam kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan.
Rincian 3 6 -
Jika jenis pemeriksaan tersebut tidak dilaf
Gamma Glutamil Transferase merupakan uji yang sensitive untuk mendeteksl berbagai gangguan parenkim hati F. Pemeriksaan Ginjal Rincian 1
: Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya
pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit
Jika komponen-komponen yang terdapat dalam pemeriksaan tersebut tidak diperiksa secara bersamaan maka...... . Rincian 2 : Waktu pemeriksaan adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama kali pada pasien ketika di Rumah Saki! Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan ..... Rincian 3 - 5 : lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien, pindahkan ke dalam kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan. Jika jenis pemeriksaan tersebut tidak dilakukan maka kolom 2 dituliskan angka 9 sejumlah kotak yang tersedia, kem udian dipindahkan ke kolom 3, dan kolom 4 dikosongkan Asam urat adalah bahan kimia yang dihasilkan ketika tubuh memecah purin Kasil akhir dari metabolism protein, berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal kemudian diekskresikan Adalah hasil pemecahan dari keratin fosphat pada otot dan biasanya diproduksi secara konstan oleh tubuh, kreatinin ini difiltrasi dari darah oleh ginjal , dan akan meningkat jika fungsi filtrasi dari ginjal terganggu G. Pemeriksaan Pembekuan Darah (Clotting) : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya Rincian 1 pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sa�it •
.
Jika komponen-komponen yang terdapat dalam pemeriksaan tersebut tidak diperiksa secara bersamaan maka....... : Waktu pemeriksaan adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama Rincian 2 kali pada pasien ketika di Rumah Saki! Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan..... Rincian 3 - 8 : lsi dengan hasil pemeriksaan masing-masing dengan melihat lembar hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien, pindahkan ke dalam kotak yang tersedia dan tuliskan nilai referensi normal yang dipakai pada laboratorium rumah sakit yang bersangkutan. Jika jenis pemeriksaan tersebut tidak dilakukan maka kolom 2 dituliskan angka 9 sejumlah kotak yang tersedia, kemudian dlpindahkan ke kolom 3, dan kolom 4 dikosongkan
99
Prothrombin time (PT) adalah pemeriksaan darah yang dipakai untuk mengukur waktu yang d iperlukan darah untuk membeku Activated Partial Thromboplastin Time (aPTI) adalah tes untuk mengukur performa yang mengindikasikan efikasi dari faktor-faktor intrinsic (faktor VIII, IX, XI, dan XII) dan jalur koagulasi secara umum (fibrinogen, prothrombin, faktor V dan X). biasa dipakai untuk menilai efekti vitas dari heparin Plasma Fibrinogen merupakan glikoprotein plasma yang larut, disintesis oleh liver, yang berfungsi untuk merubah thrombin menjadi fibrin selama proses pembekuan darah ..
D dimer adalah pemeriksaan darah yang cepat, akurat dan sederhan auntuk mendeteksi DVT (Deep Vein Thrombosis) Test Agregasi Trombosit (TAT) adalah !es yang dipakai untuk menilai agregasi tromboit atau platelet yang menunjukkan tingkat kemampuan darah untuk menggumpal
International Normalized Ratio (INR) adalah sebuah perhitungan yang dibuat untuk menstandardisasi prothrombin time, dihitung berdasarkan rasio protrombin time pasien dan normal mean prothrombin time
Rincian 1 : Pemeriksaan EKG, adalah suatu alat bantu diagnostik untuk mendeteksi dan melokalisasi sumber gangguan pada jantung dengan mendeteksi dan merekam aktivitas elektrik darl jantung lsi pada setiap kotak yang tersedia dengan: •
KO<'.le(1) jika• pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan EKG
•
Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan EKG, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no. 5
: Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukcinnya Rincian 2 pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit Rincian 3
: Waktu pemeriksaan, adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama
kali pada pasien ketika di Rumah Saki! Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan . . . .. Rincian 4 A-E
:Hasil Pemeriksaan, isikan sesuai dengan hasil pemeriksaan EKG yang dilihat dari lembar
pemeriksaan EKG pada rekam medis pasien, masing-masing kolom dengan :
• •
Kode(1 ) jika Ya Kode(2) jika Tidak
Normal berarti Tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan EKG Atrial Fibrilation berarti pada interpretasi hasii EKG didapatkan gangguan irama jantung dirnana terdapat
irama jantung yang irregular dan cepat lskerni berarti pada interpretasi hasil EKG terdapat iskernik yaitu perfusi ke suatu jaringan dirnana jaringan tersebut tidak mendapatkan suplai darah yang cukup
100
LVH berarti pada interpretasi hasil EKG didapatkan Left Ventrikular Hipertrophy yang merupakan pembesaran ventrikel kiri tanpa disertai pertambahan sel-selnya Lainnya adalah ierdapat kelainan jantung lainnya yang belum termasuk dalam poin 4B - 4E : Pemeriksaan Echocardiografi adalah suatu alat bantu diagnostik pada jantung yang Rincian 5 menggunakan gelombang radio untuk menciptakan suatu gambaran yang bergerak dari jantung, bila tidak dilakukan lanjut ke nomor berikutnya. Bila dilakukan tuliskan hasil pemeriksaannya pada kolom yang tersedia sesuai dengan yang tertulis pada lembar hasil pemeriksaan echocardiografi di rekam medis pasien.
Transthoracal echocardiography. digunakan untuk menganalisis distribusi cairan secara lokoregional atau pola aliran darah, sebagai contoh pada efusi pericardia! atau regurgitasi aorta, pemeriksaan ini kurang sensitive jika diabndingkan dengan Transoesophageal echocardiography
A. Pemeriksaan foto thorax Pemeriksaan foto thorax adalah suatu alat bantu diagnostik untuk mendeteksi kelainan pada rongga dada Oaringan k�ras, jaringan lunak, beserta organ didalamnya). lsi pada setiap kotak yang tersedia dengan: • Kode(1) jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan foto thorax •
Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan foto thorax, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no. 5
: Tanggal Pemeriksaan, adalah langgal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit
Rincian 1
: Waktu pemeriksaan, adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama Rincian 2 kali pada pasien ketika di Rumah Saki! Jika Jam tidak d�sebutkan maka dilsikan .....
Rincian 3
: Hasil Pemeriksaan
Bila tidak ada kelainan dikatakan normal (kode 1 ) dan sebaliknya, (kode 2), kroscek di lembaran expertise foto dari dokter spesialis radiolgi. B. Pemeriksaan CT scan lsi pad a kotak yang tersedla dengan: • Kode(1) jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan CT scan
101
•
Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan CT scan, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut keno. 5 .
Rincian 1 : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit : Waktu pemeriksaan, adalah jam dan menit dilakukannya pemeriksaan tersebut pertama Rincian 2 kali pada pasien ketika di Rumah Saki! Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan. . .
..
Rincian 3 : Tipe CT scan memakai zat kontras atau tidak, periksa di lembar hasil pemeriksaan CT scan. Lingkari kode 1 bila memakai kontras, atau 2 bila tidak. Pindahkan ke kotak jawaban. : H?sil pemeriksaan CT scan, periksa di lembar hasil pemeriksaan CT scan, dapat berupa: Rlncian 4 normal/ infark/ !CH/ SAH/ IVH/ lainnya. Pllihan jawaban ya/ tidak, lingkari kodenya (1 atau 2) pada masing-masing pertanyaan lalu pindahkan ke kotak jawaban. : Lokasi kelainan, periksa di lembar hasil pemeriksaan CT scan, dapat di lobus frontal// lobus parietal/ lobus temporalis/ lobus oksipitalis/ ganglia basalis/ capsula internal cerebellum/ ventrikel. Pilihan jawaban berupa kode 1-4, apakah kelainan terdapat di sebelah kanan/ kiri/ bilateral (keduanya)/ tidak ada kelainan. Tuliskan kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 5
Rincian 6 : Vol.ume terukur, periksa di lembar hasil pemeriksaan CT scan. Tuliskan berapa volumenya dalam milliliter. .
C. Pemeriksaan MRI Kepala
lsi pada kotak yang tersedia dengan: • Kode(1) jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan MRI kepala • Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan MRI kepala, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no�s : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya Rlncian 1 pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit : Hasil pemeriksaan MRI kepala, periksa di lembar hasil pemeriksaan MRI kepala. Pilihan Rincian 2 jawaban ya atau tidak, apakah !CH/ SAH/ IVH/ lnfark iskemik/ thrombosis/ emboli/ lakunar/ lainnya, lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. D. Pemeriksaan MRA kepala
lsi pada kotak yang tersedia dengan: • Kode(1) jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan MRA kepala • Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan MRA kepala, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no. 5 Rincian 1 : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Saki! .
102
: Hasil pemeriksaan MRA kepala, periksa di lembar hasil pemeriksaan MRI kepala. Pilihan Rincian 2 jawaban ya atau tidak, apakah stenosis/ AVM/ aneurisma/ lainnya, lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia.
E. Pemeriksaan carotid Doppler sonografi
Isl pada kotak yang tersedia dengan: • Kode(1)jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan MRA kepala • Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan MRA kepala, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no. 5
Rincian 1 : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tersebut pada pasien ketika di Rumah Sakit Rincian 2 : Temuan/ kelainan, periksa di lembar hasil pemeriksaan carotid Doppler sonografi. Pilihan jawaban ya atau tidak, apakah intima media thickness! stenosisf tortuous! plaque! thrombus/ atherosclerosis , lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. ·
Rincian 3 : Lokasi kelainan, periksa di lembar hasil pemeriksaan carotid Doppler sonografi. Pilihan jawaban ya atau tidak, apakah RCCA/ RICA/ RVA/ LCCA/ LICA/ LVA, lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. F. Pemeriksaan transcranial Doppler, bila tidak dilakukan lanjut ke nomor berikut.
lsi pada k"tak yang tersedia dengan: • Kode(1) jika pada pasien tersebut dilakukan pemeriksaan transcranial Doppler • Kode (2) jika pasien tidak dilakukan pemeriksaan transcranial Doppler, jika memilih jawaban (2) silahkan lanjut ke no. 5 Rincian 1 : Tanggal Pemeriksaan, adalah tanggal, bulan dan tahun pertama kali dilakukannya pemeriksaan tersebu! pada pasien ketika di Rumah Sakit Rincian 2
: Temuanf kelainan, periksa di lembar hasil pemeriksaan transcranial Doppler. Pilihan jawaban ya atau tidak, apakah stenosis <50% atau s!enosis �50%, lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia.
Rincian 3 : Temuanf kelainan, periksa di lembar hasil pemeriksaan transcranial Doppler. Pilihan jawaban ya atau tidak, apakah RMCA/ RACA/ RPCAI LMCA/ LACA/ LPCA/ RSiphonf RVA/ Basilarisf LSiphon/ LVA, lingkari kode 1 jika Ya atau kode 2 jika Tidak, pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia.
103
Rincian
1 ·
·: Tanggal diagnosis stroke, adalah tanggal, bulan dan tahun pertarna kali dilakukannya
diagnosis klinis stroke ditegakkan pada pasien ketika di Rumah Saki! yang bersangkutan Rincian 2
: Waktu diagnosis, adalah jam dan menit ditegakkannya diagnosis tersebut pertama kali
pada pasien ketika di Rumah Sakit yang bersangkutan Jika Jam tidak disebutkan maka diisikan ..... Rincian 3
: Diagnosis Stroke Berdasarkan ICD-X, diagnosis merujuk pada rekam
medis pasien, cocokan dengan kode penyakit berdasarkan ICD-X yang dapat dilihat di lampiran 7.
Rincian
1
Rincian 2
: Tanggal terapi pertama kali diberikan pada pasien saat masuk RS . : Waktu terapi adalah jam dan menit terapi pertama kali diberikan kepada pasien pada saat
pasien masuk RS. Rincian 3 : Cara pemberian oksigen, pilihan kode 1-4 sesuai dengan pemberian oksigen pertama kali kepada pasien (?) Mask adalah sungkup muka
Ventilator adalah alat bantu nafas lanjut yang mampu membantu sebagian I mengambil alih pertukaran paru untuk mempertahankan hidup pasien (mernasukkan pipa endotrakeal kedalarn trakea pasien) Tracheostorni adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk
mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas Rincian 4
: lndikasi pemberiari t-PA
Apakah pasien diberikan t-PA ( tissue-Plasminogen Activator = thrornbolytic therapy ), jika ya, apakah indikasi pernberian t-PA pada pasien, dan dilanjutkan dengan mengisi no.5, jika tidak diberikan t-PA lanjutkan ke no.6 Rincian 5
: Apabila total dosis t-PA terisi maka penting untuk melihat data yang lain yaitu onset dan
waktu kunjungan terakhir serta berat badan pasien (kg) Rincian
6
: Jika no.4 diisi dengan jawaban tidak walaupun ada indikasi, maka alasan tidak diberikan I-
PA harus terisi, jawaban boleh lebih dari satu.
Rincian
7
Rincian 8
: Apabila pasien mendapatkall terapi obat antiplatelet injeksi : Apabila pasien mendapatkan terapi obat antiplatelet oral/rninum
104
Rincian
9
: Apabila pasien mendapatkan terapi obat anti koagulansia intravena maupun oral
: Apabila pasien mendapatkan terapi obat lainnya seperti neuroproteksi, anti kejang maupun Rincian 1 0 penurun kolesterol Rincian
11
: Apabila pasien mendapatkan terapi obat anti hipertensi, jika ya, tuliskan nama obatnya
Rincian
12
: isikan jenis infus yang diberikan kepada pasien
Rincian
13
: Cara pemberian makanan kepada pasien selama perawatan
Enteral adalah pemberian makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan sonde (tube feeding). Nutrisi enteral direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan n utrisinya secara volunter melalui asupan oral Parenteral adalah suatu cara pemberi an makanan secara intravena :Tuliskan apabila pasien menjalani program neurorestorasi yaitu stimulasi sensori, Rincian 1 4 kognitif, memori, bahasa , emosi, serta visuospasial untuk mempercepat restorasi fungsi-fungsi otak yang terganggu.
Rincian 1
: Tanggal pemeriksaan terjadinya kompfikasi penyakit
Rincian 2
: Jam pemeriksaan penyakit yang diakibatkan komplikasi
Rincian 3
: Jenis komplikasi
Stress Ulcer : suatu sindrom yang ditandai dengan adanya perdarahan akut atau perforasi saluran cerna bagian atas akibat kerusakan mukosa pada pasien-pasien yang menderita penyakit kritis atau trauma yang ber�t. Urinary Tract Infection : infeksi yang disebabkan organisme patogen parasites) pada sepanjang saluran kemih
(contoh, bacteria, fungi or ,
Pneumonia : terjadi karena pasien biasanya tidak dapat batuk atau menelan dengan baik sehingga menyebabkan cairan terkumpul di paru-paru. Venous Thromboembolism: bekuan darah mudah terjadi pada kaki yang lumpuh, penumpukan cairan dan pembengkakan, embolisme paru-paru. Kontraktur : pemendekan jarak 2 titik anatomis tubuh sehingga terjadi keterbatasan rentang gerak (range of motio n) . Sepsis : suatu kondisi dimana terjadi reaksi peradangan sistemik (inflammatory sytemic rection) yang
invasi bakteri, virus, jamur atau parasit. Decubitus : tidur yang terlalu lama karena lumpuh dapat mengakibatkan Iuka lecet yang pada bagian tubuh yang menjadi tumpuan saat berbaring seperti : pinggul, pantat, sendi kaki, dan tumit. Luka lecet i1' bila dibiarkan akan terkena infeksi
dapat disebabkan oleh
105
Rincian 1
: Tanggal pasien keluar dari RS
Rincian 2
: J�m pasien meninggalkan RS
.
Rincian 3 : Keadaan pasien waktu pulang Sembuh : apabila sewaktu pulang gejala dan tanda stroke yang dialami pulih sempurna Membaik : apabila sewaktu pulang gejala dan tanda stroke yang dialami (berkurang)/menunjukkan perbaikan Belum sembuh : apabila sewaktu pulang pasien masih mengalami gejala dan tanda stroke Rincian 4 : Cara keluar Diizinkan : pasien pulang alas izin dokter yang merawat Pulang alas permintaan sendiri : sebenarnya pasien masih memerlukan perawtan namun pasien meminta pulang sendiri tanpa izin dari dokter yang merawat Dirujuk ke pelayanan lain : apabila pasien dirujuk ke pelayanan lain karena memerlukan tindakan atau perawatan yang tidak bisa dilayani di tempat semula. : Tempat pemeriksaan lanjutan Rincian 5 Home care : pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keloarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penY.akit ( Depkes, 2002 ) Rawat jalan : pelayanan medis kepada seorang pasien di rumah sakit/klinik untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya .
Rincian 6 : Jelas : Jelas Rincian 7 Barthel index (lampiran 8) : Jelas Rincian 8 MMSE (lampiran 9) : Jelas Rincian 9 MOCA ( ada di kuesioner) Rincian 1 0 lampiran 7)
: Diagnosis alasan pulang yang terkait dengan stroke, diagnosis berdasarkan ICD-X Oihat
Rincian 11 : Obat yang diresepkan saat pulang dari rumah sakit Anticoagulants ( anti pembekuan darah),contoh : Warfarin (Coumadin), Fondaparinux (Arixtra) Antiplatelets (anti agregasi trombosit), contoh : Aspirin (ASA), Clopidogrel (Plavix), Cilostazol (PfetaQ, ASA/Dypiridamole (in separate formulations or as Aggrenox) Ticlopidine (Ticlid), ncagrelor (Brilinta), Prasugrel (Effient), Pentoxiphyfline (Trental) Antihypertensive agents : contoh, diuretic, Calcium-channel blocker , Beta-blocker Potassium supplement, Ace inhibitor, Angiotensin receptor blocker ,
Anti-diabetic agents : contoh, insulin;Metformin;Acarbose;Repaglinide/ Nateglinide;Rosigfrtazooe, piolitazone and other "glitazones; 2nd generations sulfonylurea (glyburide, glipizide); 1st generation sulfonylurea (chlorpropramide) Lipid lowering agents :contoh, Slatin, Fibrate Neuroproteksi : contoh , calcium ion influx yaitu nimodipin, piracetam, citicholin Antibiotik Antloksidan, contoh : vit A, vit
C,
vit E, karotenoid, selenium
107