LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Faktor Risiko Determinan dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu di Jawa Tengah (follow up study dari Riskesdas 2007)
Nama Penyusun Laporan: Rika Rachmawati Dyah Santi Puspitasari Tety :Meliawati
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 29 JAKARTA 10560 KOTA K POS 1226 JAKARTA 2012
LAPORAN AKHffi PENELITIAN
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Faktor Risiko Determinan dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu di Jawa Tengah
(follow up study dari Riskesdas 2007)
Nama Penyusun Laporan : Rika Rachmawati Dyah Santi Puspitasari Tety Meliawati
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JL. PERCETAKAN NEGARA NO. 29 JAKARTA 10560 KOTAK POS 1226 JAKARTA 2012
�"
,•. ... . •
P7� \0
..-
-..- --- ..
.. .
•
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 42610.88 Faksimile: (021) 4243933
E-mail:
[email protected],
Website: http://www.litbang.depkes.go.id
KEPUTUSAN
KEPALA SADAN PENELITIAN PAN PENGEMSANGAN KESEHATANNOMOR : HK.03.05/1/9345/2011
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA RISET PEMBINAAN KESEHATAN (RISBINKES) SADAN PENELiTIAN - DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011
KEPALA SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Menimbang
a
Bahwa untuk melaksanakan kegiatan Riset Pembinaan (Risbin) Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I Tahun 2011 perlu dibentuk Tim Pelaksana Riset Pembinaan
(Risbin)
pada
masing-masing
Satuan
Kerja
di
lingkungan Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; b
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala·
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
tentang
Pembentukan Tim Pelaksana Riset Pembinaan (Risbin);
Mengingat
1.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan llmu Pengetahuan dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor Nomor
3.
2002
84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4219;
Undang-undang
Nomor
14
Tahun
2001
tentang
Paten
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4130);
"
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jal an Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 42610$8 Faksimile: (021}4243933
E-mail:
[email protected], Website: http://www.litbang.depkes.go.id
)
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 . Tahun 2005 tentang Alih
T _eknologi Kekayaan lntelektual
serta
Hasil
Penelitian dan
·
Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
dan Pengembangan (lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor _4497); 6.
Peraturan
Presiden
1O
Nomor
Tahun
2005
tentang
Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I_ Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008; 7.
lnstruksi
Presiden
Pengkoordinasian Strategis
Nomor
Perumusan
Pembangunan
4
tahun
dan
Nasional
2003
Pelaksanaan llmu
tentang . Kebijakan
Pengetahuan
dan
Teknologi; 8.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor· 791/Menkes/SKNll/ 1999 tentang
Koordinasi
Penyelenggaraan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan; 9.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179N Menkes/ SKI XI 1999
tentang
Kebijakan
Nasional
Penelitian
Pengembangan Kesehatan; 10.
dan ·
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ Menkes/ Per/ VIII/ 2010
tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kementeri�n
Kesehatan; 11.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
HK.03.01/160/1/2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 - 2014;
..
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226
·
Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933
.
E-mail:
[email protected], Website: http://www.Iitbang.depkes.go.id
.1emperhatikan
Keputusan
Kepala
Sadan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan Nomor: HK.03.05//269/2011 tentang Tim Pengelola Risbinkes Sadan Litbangkes Tahun 2011;
MEMUTUSKAN
Menetapkan KESATU
Keputusan
Kepala
Kesehatan
tentang
Sadan
Pembentukan
Penelitian
Pembinaan
(Risbin)
Badan
dan
Tim
P�nelitian
dan
·
Pengembangan. c.
Pelaksana
Riset
Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatah Tahun 2011. KEDUA
Pembentukan Tim Pelaksana Riset Pembinaan (Risbin) Tahun 2011
dengan susunan
Tim
sebagaimana
tersebut
dalam
lampiran keputusan ini. KETIGA
Tim Pelaksana Riset Pembinaan (Risbin) Tahun 2011 bertugas: 1.
Mengkoordinir
pelaksanaan.
kegiatan
penelitian
dan
pengembangan kesehatan sesuai dengan bidang fokus, jenis insentif, judul penelitian, pelaksana penelitian/perekayaaan dan jumlah Kepala
dana yang dialokasikan Sadan
Nomor:
Penelitian
dan
•
sesuai
dengan Keputusan
Pengembangan
Kesehatan
HK.03.05/1/269/ 2011 tentang Tim Pengelola Riset
Pembinaan(Risbin)
Sadan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan Tahun 2011; 2.
Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
semua
terhadap
pelaksanaan kegiatan Riset Pembinaan (Risbin) sebagaimana dimaksud pada butir 1; 3.
Melaporkan penelitian
pelaksanaan, kepada
kemajuan
Kepala
. dan
Sadan
akhir
kegiatan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan yang meliputi laporan kegiatan dan laporan keuangan
..
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933
E-mail:
[email protected],
KEEMPAT
Pelaksana
Tim
bertanggung
Website: http://www.litbang.depkes.go.id
Riset
Pembinaan
j awa b kepada
(Risbin)
K ep ala
Badan
Tahun
2011
Penelitain dan
Pen gem ban g an Kesehatan; KELIMA
KEENAM
Untuk tenaga p engada an ba rang di tiap penelitian me ndapat ka n
honor Rp 250.000,- I penelitian. Tim sebagaimana
dimaksud pada
diktum
kedua
diberikan ·
honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku; KETUJUH
Biaya pelaksanaan kegiatan penelitian ini dibebankan pada Daftar
lsian
Penggunaan Anggaran
Sada n
Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Tahun 2011; KEDELAPAN
Keputusan ini _ mulai berlaku sejcik tanggal ditetapkan sampai dengan bulan Desember 2011,
dengan ketentuan
apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan
diadakan
perubahan
dan
perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 Januari 2011 Kepala Sadan Penelitian dan Pengemban an Kesehatan
�
Dr. dr. Trihono, MSc
kembali
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933
E-mail .
[email protected], Website: http://www.litbang.depkes.go.id ..
NO 13
14
15
I
16
JUDUL PENELITIAN
INSTANSI
SUSUNAN TIM
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu dan Faktor Risiko Determinahoya di Propinsi Jawa Tengah (follow up study dari Riskesdas 2007)
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Rika Rachmawati, MPH Dyah Santi Puspitasari,SKM,MKM T ety Meliawati, BSp
Pengembangan Media Edukasi Gizi. Melalui Buku Mewarnai untuk Anak Peserta Program PAUD
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Persepsi Body Image dan Upaya Mencapainya Pada Remaja Putri di Bekasi.
Hubungan Latihan Fisik terhadap Kejadian Peroksidasi Lipid pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
Studi Penilaian Teknik Pengukuran PanjangfTinggi Badan Anak Balita di Posyandu
Pusat Teknologi lntervensi Kesehatan . Masyarakat
·
111
Pusat Teknologi lntervensi Kesehatan Masyarakat
Yurista Permanasari, SKM, M.Si Ir. Erna Luciasari S. MKP Aditianti, SP, M.Si
Studi Bioekologi Vektor Malaria
Anopheles spp. di Kecaniatan
Rowokele Kabupaten Kebumen Jawa Tengah
B2P2VRP Salatiga
Ketua Pembantu Peneliti Administra si
Ketua
,
Sunga Ch. Rosha, S.Sos, MSi Nur Handayani utami, SP, M.Gizi Rika Rachmalina, SP Nazarina,M.Med,Sci ·or. Reviana, M.Kes Yuni\a Diana Sari, SKM Noviati Fuada, Sp, MKM lr.Salimar, M.Si lrlina Raswanti, SKM
18
JABATAN TIM
Dhian Prastowo, S.Si Farida Dwi Handayani, S.Si, M.S. Yusnita Mirna Anaaraini.S .Si
Pembantu Peneliti Pembantu Peneliti Ketua Tim Pelaksana Peneliti Pembantu Peneliti Ketua Pembantu . Peneliti Pembantu Peneliti Ketua Pembantu Peneliti Administra si
Ketua Pembantu Peneliti Pembantu Peneliti
·
..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbi/ 'alamin,
puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
hanya dengan seijinNya penelitian yang berjudul "Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Faktor Risiko Determinan dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu di Jawa Tengah (follow up study dari Riskesdas 2007Y' ini dapat diselesaikan. Penelitian ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak yang telah memberikan masukan dan semangat yang sangat berarti bagi kami.
Melalui kesempatan ini kami
menghaturkan rasa terima k.asih yang sebesar-besamya kepada
1.
:
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Rl, atas ijin penelitian yang diberikan;
2.
Kepala Pnsat Te.knologi Ternpan Kesehatan dan Epidemiologi KJinik, atas duk un gan yang diberikan;
3.
DR. Dr. Laurentia, SpGK dan DR. Dr. Dwi Susilowati, M.Sc.Ibc.Lc, sebagai pendamping y an g telah memberi_lrnn banyak masukan dan s aran yang sang a t b ergun a bagi penelitian ini;
4.
Sekretariat Risbinkes atas bantuan yang sangat berarti bagi kelancaran administrasi dan
proses pen dampingan ;
5.
Responden yang telah bersedia menjadi sampel penelitian;
6.
Enumerator yang telah banyak membantu selama proses pengumpulan data;
7.
Apa.rat kelurnhan, RW dan RT yang turnt memb antu penelusuran sampel di lapangan;
8.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu p�rsatu yang telah membantu
bagi kelancaran penelitian ini. Kami menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karenanya kritik dan saran sangat diharapkan guna menyempurnakan penulisan laporan penelitian ini. Akhir
kata kami m engu capk an bany ak terima kasih semoga laporan pen el iti an ini
dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Bogor,
Februari 2012 Peneliti
lV
..
ABSTRAK
Latar belakang: Toleransi glukosa yang terganggu (TGT) merupakan tahapan sementara
menuju DM meskipun tidak semua kasus TGT akan menjadi DM di kemudian hari. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kegemukan, adanya gangguan sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, riwayat keluarga yang berkaitan dengan DM dan faktor non genetik lain yang berkaiian dengan gaya hidup seperti pola makan, kebiasaan olahraga atau tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan merokok.
Metode: Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive berdasarkan urutan banyaknya kasus yang ditemukan di daerah perkotaan di Jawa Tengah yaitu Kota Tegal, Surakarta
Wonogfri, Karanga..1yar dan Doyolali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
analitik dengan rancangan potong lintang. Sampel dalarn penelitian ini adalah sampel
Riskesdas tahun 2007 yang berstatus TGT, kemudian diwawancara dan clilakukan pemeriksaan darah kembali di tahun 2011. Dari total 74 sampel yang tercannnn dalam
listing Ris ke�sdas 2007, hanya 26 �mpel ya n g dapat ditelusuri kembali dan berse.dia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani informed consent, tidak sedang hamil
dan tidak menderita sakit keras. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gula darah yang dikategorikan menjadi Diabetes mellitus, TGT dan normal. Variabel bebas
meliputi umur, tekanan darah, nilai IMT. lingkar perut, riwayat keluarga penderita DM,
kebiasaan merokok, aktivitas fisi.k/olahraga, dan pola makan. Hasil: Dari 26 sarnpel yang kategori gula darahnya pada tahun 2007 teridentifikasi sebagai TGT, setelah diperiksa kembali di tahun 2011 ada 19 sampel yang gula darahnya
menjadi normal, 6 sampel yang tetap TGT dan 1 sampel yang menjadi DM. Berdasarkan proporsinya kadar gula darah yang tinggi menunjukkan kecenderungan terjadi pada pada kelompok jenis kelamin perempuan. Berdasarkan proporsinya kadar gula darah yang lebih
tinggi menunjukkan kecendenmgan terjadi pada kelompok konsumsi makanan smnber karbohidrat
>
AKG, konsumsi makanan sumber protein
>
AKG, konsmnsi makanan
sumber lemak > 25% AKU, konsumsi buah dan sayur yang kurang, dan konsumsi makanan/minuman manis tiap hari. Berdasarkan proporsinya kadar gula darah yang lebih tinggi menunjukkan kecenderungan dibandingkan yang normal.
terjadi pada kelompok
dengan
obesitas
sentral
Kesimpuian: Pengembalian status dari TGT menjadi nonna� berkaitan dengan perbaikan kondisi karakteristik faktor risiko.
Kata kunci: impaired glucose tolerance, diabetes mellitus
v
..
DAFTAR ANGGOTA TIM PENELITI
1. a. Nama Ketua Pelaksana b. Golongan/Pangkat/NIP c. Jabatan fungsional
d. Pusat Litbang e. Pendidikan
Rika Rachmawati, SP, MPH IIIa/Penata Muda/197810072003122004 Peneliti Pertama
Pusat Teknologi Ternpan Kesehatan dan Epidemjologi
Klinik
S I , Gizi Masyarakat Pertanian, IPB
dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas
S2, Gizi dan Kesehatan, IKM, Fakultas Kedokteran, UGM
2. a. Nama Peneliti
Dyah Santi Puspitasari, SKM, MKM
b. Golongan/Pangkat/NIP
IIIa/Penata Muda/197810072003122004
c. Jabatan fungsional
Peneliti Pertama
d. Pusat Litba.ng
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemjologi
e. Pendidikan
Klinik S 1, Biostatistik, FKM, UI S2, Biostatistik, FK1v1,
3. a. Nama Anggota Tim b. Golongan/Pangkat/NIP c. JaUatan fungsional
d. Pusat Lit bang e. Pendidikan
UI
Tety Meliawati, B.Sc IIla/Penata Muda/197810072003122004
Pl1sat Teknologi Ternpan Kesehatan dan Epidemiologi
Klinik
D3, Akademi Keperawatan
Vl
DAFTAR ISI Halam an SK PENELITIAN.. ... ..... .................. .... .. ... ..................................... ..... ...... ..... .....
11
KATA PENGANTAR. ... .... ........ ........ ...... ..... .... ................... .. .... ... ...... ... .. ....... ..
IV
ABSTRAK.........................................................................................................
v
DAFT AR ANGG OT ATIM PEN.t�LiTI.......... ................ .. .. .............................
VI
DAFT AR IS! ................................. ........... .........................................................
vu
DAFTART ABEL . ....... . ..... ....... .... ... . ... ........ ........................ .. ...... .... .... .............
Vlll
DAFT AR LAMPIRAN ... .... .......... ... ........... ................. ........ ......... ... ............ ... ..
ix
.
.................................................................
i
Latar Belakang Penel itian . .. ..... . ... .. ... . ....... . ..... .... ........... .... . . .... .. ......... ... ....
1
Masalah Penelitian . .. ............ . ... . ..... .... . .... .... .. ........... ..... ....... ................. .....
2
Pertanyaan Penelitian
. .. ... .... ... . . .... ......... .......... .. .. . . . ..... .. . . ..... ... .. ...... . ... ..... TUJ'uAN PEN ELITIAN ........ ..... .... .................. . .... .. ... ...... ...... ..... ...... ..... ... .... TujuanUmum . . ..... ..... .. .. ....... .. . .... ............. ..... .... .. ........ ......... .... ... ........ .....
2
Tujuan Kbusus .. . . . ....... . . . .. ... . . ... . .. .. .. .. ... . . ........ ....... .... .. .. .... . ... ...... ...............
3
PENDAHULUAN
...... ... .... .. ............
.
.
.
3
3
.... . ...... ..... .......................... .... ... ....................
3
iVlliTODE PENELITIAN . ... .... ......... .............. ..... ........ .....................................
4
MANF AAT PENELITIAN
....... ..
.. .. .. .. .. .... .. ... ... .. . .... ..... . .... . . . . ... .. . .. . . ... . ... . .. . ... ..
4
Tempat danWaktu Penelitian .. .... ........ ................ ........ ...... ...... .... ... ..........
4
Jenis dan Disam Penelti i an ... .. .. . ........... ......... ......... ............ . . .... .... .... ... . .. . ..
4
sam·pel Penelitian . ........... ..... .. . ............... ...... .... ............. ... . ........... ....... . . . ...
5
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Penelitian ................... .... ..... .... ....... .............................................
5
Instrwnen danCara Pengumpulan Data . ... ...... . ... .. .... .. .. .. . . ... .... . . ..... . .. .. . ....
6
Prosedur Kej r a . . .... . . ...... .......... .... .. ... .. ... . ... . ..... . ........... .. .... .... .. .... .... ... ... . ... .
6
Manajemendan Analisis Data .. . .. .. ... ... . . . ... .. . .. . . .... . .. . . .. ... . .. ... . .. . .. . .... .. . . . . . ...
7
De:fi.nisiOperasional . ... . . .... . . . . . . .. .. . . ... .. .. .. ... . . . . . . .. .. . . . . .. . . . . .. . . ... .. .... . . .. . . .. .. . .. ..
8
.
HASIL PENELITIAN . .. . . ... .. ... .......
... .. ... .... .......... .... ... . .. ... .:..........................
13
PE1'.1Bl'.HASJ\..1\J . .... .... . ............. ........ .. . ... .... . .... ......... . .. ... ............. .. ... ..... ... ....... .
19
.
.
.
KESlvf l PULAN DAN SARAN ........ .... ..... ..... .. . .......................... .............. . .....
21
Kesimpulan.. .......... . . .. . ...... . .... ..... ... ........... ........ ........... .. .. .. .. . ................. ... . .
21
Saran...........................................................................................................
21
UCAPAN TERIMA KASIH ... .. ... .... ...................... ... ... .. ... ... ...... ... ..... ............. .
22
DAFTARPUSTAKA . . . . ......... ...... ... ........... .. .. . ..... ..... .................... ... .................
23
LAMPIRAN . ....... .................. ...... ... . .............. ........... ............. .... .............. .... .....
25
LEMBARPENGESAHAN . .. . ..... ... . .... . ................ ......... ........ .... ........... ............
38
.
.
.
Vll
..
DAFfAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Riskesdas 2007 yang menjadi sampel Risbinkes 2011 ..... .............. ..... ..................... ........... ... ...... ....... ............. Tabel 2. Jumlah Sampel Riskesdas 2007 yang tidak menjadi
sampel
13
Risbinkes 20i 1 dan penyebabnya ............... .............. ............. ........ .....
13
Tabel 3. Kategori gula darah sarnpel berdasarkan jenis kelamin .....................
14
Tabel 4. Karakteristik sampel berdasarkan sosiodemografi ... ..........................
14
Tabel 5. Karakteristik sampel pada tahun 2007 dan 2011 ... ... ... ... . ........ . ..
.
15
Tabel 6. Perilaku konsurnsi berdasarkan kategori gula darah ...... :....................
16
Tabel 7. Status gizi sampel menurut kategori gula darah
16
..
.
. .
.
.
.. ................................
Tabel 8. Umur, tekanan darah, kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan riwayat keluargn penderita DM menurJt kategori gula daraii. ... .. .............. .. .....
17
Tabel 9. Konsumsi obat antidiabetes dan konsumsi jamu/suplemen menurut kategori gula darah . . . . ... . ... . .. . .. ...... ... .. . .... . ..... .. . . .... .. .... .... ..... . ... .... ... .... .
viii
18
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
.. .. . .... . .. ............. .................................. ........ .......
25
. . ... .. ... . ... .... ,.. ,............
26
NASKAH PENJELASAN PENELITIAN . . .. ... . ... .. . ........ . . . .. fN'FORMtD CONSENT................................................................................... KUES I ONER
29
PERSETUJUAN ETIK IJIN PENELITIAN
....
.....
....
..
...
....
.. .
..
.
. ... . ... .
.........
..
. .
..
...
........ .
...
..
. .
.
..
...
. .
...
...
.
..
..
.
......
..
........... . . . . . . . . . . ........................ . . . . . . . . . . . . . ......... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
lX
31 32
,
1
PENDAHULUAN
Latar BelakangPenelitian Basil survey WHO menyatakan babwa Indonesia saat ini berada pada urutan ke-4 dunia dengan jumlah penderita diabetes mellitus
(DM) terbesar dengan prevalensi 8,6 %
DM dari 8,4 juta orang pada tabun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta orang pada tahun 2030.2 Basil
dari total penduduk. 1 WHO memperkirakan adanya peningkatan jumlah pasien
Riskesdas
(2007) menyatakan prevalensi penderita DM pada penduduk berumur 15 tahun
ke atas di daerah perkotaan di 1ndonesia sebesar 5,7
%. Sedangkan prevalensi Toleransi 3 Glukosa Terganggu (TGT) harnpir 2 kali prevalensi DM yaitu sebesar 10,2 %. TGT atau biasa disebut juga prediabetes merupakan suatu kondisi ketika level
gluk.osa darah lebih tinggi ·di atas normal, tetapi belum mencapa.i level diabetes. Seseorang dikatakan TGT jika kadar glukosa darah dua jam setelah pembebanan glukosa 75 g sebesar
140-199 mg/dL.2•4 Sekitar 40-50 % kasus TGT akan berkembang menjadi penderita DM tip e 2 (disertai deng(l.n meningkatnya risiko terkena penyakit kardiovaskuler dan komplikasi mikrovaskuler) dalam kurun waktu sepuluh tabun.5 Di penelitian di daerah sub urban Tasikmalaya Jawa Barat pada tahun lima tahun diketahui bah;va
Indonesia, dari
1992 denganfollow up
26 % kasus TGT berkembang menjadi DM sementara faktor
penyebabnya belum diketahui.6 Sebagian kasus TGT dapat berkembang menjadi
DM
namun apabila faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dikendalikan maka sebagian kasus dapat kembali normal atau tetap dalain kondisi TGT. Fa1.1:or-faktor tersebut antara lain adalah status obesitas, aktivitas fisik dan pola makan. 7 Data Riset Kesehatan Dasar
(2007) menunjukk.an h�sil bahwa dj Pulau Jawa,
berada di atas prevalensi nasional yaitu sebesar 7 ,8
% (DKI 6,6 %, Jatim 6,8 %, Jabar 4,2
%, DIY 5,4 %). Begitu juga dengan prevalensi TGT Propinsi Jateng juga berada di atas 3 prevalensi nasional yaitu 13,1 % (DK.I 12,3 %, Jatim 11,6 %, Jabar 7,8 %, DIY 8,4 %). Karena penderita
DM diperkirakan akan terns meningkat dan mengingat DM dapat
memberikan dampak terhadap kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan biaya
ke.sehatan ya.ng cukup besar, maka penting i.mtnk mefakukan usaha pencegah!l.n khususnya pada orang dengan TGT di daerah perkotaan di Propinsi Jawa Tengah supaya tidak berkembang menjadi
DM.
1
Masalah Penelitian Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang biasanya disertai dengan peningkatan
risiko
terkena penyakii kardiovaskuler dan kompiikasi
mikrovaskuler.
Toleransi glukosa yang terganggu (TGT) merupakan tahapan sementara menuju DM meskipun tidak semua kasus TGT akan menjadi DM di kemudian hari. Hal ini sangat dipengarubi oleh faktor-faktor seperti kegemukan, adanya gangguan sindrom
metabolik
seperti tekanan darab tinggi, riwayat keluarga yang berkaitan dengan DM dan faktor non genetik lain yang berkaitan dengan gaya hidup seperti pola makan, kebiasaan olahraga atau tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan merokok. Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa Propinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi TGT dan DM tipe 2 yang culmp tinggi yaih1 1'.1,1 % dan 7 ,8 %, melehihi prevalensi na.<;ional di Indonesia sehesar 10,2% unt:uk kejadian TGT dan 5,7% untuk kejadian DM tipe 2. Pertanyaan Penelitian Dari permasalahan tersebut di atas maka timbuJ beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
BernpaJrnh proporsi kejadian DM Tipe 2 pada tahun 2011 yang bernsal da.ri kasus TGT berda �arkan Riskesdas 2007 di Jawa Tengah?
2.
Bagaimanakah karakteristik sampel menurut umur, tekanan darah, gaya hidup (kebiasaan
merokok
dan
olah rnga/aktivitas
fisik/aktivitas kerja) serta
riwayat
keluarga? 3.
Bagaimanakah pola makan sampel?
4.
Bernpakah indeks massa tnbuh (IMT) dan lingkar pernt sampel?
5.
Bagaimana hubungan antara karakteristik, pola makan, status kegemukan (IMT dan lingkar perut) dengan status DM Tipe 2 sampel?
6.
Faktor risiko mana yang menjadi determ.inan kejadian DM Tipe 2 pada tahun 2011 dari sampel TGT di tahun 2007 di Jawa Tengah?
2
,
I.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum : Mengetahui kejadian DM tipe 2 dan faktor risiko detenninan dari kasus TGT di Jawa Tengah
Tujuan Khusus : 1.
Mengidentifikasi kejadian DMTipe 2 dari kasus TGT basil Riskesdas 2007;
2.
Mengidentifik:asi karakteristik sampel menurut umur, tekanan darah, gaya hidup (kebiasaan merokok dan olah raga/aktifitas :fisik) dan riwayat keluarga;
3.
Mengidentifikasi pola makan sampel;
4
Mengidentifikasi status gizi sampel berdaS<1Ikan IMT d<111 lingkar pernt;
5.
Mengidentifikasi hubungan karakteristik sampel, pola makan, status kegemukan (IMT dan lingkar perut) dengan status OM Tipe 2;
6.
Menenti.1kan faktor risiko determinan kejadian DM Tipe 2 dari sampel TGT di tahun 2007
TT,
MANFAAT PENELITIAN Hasil
penelitian
ini
diharapkan dapat memberikan
kesehatan ataupun individu dengan TG T di Kota
K<1n1 1 ganyar dan
Boyolali
dalam
menentukan
masukan
bagi
praktisi
Tegal, Surakarta, Wonogiri, prioritas
modifikasi
lifestyle
(pengendalian berat badan, tekanan darah, pengaturan pola makan, olah raga/aktivitas fisik ataupun kebiasaan merokok) untuk mencegah perkembangan status TGT menjadi DMTipe2.
3
,
111. METODE PENELITIAN Kerangka KonsepPenelitian
Variabel tergantung
.___r_o_r
_:-----..----, -- --�•I
i
_
2007
Status D M
2011
Variabel bebas - Karakteristik :
Umur Tekanan darah
IMT
Lingkar perut Riwayat keluarga - Gaya hidup
Kebiasaan merokok -
Olah raga/Aktivitas fisik Pola makan
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive berdasarkan urutan banyaknya
kasus yang ditemukan di daerah perkotaan di Jawa Tengah dan pertimb angan dana yang tersedia. Pada protokol awal ditetapkan 3 lokasi penelitian yaitu Kota Tega!, Surak:arta dan Magelang. Semua sampel dalam list R'iskesdas 2007 untuk Kota
Magelang tidak dapat ditelusuri kembaJi sehingga akhirnya menambah 3 wilayah barn sebagai lokasi penelitian. Tiga lokasi penelitian tambahan tersebut adalah Wonogiri, Karanganyar dan Boyolali. Penelitian dilaksanakan selama
8 bulan
dari
sejak persiapan hingga pembuatan
laporan.
Jenis cfan Disain Penelitfan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang.
4
,
Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah sampel Riskesdas tahun 2007 yang diperiksa kadar gula darah dan berstatus TGT di Kota Tegal, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar dan Boyolali. Dari total 74 sampel yang tercantum dalam listing Riskesdas 2007, hanya 26 sampel yang dapat ditelusuri kembali dan bersedia menjadi sampel penelitfan.
Kriteria Inklusi Penelitian : - Berstatus TGT dari basil Riskesdas tahun 2007
- Bersedia menjadi sampel penelitian (menandatangani i.nfonned consent) Kriteria Eksklusi Penelitian : - Sedang hamil - Sakit keras Variabel Penelitian Variabel
tergantung
Status D M (DM tipe 2, TGT,
Variabel
bebas
K�� kteristik ;
-
Normal)
Umur Tekanan darah IMT Lingkar perut Riwayat keluarga berkaitan dengan DM
Gaya hidup:
- Kebiasaan merokok - Olah raga/Aktivitas fisik Pola makan
-
Konsumsi makanan sumber energi Konsumsi makanan sumber protein Konsmnsi rnakanan sumber lemak Konsumsi sayur dan buah
-
Konsnmsi makanan/minnman yang men gan dung gnla
5
Instrumen dan Cara Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini merupakan data primer dengan rincian variabel sebagai berikut: Variabel
lnstrumen dan Cara Pengumpulan Data
Variabel dependen :
Status DM
Dengan melakukan pengukuran kadar gula darah puasa dan dua jam setelah makan dari plasma vena.
Variabel independen :
Pola makan
Wawancara dengan menggunakan kuesioner foodfrequency semi kuantitatif ( 1 tahun terakhir)
Berat badan
-
Penimbangan
berat
badan
dengan
menggunakan
timbangan digital A.t"l"D, keielitian 0,1 kg. Tinggi badan
Pengukuran
tinggi
badan
microtoise, ketelitian 0,1 IMT
cm.
dengan
menggunakan
BB (kg) dibagi TB (m) dikuadratkan
Lingkar perut
Pengukuran dengan menggunakan pita lingkar perut yang tidak melar, ketelitian 0,1 cm. Pengukuran dilakukan oleh peneliti.
Umur
Wawancara dengan kuesioner
Tekanan darah
Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menggunakan tensimeter digital Omron
Kebiasaan merokok
Wawancara dengan kuesioner
Olah raga/Aktivitas
Wawancara dengan kuesioner
rwnah tangga/aktivitas kerja Riwayat keluarga
I berkaitan dengan DM Prosedur Keri a Sampel dalam penelitian ini adalah sampel Riskesdas tahun 2007 yang berstatus TGT di 5 daerah di Jawa Tengah, yang diwawancara dan dilakukan pemeriksaan darah kembali di tahun 2011. Penelitian ini sebelum..nya didahului dengan mengajukan permohomm
ethical clearance
kepada Komisi Etik. Setelah mendapatkan ijin dari Komisi Etik,
prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 6
,
1.
2.
Sampel
ditanyakan
kembali
kesediaannya
untuk
mengikuti
menandatangani informed consent sebagai tanda pers etujuan.
Sarnpel
men entukan apaka h
diukur kadar glukosa darah untuk
penelitian
dan
menderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 atau tidak dengan cara: Kadar glukosa darah puasa : sampel diminta puasa 8 jam sebelurn diambil darah.
nar ah yang diambil adalah darah plasma vena sebanyak
15
cc,
dila kuka n oleh
tenaga kesehatan terlatih dari Laboratorium yang ditunjuk Jika hasil pengukuran kadar glukosa darah puasa 2::126 mg/dL, maka sampel tersebut dinyatakan
menderita DM. Apabila kadar glukosa darnh puasa <126 mgldL maka akan dilakuk:an pemeriksaan kadar glukosa darab kedua.
Kadar glukosa darah 2 jam setelah puasa: sampel diminta untuk memakan babis
makanan bernpa roti, kue basah dan susu cair dengan nilai total 300 Kalori, yang sudah disediakan oleh peneliti. 3.
Sampel diukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital Omron.
Penguk uran d iu lang sebanyak 2 kali dengan s elang wa_lt c u sel ama 15 menit. Apabila
basil pengukuran pertama dan kedua lebih dari 10 mmHg, maka dilakukan pengukuran ke tiga. Pengukuran dilakukan oleh tim peneliti. 4.
Sampel diukur berat badan dengan menggunakan timbangan berat badan digital AND, .
diukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dan diukur lingkar perut dengan menggunakan pita pengukur lingkar perut, dilakukan oleh tim peneliti.
5_
Sampel diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur yang meliputi data mengenai umur (tanggal lahir), jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, riwayat penyakit keluarga, pemakaian obat diabetes dan konsmn�i jamu/suplemen, kebiasaan
merokok dan o lah raga/aktivitas rnmah tangga/aktivitas kerja, dilakukan
oleh tim
peneliti. 6.
Sampel diwawancara mengenai pola makan dengan menggunakan Food Frequency
Semi QuanMative, dilakukan oleh tim peneliti.
Manajemen dan Analisis Data Pengolahan Data dilakukan dengan tahapan l
_
:
Editing data : menyiapkan data sebelnm dientry dalam kompu te r dengan cara melakukan koding untuk semua pertanyaan penelitian dalam kuesioner dan
7
,
melakukan konversi hasil wawancara konsumsi makanan dari ukuran rumah tangga ke dalam satuan analisis. 2.
Entry data
:
dimulai dengan membuat program template data. Setelah itu
dilaku.kan entry data. Cleaning data : hal ini dilakukan unruk melihat ad anya data yang kosong dan data
3.
yang tidak
logis.
Setelah diolah, data dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian. Oleh karena jumlah sampel yang sedikit dan tidak memenubi jumlah sampel minimal yang dapat dianalisis
(30 sam pel),
maka tuj mm penelitian
no.
5 (untuk mengidentifik!lsi lmbungan ant!!Ia
variabel independen dan dependen) dan no. 6 (unruk menentukan faktor risiko detenninan kejadian DM Tipe 2 dari sampel TGT di tahun 2007) tidak dapat dipenubi. Analisis hanya dapat dilakukan
secara
d eskripti f dengan
menampilkan nila:i
rerata
unruk data numerik dan nilai proporsi unruk data kategorik. Dalam menampilkan nilai tersebut, digunakan bantuan software statistik SPSS versi 15.
De:finisi Operasional
Variabel .
Defmisi Operasional
Skala Hasil Ukur
Ukur
1. Kategori gula
darab : Normal
Bila
hasil
ni:-nm11rnr�n
Y"""·""bw..." w..a. u.u.
0. Nonnal
kadar glukosa darah puasa
1. TGT
<126 mg/dL atau
2 . DM Tipe 2
bila kadar glukosa darah 2
Ordinal
.
jam sesudah makan < 140 mg/dL TGT
Bila
hasil
pengukuran
kadar glukosa darah 2 jam sesudah
makan
140-199
mg/dL Bila
Tipe 2
kadar glukosa darah puasa
(DM Tipe 2)
hasil
pengukuran
Diabetes Mellitus
�126 mg/dL, atau
I bila kadar glukosa darah 2 I 8
,
Variabel
Skala
Defmisi Operasional
Hasil Ukur
Ukur
jam scsudah makan �200 2 mg/dL.
2. Pola makan
Kebiasaan konsumsi makanan/minuman dalam setahun terakhir yang meliputi konsumsi
makanan Sl1mber energi , protein, lemak, serat (sayur dan buah), makanan/minuman yang mengandung gula. a
Konsumsi
Makanan yang terdaftar
makanan sumber
dalam golongan bahan
energi
makanan sumber energi
0. S A.KG
Ordinal
1 . > A.KG
seperti nasi, mie, umbiumbian, dll k
v.
C.
Konsumsi
1\.1akanar1 sumber proteiI1
makanan sumber
hewani dan protein nabati
protew
seperti daging, kacang-
0.
flrA;.,.. .,1 ........,iu..a...a.1.u.i
O. s 25% A.KG total
Ordinal
� ,A.KG 1.
kacangan, dll Konsumsi
Makanan sumber lemak
makanan sumber
jenuh seperti minyak
lemak
goreng, jeroan, dll
kalori I . > 25% A.KG total kalori
d. Konsumsi sayur dan buah
Cu1mp
Makanan yang terdapat
0.
dalam golongan bahan
1 . Kurang
Ordinal
makanan sayur-sayuran dan buah-buaha.11. Dikatakan berisiko jika kurang konsumsi sayur atau buah dengan indikator komposit dari porsi dan frekuensi konsumsi sayur
atau buah (< 3 porsi sehari
da.11 � 5 hari da!am seminggu). Konsumsi sayur atau buah cukup dengan indikator komposit 9
Variabel
Skala
Defioisi Operasiooal
Basil Ukur
Ukur
dari porsi dan frck.ucnsi konsumsi sayur atau buah
(2: 3 porsi sehari clan > 5
hari dalam seminggu) e. Konsumsi
Makanan atau minuman
0. Hampir tidak
makanan/minum
yang banyak mengandung
an yang
gula seperti permen, sirup,
1. Tidak tiap hari
mengandung
minuman kaleng, gula
2. Tiap hari
gula
pasir, dll
Ordinal
penah
Dikategorikan 0) hampir tidak pemah, jika responden biasanya mengkonsumsi makanan tersebut <3 kali per bulan atau tidak pernah mengkonsumsi 1) tidak tiap hari, jika responden mengkonsumsi makanan tersebut 1-6 kali per
minggu, dan 2) tiap hari .
jika mengkonsumsi makanan tersebut 2'.:l kali per hari
3. IMT
Status gizi berdasarkan perhitungan berat badan (kg) dibagi tinggi badan 8 (m) dikuadratkan.
0. Normal
Ordinal
(IMT 1 8,5-22,9) 1. Gem\lk
(IMT 23-24,9) 2. Obes lllV! l ,,.,.
4.
Lingkar perut
Ukuran keliling perut
(yang menggambarkan 9 obesitas sentral).
l'T'
� ' 25,V ")
0. Tidak obesitas
Ordinal
sentral (P : � 80
cm, L : ::; 90 cm)
1 . Obesitas sentral
(P : > 80 cm, L : > Q
('
10
,
Variabel
5. Umur
Skala
Defmisi Operasional
Jumlah tahun hidup yang dihitung dalam satu tahun penuh.
Hasil Ukur
Ukur
0.
< 45 tahun 1 . 2:: 45 tahun
Ordinal
0. Normal
Ordinal
Dianggap berisiko terhadap DM tipe 2 bila sampel berusia 45 tahun ke atas.2 6. Tekanan darah
Ukuran tekanan darah sistolik dan diastolik.
(sistolik < 120 dan
Dengan kriteria 7. 10 berdasarkan JNC
diastolik < 80 mmHg)
1 . Prehipertensi (sistolik 120-139 atau diastolik 8089 mmHg) 2. Hipertensi (sistolik 2:: 140 atau diastolik 2:: 90 mmHg)
.
7. Kebiasaan merokok
Perilaku merokok sehari-
0. Tidak pemah
hari
1 . Pemah
Ordinal
2. Masih 8. Olah
Kebiasaan berolahraga,
0. Aktif.
raga/aktivitas
melakukan aktivitas nunah
rumah
tangga dan aktivitas kerja
tangga/aktivitas
yang dilakukan secara
(2:: 1 50 menit/mgg) 1 . Tidak aktif (<150 rnen.illmgg)
kerja
Ordinal
rutin. Dikategorikan aktifbila kegiatan dilakukan ternsmenerus sekurangnya 10 menit dalam satu kegiatan tanpa henti dan secara kunru.!atif 150 menit selama lima hari dalam satu minggu. Selain frekuensi, dilakukan pula
11
,
Variabel
Definisi Operasional
Skala Hasil Ukur
Ukur
pengumpulan data intensitas, yaitu jumlah hari melaln1kan aktifitas 'berat', 'sedang' dan 'berjalan'. Perhitungan
jumlah menit aktifitas fisik dalam seminggu
memperti.1.nbaugkan.p1!l.a. jenis aktifitas yang dilakukan, di mana aktifitas diberi
pembobotan, masingmasing untuk aktifitas 'berat' empat kali, aktifitas 'sedang' dua kali terhadap aktifitas 'ringan' atau jalan 3 santai. 9. Riwayat keluarga penderita DM .
Adanya orang tua haik
O. Tidak memiliki
bapak atau ibu atau kakek
riwayat keluarga
atau nenek yang juga
DMtipe 2
menderita DM tipe 2 berdasarkan diagnosis
Ordinal
1 . Memiliki riwayat keluarga DM tipe 2
dokter
12
IV. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan follow up study terhadap sampel Riskesdas tahun 2007 yang berstatus TGT, di 6 daerah di Jawa Tengah. Jumlah total sampel Riskesdas 2007 di 6 daerah adalah 74 sampel, yang dapat ditelusuri kembali dan menjadi sampel dalam Risbinkes 2011 sebanyak 26 sampel (Tabel 1). Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian Riskesdas 2007 yang menjadi sampel Risbinkes 2011
No
Nama Daerab
Riskesdas 2007
Risbinkes 2011
1.
Kota Surakarta
12
5
2.
Kota Tegal
25
5
3.
Kota Magelang
10
4.
Wonogiri
14
5
5.
Doyolali
6
6
6.
Karanganyar
7
5
Jumlah
74
26
Jumlah sampel yang tidak dapat ditelusuri adalah 48 sampel. Sebagian besar disebabkan karena alamat dalam listing sampel Riskesdas 2007 tidak jelas (39 sampel), selain itu juga terdapat 4 sarnpel yang telah meninggal, 3 sampel yang pindah ke luar kota dan 2 sampel yang menolak berpartisipasi karena kesibukan. Tabel 2. Jumlah Sampel Riskesdas 2007 yang tidak menjadi sampel Risbinkes 2 0 1 1 dan penyebabnya
No
Sebab
n
%
1.
Meninggal
4
8,3
2.
Pindah
3
6,3
3.
Alamat tidak jelas
39
81,2
4.
Menolak berpartisipasi
2
4,2
Jumlah
48
100
Dari 26 sampel yang kategori gula darahnya pada tahun 2007 teridenti:fikasi sebagai TGT, dalam kurun waktu 4 tahun, di tahun 2011 perubahan gula darahnya dapat dilihat dalam Tabel 3. Ada 19 sampel yang gula darahnya menjadi normal, 6 sampel yang tetap TGT dan 1 sampel yang menjadi DM. Berdasarkan dari jenis kelaminnya, dapat diketalmi bahwa kategori gula darah TGT dan DM lebih banyak terjadi pada kelompok perempuan.
13
,
Tabel 3. Kategori gula darah sampel berdasarkan jenis kelamin Kategori Gula Darah
No 1.
2. 3.
Normal TGT Diabetes Mellitus Total
Laki-laki
Perempuan
Total
n
%
n
O/o
n
%
5
26,3 33,3
14
2
73,7 66,7
19 6
0
0
4 1
100
1
100 100 100
7
26,9
19
73,1
26
1 00
Karakteristik sampel berdasarkan sosiodemografinya dapat dilibat pada Tabel 4. Sebagian besar yaitu 73,1 % sampel adalah berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari status pernikahan, sebagian besar sampel berstatus menikah dan sudah pernah menikah (duda/janda). Latar belakang pendidikan sampel sebagian besar adalah SD dan
S"MP
(42,4%), serta 34,6% tidak bersekolah. Latar belakang pekerjaan sebagian besar tidak
bekerja. Tabel 4. Karakteristik sampel berdasarkan sosiodemografi No
VARIABEL
1.
Jenis Kelamin - Laki-laki - .Perempuan Status Menikah - Menikah - Belum menikah - Duda/janda Pendidikan - Tidak sekolah - Rendah (SD dan SMP) Menengah (SMU) - Tinggi (Diploma dan Sarjana) Pekerjaan - Tidak bekerja - Buruh Wiraswasta/dagang - Swasta - Lainnya
2.
3.
4.
JumJah
n
%
7 19
26,9 73, 1
15
57,7
2
7,7
9
34,6
9
34,6
11
42,4 19,2 3,8
5 1
9 2 5 2
34,6
8
30,8
26
100
7,7 19,2 7,7
14
,
Perbedaan nilai rata-rata umur dan hasil pengukuran antropometri, tekanan darah serta kadar gula darah sampel pada tahun 2007 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel 5 . Rata rata sampel berusia 54 tahun. Rata-rata berat bad an sampel menurun pada tahun. 20 1 1 , sehingga nilai IMT juga menunjukkan penurunan walaupun tidak signifikan perbedaannya. Derni.kian juga dengan rata-rata lingkar perut sampel juga menunjukkan penurunan tahun
201 1 .
di
Penunman yang signifikan nampak pada nilai rata-rata hasil pengukuran kadar
gula darah dan pengukuran tekanan darah diastolik (p < 0,05). Tabel 5. Karakteristik sampel pada tahun 2007 dan 201 1 No
Karakteristik
Tahon 2007 Mean±SD
Tahun 2011 Mean±SD
p value
95% CI
* * 50±18 Umur 54±18 50,7±10,3 0,600 - 1 ,44-2,44 2 51 ,2±9,3 Berat badan -3,22-2,35 153,8±8,6 1 54,2±7 , 1 0,750 3 Tinggi badan -0,92-1,54 4 2 1 ,6±3,6 2 1 ,3±4,3 0,609 IMT 79,9±8,4 -4,09-4,89 0,856 5 80,3±1 1 ,6 Lingkar perut 13,95-62,46 0,003 6 126,1±60,9 Gula darah 2 jam 164,3±17 ,1 7 Tekanan darah -0,7 1 1 -21,48 - Sistolik 138,7±3 1,8 128,4±26,7 0,065 6,02-20,63 69,4±13,1 82,7±14,6 0,001 Diastolik Keterangan. : * nilai p dan 95% CI tidak dapat dihitung karena standar error 0
1
Pola konsumsi sampel berdasarkan kategori gula darab
Proporsi perilaku konsmnsi sampel berdasarkan kategori gula darah dapat dilihat pada Tabel 6. Pada kelompok TGT dan DM nampak bahwa persentase konsumsi makanan berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi makanan tidak berisiko. Pada kelompok TGT, 50% dari sampel mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat :::- angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan
untuk
orang dewasa, 66,7% mengkonsumsi
makanan sumber protein ;::: AKG, 100% mengkonsumsi makanan sumber lemak
> 25%
total energi, 66,7% kurang mengkonsumsi sayur dan buah, serta 83,3% setiap hari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung gula. Perilaku konsumsi sampel dengan DM basil penelitian ini adalah konsumsi makanan sumber karbohidrat 2: AKG,
konsumsi makanan sumber protein ;::: AKG, konsumsi makanan sumber lemak > 25% total energi, kurang
kon.sum.si
sayur
dan
buah,
serta
setiap
hari
mengkon.sumsi
makanan/minuman yang mengandung gula.
15
,
Tabel 6. Perilaku konsumsi berdasarkan kategori gula darah
Variabel Konsumsi makanan
Normal Ofo n
sumber karbohidrat -
Konsumsi makanan
sumber protein 2:: AKG
Konsumsi makanan
TGT Ofo n
DM 0/o n
Total n
15
78,9
3
50,0
0
0
18
4
21,1
3
50,0
l
100
8
10
52,6
4
66,7
I
100
15
9
47,4
2
33,3
0
0
11
Ofo 69,2
30,8
100 100
swnber lemak -
� 25% total
-
> 25% total
energi
l
3,3
Cr
0
0
0
l
3,8
18
94,7
6
100
1
100
25
%,2
2
10,5
2
33,3
{}
{}
4
15,4
17
89,5
4
66,7
1
100
22
84,6
0
0
0
0
0
0
0
16,7
0
I
0
4
15,4
100
22
84,6
l
100
26
100
energi Konsumsi sayur dan
buah -
Cukup
Kurang
Konsumsi
makanan/minuman yang mengandung gula Hampir tidalc pernah -
-
Tidak tiap hari Tiap hari Total
0
3
15,8
I
16
84,2
5
83,3
19
100
6
100
Status gizi sampel berdasarkan kategori gula darah Status gizi sampel berdasarkan
IMT dan lingkar perut menurut kategori gula darah
dapat dilihat pada Tabel 7. Pada kelompok sampel TGT, berdasarkan IMT nya 33,3% adalah obese dan berdasarkan lingkar perut 50% mengalami obesitas abdorr1inal. Tabcl 7. Status gizi sampcl mcnurut katcgori gula darah
Variabel IMT
Normal n %
TGT Ofo n
DM n %
Total n
Ofo
Kurus
6
31,6
0
0
7
26,9
8
42,1
1 3
16,7
Normal
50,0
1
12
46,2
-
Gemuk
21,1
0
0
Obese
1
5,2
2
0
-
4
0
100
33,3
0
0
4 3
11,5
69,2
-
Lingkar perut
15,4
-
Nonna!
15
78,9
0
0
18
Obesitas
4
21,l
3 3
50,0
-
50,0
1
100
8
30,8
Total
19
100
6
100
1
100
26
100
abdominal
16
Umur, tekanan darah, riwayat keluarga dan gaya hidup berdasarkan kategori gula darah
Sampel penelitian
ini
sebagian besar berumur 45 tahun ke atas. Kondisi tekanan
darah sebagian besar sampel berada pada kategori normal. Terdapat 36,8% sampel yang kategori gula darah dalam kondisi nonnal, mengalami hipertensi. Tekanan darah dari sampel DM berada pada kategori prahipertensi. Sebagian besar sampel tidak pemah merokok. Pada kelompok sampel TGT, 33,3% masih memiliki kebiasaan merokok hingga saat
ini.
secara
Dilihat dari aktivitas fisiknya, sebagian besar sampel melakukan aktivitas fisik
aktif
(?'.:
150
menit/minggu). Sebagian besar sampel (80,8%) juga tidak memiliki
riwayat keluarga yang menderita DM. Dari 5 sampel yang memiliki riwayat keluarga yang menderita DM, 3 diantaranya menderita TGT. Tabel 8. Umur, tekanan darah, kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan riwayat keluarga penderita DM menurut kategori gula darah Normal n %
Variabel Umur -
< 45 tahun � 45 tahun
4 15
Tekanan darah -
-
Normal
Prahipertensi Hipertensi
-
-
Tidak y.:rnah
Pernah Masih
Aktivitas fisik -
Aktif
Tidak aktil
Riwayat keluarga penderita DM -
-
Tidak ada Ada Total
Tabel
9
n 3 3 4
6 6 7
31,6 31,6 36,8
0 2
16 1 2
84,l 5,3 10,5
Kebiasaan merokok -
21,1 78,9
TGT
17
O/o 50,0 50,0
Total
DM
n
%
0
n
0
7
100
19
O/o 26,9 73,1
66,7 0 33,3
0 l 0
0 100 0
10 7 9
38,5 26,9
4 0 2
66,7 0
100 0
33,3
l 0 0
ll l 4
80,8 3,8 15,4
6
100
0
100
23 3
88,5
0
0
34,6
2
89,5 10,5
18 l
94,7 5,3
3 3
50,0 50,0
0 1
0 100
21 5
80,8 19,2
19
100
6
100
l
100
26
100
0
0
1
•
11,.'.!
menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tidak pemah mengkonsumsi
obat antidiabetes. Hanya sampel yang menderita DM saja yang masih mengkonsumsi obat antidiabetes, sedangkan sampel yang kategori gula darahnya TGT dan normal tidak pernah. Berbeda dengan konsumsi obat antidiabetes, sebagian besar sampel (53,8%) masih mengkonsumsi jamu/suplemen.
17
,
Tabel 9. Konsumsi obat antidiabetes dan konsumsi jamu/suplemen menurut kategori gula darah
Variabel
TGT
Normal
Total
DM
%
n
%
n
%
n
%
0
100 0
6 0
100 0
0 1
0 100
25 I
96,2 3,8
7 2 10
36,8 10,5 52,7
1 4
16,7 16,7 66,6
l 0 0
100 0 0
3 14
19
100
6
100
1
100
26
n
Konsumsi obat antidiabetes
-
Tidal< pernah
Masih
19
Konsumsi jamu/suplemen
-
-
Tidak pemah
Pemah Masih
Total
I
9
34,6 11,6 53,8 100
18
,
V. PEMBAHASAN Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa Propinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi TGT dan DM tipe 2 yang cukup tinggi yaitu 13,1 % dan 7,8 %. Prevalensi TGT yang hampir dua kali lipat dari prevalensi DM menandakan adanya suatu potensi untuk terjadinya peningkatan jumlah penderita DM di kemudian hari. Beberapa penelitian sebelumnya melaporkan bahwa sekitar 40-50 % kasus TGT akan berkembang menjadi penderita DM tipe 2 (disertai dengan meningkatnya risiko terkena penyakit kardiovaskuler dan komplikasi mikrovaskuler) dalam kurun waktu sepuluh tahun. Di Indonesia, dari penelitian di daerah sub urban Tasikmalaya Jawa Barat pada tahun 1992 denganfollow up lima tahun diketahui bahwa 26 % kasus TGT berkembang menjadi DM.
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian DM dari kasus TGT d i
5 daerah d i Jawa Tengah, melaporkan bahwa dari 26 kasus TGT d i tahun 2007 setelah diukur kembali pada tahun 2011 hasilnya adalah 19 sampel menjadi normal, 6 sampel tetap TOT, dan 1 sampel menjadi DM. Hasil penelitian ini menjadi suatu temuan baru yang positif. Karakteristik sampel dari tahun 2007 ke tahun 2011 menunjukkan perubahan yang mengarah pada perbaikan. Terjadi penunman pada rata-rata berat badan sehingga rata-rata IMT juga menurun meskipun perbedaannya tidak signifikan. Demikian juga dengan ukuran lingkar perut yang merupakan indikator obesitas abdominal juga mengalami penurunan. Perubahan yang signifikan narnpak pada nilai kadar gula darah 2 jam setelah puasa dan nilai tekanan darah diastolik. Masyarakat Jawa Tengah selarna ini dikenal memiliki pola konsumsi yang berisiko meningkatkan kadar gula darah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanpa melihat perbedaan status gula darah, pola konsumsi sampel sebagian besar mengkonsumsi karbohidrat kurang dari AKG, cukup dalam mengkonsumsi protein, mengkonsumsi makanan sumber lemak > 25% total energi, kurang dalam mengkonsumsi sumber serat yang berasal dari sayur dan buah, serta setiap
hari mengkonsumsi makanan/minuman yang
banyak mengandung gula. Sebagian besar sampel memiliki status gizi normal baik dilibat dari indeks massa tubuh rnaupun lingkar pemtnya. Sebagian besar sampel juga melakukan kegiatan yang aktif secara fisik. Diabetes Melitus terdiri dari dua tipe yaitu tipe pertama DM yang disebabkan keturunan dan tipe kedua disebabkan
life style atau gaya hidup.
Secara umum, hampir 80
% prevalensi diabetes melitus adalah DM tipe 2. Ini berarti gaya hidup//ife style yang tidak 19
,
sehat
menjadi
pemicu
utama meningkatnya
prevalensi
DM.
Penelitian-penelitian
sebelumnya melaporkan bahwa penduduk dengan obes mempunyai risiko terkena DM lebih besar dari penduduk yang tidak obes. 11 Meskipun obesitas diakui sebagai faktor yang jelas terkait dengan meningkatnya tingkat diabetes, peran aktivitas fisik kemungkinan besar akan penting dan berkaitan erat. lntervensi terhadap menutunkan kegemukan dan meningkatkan penyakit DM tipe 2 ini secara langsung.
12
aktivits
lifestyle yang bertujuan untuk
fisik dapat mencegah perkembangan
Dalam suatu penelitian epidemiologi, waktu
yang digunakan untuk melakukan ak:tivitas fisik memberikan perlindungan yang kuat terhadap perkembangan DM tipe 2. DM tipe 2 telah dianggap sebagai penyakit tengah baya dan tua. Penelitian di India melaporkan bahwa peningkatan kadar gula darah mulai nampak pada kelompok usia 35-44 tahun. Prevalensi DM meningkat seiring bertambahnya umuL Kasus DM terbanyak ada pada kelompok usia 40-59 tahun. Peningkatan prevalensi diabetes dimulai dari
umur
50
tahun ke atas. Tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan gender. Prevalensi DM lebih tinggi pada sampel yang positif memiliki riwayat keluarga DM. Pen.elitian sebelumnya melaporkan bahwa IMT, rasio lingkar pinggang dan panggul, pendapatan, riwayat keluarga dan pekerjaan kantoran memiliki hubungan yang signifikan dengan diabetes. Umur, IMT dan riwayat keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan TGT.
13 Penelitian lainnya melaporkan bahwa perubahan status dari IGT ke normal dikaitkan
dengan penurunan TDS, TDD,
dan perubahan pro:fil lipid. Setelah diintervensi dengan
intensive lifestyle (ILS), pengembalian status dari IGT menjadi normal dikaitkan dengan perbaikan kondisi dari faktor risiko.14 Sebagian besar sampel penelitian menyatakan bahwa masih rutin mengkonsumsi jamu tradisional hingga saat diwawancara. Hanya satu sampel yang meminum obat antidiabetes, yaitu sampel yang mengalami diabetes mellitus.
20
,
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari basil penelilian dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Dari 26 sampel yang kategori gula darahnya pada tahun 2007 teridentifikasi sebagai TGT, setelah diperik:sa kembali di tahun 20 1 1 ada 19 sampel yang gula dara1mya menjadi normal, 6 sampel yang tetap TOT dan I sampel yang menjadi DM.
2.
Berdasarkan
proporsinya
kadar
gula
darah
yang
tinggi
menunjukkan
kecendemngan tetjadi pada pada kelompok jenis kelamin perempuan .
3.
Berdasarkan proporsinya kadar gula darah yang lebih tinggi menunjukkan kecenderungan terjadi pada kelompok konsumsi makanan sumber karbohidrat >
AKG, konsumsi makanan sumber protein
lemak
>
>
AKO, konsumsi makamm sumber
25% AKG, konsumsi buah dan sayur yang kurang, dan konsumsi
makanan/minuman manis tiap hari.
4.
Berdasarkan proporsinya lrndar gula darah yang lebih tinggi memmjukkan kecenderungan terjadi pada kelompok dengan obesitas abdominal dibandingkan yang normal.
5.
.Pengempalian status dari TOT menjadi nonnal berkaitan dengan perbaikan kondisi dari karakteristik faktor risiko.
B.
Saran
1.
Dari basil penelitian disarankan agar menjaga status gizi agar tidak mengalami kegemukan, menjaga pola konsumsi dengan menghindari konsumsi karbohidrat dan lemak yang berlebihan, konsumsi buah dan saym yang cukup dan tidak terlalu sering mengkonsumsi rnakanan/minuman rnanis.
2.
Diperlukan jumlah sampel yang lebih banyak untuk bisa menganalisis hubungan .!lntarn faktor risiko dan kejadian diabetes..
3.
Untuk Riset berikutnya yang memungkinkan untuk follow up, disarankan identitas responden diperhatikan kelengkapan dan keakuratannya.
21
,
VII.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak yang telah banyak memberikan banruan dan masukan yang sangat berarti bagi keiancaran peneiitian. Meiaiui kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :
1.
Responden yang telah bersedia menjadi sampel penelitian;
2.
Enumerator yang telah banyak membantu selama proses pengumpulan data;
3.
Aparat kelurahan, RW dan RT yang turut membantu penelusuran sampel di lapangan;
4.
Pembimbing atas masukan dan arahan selama proses penelitian dan penulisan laporan;
5.
Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik atas ijin untuk melakuk.an penelitian;
6.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atas dukungan dam1 yang diberikan.
22
,
VHi. 1.
DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Ranking ke-4 di Dunia. 2005 .Dari:bttp://www. depkes.go.id/index.pbp?option=news&task=viewarticle& si d=l 183&Iternid=2. Tangga1 diakses 19 Agustus 2010.
2.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Indonesia. 2006
3.
Kemenkes RI. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan Litbang Kesehatan. Kemenkes RI. 2008.
4.
International Diabetes Federation. Fact sheet Impaired Glucose Tolerance. 2004. Dari http://www.idf org/home/index.cfin?node=l224. Tanggal diakses 19 Agustus 2010.
5.
Pi-Sunyer, Xaverius . How Effective are Lifestyle Changes in the Prevention of 1 f\l 1 1 (\ l'+,,,,') l\. T,,.....; +;�n D ... .;,,,.,,, ')(\(\'7.t:�l'.l\· rn ; ...ho+on Wol -r.�., ') n 0'\.IJ\.J)• J P" ._ .:1J.1UV'\..r\.'-'0 .1 ..l\,,I \.U..:> .1 -,UUiUVl .1'-'\.1 '1'1"''n' !
'1
6.
0:.• .t...VV I
.
.1'V .1 - .1 .1'\.t
Rahajeng, Ekowati. Risiko Obesitas pada Kasus Toleransi Glukosa Terganggu terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Faktor Non Genetik Lain yang Berpengaruh. Laporan Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Keseh.ata.11. Depkes RI. Jakarta. 2004.
7.
Gittelshon, J., Thomas MS, Stewart BH, Robert HG, Anthony JG, Bernard Z. Specific Patterns of Food Consumption and Preparation are Associated with Di
8.
Anuurad E, Shiwaku K, Nogi A, Kitajima K, Enk.hmaa B, Shimono K, et al. The New BMI Criteria for Asians by the Regional Office for the Western Pacific Region of WHO are Suitable for Screening of Overweight to Prevent Metabolic Syndrome in Elder 2003:45:335-43.
9.
Japanese Workers.
Journal
of Occupational
Health.
WHO (2005) Surveillance of Major Non-communicable Diseases in South-East Asia Region, Report of an Inter-country Consultation dalam Departemen Kesehatan. (2008) Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2007. Badan Peneiitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes, Ri.
I 0. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevcution, Detection, Evaluation, and Treatment of High 13lood Pressure. JAMA. 2003;289:2560-72. 1 1 . Kementerian D ari
:
Kesehatan
Republik
Indonesia.
20 1 1 .
brtp://www.depkes.go.icl/index.php/berita/press-release/4 1 4 -tahun-2030prevalensi-diabetes-rnel itus-di-indonesia-mencaoai-2 l 3 -juta-orang.htm1. Tanggal .diakses 8 D�sember 201 L
23
,
12. Gillies CL, Abrams KR, Lambert PC, Cooper NJ, Sutton AJ, Hsu RT, et al. Phannacological And Lifestyle Interventions To Prevent Or Delay Type 2 Diabetes In People With Impaired Glucose Tolerance: Systematic Review And Meta-Analysis. BM J 13. Ramachandran
A,
2007..
Snehalatha C, Kapur
A,
Vijay V, Mohan V, Das
AK,
et al.
High Prevalence of Diabetes and Impaired Glucose Tolerance in India : National
Urban Diabetes Survey. Diabetologia. 2001:44: 1094-1 101.
14. Goldberg RB, Temprosa M, Haffuer S, Orchard TJ, Ratner RE, Fowler SE, et al. Effect of Progression From Impaired Glucose Tolerance to Diabetes on
Cardiovascular Risk Factors and Its Amelioration by Lifestyle and Metformin Intervention The Diabetes Prevention Program Randomized Trial by the Diabetes Prevention Program Research Group. Diabetes Care. 2009:
32(4).
24
,
KEMENTERIAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENG EMBANGAN K ESEHATAN Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (021) 4261088 Faksimile: (021) 4243933
E-mail: [email protected], Website: http://www.litbang.depkes.go.id
PERSETUJUAN ETIK Nomor :
(ETHICAL APPROVAL )
K E . O i . O Ll / E C f i !3 :2./� 0�
ang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Kornisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbang .esehatan, setelah ditaksanakan pembahasan dan penilaian, dengan ini memutuskan :"tltokol penelitian yang berjudul :
•Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dari Kasus Toleransi G/ukosa Terganggu dan Faktor Risiko Determinannya di Propinsi Jawa Tengah (follow up study dari Riskesdas 2007)" '3.ng mengikutsertakan manusia sebagai subyek penelitian, dengan Ketua Pelaksana I
=-aneliti Utama :
Rika Rachmawati,SP japat disetujui pelaksanaannya. Persetujuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai ::.iengan batas waktu pelaksanaan penelitian seperti tertera dalam protokol. =ada akhir penelitian, laporan pelaksanaan penelitian harus diserahkan kepada KEPK
::l'PK. Jika ada perubahan protokol dan I atau perp anjangan penelitian, harus mengajukan .cmbali permohonan kajian etik penelitian (amandemen protokol).
Jakarta,
1�
A p ril 2011
a.n.K�tua <..' Komisi Etir Pen·elitian- �ese hatan . , . - -··- - Badan titbang Ke�eh�tan, ..-... .�
·.-
;ftfk,': �}*---.
.
.
.
... .
V -:i
v_! _. . -
.· _
! I
Prof. Dr. M . stJd orfio .
,
KE!VIENTERIAN DA LA M N EG E R I REPU BLIJ< I N D O N E S I A
DIREKTORAT JENDERAL KESA T UAN BAN GSA DAN P O L I T I K Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Tel p . 3450038 .l�1karla I 0 1 1 0
· � � � --
-"" � � � � � � � � �-- ..
_,,.
.
SURAT PEMilERITAHUAN P E N E L I T I A N
(spp) 440 �02/J.436 ..D .. I ..... .
NOMOR : .. .
MEMBACA
Surnt Kepnla Pus�1t T..:· knolo�i Tcr;1p<1n Kt:st:halan dan l- 1�id1.·1ni!1·:-:!
Klinik Badan Pt:nc l i ti�ill da11 i>1.·11gc 111ha11g;111 1...: 1.·s1:li;1t;1n l...: 1.· 1111.·11 ll."ri:11 Republik l ntl(111csi;1 N\i111Pr I . IL'{) I t i I , . :: � � · · .' 1 1 1 I T�111ggn I I -+ J u n i :2 0 1 I Pc ri I w I I z in I\: 111.· l i t i an Kesehatan
MENGINGAT
1.
.
Pcr<1tur;111 fVkntcri l);d;11n Nq!1.:ri N1.H1H11· -1 1 L1hun 20 I l l 11.· 11u1 ;:--
1\.1.·rjil
0rganis;1si dan Ta1;1
2.
-
Surat
K�pulusan
Tangg�· tl
5
diwajibkan
Juli
kL·1111.·1u1.·ri:111 I );tl;1111 !\\·�1.· r i :
i'vknteri
1 972
Lhla111
lcnlang
�q·cri
Kcgiatan
f\i1.1111or l�isct
Sl).(i :: 1 ::
dan
S u 1·,\:i
rnel;1por diri ke p;11.b C i u b c rn u r l«.�pa\�1 D<1crah :11au
Pejabnt yr111g. ditunjuk:
3.
tv1Etv1PERHAT!KAN
Keputuscin Direktur .knd1..·1·;tl SPsi:il P1.i l i 1 i k !\(1m\lr 1 9 8 1 tenlang Sur:1t l\::mlwrit:1hu:111 l'L1ll.·li1 i:m ( S i>i> l.
I � · L1ht111
Propo:;nl P1..·111.:li tii111 Yb:-.
IVIEMI3ER ITAl-I U KAN B A I· ! W.-\ :
NAMA
R i b Rachmawuti. S P . . Ml)l·l. dkk'
ALAMAT
J I.
PEKERJAAN
Peneliti
KEBANGSAAN
Indonesia
JUDUL PENELlTlAN
Kejadi an Diabetes rvl e l itu s Tipe Dua Faklor Risiko Dl!terrninan clari
Dr. Sem�ru 63
8ogor 1 6 1 2 5 T c l p . 02:' 1 - 8 � 2 l 763
Kasus Tolernnsi Glukosa Tergangg.u d i .law�1 Tengah BIDANG
Kesehatan
DAER.AH
Prov i n si .lawn Tengah
LAMA PENELITIAN/ KEG IATAN
J u l i s.d. Oktober 2 0 1 1
ST ATUS PENELlTlAN
Bani
PENGIKUT PESERTA PENANGGUNG .IA WAB
: Terla rn p i r Dr. Siswnnto, M H P .. DTM.
SPONSOR MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui kcj adian OM tipe 2 dari
kasus TOT di
Jawa
T en ga h
karakteristik snrn pe l menurut unrnr, (kebiasaan
rnerokok
dan
olah
dan dan
fa k t o r risiko determinan untu1<
tekanan
raga/aktititas
mengidentifikasi
darah
fisik)
!.!'1Y<1
cliln
hidup
riwayal
,
AKAN M ELAKUKAN PENELITIAN D E N G A N KETENTUAN S E B : \ G A I B E J { ! K l T :
I.
Sebelurn melakukan kegiat
Tidak dibenarbn rnelakuk�rn Penelit i;rn y:mg tid:1k s..:su:1 iitid:1k ad;1 l\;,it:111rn :1 �kns:111 i t 1 , I L 1 i
1
penelitian dimaksud.
3.
Harus mentaati ketentuan perundang-u nclcingan yang berlaku sena rne11ginchihL111 ;id:1t i s 1 i .1�Li1 setempat.
4.
5.
Apabila masa berlaku Surat Pemberitahunn ini sucl
l
(satu) eksernpl:ir kep:1cb
Direktorat Bina Ideologi dan Wavvasan l<.ebangs<1an.
6.
D i t.i <..' 11
1'L·sh:111g (.!;in
J>1i l i 1 i k
u 1�
Surat Pernberitahurin i n i akan dicabut kcmbali da11 di11v:1t:1k111 1 i d : 1 k h n l : 1 k u . :q,:1hib t•:111 y : 1 1 : 1 pemegang Surat Pemberitahuan i n i ticbk 111ent<1;1t i/rnc11�i nd:tl1k:111 k<..· 1 <: 1 1 1 u:111-k,· l\.' 1 1 w : 1 1 1 SL'i''· 1 1 i tersebut diatas.
.1 u I i
2! i I I
�i.n. I\ l [ N lTIZI D . \ 1 . :\ \ 1 \ l : c i l . 1\ 1
D I R CKTUR Jl·: N D F IZi\I.
KESATU/\N t3ANG S.'\ Dr\:'\) P O L I T I K li.b.
S E l< l
H . A.
1�/\C!Hvf\N.
D TWN.
!\ I . Sc. i\ \ S i .
Pc;11bi1rn l l 1:1111;1 !\·l:1tly:1 ( I \!id l N I P . ' l)5:2 0tJ l :-i J ()W(L> I Oll i
Tembusan :
l . y th.
Gubernur Jawa Tengah Up. Kaban Kesbang dan Linmns Prov
2.Yth. :
Kepala
Pusat
Kesehatan
dan
Teknologi
Terapan
Epidemilogi
Klinik
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian
Republik Indonesia di Bogor.
Kesebatan
,
PEMERINTAff-PROVINSI JAWA TENGAH BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT \
JI.A. YAN I N0. 1 60 TELP. (024) 8454990 FAX. (024) 8414205, 8313122 SEMARANG - 50136
SURAT REKOMENDASI SURVEY I RISET Nomor : 070 I 1 s· 55 I 20 1 1
I.
DASA R
: Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah. Nomor 070
·�·
.-·
I I . MEMBACA
20Q4. : Surat
I 265 I 2004. Tanggal 20 Februari
. dari
DIRJEN · KESBANGPOL.
Nomor
440.02 1 1436.D.I. Tanggal 7 Juli 201 1 . I l l . Pada Prinsipnya kami TIDAK KEBERATAN Pelaksanaan Penelitian
I Dapat Menerima atas
I Survey di Kota Surakarta, Kota Magelang,
Kota Tegal.
IV. Yang dilaksanakan oleh: RIKA RAHMAWATI, SP, M P H ( DKK ) .
1 . Nama
:
2. Kebangsaan
: Indonesia.
3. Alamat
: JI. Dr. Semeru 63 Bogor.
4.
: Peneliti.
Pekerjaan
5. Penanggung jawab
: Dr. Siswanto, MpH, DTM.
6. Judul Penelitian
: Kejadian Diabetes Militus Tipe Dua Faktor" Resiko Determ inan Dari Kasus Toleransi
.
Glugosa Terganggu Di Jawa Tengah. 7. Lokasi
: Kota
Surakarta,
Kota
Magelang,
Kota
Tega I.
V. KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT : 1 . Sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu
melaporkan
kepada
Pejabat Setempat I Lembaga Swasta yang akan dijadikan obyek lokasi untuk mendapatkan petunjuk seperlunya dengan menunjukkan Surat Pemberitahuan ini. 2. Pelaksanaan survey
I riset tidak disalah gunakan untuk tujuan tertentu
yang dapat mengganggu kestabilan pemerintahan. Untuk penelitian yang mendapat dukungan dana dari sponsor baik dari dalam negeri maupun luar negeri, agar dijelaskan pada saat mengajukan perijinan. Tidak membahas masalah Politik dan
I atau agama yang dapat me
nimbulkan terganggunya stabilitas keamanan dan ketertiban.
:::.. -
.
__ ..;..._ _ _ __ _ _ ___.___ _
.
.
'i�·.. .
"
• .-
.�
\
., .
·.
2
'
. . · . j�:: .3 . ;- ,
·; . '·
..
3. Surat Rekomendasi dapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku '
·
:
-�
•
l
•
\
.· apabila . pemegang Surat Rekomendasi ini tidak mentaati I meng.
.
· peraturan yang berlaku atau obyek penelitian menolak untuk . . . : . indahkan .
menerima Peneliti.
-
.
'
4 . Setelah survey I riset selesai, supaya menyerahkan hasilnya kepada .
1\
I
J.
•
;
Sadan Kesbangpol Dan · Linmas Provinsi Jawa Tengah.
VL Surat Rekomendasi Penelitian I Riset / ljin Kerja Praktek ini berlaku dari: September s.d
Desember 20 1 1
VII. Demikian harap menjadikan perhatian dan maklum .
.
· s·emarang,
6 September 2 0 1 1
aqHGlrnERNUR JAWA TENGAH . ·s'.BANGPOL DAN LINMAS KEPAL ,. .
·····-
-
ina Utama Muda NIP. 195508141983031010
'•
201 1
I
IX.
LAMPIRAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KElVIENTERIAN KESEHATAN R.I
Jalan DR. Sumeru No. 63, Bogor
RISBINKES 2011
NASKAH PENJELASAN Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI akan melakuk:an penelitian be1judul
"Kejadian Diabetes
Mellitus Tipe 2 (DM tipe 2) dan Faktor llisiko Determinan dari Kasus Toleransi GJukosa Terganggu (TGT) di Jawa Tengah"
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kejadian penyalcit diabetes dari Bapak/Ibu/Saudara yang pemah diperiksa kadar gula darah dengan hasil pemeriksaan .
berstatus prediabetes pada R.iskesdas tabun 2007. Kami akan melakukan wawancara, pengukuran dan pemeriksaan. Wawancara keterangan diri meliputi umur, jenis kelamin
,
pendidikan, pekerjaan, riwayat kesehatan, riwayat penyakit keluarga, pemakaian obat diabetes
dan
raga/pekerjaan
konsumsi nunah
jamu/suplemen,
tangga/aktivitas
kebiasaan
kerja.
merokok
Pengukuran
dan
yang .
kebiasaan
olah
dilakukan meliputi
pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, lingkar perut dan lingkar pangguJ. Pemeriksaan rneliputi pemeriksaan kadar glukosa darab. Bapak/Ibu/Saudara akan diukur kadar glukosa darah puasa dan 2 jam setelah puasa. Bapak/Ibu/Saudara diminta berpuasa tidak makan dan ntinum selama 1 0-14
jam pada malam hari, sebelwn diperiksa kadar
glukosa darah pada besok pagi harinya. Untuk pemeriksaan ini Bapak/Jbu/Saudara akan diambiJ darah plasma vena sebanyak 5 cc, dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatiJ1 dari Laboratorium/Ruma11 Salcit yang ditunjuk. Saat proses pengambilan darah akan sedikit menimbulkan rasa sakit. Apabila kadar glukosa darah puasa <126 mg/dL maka akan dilakukan pemeriksaan kedua yang dilakukan 2 jam setelah puasa. Sebelum pemeriksaan kedua, Bapak/Jbu/Saudara diminta untuk m eminum 250
cc Jarutan air gula,
2 jam
25
-
�--
-
,
kemudian akan kembali diambil darah plasma vena sebanyak 5 cc. Setelah pemeriksaan selesai, kami akan menyediakan snack bagi Bapak/lbu/Saudara. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan wawancara dan pengukuran adalah sekitar 1 jam, dan waktu untuk pemeriksaan sekitar 2
jam.
Hasil pengukuran dan pemeriksaan akan dicatat dala:m kartu
hasil dan akan diberikan kepada Bapak/Ibu/Saudara untuk dibawa pulang.
Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara adalah sukarela dan bila tidak berkenan sewaktuMwaktu dapat menolak tanpa dikenakan san.ksi apapun. Kami juga akan memberikan penggantian transport sebesar Rp. 35.000.M per orang. Semua informasi dan hasil pemeriksaan yang berkaitan dengan keadaan kesehatan Bapak/Ibu/Saudara akan dira11asiakan dan hanya digunakan untuk pengembangan kebijakan program kesehatan dan pengembangan ilmu pengetalrnan.
Bila Bapak/Ibu/Saudara memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat menghubungi :
Rika Rachmawati Alamat : JI. DR. Sumeru No. 63� Bogor 16112 Telp ..Kantor : 0251M8321763 No. Hp : 08170002862
26
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSEN1)
Setelah Saya mendapatkan penjelasan dan mengerti mengenai penelitian
"Kejadian
Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM tipe 2) dan Faktor Risiko Determinan dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) di Jawa Tengah" yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Saya bersedi a untuk menjadi sampel penelitian dan bersedia untuk diwawancara, dilakukan pengukuran dan pemeriksaan.
Saya mengerti bahwa
partisipasi saya dilakukan secara sukarela dan saya dapat menolak atau mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Nama Responden
Tanggal
I
I
Tanggal
I
I
Saksi
27
KUESIONER RISBINKES 2011
Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Faktor Risiko Determinan dari Kasus Toleransi Glukosa Terganggu di Jawa Tengah
(follow up study dari Riskesdas 2007)
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMJOLOGI KLINIK
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2011
label Food Frequency Semi Quantitative
(1 tahun terakhir) Frekuensi (kali)
URT
BAHAN MAKANAN Hari
Sumber Energi Nasi putih Nasi merah Ketan Kentang Jagung Singkong Ubi Roti Kue basah Biskuit Mie kering Mie basah
Sumber protein hewani Daging sapi/kerbau Daging ayam Daging bebek Daging kambing Hati/limpa/otak/usus/paru
Telur ayam kampung Telur ayam negri. Telur bebek Telur puyuh lkan sungai segar lkan laut segar lkan asin
'
Daging olahan/diawetkan
Sumber protein nabati Tahu Tempe On com Kacang-kacangan Kacang kering
Sayuran Sayuran hijau daun Sayuran kacang-kacangan
Sayuran tomat/wortel Sayuran brokoli Sayuran kol/kembang kol
Buah-buahan Pisang
Minggu
Bulan
Musiman Tidak pernah (per konsumsi)
Gram
Pepaya Jeruk Semangka Alpukat Buah segar lain
Sumber lemak
M i nyak Margarin/mentega
Kelapa/santan
Olahan susu Susu diabetes
Susu bubuk Susu sapi Susu kambing Susu kental manis Susu kedelai Keju Yoghurt
Lain-lain
Gu la pasir
Gula diet
Gula merah Kecap Minuman kemasan Minuman bersoda Sirup/minuman manis The Ko pi Coklat Fried chicken Pizza
,
.
.·
I
,.. '
I
Alamat :
A. Karakteristik demografi responden
. _
Nomor kuesioner :
Nama : AL Tanggal lahir :
I
I
Umur:
A2. Jenis kelamin : l. Laki-laki A4. Pendidikan responden
:
AS. Pendidikan suami/istri :
tahun
l. Menikah 2. Belum nikah 3. Cerai 4. Duda/janda
2. Perempuan
D D
A3. Status pernikahan
1. Tidak sekolah
A6. Pekerjaan responden
:
2. Tidak tamat SD
3. Tamat SD
4. Tamat SMP
A7. Pekerjaan suami/istri :
S. Tamat SMU
D D
7. TNl/Polri
8. Pensiunan 9. Lainnya :
B. Pengukuran dan pemeriksaan
cm
B3. IMT :
B4. Lingkar perut :
86. Tekanan darah (mmHg) Sistolik
:
Diastolik
kg/m2
.
87. Kadar gula darah (mg/dl)
cm
B7a. Puasa : BS. Lingkar panggul : _ _ _ cm _ _
B7b. 2 jam setelah puasa :
C. Riwayat Kesehatan Cl. Diabetes
0. Tidak pernah
1. Pernah
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak) kapan : C2. Hipertensi
0. Tidak pernah
1. Pernah
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak) kapan : C3. Jantung
o. Tidak pernah
L Pernah
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak) kapan : C4. Hiperkolestero lemia CS. Hiperlipidemia
0. Tidak pernah
1. Pernah
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak) kapan : 0. Tidak pemah
1. Pernah
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak) kapan :
3. Tak tahu bulan
0. Tidak pernah
1. Pernah
2. Masih
tahun
3. Tak tahu buIan
tahun
3. Tak tahu bulan
tahun
3.Tak tahu bulan
tahun
3. Tak tahu bu Ian
D. Riwayat Penyakit Keluarga
01. Diabetes
S. Pegawai Negeri Sipil 6. Pegawai swasta
99. Tidak sesuai
82. Tinggi badan :
3. Buruh pabrik
4. Warung/wiraswasta
7.Sl 9.S3
kg
2. Buruh bangunan
6. Akademl
8.S2
Bl. Berat badan :
l. Tidak bekerja
3. Tak tahu
tahun
,
'
Jika masih/pemah, (semenjak) kapa n :
D2. Hipertensi
0. Tidak pernah
1. Pernah
i
2. M a s h
Jika masih/pernah, (semenja k)
n
03. Jantung
0. Tidak per a h Jika
04.
p
le mia
h
1. Pernah
2. Masih
2. Masih
Jika masih/pernah, (semenjak)
DS. Hiperli pid emia
0. Tidak pernah
1. Pernah
Jika masih/pernah,
E. Pemaka ia n obat diabetes
3. Tak tahu
kapan :
masih/perna h, (semenjak) kapan :
0. Tidak e rna
Hiperkolestero
1. Pernah
bula n
tahun
3. Tak tahu
buIan
tahun
3. Tak tahu
kapa n :
2. Masih
tahu n
buIan
tah un
bula n 3. Tak tahu
bu lan
{semenjak) kapan :
ta
F. Konsumsi jamu/suplemen
0. Tak perna h
0. Tak p erna h
1. Pernah
1. Perna h
Ela. lama
buIan
--
Elb. Stop
__
bulan lalu
Fla. Lama --buIan
Tempat berobat :
Tempat berobat :
Nama obat :
Nama obat :
Sebab putus berobat
2. Masih
E2a. La ma
bula
__
Tempat berobat
Flb. Stop __ bulan lalu
Sebab putus berobat :
:
2. Masih
ri,
F2a. Lama
:
Tem
Nama obat : G. Kebiasaan
hun
buIan
--
pat berobat :
Nama obat :
m erokok
k pernah/masih m erokok,
0. Tak pernah
Ji a
1. Pernah
Gla. Lama---bu Ian Glb. Stop___bulan
G3. Jeni rokok : 1. Rokok.putih 2. Kretek 3. Putih&kretek
2. Masih
G2. Lama---buIan
G4. Rata-rata per hari :
s
bata ng
H. Kebiasaan aktivitas fisik dalam 3 bulan terakhir {pilih salah satu, dan garis bawahi rincian aktivitasnya)
wah ini apakah dilakukan terus menerus paling sedikit 10 menit setiap mela kukan? hari/minggu 1. Ya Hl. l . la. Frekuensi membuat kue, mandi, berpaka ia n
Hl. l<egiatan rumah tangga di ba
1. Ri ngan :
Men cuci piring
,
,
Hl.1.lb. Waktu
mencukur kumis/jenggot, membersihkan kaca, menyetir mobll,
menulis,
melukis
,
mengangkat ba
rang <5 kg, dsb 2. Sedang :
3. Berat :
2. Tidak
t
Naik tangga 2 tingkat, berkebun, memotong rurn pu l. Ya
H l .2.la.
dengan mesin, mengangkat barang 10 kg, mendo
Hl.2.lb. Waktu
rong beban 4-5 kg
menit
jam
2.
Frekuensi
hari/m inggu
Tidak
Naik tanga 2 tingkat (cepat), menggergaj i, mengang 1. Ya
Hl.3.la. Frekuensi
kat barang 30 kg, mendorong beban 6-7 kg, meng
Hl.3.lb. Waktu
menit
jam
g
hari/min gu jam
menit
2. Tidak
gergaji kayu keras, menyekop, mengangkat barang sambil naik tangga, dsb
H2. Pekerjaan di bawah ini apakah dilakukan terus menerus paling sedikit 10 menit setiap melakukan? 0. Tak kerja
1. Ringan :
Kerja kantor, penjaga kantor, menjahit, merajut,
1. Ya
H2.l.la. Frekuensl Hl.1.lb. Waktu
mengetik, pertukangan ringan, pemain musik, dsb.
hari/mi nggu jam
menit
2. Tidak 2. Sedang : Tukang kayu, tukang sampah, tukang batu, mencan1 1. Ya
H2.2.la. Frekuensi H2.2.lb. Waktu
kul, mengecat, memotong rumput tanpa mesin, dsb.
hari/minggu
jam
menit
2. Tidak 3. Berat :
1. Ya
Tukang gali, buruh kasar, dsb.
H2.3.la. Frekuensi H2.3.lb. Waktu
ha ri/minggu jam
me nit
2. Tidak H3. Olahraga di bawah ini apakah dilakukan terus menerus paling sedikit 10 menit setiap melakukan7
0. Tak ada
l
1. Ringan : Jalan kaki 2-4 km/jam,bola voli (bukan pertand ingan 1. Ya badminton ganda,tenis meja,bersepeda 8-15 km/jam, memancing, panahan, golf, bersepeda motor,
H3.l.la. Frekuensi H3.l.lb. Waktu
hari/minggu jam
menit
2. Tidak
dansa perlahan, dsb. 2. Sedang : Badminton tunggal, tenis, berenang gaya dada,
1. Ya
jalan kaki 6-8 km/jam, bersepeda 16·20 km/jam,
H3.2.la. Frekuensi H3.2.lb. Waktu
hari/minggu jam
menit
senam aer"obik,beban sedang {Senam Jantung Sehat 2. Tidak bela diri(pencak silat,karate), berkuda cepat, balet cepat, dansa foxtrot,dsb. 3. Berat :
Jogging/lari 6-9 km/jam, berenang gaya bebas,
1. Ya
H3.3.lb. Waktu
mendayung, senam berat, lari cepat, bersepeda 21-30 km/jam, lompat tali, sepak bola, squash,
H3.3.la. Frekuensi
2. Tidak
mendaki gunung, bola tangan, anggar, bola basket, semua olahraga kompetisi,dsb Catatan tambahan :
Tanggal wawancara :
Pengumpul data : Tanda tangan :
.
h ari/rn inggu jam
menit
,
'
LEMBAR PENGESAHAN
Jakarta, Januari 2012 Ketua Pelaksana,
· a Rachmawati SP MPH N
: 19781007 200312 2 004
Mengetabui, Kepala Pusat TTKEK
a.n. Ketua PPI Pusat TTKEK, Ketua II
L�
Dr. Siswanto, MHP.DTM
R Ir. Basuki Budiman M . Sc.PH
NIP: 19600527 198803 1 001
IP: 19530301 197803 1 001