LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2009
KAMUS ISTILAH KESEHATAN DALAM KEBUDAYAAN SUNDA
Oleh: Teddi Muhtadin, M.Hum. Taufik Ampera, M.Hum. Abdul Hamid, Drs. Nana Suryana, Drs. Mamat Ruhimat, S.S. Asri Soraya, S.S.
Dibiayai oleh Bantuan Dana DIPA Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2009 Nomor SPK: 260/H6.26/LPPM/PL/2009 Tanggal: 30 Maret 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS SASTRA DESEMBER, 2009
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN UNPAD 2009
1. a. Judul Penelitian
2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
: Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda : Humaniora : Terapan
b. Kategori Penelitian c. Program Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar : Teddi Muhtadin, M.Hum. b. Jenis Kelamin : Pria c. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda/IIIc/196702091999031002 d. Jabatan Fungsional : Lektor e. Fakultas : Sastra Jumlah Tim Peneliti : 6 orang Lokasi Penelitian : Jawa Barat dan Banten Bila penelitian ini bekerjasama dengan lembaga lain, sebutkan: a. Nama Instansi :b. Alamat :Pendanaan : DIPA UNPAD Jangka waktu penelitian : 10 bulan Jumlah biaya yang disetujui : Rp 30.000.000,00
Mengetahui Dekan Fakultas Sastra
Peneliti Utama,
Prof. Dr. Dadang Suganda, M.Hum. NIP. 196010231985031015
Teddi Muhtadin, M.Hum. NIP. 196702091999031002
Menyetujui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pdjadjaran
(Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., PhD.) NIP. 195405061981031002
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
PRAKATA
Alhamdulillah penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” sudah dapat kami selesaikan. Seperti tercermin dari judulnya, tujuan penyusunan kamus ini seperti pisau bermata dua, yaitu (1) sebagai konservasi bahasa dan budaya Sunda serta kontribusi bagi bidang kesehatan. Oleh karena itu, kamus ini merupakan kamus dwibahasa: Sunda-Sunda-Indonesia. Penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” ini kami laksanakan atas biaya Dana DIPA Universitas Padjadjaran. Sehubungan dengan hal tersebut, kami para peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran, Bapak Prof. Oekan S. Abdoellah, M.A., Ph.D. dan para evaluator, yaitu Prof. Dr. Johan S. Masjhur, Prof. Dr. Kusnaka Adimiharja, dan Prof. Dr. Anas Subarnas. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unpad Prof. Dr. Ganjar Kurnia dan Dekan Fakultas Sastra Unpad Prof. Dr. Dadang Suganda, M.Hum. yang telah memungkinkan terselenggaranya penelitian ini. Kami menyadari bahwa kamus ini masih jauh dari memuaskan. Oleh karena itu, penyempurnaan kamus ini hanya dapat dicapai melalui sumbang saran para pembaca sekalian.
Bandung, 10 Desember 2009 Tim Peneliti
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| ii
KAMUS ISTILAH KESEHATAN DALAM KEBUDAYAAN SUNDA Oleh: Teddi Muhtadin, M.Hum., Taufik Ampera, M.Hum., Abdul Hamid, Drs., Nana Suryana, Drs., Mamat Ruhimat, S.S., dan Asri Soraya, S.S. Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Jalan Bandung-Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363,
[email protected]
ABSTRACT This dictionary is entitled “The Dictionary on the Terminology of Health in Sundanese Culture”, of which entries are related to names of diseases, complaints, symptoms, and treatments. The terminologies are derived and collected from Sundanese dictionaries, research, reports, and interviews. Whereas the method used is bilingual dictionary, i.e. Sundanese-SundaneseIndonesia. The dictionary can be used as references in classes and a source of information to understand the Sundanese culture and language, and it provides data for researchers who focus on health issues. In addition, it can also have used as material for more elaborate dictionary writing and studies. There are 516 entries in total, which are entries on names of diseases, health complaints, symptoms, and more entries in addition. Keywords: dictionary, health, Sundanese culture
Pendahuluan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “sehat” diartikan sebagai (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya, (2) yang mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit, dan (4) baik dan dalam keadaan normal. Adapun “kesehatan” diartikan sebagai keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dan lain sebagainya). Terjemahan kata “sehat” dalam bahasa Sunda ialah “damang”, “cageur” atau “waras”. Akan tetapi, sebenarnya, pengertiannya agak berbeda. Sebagaimana ditunjukkan dalam KBBI kata “sehat” lebih cenderung menunjuk pada keadaan fisik, tetapi “cageur” mencakup kesehatan fisik maupun psikis. Dalam bahasa Indonesia kita dapat mengatakan bahwa orang yang menderita sakit tipus sebagai orang yang “tidak sehat”. Namun, dalam bahasa Sunda orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai orang “teu cageur” atau “teu waras”. Sebab, kata “teu cageur” atau “teu waras” lebih merujuk pada kesehatan psikis. Sebenarnya, kita dapat menggunakan kata “teu damang”, yang merupakan ragam bahasa lemes (halus), tetapi kata ini pun bermakna ganda sebab dapat merujuk pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|1
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “kesehatan” dalam “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” ini adalah kesehatan sebagaimana yang dipahami oleh orang Sunda yaitu “kawarasan”, yang mencakup kesehatan fisik dan mental. Untuk mengetahui kesehatan orang Sunda, kita harus mengetahui keadaan fisik dan psikis baik nyata maupun khayal yang pernah mengganggu perasaan sehatnya. Artinya, kita harus mengumpulkan sejumlah informasi mengenai istilah-istilah penyakit yang pernah menimpa orang Sunda. Dengan begitu kita akan dapat mengumpulkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan nama penyakit, keluhan, gejala, dan cara pengobatannya. Penyakit adalah gangguan. Dalam dunia kedokteran penyakit didefinisikan sebagai gangguan terhadap perasaan sehat seseorang; gangguan tersebut bisa berupa gangguan fisik maupun psikis dan bisa nyata atau khayal (Lumenta, 1989: 17). Orang yang sakit adalah orang yang terganggu perasaan sehatnya. Agar seseorang dapat mempertahankan perasaan sehatnya orang tersebut harus mengetahui gangguan-gangguan yang mungkin menimpanya, sebab sehat dan sakit adalah dua oposisi yang tidak bisa saling meniadakan. Perasaan sehat ada karena adanya perasaan sakit. Begitu pula sebaliknya, perasaan sakit ada karena adanya perasaan sehat. Oleh karena itu, kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini berisi istilahistilah yang berkaitan dengan kesehatan dalam kebudayaan Sunda. Dalam hal ini kami membatasi pada nama penyakit, keluhan, gejala, dan cara pengobatan. Gejala atau simtom atau dalam bahasa Inggris symptom ialah setiap kenyataan fungsional karena penyakit atau keadaan si sakit. Adapun keluhan ialah apa yang dikeluhkan. Dan, cara pengobatan ialah jalan atau aturan dalam mengobati penyakit. Kami berharap hasil penelitian ini, (1) dapat dijadikan bahan acuan perkuliahan dan referensi bagi pemahaman bahasa dan kebudayaan Sunda; (2) dapat dijadikan sumber informasi bagi berbagai kalangan, khususnya mereka yang bergerak di bidang kebudayawan dan kesehatan; (3) dapat dijadikan bahan penyusunan kamus besar, (4) dan dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya. Hingga saat ini belum ada satu buku pun yang isinya berupa kamus istilah kesehatan dalam kebudayaan Sunda. Istilah kesehatan masih tersebar dalam kamus-kamus umum, baik kamus berbahasa Sunda maupun kamus dwibahasa: Sunda-Indonesia, Sunda-Inggris, atau Sunda-Belanda. Akan tetapi, ada satu buku yang perlu dicatat berkaitan dengan istilah kesehatan dalam budaya Sunda, yaitu buku Peperenian Urang Sunda yang terbit tahun 2005. Cetakan keduanya terbit tahun 2007. Buku tersebut disusun dalam bahasa Sunda oleh Rachmat Taufiq Hidayat, Dingding Haerudin, Teddy A.N. Muhtadin, Darpan dan Ali © Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|2
Sastramidjaja. Di dalam buku tersebut terdapat bab yang berjudul “Rupa-rupa Kasakit” (Berbagai
Penyakit).
Kemudian, istilah-istilah
penyakit
tersebut
diklasifikasikan
berdasarkan “Ngaran Kasakit” (Nama Penyakit), “Ngaran Kasakit nu Maké Rarangkén tukang –eun” (Nama Penyakit yang Memakai Akhiran –eun), “Ngaran Kasakit nu maké Rajékan jeung Rarangkén Tukang –eun” (Nama Penyakit yang Memakai Kata Ulang dan Akhiran –eun), dan “Ngaran Panyakit Jieunan Manusa” (Nama Penyakit yang Dibuat oleh Manusia). Meskipun disusun secara alfabetis, tetapi orang yang mau mencari istilah penyakit tidak bisa langsung mendapatkannya karena ia harus mengetahui terlebih dahulu istilah penyakit yang dicarinya masuk dalam klasifikasi yang mana. Oleh karena itu, penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” yang ditulis dalam dua bahasa, Sunda-Sunda-Indonesia, menjadi perintis yang penting bagi pendokumentasian budaya Sunda dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
Metode Ada dua metode yang digunakan dalam penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda”, yaitu (1) metode pupuan data dan (2) metode penyusunan kamus. Dalam pupuan data kami menggunakan metode kepustakaan dan teknik wawancara. Dalam wawancara informan dipilih berdasarkan kriteria yang memadai, yaitu golongan orang tua yang aktif dalam menangani orang-orang yang sakit. Dalam penyusunannya kami menggunakan metode penulisan kamus istilah dwibahasa. Dalam penulisan kamus istilah dwibahasa kata dasar atau morfem bebas dijadikan sebagai entri pokok yang diurutkan secara alfabetis ke bawah. Setelah entri pokok akan dituliskan entri turunan atau subentrinya. Kemudian, disertakan sinonimnya. Lalu, dituliskan deskripsi makna dalam bahasa Sunda. Setelah itu, disertakan terjemahan idealnya dalam bahasa Indonesia. Jika ada, dibubuhkan pula sinonimnya dalam bahasa Indonesia.
Hasil dan Pembahasan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini terdiri atas 516 entri, yang mencakup, nama penyakit, keluhan, gejala, cara pengobatan, dan
istilah kesehatan
lainnya. Adapun rincian berdasarkan entri adalah sebagai berikut: A = 27, B = 97, C = 21, D =18, E = 18, G = 12, H = 6, I = 4, J = 12, K = 89, L = 32, M = 17, N = 14, O=5, P = 44, R = 7, S = 47, T = 27, U = 12, W = 7. Dalam penelitian ini kami tidak menemukan entri yang berawal dengan hurup F, Q, V, X, Y, Z. © Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|3
Di bawah ini adalah contohnya: A acay, ngacay sabangsa cai kentel nu kaluar tina biwir at. tina ceuli; ting. elay adug, adug-adugan ajrug-ajrugan bari babadug lantaran hayang leupas; adug lajer adug-adugan bari ngalempengkeun badan lantaran cangkéng jeung sabuku-buku nyareri; ting. sosongkolan, tujuh lajer jst.
acay, ngacay, cairan kental yang keluar dari bibir at. telinga; lih. elay adug, adug-adugan meronta-ronta serta membanting-bantingkan tubuh karena ingin lepas; adug lajer meronta-ronta sambil mengejangngejangkan badan karena pinggang dan sendi-sendinya sakit; lih. sosongkolan, tujuh lajer dst. B
baal teu ngarasa nanaon dina sabagian awak lantaran kabulusan atawa disuntik baal babak bohak at. boléksék dina kulit lantaran pagésrék jeung barang anu kasap nepi ka kulitna nyéngléd
baal g tidak merasakan apa-apa pada tubuh karena kedinginan atau disuntik dengan anestesi babak g luka lecet yang melebar pada kulit karena bergesekan dengan benda kasar sehingga kulitnya terkelupas babareuhan g lih. bareuh dst.
babareuhan ting. bareuh jst. C cacad tanpadaksa, aya babagian awak anu teu ilahar at. teu sampurna cadél teu bisa ngalisankeun sora /r/
cacad cacat cadél g tidak bisa mengucapkan bunyi /r/ cahuleun p jantungan cakcak, kulit cakcakan g ting. bohak dst.
cahuleun jantungeun cakcak, kulit cakcakan ting. bohak jst. D dadas rasa dina letah anu baal at. kéras lantaran tas nginum cipanas at. nyeupah loba teuing apuna; kulit anu barared lantaran kagesrek barang anu kasap darah getih; darah uncaleun getih anu kaluar tina palawangan nu rék ngajuru saméméh orok bijil, kaasup kana kajadian anu teu lumrah tur matak nyilakakeun ka nu rék ngajuru lantaran getihna réa teuing nu kaluar jst.
dadas rasa yang tidak nyaman pada lidah karena minum air panas at. makan sirih terlalu banyak kapurnya; kulit mengelupas atau lecet karena tergores benda kasar darah darah; darah uncaleun g darah yang keluar dari vagina sebelum melahirkan; termasuk kasus pendarahan yang tidak lazim dan dapat menyebabkan kematian
dst. E
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|4
édan pikiran jelema anu teu éling nepi ka amuk-amukan; ting. burung, eusleum, gélo, owah, siwah édég ngagerak-gerakeun suku bari jeung teu karasa (teu sadar) égang leumpang cara budak anu anyar sunatan, lantaran bisul dina péngpélangan
édan p gila, hilang ingatan dan sering mengamuk; lih. burung, eusleum, gélo, owah, siwah édég g menggoyang-goyangkan kaki secara tidak sadar égang berjalan dengan kaki agak renggang, spt anak laki-laki yang baru disunat karena bisul pada bagian péngpélangan. ésot, ésrot sabangsa cénang kawas kutil ésot, ésrot p semacam bisul jst. dst. G gabag kurap galingging, galingging panas-tiris ngedeng baé lantaran ruy-rey ngarasa gering panas-tiris gambuh bisul garegeseun ting. gereseun garicu barentus dina kulit beungeut jelema, ting. jarawat, éwateun, barudus jst.
gabag p kurap galingging, galingging panas-tiris (g) berbaring terus-menerus karena merasa demam gambuh p bisul garegeseun lih. gereseun garicu g bintik-bintik kecil yang pecah pada kulit wajah, lih. jarawat, éwateun, barudus dst. H
hapur kasakit kulit nu emblogemblogan warana barodas karasana mindeng ateul jeung sok tépa; ~ beusi hapur nu ngageblég warnana semu hideung; ~ kembang hapur totol-totol teu ngageblég; humapur rasa ateul palebah borok nu rék garing harééng awak budak rada panas nandakeun gering jst.
hapur p panu, penyakit kulit dengan bercak berwarna putih sering terasa gatal dan menular; ~ beusi hapur yang menghampar berwarna kehitam-hitaman; ~ kembang hapur berbintik-bintik; humapur rasa gatal pada bagian borok yang sudah kering harééng g badan anak-anak agak panas yang menandakan sakit dst. I
incok, jingjingeun kasakit jero daging at. dina buku-buku tulang; ~ téh lantaran mindeng kaanginan at. katiisan teuing; ~ mondok incok anu geus taunan indah tai orok nu éncér warnana konéng campur jeung nu tinggaréntél saperti aya siki sasawian; jst.
incok, jingjingeun p rematik, penyakit di bagian daging at. pada persendian; ~ terjadi karena masuk angin at. terlalu kedinginan; ~ mondok incok menahun indah p kotoran cair bayi berwarna kuning bercampur dengan butiranbutiran sebesar biji sawi; dst. J
jaram kuman panyakit anu tépana
jaram kuman penyakit yang bisa
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|5
lantaran paantel at. kahamaan, W. infectie; ting. japah; keuna ku ~ keuna ku inpeksi at. infeksi; ting. kuman jéngkoleun kasakit nyeri kiih lantaran ngadahar jéngkol at sampeu; ting. peuteuyeun jeungjeuriheun kasakit kiih anu karasana panas jeung ana kiih mindeng tapi saeutik-saeutik; karasana ngan sapoé; ting. garegeseun
menular karena bersentuhan at. terkena hama, Bld.infectie; lih. japah; terkena oleh ~ terkena infeksi at. infeksi; lih. kuman jéngkoleun p penyakit sakit kencing karena memakan jengkol; singkong; lih. peuteuyeun jeungjeriheun p penyakit kencing yang terasa panas dan jika kencing sering tapi sedikit-sedikit; terasa hanya sehari; lih. garegeseun
K kabadi; kasambet kasurupan kabesékan genggerong kaasupan cai
kabadi; kasambet p kesurupan kabesékan kerongkongan kemasukan air kabeuheulan; kabuhulan terlalu banyak makanan di dalam tenggorokan karena tidak cepat turun ke dalam lambung kabeureuyan p nyeri karena duri ikan tertelan dan menancap pada tenggorokan dst.
kabeuheulan; kabuhulan loba teuing kadaharan di jero tikoro lantaran teu buru-buru turun ka jero kadut kabeureuyan nyeri alatan cucuk lauk kateureuy nanceb palebah tikoro jst. L langlang-lingling rada gélo, kurang saeundan, aya inget aya henteu kana bebeneran layung cahaya konéng waktu panonpoé rek surup; ngalanglayung, gering nangtung ngalanglayung gering teu payah tapi lila, gering ngaranggieung, kawas nu boga kasakit konéng; sok disebut ogé gering ngageuyeunggeung jst.
maromot, kokoloteun kulit jadi hideung lantaran sok mindeng kapanasan at lantaran maké wedak nu teu cocog mata iwakeun kasakit kulit kawas jarawat matana teuas saperti mata lauk, biasana sok aya dina ramo suku bagian luhur, dampal suku at. keuneung
langlang-lingling p agak gila, kurang waras, kadang-kadang sadar kadang-kadang tidak layung cahaya kekuning-kuningan pada waktu matahari akan terbenam; ngalanglayung g gering nangtung ngalanglayung sakit tidak parah tapi lama, gering ngaranggieung, seperti yang berpenyakit kuning (liver), disebut juga gering ngageuyeunggeung dst. M maromot; kokoloteun p kulit menjadi hitam karena sering kepanasan atau memakai bedak yang tidak cocok mata iwakeun p penyakit kulit seperti jerawat yang bermata keras seperti mata ikan, biasanya sering muncul pada bagian atas jari kaki, telapak, dan tumit
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|6
N nanah sabangsa cai kimpel anu bau anu kaluar tina bohak, budug, at bisul rupana bodas semu héjo; nanahan aya nanahna ngaheujeun ting. heujeun ngalumpuruk ting. rumpuyuk ngareunggeuy, gering nangtung ngalanglayung, tiktikbrek, reureundahan, gering teu payah tapi lila jst.
nanah p cairan berbau busuk yang keluar dari luka, kudis, bisul dsb berwarna putih kehijauan; nanahan terdapat nanah ngaheujeun g lih. heujeun ngalumpuruk g lih.rumpuyuk ngareunggeuy gering nangtung ngalanglayung, tiktikbrek, reureundahan g sakit tidak parah tapi lama dst. O
olol, ~ lého mindeng kaluar lého tina irung, biasana budak; lého ololololan leho budak nu kaluar asup lantaran teu dipiceun jst.
olol, p ~ lého sering keluar ingus, biasanya anak-anak; lého ololololan ingus anak-anak yang keluar masuk karena tidak dibuang dst. P
pagebug usum panyakit nu sok tatalépa, gancang népana, nyerang loba jelema di hiji wewengkon nu lega (up cacar, diséntri, koléra, salésma, pileg)
pagebug g wabah penyakit menular yang menjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas (spt cacar, disentri, kolera, flu, pilek); epidemi pahang tulang ? kebal penyakit
pahang tulang susah keuna ku panyakit panas tiris panas jeung tiris anu karasa ku awak jst.
panas tiris p demam dst. R
radang panyakit ruksakna jaringan radang p penyakit kerusakan jaringan awak anu ditandaan ku panas tiris tubuh yang ditandai oleh demam jeung bareuh (lamun geus parna dan pembengkakan (jika sudah ditambahan ku sok kaluarna getih lanjut disertai keluar getah herang, getih, nanah, jsb): ~ parubening, darah, nanah, dsb): ~ paru; radangan babari pisan paru-paru; radangan sangat katerap radang, amis daging muah terkena terjangkit radang, amis daging rancét hantem at. mindeng dipencétan rancét cp terus-menerus at. sering dipijit jst. dst. S sakalor W. vallende ziekte; panyakit ayan,panyakit rieut (lamun
sakalor p W. vallende ziekte; penyakit ayan, penyakit pitam (yang
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|7
panyakitna ja di deui nu geringna apabila kambuh penderita bakal leungit kasadaran sarta jeger kehilangan kesadaran disertai saawak-awak tuluy labuh jeung kejang pada seluruh tubuh lalu tina sungutna kaluar budah); jatuh dan mulutnya berbuih); sawan babi; epilepsi sawan babi; epilepsi saksrak, nyaksrak; nyeri nu teu puguh saksrak g, nyaksrak; terasa (rasa rasakeuneunana nyaliara sakuliah sakit) sekujur tubuh badan sasanggaleun kulit dampal leungeun sasanggaleun p kulit telapak tangan nu kandel lantaran macul, yang menebal akibat nyepeng stang motor, jsb mencangkul, memegang stang motor, dsb jst. dst. T tajam mejen at eujeun; nyeri beuteung tajam: nyeri beuteung bari sok ngisingkeun getih nu tajam lamun rek ngising sok ngaheujeun; W. dysentrie
tajam p mejen at eujeun; sejenis disentri, sakit di dalam perut dan sering buang air besar bercampur darah, orang yang berpenyakit tajam jika akan buang air besar sering mengejan; W. dysentrie ~ tambru, nambru, gering nambru p sakit parah hingga tidak bisa pergi meninggalkan satu tempat tbc p singkatan dari tuberkoluse penyakit paru-paru yang dapat menular disebabkan oleh basil tbc; batuk kering; batuk darah dst.
tambru nambru; gering nambru gering payah n. k. teu bisa incah tbc ringkesan tina tubercoluse kasakit bayah nu bisa népa, tépana tina basil tbc; batuk garing, batuk getih jst. U ubar naon-naon nu dipaké nambaan kasakit, l. landong ucut ngora kaluron uduneun bisul udur gering udur sasih; kareseban kaluar getih tina rahim awéwé déwasa saban bulan jst.
wawatu ting. geregeseun weureu mabok lantaran tina kadaharan; up. ngadahar gadung nu kurang beresih ngokolakeunana, sampeu karet, humut jambé
wisaya parabot gaib pikeun
ubar sesuatu yang digunakan untuk mengobati penyakit, 1. landong ucut ngora keguguran saat hamil muda uduneun p bisul udur sakit udur sasih; kareseban datang bulan
dst. W wawatu lih. geregeseun weureu g mabuk karena memakan makanan sejenis tumbuhan yang umbinya dapat dimakan tapi kurang bersih dalam pengolahannya, ubi karet, umbut pinang wisaya perkakas magis untuk membuat
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|8
ngageringkeun batur, tampolana n.k. gélo jst.
orang lain menjadi sakit; kadangkadang sampai menjadi gila dst.
Kesimpulan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini terdiri atas 516 entri, yang mencakup, nama penyakit, keluhan, gejala, cara pengobatan, dan
istilah kesehatan
lainnya. Adapun rincian berdasarkan entri adalah sebagai berikut: A = 27, B = 97, C = 21, D =18, E = 18, G = 12, H = 6, I = 4, J = 12, K = 89, L = 32, M = 17, N = 14, O=5, P = 44, R = 7, S = 47, T = 27, U = 12, W = 7. Dalam penelitian ini kami tidak menemukan entri yang berawal dengan hurup F, Q, V, X, Y, Z. Kami menyadari penelitian ini masih jauh dari memuaskan. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti Penelitian ini kami laksanakan atas biaya Dana DIPA Universitas Padjadjaran. Sehubungan dengan hal tersebut, kami para peneliti mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Rektor Universitas Padjadjaran.
DAFTAR PUSTAKA Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. Hidayat, Rachmat Taufiq, dkk. 2007. Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. Lembaga Basa jeung Sastra Sunda. 1980. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Tarate. Lumenta, Benyamin. 1989. Penyakit, Citra, Alam dan Budaya: Tinjauan Fenomena Sosial. Yogyakarta: Kanisius. Maman Sumantri, dkk. 1985. Kamus Sunda-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Mustapa, R.M. Hasan. 1996. Adat Istiadat Sunda. Penerjemah Maryati Sastrawijaya. Bandung: Alumni. Ed. II. Ramali, Ahmad dan K. St Pamoentjak. 2005. Kamus Kedokteran: Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta: Djambatan. Cet. XXVI. Rigg, Jonathan. 2009. A Dictionary of the Sunda Language of Java (Kamus SundaInggris). Bandung: Kiblat Buku Utama. Cet, II. Satjadibrata, R. 2005. Kamus Basa Sunda. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. II. Umsari, Oyon Sofyan. 2001. Kamus Dwibahasa Indonesia-Sunda. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|9
ABSTRAK
Kamus ini berjudul “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudyaan Sunda”. Di dalamnya berisi istilah-istilah kesehatan dalam kebuadayaan Sunda yang mencakup nama penyakit, keluhan, gejala, dan cara pengobatan. Istilah-istilah tersebut kami kumpulkan dari kamus berbahasa Sunda, laporan penelitian, dan hasil wawancara. Metode yang digunakan adalah metode penulisan kamus istilah dwibahasa Sunda-Sunda-Indonesia. Kamus ini dapat dijadikan bahan acuan perkuliahan dan referensi bagi pemahaman bahasa dan kebudayaan Sunda serta dapat dijadikan sumber informasi bagi pihak-pihak yang memiliki perhatian pada bidang kesehatan. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan penyusunan kamus besar dan penelitian selanjutnya. Kamus ini berjumlah 595 entri, yang mencakup 348 nama penyakit, 39 keluhan, 143 gejala, 11 cara pengobatan, dan 54 istilah kesehatan lainnya.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|i
DAFTAR ISI ABSTRAK ....................................................................................................................... i PRAKATA .................................................................................................................. ii DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 BAB II METODE PENELITIAN ................................................................................... 4 BAB III HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 8 A ............................................................................................................................. 8 B ........................................................................................................................... 12 C ........................................................................................................................... 21 D ........................................................................................................................... 23 E ........................................................................................................................... 25 G ........................................................................................................................... 28 H ........................................................................................................................... 31 I ............................................................................................................................ 32 J ............................................................................................................................ 33 K ........................................................................................................................... 35 L ........................................................................................................................... 44 M .......................................................................................................................... 48 N ........................................................................................................................... 50 O ........................................................................................................................... 52 P ........................................................................................................................... 53 R ........................................................................................................................... 58 S ............................................................................................................................ 62 T ........................................................................................................................... 69
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| iii
U ........................................................................................................................... 73 W .......................................................................................................................... 75
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 77
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| iv
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “sehat” diartikan sebagai (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya, (2) yang mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit, dan (4) baik dan dalam keadaan normal. Adapun “kesehatan” diartikan sebagai keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dan lain sebagainya). Terjemahan kata “sehat” dalam bahasa Sunda ialah “damang”, “cageur” atau “waras”. Akan tetapi, sebenarnya, pengertiannya agak berbeda. Sebagaimana ditunjukkan dalam KBBI kata “sehat” lebih cenderung menunjuk pada keadaan fisik, tetapi “cageur” mencakup kesehatan fisik maupun psikis. Dalam bahasa Indonesia kita dapat mengatakan bahwa orang yang menderita sakit tipus sebagai orang yang “tidak sehat”. Namun, dalam bahasa Sunda orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai orang “teu cageur” atau “teu waras”. Sebab, kata “teu cageur” atau “teu waras” lebih merujuk pada kesehatan psikis. Sebenarnya, kita dapat menggunakan kata “teu damang”, yang merupakan ragam bahasa lemes (halus), tetapi kata ini pun bermakna ganda sebab dapat merujuk pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan “kesehatan” dalam “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” ini adalah kesehatan sebagaimana yang dipahami oleh orang Sunda yaitu “kawarasan”, yang mencakup kesehatan fisik dan mental. Untuk mengetahui kesehatan orang Sunda, kita harus mengetahui keadaan fisik dan psikis baik nyata maupun khayal yang pernah mengganggu perasaan sehatnya. Artinya, kita harus mengumpulkan sejumlah informasi mengenai istilahistilah penyakit yang pernah menimpa orang Sunda. Dengan begitu kita akan dapat mengumpulkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan nama penyakit, keluhan, gejala, dan cara pengobatannya. Penyakit adalah gangguan. Dalam dunia kedokteran penyakit didefinisikan sebagai gangguan terhadap perasaan sehat seseorang; gangguan tersebut bisa
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|1
berupa gangguan fisik maupun psikis dan bisa nyata atau khayal (Lumenta,1989: 17). Orang yang sakit adalah orang yang terganggu perasaan sehatnya. Agar seseorang dapat mempertahankan perasaan sehatnya orang tersebut harus mengetahui gangguan-gangguan yang mungkin menimpanya, sebab sehat dan sakit adalah dua oposisi yang tidak bisa saling meniadakan. Perasaan sehat ada karena adanya perasaan sakit. Begitu pula sebaliknya, perasaan sakit ada karena adanya perasaan sehat. Oleh karena itu, kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini akan berisi istilah-istilah yang berkaitan dengan kesehatan dalam kebudayaan Sunda. Dalam hal ini akan kami membatasi pada nama penyakit, keluhan, gejala, dan cara pengobatan. Gejala atau simtom atau dalam bahasa Inggris symptom ialah setiap kenyataan fungsional karena penyakit atau keadaan si sakit. Adapun keluhan ialah apa yang dikeluhkan. Dan, cara pengobatan ialah jalan atau aturan dalam mengobati penyakit. Kami berharap hasil penelitian ini, (1) dapat dijadikan bahan acuan perkuliahan dan referensi bagi pemahaman bahasa dan kebudayaan Sunda; (2) dapat dijadikan sumber informasi bagi berbagai kalangan, khususnya mereka yang bergerak di bidang kebudayawan dan kesehatan; (3) dapat dijadikan bahan penyusunan kamus besar, (4) dan dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya. Hingga saat ini belum ada satu buku pun yang isinya berupa kamus istilah kesehatan dalam kebudayaan Sunda. Istilah kesehatan masih tersebar dalam kamus-kamus umum, baik kamus berbahasa Sunda maupun kamus dwibahasa: Sunda-Indonesia, Sunda-Inggris, atau Sunda-Belanda. Akan tetapi, ada satu buku yang perlu dicatat berkaitan dengan istilah kesehatan dalam budaya Sunda, yaitu buku Peperenian Urang Sunda yang terbit tahun 2005. Cetakan keduanya terbit tahun 2007. Buku tersebut disusun dalam bahasa Sunda oleh Rachmat Taufiq Hidayat,
Dingding
Haerudin,
Teddy A.N.
Muhtadin,
Darpan
dan Ali
Sastramidjaja. Di dalam buku tersebut terdapat bab yang berjudul “Rupa-rupa Kasakit” (Berbagai Penyakit). Kemudian, istilah-istilah penyakit tersebut diklasifikasikan berdasarkan “Ngaran Kasakit” (Nama Penyakit), “Ngaran Kasakit nu Maké Rarangkén tukang –eun” (Nama Penyakit yang Memakai Akhiran –eun),
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|2
“Ngaran Kasakit nu maké Rajékan jeung Rarangkén Tukang –eun” (Nama Penyakit yang Memakai Kata Ulang dan Akhiran –eun), dan “Ngaran Panyakit Jieunan Manusa” (Nama Penyakit yang Dibuat oleh Manusia). Meskipun disusun secara alfabetis, tetapi orang yang mau mencari istilah penyakit tidak bisa langsung mendapatkannya karena ia harus mengetahui terlebih dahulu istilah penyakit yang dicarinya masuk dalam klasifikasi yang mana. Oleh karena itu, penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda” yang ditulis dalam dua bahasa, Sunda-Sunda-Indonesia, menjadi perintis yang penting bagi pendokumentasian budaya Sunda dengan jangkauan pembaca yang lebih luas.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|3
BAB II METODE PENELITIAN
Ada dua metode yang digunakan dalam penyusunan “Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda”, yaitu (1) metode pupuan data dan (2) metode penyusunan kamus.
Dalam pupuan data kami menggunakan metode
kepustakaan dan teknik wawancara. Dalam wawancara informan dipilih berdasarkan kriteria yang memadai, yaitu golongan orang tua yang aktif dalam menangani orang-orang yang sakit. Dalam penyusunannya kami akan menggunakan metode penulisan kamus istilah dwibahasa. Dalam penulisan kamus istilah dwibahasa kata dasar atau morfem bebas dijadikan sebagai entri pokok yang diurutkan secara alfabetis ke bawah. Setelah entri pokok akan dituliskan entri turunan atau subentrinya. Kemudian, jika ada, akan disertakan sinonimnya. Lalu, dituliskan deskripsi makna dalam bahasa Sunda. Setelah itu, disertakan terjemahan idealnya dalam bahasa Indonesia. Jika ada, dibubuhkan pula sinonimnya dalam bahasa Indonesia. Adapun detil teknik penulisannya adalah sebagai berikut: 1. Abjad Abjad yang digunakan dalam penyusunan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda merupakan urutan alfabet yang lazim digunakan dalam penyusunan kamus. Urutan Abjad tersebut adalah:
a
g
m
s
y
b
h
n
t
z *)
c
i
o
u
d
j
p
v *)
e
k
q *)
w
f *)
l
r
x *)
*) huruf-huruf tersebut sangat jarang bahkan tidak terdapat sama sekali dalam kosa kata bahasa Sunda, sehingga dalam kamus ini tidak ditemukan entri dari huruf tersebut.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|4
2. Ejaan Ejaan yang digunakan dalam Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda adalah: 1) Ejaan Bahasa Sunda yang sesuai dengan Palanggeran Ejahan Basa Sunda. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan entri, subentri, dan penjelasan dalam bahasa Sunda. Beberapa lafal huruf yang perlu mendapat perhatian dan perlu dibedakan dalam kamus ini di antaranya:
é dibaca sebagai /E/ taling, misalnya pada kata bésér e dibaca sebagai /ĕ/ pepet, misalnya pada kata mengi eu dibaca sebagai /ö/ misalnya pada kata hileudeun
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan digunakan untuk menuliskan penjelasan dalam bahasa Indonesia.
3. Kosakata Kosakata yang dijadikan bahan penyusunan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini adalah bahan bacaan berupa buku-buku dan naskah-naskah Sunda Kuna hasil penelitian filologis, serta data hasil wawancara dari informan sebagai data lisan. Kosakata yang masuk ke dalam kamus ini terdiri dari: 1) nama penyakit, 2) keluhan, 3) gejala, dan 4) cara pengobatan.
4. Keterangan Arti Kata Keterangan tentang arti kata diambil berdasarkan keterangan dari kamuskamus yang telah ada, glossarium dari hasil penelitian filologis pada naskah Sunda Kuna, keterangan lisan hasil wawancara dengan informan, serta hasil interpretasi penyusun terhadap sebuah istilah yang relevan berdasarkan konteks kalimatnya.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|5
5. Entri dan Subentri Entri pokok atau kata kepala adalah kata dasar yang artinya diterangkan dalam penjelasan disertai dengan contoh kalimat. Subentri adalah turunan dari entri pokok yang berupa kata berimbuhan, frase, atau kata majemuk yang harus diterangkan artinya serta disertai penjelasan dengan contoh kalimat.
6. Tanda-tanda Tanda-tanda yang digunakan dalam penulisan entri dan subentri dalam kalimat di antaranya: tanda yang menunjukkan entri atau subentri dalam kalimat penjelasan.
7. Singkatan Singkatan yang digunakan dalam Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda di antaranya:
Ar.
bahasa Arab
Kw
bahasa Kawi
at.
atawa/atau
l
lemes
bin.
Binatang
L.
bahasa Latin
Bld.
bahasa Belanda
lih.
lihat
C
bahasa Cina
M
bahasa Melayu
cp
cara pengobayan
n.k.
nepi ka
dial.
bahasa dialek
p
penyakit
dst.
dan seterusnya
S.
bahasa Sanskerta
g
gejala
sat.
sasatoan
Ind.
bahasa Indonesia
SK.
bahasa Sunda Kuna
Ing.
bahasa Inggris
Sskr.
Sanskerta
jst.
jeung saterusna
ting.
tingali
Jw.
bahasa Jawa
W.
Walanda
k
keluhan
Y.
Yunani
k.p.
kecap pagawéan
sab
sabalikna
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|6
up.
upamana
sep.
seperti
Format Penyusunan Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda
Sunda jeungjeuriheun kasakit kiih anu karasana
Indonesia jeungjeriheun penyakit kencing yang
panas jeung ana kiih mindeng tapi
terasa panas jika kencing sering tapi
saeutik-saeutik; karasana ngan sapoé;
sedikit-sedikit; terasa hanya sehari;
lantaran tadina nginum cai nu
terjadi akibat sebelumnya meminum
satengah asak; ting. garegeseun
air setengah matang; lih. garegeseun
linu rarasaan nyeri dina huntu at tulang
linu linu, ngilu; rasa nyeri pada gigi at tulang
ngéhkéh, batuk ~ batuk terus
ngéhkéh, batuk ~ batuk terus
kopyok komprés
kopyok kompres
Keterangan: Contoh 1: entri jeungjeuriheun, termasuk kedalam kosakata kelompok nama penyakit, terdapat pada abjad J.
Contoh 2: entri linu, termasuk kedalam kosakata kelompok keluhan, terdapat pada abjad L
Contoh 3: entri ngéhkéh, termasuk kedalam kosakata kelompok gejala, terdapat pada abjad N.
Contoh 4: entri kopyok, termasuk kedalam kelompok kosakata yang berhubungan dengan cara pengobatan, terdapat pada abjad K.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|7
BAB III HASIL PENELITIAN
A abab hawa anu kaluar tina sungut
abab g, udara yang keluar dari mulut.
jelema. Lamun huntu langka
Kalau gigi jarang dibersihkan,
diberesihan ~na sok bau
~nya bau
acay, ngacay sabangsa cai kentel nu kaluar tina biwir at. tina ceuli; ting.
acay, ngacay, cairan kental yang keluar dari bibir at. telinga; lih. elay
elay aceng, ngaceng ngacung; dilarapkeun
aceng, ngaceng g berdiri, ereksi
kana rarangan lalaki adug, adug-adugan ajrug-ajrugan bari
adug, adug-adugan meronta-ronta
babadug lantaran hayang leupas;
serta membanting-bantingkan tubuh
adug lajer adug-adugan bari
karena ingin lepas; adug lajer
ngalempengkeun badan lantaran
meronta-ronta sambil mengejang-
cangkéng jeung sabuku-buku
ngejangkan badan karena pinggang
nyareri; ting. sosongkolan, tujuh
dan sendi-sendinya sakit; lih.
lajer
sosongkolan, tujuh lajer
aduh kp. anu kedal lantaran ngarasa
aduh, kata yang diucapkan ketika
nyeri, kagét, atawa aya katugenah;
merasa sakit, kaget, atau kesusahan;
~ nyeri, ~ ema; ~ ampun. aduh-
~ sakit; ~ ibu; ~ ampun. aduh-
aduhan nyebut ~ sababaraha kali
aduhan mengatakan ~ berkali-kali
lantaran nyeri pisan
karena kesakitan
a-i-u mengi, ngukngik, ngirung; ting. irung
a-i-u g, suara orang yang sengau karena asma; lih. irung
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|8
aking garing, kuru ~ ngajangjawing
aking kering, kuru ~ ngajangjawing
dibasakeun ka jalma anu begang
ungkapan untuk orang yang kurus
pisan
kering
akut, ngakut at. ngakutan mimiti
akut, ngakut at. ngakutan g mulai
ngabareuhan jeung nyanyautan
membengkak dan sakit karena
lantaran timbul nanah dina cénang,
nanah yang berkumpul pada bisul;
bisul, at. hileudeun; ting. cénang,
lih. cénang, bisul, hileudeun
bisul, hileudeun alus, kasakit alus kuris at. cacar,
alus, kasakit alus p penyakit cacar,
diomongkeun ka jalma nu katerap
ungkapan untuk orang yang terkena
panyakit kuris at. cacar lantaran
penyakit cacar agar bekas lukanya
pamali bisi urutna jadi ruksak
tidak kelihatan (bopeng)
ambekan, napas, engapan kaluar
ambekan, napas, udara yang keluar
asupna hawa tina irung cirining
masuk hidung; ngambekan
hirup; ngambekan narik jeung
bernapas, menarik atau
ngaluarkeun napas atawa ~
mengeluarkan napas. ambekan
ngahégak ting. hégak
ngahégak lih. hégak
ambéy wasir, kasakit nongtot bool jeung sisi-sisi liang tai tingbarendil
ambéy p wasir, penyakit pada lubang anus karena pembuluh darahnya melebar dan berbintil-bintil.
ambéyen ting. ambéy
ambéyen p, lih. ambéy
amburatel tatalépa, up. borok atawa
amburatel g, menular ke mana-mana,
cénang nu asalna satempat jadi
um. kudis atau penyakit kulit yang
ngalobaan
asalnya satu tempat menjadi menyebar
amis, rasa gula, madu, sakharin; amis
amis rasa gula, madu, sakharin; amis
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
|9
daging babari katerap kasakit
daging mudah terserang penyakit.
ampeg mengi, bengék, asma
ampeg p, asma
anak anak; pianakan rahim, tempat
anak anak; pianakan rahim, tempat
jabang bayi dina jero beuteung;
jabang bayi di dalam perut; turun
turun pianakan rahim tempatna
pianakan rahim tempatnya bergeser
turun ka lebah palawangan
ke bawah
angen kadut dina jero beuteung jelema,
angen dada, lambung; hulu angen
lambung; hulu angen bagian angen
uluhati; nyeri hulu angen sakit
beulah luhur; nyeri hulu angen
pada uluhati, sakit pada lambung,
sesek at. seueul lantaran kasakit
sakit maag, gastritis; kuris angen
dina jero kadut, maag; kuris angen
cacar air
cacar aér, tampek anggel bantal, pateuh anggel nyeri
anggel bantal, pateuh anggel g sakit
beuheung nepi ka teu bisa ngalieuk
pada leher sehingga susah menoleh
lantaran sare teu lilir-lilir
atau digerakkan karena pada saat tidur tidak berganti posisi
angin, angin-anginan nu anyar hudang
angin, angin-anginan berangin-angin,
gering cicing atawa ulin di tempat
orang yang baru sembuh dari sakit
anu babari katebak angin, biasana
tidak boleh keluar rumah karena
sok kanceuh deui
penyakitnya akan kambuh
arey, ngararey rasa tingsariak dina
arey, ngararey g rasa ngilu dan tidak
awak lantaran capé teuing digawé
enak badan karena terlalu lelah atau
atawa rék katerap kasakit influénza
gejala sakit influenza
asak, bisul asak bisul anu geus moncénang lantaran téréh bucat asma bengék, mengi, kasakit eungap
asak matang, bisul asak g bisul yang hampir pecah asma p penyakit asma, sesak napas
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 10
asup pindah tiluar ka jero; kaasupan
asup masuk; kaasupan kesurupan
kasurupan, kasarumahan ateul rasa géték, renyem at nyeri dina
ateul g gatal, rasa sakit atau geli pada
kulit nepi ka hayang ngagaro
kulit yang ingin digaruk karena
lantaran kaantelan jaram tina
terkena kuman atau bulu ulat, getah
sasatoan atawa mérang hileud,
keladi, jelatang, atau getah buah
geutah taleus, pulus, at. caruluk
enau
awad api-api gering
awad pura-pura sakit
ayan sakalor
ayan p sekalor, epilepsi
ayer, ngayer murus terus-terusan
ayer, ngayer g mencret-mencret, diare
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 11
B baal teu ngarasa nanaon dina sabagian
baal g tidak merasakan apa-apa pada
awak lantaran kabulusan atawa
tubuh karena kedinginan atau
disuntik baal
disuntik dengan anestesi
babak bohak at. boléksék dina kulit
babak g luka lecet yang melebar pada
lantaran pagésrék jeung barang anu
kulit karena bergesekan dengan
kasap nepi ka kulitna nyéngléd
benda kasar sehingga kulitnya terkelupas
babar, babaran ngajuru, ngalahirkeun
babar, babaran melahirkan
babareuhan ting. bareuh
babareuhan g lih. bareuh
babarian teu payaan, teu kaopan
babarian mudah tersinggung
bagel, ngabagel rasa seueul at. teuas
bagel, ngabagel g rasa mual atau
dina angen lantaran kasakit dina
kembung pada uluhati karena
kadut
penyakit maag atau gastritis
balideg, balideug ngirung lantaran rék salésma
balideg, balideug g sengau karena selesma
baligeug ting. balideg
baligeug lih. balideg
balik mépéh ting. adug
balik mépéh lih. adug
baluweng haté ting. dulungdungdeng
baluweng haté lih. dulungdungdeng
bancunur kawas bisul dina tarang at.
bancunur g benjol pada dahi at.
hulu lantaran tidagor, aya nu
kepala karena terantuk, terpukul, at.
neunggeul, at. aya nu nénggor
terkena benda keras
baréd gurat beureum dina kulit jelema tapak keuna ku cucuk atawa kakoét;
baréd g barut-barut pada kulit karena tergores duri atau terkena cakaran
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 12
bararéd loba barédna
tangan; barared banyak bekas cakaran
barentis ting. bentis
barentis lih. bentis
barentus ting. bentus
barentus lih. bentus
bareuh daging jadi beukah lantaran
bareuh g bengkak, bagian tubuh yang
palebah dinya aya panyakit;
membengkak karena penyakit;
babareuhan kasakit bareuh up.
babareuhan penyakit bengkak sep.
biri-biri, sabagian badan
beri-beri, sebagian badan menjadi
karembung; ngabareuhan mimiti
bengkak; ngabareuhan mulai
jadi bareuh
membengkak
barintit ting. bintit
barintit lih. bintit
baruang racun; ngabaruang ngaracun
baruang racun; ngabaruang meracuni
barucu at. barucut barencut dina
barucu at. barucut g bengkak-bengkak
beungeut lantaran diteunggeulan
pada muka karena terkena pukulan.
barucut ting. barucu
barucut lih. barucu
barud bararéd, pinuh ku baréd, ting
barud g banyak barutnya karena
baréd barudus, barentis at. baruntus loba cénangna laleutik dina kulit
tergores, lih. baréd barudus at. baruntus g banyak radang kecil-kecil bernanah pada kulit.
baruntus ting.barudus
baruntus lih. barudus
barusuh kasakit dina baham, asalna
barusuh p, sariawan, mula-mula
carénang tuluy borok lantaran panas
radang karena panas dalam atau
beuteung atawa bohak lantaran
luka karena tergigit
kagégél
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 13
batek; ngabatek ngenyang leungeun at suku supaya henteu misalah
batek; ngabatek cp menarik tangan at kaki agar persendiannya kembali pada tempat asalnya
batuk sora ngagentak tarik lantaran
batuk p bunyi letupan udara yang
kasakit dina jero genggerong,
tersentak karena penyakit dari
gohgoy (l)
dalam tenggorokan
bebelakeun kasakit dina dampal suku anu bareulah lantaran kagaringan
bebelakeun p penyakit pada kulit telapak kaki yang pecah-pecah karena kekeringan
bebeng sarua gedéna sapanjang awak,
bebeng sekujur tubuh sama besarnya,
taya cangkéngan; kabebeng teu
tak berpinggang; kabebeng p tidak
bisa ngising boh di jelema at. di
bisa buang air besar baik pada
sato; ting. kamerkaan
manusia at. hewan; lih. kamerkaan
begang kuru, teu lintuh
begang kurus
begegeg ngabagel ting. bagel
begegeg lih. bagel
begel, ngabegel bagian kulit atawa
begel g bagian kulit atau daging yang
daging anu jadi teuas lantaran
menjadi keras karena penyakit atau
kasakit atawa sasanggaleun
kapalan
begéng begang pisan
begéng sangat kurus
begung kuru aking, begéng pisan,
begung kurus kering
regung, rengkung bélék cileuhan lantaran nyeri panon at.
bélék g belek
hudang saré
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 14
bencut, buncunur, ting. bancunur
bencut, buncunur, lih. bancunur
bendil, ngabendil ngajendil, bareuh
bendil, ngabendil g bengkak kecil
leutik tapi aya eusian bendul, ngabendul ngajendul, bareuh rada gedé jeung teuas bengang, bengangeun kasakit dina rarangan, kiih nanah (gonoré)
seperti ada isinya bendul, ngabendul g bengkak agak besar dan keras bengang, bengangeun p kencing nanah, gonoré
bengék mengi, asma
bengék p penyakit asma
bengep bagian beungeut anu bareuh
bengep g bagian muka yang bengkak
lantaran kateunggeul
karena terpukul
bengkak Ind. bareuh
bengkak g bengkak
béngkéng ririwit
béngkéng mudah terserang penyakit, kurang mimun
béngo pényon
béngo g pényon
benjul ting. bancunur
benjul lih. bancunur
benjut ting. bencut
benjut lih. bencut
bentil ting. bendil
bentil lih. bendil
bentis ting. bentus
bentis lih. bentus
béntol bareuh saeutik jeung leutik dina
béntol g bengkak sedikit dan kecil pada
kulit lantaran dicoco reungit,
kulit karena digigit nyamuk, kutu
tumbila, at. ku hileud
busuk, atau karena ulat bulu
bentus bendil laleutik dina kulit
bentus g bintil kecil pada kulit karena
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 15
lantaran kukurayeun, késang
alergi, biang keringat, jerawat, atau
buncret, éwateun, budug
kudis
benyut benjut
benyut g benjut
bérag gumbira sab. alum at. mesum;
bérag gembira
berég; gumbira beresin hawa nu ngagentak kaluar tina
beresin bersin
irung sarta aya soraan, bersin béri-béri ting. biri-biri
béri-béri p lih. biri-biri
bérod baréd lantaran tikakarait kana
bérod g kulit yang tergorés benda
barang nu karadak, seukeut atawa
kasar, tajam, atau duri
cucuk bérog kulit suku anu teu beresih lantaran loba daki jeung hurik berséka resep nyéka badan sorangan, resep kana kabersihan bésér remen kiih lantaran teu bisa nahan atawa ku lantaran hawa tiris beuheul, kabeuheulan kabeureuyan at.
bérog g kaki yang kotor dan tidak terawat berséka senang membersihkan badan, senang pada kebersihan bésér g sering buang air kecil karena tidak tertahan atau cuaca dingin beuheul, kabeuheulan tersedak at. duri
kabuhulan. kabeubeuheulan, teu
ikan tersangkut pada kerongkongan.
bisa ngising lantaran taina teuas
kabeubeuheulan tidak bisa buang air besar karena tinja mengeras
beuteung; beuteung anjingeun
beuteung perut; beuteung anjingeun
beuteung anu gedé ka luhur;
perut yang besar pada bagian atas;
ngabeuteungan nyusu ngeureunan
ngabeuteungan nyusu
nyusu
menghentikan menyusui anak
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 16
bial barentus, baréntol
bial g berbintil-bintil pada kulit
bindel ting. bendil
bindel lih. bendil
bindeng ngirung
bindeng g sengau
bintit biwir panon anu rada bareuh nepi bintit g bibir mata yang agak bengkak ka rada sipit biri-biri kasakit bareuh lantaran
sehingga agak sipit biri-biri, beri-beri p penyakit bengkak
kakurangan pitamin B dina
karena kekurangan vitamin B pada
kadaharan, disebut ogé siman at.
makanan disebut juga siman at.
béri-béri
béri-béri
bisul menjekul dina kulit eusina nanah
bisul p bengkak dan radang pada kulit
sarta poponclotna aya matana,
yang berisi nanah dan bermata pada
gambuh l ting. kamangmang
ujungna. lih. kamangmang
bocok pinuh ku tatu dina beungeut jeung hulu nepi ka baloboran getih
bocok g penuh dengan luka pada wajah dan kepalanya hingga mengeluarkan darah
bocos pécak
bocos p matanya buta sebelah, picak
bohak tatu, kulit anu lésot saeutik,
bohak g luka, kulit yang terkelupas
disebut ogé céhcél at. kulit cakcakan bolécék lécét, kulit anu getihan
bolécék g lecet karena digaruk
lantaran digaro bolédéh bohak jeung lédéh
bolédéh g luka lecet dan mengeluarkan cairan
boléksék céhcél, bohak
boléksék g luka lecet
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 17
bolongeun borok gedé dina suku nepi
bolongeun p borok yang besar pada
ka siga bolong; sok disebut ogé
kaki seperti bolong; disebut juga
borok jawa. ting. botol, bungkul
borok jawa. lih. botol, bungkul
bolor kasakit panon, ruksak
bolor p rabun
hihideungna boncénang mencenot, molénang. ting. cénang bongkok tulang tonggong jelema anu ti luhur nepi ka handap bengkung, teu
boncénang g bengkak dan bernanah, lih. cénang. bongkok bungkuk, tulang punggung yang bengkok ke depan
ajeg bool liang tai; nongtot bool kasakit
bool anus; nongtot bool p ambeien
mejen bopéng lalegok leutik dina kulit beungeut, barétona tapak kuris,
bopéng kulit muka yang tidak rata karena terserang penyakit cacar
disebut ogé garok, gopés, robok borégah peluh
borégah p impoten
borok radang gedé at. radang nu
borok p radang yang membesar, borok
ngagedéan, borok jawa ting.
jawa lih. bolongeun
bolongeun boson mindeng hitut, beuki hitut, hitut
boson g sering kentut
ceprut deui ceprut deui botol; botoleun bolongeun dina
botol; botoleun p penyakit yang
dampal suku; ting. bolongeun,
menyebabkan lubang pada telapak
bungkul
kaki. lih. bolongeun, bungkul
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 18
bowék bopéng, gopés
bowék bopéng
budeg teu ngadéngé; torék
budeg p tuli
budeug teu bisa nyarita; pireu
budeug p bisu
budig kasakit kulit jelema anu kawas
budig p penyakit kulit seperti
kulit megar, sok disebut ogé késrék
mengelupas, biasa juga disebut késrék
budug kasakit barentus sagedé-gedé beunyeur dina kulit jelema sarta
budug p radang kecil-kecil pada kulit yang terasa sangat gatal
karasana ateul buhahang tatu gedé nepi ka gudawang
buhahang luka yang menganga
buluh ting. acay
buluh lih. acay
buncunur ting. bancunur
buncunur lih. bancunur
bunghak loba hawa dina jero angen at.
bunghak g kebanyakan udara di dalam
kadut, beuteung jeung peujit teu
lambung, perut, dan usus yang tidak
kaluar
bisa keluar
bungkul bisul teuas dina péngpélangan tanda boga kasakit kotor
bungkul p bisul yang keras pada selangkangan karena mengidap penyakit kotor
bureng henteu cékas, teu awas
bureng g kurang jelas penglihatannya
téténjoan burukucingcut tiktikbrek
burukucingcut mudah sakit
burung palung, gélo, siwah, owah
burung gila
burut kanjut gedé lantaran kasakit,
burut p hernia
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 19
hérnia busiat hitut bari kaluar tai éncér lantaran murus. ting. kababayan,
busiat g kentut sambil mengeluarkan tinja encer karena mencret
kapacirit busung bureuteu lantaran kasakit di
busung p busung lapar
jero beuteung; sok disebut ogé medu butarorongeun teu bisa ngabédakeun
butarorongeun p buta warna
warna
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 20
C cacad tanpadaksa, aya babagian awak
cacad cacat
anu teu ilahar at. teu sampurna cadél teu bisa ngalisankeun sora /r/
cadél g tidak bisa mengucapkan bunyi /r/
cahuleun jantungeun
cahuleun p jantungan
cakcak, kulit cakcakan ting. bohak
cakcak, kulit cakcakan g ting. bohak
candaél ngomong rada cadél
candaél g berbicara agak cadel
cangkaroméd kulit anu bararéd
cangkaroméd g kulit carut-marut
lantaran digaro
karena digaruk
céda urut bohak dina kulit
céda bekas luka pada kulit
céhcél ting. bohak
céhcél lih. bohak
celong rada ngelok, rada legok, geus
celong agak cekung (mata)
teu pinuh cénang bisul leutik; nyénang 1.
cénang p bisul kecil; nyénang 1. p
Molénang kawas cénang, kaciri
molénang seperti cénang, sangat
pisan molénangna; 2. Ngabucat-
terlihat molénangnya; 2. memecah-
bucatkeun ~
memecahkan ~
céngkrong kéngkong, bingkeng,
céngkrong bengkok kaki at. tangannya
leungeun at. suku nu rada béngkok ceuceuh cai ubar, diceuceuh dikomprés cicindileun ting. tungguruwisen
ceuceuh cp air untuk pengobatan, diceuceuh dikompres cicindileun lih. tungguruwisen
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 21
cikot-cikot liwat saking geus kolot, jelema geus kolot pisan tapi hirup
cikot-cikot sudah sangat tua, orang yang tua renta tetapi masih hidup
kénéh cilaka meunang kasusah at. musibah
cilaka celaka, tertimpa kemalangan at.
anu ngabalukarkeun nyeri, tatu,
musibah sehingga sakit, luka, atau
atawa maot
meninggal
cileuh kokotor anu bijil tina juru mata
cileuh tahi mata
cingked leumpang teu jejeg lantaran
cingked pincang
aya bagian suku anu nyeri nepi ka teu bisa ditapakkeun bener cingkud ting. cingked
cingkud lih. cingked
cokor suku; cokor régoh ting. régoh
Sokor kaki; cokor régoh lih. régoh
congé kasakit kaluar nanah tina jero
congé p radang pada rongga telinga
ceuli; ting. kopok, notosan
yang mengeluarkan nanah dan berbau; lih. kopok, notosan
corob kasakit kulit anu
corob p penyakit kulit yang
ngalantarankeun kulit jelema jadi
menyebabkan kulit seseorang
belang siga tapak kaléob at kaduruk
menjadi belang seperti bekas luka bakar
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 22
D dadas rasa dina letah anu baal at. kéras
dadas rasa yang tidak nyaman pada
lantaran tas nginum cipanas at.
lidah karena minum air panas at.
nyeupah loba teuing apuna; kulit
makan sirih terlalu banyak
anu barared lantaran kagesrek
kapurnya; kulit mengelupas atau
barang anu kasap
lecet karena tergores benda kasar
darah getih; darah uncaleun getih anu
darah darah; darah uncaleun g darah
kaluar tina palawangan nu rék
yang keluar dari vagina sebelum
ngajuru saméméh orok bijil, kaasup
melahirkan; termasuk kasus
kana kajadian anu teu lumrah tur
pendarahan yang tidak lazim dan
matak nyilakakeun ka nu rék
dapat menyebabkan kematian
ngajuru lantaran getihna réa teuing nu kaluar dégdég, ngadégdég ngeleper saluar
degdeg, ngadegdeg g gemetar sekujur
awak lantaran kabulusan atawa
tubuh karena merasa takut atau
sieun
kedinginan
degeng, dedegeng ngumpulkeun hawa
degeng, dedegeng mengumpulkan
dina dada jeung beuteung pikeun
tenaga dengan menarik dan
ngarosaan tanaga; ting. heujeun
menahan napas di dada dan perut. lih. heujeun
déléng hihideung mata jelema anu
déléng bola mata yang jika diputarkan
lamun digilerkeun teu satujuan, ari
tidak satu arah, melihat ke depan
nénjo ka hareup tapi mata ka gigir;
tapi bola matanya ke samping. lih.
ting. tileng
tileng
dempak sirah anu beulah luhur rada
dempak bentuk kepala yang bagian
rata teu kawas sirah nu biasa
atasnya agak rata tidak seperti kepala biasa
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 23
dempok sirah anu beulah tukangna rata
dempok bentuk kepala yang bagian belakangnya rata
dengkluk leumpang dingkut at. cingkud
dengkluk g berjalan dengan tertatihtatih
dengkut leumpang ku suku sabeulah nu dengkut g berjalan dengan satu kaki sabeulah deui ngan ukur napak
karena kaki yang satu lagi sakit
sabab nyeri déog leumpang jelema anu luak-léok
déog cara berjalan seseorang yang
lantaran tuurna leuleus at. bitisna
terseok-seok karena lututnya lemah
pacér
atau betisnya tidak seimbang
deugeul teu waras ingetanana
deugeul p sakit ingatan
dikes, tidikes labuh atawa tijalikeuh
dikes, tidikes jatuh atau terantuk
anu ngalantarankeun suku atawa
sehingga bagian sendi terkilir
leungeun misalah dingklang pinced
dingklang p pincang
dingkut ting. cingkud
dingkut lih. cingkud
diséntri tajam, mejen
diséntri p tajam, berak darah
donglak huntu punglak lantaran
donglak p gigi patah akibat terbentur,
tidagor, tisusut, dicabok, katénggor,
terpukul, terjerembab, ditampar,
jsb
terkena benda tumpul, dsb
dosol bujal anu rada nolol
dosol g pusar yang agak menonjol
dulungdungdeng teu puguh rarasaan,
dulungdungdeng g tidak enak
pikiran nalapung at. samar-samar,
perasaan, pikiran terombang-ambing
teu puguh pikir, baluweng haté
at. samar-samar
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 24
E édan pikiran jelema anu teu éling nepi
édan p gila, hilang ingatan dan sering
ka amuk-amukan; ting. burung,
mengamuk; lih. burung, eusleum,
eusleum, gélo, owah, siwah
gélo, owah, siwah
édég ngagerak-gerakeun suku bari jeung teu karasa (teu sadar) égang leumpang cara budak anu anyar
édég g menggoyang-goyangkan kaki secara tidak sadar égang berjalan dengan kaki agak
sunatan, lantaran bisul dina
renggang, spt anak laki-laki yang
péngpélangan
baru disunat karena bisul pada bagian péngpélangan.
égol ting. égang
égol lih. égang
elay ting. acay
elay lih. acay
enggah-enggéh areungap lantaran
enggah-enggéh sesak napas karena
seubeuh teuing dahar
kekenyangan
ésot, ésrot sabangsa cénang kawas kutil ésot, ésrot p semacam bisul eucreug waras, balég, bener
eucreug waras, sehat, betul
eumeur emoy; eueumeureun kasakit
eumeur ... eueumeureun p penyakit
sirah anu teu eureun-eureun
pada kepala yang selalu
gogodegan atawa unggut-unggutan
menggeleng-geleng at.
kawas ngeumeur dina jero sirah;
mengangguk-angguk; lih. lilinieun;
ting. lilinieun; eumeur sirah geger
eumeur sirah p gegar otak
otak eueuriheun, eurih-euriheun kawas sisidueun lantaran ceurik lila
eueuriheun, eurih-euriheun tersedusedu; tersedan-sedan
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 25
eujeun ting. heujeun
eujeun lih. heujeun
eungap sesek, teu bisa ngambekan
eungap g sesak napas karena saluran
bener lantaran liang hawa
pernapasan tersumbat atau dada
kahalangan at. dadana katindihan
tertindih beban
eupeu teu bisa ngomong sama sakali sabab torék jeung lolong ti oorok eureun-jadi nu gering kakapeungan
eupeu p tidak bisa bicara sama sekali karena tuli dan buta sejak lahir eureun-jadi sakit-sakitan
jeung kasakitna éta-éta kénéh, cageur deui gering deui eureup-eureup kasakit jero keur saré
eureup-eureup berkata-kata tidak jelas
nyaéta sabangsa gundam tapi
waktu tidur karena pernapasan at.
ngomongna arapap eureupeup
posisi tidur terganggu
eusi, eusian reuneuh, kakandungan
eusi, eusian mengandung, hamil
eusleum rada gelo, kurang saeundan
eusleum g agak sinting, kurang waras
éwateun barentus dina beungeut
éwateun p jerawat
lantaran mangkat begér, disebut ogé jarawat
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 26
G gabag kurap
gabag p kurap
galingging, galingging panas-tiris
galingging, galingging panas-tiris (g)
ngedeng baé lantaran ruy-rey
berbaring terus-menerus karena
ngarasa gering panas-tiris
merasa demam
gambuh bisul
gambuh p bisul
gangsa M. éntog at. soang; batuk
gangsa M. bebek at. angsa, batuk
gangsa batuk hoshosan nu tara
gangsa p batuk berdesis yang tidak
kaluar reuhak
mengeluarkan dahak
garambeuh barareuh saperti nu
garambeuh g bengkak-bengkak
ngagedéan garegeseun ting. gereseun
garegeseun lih. gereseun
garicu barentus dina kulit beungeut
garicu g bintik-bintik kecil yang pecah
jelema, ting. jarawat, éwateun,
pada kulit wajah, lih. jarawat,
barudus
éwateun, barudus
garok, bopéng lalegok leutik dina kulit
garok, bopéng; lubang-lubang kecil di
beungeut tapak kuris, ting. gopés,
kulit wajah bekas penyakit kuris,
robok
lih. gopés, robok
gejul rada gélo, gendol
gejul g agak gila
gélo kasakit ingetan, gering pikir;
gélo p sakit ingatan; kagégéloan sakit
kagégéloan kagegeringan nu
yang tingkah lakunya seperti orang
réngkak paripolahna saperti nu
gila, misalnya karena ditinggal
gélo, up. Ditinggalkeun ku anak;
mati oleh anak; lih. seuit, édan,
ting. seuit, édan, eusleum, siwah,
eusleum, siwah, burung, sédéng,
burung, sédéng, satengah buah
satengah buah leunca, kurang
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 27
leunca, kurang saeundan, kurang
saeundan, kurang sasetrip,
sasetrip, ngagigihan
ngagigihan
gémpor, réngkod lumpuh sukuna; ting. gémpor, réngkod lumpuh kakinya; lih. kémpor
kémpor
gendol ting. gejul
gendol lih. gejul
gereseun, garegeseun kasakit kiih batu
gereseun, garegeseun p kencing batu;
lembut lantaran dina kingkiihan
lih. wawatu
aya sabangsa batu karasana ngageregel; ting wawatu gering katerap kasakit l. teu damang;
gering sakit h. Teu damang; geringan
geringan mindeng gering; sok
sering sakit; disebut pula ririwit at.
disebut ogé ririwit at. tiktikbek;
tiktikbek; gegeringan pura-pura
gegeringan api-api gering; sok
sakit; disebut pula awad; gering
disebut ogé awad; gering
ngageuyeunggeung at.
ngageuyeunggeung at.
keuyeungkeung sakit tidak parah
keuyeungkeung kasakit henteu
tapi susah sembuh; digeringan
parna tapi hésé cageurna;
disengaja supaya sakit;
digeringan dihaja sina gering;
kagegeringan menjadi sakit karena
kagegeringan jadi gering lantaran
satu persoalan
aya hiji pasualan getih, getih wuwungan getih
getih darah, getih wuwungan g darah
kawungu-wunguan handapeun
yang berwarna keungu-unguan di
kulit lantaran kacepet at
bawah kulit karena terjepit at
kateunggeul; ting. wungu,
terpukul at karena luka memar; lih.
wuwung, geuneuk
wungu, wuwung, geuneuk
geuneuk hejo semu hideung handapeun geuneuk g memar; biru kehitamkulit lantaran keuna tarik ku barang
hitaman di bawah kulit karena
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 28
terkena benturan benda keras geutah bonténgeun getih herang anu
geutah bonténgeun g darah putih yang
kaluar tina kulit lédéh at. bohak, at.
keluar dari kulit yang terluka, at.
borok; lain nanah
borok; bukan nanah.
geuyeungggeung ting. gering
geuyeungggeung lih. gering
gigih kéjo satengah asak; ngagigihan
gigih nasi setangah matang;
mimiti gélo at. rék jadi gélo gingsir; gingsir pianakan robah pianakan karasana sok nyeri
ngagigihan g mulai gila gingsir, gingsir pianakan g berubahnya posisi rahim, rasanya nyeri
gogolopokan ting. adug
gogolopokan lih. adug
gogolotokan ting. adug
gogolotokan lih. adug
gohgoy ting. batuk
gohgoy lih. batuk
gondok kasakit melendung handapeun
gondok p penyakit menggembung di
gado jelema pas lebah beuheung n.
bawah dagu manusia tepat di
k. ngagayot sagedé peureup; ting.
bagian leher hingga tampak
tenggok
membulat sebesar kepalan tangan; lih. tenggok
gondongeun ngaran kasakit, bareuh
gondongeun p nama penyakit, bengkak
dina beuheung bagian luhur;
pada leher bagian atas; kasakit
kasakit anjing
anjing
gonoré ting. bengang
gonoré lih. bengang
gopés ting. garok
gopés lih. garok
gudawang raheut nu gedé tur muka
gudawang luka yang besar dan
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 29
menganga
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 30
H hapur kasakit kulit nu emblog-
hapur p panu, penyakit kulit dengan
emblogan warana barodas karasana
bercak berwarna putih sering terasa
mindeng ateul jeung sok tépa; ~
gatal dan menular; ~ beusi hapur
beusi hapur nu ngageblég warnana
yang menghampar berwarna
semu hideung; ~ kembang hapur
kehitam-hitaman; ~ kembang
totol-totol teu ngageblég;
hapur berbintik-bintik; humapur
humapur rasa ateul palebah borok
rasa gatal pada bagian borok yang
nu rék garing
sudah kering
harééng awak budak rada panas nandakeun gering haroshos peuyeuh
harééng g badan anak-anak agak panas yang menandakan sakit haroshos g suara parau serak dan lemah
hégak; ngahégak ngambekan bari eungap heujeun, ngaheujeun ngaluarkeun
hégak; ngahégak g bernafas namun sesak heujeun, ngaheujeun mengeluarkan
tanaga dina waktu ngaluarkeun
tenaga mis. Pada waktu melahirkan
naon-naon tina palawangan, nu
at. buang air besar
ngajuru at. nu kalahajat hileudeun kasakit ramo nu bareuh
hileudeun p penyakit membengkaknya
palebah kuku n.k. ramo mirupa
jari di bagian kuku hingga
hileud gedé; karasana nyanyautan,
menyerupai ulat yang besar;
pangpangna waktu keur ngakut
rasanya senut-senut, terlebih saat
nanah
bernanah
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 31
I incok, jingjingeun kasakit jero daging
incok, jingjingeun p rematik, penyakit
at. dina buku-buku tulang; ~ téh
di bagian daging at. pada
lantaran mindeng kaanginan at.
persendian; ~ terjadi karena masuk
katiisan teuing; ~ mondok incok
angin at. terlalu kedinginan; ~
anu geus taunan
mondok incok menahun
indah tai orok nu éncér warnana
indah p kotoran cair bayi berwarna
konéng campur jeung nu
kuning bercampur dengan butiran-
tinggaréntél saperti aya siki
butiran sebesar biji sawi;
sasawian; ingkud, ingkud-ingkudan leumpang teu bener lantaran nyeri suku
ingkud, ingkud-ingkudan p pincang, berjalan tidak normal karena sakit kaki
irung; ngirung sora omongan henteu
irung; ngirung p sengau, suara tidak
jéntré lantaran sorana sawaréh
jelas karena sebagian keluar lewat
kaluar tina irung
hidung
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 32
J jangar rieut terus-terusan
jangar p sakit kepala yang terusmenerus muncul, migren
japah nanah nu garing
japah nanah yang mengering
jaram kuman panyakit anu tépana
jaram kuman penyakit yang bisa
lantaran paantel at. kahamaan, W.
menular karena bersentuhan at.
infectie; ting. japah; keuna ku ~
terkena hama, Bld.infectie; lih.
keuna ku inpeksi at. infeksi; ting.
japah; terkena oleh ~ terkena
kuman
infeksi at. infeksi; lih. kuman
jarigjag-jarigjeug ting. jarigjeug
jarigjag-jarigjeg k lih. jarigjeug
jarigjeug, jumarigjeug, jarigjeugan,
jarigjeug, jumarigjeug, jarigjeugan,
jarigjag-jarigjeug leumpang nu
jarigjag-jarigjeug k berjalan tidak
kurang tanaga at nu gering siga
normal karena kurang tenaga at.
semu rék labuh
sakit
jarigjeugan ting. jarigjeug
jarigjegan k lih. jarigjeug
jéngkoleun kasakit nyeri kiih lantaran
jéngkoleun p penyakit sakit kencing
ngadahar jéngkol at sampeu; ting.
karena memakan jengkol;
peuteuyeun
singkong; lih. peuteuyeun
jeungjeuriheun kasakit kiih anu
jeungjeriheun p penyakit kencing yang
karasana panas jeung ana kiih
terasa panas dan jika kencing
mindeng tapi saeutik-saeutik;
sering tapi sedikit-sedikit; terasa
karasana ngan sapoé; ting.
hanya sehari; lih. garegeseun
garegeseun jingjet rada hésé ngaléngkah lantaran cacad suku
jingjet k agak susah melangkah karena kakinya cacat
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 33
jingjingeun ting. incok
jingjingeun p lih. incok
jingkrung ting. diingkut, ingkud-
Jingkrung p lih. diingkut, ingkud-
ingkudan jumarigjeug ting. jarigjeug
ingkudan jumarigjeug k lih. jarigjeug
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 34
K kabadi; kasambet kasurupan
kabadi; kasambet p kesurupan
kabesékan genggerong kaasupan cai
kabesékan kerongkongan kemasukan air
kabebeng ting. bebeng
kabebeng ting. bebeng
kabeuheulan; kabuhulan loba teuing
kabeuheulan; kabuhulan terlalu
kadaharan di jero tikoro lantaran
banyak makanan di dalam
teu buru-buru turun ka jero kadut
tenggorokan karena tidak cepat turun ke dalam lambung
kabeureuyan nyeri alatan cucuk lauk kateureuy nanceb palebah tikoro
kabeureuyan p nyeri karena duri ikan tertelan dan menancap pada tenggorokan
kabuhulan ting. kabeuheulan
kabuhulan lih. kabeuheulan
kabulenglengan kabungbulengan
kabulenglengan kabungbulengan
kabungbulengan kaédanan lantaran
kabungbulengan p tergila-gila karena
ditinggalkeun at. teu laksana ka nu
ditinggal at. tidak terlaksana pada
dipikameumeut
yang dicintai
kacapang, ngacapang nu gering panas
kacapang, ngacapang p orang demam
ngocoblak ngomong baé jero keur
tinggi mengigau, sering disebut
saré, sok disebut ogé sasar
juga sasar
kacéntét budak anu awakna hésé ngagédéan lantaran teu kaurus kagelong; kaseglong kapelag ku kadaharan nu gedé teuing,
kacéntét badan anak-anak yang susah menjadi besar karena tidak terurus kagelong; kaseglong makanan yang terlalu besar tertahan di
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 35
diteureuy teu bisa dikaluarkeun teu
kerongkongan sehingga tidak bisa
bisa
ditelan dan tidak bisa dikeluarkan
kahudang kasakit heubeul jadi deui at
kahudang kambuhnya penyakit lama,
kasakit nu sok reureundahan,
at penyakit reureundahan,
datang deui kasakitna
muncul lagi penyakitnya
kaku anggahota badan anu hareuras, anu henteu bisa digawékeun
kaku k anggota badan yang tidak bisa digerakkan sebagaimana mestinya
sakumaha mistina kalenger kapaéhan, kapiuhan
kalenger p pingsan
kaligata kasakit kulit baréntol jeung
kaligata p penyakit kulit bentol-bentol
karasa ateul kalikiben nyeri beuteung lantaran loba teuing dahar terus kageujleug-
dan terasa gatal kalikiben p sakit perut karena makan terlalu banyak terus tergonjlog
geujleug kaliwara teu lintuh-lintuh sanajan disuwuk kaluron; karuron ngajuru saméméh
kaliwara tidak gemuk meskipun sering diberi makan kaluron; karuron keguguran
waktuna tur orokna maot kamalangkem tatu, bisul nu geus bucat
kamalangkem p luka, bisul yang sudah
katutupan ku perban jadi teu
pecah tertutup perban sehingga
cageur-cageur, kalah ka terus
tidak kunjung sembuh bahkan terus
nanahan n.k. bau
bernanah dan berbau
kamangkaraban ting. kamerekaan
kamangkaraban p lih. kamerekaan
kamangmang ting. bisul
kamangmang p lih.bisul
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 36
kambuh karugrag, karentag, kanceuh
kambuh kambuh
kamerekaan; kamangkarahan
kamerekaan; kamangkarahan p
seubeuh teuing barang dahar,
makan terlalu kenyang, perutnya
beuteungna bungkiang, rarasaanana
buncit, rasanya sesak
areungap kamerkaan ting. kamerekaan
kamerkaan p lih. kamerekaan
kanceuh gering deui ting. karugrag,
kanceuh kambuh
kaseuit, karentag, kapacirit ting. busiat
kapacirit p lih. busiat
kapaéhan paéh sakeudeng, kalenger
kapaéhan p pingsan
kapidara kapaéhan
kapidara p pingsan
kapiuhan kapaéhan, kalenger, teu
kapiuhan, p pingsan, tidak sadarkan
éling- éling, teu sadar; l. teu émut-
diri
émut; kapidara karamian ting. karemieun
karamian p lih. karemieun
karemieun; keremieun; karamian
karemieun p rasa gatal pada bibir anus
renyem dina biwir liang tai lantaran
karena cacing keremi hendak
cacing mayang rék kalaluar
keluar
karentag kasakit nu jadi deui lantaran
karentag kambuh
can cageur pisan geus maksakeun manéh digawé deui kareunang arateul jeung garéték dina
kareunang g rasa gatal dan geli di kulit
kulit lantaran késang, teu mandi-
karena keringat, tidak mandi at.
mandi at. mandi teu beresih
mandi tidak bersih
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 37
karugrag kasakit datang deui lantaran
karugrag kambuh
tambarakan at. lantaran salah ngubaran karuron ting. kaluron
karuron lih. kaluron, keguguran
kasakit naon-naon nu karasa nyeri ku
kasakit penyakit; kasakit alus p cacar;
badan, lain lantaran diteunggeut jst;
kasakit anjing p lih. gondongeun;
kasakit alus kuris, nu matak
kasakit konéng p sakit kuning;
disebut ~ supaya kurisna ulah
liver
merekab saluar awak; kasakit anjing ting. gondongeun; kasakit konéng gering nu témbongna mata, kulit, cikiih konéng, kasakit konéng téh lantaran tina hamperu kasaléo pateuh, misalah, tipalitek
kasaléo p keseleo
kasambet; kabadi kasurupan
kasambet; kabadi p kesurupan
kasarumahan kasurupan
kasarumahan kesurupan
kasawat l kasakit
kasawat h terserang penyakit
kaseglong ting. kagelong
kaseglong lih. kagelong
kaseuit; kanceuh, karentag,
kaseuit; kanceuh, karentag, karugrag
karugrag; ~ deui kasakit nu jadi
kambuh
deui, nyeri deui, karasa deui. kasibat ngarasa puyeng lantaran pangaruh lelembut kasurupan. ting. surup
kasibat merasa pusing karena makhluk halus kasurupan lih. surup kesurupan
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 38
katuralengan at. katurelengan lieur
katuralengan at. katurelengan p
lantaran kapanasan teung ting.
pusing karena terlalu kepanasan
turaleng, leng
lih. turaleng, leng
katurelengan ting katuralengan
katurelengan lih katuralengan
kawarian kalakuan nu teu waras
kawarian p kelakuan orang gila
kawaya beukah kasakit kawaya nu
kawaya beukah p penyakit kawaya
ngagedéan lantaran malaria
yang membesar karena malaria
kédanan kaédanan; ting. édan
kédanan kaédanan, lih. édan
kéhkéh, ngéhkéh batuk batuk kéh-
kéhkéh, ngéhkéh batuk p batuk terus-
kéhan; ting. kohkoh, ngohkoh kékéd ramo jelema anu ngareluk
menerus; lih. kohkoh, ngohkoh kékéd p jari manusia yang bengkok dan
heuras; ting. kalékéd, kémpér,
kaku; lih. kalékéd, kémpér,
kémpréng; jelema ~ kaasup jelema
kémpréng; orang yang ~ termasuk
tampadaksa, sabab sanajan
orang yang cacat sebab meskipun
leungeunna masih lengkep, tapi
tangannya masih lengkap, jarinya
ramona teu bisa dipaké cukal-cekel
tidak bisa digunakan
kelay, ngelay leuleus lantaran buku
kelay, ngelay p lemas karena ruas
tulang kurang kuat; tikelay
tulang kurang kuat; tikelay
ticengklak
terkulai tiba-tiba
keleper, ngeleper ngadégdég; jelema
keleper, ngeleper p gemetar
nu lilinieun sok ngeleper; sok disebut ogé keleter keleter keleper
keleter p gemetar
kémpér leungeun jelema anu sama
kémpér p tangan manusia yang sama
sakali teu bisa digunakeun lantaran
sekali tidak bisa digunakan karena
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 39
lumpuh at. heuras; ting. kékéd,
lumpuh at. keras; lih. kékéd,
kémpor, kémpréng
kémpor, kémpréng
kémpor gémpor
kémpor p lumpuh (kaki)
kémpréng leungeun jelema anu
kémpréng p tangan manusia yang
palebah sikuna teu bisa
bagian sikut tangannya tidak bisa
dilempengkeun jeung salawasna
diluruskan dan selamanya keras
nikel heuras
melipat
kencing Ind. kiih; ~ manis kasakit gula lantaran loba teuing ngadahar
kencing, kencing manis, p diabetes mellitus
at. nginum nu amis-amis kéngkong leungeun anu lamun diputer-
kéngkong p tangan manusia yang bila
puter peupeuteuyanana tara milu
diputar-putar bagian antara pundak
ngan tina siku n.k ramo wungkul,
dan sikut tidak ikut berputar yang
malah dina muterna bisa leuwih,
berputar hanya dari bagian sikut
ogé dina nikelna palebah siku
hingga jari. Malah dalam
henteu kawas leungeun waras
perputarannya bisa lebih, juga pada bagian lipatan sikut tidak seperti tangan yang wajar
képoh suku anu tuurna paantel dina
képoh p kaki berbentuk huruf X
keur nangtung at. leumpang n.k. jiga hurup X kerejet, ngerejet suku anu gerak
kerejet, ngerejet g kaki yang bergerak
sakeudeung lantaran jiga nu kena
sebentar karena seperti tiba-tiba
ku setrum
terkena listrik
kérék sora anu kaluar tina jero sungut at. irung waktu saré tibra
kérék p mendengkur, suara yang keluar dari dalam mulut at. hidung waktu
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 40
tidur nyenyak keremieun ting. karemieun
keremieun p lih. karemieun
késang buncret barentus dina kulit
késang buncret biang keringat
lantaran tadina mindeng késangan, sok disebut ogé késang meuting késang meuting ting. késang buncret
késang meuting lih. késang buncret
késrék, budig; kasakit kulit nu kawas
késrék budig p penyakit kulit seperti
kulit megar
kulit mengelupas
keumpleung rada gélo
keumpleung p agak gila
keuyeungkeung ting. gering
keuyeungkeung lih. gering
kohkoh, sora batuk; ngohkoh batuk
kohkoh, ngohkoh p suara batuk
sabaraha kali kokoloteun emblog-emblogan hideung
berkali-kali kokoloteun p bercak hitam pada muka
dina beungeut lantaran mindeng
karena sering kepanasan at.
kapanasan at. maké wedak nu teu
memakai bedak yang tidak cocok
cocog koléra kasakit utah ngising nu taya
koléra p penyakit muntah dan berak
eureunna komprés lamak baseuh ditaplokkeun
komprés kompres
kana bagian awak anu bareuh at. panas; kopyok kopok notosan, ting. congé
kopok p congek lih. congé
kopyok komprés
kopyok kompres
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 41
koréng radang, budug.
koréng p radang, budug, buduk.
Kotokeun panyakit mata jelema nu teu
kotokeun p rabun ayam
awas lamun ti peuting, kawas hayam teu bisa leumpang ti peuting kucar kulit jelema nu kawas kulit
kucar p albino
munding bulé; lantaran kasakit kulit kuhkul kukul
kuhkul p kukul, jerawat
kukul éwateun, sok disebut ogé kuhkul
kukul jerawat
kukurayeun ngadak-ngadak renung
kukurayeun g mendadak tumbuh
kawas barentus palebah kulit liang
seperti bintil dari dalam kulit
bulu kiang lantaran kabulusan n.k.
lubang bulu wajah atau bagian
bulu kiang jareceng narangtung; ~
tubuh lainnya karena kedinginan
ngan sakeudeung
hingga bulu-bulunya berdiri; ~ hanya terjadi sebentar
kumumu muyung, nguyung
kumumu g murung; tidak bergairah
kurang ingetan ting. gélo
kurang ingetan p lih. gélo
kurang saeundan rada gélo
kurang saeundan p sedikit gila
kurang sasetrip ting. kurang saeundan
kurang sasetrip p lih. kurang saeundan
kurap kasakit kulit ngajeplok kawas
kurap p penyakit kulit menancap
budug ngariung dina kulit jelema;
saperti buduk berkumpul pada kulit
~ karas ateul; ting. hapur, éksim
manusia; lih. hapur, eksim
kuris kasakit sabangsa cénang pirang-
kuris p penyakit cacar
pirang dina kulit jelema nu sok
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 42
tépa, sok disebut ogé bangsar at. cacar; ~ kaasup kasakit bahaya; ~ nu keur renung jaradi disebutna midang at. keur midang; budak nu keur katerap ~ sok disebut bagong at. bandol at. kasakit alus kuris angeun tampek
kuris nageun p tampek
kurunyinyi begang at. kuru lantaran
kurunyinyi g kurus at. kurus karena
boga kasakit kutil kasakit kulit anu ngabendil jeung
punya penyakit kutil p benjolan dan berakar;
akaran;
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 43
L lamur mata anu aya lamadan ipis
lamur p mata yang selaput tipisnya
ngalampud dina hihideungna, n.k.
menutupi bagian bola mata hitam
téténjoan kurang awas méh lolong
hingga penglihatan kurang awas, hampir buta
langlang-lingling rada gélo, kurang
langlang-lingling p agak gila, kurang
saeundan, aya inget aya henteu
waras, kadang-kadang sadar
kana bebeneran
kadang-kadang tidak
langleng ting. leng
langleng k lih. leng
lanjung, lalanjung lieur
lanjung, lalanjung p sakit kepala
lat, latlatan poho
lat, latlatan lupa
layung cahaya konéng waktu panonpoé
layung cahaya kekuning-kuningan pada
rek surup; ngalanglayung, gering
waktu matahari akan terbenam;
nangtung ngalanglayung gering
ngalanglayung g gering nangtung
teu payah tapi lila, gering
ngalanglayung sakit tidak parah
ngaranggieung, kawas nu boga
tapi lama, gering ngaranggieung,
kasakit konéng; sok disebut ogé
seperti yang berpenyakit kuning
gering ngageuyeunggeung
(liver), disebut juga gering ngageuyeunggeung
lécét kulit anu bohak lantaran pagésrék
lécét, p kulit yang luka karena gesekan
lédéh bohak jeung kaluaran getih
lédéh p luka yang mengeluarkan sedikit
hérang léhék sirah nu déngdék ka gigir lantaran leuleus palebah beuheung léhléh sirah nu déngdék ka hareup
darah putih léhék p kepala yang miring ke samping karena lemah pada bagian leher léhléh p kepala yang tunduk ke depan
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 44
lantaran leuleus palebah beuheung lého leuleueur nu kaluar tina jero irung,
karena lemah pada bagian leher lého ingus l. umbel; lih. reuhak;
l. umbel; ting. reuhak; léhoan
léhoan keluar ingus; olol-lého lih.
kaluar aya léhona; olol-lého ting.
olol.; ~ monyétan ingus seperti air
olol; ~ monyétan lého éncér
mata yang sering keluar, orang
saperti cimata nu kaluar mindeng;
lého monyétan biasanya akan flu
jelema lého monyétan biasana rék salésma leleb najan gering parna pisan teu aral-
leleb sakit parah tetapi tidak mengeluh
subaha saeutik-eutik acan, malah
sedikit pun, bahkan tidur pun
teu gulinggasahan-gulinggasahan
seperti yang tidak terganggu oleh
acan
penyakit sama sekali
leles l urut ting. urut, pencét
leles l pijit lih. urut, pencét
lémpoh rémpo; kalémpohan rémpo
lémpoh k lunglai, kalémpohan lunglai
lantaran teu kararaban ku
karena tidak makan, bisa disebut
kadaharan; ogé bisa disebut
juga langlayeuseun
langlayeuseun lencangeun radang dina sela-sela ramo
lencangeun p radang pada bagian sela-
suku lantaran leumpang dina cai
sela jari kaki karena berjalan di
kotor at cileuncang
genangan air kotor at air hujan
lendeng, leneng lieur lantaran kurang
lendeng, leneng p pusing karena
hadé nu didaharna; karacunan
makan makanan yang kurang
kadaharan at inuman
bersih; keracunan makanan at minuman
leneng lendeng
leneng p lendeng
leng kecap anteuran kana puyeng,
leng kata antar untuk pusing, lanjung,
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 45
lanjung, lieur, jsté.; lenglengan ~
sakit kepala dsb.; lenglengan ~
teu inget, sering disebut ogé
tidak ingat, sering disebut juga
latlatan at. ampir-ampiran poho;
latlatan at. hampir-hampir lupa;
katurelengan katerap ku
katurelengan terkena lenglengan
lenglengan lantaran kapélét, sirah
karena terkena pelet, kepala yang
kapanasan; sok disebut ogé
kepanasan; sering disebut juga
katuralengan; ting. tureleng,
katuralengan; lih. tureleng,
langleng, kabulenglengan
langleng, kabulenglengan
lépra W. kusta, kasakit nu disababkeun ku bakteri
lépra p kusta, penyakit yang disebabkan oleh bakteri
letéh ngarasa lungsé
letéh k letih
leungcangeun ting. lencangeun
leungcangeun lih. lencangeun
lieur puyeng
lieur p pusing
lilinieun ngadégdég palebah leungeun
lilinieun p tremor; bergetar hanya pada
wungkul; ting. dégdég,
bagian tangan; lih. dégdég,
eueumeureun, édég, kokorédeun
eueumeureun, édég, kokorédeun
limpeuran poho deui kana teuteundeunan, kana tutundaan at
limpeuran p lupa menyimpan barang at melakukan pekerjaan
pagawéan linglung poho kana ka tempat at naon baé linu rarasaan nyeri dina huntu at tulang
linglung p lupa pada tempat atau sesuatu linu linu, ngilu; rasa nyeri pada gigi at tulang
lita raheut, tatu, tapak ngoperasi nu
lita p luka, tatu, bekas mengoperasi
kulitna ti unggal sisi geus
kulit pada setiap sisinya sudah
nyambung deui anu hartina geus
tersambung kembali yang artinya
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 46
cageur lolong teu bisa nénjo pisan; ~ bonconong panonna beunta tapi
sudah sembuh lolong p buta; ~ bonconong mata melek tetapi tidak bisa melihat
teu ningali luga ting utah
luga lih. utah
lumpuh kasakit leuleus dina sabagian
lumpuh p penyakit lemas pada
badan n.k. teu bisa digawekeun
sebagian tubuh hingga tidak bisa
sakumaha mistina
digunakan sebagaimana mestinya
lumpuruk, ngalumpuruk nu keur
lumpuruk, ngalumpuruk g orang
nangtung ujug-ujug nambru; nu
yang sedang berdiri tiba-tiba
keur leumpang ngarumpuyuk
jatuh tidak berkutik, orang yang
lantaran sukuna ngadak-ngadak
sedang berjalan ngarumpuyuk
leuleus at lantaran kasakit
karena kakinya mendadak lemas
jajantung
at karena penyakit jantung
lungsur kekecapan pikeun ka nu anyar cageur tas kuris
lungsur kata yang ditujukan kepada orang yang baru sembuh dari sakit cacar
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 47
M majnun Ar. gélo, owah, sok disebut ogé majenun
majnun p gélo, owah, gila, sering disebut juga majenun
malaria muriang nu ngadégdég, disebut malaria p muriang menggigil sering ogé muriang panas maromot, kokoloteun kulit jadi
disebut juga muriang panas maromot; kokoloteun p kulit menjadi
hideung lantaran sok mindeng
hitam karena sering kepanasan atau
kapanasan at lantaran maké wedak
memakai bedak yang tidak cocok
nu teu cocog mata bisul poponclot bisul nu eusina nanah mata iwakeun kasakit kulit kawas
mata bisul puncak bisul yang berisi nanah mata iwakeun p penyakit kulit seperti
jarawat matana teuas saperti mata
jerawat yang bermata keras seperti
lauk, biasana sok aya dina ramo
mata ikan, biasanya sering muncul
suku bagian luhur, dampal suku at.
pada bagian atas jari kaki, telapak,
keuneung
dan tumit
medu busung, kembung beuteung
medu p busung, perut kembung
mencenot cénang gedé
mencenot p cénang besar
méncrét muncrut, sok disebut ogé
méncrét p muncrut, mencret; sering
mérécét ménggér; tampek panyakit nular nu
disebut juga mérécét, diare ménggér; tampak; campak p penyakit
dilantarankeun ku virus, karasana
menular yang disebabkan oleh
panas tur sok nimbulkeun totol-
virus, mengakibatkan suhu badan
totol beureum dina awak, biasana
naik dan menimbulkan bintik-
keuna ka barudak
bintik merah pada kulit, biasanya
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 48
terjadi pada anak-anak mengi eungap lantaran kasakit napas mengok at. asma; ampeg
mengi p sesak napas karena sakit pernapasan mengok at. asma; ampeg
mengok mengi
mengok p mengi, asma
méntér kasakit dina jero beuteung
méntér p penyakit di dalam perut
karasana panas jeung sok nular;
terasa panas dan menular; tifus
tipes menyat bisa hudang deui tas gering payah, hirup deui tas kapaéhan.
menyat bisa bangun lagi setelah sakit parah, sadar lagi setelah pingsan
mérécét méncrét
mérécét p diare
muncrut ngising tai éncér lantaran
muncrut p mengeluarkan kotoran cair
boga kasakit di jero beuteung
karena ada penyakit di dalam perut
muriang panas
muriang p meriang
muyung ting. kumumu
muyung g lih. kumumu
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 49
N nanah sabangsa cai kimpel anu bau anu nanah p cairan berbau busuk yang kaluar tina bohak, budug, at bisul
keluar dari luka, kudis, bisul dsb
rupana bodas semu héjo; nanahan
berwarna putih kehijauan;
aya nanahna
nanahan terdapat nanah
ngaheujeun ting. heujeun
ngaheujeun g lih. heujeun
ngalumpuruk ting. rumpuyuk
ngalumpuruk g lih.rumpuyuk
ngangluh l.p. teu damang, prihatos
ngangluh k s.h. sakit, prihatos mengeluh
ngareunggeuy, gering nangtung
ngareunggeuy gering nangtung
ngalanglayung, tiktikbrek,
ngalanglayung, tiktikbrek,
reureundahan, gering teu payah
reureundahan g sakit tidak parah
tapi lila
tapi lama
ngéhkéh ting. kéhkéh
ngéhkéh p lih. kéhkéh
ngeyer; ngayer ting. ayer
ngeyer; ngayer g lih. ayer
ngohkoh, batuk ~ ting. kohkoh
ngohkoh, p batuk ~ lih. kohkoh
ngosom teu tétéla kadéngéna lantaran
ngosom g ucapannya tidak jelas karena
ngomong bari samutut
mulutnya penuh makanan
nguyung alum
nguyung g murung (sakit)
nohosan ting. congé
nohosan p lih. congé
nombro gering nambru teu bisa
nombro p sakit hingga tidak bisa
cengkat-cengkat acan; gering ~
berdiri sedikit pun; sakit ~ sudah
geus tilu poé
tiga hari
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 50
nyenyepan l. muriang.
nyenyepan p l. muriang, demam.
nyeri ngarasa teu ngeunah lantaran
nyeri k merasa tidak enak karena sakit,
kasakit, raheut, diteunggeul, jsté: ~
terluka, dipukul, dsb; ~ huntu sakit
huntu nyeri lantaran aya huntu at
karena ada gigi at geraham yang
caréham anu ruksak; ~ haté teu
rusak; ~ haté tidak enak hati,
ngeunah haté, ngarasa nyeri ku
merasa sakit karena perkataan
omongan batur at ku talajak batur
orang lain at karena perilaku orang
nu teu adil; nyeri gigir nyeri
lain yang tidak adil; nyeri gigir p
cecelekitan di jero parindikan, sok
merasa sangat sakit di bagian
disebut ogé sumbilangeun; nyeri
panggul, sering disebut juga
beuteung pohara ting. adug
sumbilangeun; nyeri beuteung
nganyenyeri nimbulkeun rasa
pohara p lih. adug; nganyenyeri
nyeri ka batur boh lahir (neunggeul
menimbulkan rasa sakit kepada
jsté), boh batin (nyarékan, ngahina,
orang lain baik lahir (memukul
jsté); kanyeri kasakit;
dsb) maupun bathin (mengatai,
kanyenyerian nyeri haté atawa
mengumpat, dsb); kanyeri
sedih terus-terusan; nyeri
penyakit; kanyenyerian sakit hati
beuheung sosonggéteun kesel
at sedih terus-menrus; ~ beuheung
ngadagoan nu can datang
sosonggéteun kesal karena menunggu orang lain yang seharusnya sudah datang
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 51
O obat Ind. ubar, tamba anu bisa
obat cp obat, penawar yang bisa
nyageurkeun kasakit
menyembuhkan penyakit
olol, ~ lého mindeng kaluar lého tina
olol, p ~ lého sering keluar ingus,
irung, biasana budak; lého olol-
biasanya anak-anak; lého olol-
ololan leho budak nu kaluar asup
ololan ingus anak-anak yang
lantaran teu dipiceun
keluar masuk karena tidak dibuang
ompong sawatra huntu at. caréham
ompong ? tanggalnya beberapa gigi at.
aya nu punglak lantaran geus kolot
geraham karena sudah tua at karena
at. loba ngadahar peremen
banyak makan permen (anak-anak)
(barudak) ongkék utah
ongkék g muntah
owah pikir ting. burung
owah pikir p lih. burung
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 52
P pagebug usum panyakit nu sok
pagebug g wabah penyakit menular
tatalépa, gancang népana, nyerang
yang menjangkit dengan cepat,
loba jelema di hiji wewengkon nu
menyerang sejumlah besar orang
lega (up cacar, diséntri, koléra,
di daerah yang luas (spt cacar,
salésma, pileg)
disentri, kolera, flu, pilek); epidemi
pagut, tipagut bagéan badan anu diadu
pagut, tipagut ? bagian tubuh yang
saeutik jeung barang anu teuas at
sedikit beradu dengan benda
seukeut; up ~ ka nu seukeut-
keras at tajam; jika ~ pada bagian
seukeut sok raheut at baréd; up ~
tajam menjadi luka sayat at lecet;
kana tihang at juru méja sok
jika ~ pada tiang at ujung meja
méréngkél
jadi mengkerut
pahang tulang susah keuna ku
pahang tulang ? kebal penyakit
panyakit palung ting. burung
palung p lih. burung
panas tiris panas jeung tiris anu karasa
panas tiris p demam
ku awak panyiraman samar kahayang waktu
panyiraman g keinginan samar orang
keur nyiram; mulangkeun ~
yang mengidam; mulangkeun ~
dilarapkeun ka jelema nu keur
orang yang sakit parah dengan
gering parna sok samar kahayang,
keinginan yang samar, bahkan
samalah kahayang nu lain-lain;
keinginan yang aneh-aneh; orang
jelema nu kitu biasana téréh maot
seperti itu biasanya sudah mendekati ajal
paor panon nu teu pati awas lantaran
paor g setengah buta karena penyakit at
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 53
kasakit at lantaran geus kakolotan parna gering kacida n.k. méhméhan
karena lanjut usia parna ? parah; sakit berat
maot pasén W. patient: jelema gering (nu dirawat ku dokter) pateuh anggel nyeri beuteung n.k lieur lantaran lila teuing sare
pasén ? W. patient: orang sakit (yang dirawat dokter); pasien pateuh anggel p sakit perut hingga menjadi pusing karena terlalu lama tidur
pateuh teu ajeg leumpangna ku
pateuh p tidak bisa berjalan tegak
lantaran aya tulang anu potong
karena ada tulang yang patah at
atawa misalah
keseleo
paya kuat (awak); kebal tina panyakit;
paya kuat (badan); kuat dari penyakit;
teu payaan babari keuna ku
teu payaan rentan kena penyakit, lih
panyakit, ting babarian
babarian
payah parna; papayahan gering anu meueus-meueus rada cageur, brek
payah sakit berat; papayahan penyakit kambuhan
deui parna pegék demés
pegék ? pesek (hidung)
pegel cangkeul
pegel p pegal
pégo teu bisa ngalisankeun sababaraha
pégo p bisu
sora at kecap sakumaha mistina lantaran letah, biwir, elak-elakan aya nu kaganggu péhong sungut béngo alatan setruk atawa panyakit gula
péhong p mulut bengkok akibat penyakit strok atau penyakit gula
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 54
pelag, melag katahan dina tikoro, teu bisa diteleg pélay laleuleus awak kawas teu boga
pelag, melag tertahan pada kerongkongan; tidak bisa ditelan. pélay g lemas tubuh seperti tidak punya
tanaga, lantaran sabuku-buku
tenaga karena seluruh sendi
tulangna kurang kuat: budak
tulangnya kurang kuat; anak
cacingeun sok ~
cacingan sering ~
pelentis bentus leutik
pelentis p bintik-bintik kecil
peluh rarangan lalaki nu tara daékeun
peluh p lemah syahwat, penis yang
melegeng lantaran kasakit pencét k.p. ngagunakeun tanaga ramo
tidak bisa ereksi pencét cp menggunakan tenaga jari
leungeun dipaantelkeun satarikna;
tangan dengan cara
mencétan (meuseulan l) neueul-
menghubungkannya sekuat
neueulkeun daging sapanjang
tenaga; mencétan (meuseulan h)
leungeun jst supaya karasa
memijit tangan dst supaya terasa
ngeunah; ting urut, rancét,
enak; lih. urut, rancét, batek,
batek, pencut penclut, bancunur leutik
pencut p penclut, puncak bengkak kecil (kepala) terbentur benda keras
pengék demés
pengék ? pesek (hidung)
péngkor leumpang teu walagri lantaran
péngkor p pincang
nyeri at cacad pényon sungut béngo alatan setruk atawa panyakit gula pérang; mérangan; budug keur ~ téréh cageur, tapakna mimiti
pényon p mulut bengkok akibat penyakit strok atau penyakit gula pérang p ; mérangan; budug keur ~ cepat sembuh, bekasnya mulai
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 55
marurag
mengelupas
perengkel rasa asa murilit up nyeri
perengkel g berasa melilit ketika sakit
beuteung sok peperengkelan;
perut sering peperengkelan urat
urat marungkut
mengerut
pés panyakit tépa anu dilantarankeun
pés p penyakit menular yang
ku basil pés, népana ka jelema
disebabkan oleh basil pes,
ngaliwatan kutu-kutu beurit
penularannya melalui kutu-kutu tikus
peurih rasa nyeri lamun raheut kacaian
peurih p rasa sakit bila luka terkena air
at kaciuyahan; mata nu
at terkena air garam; mata jika
dipeureuhan ogé sok karasa ~
ditetesi obat mata terasa ~
peuseul ting. pencét
peuseul cp lih. pencét
peuteuy; peuteuyeun kasakit nyeri
peuteuy p; peuteuyeun penyakit sakit
kiih getih lantaran loba teuing
kencing darah karena terlalu
ngadahar peuteuy; ting. micung,
banyak makan petai; lih. micung,
jéngkoleun
jéngkoleun
peuyeuh peura pisan n.k. sora méh
peuyeuh g sangat parau hingga suara
ngaheos; keur. Batuk sora sok ~
hampir tidak terdengar, orang
sabab genggerong kaganggu: sora
yang sedang batuk sering ~ sebab
~
kerongkongan terganggu; suara ~
pias rupa beungeut jelema semu bodas
pias g pucat pasi karena sakit at baru
lantaran gering at hudang gering
sembuh akibat sakit parah kurang
payah suda getihna
darah
pidel kasakit saré beurang-peuting
pidel p banyak tidur sepanjang siang dan malam
pijaheut kasakit ateul baé dina
pijaheut p penyakit sering gatal pada
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 56
rarangan awéwé; anu téréh
bagian kelamin wanita yang akan
déwasa
beranjak dewasa
pikun kasakit pohoan perbawa jelema
pikun g kelainan tingkah laku (sering
anu geus kolot, geus aki-aki at
lupa dsb) yang biasa terjadi pada
nini-nini
orang yang sudah berusia lanjut; kakek-kakek at nenek-nenek
pileg l salésma
pileg p flu
pincang Kw. Cingked, teu sarua
pincang p Kw. Cingked timpang
panjang sukuna, teu bisa
kakinya atau timpang jalannya
leumpang samistina sabab salah
(karena pembawaan sejak lahir,
sahiji suku teu waras at nyeri
karena terkilir, kena beling,
ditapakkeunana, up. lantaran
terantuk, bengkak, dsb)
kacugak, titajong, bareuh jsb pinced ting. dingklang
pinced p lih. dingklang
piuh kapiuhan kapaéhan, kalenger, teu
piuh g kapiuhan pingsan, kelenger,
éling-éling, teu sadar
tidak sadarkan diri
pohang ting. ompong
pohang ? lih. ompong
poponyoeun dina mimiti neureuy sok
poponyoeun g pada waktu mulai
ngajenghak karasana nyeri
menelan sering tiba-tiba merasa
tukangeun careham
nyeri pada bagian belakang geraham
prihatos ting. ngangluh
prihatos k lih. ngangluh
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 57
R radang panyakit ruksakna jaringan
radang p penyakit kerusakan jaringan
awak anu ditandaan ku panas tiris
tubuh yang ditandai oleh demam
jeung bareuh (lamun geus parna
dan pembengkakan (jika sudah
ditambahan ku sok kaluarna getih
lanjut disertai keluar getah
herang, getih, nanah, jsb): ~ paru-
bening, darah, nanah, dsb): ~
paru; radangan babari pisan
paru-paru; radangan sangat
katerap radang, amis daging
muah terkena terjangkit radang, amis daging
ragét kulit jelema anu pinuh ku tapak baréd, tapak radang at borok raheut tapak kakeureut ku péso dina kulit jelema n.k. getihan rajasinga panyakit rarangan anu
ragét p kulit yang penuh dengan bekas lecet, bekas radang, at borok raheut p luka sayat karena teriris at tergores pisau hingga berdarah rajasinga p penyakit kelamin yang
bahaya keur nu keuna at.
berbahaya bagi penderita dan
pasanganna boh ka turunanna
pasangannya, juga bagi ketururunannya
rancét hantem at. mindeng dipencétan
rancét cp terus-menerus at. sering dipijit
ranggieung; raranggieungan;
ranggieung; raranggieungan;
rumanggieung nangtung teu ajeg
rumanggieung tidak tegak bergiri
lantaran lieur kénéh hudang
karena masih pusing baru sembuh
gering rarang-rorong teu pati awas lantaran
rarang-rorong ? penglihatan tidak
nyeri panon at geus lamur ku
begitu jelas karena penyakit mata
kakolotan
at karena sudah lanjut usia
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 58
rawat diurus, dipiara, dihadé-hadé; nu
rawat ? pelihara, urus, jaga, orang sakit
gering dirawat di rumah sakit;
dirawat di rumah sakit; diurus,
diurus dihadé-hadé di rumah sakit
dipelihara di rumah sakit hingga
n.k. geringna cageur deui, sok
sembuh, sering disebut juga
disebut ogé diopnameu
diopname
regéh, ngaregéh at regah-regéh hésé
regéh g, ngaregéh at regah-regéh
ngambekan kawas anu asma at
susah bernapas seperti orang
mengi sarta sok kadéngé hos-
yang berpenyakit asma at mengi
hosan; sok disebut ogé enggah-
serta sering terdengar berdesis,
enggéh
sering juga disebut enggahenggéh
régoh, cokor régoh, péngkor at. taya tanaga lantaran geus kolot
régoh p, cokor régoh, péngkor at tidak mempunyai tenaga karena sudah tua
rémpo teu kuat leumpang jauh-jauh
rémpo g tidak kuat berjalan terlalu jauh
lantaran geus kolot at geringan;
karena sudah berusia lanjut at
rérémpo mindeng rémpo; ~ sok
penyakitan; rérémpo sering
disebut ogé cokor régoh
rémpo; ~ sering disebut juga cokor régoh
rengkeng awak nu karasa rada heuras mun tas mandi di laut
rengkeng g badan yang terasa agak mengeras setelah mandi di laut
réngkod ting. pincang
réngkod p lih. pincang
rerep teu panas deui badan nu gering;
rerep g reda; menjadi dingin (tubuh
panasna geus ~
orang sakit); panasnya sudah ~
reuneuh kakandungan
reuneuh ? hamil
reureundahan nu gering kakapeungan
reureundahan g orang yang sakit
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 59
jeung kasakitna éta-éta kénéh,
musiman dan penyakitnya masih
cageur deui gering deui, kaseuit
itu-itu juga, sering kambuh
deui-kaseuit deui, eureun-
penyakitnya; ~ sering disebut
eureunan tina gering; ~ sok
juga sakit-sakitan
disebut ogé eureun-jadi réyang, réréyang réyang-réyang,
réyang ? , réréyang réyang-réyang,
nulungan at ngabantuan nu gering
menolong at membantu orang
keur leumpang ku jalan
sakit supaya berjalan dengan cara
nyarekelan supaya ulah labuh;
dipegang oleh lebih dari satu
mun nu gering payah hayang diuk
orang supaya tidak jatuh; jika
ku nu calageur pada ngaréréyang
orang yang sakit parah ingin duduk dibantu oleh orang-orang yang sehat dengan ngaréréyang
riceng, riricengan at. rucang-riceng,
riceng g, riricengan at. rucang-riceng
kucap-kiceup bari rada nyureng
berkedip-kedip sambil agak
lantaran sérab at lantaran nyeri
mengernyit karena silau at karena
mata at kapeurempeunan,
sakit mata at mata terkena debu,
téténjoan sérab sanggeusna kaluar
penglihatan silau sesudah keluar
ti nu poék ka nu caang; sok
dari tempat yang gelap ke tempat
disebut ogé riceum, rucam-riceum
yang terang, ~; sering disebut juga riceum, rucam-riceum
riceum, rucam-riceum ting. riceng
riceum g, rucam-riceum lih. riceng
rieut nyeri jero tarang lantaran telat
rieut p sakit di bagian dalam pepilis at
dahar at asup angin
di dalam dahi, karena terlambat makan at masuk angin
rincug nyeri dampal suku lantaran rengkeng; leumpang ~
rincug p sakit telapak kaki karena kaku; berjalan ~
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 60
ripuh loba teuing kasusah at pikiraneun ripuh ? terlalu banyak penderitaan at hirup; nu gering geus ~ pisan;
beban hidup, orang sakit sudah ~
hamo bisa cageur deui
sekali, tidak akan bisa sembuh lagi
ririwit, tiktikbrek mindeng katarajang
ririwit, tiktikbrek g sakit-sakitan
kasakit rocop kasakit nu karasana asa
rocop p penyakit yang terasa seperti
dicocogan; jéngkoleun at
ditusuk; jengkoleun at
peuteuyeun palebah bobokong
peuteuyeun pada bagian
mani ~
punggung antara pinggang dan pantat begitu terasa ~
rodék radang at borok dina kulit hulu jelema; kolot langka aya nu ~
rodék p radang at borok pada kulit kepala sp radang kulit; orang tua jarang terkena ~
rorombéheun kasakit dina dampal
rorombéheun p penyakit pada bagian
suku pangpangna dina keuneung,
telapak kaki terutama pada tumit,
kulitna bareulah
kulitnya pecah-pecah
rumbu, rurumbu, tiktikbrek ka nu geus kolot, geringan rumpuyuk, ngarumpuyuk nu keur
rumbu g, rurumbu, sakit-sakitan pada usia lanjut, penyakitan rumpuyuk g, ngarumpuyuk orang
nangtung ujug-ujug nambru; nu
yang sedang berdiri tiba-tiba
keur leumpang ngarumpuyuk
jatuh tidak berkutik, orang yang
lantaran sukuna ngadak-ngadak
sedang berjalan ngarumpuyuk
leuleus at lantaran kasakit
karena kakinya mendadak lemas
jantung; sok disebut ogé
at karena penyakit jantung;
ngalumpuruk
sering disebut juga ngalumpuruk
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 61
S sakalor W. vallende ziekte; panyakit
sakalor p W. vallende ziekte; penyakit
ayan,panyakit rieut (lamun
ayan, penyakit pitam (yang
panyakitna ja di deui nu geringna
apabila kambuh penderita
bakal leungit kasadaran sarta jeger
kehilangan kesadaran disertai
saawak-awak tuluy labuh jeung
kejang pada seluruh tubuh lalu
tina sungutna kaluar budah);
jatuh dan mulutnya berbuih);
sawan babi; epilepsi
sawan babi; epilepsi
sakit Ind. gering, ngarasa teu ngeunah
sakit Ind. gering, berasa tidak nyaman
awak (bagean awak) lantaran
pada tubuh (bagian tubuh) karena
kaserang panyakit (panas tiris,
menderita sesuatu (demam, sakit
nyeri beuteung, jsb)
perut, dsb)
saksrak, nyaksrak; nyeri nu teu puguh rasakeuneunana nyaliara sakuliah
saksrak g, nyaksrak; terasa (rasa sakit) sekujur tubuh
badan salah henteu bener; misalah tulang
Salah tidak betul; misalah persendian
sandi henteu nyambung samistina
tidak menyambung sebagaimana
lantaran labuh, tidikes jst.
mestinya karena jatuh dst.
salaton asal kecap “salah ton”;
salaton p asal kata “salah ton”,
panyakit teu puguh téténjoan
penyakit penglihatan kabur
lantaran kakurangan getih,
akibat kekurangan darah, karena
lantaran ngocorna getih kurang
aliran darah kurang kencang at
gancang at lantaran soak
karena lemas akibat kaget
salatri nyeri beuteung lantaran telat
salatri p sakit perut karena terlambat
dahar; biasana sok dibarengan
makan; biasanya sering disertai
ngelekeb heuay at ngadégdég; sok
dengan panas selalu menguap at
disebut ogé solatri
menggigil, sering disebut juga
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 62
solatri salésér sabangsa bisul teuas nu sok pipindahan salésma radang selaput lendir dina
salésér p sebangsa bisul keras yang sering berpindah-pindah salésma p radang selaput lendir pada
liang irung (anu ngalantarankeun
rongga hidung (yang
panas tiris); panyakit panas tiris
menyebabkan demam
nu gancang népa, tampolana ditambahan ku batuk sagala salusuh karugrag; jampé ~ jampé
salusuh g gejala penyakit kambuh lagi;
pikeun nambaan nu karugrag at
jampi ~ jampi untuk penawar
supaya ulah karugrag
kambuh at supaya jangan kambuh lagi
samar-samar ting. duludungdeng
samar-samar g lih. duludungdeng
sangsur, disangsurkeun merenahkeun
sangsur, disangsurkeun cp
deui pianakan nu geus turun kana
menempatkan kembali rahim
tempat asalna
yang turun ke tempatnya semula
sareukseuk rasa seuseut antara siki
sareukseuk g penglihatan terganggu
mata jeung kulit biwir mata di
karena gangguan pada mata; ~
jero kongkolak; ~ lantaran
karena masuknya debu, penyakit
kekebul asup, kasakit trahum
trahum
sariawan kasakit dina gugusi, biwir
sariawan p, seriawan penyakit pada
bagean jero, lalangit at letah
gusi, bibir bagian dalam, langit-
(katenjo beureum at bodas jeung
langit mulut at lidah (tampak
jadi bareuh)
merah at putih bengkak)
sasalad, usum ~ usum kasakit nu sok tépa n.k. di mamana gempar ku nu
sasalad g wabah penyakit menular hingga di mana-mana banyak
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 63
garering tampolana n.k. maraot at
orang berbaring sakit hingga
paraéh, W. epidemie; sasalad at
terkadang sampai ada yang mati
kasakit pagebug: pés, pipés,
at meninggal, W. epidemie;
malaria, salésma, koléra, jsb
sasalad at penyakit pagebug: pés, pipés, malaria, salésma, koléra, dsb
sasanggaleun kulit dampal leungeun
sasanggaleun p kulit telapak tangan
nu kandel lantaran macul,
yang menebal akibat
nyepeng stang motor, jsb
mencangkul, memegang stang motor, dsb
sasar ngacapang; nu gering panas
sasar ? dalam keadaan sakit berkata-
supaya ulah sasar waé, sirahna
kata dengan tidak sadar; yang
kudu dikopyok ku cai cuka lahang
terkena sakit panas supaya jangan sasar, kepalanya harus dikompres oleh air cuka aren
satengah buah leunca ting burung
satengah buah leunca g lih. burung
saut; nyanyautan nyeri enyud-
saut; nyanyautan g sakit yang
enyudan asa aya nu ngégélan at
berdenyut seperti aya yang mengigit at
macokan di jero awak
mematuki di dalam tubuh
sawan sakalor 1 kasakit budak anu
sawan sakalor p; 1 penyakit anak-anak
ngadadak panas jeung jeger, 2
yang tiba-tiba panas dan kejang;
rupa-rupa kasakit (biasana
2 berbagai-bagai penyakit
ngadak-ngadak hareuras, panon
(biasanya yang datang dengan
bubuncelikan, sungut kakonci,
tiba-tiba, menyebabkan kejang,
jsb) ~ babi panyakit ayan,;
mata melotot, terkancing mulut,
epilepsi; sawan babi; ~ bangké
dsb) ~ babi penyakit ayan,;
kasakit nu ditandaaan ku
epilepsi; gila babi; ~ bangkai
ngadadak kapaéhan lantaran getih
penyakit yang ditandai dengan
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 64
asup kana otak, Apoplexia
mendadak jatuh pimgsan karena darah masuk ke otak, Apoplexia
sawat kasawat, kasakit, kanyeri:
sawat kasawat, terserang sakit
panyawat sebrét; panas nyebrét panas badan nu pohara
sebrét, nyebret g panas sekali (suhu badan)
sédéng sinting
sédéng p gila
sééleun nyeri beuteung pupurilitan at
sééleun g rasa sakit perut melilit karena
capé at n.k. nyeri kulit beuteung
tertawa-tawa
lantaran loba teuing seuri séka, nyéka ngaberesihan badan nu
séka cp, nyéka membersihkan tubuh
hudang gering payah lantaran bisi
orang yang baru sembuh dari
karugrag at karentog deui; cara
sakit parah karena takut kambuh
nyéka kulit saluar badan ku lamak
at karentog lagi, cara nyéka
beresih at waslap beunang
seluruh tubuh bagian luar dengan
nganclomkeun kana cihaneut
handuk kecil at waslap setelah
kuku tuluy diruruan n.k. daki
dicelupkan pada air hangat suam
bareunang;
kuku lalu dibersihkan seluruh badannya sampai kotoran pada kulit terbawa
sékat, sekat panyakit orok saperti budug barentus dina pipina
sékat, sekat p penyakit bayi menyerupai kudis kecil berbintikbitik di
selekit, nyelekit nyeri peurih karasana
selekit, nyelekit k rasa nyeri yang menusuk
séséraheun bohak laleutik dina hulu
séséraheun luka teriris kecil-kecil pada
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 65
susu awéwé nu keur nyusuan
bagian puting wanita yang sedang menyusui
seueul kasakit di jero beuteung nu
seueul g mual terasa melilit; ~ hulu
karasa pupurilitan; ~ hulu angen
angen melilit disebelah hulu
pupurilitan palebah hulu angen; ~
angen; ~ ada lagi ~ perut mulas
aya deui ~ ngusial lantaran
karena ingin makan
hayang dahar seuit, kaseuit kasakit heubeul jadi deui
seuit, kaseuit g kambuhnya penyakit
at kasakit nu sok reureundahan,
lama, at penyakit reureundahan,
datang deui kasakitna at sok
muncul lagi penyakitnya at
disebut kahudang; seuseuitan
sering disebut kahudang;
kaseuit deui, kaseuit deui
seuseuitan kembali kaseuit
seuseuneueun suku at leungeun karasana panas
seuseuneueun g kaki at tangan yang berasa panas
siman ting. biri-biri
siman p lih. biri-biri
simséh. C tukang nyageurkeun nu
simséh cp ahli pengobatan orang sakit;
gering; sinséh singsireumeun rasa renyem handapeun
sinséh singsireumeun g berasa senyam
kulit kawas nu dikarayapan
(geranyam) pd anggota badan spt
sireum pirang-pirang; utamana
digigit semut, terutama pd kaki
palebah suku jeung leungeun
dan tangan (krn lama duduk
(nagog at diuk lila teuing sok ~);
tanpa bergerak-gerak at tertekan
nu biri-biri sok mindeng ~ waé
lama dsb); orang yang terkena biri-biri sering merasa ~
sinting 1 sédéng; miring otakna 2 teu beres pikiranna, rada gélo
sinting g 1 sedeng; miring 2 tidak beres pikirannya; agak gila
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 66
sirah; eumeur sirah ting. eumeur
sirah; eumeur sirah lih. eumeur
sisidueun gangguan di jero dada
sisidueun g cegukan; gangguan di
lantaran katiisan at reuwas
dalam dada karena kedinginan at
ngadahar anu rasana lada
kaget karena memakan yang
nimbulkeun sora cekak-cekeuk
berasa pedas
siwah asal kecap tina siwa: owah pikir
siwah p berasal dari kata siwa; sakit
sarta biasana sagala diruksak,
ingatan; orang gila serta perusak
édan sakeudeung saentasna gering
segala macam, gila sesaat
panas nu payah pisan; ~ biasana
sesudah sakit panas yang sangat
tas gering panas at. hudang
parah; ~ biasanya menyerang
ngajuru
pada orang yang sudah sakit panas at. yang baru melahirkan
solatri ting. salatri
solatri lih. salatri
songkét, sosongkéteun nyeri beuheung
songkét, p sakit sosongkéteun sakit
lantaran ngadeluk baé tungkul
leher karena terus-menerus
nyongkét
menunduk menyongkét
songkol, sosongkolan bakating ku
songkol, sosongkolan k berguling
nyeri pisan n.k. adug-adugan bari
dengan menggeliat-geliat karena
gogorolongan, sok disebut ogé
sakit yang hebat; sering disebut
adug-songkol at adug-lajer at
juga adug-songkol at adug-lajer
gogolotokan, gogolopokan, balik-
at gogolotokan, gogolopokan,
mépéh; nyeri beuteung pohara
balik-mépéh; sakit perut yang
n.k. sosongkolan
terlalu hingga sosongkolan
sosonggéteun sosongkéteun, sosongkédeun sosongkédeun ting. songkét
sosonggéteun p sosongkéteun, sosongkédeun sosongkédeun p lih. songkét
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 67
sudang nyeri beuteung anu seueul
sudang p sakit perut yang sangat mual;
pisan, W. maag catarac; ~
W. maag catarac; ~ biasanya
biasana radang dina peujit; kasakit
radang di usus; penyakit sudang
sudang sumbilangeun nyeri cecelekitan di jero
sumbilangeun k merasa sangat sakit di
parindikan, sok disebut ogé nyeri
bagian panggul, sering disebut
gigir
juga nyeri gigir
sumeng rada salésma; jelema ~ sorana
sumeng g agak selesma, orang ~
sok rada ngirung; ~ sok
suaranya sering agak sengau, ~
dibarengan jeung rada panas
sering disertai dengan agak
badan
meriang
sumilangeun ting. sumbilangeun
sumilangeun k lih. sumbilangeun
susuh; susuheun awéwé nu ngajuruna
susuh; susuheun g wanita yang susah
hésé lantaran meueus-meueus
melahirkan karena sebentar-
ngaheujeun, meueus-meueus reup
sebentar ngeden, sebentar-
saré, kawas susuh sakeudeung-
sebentar tidur, seperti siput
sakeudeung ngarayap,
sebentar-sebentar merayap,
sakeudeung-sakeudeung reg
sebentar-sebentar berhenti lagi
eureun
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 68
T tajam mejen at eujeun; nyeri beuteung
tajam p mejen at eujeun; sejenis
tajam: nyeri beuteung bari sok
disentri, sakit di dalam perut dan
ngisingkeun getih nu tajam lamun
sering buang air besar bercampur
rek ngising sok ngaheujeun; W.
darah, orang yang berpenyakit
dysentrie
tajam jika akan buang air besar sering mengejan; W. dysentrie ~
tambru nambru; gering nambru gering payah n. k. teu bisa incah
tambru, nambru, gering nambru p sakit parah hingga tidak bisa pergi meninggalkan satu tempat
tampek kasakit kulit kawas kaligata;
tampek cp sejenis penyakit kulit
panyakit népa anu dilantarankeun
bengkak-bengkak dan gatal;
ku virus jeung ngabalukarkeun
penyakit menular yang
awak nyebrét panas, kulit
disebabkan oleh virus yang
barentus saluar badan, sok
mengakibatkan suhu badan naik,
disebut ogé kuris angen. Ind.
menimbulkan bintik-bintik merah
cacar air, budak nu umur n. k.
pd kulit; sering disebut kuris
lima taun sok kaserang ~
angen. Ind. cacar air (P), anak usia hingga 5 tahun sering terserang ~
tbc ringkesan tina tubercoluse kasakit
tbc p singkatan dari tuberkoluse
bayah nu bisa népa, tépana tina
penyakit paru-paru yang dapat
basil tbc; batuk garing, batuk
menular disebabkan oleh basil
getih
tbc; batuk kering; batuk darah
téléng panon jelema anu ningalina sok ka gigir baé teluh anggel nyeri beuteung n.k lieur
téléng p juling kedudukan mata yang selalu melihat ke pinggir teluh anggel p sakit perut hingga
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 69
lantaran lila teuing sare; sok
menjadi pusing karena terlalu
disebut ogé pateuh anggel
lama tidur, sering disebut juga pateuh angel
teluh baraja sarupa kasakit sarap, sok ngalenggerek upama ningal getih
teluh baraja p sejenis penyakit saraf, sering pingsan bila melihat darah
teluh getih leuleus lantaran ningal getih teluh getih p lemas karena melihat ngalukrah terap, katerap kasakit kaantelan ku
darah tergenang terap, katerap terjangkit; terjangkiti
kasakit n.k. gering terus, kateterusan kasakit jadi terus, nemen, beuki tambah
terus, kateterusan penyakit yang terus menjadi, sering, semakin bertambah (parah)
tibar, bisul ~ bisul nu matana leuwih ti
tibar p bisul besar bermata banyak
hiji tidikes tijalikeuh
tidikes tergeliat, terkilir (sendi kaki)
tijalikeuh tipalitek, salah nincak waktu
tijalikeuh keseleo terpelecok; terkilir,
keur leumpang nepi ka suku nikel
salah urat, keadaan terkilir
palebah mumuncangan, distorsi
sehingga kedudukan menjadi abnormal, distorsi
tileng teleng, tapi nenjona semu ka
tileng juling jereng, kedudukan bola
luhur; lantaran jadi ~ sabab keur
mata yang menceng ke atas;
orokna disanghulukeun ka nu
penyebab ~ karena sewaktu bayi
caang
kepalanya dihadapkan ke arah yang terang
tipalitek tijalikeuh n.k kadenge soara
tipalitek tijalikeuh keseleo hingga
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 70
“tek” titirah reureuh/niiskeun pikir di tempat
terdengar suara “tek” titirah cp istirahat menenangkan
anyar, sangkan téréh cageur tina
pikiran di suatu tempat baru,
kasakit
supaya cepat sembuh dari sakit
tongtot; nongtot bool ting. bool
tongtot; nongtot bool p lih bool
torék kasakit di jero ceuli n.k. teu bisa
torék p tuli
ngadéngé totombéeun kasakit dina kulit buuk
totombéeun p penyakit kulit kepala
(sisikan warana bodas, arateul);
(bersisik-sisik putih, gatal), obat
tamba totombe kudu mindeng
ketombe harus sering mencuci
diangir ku cangkang jéngkol
rambut dengan kulit jengkol yang
beunang mékprék
sudah dipukul sampai hancur
trahum Y. trachomata sareukseuk
trahum p Y. trachomata trakom; trakoma
tuju kasakit nu nyerina kakapeungan, aya nyeri-nyeri henteu
tuju g penyakit yang rasa sakitnya kadang-kadang kambuh kadangkadang tidak
tujuh kuriling kasakit lieur nu pohara, sok disebut ogé lanjung
tujuh kuriling p vertigo, sakit kepala yang sangat; pening, sering disebut juga lanjung
tujurancah, panyakit ~ panyakit
tajurancah, penyakit ~ g penyakit
awéwé reuneuh nu méméh
wanita hamil sebelum melahirkan
ngajuru (biasana pisapoéeun at
(biasanya sehari atau dua hari
dua poéeun deui kana ngajuru)
menjelang melahirkan) sering
sok bésér waé heula at loba teuing
buang air kecil at terlalu banyak
ngaluarkeun cikakawah, sok
mengeluarkan air ketuban, sering
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 71
disebut ogé tujurancah tular tépa lantaran paantel at
juga disebut tujurancah tular, menular menjangkit (at penyakit
padeukeut; kuris, koléra, tipes,
atau benih penyakit) karena
salésma kaasup golongan
bersentuhan at berdekatan; kuris,
panyakit nu sok népa
kolera, tipes, selesma termasuk jenis penyakit menular
tululajer kasakit nu sok tumerap ka
tululajer p penyakit yang sering
awéwé lantaran kaganggu
menjangkiti wanita karena
sarapna, sok jengker
gangguan saraf, sering pingsan
turun pindah ka handap; turun bero
turun pindah ka bawah; turun bero
usus asup kana kanjut; turun
usus masuk ke dalam kantung
pianakan ting. anak
testes; turun pianakan lih. anak
turuwisen kasakit sarupa cénang dina biwir panon
turuwisen p penyakit sejenis bisul di bibir mata
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 72
U ubar naon-naon nu dipaké nambaan kasakit, l. landong
ubar sesuatu yang digunakan untuk mengobati penyakit, 1. landong
ucut ngora kaluron
ucut ngora keguguran saat hamil muda
uduneun bisul
uduneun p bisul
udur gering
udur sakit
udur sasih; kareseban kaluar getih
udur sasih; kareseban datang bulan
tina rahim awéwé déwasa saban bulan udur; paudur ringkesan tina kecap
udur; paudur singkatan dari kata
“pamengan udur” anu hartina d.a.
“pamengan udur” yang berarti d.a.
halangan, udur sasih, gering
berhalangan, udur sasih, gering
umbel umel, lého
umbel ingus
urut k.p. ngusap bari diteueulken n.k.
urut cp pijit; ngurut ngirabkeun
dampal leungeun jeung ramona
memijit orang yang melahirkan
ngagulusur mapay-mapay kulit;
setelah tiga hari oleh dukun
ngurut ngirabkeun ngurut nu
beranak agar tubuhnya tidak pegal;
hudang ngajuru sanggeus tilu poé
ngurut netepkeun memijit orang
ngajuru ku indung beurang supaya
yang melahirkan untuk yang
ulah caranggkeul, nyeri satulang
terakhir kalinya agar anggota
sandi; ngurut netepkeun ngurut
badan kembali seperti asalnya
nu hudang ngajuru nu pamungkas pikeun ngabebener anggahota badan n.k. sagala saasal deui uruy ting. acay
uruy ting. acay
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 73
usada Sskr. obat, tamba
usada Sskr. obat, penghilang
utah ngaluarkeun eusi beuteung
utah g muntah
(kadaharan) atawa anu tacan diteureuy tina sungut uuseupeun nyeri dina palebah elak-
uuseupeun g sakit pada bagian anak
elakan, karasana saperti aya useup
lidah, terasa seperti ada pancingan
melag; ~ lantaran rek salésma nu
yang melintang; ~ gejala flu yang
ngalantarakeun elak-elakan
menyebabkan anak lidah
ngagedéan
membengkak
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 74
W walyan, waliyan: dukun
walyan, waliyan dukun
wasir, bawasir, ambéyen, nongtot
wasir, bawasir, ambeien p
bool urat-urat nu aya dina tungtung
pembengkakan urat-urat pada
bool bareuh
ujung dubur (anus)
wawatu ting. geregeseun
wawatu lih. geregeseun
weureu mabok lantaran tina kadaharan;
weureu g mabuk karena memakan
up. ngadahar gadung nu kurang
makanan sejenis tumbuhan yang
beresih ngokolakeunana, sampeu
umbinya dapat dimakan tapi
karet, humut jambé
kurang bersih dalam pengolahannya, ubi karet, umbut pinang
wisaya parabot gaib pikeun
wisaya perkakas magis untuk membuat
ngageringkeun batur, tampolana
orang lain menjadi sakit; kadang-
n.k. gélo
kadang sampai menjadi gila
wurung, burung teu jadi, teu kajadian,
wurung tidak jadi, tidak terjadi, tidak
teu terus jadi, gagal; bisul ~ bisul
terus menjadi, gagal, bisul ~ bisul
nu teu terus jadi
yang tidak terus berkembang
wuwung: getih wuwungan
wuwung: darah beku dalam kulit karena luka
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 75
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kamus Istilah Kesehatan dalam Kebudayaan Sunda ini terdiri atas 516 entri, yang mencakup, nama penyakit, keluhan, gejala, cara pengobatan, dan istilah kesehatan lainnya. Adapun rincian berdasarkan entri adalah sebagai berikut: A = 27, B = 97, C = 21, D =18, E = 18, G = 12, H = 6, I = 4, J = 12, K = 89, L = 32, M = 17, N = 14, O=5, P = 44, R = 7, S = 47, T = 27, U = 12, W = 7. Dalam penelitian ini kami tidak menemukan entri yang berawal dengan hurup F, Q, V, X, Y, Z. Kami menyadari penelitian ini masih jauh dari memuaskan. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 76
DAFTAR PUSTAKA
Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. Hidayat, Rachmat Taufiq, dkk. 2007. Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. Lembaga Basa jeung Sastra Sunda. 1980. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Tarate. Lumenta, Benyamin. 1989. Penyakit, Citra, Alam dan Budaya: Tinjauan Fenomena Sosial. Yogyakarta: Kanisius. Maman Sumantri, dkk. 1985. Kamus Sunda-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Mustapa, R.M. Hasan. 1996. Adat Istiadat Sunda. Penerjemah Maryati Sastrawijaya. Bandung: Alumni. Ed. II. Ramali, Ahmad dan K. St Pamoentjak. 2005. Kamus Kedokteran: Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta: Djambatan. Cet. XXVI. Rigg, Jonathan. 2009. A Dictionary of the Sunda Language of Java (Kamus SundaInggris). Bandung: Kiblat Buku Utama. Cet, II. Satjadibrata, R. 2005. Kamus Basa Sunda. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Cet. II. Umsari, Oyon Sofyan. 2001. Kamus Dwibahasa Indonesia-Sunda. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat.
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran
| 77
Tambahan turun bero usus asup kana kantong siki kanjut. turun pianakan pianakan turun posisina ka handap. modol apu leles lesu sangsur