SESI Delapan
BERWISATA KE Taman Nasional MERU BETIRI
Fokus Islam:
Agama Islam mengajak semua Muslim untuk menghormati dan menghargai lingkungan.
Tujuan:
Sesi ini dimaksud untuk mengajak murid-murid merasakan sendiri suasana dan kehidupan hutan tropis, serta belajar mengenali berbagai tanaman dan hewan yang ada di sana.
Indikator:
Pada akhir sesi ini diharapkan murid-murid dapat: · Mengenali sejumlah tanaman lokal yang ada di hutan tropis · Mendiskusikan perbedaan bentuk daun dan kulit kayu pada setiap pohon · Mengenali berbagai benda di hutan dalam bentuk aslinya
93
Langkah-langkah aktifitas: · · · · · ·
Berwisata ke hutan tropis Berjalan-jalan di tempat terbuka di tengah hutan Bercakap-cakap dengan Pemandu Hutan Aktifitas 1: Menyentuh pohon Aktifitas 2: Menjelajahi hutan Aktifitas 3: Mengenali benda-benda di hutan
Alokasi waktu: Setengah hari
Bahan-bahan tambahan: · · · ·
Bantuan/dukungan teknis dari staf Taman Nasional Saputangan yang cukup lebar untuk menutup mata Beberapa potong kertas kecil berbentuk geometris LKS 8
Rincian Aktifitas Waktu
1
60 menit
94
Aktifitas
Metode Belajar
· G u r u d a n m u r i d Berwisata berwisata ke hutan ke hutan tropis. tropis · Guru dan murid menjelajahi tempattempat terbuka di hutan yang dipenuhi aktifitas manusia.
Bahan
Transportasi
2
30 menit
3
30 menit
· Menanyakan nama suatu pohon atau tanaman kepada petugas jagawana. · Murid diminta mengumpulkkan beberapa daun untuk diidentifikasi kemudian. · Murid-murid diingatkan tentang pengalaman mereka mengenali rempah-rempah dengan mengandalkan penciuman. Kali ini mereka memakai indera sentuhan untuk mengenali daun atau pohon. · Murid-murid diminta memilih pasangan masing-masing. · Murid pertama akan ditutup matanya. · Murid kedua menuntun murid pertama berjalan agak jauh ke hutan, sampai murid pertama tak tahu di mana dia berada. · Murid pertama dituntun ke sebuah pohon besar dan diminta meraba pohon itu, meraba tekstur kulit kayunya, ukuran daunnya, durinya dan sebagainya. · Murid kedua menuntun murid pertama kembali ke tempat semua mereka berkumpul, dan kain penutup matanya dibuka.
Bercakapcakap
Daundaun di hutan
Menyentuh pohon
Kain penutup mata, bisa berupa scarf bekas atau sobekansobekan kain
95
4
20 menit
5
20 menit
6
20 menit
96
· Murid pertama mencoba menebak pohon apa yang dia sentuh tadi. · Proses diatas dibalik: kali ini murid kedua yang dituntun dan ditutup matanya. · Murid-murid tetap bersama pasangan mereka masingmasing. · Setiap pasangan melakukan Aktifitas 2: Menjelajahi Hutan seperti yang dimuat pada LKS 8. · Kepada setiap pasangan guru memberikan beberapa bentuk geometris kecil: bulatan, persegi-empat, persegi panjang, bulatan oval, dan sebagainya. · Masing-masing kelompok mencocokkan bentukbentuk itu dengan benda apa saja yang mereka temukan di hutan aslinya. · Murid-murid melakukan Aktifitas 3: Mengenali bendabenda di hutan pada LKS 8. · Murid-murid dipersilahkan mencari tempat sepi dan teduh untuk melukis, menulis puisi, atau cerita pendek tentang hutan.
Investigasi
LKS 8
Investigasi Beberapa matematika potongan kertas kecil berbentuk geometris yang dibagikan kepada setiap pasangan murid
Kesenian/ menulis
LKS 8
7
· Murid-murid melakukan Aktifitas 4: Hutan Tropis, Tempat Istimewa. LKS 8. · Murid-murid saling bertukar karya mereka. · Semua peserta pulang ke rumah.
70 menit
97
LKS SESI Delapan: Agama Islam mengajak semua Muslim menghormati dan menghargai lingkungan.
...dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu melalui jalan-jalan yang luas di bumi itu. (Quran 71:19-20)
Aktifitas SATU:
Menyentuh Pohon 1. 2.
Pilihlah pasangan kalian. Tutup mata pasanganmu dengan kain. Pastikan dia tak bisa melihat! 3. Tuntunlah temanmu agak jauh dari tempat semua agar dia sedikit bingung dan tak tahu di mana tempatnya berada. 4. Ajak temanmu mendekat ke sebuah pohon. 5. Mintalah dia meraba pohon itu. Suruh dia meraba kulit kayunya, daunnya, tunasnya dan sebagainya. 6. Tuntun kembali temanmu ke tempat semula di mana kalian berkumpul. 7. Lepaskan penutup matanya. 8. Berikan dia sedikit petunjuk untuk mengenali pohon yang tadi dia sentuh dengan menunjuk atau menyentuh pohon-pohon di sekitar kalian. 9. Sekarang giliran matamu yang ditutup. 10. Ulangi aktifitas di atas tadi, kali ini temanmu akan menuntun kamu.
98
Aktifitas dua:
Bagaimana cara menjelajahi hutan
Kalian bisa menikmati keindahan hutan dengan berbagai cara. Cobalah aktifitas-aktifitas berikut ini: 1. Lihatlah ke atas, di sela-sela rimbunnya dedaunan di pohon tinggi, carilah burungburung atau kera di sana. 2. Geserlah sebatang balok tua yang keropos, mungkin di dalamnya ada serangga atau burung yang tinggal di dalamnya. 3. Petiklah sehelai daun, remas dengan tangan kalian, dan ciumlah, apakah daun itu mempunyai bau tertentu? 4. Bandingkan bentuk daun-daun yang berasal dari pohon yang berbeda. 5. Bandingkan kulit kayu dari berbagai pohon. 6. Rabalah lapisan lumut yang hidup di tempattempat yang rindang, dan jauh dari cahaya matahari. 7. Dengan bergandengan tangan, berdirilah mengelilingi sebatang pohon besar. Berapa orang diperlukan untuk memeluk batang pohon itu? 8. Berapa jenis serangga bisa kalian temukan di sana?
99
Aktifitas tiga:
Mengenali berbagai bentuk benda-benda di hutan Guru kalian telah memberikan beberapa potongan kertas berbentuk geometris. Gambarlah benda apa saja di hutan ini yang berbentuk geometris, yang cocok dengan potongan-potongan kertas kalian.
100
Aktifitas empat: Hutan Tropis, Tempat yang Sangat Istimewa Apa yang istimewa dengan tempat dimana kamu duduk di hutan tropis? Tariklah napas dalam-dalam dan lihatlah sekelilingmu. Bisakah kau dengar suara-suara dari hutan? Bisakah kau lihat mahluk hidup di situ, meskipun hanya sekelompok semut? Berapa tinggi pohon-pohon di dekat tempat duduk kalian sekarang? Bau apa yang kau cium dari hutan ini sekarang? Di bawah ini buatlah gambar, pusi, lagu, atau cerita pendek tentang hutan tropis:
101
Catatan Bagi Guru untuk Sesi Delapan
Perjalanan Wisata ke Hutan Tropis: · Pastikan semua murid membawa bekal minum dan makanan ringan yang mencukupi · Sarankan mereka memakai topi lebar · Mintalah murid-murid membawa pensil atau pensil warna · Sebelum meninggalkan sekolah, perintahkan para memilih pasangannya sendiri. Masing-masing pasangan harus saling menjaga dan melindungi selama berwisata ke hutan. · Pastikan semua murid menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti saputangan atau kain penutup mata, LKS 8, potongan-potongan kertas berbentuk geometris, dan beberapa batang pensil cadangan · Mintalah agar di hutan nanti semua murid menyempatkan diri diam
102
beberapa saat agar dapat mendengar berbagai b u ny i h e wa n - h e wa n ke c i l a t a u b u r u n g . · Doronglah agar para murid berani mengajukan pertanyaan kepada pemandu wisata yang menyertainya selama di hutan · Ajaklah murid-murid membahas isu konservasi sebelum mereka sampai di hutan. Jelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan hutan dan tidak membuang sampah sembarangan di sana. · Kalau memungkinkan, bawalah kamera selama di hutan, agar kelak foto-foto yang dibuat di hutan dapat ditempelkan ke dinding kelas sebagai media bantu untuk melaksanakan Sesi 12.
103
SESI Sembilan
CERITA-CERITA TENTANG HUTAN, BAGIAN SATU
Fokus Islam:
Agama Islam mengajarkan agar bumi dan semua mahluk di dalamnya harus dihargai dan dilindungi keberadaannya. Semua mahluk hidup itu adalah ciptaan dan karunia dari Allah.
Tujuan:
Memperkenalkan murid-murid dengan beberapa mitos atau legenda rakyat yang berhubungan dengan Taman Nasional Meru Betiri.
Indikator:
Pada akhir sesi ini diharapkan murid-murid dapat: · Mendefinisikan istilah mitos, legenda, misteri, dan danyang. · Menceritakan kembali mitos Taman Sendang dan Sembah Kelabang.
104
Langkah-langkah aktifitas: · Menerangkan makna berbagai istilah · Membahas beberapa mitos dan legenda popular yang berhubungan dengan Taman Nasional Meru Betiri · Latihan kosakata dan pemahaman legenda Taman Sendang · Aktifitas menggambar di lokasi Sembah Kelabang · Bercerita · Mengarang cerita yang terkait dengan Harapan Sari.
Alokasi waktu: 60 menit
Bahan-bahan tambahan: · LKS 9 · Pena atau pensil warna
Rincian Aktifitas Waktu
1
10 menit
Aktifitas
Metode Belajar
· Guru menerangkan Latihan bahwa setiap hutan kosakata pasti menyimpan misteri dan punya berbagai legenda atau mitos yang menarik. · Guru meminta murid menuliskan definisi legenda, mitos dan misteri
Bahan
LKS 9
105
2
15 menit
3
15 menit
106
· Murid-murid menulis definisi mitos,legenda dan misteri sebagai bagian Aktifitas 1, pada LKS 9. · Guru mengoreksi jawaban murid dan memberi klarifikasi seperlunya. · Guru menerangkan banyak legenda dan mitos tentang Taman Nasional Meru Betiri. · Guru mengisahkan MeningkatLKS 8 legenda Taman kan kosakata Sendang. · Guru bertanya apakah murid-murid tahu apa roh jahat itu? · Murid-murid mengerjakan Aktifitas 2 yang bertopik Taman Sendang dengan memakai LKS 9. · Guru membahas jawaban murid-murid. · Guru bertanya adakah Kesenian LKS 8 murid-murid yang mengenal hewan kelabang. · Diskusi tentang karakteristik kelabang. · Guru meminta muridmurid membayangkan seekor kelabang raksasa. Seperti apa wujudnya? · Pada Aktifitas 3 murid diminta menggambar seekor kelabang raksasa dengan memakai LKS 9.
4
20 menit
Kemudian guru mengisahkan cerita tentang Sembah Kelabang. · Guru mengajak murid Bercerita mengarang mengarang legenda sendiri-sendiri. · Guru membacakan kisah Harapan Sari. · Murid-murid mengerjakan Aktifitas 4, bertopik Harapan Sari pada LKS 9.
LKS 8
n: proyekl a h a amb tkan iona
T melanju an Nas s a t i Aktif murid del Tam ua mo Sem buatan pemu Betiri Mer
107
LKS SESI Sembilan: Agama Islam mengajarkan agar bumi dan semua mahluk di dalamnya harus dihargai dan dilindungi keberadaannya. Semua mahluk hidup itu adalah ciptaan dan karunia dari Allah.
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). (QS 55:10)
Aktifitas SATU:
Mitos, Legenda dan Misteri
Lengkapilah ketiga kalimat di bawah dengan salah satu kata yang di sediakan berikut ini: (legenda, misteri, mitos). 1.
Sebuah cerita tentang mahluk-mahluk ajaib yang mungkin nyata dan mungkin juga hanya khayalan.
2.
Kisah populer yang ditularkan secara turuntemurun sejak jaman dahulu, yang belum tentu benar.
.
3.
Suatu kejadian yang sulit diterangkan dengan akal sehat.
.
108
Aktifitas Dua:
Taman Sendang
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Mengapa tempat ini disebut Taman Sendang?
2. Apa yang harus dilakukan para kepala dusun agar desa mereka selamat?
3. Jelaskanlah seperti apa wujud atau penampakan danyang.
Aktifitas Dua:
Kelabang Raksasa
Pada tempat yang tersedia di bawah ini gambarlah seekor kelabang raksasa
109
Aktifitas Empat:
Harapan Sari
Bacalah cerita di bawah ini, lalu tulislah jawaban kalian untuk dua pertanyaan di akhir bacaan ini Sari, cepat bangun! Nanti kau terlambat ke sekolah, seru Ibu. Ya, ya, Sari sudah bangun, gerutu Sari sambil bangkit dari tempat tidurnya. Kadang-kadang dia ingin bisa menyelinap pergi di rumahnya seperti seekor ular sanca raksasa. Agar dia bebas dari kewajiban membantu ibunya mengerjakan tugastugas rumah sebelum pergi ke sekolah. Agar dia tak perlu lagi mengepel lantai atau mencuci piring-piring kotor. Pokoknya dia ingin bebas merayap di sela-sela rumput. Pasti menyenangkan kalau bisa seperti itu. Dia tak perlu berjalan atau mengayuh sepeda. Dia bisa hidup bebas sepuas hati di dalam hutan. Dia tinggal merayap sesuka hati. Kalau saja aku bisa jadi ular, pasti hidupku lebih mudah, pikir Sari.
110
Semester ini dia belajar tentang hutan tropis, dan selama seminggu dia dan teman-temannya banyak membahas ular. Sari harus memilih seekor spesies ular untuk topik tugasnya. Dia berniat akan menulis tentang ular sanca. Sari benar-benar menyukai ular sanca. Hewan itu sangat besar dan mirip tanaman merambat yang merayap-rayap di hutan yang lebat. Binatang itu juga begitu pintar sehingga bisa menelan hewan-hewan lain yang kecil. Sari tak habis pikir bagaimana ular itu bisa melakukannya. Kadang-kadang Sari membuka mulutnya lebar-lebar dan berlatih menelan seperti seekor ular sanca. Kalau sudah begitu ibunya pasti marah dan menyuruhnya bersikap sopan.Sari benarbenar ingin menulis laporan tentang ular sanca yang akan dilengkapinya dengan sebuah gambar yang bagus. Dia akan memakai pensil istimewa hadiah dari bibinya ketika dia berulangtahun. Siang itu Sari pulang dan sedang mengayuh sepedanya ketika dia mendengar ada bunyi mendesis. Dia melihat ke sekeliling tapi tak melihat sesuatu pun. Ssshhh! Sari memeriksa ban sepedanya, tapi ban sepedanya tidak kempis. Lalu Sari mendengar suara itu lagi. Dia melirik ke arah bengkel sepeda motor yang terletak di seberang jalan, tetapi bengkel itu tutup. Lagi-lagi didengarnya suara desis yang panjang itu. Sari meninggalkan sepedanya lalu berjalan ke semak-semak. Ternyata dari sanalah bunyi desis itu berasal. Tapi benda apa yang mendesis itu? Pada saat itulah dilihatnya seekor ular sanca besar yang melingkar di tepi jalan. Sari hampir tak percaya apa yang dilihatnya. Ular itu persis seperti yang pernah ditunjukkan gurunya di sebuah buku. Ular Sanca hidup di hutan, bukan di kota. Saru sungguhsungguh penasaran dengan apa yang dilihatnya. Ular yang dia lihat di buku gurunya itu panjangnya
111
8 meter. Dengan mudah Sari membayangkan, pasti panjang tubuh ular itu tak jauh berbeda. Hewan itu sungguh besar! Berapa bobot ular itu? Dia pasti berat sekali. Bobot ular itu setidaknya pasti dua kali berat tubuhnya sendiri! Sari melangkah lebih dekat untuk melihat ular sanca itu. Jangan sentuh aku kalau tak mau kuremukkan tubuhmu! desis ular itu dengan marah. Sari yang sangat ketakutan melompat ke belakang. KAU BISA BICARA? tanya Sari setelah hatinya tenang kembali. Ssshhh, ya, ini salah satu kemampuanku, jawab ular itu. Tapi aku tak mengerti mengapa kau bisa begitu. Sahut Sari terbata-bata. Manusia memang selalu begitu. Kalau ada ular bicara kalian pasti bingung, kata si ular sanca dengan kesal. Aku butuh pertolonganmu, lanjut ular itu. Apa yang bisa kulakukan untukmu? tanya Sari. Bagaimana mungkin aku bisa melakukannya? Aku masih belum perecaya kau bisa bicara seperti itu! Kau bisa mendengarku, bukan? desis ular itu dengan kesal. Tolong kau usap tubuhku tiga kali saja. Kalau kau mau melakukannya, maka kutukanku akan hilang. Ayo, jangan takut. Aku sudah menjadi ular seperti ini selama 25 tahun. Adikku yang jahat menyuruh seorang tukang sihir mengutukku menjadi ular. Ular sanca itu mengisahkan, dulu dia sorang pangeran kaya raya, namun adiknya ternyata iri kepadanya. Adik pengeran itu tahu kakaknya paling takut kepada ular, maka dia menyuruh seorang penyihir mengubah pangeran itu menjadi seekor sanca. Kutukan itu bisa lenyap hanya kalau ada orang mau mengusap tubuh ular itu tiga kali. Sebenarnya Sari takut bukan main, tapi dia terus memikirkan perkataan ular itu. Benarkah semua yang dia saksikan itu? Mungkinkan semua itu hanya mimpi, dan tak lama lagi dia akan terbangun di atas kasurnya? Karena ular sanca itu bisa bicara, pelan-
112
pelan hilang rasa takutnya. Hewan berbicara hanya ada di televisi atau di dalam mimpi. Mustahil ada ular bisa bicara seperti itu di desanya! Seberapa sulit baginya mengusap-usap tubuh ular itu tiga kali? Selama berminggu-minggu dia pernah pernah penasaran seperti apa kulit ular itu. Kering atau licinkah kulitnya? Dia merasa iba kepada ular itu karena selama 25 tahun tak seorang pun mau mengusap kulitnya. Mungkin orang-orang takut padanya, atau mereka ngeri ketika tahu dia bisa bicara. Ketika Sari masih saja bimbang, ular itu meminta padanya dengan sangat sopan dan memelas, Tolonglah,aku hanya memintamu mengusapku tiga kali, maka kutukanku akan sirna. Tak sulit, bukan? Sari ragu, jangan-jangan semua itu hanya olokolok. Bagaimana mungkin ular sanca itu bisa bicara padanya? Bagaimana dengan kisahnya tentang pangeran dan saudaranya yang jahat itu? Tiba-tiba Sari tak merasa takut lagi. Sambil tertawa, dia berkata, Ah, mengapa tidak? Apa ruginya buatku? Baik, akan kuusap tubuhmu tiga kali, katanya dengan mantap. Sari mengulurkan tangannya ke arah ular yang melingkar di atas rumput itu. Usapan yang pertama terasa aneh, karena dia tak biasa mengusap kulit ular. Dia hampir saja lari k a r e n a u s a p a n n ya i t u membuat jari-jarinya merinding, namun dia tak mau dianggap pengecut. Maka diapun mengulurkan tangannya untuk yang kedua kali. Satu, dua
Ketika Sari menghitung dua kali, dia rasakan tubuh ular itu bergetar. Sari yang terkejut menghentikan usapannya dan hanya menatap. Ular sanca itu mendesis dengan memelas. Jangan berhenti!
113
Orang-orang selalu berhenti. Aku sudah berusaha membebaskan diri selama 25 tahun. Aku tak akan menyakitimu. Kau tak akan kehilangan apapu, tapi aku akan menjadi pangeran lagi. Sepertinya ular itu mau menangis! Mungkinkah ular bisa menangis juga, pikir Sari. Baik, baik, aku pasti bisa, ujar Sari sambil mengulurkan tangannya untuk mengusap tubuh ular itu kembali. Bum! Tiba-tiba muncul kepulan asap kelabu yang sangat busuk. Ketika asap itu mereda, Sari benar-benar terpana pada apa yang dilihatnya. Seorang penyihir buruk rupa berdiri di tepi jalan sambil tertawa. Hidungnya bengkok dan gigi depannya sudah tanggal semuanya. Mana pangeran itu? tanya Sari dengan takuttakut sambil melangkah mundur menuju ke sepedanya. Dia mulai benar-benar takut sekarang. Pangeran? balas penyihir itu sambil terbahakbahak. Pangeran apa? Hee hee
selama seratus tahun tak seorangpun percaya pada cerita tololku ini. Pangeran itu tak pernah ada! Sekarang kau harus menggantikanku menjadi ular celaka itu! Penyihir itu mecekal bahu Sari dan mengguncangguncangnya. Seketika tubuh Sari roboh ke tanah. Aku jadi ular sanca! desis Sari. Seekor sanca besar, sepanjang delapan meter dan beratnya tujuhpuluh lima kilo. Dan sebelum dia menyadari apa yang dialaminya, dia sudah merayarayap, menyelinap di sela-sela rumput tinggi dengan napas terengah-engah. Betapa terkejut hatinya karena harapannya pagi hari tadi benar-benar terwujud nyata.
114
1. Karanglah akhir yang berbeda untuk kisah di atas
..
..
..
..
..
..
..
.. 2. Menurutmu apa yang terjadi pada Sari sekarang, setelah dia menjadi ular? Lanjutkan kisah Sari ini dalam satu paragraf.
..
..
..
..
..
..
..
..
115
Catatan Bagi Guru untuk Sesi Sembilan Taman Sendang Taman Sendang terletak di dalam kompleks Taman Nasional Meru Betiri. Banyak penduduk setempat yang menganggapnya tempat itu keramat. Masyarakat sekitar yakin bahwa Taman Sendang merupakan kediaman danyang. Danyang itu sangat licik karena bisa menyamar sebagai seorang perempuan cantik. Para sesepuh di desa-desa sekitar selalu meminta ijin kepada danyang itu setiap kali akan menggelar ritual bersih desa. Kalau tidak, mereka akan mengalami bencana. Lalu mengapa tempat itu disebut Taman Sendang? Menurut sejarah setempat, Sendang adalah nama kepala juru taman di sana, sedangkan kata Taman jelas maksudnya. Tempat itu dinamai Taman karena banyaknya pohon yang tumbuh di sekitar kolam. Sembah Kelabang S e m b a h Ke l a b a n g adalah istilah Jawa. Sembah artinya memohon, sedangkan Kelabang adalah serangga berkaki b a n ya k . Tu b u h n ya gepeng dan bisa mencapai 10 cm. Kelabang
116
mereka sering merasa dikerumuni oleh ribuan ekor semut. Yang kedua, mereka juga akan menghadapi kelabang gaib yang siap-siap menyengat tubuh mereka. selalu merayap-rayap di tanah dan sangat beracun. Di Sembah Kelabang ada satu makam tua dan di dekatnya ada gundukan tanah. Orang sering datang sana untuk bersemadi di atas gundukan itu. Banyak orang gagal mencapai apa yang mereka inginkan karena tidak kuat menjalani dua ujian. Yang pertama, mereka sering merasa dikerumuni oleh ribuan ekor semut. Yang kedua, mereka juga akan menghadapi kelabang gaib yang siap-siap menyengat tubuh mereka.
Harapan Sari Sari, cepat bangun! Nanti kau terlambat ke sekolah, seru Ibu. Ya, ya, Sari sudah bangun, gerutu Sari sambil bangkit dari tempat tidurnya. Kadang-kadang dia ingin bisa menyelinap pergi di rumahnya seperti seekor ular sanca raksasa. Agar dia bebas dari kewajiban membantu ibunya mengerjakan tugastugas rumah sebelum pergi ke sekolah. Agar dia tak perlu lagi mengepel lantai atau mencuci piringpiring kotor. Pokoknya dia ingin bebas merayap di sela-sela rumput. Pasti menyenangkan kalau bisa seperti itu. Dia tak perlu berjalan atau mengayuh sepeda. Dia bisa hidup bebas sepuas hati di dalam hutan. Dia tinggal merayap sesuka hati. Kalau saja aku bisa jadi ular, pasti hidupku lebih mudah, pikir Sari. Semester ini dia belajar tentang hutan tropis, dan selama seminggu dia dan teman-temannya banyak membahas ular. Sari harus memilih seekor spesies ular untuk topik tugasnya. Dia berniat akan menulis tentang ular sanca. Sari benar-benar menyukai ular sanca. Hewan itu sangat besar dan mirip tanaman merambat yang merayap-rayap di hutan yang lebat. Binatang itu juga begitu pintar sehingga
117
bisa menelan hewan-hewan lain yang kecil. Sari tak habis pikir bagaimana ular itu bisa melakukannya. Kadang-kadang Sari membuka mulutnya lebar-lebar dan berlatih menelan seperti seekor ular sanca. Kalau sudah begitu ibunya pasti marah dan menyuruhnya bersikap sopan.Sari benarbenar ingin menulis laporan tentang ular sanca yang akan dilengkapinya dengan sebuah gambar yang bagus. Dia akan memakai pensil istimewa hadiah dari bibinya ketika dia berulangtahun. Siang itu Sari pulang dan sedang mengayuh sepedanya ketika dia mendengar ada bunyi mendesis. Dia melihat ke sekeliling tapi tak melihat sesuatu pun. Ssshhh! Sari memeriksa ban sepedanya, tapi ban sepedanya tidak kempis. Lalu Sari mendengar suara itu lagi. Dia melirik ke arah bengkel sepeda motor yang terletak di seberang jalan, tetapi bengkel itu tutup. Lagi-lagi didengarnya suara desis yang panjang itu. Sari meninggalkan sepedanya lalu berjalan ke semak-semak. Ternyata dari sanalah bunyi desis itu berasal. Tapi benda apa yang mendesis itu? Pada saat itulah dilihatnya seekor ular sanca besar yang melingkar di tepi jalan. Sari hampir tak percaya apa yang dilihatnya. Ular itu persis seperti yang pernah ditunjukkan gurunya di sebuah buku. Ular Sanca hidup di hutan, bukan di kota. Saru sungguhsungguh penasaran dengan apa yang dilihatnya. Ular yang dia lihat di buku gurunya itu panjangnya 8 meter. Dengan mudah Sari membayangkan, pasti panjang tubuh ular itu tak jauh berbeda. Hewan itu sungguh besar! Berapa bobot ular itu? Dia pasti berat sekali. Bobot ular itu setidaknya pasti dua kali berat tubuhnya sendiri! Sari melangkah lebih dekat untuk melihat ular sanca itu. Jangan sentuh aku kalau tak mau kuremukkan tubuhmu! desis ular itu dengan marah. Sari yang sangat ketakutan melompat ke belakang. KAU BISA BICARA? tanya Sari setelah hatinya tenang kembali.
118
Ssshhh, ya, ini salah satu kemampuanku, jawab ular itu. Tapi aku tak mengerti mengapa kau bisa begitu. Sahut Sari terbata-bata. Manusia memang selalu begitu. Kalau ada ular bicara kalian pasti bingung, kata si ular sanca dengan kesal. Aku butuh pertolonganmu, lanjut ular itu. Apa yang bisa kulakukan untukmu? tanya Sari. Bagaimana mungkin aku bisa melakukannya? Aku masih belum perecaya kau bisa bicara seperti itu! Kau bisa mendengarku, bukan? desis ular itu dengan kesal. Tolong kau usap tubuhku tiga kali saja. Kalau kau mau melakukannya, maka kutukanku akan hilang. Ayo, jangan takut. Aku sudah menjadi ular seperti ini selama 25 tahun. Adikku yang jahat menyuruh seorang tukang sihir mengutukku menjadi ular. Ular sanca itu mengisahkan, dulu dia sorang pangeran kaya raya, namun adiknya ternyata iri kepadanya. Adik pengeran itu tahu kakaknya paling takut kepada ular, maka dia menyuruh seorang penyihir mengubah pangeran itu menjadi seekor sanca. Kutukan itu bisa lenyap hanya kalau ada orang mau mengusap tubuh ular itu tiga kali. Sebenarnya Sari takut bukan main, tapi dia terus memikirkan perkataan ular itu. Benarkah semua yang dia saksikan itu? Mungkinkan semua itu hanya mimpi, dan tak lama lagi dia akan terbangun di atas kasurnya? Karena ular sanca itu bisa bicara, pelan-pelan hilang rasa takutnya. Hewan berbicara hanya ada di televisi atau di dalam mimpi. Mustahil ada ular bisa bicara seperti itu di desanya! Seberapa sulit baginya mengusap-usap tubuh ular itu tiga kali? Selama berminggu-minggu dia pernah pernah penasaran seperti apa kulit ular itu. Kering atau licinkah kulitnya? Dia merasa iba kepada ular itu karena selama 25 tahun tak seorang pun mau mengusap kulitnya. Mungkin orang-orang takut padanya, atau mereka ngeri ketika tahu dia bisa bicara.
119
Ketika Sari masih saja bimbang, ular itu meminta padanya dengan sangat sopan dan memelas, Tolonglah,aku hanya memintamu mengusapku tiga kali, maka kutukanku akan sirna. Tak sulit, bukan? Sari ragu, jangan-jangan semua itu hanya olokolok. Bagaimana mungkin ular sanca itu bisa bicara padanya? Bagaimana dengan kisahnya tentang pangeran dan saudaranya yang jahat itu? Tiba-tiba Sari tak merasa takut lagi. Sambil tertawa, dia berkata, Ah, mengapa tidak? Apa ruginya buatku? Baik, akan kuusap tubuhmu tiga kali, katanya dengan mantap. Sari mengulurkan tangannya ke arah ular yang melingkar di atas rumput itu. Usapan yang pertama terasa aneh, karena dia tak biasa mengusap kulit ular. Dia hampir saja lari karena usapannya itu membuat jari-jarinya merinding, namun dia tak mau dianggap pengecut. Maka diapun mengulurkan tangannya untuk yang kedua kali. Satu, dua
Ketika Sari menghitung dua kali, dia rasakan tubuh ular itu bergetar. Sari yang terkejut menghentikan usapannya dan hanya menatap. Ular sanca itu mendesis dengan memelas. Jangan berhenti! Orang-orang selalu berhenti. Aku sudah berusaha membebaskan diri selama 25 tahun. Aku tak akan menyakitimu. Kau tak akan kehilangan apapu, tapi aku akan menjadi pangeran lagi. Sepertinya ular itu mau menangis! Mungkinkah ular bisa menangis juga, pikir Sari. Baik, baik, aku pasti bisa, ujar Sari sambil mengulurkan tangannya untuk mengusap tubuh ular itu kembali. Bum! Tiba-tiba muncul kepulan asap kelabu yang sangat busuk. Ketika asap itu mereda, Sari benar-benar terpana pada apa yang dilihatnya. Seorang penyihir buruk rupa berdiri di tepi jalan sambil tertawa. Hidungnya bengkok dan gigi depannya sudah tanggal semuanya. Mana pangeran itu? tanya Sari dengan takuttakut sambil melangkah mundur menuju ke
120
sepedanya. Dia mulai benar-benar takut sekarang. Pangeran? balas penyihir itu sambil terbahakbahak. Pangeran apa? Hee hee
selama seratus tahun tak seorangpun percaya pada cerita toloku ini. Pangeran itu tak pernah ada! Sekarang kau harus menggantikanku menjadi ular celaka itu! Penyihir itu mecekal bahu Sari dan mengguncangguncangnya. Seketika tubuh Sari roboh ke tanah. Aku jadi ular sanca! desis Sari. Seekor sanca besar, sepanjang delapan meter dan beratnya tujuhpuluh lima kilo. Dan sebelum dia menyadari apa yang dialaminya, dia sudah merayarayap, menyelinap di sela-sela rumput tinggi dengan napas terengah-engah. Betapa terkejut hatinya karena harapannya pagi hari tadi benar-benar terwujud nyata.
DAFTAR KOSAKATA: Danyang: Setan yang hidup di dekat makam dan konon suka memakan mayat. Kelabang: Seekor hewan tubuhnya berupa sambungansambungan yang setiap sambungannya memiliki sepasangan kaki. Misteri: Suatu kejadian yang sulit diterangkan dengan akal sehat. Mitos: Sebuah cerita tentang mahluk-mahluk ajaib yang mungkin nyata dan mungkin juga hanya khayalan. Legenda: Kisah populer yang ditularkan secara turuntemurun sejak jaman dahulu, yang belum tentu benar
121