LAMPIRAN RINGKASAN CERITA
Kauai menerima surat undangan untuk menghadiri upacara minum teh yang diselenggarakan oleh Kurimoto Chikako, seorang gundik ayahnya. Isi surat itu mengingatkannya pada kenangan ayahnya yang sudah meninggal. Waktu ia baru berumur delapan atau sembilan tahun ia diajak ayahnya untuk mengunjungi Chikako yang saat itu sedang duduk di ruang sarapan. Kimononya terbuka dan ia sedang menggunting rambut yang ada pada andeng-andengnya. Andeng-andeng itu meliputi setengah buah dadanya kira-kira sebesar telapak tangan. Sepuluh hari kemudian, Kikuji mendengar percakapan antara ibu dan ayahnya. Apa yang didengar itu seakan-akan sebuah rahasia yang luar biasa yang belum pernah didengar, yaitu mengenai andeng-andeng Chikako. Tergambar rasa belas kasihan di mata ibunya. Percakapan yang berlangsung dengan jujur dan terus terang itu telah dapat membangkitkan perasaan berang pada Kikuji dan perasaan dendam serta kesal terhadap ayahnya. Dendam dan kesal karena ayahnya telah menganggap sepi Chikako. Chikako tidak melahirkan anak, baik ketika ayahnya masih hidup maupun sesudah meninggal. Semenjak Kikuji memimpin perusahaan teh ayahnya, ia sudah sering kali menghadiri pesta minum teh, tapi ia sendiri tidak pernah ingin memiliki hobi itu dan ayahnya tidak memaksanya. Pada upacara minum teh itu Chikako telah merencanakan untuk memperkenalkan Kikuji dengan seorang gadis. Pada perjalanannya menuju tempat upacara minum teh itu, Kikuji bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik yang ternyata adalah gadis yang akan diperkenalkan Chikako kepada Kikuji. Gadis itu L1
membawa sebuah buntelan dengan motif ribuan burung bangau berwarna putih di atas dasar merah jambu. Gadis itu bernama Yukiko Inamura. Keintiman Chikako dengan ayah Kikuji tampaknya berlangsung terlalu singkat, tapi di penghujung hidup ayahnya, Chikako telah berbuat baik terhadap ayahnya. Ia akan datang membantu di dapur apabila ada upacara minum teh. Adalah suatu hal yang lucu bila ada perkiraan bahwa Ibu Kikuji mulai merasa cemburu pada Chikako yang tidak mempunyai daya tarik itu. Chikako menjadikan keluarga Kikuji sebagai basis dan mantap mencapai sukses sebagai seorang instruktur dalam upacara-upacara minum teh. Kikuji bahkan merasakan suatu perasaan simpati yang samar-samar tapi pasti terhadap Chikako setelah ayahnya meninggal dunia, ketika suatu bayangan datang bahwa ayahnya telah membuat wanita itu menderita dalam suatu affair yang singkat. Tambahan lagi permusuhan yang diperlihatkan oleh ibunya dalam persoalan Nyonya Ota tetap menjadi teka-teki. Setelah Tuan Ota meninggal duniayang selama ini menjadi teman sekerja ayahnya dalam perusahaan teh, ayah Kikuji menanggung semua peralatan minum teh Tuan Ota dan ia terjerat oleh janda itu. Chikako menjadi sekutu ibu Kikuji dalam ketidaksenangan mereka terhadap Nyonya Ota. Pada upacara minum teh tersebut Nyonya Ota yang adalah gundik kedua ayahnya setelah Chikako, dan anaknya juga datang, walaupun Chikako tidak mengundang mereka. Kikuji tidak pernah melihat Nyonya Ota sejak upacara penguburan ayahnya. Nyonya Ota tidak berubah sejak empat tahun ynag lalu, ia tetap menarik hati, sedangkan kesedihan tampak terbendung di mata anak gadisnya, lebih gelap dibandingkan dengan mata sang ibu. Ketika Kikuji hendak melangkah pulang setelah upacara itu selesai, Nyonya Ota menghampirinya dan pembicaraan mereka membuka kenangan Kikuji akan percintaan mereka. Nyonya Ota berusia sekitar empat puluh tahun, lebih tua duapuluh tahun dari
Kikuji, tetapi wanita itu mampu membuat Kikuji melupakan perbadaan usia ketika mereka mulai saling mencintai. Perbincangan mereka membuat mereka mengulangi kenangan itu dengan suasana yang lebih romantis, hanya mereka berdua. Nyonya Ota terlihat cemburu dengan rencana Chikako yang ingin menjodohkan Kikuji dengan gadis Inamura pada perjamuan teh sebelumnya. Pada perjalanan mereka, Nyonya Ota terus saja membicarakan tentang ayah Kikuji yang membuat Kikuji berpikir bahwa dulu ayahnya tentulah berbahagia bersama Nyonya Ota. Dua minggu kemudian anak gadis Nyonya Ota yang bernama Fumiko datang menemui Kikuji dan berulang kali meminta maaf atas sikap ibunya. Fumiko menganggap ibunyalah yang menyebabkan ayah dan ibu Kikuji meninggal dunia. Fumiko menganggap ibunya adalah seorang yang jahat, ia memohon agar Kikuji tidak berhubungan lagi dengan ibunya. Kikuji menjadi teringat akan ibunya. Beberapa bulan sebelum ibunya meninggal, sang ibu sering datang ke sebuah pondok keluarga dan duduk di sana. Kadang Kikuji merasa tidak enak hati bila membayangkan apa gerangan yang sedang dipikirkan oleh ibunya di sana, sendirian dalam ketenangan dan kesunyian. Chikako terus berusaha menjodohkan Kikuji denngan gadis Inamura itu dengan berbagai cara. Chikako kadang telah merancang sebuah pertemuan agar Kikuji dan gadis Inamura itu dapat bertemu. Hingga pada suatu kali Nyonya Ota mendatangi Kikuji dengan wajah yang sangat sedih. Ia sangat ingin bertemu Kikuji dan akhirnya Kikuji luluh dalam pelukan wanita itu. Dalam kebersamaan mereka, Kikuji merasa bahwa Nyonya Ota tidak bisa membedakan antara dirinya dengan almarhum ayahnya dan Nyonya Ota pun mengakuinya walaupun tidak secara langsung. Nyonya Ota hanya bisa meminta maaf, menyatakan keinginannya untuk mati, dan ketidakbahagiaannya.
L3
Keesokan hari setelah kebersamaan Kikuji dan Nyonya Ota, Fumiko mengabarkan kepada Kikuji bahwa ibunya, yaitu Nyonya Ota telah meninggal bunuh diri dengan meminum terlalu banyak obat tidur. Setelah kematian Nyonya Ota, Kikuji menjadi semakin akrab dengan Fumiko yang sangat mirip dengan ibunya. Kikuji merasakan bahwa semakin lama ia semakin menyukai Fumiko. Saat itu Chikako tidak berdiam diri melihat kedekatan mereka. Chikako yang mengetahui hubungan Kikuji dengan Nyonya Ota mulai meracuni pikiran Kikuji dengan pernyataan yang memojokkan Kikuji, salah satunya adalah Chikako menganggap kematian Nyonya Ota yang meninggalkan Fumiko yatim piatu adalah bunuh diri yang disengaja agar Kikuji tidak jadi menikah dengan gadis Inamura. Nyonya Ota menginginkan agar Kikujilah yang nantinya akan menjaga atau bahkan akan menikahi Fumiko. Kikuji yang menyadari bahwa dirinya sangat mencintai Nyonya Ota menjadi tidak berminat untuk melalukan miai dengan gadis Inamura. Kikuji mulai menyadari bahwa dirinya semakin menyukai Fumiko. Chikako datang memberi kabar bahwa baik Fumiko maupun gadis Inamura telah menikah. Setelah Kikuji mendapat kesempatan untuk menanyakan hal ini kepada Fumiko, ternyata apa yang dikatakan Chikako tidak benar. Chikako menciptakan kebohongan mengenai perkawinan kedua wanita itu. Fumiko membuat Kikuji melupakan cintanya terhadap Nyonya Ota, tetapi ketika Kikuji ingin memulai sesuatu hal yang baik dengan Fumiko, yang ada hanyalah kenyataan pahit yang mengharuskan mereka berpisah untuk selamanya.
L4