LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1.
Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a.
Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max.
b.
c.
Alat peralatan 1)
Lintasan lari dalam stadion
2)
Stopwatch, bolpoint dan formulir
1)
1 orang tester merangkap pencatat waktu
2)
Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai
Tester
kebutuhan d.
Pelaksanaan 1)
Naracoba berlari mengelilingi lintasan sepanjang 400 m selama 15 menit, secepat mungkin.
2)
Naracoba selama 15 menit itu tidak boleh berhenti, tetapi harus berlari atau jalan.
3)
Ukur jarak yang ditempuh oleh naracoba selama 15 menit itu, dari jarak itu dapat dihitung berapa VO2 max nya dalam ml O2/kg BB/menit.
1
Gambar 10. Rumus Balke
Gambar 11. Balke Test 2. Tes Kekuatan Otot Punggung menggunakan Back Dynamometer
ProsedurTes : a. Tujuan untuk mengukur kekuatan punggung b. Alat peralatan 1) Back Dynamometer 2) Bolpoint, formulir c. Tester 1) d.
1 orang mencatat hasil
Pelaksanaan 1)
Testi berdiri di atas dynamometer dengan kaki sejajar selebar bahu.
2)
2
Ikat pinggang dihubungkan dengan tengah pegangan
3)
Kepala tegak, pinggul lurus, dan tangan memegang palang selebar paha setelah diolesi kapur
4)
Testi mencoba membengkokkan lutut antara 115-125 derajat
5)
Genggam palang sampai setinggi tulang pinggul
6)
Testi mencoba menarik pegagan lurus keatas dengan meluruskan kaki (tidak dihentakan)
7)
Dilihat sampai jarum tidak bergerak lagi
8)
Pengukuran dengan kilogram (Kg) Dilakukan 2 kali dan diambil yang terbaik
Gambar 12. Leg and Back Dynamometer 3. Tes Kekuatan Otot Kaki
Prosedur Tes: a. Tujuan untuk untuk mengetahui kekuatan ekstensor kaki. b. Alat 1) Leg Dynamometer
3
c. Prosedur pelaksanaan 1) Orang coba berdiri di atas tumpuan back –leg dynamometer 2) Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan bac
leg dynamometer 3) Kedua tangan lurus 4) Sedangkan lutut ditekuk membuat sudut kurang lebih 120
derajat 5) Setelah itu tongkat tarik tongkat pegangan keatas sekuat-
kuatnya dengan meluruskan lutut. 6) Tumit tidak boleh terangkat 7) Dilakukan 2 kali, diambil hasil terbaik 4. Tes Kekuatan Otot Lengan dan Bahu
Prosedur tes: a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kekuatan otot-otot lengan dan
bahu b. Alat peralatan 1) Tempat datar 2) Stopwatch 3) Bolpoint dan formulir c. Tester
4
1) Pengawas merangkap penghitung sesuai kebutuhan 2) Pencatat d. Pelaksanaan untuk putra
Testi sikap telungkup, kepala punggung, kaki lurus. Kedua telapak tangan bertumpu di lantai di samping dada, jari-jari tangan ke depan. Kedua tapak kaki berdekatan, jari-jari tapak kaki bertumpu di lantai. Dalam sikap telungkup hanya dada menyentuh lantai, kepala, perut, tungkai bawah terangkat. Dari sikap telungkup, angkat tubuh dengan meluruskan kedua lengan, kemudian turun lagi tubuh dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dada menyentuh lantai. Setiap kali mengangkat dan menurunkan tubuh, kepala, punggung, dan tungkai bawah tetap lurus. Setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali. Pelaksanaan push up dilakukan sebanyak mungkin selama 1(satu) menit.
Gambar 13. Push up e. Pelaksanaan untuk putri
5
Testi sikap telungkup bertumpu pada kedua tapak tangan dan kedua lutut, kepala, punggung, paha lurus. Kedua tapak tangan selebar bahu di samping dada, kedua tungkai bawah ke belakang, jari-jari kaki bertumpu di lantai. Dari sikap awal tersebut, kemudian tubuh terangkat lagi dengan kedua lengan dan bahu tegak lurus di hitung satu kali. Setiap kali menurunkan dan mengangkat tubuh, kepala, punggung dan lutut tetap lurus hanya kedua tapak tangan, kedua lutut dan jari kaki yang bertumpu di lantai. Setiap kali tubuh ditutnkan sehingga dada menyentuh lantai, kemudian tubuh terangkat sehingga kedua lengan tegak lurus dihitung sekali. Lakukan tes push-up berlutut tersebut sebanyak mungkin selama 1 (satu) menit. hanya pelaksanaan yang betul yang dihitung, yaitu jumlah berapa kali kedua lengan dibengkokkan menurunkan tubuh dengan dada menyentuh lantai dan diluruskan untuk mengangkat tubuh. Pelaksanaan betul, apabila pada saat mengangkat tubuh, kedua lengan lurus, kepala, punggung dan paha lurus dan bertumpu pada kedua tapak tangan, kedua lutut dan jarijari kaki.
6
Gambar 14. Knee push up 5. Tes Kecepatan dengan Sprint 30m
Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur kecepatan b. Alat/peralatan:
1)
Lintasan lari 30 m
2)
Stopwatch
3)
Bendera start
4)
Formulir pencatatan
c. Pelaksanaan: 1)
Testi berada di belakang garis start bersiap untuk melakukan sprint sedangkan di garis finish pencatat waktu bersiap dengan stopwatchnya.
2)
Setelah terdengar suara peluit testi segera berlari secepatcepatnya sampai garis finis 30 m.
3)
Sedangkan pencatat waktu mulai menghidupkan stopwatch sejak testi mulai berlari dan mematikan stopwatch setelah testi melewati garis finish
7
Gambar 15. Sprint 30m 6. Tes Kelincahan menggunakan Side Step Test
ProsedurTes: a. Tujuan untuk memonitor kelincahan seseorang . b. Alat peralatan 1) Stopwatch 2) Lantai datar tidak licin, dengan 3 tanda garis sejajar . 3) Meteran c. Pelaksanaan 1) Satu orang sebagai pencatat jumlah dalam 1 menit 2) Atlet mulai gerakan ketika ada aba-aba yak atau mulai,
bersamaan dengan stopwatch. 3) Atlet berdiri di antara kedua garis, loncat ke kiri melewati
garis, loncat kembali ke tengah, lalu loncat ke kanan melewati garis, loncat kembali ke tengah d. Skor 4) 1 rangkaian gerak = 1, dan loncat satu sisi = 0,5 5) Skor adalah pengulangan rangkaian gerak dalam waktu 1
menit.
8
Gambar 16. Side Step 7. Tes Power menggunakan Standing Board Jump
ProsedurTes: a. Tujuan untuk mengukur daya eksplosif kedua kaki b. Alat peralatan 1) Matras panjang minimal 4 meter 2) Garis batas 3) Pita meteran, bolpoint dan formulir c. Tester 1) 1 orang pengawas garis batas dan pencatat hasil 2) 1 orang pengawas tempat mendarat dan pengukur jarak
loncatan d. Pelaksanaan (1) Testi berdiri didepan papan (2) Testi mengambil loncatan terjauh dan dicatat (3) Testi mengambil awalan dengan sudut tungkai mendekati 60
derajat
9
(4) Lakukan loncatan (lakukan 2 kali) (5) Ambil loncatan tertinggi dan kurangi raihan tertinggi
Gambar 17. Standing Board Jump 8. Tes Kelentukan menggunakan Sit and Reach
Prosedur tes: a) Tujuan : untuk mengukur kelentukan b) Alat/peralatan: 1)
Sit and Reach
2)
Tembok atau papan tegak lurus
3)
Formulir untuk mencatat hasil
c) Pelaksanaan:
Testi duduk di lantai tanpa alas kaki dengan punggung menempel pada tembok yang datar, kaki testi menempel pada bagian bawah sit and reach dengan lutut lurus, ujung jari dari kedua tangan menyentuh flexometer. Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari harus selalu menempel pada sit and reach. Testi hanya diperbolehkan melakukan sekali dorongan
10
maksimal, tidak boleh dilakukan dorongan yang berulang-ulang dalam satu tes. Setelah testi berhenti mendorong segera dilihat dan dicatat hasilnya.
Gambar. 18 Sikap Awal Pengukuran Tes Kelentukan
Gambar. 19 Sikap Saat Melakukan Dorongan Pada Sit and Reach
11