Lampiran 2
TRANSKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 9 September 2013 Informan : Drs. Hadi Sutjipto, MT Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi *) Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga
NO
PERTANYAAN
JAWABAN/ PERNYATAAN
1
a.Bagaimanakah Perenca-naan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sam-pai memperoleh sertifikat SMM ISO 9001 : 2000 dan 9001 : 2008?
2
a. Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?
Ceritanya panjang, pertama diawali dengan perencanaan oleh kepala Sekolah membentuk Tim ISO pada tahun 2006, kemudian menghubungi SMKN 1 Magelang sebagai konsultan (Bp. Sriyono) dan berproses menyiapkan dokumen-dokumen PM, POS dan IK, selanjutnya melalui ta-hap sosialisasi ke Unitunit kerja dan seluruh warga sekolah, hingga dilakukan Internal audit. setelah Internal audit clossing, hasil temu-an ditindaklanjuti Perbaikan dan Tinjauan dokumen menyiapkan diri menuju External Audit oleh PT TUV Rhe-inland hingga diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000 pada bulan juli 2006 Top Manajemen selaku pimpinan unit kerja turut terlibat dalam perintisan SMM ISO 9001:2008, hingga perolehan Serti-fikat SMM ISO 9001:2008, sehingga dapat menjalankan klausul-klausul sistem
135
3
a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach) ?
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)?
manajemen sebagaimana mestinya, sekalipun juga masih terdapat kekurangan, utamanya pada controling program yang dilaksanakan. Mekanisme dijelaskan pada, Pedoman Mutu, POS Sistem Organisasi dan di uraikan lebih dalam pada IK (Instruksi Kerja), hanya saja masih tidak dapat dihindari tugas pokok fungsi yang rangkap jabatan, walau-pun sudah diminimalisir Pendekatan pengelolaan Sistem manajemen dilakukan secara Top Down pada jalur organisasi komando dan Bottom Up pada jalur organisasi yang memerlukan masukan banyak pihak. Juga melaksanakan pendekatan situasional Pada penyusunan pro-gram terdapat beberapa kegiatan yang berkesinambungan, seperti budaya industri yang diterapkan secara terus menerus dan berkelanjutan dari kelasa X, XI sampai XII, karena merupakan penanaman sikap budaya industri di Sekolah Pengambilan keputusan pada prinsipnya tetap selalu dilakukan berdasarkan fakta, walaupun terbuka terhadap masukan unit-unit kerja demi tercapainya costumer satisfaction Pelaksanaan program harus bermuara pada kepuasan pelanggan, hal ini dibuktikan setiap tahun animo pada PSB (Penerimaan Siswa Baru) terus meningkat, dan serapan Mitra SMKN 2 Salatiga terhadap
136
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
9
faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
10
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-:2008?
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?
lulusan juga terus bertambah, sedangkan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi juga bertambah sejak lulusan angkatan I, tahun 2002 Hubungan saling menguntungkan bagi SMK Negeri 2 salatiga telah dilaksanakan dengan kerjasama dengan PT Astra Daihatsu Jakarta, mulai dari rekruitmen tenaga kerja hingga proses pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Astra Daihatsu Motor, sampai sekarang, juga dengan beberapa Industri seperti PT Sapta Indra Sejati, sebuah perusahaan di bidang pertambangan batu bara, dari rekruitmen sampai pelaksanaan PSG. Sumberdaya manusia merupakan pendukung utama, selain sarana prasana, Sistem manajemen, kerjasama dengan dunia usaha dan industri, serta stake holder yang lainnya. Kekurang pahaman ter-hadap klausul-klausul SMM ISO 9001:2008, lemahnya pengawasan, lambatnya tindak lanjut, dan ketiadaan evaluasi masih menjadi faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9001:2008 Sistem manajemen telah menjangkau seluruh lini, sekalipun dalam pelaksanannya masih terdapat kekurangan di beberapa sektor, tetapi tetap op-timis karena dilakukan perbaikan secara berkelanjutan Tentu saja Sistem manajemen Mutu ISO sangat bermanfaat bagi lembaga SMK Negeri 2 Salatiga, mekanisme organi-
137
a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
sasi menjadi lebih mapan, seluruh program terencana, terlaksana dengan sesuai protap. Bagi Guru dan karyawan, mereka bekerja lebih mapan karena jelas tupoksinya. Bagi siswa menjadi lebih terlindungi dalam belajar dan hasil belajarnya serta kualitas lulusan tetap terpertahankan bahkan meningkat, dari tahun-ke tahun. Bagi pemakai tamatan, lebih diuntungkan kare-na mereka dapat berhemat biaya rekruitmen perusahaan, orang tua menjadi lebih yakin masa depan putra-putrinya terjamin bahkan tidak sedikit yang langsung bekerja atau melanjutkan studi kejenjang Pendidikan Tinggi.
138
Lampiran 2
INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : WMM (Wakil Manajemen Mutu), Haris Wahyudi, MPd Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi *) Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga Alamat Sekolah : Jl. Parikesit, Salatiga
NO
PERTANYAAN
JAWABAN/ PERNYATAAN
1
a.Bagaimanakah Perencanaan penyiapan program/ prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai memperoleh sertifikat SMM ISO 9001:2008 ?
2
a. Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leader-ship) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?
Setahu kami, waktu itu kita ISO 9001:2000, tahun 2006, ketika itu saya belum sebagai Tim ISO, tetapi masih staf Kurikulum, bukan selaku perencana waktu itu, tetapi sebagai pelaksana dan saya lihat bagus sekali disana ISO 9001:2000 menjadi target sekolah, kemudian dilaksanakan sosialisasi, pembimbingan, pendampingan sampai mendatangkan konsultan dan sebagainya, sampai diadakan acara workshop, sampai kita memiliki suatu komitmen melaksanakan sistem manajemen mutu, waktu itu saya lihat suatu prioritas yang direncanakan Memang di sini sangat penting, dan utama karena segala sesuatunya akan diukur dari kepemimpinan, menurut hemat saya sangat berperan, pak? kepemimpinan kepala sekolah sebagai leader, administrator, dalam SMM ISO yang akan menggerakkan semua unit kerja pengambil keputusan dengan cepat pada muaranya untuk manajemen mutu untuk mencapai kepuasan pelanggan? kalau disisi unit kerja kan
139
3
a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
sebenarnya ada semacam prosedur, baik berupa instruksi, atau itu berupa masukan atau arahan semua datangnya pada Top manajemen, atau pimpinan tidak mungkinlah suatu manajemen ISO 9001:2008 berjalan tanpa suatu kepemimpinan yang bagus. Justru disini kami melihat keunggulan penerapan SMM ISO 9001:2008 pengambilan instruksi tidak berdasarkan otoriter, atau kehendak pimpinan semata, karena ada evaluasi, pemantauan, dan tindak lanjut disitulah seorang pimpinan melaksanakan suatu pekerjaannya, mengontrol, sebagai supervisor, dan sekaligus sebagai eksekutor dalam pemberian instruksi, ada kemajuan di dalam demokratisasi kepemimpinan? Kalau ini selalu kita dengungkan, bukan hanya sosialisasi lagi, seperti awal dulu, sekarang saatnya “action” untuk mewujudkan sadar mutu, ini juga merupakan suatu hal rutinitas, di dalam rapat dinas, meeting staf, dalam pertemuan dengan wali kelas, itu kan hal yang sudah rutinitas,sebagaimana sebuah iklan hal ini tak hentihentinya disampaikan terus-menerus, walaupun mereka sudah tahu.Ada evaluasi dan pemantauannya kalau personil, tentang SDM di sekolah ini ada job diskripsinya baik guru, karyawan, guru yang mempunyai tugas tambahan ada tupoksinya, dari situlah kita bisa memantau apakah? manajemen bisa berjalan atau belum? malah ada suatu pekerjaan belum ada penanggungjawabnya, ada penam-bahan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan walaupun di satu sisi itu pekerjaan yang sulit?
140
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach ) ?
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
mengingat jumlah guru karyawan sekitar 150-an personil tidak semuanya terpantau, itu sistemnya semacam itu. Dari Top manajemen memakai pola semacam pendelegasian dengan kepercayaan penuh? pada suatu unit kerja, artinya tidak terlalu banyak instruksi, karena mereka sudah memiliki instruksi kerja sudah punya sistem pada unit kerja masing-masing, sistem lebih banyak memantau saja apa yang mereka lakukan seolah-olah Pengembangan seutuhnya pada unit-unit kerja itu, ternyata mereka menjadi lebih kreatif dari sisi pengelolaan mereka tidak memerlukan banyak instruksi atau mendikte dan sebagainya kita sudah punya instruksi kerja, sistem tinggal amati saja apakah berjalan sesuai ril atau tidak, itu tugas Top Manajemen dan Wakilwakilnya? (ring satu). Dalam pekerjaan tahun yang lalu, pekerjaan tidak signifikan yang kurang baik diperbaiki dan yang telah baik dilanjutkan dan ditingkatkan, perlunya terus dilakukan pantauan persepsi agar kegiatan organisasi siswa tetap berjalan sesuai koridor, sistem pengelolaaanya digunakan sebagai kontrol Untuk pekerjaan sekarang saya melihat dahulu pekerjaan terdahulu bahwasanya harus berubah semua, yang bagus kita lakukan dan yang kurang bagus kita perbaiki, konsep continous improvement sekarang diajarkan kepada siswa untuk mekanisme pelaporan kegiatan sudah tidak lagi diterima secara lesan, akan tetapi sudah tertulis, dan dilakukan evaluasi pada kegiatan yang dilaksanakan, walaupun belum
141
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasanpelanggan (costumer satisfaction)?
maksimal tetapi sudah mampu dilakukan siswa, mereka kita ajarkan mandiri, dari membuat proposal kegiatan sampai dengan mengevaluasinya.Pendampingan langsung dilakukan di tempat kegiatan. Tahun lalu saja sudah banyak merubah sistem (IK) disesuaikan dengan kualitas pekerjaan. Seperti nilai Ektrakurikuler akhirnya masuk di raport, pantauan persepsi dengan orang tua wali tetap dilakukan. Sebagai bentuk reward dalam kegiatan tersebut.Tatib SMKN 2 salatiga juga berubah dari tatib lama ke tatib baru dg sistem point. Contohnya misalnya mengeluarkan siswa/ mengembalikan pada ortu, melibatkan Top manajemen karena yang bisa mengeluarkan siswa kembali ke ortu adalah Top Manajemen, dengan sebelumnya melalui tahapan-tahapan pembinaan, konseling, home visit, peringatan pertama dst, untuk pengambilan keputusan apakah siswa mau di skorsing, kompensasi, point dst alurnya dalam satu tahun ini sudah jelas.Dengan tidak ditolaknya usulan kepada Top manajemen tentang rekomendasi pengambilan keputusan tentang kasus siswa semacam ini.Jadi pengambilan keputusan bisa bottom up.dan juga diikuti dukungan administrasi sebagai barang bukti kepada ortu siswa bermasalah. Awalnya berdasarkan masukan dari stake holders, ditengah jalan untuk analisis ke depan bahwa, merencanakan dan melaksanakan program itu harus sesuai dengan kebutuhan pemakai (lulusan) sebagai tolok ukur kepuasan pelanggan.Dengan masukan dari
142
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok (Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
9
faktor-faktor
pendukung
stake holder, industri, komite sekolah, orang tua, dijadikan aspek kepuasan pelanggan.Contoh yang belum memuaskan pelanggan banyak, dengan industri misalnya, belum semua industri puas dengan kualitas lulusan kita, dan sebaliknya. Hubungan saling menguntungkan dengan pelanggan, kalau dengan orang tua jelas karena mereka belajar dengan waktu yang tidak banyak di sekolah, dengan adanya aturan yg ada disekolah mereka kita minta mendukung, sebaliknya sekolahpun juga sering mengadakan home visit, kalau mitra kerja industri yang kita kembangkan sekarang termasuk menguntungkan kebutuhan, sebenarnya yang untung itu siapa, industri? atau sekolah? jangan sampai sepihak? walau sebenarnya yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah industri, kalau kita punya sdm lulusan, siapa yang memakai? dari segi finansial, mereka yang paling diuntungkan, kalau pekerjaannya bagus, ada penyadaran orang tua, kalau mereka menitipkan lulusan kita baik, mereka harus berperan serta, tidak hanya panen saja? program-programnya apa itu kelas industri, siswa yang magang terpantau, bila perlu sampai pemberian bea siswa, peran serta aktif mereka (Industri) buka hanya kita (SMKN 2 Salatiga)saja.Tidak optimalnya siswa dalam melaksanakan PSG, karena hanya memanfaatkan tenaganya saja? Tidak sesuai dengan yang diharapkan. dan bertentangan dengan prinsip hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja. Kepemimpinan, mau mengikuti
143
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
10
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
sistem, selain itu sumber daya, seperti kemampuan anggaran sekolah, fasilitas, dsb mendukung, karena kita bukan sekolah yang kecil, kita dalam taraf jalan dan semuanya itu bisa ditepatkan pada perencanaan sampai pelaksanaannya.Faktor (SBI), lingkungan dengan luas lahan yang terluas di kota salatiga, merupakan pendukung. Kesadaran SDM merupakan faktor penghambat, karena infrastruktur, siswa, Belum sepenuhnya kesadaran semua warga sekolah untuk melaksanakan sistem manajemen ini, kalau SDM memiliki kesadaran dan mau actionnya maka semuanya akan lancar-lancar saja? Faktor pendanaan juga merupakan faktor penghambat? dengan dihapusnya status sekolah RSBI, juga ada pengaruhnya? tetapi tidak jadi masalah yang besar, karena goal dari dari diperolehnya sertifikat ISO, seperti yang dikatakan top manajemen dan pemerintah bukan sertifikat, tetapi terlaksananya SMM yang efektif dan efisien di sekolah. Pengelolaan dampaknya tidak dapat terlihat langsung, kadangkadang orang melihat SMM ISO “tidak ada pengaruhnya” ditambah biaya yang mahal, tetapi dengan penerapan SMM ada pengaruhnya demokratisasi sekolah ini berjalan dengan baik adanya, meeting staf, audit internal, adanya pantauanpantauan, instruksi kerja yang ditaati, SMM ISO bisa dijadikan “kambing hitamnya sistem pengelolaan sekolah” untuk maju, power yang besar dari top manajemen kembali pada rilnya yaitu SMM ISO untuk mengelola sekolah.SMM ISO 9001:2008 untuk meluruskan
144
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
segalanya yang ada disekolah. Manfaatnnya besar, walaupun yang harusnya merasakan manfaatnya tidak menyadarinya? bagi lembaga pengelolaan sekolah menjadi standar, walaupun bukan satu-satunya standar, karena masih ada komponen-komponen lain yang disyaratka pemerintah sebagai standar, ada UU SPN, Peraturan Menteri tentang standar pengelolaan, dimana SMM ISO tidak bertentangan dengan standar yang lainnya yang di atasnya, harus satu ril dengan peraturan lainnya.Sekolah terstandar pengelolannya.Bagi guru dan karyawan, SMM ISO m9001:2008 langsung atau tidak langsung aspirasi mereka akan tertampung? dalam pengelolaan sekolah? Pengembangan kompetensi guru dan karyawan terperhatikan, unit kerja yang menangani mereka akan lebih terlayani dan terpuaskan? karena berperan serta dalam pengelolaan sekolah? manfaat bagi siswa jelas, contoh riilnya adanya aturan kredit point seluruh unit kerja dilibatkan dan diputuskan bersama, atas nama manajemen, dan bukan atas nama top manajemen? atas nama staf kesiswaan produk manajemen dapat dilaksanakan.manfaat bagi pemakai lulusan, jelas, karena mereka pelanggan kita? masukan meraka kita dengarkan dan perhatikan? dengan produknya sekolah berbudaya industri salah satu produk manajemen yang berdasarkan masukan dari eksternal dalam hal ini pemakai lulusan.
145
Lampiran 2 Transkrip Wawancara Evaluasi SMM ISO 9001 2008 Informan Middle Manajemen WKS1 Ghozal FILE Pdf ERROR dan FILE Doc Kosong
Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Kesiswaan (WKS2) Sodiq, SPd Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
1
Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?
2
a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?
URAIAN JAWABAN
SIMPULAN JAWABAN
Pada waktu itu sekolah ini berstatus goes to RSBI, sehingga penyiapannya untuk menuju Sekolah RSBI. Menurut pendapat saya sistem tidak memerlukan semata-mata sertifikat SMM ISO-nya, tetapi lebih penting sistemnya itu sendiri, jika itu memang harus demikian silahkan disertifikatkan? Karena pada awalnya alasan mensertifikatkan SMM ISO adalah karena Menuju Status (RSBI) dan alasan administratif saja. Akan tetapi akhirnya disadari bahwa komitmen sangat penting dalam sistem manajemen untuk keselarasan organisasi. Peran kepemimpinan harus bisa sebagai nahkoda, walaupun leadership dibantu oleh unit-unit terkecil dibawahnya, tidak hanya Top Manajemen saja, Ka unit-unit juga diakui kepemimpinannya, di masingmasing unitnya. Program sistem manajemen mutu jika kepemimpinannya bagus, ma-ka akan membawa sistem manajemen ke arah yang bagus pula, hanya memang jika di
150
3
a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
masing-masing unit kerja bila bisa menjaga komitmenya masalah akan terasa lebih ringan mengatasinya.Dikatakan selaras, kadang-kadang pemimpin itu dimanapun tempatnya punya style masing-masing, dari sudut pandang mereka dan dari sudut pandang kita terhadap sistem namajemen itu seperti apa? Hal itulah yang harus diselaraskan menjadi satu pemahaman mengenai apakah itu sistem namajemen? Leadership seperti apa yang dibutuhkan? Sederhana saja, karena saya itu orang lapangan, apa yang kita tulis dilaksanakan, dan apa yang kita laksanakan dicatat/ditulis saja, dan sudah ditetapkan, ya dilaksanakan saja.Apa yang dilaksanakan harus ada penetapannya, walaupun beberapa aturan main terkadang harus ditabrak/ (Non confirmity) manajemen tetapi sebisa mungkin diminimalkan, Secara administratif sudah jelas, dapat dilihat adanya Surat Keputusan Kepala sekolah (SK) pada pembentukan struktur organisasi, dari tingkat yang paling atas (Top dan Midle Management )dan setiap unitunit kerja (Low Management), dibuat job diskripsinya sekaligus, sehingga setiap pelaksanan tugas tahu kedudukannya dalam organisasi dan uraian tugasnya, merupakan keterwujudan akan kesadaran mutu pelaksana manajemen. Mengetahui akan tugasnya, harus berkoordinasi dengan unit mana? Dan akan bertugas melayani siapa? Merupakan
151
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach ) ?
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
kesadaran mutu yang terwujud pada sistem manajemen. Bilamana pelibatan personil tidak sesuai dengan mekanisme organisasi yang diharapkan bagaimana? Semua ada aturannya sesuai instruksi kerja (IK), salah satu tugas leadership adalah menerapkan reward dan punishment, menerapkan supervisi, bila memang harus didikte, ya harus dijalankan, walaupun terdapat permasalah kekurangan man power pun harus tetap dikerjakan, hanya penerapan control leadership harus tetap dijalankan. Sistem yang dijalankan memerlukan control dan menjalankan mekanisme organisasinya belum maksimal dan saran masukannya dilakukan dengan memberikan stimulus pada unit yang terkait. Tetapi dibandingkan beberapa tahun yang lalu, sudah meningkat lebih signifikan.Bentuk kepuasannya relatif unit kerja WKS 2 dengan melibatkan siswa pengurus OSIS untuk menyebarkan quisener pantauan kinerja unit kerja sebagai control pengelolaan sistem untuk bahan masukan dan kajian kedepannya harus bagaimana? Dengan memperhatikan yang telah dikerjakan tahun sebelumnya, apabila sudah bagus dilanjutkan bahkan ditingkatkan, yang belum bagus diperbaiki prinsipnya continous Improvement tetap dijalankan, sebagai contohnya siswa diajarkan merencanakan kegiatan dengan mengajukan proposal, melaksanakan kegiatan dan
152
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)?
melaporkan hasil kegiatan tidak lagi secara lesan, tetapi berbentuk tulisan (laporan hasil kerja) disertai evaluasi kegiatannya, siswa yang melaksanakan kegiatan dididik mandiri, mulai dari perencanaan proposal sampai dengan pembuatan pelaporan dan evaluasi kegiatannya. Contohnya mengeluarkan peserta didik? Ini merupakan keputusan yang tidak mudah, aturan SMK N 2 Salatiga sudah standar SMM bila siswa dinyatakan memenuhi prasyarat untuk dikeluarkan, maka Wakil Kesiswaan merekomendasikan kepada kepala sekolah untuk bahan pertimbangan keputusan, yang didasari dengan pola pembinaan, pola konseling, rekomendasi dan pertimbangan terhadap peserta didik mau di skorsing atau keputusan yang lain sampai dikeluarkan, sampai dengan tahun 2013 sudah sekitar 6 s.d 7 siswa yang dikeluarkan karena kasus pelanggaran berat Tata tertib sekolah, jadi pengambilan keputusannya berdasarkan prosedur yang seharusnya secara terstruktur dengan bukti administrasi yang mendukung keputusan tersebut barulah kepala sekolah melalui rapat dewan guru mengambil keputusan yang seharusnya mengembalikan siswa kepada orang tua siswa. Awalnya perencanaan berdasarkan masukan dari stake holder dengan berjalannya waktu juga harus dilihat dari kebutuhan pelanggan bahwa
153
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/ pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
9
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
10
sekolah dalam penyusunan programnya juga mempertimbangkan masukan dan permintaan pelanggan sebagai tolok ukur awal untuk mencapai kepuasan pelanggan.Walaupun orang tua dan stake holder bukan merupakan satu-satunya pertimbangan pencapaian kepuasan pelanggan, industri pasangan juga menjadi bahan pertimbangan kebutuhan penyusunan program.Yang belum berhasil memuaskan pelanggan kita, banyak dengan industri, misalnya, belum semua industri puas dengan kualitas peserta didik kita atau sebaliknya karena belum optimalnya pelaksanaan PSG di Industri karena dual system belum sinkron antara kebutuhan Industri dan harapan Sekolah. Telah lama berjalan hubungan antara pemasok dengan mitra kerja, sekalipun belum semua pemasok dalam pelaksanaan program memberikan benefit kepada lembaga? Faktor-faktor pendukung adanya SDM, Sistem Manajemen Mutu ISO, Komitmen, SDM juga masih merupakan faktor yang menghambat kinerja sistem manajemen, juga pelaksanaan komitmen SDM terhadap sistem yang ada, leadership yang terbatas pada manajemen partisipatif juga merupakan penghambat lajunya kemajuan sistem manajemen.Power leadership semestinya juga memberikan pengaruh terhadap pelaku sistem manajemen, mengajak, me-
154
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
rangkul, walaupun awalnya kurang komitmen, lama kelamaan akan komitmen dengan ketekunan pendekatan personal aproach dari leadernya.Ini sangat penting karena SDM yang komit akan berdampak pada yang belum komit dengan metode pendekatan leader yang tepat.Jangan sampai SDM yang kurang komit yang tidak segera mendapatkan perhatian dan perbaikan akan mempengaruhi SDM yang telah komit dalam sistem manajemen.Dan akan menurunkan motivasi kerja. Bila diprosentase telah mencapai 70% (pengamatan), bila Top Manajemen dan midlle manajemen bisa merangkul semua pihak, maka sistem manajemen akan mudah menjangkau sampai lini terbawah, tetapi bila ada yang kurang tersentuh maka sistem manajemen belum akan menyentuh seluruh lini. Reward and Punishment perlu mendapatkan porsinya yang semestinya agar sistem manajemen mudah teraspirasi sampai lini terdepan.Angket yang pernah dibuat belum dapat mengukur sepenuhnya sistem manajemen kelini yang terbawah. Manfaat sistem manajemen bagi lembaga arahnya sudah jelas, kita mau mencapai mutu seperti apa? Semua tertuang di dalam sasaran mutu lembaga, sebagai patokan pencapaian mutu yang diharapkan. Manfaat bagi guru karyawan banyak, kinerja harus meningkat terus, Performa kinerja guru sangat dipertaruhkan
155
dimata peserta didik dan stake holder. Bila dalam sistem lembaga bagus, gurunya bagus, semestinya hasil lulusan peserta didik (produk) juga bagus. Bila Produknya bagus tentu pemakai produk juga akan puas dan akan terus memakai produk lembaga pendidikan tersebut bila sistemnya bagus, SDM nya bagus.Apabila ada yang belum bagus (reject kalau itu barang) perlu dilakukan tindakan perbaikan. Supaya menjadi layak untuk kualitas sebuah sistem manajemen ISO, terlebih bagi pemakai lulusan peserta didik SMK negeri 2 Salatiga.
156