Lampiran 2. Sebagian dari Model Bahan Pembelajaran Reaksi Oksidasi Reduksi Relevan untuk keperluan Pembelaran dengan perencanaan dalam Lampiran 1.
D.1 Redoks, Hiburan, dan Bahaya Cobalah tengok di sekitar kamu, pernahkan kamu melihat secara langsung atau tidak bahwa banyak sekali kegiatan yang melibatkan reaksi redoks di dalamnya. Perhatikan berbagai pajangan kembang api yang dijual menjelang hari besar seperti Hari Raya dan Tahun Baru. Letupan serta percikan berwarna-warni yang ditimbulkan sangat bervariasi. Beberapa di antara jenis efek yang ditimbulkan baik dalam bentuk cahaya, asap, atau letupan dapat kamu perhatikan di sejumlah halaman ini sebagai ilustrasi latar belakang bab ini. Kembang api dibuat untuk tujuan hiburan menyenangkan, di antara pelaku pembuatan kembang api itu menyatakan bahwa membuat kembang api itu melakukan kegiatan seni dengan berlatar belakang kegelapan malam. Semua itu timbul sebagai akibat terjadinya reaksi oksidasi-reduksi, tergantung pada bahan oksidator serta reduktor yang digunakan. Proses penghasilan petasan, kembang api dan yang sejenis itu menggunakan teknik yang disebut teknik panas (Pyrotechnics). Perhatikan contoh-contoh produk kembang api atau petasan yang ditampilkan pada latar belakang paragraf ini. Perhatikan juga Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Berbagai jenis kembang api (tengah) dengan berbagai efek yang ditimbulkan, termasuk di antaranya seperti yang tampak pada gambar di sekitar gambar berbagai paket kembang api itu.
Cobalah kamu renungkan, dari contohcontoh di atas berkenaan dengan kemanfaatan
serta
dapat
peroleh
kamu
penerapan yang
reaksi
diterapkan
kerugian dari
contoh
oksidasi
reduksi
untuk
pembuatan
petasan dan kembang api. penerapan oksidasi
kimia
dan
perhatianmu?
yang
konsep
reduksi
itu
Adakah reaksi menarik
Pemikiran apa yang
kamu miliki sekarang tentang reaksi redoks? Akibat lebih dahsyat dapat terjadi bila pemilihan bahan serta pencampuran dan cara reaksinya dimaksudkan untuk tujuan merusak, seperti dalam bentuk bom. Di antaranya untuk pembuatan bom bunuh diri seperti yang kamu ketahui pada bom untuk perang Irak, bom Bali, bom Mariot dan seterusnya, yang digunakan oleh tentara yang sedang berperang maupun para teroris. Hal ini perlu kamu ketahui tapi tidak harus kamu tirukan karena sangat
berbahaya, tidak hanya bagi kamu sendiri tetapi juga pada orang lain. Akibatnya sungguh mengerikan walau yang melakukan itu tidak merasa itu suatu perbuatan biadab, kecuali dalam upaya mempertahankan diri secara sungguh-sungguh. Hal yang bersifat merusak itu, terutama yang dilakukan oleh para teroris juga tidak dianjurkan dalam ajaran agama. Coba perhatikan gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
Gambar 2.3 Penggunaan bahan peledak (non nuklir) untuk keperluan percobaan, keperluan perang maupun terror secara keseluruhan berdasarkan pada reaksi redoks.
Penampilan
gambar-
gambar
itu
bukan
dimaksudkan
untuk
menakuti kamu agar tidak menggunakan oksidasi
reaksi
reduksi.
Akan
tetapi hal ini lebih untuk mengingatkan bahwa bila penggunaan
pengetahuan
itu dilakukan tidak pada tempatnya memikirkan
dan
akibat
tanpa
buruk
atau
bahayanya bagi lingkungan dan masyarakat,
maka
bencanalah
yang akan kita terima. Diharapkan dengan gambar-gambar itu kamu akan selalu teringat agar tidak menggunakan pengetahuan redoks secara
salah
atau
terhadap
mahluk
manusia,
sebagai
semena-mena lain,
apalagi
spesies
kamu
sendiri. PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) mengeluarkan bahaya Gambar 2.4 Sejumlah rekaman akibat yang ditimbulkan oleh peledakan bom Bali I pada 12 Oktober 2001. Sungguh akibat yang ditimbulkannya merupakan kesia-siaan dari perbuatan keji tak berperikemanusiaan.
sistem
akibat
komponennya.
klasifikasi
peledak Klasifikasi
serta ini
dikenal secara internasional dan digunakan secara universal oleh banyak pihak seperti Departemen Pertahanan,
Kontraktor
Departemen Energi maupun berkaitan dengan Transportasi.
Sistem
Kalsifikasi PBB itu terdiri dari sembilan kelas bahan berbahaya. Bahan peledak (yang penyebab ledakannya berdasarkan pada reaksi oksidasi maupun tidak) ditempatkan pada Kelas 1. Selanjutnya, pengkelasanan bahayanya dibagi lagi menjadi enam subdivisi untuk membedakan amunisi dan peledak berdasar-kan karakteristik, sifat, dan potensi pengaruh kecelakaan yang ditimbulkan. Secara umum pengkelasan peledak itu digambarkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2: Klasifikasi dari PBB berkenaan dengan bahan peledak Kelas/divisi bahaya
Uraian Bahaya
1.1
Ledakan Masal
1.2
Ledakan bukan masal, penghasil pecahan (fragmen)
1.3
Api masal, letupan atau pecahan kecil
1.4
Api sedang, tanpa letupan atau pecahan
1.5
Bahan peledak, sangat tidak sensitif (memiliki bahaya ledakan)
1.6
Benda peledak, sangat tidak sensitif
Tugas Terintegrasi Berdasarkan informasi di atas dan dengan menggunakan diagram keterkaitan antar unsur SETS atau Salingtemas, cobalah analisis keuntungan serta kerugian yang dapat terjadi sebagai akibat penggunaan reaksi oksidasireduksi
dalam
teknologi
peledak.
Kamu
tentu
boleh
bahkan
perlu
menambahkan informasi lain berkenaan dengan penggunaan reaksi oksidasireduksi
untuk
berbagai
macam
keperluan
meruntuhkan gedung bertingkat di
peledakan,
seperti
untuk
tengah kota tanpa mengganggu
banguanan lain, juga untuk memecah gunung kapur untuk memperoleh bahan baku semen, agar tinjauan menjadi lebih menyeluruh.
Model Analysis Salingketerkaitan SETS
E.2 Portofolio Setelah kamu memahami konsep reaksi reduksi oksidasi (redoks), maka selidikilah peristiwa – peristiwa (fenomena) yang terjadi di sekitarmu yang merupakan aplikasi (penerapan) konsep reaksi redoks. Masukkan informasi kamu tersebut dalam kolom-kolom yang sesuai. Perhatikan contoh pada baris 1.
No.
Peristiwa
Reduktor
Oksidator
1
Kebakaran kertas
Kertas/ Selulosa/C
Api/ oksigen
2 3 4 5 6 7 8 9
Contoh perubahan reduksi O2 CO2
H2O, CO,
Contoh perubahan oksidasi C
CO, CO2