Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai
VARIETAS No. Galur Asal Warna Hipokotil Epikotil Bunga Bulu Kulit Polong Masak Daun Warna Bentuk Ukuran Tipe Tumbuh Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Cabang Batang Tanaman Umur (Hari) Mulai Berbunga Polong Masak Saat Panen Rata2 Hasil Biji Warna Kulit Biji Warna Hilum Bentuk Biji Bobot 100 Biji (g) Kandungan (%) Lemak Protein Air Ketahanan Terhadap Pecah polong Rebah Penyakit Keterangan Perkecambahan Tahun Dilepas No. SK Pelepasan
ANJASMORO
KABA
SINABUNG
MANSURIAV395-49-4 Seleksi massa dari populasi galur murni Mansuria
MSC 9524-IV-C-7 Silang ganda 16 tetua
MSC 9526-IV-C-4 Silang ganda 16 tetua
Ungu Ungu Ungu Putih Coklat muda
Ungu Hijau Ungu Coklat Coklat
Ungu Hijau Ungu Coklat Coklat
Hijau Oval Lebar Determinate 64 - 68 2,9 – 5,6 Jlh buku pada utama 12,9 – 14,8
Hijau tua
Hijau tua
Determinate 64
Determinate 66
35
35
2,25 – 2,03 ton /ha
85 2,13 ton/ha
88 2,16 ton/ha
Kuning Kuning kecoklatan 14,8 – 15,3
Kuning Coklat Lonjong 10,37
Kuning Coklat Lonjong 10,68
17,21 – 18,60 41,78 – 42,05
14,0 44,0 8,0
13,0 46,0 6,0
Tahan Tahan Ketahanan thdp karat daun sedang
Agak tahan thdp penyakit karat daun
Agak tahan thdp penyakit karat daun
78 - 76 % 22 Oktober 2001 537/Kpts/TP.240/10/2001
22 Oktober 2001 532/Kpts/TP.240/10/2001
22 Oktober 2001 533/Kpts/TP.240/10/2001
batang
35,7 – 39,4 82,5 – 92,5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 : Analisis Tanah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 : Rekomendasi Pemupukan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 : Bagan Penelitian
jalan BLOK I
50 cm
A 2 P2
3m A 3 P3
2m
A 1 P4
30 cm A 2 P4
A 3 P4
A 1 P1
A 2 P3
A 3 P1
A 1 P2
A 2 P1
A 3 P2
A 1 P3
A 1 P3
A 2 P1
A 3 P1
A 1 P2
A 2 P2
A 3 P4
A 1 P1
A 2 P4
A 3 P3
A 1 P4
A 2 P3
A 3 P2
A 3 P2
A 1 P1
A 2 P3
A 3 P4
A 1 P3
A 2 P1
A 3 P3
A 1 P2
A 2 P4
A 3 P1
A 1 P4
A 2 P2
BLOK II
100 cm
Jalan
kolam
BLOK III
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 : Analisa kadar air benih kedelai Metode : Oven
A. Prinsip Pemanasan memungkunkan penguapan air sebanyak mungkin tetapi dapa menekan terjadinga oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat-zat yang mudah menguap B. Bahan - Benih kedelai C. Peralatan - Oven - Penghancur benih (grinder) - Timbangan analitik - Desikator/Eksikator - Cawan Petri bertutup - Sarung tangan tahan panas - Tang (penjepit) tahan panas D. Prosedur 1. Panaskan cawan petri + tutup dalam oven suhu 1300C selama 2 jam, kemudian dinginkan dalam desikator 2. Timbang cawan petri tersebut diatas, misal beratnya M1 gr dan diberi identitas 3. Timbang benih kedelai sebanyak 10 gr 4. Benih digrinder dengan ketentuan minimal 50% dari berat partikel melewati saringan dengan mesh 4,00 mm 5. Benih di atas langsung dimasukan dalam cawan petri, kemudian ditimbang, beratnya M2 gr 6. Cawan petri yang sudah berisi benih dioven pada suhu 1030C selama 17 jam, selama di oven tutp dibukan dan ditaruh didekatnya 7. Setelah pengeringan selesai, cawan petri ditutup baru dikeluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator 8. Timbang cawan petri di atas, misalnya M3 gr 9. Hitung kadar air benih dengan rumus Kadar Air = M2 - M3 x 100% M2 - M1 Toleransi antar ulangan tidak lebih dari 0,2%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6 : Prosedur analisa daya tumbuh benih kedelai
A. Substrat Pasir I.
Prinsip Benih yang ditumbuhkan dalam pasir dengan kondisi optimum selama 8
hari dapat dibedakan menjadi bibit normal dan tidak normal. II.
Bahan Benih kedelai, air yang bersih, pasir (tidak terlalu halus dan tidak terlalu
kasar serta steril) III.
Peralatan - Boks plastik, pinset, kertas label
IV.
Prosedur 1. Disiapkan benih kedelai sebanyak 150 biji, yang diambil secara acak dari komponen benih 2. Disiapkan pasir dan dibasahi dengan air sehingga cukup lembab, masukkan pasir dalam boks setinggi ± 7 cm dan diratakan 3. Dilubangi pasir sedalam ± 1 cm dengan menggunakan alat tabur atau pinset, yang jumlahnya 50 lubang per boks 4. Ditanam benih dalam boks di atas dan ditutup kembali dengan pasir, kemudian diberi label/identitas dan tanggal tanam 5. Boks ditaruh di laboratorium atau rumah kaca 6. Pengamatan dilakukan pada hari ke 8. Evaluasi bibit dikategorikan sebagai bibit normal, bibit abnormal, biji keras dan benih mati. 7. Dihitung rata-rata persentase daya kecambah (bibit normal) dan komponennya dengan satu desimal dengan menggunakan rumus berikut : Daya kecambah (%) =
Jumlah bibit normal Jumlah bibit yang diuji
x 100%
Universitas Sumatera Utara
V.
Evaluasi bibit a) Bibit
normal
adalah
yang
unsur-unsur
utamanya
menunjukkan
kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal apabila ditanam di lapangan pada lingkungan yang sesuai : Bibit yang semua struktur utamanya (akar, tunas batang, kotiledon dan titik tumbuh) tumbuh sempurna dan sehat Bibit dengan cacat ringan Bibit dengan infeksi skunder b) Bibit abnormal adalah bibit yang tidak mempunyai potensi untuk berkembang secara normal, bila ditanam dilapangan pada kondisi yang sesuai : Bibit yang unsur utamanya tumbuh tidak sempurna atau rusak sehingga tidak dapat tumbuh normal Bibit busuk pada struktur utama karena infeksi primer (pathogen terbawa oleh benih itu sendiri) Bibit yang salah bentuk adalah bibit yang pertumbuhannya lemah karena gangguan fisiologi sehingga struktur utamanya salah bentuk c) Benih mati adalah benih yang pada akhir pengujian tidak lagi keras atau segar, biasanya ditandai dengan adanya jamur, lunak/busuk, dan tidak menunjukkan unsur utama pada bibit, misalnya ujung akar. d) Biji keras adalah biji yang tetap keras pada akhir jangka waktu pengujian.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Data pengamatan tinggi tanaman (cm) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
I 91.65 92.58 95.48 104.80 103.95 125.62 115.37 117.37 109.34 104.50 120.03 107.08 1287.78 107.31
Blok II III …………cm………… 136.13 126.78 136.68 137.43 132.38 132.00 130.28 126.70 114.68 120.43 117.92 134.87 133.37 119.13 130.22 134.33 113.78 131.63 107.58 130.00 121.28 128.05 108.08 131.32 1482.39 1552.68 123.53 129.39
Total
Rataan
354.57 366.70 359.87 361.78 339.07 378.40 367.87 381.92 354.75 342.08 369.37 346.48 4322.85
118.19 122.23 119.96 120.59 113.02 126.13 122.62 127.31 118.25 114.03 123.12 115.49 120.08
Analisis sidik ragam tinggi tanaman Sumber Blok Perlakuan A P AxP Error Total Keterangan
db
JK 2 3138.62 11 671.63 2 124.53 3 160.56 6 386.54 22 2259.57 35 6069.82 FK = 519085.19 KK = 8.44 * = Nyata tn = Tidak Nyata
KT 1569.31 61.06 62.26 53.52 64.42 102.71
Fhit 15.28 0.59 0.61 0.52 0.63
* tn tn tn tn
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Data pengamatan umur berbunga (hari) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 total rataan
I 39.93 40.20 40.23 39.70 40.27 40.07 40.60 40.47 41.10 40.93 40.63 41.07 485.20 40.43
Blok II III …………HST………… 40.40 40.70 41.33 41.77 40.17 41.03 40.93 41.83 40.80 42.30 40.93 42.17 41.07 41.53 40.87 42.40 40.77 41.57 40.90 41.03 41.80 41.53 41.13 41.60 491.10 499.47 40.93 41.62
Total 121.03 123.30 121.43 122.47 123.37 123.17 123.20 123.73 123.43 122.87 123.97 123.80 1475.77
Rataan 40.34 41.10 40.48 40.82 41.12 41.06 41.07 41.24 41.14 40.96 41.32 41.27 40.99
Analisis sidik ragam umur berbunga Sumber db JK KT Fhit Blok 2 8.57 4.28 23.44 Perlakuan 11 3.07 0.28 1.53 A 2 1.72 0.86 4.70 P 3 0.29 0.10 0.53 AxP 6 1.06 0.18 0.97 Error 22 4.02 0.18 Total 35 15.66 Keterangan FK = 60496.87 KK = 1.04 * = Nyata tn = Tidak Nyata
* tn * tn tn
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Data pengamatan kadar air (%) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
I 63.67 60.09 48.73 33.15 62.17 58.03 53.23 31.73 62.88 57.54 51.13 36.15 618.5 51.5416667
Blok II III ………… % ………… 63.39 63.53 60.06 60.18 48.27 48.66 34.44 33.75 61.87 61.95 57.53 57.77 53.15 53.18 32.98 31.38 61.64 62.45 57.33 57.97 50.42 50.48 37.24 37.88 618.32 619.18 51.5266667 51.5983333
Total
Rataan
190.59 180.33 145.66 101.34 185.99 173.33 159.56 96.09 186.97 172.84 152.03 111.27 1856
63.53 60.11 48.55 33.78 62.00 57.78 53.19 32.03 62.32 57.61 50.68 37.09 51.56
Analisis sidik ragam kadar air Sumber Blok Perlakuan A P AxP Error Total Keterangan
db 2 11 2 3 6 22 35
JK 0.03 4307.53 2.83 4220.01 84.69 5.41 4312.97 95687.11 0.96
KT 0.02 391.59 1.42 1406.67 14.11 0.25
Fhit 0.07 1593.44 5.76 5723.91 57.43
tn * * * *
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
FK = KK = * = Nyata tn = Tidak Nyata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Data pengamatan laju perkecambahan (hari) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
I 3.37 2.78 1.73 1.25 3.53 2.87 1.99 1.32 3.57 2.58 1.87 1.37 28.23 2.35
Blok II III …………(hari)……….. 3.42 3.40 2.75 2.81 1.74 1.76 1.26 1.27 3.55 3.70 2.80 2.93 1.68 2.01 1.29 1.28 3.64 3.77 2.69 2.67 1.80 1.79 1.31 1.36 27.93 28.75 2.33 2.40
Total
Rataan
10.19 8.34 5.23 3.78 10.78 8.60 5.68 3.89 10.98 7.94 5.46 4.04 84.91
3.40 2.78 1.74 1.26 3.59 2.87 1.89 1.30 3.66 2.65 1.82 1.35 2.36
Analisis sidik ragam laju perkecambahan Sumber db JK KT Fhit Blok 2 0.03 0.01 0.00 Perlakuan 11 27.17 2.47 0.02 A 2 0.08 0.04 0.00 P 3 26.94 8.98 0.09 AxP 6 0.15 0.02 0.00 Error 22 2176.11 98.91 Total 35 2203.31 Keterangan FK = 200.27 KK = 421.67 * = Nyata tn = Tidak Nyata
F.05 tn tn tn tn tn
3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Data pengamatan uji daya kecambah (kecambah normal) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
Blok Total I II III …………jumlah kecambah normal……….. 214 87 55 72 260 90 87 83 290 97 97 96 295 98 100 97 259 83 85 91 291 96 99 96 294 97 99 98 296 98 99 99 199 71 73 55 288 97 96 95 293 96 98 99 298 99 100 99 3277 1109 1088 1080 92.42 90.67 90
Rataan 71.33 86.67 96.67 98.33 86.33 97.00 98.00 98.67 66.33 96.00 97.67 99.33 91.03
Analisis sidik ragam persentase perkecambahan Sumber Blok Perlakuan A P AxP Error Total Keteranga
db 2 11 2 3 6 22 35
JK 37.39 4212.97 299.06 3363.64 550.28 750.61 5000.97 298298.03 6.42
KT 18.69 383.00 149.53 1121.21 91.71 34.12
Fhit 0.55 11.23 4.38 32.86 2.69
tn * * * *
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
FK = KK = * = Nyata tn = Tidak Nyata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Data pengamatan uji daya kecambah (kecambah abnormal) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
Blok Total I II III …… Jumlah kecambah abnormal …… 13 43 28 84 10 10 16 36 3 3 4 10 2 0 3 5 17 14 9 40 3 1 4 8 3 1 2 6 2 1 1 4 29 26 42 97 3 4 4 11 3 2 1 6 1 0 1 2 89 105 115 309 7.4167 8.75 9.5833
Rataan 28.00 12.00 3.33 1.67 13.33 2.67 2.00 1.33 32.33 3.67 2.00 0.67 8.58
Analisis sidik ragam uji daya kecambah (kecambah abnormal) Sumber Blok Perlakuan A P AxP Error Total Keterangan
db 2 11 2 3 6 22 35
JK 28.67 3935.42 268.17 3177.86 489.39 638.67 4602.75 2652.25 62.77
KT 14.33 357.77 134.08 1059.29 81.56 29.03
Fhit 0.49 12.32 4.62 36.49 2.81
tn * * * *
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
FK = KK = * = Nyata tn = Tidak Nyata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Data pengamatan uji daya kecambah (benih mati) Perlakuan A1P1 A1P2 A1P3 A1P4 A2P1 A2P2 A2P3 A2P4 A3P1 A3P2 A3P3 A3P4 Total Rataan
Blok Total I II III …………jumlah benih mati………… 0 2 0 2 0 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 2 7 5 14 0.1667 0.5833 0.4167
Rataan
0.67 1.33 0.00 0.00 0.33 0.33 0.00 0.00 1.33 0.33 0.33 0.00 0.39
Analisis sidik ragam uji daya kecambah (benih mati) Sumber Blok Perlakuan A P AxP Error Total Keterangan
db 2 11 2 3 6 22 35
JK 1.06 7.89 0.89 4.11 2.89 13.61 22.56 5.44 202.26
KT 0.53 0.72 0.44 1.37 0.48 0.62
Fhit 0.85 1.16 0.72 2.21 0.78
tn tn tn tn tn
F.05 3.44 2.26 3.44 3.05 2.55
FK = KK = * = Nyata tn = Tidak Nyata
Universitas Sumatera Utara