Lagu-lagu Daerah Jadi Jagoan, Kemenangan Tim Paduan Suara Disambut Meriah UNAIR NEWS – Suasana Bandar Udara Internasional Juanda berlangsung semarak pada Kamis malam, (29/6). Betapa tidak, keluarga, para sahabat, dan pimpinan menyambut kedatangan tim Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di Baden, Austria. Tim
PSUA
disambut
hangat
oleh
ucapan
selamat
berkat
kemenangannya di ajang kompetisi The 3rd International Choral Competition Ave Verum (ICC Ave Verum) yang diselenggarakan pada tanggal 22–25 Juni di kota kelahiran musisi klasik Wolfgang Amadeus Mozart. Dalam kompetisi tersebut, tim PSUA berhasil meraih tiga penghargaan yakni “1st Gold Superior”, “Best Interpretation of a Choral Piece composed after the Year 2000”, dan “Special Award for Audience Choice”. Ketua UKM PSUA Ronald Moses mengatakan, keberhasilan ia dan 38 anggota timnya tak lepas dari persiapan matang yang dilakukan sejak Desember 2016. Selama enam bulan sebelum keberangkatan, UKM PSUA menyeleksi penyanyi yang berasal dari anggota internal, menempa diri dengan melatih vokal secara rutin, dan belajar interpretasi lirik lagu. “Kita sejak Desember sampai sebelum berangkat mulai latihan secara intensif. Kita melakukan seleksi anggota. Kita memilih dari mereka yang bisa menyanyikan lagu klasik dan nasional, membaca partitur dengan bermain piano, dan penempatan range suara,” tutur Moses.
Dalam ajang ICC Ave Verum, tim PSUA melantunkan delapan lagu yang terdiri dari satu lagu wajib kompetisi dan tujuh lagu pilihan. Satu lagu wajib kompetisi berjudul All That Can Breath dilantunkan disusul lagu-lagu lainnya seperti Vezzosi Augelli, Dieu! Qu’il La Fait Bon Regarder, Contrition, Ave Maria, Trotz Dem Alten Draehen, Salve Regina, dan Ave Regina. Mereka menyanyikan lagu-lagu dari beragam bahasa seperti Latin, Prancis, Jerman, Inggris, dan Indonesia. Moses yang juga mahasiswa Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tak memungkiri, atmosfer persaingan antar tim amatlah terasa. Seluruh finalis yang berjumlah delapan tim dari berbagai negara berlomba-lomba untuk menyuguhkan penampilan dan suara terbaiknya. Setelah dinyatakan unggul dari seluruh kategori penilaian, tim PSUA berhasil menembus babak Grand Prix bersama empat tim lainnya. “Persaingannya ketat sekali karena salah satu lawan yang kami bilang paling sulit justru tidak masuk babak Grand Prix. Hasil keputusan tersebut cukup mengagetkan sekaligus membuat kami berdebar-debar,” tutur Moses. Setelah
melewati
rangkaian
proses
kompetisi,
tim
PSUA
dinyatakan berhasil mengungguli pesaing lainnya dengan meraih poin mendekati sempurna senilai 97 dari 100. Lagu-lagu daerah jadi jagoan Agar penampilan panggung selama kompetisi berjalan maksimal, sesampainya di Austria tim PSUA berlatih vokal secara rutin di kawasan hotel tempat mereka menginap. “Suhu ketika siang hari di Austria bisa mecapai 34 derajat Celcius, tapi kalau malam bisa mencapai 13 derajat Celcius. Kita berlatih di luar hotel dengan angin yang cukup kencang. Kita juga sempat diusir sama tetangga di sana,” kenang Moses
seraya tertawa. Namun, semua anggota baru bisa berlatih secara full team saat mereka melaksanakan uji coba panggung (gladi resik) di Baden pada tanggal 22 Juni. Meski diiringi rasa deg-degan, rangkaian kegiatan selama kompetisi berjalan tanpa kendala. Keesokan harinya, tanggal 23 Juni seluruh finalis ICC Ave Verum diwajibkan untuk mengikuti Long Night Choral Competition. Penampilan apik mereka disaksikan oleh lebih dari 250 penonton yang hadir memenuhi gereja tempat kompetisi diselenggarakan. Gereja tersebut merupakan tempat pertama kali lagu Ave Verum Chorpus dibawakan oleh Mozart semasa hidup. Di hadapan penonton, tim PSUA menyanyikan lagu-lagu daerah seperti Cing Cangkeling dari Jawa Barat, dan Ondel-ondel dari DKI Jakarta. “Di Long Night Choral Competition, penghargaannya langsung dipilih oleh penonton bukan juri. Mengapa bagi penonton menarik? Karena kita menyanyi sambil menari,” tutur Marcellino Rudyanto, Ph.D., pembina UKM PSUA yang turut mendampingi anggota saat berlaga di Austria. Selain di kompetisi, tim PSUA juga didapuk tampil di sebuah ruang publik di Austria. Di hadapan penikmat musik di Baden, mereka kembali menyanyikan lagu daerah dan nasional seperti Yamko Rambe Yamko (Papua) dan Rayuan Pulau Kelapa. Menurut Dr. Soegeng Wahluyo yang juga pendamping tim, warga Baden memberikan tepuk tangan meriah atas penampilan yang dibawakan tim PSUA. Kemenangan pada ajang kompetisi internasional bukanlah hal baru bagi tim PSUA. Tim yang memiliki jargon “Viva La Musica” tersebut pernah Choir Festival kategori Mixed juara I kategori
memenangkan kompetisi The 14th International Tallinn tahun 2015 sebagai peraih juara IV Choir, juara III kategori Early Music, dan Folksong Choir.
Selain itu, mereka juga berhasil meraih penghargaan di International Warsaw Choir Festival tahun 2012, dan Praga Cantat 24 th International Choir Competition di Praha tahun 2010. Penulis: Defrina Sukma S
UKM PSUA Persembahkan Konser Jelang Berlaga di Austria UNAIR NEWS – Jelang berlaga di kompetisi internasional, para anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Airlangga (UKM PSUA) menggelar konser bertajuk “Prabaswara Nagriku”, Minggu (12/6). Konser prakompetisi ini merupakan wujud persiapan matang anggota UKM PSUA sebelum berlaga di ajang “The 3rd International Choral Competition Ave Verum” di Baden, Austria pada tanggal 22–25 Juni 2017 mendatang. Dalam gelaran konser prakompetisi yang dihadiri sekitar 400 audiens, 38 penyanyi melantukan 13 judul lagu di gedung De Javasche Bank, Surabaya. Mereka adalah para penyanyi yang melantunkan suara jenis sopran 1 dan sopran 2, alto 1 dan alto 2, tenor 1 dan tenor 2, serta bass 1 dan bass 2. Pagelaran konser semakin indah untuk dinikmati paduan suara bernyanyi dan mempertunjukkan gerakan Selain itu, busana berwarna emas dan bermotif dikenakan para penyanyi menambah keindahan konser
ketika tim koreografi. batik yang ini.
Usai konser, Ketua UKM PSUA Ronald Moses Abram bercerita tentang kesiapan tim. “Konser ini menjadi try out terakhir
bagi tim sebelum berangkat ke Austria sekaligus konser untuk berpamitan kepada orang tua, saudara dan juga pihak rektorat,” ujar Moses. Hal senada turut ditambahkan oleh ketua panitia Firda Aulia Rahman. “Jadi, usai konser, para singer langsung menyerbu audiens yang sebagian adalah keluarga mereka, dan kemudian bersalaman satu sama lain sebagai tanda mohon doa restu,” imbuh Firda. Target juara Ajang “The 3 th International Choral Competition Ave Verum” menjadi kompetisi keempat yang pernah diikuti oleh tim paduan suara di kancah internasional. Sebelumnya, mereka pernah mengikuti kompetisi di Praha–Ceko pada tahun 2010, di Warsawa–Polandia tahun 2012, dan Tallinn–Estonia tahun 2015. Di negara beribukota Wina ini, mereka berencana membawakan delapan judul lagu. Judul-judul lagu yang akan dilantunkan dihadapan para juri dan penonton antara lain Vezzosi Augelli, All Than Can Breathe, Dieu! Qu’il La Fait Bon Regarder, Contrition, Ave Maria, Trotz Dem Alten Draehen, Salve Regina, dan Ave Regina. “Lagu-lagu ini multilingual sehingga kami akan bernyanyi lagulagu berbahasa Prancis, Italia, Jerman dan Inggris. Jadi ketika tahu bahwa lagu-lagu itu yang harus kami bawakan, atmosfer kompetisinya sudah terasa,” ucap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Lagu-lagu yang mereka bawakan memang terbilang sulit tapi mereka tak segan memasang target sebagai juara dalam kompetisi tersebut. “Kita berangkat jauh-jauh bukan untuk nyanyi sembarangan. Kita yakin jadi juara I di ajang ini. Segala persiapan sudah kita lakukan dari jauh-jauh hari, sekarang waktunya bagi kita untuk menunjukkan bahwa UNAIR dan Indonesia bisa. Sesuai dengan tema
konser ini Prabaswara Nagriku yang artinya negeriku,” jelas Ketua UKM PSUA dengan tegas.
bersinarlah
Mereka dijadwalkan akan bertolak dari Indonesia pada tanggal 15 Juni mendatang. Pada tanggal 19 Juni, mereka akan menggelar konser kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Austria yang akan disaksikan oleh para pejabat setempat dan warga Austria. Tiga hari setelahnya, mereka akan berlaga di kompetisi. “Kami mohon doa restu kepada seluruh keluarga besar Universitas Airlangga, semoga dalam perjalanan ini kami diberikan keselamatan dan kelancaran dan pastinya membawa pulang juara satu,” pinta Firda yang juga mahasiswa S-1 Pendidikan Apoteker. Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S