La Sagrada Familia Kiblat Seni Konstruksi Kastil Bran & Mitos Drakula Menyiapkan Dinding Eksterior yang Tangguh di Musim Penghujan Soft Klasik Unit Apartemen Paddington Heights
INFO INDUSTRI REALESTAT INDONESIA
Rp 25.000
Vol.8 | Desember 2014
EDITORIAL
INI BARU KERJA ! A
pakah anda nonton Mata Najwa edisi ulang tahun ke-5 ? Satu-satunya program TV yang mampu menghadirkan hampir seluruh pemimpin Indonesia lengkap mulai dari Presiden dan para menteri, anggota DPR, tokoh-tokoh bangsa bahkan sampai m ahasiswa juga. Program yang dirancang dengan sangat matang dan cerdas bahkan bisa ‘mengerjai’ pejabat untuk m enjadi host. Bisa serius bisa santai. Ada sisi formal, namun banyak sisi kemanusiaan yang kita rasakan di narasumbernarasum bernya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Pencitraan? Terserah pandangan anda. Namun apa rasanya jika anda yang menjadi Najwa Shihab dan Surya Paloh? Di Rakernas REI yang baru usai, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki sangat lugas dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya. “Saya hadir di sini bukan mewakili Presiden untuk menyampaikan pandangan beliau. Saya hadir mewakili saya dan kementerian saya sendiri,” begitu pembukaan pidato Basuki.
INFO INDUST RI REA LESTAT INDONESIA
DEWAN REDAKSI Eddy Hussy Hari Raharta Sudrajat Tom my Wistan Gloria Munthe PEMIMPIN REDAKSI Theresia Rustandi
4
Vol.8 | Desember 2014
Hehehehe ... MC juga sih bikin gara-gara dengan pengantarnya! Namun suasana jadi hangat dan seluruh peserta Rakernas menyambut antusias tantangan Menpupera Basuki agar REI memberikan masukan untuk dibawa kepada Wapres Jusuf Kalla ketika menyusun rencana kebijakan perumahan Indonesia. Saking terlalu antusiasnya sampai para ketua perlu menenangkan anggotanya ketika menyampaikan aspirasinya. Lain lagi ketika Menteri Agraria Ferry Mursydan Baldan m asuk ke ruang tunggu VIP, langsung diminta bertemu wartawan dulu. “Yuk .. di mana ruangan konferensi persnya?” begitu spontan tanggapan beliau. Bahkan Ferry tak keberatan hadir dua kali di Rakernas kali ini. Salut dan apresiasi setinggi-tingginya. Di akhir acara Mata Najwa, Najwa Shihab bertanya ke Presiden Jokowi, “Sudah pernah m emarahi Kabinet Kerja Pak?” Jawab beliau, “Sampai saat ini belum. Menteri-menteri ini betul-betul bekerja keras. Lagipula k alau tidak diperlukan kenapa harus marah.” Hehehe betul juga... yuk kita KERJA, KERJA dan KERJA.
ALAMAT REDAKSI DPP REI Ruk an Simprug Indah, Jl. Teuku Nyak Arief No. 9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220 Telp. (021) 72789105 | Fax. (021) 72789155 Web: rei.or.id | e-mail:
[email protected] WAKIL PEMIMPIN REDAKSI M. Isyak S. Stam boel REDAKTUR PELAKSANA Wahyu Sedono STAF REDAKSI Sandy Nuryono Yudhistira Yanuar
PEMIMPIN USAHA Yurike Fatmasari WAKIL PEMIMPIN USAHA Robbi Subhan MARKETING Evie Nurcahyani Linda Mutia Siti Utami
DESI GN GRAFIS Enjet Lesmana KEUANGAN Adity Rizk y SEKRETARIS REDAKSI KONSULTAN MEDIA PT Idea Kendilima Utama
SURAT PEMBACA
M
enyukai
SQ
Rehat bikin melek Pertama membaca majalah ini saya kira sama dengan majalah properti lain yang ngomong melulu soal properti. Ternyata terselip 2 halaman full foto artis yang cukup bikin melek namun cukup elegan. Saya jadi menantikan artis siapa lagi nih di edisi berikutnya. Terima k asih. Reynaldi Cilegon Jawaban Redaksi Terimakasih atas responnya, k ami akan tetap berbenah diri dengan tampilan yang lebih baik.
am an
Kota akarta
Sou th Qu ar ter Offi ce Tower
Mod ern Minimalis Rubrik Show Unit Kami sangat mengapresiasi rubrik show unit edisi November 2014 yang di-
Rubrik Jalan-jalan Bulan lalu saya membaca rubrik jalanjalan, sebuah artikel yang berm anfaat buat saya. Dari artikel tersebut dapat menjadi referensi saya dan keluarga. Terim akasih Majalah REI. Maurin Jakarta Selatan Jawaban Redaksi Terimakasih atas responnya, kami akan tetap berbenah diri dengan tampilan yang lebih baik.
Tower. Karena buat kami pebisnis, info show unit perkantoran sangat minim. Salut buat tim Majalah REI. Furry Maharani Pondok Gede Jawaban Redaksi Terimakasih Furry atas responnya, untuk edisi - edisi berikutnya tidak hanya menampilkan show unit rumah, nam un juga perkantoran.
RALAT Di Rubrik Kilas Berita halaman 34 Majalah REI Vol.8 November 2014, pemberitaan dengan judul Kemenpera beri Penghargaan Adiupaya Puritam a kami ralat dengan judul Launching Tournament The Property Golf Club. Di Rubrik Lintas Daerah halam an 30 pemberitaan dengan judul Transaksi Exclusive Hom e Expo Mak assar Capai Rp 81 Miliar, Isi artikel tidak sesuai dengan judul . isi dari pemberitaan artikel tersebut seharusnya mengenai 61 pengembang yang ikut berpartisipasi dalam pameran Home Expo Makassar. Atas kekurangan cermatan tersebut kam i mohon maaf kepada pembaca setia Majalah REI.
6
Vol.8 | Desember 2014
T J
TIPS
INFO
Saya Fasha seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta di bekasi, ketika saya membaca majalah REI saya sangat tertarik. Sem oga kedepan ada artikel khusus tentang pendidikan atau sejenisnya. Fasha Bekasi Jawaban Redaksi Terimakasih Fasha atas m asukannya.
Sukses untuk Majalah REI
Surat pembaca akan dimuat bila disertai fotocopy KTP atau identitas lainnya yang mendukung. Surat tanpa identitas diri akan dikesampingkan. Nama dan alamat dirahasiak an bila diminta. Surat pembaca bisa dikirim melalui: Rukan Simprug Indah, Jl. Teuku Nyak Arief No. 9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220 Telp. (021) 72789105 Fax. (021) 72789155 Web: rei.or.id E-mail:
[email protected]
OPINI
Penggabungan Kementerian Perumahan Rakyat ke Kementerian PU Ir. Jemmy Hosan, M. Si Ketua DPD REI Sulawesi Tengah 1998-2005
P
ada 26 Oktober, Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan namanama Menteri Kabinet Kerja JokowiJK m asa 2014-2019 antara lain disebutkan Ir. Basuki Hadim uljono ditugaskan menjadi Menteri Pekerjaan Um um dan Perumahan Rakyat. Selanjutnya pada 27 Oktober usai serah terima jabatan Menteri PUPERA, Menteri Basuki m engatakan “Ada kemungkinan nantinya akan diciptakan Direktorat Jenderal Perumahan Rakyat atau bisa juga disatukan dengan Ditjen Cipta Karya. Kita lihat saja nanti bagaimana hasil Rapim,” Jika apa yang disampaikan Menteri Basuki tersebut dirumuskan menjadi kebijakan Kementerian dan diusulkan ke Menpan RB dan Mensekneg untuk dijadikan postur organisasi eks Kementerian Perum ahan Rakyat, maka bisa kita bayangkan bahwa hanya 2 kemungkinan yang akan terjadi pada eks Kementerian Perumahan Rakyat; pertama menjadi eselon satu (jik a diciptakan Direktorat Jenderal Perumahan Rakyat; kedua menjadi eselon dua (jika disatuk an dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya. HARAPAN MASYARAKAT Kita semua masyarakat yang terlibat langsung dengan urusan perumahan rakyat sangat berharap agar supaya Kementerian Perumahan Rakyat tidak lebur seperti yang disampaikan Menteri Basuki. Artinya Menterinya boleh saja disatukan dan memang harus menjadi satu karena sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi, namun Kementeriannya tidak dihilangk an. Dengan tidak di down sizing menjadi hanya eselon satu atau bahk an hanya menjadi eselon dua, m aka Kementerian Perumahan Rakyat tetap ada sekalipun menterinya sudah gabung dengan Menteri PU menjadi Menteri PUPERA. Salah satu caranya adalah dengan tetap mempertahankan 4 deputi yang dimiliki oleh Kementerian Perumahan Rakyat serta hanya mengganti nomenklaturnya menjadi Direktorat Jenderal yaitu Deputi Pembiayaan diubah menjadi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perum ahan, Deputi bidang perumahan formal diubah m enjadi Direktorat Jenderal Perumahan Formal,
Deputi Bidang Perum ahan Swadaya diubah menjadi Direktorat Jenderal Perum ahan Swadaya, Deputi Bidang Pengembangan Kawasan diubah menjadi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Perumahan. Sedangkan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal bisa disatukan. Dengan demikian m aka postur eks Kementerian Perumahan Rakyat tidak ada. Jikapun 4 Direktorat Jenderal dipandang masih banyak, mak a dapat dijadikan 2 Direktorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Pengem bangan Kawasan dan Pembiayaan Perumahan, dan Direktorat Jenderal Perumahan Form al dan Swadaya. Tentu ini adalah pilihan. Namun demikian, pilihan ini merupakan pilihan yang terbaik bagi teman-tem an pengembang demikian juga ini merupakan pilihan terbaik untuk rakyat Indonesia. KEBUTUHAN PERUMAHAN DI INDO NESIA Saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 15 Juta. Pemerintah harus secara serius dan terprogram dengan baik memikirk an cara yang jitu mengatasi kekurangan perumahan tersebut. Berdasarkan harga jual termurah Rum ah Sederhana Tapak (RST ) di Indone sia saat ini sebesar Rp 113 juta (Provinsi Lampung) m aka diperlukan pembiayaan sebesar Rp 1.695 triliun untuk menyiapkan 15 juta rumah. Satu angka yang tidak kecil. Artinya Indonesia yang saat ini dihuni oleh 250 juta penduduk membutuhkan biaya sebesar 1.695 triliun untuk menyelesaikan backlog perumahan. Kalau dibagi proporsional ke masingmasing propinsi berdasark an jumlah penduduknya maka untuk Sulawesi Tengah 3 juta membutuhkan Rp 10,5 triliun untuk menyelesaikan backlog perumahan sebesar 93.000 unit. Kalau kita melihat angka-angka ini maka diperlukan peran yang sungguhsungguh dari Pem erintah khususnya permasalahan pem biayaan perumahan ke depan. Pada tahun 2014, Pemerintah SBY -Budiono hanya memberikan sekitar 7 triliun rupiah untuk pembiayaan perum ahan, masih sangat jauh dari sasaran backlog 15 juta rumah, makanya dari tahun ke tahun
backlog perumahan di Indonesia bukannya berkurang namun secara pasti bertambah dengan angk a yang pasti. UU NO 1 TAHUN 2011 T ENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Undang undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Perm ukiman menyebutkan bahwa Negara bertanggung jawab dan perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan perum ahan dan kawasan permuk iman yang berbasis kawasan yang penyelenggaraannya mempunyai kepastian hukum sehingga menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, am an, serasi, teratur, terencana, terpadu dan berkelanjutan. Undang-undang ini juga mengatur tentang pembinaan perumahan dan kawasan permuk iman yang diselenggarakan oleh pejabat setingkat Menteri untuk tingkat Nasional, Gubernur untuk tingk at Provinsi dan Bupati/Walikota untuk Tingkat Kabupaten/ Kota. Melekat dalam fungsi pembinaan tersebut hal-hal yang m enyangkut perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Mengacu kepada UU ini m aka, tugastugas pem binaan kegiatan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional sangat berat dan mem butuhkan aparatur yang fokus bukannya aparatur yang hanya menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan sampingan dari kegiatan yang juga besar yaitu kecipta k aryaan.
Vol.8 | Desember 2014
7
DAFTAR ISI
12
15
24
28
“ROOF GARDEN” Ruang Jiwa di Atas Atap
Memangkas Birokrasi Perizinan
Karut Marut Pengelolaan Listrik Rusun
Visi Global Crown Group
Membuat taman di atas rumah atau gedung adalah pilihan tepat guna menyiasati terbatasnya ruang terbuka hijau, akibat tergerus laju pembangunan perkotaan.
This is impossible, karena sesuai dengan visi Presiden yaitu one stop service, penyederhanaan perizinan akan dilakukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yang penting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan.
MARAKNYA pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di berbagai kota besar di Indonesia ternyata belum diimbangi pengelolaan listrik yang memuaskan penghuni dan pengelola rumah susun (Rusun).
Iwan Sunito, CEO Crown Group, adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang bisa sukses menjadi pengembang di luar negeri. Iwan mengembangkan banyak proyek di Australia dan memasarkannya untuk pasar global.
Bilang Kalau Nggak Sanggup “Bilang kalau nggak sanggup!” pesinetron Titi Kamal membuka perbincangan. Maksud dari ucapan yang ia sampaikan semata untuk menjaga profesionalitas dalam karir.
8
Vol.8 | Desember 2014
!
DAFTAR ISI
& 36
Kastil Bran Mitos Drakula
The ‘Montreal Signe Ode a la Vie’ atau Ode lampu warna warni di gereja tersebut dalam spektrum warna, menyoroti detail indah dan merayakannya sebagai ikon kota.
Kiblat Seni Konstruksi Sagrada Família adalah sebuah gereja Katolik Roma raksasa yang masih dalam proses pembangunan di kota Barcelona, Catalunya, Spanyol.
Musim liburan segera tiba, sedari awal pilihlah tempat wisata yang menjadi favorit tujuan, selain tentunya disesuaikan dengan kocek. Bagi yang suka dengan tantangan, wisata horor menjadi pilihan, tetapi hendaknya bagi yang benar-benar hobi, karena jangan sampai usai berwisata ada masalah dengan kesehatan jantung. Satu dari sekian tempat wisata horor yang ada di seantero jagat ini adalah Transylvania. Transylvania merupakan sebuah provinsi yang terletak di Rumania, Eropa Timur. Nama itu membangunkan ingatan kita tentang drakula, ya, Transylvania memang identik dengan mitos dan legenda yang sangat terkenal, yaitu drakula.
48 Vol.8 | Desember 2014
9
ETALASE
Melindungi Dinding Eksterior Bangunan dari Retak Rambut Retak-retak halus pada dinding atau yang biasa disebut sebagai retak rambut kerap muncul di dinding eksterior bangunan. Banyak kontraktor, pemilik proyek, atau pengembang perumahan tidak menyadari bahaya retak rambut. Sekilas, retak rambut ini hanya tampak sebagai masalah yang mengganggu keindahan dinding, tapi sesungguhnya retak rambut bisa membuat kerusakan lebih lanjut pada dinding bangunan. Imam Soepangat, pemilik dari dari perusahaan konstruksi Cemara Semitam a mem iliki berbagai pengalam an mengenai retak rambut. Menurut Imam, retak rambut dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti proses pencampuran bahan yang kurang tepat, pengerjaan dinding yang tak sempurna, perubahan cuaca yang ek strim, hingga pergerakan struktur tanah m aupun bangunan. Imam juga menambahkan bahwa retak rambut dapat menjadi masalah yang lebih besar ketika musim penghujan tiba. “Ketika hujan, air hujan itu bisa masuk ke dalam dinding melalui retak-retak rambut. Jika dibiarkan, bisa muncul banyak masalah lain seperti lum ut, jamur, sampai cat dinding yang rusak. Hal ini akan mem pengaruhi kepuasaan klien, bahkan bisa mempengaruhi kredibilitas dan nam a baik saya sebagai kontraktor”. Dalam memberikan perlindungan lebih terhadap dinding eksterior, Imam biasanya menggunakan cat elastom erik. Cat elastomerik dikenal mem iliki kelebihan bisa menutup retak rambut dan lebih tahan terhadap hujan. Sayangnya, dinding yang dicat menggunakan cat elastomerik seringkali tampak lebih cepat kusam karena cat elastomerik tidak memiliki daya tahan yang baik terhadap debu dan kotoran. Dulux memahami kebutuhan ini dengan meluncurkan Dulux Weathershield Powerflexx yang dilengkapi dengan teknologi Powerflexx. Teknologi ini mampu memberikan perlindungan unggul dari retak rambut dan serangan cuaca yang ekstrim.
Kelebihan Dulux Weathershield Powerflexx antara lain:
1
Mencegah retak rambut Teknologi Powerflexx dapat membuat lateks meregang hingga 3x lipat dibandingkan dengan cat premium eksterior biasa. Kem ampuan ini m embuat Dulux Weathershield Powerflexx lebih mam pu menutup retak rambut dan mencegah air hujan meresap ke dalam dinding.
2
Menolak debu dan kotoran Teknologi Stay Clean mem buat Dulux Weathershield Powerflexx berbeda dibandingkan dengan cat elastomerik lainnya. Teknologi ini membuat debu dan kotoran hanya singgah dipermukaan lapisan cat sehingga mudah dibersihk an, bahkan oleh guyuran air hujan sekalipun.
3
Melindungi dari serangan garam alkali Serangan garam alkali dapat membuat cat dinding menggelembung dan mengelupas. Teknologi Alkali Guard m embuat molekul-molekul Dulux Weathershield Powerflexx saling m elekat kuat sehingga terhadap serangan garam alkali.
4
Mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam rumah Teknologi Keep Cool* mam pu mem buat panas pada dinding bangunan berkurang hingga 5°C sehingga m embantu menghemat penggunaan listrik untuk AC hingga 15% **. Dinding eksterior bangunan yang tam pil prima kini dapat Anda wujudkan bersam a Dulux Weathershield Powerflexx. Dapatkan simulasi terhadap kekuatan dinding eksterior bangunan anda di: www.flexxperiment.com
* Hanya berlaku untuk warna-warna tertentu. ** Hasil tes yang dilakukan oleh Building Diagnostic Pte Ltd Singapura pada bangunan tipe bungalow. 10
Vol.8 | Desember 2014
TREND
Membuat taman di atas rumah atau gedung adalah pilihan tepat guna menyiasati terbatasnya ruang terbuka hijau, akibat tergerus laju pembangunan perkotaan. Taman atap gedung
Kebun atap “buah & sayuran“
Ruang Jiwa di Atas Atap Halaman atap rumah
T
aman di atas rumah atau gedung ini sebagai jawaban ketika masyarakat dihadapkan pilihan sulit untuk mendapatkan ruang jiwa. Tak salah jika kemudian Walikota Bandung, Ridwan Kamil atau ak rab disapa Emil pada Ok tober 2014 lalu membuat aturan mewajibkan rumah dan gedung-gedung di wilayah Kota Kembang memiliki tam an di atapnya atau dak (roof garden). Kewajiban mem bangun roof garden ini merupakan bagian dari Peraturan Daerah (Perda) mengenai bangunan. “Properti dan realestat di Kota Bandung wajib membangun roof garden,” katanya. Perda ini harus diberlakukan karena sejauh ini bagian atas bangunan hanya dimanfaatkan sebagai ruang mekanik atau elektrikal. Padahal, dengan peman dangan 12
Vol.8 | Desember 2014
dari ketinggian, bagian atas gedunggedung itu seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai ruang berkegiatan dan menjadi taman. Roof garden sendiri bukanlah hal baru dalam rekayasa properti dan realestat. Jauh sebelum Em il mem berlakukan Perda di wilayah kerjanya, roof garden ini sudah populer. Sebagian wilayah kota besar di Indonesia m ungkin sudah melakukan rekayasa ini. Hanya saja memang alangkah baiknya bila roof garden ini didukung oleh sebuah aturan resmi, toh tak ada ruginya, k arena bisa menggantikan peran pepohonan yang hilang dan menjadi paru-paru kota. Roof garden sendiri pertam a kali dikembangkan di Jerman tahun 1980 yang kemudian menyebar ke Swiss, Belanda, Austria
TREND
Bersantai Menikmati Keindahan Kota di Halaman Atap Gedung Inggris, Italia, Prancis, dan Swedia. Bahkan saat ini diperkirakan 10 % dari semua bangunan di Jerman memiliki taman atap. Tetapi ada versi lain yang menyatakan bahwa roof garden sudah ada di Babilonia sejak abad ke enam sebelum Masehi. Selain Jerman, sejak tahun 1983 di Austria (Linz kota) juga telah m engembangkan taman atap, serta Swiss mulai intensif mengembangkan tam an atap sejak tahun 1990. Dari Inggris, Pemerintah Kota bijakan khusus m engenai pengembangan taman atap. Pengem bangan taman atap juga populer di Amerika Serikat meskipun tidak seintensif di Eropa. Di Amerika Serikat konsep tam an atap pertama kali dikembang-
14
Vol.8 | Desember 2014
kan di Chicago, kemudian menjadi populer di Atlanta, Portland, Washington dan New York. Selanjutnya Jepang, Korea, Hong Kong, China dan Singapura. Dalam perkembangannya roof garden tak hanya milik bangunan megah dan besar, tetapi juga menjadi bagian dari rumah mungil. Roof garden juga dinilai mampu meredam panas m atahari yang masuk ke dalam rumah serta mengurangi laju pemanasan global. Ada lagi manfaat lain, yakni mampu mengubah udara yang tercemar polusi menjadi udara yang aman dihirup paruparu. Mengurangi kebisingan di luar rum ah, m isalnya suara kendaraan bermotor atau aktivitas industri.
Selanjutnya berfungsi melembapkan dan menyimpan air karena m ampu me nyimpan sebagian air hujan, kemudian menurunkan suhu udara. Agar dapat bertahan lama, mem buat roof garden mem butuhkan konstruksi dak yang k uat. Pasalnya, konstruksi dak tidak hanya menyangga beratnya sendiri, tapi juga berat tanah, tanaman, air, dan manusia yang ada di roof garden. Roof garden sekaligus menjawab kebutuhan keluarga yang selam a ini mengandalk an waktu bercanda dan bermain di Central Park. Roof garden memang unik, syarat membuatnya tidak terlalu ribet. Minimal luasnya 4x4 meter persegi. Kondisi atap yang rata atau miring tidak masalah. Lahan atap yang akan dibuat taman pun tak ada patokannya. Demikian juga dengan ruang yang ada di bawah taman, bebas. Hanya saja, pastikan strukturnya tidak bocor, harus dilakukan tes untuk mengetahui k ondisi atap benar-benar tidak bocor, atau merembes. Cara pengetesannya mudah. Siram di atas atap sampai air tergenang. Biarkan dua atau tiga hari. Bila di bagian bawah tidak ada resapan, berarti atap aman. Bisa dilanjutkan pembuatan roof garden. Tetapi, jika muncul rembesan, disarankan perbaikan kondisi atap lebih dahulu. Selain menam bah keteduhan, roof garden juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas beracun. r ws/ist
SAJIAN UTAMA
Memangkas Birokrasi Perizinan “This is im possible, k arena sesuai dengan visi Presiden yaitu one stop service, penyederhanaan perizinan akan dilak ukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yang penting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan”
Vol.8 | Desember 2014
15
Pembukaan hari pertama Rakernas 2014 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rak yat Basuki Hadimuljono dan Ketua DPP REI Eddy Hussy bersama jajaran pengurus DPP REI.
16
Vol.8 | Desember 2014
P
roses perizinan yang panjang dan berbiaya tinggi dalam pembangunan perumahan di Indonesia menjadi salah satu permasalahan yang mengemuka dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) 2014 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta dari tanggal 18-20 November 2014 lalu. Dihadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadimuljono, Ketua REI, Eddy Hussy, menyampaikan rumitnya persyaratan, biaya yang tinggi dan ketidakpastian jangka waktu pengurusan perizinan pembangunan pe rumahan. “Harus kami katakan, perm asalahan perizinan itu menjadi beban dan m enghambat pembangunan perumahan, terutam a perumahan murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),“ ungkapnya. Karena itu, dalam momentum Rakernas REI, Eddy m engusulk an agar pemerintah melakukan pemangkasan birokrasi, standarisasi biaya serta kepastian tenggat waktu pengurusan perizinan. Ketua Housing Urban Developm ent (HUD) Institute perizinan menjadi salah satu faktor yang
SAJIAN UTAMA menghambat pembangunan perumahan. Jajaran aparatur di dearah, baik pem erintah kabupaten maupun kota yang berwenang mem berikan izin membuat rantai perizinan sedemikian banyak dan rumit, saking banyaknya ada 28 jenis izin yang dia tak se butkan satu per satu sebelum bisa membangun perumahan. ngunan perum ahan sesungguhnya hanya tiga, yaitu izin lokasi, tata ruang (site plan) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Hanya saja karena perizinan ini wewenangnya daerah, di lapangan tergantung inovasinya pemerintah daerah, sehingga perizinan bisa jadi 28 (jenis). Perizinan jadi macam-macam, dibuat aneh-aneh, waktunya bisa tahunan tapi bisa cuma seminggu daknya pemerintah berani menggratiskan biaya tiga perizinan itu. Dia malah berharap Pemerintahan Presiden Jok owi bisa menabrak segala rintangan perizinan ini. Menanggapi keluhan tersebut, Basuki Hadimuljono, mengak ui, salah satu tantangan pem bangunan perumahan m emang soal perizinan. Basuki mem aham i, kondisi itu yang menghambat perkembangan sektor perum ahan selama ini. “This is impossible, karena sesuai dengan visi Presiden yaitu one stop service, penyederhanaan perizinan akan dilak ukan. Itu nawaitu kami, akan saya tabrak, yang penting sesuai aturan untuk mempercepat pembangunan,” ujarnya. Bahkan Basuki menantang peserta Rakernas REI untuk merekomendasikan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan sebaga i narasumber dalam seminar hari pertama Rakernas 2014 segala hal untuk mem permudah pengembang m embangun rumah. “Saya akan merumuskan pembangunan perum ahan ke depan bersam a dengan Wakil Presiden dan Menteri Perencanaan Pem bangunan Nasional/Kepala Bappenas, rekomendasi dari Rakernas akan saya bawa perumusan itu,” k atanya. Komitmen mempermudah periz inan pembangunan perum ahan juga datang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurut Direk tur Jenderal Pemerintahan Umum Kemendagri, Agung Mulyana, salah satu strategi untuk mempercepat jalannya program ini, yaitu mengurangi bahkan menghilangk an biaya perizinan. “Kami perlu buat revolusi perizinan. Seperti yang diminta Presiden, semudahmudahnya dan sem urah-m urahnya perizinan. Bisa izin apa saja,” ujar Agung. Salah satunya, kata Agung, Kemendagri akan mengeluarkan instruksi agar rumah sederhana, tipe 36 ke bawah digratiskan dalam hal perizinan. Namun, Agung juga
mengakui, proses perizinan memakan waktu yang lam a, bahk an adanya proses perizinan rumah yang hingga satu tahun pun tak kunjung keluar. Di sisi lain, ada juga yang mengurus izin kurang dari seminggu. “Kami perlu revolusi biayanya dan revolusi waktu penyelesaiannya. Biayanya jelas, lamanya jelas. Untuk yang berpendapatan rendah, biayanya nol,” ucap Agung. Komitmen Kemendagri tersebut rupanya terkait rencana kementerian tersebut untuk membangun rumah bagi sekitar empat juta PNS dari seluruh Indonesia yang belum mempunyai rumah, padahal masa kerja sudah puluhan tahun. “Saya memperk irakan, dari 15 juta angka backlog perumahan, empat juta diantaranya disumbang PNS,“ ujar Agung. Penyederhanaan izin, lanjut Agung, akan mengurangi beban backlog yang setiap tahun selalu bertambah. Dikatakan Agung, saat ini, untuk membangun rumah, pengembang setidaknya harus melewati Vol.8 | Desember 2014
17
SAJIAN UTAMA
Pembangunan perumahan yang dibiayai PT BT N Tbk.
berbagai jenis perizinan. Beberapa izin tersebut antara lain, proses surat-surat tanah, pelepasan hak, surat persetujuan desa, surat persetujuan warga, pengajuan proposal, IMB serta izin mem bangun dari warga. Rangkaian perizinan ini bisa berbeda-beda di setiap daerah. Strategi lain untuk mempercepat pem bangunan perumahan bagi rakyat, Kemendagri mem persiapkan mekanisme proses pem anfaatan aset lahan milik pemerintah daerah untuk pengembangan perumahan. Namun, kata Agung, yang menjadi masalah, pemakaian lahan milik pemda untuk perumahan selama ini adalah karena aset tersebut menjadi hilang. rumah akan diberikan kepada pemilik rumah sehingga aset pemerintah daerah hilang. “Ini berisiko bagi pem erintah daerah terkait pemeriksaan aset oleh Komisi Pemberantasan Korupsi,” k atanya. 18
Vol.8 | Desember 2014
Kendati demikian, penyediaan lahan tetap bisa dilakukan. Kementerian bisa menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk m enyediakan lahan, hanya perlu diatur skemanya agar tidak m enyalahi aturan. “Salah satu contohnya, aset pemerintah daerah bisa dialihkan terlebih dulu ke BUMD. Dengan demikian, lahan tersebut bisa dikerjasamakan dengan pengembang untuk pem bangunan perumahan. Pola pemanfaatan lahan seperti itu bisa diterapkan,” jelasnya. Kemendagri juga menjanjikan menyediakan dana untuk pembangunan fasilitas seperti pasar dan Puskesmas sehingga mengurangi beban pengembang yang ujungnya mengurangi harga rumah. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursidan Baldan yang turut hadir dan menjadi pembicara dalam seminar yang digagas dalam acara rakernas, menegaskan
sikapnya untuk mendukung REI dalam mem beri kepastian hukum, baik pada pengembang maupun pemilik rumah “BPN
melakukan
penandatanganan
bang berupa gelondongan,” katanya. Ferry akan mengevaluasi kebijakan desentralisasi izin pertanahan. Evaluasi tersebut bertujuan untuk memastikan tidak akan timbul perm asalahan di kemudian hari, baik terhadap pengembang maupun pemilik rumah. Pernyataan Ferry merupakan jawaban atas keluhan Ketua Umum REI, Eddy Hussy saat mem buka Rakernas. “Selama ini, tanah yang sudah dimiliki bertahun-tahun dengan gampang digugat pihak lain, baik yang sudah dikuasai pemerintah selam a berpuluh tahun bisa digugat ke pengadilan,” kata Eddy Hussy. r yn/ist
SAJIAN UTAMA
Target Kami Turunkan Backlog JANGAN salahkan Basuki Hadimuljono kalau ia masih harus belajar tentang sektor industri perumahan. Padahal, pada Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi, dipercaya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun, Basuki juga tak buta soal perumahan, sebab, latar belakang karirnya selama puluhan tahun di Kemen-terian Pekerjaan Umum, dipastikan bersentuhan dengan perumahan, setidaknya dari sisi infrastruktur dan tata ruang.
Basuki Hadimuljono Menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Apa rencana kedepan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendukung tema Rakernas REI 2014 ini, yakni “Perumahan untuk mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”? Wakil Presiden, Jusuf Kalla, ak an memanggil saya, bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pem bangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago, untuk merumuskan arah pem bangunan perumahan. Ini juga untuk mem buktikan, pembangunan perum ahan tidak di ‘pinggirkan’ dengan penggabungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian
Perumahan Rakyat. Ketua REI, Eddy Hussy, mengusulkan agar pemerintah melakukan pemangkasan birokrasi dan strandarisasi biaya serta tenggat waktu pengurusan perizinan pembangunan perumahan. Bagaimana komitmen pemerintah? Untuk menarik investasi dan m eningkatkan perek onomian, pemerintahan dibawah Presiden Jokowi-Jusuf Kalla punya komitmen, salah satunya, mempermudah, menyederhanakan dan mempermurah proses perizinan. Caranya, kami potong tahapan perizinan yang tidak perlu. Presiden selalu mem berikan arahan, setiap Vol.8 | Desember 2014
19
SAJIAN UTAMA
ada investasi, tugas birokrat adalah melancarkan perizinan, yakni menyederhanakan. Dalam empat bulan ini, terutama untuk investasi nasional, Presiden menginstruksikan segera dibentuk national one stop service untuk sem ua jenis perizinan dan sek tor industri. Di sektor Industri perumahan, dari laporan yang saya terima, ada 28 jenis perizinan yang harus dilewati pengembang. Ini, menurut saya impossible dan ini komitmen saya untuk disederhanakan. Soal kenaikan BBM yang salah satunya, mengalihkan subsidi BBM ke sektorsektor produktif. Berapa alokasi untuk pembangunan perumahan? Saya tidak tahu berapa tepatnya. Saya hanya ditugasi pengalihan subsidi itu untuk kebutuhan infratstruktur. Jadi sudah usulkan ke Bappenas untuk irigasi, bendungan, air minum, dan perum ahan, ditambah usulan Bappenas yakni soal sanitasi lingkungan. Namun, menurut Menteri Keuangan, kenaikan BBM Rp 2000 per liter itu akan mem buat subsidi BBM yang dapat dialihkan sekitar Rp 120 triliun. Nah, sebagian besar ak an dialihk an ke infrastruk tur. Masih terkait dampak kenaikan BBM, apakah kredit perumahan terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan ditambah? Berdasarkan laporan yang saya terima dari internal Kementerian Perum ahan Rakyat,diusulkan dana program Fasilitas 20
Vol.8 | Desember 2014
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2015 sebesar Rp 16 triliun, namun baru disetujui Rp 5,1 triliun. Kemarin, saya usulkan tambahan Rp1 triliun untuk FLPP, dan kemungkinan ditambah. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk m embantu program pemilikan sebanyak 60.000 unit rumah bagi MBR. Yaitu m elalui KPR dengan suk u bunga 7,25% selama masa tenor maksim al 20 tahun. Ini nanti yang akan saya bawa dalam pertemuan dengan Wapres mendatang selain tentunya, saya juga menunggu rekomendasi dari Rakernas REI ini. Bagaimana upaya menurunkan angka Backlog? Dalam catatan kami, angka backlog tahun ini sebesar 13,5 juta. Kami menargetkan untuk menurunkan dalam lima tahun kedepan sebesar 2,2 juta unit rumah atau sekitar 440 ribu unit rumah setiap tahunnya. Salah satunya upaya yang dilakukan yaitu penyederhanaan perizinan, bekerja sama dengan Kementerian Agraria /Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam pembentukan bank tanah untuk mengatasi tingginya harga tanah, meningkatkan kerja sama dengan PT BTN Tbk dalam hal pembiayaan serta lembaga keuangan lain serta mem perluas pem bangunan rumah susun, baik Rum ah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) maupun Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami). Saya juga baru mempelajari konsep perum ahan baru, yakni konsep hunian, yakni bahwa seseorang tak
harus memiliki rumah tapak atau rumah susun, yang penting bisa menempatinya. Terkait langkah Kapolri yang akan memidanakan sejumlah pengembang menyusul pelaporan Menteri Perumahan sebelumnya, Djan Faridz, atas tuduhan belum menjalankan kewajiban hunian berimbang, apa yang akan Anda lakukan? Jelas, saya akan mengambil alih proses pelaporan kewajiban hunian berimbang kepada Kapolri, tapi saya minta para pengembang yang dilaporkan juga menjalankan kewajibannya sesuai Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (Permenpera) No.10/2012 dan perubahannya, Permenpera No.7/2013 mengenai Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang. Data terakhir, yang dilaporkan yakni sekitar 180 pengembang. Namun sebagian juga secara bertahap mematuhi aturan hunian berimbang tersebut, sehingga saya minta kepada Kapolri untuk menyelesaikannya tanpa harus melalui pidana. Saya juga dapat informasi dari Kapolri, upaya memidanakan itu sebagai shock therapy, jadi tidak usah dipidanakan dulu. Memang tuntutannya itu belum dicabut, namun mereka menunjuk an keinginannya untuk melaksanak an UU. Saya juga siap kalau harus menghadap Bareskrim Polri, tapi saya juga minta diselesaikan secara baik, masak yang harus dipidanakan sekian banyak pengembang. r yn/ist
SAJIAN UTAMA
Menyelesaikan Persoalan Lama Presiden Jokowi telah membentuk Kabinet Kerja untuk membantunya bekerja dan memimpin negeri ini. Untuk sektor perumahan, Jokowi menggabungkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk mengurusi persoalan infrastruktur dan perumahan kita.
Eddy Hussy Ketua umum REI
S
aat ini sepertinya semua pihak telah selesai berpolemik terkait pro maupun k ontra terhadap penggabungan dua kementerian ini. Asosiasi perusahaan pengembang yang terhimpun dalam Realestat Indonesia (REI) pun lebih m enitikberatkan pada persoalan-persoalan perumahan yang mem belit di sektor papan negeri ini dan berharap kepada pem erintahan baru Jokowi untuk dapat mengurainya. Hal ini mengemuka pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI yang dihadiri seluruh anggota REI dari 34 DPD REI di seluruh Indonesia pada 18-20 Novem ber 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta. Rakernas REI merupakan acara tahunan yang diselenggarakan untuk melakukan evaluasi program-program kerja REI, serta untuk mem perkuat dan m eningk atkan peran dan
fungsi organisasi untuk kian memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Tema Rakernas REI 2014 “Perumahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”, juga dianggap sangat aktual terkait dengan pemenuhan perumahan khususnya untuk masyarakat bawah yang m asih banyak kendala. Aneka persoalan yang masih m embelit sektor perumahan nasional sebenarnya masih juga berupa persoalan lama yang karena hingga saat ini belum ada penyelesaiannya, hal seperti ini selalu disuarakan lagi oleh REI. Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy merumuskan ada tujuh hal persoalan m endasar yang harus bisa diselesaikan oleh Kemenpupera. “Persoalan-persoalannya bukan masalah baru, tapi tetap harus kami
sampaikan agar pemerintah bisa memberikan solusi,” ujar Eddy dalam sam butannya ketika m embuka Rakernas di hadapan anggota REI dan stakeholder perumahan. Ke tujuh permasalahan tersebut antara lain, mahalnya biaya dan lamanya waktu pengurusan perizinan, kepastian hukum, ketersediaan lahan dan infrastruktur, masalah pembiayaan, pembangunan rumah susun milik (Rusunami), subsidi rumah tapak, dan terkait dengan kewajiban hunian berimbang. Aneka permasalahan disampaikan Eddy langsung kepada Menpupera M. Basuki Hadimuljono. Selain merumuskan aneka persoalan perumahan, Eddy juga m enawarkan beberapa solusi kepada pemerintah terkait sektor perumahan. Mengenai perizinan yang m emakan biaya dan waktu, hal ini Vol.8 | Desember 2014
21
SAJIAN UTAMA
mem buat kondisi ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya ak an dibebankan juga kepada harga jual konsumen. “Waktu perizinan yang tidak jelas serta tingginya biaya perizinan tak pelak menjadi beban dan penghambat pembangunan pe rumahan untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” jelas Eddy. Kemudian mengenai lahan yang m enjadi m odal dasar pengembang untuk membangun perumahan, belum ada kepastian hukum yang ajeg mengenai persoalan pertanahan. Bahkan, tanah yang sudah dikuasai selama bertahun-tahun pun bisa dengan mudah digugat oleh pihak lain. terselubung, memang nyata membuat kepastian hukum tidak tegak dan lagi-lagi menciptakan kondisi ek onomi biaya tinggi. Untuk itu diperlukan terobosan politik untuk memastikan tegaknya hukum terkait perizinan dan pertanahan. Terkait dengan infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban negara untuk membangun, hal ini juga masih sangat kurang. Infrastruktur seperti jalan, listrik, air bersih, saluran, dan sebagainya selalu kalah cepat penyediaannya dengan pertumbuhan sebuah kawasan yang pada akhirnya mem buat perm asalah di kawasan tersebut seperti kemacetan, banjir, dan ketidakteraturan lainnya. Untuk itu, Eddy berharap pemerintah bisa lebih banyak m embangun infrastruktur maupun penyediaan lahan berupa land banking ataupun urban renewal. “Kalau pemerintah bisa mem bangun transportasi masal seperti MRT, tentu pengembang bisa membangun Rusunami di sekitar stasiun sehingga masyarakat bisa berhunian dan tetap mudah ke manamana dengan MRT,” katanya. Persoalan pembiayaan, m enurut Eddy, 22
Vol.8 | Desember 2014
Suasana rusunami di salah satu daerah
karena terjadinya maturity mismatch terkait dana-dana yang digunak an untuk pembiayaan perumahan. Umumnya danadana tersebut merupakan dana jangka pendek berbiaya mahal namun digunakan untuk pembiayaan perum ahan yang jangka panjang. Hal ini mengakibatkan konsumen mem bayar bunga yang tinggi untuk KPRnya mencapai 10-14 persen. Di sisi lain, sebenarnya cukup banyak dana-dana murah jangka panjang yang bisa dimaksimalkan. Beberapa instansi seperti Bapertarum PNS, Assabri, Astek, Taspen, BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya telah menghimpun dana dari para anggotanya dan jum lahnya cukup besar. “Kalau pemerintah bisa m ewujudkan tabungan perumahan tentu akan sangat bagus untuk penyediaan dana murah jangka panjang sehingga konsumen bisa m encicil KPR dengan bunga yang relatif murah,” imbuhnya. Eddy juga berharap terkait dengan harga jual Rusunami mestinya dirancang
dengan jangka waktu lima tahun dengan menyesuaikan inflasi tahunan. Hal ini karena harga jual Rusunami yang dipatok oleh pemerintah tidak sinkron dengan kondisi di lapangan terkait dengan harga tanah yang terus merangsak naik. Terakhir, mengenai hunian berimbang 1-2-3 di mana setiap pengembang yang mem bangun satu rumah mewah wajib diik uti dengan pembangunan dua rumah menengah dan tiga rumah sederhana. Hal ini diperlukan pemahaman bersama karena kendati tujuannya mulia nam un di lapangan sangat banyak kendala untuk pemenuhannya. “REI tetap berkomitmen untuk menjadi mitra pemerintah dalam hal penyediaan hunian bagi masyarak at khususnya kalangan MBR. Untuk itu, pemerintahan yang baru agar bisa membuat dan m ewujudkan iklim usaha yang kondusif dan terus membangun komunikasi dengan kalangan pengusaha,” tandas Eddy. r ys/i st
SAJIAN UTAMA
Bermitra,
Membangun Bersama Pemerintahan kabinet kerja memunculkan spirit baru bagi para pelaku usaha sektor properti dan realestat. Pemilihan Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) serta Ferry Mursyidan Baldan sebagai Menteri Agaria dan Tata Ruang dinilai sebagai pilihan yang pas untuk membenahi persoalan perumahan rakyat dan sengkarut sengketa lahan.
T
ak heran bila kemudian pengembang m enaruh kepercayaan kepada keduanya akan mam pu menunaikan tugasnya dengan mem ecahkan masalah secara arif dan win-win solution. Ketua Penyelenggara Rakernas REI 2014, Adrianto P Adhi mengem ukakan, REI adalah mitra pemerintah akan berjalan bersama memberikan perhatian terhadap sektor peruma-
han untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mak a dari itu dalam Rakernas REI yang digelar dari tanggal 18 - 20 November 2014 lalu, tema yang diusung adalah “Perumahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”. “Masih banyak masyarakat yang belum m emiliki rumah. Masalah perum ahan bagi MBR harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ucapnya. Tema dirasa sangat relevan dalam kondisi saat ini, saat perumahan menjadi salah satu tolak ukur dalam menilai kesejahteraan m asyarakat. REI, katanya, menginginkan adanya sinkronisasi peraturan-peraturan terkait bisnis properti. Hal ini mendesak untuk dilakukan karena keberlangsungan bisnis properti nasional bergantung pada kejelasan aturan oleh pemerintah. “Jika ketidaksinkronan peraturan ini terus terjadi, masa depan 60 lebih jenis bisnis yang terkait properti bisa terancam ,” ujarnya. Basuki Hadimuljono berjanji pemerintah akan memangkas waktu dan sejumlah proses perizinan yang dibutuhkan terkait dengan properti sebagai upaya untuk mem perlancar layanan yang berhubungan dengan pembangunan perumahan di berbagai daerah.
Fokusnya adalah memangkas proses perizinan menjadi satu pintu dan waktunya cepat, dengan tujuan lebih efektif serta semua proses harus berjalan cepat. Atas penegasan itu, pengembang perumahan berharap harga rumah stabil seiring dengan im bauan pemerintah terkait tanah. “Kami sangat menyambut baik adanya imbauan tersebut karena dengan pemangkasan tarif perizinan dan ongkos pengurujadi tidak mengalami kenaikan,” ujar Ketua REI Jawa Tengah, Prijanto. Seperti halnya sektor lain, harga rum ah berpotensi mengalami kenaik an sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi. Mesk i demikian, REI berharap kenaikan tersebut tidak terlalu besar. Selam a ini ada sekitar 18 macam izin yang harus diurus pengem bang ketik a akan membangun kawasan perumahan. Pada proses penyelesaian perizinan tersebut, hampir sem uanya membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Misalnya saja untuk izin m endirikan bangunan yang selama ini biayanya sekitar lima persen dari harga rumah, jika biaya ini bisa dipotong sebesar 50 persen maka biaya yang diperlukan hanya 2,5 persen dari harga rumah.” r ws
REGULASI
Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) “POLEMIK TARIF LISTRIK DALAM PENGELOLAAN RUMAH SUSUN”
Karut Marut Pengelolaan Listrik Rusun K MARAKNYA pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di berbagai kota besar di Indonesia ternyata belum diimbangi pengelolaan listrik yang memuaskan penghuni dan pengelola rumah susun (Rusun). Para penghuni rusun mengeluh, bahwa tarif listrik yang dibebankan oleh badan pengelola tidak sesuai tarif yang diberlakukan oleh PT PLN (Persero). 24
Vol.8 | Desember 2014
eberadaan organisasi Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) juga belum menolong terjadinya ketidak puasan terkait tarif rusun tersebut. Penghuni kerap menuding pengurus P3RSI dan badan pengelola rusun melakukan penggelembungan tarif listrik dengan menaikkan tarif secara sepihak atau dengan kata lain, Badan pengelola dan P3RSI m enjual listrik ke masing-masing unit penghuni rusun, sehingga tarif yang dikenakan lebih m ahal ketim bang harga resmi seusai Peraturan Menteri ESDM Nomor 30 Tahun 2012. Permasalahan tersebut mengem uka dalam talkshow bertajuk “Polemik Tarif Listrik dalam Pengelolaan Rumah Susun” yang digelar P3RSI di Jakarta, Rabu, 12 November 2014. Dalam talkshow, P3RSI dan badan
pengelola rusun membantah adanya penggelembungan. P3RSI dan badan penge lola beralasan, lebih tingginya tarif listrik yang dibebankan pada penghuni rusun dibanding tarif yang dikenakan PLN disebabkan adanya kewajiban pengelola untuk m embiayai listrik yang berada di area bersam a dan tidak dibebankan pada pemilik unit di rusun, seperti lift, lampu taman, lampu koridor dan sebagainya. Ketua DPP P3RSI, Mualim W ijoyo, secara tegas m embantah tudingan penghuni rusun,bahwa P3RSI dan badan pengelola rusun menjual listrik ke setiap unit. Menurut Mualim, P3RSI dan badan pengelola hanya berperan mendistribusikan listrik dari gardu listrik ke setiap unit. “Karena PLN tidak bersedia m emasang meteran dan melakukan penagihan ke unit apartemen satu per satu sehingga mau tak mau pengelola apartemen yang harus
REGULASI melakukan fungsi tersebut,” ujarnya. Jual beli listrik itu harus memiliki izin dari pemerintah. “Jika tidak memilik i izin, maka bisa dikenakan sanksi pidana,” imbuhnya. Menurutnya, jika saja PLN m au mendistribusikan meteran listrik sampai ke unit-unit, tentunya masalah ini akan selesai. Untuk itu, Mualim meminta Kementerian ESDM untuk segera merancang aturan yang bisa menjadi jalan keluar terhadap masalah ini. “Jangan sampai pengelola yang mendistribusikan dianggap menjual sehingga tidak diperbolehkan,” kata Mualim. Manajer Senior Strategi Pemasaran PLN, Mirza Asryad mengatakan, iz in jual beli listrik hanya diberikan pada badan atau badan usaha komersial, seperti apartemen pusat perbelanjaan, kawasan bisnis dan kawasan perumahan. Dalam hal ini, PLN menerapkan tarif curah, yakni tarif yang diberikan pada badan usaha secara gelondongan, selanjutnya badan usaha tersebut menjualnya ke masing-m asing unit badan usaha yang berada di bawahnya.
Pengelolaan & instalasi listrik rumah susun belum terpadu & berjalan sendiri.
“Untuk rusunawa dan rusunami diberlakukan tarif sesuai golongan rumah tangga, yakni golongan R-1 dengan batas daya 1.300 Volt ampere,“ jelasnya. Menurutnya, PLN tidak mengatur besaran tarif yang disalurkan badan penge lola ke masing-m asing unit. Penaikan tarif yang dipatok pengelola masih wajar k arena merupakan hasil penambahan tarif listrik dari PLN dan tarif service charge. “Kenaikan wajar tidak akan berbuntut pelaporan jika ada transparansi antara pengelola dan penghuni rusun,” kata Mirza. Untuk meminim alisir kecurigaan dari para penghuni rusun ke P3RSI dan badan pengelola, Mirza menyarankan agar kedua lembaga tersebut secara transparan menjelaskan kepada para penghuni soal komponen tarif listrik yang dibebankan pada penghuni. Namun tidak tepat kalau penghuni
mem inta agar daya listrik diturunkan, misalnya menjadi dibawah 1000 VA, sementara badan pengelola dikenakan tarif listrik 1300 VA. Soal usulan agar PLN menyam bungkan listrik langsung ke masing-m asing unit di rusun, tanpa lewat gardu induk kawasan rusun, secara tek nis yakni terkait infrastruktur, tidak memungkinkan. “Kalau PLN harus pasang langsung meteran listrik ke masing-masing unit, butuh biaya tinggi yang akhirnya bebannya ke penghuni unit lebih tinggi, selain itu, pemasangan harus dimulai saat pem bangunan rumah susun tersebut,“ katanya. Prak tisi Properti manajemen, Bambang Setiobubi m engungkapkan, adanya perbe daan persepsi antara PPPSRS dan badan pengelola di satu pihak dengan pemilik atau penghuni disisi lain dalam penerapan tarif listrik tak jarang berujung ke ranah hukum.
“Pemilik atau penghuni yang merasa dirugik an m engadu ke pihak yang berwajib, padahal sebenarnya hal ini dapat didiskusikan,” ujar Budi. Hal senada dikatakan Ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman. Menurutnya, kasus perbedaan persepsi soal tarif listrik tersebut bukan salah P3RSI, badan penge lola rusun maupun penghuni. Hal tersebut sebetulnya lantaran perbedaan penafsiran atas regulasi yang ada. Untuk menyelesaikannya, kedua belah pihak harus duduk bersam a dan mem bicarakan persoalan mereka selama ini. “ Kalau penghuni tak percaya hitungannya, tinggal didiskusikan saja, sebab pasti juga ada beban lain yang menjadi tanggungan bersama,” ujar Amran. Amazon Sinaga, pengamat rusun, mengingatkan bahwa dalam UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Rusun disebutkan, bahwa selain hunian yang menjadi wilayah pribadi pemilik unit, di rumah susun juga ada area bersama, benda bersama dan tanah bersama yang menjadi kepem ilikan bersama semua penghuni rusun. “Karena itu, penghuni m empunyai kewajiban memelihara bersama lingkungannya,” ucapnya. r yn/ist Vol.8 | Desember 2014
25
REHAT
Bilang “Bilang kalau nggak sanggup!” pesinetron Titi Kamal membuka perbincangan. Maksud dari ucapan yang ia sampaikan semata untuk menjaga profesionalitas dalam karir. Titi Kamal (32) belakangan ini memang disibukkan dengan segudang aktivitas mulai dari shooting hingga bisnis diluaran. Karena kesibukan itu ia akan bilang “nggak sanggup” buat aktivitas yang nggak bisa ia kerjakan. “Selagi m asih muda, sebanyak mungkin aku menggali potensi yang ada. Seperti aku punya passion di dunia bisnis dan dunia kuliner. Aku sih jalanin saja selam a aku masih sanggup. Kalau aku tidak sanggup atau kewalahan tidak akan terima kerjaan, jadi disesuaikan dengan kapasitas aku saja,” tutur istri Christian Sugiono ini kepada Majalah REI di sela shooting sinetron “Emak Ijah Pengen ke Mekah” di wilayah Cibubur, Jakarta, Selasa, 11 November 2014. Namun bukannya Titi Kamal kalau nggak bisa membagi waktu, karena urusan shooting dan berbisnis bukanlah hal baru baginya. Sekarang ini T iti Kamal lebih fokus membesarkan clothing line Pink Emma, catering dan salon. Ketiga bisnis tersebut ia kelola di sela kesibukannya sebagai artis. “Tak terkecuali saya juga harus mengurus anak dan suami,” kata ibu dari Arjuna Zayan Sugiono ini. Disinggung soal bisnis properti Titi Kamal tersigap menjawab. “Saya sekarang menyewakan vila di Bali,” ucapnya. Dan seandainya dia membeli tanah di Jakarta akan digunakan untuk membangun small apartm ent, mini hotel atau kos-kosan. Tetapi ia mengaku belum mau serius bisnis properti m eski menjanjikan. “Sebenarnya sedikit tertarik, hanya saja masih belum berani. Pengin yang didepan mata saja” tutup bintang AADC ini. r yn/ist
Kalau
Nggak Sanggup
!
Vol.8 | Desember 2014
27
INTERNASIONAL
Visi Global Crown Group
Iwan Sunito, CEO Crown Group, adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang bisa sukses menjadi pengembang di luar negeri. Iwan mengembangkan banyak proyek di Australia dan memasarkannya untuk pasar global. China dan Indonesia merupakan konsumen terbesar dari luar negeri yang membeli proyek-proyek Crown Group.
A
ustralia sendiri merupakan salah satu negara favorit yang propertinya banyak dibeli orang asing. Menurut Michael Ginarto, Head of Crown Group Asia, Australia merupakan negara yang sangat kuat dengan iklim politik yang sangat stabil. mereka punya kas negara juga sangat k uat, ibaratnya negara yang tidak butuh utang dari negara lain,” ujarnya saat memasarkan proyek terbaru Crown, Sydney By Crown, di Jakarta, medio November 2014. Negara k uat secara ekonomi dan iklim politik yang stabil, membuat Australia menjadi negara dengan iklim usaha dan investasi yang sangat predictable. Kondisi ini bisa tercapai karena seluruh proses terkait perizinan maupun hukum sangat jelas. Australia juga sangat digemari para orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. “Australia itu it’s a lucky country, iklim politik yang bisa dijaga membuat investasi asing terus masuk ke negara ini. Kalau kita melihat Thailand dengan investasi asingnya banyak masuk, tetapi karena iklim politiknya tidak stabil, invetasi asing keluar 28
Vol.8 | Desember 2014
Sydney By Crown lagi, jadi iklim politik sangat m enentukan iklim investasi. Hal di Thailand ini tidak pernah terjadi di Australia,” lanjutnya. Michael menyebut contoh daerah Perth yang merupakan wilayah pertam bangan. Pertumbuhan properti di Perth beberapa tahun lalu mencapai 200-300 persen kare na aktivitas pertambangannya. Walaupun saat ini kondisinya tengah stagnan k arena harga batu bara dunia sedang turun. Terkait kepastian hukum, menurut Michael sangat mudah untuk m encari informasi seputar tanah di Australia. Misalnya
kita mencari informasi sebidang tanah, cukup dengan title search di lembaga terkait, kita akan mendapatkan informasi mengenai kepem ilikannya, kapan dibeli dan dijualnya, informasi status tanah apakah tengah digadaikan ke bank, dan informasi lainnya secara lengkap. “Informasinya keluar semua, jadi kita sebagai pengusaha bisa ambil keputusan dengan cepat, begitu pun masyarakat yang mau mengecek status tanah. Jadi semuanya jelas, nggak ada wilayah abu-abu terkait status hukum tanah. Dulu saya ngurus
INTERNASIONAL
Iwan Sunito
Ruangan Bersantai
CEO of Crown Group
Ruang atap status tanah dari girik jadi hak m ilik di Jakarta Timur, dua tahun nggak kelar,” jelas Michael. Dari berbagai kota-kota besar di Australia seperti Melbourne, Perth, Brisbane, dan lainnya, Sydney dipilih sebagai k ota yang paling banyak dikembangkan proyek apartemen Crown. Hal ini dikarenakan Sydney merupakan kota paling padat di Australia dengan jumlah penduduk sekitar 4,7 juta. Sydney juga merupakan satu-satunya kota yang tidak bergantung pada hasil alam dunia. “Kontribusi Sydney untuk Australia itu mencapai 30 persen untuk ekonomi negara, jadi k alau sampai Sydney jatuh, Australia pasti pincang. Kota ini juga favorit untuk pendidikan, orang asing yang masuk ke sini sepertiganya pilih Sydney untuk edukasi,” ujarnya. Seluruh ikon Australia seperti Opera House, jembatan, koala, dan kanguru juga ada di Sydney. Karena itu tidak heran kalau pem erintahnya akan menanamkan investasi sebesar Rp 600 triliun untuk pengembangan infrastruktur di kota ini. Hal ini m embuat Kota Sydney tetap akan
Tempat Olahraga berkembang ke depannya dan semakin menjadi favorit investor-investor dunia. Portofolio Crown International Holdings Group (Crown Group) didirikan sebagai perusahaan pengembangan properti dan investasi di Sydney oleh Iwan Sunito dan Paul Sathio pada tahun 1996. Selama 18 tahun perjalanan perusahaan ini, Crown Group telah berhasil mengembangkan lebih dari 15 proyek dengan nilai portofolio mencapai Rp 35 triliun. Proyek-proyek utama Crown di Sydney selain di Bondi, Bondi Junction, Parramatta, Pennant Hills, dan Rhodes. Perusahaan ini juga telah dianugerahi NSW President Award dari Urban Development Institute of Australia (UDIA), karena dinilai sebagai pengembang properti yang naik daun me lalui proyek pengembangan Top Ryde City Living bergaya resor. Penghargaan lainnya antara lain Housing Awards 2012 untuk kategori Master Builders Association Exellence. Juga penghargaan Apartment of The Year dari Housing Industry Association (HIA) untuk
proyek Sanctum by Crown sebagai pembangunan icon di Homebush yang sangat sukses. Proyek lainnya seperti Viking by Crown,V by Crown, Viva by Crown, Crown Green Square, dan lainnya juga menuai pujian karena konsep pengembangan maupun strategi market yang disasarnya. Terakhir, Crown meluncurkan global launch untuk proyek Sydney by Crown di Sydney, Singapura, dan Jak arta. Sydney by Crown merupakan menara apartemen ikonik yang akan dibangun dengan investasi Rp 2,5 triliun. Lokasinya di 161 Clarence Street, CBD Sydney yang merupakan satu-satunya gedung apartemen di kawasan tersebut. Berdiri megah setinggi 25 lantai, total ada 220 unit dan hanya separuhnya yang akan dijual k arena sebagian lagi akan dibuat untuk hotel. “Apartemen ini dirancang oleh arsitek internasional, Koichi Tak ada, m elalui sebuah kompetisi desain internasional. Ada beberapa tipe yang ditawarkan selain penthouse seharga mulai AUS$900 ribu. Sydney by Crown m erupak an proyek Crown ke-18, tahun depan akan ada dua proyek lagi yang akan kami luncurkan,” tandas Michael. r ws/ist Vol.8 | Desember 2014
29
LINTAS DAERAH
T
Mempertegas sistem perijinan pembangunan rumah vertikal, REI Jatim gelar workshop 2 Hari.
arget umbuh
Perijinan Rumah Vertikal
Tak Jelas Guna mencari solusi atas sulitnya kepastian hukum perijinan pem bangunan rumah vertikal, DPD REI Jawa Timur (Jatim) menggelar workshop selam a dua hari, dari 29 hingga 30 Oktober di Spazio Hall, Surabaya, barubaru ini. Ketua DPD REI Jatim, Totok Lusida mengatakan, pem bangunan rumah vertikal sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi sistem perijinan perundang-undangannya sam pai sekarang belum jelas. Sehingga, proses perubahan ini banyak yang ham pir semuanya secara legalitas hukumnya belum terpenuhi secara utuh. “Kami bisa ngomong strata title, strata title sampai sekarang belum berubah. Sehingga, saya mengadakan workshop hari ini dan besok sekali-gus supaya pengembang mengetahui dengan jelas. Dalam workshop ini akan dijelaskan bagaimana proses sertidangkan dari Tata Kota Cipta Karya Surabaya juga akan menjelaskan bagaimana supaya perijinan itu dapat terpenuhi,” ujarnya. r sn 30
Vol.8 | Desember 2014
Semarak
Pengem bang properti yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta optimistis mampu bertumbuh 10-20 persen pada 2015. Bisnis properti di Jakarta dinilai masih mampu bertahan dan bertumbuh sekalipun didera isu perlambatan sepanjang 2014. “Kami tetap optimistis, apapun yang terjadi kami konsisten mem bangun, meski ada hambatan besar politik, krisis ekonomi, pengaruh ekonomi global, properti tetap ak an tumbuh,” kata Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arman Nukman dalam diskusi “Peluang Bisnis Properti 2015”. Amran menam bahkan, semangat sektor properti bakal naik juga
Expo REI Ex po digelar oleh sejumlah DPD Realestat Indonesia (REI) yang menghadirkan beragam pilihan rumah bagi masyarakat. REI Expo yang dihelat di Medan menghadirkan perumahan dari semua jenis yang disediakan pengembang ternam a, m ulai dari subsidi hingga perumahan mewah. REI Expo bertemakan ‘Bersama Membangun Sum ut’ itu, ditargetkan mencetak transaksi hingga Rp 100 miliar. REI Expo juga digelar di Pekalongan, Ketua Komisariat Pekalongan DPD REI Jawa Tengah,
Ricsa Mangkulla mengatakan, pam eran itu diikuti 18 pengembang properti perumahan mulai dari Pemalang, Pekalongan, Batang, bahkan hingga pengembang dari Semarang. Selain itu, Pameran rumah bertajuk REI Expo juga digelar di Mal Paragon Pemuda, Kota Sem arang. REI Expo Jateng kali ini sengaja lebih mengutam akan nilai transaksi dibanding jumlah unit yang terjual. Jum lah peserta memang dibatasi demi memberikan layanan prima kepada calon konsumen. r sn
LINTAS DAERAH
Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman bersama jajaran pengurus lainnya
Wakil Gubernur Sumut, H. Tengku Erry Nuradi sambut kedatangan jajaran pengurus DPP REI Sumatra Utara
Antisipasi Harga Tanah didukung oleh kebijakan Pem erintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Naiknya Basuki Tjahja Purnama (Ahok) melahirkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan bisnis properti. “Kami tahu gaya dan kebijakannya yang penuh gaya bisnis. Ahok kalau ngomong juga pake bahasa bisnis dan cocok dengan kami sebagai pengembang dan kami melihat ada sinyal positif,” ujarnya. r sn
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) meminta pengembang tidak membangun rumah di lahan pertanian guna menjaga ketahanan pangan dan lingkungan. “Pemprov Sumut mengak ui kebutuhan rumah yang masih cukup besar di tengah harga lahan yang semakin mahal, tetapi Realestat Indonesia (REI) di wilayah Sumut diminta mengingatkan pengembang untuk tidak melaku-
kan pembangunan di lahan pertanian,” kata Wakil Gubernur Sumut, H. Tengku Erry Nuradi usai menerima jajaran pengurus DPP REI Sumatra Utara. Untuk memberi rangsangan agar pengembang mau m elakukan penjagaan lingkungan, REI diminta memberi penghargaan kepada pengusaha yang memperhatikan fak tor lingkungan pada perumahan yang akan dibangun. r sn
REI Jatim Kerjasama Permudah Kredit DPD REI Jawa Timur (Jatim) menggandeng tiga lembaga untuk mengembangkan sektor properti. Ketiga lembaga tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, PT Telkom T bk dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ketua REI Jatim, Paulus Totok Lucida mengatakan, kerjasama ini untuk mem permudah pengajuan kredit. Khususnya untuk kerjasam a dengan bank terkait pengajuan KPR dan kredit konstruksi. “MoU dengan BT N, tidak sebatas kerjasama KPR saja, karena mayoritas developer pasti berhubungan dengan
DPD REI Jawa Timur melakukan kerjasama pengajuan KPR dengan BTN, Telkom, dan pemkot Surabaya
bank. Tetapi juga untuk m emperketat dan memberi fasilitas kepada anggota REI,” ungkap Paulus Totok Lucida, selepas penandatanganan di Kantor REI Jatim di Surabaya. Dalam kerjasama ini REI Jatim menegaskan, hanya anggota aktif saja yang nantinya mendapat kemudahan kredit dari bank. “Kami tidak mau memberi rekomendasi kepada developer yang tidak mem iliki outlok business. Hal ini untuk menghindari bila terjadi perselisihan antara end user, bank, REI, dan pemerintah kota,” tegasnya. r sn/ist
Vol.8 | Desember 2014
31
LINTAS DAERAH
Ketua DPD REI Bali, I Gusti Made Ariyawan audiensi dengan Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata di ruang Kerja Bupati Gianyar
Jangan Langgar Aturan Tata Ruang
Kerja sama DPD REI Nusa Tenggara Timur dengan PLN
PLN Prioritaskan REI DPD REI Nusa Tenggara Timur menjalin kerja sama dengan PLN guna mem percepat pem asangan listrik bagi pengembang anggota DPD REI NTT. Kerja sama yang terjadi merupakan hasil dari pertemuan antara REI NTT dengan PLN yang membahas segala permasalahan terk ait kelistrikan. “PLN berkom itmen akan m elakukan pertemuan rutin dengan REI setiap 3 bulan sekali. Itu semacam rapat koordinasi, perencanaan dan arah pem bangunan 32
Vol.8 | Desember 2014
dari REI,” ungkap Booby Lianto Ketua DPD REI NTT ketik a dihubungi MAJA LAH REI. Selain itu, lanjut Bobby, PLN akan mem prioritaskan semua permohonan dari REI. “Dan yang ketiga tentang pembiayaan. PLN menjamin yang sesuai dengan perencanaan yang kita masukkan, berarti tidak akan ada penambahan biaya karena PLN menanggung secara keseluruhan yang sesuai dengan perencanaan yang disam paikan REI,” pungkasnya.
Kebutuhan akan tem pat tinggal di Provinsi Bali sem akin tinggi. Hal ini menjadi perhatian penting para pengembang di Bali yang tergabung dalam DPD REI Bali dalam. Pengembang ingin turut membangun Bali, namun tetap mengindahkan aturan. “REI ingin membangun kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam pengembangan kawasan perumahan dengan memperhatikan tata ruang dan peraturan yang berlaku,” kata Ketua DPD REI Bali, I Gusti Made Ariyawan saat audiensi dengan Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata di ruang Kerja Bupati Gianyar baru-baru ini. Sebagai masyarakat Bali, tentu dalam mengem bangk an kawasan perumahan tidak akan m erusak Bali, tetapi pastinya ingin Bali menjadi lebih baik, indah dan semakin diminati oleh masyarakat dunia sebagai destinasi pariwisata,” ucap Gusti Ariyawan. Poin kerjasamanya adalah pengembangan diatas lima unit kavling wajib melampirkan akta pendirian dan perubahan-perubahan badan hukum serta Kartu Tanda Anggota (KTA) REI. r sn
LINTAS DAERAH
Harga Rumah Rp 105 Juta
Bebas PPN Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim III bersedia membebaskan PPN rumah di atas harga Rp105 juta per unit. Keringanan pajak akan diberikan jika pengembang bisa membuktikan biaya-biaya tetap komponen rumah yang m enjadi beban end user sehingga tidak termasuk komponen harga rumah bersubsidi. Seperti dikutip bisnis.com, kantor pajak bisa saja tidak menghitung komponen biaya-biaya tetap menjadi tidak termasuk komponen harga rumah asal pemisahannya benar-benar jelas. Dengan demik ian, biaya-biaya tersebut tidak m asuk dalam komponen KPR, yang men-
jadi masalah, kebanyakan komponen perolehan hak atas tanah dan bangunan, pemasangan listrik, pemasangan air, dan lainnya masuk dalam KPR. Pengem bang menilai, dengan harga rumah Rp105 juta per unit untuk rumah yang dapat m emperoleh fasilitas pembebasan PPN dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perum ahan (FLPP), masih dinilai terlalu rendah terkait tingginya harga tanah dan kenaikan bahan-bahan m aterial bangunan. Jadi solusinya sebenarnya harga rumah sederhana dinaikkan sehingga mem berikan peluang margin yang layak bagi pengembangnya. r sn
REI Jateng Rengkuh Kadin Award 2014 DPD REI Jawa Tengah meraih penghargaan KADIN Award 2014 yang diselenggarakan oleh Kadin Jateng pada tanggal 26 November 2014 di Hotel Oak Tree Semarang, sebagai salah satu asosiasi usaha untuk kategori Pengembangan Citra Terbaik. Ketua Tim Penilai Kadin Award 2014, Mulyono Hadi Pranoto menjelaskan bahwa penilaian penghargaan didasari pada tujuh kriteria, yaitu profesionalitas, perbaikan citra dan manfaat bagi masyarak at, serta cara membangun sinergitas dan menciptakan iklim usaha/investasi yang kondusif. Penghargaan diberikan langsung
Gubernur Jawa Tengah memberikan Kadin Awards 2014
oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua Um um Kadin Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono kepada Ketua DPD REI Jateng, Ir. MR
Priyanto, MM.Ini merupakan penghargaan yang kedua kalinya setelah pada Tahun 2013 lalu meraih penghargaan sebagai asosiasi usaha terbaik III. r sn Vol.8 | Desember 2014
33
KILAS BERITA
Whiz Prime Incar Pebisnis & Keluarga ISPI Group bekerja sama dengan Intiwhiz menghadirkan Whiz Prime Cifest yang merupakan Hotel Whiz Prime pertama di jantung niaga Cifest Walk Cikarang. Hotel berkategori bintang tiga ini mem punyai 122 kamar dan dilengk api delapan ruang pertemuan berkapasitas 300 orang. “Kawasan Cifest Walk hanya berjarak lima kilometer dari tol Cikarang Barat. Sebuah kawasan yang berada di sek itar Bekasi Internasional Industrial Estate. Inilah alasan Hotel Whiz Prime hadir disini,” jelas Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto. r sn
Whiz Prime Hotel Incar Segmen Pebisnis dan Keluarga
Favorit Pilihan Developer
KI’14 Kembali Digelar Ajang Konstruksi Indonesia 2014 (KI’14) yang didukung oleh Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) bersam a dengan Infrastructure Asia, kembali diselenggarakan untuk ke-12 kalinya di Jak arta Convention Centre pada 5-7 November 2014. Ajang ini merupakan forum pertemuan para pemangku kepentingan jasa konstruksi dari seluruh penjuru Indonesia dan luar negeri, mulai dari pem asok material bangunan, teknologi, layanan informasi dan teknologi hingga alat berat. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Ir. Hediyanto W.Husaini mengatakan dukungan Kementerian PU di KI’14. “Berkembangnya kondisi infrastruktur Indonesia berkontribusi langsung pada peringkat daya saing,” ucapnya dalam rilis yang diterima majalah REI. r sn 34
Vol.8 | Desember 2014
Majalah Housing Estate memberikan anugerah Bahan Bangunan Favorit Developer 2014 di Jakarta, 16 Oktober 2014. Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di penghujung masa tugasnya sebagai menteri era Presiden SBY. Penghargaan ini diberikan kepada produsen bahan bangunan yang produknya paling banyak dipakai perumahan di Jabodetabek Penilaian berdasarkan survei terhadap sejum lah perumahan, terutama yang berskala kota besar, dan sedang sepanjang
Agustus-September 2014. Ada delapan jenis produk bahan bangunan utama yang mendapat penghargaan mencakup produk cat, keram ik, rangka atap, penutup atap, sanitari, gipsum , semen, dan kusen non kayu. “Dari hasil survei kami merek bahan bangunan lawas masih mendominasi pilihan developer. Tapi beberapa tahun terakhir cukup banyak produk baru yang harganya bisa lebih bersaing sehingga menjadi alternatif dan favorit baru developer,” ujar Jok o Yuwono. r ys
KILAS BERITA
Sinar Mas-Hongkong Land Kembangkan NavaPark
Sinar Mas Land Gandeng Hongkong Land Kembangkan NavaPark
Sinar Mas Land, pengembang properti terbesar dan terpercaya di Indonesia bekerja sama dengan Hongkong Land, group pengembang, investasi dan manaje men properti Asia terkem uka, memberikan solusi terhadap kebutuhan hunian serta lokasi bisnis impian bagi masyarak at di sekitar kota Jakarta dengan menghadirkan NavaPark (lokasi disekitar Jakarta, hanya saja sinarm as land belum menyebutkan daerah tersebut). Proyek properti terbaru ini ditujukan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan tempat hunian yang nyaman, tem pat tumbuh kem bang keluarga, ruang usaha dan hiburan yang berkualitas. Proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 65 hektare dan termasuk kawasan komersial. Pembangunan proyek yang m engeluarkan investasi Rp 2,6 triliun tersebut, diharapkan bisa selesai melalui beberapa tahap pada 2018 mendatang. “Kami percaya kerjasama ini merupakan awal yang baik menjalin partnership untuk mem anfaatkan peluang di bisnis properti Indonesia,” kata Michael Widjaja, Group CEO Sinar Mas Land,” dalam rilis yang diterima m ajalah REI. r sn
9 Pengembang Anggota REI Raih Indocement Developer Award.
Pengembang REI Raih
“Indocement Developer Award” PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocem ent) memberikan penghargaan “Indocement Award 2014” kepada masyarakat Indonesia, khususnya kontraktor, pengembang, mahasiswa dan masyarakat yang m emiliki minat, kreativitas, inspirasi dan inovasi tiada henti dalam produk semen dan aplikasinya.
Dalam kategori “Indocement Developer Award” sembilan pengembang anggota REI menyabet penghargaan bergengsi, antara lain Alam Sutera (The Best Innovation in Sustainable Development), Summarecon Serpong (T he Best Innovation in Green Development), BSD City (The Best Innovation in Customer Satisfaction).
Selain itu, Taman Sari Hills Residence menyabet penghargaan kategori “The Best Project Development” in Central Java, Graha Natura (The Best Project Development in East Java), Graha Permatak ota (The Best Project Developm ent in Bali & Nusa Tenggara), Citraland City Samarinda (The Best Project Development in Kalimantan), Citraland Kendari (The Best Project Development in Sulawesi & Eastern Indonesia). r sn Vol.8 | Desember 2014
35
&
Kastil Bran Mitos Drakula Musim liburan segera tiba, sedari awal pilihlah tempat wisata yang menjadi favorit tujuan, selain tentunya disesuaikan dengan kocek. Bagi yang suka dengan tantangan, wisata horor menjadi pilihan, tetapi hendaknya bagi yang benarbenar hobi, karena jangan sampai usai berwisata ada masalah dengan kesehatan jantung. 36
Vol.8 | Desember 2014
Satu dari sekian tempat wisata horor yang ada di seantero jagat ini adalah Transylvania. Transylvania merupakan sebuah provinsi yang terletak di Rumania, Eropa Timur. Nama itu membangunkan ingatan kita tentang drakula, ya, Transylvania memang identik dengan mitos dan legenda yang sangat terkenal, yaitu drakula.
T
ransylvania adalah Kastil Bran, inilah Kastil yang dipercaya sebagai Kastilnya Drakula. Kastil ini telah memiliki reputasi sebagai salah satu dari m onumen terkenal dengan arsitektur bergaya era pertengahan. Mesk i Rumania penuh dengan bangunan dengan arsitek tur dan sejarah tua, Kastil Bran tetap merupakan bangunan yang terpenting, dan tak dapat dipungkiri bangunan tersebut telah dikenal luas. Popularitas kastil ini dihubungkan dengan Pangeran Drak ula, yang bereputasi buruk dan merupakan karak ter utama dari novel Drakula karangan Bram Stoker pada abad ke-19. Terdiri dari 17 buah ruangan, kastil ini juga merupakan salah satu properti termahal di Rumania, nilai jualnya mencapai US$140 juta. Berawal dari 1212 Kastil Bran dibangun pada 1212 oleh perkum pulan pedagang yang berasal dari kota di dekatnya, Brasov. Pada awal mula mem punyai tujuan utama untuk memenuhi
JALAN-JALAN
The Main Tower
The Canopy Bed
kepentingan kapal-kapal yang melewati ngarai kecil Rucar-Bran yang melintasi pegunungan Carpathian. Pada 1920, Kota Brasov mendermakan kastil tersebut kepada Ratu Rumania, Maria, sebagai tanda terima kasih atas kontribusinya kepada negara. Selanjutnya memugar dan mewariskannya kepada putrinya, Putri Ileana. Tetapi pada 1948, keluarga kerajaan telah diruntuhkan oleh tentara Pemerintahan Uni Soviet, yang didukung oleh Pemerintahan Rumania pro-Soviet. Kemudian kastil itu beralih menjadi milik pemerintah dan dibuka untuk umum
pada 1956, dengan salah satu bagian bangunannya yang diubah menjadi galeri museum sejarah seni abad pertengahan. Karena adanya kelalaian dari para pejabat selam a bertahun-tahun yang kemudian menyebabkan keruntuhan kastil tersebut, sehingga antara 1987 dan 1993, pada kastil tersebut dilakukan pemugaran kembali secara besar-besaran. Kisah Lain Sesudah era revolusi Rumania pada 1989, rezim kom unis kemudian dihapuskan. Keluarga Habsburg, pemilik Kastil Bran terdahulu mulai mengajukan gugatan hukum untuk mendapatkan aset mereka kembali. Setelah bertahun-tahun berjuang serta bertarung melalui jalur hukum, Dominic Habsburg, cucu laki-laki dari Ratu Maria dan juga merupakan putra dari Putri Ileana, akhirnya m endapatkan kembali kastil tersebut setelah hampir kurang lebih enam dekade kastil tersebut diam bil alih dari keluarga itu. Mereka bermaksud untuk mengubahnya menjadi museum berkualitas tinggi yang terbuka untuk umum. Kastil Bran menjadi terkenal setelah Bram Stoker menulis novel terkenalnya berjudul “Drakula”, dimana tokoh utamanya adalah Pangeran Drakula, yang juga dikenal sebagai “Vampir dari Transylvania.” Sesungguhnya tokoh dalam novel karangan Stoker ini tidak pernah eksis, baik di dalam sejarah negara Rumania maupun di dalam cerita rakyat Rumania. Tokoh Drakula, sebetulnya, secara luas dipercaya terinspirasi oleh sisi kelam dari kepribadian tokoh sejarah Rum ania, Pangeran Vlad Tepes. Pangeran ini memerintah Kota Vallachia, daerah bagian Rumania, selam a abad ke-15.
Interior Room
Mesk ipun tidak pernah didakwa sebagai penghisap darah, namun ia memiliki reputasi yang kelam. Selama masa kecilnya ia terlahir sebagai tahanan politik oleh Kerajaan Ottoman, dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya di dalam tahanan Istambul. Kemudian sem asa hidupnya ia menjadi Pangeran Vallachia, dengan beberapa duk ungan dari Raja Hungaria. Kastil Bran disebut “Kastil Drakula” sekitar tiga dekade yang lalu oleh wisatawan asal Barat yang berkunjung ke Rumania dalam rangka pencarian Drakula. Mereka dikejutkan oleh bagaimana pintu masuk menuju rumah besar Transylvania menyerupai kastil seperti yang digambarkan oleh Stoker dalam karya novelnya, dan oleh sebab itu dinamakan “Kastil Drakula”. Seiring perjalanan waktu, sudah m enjadi kepercayaan bahwa novel Stoker memiliki beberapa hubungan nyata dengan kastil tersebut, tetapi perm asalahannya bukan dem ikian. Siapapun yang mengunjungi Kastil Bran dengan bayangan novel Stoker akan mendapatkan kenyataan yang sam a sekali berbeda. Kastil itu sendiri adalah contoh dari sebuah bangunan kuno, ramah dan indah dengan arsitektur bergaya era pertengahan. Para wisatawan yang datang hanya akan mendapatkan sebuah kastil terbentang di daerah pegunungan yang tenang para gembala yang sedang menggem balakan ternaknya, dan para istri yang sedang merangkai tek stil buatan tangan untuk menghias isi rumah mereka. r ws/ist Vol.8 | Desember 2014
37
Emiten Properti
Semarak pembangunan properti di Jakarta dan Surabaya.
TETAP EKSIS T
ampaknya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diikuti perubahan suku bunga (BI rate) menjadi 7,75 persen berpengaruh terhadap pembiayaan sektor properti. Harga bahan baku properti otomatis naik. Konsekuensinya, emiten properti bersiap m enaikkan harga. “Bila menaikkan harga, sulit untuk menarik pem beli karena daya beli masyarakat semakin rendah,” kata Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas di Jakarta, baru-baru ini Padahal, mayoritas em iten properti sudah menaikkan harga 10-15 persen. Dua tahun sebelumnya, em iten sektor ini pun telah menaikkan harga rata-rata 30 persen. 38
Vol.8 | Desember 2014
Kendati demikian, emiten properti yang mem iliki bisnis residensial sebagai bisnis utama masih akan eksis atau bersinar. Sebab, kebutuhan akan tempat tinggal masih tinggi. Selain itu, perusahaan yang mem iliki proyek dengan pendapatan berulang alias recurring income lebih bisa dapat bertahan. Diprediksi pendapatan em iten properti rata-rata turun 10-15 persen year-on-year (yoy), demikian juga laba bersih turun 5 persen yoy. Sejatinya masyarak at banyak yang menunda pembelian properti tahun 2014 ini, tetapi akan melakukan transaksi pada tahun 2015. “Pertumbuhan 10-15 persen ini
merupakan angka moderat. Tetapi bisa lebih dari itu. Kam i berani m elansir produkproduk baru pada tahun depan,” kata Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki. Sebenarnya pada 2015 merupakan tahun yang tak boleh dipandang remeh oleh pasar properti Indonesia, karena selain tantangan yang sudah disebutkan di atas, ada lagi satu kompetisi yang perlu diperhitungkan, yakni ASEAN Free Trade Area atau Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN. Hanya saja, pengembang Indonesia tampaknya sudah siap berk ompetisi, kendati pengembang di kawasan tersebut dapat dengan mudah berekspansi lintas negara, termasuk ke Indonesia.
BURSA
properti.
Konsultan properti, Knight Frank mengatakan, pertambahan tajam tampak pada pembangunan apartemen kondominium di Asia Tenggara. Di Indonesia, terdapat pertumbuhan 184 persen untuk harga rumah di Jakarta selam a dua tahun terakhir. Angka ini berpotensi terus bertambah mengingat pertambahan jumlah k onsumen kelas menengah yang membutuhk an hunian di pusat kota. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pada tahun ini penyaluran kredit ke sektor properti m encapai Rp 559,5 triliun, dengan pangsa mencapai 16 persen dari total k redit sebesar Rp 3.561,3 triliun. “Sebesar 59 persen merupakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), kredit konstruksi 26 persen dan realestat sebesar 15 persen,” ungkap Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK G andjar Mustika ketika menjadi pembicara diskusi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, 19 Novem ber 2014. Kecilnya pangsa tersebut menunjukan adanya perlambatan pertumbuhan kredit properti dari tahun ke tahun. Sampai September 2014 pertumbuhan kredit properti baru menunjukkan diangka 18 persen. Hal ini menunjukan terjadi tren penurunan pertumbuhan kredit dibandingkan tahun 2011 sebesar 31 persen. Dari data yang ada, rata-rata pertum buhan kredit properti dari tahun 2011-2014 sebesar 23,45 persen. Dimana rata-rata pertumbuhan kredit paling besar diserap
oleh realestat sebesar 24.61 persen, kemudian diik uti oleh KPR dan KPA 24.43 persen dan konstruksi 22.68 persen. Untuk pertumbuhan kredit KPR dan KPA adalah yang paling fluk tuatif diantara pertum buhan yang lain. Melambatnya pertum buhan kredit properti tersebut terutama bersumber dari perlam batan KPR dan KPA, yang pada September 2014 tumbuh delapan persen ( yoy), lebih rendah dibandingkan pertum buhan tahun 2011 sebesar 40 persen ( yoy). Berbeda dengan penyaluran kredit realestat September 2014 tercatat tumbuh 23 persen (yoy) lebih besar daripada pertumbuhan 2011 sebesar 19 persen (yoy). Non Performing Loans (NPL) kredit
properti dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, menunjukkan angka yang relatif rendah, yaitu k urang dari lima persen. Secara umum, NPL kredit properti menunjukkan tren yang meningkat pada ketiga sektor (konstruksi, realestat dan KPR/ KPA, kecuali tahun 2012 terjadi penurunan pada NPL kredit properti. NPL kredit konstruksi dan NPL kredit KPR dan KPA menunjukkan tren yang me ningkat, dengan rata-rata NPL sebesar empat persen (konstruksi) dan 2,2 persen (KPR dan KPA). Sementara, NPL kredit realestat menunjukkan tren yang relatif stabil dengan rata-rata NPL sebesar 1.7 persen perbankan pada Agustus 2014. r ws/ist
KONSULTASI
KPR FLPP & Pasokan
Rumah MBR Kebutuhan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus bertambah setiap tahun. Namun, upaya pemerintah untuk mengurangi atau bahkan menambal kebutuhan rumah murah tampaknya makin terhambat. Pasalnya di awal tahun ini, terbit Permenpera Nomor 3/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam Rangka Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/ Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Salah satu poin yang digadang-gadang dapat menghambat laju pembangunan rumah murah bagi MBR yang terkandung dalam beleid tersebut adalah penghentian FLPP untuk rumah sejahtera tapak yang kemudian dialihkan untuk rumah susun pada 31 Maret 2015 mendatang.
Dadang Juhro Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang RST
Pertanyaanya, pasca terbitnya regu lasi tersebut apa peran pengembang guna membantu program pemerintah dalam hal pemenuhan rumah bagi MBR? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui permasalahannya. Pengem bang yang tergabung dalam organisasi Realestat Indonesia (REI) kurang lebih 3.000 anggota. Hampir 60% anggota REI bergerak di bidang perumahan m urah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Semua berkomitm en penuh sebagai mitra dalam m endukung program pemerintah terkait program penyediaan perum ahan dan permukiman yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan m asyarakat Indonesia 40
Vol.8 | Desember 2014
REI sudah berkiprah selama 43 tahun di mana bentuk ak tivitas usaha anggota REI komersil berdasarkan m ekanisme pasar dan yang kedua non-kom ersil. Untuk aktivitas non-komersil inilah kami bekerja sam a dengan pemerintah di bidang penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebagian besar berupa rumah sederhana tapak (RST) dan sebagian kecil berupa rumah susun (rusun) umum. Saat regulasi pemerintahannya kondusif dan suportif, anggota REI bisa membangun RST kurang lebih 120.000 unit/ tahun yang tersebar di 34 provinsi di
Indonesia. Dari angka tersebut dapat dihitung sumbang karya pengembang kepada kontribusi pembangunan perum ahan MBR dan turutannya, seperti infrastruktur, fasos dan fasum yang diserahkan kepada masyarakat melalui pemerintah yang besarnya 40% dari wilayah dikembangkan oleh masingmasing pengem bang. Serapan 170 jenis hasil industri bahan bangunan, industri pengisi alat-alat rumah tangga dan lapangan pekerjaan pada industri perumahan. Pada saat ini para pengembang anggota REI di daerah tingkat satu (DATI I) atau daerah tingkat dua (DAT I II) sudah terbiasa dalam membangun pengembangan-
KONSULTASI pengembang yang tergabung dalam REI. Kemudian, pemerintah belum meneliti dengan benar apakah masyarakat ini secara keseluruhan daerah sudah bersedia atau sudah tertarik untuk tinggal di rusun. Dan banyak kajian lain yang harus dilakukan pemerintah apakah itu terhadap pihak konsumen ataupun terhadap RUTR di setiap daerah masing-masing. Ada 10 k ota yang kita usulkan FLPP untuk rumah tapak bisa dialihkan ke rusun, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, De pok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Daerah Istimewa Yogyakarta, Medan dan Denpasar. Alasan diusulkan ke-10 kota itu dilihat dari kepadatan penduduk kota dan tingginya harga tanah. Selain itu, budaya masyarakatnya sudah bisa menerim a untuk tinggal di rusun.
Rumah MB R Rumah murah yang diprogramkan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) khusus untuk PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tipe 36 dengan menggunakan sistem cetak.
pengembangan kawasan penyediaan Rum ah Sejahtera Tapak. Rum ah Sejahtera Tapak yang dengan berdasarkan mekanisme pasar dengan bunga komersial dan Rum ah Sejahtera Tapak yang bekerja sama dengan program FLPP yang disediakan oleh pemerintah. Pengem bang di daerah sebagian besar secara pengelolaan proyek belum terbiasa mengelola proyek berupa rumah susun. Dikarenakan kebutuhan masyarakat saat ini m asih terarah kepada bentuk penyediaan Rumah Sejahtera Tapak, belum terlihat menyeluruh kebutuhan masyarakat untuk berpindah kepada kebutuhan untuk tinggal di Rumah Susun. Sebenarnya dalam program penyediaan rum ah bagi MBR itu ada kewajiban pemerintah yang berdasarkan UndangUndang Dasar 1945. Secara konstitusional pembangunan perumahan m erupakan ke wajiban konstitusional negara dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945. Pemerintah harus mem astikan pemenuhan hak bermukim rakyat sebagai hak konstitusional terutama bagi MBR dan masyarakat misk in. Kewajiban pemerintah dalam mendukung
terselenggaranya pengadaan RST untuk MBR adalah membuat regulasi untuk kepentingan k onsumen yang dapat diimplementasikan. Diantaranya menyediakan dana FLPP dan membuat murahnya biaya batasi kenaikan harga NJOP yang mengakibatkan kenaikan harga tanah, meringankan pajak bagi konsum en dan sebagainya. Dengan adanya Permenpera Nom or 3 Tahun 2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Pengadaan Perum ahan Melalui Kredit/ Pembiayaan Pem ilikan Rumah Sejahtera, yang menghentikan program FLPP untuk rumah tapak mulai Maret 2015, tentunya tahun 2015 ini anggota REI sudah merencanakan persiapan untuk beralih tidak lagi mengembangkan perum ahan untuk MBR. Pengem bang akan beralih mengembangkan penyediaan perum ahan sesuai dengan harga mekanisme pasar dengan bunga komersil standar bank yang berlaku. Terbitnya regulasi tersebut kurang bijaksana dan tidak berdasarkan penelitian yang benar data kenyataan di lapangan dari para pelaku pasar dalam hal ini
Jika memang program FLPP rum ah tapak bagi MBR jadi dihentikan pada Maret 2015, Pengurus DPP REI harus berusaha keras untuk memberikan masukan dan penjelasan kepada Kemen PU-Pera untuk m erivisi kembali regulasi yang telah diterbitkan Perm enpera Nomor 3/ 2014 ini dengan batasan dapat diberlakukan di 10 kota tersebut. Nah, harapan terhadap Kem enterian PU dan Pera ini di bawah kepemim pinan Basuki Hadimuljono, dapat lebih melihat anggota REI itu sebagai partner untuk bekerja sama dengan menyelesaikan ketimpangan kebijakan bersama-sama sehingga dapat mendukung target pengadaan perum ahan bagi MBR. REI juga melihat bahwa permasalahan kebijakan ini tidak hanya dapat disele saikan oleh Kem en PU-Pera, Namun, harus berkoordinasi diantara lembaga-lem baga pemerintah yang terkait. Misalnya, Kemen PU-Pera harus dapat bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Perpajakan, Kementerian Agraria, Kementerian Perindustrian, pemerintah daerah, dan lem baga terkait lainnya. r sn/ist Vol.8 | Desember 2014
41
FINANSIAL
Dr. Halim Alamsyah Deputi Gubernur BI
Gedung Bank Indonesia
Aneka Beleid
Bank Indonesia Properti tidak terlepas dari pembiayaan. Bank Indonesia (BI) selaku salah satu lembaga yang m emiliki otoritas untuk mengatur perek onomian Indonesia telah mem buat beberapa kebijakan khususnya untuk sektor pem biayaan Kredit Pemilikan Rum ah (KPR) yang masih dipilih oleh kebanyakan masyarakat untuk skem a 42
Vol.8 | Desember 2014
pembiayaan perum ahannya. Dalam membuat kebijakan, m enurut Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, faktor yang menjadi pertim bangan antara lain perkembangan kredit properti, perkembangan harga properti, dan juga risiko kreditnya. “Semuanya tentu harus mengacu pada Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara BI, Kem enterian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” ujarnya ketika menjadi pembicara diskusi di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, 19 November 2014. Salah satu pengaturan yang dikeluarkan oleh BI adalah mengeluarkan regulasi Loan to Value (LTV) atau pemberian batas maksim al kredit sebesar 70 persen. Artinya, konsumen yang ingin mem beli rum ah wajib menyediakan uang muk a sebesar 30 persen. Beleid ini berlaku khusus untuk rumah dengan ukuran di atas 70 m2. Aturan ini juga berkembang dengan mewajibkan uang muka sebesar 40-50 persen untuk rumah kedua dan ketiga yang dibeli. Latar belakang dikeluarkannya beleid ini dikarenakan banyaknya orang yang mem beli rumah sekaligus beberapa unit menggunakan KPR tanpa pembatasan uang muka. Rum ah yang dibeli umum nya untuk investasi sehingga pembelian rumah hanya menggunakan KPR jangka pendek (lim a tahun) kemudian rumah tersebut dijual dan dijual lagi sehingga harganya terus naik di atas harga kewajarannya. LT V dikeluarkan BI untuk mengatur agar harga rumah tidak melambung di atas harga pasarannya yang pada akhirnya me micu bubble property. “Jadi spek ulasi di sektor properti
FINANSIAL
Penggunaan bellied dikarenakan banyaknya m asyarakat yang mem beli rumah sekaligus beberapa unit menggunakan KPR. oleh karna itu cermati penggunaan KPR.
meningkat tajam, terjadi pergeseran motif dari membeli untuk dihuni maupun disewakan menjadi beli untuk dijual k arena mencari capital gain,” jelas Halim. Aturan LT V yang diberlakukan sejak Juni 2012 ini telah berhasil membuat perlambatan KPR di semua segmen khususnya untuk tipe rum ah 70 m 2 ke atas. Di sisi lain, KPR untuk rumah di bawah tipe 70 m2 justru meningkat karena memang tidak terkena aturan LTV. Hingga September 2014, tambah Halim, pertumbuhan KPR untuk rumah di bawah tipe 70 m2 mencapai 15 persen se mentara untuk tipe besar pertumbuhannya 8,7 persen. Kebijakan LTV ini juga telah menekan penam bahan debitur yang memiliki beberapa KPR baik dari sisi jumlah maupun plafon KPR-nya. Tiga bulan sejak LTV diberlakukan, pertumbuhan KPR ganda langsung melambat dan menurun sebesar 9,9 persen kemudian berlanjut hingga 20,4 persen. Pelambatan plafon pada pemilik KPR tunggal mencapai 23,3 persen. Aturan seperti ini perlu didukung oleh kebijakan yang dikeluarkan institusi lain sehingga terjadi harmonisasi dan sinkronisasi. “Misalnya kebijakan dari perpajakan, sehingga bisa mendukung kebijakan stabilitas sistem keuangan di sektor perum ahan yang lebih efektif. Hal ini tentu akan sem akin mendorong pertumbuhan properti yang sehat, sustain, dan jangka panjang,” imbuhnya. Efek lainnya yang terjadi dengan aturan LT V ini antara lain, risiko excess leverage KPR berk urang, peran pembiayaan KPR untuk pembelian properti berkurang, pembayaran tunai dan fasilitas pembiayaan langsung dari developer melalui tunai
bertahap meningkat, juga harga properti residensial terus meningkat bergeser ke kelas menengah. Hal ini membuat kualitas kredit KPR lebih terjaga. Dengan kata lain, aturan ini telah berhasil meningkatkan kesempatan masyarakat kelas menengah untuk mem iliki rumah. Tingkat kredit m acet (Non Performing Loan-NPL) untuk segmen ini juga relatif rendah, berkisar 2,5 persen, turun dari periode sebelumnya sebesar 2,49 persen. Sebelum ada aturan LTV, peningkatan harga properti khususnya di lima kota besar jauh lebih besar dibandingkan pendapatan nasional.
Kenaikan BI rate ini menurut Halim merupakan sinyal kalau regulator bereak si
BI Rate Bulan lalu BI juga menaikan suk u bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis poin dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen. BI rate m enjadi patok an pemberian suku bunga KPR sehingga bila BI rate naik, dipastikan bunga KPR juga akan terkerek naik. Kenaikan BI rate ini salah satunya didorong oleh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
maupun nilai tukar yang fleksibel. Mak ro prudensial atau unsur kehatihatian antara lain dengan LT V untuk pengelolaan yang bersifat spekulatif dan pengelolaan aliran modal. “Jadi komprehensif, kebijakan struktural untuk meningkatkan ening sehingga memperkuat pasar secara keseluruhan termasuk juga valas, penyediaan pembiayaan jangka panjang, dan sebagainya,” tegasnya. r ys/rs
“Pasar jadi bisa menghitung-hitung dengan lebih pasti terhadap kenaikan BBM dan direspon dengan kenaikan BI rate. Kenaikannya pun relatif kecil tidak seperti masa krisis tahun 1997-1998 yang kenaikannya mencapai 100 persen,” urainya. Aneka kebijakan yang dikeluarkan oleh BI adalah untuk mendukung kebijakan makro ekonomi, makro prudensial, dan kebijakan struktural. Dampak Makro ekonomi seperti de-
Vol.8 | Desember 2014
43
SHOW UNIT
Tema klasik dipilih karena gaya ini masih mewakili kesan yang eks lusif dan elegan.
Apartemen Paddington Heights
S
erpong, Banten, telah berkembang menjadi kawasan favorit di sebelah barat Jakarta dan hingga saat ini menjelma sebagai kota satelit di luar ibukota dengan fasilitas kotanya yang sangat lengkap. Salah satu kawasan yang perkem bangannya luar biasa adalah Alam Sutera (1.000 ha) yang selain residensial dilengkapi juga dengan kawasan kom ersial untuk 44
Vol.8 | Desember 2014
Seiring harga lahan yang kian meroket di Alam Sutera, kawasan ini m ulai banyak dikem bangkan apartemen. Alam Sutera m engembangkan Apartemen Paddington Heights sebagai alternatif hunian landed house di kawasan ini. Dikembangkan di atas lahan seluas 9.000 m 2, total akan dibangun sebanyak 437 unit apartem en.
Unit apartemen dirancang bergaya soft klasik untuk mengusung gaya elegan dan long lasting. Ini sesuai dengan segmen market yang disasar yaitu kelas menengah atas profesional yang sudah mapan. Pemilihan warnanya pun cenderung monochrome, warna coklat untuk kitchen set, meja makan, serta kaki-kaki kursi yang hangat.
SHOW UNIT
Untuk kamar anak, nuansa klasik justru diaplikasikan pada bagian head tempat tidur, menyeluruh menutup satu bagian dinding. Permainan garis tegas dari warna biru di sebagian dindingnya mem unculkan kesan modern minimalis sebagai aksen yang sekali lagi untuk “m elunakan” gaya klasiknya. Namun dengan penempatan dan komposisi yang pas, semuanya tetap menjadi enak terlihat.
Kamar tidur utama kendati luasnya terbatas namun tetap bisa tam pil megah dengan mempertahankan ambient sebuah ruang tempat beristirahat yang nyaman. Penggunaan gorden dan ornamen bunga di head tempat tidur dilunak an dengan tampilan plafon yang polos sehingga seluruh komposisi interior ruang sangat terjaga.
Uniknya, kendati desain yang dipilih bernuansa k lasik yang berkesan “berat”, pemilihan furniturnya tetap bisa dibuat simpel, sofa dua dudukan dan meja kecil ini misalnya. Tampilannya bisa pas dengan nuansa klasiknya yang sangat terasa. Penggunaan cermin besar juga digunakan untuk membawa kesan lapang pada ukuran apartemen yang umumnya kompak. r yn/rs
Vol.8 | Desember 2014
45
BINCANG-BINCANG KESUKSESANNYA membawa Bank Mutiara dari kondisi tidak sehat menjadi bank sehat hanya dalam waktu satu tahun dan keluar dari status Bank Dalam Pengawasan Khusus menjadi Bank Dalam Pengawasan Normal dalam 2,5 tahun, tampaknya menjadi kunci keberhasilan Maryono menjadi orang nomor satu di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sejak Desember 2012. Pria kelahiran Rembang 16 Desember 1955 ini telah malang melintang di dunia perbankan atau sejak tahun 1983, saat menjadi Wira Muda di Kelompok Pembahas Kredit Kantor Cabang Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) yang kemudian hari dimerger bersama Bank-Bank BUMN lainnya menjadi Bank Mandiri. Di Bank tersebut, jabatan terakhir Maryono adalah Executive Vice Presiden serta juga merangkap sebagai Komisaris Utama PT Mandiri Investama. Di sela-sela penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia 2014, Maryono berkenan meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan majalah REI.
Berikut petikan wawancaranya:
Maryono Direktur Utama PT BTN Tbk
“BTN On The Right Track” Bagaimana optimalisasi peran BTN dalam pembiayaan perumahan? Kami sudah melakukan percepatan di dalam proses pemberian k redit. Misalnya, kalau hari ini bisa sekitar 100 approval yang diterima, kedepan kami akan tingkatkan menjadi 200 approval yang diterima atau lebih. Untuk mencapai target, apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan? Kami sudah m elakukan peningkatan skill pegawai BTN serta m eningk atkan penggunaan tek nologi serta menyederhanakan proses persetujuan. Masalahnya, harus kami akui, selama ini kurang sosialisasi kepada masyarakat terkait dokumendokumen yang diperlukan. Padahal, kalau 46
Vol.8 | Desember 2014
masyarakat sudah tahu dan segera melengkapi dokum en yang dibutuhkan, proses approval bisa cepat. Nah, ini yang akan kami perbaiki. Komitmen BTN dalam pembiayaan perumahan? BTN akan tetap fokus pada bisnis pembiayaan perumahan. Potensi perum ahan masih sangat besar dan ini m enjadikan BTN tetap menjadi bank yang fokus dengan portofolio pembiayaan perumahan hingga 85 persen. Beda dengan bank umum yang terkendala regulasi karena portofolio mereka maksimal hanya 20 persen di KPR, sedangkan BT N adalah bank khusus, jadi tidak dibatasi. Dengan besarnya potensi bisnis itu dan perannya selama ini. BTN
dapat menjadi besar sebagai mortgage bank di Indonesia. Apalagi, BTN sampai saat ini masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 24 persen. Bagaimana dengan KPR bersubsidi? Segmen KPR subsidi, peran BTN masih dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran Fasilitas Likuid Pembiayaan Perum ahan (FLPP) tahun 2011, 2012 dan 2013. Secara kumulatif, BTN telah memberikan KPR kepada lebih dari 3,5 juta orang di seluruh Indonesia. Kalau masing-masing rumah dihuni rata-rata lima orang, maka KPR BTN telah dinikm ati oleh 15. juta lebih
BINCANG-BINCANG masyarakat di Indonesia. Terkait suku bunga dan pengurangan angka backlog? Kenaikan suku bunga KPR pada dasarnya melihat penyerapan cost of fund. Kalau relatif tetap, k ami tidak akan mau menaikkan KPR. Lagi pula, KPR yang ada saat ini merupakan jangka panjang, berbeda dengan suku bunga k redit lain yang mungkin bisa cepat menyesuaikan. Kita juga berharap bisa dapat danadana murah, salah satunya tabungan, bisa juga dana dari dalam negeri lainnya, misalnya dari dana pensiun, atau perusahaanperusahaan yang memk iliki dana jangka panjang, sem ua sedang kita usahakan. Salah satu yang sudah kita lak ukan adalah dengan menggandeng PT Sipoa International Jaya dalam kaitan dengan tabungan khusus Perumahan. Tahap awal kerja sama ini ditargetkan bisa menggaet 10.000 nasabah dengan nilai Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sekitar Rp 2 triliun. Selain bekerja sama untuk tabungan khusus perumahan, BTN juga akan memberikan Kredit Pem ilikan Rumah (KPR) dan KPA bagi pembeli apartemen dan rumah yang dibangun Sipoa International. Upaya lain untuk memperoleh dana murah? Kami akan membidik kerja sama dengan institusi pemerintah maupun swasta. Institusi yang dibidik antara lain pem erintah daerah, institusi pemerintah, Polri, Taspen, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Kesehatan, perusahaan konstruksi dan mitra BTN lainnya. BTN juga telah menandatangani kerja sama dengan Polri dalam penerbitan Kartu Tanda Anggota (KTA) elektronik, pengelolaan gaji dengan sistem payroll, dan produk serta jasa perbankan lainnya. Kami juga sudah membentuk program BTN Prioritas, yakni tabungan yang m enyasar nasabah kaya yang saat ini telah menjaring sebanyak 9600 nasabah. Sam pai Oktober lalu telah mencapai Rp 11 triliun dan ak hir tahun ditargetkan m encapai Rp 13 triliun. Apa peran tabungan khusus perumahan yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu? Pertama, membantu konsumen supaya cepat memiliki rumah melalui tabungan untuk pembayaran uang m uka rumah. Kedua, m elindungi k onsumen yang selam a ini mengangsur kepada pengembang, tidak dapat bunga. Nah, melalui tabungan khusus perumahan ini, nasabah BT N juga dapat bunga. Sementara keuntungan bagi pengembang, apabila saldo tabungan seorang nasabah sudah dapat memenuhi uang muka, maka bisa m engurangi kebutuhan dana developer untuk membangun rumah.
Bedanya dengan tabungan biasa? Tabungan ini hanya khusus menabung untuk uang m uka, jadi tidak bisa diambil, nasabah bisa nabung dengan saldo awal Rp 2 juta dan setiap bulannya m inimal Rp 100 ribu secara rutin. Selain untuk kepemilikan rumah pertama, Tabungan BTN Perumahan juga diperuntukkan bagi nasabah yang mengajukan permohonan KPR rumah kedua dan seterusnya. Intinya, nasabah akan dapat memulai perencanaan keuangan kepem ilikan rumahnya dengan setoran lanjutan yang relatif ringan yaitu Rp
Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Apa garis besarnya? Intinya, melalui MOU, BTN akan diberi hak opsi untuk mengurus pemecahan BPN kepada masing-masing unit, sehingga mem percepat pengem bang untuk bisa mem bangun rum ah-rumah serta memberi kepastian hukum, baik kepada pengembang maupun pemilik unit. Apakah MOU tersebut akan berpengaruh backlog? Tidak secara langsung. Namun yang
yaitu bebas biaya administrasi, bebas biaya penggantian buk u tabungan, dan biayabiaya lainnya. Apa kelebihan tabungan perumahan ini? Segmen yang dituju adalah nasabah yang baru menikah dan orang-orang muda (merek a yang pertama mendapatkan pekerjaan dan level manajer menengah) yang telah menyadari kebutuhan akan kepemilikan rumah. Tabungan ini adalah tabungan berjangka yang dibundling dengan asuransi, di mana nasabah secara rutin melakukan setoran wajib per bulan dalam rangka menyiapkan rencana memiliki rumah impian atau untuk mendapatkan uang muka rumah. BTN menargetkan perolehan dana dari Tabungan BTN Perumahan sebesar Rp 2 triliun hingga akhir tahun 2015. Kabarnya, BTN melakukan MOU dengan
pemilik unit akan lebih cepat. Solusi mengurangi backlog? Pemenuhan kebutuhan perum ahan bagi masyarakat di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah, pengembang, maupun perbankan perlu menyatukan visi dalam mewujudk an pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat. Backlog masalah penyediaan perumahan di Indonesia akan terus bertambah jika tidak ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. BTN tetap mem berikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat. Oleh karena itu, beberapa waktu sebelumnya, kami luncurkan BTN Housing Finance Center sebagai jawaban atas permasalahan perum ahan di Indonesia menyusul kemudian juga diluncurkan produk Tabungan BTN Perumahan. r yn Vol.8 | Desember 2014
47
LANDMARK
Sagrada Família adalah sebuah gereja Katolik Roma raksasa yang masih dalam proses pembangunan di kota Barcelona, Catalunya, Spanyol.
Antoni Gaudí i Cornet adalah arsitek Catalunya dari Reus, Spanyol, yang menjadi tokoh utama Modernisme Catalunya. Karya-karya Gaudí mencerminkan gayanya yang individualis dan tidak biasa.
48
Vol.8 | Desember 2014
Kiblat Seni Konstruksi
B
agi pecinta seni, bisa dibilang La Sagrada Familia adalah sejarah, sejarah dari segala seni. Sayangnya pencetus seni segala seni itu (Antoni Gaudi, Basilika Katolik Rom a) pergi sebelum sempat m enikmati karya besarnya. Kurang dari seperem pat dari proyek itu tak Antoni Gaudi selesaikan. Namun, proyek itu kini menjadi kiblat arsitektur dunia, dan menjadi kebanggaan masyarakat Spanyol. La Sagrada Fam ilia adalah bangunan yang paling terkenal di
seantero Barcelona, Spanyol. Dirancang oleh Antoni Gaudi, pem bangunannya dim ulai tahun 1883. Gaudi meninggal pada tahun 1926 dan sampai saat ini bangunan terus dibangun sesuai arsitektur awal Gaudi. Gaudi m engabdikan tahun-tahun terak hirnya untuk proyek dan saat kematiannya diusia 73. Saat ini Sagrada Familia telah resm i menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Penghargaan ini dim aksudkan untuk menjadi ikon gereja neo-gothic sederhana,
LANDMARK
The ‘Montreal Signe Ode a la Vie’ atau Ode lampu warna warni di gereja tersebut dalam spektrum warna, menyoroti detail indah dan merayakannya sebagai ikon kota.
Keindahan dari bangunan Baroque (masa per kembangan arsitektur dunia 1600-1630).
setiap elemen bangunan ini dijiwai oleh Gaudi dengan m akna simbolis. Fitur paling menonjol dari bangunan ini adalah gaya Baroque, ditambah campuran warna dan keragaman bahan yang digunakan dari keramik, mosaik, besi dan berbagai jenis batu. Pengunjung pun hanya diwajibkan mem bayar biaya masuk € 13 dan € 3 untuk menaiki lift yang ada di dalam bangunan ini. Sebelumnya para pengunjung hanya diperbolehkan untuk menaiki tangga saja. Mengesankan melihat Sagrada Familia di malam hari dengan lampu menyala, banyak yang berpendapat Sagrada Fam ilia pada malam hari memperlihatkan bangunan tulang. Mengenal Gaudi, banyak maha karya yang lahir dari sosok ini, yakni arsitektur, alam , dan agama. Gaudi memperhatikan setiap detail karyanya, menggabungkan
arsitekturnya dengan serangkaian kerajinan yang dia kuasai: keramik, kaca berwarna, penempaan besi, dan pahat kayu. Gaudi memperkenalkan sejumlah teknik baru dalam penggunaan bahan, seperti trencadis yang terbuat dari pecahan keram ik bekas. Beberapa tahun kemudian, di bawah pengaruh teknik seni neo-gothik dan oriental, Gaudí bagian dari aliran Modernista yang mencapai puncak nya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Karyanya menjadi sumber aliran modernisme bergaya organik yang terinspirasi oleh alam. Gaudi jarang menggambar secara rinci rancangan karyanya. Dia justru lebih suka mem buat model skala tiga dim ensi dan mem bentuk elemen rincinya sambil membayangkannya. Karya-karya G audi telah mendapat
pengakuan luas dari dunia internasional dan banyak sekali studi yang diselenggarakan untuk m empelajari dan memahami arsitekturnya. Sepanjang tahun 1984 sampai 2005, tujuh karyanya dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Keyakinan Katolik Rom a yang dianut Gaudi lama kelam aan menjadi sangat dalam dan citra religius pun tercermin di karya-karyanya. Hal ini membuatnya dijuluki “Arsitek Tuhan” dan banyak pihak menginginkan agar Gaudi di . Pembangunan La Sagrada Familia memang sengaja dibuat selam ban mungkin. Kubah bagian tengah selesai dikerjakan tahun 2000, 18 menaranya rampung tahun 2011. Tetapi untuk keseluruhan gereja, disinyalir akan rampung tahun 2026 atau 2028. r ws/ist Vol.8 | Desember 2014
49
BAHAN BNGUNAN
Semua elem en yang terdapat dalam piala indocemet Awards ini menciptakan suatu bentuk yang mem cerminkan ikatan antara indocement dan para pelanggannya.
K
eempat kalinya PT Indocem ent Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement)
Award 2014” di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa, 11 November 2014. “Tujuan acara ini, adalah mem berikan apresiasi kepada pelaku konstruk si seperti; kontraktor, pengembang, peneliti dan akademisi untuk bisa berkarya bagi Indonesia. Disamping itu juga menjalin hubungan baik dan berkolaborasi membuat sesuatu yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia, serta mendorong daya saing bangsa Indonesia untuk muncul ke dunia,” kata Daniel Kundjono Adam, Chairman “Indocement Awards 2014”. Daniel m engemukakan, tem a yang dipilih adalah “Bagusnya Indonesia”,tem a ini dipilih untuk m emotivasi peserta dan memperkenalkan ke dunia betapa bagusnya Indonesia melalui karya anak bangsa. Tahun ini, Indocement Awards 2014 terbagi ke dalam lima k ategori, yakni Contractor Awards, Developer Awards, Sem en Tiga Roda Writing Competition Awards (khusus m ahasiswa), Semen Tiga Roda Architectural Design Awards (untuk umum), dan Semen Tiga Roda Fabricated House Com petition Awards (khusus perguruan tinggi). Untuk penghargaan kontraktor dan developer tak hanya diberikan dalam skala nasional, m elainkan juga regional. Pembagian regional meliputi; Sumatera, DKI Jakarta-Banten-Jawa Barat, Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Jawa Timur Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur. Kebijakan tersebut dinilai akan mampu m emberikan persaingan positif di antara kontraktor dan developer. “Pemberian penghargaan di skala regional ini diharapkan akan meningkatkan persaingan di kalangan kontraktor dan pengembang untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” ujar Daniel Kundjono Adam. 50
Vol.8 | Desember 2014
Tim dari berbagai perguruan tinggi sedang berkompetisi membangun
Kategori dan Pemenang: Semen Tiga Roda Writing Competition Awards: Faridz Rizal Fachri, Universitas Brawijaya, Malang . Semen Tiga Roda Architectural Design Awards: Hale Romia Aditya Putra, Tangsel, dengan karya “Play Shelter”.
Contractor Awards: Skala Regional Sumatera: PT Harap Panjang. DKI-Banten dan Jawa Barat: PT Wijaya Kusuma. Jawa Tengah-DIY: PT Puri Kencana Mulya Persada. Jawa T imur: PT Sinarwaringin Adikarya. Indonesia Bagian Timur: PT Tristar Mandiri. Skala Nasional The Best Performance in Innovation: PT PP Persero Tbk. The Best Performance in Building Project: PT Total Bangun Persada Tbk. The Best Performance in Infrastructure Project: PT Rekayasa Industri.
Semen Tiga Roda Fabricated House Competition Awards: Universitas Brawijaya Malang dengan karya “Rumah Rhapsody.
Indocement Developer Awards: Skala Regional Jawa Tengah-DIY: PT Wika Realty. Jawa Barat: PT Relife Property. Jawa T imur: PT Intiland Development Tbk. Bali & Nusa Tenggara: PT Varindo Lombok Inti. Kalimantan: PT Ciputra Graha Mitra. Indonesia Bagian Timur: PT Ciputra Abdi Persada. Skala Nasional The Best Performance in Sustainable Development: “Alam Sutera” PT Alam Sutera Realty Tbk. The Best Performance in Green Development: “Summarecon Serpong” KSO Summarecon Serpong. The Best Performance in Customer Satisfaction: “BSD City” PT Bumi Serpong Damai Tbk. r rs/ist
BAHAN BNGUNAN
“Museum Fatahillah“ Bangunan sebagai jejak peradaban
Menteri PU & Pera menerima piagam deklarasi Hari Bangunan Indonesia
S
ebagai wujud apresiasi terhadap kemajuan dunia k onstruksi di Indonesia, 11 November 2014 lalu di Hotel Mulia, Jakarta, dideklarasikan Hari Bangunan Indonesia, sehingga mulai hari itu tanggal 11 November resmi diperingati sebagai Hari Bangunan Indonesia. Deklarasi tersebut dihadiri oleh para inisiator dan dewan penasihat Hari Bangunan Indonesia serta seluruh komponen pelaku konstruksi meliputi kontraktor, developer, konsultan, arsitek, industri dan penyalur bahan bangunan, peneliti ak ademisi dan mahasiswa yang menggeluti bidang konstruksi.
Hari Bangunan ini diresm ikan bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono. Melalui sambutannya Basuki menyampaikan bahwa pem erintah sangat mendukung inisiatif deklarasi Hari Bangunan Indonesia ini, dan Hari Bangunan Indonesia juga harus didukung oleh semua pelaku konstruksi untuk menyukseskan pembangunan Indonesia yang jauh lebih baik. Ketua Panitia Pelaksana persiapan deklarasi Hari Bangunan Indonesia, Troy D. Saputro mengatakan HBI diinisiasi oleh Franciscus Weilerang, pelaku usaha, Daniel Kundjono Adam, Direktur Indocement
dan Handi Irawan, CEO Frontier Consulting Group setelah melakukan brainstorming dengan tujuh tokoh konstruk si nasional. Ketujuh tokoh tersebut, yakni Dradjat Hoedajanto (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia), Eddy Hussy (Ketua Umum DPP Realestat Indonesia), Han Awal (budayawan), Munichy B Edrees (Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia), Siti Adiningsih Adiwoso (Ketua Green Building Council Indonesia), Wilfred A Sangkali (Ketua Asosiasi Precast Indonesia), dan W iratm an Wangsadinata (pakar konstruksi). “Tujuan HBI adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam mengembangkan kualitas bangunan bagi masa depan serta menjaga dan merawat bangunan yang dimiliki untuk Indonesia yang lebih baik.” Melalui HBI, seluruh pelaku konstruksi seperti arsitek, konsultan, pengembang, kontraktor, industri bahan bangunan, dan akademisi diajak untuk menjaga komitmen dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang standar bangunan yang berkualitas, mem iliki durabilitas yang tinggi, sehat, ramah lingkungan serta m encerminkan budaya indonesia. Pelaku k onstruksi juga diharapkan untuk berkolaborasi melakukan pengembangan di bidang konstruksi baik desain, material, metode maupun teknologi untuk menghasilkan bangunan berkualitas dan berkelanjutan. Masyarakat juga semakin teredukasi tentang pentingnya pemeliharaan dan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. r rs/ist Vol.8 | Desember 2014
51
CSR
Y
Teduhnya Rumah untuk
Semua Intiland Teduh merupakan bantuan rumah layak huni ditujukan bagi masyarakan tidak mampu. 52
Vol.8 | Desember 2014
ayasan Intiland pada Rabu, 22 Oktober 2014 meluncurkan program aksi sosial perusahaan yang bertajuk “Intiland Teduh”. Program ini berupa bantuan rumah layak huni yang ditujukan bagi masyarakat tidak mampu. “Bentuknya dapat berupa pembangunan rumah baru atau perbaikan rumah, kem udian untuk menentukan sasarannya ak an berkerja sama dengan pihak ketiga,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Intiland Development Tbk. Hendro S. Gondokusumo di Jakarta. Perlu diketahui Yayasan Intiland merupakan bagian dari Intiland Development. Hendro mengatak an, In tiland tidak m emiliki kemam puan dalam m enetapkan masyarakat yang akan menerima program. Untuk itu, perusahaan akan menunjuk pihak ketiga yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam menyalurkan program CSR bagi masyarakat tidak mampu di
bidang tersebut. Program “Intiland Teduh” melibatkan partisipasi konsumen pembeli properti produk Intiland. Bentuk dukungannya diwujudkan dengan mengalokasikan sebagian pendapatan yang dibukukan perusahaan pada periode Oktober 2014 hingga Juni 2015. “Maksimal satu persen dari laba bersih perusahaan akan disisihkan untuk mendukung program Intiland Teduh,” kata Corporate Secretary Intiland Development, Theresia Rustandi. T heresia m enjelaskan penerima program ini tidak sembarangan. “Mereka yang menerim a bantuan ini harus bisa mengurus rumah baru. Kalau rumahnya sudah diperbaiki, harus bisa merawatnya,” kata Theresia. Adapun keberlanjutan program ini masih perlu evaluasi. “Kami lihat dulu, k alau program ini efektif, nanti akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” kata T heresia menutup. r
AGENDA
Kegiatan
DPP REI Kamis, 30 Oktober 2014 Workshop Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli di Bidang Perumahan dan Kawasan Perm ukiman yang diselenggrakan oleh Kem enpera RI, bertempat di Hotel Am bhara, Jakarta. Dalam workshop mem bahas dalam rangka perlindungan konsumen untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum dalam perjanjian pengikatan jual beli di bidang perumahan dan kawasan permuk iman sebagaimana tercantum dalam Pasal 43 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
lokasi proyek strategis. Bertem pat di Pre Function Hall A Jakarta Convention Center.
Rum ah/Kawasan Perumahan bagi MBRPNS jajaran Kementerian Dalam Negeri. Membahas skim perumahan bagi MBRPNS jajaran Kementerian Dalam Negeri.
Kamis, 20 November 2014 Sambutan Akhir Tahun Gubernur Bank Indonesia dan Pertem uan Tahunan Perbankan yang diselenggarakan Bank Indonesia. Berlokasi di Cenrawasih Room, Jakarta Convention Center, Jl. Jend Gatot Subroto - Jakarta 10270.
Selasa, 25 November 2014 Rapat Koordinasi Pengawasan Kepatuhan Pihak Pelapor yang diselenggarakan oleh PPATK, di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, 25 November 2014 dengan tujuan meningkatkan kepatuhan pihak pelapor atas kewajiban pelaporan menurut Undang-Undang Nom or 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Jum’at, 7 November 2014 FIABCI Malaysia, Malaysia Property Award 2014, bertempat di Im perial Ballroom, Ground Level, One World Hotel, Bandar Utama City Centre, 47800 Petaling Jaya, Malaysia. Dihadiri oleh: FX. Teguh Satria & Ibu Lilly Melanny, Meiko Handoyo & Ibu Conny Mulyani.
Selasa-Kamis, 18-20 November 2014 Hasil Rakernas REI 2014 diharapkan dapat membantu program mewujudkan perumahan untuk kesejahteraan rakyat, urun rem buk bersama Menpupera, Menteri Agraria, Direktur Utam a BTN dan pemangku kepentingan lainnya : Bank Indonesia, Kemendagri, Pemprov DKI, Ditjen Pajak, OJK dan DPD.
Musda DPD Sumatra Barat
Rabu, 3 Desember 2014 DPD Sumatra Selatan
Sabtu, 15 November 2014 Pembukaan Real Estat Ekspo 2014, menampilkan 140 pengem bang di 165
Rabu, 19 November 2014 Rapat Koordinasi
Rabu, 10 Desember 2014 Pembangunan Vol.8 | Desember 2014
53
INFO INDUST RI REA LESTAT INDONESIA
ALAMAT REDAKSI DPP REI Ruk an Simprug Indah, Jl. Teuku Nyak Arief No. 9 B Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12220 Telp. (021) 72789105 | Fax. (021) 72789155 Web: rei.or.id | e-mail:
[email protected]