BESAR SUBSIDI UNTUK DISTRIBUSI JAWA TIMUR TAHUN 2007 SEBESAR Rp.224,21/kWh
Dalam perkembangannya, untuk memenuhi keinginan dari permintaan calon pelanggan rumah tangga, PT.PLN mengeluarkan produk-produk layanan penyambungan baru yaitu layanan menyala 450 VA dan 900 VA untuk rumah tangga. (Sumber : PT.PLN.Dist JATIM) Namun tarif listrik yang dipakai pada layanan ini berbeda dengan TDL tahun 2004 dan dirasakan mengalami kenaikan, sehingga banyak kalangan yang menilai bahwa produk-produk tersebut merupakan kenaikan TDL secara terselubung dan melanggar UU no.15 tahun 1985 (sumber : tempointeraktif.com)
Pemakaian kWh
30 kWh
TDL 2004 Biaya Beban = Rp.11.000 Biaya Pemakaian = Rp.5.070 (1 kWh=Rp.169) Total = Rp.16.070
Layanan Menyala 450 VA Tarif listrik per kWh = 0,47x tarif multiguna (tarif multiguna=Rp.1380) =0,47xRp.1380 = Rp.650 Pemakaian 30 kWh =Rp.650 x 30 = Rp.19.500
RUMAH TANGGA MISKIN LISTRIK Berdasarkan tarif listrik regional Kota 3) Rumah Tangga kajian Miskin Berlistrik dengan pemakaian Surabaya tahun 2005 oleh Pusat Energi Lembaga listrik antara 30.001 – 45.000 Wh per bulanMasyarakat (>30 kWh Penelitian dan Pengembangan Pada – 60 kWh), atau antara 1.001 Whmiskin – 1.500listrik, Wh (LPPM-ITS), Ada senilai 4 kategori kelompok yaitu : Kategori Rumah Tangga perKeempat hari.. tersebut 4) Rumah TanggaMiskin mendekati miskin berlistrik dengan 1) Kategori Rumah Tangga Sangat Miskin dan Belum pemakaian listrik antara 45.001 –dalam 60.000 Wh dan per bulan adalah pertimbangan Berlistrik. yang memakai petromaks, pelita obor (>45 kWhsumber – 60 kWh), atau senilai rata-rata antara sebagai penerangan jumlah kelompok tersebut pemberian Subsidi sekitar rumah. (sumber : 1.501 Wh 3.621 – 2.000rumah Wh pertangga hari. SUSENAS Jawa Timur tahun 2006) RumahTangga TanggaSangat kategoriMiskin 3 dan 4berlistrik adalah 2) Jumlah Kategoridari Rumah sama dengan jumlah listrik Wh PLN(30dengan dengan konsumsi listrikpelanggan dibawah 30.000 kWh) per bulandaya atau senilai kurang atau dengansebesar 1.000 dengan tersambung 450 sama VA yaitu Wh per rumah hari. Jumlah kelompok ini sekitar 2.766 rumah 118.428 tangga. (sumber : Statistik 2007, PT.PLN Distr.JATIM) tangga. (sumber : SUSENAS Jawa Timur tahun 2006)
PEMBERIAN SUBSIDI LISTRIK RUMAH TANGGA MISKIN
Untuk Rumah Tangga sangat miskin belum berlistrik maupun yang sudah berlistrik dapat diberikan SUBSIDI berupa alat penerangan yaitu lampu LED SOLAR ENERGY ( Lampu SOLAR ENERGY ini Komplit dengan Panel Surya yang dijemur sekitar 8-10 jam per hari untuk dipakai pada waktu malam hari dengan waktu 6 – 8 jam maksimal).
sedangkan untuk Rumah Tangga Miskin dan Rumah Tangga Mendekati Miskin berlistrik diberikan Subsidi listrik sebesar 30 kWh namun untuk pemakaian diatas 30 kWh tarif listrik bukan lagi tarif bersubsidi melainkan diberikan tarif sama seperti harga jual rata-rata per kWh.
KOTA PERKEMBANGAN SURABAYA DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI IPM DAN INDIKATOR1. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDIKATORNYA
74 .3 6 100 80 60 40
86.52
72 .8
72 .8 4
70 .0 1 74.08
87.47 74.5
70.53
6 6 .8 7
6 8 .0 6
74.36 61.12
50.98
20 1.12 0
I ndone si a 2003
5.60
P r opi nsi J a wa 2004
-20
K ot a S ur a ba y a
Ti mur 2005
2006
2007
IPM THARAPAN ahun 2 0 0HIDUP 6 IPM TINDEKS ahun 2PENDIDIKAN 007 INDEKS INDEKS PPP SHORTFALL
IPM
2. PERTUMBUHAN EKONOMI
7 6
6
6.33
6.35
6.31
2005
2006
2007
5 4
4.29
3 2 1 0 2003
2004
Pertumbuhan Ekonomi 2,02
3. PERKEMBANGAN PDRB (milyar rupiah) 128,198.14 4,635.41 112,358.85 96,386.84 79,708.06 69,627.20
3,491.17
2,870.17
2,426.88 Pada sektor sekunder,Gas memberikan 2,034.29 kontribusi terbesar pada PDRB (adhk) yaitu 67,695.82 63,677.39 Rp.964,98 milyar atau 1.43 persen, Listrik 2,053.05 59,877.99 1,673.10 56,312.93 1,562.91 milyar atau 1.33 menyumbang sebesar 897,28 1,514.85 53,125.90 1,395.19 persen dan Air Bersih memberikan Rp.190,80 milyar2003 atau 0.28 2003 2004persen 2005 2006 2007 2004 2005 2006 2007 PDRB LGA (adhb) PDRB(adhb)
PDRB LGA (adhk) PDRB(adhk)
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surabaya tahun 2007
KESIMPULAN 1) Rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Surabaya pada tahun 2007 adalah sebesar 0,1172 dengan jumlah penduduk sebesar 2.720.156 jiwa dan jumlah rumah tangga sebesar 755.914. Jumlah penduduk miskin kategori 2 dan 3 di Kota Surabaya pada tahun 2007 adalah sebesar 9,07 persen (246.178 jiwa), mengalami penurunan sebesar 1,31 persen dari tahun 2006. Jumlah Rumah tangga miskin sebesar 68.561. 2) Rasio elektrifikasi kota Surabaya pada tahun 2007 adalah sebesar 99,79 persen (695.348 rumah tangga pelanggan) dengan jumlah pelanggan rumah tangga daya terpasang minimum 450 VA sebesar 118.428 rumah tangga. 3) Ada 4 kategori kelompok miskin listrik, yaitu : ¾ Kategori Rumah Tangga Sangat Miskin dan Belum Berlistrik. yang memakai petromaks, pelita dan obor sebagai sumber penerangan jumlah kelompok tersebut sekitar 3.621 rumah tangga rumah. ¾ Kategori Rumah Tangga Sangat Miskin berlistrik dengan konsumsi listrik dibawah 30.000 Wh (30 kWh) per bulan atau senilai kurang atau sama dengan 1.000 Wh per hari. Jumlah kelompok ini sekitar 2.766 rumah tangga.
¾ Rumah Tangga Miskin Berlistrik dengan pemakaian listrik antara 30.001 – 45.000 Wh per bulan (>30 kWh – 60 kWh), atau senilai antara 1.001 Wh – 1.500 Wh per hari.. ¾ Rumah Tangga mendekati miskin berlistrik dengan pemakaian listrik antara 45.001 – 60.000 Wh per bulan (>45 kWh – 60 kWh), atau senilai rata-rata antara 1.501 Wh – 2.000 Wh per hari. Jumlah dari Rumah Tangga kategori 3 dan 4 adalah sama dengan jumlah pelanggan listrik PLN dengan dengan daya tersambung 450 VA yaitu sebesar 118.428 rumah tangga. 4) Nilai IPM Kota Surabaya pada tahun 2007 adalah sebesar 74,36, dengan Indeks Kesehatan sebesar 74,5; Indeks Pendidikan sebesar 87,47, Indeks Daya Beli sebesar 61,12 dan Reduksi Shortfall sebesar 5,6. Besaran PDRB atas dasar harga berlaku (PDRBADHB) pada tahun 2007 mencapai Rp.128.729,04 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (PDRBADHK) sebesar Rp.67.695,82 milyar. Dari sektor Sekunder pada PDRBADHK, Gas memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp.964,68 milyar (1,43 persen), Listrik menyumbang sebesar Rp.897,28 milyar (1,33 persen) sedangakan Air Bersih menyumbangkan Rp.190,8 milyar (0,28 persen). Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya sebesar 6,31 persen. Dari data-data diatas menunjukan bahwa Status pembangunan manusia Kota Surabaya masuk dalam status menengah keatas.
SARAN Untuk mencapai mutu pelayanan yang baik dan 100 persen rasio elektrifikasi di Jawa Timur khususnya Kota Surabaya, PT.PLN Distribusi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya harus memperhatikan beberapa aspek, seperti: ¾ Pemberian Subsidi secara tepat dan terarah kepada pelanggan listrik tidak mampu dengan memperhatikan daya beli serta hemat pemakaian energi listrik dari masyarakat. ¾ Pemberian subsidi Rumah Tangga Sangat Miskin berlistrik maupun belum berlistrik dapat berupa lampu LED SOLAR ENERGY, sedangkan untuk Rumah Tangga Miskin dan Rumah Tangga Mendekati Miskin berlistrik diberikan Subsidi listrik sebesar 30 kWh namun untuk pemakaian diatas 30 kWh tarif listrik bukan lagi tarif bersubsidi melainkan diberikan tarif sama seperti harga jual rata-rata per kWh.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA