1
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DENGAN PENGUATAN ASPEK KEBENCANAAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2014
Disusun dalam rangka mengembangkan PSTS UII untuk mencapai sistem pendidikan berstandar internasional sesuai dengan Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia 2014
2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Studi Teknik Sipil (PSTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berdiri pada tanggal 28 Oktober 1964. Sejak tahun 2003 hingga saat ini, PSTS FTSP UII telah memperoleh akreditasi tertinggi, yaitu akreditasi A oleh BAN PT. Saat ini PSTS FTSP UII telah memilki 39 orang tenaga dosen tetap, dengan 14 orang doktor dan 3 di antaranya adalah guru besar (profesor) pada bidang kebencanaan khususnya rekayasa kegempaan. Kesuksesan PSTS ditunjukkan dengan keberhasilannya memperoleh hibah TPSDP (Technological Professional Skill Development Project) senilai Rp 13 Milyar dari Asian Development Bank (ADB). Selain itu 3 (tiga) tahun berturut-turut tahun 2012, 2013, dan 2014 memperoleh hibah kompetisi internal UII, yaitu Program Hibah Kompetisi Program studi (PHKPS) menuju akreditasi internasional. Dalam rangka memenuhi Sasaran Mutu UII tentang internasionalisasi institusi serta memenuhi Visi PSTS, maka Program Strata-1 (S1) sedang melaksanakan pemenuhan persyaratan akreditasi internasional oleh Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). Pada tahun 2009, PSTS telah melangkah maju dalam penyusunan Kurikulum dengan mengacu pada standarisasi ABET (Acreditation Body for Engineering and Technology), USA. Kurikulum Baru 2014 PSTS yang dipersiapkan dan disusun sejak tahun 2012 sesuai kriteria JABEE dalam rangka menuju akreditasi internasional. JABEE dipilih karena merupakan salah satu badan akreditasi penandatangan Washington Accord. Di sisi lain kriteria JABEE dikembangkan di Jepang yang memiliki faktor keunggulan dalam hal pengurangan risiko bencana. Sesuai dengan tuntutan pasar kerja, tuntutan akreditasi internasional dan perkembangan pendidikan tinggi maka Kurikulum PSTS tahun 2009 perlu ditinjau ulang dan diperbaharui. Sejak tahun 2012, PSTS telah melakukan berbagai usaha untuk menyiapkan kurikulum yang selanjutnya disebut dengan Kurikulum 2014. Perubahan Kurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merupakan bagian dari proses perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).
3
1.2 Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum 2014 1.2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pengembangan Kurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merubah basis dari berbasis isi menjadi berbasis kompetensi sehingga Kurikulum 2014 adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK), merujuk pada Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002 Tahun 2002. Tujuan akhir kurikulum berbasis kompetensi adalah tercapainya kompetensi lulusan yang sesuai kebutuhan kompetensi pasar kerja. Luaran hasil pendidikan
(outcome)
yang
diharapkan
sesuai
dengan
societal
needs,
industrial/business needs, dan professional needs; dengan pengertian bahwa outcome merupakan kemampuan mengintegrasikan intellectual skill, knowledge dan affective dalam sebuah perilaku secara utuh (Kepmendiknas 232/U/2000 dan Kepmendiknas 045/U/2002). Secara umum penyusunan kurikulum berbasis kompetensi diawali dengan penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang dapat dijalankan oleh lulusan di pasar kerja, dilanjutkan dengan penetapan kompetensi lulusan, penetapan bahan kajian yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, penyusunan struktur kurikulum, rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran. Sesuai dengan SK MENDIKNAS NO 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, penyusunan kurikulum didasarkan atas 3 dasar, yaitu: 1). Konsep empat pilar pendidikan dari UNESCO (The International Comission on Education for the 21 st Century), 2). Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja, dan 3). Usaha penyepadanan dalam konteks nasional. Pengembangan Kurikulum 2014 mengacu pada pilar-pilar pembelajaran yang dibutuhkan pada abad XXI menurut UNESCO (1998), yaitu: 1) Learning to Know; 2) Learning to Do; 3) Learning to Be; dan 4) Learning to Live Together. Learning to know atau “belajar untuk belajar” adalah suatu pilar pembelajaran agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kesejahteraan masyarakat, sehingga mahasiswa perlu didorong agar dapat belajar lebih efektif dan efisien dengan pendekatan multi sektoral. Learning to do yang bermakna pada penguasaan kompetensi dari pada penguasaan
ketrampilan menurut klasifikasi ISCE (International Standard Classification of Education)
4
dan ISCO (International Standard Classification of Occupation), dematerialisasi pekerjaan dan kemampuan berperan untuk menanggapi bangkitnya sektor layanan jasa, dan bekerja di kegiatan ekonomi informal,
Pilar selanjutnya adalah Learning to Be, dengan tujuan agar kecakapan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya tidak hanya untuk diri sendiri atau jauh dari sikap sosial, tetapi harus mampu memberikankan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Dua pilar yang telah dimiliki hendaknya mempunyai nilai manfaat terhadap orang banyak, mempunyai nilai sosial dan menumbuhkan suatu value dan akhirnya mengkristal menjadi suatu budaya dan bahkan filosofi. Pola pembelajaran yang berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuat menjadi inti dari pilar ini. Proses pembelajaran harus dijabarkan lebih rinci sehingga dapat mendukung pilar-pilar tersebut. Pilar yang keempat adalah Learning to Live Together yang pada intinya mengharapkan agar proses pembelajaran dapat membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Proses pembelajaran yang dilakukan dapat membangun ikatan sosial, membangun ketahanan komunitas, ketahanan masyarakat dan ketahanan Negara. Ke-empat pilar pembelajaran menurut UNESCO tersebut sebenarnya juga sejalan dengan Learning Domains atau Bloom’s Taxonomy.
Bloom’s Taxonomy yang
dimaksud meliputi 3-aktivitas pokok yaitu: 1) taxonomy Coqnitive/knowledge (pengetahuan); 2) taxonomy Psychomotoric (manual atau skill fisik) dan 3) taxonomy affective (attitude) atau perilaku. Pada setiap mata kuliah ditetapkan level taxonomy yang diinginkan yang disertai dengan produk, aktivitas, mekanisme, sumberdaya yang disyaratkan serta performance indicator. 1.2.2 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja global juga mengharuskan Indonesia untuk masuk pada standardisasi sistem pendidikan. Sejak 1995 Indonesia telah menjadi anggota WTO dengan diratifikasinya semua perjanjian-perjanjian perdagangan multilateral menjadi UU No. 7 tahun 1994. Perjanjian tersebut mengatur tata-perdagangan barang, jasa dan trade related intellectual property rights (TRIPS) atau hak atas kepemilikan intelektual yang terkait dengan perdagangan. Selain itu, Indonesia juga telah meratifikasi berbagai perjanjian seperti AFTA-2000, APEC-2010
5
dan WTO-2020. Konsekuensi dari itu adalah Indonesia harus siap dengan arus tenaga kerja dari luar untuk bersaing mendapatkan peluang kerja di Indonesia, serta juga memberi kesempatan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing bebas di luar. Persaingan bebas ini menuntut peningkatan kompetensi tenaga kerja terdidik yang harus disiapkan sedemikian rupa oleh sistem pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing secara internasional. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan jawaban pemerintah Indonesia terhadap ancaman persaingan global terkait berbagai perjanjian ekonomi internasional yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia. KKNI disusun oleh pemerintah sebagai acuan/kerangka penjenjangan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang dapat menyetarakan luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal ataupun pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI yang ditetapkan berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012, mensyaratkan 4 unsur deskripsi berbagai jenjang kualifikasi yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal, non formal, informal maupun pengalaman berkarya. Keempat unsur tersebut adalah : 1). sikap dan tata nilai, 2). kemampuan kerja, 3). penguasaan pengetahuan, dan 4). hak/wewenang dan tanggung jawab. Salah satu aspek penerapan KKNI dalam penyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum yang dibangun oleh suatu program studi harus dapat mengantarkan pelajar atau mahasiswa untuk memenuhi kualifikasi atau learning outcome sesuai levelnya dalam KKNI. 1.2.3 Aspek Eksternal dalam Pengembangan Kurikulum 2014 Upaya lain untuk menghasilkan kualifikasi lulusan PSTS UII yang dapat bersaing secara global adalah dengan menerapkan standar internasional. Penerapan standar internasional ini harus diakui oleh suatu badan akreditasi internasional. Di lingkungan Asia terdapat Network of Accreditation Bodies for Engineering Education in Asia (NABEE) yang beranggotakan antara lain Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE), Accreditation Board for Engineering Education of Korea (ABEEK), Board of Accreditation for Engineering and Technical Education (BAET, Bangladesh), Council of Engineers, (CE, Thailand), Pakistan Engineering Council (PEC), Philippine Technological Council (PTC), dan Engineering Accreditation Council (EAC, Malaysia). Disamping itu di Australia terdapat The Institution of Engineers Australia, biasa dikenal dengan IEAust (Australia).
6
Di tingkat internasional, Washington Accord adalah sebuah perjanjian internasional antara badan akreditasi program studi gelar di bidang rekayasa (engineering). Pihaknya mengakui kesetaraan substansial (substantially equivalent) program studi yang diakreditasi oleh badan anggota penanda tangan perjanjian tersebut. Hal ini berarti bahwa lulusan program yang diakreditasi oleh salah satu badan penandatangan diakui oleh badan-badan lainnya, dan telah memenuhi persyaratan akademik untuk praktek di bidang rekayasa. Penandatangan Washington Accord yang pada awalnya pada tahun 1989 hanya berjumlah 6 negara, saat ini telah melibatkan 14 negara-negara di dunia, termasuk Amerika (Accreditation Board for Engineering and Technology, ABET), Inggris (Engineering Council UK, ECUK), Jepang (Japan Accreditation Board for Engineering Education, JABEE), Australia (Engineers Australia, EA), Afrika Selatan (Engineering Council of South Africa, ECSA) dan beberapa Negara di Asia Pasifik, meskipun Indonesia belum termasuk di dalamnya. Disamping itu terdapat pula Sydney accord yang ditandatangani pada tahun 2001 untuk bidang Engineering Technologist, dan Dublin Accord untuk kualifikasi Engineering Technician (2002). Ketiganya merupakan board yang mencakup kualifikasi bidang engineering di tingkat perguruan tinggi (tertiary-level). Kurikulum 2014 telah disusun berdasarkan kompetensi (KBK) dan sesuai dengan KKNI dalam rangka mengembangkan PSTS UII mencapai tataran sistem pendidikan Teknik Sipil S1 yang berstandar internasional, yaitu dengan target capaian terakreditasi JABEE, yang merupakan salah satu penandatangan Washington Accord sejak 2005. Dengan terakreditasinya PSTS UII oleh JABEE berarti bahwa lulusan PSTS UII secara otomatis akan dianggap secara substansial setara (substantially equivalent) dengan lulusan dari badan-badan akreditasi penandatangan dan telah memenuhi persyaratan akademik untuk praktek di bidang rekayasa. JABEE dipilih bukan semata mata karena alasan kedekatan geografis semata, namun pemilihan ini berdasarkan kepada alasanalasan yang bersifat substansial, sebagai berikut. 1. JABEE merupakan salah satu penandatangan Washington Accord yang diakui secara internasional sebagai badan/board akreditor untuk institusi pendidikan bidang engineering. 2. Sesuai dengan learning outcomes PSTS UII yang memiliki kekhususan penguatan aspek kebencanaan, sebagai respon PSTS UII terhadap kondisi
7
lingkungan sekitar, yaitu jumlah bencana alam di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 3. Jepang memiliki pengalaman banyak di bidang penanganan kebencanaan, khususnya kegempaan 4. JABEE telah menyetujui untuk mengakreditasi PSTS UII. 5. PSTS UII sudah mempunyai hubungan kerjasama dengan universitasuniversitas di Jepang yang telah terakreditasi JABEE (Nagoya University, Toyohashi University of Technology, Hokaido University, dan Ritsumeikan University). 1.2.4 Pemenuhan Kriteria JABEE dalam Kurikulum 2014 Akreditasi internasional JABEE mensyaratkan penerapan sistem penjaminan mutu agar seluruh proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik, dan terjadi perbaikan kualitas secara terus menerus (continous quality improvement). Secara umum Kriteria JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan Kriteria dalam Sirkulasi PDCA (Plan, Do, Check and Action), yang pada Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4 statement, yaitu : (1) Establishment & Disclosure of Learning Outcomes (Plan), (2) Educational Method (Do), (3) Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (4) Educational Improvement (Act). Sistem penjaminan mutu merupakan alat kontrol untuk terlaksananya proses PDCA. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang diterapkan dan dilaksanakan di PSTS didasarkan atas kriteria pengukuran dalam BAN-PT, masih banyak menitik beratkan pada aspek proses pembelajaran, seperti: capaian indeks prestasi, lama waktu studi, prestasi non akademik, dan karya ilmiah. Kriteria penilaian BAN-PT belum mengukur capaian hasil luaran (outcome) dari pendidikan dan pembelajaran, sedangkan JABEE menekankan pada pendekatan berbasis hasil (outcome based approach). JABEE merupakan lembaga akreditor pendidikan tinggi di bidang engineering di Jepang yang berdiri tahun 1999, dan diakui sebagai penandatangan Washington Accord pada tahun 2005. Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitu jaminan kualitas (quality assurance) dan penilaian berdasarkan luaran lulusan (outcomes-based assessment). Jaminan kualitas pendidikan berdasarkan JABEE (2012) menuntut:
8
1.
setiap orang yang terlibat dalam program (termasuk mahasiswa) menyadari semua tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mencapai pembelajaran dan tujuan pendidikan yang tepat (appropriate learning and education objectives),
2.
program studi melaksanakan sistem pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran,
3.
program studi meluluskan mahasiswa hanya yang telah mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran,
4.
program studi terus menerus meningkatkan (continously improvement) tujuan pendidikan dan pembelajaran maupun tingkat pencapaiannya. Penekanan pokok sistem pendidikan dan pembelajaran JABEE adalah pendekatan
berbasis hasil (outcome based approach), “pengetahuan dan kemampuan apa yang telah dicapai mahasiswa”, bukan sekedar pada pendekatan berbasis input (input-based approaches), “apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa”. Di lain pihak, kriteriakriteria pengukuran dalam BAN-PT masih banyak menitikberatkan pada aspek proses pembelajaran, seperti capaian Indeks Prestasi, lama waktu studi, prestasi non akademik, dan karya ilmiah, namun masih sedikit mengukur capaian hasil (produk) dari pendidikan dan pembelajaran. Penilaian dengan standar BAN-PT tersebut yang selama ini dilakukan pada audit mutu internal UII di tingkat fakultas, prodi, maupun laboratorium. PSTS UII telah mulai melakukan inisiasi dan persiapan untuk memenuhi kriteria JABEE sejak akhir tahun 2011, yaitu diawali dengan melakukan kontak intensif dengan Dr. Yasuyuki Aoshima, executive managing director/secretary-general JABEE. Persiapan lebih intensif dilakukan setelah mendapatkan hibah PHKPS Tahap-I dan Tahap-II pada tahun 2012 dan 2013. Setelah kunjungan JABEE pada tanggal 5 Juli 2013 ke PSTS, pada tanggal 9 Agustus 2013 Dr. Yasuyuki Aoshima mengabarkan bahwa JABEE board of director telah menyetujui permohonan PSTS untuk pengajuan akreditasi JABEE. Kriteria yang harus dipenuhi dalam sistem pendidikan dan pembelajaran adalah kriteria JABEE 2010 dan 2012. Kriteria JABEE 2010 dan 2012 terdiri dari 6 kriteria umum dan 2 kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010 dan 2012 mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi, meliputi: (1) learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational
9
processes (Do), (4) Educational Environment and Student Support (Do), (5) Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act), serta 2 kriteria khusus bidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge and Abilities to be Acquired, (2).Faculty: qualified member to teach the subject. Rencana akreditasi internasional PSTS oleh JABEE akan melengkapi capaian sertifikasi ISO yang bersifat internasional, namun dalam cakupan yang berbeda. ISO lebih banyak mengaudit berbasis prosedur dan tidak mementingkan capaian kualitas yang diinginkan. Akreditasi JABEE sangat memperhatikan kualitas pembelajaran dan prosesnya yang memenuhi asas dan standar yang diinginkan di bidang Teknik Sipil di tingkat internasional. Penyusunan kurikulum 2014 mempertimbangkan beberapa skema program program yang ada pada PSTS, yaitu program joint degree, double degree, dan transfer credit dengan beberapa pendidikan tinggi luar negeri seperti: Saxion University (Belanda), Rajamangala University of Technology (Thailand). Selain itu diselenggarakan program fast track antara PSTS dengan Magister Teknik Sipil. Kurikulum 2014 disusun berbasis kompetensi (KBK) dan standar KKNI dalam rangka mengembangkan sistem pendidikan Teknik Sipil Strata 1 dengan penguatan aspek kebencanaan. Struktur kurikulum disusun untuk memenuhi tuntutan akreditasi internasional (JABEE). Sistem pendidikan PSTS bertujuan untuk menghasilkan profil lulusan yang spesifik, yaitu lulusan S-1 Teknik Sipil yang amanah, trampil, kompeten, inovatif dan adaptif (ATRAKTIF) serta berwawasan kebencanaan sebagai perencana, pengawas, dan pelaksana pekerjaan bangunan teknik sipil. Penguatan aspek kebencanaan pada kurikulum 2014 direncanakan dalam bentuk penambahan mata kuliah Manajemen Kebencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana. Selain itu aspek-aspek tersebut dimuat secara inklusif dalam beberapa mata kuliah yang dapat dimuati unsur kebencanaan, Praktik Kerja, Tugas akhir, program ko-kurikuler, program ekstra kurikuler, KKN, serta kursus/training tentang aspek kebencanaan.
1.3 Landasan Pengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2014, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), merujuk pada beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
10
2. Undang Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi 3. Undang Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 5. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang Pendidikan 6. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). 7. Keputusan Mendikbud Nomor: 232/U/2000 tahun 2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, 8. Peraturan Mendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 9. Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002 Tahun 2002, tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Selain landasan di atas, pengembangan kurikulum 2014, juga merujuk pada beberapa referensi sebagai berikut: 1. John D. M, 2002, Curriculum Development S1 Engineering Programs in Indonesia, 2. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2001, TIW Materi Pokok Teaching Improvement Workshop, 3. Kurikulum Inti Program Studi Teknik Sipil, Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI), 2011, Laporan Musyawarah Nasional BMPTTSSI. 4. Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) Criteria for Accrediting Engineering Education Programs Leading to Bachelor’s Degree, 2010 dan 2012.
11
12
BAB 2 ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2.1 Identifikasi Butir-butir Pengembangan Kurikulum yang diterapkan selama 4 tahun terakhir adalah Kurikulum 2009, yang berstandar pada kriteria ABET (Acreditation Body for Engineering and Technology, USA). Selama kurun waktu tersebut terdapat beberapa masukan, kritik, dan saran oleh stakeholder agar hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perubahan yang harus dipenuhi untuk pengembangan kurikulum PSTS ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: (a) kebutuhan lulusan Teknik Sipil untuk memenuhi kompetensi dunia kerja global, (b) kebutuhan untuk memenuhi kriteria akreditasi internasional, (c) kebutuhan dalam menyesuaikan perkembangan pendidikan tinggi dan (d) kebutuhan mengintegrasikan isu local genius. Untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan yang ditetapkan perlu dirumuskan strategi secara jelas. Strategi yang tepat dapat ditentukan setelah dilakukan evaluasi kondisi eksternal dan internal. Kondisi internal yang dimaksud adalah Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan kondisi eksternal adalah Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat). Hubungan antara kondisi internal dan eksternal dievaluasi dengan analisis SWOT. Berikut identifikasi kondisi internal dan eksternal PSTS sesuai dengan komponen analisis SWOT. 2.1.1 Strength (Kekuatan) Sampai dengan tahun 2013, kekuatan sumberdaya pembelajaran telah tumbuh semakin baik. Kekuatan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk mengembangkan kualitas Proses Belajar dan Mengajar (PBM) maupun pengembangan kurikulum sebagai bagian dari proses perbaikan kualitas yang berkelanjutan (continuous quality improvement). Kekuatan sumber daya yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. PSTS memiliki dosen yang mempunyai derajat akademik sangat baik,
13
b. PSTS memiliki dosen dengan Nilai Kinerja Dosen (NKD) rata-rata baik, c. PSTS memiliki dosen dengan jabatan akademik (Profesor dan Lektor Kepala) yang rata-rata baik, d. PSTS memiliki dosen dengan keahlian spesifik (kebencanaan), e. PSTS memiliki rasio dosen baik, f. PSTS memiliki rasio tenaga kependidikan baik, g. PSTS memiliki perangkat proses pembelajaran yang lengkap, h. PSTS memiliki sarana, prasarana, dan laboratorium yang lengkap, i. PSTS memiliki sistem penjaminan mutu baik internal (BPM UII dan Yayasan Badan Wakaf) dan eksternal (ISO 9001 tahun 2008), sehingga civitas akademika memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement), j. PSTS memiliki sistem dan teknologi informasi (TI) yang cukup untuk pelayanan administrasi, maupun untuk proses pembelajaran dan manajemen, k. Suasana akademik di lingkungan PSTS telah tercipta dengan baik, l. PSTS telah dipercaya oleh BMPTTSSI untuk menyusun kurikulum inti Teknik Sipil. 2.1.2 Weakness (Kelemahan) Identifikasi kelemahan yang bersifat internal sebagai berikut: a. Lulusan PSTS belum memiliki keunggulan spesifik dibandingkan dengan lulusan teknik sipil dari PT lain, b. Kurikulum 2009 PSTS belum memperbaharui isu local genius terkini, c. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya mendasarkan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), d. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi atau learning outcome sesuai level S1 dalam KKNI, e. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya sesuai dengan standar JABEE, f. Lulusan PSTS UII belum siap untuk bersaing secara global, g. Integrasi dari konsep ATRAKTIF belum teraktualisasi dalam pemikiran local genius secara holistik dan kontekstual untuk dijadikan inspirasi elemen-elemen kompetensi, h. Pengendalian dan evaluasi implementasi Kurikulum 2009 belum optimal,
14
i. PSTS UII belum memiliki standar dan metode asesmen kompetensi lulusan yang baku, j. Hasil proses pembelajaran (output dan outcome) belum optimal, k. Masih terdapat beberapa silabi mata kuliah pada K2009 yang kurang efektif atau overlap. 2.1.3 Opportunity (Peluang) Identifikasi peluang yang bersifat eksternal sebagai berikut: a.
Kebijakan pemerintah yang fleksibel dalam pengembangan kurikulum,
b.
Kesediaan stakeholders memberikan masukan-masukan untuk pengembangan kurikulum,
c.
Pengurangan risiko bencana dapat dikembangkan menjadi kekhasan Program Studi (local genius),
d.
Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat,
e.
Terdapat peluang hibah untuk peningkatan proses belajar mengajar,
f.
Kebutuhan kompetensi practical dan soft skill di dunia kerja,
g.
Tersedia panduan pengembangan kurikulum bidang keteknikan,
h.
Terbuka peluang mendapatkan pengakuan/akreditasi Internasional,
i.
Kebijakan DIKTI yang mendukung internasionalisasi program studi,
j.
PSTS telah memiliki jenjang S2 kebencanaan, yaitu Program Magister Rekayasa Kegempaan FTSP yang dilaksanakan melalui beasiswa unggulan Kemendiknas,
k.
DIY merupakan daerah rawan berbagai bencana yang menuntut peran serta PSTS untuk melakukan aktivitas pengurangan risiko bencana.
2.1.4 Threat (Ancaman) Sesuatu yang harus diantisipasi adalah adanya beberapa ancaman, di antaranya adalah sebagai berikut: a.
Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia,
b.
Persaingan dengan perguruan tinggi lain yang makin ketat,
c.
Tuntutan kompetensi lulusan yang makin tinggi,
d.
Keinginan masyarakat terhadap kualitas lulusan perguruan tinggi yang berstandar internasional,
15
e.
Persaingan dari tenaga kerja asing yang masuk pada bursa tenaga kerja di Indonesia.
2.2 Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan dengan mempertimbangkan kecenderungan yang paling kuat, yaitu kemampuan melaksanakan pengembangan/konsolidasi internal pada Prodi. Komponen yang telah dijabarkan diatas dianalisis sehingga menghasilkan strategi-strategi penting untuk dilakukan. Berdasarkan komponen SWOT sebagaimana diuraikan di atas, maka tampak bahwa
kelemahan
PSTS
dalam
Kurikulum
2009
dapat
diperbaiki
dengan
memanfaatkan pengalaman yang sudah diperoleh dan menerapkan pedoman pengembangan kurikulum. Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa kemampuan internal berupa tata kelola dan dosen menjadi variabel utama kekuatan PSTS. Kondisi akademik yang ditunjukkan dengan struktur dan konten kurikuler serta jejaring dan sarana yang mendukung untuk proses pembelajaran secara substantif telah merujuk pada kompetensi internasional. Faktor eksternal yaitu badan akreditasi internasional, JABEE, dan badan akreditasi nasional, DIKTI, merupakan variabel yang perlu diperhatikan. Meskipun ancaman yang dihadapi sifatnya tidak secara langsung terhadap kurikulum namun harus tetap diwaspadai. Sementara itu komponen kekuatan dan peluang yang dimiliki sangat berhubungan langsung dengan kurikulum dan pelaksanaannya. Dengan berdasar atas analisis singkat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan peluang relatif lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman. Oleh karena itu Program Pengembangan Kurikulum PSTS FTSP UII menuju kurikulum 2014 (K2014) secara logis dapat dilaksanakan. Pengembangan
kurikulum
K2009
menjadi
K2014,
disusun
dengan
mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Kualifikasi atau learning outcome sesuai dengan level S1 dalam KKNI, Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012. 2. Penyesuaian mata kuliah pada Kurikulum 2009 dengan Kurikulum Inti PSTS BMPTTSSI. 3. Kurikulum 2014 disusun sesuai dengan kriteria JABEE.
16
4. Kebutuhan untuk membangun ciri-khas/kekuatan khas lulusan PSTS FTSP UII dengan memanfaatkan kekuatan/minat lokal/internal, sehingga lulusan yang dihasilkan: unik/khas dan sulit ditiru. 5. Perubahan tuntutan kualitas lulusan atau trend perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga K2009 perlu ditinjau ulang dan dikembangkan.
Matrik SWOT dalam pengembangan kurikulum 2014 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
17
18
Tabel 2.1 Matrik Analisis SWOT Faktor Internal
Kekuatan (Strength) a. Dosen dengan derajat akademik sangat baik b. Dosen dengan keahlian spesifik (kebencanaan). c. rasio dosen serta rasio tenaga kependidikan yang baik. d. perangkat proses pembelajaran, sarana, prasarana, dan laboratorium yang lengkap. e. sistem penjaminan mutu (internal & eksternal), komitmen melaksanakan continuous improvement. f. sistem dan teknologi informasi (TI) yang cukup. g. Suasana akademik yang telah tercipta dengan baik.
Faktor Eksternal Peluang (Opportunity) a. Kebijakan pemerintah yang fleksibel dan mendukung internasionalisasi program studi. b. Kesediaan stakeholders memberikan masukan. c. Pengurangan risiko bencana dapat dikembangkan menjadi kekhasan Program Studi (local genius). d. Tersedia hibah eksternal untuk pengembangan Prodi. e. Kebutuhan kompetensi practical dan soft skill di dunia kerja. f. Memiliki jenjang S2 kebencanaan (MRK)
Strategi OS a. Pengajuan PSTS untuk akreditasi oleh JABEE b. Peningkatan kerjasama dengan institusi dalam maupun luar negeri khususnya Jepang dalam aspek kebencanaan c. Peningkatan kerjasama dengan alumni dan stake holder untuk pengembangan muatan pembelajaran d. Pemanfaatan hibah untuk mendukung pengembangan sistem pembelajaran berstandar internasional
Tantangan/Ancaman (Threat) a. Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia. b. Persaingan dengan perguruan tinggi lain yang makin ketat. c. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan kompetensi lulusan perguruan tinggi yang berstandar internasional. d. Persaingan dari tenaga kerja asing yang masuk pada bursa tenaga kerja di Indonesia.
Strategi TS a. Meningkatkan kompetensi lulusan melalui continuous improvement, b. Meningkatkan komptetensi/ daya saing dan diversifikasi bidang keahlian c. Melengkapi kompetensi/ keunggulan melalui motode pembelajaran berbasis ICT, d. Penguatan kompetensi akademik melalui pelatihan dan magang.
Kelemahan : (Weakness) a. Lulusan PSTS belum memiliki keunggulan spesifik (Isu local genius ) b. K2009 belum sepenuhnya memenuhi learning outcome sesuai level S1 dalam KBK, KKNI, dan standar JABEE. c. Lulusan belum siap untuk bersaing secara global. d. Standar dan metode asesmen kompetensi lulusan yang Belum baku. e. Hasil proses pembelajaran (output dan outcome) belum optimal. f. Pada K2009 masih terdapat beberapa muatan mata kuliah yang berulang (sebagian tumpang tindih/overlap). a.
b.
c.
d.
Strategi OW Pengembangan kurikulum dengan penyesuaian kebutuhan kompetensi practical dan soft skill di dunia kerja dengan kekhususan penguatan aspek Pengembangan sistem pembelajaran berstandar internasional Kerjasama dengan institusi luar untuk mengembangkan karya ilmiah dan pengabdian dosen dan mahasiswa, khususnya di bidang kebencanaan untuk menunjang proses pembelajaran. Kerjasama dengan instansi luar untuk pengembangan practical dan soft skill
Strategi TW a. Pengembangan penyelenggaraan sistem pembelajaran berstandar internasional b. Meningkatkan image profil alumni
19
BAB 3 PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM 3.1 Pendahuluan Pengembangan kurikulum didasarkan pada hasil evaluasi terhadap kurikulum yang telah berlaku dan masukan (feedback) dari stakeholder selama periode waktu tertentu. Kegiatan tersebut merupakan tindakan perbaikan yang kontinu untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Kurikulum 2009 yang mengacu pada ABET adalah kurikulum berbasis isi, sedangkan Kurikulum 2014 adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan memenuhi kriteria JABEE yang menekankan pada pemenuhan capaian pembelajaran (learning outcomes). Perubahan konsep dari kurikulum berbasis isi ke kurikulum berbasis kompetensi disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1. Uraian tentang pengembangan kurikulum dari masing-masing acuan di atas disajikan sebagai berikut ini. Tabel 3.1 Perubahan Konsep Kurikulum No 1 2 3
4
Tinjauan Latar belakang perubahan Basis kurikulum Luaran PT
5
Penilai kualitas lulusan Cara menyusun
6
Penekanan
7
Pembelajaran
Perubahan Konsep Kurikulum Kurikulum Berbasis Isi Kurikulum Berbasis (Kurnas 1994) Kompetennsi (2000) Masalah internal Masalah global Berbasis isi (Content Based Curriculum) Kemampuan minimal sesuai sasaran kurikulumnya Perguruan tinggi sendiri
Berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Kompetensi yang dianggap mampu oleh masyarakat
Perguruan tinggi dan pengguna lulusan/stakeholder Mulai dari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profil lulusan dan kompetensi Mulai sari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profil lulusan dan kompetensi Teacher centered learning Student centered learning (SCL) (TCL) dengan titik berat diarahkan pada pembekalan pada transfer of knowledge method of inquiry and discovery
20
3.2 Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Ditjen DIKTI (2008), mengeluarkan buku panduan penyusunan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan tahapan sebagai berikut: 1). melakukan analisis SWOT, 2). melaksanakan tracer study untuk mengetahui labor market signals, 3). menentukan profil lulusan, 4). menentukan kompetensi lulusan, 5). menyusun bahan kajian, 6). menentukan kedalaman dan keluasan kajian (sks), 7). mendistribusikan muatan kajian ke dalam mata kuliah, 8). menyusun struktur kurikulum 9). Membuat rancangan pembelajaran dan 10). menyusun metode pembelajaran. Skema proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi disajikan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Skema Proses Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Sesuai dengan rumusan DIKTI, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan analisis SWOT yang secara detail telah disajikan pada Bab 2. Selain itu PSTS juga telah melakukan tracer study dengan tujuan mengidentifikasi distribusi lulusan terkait dengan pekerjaannya, lokasi, jenis, waiting time, first salary, kinerja, tanggapan dari para pengguna lulusan PSTS dan mengetahui kebutuhan pasar (market signals). Profil dan kompetensi lulusan PSTS secara detail disajikan pada Bab 4. Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester, dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.
21
3.3 Tracer Study Metode, proses dan mekanisme kegiatan tracer study, dilakukan secara aktif dan pasif. Tracer study secara aktif dilakukan dengan cara menghubungi alumni melalui telepon, sms blast, email blast, dan media sosial. 1. Melalui telepon, sms blast, dan email blast. Petugas PSTS menghubungi alumni melalui sarana telepon baik panggilan langsung maupun sms, email, dan Blackberry Messenger (BBM). Ada 2 cara yang dilakukan untuk memperoleh data yaitu 1). menanyakan alamat email alumni kemudian petugas mengirimkan form tracer alumni melalui email yang diberikan atau 2). memberikan pertanyaan dari form tracer secara langsung kepada alumni, kemudian petugas yang mencatat data yang diberikan. 2. Melalui media sosial Penelusuran
dilakukan
pula
melalui
media
sosial
seperti
mailing
list
[email protected], Facebook Alumni Teknik Sipil UII yang dimoderatori oleh salah seorang alumni UII, dan Facebook JTS FTSP UII yang dimoderatori oleh staf dari Prodi Teknik Sipil. Tracer study secara pasif dilakukan dengan menunggu alumni menghubungi PSTS melalui: 1. Sarana formulir alumni di buku wisuda Setiap pelaksanaan wisuda, wisudawan dan wisudawati menerima buku wisuda yang dilengkapi dengan form isian data alumni. Form tersebut memuat data diri alumni, tahun pertama berkarya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan informasi alumni 2. Alumni yang akan melakukan pengurusan administrasi akademik Berkaitan dengan pengurusan surat-surat yang diperlukan alumni untuk mencari pekerjaan, studi lanjut, atau keperluan lain, maka alumni akan menghubungi Divisi Administrasi Akademik. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjaring data alumni. Tingkat keberhasilan metode ini cukup baik, tercatat 192 alumni tertelusur keberadaannya. Selain tracer study alumni, dilakukan pula tracer study pengguna alumni. Berdasarkan hasil tracer study pengguna alumni, lulusan UII diminati dengan skor 4,15 dari skala 5.
22
3.4 Pengembangan Kurikulum sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi
yang
dapat
menyandingkan,
menyetarakan,
dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Secara umum tidak terdapat perbedaan signifikan antara proses penyusunan KBK dengan proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI. Tahapan penyusunan sesuai KKNI adalah sebagai berikut: 1). melakukan analisis SWOT berdasarkan Universitiy values dan scientific visssion prodi, 2). melaksanakan tracer study untuk menentukan need assessment dan market signal, 3). menentukan profil lulusan, 4). menentukan capaian pembelajaran (learning outcome) sesuai dengan deskripsi yang sesuai dengan level KKNI dan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), 5). menyusun bahan kajian (kedalaman, keluasan kajian dan tingkat kemampuan capaian), 6). menyusun matriks kompetensi dengan bahan kajian, 7). menyusun konsep mata kuliah dan besarnya sks, 8). menyusun konsep integrasi bahan kajian, 9). menyusun struktur kurikulum dan silabus, 10). membuat rancangan pembelajaran dan 11). menyusun metode pembelajaran. Skema proses pengembangan kurikulum sesuai KKNI disajikan pada Gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.2 Skema proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI (Sumber: Dirjen Dikti, 2011)
23
Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum sesuai KKNI, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan análisis SWOT yang secara detail dipaparkan pada Bab 2. PSTS juga telah melakukan tracer study yang bertujuan untuk mengetahui need assessment dan market signal, sebagaimana telah diuraikan pada Sub Bab 3.2 diatas. Profil dan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan pada Bab 4. Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester, dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7. Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh empat parameter utama yaitu (a) keterampilan kerja, (b) cakupan keilmuan/pengetahuan, (c) metode dan tingkat kemampuan dalam mengaplikasikan keilmuan/pengetahuan tersebut serta (d)kemampuan manajerial. Ke‐empat parameter yang terkandung dalam masing‐masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor KKNI yang secara rinci ditampilkan pada Tabel 3.2. Internalisasi dan akumulasi ke empat parameter yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur atau melalui pengalaman kerja disebut capaian pembelajaran (learning outcome). Tabel 3.2 Parameter dan unsur deskripsi KKNI Parameter dan deskripsi unsur KKNI Parameter Deskripsi
Unsur-unsur deskripsi
Kemampuan di Mampu melakukan…………
Kemampuan di bidang kerja terkait
bidang kerja
Interaksi proses, alat dan bahan
Dengan metode……………..
Menunjukkan hasil………….. Deskripsi kualiatas hasil Dalam kondisi……………….
Standar dan proses kerja
Lingkup kerja
Menguasai pengetahuan……
Lingkup kajian dan cabang ilmu
berdasarkan
Untuk dapat melakukan……
Lingkup kerja
Kemampuan
Mampu mengelola…………
Tingkat manajerial
manajerial
Dan memiliki sikap…………. Sikap khusus yang dipersyaratkan
pengetahuan yang dikuasai
Deskriptor pada KKNI terbagi atas dua bagian yaitu deskripsi umum yang mendeskripsikan karakter , kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang; dan deskripsi spesifik yang mendeskripsikan
24
keterampilan, pengetahuan praktis, pengetahuan, ilmu pengetahuan yang dikuasai seseorang bergantung pada jenjangnya. Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia dirinci sebagai berikut (deskripsi umum): 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya 3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia 4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya 5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain 6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. Adapun deskripsi spesifik/khusus kualifikasi KKNI level 6 (S1) adalah sebagai berikut: 1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. 2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. 3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. 4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
25
3.5 Pengembangan Kurikulum Sesuai Kriteria JABEE Secara umum JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan kriteria dalam sirkulasi PDCA (Plan, Do, Check and Act). Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4 statement, merupakan ringkasan dari kriteria JABEE 2010 yang terdiri dari 6 kriteria umum dan 2 kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010 dan 2012 mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi, meliputi: (1) learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational processes (Do), (4) Educational Environment and Student Support (Do), (5) Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act), serta 2 kriteria khusus bidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge and Abilities to be Acquired, (2).Faculty: qualified member to teach the subject sebagaimana ditampilkan pada Gambar 3.3 di bawah ini.
Gambar 3.3 Diagram Sirkulasi PDCA pada Kriteria JABEE 2010 dan JABEE 2012 Sumber : JABEE (2012), http://www.jabee.org/english/OpenHomePage/e_process.htm Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitu (jaminan kualitas) quality assurance dan penilaian yang didasarkan pada outcomes (outcomesbased assessment), yaitu menekankan pada “pengetahuan dan kemampuan apa yang telah dicapai mahasiswa”, bukan pada (pendekatan berbasis input (input-based approaches), yaitu “apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa”. Pendekatan berbasis outcome memiliki konsekuensi bahwa seluruh proses pendidikan, termasuk diantaranya adalah kurikulum, harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi sebagai upaya
26
menghasilkan luaran seperti yang diinginkan. Proses penyusunan kurikulum sesuai kriteria JABEE secara skematis disajikan pada Gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4 Kerangka penyusunan kurikulum sesuai kriteria JABEE Sumber: Faiz Syuaib IPB
Mengacu pada Gambar 3.4, kerangka penyusuan kurikulum sesuai kriteria JABEE mengikuti siklus tahapan sebagai berikut: 1. Menentukan profil lulusan yang sesuai dengan Visi, Misi, tujuan pedidikan istitusi dan memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholder, 2. Merumuskan learning outcome, yang didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut: a. Mandatory: sistem pendidikan dengan masa studi 4 tahun, jumlah SKS > 124 sks, 60% dari kurikulum terdiri dari mathematics, natural science dan engineering science, b. Kategori – kriteria dependent (category-dependent criteria) sesuai dengan kriteria JABEE point (a) – (i), dalam penyusunan kurikulum diturunkan dari kompetensi yang dirancang c. learning outcomes untuk program studi teknik sesuai level S1, point (a) – (i) kriteria JABEE
27
d. learning outcomes sesuai dengan bidang khusus teknik sipil (civil engineering) e. learning outcomes dengan memasukkan kekhasan dari institusi (specificdistinctive, Items of Institutions) f. learning outcomes sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan stakeholder terhadap lulusan Teknik Sipil (Items required by society & stakeholder) 3. Membuat rancangan metode pendidikan, yang didalamnya memuat desain kurikulum, silabus mata kuliah, dosen dan keahlian yang dibutuhkan, fasilitas, lingkungan dan suasana akademik, dan implementasi proses belajar mengajar (PBM). 4. Menetapkan pencapaian learning outcomes, memuat kriteria dan metode evaluasi setiap mata kuliah, kriteria dan metode evaluasi komprehensif lulusan, kriteria dan evaluasi transfer kredit (jika ada), dan setiap lulusan harus memenuhi kriteria 5. Educational improvement, meliputi evaluasi diri sesuai dengan sistem yang berlaku, pertimbangan kriteria profesi dan kebutuhan stakeholder, dokumentasi dan notulensi, dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). 3.5.1 Learning outcomes untuk prodi teknik level S1 sesuai kriteria JABEE Based on JABEE Criteria, Learning outcomes shall be established covering the benchmark reference learning outcomes: 1. An ability of multidimensional thinking with knowledge from global perspective 2. An ability of understanding of effects and impact of professional activities on society and nature, and of professionals’ social responsibility 3. Knowledge of and ability to apply mathematics and natural sciences 4. Knowledge of the related professional fields, and ability to apply 5. Design ability to respond to requirements of the society by utilizing various sciences, technologies and information 6. Communication skills including logical writing, presentation and debating 7. An ability of independent and life-long learning 8. An ability to manage and accomplish tasks systematically under given constraints
28
9. An ability to work in a team . The learning outcomes shall be established by taking account of tradition and resources of the program, fields of the graduates, and also shall take account of requirements of the society and demands of the students. 3.5.2 Kriteria Khusus JABEE disiplin Ilmu Teknik Sipil (JABEE Criteria by Dicipline Civil Engineering). Based upon JABEE Criteria by Dicipline Civil Engineering, Graduates are expected to acquire the following knowledge and abilities at the time of completion of the program: 1. Applied mathematics 2. Fundamentals of natural sciences (at least one from physics, chemistry, biology and geometry) 3. At least three out of principle areas of civil engineering discipline: civil engineering material & construction management/ structural engineering & earthquake
engineering
&
maintenance
management
engineering/
geotechnique/ hydraulic engineering/ civil engineering planning & traffic engineering and civil environmental system
JABEE membagi mata kuliah menjadi 3 kelompok, yaitu (1) Liberal Art, (2) Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology, dan (3) Engineering specialization. Pengelompokan mata kuliah dan persentase tiap kelompok terhadap jumlah SKS adalah seperti terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pengelompokan mata kuliah menurut JABEE No.
Minimum Work Load (hours) >250
Subject Categories
1
Liberal Art
2
Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology
>250
3
Engineering Specialization
900
Minimum credits
124 credits
Sumber : JABEE 2010 Sesuai dengan kriteria JABEE, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan menentukan profil lulusan. Profil lulusan PSTS telah dirumuskan sesuai dengan visi
29
misi universitas, fakultas dan prodi, serta harapan dan kebutuhan stake holder. Profil dan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan pada Bab 4. Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester, dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.
3.6 Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Metode Student Centered Learning (SCL) Teaching and learning methods merupakan suatu cara atau metode implementasi yang sangat menentukan di dalam proses belajar mengajar (PBM). Walaupun rancangan kurikulum dan resources sudah baik, tetapi apabila teaching dan learning methods yang diimplementasikan belum baik maka luaran PBM belum menjamin tercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa metode yang dikenal dalam PBM antara lain adalah Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL). TCL merupakan paradigma lama yang menganggap pengetahuan sebagai sesuatu yang sudah jadi dan tinggal dipindahkan ke orang lain/mahasiswa (transfer of knowledge), sehingga bentuk penyampaiannya lebih banyak dengan metode ceramah. SCL merupakan paradigma baru yang memandang pengetahuan adalah sebuah hasil konstruksi atau bentukan dari orang yang belajar, sehingga belajar adalah sebuah proses mencari dan membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi bersifat aktif, dan spesifik. Perbedaan metode TCL dan SCL secara detail ditampilkan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Rangkuman perbedaan TCL dan SCL No a.
b.
c.
Teacher Centered Learning Stundent Centered Learning (SCL) (TCL) Pengetahuan ditransfer dari Mahasiswa secara aktif mengembanngkan dosen ke mahasiswa
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya
Mahasiswa menerima
Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelola
pengetahuan secara pasif
pengetahuan
Lebih menekankan pada
Tidak hanya menekankan pada penguasaan materi
penguasaan materi
tetapi juga dalam mengembanngkan karakter mahasiswa
d.
Biasanya memanfaatkan
Memanfaatkan banyak media (multimedia)
media tunggal e.
Fungsi dosen atau pengajar
Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi
30
No
Teacher Centered Learning Stundent Centered Learning (SCL) (TCL) sebagai pemberi informasi dilakukan bersama dengan mahasiswa utama dan evaluator
f.
Proses pembelajaran dan
Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan
penilaian dilakukan secara
saling berkesinambungan dan terintegrasi
terpisah g.
Menekankan pada jawabann
Penekanan pada proses pengembangan
yang benar saja
pengetahuan. Kesalahan dinilai dapat menjadi salah satu sumber belajar.
h.
Sesuai untuk
Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan cara
mengembanngkan ilmu
pendekatan interdisipliner
dalam satu disiplin saja i.
j.
k.
l.
m.
Iklim belajar lebih
Iklim yang dikembangkan lebih bersifat
individualis dan kompetitif
kolaboratif, suportif dan kooperatif
Hanya mahasiswa yang
Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam
dianggap melakukan proses
mengembangkan pengetahuan, konsep dan
pembelajaran
keterampilan
Perkuliahan merupakan
Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dari
bagian terbesar dalam
perkuliahan saja tetapi dapat menggunakan
proses pembelajaran
berbagai cara dan kegiatan
Penekanan pada tuntasnya
Penekanan pada pencapaian kompetensi peserta
materi pembelajaran
didik dan bukannya tuntasnya materi.
Penekanan pada bagaimana
Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapat
cara dosen melakukan
belajar dengan menggunakann berbagai bahan
pembelajaran.
pelajaran, metode interdisipliner, penekanan pada problem based learning dan skill competency.
Sumber: Panduan KBK DIKTI, 2008 Secara umum metode pembelajaran yang diterapkan di PSTS sebagian masih bersifat TCL. Kurikulum 2014 dirancang dengan metode SCL yang memfokuskan pada tercapainya kompetensi/capaian pembelajaran (learning outcome). Secara detail rancangan pembelajaran Kurikulum 2014 diuraikan pada Bab 7.
31
BAB 4 Profil dan Kompetensi Lulusan 4.1 Tahapan Perumusan Kompetensi Lulusan di PSTS Kompetensi lulusan ditetapkan berdasarkan profil lulusan yang ingin dicapai sesuai dengan Visi, dan Misi Universitas, Fakultas, dan Program Studi, dan tujuan pendidikan dan capaian pembelajaran (learning outcomes) serta kemampuan program studi dengan mempertimbangkan kebutuhan stakeholders, kebutuhan industri, dan kebutuhan dunia kerja. Penjabaran Visi, Misi, tujuan pendidikan, dan capaian pembelajaran diuraikan sebagai berikut ini. 4.1.1 Visi dan Misi Universitas Visi : “Terwujudnya UII sebagai Rahmatan Lil’alamin memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di negara-negara maju”. Misi : “Menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaran abadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui pengembangan dan penyebaran ilmupengetahuan, teknologi, budaya, sastra dan seni yang berjiwa Islam, dalam rangka membentuk cendiakawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertaqwa, berakhlaq mulia,berilmu amaliah dan beramal ilmia, yang memiliki keunggulan dalam ke Islaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian, dan profesionalism “. 4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Visi : “Mampu bersaing di arena nasional dan internasional dalam kerangka Keislaman, keilmuan dan ke Indonesiaan” Misi : 1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran Islam sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia
32
2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran yang mampu memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi secara handal kepada lulusannya 3. Menghidupkan tradisi pengembangan iptek serta menyebarluaskannya untuk kepentingan /kesejahteraan masyarakat, 4. Memberikan
pengetahuan
sehingga
lulusannya
mampu
menyesuaikan/mengaplikasikan ilmunya pada perkembangan kehidupan di masyarakat. 4.1.3 Visi dan Misi Program Studi Teknik Sipil Visi : “PSTS UII termasuk 5 (lima) besar menurut Badan Akreditasi Nasional dan terakreditasi Internasional sebelum tahun 2025, serta mempunyai komitmen terhadap keunggulan yang bermanfaat dan keislaman” . Misi : 1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran Islam sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia serta memiliki integritas kepribadian yang tinggi 2. Menyelenggarakan dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalam proses pendidikan dan pengajaran sehingga dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil yang handal kepada lulusannya. 3. Menghasilkan lulusan yang berakhlaq mulia, yang mampu menyesuaikan dan mengaplikasikan serta mengamalkan ilmunya pada perkembangan kehidupan di masyarakat. Unsur komitmen, keunggulan, manfaat dan keislaman tersirat secara jelas pada Visi PSTS, sehingga sangat koheren dengan Visi Fakultas dan Universitas. Demikian juga Misi PSTS koheren dengan Misi Fakultas dan Universitas dengan penjabarannya mendukung Misi di level Fakultas dan Universitas. Semua kegiatan dari penjabaran Visi dan Misi didasarkan pada ajaran Islam, pengembangan ilmu pengetahuan di masyarakat untuk menghasilkan sarjana muslim yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah.
33
4.1.4 Tujuan Pendidikan PSTS Tujuan pendidikan PSTS adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan tentang dasar keilmuan yang dapat mendukung analisis dan desain. 2. Memberikan pengetahuan tentang ilmu ketekniksipilan, sehingga trampil dalam mengindentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah yang ada dalam lingkup keahliannya. 3. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam merancang, melaksanakan dan mengawasi bangunan rekayasa sipil secara amanah dan profesional dengan mempertimbangkan aspek pengurangan risiko bencana. 4. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komputer dalam aplikasi ketekniksipilan. 5. Memberikan
pengetahuan
dan
melatih
ketrampilan
dalam
bidang
perancangan, pelaksanaan dan pengawasan untuk pekerjaan teknik sipil dalam lingkup individual, kelompok, nasional dan internasional. 6. Menanamkan dan mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemampuan bekerjasama dalam bingkai etika profesi Islami serta menumbuhkan sikap belajar sepanjang hayat. Tujuan PSTS mempunyai kesamaan dengan tujuan UII, yaitu membentuk sarjana muslim Teknik Sipil yang handal, trampil, dan mampu mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Rincian capaian pembelajaran (learning outcomes) PSTS diuraikan pada Sub bab 4.5.
4.2 Kebutuhan Industri, Dunia Kerja dan Stakeholders Melalui tracer study, temu alumni, diskusi mahasiswa dan workshop dengan asosiasi profesi (HPJI, PII), asosiasi perusahaan (INKINDO), pelaku industri jasa konstruksi dan pendidikan tinggi teknik sipil, diperoleh masukan-masukan untuk merumuskan kompetensi lulusan teknik sipil. Di bawah ini masukan-masukan dari stakeholder tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan teknik sipil: 1. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris, 2. Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam team, 3. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi, 4. Memiliki kemampuan sebagai problem solver,
34
5. Memiliki jiwa entrepreneur dan inovasi, 6. Memiliki kepribadian dan kecerdasan spritual, 7. Memiliki kemampuan untuk belajar sendiri, 8. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain, 9. Memiliki kemampuan untuk bersaing secara nasional dan internasional, 10. Memiliki kemampuan profesional sebagai konsultan (desain dan supervisi) dan kontraktor (pelaksana). 11. Memiliki kemampuan dalam hal hukum konstruksi dan manajemen keuangan. 12. Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam berkomunikasi, presentasi dan negosiasi.
4.3 Profesi dan Bidang Kerja Lulusan Teknik Sipil Profesi kerja lulusan teknik sipil antara lain perencana, supervisor, kontraktor, developer, dosen, birokrat dan tenaga ahli pada instansi pemerintah atau swasta. Bidang kerja lulusan teknik sipil antara lain : bangunan gedung, bangunan perumahan, jalan raya, jalan kereta api, jembatan, pelabuhan, bandara, terowongan, bendungan, waduk, saluran pengairan, proyek air bersih, bangunan industri dan bangunan infrastruktur lainnya.
4.4 Rumusan Profil dan Kompetensi Lulusan Setelah melalui proses yang panjang mulai dari perunutan Visi, Misi dan Tujuan, tujuan pendidikan teknik sipil, kebutuhan stakeholder, maka profil dan kompetensi lulusan PSTS adalah sebagai berikut. Profil lulusan PSTS adalah “perancang, pelaksana, dan pengawas bangunan rekayasa sipil yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan inovaTIF (ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.” Kompetensi lulusan PSTS adalah “mampu merancang, melaksanakan dan melakukan supervisi bangunan rekayasa sipil dengan Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan inovaTIF (ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.” Apabila diperhatikan, kompetensi lulusan PSTS tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik. Keseluruhan aspek tersebut diwadahi dalam akronim ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan dengan penjelasan secara rinci sebagai berikut.
35
1. Kompetensi Dasar Amanah Amanah adalah kompetensi dasar yang penting untuk lulusan Prodi Teknik Sipil UII. Amanah yang dimaksud, bahwa lulusan PSTS: a. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaan teknik sipil sesuai kaidah-kaidah keilmuan dan peraturan yang berlaku, b. Mempunyai sifat dan sikap individual dan sosial yang terpuji, mampu menumbuhkan suatu value, mau berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuat di dalam masyarakat yang akhirnya menjadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. 2. Kompetensi Praktis (Practical Skill) Kompetensi
Praktis
adalah
kompetensi
yang
berkaitan
dengan
ketrampilan/skill yang akan memperkaya kompetensi keilmuan. Kompetensi praktis yang dimaksud adalah: a. Mempunyai seperangkat keahlian yang dapat dipakai untuk merancang secara trampil (Design skill) bangunan sipil dengan mempertimbangkan keselarasan antara fungsi, keamanan dan efisiensi secara individu maupun kelompok, b. Mempunyai
kemampuan
dan
ketrampilan
untuk
berkomunikasi
(Communication skill) secara efektif baik lisan (presentasi, negosiasi) maupun tulisan, c. Mempunyai ketrampilan dalam menggunakan perangkat berbasis komputer (Computer skill), d. Mempunyai ketrampilan dalam mengelola sumberdaya pembangunan bidang ketekniksipilan (managerial skills). 3. Kompetensi Keilmuan (Knowledge) Kompetensi keilmuan yang dimaksud meliputi: a. Mengerti
dan
memahami
materi
kelompok
ilmu-ilmu
matematika
(mathematics), dan ilmu pengetahuan alam (natural science) b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu civil engineering specialization,
36
c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang ilmu tersebut di atas untuk keperluan analisis, perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan bangunanbangunan sipil, d. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluan perancangan, pengawasan, pelaksanaan dan aspek hukum dalam pembangunan bangunan ketekniksipilan. e. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluan perancangan, penumbuhan managerial skill dan legal aspect. 4. Kompetensi untuk Adaptasi dan Inovasi Kemampuan untuk segera beradaptasi terhadap lingkungan merupakan salah satu kompetensi lulusan Teknik Sipil UII. Kompetensi untuk beradaptasi dapat dibentuk melalui: a. Kemampuan bekerja-sama dan berinteraksi dalam suatu tim. Kebiasaan untuk bekerjasama dalam suatu tim akan memudahkan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan, baik dalam lingkup nasional dan internasional. b. Kemampuan berinovasi, berkreatifitas dalam bidang teknik sipil, serta sikap belajar sepanjang hayat. c. untuk beradaptasi dengan lingkungan maka: kreatifitas, inovasi sangatlah diperlukan. d. Kemampuan mendesain dan melakukan eksperimen, serta menganalisis dan menjelaskan hasil eksperimen dalam perspektif keilmuan bidang teknik sipil. 5. Kompetensi untuk wawasan kebencanaan Kemampuan untuk merespon terhadap lingkungan dan awareness terhadap kebencanaan dalam desain, pelaksanaan dan pengawasan bangunan merupakan salah satu kompetensi lulusan PSTS. Kompetensi untuk merespon terhadap bencana dicapai melalui berbagai pengetahuan maupun ketrampilan yang terstruktur dalam mata kuliah khusus tentang kebencanaan, sisipan pada mata kuliah-mata kuliah dengan penguatan kebencanaan, praktik kerja, kegiatan lapangan dan tugas akhir.
4.5 Kompetensi Lulusan Berdasarkan UU PT RI No. 12 Tahun 2012 Secara lengkap kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan jika disesuaikan dengan Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang
37
Perguruan Tinggi maka terbagi dalam Kompetensi Utama (6 kompetensi) dan Kompetensi Pendukung (4 kompetensi) sebagai berikut: 1. Kompetensi Utama: a.
Lulusan yang memiliki pemahaman yang lurus (hanif) dan menyeluruh (kaffah) tentang Al Islam sebagai jalan hidup dan kehidupan umat manusia,
b.
Lulusan yang mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku amanah yaitu dapat dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaan teknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika dan peraturan yang berlaku,
c.
Lulusan yang mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika (mathematics), prinsip-prinsip mekanika (enginering principles) dan materi kelompok ilmu-ilmu dasar keteknik sipilan (basic science ) yang dapat mendukung analisis dan Desain bidang teknik sipil,
d.
Lulusan yang kompeten dan memiliki keahlian ilmu ketekniksipilan serta mampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada dalam bidang teknik sipil,
e.
Lulusan yang mampu merancang, melaksanakan dan mengawasi bangunan rekayasa sipil secara profesional dalam lingkup nasional dan internasional,
f.
Lulusan yang mempunyai keterampilan dan mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi, komputer dan software bidang teknik sipil,
g.
Lulusan yang memiliki practical skill pada bidang teknik sipil,
2. Kompentesi Pendukung: a.
Lulusan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan,
b.
Lulusan yang memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan secara individual maupun tim,
c.
Lulusan yang memiliki dan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan.
4.6 Kompetensi/Learning Outcomes Lulusan Sesuai Deskripsi dan Jenjang KKNI Berikut ini uraian rumusan kompetensi atau learning outcome PSTS sesuai dengan KKNI yang meliputi deskripsi umum, dan deskripsi spesifik. Deskripsi spesifik level 6 KKNI (S1) meliputi diskripsi kemampuan di bidang kerja, lingkup kerja
38
berdasarkan pengetahuan yang dikuasai, dan kemampuan manajerial. Uraian tentang kompetensi umum dan kompetensi spesifik adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan di bidang kerja a. Mampu melakukan pekerjaan perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan teknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika
dan
peraturan yang berlaku serta pemilihan dan penggunaan metode yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi b. Terampil dan mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi, komputer dan software bidang teknik sipil untuk menghasilkan rancangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku c. Mampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada dalam bidang teknik sipil, termasuk risiko bencana. 2. Lingkup Kerja Berdasarkan Pengetahuan Yang Dikuasai a. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika (mathematics), prinsip-prinsip mekanika (enginering principles), materi kelompok ilmu-ilmu dasar keteknik sipilan (basic science), b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu engineering design, engineering specialization dan engineering practice, c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang-bidang ilmu tersebut di atas untuk keperluan analisis dan perancangan bangunan-bangunan sipil, d. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluan perancangan dan penumbuhan managerial skill untuk dapat berperan sebagai perancang, pelaksana dan pengawas proyek bangunan sipil. 3. Kemampuan Manajerial a. Mampu mengelola pekerjaan teknik sipil sesuai kaidah-kaidah keilmuan dan peraturan yang berlaku secara profesional b. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat dipercaya (amanah) dalam mengelola pekerjaan teknik sipil. c. Memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu beradaptasi serta berinteraksi dengan lingkungan secara individual maupun tim, dan mengembangkan jiwa kewirausahaan. 4. Deskripsi Umum (Sikap Dan Perilaku)
39
Rumusan Kompetensi ke-UII an didasarkan pada PU UII No 01 dan PU Rek III 2011. Kompetensi ke-UII-an meliputi empat domain yaitu domain Keislaman, Kebangsaan, Kewirausahaan dan Bahasa Inggris. a. Rumusan Kompetensi Keislaman adalah lulusan memiliki spirit keberagama-an, mempunyai komitmen membangun masyarakat madani yang diridhai Allah SWT yang menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai rujukan serta melakukan pengembangan keislaman, baik pada ranah pengetahuan maupun pada sikap dan perilakunya. b. Rumusan Kompetensi Kebangsaan terdiri dari Kompetensi Pendidikan Kewargaregaraan dan Kompetensi Pancasila. Rumusan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan
(civic
education)
adalah
lulusan
memahami
dan
mengamalkan prinsip-prinsip kewarganegaraan yang cerdas (civil intelligence) dan berkeadaban (civil culture). Rumusan Kompetensi Pancasila adalah lulusan memahami dan mengamalkan ideologi Pancasila dan konsep kebangsaan Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Rumusan Kompetensi Kewirausahaan adalah lulusan memahami ‘berpikir kewirausahaan’ untuk pengembangan potensi diri, sarana meningkatkan kualitas hidup dan membangun komitmen kewirausahaan berbasis syariah serta trampil berwirausaha. d. Rumusan kompetensi Bahasa Inggris adalah lulusan memahami Bahasa Inggris secara akademik sesuai dengan bidang profesi pekerjaannya dan memiliki sikap menyukai
melakukan
komunikasi
dalam
Bahasa
Inggris serta
dapat
berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
4.7 Learning Outcomes Lulusan PSTS sesuai Kriteria JABEE Secara umum kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan jika disesuaikan dengan Kriteria JABEE adalah sebagai berikut: 1. Ability to implement Islamic Values for the benefit of humanity and life-long learning 2. Ability to work in team and communicate ideas effectively (team work and communication skills)
40
3. Ability to apply basic sciences (including mathematics, physics, and mechanics) and information technology in understanding real world phenomena and abstracting them into engineering problems 4. Ability to apply creativity and innovation skills to solve problems in civil engineering fields 5. Ability to conduct multidimensional thinking for better built environtment, especially concerning disaster risk reduction in civil infrastructure
4.8 Roadmap Pencapaian Learning Outcomes/Kompetensi Adapun penelusuran, perunutan mulai dari Visi dan Misi Universitas, Fakultas, Program Studi sampai pada kompetensi lulusan disarikan di dalam Gambar 4.1. Berdasarkan Gambar 4.1 tampak bahwa Visi UII utamanya ditekankan pada adanya kemaslahatan kehadiran UII untuk semesta alam, tidak saja untuk umat manusia tetapi juga makhluk lain (makhluk hidup) dan keserasiannya dengan lingkungan (alam semesta). Kemaslahatan terdiri atas dua hal utama yaitu kemanfaatan dan terhindar dari kemudharatan/kebencanaan. Kemaslahatan meliputi tempat/lokasi, organisasi/elemen/ instansi yang ada, kondisi fisik, pimpinan sampai staf, dosen, karyawan dan mahasiswa. Di dalam konotasi Teknik Sipil, kemaslahatan yang akan dicapai oleh program studi lebih mudah dilaksanakan apabila diturunkan menjadi roadmap mulai dari kompetensi lulusan yang diinginkan, kemampuan yang diperlukan, mata kuliah pendukung Performance Indicator (PI) sampai Performance Criteria seperti tertuang pada Tabel 4.1. Untuk mencapai kompetensi lulusan (ATRAKTIF) diperlukan suatu konsep yang jelas. Program outcomes ATRAKTIF memerlukan seperangkat kemampuan yang sudah dirumuskan dan akan dapat dicapai dengan menyediakan seperangkat mata-kuliah dan penguatan ketrampilan tertentu. Selanjutnya kompetensi diukur dengan menetapkan indikator kinerja dan performance criteria untuk mengukur keberhasilan PBM dengan Assessment setiap akhir semester. Adapun pengertian-pengertian Assessment yang dimaksud adalah sebagai berikut.
41
1. Individual Assessment Individual Assessment adalah proses pengukuran hasil Proses Belajae Mengajar (PBM) yang dilakukan secara individual mahasiswa. Pengukuran hasil dilakukan dengan berbagai cara mulai dari ujian tertulis, ujian lisan, presentasi dan ujian lisan, home work, Tugas Besar. Nilai akhir individual assessment jelas dapat dipakai sebagai indicator keberhasilan individual mahasiswa. 2. Inter Individual Assessment Inter individual assessment ini dapat dilakukan pada ujian presentasi oleh suatu group kerja, misalnya presentasi hasil group praktikum, tugas-tugas presentasi dalam kerja group maupun bentuk-bentuk lain yang senada. Nilai akhir individual dalam kerja group dapat dipakai sebagai indicator keberhasilan kerjasama/teamwork. 3. Group Assessment Group assessment ini sudah merupakan hasil dari kelompok-kelompok bidang keahlian. Misalnya hasil PBM kelompok peminatan bidang Struktur, Transportasi, Geoteknik, Hidroteknik maupun Manajemen Konstruksi. Assessment seperti ini dapat ditelusuri dan dapat dijadikan indikator peminatan dan tingkat prestasi mahasiswa pada kelompok-kelompok peminatan bidang-bidang tersebut. 4. Graduate Assessment Graduate assessment adalah proses penelusuran hasil PBM secara kolektif pada seluruh lulusan pada periode tertentu (wisuda, tahun dsbnya). Penelusuran hasil secara kolektif seperti ini sudah secara rutin dilakukan dengan seperangkat manfaat yang sudah diperoleh. 5. Institution Assessment/Learning Outcomes Assessment ini dimaksudkan untuk mengukur
seberapa capaian target
kompetensi lulusan yang telah dicanangkan oleh institusi. Kriteria yang dipakai merupakan kombinasi antara hasil Proses Belajar Mengajar secara kurikuler dan seperangkat prestasi mahasiswa yang diperoleh secara non-kurikuler (setifikat-sertifikat penguasaan paket program, dan kursus-kursus profesional).
42
6. Stakeholder Assessment Stakeholder Assessment adalah assessment yang dilakukan oleh stakeholder, yaitu pengguna lulusan PS Teknik Sipil UII. Kegiatan Assessment ini berupa tracer pengguna alumni.
43
Terwujudnya UII sebagai Rahmatan Lil’a-la-min yang akan membe-rikan manfaat, yang memiliki komitmen pada kesempurnaan dan Risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah Islamiyah Pada level Universitas, katakata kunci Visi adalah : 1. Rahmatan Lil’alamin 2. Komitmen thd kesempurnaan 3. Risalah Islamiyah dlm Catur Dharma
Mampu bersaing di arena nasional dan internasional dalam kerangka keislaman, keilmuan dan ke Indonesiaan
Pada level Fakultas kata-kata kunci Visi adalah : 1. Daya saing tinggi 2. Keislaman, keilmuan dan keindonesiaan
PSTS UII termasuk lima besar menurut BAN PT , terakre-ditasi Internasional sebe-lum tahun 2025, dan mempunyai komitmen terhadap keunggulan yang bermanfaat dan keislaman
Pada level Program Studi, kata-kata kunci Visi adalah : 1. Unsur manfaat 2. Komitmen terhadap keunggulan 3. Keislaman
Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIF ATRAKTIF Kebencanaan
1.Amanah 2.Trampil 3.Kompeten 4.Adaptif/Inovatif 5.Kebencanaan
Gambar 4.1 Bagan Perunutan Visi, Misi Universitas, Fakultas dan Prodi terhadap Kompetensi Lulusan
44 Tabel 4.1 ”Road map” pencapaian Kompetensi Lulusan Engineering Image
Learning Outcomes 1. 2. 1. 2. 3. 4.
perancang, pelaksana, dan pengawas bangunan rekayasa sipil yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan inovaTIF (ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan
Trustworthy Individually and Socially responsible Mastering Design Skill Mastering Communication skill Mastering Computer skill Mastering managerial skills
1. Sufficient understanding of applied mathematics and natural science 2. Sufficient understanding of Civil Engineering knowledge 3. Ability to apply knowledge related civil engineering field 4. Sufficient understanding of supporting knowledge 5. Ability to apply supporting knowledge 1. Ability to work in a team 2. Innovative, creative, and life long learning attitude 3. Ability to conduct experiment in Civil engineering Field Sufficient understanding of disaster knowledge
Performance Criteria
Performance Indicator (PI) Grade Liberal Art subject
>C
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Grade of design based subjects Presentation documents Design documents Number of computer certificate
>C Available Available 3 certificates
1. Grade of mathematics and natural science subjects
1. > C
2. Grade of civil engineering subjects
2. > C
Grade of social service subjects
>B
Grade of disaster related subjects
>C
45
BAB 5 Struktur Kurikulum 2014 5.1 Komposisi Kurikulum 2014 PSTS telah mengembangkan Kurikulum 2014 berdasarkan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan, dengan mengacu pada standar-standar JABEE. Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan masukan-masukan dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun terakhir, meliputi workshop, tracer study, survei stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen dan mediamedia lain, guna menghasilkan sarjana teknik sipil yang mampu merancang, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dan memiliki karakter ATRAKTIF (amanah, terampil, kompeten, adaptif dan inovatif) serta berwawasan kebencanaan. Sarjana teknik sipil dengan potensi karakter unggulan tersebut akan dihasilkan melalui Kurikulum 2014 setelah menempuh serangkaian aktivitas perkuliahan dengan beban studi minimal 145 SKS. Beban tersebut terdiri atas 135 SKS mata kuliah wajib dan minimal 10 SKS mata kuliah pilihan. Mata kuliah wajib pada Kurikulum 2014 berjumlah 55 buah, termasuk Praktik Kerja, Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir, dengan beban studi tiap mata kuliah yang bervariasi antara 1 hingga 4 SKS. Selain mata kuliah wajib, Kurikulum 2014 menyediakan lebih dari 20 mata kuliah pilihan dengan beban studi 2 SKS tiap mata kuliah. Mata kuliah pilihan dapat ditempuh oleh mahasiswa sesuai dengan minat masing-masing pada semester VI dan VII. Kurikulum 2014 dirancang untuk diselesaikan secara normal dalam waktu 8 (delapan) semester. Mata kuliah pada Kurikulum 2014 terdistribusi ke dalam kelompok mata kuliah khas Universitas Islam Indonesia, kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, serta kelompok mata kuliah 5 (lima) bidang keahlian ketekniksipilan, yang meliputi keahlian teknik struktur, teknik transportasi, geoteknika, teknik keairan, serta manajemen konstruksi. Dalam kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, Kurikulum 2014 di antaranya menawarkan mata kuliah yang lahir dari muatan khas “pengurangan resiko bencana dan ketahanan masyarakat terhadap bencana” (disaster risk reduction and resilience). Mata kuliah tersebut meliputi: Pengantar Manajemen Kebencanaan (wajib,
46
2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi mata kuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilan pada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.
CE DEPT CM GTE HHE SCE TRE UNIV
: Jurusan Teknik Sipil : Manajemen Konstruksi : Geoteknika : Teknik Keairan : Teknik Struktur : Teknik Transportasi : Universitas (UII)
Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014 Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pula komposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikut menyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalam Kurikulum 2014. Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE dan Kurikulum 2014
No
1 2
Kelompok Muatan Pembelajaran
Liberal Arts Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology
Kriteria JABEE (jam atau SKS)
Keterangan (SKS)
(jam)
>250 jam
293
>250 jam
293 1345
Memenuhi
3
Engineering Specialization
900 jam
4
Minimum credits : 124 credits
124 SKS
5.2 Struktur Kurikulum 2014
K 2014
145
1931
kriteria JABEE
47
Penempatan mata kuliah Wajib dan mata kuliah pilihan beserta prasyaratnya yang disusun dalam semester adalah sebagai berikut: 1. Mata kuliah Wajib. Tabel 5.2 Penempatan Mata Kuliah dan Prasyarat SEMESTER 0 No
Kode
1
10000117
2
Mata Kuliah
SKS
Status
Pekan Taaruf
0
Wajib
10000217
Orientasi Nilai Dasar Islam
0
Wajib
3
10000317
Praktek Ibadah
0
Wajib
4
10000417
Baca Tulis Al Qur’an
0
Wajib
5
10000417
LKID
0
Wajib
SEMESTER 1 Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai No
Kode
1
10000511
2
Mata Kuliah
SKS
D)
Aqidah
2
-
10011021
Pendidikan Pancasila
2
-
3
51116011
Rekayasa Lalu Lintas (+Pr)
3
-
4
51111031
Matematika 1
2
-
5
51111011
Fisika Teknik I
2
-
6
51111021
Gambar Teknik
3
-
Analisis Struktur. Statik 7
51115011
Tertentu
4
-
8
51113011
Hidraulika I (+Pr)
3
-
Jumlah
21
SEMESTER 2 Mata Kuliah
Kode
1
10000711
Ibadah dan Akhlaq
2
2
10000611
Pendidikan Kewarganegaraan
2
3
51121051
Matematika II
2
Matematika I
4
51121081
Statistika Teknik
2
-
5
51125041
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr)
3
-
6
51121041
Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil
2
-
7
51121071
2
-
Pengantar Manajemen Kebencanaan
SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai
No
D) Aqidah
48
8
51125021
Analisis Struktur Statik Tak Tentu Jumlah
3
Analisis Struktur Statik Tertentu
18
SEMESTER 3 Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai No
Kode
1
10001011
2
51131101
3
Mata Kuliah
SKS
Pemikiran & Peradaban Dalam
D)
2
Aqidah
Matematika III
2
Matematika II
51135031
Analisis Tegangan Bahan
3
Analisis Struktur Statis Tertentu
4
51133031
Hidrologi Terapan
2
Statistika Teknik
5
51131111
Pemrograman Komputer
2
6
51131091
Ilmu Lingkungan
2
-
7
51132011
Mekanika Tanah I (+Pr)
3
-
8
51133021
Hidraulika II
2
Hidraulika I
9
51131061
Pemetaan dan GIS ( +Pr )
3
-
Islam
Jumlah
Matematika I, Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil
21
SEMESTER 4 No
Kode
1
10000911
2
51141121
3
Mata Kuliah
SKS
Studi Kepemimpinan Dalam
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
2
Pemikiran & Peradaban Dalam Islam
Metode Numerik
2
Pemrograman Komputer
51145051
Analisis Struktur Metode Matrik
3
Analisis Struktur Statis Tak Tentu
4
51142021
Mekanika Tanah II (+Pr)
3
Mekanika Tanah I
5
51143051
Rekayasa Irigasi
3
Hidraulika I (+Pr), Gambar Teknik
6
51146021
Bahan Perkerasan Jalan (+Pr)
3
Mekanika Tanah I
7
51143041
Drainase Terapan
2
Hidraulika II, Hidrologi Terapan
8
51144011
Manajemen Proyek
4
-
Islam
Jumlah
22
SEMESTER 5 No
Kode
Mata Kuliah
SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
1
51155061
Desain Plat dan Balok Beton
3
Analisis Tegangan Bahan
2
51155071
Struktur Rangka Baja
3
Analisis Tegangan Bahan
49
3
51156041
Struktur Perkerasan Jalan
2
Bahan Perkerasan (+Pr)
4
51156031
Geometri Jalan Raya
3
Gambar Teknik
5
51154021
6
51152031
Pondasi I
2
-
7
51153061
Perancangan Keairan
3
Hidraulika II, Rekayasa Irigasi
8
51155081
Teknik Kegempaan
2
-
Manajemen Peralatan
-
2
Konstruksi.
Jumlah
20
SEMESTER 6 No
Kode
1
51165091
2
51166051
3
51165101
4
51162041
5
51164031
6
51161131
7
Mata Kuliah
SKS
Desain Portal Beton Tahan
3
Gempa Perancangan Jalan
Desain Plat dan Balok Beton Geometri Jalan Raya, Struktur Perkerasan
3
Struktur Portal Baja Tahan
Jalan, Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Struktur
2
Gempa Pondasi II
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
Rangka Baja
2
Mekanika Tanah I, Pondasi I
3
Manajemen Proyek
Praktik Kerja
2
SKS kumulatif minimal 95 SKS
Mata Kuliah Pilihan
6
Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan
Metode Pelaksanaan Bangunan
Jumlah
21
SEMESTER 7 No
Kode
1
51174051
2
51171141
3
51174041
Mata Kuliah Kewirausahaan Bisnis Jasa Konstruksi Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi Analisis Investasi Proyek
SKS 2
-
2
Statistik Teknik
2
-
Perancangan Struktur 4
51175111
Bangunan Gedung Tahan
4
Gempa 5
10001152
6
51176061
7
Kuliah Kerja Nyata Teknik Pelaksanaan Perkerasan Mata Kuliah Pilihan
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
Desain Portal Beton Tahan Gempa, Teknik Kegempaan
2
SKS kumulatif ≥ 100 SKS
2
Perancangan Jalan
4
Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan
50
No
Kode
Mata Kuliah
SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D) SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untuk
8
51171151
Proposal Tugas Akhir
angkatan tahun akademik 2014/2015 dan
1
sesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan sebelumnya.
Jumlah
19
SEMESTER 8 No
Kode
Mata Kuliah
Prasyarat Mata Kuliah
SKS
SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untuk 1
51181161
Tugas Akhir
3
angkatan tahun akademik 2014/2015 dan sesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan sebelumnya.
Jumlah
3
2. Mata kuliah pilihan Terdapat 26 mata kuliah pilihan yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan konsentrasi yang diminati. Mahasiswa harus mengambil minimal 10 sks mata kuliah pilihan seperti disajikan dalam Tabel 5.3. Tabel 5.3 Mata kuliah pilihan No 1
Kode Mata Kuliah KBK Geoteknik 51192052 Perkuatan Tanah
2
51192062
Stabilisasi Tanah
SKS
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)
2
Mekanika Tanah I
2
Mekanika Tanah I
KBK Hidro 3
51193102
4
51193082
Pengelolaan Sumber Daya Air Hidraulika III
5
51193112
6 7
8 9 10
11 12
2 2
Hidraulika II
Transport Sedimen
2
-
51193092
Pelabuhan Laut
2
-
51193072
Aliran Air Tanah
2
-
2
Manajemen Proyek
2
Manajemen Proyek
2
-
KBK Manajemen Konstruksi 51194062 Aspek Hukum Konstruksi 51194072 Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi 51194082 Penelitian Operasional KBK Struktur 51195122 Analisis Dinamika Struktur 51195132 Metode Elemen Hingga
2 2
Matematika III, Metode Numerik, Pemrograman Komputer -
51
No
15
51195172
Mata Kuliah Perancangan Struktur Jembatan Struktur Beton Prategang Struktur Kayu
16
51195152
Rekayasa Pelat Baja
2
-
17
51195182
Struktur Komposit
2
-
18
KBK Transportasi 51196082 Jalan Rel
2
Geometrik Jalan, Struktur Perkerasan Jalan
19
51196102
2
Rekayasa Lalu Lintas
2
Rekayasa Lalu Lintas
2
Bahan Perkerasan, Struktur Perkerasan Jalan
2
Rekayasa Lalu lintas
13 14
Kode 51195142 51195162
21
51196092
Manajemen Lalulintas Perencanaan Transportasi Lapangan Terbang
22
51196072
Angkutan Umum
20
23
51196112
SKS
2
Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D) Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Desain Plat dan Balok Beton Desain Plat dan Balok Beton, Desain Portal Beton Tahan Gempa, Analisis Struktur Statis Tertentu Analisis Tegangan Bahan
2 2
Mata Kuliah Teknik Sipil 51191172 Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana
5.3 Perbandingan Kurikulum 2014 dengan Kurikulum 2009 Berdasarkan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan, dan dengan memperhatikan masukan dari berbagai kegiatan antara lain kegiatan workshop, tracer study, survey ke stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen dan media lain-lain dalam rangka persiapan penyusunan dan penyesuaian kurikulum baru PSTS, maka perlu disusun strategi pada structuring curriculum yang mampu ditargetkan oleh PSTS sesuai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini. Profil lulusan (profil alumni) PSTS ditargetkan menjadi alumni yang amanah, terampil, kompeten, adaptif dan inovatif (ATRAKTIF) dan berwawasan Kebencanaan. Target ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan ini dijabarkan melalui perubahan kurikulum yang berlaku. Penjabarannya dilakukan mulai dari evaluasi dan penyesuaian terhadap tuntutan global setiap mata kuliah baik kandungan isi (bobot), nama, jumlah SKS, penempatan, maupun beban mahasiswa setiap semester. Jumlah SKS sebagai syarat kelulusan sebesar 145 SKS, lebih besar dari syarat minimal dalam kurikulum nasional (144 SKS). Evaluasi terhadap kinerja dosen dan kompetensi dosen pengampu mata kuliah juga dilakukan guna menunjang tercapainya profil alumni (fresh graduates) yang ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan. Untuk mencapai profil alumni yang ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan, mahasiswa juga diberi berbagai kegiatan penunjang, misalnya pelelangan semu (simulasi pelelangan), seminar, lokakarya,
52
kursus-kursus software penunjang, kajian ilmiah terbaru, tayangan teknologi pembangunan global melalui English Corner, dan ekstrakurikuler yang melekat dengan kurikulum, misalnya ONDI, LKID, dan kegiatan kurikuler yang tidak wajib namun ditawarkan oleh universitas. Kegiatan pendukung selain kurikulum inti tersebut perlu disinergikan lebih baik lagi ke dalam sistem akademik agar tercapai sasaran mutu yang ditargetkan. Strategi ini selanjutnya disusun sebagai berikut: 1. Dua mata kuliah mengalami perubahan nama yaitu Diferensial Parsial dan Integral Berlipat menjadi Matematika 2, dan Metodologi Penelitian menjadi dan Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi. 2. Dua mata kuliah mengalami perubahan nama dan penurunan sks yaitu Differensial dan Integral (3 SKS) menjadi Matematika 1 (2 SKS) dan Persamaan Differensial (3 SKS) menjadi Matematika 2 (2 SKS). 3. Tiga mata kuliah mengalami perubahan semester yaitu Ilmu Lingkungan dari semester 2 ke semester 3, Analisis Struktur Metode Matriks dari semester 6 ke semester 4, dan Manajemen Peralatan Konstruksi dari semester 4 ke semester 5. 4. Beberapa mata kuliah digabung dengan jumlah SKS secara total turun yaitu Analisis Struktur Rangka (3 SKS) dan Analisis Struktur Statik Tertentu (3 SKS) digabung menjadi Analisis Struktur Statis Tertentu (4 SKS), Manajemen Proyek (3 SKS) dan Rekayasa Perencanaan dan Pengendalian Proyek (3 SKS) digabung menjadi Manajemen Proyek (4 SKS), Analisis Struktur Statik Tak Tentu (3 SKS) dan Analisis Struktur Bangunan Bertingkat Banyak (2 SKS) digabung menjadi Analisis Struktur Statik Tak Tentu (3 SKS). 5. Dua mata kuliah mengalami kenaikan jumlah SKS yaitu Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) (3 SKS) dan Metode Pelaksanaan Bangunan (3 SKS) 6. Satu mata kuliah mengalami perubahan sifat yang semual sifatnya pilihan menjadi wajib yaitu Teknik Pelaksanaan Perkerasan. 7. Pada kurikulum 2014 ini terdapat dua mata kuliah baru yaitu Pengantar Manajemen Kebencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana. 8. Empat mata kuliah dihapus dari struktur kurikulum PSTS yaitu Kimia Bahan, Rekayasa Lalu Lintas Lanjut, Mekanika Batuan dan Dinamika Tanah. 9. Mata kuliah Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil (2 SKS) pada semester satu diusulkan untuk dikembangkan sistem pembelajarannya untuk mencapai kemampuan (kompetensi) Bahasa Inggris yang cukup memadai untuk belajar
53
buku-buku/text book referensi setiap mata kuliah dan mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, untuk mencapai lulusan yang ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan. 10. Sebagian mata kuliah jumlah SKS-nya bertambah dari 2 menjadi 3 SKS agar silabi dan SAP tercapai serta dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa guna menunjang kemampuannya dalam merancang bangunan teknik sipil. Mata kuliah tersebut antara lain Desain Pelat dan Balok Beton Bertulang dan Analisis Struktur Statis Tak Tentu. 11. Sebagian besar mata kuliah diganti namanya sesuai dengan tuntutan profil alumni yang ”ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan” dan tuntutan global, misalnya Struktur Beton I diganti Desain Pelat dan Balok Beton Bertulang, Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, dan sebagainya. Strategi ini tidak hanya sekedar penyesuaian nama tetapi kandungan silabi dan SAP setiap mata kuliah juga dilakukan penyesuaian yang memadai. 12. Simulasi penempatan mata kuliah didasarkan pada beban mahasiswa per semester, keseimbangan tingkat kesulitan mahasiswa, keruntutan pemahaman materi guna menunjang mata kuliah-mata kuliah paralel dan tuntuan kebutuhan mata kuliah tersebut (praktikum/penggunaan komputer), serta ketersediaan sumber daya yang ada. 13. Kandungan isi (silabi dan SAP) setiap mata kuliah disesuaikan dengan tuntutan global,
yaitu
berbasis
kompetensi
dan
informasi
teknologi
dengan
memperhatikan perkembangan ilmu dan membandingkannya dengan institusi lain yang dianggap baik untuk menjadi referensi kualitas. 14. Memaksimalkan fungsi universitas untuk menunjang profil lulusan ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan.
5.4 Pengelompokan Mata Kuliah Struktur kurikulum dikelompokkan menjadi mata-mata kuliah menurut Keputusan Mendikbud No. 232/U/2000 yaitu: 1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK), yaitu kelompok mata kuliah untuk mengembangkan manusia Indonesia agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, dan
mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
54
2. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKKK), yaitu kelompok mata kuliah untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu. 3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKKB), yaitu kelompok mata kuliah untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. 4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB), yaitu kelompok mata kuliah untuk membangun sikap dan perilaku yang diperlukan dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. 5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MKBB), yaitu kelompok mata kuliah untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Selain pengelompokan mata kuliah menurut SK No 232/U/2000, maka mata-mata kuliah juga dikelompokkan menurut JABEE.
5.4. Matrik Kompetensi/Learning Outcome Prodi dengan Mata Kuliah. Matrik kompetensi disajikan dengan menampilkan hubungan tiap mata kuliah dengan kompetensi yang akan dicapai. Matrik kompetensi menurut akronim ATRAKTIF disajikan dalam Tabel 5.4. Tabel 5.4 Matriks Kompetensi menurut akronim ATRAKTIF*) Mata Kuliah
Kelp
Amanah
TRAmpil
Learning Outcome (Kompetensi) Kompeten AdapTIF InovaTIF
Kebencanaan
Semester 1 Aqidah
MKPK
⓪
Pendidikan Pancasila
MKPK
⓪
⃝
Pendidikan Kewarganegaraan Hidraulika I (+Pr)
MKPK
⓪
⃝
MKKK
Matematika I
MKKB
⓪
Fisika Teknik
MKKB
⓪
Gambar Teknik
MKKK
Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) Analisis Struktur Statis Tertentu Semester 2
MKKK
⓪
MKKK
⓪
Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil Ibadah dan Akhlaq
MKPK
Matematika II
MKKB
Statistika Teknik
MKKB
MKPK
⓪
⓪
⓪
⓪
⓪
⃝
⃝
⓪
⓪
⃝ ⓪
⓪
⃝
⓪
⃝
⃝
55
Mata Kuliah
Kelp
Pemetaan dan GIS (+Pr) Analisis Struktur Statik Tak Tentu Pengantar Manajemen Kebencanaan Semester 3
MKKK
MKKB
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) Pemikiran dan Peradaban Dalam Islam Matematika III
MKKK
Pemrograman Komputer (+Pr) Hidraulika II
MKKB
Amanah
TRAmpil ⓪
⓪
⃝
⃝
⓪
⃝
⃝
⓪
⓪
⃝
⃝
⓪
⃝
MKKK
MKPK
Learning Outcome (Kompetensi) Kompeten AdapTIF InovaTIF ⓪ ⃝
Kebencanaan ⓪
⓪
⓪
MKKB ⓪
⃝
MKKK
⓪
Analisis Tegangan Bahan Hidrologi Terapan
MKKK
⓪
MKKK
⃝
⓪
Mekanika Tanah I (+Pr) Ilmu Lingkungan
MKKB
⓪
⓪
MKKK
Manajemen Proyek
MKKB
⓪
⓪
⓪
⃝
⓪
⓪
⓪
MKKB
⓪
⓪
⃝
Mekanika Tanah II (Pr) Rekayasa Irigasi
MKKK
⓪
⓪
MKKB
⓪
⓪
Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) Drainasi Terapan
MKKB
⓪
⓪
MKKB
⓪
⓪
Analisis Struktur Metode Matriks Semester 5
MKKK
Desain Plat dan Balok Beton Struktur Rangka Baja
MKKB
⃝
⓪
⃝
MKPB
⃝
⓪
⃝
Struktur Perkerasan Jalan Geometri Jalan Raya
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
Manajemen Peralatan Konstruksi Pondasi I
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
⃝
Teknik Kegempaan
MKKK
⃝
⓪
⓪
Perancangan Keairan
MKKB
⓪
⃝
Desain Portal Beton Tahan Gempa Pondasi II
MKKB
⓪
⓪
⃝
MKKB
⓪
⓪
⃝
Struktur Portal Baja Tahan Gempa Perancangan Jalan
MKKB
⓪
⓪
⓪
MKKB
⓪
⃝
⃝
Semester 4 Studi Kepemimpinan Islam Metode Numerik
MKPK
⓪
⃝
⓪
⃝ ⃝
⓪
⃝
⓪
Semester 6
⓪
⃝
⓪
56
Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan Praktek Kerja
Kelp
Amanah
TRAmpil
MKKB
Learning Outcome (Kompetensi) Kompeten AdapTIF InovaTIF ⓪ ⓪
MKPB
⓪
⃝
⓪
Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tahan Gempa Bahasa Indonesia dan Metodologi Penelitian Pilihan (4 sks)
MKKB
⓪
⃝
⓪
MKPB
⓪
⓪
⓪
Kuliah Kerja Nyata
MKPB
⓪
⃝
⓪
Analisis Investasi Proyek Teknik Pelaksanaan Perkerasan Kewirausahaan/ Bisnis Jasa Konstruksi Proposal Tugas Akhir
MKKB
⓪
⓪
MKKB
⓪
⓪
Kebencanaan ⓪
Pilihan (6 sks) Semester 7
MKKB
⃝
⃝
⃝
⓪
⃝ ⃝
⓪
⃝
MKPB
⓪
⓪
⃝
⓪
⃝
MKPB
⓪
⓪
⃝
⓪
⃝
MKKK
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
⃝
MKKB
⓪
⓪
⃝
⃝
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪ ⓪
⓪
⃝
⃝
⃝
⃝
⃝
Semester 8 Tugas Akhir KBK Struktur Analisis Dinamika Struktur Metode Elemen Hingga Perancangan Struktur Jembatan Struktur Beton Prategang Struktur Kayu Rekayasa Pelat Baja Struktur Komposit
⃝
KBK Transportasi Jalan Rel Manajemen Lalulintas Perencanaan Transportasi Lapangan Terbang Angkutan Umum KBK Hidro Pengelolaan Sumber Daya Air Transport Sedimen Hidraulika Saluran Terbuka Pelabuhan Laut Aliran Air Tanah
MKKK MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪ ⓪
MKKB MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
⃝
⃝
MKKB
⓪
⃝
MKKB
⓪
⃝
KBK Geoteknik Perkuatan Tanah Stabilisasi Tanah
MKKB
⃝
⓪
MKKB
⃝
⓪
⃝
57
Mata Kuliah
Kelp
KBK Manajemen Konstruksi Aspek Hukum MKKB Konstruksi Manajemen Tenaga MKPB Kerja Konstruksi Penelitian Operasional MKKK
Learning Outcome (Kompetensi) Kompeten AdapTIF InovaTIF
Amanah
TRAmpil
⓪
⃝
⓪
⃝
⃝
⓪
⃝
⃝
⓪
⃝
⓪
Kebencanaan
Mata Kuliah Teknik Sipil Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana
MKKK
⃝
⃝
⓪
5.5. Kebijakan Proses Pembelajaran dan Evaluasi Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, proses belajar mengajar pada K2014 tidak hanya ditekankan pada aspek Kognitif, tetapi juga akan ditekankan pada aspek yang lain yaitu Afektif dan Psikomotorik. Struktur kurikulum Prodi Teknik Sipil FTSP UII berdasarkan pengelompokan dan alur menurut JABEE dan menurut SK Dikti Tahun 2000, road map, aktivitas skill bersertifikat, perbedaan dengan kurikulum 2009, kompetensi atraktif dan skill tiap mata kuliah dapat dilihat pada Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7, Tabel 5.8, Tabel 5.9, Tabel 5.10, Tabel 5.11, Tabel 5.12, Tabel 5.13 berikut ini.
58
Tabel 5.5 Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2014 (K2014) SEMESTER Semester 1 Liberal Arts
Aqidah (2)
Semester 2 Ibadah
dan
Akhlaq (2)
Pendidikan
Pendidikan
Pancasila
Kewarganegaraan
(2)
(2) Bahasa
Inggris
untuk
Teknik
Semester 3
Semester 4
Natural
Matematika
Semester 6
Semester 7
Studi
Kuliah
Peradaban
Kepemimpinan.Islam
Nyata (2)
Islam (2)
(2)
Semester 8
Kerja
293 Jam
Matematika II (2)
I (2)
Matematika
Metode Numerik (2)
III (2)
Science, and
Fisika
Statistik
Information
Teknik (2)
(2)
Technology
Semester 5
Pemikiran dan
Sipil (2) Mathematics,
Jumlah
Teknik
Pemrograman Komputer (+Pr) (2)
Gambar
Ilmu
Teknik (3)
Lingkungan (2) Pemetaan dan GIS (+Pr) (3)
293 Jam
59
SEMESTER Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Jumlah Semester 5
Semester 6
Semester 7
Engineering
Analisis
Pengantar
Mekanika Tanah II
Geometri
Perancangan
Metodologi
Specialization
Struktur
Manajemen
(+Pr) (3)
Jalan
Jalan (3)
Penelitian
Statis
Kebencanaan (2)
Raya
(3)
Semester 8
dan
Teknik
Tertentu (4)
Komunikasi (2)
Hidraulika I
Analisis Struktur
Hidraulika II
(+Pr) (3)
Statis Tak Tentu
(2)
Rekayasa Irigasi (3)
(3)
Struktur
Desain
Perancangan
Rangka Baja
Portal Beton
Struktur
(3)
Tahan
Bangunan
Gempa (3)
Gedung Tahan Gempa (4)
Rekayasa
Teknologi Bahan
Mekanika
Bahan
Perkerasan
Lalu Lintas
Konstruksi (+Pr)
Tanah I (+Pr)
Jalan (+Pr) (3)
(+Pr) (3)
(3)
(3)
Struktur
Struktur
Perkerasan
Portal
Jalan (2)
Tahan
Teknik Baja
Pelaksanaan Perkerasan (2)
Gempa (2) Hidrologi
Drainase Terapan (2)
Pondasi I (2)
Terapan (2)
Pondasi
II
(2)
Kewirausahaan Bisnis
jasa
Konstruksi (2) Analisis
Manajemen
Tegangan
(4)
Proyek
Desain dan
Bahan (3)
Plat Balok
Praktik
Analisis
Kerja (2)
Investasi
Beton (3) Analisis
Struktur
Metode Matrik (3)
Proyek (2)
Teknik
Metode
Kegempaan
Pelaksanaan
(2)
Bangunan
Pilihan (4)
1333 Jam
60
SEMESTER Semester 1
Semester 2
Semester 3
Semester 4
Jumlah Semester 5
Semester 6
Semester 7
Semester 8
(3) Perancangan
Pilihan (6)
Keairan (3)
Proposal Tugas
Tugas
Akhir (1)
Akhir (3)
19
3
Manajemen Peralatan Konstruksi (2) Jumlah SKS
21
18
21
22
20
21
145
61
Gambar 5.2 Diagram Alur Hubungan Setiap Mata Kuliah
62
Tabel 5.6 Kerangka Kurikulum 2014 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Berdasarkan Pengelompokan Mata Kuliah Menurut SK Dikti Tahun 2000 SEMESTER I Aqidah (2)
MKPK
II
III
IV
Ibadah dan Akhlaq
Pemikiran dan Peradaban
Studi
(2)
Islam (2)
Kepemimpinan
V
VI
VII
dalam Islam (2) Pendidikan
Pendidikan
Pancasila (2)
Kewarganegaraan (2)
Fisika Teknik
Matematika II (2)
Matematika III (2)
(2)
Mekanika Tanah
Teknik
MK Pilihan (2)
Metodologi
II (+Pr) (3)
Kegempaan
Penelitian dan
(2)
Teknik Komunikasi (2)
Matematika I
Stastistik Teknik (2)
(3)
Analisis Tegangan Bahan
Analisis Struktur
(3)
Metode Matrik
MK Pilihan (2)
(3) MKKK
Analisis
Pengantar
Strruktur
Manajemen
Statis
Kebencanaan (2)
Hidrologi Terapan (2)
Metode Numerik (2)
Tertentu Hidraulika I
Teknologi Bahan
Pemograman Komputer
(+Pr) (3)
Konstruksi (+Pr) (3)
(+Pr) (2)
Analisis Struktur
Ilmu Lingkungan (2)
MK Pilihan (2)
VIII
63
SEMESTER I
II
III
IV
V
VI
VII
Statis Tak Tentu (3) Pemetaan & SIG (+Pr). (3) Gambar
Bahasa Inggris
Teknik (3)
untuk Teknik Sipil
Mekanika Tanah I (+Pr) (3)
Rekayasa Irigasi
Struktur
Metode
Kewirausahaan
(3)
Rangka Baja
Pelaksanaan
Bisnis Jasa
(3)
Bangunan (3)
Konstruksi (2)
Drainase Terapan
Geometri Jalan
Struktur Portal
Analisis Investasi
(2)
Raya (3)
Baja Tahan
dan Risko Proy. (2)
(2) Rekayasa Lalu Lintas
Aliran Dalam Pipa (2)
(+Pr) (2) MKKB
Gempa (2) Bahan Perkerasan
Struktur
Jalan (+Pr) (3)
Perkerasan
Pondasi II (2)
Teknik Pelaksanaan Perkerasan
Jalan (2) Desain Pelat
Desain Portal
dan Balok
Beton Tahan
Beton (3)
Gempa (3)
Pondasi I (2)
MKPB
Manajemen
Manajemen
Proyek (4)
Peralatan
MK Pilihan (2)
MK Pilihan (2)
Konstruksi
MKBB
Perancangan
Perancangan
Perancangan
Keairan (3)
Jalan (3)
Struktur Bangunan Gedung Tahan Gempa (4)
VIII
64
SEMESTER I
II
III
IV
V
VI Praktik Kerja
VII
VIII
KKN (2)
(2) Proposal Tugas
Tugas
Akhir (1)
Akhir (3)
JML SKS JML MK
21
18
21
22
20
21
19
3
8
8
9
8
8
9
9
1
65
Tabel 5.7 Required Skills and Activity/Certificate*) No
Certificate/Skill
Types of activity/Certificate
Type
Word Processor
NC
Computer Based
Spread Sheet
NC
Certificate
Package Program
NC
Drawing Utilities
NC
Project Cost Estimation
NC
Managerial
Project Scheduling
NC
Certificate
Project Reporting
NC
Bidding Practice
NC
1 1
2 2
No.
Certificate/Skill
4
Design Skill
1. Package Program Source
Presentation
NC
Skill
Discussion
NC
NC 5
Team Work
1. Working Group
Ability
2. Individual Skills
6
Creative skill
Concept 2. Lab, Comp. Prog. Competition
Keterangan: *) Perangkat-perangkat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut akan dikoordinasi oleh Program Studi. *) C = Certificate *) NC = Non-Certificate
NC
2. Drawing Skill
1. Post. Draw, Model, Communication
Type C
3 3
Types of activity/Certificate
NC
NC C, NC
66
Tabel 5.8 Karakteristik/Perbedaan/Perubahan Kurikulum 2009 dan Kurikulum 2014 No. Unsur
Kurikulum 2009
Kurikulum 2014
1
Jumlah SKS
148
145
2.
Jumlah mata kuliah
81
78
3.
Program Outcomes
Lulusan yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF
Lulusan yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan
dan inovaTIF (ATRAKTIF) dalam perancangan dan
inovaTIF (ATRAKTIF) dan Berwawasan Kebencanaan dalam
pelaksana-an bangunan rekayasa sipil
perancangan, pelaksanaan dan supervisi bangunan rekayasa sipil
Dirumuskan secara jelas (lihat Tabel 3)
Dirumuskan secara jelas
Rancangan Capaian
Kompetensi dirancang dan dielaborasi secara jelas
Kompetensi dirancang dan dielaborasi secara jelas
Kompetensi
mulai dari Tabel 2, 9,10 dan 11
Rancangan
Rancangan Kandungan Skill dirumuskan secara jelas
Kandungan Skill
di Tabel 4.
Persiapan
Sejumlah Workshop untuk implementasi akan
Implementasi
dilakukan
Aspek penilaian
Proses Belajar Mengajar ditekankan pada aspek
Proses Belajar Mengajar ditekankan pada aspek kognitif, afektif dan
kognitif, afektif dan psikomotorik
psikomotorik
4
Road map pencapaian kompetensi
5.
6.
7.
8.
Rancangan Kandungan Skill dirumuskan secara jelas
Sejumlah Workshop untuk implementasi akan dilakukan
67
Tabel 5.9 Pengelompokan Mata Kuliah menurut JABEE No
Pengelompokan
SKS
Sem
Jam Ekivalen
I. Liberal Arts 1
1
Aqidah
2
1
2
2
Ibadah dan Akhlak
2
2
3
3
Pemikiran dan Peradaban Dalam
2
3
Islam 4
4
Studi Kepemimpinan Dalam Islam
2
4
5
5
Pendidikan Pancasila
2
1
6
6
Pendidikan Kewarganegaraan
2
1
7
7
Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil
2
2
8
8
KKN
2
7
9
9
Metodologi Penelitian & Teknik
2
7
2
2
2
7
Komunikasi 10
10 Pengantar Manajemen Kebencanaan
11
11 Kewirausahaan Bisnis Jasa Konstruksi Jumlah kelompok mata kuliah Liberal Arts
22
293
Persentase terhadap sks total
15,2%
II. Mathematics, Natural Science, IT 12
1
Matematika I
2
1
13
2
Matematika II
2
2
14
3
Matematika III
2
3
15
4
Fisika Teknik
2
1
16
5
Metode Numerik
2
4
17
6
Statistika Teknik
2
2
18
7
Pemrograman Komputer (+Pr)
2
3
19
8
Pemetaan dan GIS (+Pr)
3
2
20
9
Gambar Teknik
3
1
21
10
Ilmu Lingkungan
2
2
68
No
Pengelompokan Jumlah kelompok mata kuliah Mathematics, Natural Science, IT
SKS
Sem
22
Ekivalen 293
Persentase terhadap sks total
15,2%
III. Engineering Specialization 22
1
Analisis Struktur Statis Tertentu
4
1
23
2
Analisis Tegangan Bahan
3
2
24
3
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr)
3
3
25
4
Analisis Struktur Statis Tak Tentu
3
3
26
5
Analisis Struktur Metode Matriks
3
4
27
6
Desain Pelat dan Balok Beton
3
5
28
7
Struktur Rangka Baja
3
5
29
8
Teknik Kegempaan
2
5
30
9
Desain Portal Beton Tahan Gempa
3
6
31
10 Struktur Portal Baja Tahan Gempa
2
6
32
11 Perancangan Struktur Bangunan
4
7
Gedung Tahan Gempa
Jam
33
12 Hidraulika I (+Pr)
3
2
34
13 Hidraulika II
2
3
35
14 Hidrologi Terapan
2
3
36
15 Rekayasa Irigasi
3
4
37
16 Drainasi Terapan
2
4
38
17 Perancangan Keairan
3
5
39
18 Mekanika Tanah I (+Pr)
3
3
40
19 Mekanika Tanah II (+Pr)
3
4
41
20 Pondasi I
2
5
42
21 Pondasi II
2
6
43
22 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr)
3
1
44
23 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr)
3
4
45
24 Geometri Jalan Raya
3
5
46
25 Struktur Perkerasan Jalan
2
5
69
No
Pengelompokan
SKS
Sem
47
26 Perancangan Jalan
3
6
48
27 Teknik Pelaksanaan Perkerasan
2
7
49
28 Metode Pelaksanaan Bangunan
3
6
50
29 Manajemen Proyek
4
4
51
30 Manajemen Peralatan Konstruksi
2
5
52
31 Analisis Investasi & Risiko Proyek
2
7
53
32 Praktik Kerja
2
6
54
33 Proposal Tugas Akhir
1
7
55
34 Tugas Akhir
3
8
56
35 Pilihan
2
6
57
36 Pilihan
2
6
58
37 Pilihan
2
6
59
38 Pilihan
2
7
60
39 Pilihan
2
7
Jumlah kelompok mata kuliah Engineering Specialization
101
Persentase terhadap sks total Jumlah
Jam Ekivalen
1345 69,6%
145
1931
70
Tabel 5.10 Perubahan Kurikulum dari K2009 ke K2014 Ke Semester
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah
Kurikulum 2014 (K2014)
SKS
Sem
2
1
2
1
Pendidikan Pancasila
2
1
2
Bahasa Inggris
2
1
1
Diferensial & Integral
3
1
3
1
2
1
3
1
2
1
Aqidah 2
1
Pendidikan Kewarganegaraan
Analisis Struktur Rangka Kimia Bahan
3
Pemetaan dan GIS (+Pr) Fisika Teknik
Nama Mata Kuliah
SKS
Sem
Aqidah
2
1
Pendidikan Pancasila
2
1
Matematika I
2
1
1
4
1
1+2
3
1
Fisika Teknik
2
1
Gambar Teknik
3
1
2
Hidraulika I (+Pr)
3
1
2
3
1
3
Analisis Struktur Statik Tertentu
Rekayasa Lalu Lintas (+Pr)
2
2
Jumlah SKS Semester I
21
Ibadah dan Akhlaq
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) Diferensial Parsial & Integral Berlipat Statistika Teknik
1 1 1 3
Analisis Struktur. Statik Tertentu Hiraulika Dasar (+Pr) Komputer Grafis Struktur Bangunan Ilmu Lingkungan
Dari Semester
Jumlah SKS Semester I
20
Ibadah dan Akhlaq
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
4+5
2
1
1
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) Matematika II
Statistika Teknik
Pendidikan Kewarganegaraan Analisis Struktur Statik Tak Tentu Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil
71
Ke
Kurikulum 2009 (K2009)
Semester
Nama Mata Kuliah
SKS
Kurikulum 2014 (K2014) Sem
Nama Mata Kuliah Pengantar Manajemen Kebencanaan
Jumlah SKS Semester
20
Jumlah SKS Semester
II Pemikiran & Peradaban
II 2
3
Dalam Islam Analisis Tegangan
3
3
3
Tanah (+Pr)
1
4
2
19
3
3
3
3
Hidraulika II
2
3
Analisis Tegangan
Mekanika Tanah I (+Pr)
2
3
Rekayasa Lalu Lintas
2
3
Hidrologi Terapan
2
3
Hidrologi Terapan
2
3
Persamaan Differensial
3
3
Matematika III
2
3
Manajemen Proyek
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
1
(+Pr)
Pemrograman Komputer (+Pr) Ilmu Lingkungan Pemetaan dan GIS (+Pr)
Jumlah SKS Semester
21
Jumlah SKS Semester
III Studi Kepemimpinan
III 2
4
Islam Mekanika Tanah Lanjut
Studi Kepemimpinan Islam
3
4
(+Pr)
2
2
Semester
Aliran Dlm Pipa
Pemograman Komputer
5
Sem
3
Bahan 3
SKS
2
Peradaban Dalam Islam
Bahan Mekanika & Penyelidik
Pemikiran dan
Dari
Mekanika Tanah II (+Pr)
Rekayasa Irigasi
3
4
Manajemen Peralatan
2
4
3
4
3
4
Rekayasa Irigasi
21
2
4
3
4
3
4
3
4
Konstruksi Analisis Struktur Statis Tak Tentu Bahan Perkerasan Jalan (+Pr)
Bahan Perkerasan Jalan (+Pr)
Drainasi Terapan
2
4
Drainasi Terapan
2
4
Metode Numerik
2
4
Metode Numerik
2
4
72
Ke Semester
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah
SKS
Kurikulum 2014 (K2014) Sem
Nama Mata Kuliah Analisis Struktur Metode Matrik Manajemen Proyek
Jumlah SKS Semester
20
Jumlah SKS Semester
IV
3
IV
Geometri Jalan Raya
3
5
Analisis Struktur
2
5
Struktur Rangka Baja
3
Struktur Perkerasan
3
Dari
SKS
Sem
Semester
3
4
6
4
4
3+5
22
Geometri Jalan Raya
3
5
5
Struktur Rangka Baja
3
5
5
Struktur Perkerasan
2
5
2
5
3
5
2
5
2
5
3
5
Bangunan Bertingkat Banyak
Jalan Desain Fondasi
Jalan 2
5
3
5
3
5
Pondasi I
Dangkal Rekayasa Perencanaan 4
dan Pengendalian Proyek Desain Plat dan Balok Beton Teknik Kegempaan
Desain Plat dan Balok Beton
2
5
Teknik Kegempaan Manajemen Peralatan Konstruksi
Perancangan Keairan
3
Jumlah SKS Semester
24
5
Jumlah SKS Semester
V Desain Portal Beton
Perancangan Keairan
V 3
6
Tahan Gempa
Desain Portal Beton Tahan Gempa
Perancangan Jalan
3
6
Analisis Struktur
2
6
2
6
Perancangan Jalan
20
3
6
3
6
2
6
Metode Matriks Struktur Portal Baja Tahan Gempa
Struktur Portal Baja Tahan Gempa
Desain Fondasi Dalam
2
6
Pondasi II
2
6
Praktek Kerja
2
6
Praktik Kerja
2
6
Metode Pelaksanaan
2
6
Metode Pelaksanaan
3
6
Bangunan
Bangunan
5
73
Ke Semester
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah
Kurikulum 2014 (K2014)
SKS
Sem
Pilihan
2
6
Pilihan
2
6
Jumlah SKS Semester
20
Nama Mata Kuliah
SKS
Sem
Pilihan
2
6
Pilihan
2
6
Pilihan
2
6
Jumlah SKS Semester
VI
VI 2
7
Metodologi Penelitian
Dari
21
Metodologi Penelitian dan Teknik
2
7
4
7
2
7
Komunikasi Perancangan Struktur
4
7
Perancangan Struktur
Bangunan Gedung
Bangunan Gedung
Tahan Gempa
Tahan Gempa
Kewirausahaan Bisnis
2
7
Jasa Konstruksi
Kewirausahaan Bisnis Jasa Konstruksi
Kuliah Kerja Nyata
2
7
Kuliah Kerja Nyata
2
7
Pilihan
2
7
Pilihan
2
7
Pilihan
2
7
Pilihan
2
7
Pilihan
2
7
Analisis Investasi
2
7
2
7
2
7
1
7
Proyek
Analisis Investasi Proyek Teknik Pelaksanaan Perkerasan Proposal Tugas Akhir
Jumlah SKS Semester
18
Jumlah SKS Semester
VII
VII
Tugas Akhir
4
Jumlah SKS Semester
4
VIII TOTAL SKS
8
Tugas Akhir Jumlah SKS Semester VIII
148
19 4 3 145
8
Semester
74
Tabel 5.11 Matriks Kompetensi Skill Kurikulum PSTS FTSP UII 2014 (K2014) Kompetensi Skill
Kelompok MK Semester
(Keputusan
Comp.
Mendikbud
Based
No.232/U/2000)
Skill
Manag.
Comm.
Design
Team
Creative
Skill
Skill
Skill
Work
Skill
√
√
Semester 1 Aqidah
MKPK
Pendidikan Pancasila
MKPK
Rekayasa Lalu Lintas
MKKK
√
(+Pr) Matematika I
MKKB
√
Fisika Teknik
MKKB
√
Gambar Teknik
MKKK
√
Analisis Struktur Statis
MKKK
√
√
Tertentu Hidraulika I (Pr)
MKKK
√
√
MKPK
√
√
√
Semester 2 Bahasa Inggris Untuk Teknik Sipil Pendidikan
MKPK
Kewarganegaraan Ibadah dan Akhlaq
MKPK
Matematika II
MKKB
Statistika Teknik
MKKB
Teknologi Bahan
MKKK
√ √ √
√
√
Konstruksi (+Pr) Pengantar Manajemen
MKKB
√
Kebencanaan Analisis Struktur
MKKK
Statik Tak Tentu Semester 3 Pemikiran dan
MKPK
Peradaban Dalam Islam Matematika III
MKKB
Hidraulika II
MKKK
Analisis Tegangan
MKKK
√
√
√
75
Kompetensi Skill
Kelompok MK Semester
(Keputusan
Comp.
Mendikbud
Based
No.232/U/2000)
Skill
Manag.
Comm.
Design
Team
Creative
Skill
Skill
Skill
Work
Skill
√
√
Bahan Hidrologi Terapan
MKKK
Pemetaan dan GIS
MKKK
√
(+Pr) Pemrograman
MKKB
√
√
Komputer (+Pr) Mekanika Tanah I (Pr)
MKKB
Ilmu Lingkungan
MKKK
√
√
√
Semester 4 Studi Kepemimpinan
MKPK
Islam Metode Numerik
MKKB
√
Mekanika Tanah II
MKKK
√
√ √
√
√
√
√
(+Pr) Rekayasa Irigasi
MKKB
Bahan Perkerasan
MKKB
√ √
√
Jalan (+Pr) Drainasi Terapan
MKKB
√
Manajemen Proyek
MKKB
√
Analisis Struktur
MKKK
√
Metode Matriks Semester 5 Desain Plat dan Balok
MKKB
√
Struktur Rangka Baja
MKPB
√
Struktur Perkerasan
MKKB
√
Beton
Jalan Geometri Jalan Raya
MKKB
Pondasi I
MKKB
Manajemen Peralatan
MKKB
√
√ √ √
Konstruksi Teknik Kegempaan
MKKK
√
Perancangan Keairan
MKKB
√
√
√
√
√
√
76
Kompetensi Skill
Kelompok MK (Keputusan
Comp.
Mendikbud
Based
No.232/U/2000)
Skill
MKKB
Pondasi II
MKKB
Struktur Portal Baja
MKKB
Semester
Manag.
Comm.
Design
Team
Creative
Skill
Skill
Skill
Work
Skill
√
√
√
√
√
√
√
√
Semester 6 Desain Portal Beton Tahan Gempa
Tahan Gempa Perancangan Jalan
MKKB
Metode Pelaksanaan
MKKB
√
√
√
√ √
Bangunan Praktik Kerja
MKPB
√
Pilihan Pilihan Pilihan Semester 7 Perancangan Struktur
MKKB
√
√
√
√
√
√
Bangunan Gedung Tahan Gempa Metodologi Penelitian
MKPB
√
√
dan Teknik Komunikasi Kuliah Kerja Nyata
MKPB
Analisis Investasi
MKKB
√
√
√
√
√
√ √
Proyek Kewirausahaan Bisnis
MKKB
√
√
√
Jasa Konstruksi Teknik Pelaksanaan
MKKB
Perkerasan Pilihan Pilihan Proposal Tugas Akhir
MKPB
√
√
√
√
√
√
MKPB
√
√
√
√
√
√
Semester 8 Tugas Akhir
Tabel 5.12 Matriks Kompetensi Utama dan Pendukung K2014
77
Mata Kuliah
Kelompok
Kompetensi Utama
Pendukung
Semester 1 Aqidah
MKPK
√
Pendidikan Pancasila
MKPK
√
Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil
MKPK
√
Matematika I
MKKB
√
Fisika Teknik
MKKB
√
Gambar Teknik
MKKK
√
Analisis Struktur. Statik Tertentu
MKKK
√
Hiraulika I (+Pr)
MKKK
√
Semester 2 Pendidikan Kewarganegaraan
MKPK
√
Ibadah dan Akhlaq
MKPK
√
Matematika 2
MKKB
√
Statistika Teknik
MKKB
√
Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr)
MKKK
√
Analisis Struktur Statik Tak Tentu
MKKK
√
Pengantar Manajemen Kebencanaan
MKKB
√
Semester 3 Pem.& Peradaban Dlm Islam
MKPK
√
Matematika III
MKKB
√
Pemrograman Komputer (+Pr)
MKKB
√
Hidraulika II
MKKK
√
Rekayasa Lalu Lintas (+Pr)
MKKK
√
Analisis Tegangan Bahan
MKKK
√
Hidrologi Terapan
MKKK
√
Pemetaan dan GIS (+Pr)
MKKK
√
Mekanika Tanah I (+Pr)
MKKB
√
Ilmu Lingkungan
MKKK
√
Studi Kepemimpinan Islam
MKPK
√
Metode Numerik
MKKB
√
Mekanika Tanah II (+Pr)
MKKK
√
Rekayasa Irigasi
MKKB
√
Bahan Perkerasan Jalan (+Pr)
MKKB
√
Drainasi Terapan
MKKB
√
Manajemen Proyek
MKKB
√
Semester 4
78
Mata Kuliah Analisis Struktur Metode Matriks
Kelompok
Kompetensi Utama
MKKK
√
Analisis Struktur Bangunan Bertingkat Banyak
MKKK
√
Desain Plat dan Balok Beton
MKKB
√
Struktur Rangka Baja
MKPB
√
Struktur Perkerasan Jalan
MKKB
√
Geometri Jalan Raya
MKKB
√
Rekayasa Perencanaan dan Pengadaan Proyek
MKKB
√
Manajemen Peralatan Konstruksi
MKKB
√
Pondasi I
MKKB
√
Teknik Kegempaan
MKKK
√
Perancangan Keairan
MKKB
√
Desain Portal Beton Tahan Gempa
MKKB
√
Pondasi II
MKKB
√
Struktur Portal Baja Tahan Gempa
MKKB
√
Perancangan Jalan
MKKB
√
Metode Pelaksanaan Bangunan
MKKB
√
Praktik Kerja
MKPB
√
Perancanaan Struktur Bangunan Gedung Tahan Gempa
MKKB
√
Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi
MKPB
Pendukung
Semester 5
Semester 6
Pilihan Pilihan Pilihan
Semester 7 √
Pilihan Pilihan Kuliah Kerja Nyata
MKPB
√
Analisis Investasi Proyek
MKKB
√
Kewirausahaan/Bisnis Jasa Konstruksi
MKKB
√
Teknik Pelaksanaan Perkerasan
MKKB
√
Proposal Tugas Akhir
MKPB
√
MKPB
√
Semester 8 Tugas Akhir KBK Struktur Analisis Dinamika Struktur
MKKK
√
79
Mata Kuliah
Kelompok
Kompetensi Utama
Pendukung
Metode Elemen Hingga
MKKB
√
Perancangan Struktur Jembatan
MKKB
√
Struktur Beton Prategang
MKKB
√
Struktur Kayu
MKKB
Rekayasa Pelat Baja
MKKB
Struktur Komposit
MKKB
√
Jalan Rel
MKKB
√
Manajemen Lalulintas
MKKK
√
Perencanaan Transportasi
MKKB
√
Lapangan Terbang
MKKB
√
Angkutan Umum
MKKB
√ √
KBK Transportasi
√
KBK Hidro Pengelolaan Sumber Daya Air
MKKB
Transport Sedimen
MKKB
Hidraulika III
MKKB
Pelabuhan Laut
MKKB
√
Aliran Air Tanah
MKKB
√
Perkuatan Tanah
MKKB
√
Stabilisasi Tanah
MKKB
√
Aspek Hukum Konstruksi
MKKB
√
Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi
MKPB
√
Penelitian Operasional
MKKK
√
MKKB
√
√ √
KBK Geoteknik
KBK Manajemen Konstruksi
Mata Kuliah Teknik Sipil Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana
5.6.Mata Kuliah Pilihan Pada kurikulum 2014, jumlah SKS untuk jenjang S-1 sejumlah 145 SKS terdiri atas mata kuliah wajib 135 SKS mata kuliah wajib dan 10 SKS mata kuliah pilihan dari 42 SKS yang tersedia. Mahasiswa sangat diharapkan mempunyai arah yang jelas dalam menentukan mata kuliah pilihan yang akan diambil. Mata kuliah pilihan bertujuan untuk: 1. Memberikan kebebasan mahasiswa untuk memilih mata kuliah sekaligus untuk memperkuat bidang keahlian yang akan ditekuni.
80
2. Mendukung kelancaran penyelesaian Tugas Akhir. Oleh karena itu mahasiswa sangat ditekankan untuk dapat mengambil mata kuliah pilihan yang dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut. Adapun daftar mata kuliah pilihan berikut kompetensi yang diinginkan adalah seperti pada Tabel 5.13. Tabel 5.13 Matriks Kompetensi SKILL Kurikulum Prodi Teknik Sipil FTSP UII 2014 (K2014) untuk Mata Kuliah Pilihan Kompetensi Mata Kuliah
SKS
Comp. Based Skill
Managerial Skill
Communication Skill
Design Skills
Team Work
Creative skills
KBK Geoteknik Perkuatan Tanah
2
√
Stabilisasi Tanah
2
√
Pengelolaan Sumber Daya Air
2
√
Transport Sedimen
2
√
Hidraulika III
2
√
Pelabuhan Laut
2
√
Aliran Air Tanah
2
√
KBK Hidro √
KBK Manajemen Konstruksi Aspek Hukum Konstruksi
2
√
√
Manajemen Tenaga Kerja Konstruksi
2
√
√
Penelitian Operasional
2
√
2
√
KBK Struktur Analisis Dinamika Struktur
√
81
Kompetensi Mata Kuliah
SKS
Comp. Based Skill
Metode Elemen Hingga
2
√
Perancangan Struktur Jembatan
3
√
Struktur Beton Prategang
2
√
Struktur Kayu
2
√
Rekayasa Pelat Baja
2
√
Struktur Komposit
2
√
Jalan Rel
2
√
Manajemen Lalulintas
2
Perencanaan Transportasi
2
√
Lapangan Terbang
2
√
Angkutan Umum
2
√
Managerial Skill
Communication Skill
Design Skills
Team Work
Creative skills
√
√
√
√
√
KBK Transportasi
√
√
Mata Kuliah Teknik Sipil Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana
2
√
√
82
BAB 6 Silabi Mata Kuliah Dalam mencapai kompetensi lulusan sesuai dengan K2014, isi (content) setiap mata kuliah telah memperhatikan target kompetensi, urutan, korelasi dan integrasi antar mata kuliah, dan antar group mata kuliah, sehingga koordinasi antar pengampu mata kuliah sangat diperlukan. Kompentensi, urutan, korelasi, dan integrasi mata kuliah dituangkan secara jelas didalam Silabi. Dari beberapa versi tentang unsur-unsur yang harus ada di dalam silabi, maka format silabi disajikan pada Tabel 6.1, sedangkan contoh silabi dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.1 Format Silabi Mata Kuliah pada K2014
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-FKA-03/R0
Versi :0
Tanggal revisi
:
Revisi:0
Tanggal berlaku :
SILABUS MATA KULIAH Kode Mata Kuliah
:
Nama Mata Kuliah
:
Kelompok Mata Kuliah
: MDK / MKB / MPB / MKP
Beban Kredit
:
Semester
:
Prasyarat
:
Fakultas/Program
: …./……
..
SKS
Sasaran Mata Kuliah Berisi kompetensi yang menjadi target dari prodi sesuai dengan visi dan misi prodi atau sesuatu yang menjadi sasaran Materi: Memuat topik inti/ bahasan matakuliah sesuai dengan GBPP (garis-garis besar pengajaran) atau RPP (rencana program pembelajaran) dalam struktur kurikulum prodi
Referensi : Memuat referensi matakuliah yang digunakan
program
83
Disahkan Oleh Tanggal: …..bln
Diperiksa Oleh tahun
Disiapkan Oleh
Tanggal: …..bln
Dekan
tahun
Ketua Prodi
Tanggal: …..bln
tahun
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Tabel 6.2 Contoh Silabi untuk mata kuliah Hidraulika I
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FM-UII-AA-
FKA-03/R0 Versi :0
Tanggal revisi
:
Revisi:0
Tanggal berlaku :
SILABUS MATA KULIAH
Kode Mata Kuliah
: 51113011
Nama Mata Kuliah
: HIDRAULIKA I (+Pr)
Kelompok Mata Kuliah
: MKKK
Beban Kredit
: 3 SKS
Semester
:I
Prasyarat
: Tidak Ada
Fakultas/Program
: TSP / Teknik Sipil
Sasaran Mata Kuliah Mahasiswa memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam menghitung gayagaya yang terjadi pada bangunan air, kestabilan benda terapung, dan debit aliran lubang dan peluapan (Level of cognitive: applying). Materi: Sifat-sifat fisik fluida, dimensi dan satuan, persamaan dasar Euler, takanan hidrostatis, tekanan pada bidang terapung, persamaan Bernoulli, aplikasi, pengantar penentuan debit melalui saluran terbuka.
84
Referensi : 1.
Daughtery, RL Franzini, J.B., 1977, Fluid Mechanics with Engineering Application,, New York, McGraw Hill.
2.
Streeter, W., 1998, Fluid Mechanics, New York, McGraw Hill.
3.
Triatmojo, B., 1994, Hidrolika I & II, Beta Offset, Yogyakarta.
4.
Yuwono, N., 1995, Hidrolika I & II, Biro Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta
Disahkan Oleh
Diperiksa Oleh
Tanggal: …..bln Dekan
2014
Tanggal: …..bln Ketua Prodi
Disiapkan Oleh 2014
Tanggal: 1 Nopember 2014 Dosen Pengampu Mata Kuliah
.
Silabi mata kuliah secara lengkap K2014 terdapat pada Buku II.
85
BAB 7 Rancangan Pembelajaran Persiapan Implementasi Kurikulum 7.1 Jenis workshop yang diperlukan Pada Bab I sampai dengan VI telah diuraikan tentang: tujuan pendidikan, analisis SWOT, prosedur pengembangan, rumusan kompetensi lulusan, struktur kurikulum, dan format silabi untuk mata-mata kuliah dalam K2014. Untuk dapat mengimplementasikan K2014 secara baik diperlukan persiapan yang meliputi: sosialisasi, penyamaan persepsi, mengadakan workshop dan menjaring masukan-masukan dari stakeholder. Workshop merupakan unsur kegiatan awal yang dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang kurikulum. Jenis-jenis dan tujuan workshop yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Workshop tentang Sosialisasi & Penelusuran/Penetapan Kompetensi tiap-tiap Mata Kuliah & SAP: a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop. b) Tujuan: 1) Menyamakan persepsi tentang perubahan kurikulum dari K2009 ke K2014, 2) Menetapkan kompetensi lulusan tiap-tiap mata-kuliah baik secara Kognitif, Afektif maupun psikomotorik, 3) Menyelaraskan Silabi mata kuliah terhadap kompetensi mata kuliah yang ingin dicapai. c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Karyawan d) Target: 1) Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian, tujuan dan capaian kompetensi K2014, 2) Timbulnya kesadaran dosen dalam menetapkan dan terkumpulnya naskal level kompetensi lulusan (kognitif, afektif dan psikomotoik),
86
3) Terjadinya sinkronisasi antara hal-hal yang ada di Salabi dengan target kompetensi mata kuliah. e) Waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
2. Workshop tentang Mata Kuliah Engineering Specialization. a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop. b) Tujuan: 1) Menyamakan persepsi tentang mata kuliah Perancangan, dan dukungan dari mata-mata kuliah yang lain., 2) Mendudukan/menetapkan kompetensi mata-kuliah yang lain di kelompok Engineering Specialization, 3) Menyusun Term of Reference (TOR) Mata Kuliah Perancangan, 4) Menetapkan kompetensi yang akan dicapai dan tata-cara assessment, 5) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan (Keahlian Dosen, asisten, fasilitas dll). 6) Kemungkinan melibatkan tenaga profesional dalam bidang desain dari luar. c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Karyawan. d) Target: 1)
Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian tentang kompetensi matakuliah Perancangan, dan mata kuliah lain dikelompok yang sama,
2)
Tersusunya TOR mata kuliah Perancangan, kompetensi dan assessment yang diperlukan,
3)
Tersusunnya semua perangkat yang diperlukan yaitu sumberdaya manusia, fasilitas dana dll.
d) Waktu : Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
3. Worshop tentang Mata Kuliah Praktikum (SAP, mekanisme praktikum, modul, nilai). a) Bentuk Kegiatan: Presentasi, Diskusi dan diteruskan dengan Workshop. b) Tujuan: 1) Menyamakan persepsi tentang Mata Kuliah Praktikum, dan dukungan dari materi mata kuliah utama,
87
2) Menyusun Satuan Acara Perkuliahan yang komprehensif antara kegiatan kuliah dan praktikum, 3) Menyusun mekanisme praktikum yang selaras dengan materi kuliah, 4) Menetapkan kompetensi yang akan dicapai dan tata-cara assessment, 5) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan seperti: laboratorium, modul praktikum, keahlian dosen, asisten, dan fasilitas lainnya, 6) Menyusun rencana anggaran untuk kegiatan praktikum dan pengembangan alat-alat laboratorium. c) Sasaran: Seluruh Dosen, Asisten dan Laboran. d) Target: 1) Terjadinya kesamaan pandangan, pengertian tentang kompetensi matakuliah Praktikum, dan mata kuliah lain dikelompok yang sama, 2) Tersusunya modul, kompetensi dan assessment yang diperlukan, 3) Tersusunnya semua perangkat yang diperlukan yaitu sumberdaya manusia, laboratorium, anggaran, dan fasilitas lainnya. e) Waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian.
4. Wokshop tentang Kandungan Skills Sesuai dengan “road map”pencapaian kompetensi lulusan, kandungan “skill” lulusan JTS FTSP UII meliputi Computer, Managerial, Professional dan Practical Design Skills Untuk mencapai hal itu semua maka diperlukan persiapan yang matang dalam : a) Bentuk kegiatan: konfirmasi, koordinasi ataupun workshop/lokakarya. b) Tujuan: 1) Menyamakan persepsi dan gerak bersama dalam mencapai kompetensi skill lulusan, 2) Menyiapkan materi, tenaga SDM yang diperlukan tiap-tiap kegiatan/ aktivitas di masing-masing jenis kompetensi sebagaimana di sajikan pada Tabel 5, Naskah Kurikulum 2014, 3) Menyiapkan tata-cara pelaksanaan kegiatan, pembiayaan dan jadwal tiap2 aktivitas 4) Menyiapkan kriteria kelulusan tiap-tiap mata uji kegiatan c) Sasaran : seluruh mahasiswa, Dosen, Asisten, Laboratorium dan Laboran
88
d) Target : 1) Tercapainya suatu kesamaan pengertian dan kehendak tentang pencapaian kompetensi lulusan, 2) Tercapainya kesiapan penyelenggaraan capaian kompetensi lulusan baik dari sisi materi, SDM, jadwal waktu, peralatan/fasilitas, tempat maupun pembiayaan kegiatan. e) Jadwal waktu: Waktu kegiatan akan disusun kemudian
5. Generating Student Creativity Pendidikan bukanlah proses yang dogmatis, oleh karenanya kegiatan mahasiswa harus diarah-kan pada penumbuhan kreativitas. Dengan demikian diperlukan suatu aktivitas yang terprogram secara baik, terpadu, membangun kreativitas dan menyenangkan. a) Bentuk Kegiatan: Lomba uji sampel di laboratorium, lomba pembuatan poster, lomba penulisan karya ilmiah dll. b) Tujuan: 1) menumbuhan kreativitas mahasiswa yang terpadu mulai semester-semester awal sampai semester akhir secara integratif, 2) menumbuhkan budaya kompetisi akademik yang sehat melalui kompetisikopetisi yang tersusun secara sistimatik dan rutin dengan TOR yang pasti, 3) sebagai suatu pengembangan variasi metode pembelajaran, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kelas. c) Sasaran: Seluruh mahasiswa JTS FTSP UII, Dosen, Laboratorium dan Laboran. d) Target: 1) terbentuknya aktivitas, percaya-diri dan keberanian mahasiswa dalam membangun kreatifitas, 2) terbentuknya budaya kompetisis akademik yang sehat, 3) Timbulnya kreativitas dosen
untuk menciptakan kompetesi-kompetisi
akademik yang menarik dengan TOR yang jelas, 4) terbentuknya pemahaman mahasiswa yang lebih baik tentang gejala alam Teknik Sipil melalui uji di laboratorium. e) Jadwal waktu: Jadwal waktu kegiatan akan disusun kemudian.
89
6. Generating Student Team Workshop Beberapa sumber mengatakan bahwa salah satu kelemahan mahasiswa Fakultas Teknik adalah komunikasi dan kemampuan kerjasama. Untuk itu perlua ada kegiatan yang menyelesaikan problem tersebut. a) Bentuk Kegiatan : menyamakan persepsi dan gerak bersama dalam menyiapkan kompetensi Team Work mahasiswa. b) Tujuan: 1) Menentukan bentuk-bentuk kegiatan yang dapat membangun sifat Team Work mahasiswa, 2) Membiasakan mahasiswa untuk dapat berkerjsama dengan siapapun, 3) Menyiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan dan personal/bagian-bagian yang terkait. c) Sasaran: Seluruh mahasiswa JTS, FTSP UII, Dosen, Asisten. d) Target: 1) terbentuknya suatu aktivitas mahasiswa yang berbasis kerjasama baik kurikuler maupun non-kurikuler, 2) terbentuknya suatu kebiasaan bahwa mahasiswa harus dapat/selalu siap untuk bekerja sama dengan mahasiswa lain, 3) tersedianya perangkat-perangkat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. e) Jadwal waktu: jadwal waktu kegiatan akan disusun kemudian.
7. Metode, Teknologi, Evaluasi Pembelajaran Metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu mata-rantai proses pembelajaran yang sangat penting. a) Bentuk kegiatan: Diskusi dan diteruskan dengan Workshop b) Tujuan: 1) Menyamakan persepsi tentang pentingnya kesamaan/kesetaraan materi, metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran, 2) Menentukan
level
kompetensi,
jenis
metode
pmbelajaran,
teknologi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran mata-kuliah khususnya klas-klas parallel, 3) Menyipakan kesamaan materi dan teknologi pembelajaran yang dipakai,
90
4) Menetapkan
dan
menyiapkan
teknologi/alat-alat
pembelajaran
yang
diperlukan, 5) Menyiapkan kompetensi SDM dosen, Asisten maupun Laboran c) Sasaran: Dosen, Asisten, Laboran d) Target: 1) Terjadinya
kesamaan
pandangan
dan
persepsi
tentang
pentingya
kesamaan/kesetaraan materi, metode, teknologi dan evaluasi pembelajaran yang digunakan, 2) Terwujudnya rumusan kompetensi, metode, teknologi dan sistim evaluasi yang standar atau setara khususnya untuk klas-klas parallel, 3) Tersedianya materi dan teknologi pembelajaran yang standar/setara, 4) Tersedianya fasilitas pembelajaran yang memadai, 5) Tersedianya SDM yang kompeten untuk meyelenggarakan pendidikan/ pembelajaran. e) Jadwal waktu: Jadwal waktu pelaksanaan akan disusun kemudian, 8. Ketersediaan Fasilitas Untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang baik maka diperlukan fasilitas pendukung. Hal ini sama pentingya dengan unsur pembelajaran yang lain. bentuk Kegiatan: Diskusi dan diteruskan dengan Workshop. Tujuan: 1) Menyusun daftar fasilitas standar pembelajaran yang diperlukan, baik dari sisi jenis, jumlah maupun kualitas (software, hardware, buku, ruang dstnya), 2) Menyiapkan SDM pendukung untuk fasilitas-fasilitas tertentu misalnya alatalat Laboratorium ataupun alat peraga yang lain yang tidak boleh dijalankan oleh mahasiswa atau bahkan oleh dosen, 3) menyusun/menentukan standar perawatan alat/fasilitas baik jadwal maupun cara. c) Sasaran: Dosen, Asisten, Laboratorium, karyawan d) Target: 1) Teridentifikasinya, tersusunnya fasilitas standar yang diperlukan untuk proses pembelajaran, 2) Tersedianya SDM yang kompeten untuk melayani kebutuhan fasilitas untuk proses pembelajaran,
91
3) Terwujudnya fasilitas pembelajaran yang memadai dan bertahan lama melalui perawatan alat/fasilitas yang baik. e) Jadwal Waktu: Jadwal waktu akan disusun kemudian.
9. Target Kinerja Jurusan Selama ini
keberhasilan Kinerja Jurusan dalam menyelenggarakan kegiatan
akademik belum pernah ada ukurannya. Hal seperti ini tentu saja tidak baik, apalagi apabila dilakitkan dengan kompetensi lulusan mahasiswa. Kompetensi lulusan mahasiswa bukanlah hanya kompetensi lulusan 1-mahasiswa tetapi kompetensi semua lulusan. Oleh karena itu perlu dibuat dan dilaksanakan pengukuran keberhasilan kinerja Jurusan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. a. Bentuk Kegiatan: Konfirmasi, koordinasi rapat-rapat secara Khusus b. Tujuan : 1) menyamakan persepsi tentang pentingnya pengukuran kinerja Jurusan utamanya dalam usaha mencapai kompetensi lulusan, 2) menentukan jenis/macam performance criteria untuk tiap-tiap Program Outcomes sebagaimana ditulis pada Tabel 4 Naskah Kurikulum. 3) menetapkan target Performance Indicator (PI) untuk tiap-tiap Item Peformance Criteria sebagaimana dicontohkan di Tabel 4, di Naskah Kurikulum. 4) menentukan/menetapkan jenis-jenis/level keberhasilan misalnya tercapai “sangat baik”, “baik”, “cukup”, “kurang” ataupun “kurang sekali”, 5) menentukan/menetapkan masing-masing skor, atau batas-batas skor untuk level keberhasilan tersebut di atas, 6) menentukan saran/tindak lanjut terhadap capaian Kinerja Jurusan. c) Sasaran: Pimpinan Jurusan, Staf Laboran, Mahasiswa, Dosen, Karyawan. d) Target: 1) Terjadinya kesamaan persepsi tentang pengukuran kinerja akademik Jurusan, 2) Terwujudnya Performance Citeria keberhasilan kinerja akademik Jurusan, 3) Tersusunnya Performace Indicator (PI) untuk tiap-tiap performance kriteria, 4) Tersusunnya level-level predikat keberhasilan proses akademik Jurusan, 5) Tersusunnya skor atau bats-batas skor untuk masing-masing predikat kinerja Akademik Jurusan.
92
6) Adanya saran/usalan tindak lanjut atas capaian kinerja Akademik Jurusan. e) Jadwal Kegiatan: Jadwal kegiatan akan disusun kemudian.
7.1. Legalisasi Kurikulum Legalisasi kurikulum baru Program Studi Teknik Sipil UII K2014 dilakukan secara standar, yaitu melalui pengesahan rapat Dewan Dosen dan Rapat Senat Fakultas. Secara legal K2014 berlaku setelah terbit SK Rektor tentang Kurikulum PSTS Tahun 2014. 1. Konversi Konversi kurikulum adalah salah satu prosedur yang harus dilakukan sebelum kurikulum baru diberlakukan. Sudah semestinya akan terdapat perubahan-perubahan pada kurikulum baru yang akan berimplikasi terhadap prestasi mahasiswa. Konversi kurikulum ditujukan agar perubahan kurikulum tidak menimbulkan masalah khususnya kepada mahasiswa. Prinsip-prinsip dan tata-cara konversi akan disajikan secara khusus pada bab VIII. 2. Sosialisasi Sosialisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan proses pergantian kurikulum. Sosialisasi Kurikulum 2014 dilakukan kepada Dosen PSTS FTSP UII, Asisten, Mahasiswa dan karyawan. Sosialisasi dan penjaringan masukan juga dilaksanakan dengan fihak stakeholder (wakil orang tua mahasiswa, alumni, wakil dari instansi swasta dan pemerintah). 3. Implementasi dan Evaluasi Bagian akhir dari proses perubahan kurikulum adalah implementasi. Sebagaimana dikatakan
sebelumnya,
betapa
baiknya
suatu
kurikulum
tetapi
apabila
tidakdiimplementasikan secara baik maka hasil yang akan diperoleh tidak akan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu implementasi kurikulum harus dikawal dengan baik oleh fihak Program Studi, dievaluasi secara rutin dan terus diperbaiki secara berkelanjutan.
7.2 Academic Board for Curriculum Implementation Implementasi Kurikulum 2014 membutuhkan dewan akademik yang memiliki fungsi sebagai berikut: 1. memonitor dan mengevaluasi capaian kompetensi mata kuliah, 2. memonitor dan mengevaluasi capaian kompetensi Program Studi, dan 3. mengembangkan metode pembelajaran.
93
BAB 8 Pedoman Konversi 8.1
Pendahuluan Pada tahun 2014, kurikulum 2009 telah berjalan selama lebih dari 4 tahun dengan
beberapa kelebihan dan kekurangan, baik dalam kualitas, kuantitas, waktu kelulusan mahasiswa, dan learning outcomes-nya. Berdasarkan kekurangan pada Kurikulum 2009 dan keinginan akreditasi internasional, maka dilakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap kurikulum 2009 sehingga menjadi kurikulum 2014. Evaluasi didasarkan pada beberapa masukan seperti: 1. kritik, saran, dan masukan dari para ahli, praktisi dan alumni, 2. kurikulum inti Program Studi Teknik Sipil BMPTTSSI, 3. kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), PP 8 tahun 2012, 4. kurikulum berbasis kompetensi (KBK), 5. kurikulum berbasis kriteria JABEE, 6. batasan koridor penyusunan kurikulum pendidikan tinggi teknik sipil, dan 7. pencapaian terhadap visi, misi dan tujuan UII dan Program Studi Teknik Sipil terhadap lokal jenius yaitu kompetensi teknik sipil yang berbasis kebencanaan. Atas dasar evaluasi tersebut, maka Program Studi Teknik Sipil FTSP UII mempersiapkan kurikulum baru dengan tujuan meningkatkan relevansi dan mutu lulusan yang selaras dengan visi~misi UII serta mengakomodasi ketetapan proses belajar mengajar yang ditetapkan oleh JABEE. Kurikulum baru secara resmi diberlakukan mulai tahun akademi 2014/2015, dan diberi nama Kurikulum 2014 (K2014). Pada kurikulum 2014, jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sejumlah 145 SKS dengan rincian 135 SKS mata kuliah wajib dan 10 SKS mata kuliah pilihan. Perubahan lebih ditekankan pada pengkayaan materi tiap mata kuliah sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan berlakunya K2014, maka perlu dilakukan konversi prestasi mahasiswa atas dasar kurikulum 2009 ke kurikulum 2014.
8.2
Kaidah Umum Konversi Secara kuantitatif, perubahan antara kurikulum 2014 dengan kurikulum 2009 adalah:
94
1. Terdapat mata kuliah yang tidak berubah, nama dan SKS-nya tetap, namun silabi disempurnakan dengan muatan kebencanaan, 2. Terdapat mata kuliah yang berubah namanya, SKS tetap, silabi disesuaikan dengan nama mata kuliahnya, 3. Terdapat mata kuliah yang berubah namanya, SKS berkurang, silabi disesuaikan dengan beban pembelajaran mata kuliah tersebut, 4. Terdapat mata kuliah yang tetap namanya, SKS tetap, berpindah peletakan semesternya, 5. Terdapat mata kuliah yang digabung dari 2 mata kuliah sebelumnya dengan SKS turun terhadap SKS gabungan sebelumnya, silabi berubah disesuaikan dengan beban pembelajaran, 6. Terdapat mata kuliah yang tatap namanya, SKS bertambah, silabi berubah sesuai beban pembelajaran, 7. Terdapat mata kuliah yang namanya tetap, SKS tetap, silabi tetap, sifat mata kuliah berubah dari pilihan menjadi wajib, 8. Terdapat mata kuliah baru yang sebelumnya tidak ada, yaitu Manajemen Kebencanaan, 2 sks, bersifat wajib dan mata kuliah Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana, 2 sks, sifat pilihan, 9. Terdapat mata kuliah yang ditiadakan baik yang bersifat wajib maupun pilihan. 10. Terdapat mata kuliah yang dipecah menjadi 2 mata kuliah dengan total sks tetap dan salah satu mata kuliah pecahan tersebut ditempatkan pada semester yang lebih awal. Mata Kuliah yang dimaksud adalah Tugas Akhir (4 sks, semester 8), dipecah menjadi Proposal Tugas akhir (1 sks, semester 7) dan Tugas Akhir (3 sks, semester 8). 11. Terdapat mata kuliah yang memiliki nama berubah, SKS sama, dan mengalami perubahan penempatan semester. Jumlah mata kuliah pada Kurikulum 2009 sebanyak 81 mata kuliah, yang kemudian dengan perubahan jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa menjadi sebanyak 78 mata kuliah baik yang bersifat wajib maupun pilihan. Dari 78 mata kuliah tersebut sebanyak 62 mata kuliah diperkaya materinya, sisanya 15 mata kuliah berubah sebagimana butir-butir tersebut di atas. Berdasar perubahan tersebut, maka didapatkan 12 (dua belas) kelompok kasus konversi, yang kemudian diberikan kode K0, K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10 dan K11. Untuk tetap menjaga prestasi dan kinerja mahasiswa,
95
maka kaidah umum dalam melakukan konversi berdasar kurikulum 2009 ke kurikulum 2014, dilakukan sebagai berikut ini. 1. sedapat mungkin konversi tidak merugikan mahasiswa (secara kuantitatif maupun kualitatif), 2. konversi sedekat mungkin mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dari konsep kurikulum 2014. Untuk memenuhi kaidah umum tersebut, pendekatan dalam melakukan konversi mata kuliah K2009 ke K2014, adalah: 1. Pendekatan Harkat Tetap Dengan pendekatan harkat tetap, nilai harkat mata kuliah K2002 yang dikonversikan ke dalam K2009 dinilai sama, sedangkan nilai angka menjadi huruf digunakan ketentuan yang berlaku. Pendekatan ini berlaku untuk mata kuliah yang SKS-nya turun, termasuk mata kuliah yang digabung dengan sks turun dari jumlah penggabungan mata kuliah tersebut. Contoh perhitungan harkat tetap sebagai berikut: Mata kuliah X (3 sks) dengan nilai huruf B, mempunyai nilai harkat 9 (enam). Jika mata kuliah tersebut dikonversikan ke mata kuliah Y (2 sks), maka dengan nilai harkat 9, nilai huruf Y adalah A (harkat individu 8, sisa harkat 1). Perubahan nilai huruf ini maksimal pada nilai huruf A penuh, dan kelebihan harkat akan ditabung untuk memberikan nilai pada mata kuliah yang berubah dari pilihan menjadi wajib atau mata pilihan baru akibat kekurangan sks. 2. Pendekatan Nilai Huruf Tetap Pendekatan nilai huruf tetap, berarti nilai hurup pada K2009 yang dikonversikan ke K2014 nilai huruf tidak berubah. Pendekatan ini dipakai untuk mata kuliah yang SKS-nya tetap atau naik. Contoh: mata kuliah V (2 sks) dengan nilai huruf C pada K2009 dikonversikan ke mata kuliah W (3 sks) pada K2014 dengan nilai huruf yang tetap C. 3. Penyesuaian Kelebihan Harkat Pendekatan ini untuk menyesuaikan dengan adanya perubahan status mata kuliah dari pilihan menjadi wajib dan akibat mata kuliah pilihan baru.
96
8.1 Identifikasi dan Tata Cara Konversi Berdasarkan kaidah umum konversi dan prinsip-prinsip pendekatan di atas, tata cara konversi diatur berdasarkan kasus-kasus yang terjadi pada peralihan K2009 menjadi K2014. Aturan dan penyelesaian konversi setiap kasus adalah pada Tabel 8.1 berikut. Tabel 8.1 Kasus dan Penyelesaian Konversi 1.
Kode Kasus
: K0
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 yang memiliki nama sama, materi sama, sks sama, sifat (wajib/pilihan) sama dengan mata kuliah padanannya di K2014, walaupun ada beberapa mata kuliah yang ditambah materi kebencanaan dalam silabinya.
Penyelesaian
: Nilai
langsung
di
transfer
ke
K2014,
transkrip
diperbaharui menggunakan nama mata kuliah pada K2014. Contoh/
:
implementasi
HIDROLOGI TERAPAN (2 sks) nilai huruf A pada K2009, dikonversi tetap menjadi HIDROLOGI TERAPAN (2 sks) dengan nilai huruf A pada K2014
ANALISIS TEGANGAN BAHAN (3 sks, wajib) dengan nilai huruf B pada K09, dikonversi tetap menjadi ANALISIS TEGANGAN BAHAN (3 sks) dengan nilai huruf B pada K2014
2.
Kode Kasus
: K1
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 yang memiliki nama berubah, SKS sama, silabi disesuaikan dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian
: Nilai huruf langsung ditransfer ke K2014, transkrip diperbaharui menggunakan nama mata kuliah K2014
Contoh/
:
implementasi
DIFFERENSIAL
PARSIAL
DAN
INTEGRAL
BERLIPAT (2 sks) dengan nilai huruf A pada K2009, dikonversi menjadi MATEMATIKA 2 (2 sks, wajib) dengan nilai huruf A pada K2014
METODOLOGI PENELITIAN (2 sks) nilai huruf B pada K2009, dikonversi menjadi METODOLOGI
97
PENELITIAN DAN TEKNIK KOMUNIKASI (2 sks) dengan nilai huruf B pada K2014
3.
Kode Kasus
: K2
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 yang memiliki SKS menjadi lebih kecil (turun) dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian
: Dihitung harkat total (SKS dikali harkat individu), kemudian dilakukan penyesuaian nilai huruf dengan harkat total tetap (harkat total dibagi SKS), transkrip diperbaharui menggunakan nama mata kuliah K2014, kelebihan harkat dikumpulkan dengan sisa harkat yang lain.
Contoh/
:
implementasi
DEFFERENSIAL & INTEGRAL (3 sks) dengan nilai huruf C pada K2009, harkat total 3x2 = 6, dikonversi menjadi MATEMATIKA 1 (2 sks) dengan nilai huruf B (harkat 6/2=3) pada K2014, tidak ada sisa harkat.
DEFFERENSIAL & INTEGRAL (3 sks) dengan nilai huruf A pada K2009, harkat total 3x4 = 12, dikonversi menjadi MATEMATIKA 1 (2 sks) dengan nilai huruf A, harkat dibutuhkan 8 (4x2 = 8) pada K2014, sisa harkat 4 (12 – 8 = 4) disimpan sementara.
PERSAMAAN DEFFERENSIAL (3 sks) nilai huruf B+
pada
K2009,
harkat
total
(3,25x3=9,75)
dikonversi menjadi MATEMATIKA 3 (2 sks) dengan nilai huruf A (harkat total 8), sisa harkat 1,75 (9,75 – 8 = 1,75) disimpan sementara.
4.
Kode Kasus
: K3
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 yang memiliki nama sama, SKS sama, hanya berpindah pada penempatan semesternya dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian
: Nilai huruf ditransfer ke K2014 sesuai penempatan
98
semester mata kuliah tersebut Contoh/
:
implementasi
ILMU LINGKUNGAN (2 sks), sifat WAJIB, pada semester 2 dengan nilai huruf A pada K2009 dikonversi menjadi ILMU LINGKUNGAN (2 sks), sifat PILIHAN dengan nilai huruf A, ditempatkan pada semester 3 pada K2014.
5.
Kode Kasus
: K4
Deskripsi
: Dua mata kuliah K2009 bersifat wajib yang digabung menjadi mata kuliah gabungan bersifat wajib di K2014
Penyelesaian
: Nilai huruf mata kuliah pada K2009 ditransfer ke mata kuliah padanannya dengan perhitungan harkat pada K2014.
Contoh/ implentasi
:
ANALISIS STRUKTUR RANGKA (3 sks), nilai D dan ANALISIS STRUKTUR STATIK TERTENTU (3 sks), nilai A pada K2009, jumlah harkat 15 (1x3 + 4x3) digabung menjadi ANALISIS STRUKTUR TERTENTU (4 SKS), nilai A-
pada K2014,
(harkat/sks = 15/4 = 3,75, nilai A-), tidak ada sisa harkat.
MANAJEMEN PROYEK (2 sks), nilai B+ dan REKAYASA
PERENCANAAN
DAN
PENGENDALIAN PROYEK (3 sks), nilai A, jumlah harkat digabung menjadi MANAJEMEN PROYEK (4 SKS) dengan Nilai A pada K2014, dengan sisa harkat 2,5 (harkat: 18,5 – 16 = 2,5), disimpan sementara.
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU (3 sks),
nilai
A
dan
ANALISIS
STRUKTUR
BERTINGKAT BANYAK (2 sks), belum ditempuh pada K2009, total harkat 12, digabung menjadi ANALISIS STRUKTUR STATIK TAK TENTU (3
99
sks) dengan nilai A pada K2014, tanpa sisa harkat.
6.
Kode Kasus
: K5
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 dengan nama sama, SKS menjadi lebih besar (naik) dengan mata kuliah padanannya di K2014
Penyelesaian
: Nilai huruf mata kuliah pada K2009 ditransfer ke mata kuliah padannnya pada K2014
Contoh/
:
implementasi
REKAYASA LALU LINTAS (+PR) (2 sks), nilai B pada K2009, disepadankan dengan REKAYASA LALU LINTAS (+PR) (3 SKS), nilai B pada K2014,
METODE PELAKSANAAN BANGUNAN (2 sks), nilai A pada K2009, disepadankan dengan METODE PELAKSANAAN BANGUNAN (3 sks), nilai A pada K2014.
ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIK (2 sks), sifat WAJIB, Semester 6 dengan nilai huruf A pada
K2009,
dikonversi
menjadi
STRUKTUR METODE MATRIK
ANALISIS (2 sks), sifat
WAJIB, dengan nilai huruf A, ditempatkan pada semester 4 pada K2014.
7
Kode Kasus
: K6
Deskripsi
: Mata kuliah PILIHAN pada K2009 menjadi WAJIB pada K2014
Penyelesaian
: Nilai huruf mata kuliah di K2009 sifat pilihan, ditransfer ke K2014 ke kelompok mata kuliah Wajib, dengan nilai huruf sama
Contoh/implementasi : TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks), nilai A, sifat pilihan pada K2009, ditransfer menjadi TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks), nilai A, bersifat wajib pada K2014.
100
8
Kode Kasus
: K7
Diskripsi
: Mata kuliah wajib pada K2009 yang dihapuskan disisi lain terdapat mata kuliah baru pada K2014 bersifat wajib
penyelesaian
: Nilai huruf mata kuliah pada K2009 yang dihapuskan langsung disepadankan mata kuliah baru pada K2014
Contoh/ implementasi
: Mata kuliah KIMIA BAHAN (2 sks), nilai B pada K2009, disepadankan dengan mata kuliah PENGANTAR MANAJEMEN KEBENCANAAN (2 sks), nilai B pada K2014. Mahasiswa
diwajibkan
mengikuti
kuliah
umum
PENGANTAR MANAJEMEN KEBENCANAAN.
9
Kode Kasus
: K8
Deskripsi
: Mata kuliah K2009 memiliki sifat PILIHAN ditiadakan padanannya di K2014
Penyelesaian
: Salah satu mata kuliah dengan nilai terbaik ditransfer ke mata kuliah EVALUASI INFRASTRUKTUR PASCA BENCANA (EIPB), sedangkan nilai mata kuliah lain ditransfer ke K2014 dalam kelompok mata kuliah pilihan, tidak diperhitungkan dalam perolehan SKS dan IP mahasiswa yang harus ditempuh, dicatat pada transkrip K2014 sebagai HISTORI (long transcript)
Contoh/ implemantasi
: REKAYASA LALU LINTAS LANJUT (2 sks) nilai A, MEKANIKA
BATUAN
(2
sks)
nilai
B+,
dan
DINAMIKA TANAH (2 sks) nilai C sifat pilihan pada K2009, maka nilai RLL ditransfer ke mata kuliah EIPB dengan nilai A, sedangkan mata kuliah MEKANIKA BATUAN dan DINAMIKA BATUAN dicatat sebagai HISTORI pada transkrip K2014 sesuai dengan nilai semula atau dihapus dari transkrip.
10 Kode Kasus
: K9
101
Diskripsi
: Mahasiswa memiliki kelebihan harkat setelah dikonversi dan
telah
menempuh
PELAKSANAAN
mata
kuliah
PERKERASAN
TEKNIK
(TPP)
atau
mahasiswa belum menempuh mata kuliah TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN. Penyelesaian
: a. Apabila mahasiswa telah menempuh mata kuliah TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN, maka nilai TPP tetap sebagaimana yang telah diperoleh, kelebihan harkat diberikan untuk penilaian mata kuliah EVALUASI INFRASTRUKTUR PASCA BENCANA (EIPB), b. Apabila mahasiswa belum menempuh mata kuliah TPP, kelebihan harkat diperuntukan pada mata kuliah tersebut. c. Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah umum untuk mata kuliah yang diberikan nilai akibat kelebihan harkat atau mata kuliah baru yang belum ditempuh akibat konversi.
Contoh/
Implementasi
TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks) nilai B, dan mempunyai kelebihan harkat akibat mata kuliah yang turun SKS dan mata kuliah yang digabung sebesar 6 harkat, maka nilai TEKNIK PELAKSANAAN PERKERASAN (2 sks) tetap B, mata
kuliah
EVALUASI
INFRASTRUKTUR
PASCA BENCANA (2 sks), nilai B (harkat/sks = 6/2 = 3),
Mempunyai kelebihan harkat akibat mata kuliah yang turun SKS dan mata kuliah yang digabung sebesar 6 harkat, sedangkan mata kuliah TPP belum ditempuh, maka kelebihan harkat dipakai untuk memberikan nilai TPP (2 sks) dengan nilai hurup B (harkat/sks = 6/2 = 3).
102
11 Kode Kasus Diskripsi
: K10 : Mata kuliah wajib pada K2009 dipecah menjadi 2 mata kuliah
pada
K2014
dengan
materi
yang
masih
berkesinambungan sebagaimana pada K2009, dengan jumlah SKS tetap yaitu mata kuliah TUGAS AKHIR (K009/4 SKS) menjadi PROPOSAL TUGAS AKHIR (K2014/1 SKS) dan TUGAS AKHIR (K2014/3 SKS). Penyelesaian
: Bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah TUGAS AKHIR pada K2009 dan telah melaksanakan seminar TUGAS AKHIR diteruskan hingga selesai mendapatkan nilai dan langsung ditransfer ke mata kuliah PROPOSAL TUGAS AKHIR (1 SKS) dan TUGAS AKHIR (3 SKS), sedangkan yang belum menempuh seminar proposal TUGAS AKHIR diwajibkan melakukan seminar proposal dan sidang TUGAS AKHIR dilanjutkan dengan pendadaran (perpanjangan TUGAS AKHIR). Bagi mahasiswa yang belum terdaftar sebagai peserta mata
kuliah
TUGAS
AKHIR
maka
diwajibkan
mengambil mata kuliah PROPOSAL TUGAS AKHIR (1 SKS) dan/atau TUGAS AKHIR (3 SKS). Contoh/
Mata kuliah TUGAS AKHIR (4 SKS) pada K2009
Implementasi
dengan nilai A, maka dicatat sebagai nilai PROPOSAL TUGAS AKHIR (1 SKS) nilai A dan TUGAS AKHIR (3 SKS) nilai A pada K2014.
12 Kode Kasus Diskripsi
: K11 : Mata kuliah K2009 yang memiliki nama berubah, SKS sama, dan mengalami perubahan penempatan semester.
Penyelesaian
: Nilai huruf ditransfer ke K2014 sesuai penempatan semester mata kuliah tersebut.
Contoh/
Mata kuliah HIDRAULIKA DASAR (+PR) (3 SKS)
103
Implementasi
dengan nilai A pada semester II K2009 dengan nilai A, maka dicatat sebagai nilai HIDRAULIKA I (+PR) (3 SKS) nilai A pada semester I K2014.
8.2 Konversi Praktikum Dari 8 (delapan) mata kuliah berpraktikum pada K2009 sebagian besar tidak mengalami perubahan ke K2014, hanya terdapat 1 (satu) mata kuliah yang SKS-nya naik, sehingga konversi mengikuti kaidah Kasus K0 dan Kasus K5. Daftar konversi mata kuliah berpraktikum sebagaimana terlihat pada Tabel 8.2 berikut ini.
104 Tabel 8.2 Konversi Mata Kuliah Berpraktikum KURIKULUM 2009 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Mata Kuliah Pemetaan & GIS (+Pr) Hidraulika Dasar (+Pr) Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) Pemrograman Komputer (+Pr) Mekanika & Penyelidikan Tanah (+Pr) Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) Mekanika Tanah Lanjut (+Pr) Bahan Perkerasan (+Pr)
KURIKULUM 2014 SKS 3 3 3 2 3 2 3 3
Sem 1 2 2 3 3 3 4 4
Sifat wajib wajib wajib wajib wajib wajib wajib wajib
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Mata Kuliah Pemetaan & GIS (+Pr) Hidraulika I (+Pr) Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) Pemrograman Komputer (+Pr) Mekanika Tanah I(+Pr) Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) Mekanika Tanah II (+Pr) Bahan Perkerasan (+Pr)
SKS 3 3 3 2 3 3 3 3
Sem 3 2 2 3 3 3 4 4
Kode Kasus K12 K0 K0 K0 K0 K5 K0 K0
Sifat wajib wajib wajib wajib wajib wajib wajib wajib
8.3 Tabulasi Ekivalensi/Konversi Mata Kuliah Tabulasi konversi seluruh mata kuliah K2009 ke K2014 dapat dicermati dalam Tabel 8.3 berikut : Tabel 8.3 Konversi Mata Kuliah pada Kasus K0, K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10, K11 dan K12 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah SKS Aqidah 2 Pendidikan Pancasila 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 Fisika Teknik 2 Ibadah dan Akhlaq 2 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 Statistika Teknik 2 Pemikiran & Peradaban Dalam 2 Islam Analisis Tegangan Bahan 3 Hidrologi Terapan 2
No Sem 1 1 1 1 2 2 2 3
Sifat Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
1 2 3 4 5 6 7 8
Kurikulum 2014 (K2014) Nama Mata Kuliah SKS Aqidah 2 Pendidikan Pancasila 2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 Fisika Teknik 2 Ibadah dan Akhlaq 2 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 Statistika Teknik 2 Pemikiran dan Peradaban Islam 2
3 3
Wajib Wajib
9 10
Analisis Tegangan Bahan Hidrologi Terapan
3 2
1 1 1 1 2 2 2 3
Sifat Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Kode Kasus K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0
3 3
Wajib Wajib
K0 K0
Sem
105 No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah SKS Pemograman Komputer (+Pr) 2 Studi Kepemimpinan Islam 2 Rekayasa Irigasi 3 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 Drainasi Terapan 2 Metode Numerik 2 Geometri Jalan Raya 3 Struktur Rangka Baja 3 Desain Plat dan Balok Beton 3 Teknik Kegempaan 2 Perancangan Keairan 3 Desain Portal Beton Tahan Gempa 3 Perancangan Jalan 3 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 2 Praktik Kerja 2 Perancangan Struktur Bangunan 4 Gedung tahan Gempa Kewirausahaan & Bisnis Jasa 2 Konstruksi Kuliah Kerja Nyata 2 Analisis Investasi Proyek 2 Analisis Dinamika Struktur 2 Metode Elemen Hingga 2 Perancangan Struktur Jembatan 2 Struktur Beton Prategang 2 Struktur Kayu 2
No Sem 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7
Sifat Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
7
Wajib
27
7 7
Wajib Wajib Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan
28 29 30 31 32 33 34
Kurikulum 2014 (K2014) Nama Mata Kuliah SKS Pemrograman Komputer (+Pr) 2 Studi Kepemimpinan Islam 2 Rekayasa Irigasi 3 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 Drainase Terapan 2 Metode Numerik 2 Geometri Jalan Raya 3 Struktur Rangka Baja 3 Desain Plat dan Balok Beton 3 Teknik Kegempaan 2 Perancangan Keairan 3 Desain Portal Beton 3 Perancangan Jalan 3 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 2 Praktek Kerja 2 Perancangan Struktur Bangunan 4 Gedung Tahan Gempa Kewirausahaan Bisnis Jasa 2 Konstruksi Kuliah Kerja Nyata 2 Analisis Investasi Proyek 2 Analisis Dinamika Struktur 2 Metode Elemen Hingga 2 Perancangan Struktur Jembatan 2 Struktur Beton Prategang 2 Struktur Kayu 2
3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7
Sifat Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Kode Kasus K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0
7
Wajib
K0
7 7
Wajib Wajib Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan
K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0
Sem
106 No 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah SKS Rekayasa Pelat Baja 2 Struktur Komposit 2 Jalan Rel 2 Manajemen Lalulintas 2 Perencanaaan Transportasi 2 Lapangan Terbang 2 Angkutan Umum 2 Transportasi Sedimen 2 Pelabuhan Laut 2 Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Aliran Air Tanah 2 Perkuatan Tanah 2 Stabilisasi Tanah 2 Aspek Hukum Konstruksi 2 Manajemen Tenaga Kerja 2 Konstruksi Penelitian Operational 2 Bahasa Inggris 2 Diferensial Parsial dan Integral 2 Berlipat Mekanika & Penyelidik Tanah (+Pr) 3 Aliran Dalam Pipa 2 Mekanika Tanah Lanjut (+Pr) 3 Desain Fondasi Dangkal 2 Desain Fondasi Dalam 2 Metodologi Penelitian 2
No Sem
Sifat Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
1 2
Pilihan Wajib Wajib
50 51 52
3 3 4 5 6 7
Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
53 54 55 56 57 58
Kurikulum 2014 (K2014) Nama Mata Kuliah SKS Rekayasa Pelat Baja 2 Struktur Komposit 2 Jalan Rel 2 Manajemen Lalulintas 2 Perencanaan Transportasi 2 Lapangan Terbang 2 Angkutan Umum 2 Transportasi Sedimen 2 Pelabuhan Laut 2 Pengelolaan Sumber Daya Air 2 Aliran Air Tanah 2 Perkuatan Tanah 2 Stabilisasi Tanah 2 Aspek Hukum Konstruksi 2 Manajemen Tenaga Kerja 2 Konstruksi Penelitian Operasional 2 Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil 2 Matematika II 2 Mekanika Tanah I (+Pr) Hidraulika II Mekanika Tanah II (+Pr) Pondasi I Pondasi II Metode Penelitian dan Teknik Komunikasi
3 2 3 2 2 2
Sifat Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan Pilihan
Kode Kasus K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0 K0
1 2
Pilihan Wajib Wajib
K0 K3 K1
3 3 4 5 6 7
Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
K1 K1 K1 K1 K1 K1
Sem
107 No 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah SKS Hidraulika Saluran Terbuka 2 Diferensial dan Integral 3 Struktur Perkerasan Jalan 3 Persamaan Differensial 3 Ilmu Lingkungan 2 Manajemen Peralatan Konstruksi 2 Analisis Struktur Rangka 3 Analisis Struktur. Statik Tertentu 3 Manajemen Proyek 2 Rekayasa Perencanaan dan 3 Pengendalian Proyek Analisis Struktur Statik Tak Tentu 3 Analisis Struktur Bangunan 2 Bertingkat Banyak Analisis Struktur Metode Matriks 2 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 2 Metode Pelaksanaan Bangunan 2 Teknik Pelaksanaan Perkerasan 2 Kimia Bahan 2 Rekayasa Lalu Lintas Lanjut 2 Mekanika Batuan 2 Dinamika Tanah 2
No Sem
59 60 61 62 63 64 65
Kurikulum 2014 (K2014) Nama Mata Kuliah SKS Hidraulika III 2 Matematika I 2 Struktur Perkerasan Jalan 2 Matematika III 2 Ilmu Lingkungan 2 Manajemen Peralatan Konstruksi 2 Analisis Struktur Statis Tertentu 4
1 5 3 3 5 1
Sifat Pilihan Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Kode Kasus K1 K2 K2 K2 K3 K3 K4
66
Manajemen Proyek
4
4
Wajib
K4
1 5 3 2 4 1 2 3 5
Sifat Pilihan Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
4 5
Wajib Wajib
67
Analisis Struktur Statis Tak Tentu
3
3
Wajib
K4
6 3 6
Wajib Wajib Wajib Pilihan Wajib Pilihan Pilihan Pilihan
68 69 70 71 72
Analisis Struktur Metode Matriks Rekayasa Lalulintas (+Pr) Metode Pelaksanaan Bangunan Teknik Pelaksanaan Perkerasan Pengantar Manajemen Kebencanaan
3 3 3 2 2
4 3 6 7 2
Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
73 74 75 76
Evaluasi Infrasruktur Pasca Bencana Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir Gambar Teknik
2 1 3 3
7 7 8 1
Pilihan Wajib Wajib Wajib
K3 K5 K5 K6 K7 K8 K8 K8 K9 K10 K10 K11
1
79
Tugas Akhir
4
8
Wajib
80
Komputer Grafis Struktur Bangunan
3
2
Wajib
Sem
108 No 81 82
Kurikulum 2009 (K2009) Nama Mata Kuliah SKS Sem Hiraulika Dasar (+Pr) 3 2 Pemetaan dan GIS (+Pr) 3 1
No Sifat Wajib Wajib
77 78
Kurikulum 2014 (K2014) Nama Mata Kuliah SKS Hidraulika I (+Pr) 3 Pemetaan dan GIS (+Pr) 3
Sem 1 3
Sifat Wajib Wajib
Kode Kasus K11 K3
109
8.4 Peralihan Apabila hasil akhir konversi terjadi penurunan IPK dikarenakan kenaikan SKS pada Kasus K2, maka IPK dipertahankan sebagaimana IPK pada Kurikulum 2009 dengan menyesuaikan nilai huruf atas kekurangan harkat yang terjadi.