KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010
No. Responden
:
Petunjuk pengisian
: Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia, dan pilih salah
satu jawaban dengan memberi tanda silang (X).
I.
Data umum responden 1. Nama
:………………………………………..
2. Umur
:………………………………………..
3. Alamat
:………………………………………..
4. Lama bekerja/praktek
:………………………………………..
5. Pendidikan
:………………………………………..
6. Pelatihan IMD
: pernah/tidak pernah
II.
Pengetahuan bidan praktek swasta
1.
Apa yang dimaksud dengan inisiasi menyusu dini? a. Bayi dibiarkan menyusu sendiri segera setelah lahir, b. Kemampuan bayi untuk menyusu sendiri c. Bayi dibersihkan dan ditimbang baru disusui
2.
Kapan inisiasi menyusu dini (IMD) dilakukan? a. Begitu bayi lahir, langsung diletakkan di dada atau perut ibu b. Setelah lahir c. Sebaiknya setelah dibersihkan, ditimbang dan diukur terlebih dahulu
Universitas Sumatera Utara
3.
Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini yang benar? a. Begitu lahir, potong tali pusat, kemudian lakukan IMD b. Begitu lahir, keringkan bayi kecuali tangannya, potong dan ikat tali pusat, bayi ditengkurapkan di perut ibu dan dibiarkan merangkak sendiri untuk mencari puting susu ibu c. Bayi diletakkan di dada ibu dan langsung menyodorkan puting susu ke mulut bayi.
4.
Apa manfaat IMD yang anda ketahui? a. Membantu ibu menyusui bayinya b. Bayi mendapatkan kolostrum dan mencegah hypothermi c. Bayi mendapatkan kolostrum, menurunkan resiko kematian akibat hypothermi, membuat ibu dan bayi merasa lebih tenang.
5.
Bagaimana tata laksana IMD pada operasi caesar? a. Tidak usah melaksanakan inisiasi menyusu dini karena ibu masih lemah. b. Bayi ditengkurapkan di dada/perut ibu dan kemudian dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya. c. Sama dengan partus normal, tetapi jika jika keadaan ibu tidak memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kondisi yang tercepat..
6.
Apa saja keuntungan pelaksanaan kegiatan IMD bagi ibu, yang anda ketahui? a. Dapat mencegah perdarahan pada ibu b. Membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan ibu, merangsang hormon yang dapat membuat ibu tenang
Universitas Sumatera Utara
c. Merangsang hormon progesteron yang berguna untuk mengeluarkan plasenta dan memperbanyak ASI 7.
Apa yang dimaksud dengan kolostrum? a. Cairan kental yang berwarna kekuningan yang keluar pertama kali sampai dengan hari ke-3, yang berguna untuk imunisasi pertama pada bayi. b. Colostrum merupakan makanan terbaik bagi bayi yang dikeluarkan pada hari pertama sampai ketiga setelah kelahiran. c. Cairan kotor yang pertama kali keluar dan harus dibuang
8.
Menurut anda apa hubungan IMD dengan ASI eksklusif? a. Bayi yang melakukan IMD, dapat dengan mudah menyusu kemudian, sehingga mencegah kegagalan menyusui, hal ini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif b. IMD dapat meningkatkan keberhasilan menyusu c. Tidak berhubungan sama sekali
9.
Apa yang anda ketahui tentang ASI eksklusif? a. Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama, b. Pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan. c. Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama, dan dapat diberi susu formula jika ASI tidak mencukupi agar tidak kurang gizi.
10.
Apa manfaat ASI bagi bayi? a. Manfaatnya tidak jauh beda dengan susu formula b. Memenuhi kebutuhan gizi anak c. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan meningkatkan kecerdasan anak.
Universitas Sumatera Utara
III. Sikap bidan praktek swasta No Pernyataan 1 Inisiasi menyusu dini merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan. 2 Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan IMD di Indonesia 3 Setelah lahir, bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, diberi cap dan dimandikan kemudian baru dilakukan IMD 4 Colostrum harus diberikan kepada bayi. 5 Operasi caesar adalah salah satu penghambat dalam pelaksanaan IMD 6 Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya, oleh sebab itu IMD dapat ditunda kemudian 7 IMD dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif 8 Suami dan keluarga tidak perlu mendampingi ibu saat melaksanakan IMD 9 Bayi tidak perlu dibimbing menemukan puting susu ibu 10 Jika hari-hari pertama setelah bersalin produksi ASI hanya sedikit, bayi dapat diberi susu formula atau cairan lain.
SS
S
R
TS
STS
IV. Tindakan bidan praktek swasta No 1
Pertanyaan
Ya
Tidak
Alasan
Apakah anda memberikan penyuluhan tentang IMD kepada ibu hamil pada saat pemeriksaan kehamilan?
2
Apakah anda memberikan penjelasan tentang
kolostrum
dan
manfaatnya
kepada ibu hamil/bersalin? 3
Apakah
sebelumnya
anda
memberi
informasi kepada ibu hamil/keluarga bahwa anda akan melakukan IMD pada bayi segera setelah lahir?
Universitas Sumatera Utara
4
Apakah anda melaksanakan tindakan IMD pada bayi segera setelah lahir? (Jika jawaban tidak, lanjutkan ke nomor8)
5
Apakah anda selalu melaksanakan IMD pada setiap bayi?
6
Apakah anda menyodorkan puting susu ibu ke mulut bayi saat pelaksanaan IMD?
7
Apakah anda melibatkan suami pasien atau keluarga lain dalam pelaksanaan IMD?
8
Apakah anda memberikan susu formula atau cairan lain selain ASI kepada bayi baru lahir?
Universitas Sumatera Utara
MASTER DATA Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Melaksanakan Program Inisiasi Menyusu Dini Di Kota Medan Tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Umur 30 52 40 57 26 32 38 52 36 39 40 38 47 24 36 29 57 41 40 34 35 33 40 42 54 29 47 38 41 31 29 46 55 33 30 47 49 45 28 27 51 29
Didik D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan) D-I (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan) D-I (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan)
Lm Prktk (Thn) 10 28 13 30 1 5 5 29 17 7 6 6 20 1 3 2 30 17 20 7 4 8 20 19 34 6 17 11 17 5 4 16 35 4 5 23 24 20 3 1 27 4
Pelatihan IMD Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah
P'tahuan Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang
Sikap Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang
T'dakan Redah Redah Baik Redah Redah Redah Redah Baik Sedang Sedang Redah Redah Sedang Redah Baik Sedang Sedang Baik Sedang Redah Sedang Sedang Redah Sedang Sedang Redah Redah Redah Sedang Redah Baik Redah Redah Sedang Sedang Redah Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Sedang
Universitas Sumatera Utara
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
27 40 45 26 21 29 28 57 50 37 45 38 36 35 36 32 42 35 31 26 44 39 51 50 29 31 28
D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan) D-I (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan) D-I (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-III (Bidan) D-I (Bidan)
2 14 20 1 1 6 1 23 25 6 20 11 6 5 7 10 20 11 7 2 19 14 24 25 3 6 4
Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah
Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Baik Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang
Redah Baik Redah Redah Sedang Sedang Sedang Redah Sedang Sedang Redah Redah Sedang Redah Redah Redah Redah Redah Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Redah Redah
Universitas Sumatera Utara
Frequency Table (Pengetahuan) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Valid
Kemampuan bayi menyusu sendiri Bayi menyusui sendiri setelah lahir Total
Valid Percent
Percent
Frequency
Cumulative Percent
1
1.4
1.4
1.4
68
98.6
98.6
100.0
69
100.0
100.0
Waktu pelaksanaan IMD
Valid
Setelah lahir Segera setelah bayi lahir kemudian langsung IMD Total
Frequency 9
Percent 13.0
Valid Percent 13.0
Cumulative Percent 13.0
60
87.0
87.0
100.0
69
100.0
100.0
Tata laksana IMD Frequency Valid
Begitu lahir, potong tali pusat, IMD Begitu lahir, keringkan bayi kecuali tangganya, potong da Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
35
50.7
50.7
50.7
34
49.3
49.3
100.0
69
100.0
100.0
Manfaat IMD Frequency Valid
Bayi mendapatkan kolustrum Bayi mendapatkan kolustrum, mencegah hypotermi Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
11.6
11.6
11.6
61
88.4
88.4
100.0
69
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tata laksana IMD pada operasi caesar Frequency Valid
Tidak usah IMD karena ibu masih lemah Bayi ditengkurapkan di dada ibu dan dibiarkan mencari sen Sama dengan partus normal, tetapi jika keadaan ibu tidak Total
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
1
1.4
1.4
1.4
21
30.4
30.4
31.9
47
68.1
68.1
100.0
69
100.0
100.0
Keuntungan IMD bagi ibu bayi Frequency Valid
Dapat mencegah perdarahan Merangsang hormon progesteron yang berguna untuk mengelua Membantu pengeluaran plasenta, mengurangi perdarahan dan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
4.3
4.3
4.3
13
18.8
18.8
23.2
53
76.8
76.8
100.0
69
100.0
100.0
Definisi Kolustrum Frequency Valid
ASI yang pertama kali keluar Cairan kental berwarna kekuningan yang keluar pertama kal Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.4
1.4
1.4
68
98.6
98.6
100.0
69
100.0
100.0
Universitas Sumatera Utara
Hubungan IMD dengan ASI Frequency Valid
Tidak berhubungan sama sekali IMD dapat meningkatkan keberhasilan menyusu Bayi yang IMD dapat dengan mudah menyusu kemudian Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.4
1.4
1.4
1
1.4
1.4
2.9
67
97.1
97.1
100.0
69
100.0
100.0
Tentang ASI eksklusif Frequency Valid
Pemberian ASI pada bayi yang berusia 0-6 bulan pertama, d Pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain sampai usia 6 b Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
35
50.7
50.7
50.7
34
49.3
49.3
100.0
69
100.0
100.0
Manfaat ASI Frequency Valid
Meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan meningkatkan kecer
Percent
69
Valid Percent
100.0
100.0
Cumulative Percent 100.0
Pengetahuan
Valid
Sedang Baik Total
Frequency 6 63 69
Percent 8.7 91.3 100.0
Valid Percent 8.7 91.3 100.0
Cumulative Percent 8.7 100.0
Universitas Sumatera Utara
Frequency Table (Sikap) Inisiasi menyusui dini merupakan program pemerintah yang harus dilaksanakan
Valid
Setuju Sangat Setuju Total
Frequency 48 21 69
Percent 69.6 30.4 100.0
Valid Percent 69.6 30.4 100.0
Cumulative Percent 69.6 100.0
Bidan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan IMD di Indonesia
Valid
Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Total
Frequency 3 50 16 69
Percent 4.3 72.5 23.2 100.0
Valid Percent 4.3 72.5 23.2 100.0
Cumulative Percent 4.3 76.8 100.0
Setelah lahir, bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, diberi cap dan dimandikan kemudian dilakukan IMD
Valid
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frequency 1 13 9 40 6 69
Percent 1.4 18.8 13.0 58.0 8.7 100.0
Valid Percent 1.4 18.8 13.0 58.0 8.7 100.0
Cumulative Percent 1.4 20.3 33.3 91.3 100.0
Kolustrum harus diberikan kepada bayi
Valid
Setuju Sangat Setuju Total
Frequency 42 27 69
Percent 60.9 39.1 100.0
Valid Percent 60.9 39.1 100.0
Cumulative Percent 60.9 100.0
Universitas Sumatera Utara
Operasi caesar adalah salah satu penghambat dalam pelaksanaan IMD
Valid
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frequency 3 17 12 33 4 69
Percent 4.3 24.6 17.4 47.8 5.8 100.0
Valid Percent 4.3 24.6 17.4 47.8 5.8 100.0
Cumulative Percent 4.3 29.0 46.4 94.2 100.0
Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya, oleh sebab itu IMD dapat ditunda kemudian
Valid
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frequency 1 10 5 51 2 69
Percent 1.4 14.5 7.2 73.9 2.9 100.0
Valid Percent 1.4 14.5 7.2 73.9 2.9 100.0
Cumulative Percent 1.4 15.9 23.2 97.1 100.0
IMD dapat meningkatkan keberhasilan ASI ekslusif
Valid
Setuju Sangat Setuju Total
Frequency 39 30 69
Percent 56.5 43.5 100.0
Valid Percent 56.5 43.5 100.0
Cumulative Percent 56.5 100.0
Suami dan keluarga tidak perlu mendampingi ibu saat melaksanakan IMD
Valid
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frequency 1 22 5 39 2 69
Percent 1.4 31.9 7.2 56.5 2.9 100.0
Valid Percent 1.4 31.9 7.2 56.5 2.9 100.0
Cumulative Percent 1.4 33.3 40.6 97.1 100.0
Universitas Sumatera Utara
Bayi tidak perlu dibimbing menemukan puting susu ibu
Valid
Frequency 7 4 55 3 69
Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Total
Percent 10.1 5.8 79.7 4.3 100.0
Valid Percent 10.1 5.8 79.7 4.3 100.0
Cumulative Percent 10.1 15.9 95.7 100.0
Jika hari-hari pertama setelah bersalin produksi ASI hanya sedikit, bayi dapat diberi susu formula atau cairan lain
Valid
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Total
Frequency 1 28 6 34 69
Percent 1.4 40.6 8.7 49.3 100.0
Valid Percent 1.4 40.6 8.7 49.3 100.0
Cumulative Percent 1.4 42.0 50.7 100.0
Sikap
Valid
Sedang Baik Total
Frequency 38 31 69
Percent 55.1 44.9 100.0
Valid Percent 55.1 44.9 100.0
Cumulative Percent 55.1 100.0
Frequency Table (Tindakan) Memberi penyuluhan ttg IMD
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 26 43 69
Percent 37.7 62.3 100.0
Valid Percent 37.7 62.3 100.0
Cumulative Percent 37.7 100.0
Universitas Sumatera Utara
Memberi penjelasan ttg kolostrum
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 5 64 69
Percent 7.2 92.8 100.0
Valid Percent 7.2 92.8 100.0
Cumulative Percent 7.2 100.0
Memberi informasi kpd kluarga bhw akan melakukan IMD
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 33 36 69
Percent 47.8 52.2 100.0
Valid Percent 47.8 52.2 100.0
Cumulative Percent 47.8 100.0
Pernah melaksanakan IMD
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 31 38 69
Percent 44.9 55.1 100.0
Valid Percent 44.9 55.1 100.0
Cumulative Percent 44.9 100.0
Selalu melaksanakan IMD
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 63 6 69
Percent 91.3 8.7 100.0
Valid Percent 91.3 8.7 100.0
Cumulative Percent 91.3 100.0
Menyodorkan puting susu ke mulut bayi saat IMD
Valid
Ya Tidak Total
Frequency 39 30 69
Percent 56.5 43.5 100.0
Valid Percent 56.5 43.5 100.0
Cumulative Percent 56.5 100.0
Melibatkan suami atau kluarga pasien dlm IMD
Valid
Tidak Ya Total
Frequency 34 35 69
Percent 49.3 50.7 100.0
Valid Percent 49.3 50.7 100.0
Cumulative Percent 49.3 100.0
Universitas Sumatera Utara
Memberi susu formula selain ASI
Valid
Ya Tidak Total
Frequency 60 9 69
Percent 87.0 13.0 100.0
Valid Percent 87.0 13.0 100.0
Cumulative Percent 87.0 100.0
Tindakan
Valid
Redah Sedang Baik Total
Frequency 31 30 8 69
Percent 44.9 43.5 11.6 100.0
Valid Percent 44.9 43.5 11.6 100.0
Cumulative Percent 44.9 88.4 100.0
Crosstabs Pengetahuan * Sikap Crosstab Count
Pengetahuan Total
Sedang Baik
Sikap Sedang Baik 5 1 33 30 38 31
Total 6 63 69
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests df
Value 2.121b 1.055 2.343
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1 1 1
2.090
Asymp. Sig. (2-sided) .145 .304 .126
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.213
.153
.148
1
69
a. Computed only for a 2x2 table b. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2. 70.
Pengetahuan * Tindakan Crosstab Count Redah Pengetahuan
Sedang Baik
4 27 31
Total
Tindakan Sedang 2 28 30
Baik
Total 0 8 8
6 63 69
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 1.609a 2.233 1.585
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .447 .327
1
.208
df
69
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .70.
Sikap * Tindakan Crosstabulation Count
Sikap Total
Sedang Baik
Redah 19 12 31
Tindakan Sedang 17 13 30
Total
Baik 2 6 8
38 31 69
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 3.439 a 3.511 2.387
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) .179 .173
1
.122
df
69
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.59.
Pelatihan IMD * Pelaksanaan IMD Crosstabulation Count
Pelatihan IMD
Tidak Pernah Pernah
Total
Pelaksanaan IMD Sedang Baik Rendah 2 28 22 8 6 3 30 8 31
Total 52 17 69
Pendidikan * Pelaksanaan IMD Crosstabulation Count
Pendidikan Total
DI (Bidan) DIII (Bidan)
Pelaksanaan IMD Baik Sedang Rendah 1 2 7 28 7 24 8 30 31
Total 10 59 69
Universitas Sumatera Utara