BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian
1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertujuan mencari bukti empiris mengenai pengaruh persepsi
kualitas produk, persepsi resiko dan motivasi terhadap minat beli belanja Online. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa variabel yang terbagi dalam dua variabel, yaitu variable independen dan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli belanja Onine, sedangkan variabel independen adalah persepsi kualitas produk, persepsi resiko dan motivasi. Sampel yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi yang berada diwilayah Jakarta Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh yang melalui survey dengan mengirimkan kuesioner. Data yang terkumpul dari kuesioner diolah dan dianalisis untuk menentukan bagaimana pengaruh persepsi kualitas produk, persepsi resiko dan motivasi terhadap minat beli belanja Online. Proses penelitian ini menggunakan beberapa software yang dapat membantu penulis dalam mengolah data dengan alasan efisiensi dan efektifitas penelitian. Beberapa software tersebut diantaranya adalah Microsoft Excel 2013, yang dimana membantu penulis dalam melakukan tabulasi hasil data jawaban responden. Sedangkan Statical Product of Service Solution (SPSS) v.21 membantu penulis dalam mengolah data yang sebelumnya berbentuk tabulasi sederhana. Dalam mengolah data dengan SPSS, data yang diolah adalah identitas
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
responden, persepsi kualitas produk, persepsi resiko, motivasi, minat beli belanja Online serta hubungan antara variabel. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang didalamnya terdapat beberapa pertanyaan. Kuesioner disebar kepada mahasiswa Akuntansi yang berada diwilayah Jakarta Barat berdasarkan teknik convenience sampling. Sebelum kuisoner disebarluaskan, peneliti melakukan uji coba kuisoner kepada 30 responden yang berada disekitar Universitas Mercu Buana, untuk melihat apakah kuisoner ini dapat dipahami dengan baik oleh responden. Hasil dari uji kuisoner ini yaitu kuisoner dapat dengan mudah dipahami oleh responden. Dari hasil sampling tersebut, diperoleh 400 responden berdasarkan jenis kelamin dan umur yang menjadi sampel penelitian. Rincian kalkulasi kuesioner yang disebarkan kepada setiap Mahasiswa Akuntansi yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Komposisi pengiriman dan pengendalian kuesioner adalah sebagai berikut: TABEL 4.1 RINCIAN PENGIRIMAN DAN PENGEMBALIAN KUESIONER Keterangan
Jumlah
Kuesioner yang disebar
400
Kuesioner yang dikembalikan
400
Sumber : Data yang diolah menggunakan Ms.Excel, 2017 2.
Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi yang berada
diwilayah Jakarta Barat. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin dan usia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
a.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan.
Hal ini dapat dilihat dengan presentase responden laki-laki dan perempuan pada Tabel 4.2. Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut: TABEL 4.2 PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis Kelamin Frekuensi Laki-laki 141 Perempuan 259 TOTAL 400 Sumber : Data yang diolah menggunakan Ms. Excel, 2017
Presentase 35,3% 64,7% 100%
Berdasarkan pada jenis kelamin responden tersebut, dapat diketahui bahwa responden laki-laki sebanyak 141 responden atau 35,3% dan sisanya responden perempuan sebanyak 259 responden atau 64,7%. Berdasarkan hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan rata-rata responden adalah kaum perempuan. Dalam penelitian ini kenapa seorang perempuan lebih berminat melakukan belanja Online dari pada laki-laki, karna belanja Online menjanjikan kemudahan, kenyamanan dan kebebasan memilih terhadap si konsumen ditambah Online Shop lebih memberikan banyak variasi produk produk wanita seperti fashion, perlengkapan wanita, peralatan dapur, dan masih banyak lagi, beda hal nya dengan kaum laki laki secara logika mereka lebih berminat belanja dengan melihat langsung produk nya dari pada belanja di Online shop. Selain alasan tersebut, belanja Online juga dapat dilakukan dirumah atau dimana saja yang dapat menjamin keamanan si konsumen, konsumen tidak perlu harus pergi keluar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkan, resiko untuk bertemu dengan orang jahat sedikit, beda dengan ketika belanja ditoko langsung. b. Responden Berdasarkan Usia Komposisi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut: TABEL 4.3 PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN USIA Usia Jumlah Presentase 18-20 119 29,75% 21-25 236 59% >25 45 11,25% TOTAL 400 100% Sumber : Data yang diolah menggunakan Ms. Excel, 2017 Berdasarkan pada jenis kelamin responden tersebut, dapat diketahui bahwa responden yang berumur 18-20 tahun sebanyak 119 responden atau 29,75%, responden dengan umur
21-25 tahun sebanyak 236 responden atau 59%,
responden dengan umur >25 tahun sebanyak 45 responden atau 11,25%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden adalah berusia produktif yaitu berumur antara 21-25 tahun yang berjumlah 59%. Dalam penelitian di usia 21-25 tahun menjadi responden terbanyak karna kuisoner ini disebar kebeberapa universitas yang mayoritas mahasiswanya berusia 21-25 tahun. Selain itudiusia 21-25 itu masuk kedalam segmen youth, yaitu segmen yang banyak disasar oleh para pelaku bisnis, karna perilaku kaum muda yang selalu ingin up to date dan sangat mudah tergiur oleh diskon-diskon yang ditawarkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
c. Responden Berdasarkan Universitas Komposisi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut: TABEL 4.4 PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN UNIVERSITAS Universitas Total Responden Presentase Mercu Buana 185 46% Trisakti 60 15% Esa Unggul 70 18% Bina Nusantara 45 11% Tarumanegara 40 10% Sumber : Data yang diolah menggunakan Ms. Excel, 2017 Berdasarkan pada Universitas setiap responden tersebut, dapat diketahui bahwa responden yang berasal dari Universitas Mercu Buana sebanyak 185 responden atau 46%, responden yang berasal dari Universitas Trisakti sebanyak 60 responden atau 15%, responden yang berasal dari Universitas Esa Unggul sebanyak 70 responden atau 18%, responden yang berasal dari Universitas Bina Nusantara sebanyak 45 responden atau 11%, dan responden yang berasal dari Universitas Tarumanegara sebanyak 40 responden atau 10%. B.
Hasil Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data
yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil yang dikelola pada Tabel 4.4 dibawah ini : TABEL 4.5 HASIL UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF N
Total Persepsi Kualitas Produk Total Persepsi Resiko Total Motivasi Total Minat Beli Belanja Online Valid N (listwise)
Descriptive Statistics Minimum Maximum
Statistic 400 400 400 400 400
Statistic 12.849 8.878 7.939 3.000
Statistic 49.356 35.595 32.716 15.167
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Mean Statistic 36.66987 26.79533 24.17302 11.51028
Std. Deviation Statistic 6.599423 4.932000 4.715213 2.349963
57
Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa jumlah data yang dianalisis adalah sebanyak 400 responden. 1.
Persepsi Kualitas Produk (X1) Dari total skor variabel persepsi kualitas produk terhadap 400 responden
yang dianalisa adalah nilai minimum sebesar 12,849 , nilai maksimum sebesar 49,356 , nilai rata-rata (mean) 36,66987dan standar deviasi 6,599423. 2.
Persepsi Resiko (X2) Dari total skor variabel persepsi resiko terhadap 400 responden yang
dianalisa adalah nilai minimum sebesar 8,878, nilai maksimum sebesar 35,595 , nilai nilai rata-rata (mean) 26,79533 dan standar deviasi 4,932000. 3.
Motivasi (X3) Dari total skor variabel Motivasi terhadap 400 responden yang dianalisa adalahnilai minimum sebesar7,939, nilai maksimum sebesar32,716 , nilai rata-rata (mean) 24,17302dan standar deviasi 4,715213.
4.
Minat Beli Belanja Online (Y) Dari total skor variabel Minat Beli Belanja Online terhadap 400 responden
yang dianalisa adalah nilai minimum sebesar 3,000, nilai maksimum sebesar15,167, nilai rata-rata (mean) 11,51028dan standar deviasi 2,349963. C.
Hasil Analisa Pengujian Data Dalam penelitian ini, perlu diketahui kembali bahwa metode pengumpulan
data yang digunakan oleh penulis adalah data primer dengan cara menyebarkan kuesioner kepada setiap responden, selanjutnya kuesioner yang telah diisi oleh responden tersebut dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis yang dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
oleh penulis, data tersebut perlu melewati proses validasi dan pengujian terhadap reliabilitasnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner, sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat diandalkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 21 untuk mengolah data. 1.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner, dan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, dapat dilihat pada pearson correlation dengan r-tabel. Jika r hitung > dari r tabel, maka item pernyataan dinyatakan valid dan jika r hitung < dari r tabel, maka item pernyataan dinyatakan tidak valid. Nilai r-tabel di dapat dari degree of freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden dengan α = 0,05. Dalam penelitian ini nilai rtabel yang didapat adalah 0,08, nilai tersebut didapat dari (df=400-2=398) dengan tingkatan signifikan 0,05 atau dapat dilihat dari sig (2-tailed) dimensi masingmasing kurang dari 0,05. Hasil uji validitas dapat dilihat dari Tabel dibawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
TABEL 4.6 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI KUALITAS PRODUK Nilai No Indikator Korelasi(Per son Correlation) 1 PKP1 0,747 2 PKP2 0,737 3 PKP3 0,771 4 PKP4 0,754 5 PKP5 0,747 6 PKP6 0,708 7 PKP7 0,724 8 PKP8 0,704 9 PKP9 0,674 10 PKP10 0,604 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
Rtabel
Keterangan
0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan seluruh pertanyaan pada variabel Persepsi Kualitas Produk memiliki r
hitung >0,08,
dan nilai signifikan dibawah 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Persepsi Kualitas Produk dinyatakan valid, karna setiap butir pertanyaan mampu mewakili variabel persepsi kualitas produk, seperti kinerja produk tersebut, keistimewaan produk, spesifikasi produk tersebut, serta desain produk yang dapat menimbulkan pandangan konsumen terhadap kualitas produk tersebut. TABEL 4.7 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI RESIKO Nilai Korelasi No Indikator (Person Correlation) 1 PR1 0,748 2 PR2 0,741 3 PR3 0,777 4 PR4 0,788 5 PR5 0,807 6 PR6 0,781 7 PR7 0,697 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Rtabel
Keterangan
0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
60
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel persepsi resiko memiliki r
hitung
>0,08, dan nilai signifikan dibawah 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Persepsi Resiko dinyatakan valid, karna setiap butir pertanyaan mampu mewakili variabel persepsi resiko, beberapa resiko yang ditanyakan seperti resiko keuangan, resiko produk, resiko waktu, serta resiko keamanan mampu menimbulkan pandangan kepada konsumen terhadap resiko tersebut. TABEL 4.8 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI Nilai Korelasi No Indikator (Person Correlation) 1 M1 0,706 2 M2 0,746 3 M3 0,738 4 M4 0,771 5 M5 0,752 6 M6 0,726 7 M7 0,680 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
Rtabel
Keterangan
0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel Motivasi memiliki r
hitung
>0,08, dan nilai signifikan dibawah 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi dinyatakan valid, karna setiap butir pertanyaan mampu mewakili variabel motivasi, seperti kemudahan berbelanja, harga yang ditawarkan, keamanan, serta kualitas produk produk yang dijual yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga konsumen termotivasi untuk melakukan belanja Online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
TABEL 4.9 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT BELI BELANJA ONLINE Nilai Korelasi No Indikator (Person Correlation) 1 MBO1 0,829 2 MBO2 0,881 3 MBO3 0,836 Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017
Rtabel
Keterangan
0,08 0,08 0,08
Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel Minat Beli Belanja Online memiliki r
hitung
>0,08, dan nilai signifikan
dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Minat Beli Belanja Online dinyatakan valid, karna setiap butir pertanyaan mampu mewakili variabel minat beli belanja online, seperti keinginan membeli produk disitus online shop, merekomendasikan online shop kepada orang lain, dan menjadikan online shop pilihan utama saat ingin belanja. 2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kestabilan dan konsisten
responden dalam menjawab pernyataan suatu kuesioner. Data kuesioner harus handal(reliabel). Berarti data tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk mengukur berulang kali. Data kuesioner dinyatakan handal apabila memiliki nilaiCronbachAlpha>0,70. Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSSv.21.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
TABEL 4.10 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI KUALITAS PRODUK Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .895
.895
10
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.9Reliability Statistic diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,895 atau 89,5%, maka 0,895> 0.70.Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel persepsi kualitas produk adalah reliabel, artinya bahwa setiap item pernyataan yang akan digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya. TABEL 4.11 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI RESIKO Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .880
.880
7
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.10Reliability Statistic diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,880 atau 88%, maka 0,880>0.70 . Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel persepsi resiko adalah reliabel, artinya bahwa setiap item pernyataan yang akan digunakan akan mampu
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya. TABEL 4.12 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL MOTIVASI Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .855
.855
7
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.11Reliability Statistic diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,867 atau 85,5%, maka 0,855> 0.70. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel motivasi adalah reliabel, artinya bahwa setiap item pernyataan yang akan digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya. TABEL 4.13 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL MINAT BELI BELANJA ONLINE Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
N of Items
Based on Standardized Items .806
.806
3
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.12Reliability Statistic diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,806 atau 80,6%, maka 0,806> 0.70. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel minat beli belanja
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
online adalah reliabel, artinya bahwa setiap item pernyataan yang akan digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama dengan jawaban sebelumnya. D.
Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis dilakukan pengujian asumsi klasik.
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan time series atau rentang waktu. 1.
Uji Normalitas Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai sig > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan Normal Propability Plot dalam penentuan normal atau tidaknya data yang digunakan. a.
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satu cara
untuk melihat normalitas adalah melihat uji statistic Kolmogorov-Smirnov yakni jika nilai hasil uji K-S > dibandingkan taraf signifikan 0,05 maka sebaran data dan data meyimpang dari kurva normalnya itu uji normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
65
Tabel 4.14 HASIL UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 400
N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
.0000000 1.85150813
Absolute
.040
Positive
.040
Negative
-.031
Kolmogorov-Smirnov Z
.809
Asymp. Sig. (2-tailed)
.530
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil pengujian normalitas pada Tabel 4.13 di atas menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,809dan Asymp. Sig (2 – tailed) sebesar 0,530. Nilai Asymp. Sig (2 – tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal dan memenuhi syarat uji normalitas b.
Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 GAMBAR 4.1 HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK HISTOGRAM
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
Dengan melihat tampilan grafik histogram diatas dapat, disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Dengan grafik histogram yang menunjukan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. c.
Menggunakan Grafik Penyebaran P-Plot
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 GAMBAR 4.2 HASIL UJI NORMALITAS MENGGUNAKAN GRAFIK P-PLOT Uji normalitas dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-Plot of regression standarized residual. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikut garis diagonal berarti menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi memenuhi normalitas. 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitasdimaksudkan untuk mendeteksi apakah variasi
residual dalam pengujian model sama pada semua data dan model regresi layak digunakan dalam penelitian.Jika variasi dari residual suatu pengamatanke
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode uji park. Uji park adalah dengan meregresikan nilai logaritma natural dari residual kuadrat (Lne2) dengan variabel independen. Pengujian menggukan metode uji park ditunjukan pada gambar dibawah ini : TABEL 4.15 HASIL UJI PARK Coefficientsa
Model
(Constant) Persepsi Kualitas Produk Persepsi Resiko Motivasi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error -2,144 2,062 -1,028 ,946 -,092 ,707 ,961 ,063 1,053
,836
,100
T
Sig.
-1,040 ,299 -1,087 ,278 ,735 ,463 1,259 ,209
a. Dependent Variable: Lnei2
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk Persepsi Kualitas Produk yaitu 0,278, Persepsi Resiko yaitu 0,463 dan Motivasi yaitu 0,209 dan nilai T hitung Persepsi Kualitas Produk 1,087, Persepsi Resiko 0,735, Motivasi 1,259. Berdasarkan Uji Heteroskedastisitas dengan Metode parkperolehan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 dan perolehan nilai T hitung lebih kecil dari T table (1,65),sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolonieritas Untuk melihat apakah sebuah model regresi dalam penelitian ini
mempunyai multikolonieritas atau tidak, metode yang digunakan pada uji multikolonieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Tolerance dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
Variance Inflator Factor (VIF) pada tabel Coefficients. Untuk mengetahui apakah suatu model regresi bebas dari multikolonieritas dapat diketahui yaitu apabila nilai Variance Inflator Factor (VIF) output mempunyai nilai Variance Inflator Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai Tolerance output mempunyai nilai Tolerance lebih dari 0,1. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15 TABEL 4.16 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error
2.890
.573
.097
.021
.037 .168
Total Persepsi Kualitas Produk Total Persepsi Resiko Total Motivasi
Standar dized Coeffic ients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
5.042
.000
.272
4.600
.000
.448
2.230
.029
.078
1.283
.200
.419
2.388
.028
.338
5.923
.000
.483
2.072
a. Dependent Variable: totalMBO
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa
hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
model
regresi
tidak
mengindikasikan
adanya
multikonolinieritas atau asumsi non multikolonieritas terpenuhi. E. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi Pada Tabel 4.15 dibawah ini menunjukkan nilai koefisien determinasi dari model Summary,dimana koefisien determinasi digunakan untuk menghitung
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
69
besarnya peranan atau pengaruh antara variabel. Untuk satu variabel bebas, digunakan R square, tetapi dalam penelitian ini terdapat dua atau lebih variabel independen, maka menggunakan Adjusted R Square. Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 < R < 1). TABEL 4.17 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI Model Summaryb
Model 1
R
R Square .616a
Adjusted R Square
.379
.375
Std. Error of the Estimate 1.858508
a. Predictors: (Constant), totalM, TotalPKP, TotalPR b. Dependent Variable: totalMBO
Berdasarkan Tabel 4.16 besarnya Adjusted R2 adalah 0,375. Hal ini berarti
37,5% variabel dependen Minat Beli Belanja Online dapat dijelaskan oleh variabel independen yang meliputi Persepsi Kualitas Produk, Persepsi Resiko, dan Motivasi sedangkan sisanya 62,5% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Nilai Standar Error of Estimate yang diperoleh sebesar 1.858508. Dimana semakin kecil nilai Standar Error of Estimatemaka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variable dependen. 2. Uji Parsial (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%). Kriteria penilaian yang dipakai adalah apabila p-value < α. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan t tabel dengan tingkat signifikan 0,05 maka di peroleh t tabel sebesar 1,65. Hasil Uji T dapat dilihat pada tabel berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
TABEL 4.18 HASIL UJI PARSIAL (UJI STATISTIK T) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant) Total Persepsi Kualitas Produk Total Persepsi Resiko Total Motivasi
Std. Error
2.890
.573
.097
.021
.037 .168
.029 .028
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 5.042
.000
.272
4.600
.000
.078 .338
1.283 5.923
.200 .000
a. Dependent Variable: totalMBO
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a.
Persepsi Kualitas Produk Ho1 = Persepsi Kualitas Produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Ha1 = Persepsi Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Berdasarkan tabel 4.17 variabel Persepsi Kualitas Produk memiliki nilai
signifikan sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hasil t hitung menunjukkan bahwa t hitung 4,600> t tabel 1,65. Maka keputusan yang diambil adalah Ho1 ditolak dan Hal diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
71
b.
Persepsi Resiko Ho2 = Persepsi Resiko tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Ha2 = Persepsi Resiko berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Berdasarkan tabel 4.17 variabel Persepsi Resiko memiliki nilai signifikan
sebesar 0,143 nilai ini lebih besar dari 0,05 (0,200>0,05). Hasil t hitung menunjukkan bahwa t hitung 1,283< t tabel 1,65. Maka keputusan yang diambil adalah Ho2 diterima dan Ha2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Persepsi Resiko tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. c.
Motivasi Ho3 = Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Ha3 = Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Berdasarkan tabel 4.17 variabel Persepsi Kualitas Produk memiliki nilai
signifikan sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hasil t hitung menunjukkan bahwa t hitung 5,923> t tabel 1,65. Maka keputusan yang diambil adalah Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
72
3. Uji Simultan (Uji f) Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 ( α = 5% ). Dengan demikian uji F diperlukan untuk menjawab hipotesis sebagai berikut : Ho = Persepsi Kualitas Produk, Persepsi Resiko, dan Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. Ha = Persepsi Kualitas Produk, Persepsi Resiko, dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online. TABEL 4.19 HASIL UJI SIMULTAN (UJI F) ANOVAa
Model Regression Residual Total
Sum of Squares 835.603 1367.805 2203.408
df 3 396 399
Mean Square 278.534 3.454
F 80.640
Sig. .000b
a. Dependent Variable: totalMBO b. Predictors: (Constant), totalM, TotalPKP, TotalPR
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 80,640dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan pada F tabel dengan signifikansi diketahui df 1 (jumlah variabel -1 ) atau 4 - 1 = 3, dan df 3 (n – k – 1) atau 400 – 3 – 1 = 396, ( n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen ) maka F tabel diperoleh angka sebesar 2,63. Berdasarkan kriteria uji F yang telah ditentukan, oleh karena itu F hitung ˃ dari F tabel (80,640˃ 2,63) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
73
disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dari variabel Persepsi Kualitas Produk (X1), Persepsi Resiko (X2) dan Motivasi (X3), sebagai variabel independen secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Belanja Online (Y) sebagai variabel dependen. 4. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh antara variabel, yaitu Persepsi Kualitas Produk (X1), Persepsi Resiko (X2), Motivasi (X3), terhadap variabel Minat Beli Belanja Online (Y). oleh karena itu, peneliti merumuskan model regresi sebagai berikut : TABEL 4.20 HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant) TotalPKP TotalPR totalM
Std. Error
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
2.890 .097
.573 .021
5.042 .272 4.600
.000 .000
.448 2.230
.037 .168
.029 .028
.078 1.283 .338 5.923
.200 .000
.419 2.388 .483 2.072
a. Dependent Variable: totalMBO
Sumber : Output menggunakan SPSS 21, 2017 Berdasarkan Tabel 4.19 persamaan regresi linear berganda, yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan koefisien variabel independen. Berdasarkan tabel 4.14
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
74
model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut. Y = a +B1X1 + B2X2 + B3X3 +e Minat Beli Belanja Online = 2,890 + 0,097 PKP + 0,037 PR + 0,168 M Keterangan : Y = Minat Beli Belanja Online a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X1
= Persepsi Kualitas Produk
X2
= Persepsi Resiko
X3
= Motivasi
e
= Standar Error
Dari hasil pengujian regresi linear berganda diatas, maka dapat diketahui bahwa: 1.
Konstanta sebesar 2,890menunjukkan bahwa
jika variabel-variabel
independen (Persepsi Kualitas Produk, Persepsi Resiko, dan Motivasi) maka nilai Y (Minat Beli Belanja Online) adalah sebesar 2,890%. 2.
Koefisien regresi variabel Persepsi Kualitas Produk 0,097. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan Persepsi Kualitas Produk sebesar 1%, maka Minat Beli Belanja Online akan naik sebesar 0,097%, dapat disimpulkan bahwa koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel dependen dengan variabel independen, karena itu semakin baik Persepsi Kualitas Produk maka semakin baik Minat Beli Belanja Online, begitu pula sebaliknya.
3.
Koefsien regresi variabel Persepsi Resiko sebesar 0,037. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan Persepsi Resiko sebesar 1%, maka Belanja Online
Minat Beli
akan naik sebesar 0,037%, dapat disimpulkan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
75
koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel dependen dengan variabel independen. 4.
Koefisien regresi variabel Motivasi sebesar 0,168. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan Motivasi sebesar 1%, maka Minat Beli Belanja Online naik sebesar 0,168%, dapat disimpulkan bahwa koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel dependen dengan variabel independen, karena itu semakin baik Motivasi, maka semakin baik Minat Beli Belanja Online, begitu pula sebaliknya.
F. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh Pengaruh Persepsi Kualitas Produk, Persepsi Resiko, dan Motivasi terhdap Minat Beli Belanja Online pada Mahasiswa Akuntansi di wilayah Jakarta Barat. Dari penelitian ini dapat diperoleh hasil sebagai berikut 1.
Pengaruh Persepsi Kualitas Produk terhadap Minat Beli Belanja Online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara Persepsi Kualitas Produk dengan Minat Beli Belanja Online. Hal ini berarti semakin baik Kualitas Produk, maka Minat Beli Belanja Online akan semakin baik juga. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi keandalan, ketepatan, daya tahan, kemudahan, operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen, baik berupa barang maupun jasa. Kualitas produk dalam praktik bisnis apapun sangat diperlukan, oleh karna itu para pebisnis harus sangat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
76
memperhatikan bagaimana pandangan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan. Produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, yang pada akhirnya memberikan nilai kepuasaan yang lebih tinggi kepada konsumen. Konsumen kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karna dihadapkan oleh berbagai pilihan berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan konsumen, semua pengalaman mereka dalam memilih bahkan dalam menggunakan produk. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen sangatlah berpengaruh. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang diinginkan konsumen. Dalam hal ini yang penting adalah menjaga konsistensi dari produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hetty Sri Wardani (2015) yang menunjukan bahwa Persepsi Kualitas Produk berpengaruh terhadap Minat Beli Belanja Online. dalam menentukan Minat Beli Belanja Online bagi konsumen, maka dibutuhkan suatu pandangan baik terhadap kualitas produk yang dijual disitus belanja Online. Kualitas produk yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen akan menumbuhkan rasa kepercayaan konsumen terhadap toko yang ada disitus belanja Online, dengan adanya kepercayaan konsumen inilah maka akan timbul minat untuk membeli suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
77
produk di Online Shop. Semakin baik kualitas produk yang dijual semakin meningkat juga minat beli konsumen. Dengan demikian Hasil ini mendukung pernyataan tentang Persepsi Kualitas Produk berpengaruh terhadap Minat Beli Belanja Online. 2.
Pengaruh Persepsi Resiko terhadap Minat Beli Belanja Online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Persepsi Resiko dengan Minat Beli Belanja Online. Hal ini berarti semakin sedikit persepsi resiko, maka Minat Beli Belanja Online akan tercapai. Persepsi resiko merupakan konsekuensi yang tidak diinginkan dan konsumen ingin menghindari resiko, yang muncul akibat pembelian suatu produk. Persepsi resiko akan mempengaruhi jumlah informasi yang dicari konsumen, persepsi resiko makin besar semakin banyak informasi yang dicari konsumen sebelum
melakukan
pembelian
suatu
produk.
Ketidakmampuan
dalam
menghadapi resiko sangat dipengaruhi oleh persepsi terhadap resiko. Persepsi terhadap resiko akan menentukan sikap terhadap resiko. Keputusan membeli melalui internet yang disinyalir adanya suatu ketidakpastian atau resiko perlu menghadirkan kepercayaan yang akan menurunkan persepsi resiko sehingga keputusan pembelian akan tercapai. Seseorang yang percaya untuk melakukan pembelian melalui internet berarti mereka bersedia untuk mengambil resiko atau segala kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari. Sehingga bisa diartikan bahwa minat belanja konsumenmuncul karena dia bisa menurunkan persepsi resikonya, sebaliknya konsumen tidak akan berminat jika tingkat persepsi resiko lebih tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
78
Ada banyak resiko yang akan dirasakan atau akan dialami konsumen ketika melakukan belanja Online, seperti resiko kehilangan uang, faktor waktu pengiriman produk, dan kualitas produk itu sendiri. Kenyataan ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja melalui layanan E-Commerce. Namun faktor faktor tersebut dapat dikesampingkan oleh konsumen karna belanja Online memberikan mereka kemudahan, kenyamanan, pelayanan yang baik, serta banyaknya Online Shop yang memberikan banyak variasi produk serta penawaran harga yang menarik sehingga persepsi resiko tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen untuk belanja Online, bahkan kelebihan kelebihan yang diberikan ini menumbuhkan motivasi seseorang untuk terus melakukan belanja Online. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Safina Novitasari (2014) yang menunjukan bahwa persepsi resiko tidak berpengaruh dengan minat beli belanja Online, pada penelitian ini mahasiswa merasa bahwa keberadaan resiko tidak mempengaruhi mereka dalam melakukan belanja Online melalui toko Online di Website maupun Instagram. Mahasiswa sudah mengenal reputasi toko Online tempat mereka berbelanja dan mereka yakin tidak akan mengecewakan mereka. Para konsumen muda juga adalah pasar yang diisi oleh konsumen dengan kriteria Variety Seeker, yaitu Mereka ingin mencoba merek yang baru, relatif cepat bosan, dan berani mengambil resiko untuk sebuah merek yang tidak dikenal sebelumnya. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan persepsi resiko tidak berpengaruh terhadap minat beli belanja Online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
79
3. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Beli Belanja Online Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Motivasi dengan Minat Beli Belanja Online. Hal ini berarti semakin baik Motivasi, maka Minat Beli Belanja Online akan semakin baik juga. Pada awalnya, motivasi terbentuk dari kebutuhan konsumen. Suatu kebutuhan dengan level intensitas tertentu dapat menjadi motivasi yang mendasari perilaku konsumen atau seseorang untuk memperoleh kepuasaan. Dengan kata lain, motivasi dapat didefinisikan sebagai kebutuhan yang dapat menekan seseorang untuk mencari kepuasaan. Untuk mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen, seorang pengusaha perlu memahami motivasi konsumen secara mendalam. Karakteristik konsumen yang berbeda menyebabkan perilaku konsumsi yang berbeda pula. Proses pembentukan keputusan dalam pembelian selalu diawali dengan kebutuhan yang dirasakan. Suatu kebutuhan yang dirasakan akan membangun sebuah motivasi dalam bertindak untuk mencapai kebutuhan tersebut. Jadi motivasi mempunyai hubungan yang erat dengan kebutuhan. Setiap kegiatan yang dilakukan seseoramg didorong oleh suatu kekuatan dari dalam dirinya atau dari lingkungan luar, maka motivasi bukanlah suatu yang dapat diamati, tetapi suatu hal yang dapat disimpulkan adanya karena suatu perilaku yang tampak. Motivasi belanja juga didasari oleh dorongan untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Orang berbelanja tidak hanya karena keinginan membeli suatu barang tetapi juga keinginan untuk memperoleh kesenangan. Dalam mengundang perhatian konsumen untuk berbelanja, para pengusaha sebaiknya memahami
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
80
motivasi konsumen dalam berbelanja, agar memberikan pengalaman belanja yang baik terhadap konsumen. Ketika konsumen sudah merasakan pengalaman yang memuaskan mereka, maka tidak akan menutup kemungkinan mereka termotivasi untuk melakukan belanja lagi dan bahkan mereka bisa merekomendasikan hal ini kepada orang lain. Belanja sendiri merupakan kata yang sering digunakan sehari-hari dalam konteks perekonomian, baik didunia usaha maupun didalam rumah tangga. Belanja juga mempunyai arti tersendiri bagi mahasiswa, karena mahasiswa sebagai salah satu golongan dalam masyarakat, tidak lepas dalam pengaruh komsutivisme ini, sehingga tidaklah aneh mahasiswa menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Mahasiswa adalah salah satu pasar yang potensial bagi produsen karena mereka adalah kelompok yang mudah terbujuk dengan rayuan iklan, suka ikut-ikutan, tidak realistis, dan cenderung bros dalam menggunakan uangnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Devinder Pai Singh (2014) yang menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh dengan minat beli belanja Online. Motivasi menjadi salah satu faktor seorang mahasiswa untuk melakukan suatu perilaku seperti belanja Online. Ketika dia merasa puas dengan produk yang diterima atau pelayanan yang diberikan, dia tidak akan ragu untuk melakukan belanja Online. Oleh karna itu pengusaha harusmemperhatikan hal hal apa saja yang dapat memotivasi konsumen agar terus berminat untuk berbelanja Online.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z