eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) UNPAD Berdasarkan Harapan dan Persepsi Mahasiswa Ruly Haryanto1, Yunus Winoto2, Asep Saeful Rohman3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:
[email protected], ABSTRACT Ruly Haryanto K1D050005, Information and Library Science Department, Faculty of Communication Padjadjaran University. The title of the research is “Library Service Quality based on expectation and perception of Student User”. This research is developed and completed under the guidance of Drs. Yunus Winoto, M.Pd as the primary counselor and Asep Saeful Rohman, S.Sos as the second counselor. This study aimed to measure how far the library service quality in Academic Library using LibQual+TM instrument, the measurement model of service quality based on perceptions and expectations of the three dimensions consist Affect of Service (the attitude and the ability of library staff in serving user), Information Control (ability and ease of controlling access to information for user) and library as place (library as place and atmosphere surrounding). Respondents which picked up 96 samples were asked to rate the three criteria, namely the minimum expectations (minimum), desired, and perceived. Service quality is a gap between the perceptions (perceived) with the minimum expectations (minimum) or expectations (Desired). Respondents were asked to assess the scale of 1-9, the lowest 1 and highest value of 9. Results of the research indicated that library Faculty of Industrial Technology of Agriculture, UNPAD in general quite satisfactory for student users, that perceived value 6.28 which is still higher when compared to the minimum value, 6.23. Gap value is 0.05 which indicated that the Adequacy gap (AG) was positive. Desired value obtained 7,63 which produced the gap value Superiority gap (SG) was negative -1.35. These values (AG and SG) showed that service quality was at the limit of tolerance (zone of tolerance) t. Keywords:
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dalam
Pendahuluan
mengukur
layanan. Perpustakaan adalah institusi sosial
implementasi
Perpustakaan
sebagai
UPT
FTIP
fakultas
kualitas UNPAD
memiliki
peran
yang berhubungan dengan masyarakat. Bagi
strategis untuk meningkatkan akselerasi
merekalah
akademis di lingkungan civitas fakultas
kegiatan
dimaksudkan,
serta
dan
fasilitasnya
untuk
hal
ini
tersebut.
Sebagai
civitas
keberadaannya ketika ada pengguna, maka
UNPAD. Perpustakaan memiliki peranan
lembaga perlu menyadari akan peran vital
dan tanggung jawab untuk menyediakan dan
pengguna
senantiasa
variabel
inti.
Dari
khususnya
kegiatan
perpustakaan ada. Perpustakaan dianggap
sebagai
akademik
pendukung
meningkatkan
kualitas
penyediaan
tanggungjawab profesi terdapat dua kubu
terutama yang berhubungan dengan kegiatan
pada pola interaksi institusi perpustakaan,
akademik
yakni pustakawan dengan koleksinya, dan di
pengetahuan
lain
segala
fasilitas layanan informasi yang berfungsi
harapannya. Dua kepentingan tersebut dari
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
sudut
akses terhadap informasi, baik akses bersifat
pengguna
dengan
perpustakaan
merupakan
umum.
Serta
khazanah penyediaan
internal maupun eksternal. Disamping peran
akan
dan tanggung jawab perpustakaan kepada
diterapkan. Satu sisi pustakawan memilki
civitas akademik FTIP UNPAD. Untuk
tanggungjawab
menjaga
pola
wawasan
memperkaya
informasi,
dalam
merancang
bahan
(pustakawan)
unutk
macam
FTIP
orientasi kepentingan layanan dan juga
pihak
berbagai
di
pelayanan
formil
untuk
yang
mengelola
dan
meningkatkan
kualitas
koleksi serta fasilitas sebagai asset lembaga,
perpustakaan, termasuk dalam peningkatan
sisi lain bagaimana eksistensi lembaga
jumlah koleksi. Serta perpustakaan FTIP
(perpustakaan) dielaborasi dengan bentuk-
UNPAD memiliki tanggung jawab untuk
bentuk
jangkauan
membina kerjasama dan berhubungan baik
informasi (access of information) bisa
dengan berbagai pihak termasuk masyarakat
dirasakan oleh pemustaka/pengguna secara
luas. Melalui kerjasama jaringan yang baik
optimal.
dengan
layanan
prima
agar
berbagai
pihak,
berbagai
jenis
Teknologi
koleksi dan layanan yang diharapkan dapat
Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
mendukung tujuan, visi dan misi FTIP
(FTIP UNPAD) menjadi lokasi penelitian
UNPAD.
Perpustakaan
Fakultas
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Hasil
melalui
optimal. Peneliti juga melihat besarnya
wawancara dengan kepala, staf, dan seorang
intensitas frekuensi pemustaka per hari
mahasiswa, peneliti mendapat gambaran
untuk skala fakultas baru (FTIP resmi
yang membuat peneliti tertarik mengkaji
menjadi fakultas mandiri pada tahun 2005,
kualitas layanan pada perpustakaan FTIP,
sebelumnya masih dalam induk Fakultas
salah satunya tentang jam layanan. Jam
Pertanian), hal ini mengindikasikan sebuah
layanan
perpustakaan
tantangan
terbilang
cukup
dengan
observasi
jam
awal
FTIP
panjang
dibandingkan
harapan
apakah
perpustakaan FTIP mampu menjembatani kemampuan pelayanan dengan besarnya
perpustakaan-perpustakan yang ada pada
harapan dan kebutuhan civitas akademik di
fakultas lain di lingkungan Universitas
lingkungan internal FTIP UNPAD. Sebagai
Padjadjaran. Perpustakaan FTIP UNPAD
satu contoh, bagaimana ruang perpustakaan
membuka jam layanannya setiap hari kerja
yang bisa dikatakan tidak terlalu besar -
dari
17.30,
karena memang keterbatasan gedung pada
sebelumnya jam layanan hanya sampai
fakultas- mengatasi kunjungan pemustaka
pukul 16.00.
yang pada periode waktu tertentu (misal
08.00
sebagian
sekaligus
besar
jam
layanan
UNPAD
sampai
Menurut
jam
informasi
yang
didapat dari pembicaraan dengan seorang
menjelang
mahasiswa
berdasar
sementara itu pula petugas di perpustakaan
permintaan kalangan mahasiswa di fakultas,
FTIP UNPAD hanya terdapat 2 orang
karena mereka memang memerlukan akses
staf/petugas saja. Fakta-fakta empiris dari
layanan
hasil observasi awal ini menjadi latar
hal
ini
memang
informasi
untuk
kegiatan
UAS)
bisa
belakang
yang
intensitas kunjungan dan tentu ketersediaan
beralasan
mengkaji
sumber.
layanan pada perpustakaan FTIP UNPAD
samping
juga
kegiatan
perkuliahan praktek pada fakultas FTIP
ketika mahasiswa selesai dari aktivitas kuliah praktek jam layanan lama yaitu pada pukul 16.00 tidak mampu mengakomodasi porsi menggunakan perpustakaan dengan Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
bagaimana
cukup kualitas
mampu menjawab kepuasan pemustaka.
UNPAD seringkali mengambil porsi waktu yang cukup panjang dalam sehari, sehingga
anggap
banyak,
perkuliahan lebih maksimal baik dari sisi
Di
peneliti
sangat
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian di perpustakaan FTIP UNPAD ini adalah sebuah model pengukuran kualitas layanan
yang
dikembangkan
oleh
Association of Research Libraries (ARL) yang
disebut
LibQual+TM,
sebuah Page 3 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
operasionalisasi alat ukur dengan melakukan
diartikan sebagai perbedaan antara persepsi
perbandingan antara harapan dan persepsi
dan harapan terhadap layanan perpustakaan.
pengguna/pemustaka. Maka fokus kajian
Kualitas layanan dinilai berdasar sudut
penelitian ini akan mengukur sejauh apa
pandang (persepsi) pengguna mengenai baik
kualitas layanan pada perpustakaan FTIP
atau buruk, dapat diterima atau tidak dapat
UNPAD sebagai hasil perbandingan antara
diterima. Apabila jasa layanan yang diterima
harapan dan persepsi mahasiswa sebagai
atau dirasakan (perceived service) sesuai
respondennya.
dengan yang diharapkan (expected service), maka kualitas layanan dipersepsikan baik
Kajian Pustaka
dan
memuaskan.
Jika
pelayanan
yang
Secara sederhana kualitas layanan
diterima melampaui harapan pengguna ,
merupakan ukuran seberapa bagus tingkat
maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai
layanan yang mampu diberikan oleh sebuah
kualitas yang ideal. Sebaliknya , jika
organisasi atau lembaga dengan tujuan
pelayanan
mendekatkan
dengan layanan yang diharapkan, maka
sedekat
mungkin
pada
yang
diterima
lebih
rendah
ekspektasi pelanggan. Layanan berkualitas
kualitas
adalah ketika layanan yang diberikan sesuai
Dengan demikian , baik tidaknya kualitas
dengan
harapan
layanan
Kualitas
penyedia jasa layanan dalam memenuhi
atau
pengguna
bahkan
secara
melebihi
konsisten.
layanan
tergantung
dipersepsikan
pada
buruk.
kemampuan
merupakan kondisi yang selalu berubah
harapan
pelanggan/pengguna
secara
(Nasution, 2008, dalam Satriani, 2011).
konsisten.
Adanya
antara
Parasuraman,
et.al.
(1985)
mendefinisikan kualitas layanan, “ the gap between
customer’s
expectation
for
kesesuaian
harapan dan kenyataan yang diperoleh merupakan definisi sederhana dari kualitas. Mengingat
perpustakaan
adalah
execellent service and their perceptions of
lembaga penyedia jasa, pustakawan dituntut
service
antara
untuk selalu dapat melakukan pelayanan
harapan pelanggan/pengguna atas pelayanan
prima bagi pemustakanya. Layanan prima
yang
atas
(service excellence) tersebut diharapkan
layanan yang diterima). Berdasar definisi
mampu memuaskan kebutuhan pemustaka
Parasuraman
secara proporsional.
delivered”
diinginkan
(kesenjangan
dengan
tersebut,
persepsi
konsep
kualitas
layanan dalam konteks perpustakaan dapat Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
LibQual+TM
a) Assurance,
LibQual+TM adalah perangkat ukur layanan perpustakaan
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan, memahami, dan bertindak atas pendapat pengguna mengenai kualitas layanan sebuah perpustakaan. LibQual+TM mengadopsi dari dimensi layanan yang tercakup dalam SERVQUAL. Program ini berbasis
survei
membantu
yang
menilai
digunakan dan
untuk
meningkatkan
layanan perpustakaan, mengubah budaya organisasi, dan pemasaranan perpustakaan. LibQual+TM
memungkinkan
penilaian
sistematis dalam mengukur kualitas layanan Prinsip Libqual+TM adalah “only customer judge quality, all other judgement are essentially irrelevant” (hanya pengguna berhak
menilai
kualitas
layanan,
bentuk penilaian lain sebenarnya tidak relevan).
Metode
ini
digunakan
untuk
mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan persepsi dan harapan pengguna. Terdapat tiga dimensi LibQual+TM yang
pustakawan/petugas dalam melayani pengguna.
Dengan
pengetahuan,
wawasan, kemampuan dan keramahan tersebut
pengguna
menaruh
rasa
percaya kepada layanan perpustakaan. b) Emphaty, rasa peduli dan memberi rasa penuh perhatian kepada setiap individu pengguna. c) Responsiveness, selalu siap/tanggap membantu pengguna yang kesulitan dan
selalu
membuka
diri
untuk
membantu. yaitu
kemampuan
memberikan janji dan harapan dalam pelayanan dan memenuhinya secara tepat dan akurat. 2. Information
Control,
menyangkut
tentang
yaitu
ketersediaan
koleksi yang memadai,
kekuatan
koleksi yang dimiliki, cakupan isi (scope of content), kemudahan akses untuk
menemukan
kemudahan
dijadikan variabel pengukuran, yaitu :
pengetahuan,
wawasan, kemampuan, dan keramahan
d) Reliability,
perpustakaan.
yang
yaitu
navigasi
koleksi, (ease
of
navigation) dalam bentuk sarana 1. Affect of Service, yaitu kemampuan,
katalog (OPAC – Online Public
sikap dan mentalitas pustakawan dan
Access
petugas
(timeliness), waktu yang dibutuhkan
perpustakaan
dalam
melayani pengguna, meliputi:
dalam ketiadaan
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Catalog),
mendapatkan hambatan
aktualitas
informasi, dalam
Page 5 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
mengakses
informasi
pada
saat
Persepsi Para praktisi riset pengguna pada
dibutuhkan, peralatan (equipment), kenyamanan
(convenience)
dan
kepercayaan diri (self-reliance).
bidang PR in Library4 menyebutkan bahwa persepsi pengguna adalah realitas/kenyataan.
3. Library as Place, yaitu perpustakaan
Bagi masing-masing pengguna persepsi dari
sebagai sebuah tempat, ini diambil
keberadaan sebuah perpustakaan mungkin
dari
dalam
akan berbeda-beda, dan seringkali tidak
kemampuan
seperti yang diharapkan oleh mereka. Pada
menampilkan sesuatu secara nyata
sebagian pengguna, perpustakaan adalah
berupa
(physical
sebuah wujud gedung, tanpa paket koleksi
peralatan/perlengkapan
serta layanan-layanan di dalamnya. Bagi
konsep
SERVQUAL,
tangibles yaitu
fasilitas
facilities),
fisik
(equipment), peralatan komunikasi
pengunjung
online/daring
pada sistem baik personel maupun
perpustakaan
adalah
perangkat
and
sendiri, kebutuhan dari latar usia yang
Serta
berbeda serta tingkat kemudahan pada akses
dalam
teknologi akan mempengaruhi persepsi dan
(utilitarian
preferensi pilihan pengguna. Bagi pengguna
(personnel
communication bagaimana
materials).
perpustakaan
memanfaatkan
ruang
perpustakaan
perlindungan
menjawab kebutuhan atau pertanyaan pada
ketidakmampuan
Library as Place juga digunakan
layanan
untuk
gambaran/persepsi permanen oleh pengguna
menilai
perpustakaan
kemampuan
dalam
memenuhi
harapan pengguna dalam penyediaan
terhadap
referensi
saja
itu
lain,
Konsep
kali
site
space), sebagai simbol dan tempat (Refuge).
satu
web
menjadi
kelemahan
sebuah
kapabilitas
perpustakaan secara keseluruhan. Kita perlu memahami dengan sangat
fasilitas, seperti : ruang belajar, ruang baca, ruang diskusi, layanan
tepat
bagaimana
persepsi
pengguna
fotocopy-print-scan,
lokasi
perpustakaan, apa yang mereka harapkan,
perpustakaan,
tempat
untuk
dan bagaimana mereka memutuskan untuk
kontemplasi,
tempat
yang
menggunakan layanan-layanan pada suatu
merangsang imajinasi dan kreatifitas, tempat tumbuh dan berkembangnya pikiran, dan lain-lain. Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
4
http://www.olc.org/marketing/2research.htm pada tanggal 7 Juni 2012)
(Diakses
Page 6 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
perpustakaan. Kajian mengenai evaluasi
ini
dimaksudkan
kualitas layanan yang dideskripsikan melalui
informasi mengenai status gejala yang ada,
perbandingan langsung terhadap persepsi
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya
serta harapan pengguna dapat membantu
pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini
suatu perpustakaan melakukan upaya-upaya
hanya menggambarkan apa adanya, tidak
pembenahan pada layanan-layanan yang
dimaksudkan
digunakan.
(Arikunto, 2002).
untuk
Mengacu Harapan
digunakan,
Pada
evaluasi
kualitas
layanan,
untuk
mengumpulkan
menguji
pada
hipotesis
metode
yaitu
yang
metode
yang
dikembangkan oleh ARL (Association of
harapan pengguna memiliki harapan penting
Research
sebagai
menggunakan model LibQual+TM, yaitu
standar
perbandingan
dalam
Library)
penelitian
pengukuran
mengevaluasi kualitas layanan. Harapan
model
(expectation) pengguna adalah keyakinan
perpustakaan
sebelum mencoba atau membeli suatu
harapan pengguna. Harapan yang dimaksud
produk, yang dijadikan standar atau acuan
, yaitu keinginan pengguna akan layanan
dalam menilai kinerja (performance) suatu
tertentu
kualitas layanan (Olson dan Dover dalam
Harapan
Tjiptono dan Chandra, 2005).
mencakup harapan minimum
yang
kualitas
ini
berdasarkan
memenuhi
dalam
layanan
persepsi
dan
kebutuhannya. LibQual+TM
model
(minimum
expectation), yaitu tingkat layanan minimum Metode Penelitian
yang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode
penelitian
yang
digunakan adalah metode survei. Kerlinger (1973)
dalam
Sugiyono
(2010
:
7)
mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil
dapat
diterima
dan
harapan
sesungguhnya diinginkan oleh pengguna (desired dalam
service). penelitian
Persepsi ini
(perceived)
diartikan
sebagai
tingkat layanan yang diterima atau dirasakan oleh pengguna. Sedangkan yang dimaksud dengan kualitas layanan adalah selisih (gap) antara skor harapan minimum (minimum), harapan
sesungguhnya
(desired)
dan
persepsi (perceived) dari penilaian yang
dari sampel populasi. Penelitian deskriptif Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
diberikan
oleh
pemustaka/pengguna/responden.
yang diperoleh dari rumus : P (Perceived)-
Langkah analisis data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menghitung minimum,
total
total
skor
skor
harapan
harapan
yang
(perceived) untuk setiap butir pernyataan. skor
rata-rata
minimum
(minimum),
diinginkan
(desired)
M (Minimum). 2.
digunakan (desired) dan total skor persepsi
2. Menghitung
1. AG, Adequacy Gap yaitu nilai selisih
harapan
harapan dan
SG, Superiority Gap yaitu nilai selisih
yang diperoleh dari rumus : P (Perceived) – D (Desired). 3.
Zone of Tolerance Terdapat rumus yang digunakan
untuk menghitung skor kesenjangan :
yang persepsi
AG = Perceived – Minimum
(perceived). 3.
Membandingkan skor rata-rata harapan
minimum
(minimum),
diinginkan
(desired)
harapan dan
SG = Perceived - Desired
yang persepsi
Keterangan :
(perceived), sehingga akan diperoleh skor
AG = Adequacy Gap
kesenjangan (gap score). Berdasar skor
SG = Superiority Gap
kesenjangan
diketahui
1. Apabila skor SG (Superiority Gap)
bagaimana posisi kualitas layanan pada
menunjukan nilai positif, hal ini
perpustakaan yang dikaji tersebut.
menunjukan bahwa layanan yang
4. Skor rata-rata diperoleh dari akumulasi
diberikan telah melebihi
keseluruhan nilai hasil kuesioner yang diisi
pengguna,
oleh responden melalui tiga penilaian berupa
bahwa
harapan minimum (minimum), harapan yang
terhadap layanan yang diterimanya.
diinginkan (perceived)
tersebut
kelak
(desired) dengan
dan
persepsi
menggunakan
dan
pengguna
dapat
harapan diartikan
sangat
puas
2. Apabila skor SG (Superiority Gap)
skala
menunjukan nilai yang negatif, hal
angka 1-9, nilai terendah adalah 1 dan nilai
ini menunjukan perpustakaan belum
tertinggi adalah 9.
mampu
Terdapat tiga istilah yang terkait dengan hasil analisis di atas, yaitu :
memenuhi
sesungguhnya
(desired)
harapan dari
pengguna. Ini berarti perpustakaan belum mampu memberikan layanan
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dengan
kualitas
yang
unggul.
Namun, apabila skor AG (Adequacy Gap) menunjukan nilai yang positif, berarti persepsi pengguna berada pada area zone of tolerance. Dengan kata lain persepsi pengguna masih berada pada area kepuasan, sehingga dapat dinyatakan bahwa pengguna cukup puas terhadap layanan yang
Gambar 1. Ilustrasi zona posisi
diberikan.
kualitas layanan menurut model LibQual+TM
3. Apabila skor AG (Adequacy Gap) menunjukan nilai yang negatif, hal ini menunjukan bahwa layanan yang
Hasil dan Kesimpulan
diberikan belum memenuhi harapan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
minimum
pengguna,
dapat
berupa hasil kuesioner yang telah disebarkan
diartikan
pula
pengguna
kepada 96 orang responden mahasiswa
belum puas terhadap layanan yang
pengguna perpustakaan di lingkungan FTIP
diterimanya.
UNPAD. Berdasar metode analisis data
yang
bahwa
4. Zone of Tolerance adalah suatu wilayah
(area)
antara
tingkat
statistik yang sudah dijelaskan pada bagian metode penelitian, maka diperoleh Nilai
minimum yang bisa diterima dan
perhitungan
tingkat
(harapan
responden terhadap layanan perpustakaan
diidealkan.
cukup tinggi yaitu 6,23 untuk minimum dan
Persepsi responden idealnya berada
7,63 untuk desired. Sedangkan nilai rata-rata
dalam wilayah “Zone of Tolerance” ini.
persepsi
Desired
sesungguhnya)
yang
skor
adalah
rata-rata
6,28.
Data
harapan
tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata persepsi lebih besar/lebih tinggi dari nilai rata-rata harapan,
sehingga
nilai
kesenjangan
Adequacy Gap (AG) yang diperoleh adalah positif, yaitu sebesar 0,05 dengan nilai
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Superiority Gap (SG) sebesar -1,35. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
2. Dimensi
Library
as
Place
dan
Information Control pada kualitas layanan perpustakaan FTIP UNPAD
Tabel 1. Hasil perhitungan skor rata-rata Harapan
Harapan
minimum
Sesungguhnya
6.23
7.63
Persepsi
AG
SG
6.28
0.05
-1.35
memperoleh
nilai
kualitas layanan negatif, hal ini karena persespi mahasiswa lebih rendah dari harapan, baik harapan minimum
Nilai Adequacy Gap positif sebesar 0,05 berada pada wilayah zone of tolerance yang berarti kualitas layanan masih dalam batas toleransi atau dinyatakan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa menilai kualitas layanan yang diterimanya telah memenuhi harapan minimum yang diinginkan sehingga mahasiswa pengguna perpustakaan dapat dinyatakan puas dengan layanan yang diberikan. Dengan demikian dapat
dikatakan
bahwa
secara
umum
kualitas layanan perpustakaan FTIP sudah baik dan cukup memuaskan responden.
kesimpulan sebagai berikut :
kualitas layanan perpustakaan FTIP memperoleh
nilai
kesenjangan kualitas layanan paling positif, artinya mahasiswa merasa layanan
ini
harapan
3. Dari
seluruh
butir
pernyataan
mengenai kualitas layanan, satu butir layanan
yang
memperoleh
nilai
kesenjangan adequacy gap negatif paling tinggi, yakni fasilitas gedung, keleluasaan ruang, peralatan fisik (rak, meja, kursi, dsb) mendapat 1,00. 4. Kepuasan
mahasiswa
terhadap
kualitas layanan perpustakaan FTIP UNPAD
relatif kepuasan
puas,
meskipun
tersebut
tidak
superior, namun kualitas layanan masih berada pada batas toleransi
1. Dimensi Affect of Service pada
aspek
maupun
sesungguhnya (desired).
tingkat
Dari penelitian ini menghasilkan
UNPAD
kesenjangan
berkontribusi
paling besar memberikan layanan yang optimal bagi kepuasan mereka.
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
atau
zone
of
tolerance.
Batas
toleransi atau zone of tolerance dari kepuasan
mahasiswa
terhadap
kualitas layanan berada pada batas yang tidak signifikan, berdasarkan nilai kesenjangan yang memperoleh 0,05. Dari tiga dimensi yang diukur, dua
dimensi
yakni
Information
Page 10 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Control
dan
Library
as
Place
memperoleh adequacy gap negatif, hanya satu dimensi yakni Affect of Service memperoleh adequacy gap positif yang besar, namun nilai pada dimensi Affect of Service yang besar tersebut secara umum menutupi atau mengatrol nilai kesenjangan negatif pada dua dimensi lain, sehingga hasil keseluruhan kualitas
menjadikan
layanan
FTIP
posisi UNPAD
berada pada wilayah positif atau batas toleransi. Hasil pengukuran kualitas layanan perpustakaan FTIP UNPAD juga disimpulkan belum mampu
memenuhi
sesungguhnya mahasiswa
di
harapan
(desired)
dari
lingkungan
FTIP
UNPAD.
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA
Parasuraman, A., Valarie A. Zheithaml and Leonard L. Berry. 1985. A Conceptual Model of Service Quality and its Implications for Future Research. Journal of Marketing, Vol. 49, Fall. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rindu Cipta.
Sumber lainnya Standards for Libraries in Higher Educaion. 2004. American Library (ALA).http://www.ala.org/acrl/standards/standardslibraries (Diakses pada tanggal Maret 2012)
Association 05
Oliver. 1980. Expectation Disconfirmation Theory (EDT) : Theories Used In Is Research. http://www.istheory.yorku.ca/ect.htm. (Diakses pada tanggal 16 Agustus 2011 , pukul 16.40) Marketing the Library : Marketing training on the web for public library http://www.olc.org/marketing/2research.htm (Diakses pada tanggal 7 Juni 2012)
staff.
Satriani, Intan. 2011. Analisis Kualitas Layanan Buku Wajib di Resource & Learning Center (RLC) FEUI Ditelaah dari Harapan dan Persepsi Pemustaka. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia.
Ruly Haryanto - Kualitas Layanan Perpustakaan Fakultas... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 12