Volume 4. Nomor 1. Januari – Juni 2016
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia
Laboratorium Akuntansi dan Audit, Program Studi Akuntansi Program Vokasi Universitas Indonesia,
[email protected] cc:
[email protected]
Diterima : 13 November 2015 Layak Terbit : 1 Januari 2016 Abstrak Riset ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempergaruhi kualitas informasi laporan keuangan sektor publik. Faktor-faktor tesebut adalah kualitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian internal, utilisasi informasi teknologi, dan faktor-faktor eksternal sebagai variabel pemoderasi. Semula, RSUD X merupakan RS Swasta Y di Kota A. Kata kunci; isi, format, artikel Abstract This study has objective to analyze factors influencing public sector entity’s financial statement informations quality. Factors examined include quality of human resources, internal control system, information technology utilization and external factors as a moderating variable. Originally RSUD X is Private Hospital namely RS Y Kota A, then, in Mid 2014 have been transformed to be RSUD X as local gorvernment hospital City of A. Metodologi research for this study is Quantitative Research Method by Questionnaires or Surveys approach through respondent for this study is the human resources involved in the functions of accounting, finance and Billing for BPJS and staff who handle in patient account. Respondent in RSUD Bogor totally 42 staffs. The Data collected from questionnaires analyzed by multiple linear regression methods. The Result show that Keyword; content, formatting, article. Local Government Hospital, Financial Statement, Quality of information, Public Sector’s Entity.
PENDAHULUAN
entitas sektor publik tidak bisa dipisahkan
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, jika akhir-
dari kehidupan masyarakat dengan berbagai
akhir ini tuntutan akuntabilitas sektor publik
pelayanan
semakin meningkat, sehingga Asosiasi profesi
kesejahteraan (welfare) masyarakat dan dapat
akuntan Indonesia, IAI (Ikatan Akuntan
dilihat eksistensinya secara nyata seperti,
Indonesia) menetapkan Pernyataan Standar
entitas pemerintahan, partai politik, ta’mir
Akuntansi
mesjid, sekolah, rumah sakit, dan puskesmas
Keuangan
(PSAK)
tentang
penyusunan laporan keuangan entitas sektor publik dengan mengesahkan PSAK 45 yang merupakan
adopsi
dari
IFRS
SMEs
publik
semata-mata
untuk
(Nordiawan, 2010). Rumah Sakit sebagai salah satu entitas sektor publik memainkan peranan
(International Financial Report Statement for
yang sangat
Small
Akuntabilitas
derajat kesehatan masyarakat (UU No. 44,
entitas sektor publik mejadi penting karena
2009). Jika dilihat dari badan hukumnya,
dalam
rumah sakit ada yang dikelola swasta/private
Medium
Entreprises).
kehidupan
sehari-hari,
keberadaan
penting dalam meningkatkan
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
hospital, dan ada juga rumah sakit yang
mempengaruhinya.
Berdasarkan
beberapa
merupakan milik Pemerintah. Sutarti (2007)
penelitian terdahulu ada beberapa faktor yang
melalukan penelitian bagaimana implementasi
mempengaruhi kaualitas informasi laporan
PSAK 45 pada industri rumah sakit swasta.
keuangan, antara lain, kualitas Sumber Daya
Sedangkan pada saat ini sedang digalakkan
Manusia (SDM), utilisasi teknologi informasi,
rumah sakit pemerintah untuk bertranformasi
sistem pengendalian internal entitas, faktor
menjadi rumah sakit dengan Pola Pengelolaan
eksternal.
keuangan badan Layanan Umum/ Badan
Selanjutnya, terkait dengan faktor
layanan Umum daerah (PPK BLU/BLUD).
kemampuan SDM, Indriasari,et.al (2008),
Dengan Pengelolaan Keuangan BLU/BLUD
Andriani (2010), Mustafa, et.al (2010) dan
(Permendagri No. 61, 2007) ini diharapkan
Darno (2011) berpendapat sama untuk faktor
RS Pemerintah dikelola dengan prinsip
SDM, dimana kemampuan/kualitas SDM
efisiensi, efektivitas dan akuntabel, dengan
berpengaruh
tetap menjunjung tinggi pelayanan kesehatan
pelaporan
yang berkualitas kepada masyarakat.
Perbedaan penelitian ini dengan Darno adalah
Namun, mengangkat mengalami
disini
kasus
penulis
transformasi
keuangan
nilai
pemerintah
informasi daerah.
variabel dependennya adalah kualitas laporan
tertarik
X,
karena
barang
menuju
RSUD
keuangan.
RSUD
terhadap
kuasa
pengguna
bukan
laporan
Beberapa penelitian sebelumnya yang
dengan PPK BLUD diawali dengan bentuk diharapkan
terkait dengan utilisasi teknologi informasi
pengelolaan dengan menganut kaidah –
menyimpulkan bahwa dengan adanya bantuan
kaidah
aplikasi
RS
swasta/private, sektor
sehingga
komersil
tersebut
sudah
dan
komputer,
maka
kegiatan
dijalankan pada saat masih berbentuk rumah
penyusunan laporan keuangan akan lebih
sakit swasta, perbedaannya saat ini dengan
mudah, cepat dan tepat sehingga diharapkan
status RSUD maka akan memperoleh sumber
informasi
pendapatan tambahan dari APBD/N.
keuangan dapat digunakan user laporan
Sebagai RS berbentuk BLUD, RSUD X akan
keuangan, sehingga keputusan yang diambil
mempertanggungjawabkan
lebih efektif dan efisien
aktivitasnya
yang
terdapat
pada
laporan
(Mahardhika,
melalui laporan keuangan. Dimana Laporan
2011). Disamping itu menurut Tantriani
Keuangan yang dibuat ada dua pedoman yaitu
berdasarkan penelitiannya dengan responden
Standard Akuntansi Pemerintahan berbasis
Pemerintahan Kota dan Kabupaten Semarang
akrual (PP No. 71, 2010) dan laporan
(2011) menyimpulkan faktor pengendalian
keuangan denngan mengacu kepada PSAK 45.
internal entitas dan faktor eksternal entitas
Oleh karena itu penulis tertarik untuk
juga
mengangkat topik analisis kualitas informasi
laporan keuangan.
mempengaruhi
kualitas
informasi
Berdasarkan uraian di atas, maka
laporan keuangan yang akan disusun RSUD dapat
X jika dilihat dari berbagai faktor yang
108
dibuat
rumusan
masalah
sebagai
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
berikut:
(1)
Apakah
mempengaruhi
faktor
SDM
BLUD
kualitas informasi laporan
diberikan
menerapkan
fleksibilitas
praktek-praktek
untuk
bisnis
yang
keuangan RSUD Bogor, (2) Apakah faktor
sehat untuk meningkatkan pelayanannya.
Utilisasi Teknologi Informasi mempengaruhi
Melalui
kualitas informasi laporan keuangan RSUD
akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD
Bogor, (3) Apakah faktor Internal Control
memiliki beberapa perbedaan dibandingkan
mempengaruhi
kualitas informasi laporan
SKPD pada umumnya (Permendagri No. 61,
keuangan RSUD X, dan (4) Apakah faktor
2007). Di lingkungan pemerintahan daerah di
eksternal mempengaruhi
Indonesia, terdapat banyak satuan kegiatan
kualitas informasi
fleksibilitas
tersebut,
praktek
yang berpotensi untuk dikelola secara lebih
laporan keuangan RSUD Bogor? Berdasarkan rumusan masalah di atas,
efisien dan efektif melalui pola BLUD.
penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
Beberapa BLUD ini mendapatkan imbalan
berikut : (1) Untuk mengetahui faktor SDM
dari
mempengaruhi
signifikan terkait dengan pelayanan yang
keuangan
kualitas informasi laporan
RSUD
mengetahui
Sebagian
yang
lain
yang masih
kualitas informasi laporan
yang memperoleh pendapatan dari layanannya
Bogor,
faktor
mempengaruhi
diberikan.
Untuk
proporsi
bergantung pada dana APBD. Satuan kerja
Teknologi
RSUD
mengetahui
(2)
dalam
Informasi
faktor
mempengaruhi keuangan
Bogor,
masyarakat
(3)
Internal
Untuk
dalam
porsi
Control
keleluasaan dalam mengelola sumber daya untuk
kualitas informasi laporan
signifikan,
meningkatkan
dapat
diberikan
pelayanan
yang
diberikan.
keuangan RSUD Bogor, dan (4) Untuk
Peluang ini secara khusus disediakan
mengetahui faktor eksternal mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan RSUD
bagi
satuan
kerja
pemerintah
yang
Bogor.
melaksanakan tugas operasional pelayanan publik. Hal ini merupakan upaya peng-agenan
2.1. RSUD BOGOR SEBAGAI BLUD
aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
lembaga birokrasi murni, tetapi oleh instansi
merupakan Satuan Kerja Pemerintah Daerah
pemerintah dengan pengelolaan ala bisnis,
(SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di
sehingga
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk
masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.
untuk
pemberian
layanan
kepada
pelayanan
kepada
Dengan berubahnya status RSUD Kota X dari
penyediaan
barang
SKPD menjadi BLUD, tentu ada harapan
tanpa
besar akan tercapainya peningkatan efisiensi
mengutamakan mencari keuntungan, dan
dan efektifitas pelayanan yang diberikan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan
kepada masyarakat dan juga dalam hal
pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
pengelolaan keuangannya.
memberikan
masyarakat dan/atau
Dalam
berupa jasa
pengelolaan
yang
dijual
keuangannya,
setiap
109
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
Dengan pola pengelolaan BLUD, Pemerintah
Pemda, rekening BLUD masuk sebagai
Kota X, mendapatkan beberapa manfaat, di
bagian dari Kas Daerah.
antaranya adalah:
Dokumen-dokumen untuk
juga
boleh
berbeda.
RSUD kepada masyarakat dalam rangka
format dokumen tersebut sesuai dengan
memajukan kesejahteraan umum dan
nature bisnisya.
RSUD
Kota
X
dapat
memperoleh
BLUD
dapat
menyesuaikan
Akuntansi BLUD dilaksanakan dengan mengacu
pada
Standar
Akuntansi
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
Keuangan, sesuai dengan ketentuan PP
berdasarkan
No. 23 Tahun 2005, sekarang PP 71
prinsip
ekonomi
dan
produktivitas dengan menerapkan praktik
2010,
bisnis yang sehat
“Akuntansi dan laporan keuangan BLU
Dapat dilakukan pengamanan atas aset
diselenggarakan sesuai dengan Standar
daerah yang dikelola oleh RSUD Kota X
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan
Sebagai sebuah BLUD, RSUD Kota X
oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia.”
memiliki beberapa karakteristik khusus
Menurut Permendagri No. 61 tahun
dalam
penatausahaannya
digunakan
Dapat dilakukan peningkatan pelayanan
mencerdaskan kehidupan bangsa
yang
pengelolaan
yang
menyatakan
bahwa
keuangannya
2007, pendapatan BLUD dapat bersumber
dibandingkan dengan SKPD. Beberapa
dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama
perbedaan pengelolaan keuangan antara
dengan pihak lain, APBD, APBN, dan lain-
BLUD dengan SKPD adalah:
lain pendapatan BLUD yang sah. Sedangkan
BLUD boleh menggunakan pendapatan
biaya BLUD terdiri atas biaya operasional dan
yang diterimanya dari masyarakat untuk
biaya non operasional. Biaya operasional
kegiatan
meliputi biaya pelayanan dan biaya umum &
operasionalnya
tanpa
harus
menyetorkan ke rekening kas daerah.
administrasi.
Akan tetapi hal ini bukan berarti tidak ada
seluruh biaya operasional yang berhubungan
kewajiban bagi BLUD untuk melaporkan
langsung
penerimaan
tersebut
Sedangkan biaya umum dan administrasi
kepada Pemda. Sementara SKPD harus
mencakup seluruh biaya operasional yang
menyetorkan pendapatannya setiap hari
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan
ke rekening kas daerah. BLUD boleh
pelayanan. Akuntansi dan Laporan Keuangan
memiliki rekening bank sendiri yang
BLUD
terpisah dari rekening kas daerah. Dan,
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
rekening tersebut boleh digunakan untuk
sesuai
mengelola pendapatan dan belanja secara
Karena RSUD Kota X merupakan sebuah
bersama-sama. Dalam laporan keuangan
organisasi nirlaba, maka penyusunan laporan
pendapatannya
Biaya dengan
kegiatan
diselenggarakan dengan
keuangannya
110
pelayanan
kegiatan
harus
sesuai
mencakup pelayanan.
dengan
operasionalnya.
mengikuti
ketentuan
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
(PSAK) No. 45 yaitu Pelaporan Keuangan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
Organisasi Nirlaba. Selain itu, RSUD Kota
mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Bogor juga harus menyanggupi untuk diaudit
ditetapkan sebelumnya melalui suatu media
oleh auditor independen.
pertanggungjawaban
Dengan ketentuan ini, maka setidaknya ada 4
secara periodik.
yang
dilaksanakan
laporan keuangan yang harus dihasilkan, yaitu
Kondisi yang demikian tersebut, maka
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
(KSAP)
Keempat laporan keuangan tersebut disusun
Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. Secara
dengan akuntansi berbasis akrual. Sedangkan
konseptual akuntansi berbasis akrual dalam
untuk
wacana
kepentingan
konsolidasi
laporan
menyusun
Standar
akuntansi,
Akuntansi
dipercaya
dapat
keuangan dengan pemerintah daerah, RSUD
menghasilkan informasi yang lebih akuntabel
Kota X harus mengembangkan sub sistem
dan
akuntansi
menghasilkan
akuntansi berbasis kas. Akuntansi berbasis
Laporan Keuangan sesuai dengan Standar
akrual mampu mendukung terlaksananya
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur
perhitungan biaya pelayanan publik dengan
dalam PP No. 71 tahun 2010.. Ada tiga
lebih wajar. Nilai yang dihasilkan mencakup
laporan keuangan yang harus dihasilkan oleh
seluruh beban yang terjadi, tidak hanya
masing-masing SKPD, yaitu Neraca, Laporan
jumlah yang telah dibayarkan.
keuangan
yang
transparan
dibandingkan
dengan
Realisasi Anggaran, dan Catatan atas Laporan
Dengan memasukkan seluruh beban,
Keuangan. Dengan demikian, RSUD Kota
baik yang sudah dibayar maupun yang belum
Bogor harus menyusun dua jenis laporan
dibayar, akuntansi berbasis akrual dapat
keuangan. Yang satu berpedoman pada SAP –
menyediakan pengukuran yang lebih baik,
untuk
pengakuan
kepentingan
konsolidasi
dengan
yang
tepat
waktu,
dan
laporan keuangan pemda dan satu lagi harus
pengungkapan kewajiban di masa mendatang.
mengacu pada SAK.
Informasi berbasis akrual dalam rangka pengukuran
2.2.
Standar
Akuntansi
kinerja,
dapat
menyediakan
informasi mengenai penggunaan sumber daya
Pemerintahan
ekonomi yang sebenarnya. Oleh karena itu,
Berbasis Akrual (PP No. 71 tahun 2010) (2002)
akuntansi berbasis akrual merupakan salah
Fenomena yang terjadi dalam perkembangan
satu sarana pendukung yang diperlukan
sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah
dalam rangka transparasi dan akuntabilitas
menguatnya
pemerintah..
Menurut
tuntutan
lembaga-lembaga maupun diartikan
di
Mardiasmo
akuntabilitas
publik,
daerah. sebagai
baik
atas
di
pusat
Akuntabilitas
dapat
bentuk
2.3 Teori Kegunaan Keputusan dan Teori Pemangku Kepentingan
kewajiban
111
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
Teori
ini
sangat
untuk
mencapai tujuan informasi yang ada pada
konteks SAP Indonesia, tetapi penekanan SAP
laporan keuangan tersebut. Ada pun ke empat
terdapat pada empat (4) prasyarat yaitu :
karakteristik sebagai persyaratan normatif
relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat
yang diperlukan agar laporan keuangan
dipahami,
sedangkan
relevan
untuk
karakteristik
berkualitas
konsistensi menjadi bagian
dari prinsip
dipahami dan dapat dibandingkan. Sedangkan
akuntansi dan pelaporan keuangan. Kiswara
untuk aspek releva terdiri dari : apakah
(2011) mengungkapkan bahwa menurut teori
informasi tersebut memiliki manfaat umpan
kegunaan keputusan, informasi akuntansi
balik (feedback value) dan
yang terdapat pada laporan keuangan menjadi
tepat waktu dan lengkap.
rujukan pada saat penyusunan kerangka
adalah:Relevan,
Setelah
konseptual.
tinjauan
Stake Holder Theory menurut Freeman
teori
termasuk
Andal,
Predictive Value,
memaparkan terkait
kualitas
dapat
beberapa
beberpa
konsep
informasi
laporan
(1984) dan Mainardes et al. (2011) bahwa
keuangan, berikut merupakan faktor-faktor
setiap
yang
entitas
kepentingan
harus
pemangku
peduli
dengan
kepentingan
saat
a. Sumber Daya Manusia
bahwa entitas (Mainardes et.al, 2011) harus mempertimbangkan kebutuhan, kepentingan, kelompok
dari
yang
orang-orang
mempengaruhi
informasi
hasil dari beberapa penelitian terdahulu
memiliki prinsip yang sama untuk teori ini
pengaruh
kualitas
laporan keuangan dengan menggabungkan
mengambil keputusan strategis. Para peneliti
dan
mempengaruhi
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
atau
orang yang berbakat dan bersemangat tinggi
atau
yang
tersedia
bagi
organisasi
sebagai
dipengaruhi oleh kebijakan dan operasi
kontributor potensial untuk menciptakan dan
2.4.
merealisasikan
Laporan
Keuangan
dan
Dimensi
Kualitas Informasi
tujuan,
misi,
serta
visi
organisasi (Al Fajar dan Heru, 2013:2).
Menurut Lillrank (2003) Laporan
Nawawi
(2003)
dalam
Kusuma
(2013)
Keuangan dapat dikatakan sebagai data yang
membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu
jika diproses/diolah lebih lanjut akan menjadi
pengertian secara makro dan mikro.
informasi. Selanjutnya data berubaha menjadi
Pengertian SDM secara makro adalah
informasi jika dalam konteks sudah bermakna,
semua manusia sebagai penduduk atau warga
yang kelak akan dipakai untuk pengambilan
negara suatu negara atau dalam batas wilayah
keputusan.
tertentu yang sudah memasuki usia angkatan
PP 71 (2010) menjelaskan tentang
kerja, baik yang sudah maupun belum
dimensi kualitas informasi dalam karakteristik
memperoleh
kualitatif
merupakan
Pengertian SDM dalam arti mikro secara
ukuran-ukuran normatif yang perlu ada dalam
sederhana adalah manusia atau orang yang
aspek informasi akuntansi sehingga dapat
bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi
laporan
keuangan
112
pekerjaan
(lapangan
kerja).
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
yang disebut personil, pegawai, karyawan,
keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan
pekerja, tenaga kerja dan lainnya. Jadi, sumber
kepada regulasi yang berlaku.
daya manusia (SDM) adalah semua orang
Sedangkan
PP
No.
60
(2008),
yang terlibat yang bekerja untuk mencapai
mendefinisikan pengendalian internal sebagai
tujuan perusahaan.
proses yang bersifat terintegrasi atas semua
Selanjutnya menurut Warisno (2009)
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
berpendapat bahwa kegagalan SDM entitas
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
Pemda
dan
SDM untuk memberikan keyakinan memadai
akan
atas tercapainya tujuan organisasi melalui
berdampak pada kekeliruan laporan keuangan
kegiatan yang efektif dan efisien, keandlan
yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara
standar
dan ketaatan atas regulai.
dalam
mengaplikasikan
yang
memahami logika
telah
akuntansi
ditetapkan
oleh
pemerintah. Menurut Indriasari (2008) dan Widyaningrum
dan
Rahmawati
(2010),
kapasitas
SDM
membuktikan
bahwa
berpengaruh
terhadap
keandalan
Berdasarkan disimpulkan bahwa entitas
dan
uraian
disimpulkan bahwa
diatas,
dapat
menyusun informasi
laporan yang
perubahan keuangan
berkualitas.
smerupakan
salah
satu
faktor Dengan
demikian, hipotesis penelitian ini adalah :
sumber daya manusia
sebuah
dapat
pengendalian internal
pada laporan keuanan entitas,.
H2
merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan
diatas,
pendukung atas tercapainya kualitas informasi
keterkaitan informasi laporan keuangan. Berdasarkan
uraian
:Sistem
berpengaruh
dalam
Pengendalian terhadap
kualitas
Internal informasi
laporan keuangan
dengan Dengan
c. Utiliasi Teknologi Informasi
demikian, hipotesis penelitian ini adalah :
Menurut Williams dan Sawyer (2007) dalam Darno (2013), teknologi informasi
H1 : Kompetensi SDM berpengaruh terhadap
adalah istilah yan menjelaskan teknologi apa
kualitas informasi laporan keuangan
pun yang membantu mausia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan
b. Internal Control Internal
Control
dan atau menyebarkan informasi. Selanjutnya menurut
COSO
Kadir
(2005)
mendefinisikan
teknologi
(1992), adalah suatu proses yang dilakukan
informasi sebagai seperangkat alat yang
oleh pimpinan, manajemen, SDM dari suatu
membantu anda bekerja dalam informasi dan
entitas yang dirancang untuk memberikan
melakukan tugas-tugas yang ada kaitannya
kepastian yang memadai atas pencapaian
dengan pemrosesan informasi.
tujuan
entitas
untuk
kategori-kategori:
Utilisasi teknologi informasi menurut
Efektivitas dan efisiensi operasi entitas,
Mustafa et.al (2011) dan Indriasari et.al (2011) berdasarkan penelitiannya disimpulkan
113
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
ada pengaruh utilisasi teknologi informasi
METODE
terhadap keterhandalan dan ketepatwaktuan pada
laporan
keuangan.
Temuan
3.1 KERANGKA KONSEPTUAL DAN
ini
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
mendukung literatur-literatur terdahulu.
Berdasarkan
Dengan demikian, hipotesis dalam
:Utilisasi
berpengaruh
Teknologi
terhadap
kerangka konseptual penelitian dapat dilihat
Informasi
kualitas
pada Gambar 1.
informasi
laporan keuangan
KOMPETENSI SDM (X1)
d. Faktor Eksternal Faktor eksternal atau lingkungan salah satu faktor kritis yang mempengaruhi kualitas informasi akuntansi. Ada pun faktor
UTILISASI TEKNOLOGI INFORMASI (X3)
eksternal ini merupakan hal-hal yang berada diluar entitas dan tidak bisa dientervensi oleh seperti
regulasi
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
INTERNAL CONTROL (X2)
eksternal menurut Xu et al. (2003) merupakan
entitas,
pemerintah,
FAKTOR EKSTERNAL (X4)
perkembangan teknologi informasi, sarana prasarana pendukung/perangkat pendukung. Peneliti
masalah,
tujuan penelitian, dan Tinjauan Pustaka, maka
penelitian ini adalah : H3
perumusan
akan
menguji
hubungan
antara kompetensi SDM, sistem pengendalian
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
internal dan utilisasi teknologi informasi
Hipotesis
dengan kualitas informasi laporan keuangan dengan faktor eksternal sebagai pemoderasi. Berdasarkan
H4 : Faktor Eksternal memoderasi pengaruh
hipotesis dalam penelitian ini dapat di uraikan
laporan keuangan
sebagai berikut :
H5 : Faktor Eksternal memoderasi pengaruh Pengendalian
konseptual
pada Gambar 1. di atas, maka Pengembangan
kompetensi SDM terhadap kualitas informasi
Sistem
kerangka
Internal
1. Hubungan Kompetensi SDM dengan
terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan.
kualitas informasi laporan keuangan
Indriasari (2008) dan Nazier (2009) menyimpulkan
H6 : Faktor Eksternal memoderasi pengaruh
bahwa
latar
belakang
pendidikan mempunyai peranan yang sangat
utilisasi Teknolgi Informasi terhadap kualitas
sentral, hal ini disebabkan bahwa SDM
informasi laporan keuangan
dengan pendidikan dalam proporsi tertentu
114
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
diharapkan dapat memenuhi syarat-syarat
lebih efektif dan efisien
yang dituntut
2011).
oleh suatu pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat dan tepat waktu.
4. Hubungan Kompetensi SDM, Sistem
Walau pun belakangan ini sering kali isu
Pengendalian
kompetensi SDM yang kurang memadai penyusunan
Selanjutnya
laporan
Nazier
(2009)
Menurut eksternal
variabel intervening/pemoderasi
berdasarkan responden
4.2 Populasi dan Teknik Pengambilan
Pemerintahan Kota dan Kabupaten Semarang
Sampel
(2011) menyimpulkan faktor pengendalian
Populasi adalah wilayah generalisasi
internal entitas dan faktor eksternal entitas mempengaruhi
kualitas
yang
informasi
Utilisasi
dan
Teknologi
penelitian
maka
menggunakan
adalah
Populasi
dalam
seluruh
pegawai
pengambilan
sampel
metode
purposive
sampling,
dengan kriteria sebagai berikut:
mudah, cepat dan tepat sehingga diharapkan pada
ini
kesimpulannya
menggunakan non probability sampling, dengan
kegiatan
penyusunan laporan keuangan akan lebih terdapat
ditarik
2013:80).
Teknik
menyimpulkan bahwa dengan adanya bantuan
yang
yang
pada entitas BLUD : RSUD Kota X.
terkait dengan utilisasi teknologi informasi
informasi
objek/subjek
pengelola keuangan dan akuntansi yang ada
Beberapa penelitian sebelumnya yang
komputer,
kemudian
(Sugiyono,
Laporan Keuangan
dan
atas
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Informasi dengan Kualitas Informasi
aplikasi
terdiri
mampunyai kualitas dan karakteristik tertentu
laporan keuangan. 3. Hubungan
dapat
internal dengan faktor eksternal sebagai
Keuangan
juga
dasarnya
teknologi informasi dan sistem pengendalian
Laporan
dengan
pada
faktor
mau melihat pengaruh kualitas SDM, utilisasi
2. Hubungan Sistem pengendalian Internal
penelitiannya
tersebut
(2003)
meningkat atau menurun. Sehingga peneliti
adalah melakukan siklus
Tantriani
Xu et.al
kualitas informasi laporan keuangan menjadi
untuk posisi pekerjaan dengan uraian jabatan
Menurut
dengan
dikategorikan sebagai sebab atau alasan
latar belakang keuangan sangat dibutuhkan
Informasi
dengan Kualitas
faktor eksternal sebagai pemoderasi.
menyebutkan
belakang Akuntansi atau minimal dengan
Kualitas
Utilisasi
Informasi Laporan Keuangan
keuangan
secara spesifik bahwa SDM dengan latar
dengan
Intenal,
Teknologi Informasi
dikaitkan dengan permaslahan yang timbul saat
(Mahardhika,
1.
laporan
Bagian Keuangan : yang memiliki uraian jabatan
keuangan dapat digunakan user laporan
keuangan
keuangan, sehingga keputusan yang diambil
untuk seperti
melakukan
fungsi
pelunasan
kepada
Vendor Pedagang Besar Farmasi,
115
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
2.
Bagian Akuntansi : Melakukan fungsi
yang memang sudah mendapatkan ijin
akuntansi
pulang dari dokter yang terkait.
mulai
dari
penjurnalan,
memostingan, verifikasi dan menyususn 3.
4.
Bagian
penata
Rekening:staf
yang
mencatat
dan
laporan keuangan yang sudah IT based
memiliki
fungsi
Sub BPJS : menjalankan fungsi untuk
melampirkan dokumen pendukung atas
melakukan administrasi pasien BPJS
biaya yang dikeluarkan di rawat inap
kesehatan mulai dari pasien masuk
rekening atas perincian biaya rawat inap.
sampai dengan pasien keluar rumah sakit
Jumlah sampel dalam penelitian ini
baik dengan pulang paksa atau pasien
direncanakan 42 orang responden dengan rincian seperti yang terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sampel Penelitian
Keterangan
Jumlah (Orang)
SDM Sub Bagian Akuntansi +Kasubag
5
SDM Sub Bagian Perbendaharaan+Kasubag
18
SDM Sub Bagian BPJS Kesehatan
4
SDM Sub Bagian Anggaran+Kasubag
5
Sampel/Responden
42
Sumber : Humas Entitas BLUD : RSUD Kota X (diolah, 2015)
daya manusia yang kompeten yang dilihat
Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel
yang
dari
telah
latar
diklasifikasikan perlu diberikan definisi secara
pemahaman
operasional
perubahan,
untuk
menjelaskan
arah
belakang
pendidikan,
pekerjaan,
penerimaan
dan
pemahaman
terhadap
penelitian:
peraturan (Ardiansyah, 2013). Variabel ini
1. SDM adalah kualitas/kompetensi sumber
diukur dengan skala likert yaitu mengukur
daya
yang
dimiliki
organisasi
sikap
yaitu
dengan
setuju
atau
pegawai yang melaksanakan tugas fungsi
ketidaksetujuannya terhadap pernyataan
akuntansi
yang diajukan, dengan skor 5 (SS=sangat
keuangan,
dan
penyusunan
indikator
kualitas
laporan
setuju),
yang
digunakan adalah ketersediaan sumber
116
skor
4
(S=setuju),
skor
3
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
(TT=tidak tahu), skor 2 (TS=tidak setuju),
3. Utilisasi teknologi Informasi didefinisikan
dan skor 1 (STS=sangat tidak setuju).
sebagai proses yang di dalamnya terdapat
Indikator
perpindahan pengetahuan dari seseorang
yang
digunakan
untuk
mengukur kompetensi SDM (Xu et.al
kepada
2003) dalam Tantriani (2011) dan Darno
mencapai beberapa tujuan khusus (Herbert,
(2013).
1981 dalam Warisno, 2009). Variabel
a. Pemahaman terhadap peraturan dan
orang
lain
dengan
maksud
dijabarkan dalam 5 (lima) pernyataan yang
standard entitas
diukur menggunakan skala likert dengan
b. Interaksi dengan system
skor jawaban 1 (satu) sampai dengan 5
c. Kontrol terhadap SDM
(lima) dimana skor 1 menunjukkan kriteria
d. Pendidikan dan Trainings
sangat
e. Pemahaman SDM atas tupoksi
menunjukkan
2. Sistem
Pengendalian
Internal
tidak
setuju kriteria
dan
skor
sangat
5
setuju.
dalam
Instrumen dalam penelitian ini merupakan
penelitian ini menurut SAS dalam Sawyer
modifikasi dari kuesioner penelitian yang
et.al (2005) yaitu mencakup lingkungan
dilakukan oleh
pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
Darno (2013). Indikator untuk mengukur
pengendalian, informasi dan komunikasi
utilisasi teknologi informasi:
dan pengawasan. Variabel ini diukur
a. ketersediaan perangkat lunak yang
dengan skala likert yaitu mengukur sikap
medukung
dengan setuju atau ketidaksetujuannya
informasi
terhadap
pernyataan
yang
diajukan,
medukung
(S=setuju), skor 3 (TT=tidak tahu), skor 2
informasi
setuju),
dan
skor
1
medukung
dalam
informasi
indikator
ini
menggunakan
pengukuran
teknologi
penggunaan
c. ketersediaan
(STS=sangat tidak setuju). Instrumen penelitian
penggunaan
b. ketersediaan perangkat keras yang
dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (TS=tidak
Tantriani (2011) dan
sistem
teknologi
jaringan
penggunaan
yang
teknologi
dengan
d. Adanya pengelolaan data keuangan
memodifikasi dari Tantriani (2011) dan
yang mendukung utilisasi teknologi
Darno (2013):
informasi Adanya maintenance terjadwal
a. Integritas data
atas perawatan peralatan secara teatur
b. Ketepatan input dan posting data
terhadap perangkat teknologi informasi
c. Prosedur otorisasi dokumen transaksi
guna mendukung kelancaran pekerjaan
d. Tersimpannya dokumen sumber data
dengan utilisasi teknologi informasi
e. Pembagian tanggung jawab f. Penentuan
kebijakan
dan
4. Faktor standar
Eksternal
atau
lingkungan
eksternal adalah kondisi lingkungan yang
akuntansi
berada diluar kendali organisasi yang
g. Implementasi kebijakan dan standar
berpengaruh
117
signifikan
pada
rencana
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
jangka panjang (strategis) dan rencana
g. Isi
Laporan
jangka pendek (operasinal) entitas, sehinga
dibandingkan
baik secara langsung mau pun tidak
sebelumnya
langsung
berpengaruh
pada
kualitas
keuangan
dapat
dengan
periode
h. Kejelasan Penyajian Informasi dalam
laporan keuangan. Menurut Xu et.al
Laporan Keuangan
(2003) faktor eksternal tersebut pada dasarnya sebab
dapat
atau
dikategorikan
alasan
4.3 Analisis Data
informasi
Teknik analisis yang digunakan dalam
laporan keuangan menjadi meningkat atau
penelitian ini adalah analisis regresi linear
menurun. Sehingga peneliti mau melihat
berganda.
Sebelum
pengaruh kualitas SDM, utilisasi teknologi
dilakukan,
terlebih
informasi dan sistem pengendalian internal
pengujian kualitas data dengan uji reliabilitas
dengan faktor eksternal sebagai variabel
dan validitas serta uji asumsi klasik (meliputi
intervening/pemoderasi.
uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas,
Indikator
yang
kualitas
sebagai
digunakan
untuk
pengujian
hipotesis
dahulu
dilakukan
dan uji normalitas).
mengukur faktor eksternal (Xu et.al 2003)
Dalam
analisis
regresi
linear
dalam Tantriani (2011) dan Darno (2013).
berganda,
selain
mengukur
kekuatan
a.
Kemajuan teknologi informasi
pengaruh
variabel
independen
terhadap
b.
Perkembangan web dan teknologi
variabel dependen juga menunjukkan arah
internet
pengaruh tersebut (Ghozali, 2006).
c. d.
Perubahan
standar
pelaporan
Pengujian tersebut didasarkan pada
keuangan
persamaan regresi linier berganda sebagai
Perubahan regulasi pemerintah secara
berikut:
global
KUAL ILK= α+ b1 SDM+ b2 SPI+
5. Kualitas Informasi Laporan Keuangan
b3TI+ SDM*EKS+SPI*EKST+TI*EKT+ e
BLUD Indikator
yang
mengukur
kualitas
digunakan
untuk
informasi
laporan
dimana : KUAL ILK =
keuangan BLUD menurut PP 71/2010
Kualitas Informasi Laporan
keuangan
dan Kerangka Konseptual PSAK adalah : a
= Konstanta
b1b2b3b4
=
koefisien regresi untuk masing-masing variabel X
SDM manusia
=
Kualitas
e. Isi Laporan Keuangan dapat diverifikasi
SPI
= Sistem Pengendalian Internal
f. Keakuratan informasi yang disajikan
TI
= Utilisasi Teknologi Informasi
a. Manfaat dari Laporan Keuangan yang dihasilkan b. Ketepatan Pelaporan Keuangan c. Kelengkaapan Informasi yang disajikan d. Penyajian secara Jujur
118
Sumber
Daya
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
EKST = Faktor Eksternal e
HASIL DAN PEMBAHASAN
= Error Term
4.1. Profil Responden
Pengujian hipotesis dalam penelitian
Responden terdiri dari 51% wanita
ini menggunakan pengujian secara parsial (uji
dan 49% Laki-laki, bisa disimpulkan bahwa
t) dan pengujian secara simultan (uji F). Uji
SDM Akuntansi dan keuangan RSUD X
statistik t pada dasarnya menunjukkan
berimbang antara jenis kelamin laki-laki
seberapa jauh pengaruh satu variabel
wanita (Tabel 4.1)..
penjelas/independen dalam
menerangkan
secara
individual
variasi
dan
Tabel 4.1 Jenis_Kelamin
variabel
dependen (Ghozali, 2006). Ketentuan yang
Dan jika dilihat dari kelompok umur
digunakan dalam uji t adalah sebagai
(Tabel 4.2), maka usia 31-40
berikut :
SDM RSUD X mayoritas pada usia produktif,
1.
yaiyu sebanyak 56%.
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 atau t hitung < t tabel maka Ho diterima dan
2.
yang artinya
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa dari
Ha ditolak
kepangkatan yang 66% terdiri dari golongan
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05
III, yang bisa disimpulkan bahwa sudah
atau t
berada pada karir ditengah, tidak terlalu
hitung
>t
tabel
maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
yunior dan tidak terlalu senior juga.
Sementara, untuk Uji statistik F
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa para SDM di
pada dasarnya menunjukkan apakah semua
RSUD X, mayoritas pernah ikut pelatihan
variabel
atau bimbingan teknis 1-2 kali, berarti sudah
independen
dimasukkan
dalam
atau model
bebas
yang
mampunyai
pernah tetapi tidak terlalu intens.
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2006).
4.2. Uji Reliabilitas data
Ketentuan yang digunakan dalam uji F
Sebelum dilakukan pengolahan hasil
adalah sebagai berikut :
data daru kuesioner, maka dilakukan uji
1.
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05
kehandalan data yang diperoleh supaya
atau Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan
kesimoulan yang diperoleh juga handal. Hasil
Ha ditolak
analisis realibilitas menggunakan teknik alpha
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05
cronbach didapatkan koefisien realibilitas
atau Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan
0.619> r tabel (dengan n=30 dan alpha 5%)
Ha diterima.
yaitu 0.361.
2.
Nilai
realibilitas instrumen
sebesar 0.619 menunjukkan bahwa instrumen dapat
dipercaya
untuk
digunakan
pada
penelitian, sehingga data yang diperoleh dari
119
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
responden valid untuk diolah dalam rangka
Pada
menjwab pertanyaan penelitian.
mempengaruhi kualitas informas
4.3 Uji Asumsi Klasik
keuangan pada RSUD X adalah SDM dan SDM dengan
Ada beberapa uji Asumsi klasik yang dilakukan
terlebih
dahulu
sebelum
persamaan
Linier
pemoderasi
Hasil regresi akhir jika
kenormalan
Kesimpulan
kolmogorof-
smirnof maka didapat nilai p-value > 0.05 (alpha)
sehingga
asumsi
yang laporan
faktor-faktor
eksternal.
kita
melakukan uji hipotesis. .Berdasarkan hasil uji menggunakan
terlihat
Faktor SDM berpengaruh terhadap
kenormalan
kualitas informasi laporan keuangan entitas
terpenuhi.
sektor publik, sedangkan faktor struktur
Pola tebaran sisaan memenuhi asumsi
Pengendalian Internasional dan teknologi
MKT: berpusat di NOL, lebar pita sama,
tidak memiliki pengaruh linier terhadap
tidakberpola sehingga asumsi kehomogenan
kualitas inforamsi laporan keuangan daerah.
terpenuhi
Sedangkan
dengan
1. Autokorelasi
pemoderasi
yaitu
menggunakan Durbin Watson
memberikan kesimpulan bahwa hanya faktor
Hipotesis :
Sumber Daya Manusia yang berpengaruh
H0 :Tidakadaautokorelasi
terhadap kualitas informasi laporan keuangan
H1 : Ada autokorelasi
RSUD X.
Durbin-Watson statistic = 2.234
memasukkan fakto-faktor
faktor
eksternal,
Ketika kita melihat prosentase yang
berdasarkan pada tabel durbin watson nilai du
terlalu kecil untuk variabel independen untuk
= 1.6575sehingga nilai dw > du (1.6575) dan
dapat menjelaskan variabel dependennya yaitu
< 4- du(6.63) maka tidak ada autokorelasi,
variabel kualitas informasi laporan keuangan,
sehingga asumsi terpenuhi.
artinya
masih
banyak
variabel-variabel
independen yang belum dimasukkan dalam 4.4. Analisis Regresi Linear Berganda
model. Hal ini merupakan suatu peluang riset
Hasil Akhir
dimasa yang akan datang untuk topik kualitas
Model Linier
informasi laporan keuangan pada entitas
y = 288 - 2.10 w1 + 9.42 w2 + 13.6 w3
sektor publik kesehatan, rumah sakit.
Transformasi kembali ke variabel x Jadi persamaan Liniernya menjadi :
5.1 Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada
KUAL ILK= 303.871+ 1.578 SDM- 1.739SPI
beberapa
– 1.104 TI+ 0.137 SDM*EKST
rekomendasi
terkait
kualitas
informasi laporan keuangan di rumah sakit:
– 0.043 SPI*EKST – 0.0013
SDM yang ada di rumah sakit perlu selalu di
TI*EKST+ e
tingkatkan kompetensi
dalam melakukan
uraian pekerjaannya di rumah sakit Dalam
120
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
rangka menjamin kualitas SDM rumah sakit
proses
pelatihan,
sehingga
SDM
yang
perlu di evaluasi proses rekrutmen, kemudian
diperoleh merupakan aset bagi rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA Al Fajar, Siti, Tri Heru (2013). Manajemen SDM Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. UPP STIM YKPN. Yogyakarta Andriani, Wiwik (2010). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan da Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : Studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Volume 5 No. 1. Darno (2013). Analisis Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Barang Kuasa Pengguna (Studi pada Satker Di Wilayah Kerja KPPN Malang). SNA XIII Manado. Freeman,Robert J., and Shoulder Craig D., (2008). Governmental and Nonprofit Accounting Theory and Practice. Ninth Edition. New Jersey: Pearson International Edition. Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS, BP UNDIP. Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta. Indriasari, Desi dan Ertambang Nahartyo (2008). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan kabupaten Ogan ilir). SNA XI Pontianak. Kiswara, Endang (2011). Nilai Relevan dan Reliabilitas Kegunaan-Keputuan Informasi Akuntansi Menurut SFAC No. 2 Dalam Penyajian Laporan Keuangan Dengan Metode-Metode Pembebanan Pajak Penghasilan Berbeda. PhD Disertasi. Undip, Semarang. Kadir, A & Triwahyuni. (2005). Pengenalan Teknologi Informasi.Yogyakarta: Penerbit Andi Kusuma, Ririz Setiawati. (2013). Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus pada Pemerintah Kabupaten Jember), Skripsi S1 Universitas Jember Lillrank, Paul. (2003). The Quality of Information. International Journal of Quality & Reliability Management Vol. 20 No. 6 pp. 691-703.
121
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
Mahardhika, Nur Fajhruri (2011). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Motivasi, Pelatihan, Peraturan, dan Sarana Pendukung terhadap Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan keuangan SKPD di Pemkot Malang. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Mainardes,.W., Alves, H. And Mario Raposo (2011). StakeHolder theory: Issue to Resolve. Management Decision Vo. 49 No. 2 pp. 226-252 Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta _______. (2002). Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis Perekonomian Daerah. Artikel 1 (4) Juni 2002. (Makalah disampaikan dalam Seminar Pendalaman Ekonomi Rakyat Krisis Moneter Indonesia. Jakarta, 7 Mei 2002).
Mustafa, Santiadji (2011). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan pada SKPD Pemerintah Daerah Kota Kendari. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi. Vol. 2 No. 1 Nordiawan, Dedi (2010). Akuntansi Sektor Publik. Edisi 2, Salemba Empat Jakarta. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). ________________________________Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP). Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Sutarti, Prayitno Deni (2007). Analisis PSAK 45 dalam Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba: Studi Kasus pada Rumah Sakit X. Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 7 No. 1, April, hal. 30-36. Tantriani, Sukmaningrum dan Harto, Puji (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang. SNA Banda Aceh Warisno (2009). Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. Tesis. Universitas Sumatera Utara. William, Sawyer. (2007). Using Information Technology. Edisi ke-7. Yogyakarta: Penerbit Andi Winidyaningrum, C., dan Rahmawati (2010). Pengaruh SDM dan Pemanfaatn Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah dengan variabel intervening pengendalian intern akuntansi. SNA XIII Purwokerto Xu, Hongjiang, Jeretta H.N., G. Daryl Nord, Binshan Lin.. (2003). Key Issue of Accounting Information Quality Management: Australian Case Studies. Industrial Management & Data System. Vol 103. No 07, pp 461-470
122
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SEKTOR PUBLIK DAERAH X Marsdenia Volume 4 Nomor 1 ,pp 107-122
123