Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KORDINASI DALAM PENDAFTARAN TANAH HAK MILIK ADAT DI DESA SUNGAI MAWANG KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU Oleh: F. FADRY SAULUS NIM. E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Tahun 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Skripsi ini berdasarkan adanya fenomena yang terjadi di Desa Sungai Mawang dengan Badan Pertanahan Nasional yaitu tidak ada tindak lanjut atas tanah hak milik adat yang sudah didaftarkan untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Bupati. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana koordinasi yang dibangun antara Pemerintah Desa Sungai Mawang dengan Kecamatan dan Badan Pertanahan Nasional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitaif. Dengan langkah-langkah memilih topik kajian, instrumentasi, pelaksanaan penelitian pengolahan data serta pada hasil penelitian dengan menarik kesimpulan, implikasi, dan saran. instrumen kuci penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara dan dokumentasi kemudian data yang diperoleh dianalisis serta untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi teknik. Teori yang peneliti gunakan untuk melihat dan mendeskripsikan masalah koordinasi di Desa Sungai Mawang adalah teori yang diungkapkan oleh Handoko yaitu komunikasi yang efektif, pembagian kerja yang jelas dan pendelegasian wewenang. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa koordinasi dalam pendaftaran tanah hak milik adat di Desa Sungai Mawang belum baik. Dikatakan belum baik karena dilihat dari komunikasi yang tidak berjalan terus menerus antar Desa dengan Badan Pertanahan Nasional, pembagian tugas sudah cukup jelas namun masih kurang pemahaman atas tugasnya dan kurang tanggungjawab pimpinan atas tugas yang diberikan kepada bawahan. Kata-kata Kunci : Koordinasi, Komunikasi, tanggungjawab.
COORDINATION IN THE LAND REGISTRATION PROPERTY RIGHTS OF SUNGAI MAWANG IN THE VILLAGE OF KAPUAS DISTRICT OF SANGGAU Abstract This thesis is based on the phenomenon that occurred in the village of Sungai Mawang with the National Land Agency is no follow-up on the land of indigenous property rights that have been registered to get a recommendation letter from the Regent. This thesis aims to identify and describe how the coordination established between the Government of the village of Sungai Mawang by District and National Land Agency. In this study, researchers used a descriptive research with Qualitative approach. With steps chose the topic, instrumentation, data processing as well as conducting research on the research results draw conclusions, implications, and suggestions. his key instrument of this study is the researchers themselves. Techniques used in the collection of data in this research through interviews and documentation then the data were analyzed as well as to test the validity of the data researchers using triangulation techniques. The theory that the researchers use to see and describe the coordination problem in Sungai Mawang is a theory expressed by Handoko effective communication, clear division of labor and delegation of authority. The results in this study is that the coordination in the registration of property rights of indigenous land in Sungai Mawang yet either . Said not good as seen from the communication that do not run continuously between the Village with National Land Agency, division of tasks is quite obvious but still lack the understanding of the duties and responsibilities of top management less give tasks to subordinates. Keywords : Coordination, Communication, responsibility.
1 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dalam kehidupan sehari-harinya tergantung
A. PENDAHULUAN
kepada
tanahsehingga
semakin
lama
semakin terasa perlunya suatu jaminan
1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan tanah sangat penting
kepastian hukum hak-hak atas tanah. Hal
dalam kehidupan manusia.Fungsi tanah
ini tentunya tidak terlepas dari koordinasi
sebagai
(Integrative
yang dilakukan antara pemerintah desa
factor) bagi hubungan kemasyarakatan,
dengan Badan Pertanahan Nasional. Badan
sebagai sarana pemersatu dan sebagai
Pertanahan Nasional (BPN) adalah lembaga
media
hidup
pemerintah non kementrian yang berada di
masyarakat
bawah dan bertanggung jawab kepada
tersebut. Begitu pentingnya tanah bagi
Presiden dan dipimpin oleh Kepala. Sesuai
kehidupan manusia, maka manusia selalu
dengan Perpres No.63 Tahun 2013 BPN
berusaha untuk memiliki dan menguasai
memiliki
tanah. Kadangkala penguasaan terhadap
pemerintahan di bidang pertanahan secara
tanah sering dilakukan dengan cara yang
nasional, regional dan sektoral sesuai
bertentangan dengan peraturan perundang-
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tanah.
undangan.
"media"
pengikat
pemenuh
(Economic
kebutuhan
factor)
bagi
tugas
melaksanakan
tugas
Tanah dalam pengertian yuridis adalah
Tanah hak milik adat menjadi ikon
permukaan bumi.Pengertian tanah sebagai
penting atau biasa dikatakan menjadi pusat
mana
Peraturan
perhatian di era sekarang ini, dikarenakan
Pemerintah Nomor.24 Tahun 1997 tentang
masih banyak masyarakat yang belum
pendaftaran tanah adalah meliputi bagian
peduli dengan tanah adat yang berada di
permukaan bumi yang merupakan satuan
sekitar tempat tinggal mereka sehingga
bidang yang terbatas dan merupakan objek
banyak pihak-pihak asing yang berusaha
dari pendaftaran tanah. Tanah dalam tulisan
ingin menguasainya. Tanah adat adalah hak
ini adalah permukaan bumi yang terbatas
atas tanah dari masyarakat hukum adat yang
dan merupakan objek pendaftaran tanah
belum pernah didaftarkan,yang dibeberapa
yang mana tujuan akhir dari pendaftaran
wilayah
tanah tersebut adalah untuk mendapatkan
berbagai nama salahsatunya yaitu tanah
kepastian hukum dengan diterbitkannya
ulayat. Tanah ulayat yaitu tanah yang di
sertifikat hak atas tanah.
atasnya terdapat hak ulayat dari suatu
yang
diatur
dalam
di
Indonesia
dikenal
dengan
Berdasarkan uraian tersebut diatas,
masyarakat hukum adat tertentu. Hak ulayat
tanah bagi rakyat Indonesia merupakan
adalah kewenangan yang menurut hukum
suatu hal penting, karena semua aktifitas
adat, dimiliki oleh masyarakat hukum adat 2
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
atas wilayah tertentu yang merupakan
pendaftaran tanah hak milik adat kepada
limgkungan warganya, dimana kewenangan
BPN sehingga tanah milik masyarakat adat
ini memperbolehkan masyarakat untuk
memperolehjaminan
mengambil manfaat dari sumber daya alam,
kepastian hukum yang jelas. Terdaftarnya
termasuk tanah, dalam wilayah tersebut
seluruh tanah milik adat yang ada di
bagi kelangsungan hidupnya.
Kabupaten
Demi menjaga keutuhan tanah hak milik
adat
maka
perlu
diadakannya
dan
Sanggau
memiliki
diharapkan
dapat
menjadi pendorong majunya pembanguna daerah di Kabupaten Sanggau.
pendaftaran tanah hak milik adat kepada
Berdasarkan data yang diperoleh di
BPN. Pendaftaran tanah itu perlu dilakukan
bagian
karena tanah yang telah terdaftar akan
Mawang (Sekdes), ada tiga wilayah tanah
mendapat sertifikat atau surat rekomendasi
hak milik adat di Desa Sei Mawang yaitu
dari Bupati atas kepastian kepemilikan
Tanah Adat Tembawang Ompuk Sanjan,
tanah, memperoleh perlindungan hukum,
Tanah Adat Dori Tunggal dan Tanah Adat
dan menjaga tanah adat dari penguasaan
Sei Mawang. Salah satu tanah tersebut
pihak-pihak
(perusahaan/
sudah didaftarkan kepada BPN Kabupaten
perkebunan) atau pengakuan atas tanah
Sanggau yaitu tanah adat Tembawang
yang tidak jelas. Oleh karena itu dengan
Ompuk Sanjan, namun sampai saat ini
terdaftarnya tanah milik adat maka secara
belum ada dikeluarkannya Sertifikat atas
tidak
hak
asing
langsung
memiliki
tanah
perlindungan
tersebut
kepemilikan
Kantor
tanah
Desa
adat
Sei
tersebut.
kepastian
Berdasarkan fenomena tersebut penulis
hukum. Masyarakat adat Dusun Sanjan
menemukan bahwa hal tersebut disebabkan
memiliki hak untuk mendaftarkan tanah hak
kurang optimalnya pelaksanaan koordinasi
milik adatnya kepada pemerintah desa dan
dalam pendaftaran tanah hak milik adat,
BPN.Pendaftaran tanah ini dapat diwakili
seprti penerbitan sertifikat hak tanah adat
oleh pengurus kampung yang dalam hal ini
yang sampai saat ini belum terlaksanakan.
adalah Temenggung, Kepala Dusun (kadus)
Data tanah adat yang sudah didaftarkan
atau Kepala Adat.
namun belum diterbitkannya sertifikat yaitu
Seiring
perkembangan
Tanah Adat Tembawang Ompuk Sanjan,
jaman serta tuntutan di era globalisasi
yang memiliki Luas 237,71 Ha. Tanah Adat
sekarang
ini,
Kabupaten
Dori Tunggal dan Tanah Adat Sei Mawang
Sanggau
telah
berkerjasama
belum terdaftar di BPN dan Bagian
melakukan pendataan untuk meningkatkan
Pertanahan Sekretariat Daerah Kabupaten
partisifasi
dengan
dan
telah
Sekretariat
pemerintah berupaya
masyarakat
dalam
hal 3
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sanggau, namun masih dalam proses
masyarakat, tetapi sampai saat ini belum
pendataan.
ada tindak lanjut atau respon yang diberikan
Peneliti juga menemukan kurangnya sosialisasi
kepada
masyarakat
pentingnya
sertifikat,
pelaksanaan
dalam
dan
proses
akan
lambatnya pendaftaran
dari kecamatan ataupun pemerintahdesa, begitu pula tidak adanya tanggapan dari BPN
Kabupaten
Sanggau.
Kurangnya
koordinasi tersebut mengakibatkan tidak
tanah hak milik adat yang mana disebabkan
terlaksanakannya
oleh
efektif.
kepada masyarakat tentang pendaftaran
Pernyataan tersebut sesuai dengan yang
tanah hak milik adat dan tidak berlanjutnya
dikemukakan
Bagian
proses pendaftaraan tanah yang sudah
Sanggau,
dilaksanakan, sehingga sampai saat ini
Burhanuddin, SH,MH. Beliau mengatakan
masih kurangnya pengetahuan masyarakat
bahwapendaftaran tanah hak milik adat di
tentang mekanisme pendaftaran tanah hak
Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau
milik adat dan pentingnya tanah hak milik
masih belum berjalan dengan efektif.Hal itu
adat didaftarkan.
koordinasi
yang
oleh
PertanahanSetda
terjadi
kurang
Kepala
Kabupaten
karenakurangnya
kerjasama
Sesuai
kegiatan
dengan
sosialisasi
permasalahan,
Pemerintah Kabupaten Sanggau, baik dari
fenomena, dan data yang telah diuraikan,
pihak Desa, Kecamatan, Bagian Pertanahan
peneliti menemukan bahwa pendaftaran
di Setda Kabupaten Sanggau dan BPN
tanah adat belum berjalan dengan baik
Kabupaten
proses
karena kurang optimalnya pelaksanaan
pendaftaran tanah hak milik adat, dan
koordinasi antar pimpinan. Kondisi yang
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
demikian membuat peneliti tertarik untuk
tentang prosedur/mekanisme pendaftaran
melakukan
tanah milik adat untuk meningkatkan minat
“Koordinasi Dalam Pendaftaran Tanah
masyarakat agar mendaftarkan tanah adat
Hak Milik Adat di Desa Sungai Mawang
tersebut kepada BPN.
Kecamatan
Sanggau
dalam
Hal tersebut yang menyebabkan
penelitian
Kapuas
dengan
judul
Kabupaten
Sanggau”.
kurang lancarnya proses pendaftaran tanah hak milik adat sehingga masih banyak
2. Fokus penelitian:
ditemukan bidang-bidang tanah hak milik
Berdasarkan latar belakang yang
adat yang belum terdaftar. Sebelumnya
telah dipaparkan di atas penulis membatasi
Bagian
Kabupaten
masalah dalam penelitian ini pada kurang
Sanggau telah menyurati setiap kecamatan
optimalnya pelaksanaan koordinasi dalam
untuk
proses pendaftaran tanah hak milik adat,
Pertanahan
melakukan
Setda
sosialisasi
kepada
4 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan tujuan untuk membantu pemerintah
Kecamatan
dalam
Sanggau.
merealisasikan
program
kerja
pendaftaran tanah milik adat di Desa Sungai
b. Untuk
Kapuas
mengetahui
Kabupaten
sejauh
mana
Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten
pemahaman petugas atas tugas dan
Sanggau.
tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan dalampendaftaran tanah hak milik adat di Desa Sungai Mawang
3. Rumusan Permasalahan :
yang
Berdasarkan latar belakang masalah
Kecamatan
telah
Sanggau.
diuraikan
di
atas,
maka
perumusan masalah dalam penelitian ini
c.
yaitu : a.
Kapuas
Kabupaten
Untuk mengetahui tanggung jawab dan keputusan yang diambil oleh pimpinan
Bagaimana
komunikasi
yang
atas tugas yang diberikan kepada
dilaksanakan antar pihak-pihak yang
bawahan dalampendaftaran tanah hak
terkait dalam pendaftaran tanah hak
milik adat di Desa Sungai Mawang
milik adat di Desa Sungai Mawang
Kecamatan
Kecamatan
Sanggau.
Kapuas
Kabupaten
Kapuas
Kabupaten
Sanggau ?. b.
Bagaimana pemahaman petugas atas tugas
dan
diberikan
tanggung oleh
jawab
pimpinan
yang dalam
pendaftaran tanah hak milik adat di Desa
Sungai
Mawang
5. Manfaat Penelitian : Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Kecamatan
Dapat memberikan manfaat akademis
Kapuas Kabupaten Sanggau ?. c.
Bagaimana
tanggung
jawab
Manfaat Teoritis
didalam bentuk tukar pendapat/tukar dan
pikiran agar dapat memperkembangkan
pengambilan keputusan oleh pimpinan
ilmu pemerintahan pada umumnya dan
atas tugas yang dilimpahkan kepada
untuk bagianpertanahandan BPN serta
bawahan ?.
meningkatkan
koordinasi
antara
petugas dalam proses pendaftaran tanah hak milik adat.
4. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah : a.
Dari hasil penelian ini diharapkan
Untuk mengetahui komunikasi yang
dapat menjadi bahan bagi peneliti
dilaksanakan antar pihak-pihak yang
selanjutnya.
terkaitdalampendaftaran
tanah
hak
b.
Manfaat Praktis
milik adat di Desa Sungai Mawang 5 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
c.
Memberikan informasi dan menambah
terpisah
wawasan kepada masyarakat tentang
organisasi secara efisien
proses pendaftaran tanah milik adat
d.
e.
untuk
mencapai
sasaran
b. Menurut George R. Terry (dalam Inu
yang berkualitas dan pentingnya tanah
Kencana,
milik adat terdaftar agar mendapatkan
penyerasian yang teratur usaha-usaha
kepastian dan perlindungan hukum
untuk menyiapkan jumlah yang cocok
yang ada di daerah tersebut.
menurut
Sebagai masukan bagi pemerintah dan
pengarahan
masyarakat dalam menjalankan proses
menghasilkan
pendaftaran tanah hak milik adat.
harmonis dan terpadu menuju sasaran
Memberikan
kepada
yang telah ditentukan. Jadi menurut
pembaca tentang koordinasi dalam
Terry koordinasi harus pula memuat
proses pendaftaran tanah hak milik adat
keserasian
yang ada di Desa Sungai Mawang
keterpaduan serta sasaran yang sama
Kecamatan
yang telah ditetapkan.
informasi
Kapuas
Kabupaten
Sanggau.
2011),
Koordinasi
mestinya,
adalah
waktu
pelaksanaan
dan hingga
tindakan-tindakan
atau
keharmonisan,
c. Menurut James D. Moony (dalam Inu Kencana, susunan
B. KERANGKA
TEORI
DAN
2011) yang
teratur
adalah
dari
usaha
kelompok, untuk menciptakan kesatuan tindakan
METODOLOGI
koordinasi
dalam
mengejar
tujuan
bersama. 1.
Berlandaskan
Kerangka Teori Berkaitan
dengan
pembahasan
dari
beberapa
pendapat para ahli di atas dapat dilihat
koordinasi yang efektif berikut berdasarkan
bahwa
teori manajemen, beberapa konsep tentang
pemaduan tujuan yang disusun secara
koordinasi menurut para ahli adalah sebagai
teratur
berikut :
pergerakan atau tindakan, sehingga di
a. Menurut James A.F. Stoner and Charles
dalam suatu organisasi meskipun di dalam
Wankel
(dalam
Koordinasi
Moekojat, adalah
koordinasi
serta
1994),
bidang
yang
proses
mendukung
mencakup
mensinergikan
berbeda agar
masih tercipta
tentang
suatu
saling suatu
menyangkutkan dan memadukan tujuan-
keharmonisan, keserasian dan keterpaduan
tujuan dan kegiatan-kegiatan dari unit-
dalam mencapai sasaran yang menjadi
unit (bagian-bagian atau bidang-bidang
tujuan bersama.
fungsional)
suatu
organisasi
yang 6
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Menurut Handoko (2003) dalam organisasi
diadakan pemilahan bagian-bagian tugas
ada
dan membagi baginya kepada sejumlah
tiga
pendekatan
untuk
mencapai
koordinasi yang efektif, yaitu :
orang.
1.
dispesialisasikan seperti itu memungkinkan
Komunikasi yang efektif. Koordinasi dan komunikasi adalah
orang
Pembagian
pekerjaan
mempelajari
yang
keterampilan
dan
sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan,
menjadi ahli pada fungsi pekerjaan tertentu.
karena komunikasi sejumlah unit dalam
3.
organisasi
akan
dapat
Pendelegasian wewenang.
dikoordinasikan
Pendelegasian proses
ditentukan
komunikasi.
mentransfer wewenang dan tanggung jawab
Komunikasi merupakan salah satu dari
kepada bawahan-bawahannya dalam hirarki
sekian banyak kebutuhan manusia dalam
organisasi atau hak formal dan legitimasi
menjalani hidup dan kehidupannya. Dalam
dari seorang pimpinan untuk membuat
organisasi
keputusan, mengeluarkan perintah, dan
adanya
komunikasi
sangat
penting
seorang
pimpinan
adalah
berdasarkan rentang dimana sebagian besar oleh
bagi
wewenang
karena dengan komunikasi partisipasi antar
mengalokasikan
pimpinan akan semakin tinggi. Dengan
mencapai hasil yang diinginkan organisasi.
demikian komunikasi merupakan hubungan
Pendelegasian wewenang diperlukan untuk
antara komunikator dengan komunikan
memperlancar
kegiatan
manajemen
dimana
organisasi
mendorong
tercapainya
keduanya
mempunyai
peranan
dalam menciptakan komunikasi. 2.
dan
sumber
daya
untuk
untuk
keputusan yang lebih baik.
Pembagian kerja yang jelas.
Penjelasan singkat pengertian tanah
Pembagian kerja adalah perincian
adat
menurut
Budi
Harsono
(dalam
tugas dan pekerjaan agar setiap individu
Djambatan, 1991). Tanah “Bekas Hak
dalam organisasi bertanggung jawab untuk
Milik
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang
populernya adalah Tanah Girik atau hak
terbatas.
kerja
ulayat, berasal dari tanah adat atau tanah-
menyebabkan kenaikan efektifitas secara
tanah lain yang belum dikonversi menjadi
dramatis, karena tidak semuanya secara
salah satu tanah dengan hak tertentu (Hak
fisik mampu melaksanakan keseluruhan
Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atau
aktifitas dalam tugas-tugas yang paling
Hak Guna Usaha) dan belum didaftarkan
rumit
atau disertifikatkan pada Kantor Pertanahan
dan
Jadi
tidak
pembagian
semuanya
memiliki
Adat”
yang
Sebutannya
menurut
bisa
istilah
keterampilan dalam menggunakan alat ukur
setempat,
bermacam-
tanah yang diperlukan untuk melaksanakan
macam: girik, petok, rincik, ketitir dan lain
berbagai tugas. Oleh karena itu perlu
sebagainya, setelah terdaftarkan disebutlah 7
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tanah milik adat. Tanah Milik Adat adalah
2.
Metode Penelitian
hak atas tanah dari masyarakat hukum adat
Penelitian ini menggunakan jenis
yang belum pernah didaftarkan, yang
penelitian deskriptif Kualitatif.Penelitian
dibeberapa wilayah di Indonesia dikenal
deskriptif kualitatif adalahpenelitian yang
dengan berbagai nama salahsatunya yaitu
bermaksud untuk menggambarkan situasi
hak ulayat. Hak Ulayat adalah hak dari
tertentu,
suatu
atas
fenomena dan proses yang berlangsung
yang
dalam masyarakat, penelitian ini berusaha
kepada
untuk mengembangkan serta mengum-
masyarakat
lingkungan
hukum
adat
tanah
wilayahnya
memberi
wewenang
tertentu
penguasa
adat
memimpin
untuk
mengatur
penggunaan
tanah
Menurut
(dalam
pandangan,
pulkan fakta yang ada di lapangan dan
wilayah
untuk mengembangkan konsep, namun tidak bertujuan untuk menguji suatu teori. (
Pendaftaran
A.P
prilaku,
dan
masyarakat hukum adat tersebut. Pengertian
sikap,
tanah
Moleong 2010: 6 ). Dengan menggunakan
Soetomo.SH,
penelitian deskriptif ini peneliti berusaha
1986:83), pendaftaran tanah adalah “suatu
mendeskripsikan
proses tata usaha dan tata cara untuk
secara mendalam tentang koordinasi antar
mencapai
sah
pimpinan dalam proses pendaftaran tanah
tentang hak atas tanah”.Pendaftaran tanah
hak milik adat di Desa Sungai Mawang
ini harus dilakukan karena dengan adanya
Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
kepastian
hukum
yang
pendaftaran tanah, suatu bidang tanah
Menurut
dan
mengungkapkan
Moleong
(2010:
6),
barulah dapat dijamin tentang hak-hak dari
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
pada
kepemilikan
bermaksud untuk memahami fenomena
Nomor
tentang apa yang dialami oleh subjek
seseorang
tanah.Peraturan Tahun
1997
diatas
Pemerintah
menentukan
24
bahwa
penelitian
misalnya
perilaku,
persepsi,
pendaftaran tanah itu diselenggarakan untuk
motivasi, tindakan dan lain-lain, secara
memberikan jaminan kepastian hukum
holistik dan dengan cara deskripsi dalam
dibidang
sistem
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
publikasinya. Pasal 32 ayat (1) Peraturan
konteks khusus yang alamiah dan dengan
Pemerintah
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
pertanahan
Nomor
dengan
24
Tahun
1997
menyebutkan sertifikat diterbitkan untuk
Teknik
Pengumpulan teknik
Data
kepentingan pemegang hak atas tanah yang
menggunakan
bersangkutan sesuai dengan data fisik yang
dokumentasi, dan observasi. Ketiga teknik
ada dalam surat ukur dan data yuridis yang
tersebut
telah didaftarkan dalam buku tanah.
mendapatkan
digunakan data
wawancara,
agar primer
peneliti dan
data 8
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sekunder,menjaring data dan informasi dari
ini adalah bekaitan
informan
erat
dalam proses pendaftaran tanah hak milik
masalah
adat di Desa Sungai Mawang yang dimulai
penelitian,memperoleh data atau informasi
dari usulan pendaftaran tanah hak milik
yang
cara
adat oleh masyarakat kepada Kepala Desa
mengumpulkan dokumen atau rekaman
yang kemudian Pemerintah Desa meminta
yang dapat berupa dokumen pribadi atau
persetujuan kepada Camat sehingga tanah
dokumen resmi, foto-foto atau gambar.
tersebut bisa didaftarkan kepada BPN untuk
tentang
hubungannya
hal-hal
yang
dengan
diperlukan
dengan
Dalam penelitian ini untuk menguji kredibilitas data, peneliti
dengan koordinasi
mendapatkan surat rekomendasi dari Bupati
menggunakan
atas kepastian kepemilikan tanah, yang
triangulasi.
mana sebelumnya dari BPN belum ada
Triangulasi adalah teknik pengumpulan
tindak lanjut kepada Bagian Pertanahan
data yang bersifat menggabungkan dari
Setda
berbagai teknik pengumpulan data dan
rekomendasi dari Bupati serta apa saja yang
sumber data yang telah ada. Bila peneliti
menjadi penyebab timbulnya fenomena-
melakukan
pengumpulan
triangulasi,
maka
teknik
triangulasi
yaitu
untuk
mendapatkan
surat
data
dengan
fenomena tersebut sebagai dampak dari
sebenarnya
peneliti
proses pendaftaran tanah hak milik adat.
sekaligus
Pada bab ini juga akan melihat sejauh mana
menguji kredibilitas data yaitu mengecek
koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah
kredibilitas data dengan berbagai teknik
Desa kepada Kecamatan dan BPN.
mengumpulkan
pengumpulan
data
data
dan
yang
berbagai
data
sumber data.
2.
Pembahasan a. Koordinasi yang Efektif 1). Komunikasi yang Efektif
C. HASIL
PENELITIAN
Dari
DAN
keseluruhan
PEMBAHASAN
hasil dapat
wawancara
secara
diketahui
bahwa
komunikasi dalam koordinasi pendaftaran tanah hak milik adat di Desa Sungai
1. Hasil Penelitian Pada
penelitian
ini,
peneliti
Mawang bisa dikatakan belum berjalan
memfokuskan pada masalah yang berkaitan
dengan
dengan koordinasi antar Pemerintah Desa
menciptakan koordinasi yang baik maka
Sungai
Kecamatan
perlu didukung dengan adanya komunikasi
Kapuas, dan BPN Kabupaten Sanggau.
yang efektif. Komunikasi yang efektif
Adapun yang akan peneliti bahas pada bab
dimaksud adalah melakukan komunikasi
Mawang
dengan
efektif.
Jika
dilihat
untuk
9 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terus
menerus
menyelesaikan
sosialisasi kepada masyarakat yang belum
masalah. Akan tetapi dari hasil wawancara
bisa terlaksanakan. Apabila dari setiap
keseluruhan di atas belum menunjukan
pihak bertanggungjawab akan tugasnya,
adanya komunikasi secara terus menerus
maka
yang dilakukan dari pihak Desa kepada
diselesaikan dengan baik, dimulai dari
BPN
Kecamatan
masing-masing pihak mengoreksi yang
begitujuga sebaliknya dari BPN ke Desa
mana menjadi tugas yang dilaksanakan dan
dan
Apabila
tanggungjawab atas yang dilaksanakan.
komunikasi ini dilakukan terus-menerus
Selain itu jika masing-masing pihak sudah
maka
atau
untuk
pun
Kecamatan
kepada
ke
Desa.
kendala-kendala
dilapangan
baik
itu
kendala-kendala
yang
ada
bisa
yang
terjadi
memahami tugas dan tanggungjawabnya
dalam
proses
maka
koordinasi
yang
efektif
bisa
pendaftaran tanah hak milik adat ataupun
dilaksanakan secara lebih optimal, sehingga
untuk melakukan sosialisasi akan bisa
tidak ada lagi kendala-kendala yang terjadi
terselesaikan dan dilaksanakan.
berulang-ulang.
Pembagian
tugas
dan
pemahaman atas tugas menjadi hal yang 2).Pembagian Kerja yang Jelas Berdasarkan keseluruhan
bahwa
hasil untuk
wawancara
sangat
penting
demi
menciptakan
koordinasi yang optimal.
mencapai
koordinasi yang optimal sangat penting
3). Pendelegasian Wewenang
dilakukannya pembagian kerja yang jelas
Dari beberapa hasil wawancara
agar setiap individu dalam organisasi
tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas
bertanggung jawab untuk melaksanakan
lapangan
sekumpulan kegiatan yang terbatas. Namun
diperintahkan oleh atasan tetapi karena
dari hasil wawancara yang telah diuraikan
kurangnya pemahaman atas tugas yang
bisa dikatakan bahwa pembagian kerja
diberikan dan kurang adanya tanggung
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
jawab pimpinan yang menyebabkan proses
proses pendaftaraa tanah sudah jelas, Akan
pendaftaran tanah hak milik adat tidak bisa
tetapi kurangnya pemahaman dari pihak
dilanjutkan dan kegiatan sosialisasi tidak
desa atas tugasnya dan tidak adanya
bisa dilaksanakan. Sesuai hasil wawancara
tanggung
terhadap
dilapangan dapat diketahui bahwa seharus
tugasnya, hal ini lah yang menjadi kendala
pimpinan lebih memahami tugas yang akan
dalam menyelesaikan masalah baik itu
dilaksanakan dan kepada siapa seharusnya
proses pendaftaran tanah hak milik adat
pekerjaan itu diposisikan.
jawab
pimpinan
sudah
melakukan
apa
yang
belum bisa dilanjutkan ataupun melakukan 10 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdasarkan
pengakuan
dan
peneliti dengan narasumber belum
pendapat dari hasil wancara di atas bisaa
menunjukan adanya komunikasi secara
dikatakan pendelegasian wewenang untuk
terus menerus yang dilakukan, baik itu
menciptakan koordinasi yang optimal bisa
dari Desa kepada BPN dan Kecamatan
dikatakan belum baik karena kurangnya
begitu juga sebalik dari BPN kepada
pemahaman atas tugas yang dilimpahkan.
Desa dan Kecamatan.
Apa bila ada rasa tanggung jawab yang
2.
Koordinasi dalam proses pendaftaran
sepenuhnya dari pimpinan atas tugas yang
tanah hak milik adat dan kegiatan
dilimpahkan dan tanggungjawab bawahan
sosialisai kepada masyarakat tentang
atas
pendaftaran tanah di Desa Sungai
tugas
yang
diperintahkan
maka
hambatan-hambatan tersebut bisa dihindari.
Mawang
Kecamatan
Kapuas
Sanggau
indicator
Kabupaten
pembagian kerja yang jelas ini sudah cukup
D. KESIMPULAN DAN SARAN
baik
maksimal.
sudah
Dikatakan
cukup
cukup
baik
karena dari pihak BPN, Kecamatan dan
a) Kesimpulan Berdasarkan
atau
berbagai
data
dan
Desa
sudah
memiliki
tugas
dan
analisis yang dideskripsikan menggunakan
kewenangan yang jelas terkait proses
teori Handoko yang difokuskan komunikasi
pendaftaran tanah hak milik adat.
yang efektif, pembagian tugas yang jelas
Namun,
dan pendelegasian wewenang, maka hasil
peneliti dengan narasumber kurangnya
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
pemahaman dari
berikut:
tugasnya dan tidak adanya tanggung
1.
Pada
koordinasi
dalam
berdasarkan
wawancara
pihak desa atas
proses
jawab pimpinan terhadap tugasnya. Hal
pendaftaran tanah hak milik adat dan
ini berarti pihak-pihak yang terkait
kegiatan sosialisai kepada masyarakat
sudah
tentang pendaftaran tanah di Desa
pembagian tugas sudah jelas dengan
Sungai Mawang Kecamatan Kapuas
memiliki tugas dan tanggung jawabnya
Kabupaten
masing-masing.
Sanggau
indikator
komunikasi ini belum baik atau belum
3.
cukup
baik
karena
dalam
Koordinasi dalam proses pendaftaran
efektif. Dikatakan belum baik karena
tanah hak milik adat di Desa Sungai
komunikasi yang dilakukan oleh pihak-
Mawang
pihak
Kabupaten
yang terkait
tidak berjalan
terusmenerus. Dari hasil wawancara
Kecamatan
Kapuas
Sanggau
indikator
pendelegasian wewenang ini belum 11
F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
baik atau belum efektif. Dikatakan hal
dalam proses pendaftaran tanah hak
ini belum baik, karena menurut para
milik adat untuk saling berkomunikasi.
pengakuan
telah
Kemudian petugas saling mendukung
diuraikan di atas bahwa kurangnya
untuk penyelesaian pendaftaran tanah
pemehaman
tanggungjawab
hak milik adat dan kegitan sosialisai.
pimpinan ataupun bawahan atas tugas
Hal ini dikarenakan apabila antar
yang
petugas saling berkomunikasi maka
narasumber
dan
dilimpahkan.
yang
Hal
ini
juga
disampaikan oleh narasumber dari
proses
pihak-pihak
terlaksanakan dan tanah hak milik adat
yang
lainnya
bahwa
pendaftaran
dapat
adanya pelimpahan wewenang kepada
yang
pihak yang kurang tepat atau bisa
rekomendasi
dikatakan lempar tugas, yang mana
memerlukan waktu yang tidak lama.
tugas tersebut seharusnya dikerjakan oleh
pihak
yang
lebih
2.
terdaftar
tanah
memperoleh
dari
Bupati
surat dengan
Pada tahap pembagian kerja yang jelas, sebaiknya pihak BPN mengevaluasi
bertanggungjawab tetapi dilimpahkan
yang
kepada pihak yang lainnya yang mana
tanggungjawabnya
pada
pendaftaran tanah hak milik adat dan
sebelumnya
tidak
seperti
mana
tugas
dalam
proses
pihak
ini bahwa kegiatan koordinasi dalam
kepada
proses pendaftaran tanah hak milik adat
memahami tugasnya. Kemudian pihak
belum berjalan dengan efektif.
Desa perlu melakukan usulan kepada
petugas
terkait
Desa
pelatihan
agar
keberlanjutan
lebih
proses
pendaftaran tanah hak milik adat yang
b) Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian
memberikan
dan
demikian. Berdasarkan hasil penelitian
BPN
BPN
menjadi
ini,
peneliti
menyampaikan
telah didaftarkan. Hal ini jika dilakukan oleh
masing-masing yang
pihak
maka
efektif
bisa
saran-saran bagi Pemerintahan Desa Sungai
koordinasi
Mawang pihak Kecamatan Kapuas dan
dilaksanakan secara lebih optimal,
BPN Kabupaten Sanggau, agar semakin
sehingga
baik dalam meningkatkan koordinasi terkait
kendala yang terjadi berulang-ulang
hasil yang diperoleh dalam penelitian ini.
dan
Adapun saran yang dapat peneliti berikan
pendaftaran seluruh tanah hak milik
yaitu:
adat
1.
Pada tahap komunikasi yang efektif,
Mawang dan Kabupaten Sanggau pada
sebaiknya para petugas khususnya
umumnya.
tidak
dapat
ada
lagi
terselesaikannya
khususnya
di
Desa
kendala-
proses
Sungai
12 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
Pada tahap pendelegasian wewenang, sebaiknya pimpinan lebih memahami tugas yang akan dilaksanakan dan kepada siapa seharusnya pekerjaan itu diposisikan,
agar
petugas
yang
diperintahkan dapat memahami dan melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif,
sehingga
tidak
terjadinya
pelimpahan tugas dan tanggungjawab kepada pihak yang tidak tepat. Hal ini jika dilakukan oleh masing-masing pihak maka koordinasi yang efektif bisa
dilaksanakan
dengan
optimal
sehingga bisa dikeluarkannya surat rekomendasi terkait tanah hak milik adat
yang
terlaksanakannya
didaftarkan sosialisai
dan
Kekerabatan Matrilineal Minangkabau di Sumatera Barat. Handayaningrat, Soewarno. 1992. Administrasi Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta : Haji Masagung. Kencana, Inu. 2011. Koordinasi pimpinan. Bandung : Alfabeta
dan
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Koordinasi dan Hubungan Kerja. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Moekijat. 1994. Koordinasi (suatu tinjauan teoritis). Bandung : Mandar Maju. Moleog, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Purbacaraka, Purnadi dan A. Ridwan Halim. 1985. Sendi-Sendi Hukum Agraria. Cet-2. Jakarta : Ghalia Indonesia.
kepada
masyarakat terkait pendaftaran tanah.
Rufinus, Jambi, Yohanes pong, Loteus, Jono, H. Harjo, Elias. 2011. Kearifan Lokal Masyarakat Sanjan Dalam Mengelola Hutan Adat Tomawankng Ompu. Pontianak.
E. REFERENSI
1.
Sumber Literatur :
Djambatan. 1991. Hak Atas Tanah dan Tanah Ulayat. Surabaya : PT. Usaha Grafik Handoko. 2003. Pencapaian koordinasi Efektif. Bandung : PT. Gemilang Harsono, Boedi. 1991. Hukum Agraria Indonesia, Himpunan PeraturanPeraturan Hukum Tanah. Jakarta: Djambatan. Hermayulis. 1999. Penerapan Hukum Pertanahan dan Pengaruhnya Terhadap Hubungan Kekerabatan Pada Sistem
Soetomo, SH. 1986. Politik dan Administrasi Agraria. Surabaya : Usaha Nasional. Soimin, Sudaryo. 1993. Status Hak dan Pembebasan Tanah. Jakarta : Sinar Grafika. Sugiyono.2013.Metode Kuantitatif, Kualitatif D.Bandung: Alfabeta.
Penelitian dan R &
----------.2009.Memahami Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
----------.2005 Memahami Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penelitian
13 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 4 Edisi Desember 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Satori, Djam’an. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Wahid, Muchtar. 2005. Analisis Deskriptif Terhadap Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah. Sinopsis Disertasi Pengukuhan Gelar Doktor Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makasar.
2.
http://www.bing.com/search?q=Tanah+%E 2%80%9CBekas+Hak+Milik+Adat%=MO ZI&form=MOZLBR. Diakses Tanggal 24 September 2014. http://nti0402.wordpress.com/2010/01/01/k oordinasi-yang-efektif-dalam-organisasi/
Literatur Peraturan Perundangundangan
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). Undang – Undang Pokok Agraria Nomor. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
3.
Skripsi/Dokumen
Rikky. 2013. Koordinasi Tim Penataan Kegiatan Pengelolaan dan Pengusaha Sarang Burung Walet di Kota Singkawang. (Skripsi). Pontianak : Universitas Tanjungpura. Padagi, Listiana. Pelaksanaan Koordinasi Pemerintahan Dalam Melaksanakan Kewenangan Otonomi Desa di Desa Batu Tajam Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang. (Skripsi). Pontianak : Universitas Tanjungpura. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPN 2014. Profil Desa Sungai Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau 2014. 4.
Rajukan Elektronik
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_ulayat. Diakses tanggal 10 Oktober 2014 http://monenggue.blogspot.com/2012/10/ta nah-adat.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2014
14 F. FADRY SAULUS, E42011025 Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Kerja Sama Universitas Tanjungpura Dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
\
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A Jalan A Yani Pontianak, Kode Pos 78124 Homepage : ht1p:lljmnaImahasiswa.fisip.untan.ac.id Email:
[email protected]
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAHIPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap
: F. Fadry Saulus
NIM I Peri ode lulus
: E42011025/2015
Fakultas I Jumsan
: F1SIP I ILMU ADMINISTRASI
Email address IHP
:
[email protected]
082250400865
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Admiuistrasi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak BebasRoyalti Non-Eksklusif iNon-Exlustve Royalti-Free Right) atas karya ilmiah say a yang berjudul : KOORDINASI
DALAM PENDAFTARAN TANAH HAK MILIK ADAT DI DESA SUNGAI MAWANG KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU
Beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif lID, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-medialformatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain: [::J fulltext .
q;zr content artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang berlaku. Untuk kepentiugan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
nama
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di :Pontianak Pada Tang al : (JIfDesember20 15