Otomasi Sistem dengan PLC
Kontrol Sekuensial Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email:
[email protected] Otomasi Sistem dengan PLC - 03
1
Objektif: Kategori Kontrol Sekuensial Komponen Kontrol Sekuensial Rangkaian Dasar Rangkaian Pengembangan
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
2
KONTROL SEKUENSIAL Kontrol sekuensial (kontrol berurutan) adalah teknik pengontrolan yang digunakan untuk mengatur suatu operasi yang saling terkait, terhubung atau terencana (terjadwal).
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
3
Contoh illustrasi
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
4
Contoh mengenai elevator yang beroperasi secara otomatis, sebagai berikut: (1) Seorang mengambil sangkar elevator ke lantainya dengan menekan tombol pemanggil (naik/turun) Sangkar yang terdekat dengan lantai pemanggil akan bergerak dengan arah (naik/turun) menuju ke pemanggil Pintu elevator secara otomatis terbuka setelah elevator berhenti Orang tersebut menaiki elevator dan menekan tombol nomor lantai yang dituju (tombol tujuan) Pintu ditutup dan sangkar naik/turun ke lantai yang dituju, dan akan berhenti pada lantai berikutnya jika ada panggilan
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
5
Contoh mengenai elevator yang beroperasi secara otomatis, sebagai berikut: (2) Kontrol kecepatan sangkar, untuk : Memberikan percepatan yang sesuai hingga diperoleh kecepatan yang konstan → Menjaga kecepatan konstan → Memberikan perlambatan yang sesuai untuk berhenti pada lantai yang diinginkan dengan mulus →
Sangkar berhenti secara berurutan pada lantai yang diinginkan penumpang di dalam sangkar Pintu akan terbuka lama, jika penumpang habis, kemudian menutup dan tetap disitu sampai ada panggilan berikut.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
6
Kategori Kontrol Sekuensial: Tiga kategori Kontrol Sekuensial : 1. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika kondisi yang ditentukan sebelumnya terpenuhi (conditional control) 2. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika telah mencapai waktu yang telah ditentukan (time schedule
control)
3. Sistem di mana waktu pelaksanaan atau interval waktu tidak penting, hanya urutan operasi yang telah ditetapkan yang dipentingkan (executive control).
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
7
Contoh Kategori Kontrol Sekuensial: (1) Contoh Kategori 1. Pada operasi elevator di atas, untuk pergi ke lantai 30 dari lantai 2 dengan sangkar elevator, harus memenuhi kondisi: → → →
Tombol pemanggil ditekan pada lantai 2 Penumpang tidak melebihi kapasitas Tombol tujuan dalam sangkar ditekan.
Contoh Kategori 2. Pada lampu lalu lintas, alat pemain otomatis dan lain lain.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
8
Contoh Kategori Kontrol Sekuensial: (2) Contoh Kategori 3. Sebagian besar dari kontrol posisi, sebagai contoh jika benda kerja akan membentuk diameter d1 dari posisi X ke Y dan diameter d2 dari X ke Z, waktu pengerjaan atau interval tidak penting karena kecepatan pengerjaan tergantung pada benda kerja, tenaga mesin dan material alat-alat.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
9
Rangkaian Kontrol Sekuensial Rangkaian kontrol sekuensial dapat dengan mudah dirancang dalam bentuk peralatan yang disebut kontroler sekuensial. Kontroler ini menggunakan komputer khusus yang dirancang untuk kebutuhan kontrol sekuensial dan dapat melaksanakan perintah kontrol sekuensial untuk berbagai penggunaan. Dalam perkembangannya kontroler ini dinamakan Programmable Logic Controller atau Programmable Controller.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
10
Elemen Dasar Rangkaian Sekuensial (1) Bagian yang menerima informasi untuk proses/plant sebelum diberikan pada kontroler (saklar, sensor/tranduser)
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
11
Elemen Dasar Rangkaian Sekuensial (2) Relay
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
12
Elemen Dasar Rangkaian Sekuensial (3) Kontroler Sekuensial Bagian yang mengolah informasi dari keluaran kontroler (aktuator)
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
13
Rangkaian OR Rangkaian OR Rangkaian yang kondisi keluarannya (output) akan aktif (ON), jika kondisi salah satu masukan (input) aktif (ON)
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
14
Rangkaian AND Rangkaian AND Rangkaian yang kondisi keluarannya (output) akan aktif (ON), jika kondisi kedua masukan (input) aktif (ON)
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
15
Rangkaian NOT Rangkaian NOT (deny) Rangkaian yang kondisi keluarannya (output) berlawanan dengan kondisi masukan (input) (ON)
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
16
Rangkaian Self-Conservative Rangkaian Self-Conservative Rangkaian yang dapat mempertahankan kondisi ON meskipun push-button hanya ditekan sekali lalu dilepas
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
17
Rangkaian Inter-Locking Rangkaian kontrol sekuensial yang dirancang untuk melindungi mesin dan piranti serta keselamatan operator dengan cara mengendalikan operasi mesin dan piranti agar berhubungan antara satu dengan lainnya dengan memakai titik kontak elektris sehingga dapat terjadi urutan operasi yang benar.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
18
Timer (Pewaktu) Timer (pewaktu) atau relay pewaktu (timer relay) merupakan salah satu komponen sistem kontrol sekuensial untuk kontrol pengaturan waktu (time-scheduled control). Timer ada dua tipe: timer ON-delay timer OFF-delay Otomasi Sistem dengan PLC - 03
19
Timer ON-delay Gambar rangkaian di bawah merupakan realisasi dari operasi penundaan ON. Meskipun PB (push buttom) ditekan, masih dibutuhkan tenggang waktu tertentu yang telah ditentukan sebelum arus mengalir pada beban.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
20
Timer OFF-delay Gambar rangkaian di bawah merupakan realisasi dari operasi penundaan OFF. Meskipun PB (push buttom) ditekan, masih dibutuhkan tenggang waktu tertentu yang telah ditentukan sebelum arus ke beban diputus.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
21
Contoh Timer ON-delay pada operasi penundaan Saat PB ditekan, relay coil dan timer coil dapat arus. Setelah mencapai setting interval timer contact ON, sehingga beban menjadi ON.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
22
Contoh Timer ON-delay pada operasi tenggang waktu tetap (One Shoot Timer) Saat PB ditekan, relay coil, timer coil, dan beban dapat arus. Hal ini dipertahankan oleh contact relay yang dihubungkan secara self-conservative. Setelah mencapai setting interval timer contact OFF, sehingga relay coil OFF dan beban menjadi OFF.
Otomasi Sistem dengan PLC - 03
23