MEDIA KOMUNIKASI MAHASISWA DAN ALUMNI UNIVERSITAS TERBUKA ISSN : 0215 - 1073 No. 50/Tahun XVII/2011
KONTRIBUSI TTM TERHADAP NILAI AKHIR 50% lho...
KALENDER AKADEMIK 2011 Ada Kontribusi 30% untuk Tutorial Online PERCAYA DIRI tak hanya soal penampilan
AN
GIK DIBA
TAIS A R G EPAD A K W ASIS MAH
AHMAD KOMARDI Mahasiswa Berprestasi Terbaik I 2010
DARI REDAKSI
Pembaca KOMUNIKA yang budiman, Komunika yang diterima para pembaca saat ini adalah edisi ke-50 (edisi pertama di tahun 2011). Edisi “Emas” kali ini mengangkat topik utama tentang “Kontribusi TTM Terhadap Nilai Akhir 50%”. Diharapkan edisi kali ini dapat memberikan pencerahan bagi mahasiswa khususnya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan tutorial. Pada sistem Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ), tutorial merupakan bantuan belajar yang disediakan oleh UT untuk membantu mahasiswa dalam proses belajar-mengajar. Dengan adanya tutorial, diharapkan mahasiswa dapat me-ningkatkan nilai UAS-nya. Setelah membaca topik utama tersebut, mudahmudahan mahasiswa dapat memahami selukbeluk tutorial, baik tutorial tatap muka atau tutorial online. Para mahasiswa dan pembaca yang budiman, rubrik yang tersedia pada edisi ke-50 adalah tips, ragam, profil, tutorial, peristiwa, iptek, dan sementara itu…. Rubrik tips “ percaya diri tak hanya soal penampilan” adalah topik yang kami pilih untuk meningkatkan percaya diri mahasiswa. Bagi mahasiswa yang sedang mengikuti tutorial online (tuton), di rubrik akademik juga tersedia tentang “Tuton berkontribusi 30% terhadap Nilai Akhir Mata Kuliah” dan “cara aktivasi tuton”. Tersedia juga tulisan ulasan buku tentang “model ARCS”. Dalam rubrik ragam, tersedia tulisan tentang suasana tutorial di UPBJJ-UT Ambon dan UPBJJ-UT Papua. Di samping itu, ada juga tulisan tentang upaya meningkatkan keaktifan
dalam diskusi TTM. Dalam rubrik profil, kami tampilkan profil mahasiswa berprestasi Terbaik I UT, dan profil pustakawan berprestasi. Seperti biasa, kami tetap menyajikan rubrik yang anda tunggu-tunggu yaitu Tutorial. Rubrik ini akan membantu anda memperdalam materi kuliah. Pada edisi ini rubrik tutorial memuat tulisan “tetap aman bersama pengawet”, “pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan”, “model negara kesejahteraan”, dan “cici-ciri anak underachiever”. Dalam rubrik peristiwa, pembaca dapat menikmati tulisan tentang “suasana tutorial outdoor di Monas’. Rubrik iptek menyediakan tulisan tentang teknik budidaya anggrek. Dalam rubrik sementara itu…. tersedia tulisan tentang oleh-oleh dari pemantauan tutorial tatap muka 2010. Akhir kata, selamat membaca, semoga kita dapat menarik manfaat dari semua yang kita baca untuk memperbaiki kehidupan. Amin. Salam Redaksi
ALAMAT REDAKSI: Gedung PAU - PPI Universitas Terbuka, Lt. II. Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Tangerang Selatan 15418. Telepon : (021) 7490941 pesawat 2417, 2418. Faximile : (021) 7434591. STT : No. 109/SK DITJEN PPG/ STT/1987 Tanggal 18 Februari 1987. ISSN : 0215-1073.
Tabloid KOMUNIKA PELINDUNG. Rektor Universitas Terbuka, Tian Belawati.
PENGARAH. Pembantu Rektor III, Hasmonel. PENANGGUNG JAWAB. Ketua LPPM, Agus Joko Purwanto.
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA. Kepala PAU-PPI Litgasis, Trini Prastati. DEWAN REDAKSI. Ketua, Hascaryo Pramudibyanto. Redaktur, Ernik Yuliana. Sekretaris, Djaka Waskita. Anggota: Sitta Alief Farihati, Vika Ariyani, Yuli TEA, Mukti Amini, Diki, Olivia Idrus, dan Asmara I. Tarigan. TATA LETAK. Layouter, Yana Mulyana Fotografer, M. Salahudin. Penerbit, Universitas Terbuka.
Komunika Edisi 51
tabloid KOMUNIKA menerima tulisan Anda.
Naskah diketik satu setengah spasi, panjang naskah maksimum 3 (tiga) halaman, termasuk foto peristiwa. Naskah ditulis pada kertas A4, dapat dikirim via email ke
[email protected]
Dewan Redaksi Tabloid Komunika 2
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
Redaksi berhak menyunting naskah yang akan dimuat sepanjang tidak mengubah isi. Naskah yang dimuat akan diberi imbalan yang layak dan 2 (dua) eksemplar nomor majalah tersebut, sedangkan naskah yang tidak dimuat, akan dikembalikan kepada pengirim apabila disertai perangko pengembalian.
DARI REDAKSI
PROGRAM NONPENDAS TANGGAL
KEGIATAN
10/Jan
Pengumuman Hasil Ujian 2010.2
1/Feb
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode I Tahun 2011
8/Feb
Penetapan Lulusan Periode I Tahun 2011
14/Feb
Pengumuman calon peserta Ujian TAP 2011.1
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS TERBUKA ( Januari - Desember 2011 ) PROGRAM PENDAS (PGSD DAN PGPAUD) TANGGAL
KEGIATAN
1 Feb
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode I Tahun 2011
8 Feb
Penetapan Lulusan Periode I Tahun 2011
21 Feb
Pengumuman Hasil Ujian 2010.2
28 Nov 2010
29 Mei 2011
Tes Masuk I
1 Mar
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode II Tahun 2011
12 Des 2010
12 Jun 2011
Pengumuman Hasil Tes Masuk I
7 Mar
Pengumuman Calon Peserta Ujian TAP 2011.1
5 Des - 17 Des 2010 18 Des 2010
26 Jun 2010
Tes Masuk II
9 Jan 2011
10 Jul 2011
Pengumuman Hasil Tes Masuk II
1 Feb 2011
2 Ags 2010
Batas Akhir Pembayaran SPP
3 Feb 2011
31 Jul 2011
Batas Akhir Registrasi (Penyerahan TBS)
4 Feb 2011
5 Ags 2011
Batas Aktivasi Online
28/Feb
Batas Akhir Pembayaran SPP 2011.1
2/Mar
Batas Akhir Registrasi (Penyerahan TBS) 2011.1 di UPBJJ-UT
27/Feb - 6/Mar
Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2011.1
6/Mar - 7/Mei
Tutorial Tatap Muka 2011.1
8/Mar
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode II Tahun 2011
8 Mar
Penetapan Lulusan Periode II Tahun 2011
14/Mar - 7/Mei
Tutorial Online 2011.1
5 Apr *)
Wisuda Periode I Tahun 2011
16 Mar
Penetapan Lulusan Periode II Tahun 2011
11 Apr
Batas Akhir Pembayaran SPP 2011.1
13 Apr
Batas Akhir Registrasi (Penyerahan TBS) 2011.1 di UPBJJ-UT
3 - 17 Apr
Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2011.1 Tutorial Tatap Muka 2011.1
5 Apr *)
PROGRAM PASCASARJANA (MASA REGISTRASI 2010.2)
Wisuda Periode I Tahun 2011
MASA REGISTRASI 2011.1 2011.2 31 Okt - 21 Nov 2010
KEGIATAN
1 Mei-22 Mei 2011 Pendaftaran Mahasiswa Baru I
5 Jun - 19 Jun 2011 Pendaftaran Mahasiswa Baru II
4 Mei - 7 Mei
Pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) 2011.1
17 Apr - 19 Jun
8 dan 15 Mei
UAS 2011.1
24 Apr - 18 Jun
Tutorial Online 2011.1
5 Feb - 6 Feb 2011
6-7 Ags 2011
Orientasi Studi Mhs Baru
13 Mei
Batas Akhir Mahasiswa mengirim Lap. Praktek/Praktikum 2011.1 ke UPBJJ-UT
24 Mei *)
Wisuda Periode II Tahap I Tahun 2011
6 Feb - 1 Mei 2011
8 Ags - 31 Okt
Tutorial Online (Tuton)
14 Mei
Ujian TAP 2011.1
7 Jun *)
Wisuda Periode II Tahap II Tahun 2011
6 Feb 2011
8 Ags 2011
Inisiasi 1
21 Jun - 24 Jun
20 Feb 2011
23 Ags 2011
Inisiasi 2 Tugas 1
24 Mei *)
Wisuda Periode II Tahap I Tahun 2011
Pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) 2011.1
6 Mar 2011
5 Sep 2011
Inisiasi 3
7 Juni *)
Wisuda Periode II Tahap II Tahun 2011
13 Mar 2011
12 Sep 2011
Inisiasi 4 Tugas 2
11 Juli
Pengumuman Hasil Ujian 2011.1
Batas Pengiriman Rekapitulasi Nilai Tutorial 2011.1 ke UPBJJ-UT
27 Mar 2011
23 Sep 2011
Inisiasi 5
26 Juli
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode III Tahun 2011
3 Apr 2011
5 Okt 2011
Inisiasi 6 Tugas 3
2 Ags
Penetapan Lulusan Periode III Tahun 2011
17 Apr 2011
17 Okt 2011
Inisiasi 7
24 Okt 2011
15 Ags
Pengumuman calon peserta TAP 2011.2
Inisiasi 8 Tugas 4 (Khusus MM Online)
4 Sep - 11 Sep
Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2011.2
4 Sep
Dies Natalis Universitas Terbuka
4 Sep - 30 Okt
Tutorial Tatap Muka 2011.2
5 Sep
Batas Akhir Pembayaran SPP 2011.2
21 Jun 25, 26, 27 Jun
UAS 2011.1
19 Jul
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode III Tahun 2011
26 Jul
Penetapan Lulusan Periode III Tahun 2011
24 Apr 2011
4 Sep
Dies Natalis Universitas Terbuka
26 Feb - 1 Mei 2011
5 Sep
Pengumuman Hasil Ujian 2011.1
3 Okt
Batas Akhir Pembayaran SPP 2011.2
5 Okt
Batas Akhir Registrasi (Penyerahan TBS) 2011.2 ke UPBJJ-UT
19 Sep
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode IV Tahun 2011
30 Apr dan 1 Mei 2011
19 Sep
Pengumuman calon peserta Ujian TAP 2011.2
30 dan 31 Okt 2011 TTM4 & Penuntasan Tugastugas
7,8,14 dan 15 Mei 2011
5,6,13,14 Nov 2011 Ujian Akhir Semester (UAS)
26 Sep - 2 Okt
Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2011.2
11 Juli 2011
27 Sep
Penetapan Lulusan Periode IV Tahun 2011
6 Apr dan 25 Mei *)
7 Sep
Batas Akhir Registrasi (Penyerahan TBS) 2011.2 di UPBJJ-UT
13 Sep
Batas Akhir Penentuan Calon Lulusan Periode IV Tahun 2011
17 Sep - 5 Nov
Tutorial Online 2011.2
27 Sep
Penetapan Lulusan Periode IV Tahun 2011
2 Okt - 27 Nov
Tutorial Tatap Muka 2011.2
18 Okt *)
Wisuda Periode III Tahun 2011
16 Okt - 27 Nov
Tutorial Online 2011.2
2 - 5 Nov
Pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) 2011.2
13 dan 20 Nov
UAS 2011.2
10 Nov
Batas Akhir Mahasiswa mengirim Lap. Praktek/Praktikum 2011.2 ke UPBJJ-UT
19 Nov
Ujian TAP 2011.2
22 Nov *)
Wisuda Periode IV Tahap I Tahun 2011
29 Nov *)
Wisuda Periode IV Tahap II Tahun 2011-
T
28 Ags - 31 Okt 2011 Tutorial Tatap Muka (TTM) (Khusus Mahasiswa Reguler)
18 Okt *)
Wisuda Periode III Tahun 2011
22 Nov *)
Wisuda Periode IV Tahap I Tahun 2011
29 Nov *)
Wisuda Periode IV Tahap II Tahun 2011
30 Nov - 2 Des
Pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) 2011.2
3,4,5 Des
UAS 2011.2
Desember
Batas Pengiriman Rekapitulasi Nilai Tutorial ke UPBJJ-UT
uton atau Tutorial Online adalah salah satu layanan bantuan belajar UT secara online. Tentu bagi Anda yang sudah sering mengakses website UT, Tuton bukan sesuatu yang asing, tetapi bagi mahasiswa yang belum pernah mengakses Tuton, tentu perlu informasi ini. Nah, bagaimana caranya Anda dapat mengikuti Tuton? Jawabnya, yang harus Anda lakukan pertama kali adalah melakukan Aktivasi Tuton. Apakah Anda sudah pernah melakukan Aktivasi Tuton? Jika belum, maka lakukan langkahlangkah berikut ini: 1. Langkah pertama, Anda harus memiliki email terlebih dahulu. Sekarang sudah banyak provider yang memberikan fasilitas email, jadi Anda tinggal memilih provider mana yang paling mudah Anda gunakan. Ada ketentuan dari Admin UT, yaitu Jangan gunakan email Yahoo untuk melakukan aktivasi! 2. Selanjutnya, Anda buka website UT dan klik menu Tutorial Online, atau Anda bisa langsung
26 Feb, 27 Feb 2011
28 dan 29 Ags 2011 TTM1 & Penyerahan Tugas 1
19 dan 20 Mar 2011
18 dan 19 Sep 2011 TTM2 & Penyerahan Tugas 2
9 dan 10 Apr 2011
9 dan 10 Okt 2011 TTM3 & Penyerahan Tugas 3
2 Jan 2012
Pengumuman Hasil UAS
19 Okt dan 16 Nov *) Wisuda
CATATAN :
*) Dapat berubah, dan akan diumumkan 6 (enam) minggu sebelumnya
Segeralah Aktivasi Tuton! browsing ke alamat http://student.ut.ac.id. Pada Menu Utama di layar sebelah kiri, Anda klik Aktivasi UT-Online. Setelah diklik maka akan muncul Persetujuan Calon User, Anda tinggal menjawab Ya. Kemudian akan muncul permintaan berupa NIM, tanggal lahir, dan email Anda. Setelah Anda mengisikan data tersebut, klik Kirim dan Anda akan diminta menunggu sejenak konfirmasi dari Admin UT. Konfirmasi Admin UT akan dikirim ke email Anda. 3. Setelah Anda membuka email Anda dan mendapat konfirmasi dari Admin UT, segeralah mengaktifkan Tuton Anda. Karena jika lebih dari 24 jam maka Aktivasi Tuton Anda dianggap gagal, dan Anda harus mengulangi langkah kedua di atas. Gampang kan? Hanya dengan mengaktivasi Tuton, Anda akan mendapatkan banyak
Sitta Alief Farihati
Dosen FMIPA-UT
manfaat. Anda akan mendapatkan lebih banyak pemahaman pada materi mata kuliah yang Anda ambil. Anda juga dapat berdiskusi dengan Dosen dan rekan mahasiswa se-Indonesia, dan yang paling penting nilai akhir mata kuliah Anda akan mendapatkan kontribusi nilai Tuton sebesar 30%. Sangat menguntungkan bukan? Ayo, segeralah melakukan Aktivasi Tuton!!
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
3
AKADEMIK Mukti Amini
Dosen FKIP-UT
Kontribusi TTM Terhadap Nilai Akhir 50% Lho… Ayo Ikut TTM!
S
ebagai mahasiswa UT, apakah Anda familiar dengan istilah Tutorial Tatap Muka (TTM)? Bisa jadi Anda sangat mengenalnya, juga pernah mengikutinya. Namun bisa juga Anda sama sekali tak mengenal istilah tersebut. TTM adalah salah satu bantuan belajar yang disediakan oleh Universitas Terbuka, untuk membantu upaya mahasiswa belajar mandiri yang sudah Anda lakukan melalui bahan ajar berupa bahan cetak (modul) atau non cetak (kaset, VCD, dan lainnya).
Suasana TTM di SDN Karadenan Kecamatan Sumpiuh UPBJJ-UT Purwokerto (dok. ernik)
Kegiatan TTM ini berupa pertemuan tutorial secara langsung dengan tutor mata kuliah, biasanya dilakukan maksimal delapan kali pertemuan untuk tiap mata kuliah. Khusus di Jurusan Pendidikan Dasar FKIP UT, TTM disediakan secara paket tiap semester, dimana biasanya dalam satu semester terdapat tiga mata kuliah yang diberikan layanan TTM. Nah, tahukah Anda jika TTM ini memberikan kontribusi yang cukup besar pada nilai akhir mata kuliah, yaitu sebanyak 50%? Artinya, nilai akhir mata kuliah yang ditutorialkan akan diperoleh dari 50% nilai TTM dan 50% lagi dari nilai Ujian Akhir Semester (UAS). Hal ini tentu merupakan kesempatan sangat baik bagi Anda yang ingin memiliki nilai tinggi (A), karena tidak hanya menggantungkan nilai akhir dari satu sumber saja yaitu UAS. Artinya, jika pada kondisi tertentu nilai UAS Anda agak jatuh dengan berbagai alasan seperti kondisi badan kurang fit, baru saja ditimpa musibah, terlambat datang ke lokasi ujian, dan sebagainya; nilai akhir mata kuliah masih dapat tertolong dari nilai tutorial. Tentu dengan catatan nilai tutorial Anda tingg. Apa saja yang menjadi komponen pada nilai TTM? Secara umum, nilai TTM terbagi menjadi dua, yaitu nilai partisipasi dan nilai tugas. Nilai partisipasi diberikan persentase yang lebih kecil yaitu 30%, sementara nilai tugas diberikan persentase 70%. Nilai partisipasi mahasiswa ini diperoleh dari disiplin dan tanggung jawab Anda dalam mengerjakan tugas, kehadiran dalam tutorial, dan keaktifan Anda dalam kelas selama mengikuti tutorial.
4
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
Sementara itu, nilai tugas didapatkan dari rerata tiga kali tugas yang diberikan selama tutorial. Maka rugilah jika Anda hanya mengumpulkan satu atau dua tugas saja, karena untuk menghitung rerata tugas, jumlah keseluruhan nilai tugas yang ada tetap akan dibagi menjadi 3, walaupun anda ikut TTM hanya 2 kali, misalnya. Oya, nilai tutorial ini, hanya dapat diperoleh jika Anda menghadiri setidak-tidaknya lima dari delapan kali pertemuan tutorial yang diadakan. Artinya, jika Anda tidak hadir lebih dari tiga kali di kelas tutorial, maka Anda dianggap tidak mengikuti tutorial dan nilai TTM Anda gugur. Bagaimana dengan mahasiswa selain Jurusan Pendidikan Dasar FKIP yang tidak mendapatkan bantuan belajar TTM secara paket tetapi ingin mendapatkan bantuan layanan TTM? Anda dapat mengajukan permohonan TTM ATPEM (Atas Permintaan Mahasiswa) secara resmi kepada program studinya, sehingga nanti akan ditindaklanjuti oleh Pembantu Rektor III (PR III). TTM ATPEM ini juga dapat diajukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Dasar, di luar paket mata kuliah yang telah ditetapkan untuk diberikan layanan TTM. Mengapa Anda harus mengajukan TTM ATPEM secara resmi? Tidak cukupkah hanya dengan mengundang tutor atau dosen tertentu untuk mengajarkan materi-materi yang belum Anda pahami? Memang, dalam upaya belajar mandiri, Anda dapat belajar kepada siapa saja, termasuk pada teman sesama mahasiswa, atau dosen yang dianggap mampu. Tetapi, tanpa pengajuan TTM ATPEM secara resmi kepada PR III, maka kontribusi nilai tutorial tatap muka yang 50% itu tidak akan Anda dapatkan. Kontribusi nilai TTM ATPEM hanya akan diperoleh jika sudah mendapatkan persetujuan dari PR III, yang lalu akan menugaskan kepada Pusat Komputer untuk membuat program pengolahan nilai yang berbeda pada mahasiswa yang mengajukan TTM ATPEM pada mata kuliah tertentu tersebut. Nah, bagaimana jika ternyata setelah mengikuti TTM, nilai akhir mata kuliah Anda tetap jatuh? Ada beberapa kemungkinan alasan. Pertama, mungkin memang nilai tutorial Anda rendah, dan nilai UAS juga tidak terlalu tinggi, maka nilai wajar bila nilai akhir mata kuliah menjadi rendah. Kedua, nilai tutorial sudah cukup tinggi (A atau B), tetapi nilai UAS benar-benar jatuh sehingga berpengaruh pada jeleknya nilai akhir. Kemungkinan kedua ini sangat perlu dicermati. Karena, berdasar pengalaman, banyak sekali mahasiswa yang setelah mengikui TTM mata kuliah tertentu menjadi begitu yakin bahwa nilai A
atau B pasti di tangan. Lupa bahwa sebenarnya masih ada 50% kemungkinan lagi dari nilai UAS, yang tentu tidak boleh diremehkan. Saat nilai UAS benar-benar jatuh, tentu nilau tutorial sebagus apa pun tidak mampu menolong karena kontribusi maksimalnya hanya 50%. Akhirnya, yang sering terjadi adalah mahasiswa ini menyalahkan tutornya, menuduh tutor pelit nilai, merasa sia-sia sudah mengorbankan waktu, tenaga dan biaya mengikuti TTM, dan semacamnya. Oleh karena itu, Anda sebagai mahasiswa diharapkan tidak menganggap kecil hal ini. Merasa nilai aman karena sudah mengikuti TTM, adalah sikap yang berbahaya karena akan menjerumuskan Anda sendiri. Tetaplah mempelajari modul dan bahan ajar lain dengan tekun sehingga Anda akan mendapatkan nilai UAS yang memuaskan. Persoalan yang lain, bagaimana jika ternyata nilai UAS murni (tanpa ada kontribusi nilai TTM) justru lebih tinggi dari pada nilai akhir yang berasal dari gabungan nilai UAS ditambah nilai TTM? Ini dapat saja terjadi jika nilai UAS melonjak sangat tinggi sementara nilai TTM justru jatuh. Jika hal ini terjadi, jangan khawatir, karena komputer akan secara otomatis menjaring nilai yang lebih tinggi dari dua nilai yang Anda peroleh tersebut. Jadi yang akan muncul sebagai nilai akhir dalam hal
Kegiatan Pelatihan Tutor di UPBJJ-UT Samarinda (dok. asmara)
ini adalah nilai UAS murni tanpa kontribusi nilai TTM. Satu hal lagi. Bagaimana jika karena kelalaian, Anda mendapatkan nilai hukuman saat UAS untuk mata kuliah yang TTM-nya sudah Anda ikuti? Hal ini memang sangat disayangkan. Tetapi jika terjadi kasus seperti ini, maka nilai TTM masih berlaku satu kali lagi pada semester berikutnya, saat Anda mendaftar ulang untuk mengikutui ujian ulang untuk mata kuliah tersebut. Namun, jika dalam semester berikutnya Anda masih juga mendapatkan nilai hukuman, maka nilai TTM otomatis hangus, tidak dapat digunakan lagi sebagai kontribusi 50% pada nilai akhir mata kuliah. Akhirnya, selamat mengikuti TTM dengan tekun, tetapi jangan lupa tetap mempersiapkan diri untuk UAS
AKADEMIK Benny A. Pribadi
PAU-PPI LITGASIS
LIMA PILAR Penilaian Kualitas Pembelajaran Online (Online Learning)
S
istem pendidikan jarak jauh (SPJJ) seperti diselenggarakan oleh Universitas Terbuka, tak bisa dipungkiri sangat diuntungkan oleh berkembangnya sarana teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi jaringan komputer yang amat pesat belakangan ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pesatnya pertumbuhan sistem pembelajaran online (online learning). Sistem pembelajaran online dalam konteks ini dapat dimaknai sebagai: “…instruction that is delivered electronically using computer and computer – based media.” Pembelajaran online diselenggarakan dengan cara menyampaikan materi perkuliahan melalui jaringan medium komputer. Semua aspek pembelajaran yang meliputi aspek tugas, evaluasi, dan umpan balik terhadap hasil belajar siswa disampaikan secara online. Isi bahan pelajaran atau learning material dalam online learning dapat diakses melalui jaringan komputer. Pada hakekatnya sistem pembelajaran ini tidak hanya menekankan pada aktivitas siswa mengakses informasi, tapi juga membantu mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh siswa ketika ikut serta dalam program pembelajaran online, diantaranya siswa akan terbiasa belajar menggunakan beragam format media, siswa dapat menentukan materi pelajaran yang relevan untuk dipelajari, dan siswa akan terlibat aktif tukar menukar gagasan, informasi, dan ilmu pengetahuan dengan sumber belajar secara luas. Sebuah konsorsium yang berkomitmen terhadap upaya peningkatan kualitas pembelajaran online yakni Sloan – C, mengemukakan lima pilar yang dapat digunakan untuk menilai kualitas program pembelajaran online. Kelima pilar tersebut meliputi: efektifitas proses pembelajaran (learning effectiveness);
skala (scale); akses (access); kepuasan pengajar (faculty satisfaction); dan kepuasan siswa (student satisfaction). Pilar efektifitas program pembelajaran merupakan hal penting dalam penyelenggaraan program pembelajaran secara online. Pilar ini akan menjamin mahasiswa yang berpartisipasi untuk memperoleh proses pembelajaran online berkualitas tinggi yang setara dengan program pembelajaran secara regular. Efektifitas program pembelajaran meliputi komponen desain program pembelajaran online; sumber belajar yang dapat dimanfaatkan; kemampuan pengajar atau instruktur; interaksi pembelajaran; dan evaluasi hasil belajar dan kompetensi. Kemudian pilar “skala” menggambarkan tentang jangkauan atau kapasitas peserta yang mengikuti program pembelajaran online ini. Skala atau jangkauan online learning ini mencakup: pembiayaan; komitmen lembaga; infrastruktur lembaga dan teknis; kemitraan; dan pemasaran.
Terakhir, kriteria kepuasan siswa atau student satisfaction mencerminkan semua aspek pelayanan akademis dan non akademis yang diperoleh siswa selama menempuh program pembelajaran secara online. Kedua pelayanan tersebut harus berkualitas, sesuai dengan kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa dan bersifat konstruktif. Komponen dari pilar kepuasan siswa adalah akses terhadap jaringan dan sumber belajar; layanan administrasi akademik; layanan pendukung; interaksi belajar; dan pemberian umpan balik tentang kemajuan belajar yang telah dicapai oleh siswa. Upaya untuk mengukur kualitas pembelajaran online dalam sebuah institusi pendidikan dapat dilakukan dengan menerapkan pilar-pilar ini sebagai acuan. Tetapi perlu diingat bahwa kelima pilar penilaian kualitas pembelajaran online tersebut hanya dapat diimplementasikan pada tingkat atau level sistem.
Kriteria atau pilar akses berfokus pada seberapa besar kemungkinan mahasiswa terlibat dalam proses pembelajaran online yang difasilitasi oleh institusi atau lembaga penyelenggara. Kriteria akses meliputi komponen sebagai berikut: infrastruktur teknis, dukungan administrasi akademik; dukungan administrasi akademis; dukungan pelayanan kemahasiswaan; serta akses terhadap informasi dan pengetahuan. Kriteria kepuasan “tenaga pengajar” atau faculty satisfaction menggambarkan keuntungan yang dapat diperoleh instruktur dan tenaga pengajar dalam mengikuti aktivitas pembelajaran online. Kriteria kepuasan tenaga pengajar meliputi: dukungan administratif; dukungan fakultas; dan besarnya kemungkinan untuk melakukan aktivitas penelitian.
(dok. google image)
Upaya Meningkatkan Kualitas Bahan Ajar FMIPA-UT dari Workshop Penulisan BAC FMIPA-UT
B
ahan ajar cetak (BAC) dalam proses pembelajaran di UT merupakan sumber belajar yang utama sekaligus sebagai pengganti dosen. Tingginya kualitas BAC
sangat membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Interaktivitas dalam setiap modul pada BAC sangat diperlukan, di samping juga kejelasan bahasa dan struktur materi yang tersusun sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Para penulis bahan ajar cetak FMIPA-UT (dok. ernik)
Untuk mencapai harapan tersebut, FMIPA-UT menyelenggarakan workshop penulisan BAC pada tanggal 9-11 Desember 2010. Tujuan penyelenggaraan workshop adalah menilai kemajuan penulisan dan penelaahan BAC FMIPA. Acara workshop tersebut dihadiri oleh para penulis BAC dari beberapa perguruan tinggi tatap muka, di
Ernik Yuliana
Dosen FMIPA-UT
antaranya adalah IPB, ITB, Unpad, Unsoed, UI, dan Universitas Trisakti. Acara dimulai pada tanggal 9 Desember pukul 15.00 WIB, dibuka oleh Dekan FMIPA, Dr. Nuraeni Soleiman. Dalam sekilas sambutannya, Dekan FMIPA menekankan kepada para penulis BAC bahwa kualitas BAC sangat penting bagi mahasiswa FMIPA, dan penyelesaian penulisan serta penelaahan yang tepat waktu sangat membantu UT, karena akan memperlancar proses pencetakannya. Acara workshop saat ini adalah yang terakhir bagi FMIPA pada tahun 2010, sehingga Dekan FMIPA sangat berharap kepada penulis modul untuk dapat memfinalkan modul di akhir acara workshop. Setelah selesai membuka acara, dekan FMIPA langsung melakukan progress check kepada setiap penulis BAC. Dengan acara workshop ini, diharapakan kualitas BAC FMIPA dapat meningkat dan penulisannya dapat selesai tepat waktu.
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
5
AKADEMIK Afriani
Dosen FISIP-UT
TUTON Berkontribusi 30% Terhadap Nilai Akhir Mata Kuliah dengan tujuan untuk memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada mahasiswa maupun calon mahasiswa misalnya, konsultasi pada waktu melakukan registrasi mata kuliah. Layanan administrasi akademik diberikan dengan tujuan untuk membantu mengatasi masalah mahasiswa misalnya, akses terhadap data akademik. Secara khusus penyelenggaraan tutorial online (tuton) bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan jaringan internet untuk memberikan Pemanfaatan Jaringan Internet untuk Tutorial (dok. google image) layanan bantuan belajar kepada mahasiswa, memungkinkan proses ntuk mendapatkan nilai yang Amazing pembelajaran jarak jauh didesain lebih (A) apalagi Cukup (C) untuk lulus UT komunikatif dan interaktif, dan memberikan sebenarnya sangat ”gampang”. UT alternatif pilihan bagi mahasiswa yang memiliki menyediakan layanan bantuan belajar bagi akses terhadap jaringan internet untuk mahasiswa dengan harapan hal ini akan sangat memperoleh layanan bantuan belajar secara membantu mahasiswa dalam belajar. optimum (Panduan Umum Penyelenggaraan Tutorial, 2004). Kelebihan tuton adalah Layanan bantuan belajar merupakan salah satu mahasiswa dan tutor dapat berinteraksi dengan aspek penting dalam sistem pendidikan jarak cepat sehingga mahasiswa akan langsung jauh. Dalam hal ini, UT sebagai penyelenggara menerima jawaban, masukan atau perbaikan pendidikan terbuka dan jarak jauh berperan dari tutor mengenai materi perkuliahan. sebagai fasilitator dalam proses belajar siswa Sedangkan kekurangannya tuton hanya dapat dengan menyediakan beragam pilihan (bentuk, dimanfaatkan oleh mahasiswa yang berada di jenis, ruang lingkup, isi) bahan ajar, beragam kota-kota yang mempunyai fasilitas Internet. media pembelajaran, beragam layanan bantuan Semua mahasiswa UT boleh menjadi peserta belajar (learning support system), dan beragam tuton selama mata kuliah yang diregistrasinya pilihan penilaian hasil belajar (Belawati,
U
Perhatikan ilustrasi berikut ini: Misalnya mahasiswa A memperoleh nilai ujian 50 (C) untuk mata kuliah X. Mahasiswa A mengikuti tuton untuk mata kuliah X dan memperoleh nilai akhir tuton 60 (30% x 60 = 18), sehingga nilai UAS mata kuliah X bisa menjadi 50 + 18 = 68 (B). Coba kita bandingkan, jika mahasiswa A tidak mengikuti tuton maka bisa dipastikan mahasiswa tersebut akan memperoleh nilai UAS C untuk mata kuliah X
2002). Layanan bantuan belajar sendiri dapat dibedakan menjadi layanan akademik, layanan penyediaan informasi dan konsultasi akademik dan layanan administrasi akademik. Salah satu bentuk layanan akademik yang diberikan adalah tutorial. Tutorial merupakan suatu cara menyampaikan bantuan dan bimbingan belajar kepada mahasiswa (Pedoman Umum Penyelenggaraan Tutorial, 2004). Layanan penyediaan informasi dan konsultasi diberikan
ditawarkan dalam tuton. UT tidak memungut biaya kepada mahasiswa peserta tuton. Biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa adalah biaya untuk akses internet saja. Tuton dilaksanakan setelah penutupan masa registrasi. Selama tutorial berlangsung mahasiswa wajib mengakses dan mempelajari materi inisiasi sebanyak 8 kali dan mengerjakan 3 tugas yang diberikan tutor serta aktif
Referensi Belawati, T. 2002. Perkembangan pemikiran tentang pendidikan terbuka dan jarak jauh dalam Universitas Terbuka. 2004. Pedoman Umum Penyelenggaraan Tutorial. Jakarta: Universitas Terbuka
6
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
melakukan diskusi tanya-jawab dengan tutor dan antar sesama mahasiswa. Nah, nilai dari 3 tugas tuton ditambah dengan nilai partisipasi dalam tuton mempunyai kontribusi 30% terhadap nilai akhir mata kuliah atau nilai UAS. Nah, ternyata tuton diperlukan dan sangat membantu mahasiswa dalam memahami materi yang disajikan dalam modul serta yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan nilai UAS mahasiswa!
MANFAAT TUTON Mukti Amini
S
Dosen FKIP-UT
ebagai mahasiswa, seringkah Anda merasa penjelasan pada modul atau Buku Materi Pokok (BMP) yang Anda baca terlalu rumit? Atau pernahkan Anda merasa ingin sekali berkonsultasi langsung dengan penulis buku tesebut, atau setidaknya orang yang memahami materi yang sedang Anda baca? Jika jawaban Anda adalah Ya, maka Anda dapat berlega hati. Karena, selain bantuan belajar berupa Tutorial Tatap Muka (TTM) di mana Anda dapat bertemu dan membahas langsung materi perkuliahan dengan tutor sebagai ahli pada mata kuliah tersebut, UT juga menyediakan bantuan belajar berupa Tutorial Online atau Tuton. Melalui tuton, selain mendapatkan kontribusi nilai 30%, Anda juga dapat membaca berbagai informasi yang lebih up to date tentang materi mata kuliah, sehingga pemahaman Anda terhadap modul yang sedang Anda baca akan lebih komprehensif. Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi langsung dengan tutor yang bersangkutan melalui saling berkirim pesan pada fasilitas yang sudah disediakan, atau saling mengirim surat elektronik (email). Anda dapat juga menambah wawasan dengan ikut aktif dalam forum diskusi yang difasilitasi oleh tutor, sehingga selain menyimak penjelasan dari tutor, anda juga dapat bertukar pikiran dengan para mahasiswa UT dari seluruh penjuru tanah air. Tentu, selain pemahaman yang meningkat terhadap materi mata kuliah, ada manfaat lain yang akan Anda dapatkan. Anda akan mengenal secara langsung teman-teman mahasiswa lain dan para tutor. Memiliki alamat email pribadi mereka yang dapat Anda gunakan juga untuk berkorespondensi di luar urusan perkuliahan, membangun jaringan pertemanan, bahkan jika mungkin membangun jaringan kerja. Mengapa tidak? Semua manfaat tersebut dapat diperoleh tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk bertemu secara fisik, cukup dengan duduk beberapa jam di depan komputer yang memiliki akses internet! Jadi, jelaslah tuton sangat bermanfaat bagi Anda. Sangat rugi jika Anda sebagai mahasiswa tidak memanfaatkan fasilitas bantuan belajar yang satu ini. Nah, tunggu apa lagi?
PERISTIWA Wiwiet
POKJAR FORBIK Jakarta: “Tutorial Outdoor Study ke Monas” “Kuliah di UT sangat fleksibel, kita bisa pilih sendiri cara belajar yang efektif menurut mahasiswa masing-masing. Tempat belajar pun bisa suka-suka kita, kuliah di UT bisa belajar kapan pun dan dimana pun. Hal ini juga yang kemudian menjadi alternatif pilihan cara belajar di Pokjar FORBIK (Forum Belajar Ilmu Komunikasi) Jakarta, dengan melakukan tutorial outdoor study ke Monumen Nasional (Monas).”
M
inggu, 11 April 2010, Pokjar Forum Belajar Ilmu Komunikasi (FORBIK) mengadakan kegiatan tutorial outdoor yang berlokasi di Monumen Nasional (Monas). Kegiatan tutorial outdoor ini baru pertama kali dilakukan oleh Pokjar Forbik, mengingat normalnya tutorial hanya dilakukan di sekretariat Forbik yang berlokasi di Gedung SDN 01 Kenari, Jl. Kramat Raya IV Senen, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini diikuti oleh belasan anggota Forbik aktif, tak terkecuali anggota baru 2010.1 yang terlihat antusias dengan kegiatan tutorial outdoor ini. Menurut Dwi Widyastuti, Ketua Umum Forbik, acara tutorial outdoor ini merupakan salah satu inovasi cara belajar di Pokjar Forbik agar tidak bosan belajar di ruangan seperti yang selama
Suasana Tutorial (dok. wiwiet)
Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPBJJ-UT Jakarta
ini dilakukan. “Sebenarnya kegiatan ini sudah ada dalam agenda bagian pendidikan Forbik sejak 2009 lalu, namun baru bisa terealisasi saat ini dan teman-teman anggota juga cukup antusias dengan kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa menambah semangat belajar dan bisa membuat mereka lebih tertarik lagi untuk belajar di Forbik,” jelas Dwi. Jariyanto, Ketua bagian Pendidikan Forbik juga menjelaskan bahwa ide ini awalnya dari pengurus Forbik di bidang Pendidikan yang memiliki gagasan untuk mencari suasana baru. Ide ini sempat mandek beberapa saat, namun wacana ini kembali bergulir sehingga akhirnya dapat terealisasi. Meskipun terkesan santai namun tujuan acara ini adalah belajar. Teman-teman yang mengikuti tutorial tetap diwajibkan membawa modul mata kuliah dan tugas yang diberikan pada minggu sebelumnya. Jadwal tutorial pada acara tersebut adalah tutorial Bahasa Indonesia dan Public Speaking yang membahas materi teknik presentasi, sehingga peserta tutor bisa mempraktekan langsung presentasinya, sekalian “uji keberanian” berbicara di hadapan publik, yaitu teman-temannya dan sekaligus para pengunjung yang juga ikut memperhatikan kegiatan belajar ini. Menurut Rosalina, salah satu tutor yang merupakan alumni UT, ide acara ini bagus untuk menghilangkan kejenuhan karena biasanya kegiatan tutorial di ruangan. “Untuk kedepannya mungkin bisa dibuatkan jadwal rutin misalnya 1 bulan sekali, direncanakan pemilihan tempatnya, survey ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar kegiatan belajarnya bisa berlangsung dengan baik,” imbuh wanita yang juga akrab dipanggil Ocha. Kelebihan lainnya dari acara ini peserta dapat langsung berekreasi
Ajak Pustakawanmu ke UT
Suasana saat presentasi public speaking (dok. wiwiet)
setelah tutorial selesai dan melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan Universitas Terbuka kepada masyarakat yang berada di lokasi pelaksanaan kegiatan ini. Namun, pelaksanaan tutor outdoor tidak terlepas dari beberapa kendala teknis yang tidak bisa dihindari. “Memang ada beberapa kendala yang kita hadapi seperti tidak adanya papan tulis atau white board, kondisi di lapangan yang merupakan ruang publik sehingga banyak sekali noise yang terjadi seperti suara bising dari pengunjung lainnya” jelas Jariyanto salah satu pengurus pokjar. Kendala seperti ini dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi peserta sehingga materi yang disampaikan menjadi kurang dipahami oleh peserta tutor. Namun, terlepas dari kekurangan semua tersebut, peserta kegiatan tutorial outdoor ini sangat menikmati kegiatan tersebut. Mereka berharap kedepannya kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan oleh pokjar. “Secara pribadi acara ini menurut saya sangat bermanfaat, kebetulan saya juga belum pernah kesini (Monas-red), jadi ini pengalaman pertama saya” tukas Atika, anggota Forbik angkatan 2009.1. Harapan saya semoga acara ini bisa terus dilakukan, tentunya ke tempat lain yang lebih memadai fasilitasnya,” ujarnya. Usai acara tutorial, para peserta langsung menikmati rekreasi di area Monas.
Hascaryo
Dosen FISIP-UT
S
udah sewajarnya apabila di sebuah instansi, ada satu ruang khusus yang mengurusi masalah perbendaharaan berupa barang cetak dan elektronik. Ruang khusus tersebut adalah perpustakaan, dan sosok yang mengurusi ruang ini sudah tentu adalah tenaga perpustakaan. Sebagian kecil instansi di Indonesia masih menempatkan tenaga perpustakaan atau pustakawan sebagai ‘orang belakang’. Padahal peran pustakawan di sebuah perpustakaan sangatlah vital. Fenomena kini membuktikan bahwa pustakawan semakin dicari. Hal ini dikarenakan untuk mengelola perpustakaan membutuhkan keterampilan khusus. Bukan hanya urusan tata menata buku, namun lebih rumit dari itu. Mengelola buku tidak asal taruh atau pinjam. Ada aturan rinci yang dapat dipelajari melalui program studi yang khusus pula. Salah satu perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan Program Studi Ilmu Perpustakaan, yaitu UT. Program studi yang ada di bawah binaan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UT ini, kini menjadi idola bagi pustakawan yang tidak memiliki waktu khusus untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, karena kesibukannya mengurusi perpustakaan di kala instansinya beraktivitas. Kesempatan emas ini seyogianya dimanfaatkan oleh pustakawan yang berminat menggabungkan dirinya dengan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Apalagi dalam waktu dekat ini, UT akan segera membuka program S1 Perpustakaan dan Sistem Informasi. Rencana pembukaan program S1 ini sudah ada sejak lama, sebagai tindak lanjut harapan pemerintah bahwa pustakawan di semua instansi harus berkualifikasi sarjana. Salah satu dampaknya adalah akan diberikannya tunjangan khusus bagi pustakawan. Cobalah berbincang sejenak dengan pustakawan di tempat Anda bekerja, dan tawarkan kesempatan ini kepadanya. Tidak ada salahnya bukan, mengajak kolega untuk menuju pada titik kebaikan mereka?
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
7
PERISTIWA Asmara Iriani Tarigan
Siswa Tetap Cerdas Walaupun Gurunya Berstatus Mahasiswa Wawancara dengan: Mami Sin, Tutor dari Maluku Tenggara
J
udul tulisan ini diambil dari pernyataan dari seorang peserta Pelatihan Program Akreditasi Tutor UT (PAT-UT) di UPBJJ Ambon yang dilaksanakan 18-20 Oktober 2010 yang lalu. Nama peserta tersebut Sin Somnaikubun yang biasa dipanggilan oleh orang-orang sekitarnya dengan Mami Sin. Mami Sin lahir di Okaba pada 12 November 1940 dan mempunyai 2 orang putra. Ke dua putranya mengabdi dalam bidang pendidikan sebagai dosen. Putra pertamanya sebagai Dosen pada
Suasana Pelatihan Tutor di Maluku Tenggara (dok. asmara)
Politeknik Tual , dan putra keduanya sedang mengikuti program S2 di salah satu universitas di Jakarta. Dalam program pelatihan tutor yang diadakan oleh UPBJJ Ambon, Mami Sin merupakan peserta paling senior dari seluruh peserta pelatihan yang berjumlah 40 orang. Senior tidak hanya dari usia tetapi juga pengalamannya sebagai Tutor UT yang sudah berlangsung sejak 19 tahun tepatnya pada masa registrasi 1991.2. Mami Sin adalah tutor UT berasal dari kepulauan Tual di Propinsi Maluku Tenggara untuk mata kuliah
PTK, beliau menyadari betul bahwa daerahnya merupakan daerah terpencil namun tidak berarti harus ketinggalan dalam pendidikan. Dengan latar belakang pemikiran tersebut, beliau berpikir perlu dicari cara bagaimana agar Sumber Daya Manusia di Tual dapat terus belajar tanpa harus meninggalkan daerahnya sendiri. Mami Sin pertama sekali mengenal UT melalui Pembantu Rektor III UT pada masa itu yaitu Henry Walandaw, dan Ka. UPBJJ Ambon. Pada masa itu UT pertama sekali melakukan kerjasama di daerah terpencil di Indonesia untuk Program Non Pendas. Dengan hadirnya UT, Mami Sin berpikir bahwa setiap orang di daerahnya punya kesempatan untuk dapat meningkatkan kemampuan dirinya dalam hal pendidikan tanpa harus meninggalkan daerahnya terutama tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. Terutama untuk para guru-guru yang punya tugas dan tanggung jawab untuk mencerdaskan anakanak didiknya dapat mengikuti pendidikan di UT tanpa meninggalkan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Jika para guru meninggalkan pekerjaannya maka murid tidak akan menjadi cerdas karena tidak ada yang mengajar. UT dapat mencerdaskan guru-guru dan guru-guru tetap dapat mencerdaskan murid-murid. Riwayat pekerjaan Mami Sin diantaranya, sebagai Guru SD, Kepala SD, Penilik TK dan SD, Guru SPG, Kepala SPG, Kepala SMA, pernah sebagai anggota DPRD Tual selama 2 periode, dan pada tahun 2000 beliau memasuki masa pensiun. Dengan pengalaman yang begitu kaya, tidak heran jika selama mengikuti pelatihan beliau selalu aktif dan menunjukkan semangat yang tinggi dalam setiap kegiatan. Masukan dan komentarnya memberikan semangat dan motivasi bagi peserta lainnya. Berbicara tentang UT sebagai penyelenggara Sistem Pendidikan Jarak Jauh, beliau menilai
sangat baik sekali dan bermanfaat bagi setiap orang yang punya keinginan untuk menambah pengetahuan. Apalagi UT sekarang sudah mulai membuka program S2, Mami Sin menghimbau para guru di Propinsi Maluku Tenggara untuk dapat mengikuti program Gaya Mami Sin dalam ini. Target menyampaikan materi (dok. asmara) dalam masa registrasi 2011.1 ada 60 peserta yang mengikuti program tersebut, sampai saat ini sudah sebanyak 54 orang yang mendaftar. Mami Sin sangat berterimakasih diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan tutor walau setelah 20 tahun menjadi tutor. Materi yang diberikan merupakan hal baru yang diterimanya dan akan diaplikasikan di daerahnya bersama dengan 2 tutor lainnya dari daerah yang sama. Mami Sin berharap setelah mengikuti pelatihan tutor akan menerapkan pengetahuan yang sudah diperolehnya. Di penghujung wawancara yang kami lakukan, Mami Sin mempunyai harapan agar UT mengirimkan komputer/laptop dan printer kepada pengurus pokjar s e b a g a i kelengkapan pelaksanaan Tutorial TTM. (dok. asmara)
Memantau Tutorial di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua
D
alam masa registrasi 2010.2, penulis berkesempatan memantau pelaksanaan tutorial di provinsi Papua, tepatnya di Kabupaten Biak Numfor. Lokasi ini cukup jauh dari Jakarta, mengingat penerbangan ke sana berlangsung selama kurang lebih 6 jam. Perjalanan dimulai pada tanggal 27 Oktober 2010, hanya berselang beberapa jam setelah usai penyamaan persepsi yang dipimpin oleh Purek III. Malamnya perjalanan menuju ke Biak segera dimulai. Baru pukul 5 pagi keesokan harinya, kami mendarat di Bandara Frans Kaisiepo Biak. Walaupun perjalanan cukup melelahkan, fokus kegiatan tentu saja adalah tutorial. Tutorial itu dikoordinir oleh pengurus pokjar, yang di Kabupaten Biak Numfor dipegang oleh Bapak Yusuf Slamet. Beliau sehari-hari bekerja di dinas pendidikan, sehingga sudah tidak asing lagi dengan mahasiswa UT di Biak. Ditambah lagi dengan pengalamannya bertugas di tanah Papua selama hampir 30 tahun, maka baginya menangani permasalahan 300 orang mahasiswa UT bukanlah sesuatu yang terlalu sulit. Sebagian besar dari 300 orang mahasiswa UT di daerah itu adalah mahasiswa PGSD. Pada saat kedatangan penulis, beliau dengan sigap menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan sore harinya.
8
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
PAU-PPI LITGASIS
Diki
Dosen FMIPA-UT
Kegiatan itu akan dilakukan di SD Negeri 1 Biak. Pada hari pertama, salah satu kegiatan tutorial adalah matakuliah PAUD 4305 Dasar Matematika Sains. Tutor yang bertugas adalah Bapak Maskur Bora. Mahasiswa yang hadir berjumlah 17 orang, yang semuanya antusisas menghadiri tutorial. Selain mengikuti tutorial dengan antusias, mereka juga bereaksi positif atas adanya pemantauan ini. Yang paling menonjol adalah tingginya harapan mereka agar berbagai masalah yang mereka hadapi mendapat tanggapan yang segera. Beberapa mahasiswa mengeluhkan lambatnya pengiriman buku yang dipesan. Kedatangan buku sangat diperlukan untuk belajar. Bahkan tutorial pun kurang maksimal, apabila mahasiswa belum mendapatkan bahan ajarnya. Tentu saja pihak UPBJJ Jayapura memperhatikan keluhan ini. Bapak Sugiyono, Kasubag TU UPBJJ Jayapura menyampaikan tanggapan atas masalah tersebut. Pada saat ditemui di Jayapura, ia mengharapkan, agar mahasiswa segera memesan buku segera setelah registrasi. Bahkan yang tak kalah pentingnya, ia mengharapkan agar proses registrasi juga dilakukan dengan segera, tanpa menunggu datangnya penutupan registrasi. Semakin cepat mahasiswa melakukan
(dok. google image)
registrasi dan memesan buku, akan semakin cepat datangnya buku yang dipesan mahasiswa.
Tutorial memang dimaksudkan sebagai layanan bantuan belajar, bagi mahasiswa UT. Untuk menunjang keberhasilan tutorial, perlu kesiapan mahasiswa. Kesiapan yang berupa sarana, ditunjang oleh tersedianya BMP bagi setiap mahasiswa. Sedangkan kesiapan berupa pengenalan tentang materi tutorial, memerlukan kemauan mahasiswa sendiri untuk membaca BMP sebelum acara tutorial. Dengan upaya semua pihak, diharapkan kemajuan mahasiswa di tiap daerah, khususnya di Kabupaten Biak Numfor, dapat secepatnya tercapai.
AKADEMIK Hascaryo
Dosen FISIP-UT
Lebih Aktif Diskusi Di TTM
T
idak dapat dipungkiri kalau ada kenyataan bahwa seseorang yang sedang belajar, biasanya butuh teman atau instruktur. Sama saja dengan mahasiswa UT. Meskipun sudah ada label wajib ‘belajar mandiri’, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa mahasiswa UT masih ada saja yang menyukai model tatap muka dalam proses belajarnya. Di UT, aktivitas belajar semacam ini dinamakan tutorial tatap muka. Konsep tutorial tidak sama dengan perkuliahan. Bedanya, dalam aktivitas tutorial, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam menjalin interaksi dengan tutor dan sesama peserta tutorial. Apabila tutor hanya berbicara terus-menerus dan mendominasi aktivitas tutorial, dikhawatirkan konsep tutorial akan bias dengan perkuliahan biasa.
seluruh tugas yang diberikan oleh tutor, dengan mematuhi ketersediaan waktu yang telah diberikan oleh tutor. Dari sisi kehadiran, para mahasiswa juga wajib menaatinya. Ada delapan kali pertemuan yang diwajibkan, yang semuanya menuntut partisipasi mahasiswa. Ciptakan suasana belajar secara baik antara lain dengan cara melakukan diskusi dengan teman sekelas. Tidak perlu ada keraguan atau rasa malu untuk memulai hal baik ini. Meskipun ada yang berkomentar ekstrim tentang aktivitas diskusi yang Anda lakukan, tetaplah bertahan. Bahkan, akan lebih baik
Strategi yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk meraih kesuksesan aktivitas tutorial pun sebenarnya tidaklah sulit. Hanya saja, ini yang kadang dilupakan, mahasiswa UT harus memersiapkan diri secara baik sebelum ia mengikuti tutorial di kelas. Dengan begitu, aktivitas tutorial akan berjalan dua arah. Ini salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, agar tutor tidak mendominasi aktivitas tutorial. Dalam persiapan itu pula, mahasiswa dapat memerkaya pengetahuannya dari berbagai media atau sumber belajar. Konsep atau materi yang belum dipahami, dapat ditanyakan kepada tutor hingga diperoleh jawaban yang sesuai. Demikian halnya dengan pengerjaan tugas. Semua mahasiswa peserta tutorial wajib mengerjakan dan mengumpulkan
berbagai permasalahan tutorial yang belum terpecahkan. Dengan begitu, akan tercipta kerja sama yang baik antara Anda dengan teman, tutor, dan pengurus pokjar yang selama ini sudah memfasilitasi aktivitas tutorial Anda. Aspek penting yang diharapkan muncul dari kegiatan diskusi Anda adalah terciptanya persepsi dan pemahaman yang sama terhadap sebuah konsep atau fenomena. Perlu Anda pahami juga bahwa, tidak semua pelaksanaan kegiatan diskusi dapat berjalan lancar. Ada kalanya, di sela-sela diskusi tersebut tiba-tiba terpotong oleh adanya peristiwa yang lebih penting dan membutuhkan perhatian segera. Atau bisa jadi, ada salah satu teman Anda yang ingin sekali menguasai jalannya diskusi. Untuk yang begini ini, Anda tidak perlu merisaukannya. Ciptakan suasana kekeluargaan dalam setiap kegiatan diskusi Anda. Dengan begitu, hasil diskusinya pun akan lebih mengena dan terasa elegan. Selamat mencoba dan ciptakan selalu suasana belajar di lingkungan terdekat Anda, mudah-mudahan kita akan semakin maju dan berkembang...
(dok. google image)
apabila Anda mampu mengajak teman tadi untuk bergabung dan berusaha menemukan
Hari Gini Telat Punya Modul?
M
Yuli Titrariandi El Anshori
Dosen FISIP-UT
odul merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran di UT. Tanpa modul maka mahasiswa dapat diibaratkan seseorang yang memasuki hutan belantara tanpa membawa kompas. Ia pasti akan tersasar tak tentu arah tujuan. Nah, dapat dibayangkan jika mahasiswa UT tidak memiliki modul meskipun tutorial sudah berjalan beberapa pertemuan.
mengalami kesulitan memberikan materi. Dalam versi sang tutor, ia terpaksa memberikan materi sesuai dengan materi yang ia ajarkan di PTN tempat ia berasal. Sebuah fakta yang membuat kita miris karena mahasiswa pasti akan keteteran untuk melahap semua materi modul pada waktu yang singkat menjelang UAS. Itu baru satu mata kuliah. Bagaimana dengan mata kuliah yang lainnya ?
Hal tersebut dijumpai penulis ketika melakukan pemantauan TTM Non Pendas (mahasiswa D2 Perpustakaan) di Pokjar Ngawi UPBJJ Surabaya beberapa waktu lalu. Hampir seluruh mahasiswa mengaku baru menerima modul pada pertemuan ke-8 alias pertemuan terakhir. Satu fakta yang sangat mengejutkan, meskipun bukan salah mereka 100%. Pembelian modul untuk mereka memang dikoordinir oleh pengurus pokjar. Nampaknya mahasiswa enggan membeli melalui e-bookstore tetapi memesan lewat UPBJJ dengan difasilitasi pengurus, sehingga terjadi keterlambatan penerimaan modul. Yang pasti, selama beberapa pertemuan sang tutor juga
Beberapa hal lain yang terjadi dalam praktek pelaksanaan TTM di lapangan adalah pelaksanaan TTM yang hanya 90 menit. Padahal aturan seharusnya adalah 120 menit. Kemudian banyak tutor yang tidak membawa Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT) dan Satuan Acara Tutorial (SAT). Nah, kalau sudah begini mahasiswanya mau dibawa kemana ya? mahasiswa tidak punya modul, tutor tidak memiliki RAT dan SAT. Apa kata dunia ..???
(dok. google image)
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
9
RAGAM M. IQBAL
Ingin Kuliah Lagi Tapi Tak Ada Waktu, Kuliah Jarak Jauh Solusinya Mahasiswa yang berkuliah dengan sistem jarak jauh harus memiliki kemandirian tinggi. Mandiri dalam hal mengurus administrasi perkuliahan, membaca modul sampai persiapan ujian. Hal ini tidak akan dialami oleh mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka. Biasanya pada kuliah tatap muka, mahasiswa harus mengikuti proses pembelajaran yang dirancang oleh dosen yang bersangkutan. Selain kemandirian, perbedaan yang
“Tak ada kata terlambat untuk menimba ilmu”
P
epatah bijak ini sangat pantas bagi Anda yang ingin terus belajar. Seringkali pekerjaan membuat Anda menjadi jenuh karena harus melakukan rutinitas yang sama Belajar memang bisa membuang kejenuhan Anda karena otak Anda akan diajak untuk me-refresh pengetahuan Anda. Belajar dapat Anda lakukan secara otodidak atau melalui perkuliahan. Belajar secara otodidak lebih fleksibel karena tidak ada ketentuan Anda harus menguasai kompetensi tertentu. Namun jika Anda belajar sendiri, tidak ada sertifikat/ ijazah yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan karir Anda. Belajar melalui perkuliahan juga ada konsekuensi tersendiri. Anda wajib mengikuti perkuliahan dan tes/ ujian. Di sisi lain, perkuliahan memberikan hal positif yaitu Anda dapat bertukar pikiran dengan teman. Hal ini tidak dapat Anda temukan jika Anda belajar otodidak,
yang ditawarkan. Pertama, program mandiri. Program ini merupakan program pembelajaran mandiri dimana modul akan dikirimkan ke mahasiswa, kemudian mahasiswa belajar sendiri di rumah, dan di akhir semester mahasiswa mengikuti ujian pada waktu yang ditentukan, atau disesuaikan dengan kesiapan mahasiswa. Program yang kedua adalah program kuliah jarak jauh yang ada kuliah tatap mukanya di satu tempat. Jadwal kuliah tatap muka akan ditentukan bersama. Perkuliahan akan disampaikan dengan atau tanpa interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Jika saat perkuliahan dosen pengajar tidak hadir, maka interaksi dan diskusi hanya terjadi di antara para mahasiswa. Program ketiga adalah program yang ada kuliah tatap mukanya, namun tidak terikat dengan jadwal pertemuan. Biasanya dilakukan di satu atau beberapa tempat. • Bagaimana cara memilih program kuliah yang cocok dengan kebutuhan?
(dok. dindin)
Menentukan pilihan apakah akan belajar secara otodidak atau kuliah, tentu bukan hal yang mudah. Ada alternatif lain buat Anda, yaitu kuliah dengan sistem jarak jauh. Kuliah ini memberikan fleksibitas waktu kuliah. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang kuliah dengan sistem jarak jauh. Berikut penjelasannya : •
Apa bedanya kuliah sistem jarak jauh dengan kuliah biasa?
mencolok dari kuliah sistem jarak jauh adalah interaksi antar sesama mahasiswa maupun dosen. Biasanya frekuensi pertemuan dengan teman atau dosen akan jauh lebih sedikit dibandingkan kuliah tatap muka pada umumnya. •
Sebelumnya Anda harus menetapkan terlebih dahulu tujuan Anda belajar. Tetapkan juga bentuk atau jenis ilmu yang secara spesifik ingin diperdalam. Setelah itu, baru Anda perhitungkan komitmen waktu yang realistis antara waktu belajar yang dibutuhkan dengan waktu yang Anda miliki untuk menyusun jadwal perkuliahan. •
Apa saja bentuk program kuliah jarak jauh selama ini? Ada tiga jenis program kuliah jarak jauh
Tips Kunci Sukses Kuliah Jarak Jauh harus
dibangun
2. Menetapkan jadwal untuk belajar atau mengerjakan tugas. 3. Menyusun daftar penugasan dan membuat prioritas yang harus dipelajari. 4. Memantau perkembangan pelajaran secara berkala. 5. Reward diri sendiri bila berhasil memenuhi target pembelajaran. 6. Minta bantuan orang terdekat untuk menjadi polisi yang mengingatkan anda apabila melalaikan tugas kuliah. 7. Menentukan tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, misalnya dengan memanfaatkan agenda bias berupa personal planner di buku, komputer ataupun telepon genggam. 8. Latih terus kemampuan motivasi diri, agar tetap bersemangat untuk belajar. Fokuskan pada diri sendiri tentang tujuan yang telah dibuat.
10
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
9. Hindari keinginan pekerjaan.
UPBJJ-UT Bengkulu
• untuk
menunda
11. Proaktif berkomunikasi terus menerus dengan tutor dan sesama mahasiswa. 12. Pertajam kemampuan membaca bahan mata kuliah termasuk speed reading (teknik membaca cepat). 13. Tingkatkan kemampuan menghafal, misalnya akronim dan visualisasi.
15. Bangun komunitas sesama mahasiswa, misalnya melalui milis. Kelompok belajar u u materi kuliah dengan cara sharing, komunitas juga bermanfaat sebagai support group.
Apa saja yang perlu disiapkan? Jika modul sudah dipesan dan dikirim ke rumah, Anda perlu membagi waktu untuk membaca dan mengerjakan soal latihannya. Ada beberapa modul yang memberikan pengayaan dengan menyertakan daftar text book yang perlu Anda baca. Untuk itu, Anda perlu membiasakan ke perpustakaan atau toko buku untuk mendapatkan akses membaca text book. Jangan lupa juga untuk mengakses materi perkuliahan dari website penyelenggara pendidikan. Oleh sebab itu, Anda jangan “gaptek”, Anda harus mengenal apa itu komputer dan internet. Jika Anda berada di daerah terpencil, karena tidak semua daerah memiliki akses internet, Anda perlu menyiapkan komputer beserta modem untuk mengakses internet dan multimedia.
10. Latih stress manajemen anda. Tuntutan yang tinggi untuk selalu belajar mandiri bisa memacu stress. Oleh karena itu Anda juga perlu kesempatan untuk rileks dan kemampuan berpikir positif serta menyusun target yang realistis.
14. Latih penguatan daya konsentrasi.
Fasilitas apa saja yang diperoleh? Pada kuliah jarak jauh, mahasiswa akan mendapatkan modul yang berisikan materi perkuliahan yang disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat belajar sendiri. Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan media lain misal audio/video atau CD. Mahasiswa juga mendapatkan akses internet untuk membantu mahasiswa berdiskusi atau berinteraksi dengan dosen/mahasiswa lain.
M. IQBAL
1. Self discipline yang sepanjang waktu.
UPBJJ-UT Bengkulu
•
Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri, apakah Anda akan kuliah atau tidak. Jika kuliah apakah Anda mau kuliah dengan sistem jarak jauh atau tatap muka. Pilihan ada di tangan Anda, karena sukses akan tertunda jika Anda tidak dapat membuat keputusan yang tepat dan cepat. Good luck !!!
ULASAN BUKU Benny A. Pribadi
PAU-PPI LITGASIS
Model Pendekatan ARCS dalam Desain Sistem Pembelajaran Judul Buku : Motivational Design for Learning Perfomance The ARCS Model Tahun : 2009 Penulis : John M. Keller Penerbit : Springer Kota Terbit : Florida, USA Jumlah Hlm. : 353 hlm.
M
odel pendekatan ARCS dalam pembelajaran merupakan salah satu kontribusi unik dalam desain sistem pembelajaran. Model yang dikembangkan oleh John M. Keller ini mempunyai warna yang berbeda dengan model-model desain sistem pembelajaran yang lain. Keunikan dari model pendekatan ARCS, yang merupakan singkatan Attention, Relevence, Confidence, dan Satisfaction, ini terletak pada komponen motivasi yang terintegrasi di dalamnya. Komponen motivasi ini dalam kenyataannya hampir tidak pernah dipertimbangkan dalam model-model desain sistem pembelajaran yang lain. Kita semua mengetahui bahwa motivasi merupakan suatu hal yang penting dalam aktivitas belajar dan pembelajaran. Motivasi dalam kon teks ini dapat dimaknai sebagai keinginan dan pilihan seseorang yang dapat mempengaruhi upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan (goal). Untuk itu dapat dikatakan bahwa jika motivasi seseorang tinggi maka ia akan berusaha keras untuk mengatasi hambatan dan rintangan yang dialami untuk mencapai tujuan atau citacitanya. Hail ini juga berlaku sebaliknya motivasi yang rendah tidak dapat memberi dorongan kuat bagi seseorang untuk mencapai tujuan. Pengembangan model pendekatan ARCS didasarkan atas kondisi rendahnya kepedulian guru, pendidik, dan pelatih terhadap penerapan konsep motivasi dalam pelaksanaan program dan
aktivitas pembelajaran. Hal ini terlihat dari pernyataan dan pandangan Keller tentang implementasi unsur motivasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran secara umum yaitu: “…when I work with teachers, trainers, even professors and ask them about student motivation, I find that many of them do not want to be held responsible for learner motivation…Its true that an educator or other person authority influences the motivation of others. You can stimulate your students to lear, or you can kill their motivation.” (p.1). Selain memiliki keunikan tersendiri dengan diintegrasikannya unsur motivasi di dalamnya, model pendekatan ini juga memiliki kesamaan dengan model-model desain sistem pembelajaran yang lain yaitu digunakannya pendekatan sistem yaitu upaya untuk melakukan aktivitas atau tugas secara menyeluruh (sistemik) dan langkah demi langkah (sistematik).
terkandung di baliknya adalah kebiasaan membaca buku akan membuka dan menambah wawasan kita terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini. Memang tak mudah untuk menumbuhkan budaya baca. Saat ini bisa dikatakan budaya membaca di Indonesia masih rendah. Salah satu indikator yang bisa dipakai untuk mengukur tingkat budaya baca di sebuah negara adalah jumlah judul buku baru yang diterbitkan per tahun per satu juta penduduk. Dengan jumlah penduduk sekitar 225 juta orang, setiap tahun, Indonesia baru bisa menghasilkan 8.000 judul buku. Ini berarti di Indonesia, terdapat 35 judul buku baru per satu juta penduduk. Dari angka itu dapat kita simpulkan bahwa budaya baca bangsa Indonesia masih rendah. Di hampir rata-rata negara berkembang, ukuran paling minimal adalah 55 judul buku baru per satu juta penduduk (Agus M. Irkham, 2010) Kebiasaan membaca akan memberikan pengaruh positif yaitu peningkatan wawasan seseorang. Tak hanya itu, aktivitas membaca akan meminimalisir seseorang dari aktivitas lainnya yang kurang berguna. Meskipun demikian, perlu kita sadari bahwa beberapa hambatan dalam membangun budaya membaca ini juga berasal dari eksternal misalnya harga buku yang relatif
memicu rasa ingin tahu dan minat belajar siswa, penyajian materi yang relevan dengan harapan dan kompetensi siswa, dan upaya untuk meyakinkan siswa agar mampu mencapai tujuan atau kompetensi yang dipelajari. Dan kepuasan yang akan diperoleh setelah menempuh proses atau aktivitas pembelajaran.
Implementasi pendekatan atau model ARCS dalam pembelajaran juga mempertimbangkan adanya komponen sistem yang meliputi unsur input – proses – dan output dalam aktivitas pembelajaran. Ketiga komponen ini bekerja saling berkesinambungan untuk mencapai hasil seperti yang diinginkan. Selain ketiga komponen diatas pendekatan atau model desain sistem pembelajaran ARCS ini juga melibatkan adanya konsep umpan balik atau feedback sebagai pengendali kualitas program pembelajaran. John M. Keller, Penulis buku ini, berpandangan bahwa pengaruh motivasi terhadap efektifitas program pembelajaran terletak pada kemampuan guru atau bahan ajar (learning materials) dalam
Ayo, Budayakan Membaca!! ”Buku adalah jendela dunia”. Makna yang
(dok. google image)
masih tinggi. Banyak diantara kita yang masih berpikiran lebih baik membelanjakan uang untuk kebutuhan lainnya daripada membeli buku. Hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan membaca buku yang disediakan gratis di perpustakaan daerah, atau dengan mengakses buku-buku secara online. Intinya adalah ada tidaknya kemauan untuk membaca. Selalu ada cara untuk menyalurkan minat baca. Bagaimana Anda mahasiswa UT ? Budaya membaca adalah sebuah keharusan karena modul merupakan ”dosen” Anda. Tanpa membaca modul maka Anda tidak akan dapat memahami materi mata kuliah sekaligus tidak siap menghadapi UAS. Jangan sampai sifat malas membaca membuat anda harus ekstra kerja keras menghadapi UAS dengan ”sistem kebut semalam”. Jika Anda sudah terbiasa membaca
(dok. google image)
Yuli Titrariandi El Anshori
Dosen FISIP-UT
modul UT maka Anda pasti akan terbiasa juga untuk membaca buku-buku lainnya. Dengan kata lain, tidak ada kerugian yang diderita seseorang dengan membaca buku. Budaya membaca yang tertata rapi akan bermuara kepada terciptanya budaya literasi. Literasi sendiri menurut Robinson (1983) adalah kemampuan membaca dan menulis secara baik. Literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam lingkungan masyarakat akademis, sehingga literasi merupakan piranti yang dimiliki untuk dapat meraup kesuksesan dalam lingkungan sosial. So, tunggu apalagi. Ayo, budayakan gemar membaca !
(dok. google image)
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
11
TUTORIAL Welli Yuliatmoko
Mata kuliah Mikrobiologi Pangan (PANG4214)
Dosen FMIPA-UT
Tetap Sehat Bersama Pengawet
J
udul di atas terkesan asal-asalan. Betapa tidak, karena hampir semua orang tahu bahwa bahan pengawet berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian. Beberapa bahan pengawet kimia telah dilaporkan berbahaya, seperi formalin dan boraks. Formalin dapat menyebabkan muntah-muntah, diare, dan kencing bercampur darah, serta kematian yang disebabkan kegagalan peredarah darah. Boraks juga menimbulkan gejala yang sama. Bila bayi mengonsumsi boraks mencapai 5 gram atau lebih dapat menyebabkan kematian. Dampak dan bahaya penggunaan bahan pengawet kimia ini telah menimbulkan efek psikis di kalangan konsumen. Rasa takut dan khawatir mereka telah memicu munculnya semboyan back to nuture atau kembali ke alam. Namun, apa jadinya dunia industri makanan dan minuman bila tidak ada bahan pengawet? Tentu saja tidak ada ikan asin di pasar atau ikan kaleng di supermarket. Pengawet makanan merupakan berkah bagi dunia industri makanan dan minuman. Nah, tulisan ini memberikan gambaran bagaimana bersikap bijaksana terhadap penggunaan bahan pengawet. Bahan pengawet yang ditambahkan ke dalam makanan mempunyai berbagai fungsi, yaitu: 1. Mencegah kerusakan fisik, misalnya penggunaan bahan penstabil dan pengemulsi untuk mempertahankan stabilitas emulsi. 2. Mencegah terjadinya kerusakan kimia, misalnya penggunaan antioksidan dan mencegah ketengikan. 3. Mencegah kerusakan (dok. google image) mikrobiologi, misalnya
(dok. google image)
dengan menggunakan senyawa yang mempunyai sifat antimikroba. Menurut The Centre for Science in the Public Interest (CSPI), sebuah lembaga advokasi nutrisi dan kesehatan di Amerika Serikat, bahan pengawet dikategorikan menjadi bahan pengawet yang benar-benar aman, bahan pengawet yang harus diperhatikan jumlahnya agar aman, bahan pengawet yang harus diwaspadai karena belum diuji keamanannya, dan bahan pengawet yang harus dihindari oleh orang-orang tertentu, serta bahan pengawet yang harus dihindari oleh setiap konsumen. Sementara itu, menurut Permenkes 722 tahun 1988 ada sekitar 26 macam zat pengawet yang dinyatakan aman. Namun, sebagai konsumen yang kritis tetaplah harus waspada. Pernyataan “aman” haruslah diartikan sebagai tidak melebihi batas maksimum yang boleh masuk ke dalam tubuh atau acceptable daily intake (ADI). Setiap bahan pengawet telah ditentukan jumlah ADI-nya. Beberapa di antara katagori pengawet yang aman adalah kalsium propionate, asam benzoat, dan sodium benzoat. Kalsium propionate biasa digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dalam keju, sirup, buah kering, roti, dan kue. Asam benzoat dan sodium benzoat biasa dipakai untuk produk jus buah, minuman, salat
dan kue pie. Beberapa bahan pengawet yang aman, namun tetap harus diwaspadai adalah heptyl paraben, sulfur dioksida, sodium bisulfit, sodium nitrit, sodium nitrat, dan propyl (dok. google image) gallate. Heptyl paraben banyak digunakan untuk bir dan soft drink. Efek dari zat ini belum diuji secara lengkap. Sulfur dioksida dan sodium bisulfit biasa digunakan untuk buah kering, anggur, kentang olahan, dan udang “segar”. Kedua zat ini menghancurkan vitamin B-1 dan dapat menyebabkan reaksi yang hebat terutama bagi penderita asma. Penambahan nitrit pada pangan dapat berujung pada pembentukan sejumlah kecil nitrosamin, zat pemicu kanker. Nitrit juga dapat memicu reaksi pada perut. Propyl galat biasanya digunakan sebagai antioksidan. Antioksidan ini berfungsi sebagai pengawet pada minyak nabati, produk daging, sup ayam, dan permen karet. Meskipun belum sepenuhnya terbukti dan valid, percobaan propyl galate terhadap mencit dan tikus menunjukkan potensi kemunculan kanker. Beberapa kiat agar selera makan dan kesehatan tidak terganggu, terapkanlah pola konsumsi sebagai berikut. Perhatikan tanggal kadaluarsa pada bungkus makanan. Jangan terlalu lama menyimpan makanan. Perhatikan setiap pengumuman yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai bahaya makanan tertentu. Biasakan memasak makanan dengan pola yang benar sehingga dapat meminimalisir resiko terhadap penyakit. Dengan pola konsumsi yang sehat dan selalu rutin berolahraga mudah-mudahan kesehatan tetap terjaga.
REFERENSI
Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Fardiaz, Srikandi. 2006. Mikrobiologi Pangan. Penerbit Universitas Terbuka.
Ikan Asin Berpengawet
I
kan asin di Indonesia p a d a umumnya diproduksi dengan cara tradisional dan sangat bergantung (dok. Ernik) pada sinar matahari. Intensitas sinar matahari berfluktuasi dari waktu ke waktu. Apabila intensitas sinar matahari rendah, pengeringan ikan asin tidak berjalan sempurna. Untuk menutupi ketidaksempurnaan tersebut, beberapa pengolah menggunakan bahan pengawet kimia berbahaya, Referensi:
Ernik Yuliana
Dosen FMIPA-UT di antaranya dengan menggunakan formalin dan produk ikan asin dari Muara Angke yaitu ikan pemutih. Hasil penelitian Yuliana & Farida (2007) layang kecil, ikan jambal asin, dan cumi masih menunjukkan bahwa sebanyak 53,3% pengolah mengandung formalin dengan kadar di atas ikan asin di kawasan Muara Angke menggunakan 500 ppm. Sementara ikan rucah kering produksi formalin dan/atau pemutih. Padahal sebanyak Cilincing tidak mengandung formalin. 88% pengolah ikan di wilayah barat pantai utara Jawa telah mengetahui tentang pelarangan Hasil Uji Formalin terhadap Sampel Produk Ikan Asin penggunaan formalin pada penanganan dan pengolahan Kadar Formalin No. Jenis Ikan Uji Kualitatif produk perikanan (Permadi, (ppm) 2008). 1 Ikan layang kecil Positif 705,84 2 Ikan jambal asin Positif 670,26 Berdasarkan uji yang telah 3 Cumi Positif 917,54 dilakukan dalam penelitian 4 Ikan rucah kering Negatif 0 Yuliana et al. (2009), beberapa sumber : yuliana et.al. (2009)
Yuliana, E. & Farida, I. (2007). Persepsi pengolah ikan terhadap keunggulan kitosan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin. Laporan Penelitian Dosen Muda. Tangerang: Universitas Terbuka. Permadi, A. (2008). Analisis kebijakan pencegahan penyalahgunaan formalin pada produk perikanan (kasus di wilayah barat pantai utara Jawa). Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Yuliana et al. (2009). Pengembangan Model Pengendalian Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya dalam Pengolahan Ikan Asin (Kasus di Muara Angke dan Cilincing, Jakarta). Laporan Penelitian Lanjut. Tangerang: LPPM Universitas Terbuka.
12
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
TUTORIAL Tri Kurniawati R
Mata kuliah Ekonomi Pembangunan 1, ESPA4213
Dosen FEKON-UT
Konsep Dan Model Negara Kesejahteraan
B
e r b i c a r a mengenai negara kesejahteraan (Welfare State) maka yang pertama kali harus dipahami dahulu adalah makna dari kesejahteraan. Seringkali kesejahteraan diartikan berbeda oleh orang dan negara yang berbeda. Merujuk pada Spiker (1995), Thompson (2005), Suharto (2005a) dan Suharto (2005b), pengertian kesejahteraan sedikitnya mengandung empat makna yaitu: 1. Sebagai kondisi sejahtera. Pengertian ini biasanya menunjuk pada istilah kesejahteraan sosial (social welfare) yakni sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material dan non material. Kondisi sejahtera terjadi jika kehidupan manusia aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dan pendapatan terpenuhi, serta manusia memperoleh perlindungan dari risiko-risiko utama yang mengancam kehidupannya. 2. Sebagai pelayanan sosial. Pelayanan ini mencakup lima bentuk yakni jaminan sosial, pelayanan kesehatan, pendidikan perumahan dan pelayanan sosial personal. Pelayanan sosial ini dilakukan oleh negara Inggris, Australia dan Selandia Baru. 3. Sebagai tunjangan sosial. Khususnya di Amerika Serikat diberikan kepada orang miskin. Sebab sebagian besar penerima welfare adalah orang-orang miskin, cacat dan penganggur. Keadaan ini kemudian menimbulkan konotasi yang negatif pada istilah kesejahteraan seperti kemiskinan, kemalasan, ketergantungan yang sebenarnya lebih tepat disebut “social illfare” daripada social welfare. 4. Sebagai proses atau usaha terencana yang dilakukan oleh perorangan, lembaga sosial, masyarakat maupun badan-badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan (pengertian pertama) melalui pemberian pelayanan sosial (pengertian kedua) dan tunjangan sosial (pengertian ketiga). Secara garis besar, konsep negara kesejahteraan menunjuk pada sebuah model ideal pembangunan yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan melalui pemberian peran yang lebih penting kepada negara dalam memberikan pelayanan sosial secara universal
dan komprehensif kepada warganya. Konsep tersebut tidak hanya mencakup deskripsi mengenai sebuah cara pengorganisasian kesejahteraan (welfare) atau pelayanan sosial (social services), melainkan juga sebuah konsep normatif atau sistem pendekatan ideal yang menekankan bahwa setiap orang harus memperoleh pelayanan sosial sebagai haknya. Model Negara kesejahteraan Sistem negara kesejahteraan tidaklah homogen dan statis namun beragam dan dinamis mengikuti perkembangan dan tuntutan peradaban. Dengan adanya penyederhanaan konsep kesejahteraan yang beragam, ada empat model negara kesejahteraan yang hingga kini masih beroperasi (Suharto, 2005a; Suharto, 2006a) yaitu:
3. Model Residual Model ini dianut oleh negara-negara AngloSaxon yang meliputi AS, Inggris, Australia dan Selandia Baru. Pelayanan sosial, khususnya kebutuhan dasar, diberikan terutama kepada kelompok-kelompok yang kurang beruntung (disadvantaged groups), seperti orang miskin, penganggur, penyandang cacat dan orang lanjut usia yang tidak kaya. Di Inggris ada tiga elemen yang menandai model ini yakni: (a) jaminan standar minimum, termasuk pendapatan minimum; (b) perlindungan sosial pada saat munculnya resiko-resiko; dan (c) pemberian pelayanan sebaik mungkin. Model ini mirip model universal yang memberikan pelayanan
1. M o d e l Universal
Model ini sering disebut sebagai the Scandinavian Welfare States dan sudah dilaksanakan oleh Swedia, Norwegia, Denmark dan Finlandia. Programnya adalah pemberian pelayanan sosial oleh negara secara merata kepada seluruh penduduknya, baik kaya maupun miskin.
(dok. google image)
sosial berdasarkan hak warga negara dan memiliki cakupan yang luas.
4. Model Minimal
2. Model Korporasi atau Work Merit Model ini umumnya diterapkan di gugus negaraWelfare States
Model ini dianut oleh Jerman dan Austria dan sering disebut sebagai Model Bismarck, karena idenya pertama kali dikembangkan oleh Otto von Bismarck dari Jerman. Seperti model pertama, jaminan sosial juga dilaksanakan secara melembaga dan luas, namun kontribusi terhadap berbagai skema jaminan sosial berasal dari tiga pihak, yakni pemerintah, dunia usaha dan pekerja (buruh).
negara latin (seperti Spanyol, Italia, Chile, Brazil) dan Asia (antara lain Korea Selatan, Filipina, Srilanka, Indonesia). Model ini ditandai oleh pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat kecil. Program kesejahteraan dan jaminan sosial diberikan secara sporadis, parsial dan minimal dan umumnya hanya diberikan kepada pegawai negeri, anggota ABRI dan pegawai swasta yang mampu membayar premi.
Referensi Spicker, Paul (1995),Social Policy: Themes and Approaches, London:Prentice Hall. Suharto, Edi (2005a), Membangun masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika Aditama. Suharto, Edi (2005b), Ananlisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Menkaji Masalah dan Kebijakan Sosial, Bandung: Alfabeta. Suharto, Edi (2006a), Peta dan dinamika Welfare State di Beberapa Negara: Pelajaran Apa yang Bisa Dipetik Untuk Membangun Indonesia?”, makalah disampaikan pada Seminar Mengkaji Ulang Relevansi Welfare State dan Terobosan desebtralisasi-Otonomi di Indonesia, Institute for Research and Empowerment Yogyakarta dan Perkumpulan Prakarsa Jakarta,Wisma UGM, Yogyakarta 25 Juli 2006. Thomson, Neil (2005), Understanding Social Work: Preparing for Practice, New York: Palgrave.
(dok. google image)
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
13
TUTORIAL Mukti Amini
Mata Kuliah Penanganan Anak Berkelainan (PAUD4208)
Dosen FKIP-UT
Apa Itu Anak UNDERACHIEVER?
A
pakah Anda tahu bagaimana masa kecil Albert Einstein? Nilai-nilai yang diperoleh Einstein sewaktu SD sangat buruk, dan dia sempat dicap sebagai ‘anak bodoh’, hanya karena dia tidak menunjukkan prestasi yang baik di sekolah. Padahal itu terjadi hanya karena Einstein tidak mau mengulang hal-hal yang sudah diketahuinya yang menurutnya tidak ada manfaatnya, bukan karena ia tidak mampu. Einstein termasuk anak yang disebut ‘underachiever’ yang diakibatkan oleh perlakuan sekolah. Apa itu underachiever? Seorang anak disebut underachiever apabila anak mencapai prestasi (biasanya di sekolah) jauh di bawah potensi yang sebenarnya. Kadang, anak underachiever juga dicirikan dengan gejala anak tampak yang baik-baik saja di rumah, tetapi di sekolah menjadi anak yang malas atau pembangkang.
10.
11.
12. 13.
kita tentang buku laporan atau batas waktu untuk mengumpulkan tugas? Apakah kelupaannya terhadap PR membentuk pola tertentu, misalnya: biasanya terjadi pada malam hari dimana ada program televisi bagus tetapi ingatannya akan meningkat tajam jika televisinya rusak? Apakah anak kita suka menyalin pekerjaan orang lain, seperti pada saat ujian atau tugas-tugas yang diberikan, tetapi dia tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukan? Apakah anak kita sering tidak masuk kelas tanpa alasan sakit? Apakah kita pernah mendengar tentang rencana anak kita untuk tidak masuk sekolah tanpa meminta ijin, dan ketika
Bagaimana kita dapat membedakan antara anak underachiever dengan anak yang memang benar-benar tidak paham? Ada beberapa pertanyaan pelacak yang dapat kita jadikan indikator untuk memahami kondisi seorang anak underachiever, yaitu sebagai berikut : 1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
14
Apakah anak kita mendapatkan nilai yang baik pada saat kondisi guru yang mengajarnya sangat disiplin tetapi nilainya akan turun jika dengan kondisi guru yang hanya mengecek tugasnya secara mendadak ? Apakah anak kita seringkali menunda tugas yang diberikan kecuali jika kegiatan itu harus segera diselesaikan dalam waktu tertentu? Apakah anak kita akan menunda pekerjaannya jika tidak ada sesuatu yang dijadikan ancaman sebagai hukuman jika tidak dikerjakan? Apakah nilai anak kita cenderung bervariasi dengan kelompok temannya di kelas? Apakah perilakunya juga cenderung mengikuti teman-temannya, misalnya, jika ada yang ribut di kelas maka dia akan bergabung tetapi dia akan tetap diam dan hormat ketika guru memintanya untuk diam? Apakah anak kita sulit merapikan bendabenda miliknya, serta tidak perhatian pada hal-hal yang menyangkut kebutuhan dirinya sendiri? Apakah ia seringkali meninggalkan bukunya di sekolah kemudian sebagai alasan untuk tidak menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR)nya? Apakah anak kita seringkali lupa bahkan melupakan sesuatu yang sangat penting baginya dan apakah dia juga terlihat frustrasi dengan kelupaannya itu? Apakah anak kita cenderung “menghilangkan” informasi penting, misalnya tidak menyampaikan kepada
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
kita menanyakan hal itu apakah ia mengelak? 14. Apakah anak kita menunjukkan sikap tidak suka pada pelajaran tertentu? 15. Apakah anak kita yang duduk di sekolah menengah seringkali melanggar peraturan dan menentang kita sebagai orang tua atau guru di sekolah? Jika ternyata anak kita termasuk yang underachiever, maka langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan memberikan harapan yang wajar pada anak. Ini menjadi penting karena kadang orang tua yang memberikan harapan terlalu tinggi pada anak justru akan menyebabkan anaknya menjadi underachiever. Di bawah ini ada beberapa pertanyaan pelacak untuk mengukur harapan kita sebagai orang tua, apakah sudah memberikan harapan yang wajar pada anak atau belum. 1.
2.
Apakah anda menyerah jika anak meminta untuk bermain di luar meskipun sudah dibuat peraturan sebelumnya bahwa PR harus selesai dulu baru boleh pergi bermain? Apakah anda memilih lebih baik menghindari pertengkaran dengan anak saat dia berkeras dengan kemauannya, yang penting anak tidak menangis?
3.
Apakah anda merasa sudah merasa membayar sekolah untuk menggaji guru sehingga mereka harus sepenuhnya bertanggung jawab, tidak hanya memberikan pekerjaan rumah pada anak, tetapi juga meyakinkan bahwa PR itu dikerjakan oleh anak? 4. Apakah anda merasa bahwa semua terserah guru untuk menghubungi anda jika ada masalah dengan anak anda, baik prestasi maupun perilakunya di sekolah? 5. Apakah anda cenderung merasa bahwa tidak ada berita dari sekolah yang merupakan berita baik, tetapi selalu berita tentang permasalahan anak anda? 6. Apakah menurut anda jika anak anda dikritik maka itu berarti andalah (sebagai orang tua) yang dikritik? 7. Apakah menurut anda, anak anda adalah baik dan sempurna sehingga jika ada yang mengatakan tidak seperti itu maka berarti orang itu salah atau karena iri? 8. Apakah anak anda memiliki masalah di saat memulai mengerjakan PR nya setiap malam tetapi anda kemudian menyesaikan tugas itu? 9. Apakah anak anda memiliki masalah di saat memulai mengerjakan PR nya setiap malam tetapi anda kemudian menyesaikan tugas itu? 10. Apakah anak anda berangkat sekolah tanpa persiapan karena dia tidak pernah mengerti konsep tugas yang seharusnya dialah yang mengerjakannya? 11. Apakah anda merasa bahwa anak anda adalah unggul untuk tahap usianya dan itu anda anggap perlu untuk dipamerkan ke orang lain? 12. Apakah makan malam anda bersama anak-anak adalah berarti membuang pembungkus makanan siap saji ke tempat sampah hampir setiap malam, diantara kegiatankegiatan ekstrakurikuler anak anda? 13. Apakah anda bangga dengan anak anda yang mendapatkan prestasi tinggi, tetapi pada saat yang bersamaan juga anda kecewa dengan anak yang lainnya meskipun dia sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk kemampuannya? 14. Jika anda menemani anak anda mengerjakan tugas atau PR matematikanya, namun dia selalu lupa dengan perkaliannya tapi di saat itu juga dia menulis dengan sangat rapi, mana yang menjadi perhatian anda, kekurangannya dalam matematika ataukah tulisannya yang rapi itu? Nah, jika jawaban dari ke-14 pertanyaan tersebut sebagian besar adalah YA, maka kita sebagai orang tua memang perlu segera membenahi sikap kita terhadap anak, agar anak tidak terlalu terbuai dengan harapan-harapan yang tidak proporsional sehingga anak akan menjadi underachiever.
TUTORIAL Ernik Yuliana
Mata Kuliah Legalitas Hukum Kelautan dan Perikanan (MMPI5302)
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Berbasis Masyarakat
D
eklarasi Djoeanda 13 Desember 1957 telah menjadi prasasti, bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan berdaulat, punya jati diri dan kekuatan untuk menentukan nasibnya. Pada deklarasi tersebut, Indonesia dengan gagah berani dan tak gentar mendeklarasikan diri sebagai negara kepulauan. Deklarasi Djuanda membuat wilayah laut Indonesia menjadi bertambah 2,5 kali lipat, batas wilayah laut diukur sejauh 12 mil, yang sebelumnya hanya 3 mil. Potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki menjadi luar biasa berlimpah, ditmabah lagi dengan hak pengelolaan dan pemanfaatan atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) sampai dengan 200 mil. Luasnya wilayah laut Indonesia memerlukan pengawasan dan penjagaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar tidak terjadi illegal fishing. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membentuk Satuan Kerja (Satker) Pengawasan untuk melakukan tugas pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan. Untuk memperkuat tugas tersebut, Satker Pengawasan KKP mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam tugas pengawasan dengan membentuk kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas). Pokmaswas adalah kelompok masyarakat yang bertugas dalam mengawasi sumber daya kelautan dan perikanan. Pokmaswas merupakan implementasi dari SISWASMAS (sistem pengawasan masyarakat), yaitu sistem pengawasan yang melibatkan peran
aktif masyarakat dalam mengawasi dan mengendalikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab, agar diperoleh manfaat secara berkelanjutan (Sugiharto, 2008). Tujuan dari didirikannya pokmaswas adalah untuk mencapai: 1) terbentuknya mekanisme pengawasan berbasis masyarakat yang secara integratif dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan organsisasi nonpemerintah; 2) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan; 3) terlaksananya kerja sama pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan oleh aparat keamanan dan penegak hukum serta masyarakat (Satuan Kerja Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kendari, 2005). Pokmaswas dibentuk berdasarkan UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, pasal 67 yang menyatakan bahwa masyarakat dapat diikutsertakan dalam membantu pengawas perikanan. Mekanisme kerja Pokmaswas lebih lanjut diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 58/MEN/2001 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sistem Pengawasan Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten, 2008). Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur (2009), keanggotaan pokmaswas terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, pembudidaya ikan, pengusaha, serta masyarakat pesisir lainnya. Secara umum ruang lingkup pekerjaan pokmaswas terdiri atas empat bidang utama, yaitu penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengolahan ikan, dan pelestarian sumberdaya perairan. Tugas utama
Susahnya Makan Nasi di Banjarmasin
A
wal kisah ini, yaitu ketika saya diberi tugas oleh UT untuk melakukan penilaian tutor di wilayah Banjarbaru, UPBJJ-UT Banjarmasin. Sebelum berangkat, salah satu karib saya menyatakan bahwa di Banjarmasin kita akan susah menemukan nasi enak. Hampir semuanya keras dan tidak cocok untuk lidah Jawa (kebetulan saya orang Jawa). Penugasan berikutnya, saya masih diberi kesempatan untuk datang di kota ini. Kali ini dengan beban kerja lain, yaitu sebagai penanggung jawab tempat ujian (PJTU). Saya ditempatkan di wilayah Kabupaten Barabai. Jaraknya sekitar 300 km dari Banjarmasin, yang dapat ditempuh sekitar empat jam dengan kendaraan roda empat.
Menjelang kepulangan saya ke kota Banjarmasin, saya makan lagi di sebuah tempat makan yang menurut saya aneh dari sisi penamaan. Tapi saya pun nekat memesan sayur embut dan ikan baung. Lagi-lagi, sebagai orang Jawa, ingatan saya kembali ke nama ikan itu. Untung saja hurufnya tepat, diawali buruf ‘b’. Coba saja kalau pakai yang lain, tentu saya tidak akan menyatapnya. Untuk sayur embut, menurut teman saya, bahan dasarnya terbuat dari jantung buah kelapa yang diberi santan. Seperti sayur lodeh jantung kelapa.
Di Barabai, kekhawatiran saya kembali muncul: nasi keras. Diawali makan malam di rumah makan pusat kota Barabai, saya menyantap nasi putih dan bebek goreng. Sekali lagi, aman. Hari berikutnya, di tempat makan yang lain, saya ditawari oleh si penjual untuk menyantap menu burung Burakburak. Burung ini digoreng, dibumbu kecap. Ketika dihidangkan, meskipun saya hanya memesan satu potong, namun penjual menyediakan dua ekor untuk tiap pemesanan. Habiskah? Ternyata habis juga. Dengan nasi sepiring, yang katanya keras tadi, ternyata saya mampu menghabiskan menu tadi.
Dari seluruh kisah saya tadi, ada satu pengalaman menarik buat saya. Ternyata makan nasi tanpa sendok di wilayah Banjarmasin tidaklah mudah, khususnya buat saya. Di Jawa, saya terbiasa makan dengan kondisi nasi yang bisa dikepel-
Dosen FMIPA-UT
(dok. ernik)
pokmaswas adalah: 1) mengamati kegiatan perikanan dan pemanfaatan lingkungan yang ada di daerahnya; 2) melaporkan adanya dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan perikanan atau dugaan tindak pidana di bidang perikanan kepada pengawas perikanan atau aparat penegak hukum; 3) mengajak anggotanya untuk menjalankan usaha perikanan dengan tertib dan sesuai aturan hukum yang berlaku; 4) memberikan penyuluhan hukum pada anggota dan masyarakat sekitarnya; 5) membuat laporan kejadian pelanggaran yang disaksikan; 6) bersedia menjadi saksi jika diperlukan oleh aparat penegak hukum. Pokmaswas dibentuk dengan tujuan untuk membantu tugas Satker Pengawasan DKP dalam melakukan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, dengan tugas utama adalah mengamati kegiatan perikanan, melaporkan adanya dugaan pelanggaran, dan menangkap pelaku pelanggaran dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Hascaryo
Dosen FISIP-UT kepel (digabung bersama karena ada unsur lengketnya). Tapi di Banjarmasin, saya menyebut nasi di wilayah ini sebagai nasi pera, semuanya hancur, tidak bisa dijadikan satu. Akibatnya, ketika saya menyantap nasi Banjarmasin, suasana di sekitar piring saya pun ramai oleh rontokan nasi yang tidak mampu tertampung di tangan saya. Morat-marit. Kocar-kacir. Sejujurnya, saya merasa malu dengan ketidakmampuan saya mengelola nasi yang ada di piring saya. Saya lirik teman-teman saya, semuanya bersih. Untuk mengurangi rasa malu itu, saya pun menggiring rontokan nasi tadi ke lantai, yang kemudian saya tutupi dengan alas kaki yang saya pakai. Entah mereka tahu atau tidak, yang penting rasa malu saya agak berkurang (menurut saya). Inilah saya. (dok. google image) pengalaman Ternyata makan nasi Barabai, bikin saya berabe juga....
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
15
IPTEK Diarsi Eka Yani
Dosen FMIPA-UT
Teknik Budidaya Anggrek
A
nggrek merupakan salah satu jenis tanaman berbunga yang dapat dipilih untuk ditanam di teras rumah, karena mempunyai nilai artistik yang tinggi dan dapat memberi gambaran karakter si pemilik rumah. Tidak ada yang menyangkal keindahan bunga anggrek. Jumlah kuntumnya yang bervariasi dari satu hingga ratusan kuntum. Bunga-bunga tersebut juga ditemukan dalam berbagai ukuran. Demikian juga keragaman warnanya, semua jenis warna terlihat pada bunga yang dijadikan simbol cinta dan kecantikan ini. Semua keindahan bunga anggrek dapat dinikmati di teras rumah, karena dengan teknik budidaya dan pembungaan yang tepat, kita dapat membuat anggrek yang ditanam di teras rumah rajin berbunga.
I. Pemilihan Bibit Anggrek Sebaiknya bibit anggrek yang dipilih adalah tanaman yang sudah remaja. Pilih juga beberapa jenis anggrek yang rajin berbunga dan mudah perawatannya, misalnya jenis Cattleya, dan Dendrobium, sedangkan yang ingin memilih jenis anggrek Phalaenopsis (anggrek bulan), maka pilih tanaman yang 2 – 3 bulan lagi memunculkan tunas bunga. Jenis yang dipilih antara lain Phalaenopsis amabilis dan tipe berbunga besar. Dalam memilih bibit Cattleya, dan Dendrobium ada beberapa ciri fisik yang perlu dicermati, yaitu jarak antar buku batang kira-kira 6-10 cm, sosok tanaman tampak kokoh, daun hijau cerah, sehat, lebar, tebal, tanpa bercak, dan pertumbuhan daun datar (tidak menunduk).
Tanaman anggrek remaja yang sudah dipilih, ditempatkan pada rak-rak bersusun, dan diatur berdasarkan selera, tempat yang tersedia, dan pengaturan taman secara keseluruhan. Pengaturan anggrek di rakrak penanaman secara umum sebagai berikut : jenis anggrek yang membutuhkan cahaya matahari banyak, misalnya Cattleya dan Dendrobium ditempatkan pada bagian atas, sedangkan bagian yang lebih terlindung oleh matahari bisa ditempati oleh jenis Phalaenopsis. Rak penyusun dapat dibuat dari besi dan dapat ditemui di pasaran dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.
III. Penyiraman Umumnya teras rumah mempunyai kelembaban rendah, maka penyiraman sangat mempengaruhi penampilan anggrek. Sebaiknya dalam 1 hari dilakukan 1-2 kali penyiraman pagi (pukul 09.00) dan sore hari (pukul 15.00), tergantung pada kondisi cuaca, bila kondisi hujan bisa dikurangi atau penyiraman ditiadakan. Teknik penyiraman adalah air disiramkan dalam bentuk spray, dan air membasahi seluruh bagian tanaman dan media tanam.
IV. Kelembaban Udara, Sirkulasi Udara, dan Cahaya Matahari Pada umumnya anggrek membutuhkan kelembaban udara yang cukup tinggi, yaitu antara 50 – 70 % dengan suhu 20 – 320C. Untuk menciptakan kelembaban yang cukup pada siang hari bisa dilakukan dengan membuat kolam-kolam buatan di sekitar tanaman, lantai teras rumah dibasahi, atau pasang pralon artifisial untuk sprinkler. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap pembungaan anggrek. Penanaman anggrek di teras rumah, harus mempertimbangkan faktor cahaya matahari ini, misalnya anggrek ditanam pada tempat yang terkena matahari pada pagi hari (misalnya sampai dengan pukul 9 atau 10 pagi).
V. Pemupukan
Anggrek Cattleya rajin berbunga di teras rumah (dok. diarsi)
II. Pot, Media Tanam, dan Rak Penanaman Apabila memilih tanaman anggrek remaja yang akan dikembangkan, misalnya jenis Cattleya, Dendrobium, dan Phalaenopsis, pilih yang mamakai pot dengan bahan gerabah, karena dapat menyerap air sehingga kelembaban di sekitar perakaran terjaga.
DAFTAR PUSTAKA: 1. 2. 3. 4. 5.
16
Untuk membungakan Cattleya, Dendrobium, dan Phalaenopsis pemilihan jenis pupuk sangat penting. Pilihlah pupuk dengan kadar fosfor dan kalium tinggi. Gunakan pupuk majemuk untuk pembungaan minimal memakai 2 merek berlainan, agar kandungan unsur mikro tersedia selengkap mungkin. Pakailah pupuk secara bergantian, misalnya Growmore dan Bioplasma. Frekuensi penyemprotan adalah 2 kali seminggu, dan dosis menurut keterangan pada label kemasan pupuk. Pemupukan juga dapat ditunjang dengan pupuk yang bersifat lambat larut, karena unsur hara yang terkandung di dalamnya
Anonim. 2002. Bungakan Dendrobium Skala Komersial. Depok: Redaksi Trubus. Anonim. 2005. Phalaenopsis. Depok: Redaksi Trubus. Sandra, E. 2006. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Jakarta: Agromedia Pustaka. Syafrezani, S.N. 2009. Manfaat Tumbuhan Bunga Penghias Pekarangan. Bandung: Titian Ilmu. Pranata, A.S. 2010. Meningkatkan Hasil Panen dengan Pupuk Organik. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
Dendrobium jenis anggrek favorit untuk penghias teras (dok. diarsi)
bisa tahan sampai dengan 3 - 6 bulan, misal Dekastar. Selain aplikasi pemupukan, sebaiknya juga dibantu dengan pemberian vitamin B1 dan hormon, misal Auksin, Citokinin, dan Giberelin. Fungsi hormon untuk memicu pembungaan, dan vitamin untuk mengurangi stres pada anggrek. Penggunaan pupuk organik bisa juga diterapkan pada tanaman anggrek. Pupuk organik walaupun memiliki unsur nutrisi lebih rendah, tapi tersedia secara lengkap, seimbang, dan aman. Aplikasi pemupukan dengan pupuk organik jangan digabung dengan pupuk anorganik, paling tidak diberi jeda 3 hari.
VI. Pemberantasan Hama dan Penyakit Hama yang sering menyerang anggrek yang ditanam di teras adalah semut, keong kecil, kutu, belalang. Jika hama yang menyerang sedikit, sebaiknya membasmi bagian tanaman yang terserang dari hama secara manual. Bila serangan hama sudah terlanjur banyak, bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida, misalnya Dentis, Ephen 588 PP. Tanaman anggrek dapat diserang penyakit, karena bakteri, jamur, dan virus. Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh penyebab penyakit tersebut berbeda-beda. Jika tanaman terserang bakteri biasanya menimbulkan batang dan daun berlendir dan disertai bau busuk. Jamur dapat menimbulkan gejala pembusukan pada akar dan daun, dan cirinya pada bagian terserang terlihat ada benang-benang hifa yang berwarna putih. Virus dapat menyebabkan penyimpangan pertumbuhan dan pembungaan anggrek, misalnya daun mengeriting, bunga menjadi kecil, dan tanaman malas berbunga. Pemantauan yang teliti dan dilakukan tiap hari merupakan tindakan pencegahan dan keberhasilan penanganan penyakit. Bila menemui gejala penyakit pada tanaman anggrek, langsung dilakukan penanggulangan secara manual. Tanaman atau bagian tanaman dipisahkan, dibuang, dan bila perlu dibakar. Jika serangan penyakit sudah mulai banyak, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi, menggunakan Rovral dan Mancozeb.
TIPS Hascaryo
Dosen FISIP-UT
Percaya Diri Tak Hanya Soal Penampilan
S
ecara tak sengaja, tiba-tiba Melati hampir jatuh tersungkur ketika melewati kerumunan orang. Perasaan malu yang tidak dapat ditekan, meletup di sana-sini. Bergegas ia menghampiri Pritta yang berdiri di kerumunan tadi. “Pritta, malu banget, nih. Aku hampir aja jatuh. Rasanya semua orang lihat aku mau jatuh,” bisik Melati. Pritta menganggukkan kepala tanda bahwa ia menyaksikan peristiwa tadi. Tak ingin menambah kekesalan Melati, ia pun berujar, “Melati, sudahlah. Itu hal biasa kalau jalan terus kesandung. Belum tentu semua orang ngelihat kamu. Kamu jangan berkecil hati. Ini dunia nyata, Mel... ayo tunjukkan kalau kamu bisa menguasai keadaan ini. Memotret pun harus percaya diri Kalau kamu (dok. hasca) begini terus, kamu nggak bakal maju...,” pinta Pritta. Ilustrasi tadi mudah-mudahan dapat menggiring persepsi kita pada satu keinginan yang senantiasa hinggap pada diri kita, yaitu rasa percaya diri. Melati bukan contoh satu-satunya. Ada dan masih banyak lagi di antara kita yang belum memiliki kepercayaan diri prima. Jangankan prima, yang minimalis saja mungkin masih jauh dari yang diinginkan. Satu hal yang masih melekat pada diri Melati tadi adalah aspek kontinensi. Kontinensi hampir pasti dikaitkan dengan masalah pengendalian nafsu. Bukan hanya nafsu positif berupa cita-cita yang harus diraih dengan susah payah, tetapi nafsu yang berjenis ‘malu’ pun perlu dikendalikan. Percaya diri menjadi amunis penting bagi kita untuk meraih sukses. Tapi maaf, percaya diri bukan hanya sekadar masalah penampilan saja. Yang mampu tampil bagus, bajunya oke, atau yang cara berjalannya lancar meski di hadapan banyak orang, langsung dikomentari: ‘wah orang itu percaya diri banget’. Bukan itu, teman.... !! Tapi, percaya diri sangat dekat dengan masalah mental. Dan mental seseorang tidak akan serta merta berubah setelah ia mendengarkan pernyataan atau perintah dari orang lain untuk: berubahlah dan segeralah percaya diri! Karena dekat dengan masalah mental, maka
Percaya diri ketika memilih dan menawar dagangan (dok. hasca)
yang perlu dibenahi adalah pola pikir yang ia benamkan pada alam bawah sadarnya bahwa yang begini ini sebaiknya tidak saya lakukan. Yang begitu akan lebih baik buat saya, karena saya akan semakin baik, yakin, dan bisa menerima keadaan secara lebih realistis. Meskipun sifatnya dinamis, tapi percaya diri bukan berarti tidak dapat dikendalikan. Dinamika yang dimaksud adalah apabila sikap percaya diri yang ada pada diri Melati tadi hampir saja tidak ada, bisa saja suatu saat justru akan muncul sebagai sebuah kekuatan karena ia sudah menyadari dan belajar bahwa ia harus berubah. Bahkan, kekuatannya pun dapat mengalahkan sikap percaya diri yang sudah dimiliki oleh Pritta secara baik dan Dibutuhkan keberanian dalam menyampaikan pendapat (dok. hasca) terkendali. Masalahnya sekarang adalah, upaya apa saja yang harus dilakukan oleh Melati agar ia dapat menjaga kontinuitas nilai percaya diri yang sangat membantu Melati apabila ia ingin sudah ia peroleh dengan susah payah, sehingga mengetahui kapasitas dirinya. Artinya, Melati akan tidak raib terbawa keadaan yang juga semakin semakin mampu merancang, merencanakan, dinamis. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh melaksanakan, menganalisis, dan mengevaluasi Melati agar senantiasa prima di jalur percaya diri setiap jejak langkahnya. Inilah yang akan semakin antara lain dengan menunjukkan pada teman memperkuat posisi percaya dirinya di kemudian dan pimpinan bahwa ia mampu memimpin, hari, serta tingginya kualitas networking yang menawarkan, dan mendiseminasikan. Tanpa sudah ia himpun. Hubungan baik antarmitra kerja bermaksud menyodorkan diri seolah orang lain dan pimpinan senantiasa dijaga melalui kualitas tidak mampu, di tahap awal Melati dapat secara tuturan dan tindakan. Teguran, celotehan, atau halus menawarkan bantuan pada teman atau bahkan sedikit senyuman pun dapat memiliki nilai pimpinannya bahwa ia bersedia menyorongkan luar biasa apabila Melati lakukan tatkala bersua tenaganya apabila dibutuhkan sesuai dengan dengan mitra. Kesadaran bahwa pemberian karakter dan kompetensinya. Mungkin saja, Melati teguran, celotehan, dan sedikit senyuman tidak tidak langsung memeroleh tanggapan positif akan menjatuhkan harga diri seseorang, sebaiknya dan segera mendapatkan beban tugas yang ia mulai ditanamkan pada diri Melati. Meskipun yang harapkan. Ada kalanya, teman atau pimpinan ditegur atau diajak bercanda adalah seseorang masih mencoba sedikit beban kerja atau malah yang faktual tidak berpangkat atau berpendidikan mereka menaruh sikap heran (kata lain ‘curiga’), kok tiba-tiba Melati menawarkan diri. Akan lebih mujur lagi jika, koleganya akhirnya memberikan kepercayaan pada Melati untuk memimpin sebuah tim kerja. Kesempatan emas sekaligus langka seperti ini, seyogianya tidak dibuang percuma oleh Melati. Ia dapat segera mengolah ide-ide briliannya untuk memimpin dan membuat program kerja secara baik, transparan, dan proporsional. Kemampuan menawarkan gagasan yang baik, transparan, dan proporsional tadi, bukanlah sesuatu yang biasa karena Melati pasti akan dihadapkan pada berbagai pilihan untuk, paling tidak mendekati sikap dan nilai adil. Begitu pekerjaan tim mampu terselesaikan dengan baik, Melati masih punya satu tugas lain, yaitu mendiseminasikan. Diseminasi atau penyebarluasan informasi tentang capaian kerja tim kepada publik atau audiens terbatas akan semakin memperkokoh keyakinan Melati bahwa ia dan timnya sudah bekerja dan berusaha optimal guna mencapai hasil yang memuaskan. Tumbuhnya sikap percaya diri pada diri Melati setelah melewati beragam ujian nyata, akan mengiringi sikap tahan banting pada dirinya. Tahan terhadap tekanan, intimidasi, teguran, olok-olok, sindirian, dan bahkan pujian. Dengan begitu, Melati pun akan semakin kritis dalam menilai sikap tertentu yang muncul dari orang lain. Apabila yang muncul adalah pujian, Melati tetaplah harus waspada karena di dalam pujian itu biasanya diikuti oleh sikap-sikap terselubung yang maknanya justru lebih utama daripada pujian tadi. Dari situ pulalah, Melati akan dapat mengetahui cara mengontrol atau mengendalikan diri apabila memperoleh pernyataan sikap orang lain, sehingga Melati pun akan mengarahkan perilakunya secara bijak. Asahan kemampuan pengendalian diri akan
Belajar berinteraksi sejak muda (dok. hasca)
setara, namun kenyataan itu sangatlah berarti jika suatu saat Melati memerlukan bantuan. Apakah hal ini ada kaitannya dengan percaya diri? Tentu ada. Apabila biasanya tidak menegur dan memberikan senyum kecil, untuk meminta bantuan pun akan terasa segan. “Aku kan nggak kenal sama dia”, “Dia kan bukan orang yang kerja di bagianku”, atau “ Malu ah, ntar kalau dia nggak mau gimana?”. Ternyata benar juga kan, meskipun sudah berkedudukan dan bepernampilan rapi, untuk meminta tolong pada seseorang yang tidak seberuntung dirinya tidak semudah yang dibayangkan. Apa yang kemudian harus dilakukan oleh makhluk ini, selain kembali belajar berkoneksi secara baik dan mencabut upaya sabotase diri sendiri? Dua hal inilah yang hendaknya menjadi pijakan teman-teman Melati agar terhindar dari sikap kaku, arogan, dan terlalu percaya diri. Jika sudah mampu mengatasi masalah itu, Melati pun akan memiliki teman-teman yang hidupnya lebih nyaman, menyenangkan, dan memiliki kharisma. Mudah-mudahan Melati, yang ternyata mahasiswa UT, dapat segera menjadi sosok yang demikian. Iya nggak sih? (*) No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
17
PROFIL Pepi Rospina Pertiwi
Bercita-cita Menjadi Pengusaha Sukses Mahasiswa UT Berprestasi TERBAIK I 2010, AHMAD KOMARDI, PS Agribisnis FMIPA-UT
“Semula saya membayangkan UT Pusat di Pondok Cabe ini kecil, kenyataannya wonderful. Saya sudah keliling-keliling kantor UT Pusat, lumayan pegal juga…”
I
tulah kalimat yang muncul dari pemuda b e r w a j a h sumringah ini, ketika pertama kali menginjakkan kakinya di lingkungan UT Pusat. Hal apakah yang membawanya datang ke sini? Ow, ternyata dia diundang Ahmad Komardi (dok. pepi) oleh UT untuk menerima Rektor Award sebagai mahasiswa berprestasi terbaik I hasil seleksi tahun 2010. Berikut wawancara “komunika” dengan pemuda asal kota pempek ini. Bagaimana Anda mengetahui bahwa ada proses seleksi mahasiswa berprestasi di UT? Saya mendapat informasi dari UT via telepon yang menyatakan bahwa saya termasuk dalam salah satu kandidat mawapres, that’s surprise!!!. Dua hari kemudian pihak UPBJJ-UT juga menghubungi saya untuk seleksi mawapres tersebut. So, saya sangat interested. Apa saja yang disyaratkan dalam mawapres, dan bagaimana usaha Anda untuk memenuhi/melengkapinya? Sebenarnya persyaratannya tidak sulit, saya hanya ditugaskan untuk membuat karangan sejenis karya ilmiah, dan pastinya nilai IPK kumulatif yang terseleksi. Dari awal saya kuliah di UT, saya berminat sekali untuk menyampaikan karya ilmiah hasil pemikiran saya. Saya sempat protes ke UPBJJ-UT kenapa saya tidak pernah mendapat
surat dari UT Pusat untuk kegiatan lomba karya ilmiah dan sejenisnya, termasuk memperoleh beasiswa seperti halnya teman-teman saya yang nilainya jauh di bawah saya. Ternyata yang salah bukan UT, tetapi masalahnya alamat saya yang belum berubah di aplikasi data pribadi UT Pusat. Akibatnya semua berita via surat sering tidak nyampe. Dalam melengkapi persyaratan, awalnya saya ingin melakukan research yang membutuhkan waktu minimal 1,5 bulan. Tetapi batas waktu pengiriman karya ilmiah hanya 1 minggu, sehingga saya membuat karya ilmiah dengan analisis deskriptif studi kasus, dan sangat tidak menyangka terjaring dan bisa diwawancarai oleh panitia seleksi mawapres. Karya ilmiah tersebut bisa saya kuasai (experience), akhirnya ya…saya hadir pada Dies Natalis ke-26 UT untuk menerima Rektor Award. Topik apa yang Anda buat untuk makalah yang Anda kirimkan untuk diikutsertakan sebagai syarat proses seleksi pada saat itu? Saya mengambil topik tentang potensi budidaya udang putih di pesisir pantai timur Sumatera, dengan judul karya ilmiah POTENSI BUDIDAYA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei Boone) DI PESISIR PANTAI TIMUR SUMATERA KABUPATEN TULANG BAWANG LAMPUNG DAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN. Mengapa topik tersebut yang Anda ambil? Bagaimana menurut Anda tentang prospek dan manfaat terkait topik yang Anda pilih? Topik tersebut sesuai dengan pengalaman kerja saya sebagai supervisor dan penyuluh di pertambakan udang PT Dipasena Citra Darmadja (DCD) sekarang AWS dan PT Wachyuni Mandira (WM) dan disupport lingkungan perkuliahan langsung di sekitar kawasan tersebut mendorong empati dan rasa bangga akan Indonesia (one statement “Indonesia itu Kaya”). Kemudian tentang prospek, tentu saja sangat berprospek. Banyak masyarakat kita yang belum tahu bahwa Indonesia sempat menjadi negara yang memiliki tambak udang terbesar di dunia dan menghasilkan devisa nonmigas tertinggi tentu saja kesejahteraan hasilnya. Manfaatnya yaitu dapat membuka jendela pemahaman yang selama ini terkubur, bahwa kawasan pesisir hanya untuk mereka yang di pelosok, tertinggal dan tidak ada daya guna. Tetapi semua paradigma tersebut
Biodata Ahmad Komardi
1. Nama/NIM : Ahmad Komardi 2. Tempat/tg.l lahir : Sungai Rebo, 01 Januari 1986 3. Alamat rumah : Jl. Kilang Minyak Lr. Aster RT. 08 No. 105 Sungai Rebo Palembang – Sumatera Selatan (30762) 4. Pekerjaan : Swasta 5. Alamat kantor : Jl. Merdeka No. 25 Palembang 6. Status : Single 7. Pendidikan : SD Negeri 3 BA.I (1997) SLTP Negeri 1 BA. I (2000) SMU Negeri 1 BA. I (2003) Akademi Perikanan Wachyuni Mandira, OKI (2006) Universitas Terbuka UPBJJ Lampung (2010) 8. Tahun masuk UT : 2007 9. Hobi : Membaca, menyanyi, batminton. 10. Motto hidup : Do the Best in my life
18
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
Dosen FMIPA-UT
salah besar, kawasan pesisir yang ini sangat berbeda kaya dan sejahtera. Semua berawal dari potensi budidaya udang salah satunya adalah udang putih . Sebagai mahasiswa UT, Bagaimana menurut Anda tentang sistem belajar jarak jauh di UT? Tidak ada masalah dengan belajar secara jarak jauh seperti di UT. Semua tergantung mahasiswanya sendiri, walaupun kuliah di universitas tatap muka, tetapi mahasiswanya tidak ada effort (usaha) dan selalu disuapin terus ya... tidak akan bagus juga hasilnya. Namun, walau belajar jarak jauh tetapi dilakukan dengan full spirit dan serius tentu hasilnya akan membanggakan. Itulah yang sekarang saya rasakan sebagai hasil beljar di UT. Anda adalah mahasiswa dari PS Agribisnis FMIPA-UT. Menurut Anda, apakah bidang ilmu yang Anda pelajari sesuai dengan pekerjaan Anda? Untuk pekerjaan saya sebelumnya (penyuluh pertambakan), absolutely yes! Sekarang, sebagai tutor di salah satu BIMBEL di Palembang pun, ini menjadi modal. Menurut saya bukan jurusannya yang mendominasi tapi bagaimana cara kita mengelola jurusan kita itu untuk dapat berarti di semua lini. Sejauh mana ilmu yang Anda pelajari dapat bermanfaat di lingkungan Anda? Agribisnis bidang penyuluhan, erat dengan komunikasi itu yang paling saya rasakan impactnya. Saya bisa mengkomunikasikan sekaligus memotivasi para siswa untuk berubah ke arah yang lebih baik. Siapa yang paling berperan dalam keberhasilan Anda dalam meraih predikat mahasiswa berprestasi? Tentu saja orang tua saya, yang selalu meyakinkan bahwa UT bukan pilihan yang salah. Dan saya sangat berterima kasih kepada para dosen pembimbing saya di PS Agribsinis yang selama ini meluangkan waktu menerima keluhan-keluhan saya baik melalui surat, telepon, dan email. Harapan Anda untuk karir ke depannya bagaimana? Apa pun itu harus lebih baik dan bermaslahat bagi kehidupan umat, tapi kalau impian saya ingin menjadi pengusaha sukses, sambil menjadi dosen, dan seorang penulis.
Nah, rekan-rekan sekalian, jawaban dari mahasiswa berprestasi ini mencerminkan betapa smartnya pemuda ini. Terakhir dia berpesan pada seluruh mahasiswa UT untuk melakukan hal apa pun yang positif, terus berusaha, Percaya Diri dengan UT dan terakhir, harus mengikuti tutorial online jika ingin menjadi mahasiswa UT sebenarnya!!
PROFIL Vika & Widyasari
LPPM & FISIP-UT
“Senang Hidup Bersama Buku: Rudi, Pustakawan Berprestasi Terbaik I 2010”
A
walnya bercita-cita sebagai pemain bola profesional, Rudi Susilo Darmawan atau biasa di panggil Rudi malah tercebur dalam dunia perpustakaan dan kemudian jatuh cinta pada profesi pustakawan. “ Saya senang hidup bersama buku-buku” tuturnya. Kecintaannya terhadap permainan bola cukup ia jadikan hobi kala berkumpul bersama teman-teman di waktu luang. Putra dari pasangan Suwarno dan Insijati ini merupakan salah satu pustakawan di perpustakaan atau Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka (Puslata-UT) yang bertugas untuk mengelola jaringan internal Puslata. Lebih lanjut Rudi menjelaskan bahwa ia bertugas untuk mengembangkan dan mengelola sistem informasi terintegrasi program untuk sirkulasi, layanan dan bahan pustaka, selain itu juga bertugas untuk meng-update website Puslata. Tidak hanya sampai disitu, Rudi bersama tim juga mengembangkan perpustakaan digital dan sistem pengelolaan arsip digital untuk arsip UT. Wah, pekerjaan yang cukup banyak dan perlu ketelitian tentunya. Berkat ketekunan dan kemauan bekerja kerasnya itulah pada tahun 2009 ia terpilih menjadi karyawan teladan peringkat kedua untuk unit Puslata UT
unggulan selain itu masih ada teman yang pendidikannya di atas saya” tuturnya. Tentu saja, penghargaan dan prestasi ini semakin menambah semangat pria penyuka olahraga tenis ini untuk meningkatkan kualitas dan disiplin diri dalam pekerjaannya sebagai pustakawan UT. Ngobrol dengan Rudi, di ruang kerjanya lantai 3 Puslata ternyata menyenangkan. Pria yang sepertinya terlihat pendiam ini ternyata ramah, humoris dan juga rendah hati. Sambil bercerita panjang lebar tentang kegiatannya, ia menunjukkan website perpustakaan yang sedang dieditnya. ”Sekarang saya sedang menyesuaikan website perpustakaan dengan template UT”. Walau tugas ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian, ia tetap enjoy mengerjakannya. Jari jemarinya lincah memainkan mouse komputer. ”Maunya saya di web ini ada wadah chatting untuk kemudahan pengunjung bertanya ke petugas perpustakaan secara langsung” imbuhnya. Meski pekerjaannya ini belum rampung dan dia bertekad secepatnya akan menyelesaikannya. Sebagai pustakawan yang hari-harinya selalu selalu dikelilingi oleh buku, Rudi sangat getol membaca buku, khususnya buku sejarah. ”Saya suka membaca tentang sejarah karena bisa mengambil pelajaran dari orang terdahulu
(dok. google image)
(dok. widyasari)
karena berhasil mengembangkan program yang dapat mempermudah pekerjaan pada bagian Sirkulasi Puslata. Dan pada tahun 2010, setelah bersaing dengan 5 (lima) orang pustakawan UT ia kembali terpilih menjadi Pustakawan Berprestasi UT. Ternyata prestasi suami dari Nunung Marlinah tidak hanya berhenti hingga di lingkungan UT, pada tahun yang sama ia juga terpilih menjadi salah satu Pustakawan Berprestasi Tahun 2010 oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Kemendiknas. Pria kelahiran Jakarta tiga puluh lima tahun silam ini mengaku kaget ketika tahu ia terpilih menjadi salah satu Pustakawan Berprestasi versi Dikti. ”Rasanya sangat senang dan bangga tapi sekaligus gak nyangka, karena merasa bukan
dalam melakukan hal yang baik”. Bahkan, sejarah tentang perpustakaan pun tidak luput dari perhatiannya. Dahulu perpustakaan secara keseluruhan dikelola dengan manual kini sudah ada perpustakaan digital. ”Sekarang tinggal klik sudah bisa membaca buku dari manapun” katanya. ”Bagusnya kalo dulu orang bersemangat sekali datang ke perpustakaan, kini buku banyak cuma jadi pajangan, yang membaca sedikit.” Ia cukup prihatin akan jumlah pengunjung khususnya mahasiswa UT yang datang ke perpustakaan UT. Namun, ia berharap semoga mahasiswa UT bersemangat membaca melalui perpustakaan digital. Yah, kita sangka baik saja Rud, mungkin mahasiswa UT lebih senang membaca melalui perpustakaan digital sehingga tidak perlu datang ke perpustakaan.
Berhenti Merokok Berkat Dukungan Istri
D
alam sehari Rudi bisa menghabiskan satu kotak rokok. Itu dulu. Kini Ia sudah menyatakan anti rokok untuk kapanpun dan di manapun. Itu semua berkat dukungan dari sang istri tercinta, Nunung Marlinah yang dinikahinya Desember 2009. Rupanya ketidaksukaan sang istri terhadap bau rokok membuat pria ini bertekad untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Perlahan-lahan ia berusaha mengurangi ketergantungan terhadap rokok hingga sekarang ia berhenti total. Hanya satu yang ia tidak buang, yaitu pemantik rokok yang masih setia ia simpan di tasnya. Sewaktu-waktu ia kangen merokok ia hanya memainkan pemantik itu. Ohh...ternyata rasa cintanya pada istri yang dikenalnya sewaktu makan di Warung Steak Obonk mengalahkan segalanya
No. 50 / Tahun XVII / 2011
KOMUNIKA
19
SEMENTARA ITU
Pengalaman Memantau TTM di Seruyan UPBJJ-UT Palangkaraya Nurul
Dosen FMIPA-UT
P
engalaman memantau pelaksanaan Tutorial Tatap Muka (TTM) ke UPBJJ Palangkaraya merupakan hal tak terlupakan bagi saya. Sebuah perjuangan yang ekstra keras untuk bisa sampai ke lokasi. Apalagi saya termasuk orang yang phobia dengan ketinggian. Saya memang takut naik pesawat. Mungkin karena faktor umur. Jadi, untuk membiasakan diri lagi, seminggu sebelum berangkat ke Palangkaraya saya melakukan pemanasan naik pesawat ke Jogjakarta yang lebih singkat waktu terbangnya. Walaupun rasa takut naik pesawat belum pulih, namun setidak-tidaknya saya sudah melatih diri untuk mengatasi rasa takut terbang. Setibanya di Palangkaraya dan beristirahat sebentar, saya langsung berangkat ke lokasi di daerah Seruyan dengan menggunakan mobil. Perjalanan yang panjang dan melelahkan karena ditempuh dalam waktu hampir 12 jam. Selama perjalanan, saya diliputi rasa was-was karena malam hari, tidak ada penerangan listrik, tidak ada mobil lain yang melintas, dan turun hujan deras. Tiba di Seruyan pukul 1 dinihari, saya masih harus menyeberangi sungai dengan alat angkut bernama klotok (sejenis getek). Dengan rasa takut yang amat sangat, saya terpaksa menyeberang. Sepuluh menit kemudian akhirnya saya tiba di penginapan. Kondisi perut lapar, fisik letih, dan waktu yang sudah larut, tetap membuat saya tidak bisa tidur nyenyak karena banyaknya nyamuk di kamar. Esok harinya, menu sarapan adalah telur bulat dan mi goreng. Tetapi Saya nambah dibuatkan telur dadar supaya perut bisa terisi dan punya tenaga untuk melanjutkan aktivitas. Usai sarapan, sekitar pukul 07.30 saya menuju ke lokasi TTM. Setelah seharian penuh memantau TTM, malamnya saya berniat “balas dendam”. Malam tersebut saya bisa tidur dengan nyenyak. Perut kenyang, badan lelah membuat gigitan nyamuk pun tak mempengaruhi istirahat saya. Setelah dua hari berada di Seruyan, saya kembali ke kota Palangkaraya. Saya tiba di Palangkaraya malam hari di tengah hujan deras dan petir. Esoknya, saya kembali ke Jakarta dengan pengalaman yang tak terlupakan.
(dok. google image)
20
KOMUNIKA No. 50 / Tahun XVII / 2011
Perjuangan Orang Pulau Yuli Titrariandi El. Anshori
Dosen FISIP-UT
T
ulisan ini berkisah tentang perjuangan mahasiswa dari pulau-pulau kecil untuk mengikuti UAS di Tojo Una-Una daratan. Ketua kelas mahasiswa Program Studi D2 Perpustakaan yang bermukim di Pulau Una-Una, --sebut saja namanya Adi--, bertutur bahwa dia sudah sekitar dua minggu menginap di rumah saudaranya di daratan. Menurutnya, dia memilih menginap di rumah saudaranya daripada bolak-balik ke tempat asalnya karena berbagai alasan. Selain menghemat biaya, sarana transportasi juga tak semudah yang dibayangkan. “Jadwal keberangkatan kapal laut tak menentu. Kadang-kadang dua hari sekali, kadangkadang 4 hari sekali. Tergantung cuaca dan tinggi gelombang,” tuturnya.
Rebutan Telor Dengan Atlet Balap Sepeda Yuli Titrariandi El. Anshori
Dosen FISIP-UT
Senam bersama di Alun-alun di Madiun(dok. yuli)
C Sebuah Pulau di Propinsi Sulawesi Tengah (dok. yuli)
Memang pengorbanan tersebut tak hanya dialami Adi sendirian. Masih banyak Adi-Adi yang lain di seluruh penjuru tanah air. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa UT memang tersebar hingga ke pelosok tanah air. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa UT memberikan kontribusi cukup besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Masyarakat dari semua lapisan yang mengalami keterbatasan dalam mengakses pendidikan tinggi memilih UT sebagai wadah menuntut ilmu. Adi sendiri mengaku bangga bisa menempuh pendidikan D2 Perpustakaan di UT. Hanya saja menurutnya, jarak yang jauh antara Tojo Una-Una dengan Palu sempat menimbulkan kendala lambatnya informasi yang diterima seputar perkuliahan. Bahkan ia sempat bertanya mengenai mekanisme yudisium, apakah ia dan teman-temannya harus pro aktif mengajukan karena ia merasa sudah menempuh semua mata kuliah. Setelah mendapat penjelasan bahwa penjaringan yudisium dilakukan secara otomatis oleh UT Pusat, dengan beberapa syarat diantaranya mahasiswa tidak memiliki nilai E dan IPK minimal 2,00 barulah ia paham. Komunika juga sempat berpesan kepada Adi agar rajin-rajin membuka website UT dan membaca katalog karena semua informasi tentang proses pembelajaran di UT terdapat disitu. Sesungguhnya, jarak dan waktu bukanlah halangan untuk menuntut ilmu, apalagi bagi mahasiswa UT.
erita ringan kali ini terjadi sewaktu perjalanan memantau TTM 2010.2 di UPBJJ-UT Surabaya. Lokasi pemantauan adalah Ngawi, Madiun, dan Ponorogo. Setelah memantau TTM di Pokjar Ngawi, kami memutuskan bermalam di Madiun sebelum meneruskan pemantauan ke Ponorogo. Belum apa-apa sudah bonus nyasar di tengah kota Madiun saat menuju ke Hotel X karena Pak Kijan dari UPBJJ-UT lupa jalan. Alhasil, malam itu kami menginap di Hotel X. Kebetulan pada saat yang sama menginap rombongan atlet lomba balap sepeda Tour De’Speedy yang akan bersiap-siap menuju etape berikutnya yakni Madiun-SurabayaBanyuwangi. Peristiwa lucu baru terjadi pagi harinya. Saat sarapan pagi, saya mesti “rebutan” telor dadar dengan para atlet balap sepeda tersebut. Setiap kali hidangan telor datang, secepat kilat juga telor-telor itu ludes. Saya pun coba bersabar sedikit. Secercah senyum tersungging di bibir saya ketika telor “etape” berikutnya datang. Saya pun memutuskan mengambil nasi goreng dahulu baru mengambil telor. Apa daya nampaknya saya kurang beruntung, lagi-lagi tak sampai hitungan menit saya sudah menjumpai piring kosong. Dengan sedikit dongkol, saya pun langsung duduk dan sarapan hanya berlauk kerupuk. Tapi ah, orang sabar memang disayang Tuhan. Tak lama kemudian rekan (dok. google image) saya dari UPBJJUT Surabaya Pardameyan Daulay yang setia mengantri telur datang membawa dua telur dadar. Salah satunya langsung “dihibahkan” kepada saya. Dalam hati saya membatin ternyata memang benar bahwa yang namanya atlet memang membutuhkan banyak kalori. Saya jadi korbannya…… Pemantauan TTM di UPBJJ-UT Surabaya ditutup dengan nyasar lagi. Dalam perjalanan pulang dari Ponorogo, kami mampir lagi di Madiun untuk makan sore. Nah, setelah perut kenyang alih-alih pulang menuju ke Surabaya, kami malah menuju arah ke Ponorogo lagi. Nasib..nasib…