KONTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK TERHADAP AKTIVITAS PEREKONOMIAN DI OBYEK WISATA WADUK CACABAN KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN TEGAL
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I Untuk meraih Gelar Sarjana Pendidikan Oleh
Arif Muktiaji NIM 3201408024
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 7 Februari 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Moch. Arifien, M.Si
Drs. Satyanta Parman, MT
NIP. 19550826 19883031
NIP. 19611202 1990021 001
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 1989011 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 27 Februari 2013 Penguji Utama
Drs. Hariyanto, M.Si NIP. 196203151989011 001
Penguji I
Penguji II
Drs. Moch Arifien, M.Si
Drs. Satyanta Parman, MT
NIP. 19550826 1983031 003
NIP. 19611202 1990021 001 Mengetahui:
Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd NIP. 19510808 198003 10
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 17 Februari 2013
Arif Muktiaji NIM: 3201408024
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO: Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. Kehidupan itu seperti kaca depan dan spion mobil, janganlah melihat ke belakang tapi tataplah ke depan karena kita bisa meraih masa depan yang kita inginkan. Kesalahan masa lalu adalah pelajaran tapi belajarlah dari kesalahan yang pernah kita alami dan jadikan kesalahan sebagai bagian dari kehidupan.
PERSEMBAHAN: Skripsi ini saya persembahkan untuk : Ayahanda Aris Abdul Rozat yang saya banggakan Ibunda Rintowati yang saya cintai Adikku Amanatun Nisya yang saya sayangi Almamaterku
v
PRAKATA Dengan segala kerendahan hati seraya mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi dengan judul : “Kontribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Terhadap Aktivitas Perekonomian Di Obyek Wisata Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal” Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Program Sarjana S1 pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang. Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, saran, dorongan moral maupun materiil. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyapaikan rasa terima kasih sebesarbesarnya kepada Yth: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah
memberikan
kemudahan administrasi dalam menyusun skripsi ini.
2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian ini. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, yang telah memberikan kemudahan administrasi selama proses pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini. 4. Drs. Moch. Arifien, M.Si., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan dalam pembuatan skripsi ini. 5. Drs. Satyanta Parman, M.T., Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan dalam pembuatan skripsi ini. 6. Drs. Hariyanto, M.Si., selaku dosen penguji utama yang telah memberikan pengarahan selama proses skripsi.
vi
7. Kepala UPTD obyek wisata waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal yang sudah mengijinkan penelitian. 8. Masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal selaku responden dalam penelitian ini 9. Kepada Nizar Adytama yang sudah membantu memberikan sarannya. 10. Mughni Isfahani Rahmadiar yang tidak berhentinya memberikan semangat. 11. Pendidikan Geografi angkatan 2008. 12. Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini hingga selesai. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan untuk perkembangan Ilmu pengetahuan di Indonesia
Semarang, 17 Februari 2013
Penulis
vii
ABSTRAK
Arif Muktiaji, 2013. Kontribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Terhadap Aktivitas Perekonomian Di Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Aktivitas Ekonomi, Obyek Wisata Waduk Cacaban Perkembangan pariwisata di Kabupaten Tegal semakin pesat dalam dekade terakhir ini. Keberadaan penduduk memiliki peran yang penting dalam menunjang pengembangan kepariwisataan karena banyak diantara mereka yang menjadi pelaku ekonomi di obyek wisata waduk Cacaban. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab penduduk bekerja di obyek wisata waduk Cacaban, persepsi penduduk terhadap tingkat pendidikan dan kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan variabelnya tingkat pendidikan dan aktivitas perekonomian, sedangkan populasinya adalah warga Kelurahan Karanganyar yang bekerja di sektor perdagangan, jasa dan persewaan di obyek wisata waduk Cacaban berjumlah 351 orang. Sampelnya berjumlah 53 orang diperoleh dengan menggunakan teknik Stratified random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner. Teknik analisis data menggunakan deskriptif presentase (DP) dan analisis regresi yang diolah menggunakan SPSS 16. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Besarnya kontribusi tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban dengan kategori sangat tinggi sebesar 82,47%. Jika dilihat dari uji hipotesis secara parsial dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Hasil uji F diperoleh t hitung sebesar 4,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 maka kontribusi tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian. Dari hasil kesimpulan bahwa penyebab penduduk bekerja di obyek wisata waduk Cacaban karena pengaruh fisik yaitu untuk memperoleh pendapatan dengan kategori tinggi sebesar 75,47%. Terdapat keterlibatan penduduk dalam penelitian ini yaitu untuk yang tingkat pendidikan SMA dengan kategori sedang sebesar 47,16%, pendidikan SMP dengan kategori rendah sebesar 39,62%, pendidikan SD dengan kategori sangat rendah sebesar 13,22%. Terdapat profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden atau 43,40% pendidikan SMA bekerja sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, persewaan kapal dan tenda. Sedangkan 16 responden atau 30,18% pendidikan SMP bekerja sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, tukang parkir, persewaan kapal, tenda dan tikar. Sedangkan 14 responden atau 26,42% pendidikan SD bekerja sebagai penjual makanan maupun minuman, toilet, persewaan tenda dan tikar. Terdapat pendapatan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden yang berprofesi sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, tukang parkir dan persewaan kapal secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 1.243.500 per bulan. Sedangkan tingkat pendidikan SMP dari 16 responden yang berprofesi sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, persewaan kapal, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 547.750 per bulan. Sedangkan untuk pendidikan SD yang berprofesi sebagai penjual makanan maupun viii
minuman, jasa toilet, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 375.150 per bulan. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban karena semakin tinggi tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap pendapatan. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini untuk pedagang sebaiknya mengutamakan kebersihan makanan yang dijual kemudian makanan yang dijual lebih berfariasi agar pengunjung tertarik, bagi jasa adalah memberikan pelayanan yang maksimal agar nantinya pengunjung ingin kembali lagi ke obyek wisata waduk Cacaban, bagi persewaaan sebaiknya memberikan pelayanan yang ramah dan sebaiknya sudah ada papan harga untuk barang yang akan disewa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................ii PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii PERNYATAAN..................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v PRAKATA ............................................................................................................ vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitin ..................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 6 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10 A. Tingkat Pendidikan ................................................................................ 10 B. Aktivitas Perekonomian ........................................................................ 15 C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 18 D. Hipotesis ................................................................................................. 19
x
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 20 A. Populasi ................................................................................................. 20 B. Sampel ................................................................................................... 20 C. Teknik sampel ....................................................................................... 21 D. Variabel Penelitian ................................................................................ 21 1. Variabel Bebas (X) ........................................................................... 21 2. Variabel Terikat (Y) ......................................................................... 22 E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 23 1. Metode Dokumentasi ........................................................................ 23 2. Metode Observasi ............................................................................. 23 3. Metode Angket.................................................................................. 23 F. Validitas dan Realibilitas Instrumen .................................................... 23 1. Instrumen Penelitian ........................................................................ 23 2. Validitas Instrumen ......................................................................... 24 3. Realibilitas Instrumen...................................................................... 26 G. Metode Analisis Data ........................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 31 A. Kondisi Umum Daerah Penelitian ....................................................... 31 1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ...................................................... 31 2. Kondisi Penggunaan Lahan ............................................................. 33 3. Kondisi Penduduk Daerah Penelitian .............................................. 34 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 41 1. Analisis Deskriptif Persentase ......................................................... 41 C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 93 D. Pembahasan .......................................................................................... 95
xi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 97 A. Simpulan ............................................................................................ 97 B. Saran ................................................................................................... 98 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 99 LAMPIRAN........................................................................................................ 100
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Klasifikasi pendapatan .................................................................................... 16 3.1 Jumlah Populasi ............................................................................................... 20 3.2 Validitas Angket .............................................................................................. 25 3.3 Uji Realibilitas ................................................................................................. 26 3.4 Kriteria Persentase .......................................................................................... 29 4.1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Karanganyar ............................................... 33 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin................................ 34 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................................... 35 4.4 Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Waduk Cacaban 2008 – 2012 .................. 36 4.5 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Perdagangan di Kelurahan Karanganyar ........................................................................................................................... 41 4.6 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Perdagangan Terhadap Tingkat Pendidikan ...................................................... 42 4.7 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................................ 43 4.8 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Toilet di Kelurahan Karanganyar ........................................................................................................................... 44 4.9 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Toilet Terhadap Tingkat Pendidikan ......................................................... 44 4.10 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Satpam di Kelurahan Karanganyar ........................................................................................................................... 45 4.11 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Satpam Terhadap Tingkat Pendidikan ....................................................... 46
xiii
4.12 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Penjual Tiket di Kelurahan Karanganyar ..................................................................................................... 46 4.13 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Penjual Tiket Terhadap Tingkat Pendidikan ............................................. 47 4.14 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Juru Parkir di Kelurahan Karanganyar ...................................................................................................... 48 4.15 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Juru Parkir Terhadap Tingkat Pendidikan ................................................. 49 4.16 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................... 49 4.17 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Kapal di Kelurahan Karanganyar ...................................................................................................... 50 4.18 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Kapal Terhadap Tingkat Pendidikan ............................................... 51 4.19 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tenda di Kelurahan Karanganyar ..................................................................................................... 52 4.20 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tenda Terhadap Tingkat Pendidikan .............................................. 53 4.21 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tikar di Kelurahan Karanganyar ...................................................................................................... 53 4.22 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tikar Terhadap Tingkat Pendidikan ............................................... 54 4.23 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................... 55 4.24 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Secara Keseluruhan ..... 55 4.25 Alasan Pekerja Pedagang Bekerja di Obyek Wisata...................................... 57 4.26 Alasan Pekerja Toilet Bekerja di Obyek Wisata............................................ 57 4.27 Alasan Pekerja Satpam Bekerja di Obyek Wisata ......................................... 58 4.28 Alasan Pekerja Penjual Tiket Bekerja di Obyek Wisata ................................ 58 4.29 Alasan Pekerja Juru Parkir Bekerja di Obyek Wisata ................................... 59
xiv
4.30 Alasan Pekerja Persewaan Kapal Bekerja di Obyek Wisata ......................... 60 4.31 Alasan Pekerja Persewaan Tenda bekerja di obyek wisata ........................... 60 4.32 Alasan Pekerja Persewaan Tikar bekerja di obyek wisata ............................. 61 4.33 Lama Bekerja di sektor Pedagang.................................................................. 62 4.34 Lama bekerja di sektor Jasa Toilet................................................................. 62 4.35 Lama Bekerja di sektor Jasa Satpam ............................................................. 63 4.36 Lama Bekerja di Sektor Penjual Tiket ........................................................... 63 4.37 Lama Bekerja di Sektor Juru Parkir ............................................................... 64 4.38 Lama Bekerja di sektor Persewaan Kapal .................................................... 65 4.39 Lama Bekerja di sektor Persewaan Tenda ..................................................... 65 4.40 Lama Bekerja disektor Persewaan Tikar ....................................................... 66 4.41 Pekerjaan Pedagang yang dibantu Keluarga .................................................. 66 4.42 Pekerjaan Jasa Toilet yang dibantu Keluarga ............................................... 67 4.43 Pernah atau Tidak Pedagang yang ditertibkan ............................................... 68 4.44 Pernah atau Tidak Pekerja Persewaan Kapal yang ditertibkan ...................... 68 4.45 Pernah atau Tidak Pekerja Persewaan Tenda yang ditertibkan ..................... 69 4.46 Pernah atau Tidak Persewaan Tikar yang ditertibkan.................................... 69 4.47 Jumlah Penduduk Menurut Pekerja di Sektor Perdagangan .......................... 70 4.48 Jumlah Penduduk Menurut Pekerja di Sektor Jasa Toilet ............................. 70 4.49 Jumlah Penduduk Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Kapal ................... 71 4.50 Jumlah Penduduk Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tenda................... 71 4.51 Jumlah penduduk Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tikar .................... 72 4.52 Waktu Bekerja di Sektor Perdagangan .......................................................... 73 4.53 Waktu Bekerja di Sektor Jasa Toilet .............................................................. 73 4.54 Waktu Bekerja di Sektor Persewaan Kapal ................................................... 74 4.55 Waktu Bekerja di Sektor Persewaan Tenda ................................................... 74 xv
4.56 Waktu Bekerja di Sektor Persewaan Tikar .................................................... 75 4.57 Pendapatan Perbulan Pedagang ..................................................................... 76 4.58 Pendapatan Pedagang Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................... 76 4.59 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Toilet .................................................... 77 4.60 Pendapatan Jasa Toilet Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................. 77 4.61 Pendapatan Perbulan Jasa Tiket ..................................................................... 78 4.62 Pendapatan Jasa Tiket Berdasarkan Tingkat Pendidikan............................... 79 4.63 Pendapatan Perbulan Juru Satpam ................................................................. 79 4.64 Pendapatan Jasa Satpam Berdasrkan Tingkat Pendidikan ............................. 80 4.65 Pendapatan Perbulan di Sektor Juru Parkir .................................................... 80 4.66 Pendapatan Juru Parkir Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................. 81 4.67 Pendapatan Perbulan Persewaan Kapal ......................................................... 81 4.68 Pendapatan Persewaan Kapal Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 82 4.69 Pendapatan Perbulan Persewaan Tenda ......................................................... 82 4.70 Pendapatan Persewaan Tenda Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 83 4.71 pendapatan Perbulan Persewaan Tikar .......................................................... 84 4.72 Pendapatan Persewaan Tikar Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 84 4.73 Pendapatan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................... 85 4.74 Pengeluaran Perhari Pedagang ....................................................................... 86 4.75 Pengeluaran Perhari Persewaan Kapal........................................................... 87 4.76 Pengeluaran Perhari Persewaan Tenda .......................................................... 87 4.77 Pengeluaran Perhari Persewaan Tikar ........................................................... 88 4.78 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Karanganyar ............. 88 4.79 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Terhadap Tingkat Pendidikan ........................................................................................................... 89 4.80 Rangkuman Analisis Deskriptif Aktivitas Perekonomian ............................. 91
xvi
4.81 Uji Determinasi .............................................................................................. 93 4.82 Uji F ............................................................................................................... 94 4.83 Uji Hipotesis .................................................................................................. 94
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Kerangka Berfikir.............................................................................................18 4.1 Peta Kelurahan Karanganyar ........................................................................... 32 4.2 Diagram Batang Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk ............................... 90 4.3 Diagram Batang Aktivitas perekonomian ........................................................ 92
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Instrumen Penelitian ......................................................................................... 100 2 Hasil Penelitian ................................................................................................. 132 3 Uji Validitas ...................................................................................................... 142 4 Daftar Nama Responden ................................................................................... 143 5 Tabel Validitas .................................................................................................. 145 6 Dokumentasi Penelitian .................................................................................... 146 7 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................................... 149 8 Surat Ijin Penelitian........................................................................................... 150 9 Surat Kesbangpol .............................................................................................. 151 10 Surat Bappeda ................................................................................................. 152
xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pariwisata di Kabupaten Tegal semakin pesat dalam dekade terakhir ini. Wisatawan yang datang ke kota ini semakin meningkat setiap minggunya, mengikuti dan diikuti perkembangan jumlah daya tarik wisata yang tidak kalah cepatnya dengan perkembangan wisatawan. Lingkungan permukiman yang semula bermakna sebagai tempat tinggal sekarang berubah tidak hanya sekedar sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai tempat penampungan wisatawan. Keberadaan penduduk setempat memiliki peran yang penting dalam menunjang perkembangan kepariwisataan karena banyak diantara mereka yang menjadi pelaku ekonomi di lokasi obyek wisata Waduk Cacaban. Keberadaan penduduk menjadi penggerak ekonomi pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi angka pengangguran mengingat berbagai jenis wisata dapat ditempatkan dimana saja. Statistik arus wisata Jawa Tengah tahun 1998, Kabupaten Tegal masuk dalam 10 besar Daerah Tingkat II berdasarkan jumlah pendapatan obyek wisata/taman rekreasi, yaitu Rp.385.807.029,00 setiap tahun dari 4 obyek wisata yang ada dan menempati urutan ke-9. Hal ini relevan dengan Kabupaten Tegal yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW)
1
2
di Jawa Tengah yang memiliki potensi kepariwisataan. Waduk cacaban adalah salah satu obyek wisata yang akan dikembangkandan diharapkan dapat menjadi andalan bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Obyek wisata waduk Cacaban merupakan campur tangan buatan manusia. Pembangunan fisiknya dimulai tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September. Sejak saat itu resmi obyek wisata waduk cacaban dioperasionalkan hingga sekarang. Tiket masuk ke tempat obyek wisata waduk Cacaban tidaklah mahal hari biasa pengunjung dewasa dikenakan tiket masuk Rp. 3.500 dan anakanak tiket masuk Rp. 2.500 sedangkan untuk hari libur pengunjung dewasa dikenakan tiket masuk Rp. 4.500 dan untuk anak-anak tiket masuk Rp. 3.500. Pihak pengelola obyek wisata waduk Cacaban juga menyediakan tempat parkir yang luas, toilet dan mushola. Fasilitas yang menunjang obyek wisata waduk Cacaban untuk menarik perhatian wisatawan antara lain fasilitas berupa bumi perkemahan, tempat bermain anak, panggung hiburan, bukit mbah Santi, kapal wisata, warung apung. Wisatawan selain bisa menikmati pemandangan alam juga bisa menikmati makanan khas warung apung di tengah-tengah waduk cacaban dengan menaiki kapal persewaan dan dikenakan biaya persewaan Rp. 20.000 yang di buat pengelola obyek wisata waduk Cacaban. Transportasi menuju ke kawasan wisata alam waduk Cacaban dapat di tempuh melalui dua jalur yang pertama dari kota Tegal dengan jarak 20 km
3
dan yang kedua dari kota Slawi dengan jarak 9 km, dimana pada saat sekarang sudah tersedia angkutan umum dengan trayek Slawi–Cacaban sebanyak 25 armada, sedangkan dalam persiapan sekarang adalah pelaksanaan angkutan dengan “Loko Antik” dari pabrik gula Pangkah menuju waduk Cacaban. Tata laksana atau infrastruktur yang mendukung sarana dan prasarana obyek wisata cacaban sudah memadai antara lain sumber listrik, aksesbilitas jalur angkutan, sistem komunikasi dan sistem pengamanan yang dibuat pengelola obyek wisata cacaban dan pemerintah Kabupaten Tegal akan tetapi dukungan dari masyarakat setempat belum bisa memaksimalkan obyek wisata waduk Cacaban sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat maupun pemerintah kabupaten sehingga waduk Cacaban kurang diminati wisatawan dari dalam maupun luar kota. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pengunjung masih tergolong rendah dibandingkan dengan obyek wisata Guci dan purwahamba Indah akan tetapi mempunyai nilai ekonomi. Waduk Cacaban memiliki nilai surplus konsumen diperoleh sebesar Rp. 154.271,25 per tahun atau Rp. 77.135,63 per satu kali kunjungan sehingga nilai total ekonomi obyek wisata waduk Cacaban sebesar Rp. 2.859.263.348 per tahun. Kemampuan membayar pengunjung atas obyek wisata waduk Cacaban adalah Rp. 77.135,63 per individu masih jauh di atas harga pengeluaran ratarata Rp. 35.358,97. Untuk itu pengembangan obyek wisata waduk Cacaban perlu ditingkatkan dalam pengelolaan.
4
Keberadaan Kedungbanteng
obyek Kabupaten
wisata Tegal
waduk
Cacaban
terutama
di
di
desa
Kecamatan karanganyar
mengesampingkan arti penting pendidikan karena lebih mementingkan bekerja setelah lulus SD dan SMP. Menurut UU No. 13/2003 Bab X Pasal 68 tentang Ketenagakerjaan penduduk yang usianya belum produktif tidak boleh dipekerjakan. Hal ini disebabkan karena di kawasan obyek wisata waduk Cacaban adalah sumber ekonomi yang berkembang cukup baik bagi penduduk untuk mencari keuntungan di sektor pariwisata. Penduduk desa Karanganyar sebagian besar masih rendah dalam tingkat pendidikan. Hal tersebut dikarenakan kesadaran penduduk untuk menempuh pendidikan masih rendah, faktanya bahwa biaya sekolah semakin mahal walaupun ada BOS tetapi sekolah-sekolah masih melakukan pungutan atau sumbangan biaya sekolah lagi. Alasan lain yaitu sulitnya mencari pekerjaan setelah selesai sekolah sesuai dengan bidangnya sehingga penduduk kurang mementingkan masalah pendidikan. Pendidikan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia
yang
selalu
mengalami
perkembangan
(Hasbullah,
2009).
Pendidikan merupakan salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Belajar itu akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang
5
merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhannya untuk belajar. Untuk itu remaja sadar telah mengetahui pula bahwa untuk mencapai jenis pekejaan memerlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu yang harus dimiliki (H. Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono, 2008). Pendidikan sangat penting bagi manusia, namun secara kenyataannya penduduk di obyek wisata waduk Cacaban khususnya di desa Karanganyar tingkat pendidikan masih rendah sehingga penduduk terkadang mengabaikan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari data jumlah penduduk desa Karanganyar yang berjumlah 7.842 jiwa, terdapat 1.686 jiwa berpendidikan dari SD sampai tamat SMA atau sekitar 21,50 % dari keseluruhan jumlah penduduk. Dengan demikian tingkat pendidikan penduduk di desa Karanganyar masih rendah (BPS Kabupaten Tegal). Dari pembahasan di atas maka tertarik untuk meneliti tentang: “Kontribusi
Tingkat
Perekonomian
Di
Pendidikan
Obyek
Wisata
Penduduk Waduk
Terhadap Cacaban
Aktivitas Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Tegal” B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut. 1. Mengapa penduduk bekerja di sektor pariwisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal ? 2. Bagaimanakah tingkat pendidikan penduduk di waduk Cacaban Kabupaten Tegal ?
6
3. Bagaimanakah kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di waduk Cacaban Kabupaten Tegal ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui : 1. Penyebab penduduk bekerja di sektor pariwisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal. 2. Tingkat pendidikan penduduk di obyek wisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal. 3. Kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Praktis Memberikan informasi serta sumbangan pemikiran tentang kontribusi tingkat pendidikan penduduk di waduk cacaban Kabupaten Tegal pada umumnya.
2.
Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.
7
E. Penegasan Istilah Tujuan penegasan istilah adalah untuk memberikan batasan ruang lingkup/pengertian-pengertian dari istilah-istilah dalam judul agar mudah dipahami serta untuk menghindarkan salah persepsi terhadap judul ini. Ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan yaitu: 1.
Kontribusi Kontribusi merupakan sumbangan yaitu pemberian sesuatu sebagai bantuan (Poerwodarminta, W. J. S., 2001:864). Dari pengertian kontribusi tersebut makna yang dimaksud kontribusi dalam penelitian ini adalah sumbangan yang diberikan dari kontribusi tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian.
2.
Tingkat Pendidikan Dalam Ihsan (2008 :129-132) dikatakan bahwa tingkat (jenjang) pendidikan
formal
meliputi
pendidikan
Pendidikan
Prasekolah,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi.Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud tingkat (jenjang) pendidikan penduduk adalah sampai sejauh mana tingkat pendidikan formal yang ditempuh penduduk di Obyek Wisata waduk Cacaban. 3.
Aktivitas Perekonomian a. Aktivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan / keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan
8
bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan keduakeduanya harus dihubungkan. b. Perekonomian Definisi perekonomian merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa. Bidang ekonomi tidak biasa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang saling berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu Negara, juga sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang lazimnya disebut ideology, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai social budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda kegiatan ekonomi suatu bangsa. Proses tersebut akan mempunyai dampak positif dalam arti meningkatkan kesejahteraan suatu banga manakala kegiatan ekonomi itu terselenggara dalam posisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa.
9
4.
Obyek wisata Waduk Cacaban a. Obyek Wisata Obyek
wisata
dalam
kamus
pariwisata
diartikan
sebagai
perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya, sejarah bangsa, keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. b. Waduk Cacaban Waduk Cacaban adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Luas areal waduk adalah 928,7 ha dan berisi air sebanyak 90 juta m³. Waduk ini didukung dengan latar belakang pemandangan hutan dengan panorama yang indah. Waduk Cacaban diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1952 (Waduk di Indonesia yang pertama kali diresmikan). Waduk ini sebenarnya berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, namun juga difungsikan sebagai obyek wisata. Letaknya tidak jauh dari Slawi, lebih kurang 9 km ke arah timur tepatnya di desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, dan merupakan salah satu obyek wisata di daerah tersebut. Pemandangan diwaduk cacaban masih sangat alami karena letak waduk cacaban jauh dari perkotaan. Uniknya lagi ditengah-tengah waduk juga terdapat pulau kecil yang bernama pulau gendu, untuk bisa melihat langsung pulau gendu kita menggunakan kapal-kapal yang tersedia dipinggir waduk.
10
F. Sistematika Skripsi Guna memberikan kemudahan dalam memahami isi skripsi serta memberikan gambaran secara menyeluruh maka secara garis besar sistematika penulisan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal skripi, isi skripsi, dan bagian akhir skripi. Sistematika skripsi adalah sebagai berikut: 1.
Bagian awal skripsi Bagian awal skripsi terdiri dari: halaman judul skripsi, halaman sari atau abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2.
Bagian isi skripsi Bagian isi skripsi terdiri dari beberapa bab yaitu: Bab I
: pendahuluan
memuat
latar
belakang
masalah,
permasalahan, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Bab II
: landasan teori yang berisi tentang landasan-landasan teoritis
mengenai dalil atau teori-teori yang menjadi
dasar dari pembahasan: teori dalam pembahasan ini yaitu pendidikan dan aktivitas perekonomian. Bab III
: metode penelitian berisi metode dalam penelitian meliputi: populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, mtode pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan.
11
Bab IV
: menguraikan tentang laporan hasil penelitian, dimana diuraikan tentang hal-hal yang menyangkut deskripsi objek penelitian, penyajian dan analisis data, dan dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: penutup, dibahas kesimpulan yang didasarkan atas hasil penelitian, kemudian dilanjutkan
dengan saran-saran
yang sekaligus merupakan akhir dari penulisan skripsi. 3.
Bagian akhir Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang diperlukan sebagai acuhan dalam penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Menurut Achmad Sugandi (2006:36), Pembelajaran menurut teori behavioristik adalah upaya untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan dan terjadi hubungan lingkungan dengan tingkah laku si belajar karena bisa juga disebut pembelajaran perilaku. Dalam pembelajaran perilaku tidak lepas dari prinsip bahwa perilaku berubah menurut konsekuensi-konsekuensi langsung. Konsekuensi itu berupa menyenangkan dan bisa juga tidak menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan memperkuat perilaku sebaliknya pembelajaran yang kurang menyenangkan akan memperlemah perilaku. Berdasarkan pengertian sederhana maka pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Ihsan, 2008:1-2). Pendidikan di Indonesia idealnya adalah tiap penduduk bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan.
12
13
Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayatnya. Tanpa adanya pendidikan akan sangat mustahil lahirnya peradaban baru yang berkembang, sejahtera, bahagia, dan maju seperti apa yang dicita-citakan dalam pandangan hidup mereka. Oleh karena itu pendidikan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan dari suatu masyarakat atau negara. Karena semakin tinggi cita-cita atau taraf kemajuan yang diinginkan, maka akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang dibutuhkan. 4. Sistem Pendidikan Salah satu pengertian pendidikan menurut Ihsan (2008:108) sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemenelemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak , yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Sistem pendidikan di Indonesia merupakan sistem pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 dimana pendidikan nasionak adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latian bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya menjadi suatu sistem yang akan berjalan dengan sistem lainnya (ekonomi, politik, agama, dll) untuk mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu jika dihubungkan dengan pembangunan
14
nasional maka motor penggerak menuju tujuan pembangunan nasional adalah manusia itu sendiri yang memiliki penunjang berupa tingkat pendidikan, pengetahuan, dan teknologi. Marimba, Ahmad D, (dalam Hasbullah, 2012:2) menegaskan, bahwa pendidikan merupakan bimbingan atau secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kebribadian yang utama, unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan dalam hal ini adalah: (a) usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar, (b) ada pendidik, pembimbing, atau penolong, (c) ada yang dididik atau si terdidik, (d) bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan, (e) dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan. Berdasarkan pengertian pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yaitu berupa pengaruh , perlindungan, bantuan, bimbingan dan pelatihn yang diberikan kepada semua orang untuk pengembangan potensi diri dalam proses pendewasaannya. a.
Pendidikan Dasar Pendidikan dasar dijabarkan dalam Pasal 17 Undang-Undang sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Pendidikan dasar adalah pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan program pendidikan 6 tahun terdiri atas
15
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibdaiyah (MI), sedangkan bentuk satuan program pendidikan 3 tahun setelah 6 tahun adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsnawiyah (MTs) atau bentuk lainnya yang sederajat. b.
Pendidikan Menengah Pendidikan menengah dijabarkan dalam pasal 18 Undang-Undang
sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003. Pendidikan menengah adalah lanjutan pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Bentuk satuan pendidikan menengah terdiri atas Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah umum adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
yang
mengutamakan
pengembangan
suatu
siswa
untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu. c.
Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi dijabarkan dalam pasal 19 dan pasal 20 Undang-
Undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003. Pendidika tinggi adalah jenjang pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma , sarjana, magister spesialis, doktor yang disediakan oleh perguruan tinggi. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut akademik, polteknik, sekolah tinggi, institute atau universitas.
16
1. Tujuan Serta Pentingnya Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam peranannya di dalam masyarakat, pada masa yang akan datang baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan yang sifatnya mutlak, termasuk dalam kehidupan dari suatu bangsa dan negara. Tap MPR No. 2 Tahun 1993 tentang GBHN bidang pendidikan yang berbunyi:“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, tanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani”. Tujuan pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bab II Pasal 4 sebagai berikut : “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejahteraan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
17
Dari penjelasan di atas dangan jelas bahwa begitu pentingnya bagi kehidupan manusia. Pendidikan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan
status
sosial
ekonomi
keluarga.
Terpenuhinya pendidikan seseorang merupakan modal mengubah status sosial ekonominya agar menjadi lebih baik. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Terdapat beberapa fungsi pendidikan tinggi antara lain sebagai berikut: a) Meneruskan dan mengembangkan peradaban, ilmu, teknologi, dan seni, serta ikut dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya. b) Menghasilkan tenaga-tenaga berbudi luhur, yang bertakwa kepada Tuhan YME dan bermoral pancasila. c) Menghasilkan menguasai
tenaga-tenaga
ilmu
dan
pembangunan
teknologi
sesuai
yang dengan
terampil, kebutuhan
pembangunan. Pada jenjang pendidikan yang telah dibahas di atas, pendidikan dasar diselenggarakan selama sembilan tahun untuk bangsa Indonesia.Pada jenjang pendidikan dasar inilah bangsa Indonesia
dikenakan
wajib
belajar.
Dengan
kata
lain
penyelenggaraan wajib belajar di Indonesia berlangsung selama sembilan tahun yang terbagi pada Sekolah Dasar selama enam tahun dan Sekolah Menengah Pertama selama tiga tahun.
18
B. Aktivitas Perekonomian 1. Pengertian Aktivitas Ekonomi Aktivitas ekonomi adalah dampak yang terjadi pada sistem ekonomi yang menyangkut struktur ekonomi dan kondisi ekonomi, struktur ekonomi diartikan sebagai suatu kesempatan kerja, pendapatan seseorang, pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan. Berdasarkan dengan teori R.J.Chorley and P.Hagget (1967 : 2) mengatakan perilaku ekonomi sebagai istilah yang menunjukkan perilaku individu maupun kelompok bahwa fenomena ekonomi mencerminkan nilainilai individu maupun kelompok yang mempunyai kebijakan dan keputusan. Bahwa faktor-faktor perilaku ekonomi pada individu maupun kelompok yang dipengaruhi oleh pengaruh fisik, budaya dan politik. Faktor-faktor dalam penelitian ini yang mempengaruhi penduduk bekerja di obyek wisata waduk Cacaban adalah pengaruh fisik yang meliputi pendapatan, lingkungan dan keadaan alam. Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari tak seorang pun dapat membuat semua barang yang dibutuhkannya. Oleh sebab itu ada kerja sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Dalam aktivitas perekonomian meliputi pekerjaan masyarakat, waktu bekerja, pendapatan dan penghasilan.
19
a. Pekerjaan Aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat desa Karanganyar di obyek wisata Waduk Cacaban adalah bekerja di sektor pariwisata yang mencakup jenis usaha Pedagang, Persewaan dan Jasa. Bekerja di daerah obyek wisata Waduk Cacaban harus pintar untuk menentukan
kapan
waktunya
untuk
bekerja
ketika
wisatawan
mengunjungi obyek wisata Waduk Cacaban. b. Waktu bekerja Waktu kerja yang digunakan oleh pekerja dalam bekerja setiap harinya. Dalam hal ini adalah waktu yang digunakan oleh Pedagang, Persewaan dan Jasa (berapa jam) dalam setiap hari. Waktu dalam bekerja akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang dimiliki karena jika waktu bekerja cuma sebentar akan memperoleh pendapatan yang kecil sedangkan jika waktu bekerja membutuhkan waktu yang lama akan memperoleh pendapatan yang besar. c. Pendapatan Menurut Singarimbun dalam Banowati (2001: 21) pendapatan adalah penerimaan berupa uang maupun barang yang diterima atau dihasilkan (BPS, 2009:9). Pendapatan ini berupa pendapatan atau penghasilan yang diterima oleh tenaga kerja berupa uang. Pendapatan ini diukur dalam uang tiap harinya. Jadi, dengan pendapatan yang diperoleh dapat diketahui klasifikasi rata-rata pendapatan yang bekerja disektor pariwisata.
20
Klasifikasi pendapatan menurut BPS tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Klasifikasi Pendapatan NO
Klasifikasi Pendapatan
Jumlah Pendapatan
1.
Pendapatan sangat tinggi
≥ Rp. 3.000.000,-
2.
Pendapatan tinggi
Rp.2.400.000,- – Rp.2.999.000,-
3.
Pendapatan menengah
Rp.1.700.000,- – Rp.2.399.000,-
4.
Pendapatan sedang
Rp. 1.000.000,- – Rp. 1.699.000,-
5.
Pendapatan rendah
< Rp. 1.000.000,-
Sumber: Badan Pusat Statisik (BPS), 2009 d. Pengeluaran Tingkat pengeluaran yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan jasmani dan rohani. Bagi pekerja yang kemampuan ekonominya tinggi cenderung lebih mudah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan makan akan lebih diperhatikan dengan mekanan yang bergizi. 2. Pariwisata Menurut Suwantoro (2002 : 32) pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha terkait di bidang tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
21
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggrakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Obyek dan daya tarik wisata adalah segala yang menjadi sasaran wisata. Waduk Cacaban merupakan perpaduan antara obyek wista alam dengan buatan manusia. Kegiatan masyarakat di obyek wisata waduk Cacaban meliputi jenis usaha Pedagang, Persewaan dan Jasa. (a) Pedagang Pedagang adalah orang yang memperjual belikan barang atas prakarsa dan resiko untuk kebutuhan sehari-hari di obyek wisata waduk Cacaban. Untuk jenis usaha pedagang para penduduk bekerja secara menyebar tidak berpusat di satu titik. (b) Persewaan Persewaan adalah orang yang menyewakan barang atau yang lainnya dalam waktu tertentu di obyek wisata waduk Cacaban misalnya penyewaan kapal, tenda dan tikar. Untuk jenis usaha persewaan kapal para penduduk bekerja secara berkelompok, sedangkan jenis usaha persewaan tenda dan jenis usaha persewaan tikar bekerja secara menyebar. (c) Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Untuk jenis usaha jasa penduduk bekerja secara menyebar tidak memusat.
22
C. Kerangka Berfikir Gambar 2.1 Hubungan Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat (Y) Kontribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Terhadap Aktivitas Perekonomian Variabel Terikat 1 (Y1) Pekerjaan Pedagang Persewaan Jasa Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat 2 (Y2)
Tingkat Pendidikan
Waktu bekerja
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
Hari biasa Hari libur Saat ada event Variabel Terikat 3 (Y3) Pendapatan Pendapatan per bulan Variabel Terikat 4 (Y4) Pengeluaran Modal yang dibutuhkan
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan (X) yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang akan mempengaruhi aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban. Pada aktivitas perekonomian yang menjadi variabel terikat dipecah menjadi beberapa sub variabel bebas yaitu Y1, Y2, Y3 dan Y4. Sub variabel bebas Y1 pekerjaan yang meliputi jenis usaha Pedagang, Penyewaan dan Jasa.
23
Pada sub variabel bebas Y2 yaitu waktu bekerja yang meliputi waktu bekerja pada hari biasa, hari libur dan saat ada event. Sub variabel Y3 yaitu pendapatan yang meliputi pendapatan per bulan. Dan sub variabel Y4 yaitu pengeluaran yang meliputi pengeluaran per hari. Dari keempat sub variabel tersebut akan menjadi faktor penentu terhadap tingkat pendidikan. Jika diketahui faktor-faktor dari variabel bebas tersebut maka akan diketahui pula seberapa kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas kepariwisataan di obyek wisata waduk Cacaban kecamatan Kedungbanteng kabupaten Tegal.
D. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah menjawab rumusan masalah yang telah dibahas dalam pembahasan di atas. Hipotesis yang di ambil dalam penelitian ini adalah ada kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003:55). Populasi dalam penelitian ini adalah di desa Karanganyar yang berjumlah 351 jiwa yang bekerja di sektor pariwisata. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis usaha di obyek wisata Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal No
Desa/Kelurahan
Pedagang
Jasa
Persewaan
Jumlah
1.
Penujah
4
36
4
44
2.
Karanganyar
103
28
220
351
3.
Tonggara
176
51
20
247
4.
Karangmalang
79
39
12
130
362
346
64
772
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Tegal 2011
Dari tabel 3.1 menunjukan bahwa desa Karangnyar penduduk paling terbanyak sekaligus desa yang terdekat dengan obyek wisata Waduk Cacaban di bandingkan dengan ke tiga desa lainnya. B. Sampel Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:134) subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sedangkan jika subyeknya besar maka dapat diambil
24
25
antara 5%-15% atau 20-25% atau lebih. Sedangkan populasi dalam penelitian ini sebanyak 351 jiwa berdasarkan jenis usaha di obyek wisata waduk Cacaban. Sampel yang diambil sebesar 15%, maka sampelnya yaitu 53 jiwa.
C. Stratified Random Sampling Sampel penelitian ini sebesar 53 jiwa yang meliputi tiga jenis usaha yaitu pedagang berjumlah 15 jiwa meliputi penjual ikan bakar, penjual nasi pecel, dan makanan maupun minuman, jasa berjumlah 5 jiwa meliputi jasa penjual tiket, jasa juru parkir, jasa toilet dan jasa satpam dan persewaan berjumlah 33 jiwa meliputi persewaan kapal, persewaan tenda dan persewaan tikar. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel menggunakan stratified random sampling. Menurut Sudigdo (1995:48) stratified random sampling merupakan pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
D. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu besaran yang mempunyai suatu variasi nilai dua atau lebih yang dapat diukur, diamati, atau dihitung. Variabel itu sebagain suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003:2).
1. Variabel Bebas (X) Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang menjadi penyebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel
26
terikat). Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2003:3). Yang termasuk variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah kontribusi tingkat pendidikan penduduk yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Alasan mengambil variabel tingkat pendidikan sebagai variabel X karena persepsi tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian.
2. Variabel Terikat (Y) Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel respon atau konsekuen. Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel independen (Sugiyono, 2003:3). Yang termasuk variabel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah aktivitas perekonomian meliputi indikator berikut ini : a. Pekerjaan - Persewaan - Pedagang - Jasa b. Waktu bekerja - Hari biasa - Hari libur - Saat ada event c. Pendapatan - Pendapatan per bulan d. Pengeluaran - Modal yang dibutuhkan
27
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat semua data baik namasampel maupun data lain yang bersangkutan dengan penelitian ini.
Selain itu, metode dokumentasi ini digunakan untuk
mendapat data awal kontribusi tingkat pendidikan penduduk. 2. Metode Observasi Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengamatan ke objek penelitian (Arikunto, 2007:156).Observasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan observasi langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. 3. Metode Angket Metode Angket adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengetahui data kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian.
F. Instrumen Penelitian 1. Pembuatan instrumen penelitian Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur tujuan yang diinginkan (Arikunto, 2007:68). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi redahnya tingkat validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dalam Arikunto (2007:86) suatu tes dikatakan reliabel artinya
28
dapat dipercaya dan dapat diandalkan.
Reliabilitas menunjuk pada
instrumen yang cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu tes yang sudah baik biasanya reliabel. Langkah-langkah dalam menyusun instrumen adalah sebagai berikut. a. Menentukan tujuan. Tujuan dari penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian. b. Menentukan ruang lingkup angket. Ruang lingkup angket ini berupa kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian. c. Membuat kisi-kisi angket. d. Membuat soal pada angket berdasarkan kisi-kisi. e. Melaksanakan penelitian 2. Validitas Instumen Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varians kesalahan yang kecil sehingga kita dapat percaya bahwa angka yang dihasilkan merupakan angka yang sebenarnya. Validitas suatu instrumen tidaklah berlaku umum untuk semua tujuan ukur. Sebuah tes biasanya hanya menghasilkan ukuran yang valid
29
satu tujuan ukur tertentu. Oleh karena itu pernyataan valid harus diiringi oleh keterangan yang menunjuk kepada tujuan, yaitu valid untuk mengukur apa, lebih lanjut bagi siapa. Untuk menguji validitas instrumen yang berupa tes digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation
dengan : koefisien korelasi skor item dan skor total n
: banyaknya subyek : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan rxydibandingkan dengan rtabeldengan taraf
kesalahan 5%. Jika rxy>rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid.
30
Tabel 3.2 Validitas Butir Soal Angket
3.
No
Rxy
Rtabel
Kriteria
1
0,589
0,514
Valid
2
0,810
0,514
Valid
3
0,541
0,514
Valid
4
0,845
0,514
Valid
5
0,748
0,514
Valid
6
0,710
0,514
Valid
7
0,878
0,514
Valid
8
0,769
0,514
Valid
9
0,658
0,514
Valid
10
0,731
0,514
Valid
11
0,676
0,514
Valid
12
0,594
0,514
Valid
16
0,733
0,514
Valid
17
0,663
0,514
Valid
18
0,615
0,514
Valid
Reliabilitas Instrumen Reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability yang artinya dapat dipercaya. Suatu instrumen dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Atau dengan kata lain sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Rumusnya adalah sebagai berikut:
31
=(
) (1 -
)
(Arikunto, 2006:196)
Keterangan: = Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σ
= Jumlah varians butir t
= Varians total
Tabel 3.3 Uji Realibilitas Reliabel k
=
20
Σα²b =
9,70
α²t
=
91,24
r11 =
0,941
k
r11
k 1
1
2 b 2 t
20
9,70
r11
=
1 20 - 1
r11
=
91,238
0,941
Pada = 5% dengan N = 15 diperoleh rtabel = 0.514 Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
32
G. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data adalah teknik penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif prosentase dan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis atau mengetahui ada tidaknya kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. 1. Metode Deskriptif Presentase Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai variabel tingkat pendidikan dan aktivitas perekonomian. Untuk membahas hasil penelitian digunakan persentase dan bobot kualitas untuk menuangkan skor yang berupa angka kedalam bentuk kata kedalam kalimat karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka hasil penelitian harus dikuantitatifkan lebih dahulu dengan skor pada jawaban responden melalui angket. Jawaban A dengan skor nilai 4 Jawaban B dangan skor nilai 3 Jawaban C dengan skor nilai 2 Jawaban D dengan skor nilai 1 Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini yaitu:
33
a. Membuat tabel distibusi jawaban angket variabel X dan Y b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang ditentukan c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden d. Merumuskan skor tersebut kedalam rumus DP = Keterangan : n= nilai yang diperoleh N= Jumlah seluruh nilai yang diharapkan e. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori . Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan kriteria persentase untuk ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah pembuatan kriteria persentase adalah sebagai berikut: 1) Mencari persentase maksimal ( 4 : 4 ) x 100% = 100% 2) Mencari persentase minimal ( 1 : 4 ) x 100% = 25% 3) Menghitung rentang persentase = 100% - 25% = 75% 4) Menghitung rentang kriteria
34
=
x 100%
= 25% 5) Menentukan banyaknya kriteria. Adapun kriterianya adalah sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. 6) Membuat tabel persentase Tabel 3.4 Kriteria Persentase No
Persentase
Kriteria
1
81% - 100%
Sangat Tinggi
2
63% - 81%
Tinggi
3
44%- 62%
Sedang
4
24% - 43%
Rendah
Untuk angket terbuka atau uraian, analisisnya dengan cara merekap semua jawaban, kemudian mencari jawaban tertinggi, dan jawaban terendah kemudian jawaban tertinggi dikurangi dengan jawaban terendah lalu dibagi menjadi 4 karena dibuat empat klasifikasi. Setelah diklasifikasikan lalu dideskripsikan. 2. Analisis Regresi Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X yaitu tingkat pendidikan) dengan variabel terikat (Y yaitu aktivitas perekonomian). Regresi sederhana untuk populasi dengan sebuah variabel bebas yang dikenal dengan regresi linear sederhana mempunyai bentuk:
.
35
Berdasarkan sebuah sampel, persamaan regresi populasi akan ditentukan, atau lebih tepat akan ditaksir. Ini dapat dilakukan dengan menaksir parameter
. Jika
ditaksir oleh a dan b, maka
regresi berdasarkan sampel adalah:
Keterangan: X
= variabel bebas,
Yˆ
= variabel terikat,
a
= harga Yˆ bila X = 0 (harga konstan),
b
= angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan variabel bebas. Bila b (+) maka naik dan bila b(-) maka terjadi penurunan.
Koefisien-koefisien regresi a dan b dihitung dengan rumus: a
b
(
X i2 )
Yi )( n
n
X
X i Yi n
X
( 2 i
(
2 i
X i )(
(
Xi)
X i )( (
X i Yi }
dan
2
Yi )
Xi )
2
Korelasi dapat dihitung dengan rumus berikut (Sudjana, 2005: 315). N
rxy N
X2
XY
X X
2
N
Y Y2
Y
2
Harga r tersebut kemudian dibandingkan dengan harga r tabel dengan dk = n dan taraf kesalahan 5%. Jika rhitung> rtabel maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif sebesar rhitung (Sugiyono, 2003:243-250). Koefisien determinasinya r2 (dengan mengkuadratkan harga r) menentukan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam % .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Daerah Penelitian Kondisi umum daerah penelitian ini dideskripsikan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan penelitian dan objek penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Latar belakang yang dideskripsikan meliputi kondisi fisik dan kondisi sosial daerah penelitian.
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian a) Letak Astronomis Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal secara geografis terletak antara 109‟11‟28” BT sampai dengan 109‟14‟58” BT dan 7‟1‟31” LS sampai dengan 7‟4‟18” LS. b) Letak Administrasi Secara Administrasi kawasan obyek wisata Waduk Cacaban merupakan bagian dari desa Karanganyar Kecamatan Kedungbanteng dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
:
Kecamatan Suradadi
Timur
:
Kec. Jatinegara, Kec. Warureja
Barat
:
Kecamatan Jatinegara
Selatan
:
Kecamatan Pangkah
36
37
Gambar 4.1 : Peta Desa Karanganyar
38 Obyek wisata Waduk Cacaban merupakan bagian dari desa Karanganyar yang berada di Kecamatan Kedungbanteng adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Tegal, Desa Karanganyar ini memiliki 34 RT dan 14 RW dan memiliki luas wilayah sekitar 457.289 hektar. Kelurahan Karanganyar berbatasan langsung dengan Kelurahan Dukuhjati Wetan di sebelah utara, sedangkan di wilayah timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Tonggara, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Panujah, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pangkah. Berikut adalah Kondisi Umum Kelurahan Karanganyar: 2. Kondisi Penggunaan Lahan Data mengenai penggunaan lahan suatu daerah sangat diperlukan, guna mengetahui pemanfaatan lahannya sesuai dengan aturan atau tidak, berikut adalah penggunaan lahan di Kelurahan Karanganyar. Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kelurahan Karanganyar Penggunaan lahan
Jumlah (Ha)
Tanah Keperluan Fasilitas sosial a. Masjid/Musholla
Persentase (%)
-
-
22
0,004
-
-
b. Gereja Tanah kering a. Pekarangan
61.666 Ha
13,48
45,42 b. Tegalan 207.731 Ha Jumlah 457.289 Ha 100,00 0,043 c. Ladang 2002011 Ha Sumber: Data Monografi Kelurahan Karanganyar tahun 0,015 d. Padang rumput 70 Ha Berdasarkan Tabel 4.1 Penggunaan lahan di kelurahan Karanganyar paling banyak 0,028 Lahan Kosong 130 Ha adalah Tegalan yaitu sebesar 207.731 Ha atau sekitar (45,42%), dan yang paling sedikit Perumahan 41,00 187.470 Ha adalah padang rumput sebesar 70 Ha atau sekitar (0,015%).
256 Ha 129.662 Ha
39 3. Kondisi Penduduk Daerah Penelitian Guna keperluan perencanaan pembangunan, perlu sekali ditunjang oleh informasi mengenai data demografis suatu wilayah. Data mengenai jumlah penduduk, persebaran dan susunan penduduk menurut berbagai kelompok umur yang sesuai dengan perencanaan akan sangat membantu keberhasilan suatu kebijakan pembangunan yang akan diambil. a) Komposisi Penduduk Menurut Umur Distribusi
penduduk
menurut
kelompok
umur
dimaksudkan
untuk
mengetahui dengan jelas jumlah penduduk yang memiliki usia produktif, dan jumlah penduduk yang memiliki usia non produktif. Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk yang memiliki usia produktif dan penduduk yang memiliki usia non produktif dalam penelitian ini dapat dilihat pada pada Tabel 4.2. Tabel 4 . 2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Karanganyar Kelompok umur
L
P
Jumlah
Persentase (%)
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Jumlah
456 259 177 200 225 559 235 460 210 345 200 125 177 350 45 26 4.049
340 110 747 109 205 115 450 101 107 210 116 350 210 124 360 139 3.793
796 369 924 309 430 674 685 561 317 555 316 475 387 474 405 165 7.842
10,15 4,7 11,78 3,9 5,4 8,5 8,7 7,1 4,0 7,0 4,0 6,0 5,0 6,0 5,1 2,1 100,00
Sumber: Data Monografi Kecamatan Kedungbanteng Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah keseluruhan kepala keluarga yang berada di
40 Kelurahan Karanganyar sebanyak 1.710 KK, sedangkan jumlah penduduknya sebesar 7.842 Jiwa, sehingga rata-rata tiap keluarga memiliki anggota keluarga sebanyak 4 orang.
b) Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Data mengenai mata pencaharian penduduk bisa menggambarkan karakteristik suatu daerah, berikut adalah komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Karanganyar disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3 Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Karanganyar Jenis mata pencaharian Jumlah Persentase (%) Pertanian 1738 79,65 pertambangan 1 0,04 Industri 28 1,28 Listrik, Gas dan Air kontruksi 4 0,18 Pedagang 103 4,72 Jasa 28 1,28 Persewaan 220 10,08 Perantara keuangan 3 0,13 Jasa sosial 34 1,55 Lain-lain 23 1,05 Jumlah 2182 100,00 50 3,65 Sumber: Data Monografi Kelurahan Karanganyar Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 4.3 komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Kelurahan Karanganyar didominasi Pertanian sebesar 1738 atau (79,65%), karena wilayah Kelurahan Karanganyar sebagian besar lahan pertanian. c) Gambaran umum obyek wisata waduk Cacaban Waduk cacaban mulai digagas sejak tahun 1914 dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan fisiknya dimulai pada tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September 1952.
41 Waduk Cacaban terletak pada ketinggian 85 m diatas permukaan laut, berdasarkan peta topografi, daerah pengairan atas Waduk Cacaban berada pada daerah perbukitan. Kondisi ini akan mempengaruhi ”Charakteristics run off” yang akan masuk ke waduk Cacaban. Berdasarkan data dari Kantor Pariwisata Kabupaten Tegal, jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata waduk Cacaban antara periode 2005-2012 cenderung mengalami penurunan bisa dilihat dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Waduk Cacaban 2008 – 2012. No.
Tahun Kunjungan
Pengunjung (jiwa)
1.
2008
22.302
2.
2009
17.696
3.
2010
14.024
4.
2011
15.510
Kenaikan Angka
%
-4.606
20,65
-3.672
20,75
1.486
10,59
936
6,03
5. 2012 16.446 Sumber : Kantor Pariwisata Kabupaten Tegal
Berdasarakan Tabel 4.4 bahwa jumlah pengunjung obyek wisata waduk Cacaban pada tahun 2008 sebesar 22.302 jiwa, namun pada tahun 2009 mengalami penurunan yaitu 20,65% menjadi 17.696 jiwa. Tahun 2010 jumlah pengunjung mengalami penurunan kembali yaitu 20,75% menjadi 3.672 jiwa. Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012 jumlah pengunjung mengalami peningkatan yaitu 10,59% dan 6,03%.
42 Dari kondisi tersebut terlihat bahwa obyek wisata waduk Cacaban tiga tahun terakhir mengalami penurunan pengunjung, untuk itu diperlukan penataan obyek wisata agar memiliki daya tarik lebih sehingga dapat menaikkan kembali jumlah pengunjung. d) Unsur-unsur yang menunjung daya tarik di obyek wisata waduk Cacaban di Kecamatang Kedungbanteng Kabupaten Tegal. 1.
Daya tarik wisata Waduk cacaban selain mempunyai fungsi sebagai sumber air untuk irigasi, juga merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai wisata air maupun wisata alam. Kawasan wisata alam obyek wisata waduk Cacaban merupakan salah satu aset pemerintah Kabupaten Tegal sebagai obyek wisata dari beberapa obyek wisata lainnya. Potensi wisata yang ada di kawasan wisata alam obyek wisata waduk Cacaban antara lain meliputi : a. Pemandangan alam Sebagai kawasan wisata alam pemandangan alam yang indah merupsksn modal dasar yang diandalkan dan kawasan waduk Cacaban memang memiliki pemandangan yang indah, hamparan air waduk sejauh mata memandang dilingkari oleh bukit-bukit sebagai sabuk hijau dan pulau-pulau kecil yang ada didalamnya melengkapi keindahannya. b. Bangunan bersejarah pada waduk Disamping mempunyai pemandangan yang indah kawasan obyek wisata waduk Cacaban menyuguhkan bangunan bersejarah berupa bendungan atau waduk yang dibangun tahun 1952 yang diresmikan oleh presiden Soekarno. c. Wisata air
43 Sebagai bangunan irigasi bendungan yang merupakan penyimpan air dengan volume yang sangat banyak menjadikan obyek wisata waduk Cacaban dapat difungsikan sebagai wisata air antara lain menggunakan kapal dengan membayar Rp. 20.000 penggunjung sudah bisa berkeliling menikmati pemandangan waduk Cacaban. d. Panggung hiburan Obyek wisata waduk Cacaban disamping sebagai mempuyai pemandangan yang indah juga mempunyai panggung hiburan untuk pentas musik atau event-event lainnya. e. Taman bermain Taman bermain terletak di bawah bangunan bendungan utama yang fungsinya untuk tempat bermain dan bersantai para pengunjung, ditempat ini pengunjung dapat sepuasnya bermain terutama anak-anak karena ditempat ini disediakan fasilitas bermain sseperti ayunan dan papan luncur. f. Bukit mbah Santi Bukit mbah Santi merupakan tempat untuk yang ingin melakukan aktivitas bumi perkemahan dilakukan kebanyak oleh para pelajar baik yang dari dalam Kabupaten Tegal maupun dari luar Kabupaten Tegal khususnya Kota Tegal. 2.
Prasarana Prasarana adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, diantaranya adalah : a. Jalan
44 Obyek wisata waduk Cacaban terletak di Kelurahan Karanganyar, untuk menuju lokasi sangatlah mudah akan tetapi jalan beraspal saat ini sudah banyak yang berlobang dan jalan tersebut masih terbilang kecil yang masih bisa dilalui oleh kendaraan pribadi, sepeda motor dan angkutan. b. Listrik Obyek wisata waduk Cacaban sumber daya listrik digunakan untuk penerangan dan sumber tenaga, saat ini kebutuhan listrik sebagian besar terlayani oleh PLN namun belum secara keseluruhan, kebutuhan listrik di obyek wisata waduk Cacaban hanya terpakai di warung makan karena kawasan-kawasan yang dirasa kurang memerlukan penerangan tidak menggunakan listrik. c. Air bersih Kebutuhan air bersih di obyek wisata waduk Cacaban dimanfaatkan untuk keperluan wisatawan, penduduk yang berjualan di obyek wisata waduk Cacaban, dan untuk keperluan MCK (mandi, cuci, kakus). Dalam pemanfaatan sumber air bersih penduduk maupun pengunjung memanfaatkan air PDAM yang sudah masuk obyek wisata waduk Cacaban. 3.
Sarana wisata Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalan wisatanya. Sarana itu meliputi : a. Masjid terletak di bawah kawasan obyek wisata waduk Cacaban. b. Lahan parkir di obyek wisata waduk Cacaban ada dua yaitu di bawah kawasan obyek wisata waduk Cacaban dan di atas kawasan bukit mbah Santi.
45 c. Kios di obyek wisata waduk Cacaban terdapat 30 kios meliputi dua warung apung yang menyediakan ikan bakar terletak di tengah-tengah waduk, sedangkan warung yang lain umumnya menjual nasi pecel, makanan dan minuman kecil yang terletak diatas bangunan utama waduk secara berkelompok meskipun sudah ada tanda larangan, dan warung yang lain tersebar di bukit mbah Santi dan area bermain anak. d. Menara pandang sarana untuk melihat pemandangan waduk Cacaban dan pulaupulau yang berada ditengah-tengahnya. e. Persewaan di obyek wisata waduk Cacaban ada tiga yaitu persewaan kapal, tenda dan tikar. Obyek wisata waduk Cacaban menyediakan 20 kapal yang berada di badan bangunan utama obyek wisata waduk Cacaban karena belum tersedianya dermaga yaitu pada batu repkop, kemudian menyediakan 15 tenda dan tikar yang berada di bukit mbah Santi terletak menyebar di setiap sudut obyek wisata waduk Cacaban. f. Jasa di obyek wisata waduk cacaban meliputi jasa parkir, tiket, toilet maupun satpam. Jasa tersebut berada di bawah obyek wisata waduk Cacaban, untuk toilet di kawasan obyek wisata ada dua diantaranya di kawasan bawah dan di kawasan atas bukit mbah Santi. 4.
Aksesbilitas Obyek wisata waduk Cacaban terletak di dua jalur yaitu pertama dari kota Tegal dengan jarak 20 km dan yang kedua dari kota Slawi dengan jarak 9 km, dimana pada saat sekarang sudah tersedia angkutan umum dengan trayek Slawi–Cacaban sebanyak 25 armada, sedangkan dalam persiapan sekarang adalah pelaksanaan angkutan dengan “Loko Antik” dari pabrik gula Pangkah menuju waduk Cacaban.
46 B. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriptif persentase bertujuan untuk memperjelas gambaran terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu tingkat pendidikan penduduk dan aktivitas perkonomian. a.
Variabel tingkat pendidikan a) Sektor Perdagangan Berdasarkan hasil penelitian persepsi tentang tingkat pendidikan untuk penduduk kelurahan Karanganyar yang bekerja disektor perdagangan rata-rata pendidikannya sangat tinggi yaitu SMA yaitu 11 dari 15 responden atau sekitar 73,33% dan yang SMP hanya 4 responden atau sekitar 26,67%. Tabel 4.5 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Perdagangan di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
11 4 15
73,33 26,67 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan sudah banyak yang sudah lulus SMA dibandingkan dengan SMP, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan persepsi tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian persepsi tentang tingkat pendidikan menurut
47 para penduduk obyek wisata waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor perdagangan yang ada di obyek wisata waduk Cacaban sehingga mereka pandai untuk berbisnis. Untuk lebih lengkapnya data dari variable persepsi tingkat pendidikan penduduk bekerja disektor perdagangan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan ratarata sebesar 85,56 % dihasilkan dua kategori 70,83% - 75,00% termasuk kategori tinggi, 75,01% - 100% dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 85,56% dapat diketahui bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk di obyek wisata waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel persepsi tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Perdagangan Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 56,25 - ≤ 71,25 Sangat tinggi 11 73,33 2 41,25 - ≤ 56,25 Sedang 4 26,67 3 26,25 - ≤ 41,25 Rendah 0 0,00 4 11,25 - ≤ 26,25 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 15 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh gambaran persepsi tingkat pendidikan sebanyak 11 responden (73,33%) termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 4 responden (26,67%) termasuk dalam kategori sedang.
48 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang meliputi penjual nasi pecel, penjual makanan dan minuman kecil dan penjual ikan bakar di warung apung. Berikut tabel profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 4.7 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No 1
Tingkat Pendidikan SMA
2
SMP
3
SD
Frekuens Profesi i 2 Penjual ikan bakar 5 Penjual nasi pecel 8 Penjual makanan dan minuman 15
Jumla h Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
(%) 13,33 33,33 53,33
100
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 15 responden menunjukkan bahwa 2 responden atau 13,33% pendidikan SMA berprofesi sebagai penjual ikan bakar kemudian 5 responden atau 33,33% pendidikan SMP berprofesi sebagai penjual nasi pecel dan 8 responden atau 53,33% berprofesi sebagai penjual makanan dan minuman. b) Sektor Jasa Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja disektor jasa ada 5 responden, dengan berbagai tingkat pendidikan 2 responden bekerja disektor jasa toilet kemudian 3 responden lainnya bekerja sebagai jasa tiket masuk, juru
49 parkir dan satpam keamanan. Pendidikan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet dari 2 responden rata-rata persepsi tentang tingkat pendidikannya sangat tinggi 100% sudah lulus SMA, menunjukan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet persepsi terhadap tingkat pendidikan sangat tinggi. Tabel 4.8 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Toilet di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
2 2
100 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.8 bahwa persepsi tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor jasa toilet sudah lulus SMA, membuktikan bahwa persepsi tingkat pendidikan tidak hanya wajib belajar 9 tahun. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk bekerja di sektor jasa toilet dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 93,75% dihasilkan 1 kategori 93,67% - 100% dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 93,75% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam tabel 4.9.
50 Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Toilet Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 2 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 2 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 2 responden (100%) termasuk dalam kategori sangat tinggi walaupun mereka hanya bekerja di sektor jasa toilet namun mereka juga mementingkan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian pendidikan untuk penduduk kelurahan Karanganyar yang bekerja di sektor jasa satpam keamanan pendidikannya sangat tinggi lulus SMA yaitu 1 responden atau 100%. Tabel 4.10 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Satpam di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
1 1
100 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.10 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor satpam sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik.
51 Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka sebagai satpam keamanan obyek wisata Waduk Cacaban. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk bekerja sebagai satpam dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 83,33 % dihasilkan satu kategori 83,33% - 100% dengan katergori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 83,33% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam tabel 4.11. Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Satpam Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 1 responden (100%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang
52 bekerja disektor jasa tiket didapat hasil seperti berikut: dari 1 responden diketahui tingkat pendidikan 100% lulus SMA. Tabel 4.12 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Penjual Tiket di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
1 1
100 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.12 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka di sektor penjual tiket. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 91,67 % dihasilkan satu kategori 91,67% - 100% dengan kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 91,67% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil
53 analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Penjual Tiket Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sangat tinggi membuktikan bahwa pendidikan sangat penting untuk memperoleh pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor juru parkir didapat hasil seperti berikut: dari 1 responden atau 100%. Tabel 4.14 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Jasa Juru Parkir di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
1 1
100 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.14 bahwa tingkat pendidikan penduduk yang bekerja di sektor juru parkir sudah lulus SMA, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat
54 pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka disektor juru parkir. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 87,50 % dihasilkan satu kategori 87,50% - 100% dengan kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 87,50% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.15. Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Jasa Juru Parkir Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 7,50 - ≤9,50 Sangat tinggi 1 100 2 5,50 - ≤7,50 Sedang 0 0,00 3 3,50 - ≤5,50 Rendah 0 0,00 4 1,50 - ≤3,50 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 1 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sangat tinggi membuktikan bahwa pendidikan sangat penting untuk memperoleh pekerjaan.
55 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor jasa yang meliputi jasa tukang parkir, toilet, penjual tiket dan satpam. Berikut tabel profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di sektor jasa. Tabel 4.16 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No
Tingkat Pendidikan SMA
1
Frekuens i 3
Profesi
(%)
Penjual tiket, Satpam dan tukang parkir Toilet Toilet
60
2 SMP 1 3 SD 1 Jumla 5 h Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
20 20 100
Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 5 responden menunjukkan bahwa 2 responden atau 40% pendidikan SMA berprofesi sebagai penjual tiket, satpam dan tukang parkir kemudian 1 responden atau 20% pendidikan SMP berprofesi sebagai jasa toilet dan 1 responden atau 20% berprofesi ssebagai jasa toilet. c) Sektor Persewaan Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja disektor persewaan ada 33 responden, dengan berbagai tingkat pendidikan 20 responden yang bekerja di sektor persewaan kapal, 8 responden bekerja di sektor persewaan tenda, dan 6 responden bekerja di sektor persewaan tikar di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang
56 bekerja di sektor persewaan kapal didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.17 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Kapal di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
15 2 3 20
75,00 10,00 15,00 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.17 dari 20 responden bahwa 15 responden lulus SMA atau sekitar 75,00%, kemudian 2 responden lulus SMP atau sekitar 10,00% dan pendidikan rendah 3 responden lulus SD atau sekitar 15,00%. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor Persewaan kapal. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 85,33 % dihasilkan tiga kategori 83,33% - 100% kategori sangat tinggi, kemudian 66,67 – 75,00 kategori tinggi dan 45,83% - 62,50% dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 85,33% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel
57 4.18. Tabel 4.18 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Kapal Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 75,00 - ≤95,00 Sangat tinggi 15 75,00 2 55,00 - ≤75,00 Sedang 2 10,00 3 35,00 - ≤55,00 Rendah 3 15,00 4 15,00 - ≤35,00 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 20 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.18 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 15 responden dari 20 responden membuktikan penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal masih ada yang pendidikannya lulus SMP maupun SD. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tenda didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.19 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tenda di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
4 3 1 8
50,00 37,50 12,50 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.19 dari 8 responden bahwa 4 responden lulus SMA atau sekitar 50,00%, kemudian 3 responden lulus SMP atau sekitar 37,50% dan 1
58 responden lulus SD atau sekitar 12,50%. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka bekerja disektor persewaan tenda. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 78,13 % dihasilkan tiga kategori 83,33 – 87,50% kategori sangat tinggi, kemudian 75,00% kategori tinggi dan 58,33% dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 78,13% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.20. Tabel 4.20 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tenda Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 30,00 - ≤38,00 Sangat tinggi 4 50,00 2 22,00 - ≤30,00 Sedang 3 37,50 3 14,00 - ≤22,00 Rendah 1 12,50 4 6,00 - ≤14,00 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 8 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.20 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 4 responden dari 8 responden membuktikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tenda masih ada yang pendidikannya lulus SMP dan SD.
59 Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk yang bekerja disektor persewaan tikar didapat hasil seperti berikut: Tabel 4.21 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Sektor Persewaan Tikar di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
0 4 1 5
0,00 80,00 20,00 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasakan Tabel 4.21 dari 5 responden yang pendidikan paling tinggi tidak ada, kemudian 4 responden lulus SMP atau sekitar 80,00% dan 1 responden lulus SD atau sekitar 20,00%. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah bagi mereka pendidikan wajib belajar 9 tahun itu sudah cukup dan sudah bisa memiliki pekerjaan. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 69,17 % dihasilkan dua kategori yaitu 66,67 – 75,00% kategori tinggi dan 58,33% dengan kategori rendah. Dengan rata-rata sebesar 69,17% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban Sedang. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.22.
60 Tabel 4.22 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Yang Bekerja di Sektor Persewaan Tikar Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 18,75 - ≤23,75 Sangat tinggi 0,00 2 13,75 - ≤18,75 Sedang 4 80,00 3 8,75 - ≤13,75 Rendah 1 20,00 4 3,75 - ≤8,75 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 5 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.22 diperoleh gambaran tingkat pendidikan penduduk bahwa frekuensi paling tinggi adalah 4 responden dari 5 responden membuktikan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar masih ada berpendidikan sedang dan rendah rata-rata mereka lulus SMP dan SD. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja di sektor persewaan yang meliputi persewaan kapal, tenda dan tikar. Berikut tabel tingkat pendidikan terhadap profesi. Tabel 4.23 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No 1
Tingkat Pendidikan SMA
2
SMP
3
SD
Frekuens Profesi i 18 Persewaan kapal (18) 10 Persewaan kapal (2), tenda (4), tikar (4) 5 Tenda (4) dan tikar (1) 33
Jumla h Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
(%) 54,54 30,30
15,15 100
61 Berdasarkan Tabel 4.23 diperoleh gambaran tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 33 responden menunjukkan bahwa 18 responden atau 54,54% pendidikan SMA berprofesi sebagai persewaan kapal dan tenda kemudian 10 responden atau 30,30% pendidikan SMP berprofesi sebagai persewaan kapal, tenda, tikar dan 5 responden atau 15,15% berprofesi sebagai tenda dan tikar. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan mempengaruhi aktivitas perekonomian untuk penduduk yang bekerja diobyek wisata waduk Cacaban secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel 4.24. Tabel 4.24 Profesi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Secara Keseluruhan. No
1
Tingkat pendidika n SMA
2
SMP
3
SD
Pedagang
Jasa
Penjual ikan bakar (2)
Penjual tiket (1), satpam (1) tukang parkir (1) Penjual nasi Toilet (1) pecel (5)
Penjual makanan dan minuman (8) 15
Toilet (1)
Persewaa n
Frekuen si
(%)
Persewaa n kapal (18)
23
43,40
Persewaa n kapal (2), tenda (4), tikar (4) Tenda (4) dan tikar (1)
16
30,18
14
26,42
53
100
Jumla 5 h Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012
33
62 Berdasarkan Tabel 4.24 diperoleh gambaran bahwa tingkat pendidikan terhadap profesi di obyek wisata waduk Cacaban dari 53 responden menunjukan bahwa 23 responden atau 43,40% pendidikan SMA bekerja sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, persewaan kapal dan tenda. Sedangkan 16 responden atau 30,18% pendidikan SMP bekerja sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, tukang parkir, persewaan kapal, tenda dan tikar. Sedangkan 14 responden atau 26,42% pendidikan SD bekerja sebagai penjual makanan maupun minuman, toilet dan persewaan tenda tikar. Berdasarkan
gambaran
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
tingkat
pendidikan di obyek wisata waduk Cacaban adalah tingkat pendidikan SMA sebesar 43,40% dengan kategori sedang. b.
Variabel aktivitas perekonomian Berdasarkan hasil penelitian mengenai variabel aktivitas perekonomian yang meliputi tiga jenis mata pencaharian di sektor perdagangangan, persewaan dan jasa didapat hasil seperti berikut: 1. Pekerjaan di sektor Perdagangan, Jasa dan Persewaan a) Alasan pedagang, jasa dan persewaan bekerja di obyek wisata Berdasarkan hasil penelitian penduduk dari 15 responden yang bekerja di sektor perdagangan bahwa 13 responden atau 86,67% alasan para penduduk bekerja di sektor perdagangan untuk pendapatan sedangkan 2 responden lainnya atau 13,33% lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.25 alasan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan sebagai berikut :
63 Tabel 4.25 Alasan Pedagang bekerja di obyek wisata No
Alasan
Frekuensi
1 2 3 4
Pendapatan 13 Lingkungan 2 Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 15 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 13,33 86,67 100
Berdasarkan Tabel 4.25 dari 15 responden bahwa 13 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 2 responden bekerja di obyek wisata lingkungan. Penduduk yang bekerja di sektor Jasa dari 2 responden yang bekerja disektor jasa toilet, bahwa alasan penduduk bekerja disektor jasa toilet untuk memperoleh pendapatan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.26 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet sebagai berikut : Tabel 4.26 Alasan Bekerja di Sektor Toilet di Obyek Wisata No
Alasannya
1 2 3 4
Frekuensi
Pendapatan 2 Lingkungan Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 2 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 100 100
Berdasarkan Tabel 4.26 dari 2 responden bahwa 2 responden atau 10% mempunyai alasan yang sama bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan.
64 Penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor jasa satpam untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.27 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam sebagai berikut : Tabel 4.27 Alasan Bekerja di Sektor Jasa Satpam di Obyek Wisata No
Alasannya
Frekuensi
1 2 3 4
Pendapatan 1 Lingkungan Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 1 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 100 100
Berdasarkan Tabel 4.27 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% alasan bekerja di sektor jasa satpam bekerja di sektor jasa satpam untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor penjual tiket untuk para pengunjung obyek wisata Waduk Cacaban adalah untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.28 alasan penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket sebagai berikut : Tabel 4.28 Alasan Bekerja di Sektor Penjual Tiket di Obyek Wisata No 1 2 3 4
Alasannya
Frekuensi
Pendapatan 1 Lingkungan Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 1 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 100 100
65
Berdasarkan Tabel 4.28 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% alasan bekerja di sektor penjual tiket bekerja di sektor penjual tiket untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden dalam penelitian ini alasan bekerja di sektor juru parkir di obyek wisata Waduk Cacaban adalah untuk memperoleh pendapatan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.29 alasan penduduk yang bekerja di sektor juru parkir sebagai berikut : Tabel 4.29 Alasan Bekerja di Sektor Juru Parkir di Obyek Wisata No
Alasannya
1 2 3 4
Frekuensi
Pendapatan 1 Lingkungan Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 1 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 100 100
Berdasarkan Tabel 4.29 dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% alasan bekerja di sektor penjual tiket bekerja di sektor penjual tiket untuk memperoleh pendapatan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bekerja di sektor persewaan kapal bahwa 13 responden atau 65,00% menjawab untuk memperoleh pendapatan, sedangkan 6 responden atau 30,00% menjawab karena pengaruh lingkungan dan 1 responden atau 5,00% mempunyai karena keadaan alam. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.30 alasan penduduk yang
66 bekerja di sektor persewaan kapal sebagai berikut : Tabel 4.30 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Kapal di Obyek Wisata No
Alasannya
Frekuensi
Persentase
1 2 3 4
Pendapatan 13 Lingkungan 6 Keadaan alam 1 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 20 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
65,00 30,00 5,00 100
Berdasarkan Tabel 4.30 dari 20 responden bahwa 13 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 6 responden bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bekerja sebagai sewa tenda bahwa 5 responden atau 62,50% menjawab untuk memperoleh pendapatan, sedangkan 2 responden atau 25,00% alasan bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden atau 12,50% mempunyai alasan karena keadaan alam. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.31 alasan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda sebagai berikut : Tabel 4.31 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Tenda di Obyek Wisata No 1 2 3 4
Alasannya
Frekuensi
Pendapatan 5 Lingkungan 2 Keadaan alam 1 Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 8 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 62,50 25,00 12,50 100
67 Berdasarkan Tabel 4.31 dari 8 responden bahwa 5 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan sedangkan 2 responden bekerja di obyek wisata karena pengaruh lingkungan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bekerja disektor persewaan tikar bahwa 4 responden atau 80,00% menjawab untuk memperoleh pendapatan dan 1 responden atau 20,00% mempunyai alasan karena pengaruh lingkungan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam Tabel 4.32 alasan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet sebagai berikut : Tabel 4.32 Alasan Bekerja di Sektor Persewaan Tikar di Obyek Wisata No 1 2 3 4
Alasannya
Frekuensi
Pendapatan 4 Lingkungan 1 Keadaan alam Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya Jumlah 5 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Persentase 80,00 20,00 100
Berdasarkan Tabel 4.32 dari 5 responden bahwa 4 responden mempunyai alasan bekerja di obyek wisata karena untuk memperoleh pendapatan dan 1 responden bekerja di obyek wisata karena keadaan alam. b) Lama Bekerja Pedagang, Jasa dan Persewaan di Obyek Wisata Berdasarkan hasil penelitian dari 15 responden yang bekerja di sektor perdagangan, 6 responden atau 40,00% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban selama 10 tahun lebih, sedangkan 7 responden atau 46,67% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 -
68 10 tahun dan 2 responden atau 13,33% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 2 - 5 tahun. Tabel 4.33 Lama Bekerja di Sektor Perdagangan di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 6 40,00 5 - ≤10 7 46,67 2 - ≤5 2 13,33 <2 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.33 dari lamanya bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban dari 15 responden bahwa 7 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun sedangkan 6 responden yang bekerja lebih dari 10 tahun, dan 2 responden bekerja antara 2 – 5 tahun. Membuktikan bahwa penduduk sudah cukup lama bekerja disektor perdagangan. Berdasarkan hasil penelitian dari 2 responden yang bekerja di sektor jasa toilet, 1 responden atau 50,00% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban selama 10 tahun lebih, dan 1 responden atau 50,00% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.34 Lama Bekerja di sektor Jasa Toilet di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 1 50,00 5 - ≤10 1 50,00 2 - ≤5 <2 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.34 bahwa lamanya bekerja di obyek wisata
69 Waduk Cacaban dari 2 responden membuktikan bahwa bekerja disektor jasa toilet sangat dibutuhkan untuk para pengunjung obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor jasa satpam, 1 responden atau 100% menjawab bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.35 Lama Bekerja di Sektor Jasa Satpam di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 5 - ≤10 1 100 2 - ≤5 <2 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.35 penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden lamanya bekerja di obyek wisata bekerja antara 5 - 10 tahun di obyek wisata Waduk Cacaban membuktikan bahwa jasa satpam baru mulai antara 5 – 10 tahun yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor penjual tiket, 1 responden atau 100% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun.
70 Tabel 4.36 Lama Bekerja di Sektor Penjual Tiket di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 5 - ≤10 1 100 2 - ≤5 <2 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.36 penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden bekerja di obyek wisata adalah bekerja 5 - 10 tahun membuktikan bahwa orang yang bekerja sebagai penjual tiket masih muda. Berdasarkan hasil penelitian dari 1 responden yang bekerja di sektor juru parkir, 1 responden atau 100% menjawab sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban antara 5 - 10 tahun. Tabel 4.37 Lama Bekerja di Sektor Juru Parkir di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 5 - ≤10 1 100 2 - ≤5 <2 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.37 penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden lamanya bekerja di obyek wisata antara 5 - 10 tahun membuktikan bahwa orang yang bekerja sebagai juru parkir belum lama bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan data penelitian lamanya bekerja di sektor persewaan kapal
71 dari 20 responden bahwa 11 responden atau 55,00% menunjukan lamanya bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban lebih dari 10 tahun, kemudian 8 responden atau 40,00% sudah bekerja antara 5 - 10 tahun dan 1 responden atau 5,00% sudah bekerja antara 2 - 5 tahun. Tabel 4.38 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Kapal di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 11 55,00 5 - ≤10 8 40,00 2 - ≤5 1 5,00 <2 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.38 meenunjukkan bahwa responden yang bekerja lebih dari 10 tahun yang artinya mereka sudah lama bekerja disektor persewaan kapal, kemudian 8 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun menunjukkan bahwa mereka bekerja pernah bekerja di suatu tempat kemudian bekerja disektor persewaan kapal dan 1 responden bekerja antara 2 – 5 tahun artinya responden tersebut baru memulai bisnis disektor persewaan kapal. Berdasarkan data penelitian penduduk dari 8 responden yang bekerja di sektor persewaan tenda bahwa 5 responden atau 62,50% menunjukkan bahwa mereka bekerja lebih dari 10 tahun, dan 3 responden atau 37,50% bekerja antara 5 - 10 tahun.
72 Tabel 4.39 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Tenda di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 5 62,50 5 - ≤10 3 37,50 2 - ≤5 <2 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.39 menunjukkan bahwa 5 responden yang bekerja paling lama yaitu 10 tahun lebih dan 3 responden yang bekerja antara 5 – 10 tahun, bahwa mereka sudah cukup lama bekerja diobyek wisata Waduk Cacaban di sektor persewaan tenda. Berdasarkan hasil penelitian penduduk dari 5 responden yang bekerja di sektor persewaan tikar bahwa 4 responden atau 80,00% bekerja antara 5 – 10 tahun, dan 1 responden atau 20,00% yang sudah bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban 10 tahun lebih. Tabel 4.40 Lama Bekerja di Sektor Persewaan Tikar di Obyek Wisata Waduk Cacaban No 1 2 3 4
Tahun Frekuensi Persentase ≥10 1 20,00 5 - ≤10 4 80,00 2 - ≤5 Tidak ada Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.40 menunjukan bahwa 4 responden yang bekerja antara 5 - 10 tahun artinya mereka baru memulai bekerja di sektor persewaan tikar mengikuti 1 responden yang sudah lama bekerja karena bekerja di persewaan tikar hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
73 c) Pekerjaan Pedagang dan Jasa toilet Yang di Bantu Keluarga Penduduk yang bekerja di obyek wisata Waduk Cacaban tentunya tidak bekerja sendirian melainkan di bantu oleh keluarga sendiri, dari 15 responden yang bekerja disektor perdagangan 7 responden atau 46,67% dibantu oleh istri/suami kemudian 8 responden atau 53,33% di bantu oleh anak. Tabel 4.41 Pekerjaan di Sektor Perdagangan Yang di Bantu Keluarga No 1 2 3 4
Keluarga Frekuensi Persentase Istri/Suami 7 46,67 Anak 8 53,33 Kelurga Istri Keluarga Suami Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.41 menunjukan bahwa penduduk yang bekerja di sektor perdagangan umumnya di bantu oleh keluarga dari istri/suami dan anak tidak membutuhkan orang lain untuk membantu. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden atau 100% menunjukkan bahwa mereka suami/istri saling bergantian menjaga tempat toilet. Tabel 4.42 Pekerjaan di Sektor Toilet Yang di Bantu Keluarga No 1 2 3 4
Keluarga Frekuensi Persentase Istri/Suami 2 100 Anak Kelurga Istri Keluarga Suami Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.42 penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet yang dibantu keluarga sendiri menunjukkan bahwa mereka dibantu oleh
74 istri/suami, sedangkan anak mereka masih kecil ataupun sekolah. d) Dalam bekerja di obyek wisata pedagang, dan persewaan pernah ditertibkan atau tidak Penduduk yang bekerja disektor perdagangan dalam melakukan pekerjaannya tidak merasa takut untuk ditertibkan oleh pihak pengelola obyek wisata Waduk Cacaban, dari 15 responden yang bekerja disektor perdagangan bahwa 9 responden atau 60,00% tidak pernah ditertibkan dan 6 responden atau 40,00% kadang ditertibkan. Tabel 4.43 Pekerja Pedagang Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No 1 2 3 4
Trantib Frekuensi Persentase Tidak pernah 9 60,00 Kadang 6 40,00 Sering 0,00 Selalu Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.43 menunjukan bahwa masih ada penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang ditertibkan oleh pihak pengelola, besar kemungkinan 6 responden tersebut menganggu atau membahayakan yang tidak semestinya dipakai untuk berdagang. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 11 responden atau 55,00% tidak pernah ditertibkan, kemudian 7 responden atau 35,00% kadang ditertibkan dan 2 responden atau 10,00 sering ditertibkan.
75 Tabel 4.44 Pekerja di Sektor Persewaan Kapal Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No 1 2 3 4
Trantib Frekuensi Persentase Tidak pernah 11 55,00 Kadang 7 35,00 Sering 2 10,00 Selalu Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.44 penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal bahwa masih ada yang ditertibkan oleh pihak pengelola walaupun sudah diperingatkan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 5 responden atau 62,50% tidak pernah ditertibkan, kemudian 2 responden atau 25,00% kadang ditertibkan dan 1 responden atau 12,50 sering ditertibkan. Tabel 4.45 Pekerja di Sektor Persewaan Tenda Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No 1 2 3 4
Trantib Frekuensi Persentase Tidak pernah 5 62,50 Kadang 2 25,00 Sering 1 12,50 Selalu Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan tabel 4.45 penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda bahwa masih ada yang ditertibkan menunjukkan bahwa mereka masih belum tertib karena masih ada yang ditertibkan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00% tidak pernah ditertibkan, dan 1 responden
76 atau 20,00% kadang ditertibkan. Tabel 4.46 Pekerja Persewa Tikar Yang Tidak Pernah Ditertibkan Pihak Pengelola No 1 2 3 4
Trantib Frekuensi Persentase Tidak pernah 4 80,00 Kadang 1 20,00 Sering Selalu Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.46 bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan tidak pernah ditertibakan walaupun masih ada 1 responden yang kadang ditertibkan pihak pengelola, menunjukkan bahwa mereka sudah bisa teratur dalam bekerja.
e) Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Waduk Cacaban Berdasarkan hasil penelitian jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata sebagai berikut menurut pekerja di sektor perdagangan : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 4 responden atau 26,67% menjawab 50 orang lebih, kemudian 10 responden atau 66,67% menjawab antara 25 - 50 orang, dan 1 responden atau 6,67% menjawab antara 10 - 25 orang. Tabel 4.47 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Waduk Cacaban Menurut Pekerja di Sektor Perdagangan No 1 2 3 4
Jumlah ≥50 25 - ≤50 10 - ≤25 <10 Jumlah
Frekuensi 4 10 1 15
Persentase 26,67 66,67 6,67 100
77 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.47 menunjukan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden mengetahui bahwa jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata rata – rata antara 25 – 50 orang. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100% menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 25 - 50 orang. Tabel 4.48 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Jasa Toilet No 1 2 3 4
Jumlah Frekuensi Persentase ≥50 25 - ≤50 2 100 10 - ≤25 <10 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.48 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden mengetahui bahwa jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata cukup banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 10 responden atau 50,00% menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 50 orang lebih, kemudian 7 responden atau 35,00% menjawab 25 – 50 orang, dan 3 responden atau 15,00% menjawab 10 - 25 orang.
78 Tabel 4.49 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Kapal No 1 2 3 4
Jumlah Frekuensi Persentase ≥50 10 50,00 25 - ≤50 7 35,00 10 - ≤25 3 15,00 <10 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.49 menggambarkan jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata dari 20 responden mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sangat banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 5 responden atau 62,50% menjawab jumlah penduduk yang bekerja diobyek wisata 50 orang lebih, dan 3 responden atau 37,50% menjawab antara 25 – 50 orang. Tabel 4.50 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tenda No 1 2 3 4
Jumlah Frekuensi Persentase ≥50 5 62,50 25 - ≤50 3 37,50 10 - ≤25 <10 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.50 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sudah cukup banyak. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00% menjawab jumlah penduduk yang bekerja di obyek wisata 50 orang lebih, dan 1 responden atau 20,00% menjawab antara
79 25 – 50 orang. Tabel 4.51 Jumlah Penduduk Yang Bekerja di Obyek Wisata Menurut Pekerja di Sektor Persewaan Tikar No 1 2 3 4
Jumlah Frekuensi Persentase ≥50 4 80,00 25 - ≤50 1 20,00 10 - ≤25 <10 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.51 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar mengetahui bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata sangat banyak. Penduduk untuk responden yang bekerja di sektor juru parkir, penjual tiket dan satpam mereka masing-masing menjawab penduduk yang bekerja di obyek wisata 25 - 50, menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di obyek wisata cukup banyak. 2. Waktu bekerja Berdasarkan hasil penelitian didapat waktu bekerja penduduk obyek wisata Waduk Cacaban di sektor perdagangan sebagai berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 8 responden atau 53,33% menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 6 responden atau 40,00% menjawab bekerja antara 6 - 8 jam, dan 1 responden atau 6,67% menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja.
80 Tabel 4.52 Waktu Bekerja di Sektor Perdagangan No 1 2 3 4
Waktu (jam) Frekuensi Persentase ≥8 8 59,67 6 - ≤8 6 35,46 4 - ≤6 1 4,87 <4 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.52 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dalam bekerja mereka bebas menentukan kapan akan selesai bekerja bahkan sebelum obyek wisata di tutup Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 1 responden atau 50,00% menjawab bekerja lebih dari 8 jam, dan 1 responden atau 50,00 menjawab bekerja antar 6 - 8 jam. Tabel 4.53 Waktu Bekerja di Sektor Jasa Toilet No 1 2 3 4
Waktu (jam) Frekuensi Persentase ≥8 1 50,00 6 - ≤8 1 50,00 4 - ≤6 <4 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.53 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet waku bekerja mereka berbeda-beda tidak harus selesai bersamaan karena letak toilet di obyek wisata Waduk Cacaban menyebar. Berdasarkan hasil penelitian didapat waktu bekerja penduduk obyek wisata Waduk Cacaban di sektor persewaan kapal sebagai berikut : Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 6 responden atau 30,00% menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 12 responden atau 60,00% menjawab bekerja antara 6 - 8 jam, dan 2
81 responden atau 10,00% menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.54 Waktu Bekerja di Sektor Persewaaa Kapal No 1 2 3 4
Waktu (jam) Frekuensi Persentase ≥8 6 30,00 6 - ≤8 12 60,00 4 - ≤6 2 10,00 <4 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.54 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal masih ada yang bekerja antara 4 – 6 jam membuktikan bahwa pada hari biasa obyek wisata sepi pengunjung yang ingin menyewa kapal. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 3 responden atau 37,50% menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 4 responden atau 50,00% menjawab bekerja antara 6 – 8 jam, dan 1 responden atau 12,50% menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.55 Waktu Bekerja di Sektor Persewaan Tenda No 1 2 3 4
Waktu (jam) Frekuensi Persentase ≥8 3 37,50 6 - ≤8 4 50,00 4 - ≤6 1 12,50 <4 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.55 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda masih ada yang bekerja antara 4 – 6 jam membuktikan bahwa hari biasa obyek wisata sepi pengunjung yang ingin meyewa tenda, sedangkan rata-rata bekerja sampai 6 – 8 jam hari libur maupun saat ada event.
82 Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 1 responden atau 20,00% menjawab bekerja lebih dari 8 jam, kemudian 3 responden atau 60,00% menjawab bekerja antara 6 – 8 jam, dan 1 responden atau 20,00% menjawab antara 4 - 6 jam dalam bekerja. Tabel 4.56 Waktu Bekerja di Sektor persewaan Tikar No 1 2 3 4
Waktu (jam) Frekuensi Persentase ≥8 1 20,00 6 - ≤8 3 60,00 4 - ≤6 1 20,00 <4 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.55 menggambarkan bahwa penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar rata – rata bekerja antara 6 – 8 jam perhari akan tetapi masih ada responden yang bekerja antara 4 – 6 jam. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir, tiket maupun satpam bekerja rata-rata lebih dari 8 jam, membuktikan bahwa mereka bekerja sampai obyek wisata Waduk Cacaban di tutup. 3. Pendapatan dan pengeluaran Pedagang, Persewaan dan Jasa a.
Pendapatan Perbulan Berdasarkan hasil penelitian pendapatan perbulan untuk pedagang, jasa
maupun persewaan diperoleh data sebaga berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 2 responden atau 13,33% menjawab memperoleh pendapatan perbulan lebih dari Rp.1.500.000, kemudian 5 responden atau 33,33% menjawab memperoleh pendapatan perbulan antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 dan 8 responden atau 53,33% menjawab memperoleh pendapatan perbulan kurang dari Rp. 500.000.
83 Tabel 4.57 Pendapatan Perbulan di Sektor Perdagangan No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥1.500.000 2 13,33 1.000.000 - ≤1.500.000 500.000 - ≤1.000.000 5 33,33 ≤500.000 8 53,33 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.57 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor perdagangan menunjukkan bahwa pendapatan dari penduduk yang bekerja disektor perdagangan tidak sama karena masih ada yang pendapatan cukup tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan yang meliputi penjual ikan bakar, nasi pecel dan makanan maupun minuman kecil. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.58. Tabel 4.58 Pendapatan Pedagang Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA Penjual ikan ≥1.500.000 2 13,33 bakar 2. SMP Penjual nasi 500.000 5 33,33 pecel 1.000.000 3. SD Penjual ≤500.000 8 53,33 makanan dan minuman ringan Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.58 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden membuktikan 2 responden atau 13,33% yang bekerja sebagai penjual ikan bakar mempunyai pendapatan di atas
84 Rp. 1.500.000 per bulan, kemudian 5 responden atau 33,33% yang bekerja sebagai penjual nasi pecel pendapatannya antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 per bulan dan 8 responden atau 53,33% yang bekerja sebagai penjual makanan dan minuman mempunyai pendapatan kurang dari Rp. 500.000. Penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan kurang dari Rp. 500.000. Tabel 4.59 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Toilet. No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥1.500.000 2 1.000.000 ≤1.500.000 3 500.000 ≤1.000.000 4 <500.000 2 100 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.59 penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet pendapatan perbulan dari 2 responden kurang dari Rp. 500.000 menunjukkan bahwa pengunjung sepi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.60.
85 Tabel 4.60 Pendapatan Jasa Toilet Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA 2. SMP Jasa toilet <500.000 1 50 3. SD Jasa toilet <500.000 1 50 Jumlah 2 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.60 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 2 responden bahwa 2 responden atau 100% yang bekerja sebagai jasa toilet mempunyai pendapatan kurang dari Rp. 500.000 per bulan. Membuktikan bahwa tingkat pendidikan SMP dan SD akan mempengaruhi pendapatan yang kecil sebagai jasa toilet. Penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan perbulan diatas Rp. 1.500.000. Tabel 4.61 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Tiket No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥1.500.000 1 100 2 1.000.000 ≤1.500.000 3 500.000 ≤1.000.000 4 <500.000 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.61 menggambarkan untuk penduduk yang bekerja di sektor penjual tiket pendapatan perbulan di atas Rp. 1.500.000. Karena pendapatan ini tidak berpengaruh walaupun pengunjung sepi atau ramai. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi
86 pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa tiket. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.62. Tabel 4.62 Pendapatan Jasa Tiket Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA Jasa penjual ≥1.500.000 1 100 tiket 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.62 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa toilet dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% yang bekerja sebagai jasa penjual tiket mempunyai pendapatan di atas Rp. 1.500.000 per bulan. Penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan perbulan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.63 Pendapatan Perbulan di Sektor Jasa Satpam No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥1.500.000 1.000.000 - ≤1.500.000 1 100 500.000 - ≤1.000.000 <500.000 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4.63 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000, menunjukkan bahwa penduduk yang bekerja disektor jasa satpam menerima gaji bulanan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000.
87 Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.64. Tabel 4.64 Pendapatan Jasa Satpam Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA Jasa satpam 1.000.000 – 1 100 1.500.000 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.64 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa satpam dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% yang bekerja sebagai jasa satpam mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. Membuktikan bahwa tingkat pendidikan SMA mempengaruhi pendapatannya karena penduduk tersebut bisa bekerja sebagai satpam. Penduduk yang bekerja di sektor juru parkir dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.65 Pendapatan Perbulan di Sektor Juru Parkir. No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥1.500.000 1.000.000 - ≤1.500.000 1 100 500.000 - ≤1.000.000 <500.000 Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.65 menggambarkan penduduk yang bekerja
88 disektor juru parkir pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000, menunjukkan bahwa pendapatan perbulan sudah cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa juru parkir. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.66. Tabel 4.66 Pendapatan Juru Parkir Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA Jasa juru parkir 1.000.000 – 1 100 1.500.000 2. SMP 3. SD Jumlah 1 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.65 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor jasa juru parkir dari 1 responden bahwa 1 responden atau 100% yang bekerja sebagai jasa juru parkir mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 per bulan. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 20 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Tabel 4.67 Pendapatan Perbulan di Sektor Persewaan Kapal. No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥1.500.000 1.000.000 - ≤1.500.000 20 100 500.000 - ≤1.000.000 <500.000 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.67 menggambarkan pendapatan perbulan masing-
89 masing penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal dengan pendapatan yang sama. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.68. Tabel 4.68 Pendapatan Persewaan Kapal Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA Persewaan 1.000.000 18 90 kapal ≤1.500.000 2. SMP Persewaan 1.000.000 2 10 kapal ≤1.500.000 3. SD Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.68 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 18 responden atau 90% pendidikan SMA yang bekerja sebagai persewaan kapal mempunyai pendapatan per bulan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000, dan 2 responden atau 10% pendidikan SMP bekerja sebagai persewaan kapal mempunyai pendapatan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 6 responden atau 75,00% menjawab memperoleh pendapatan perhari lebih dari Rp.300.000, kemudian 1 responden atau 12,50% menjawab memperoleh pendapatan perhari antara Rp. 200.000 – Rp. 300.000 dan 1 responden atau 12,50 menjawab pendapatan perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 200.000.
90 Tabel 4.69 Pendapatan Perbulan di Sektor Persewaan Tenda No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥300.000 6 75,15 200.000 - ≤300.000 1 12,425 100.000 - ≤200.000 1 12,425 <100.000 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.69 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda untuk pendapatan perbulan, menunjukkan bahwa ratarata pendapatan mereka sudah cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.70. Tabel 4.70 Pendapatan Persewaan Tenda Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA 2. SMP Persewaan ≥300.000 4 50,00 tenda 3. SD Persewaan ≥300.000 4 50,00 tenda Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.69 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 8 responden atau 100% yang bekerja sebagai persewaan tenda mempunyai pendapatan lebih dari Rp. 300.000 per bulan. Membuktikan bahwa bekerja sebagai persewaan tenda hanya sampai tingkat pendidikan SMP dan SD sangat menpengaruhi pendapatan mereka yang
91 kecil. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 5 responden atau 100% menjawab memperoleh pendapatan perbulan Rp. 200.000 – Rp. 300.000. Tabel 4.71 Pendapatan Perbulan Persewaan Tikar No 1 2 3 4
Pendapatan/bulan (Rp) Frekuensi Persentase ≥300.000 200.000 - ≤300.000 5 100 100.000 - ≤200.000 <100.000 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.71 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor persewaan tikar untuk pendapatan perbulan, Menunjukkan bahwa ratarata pendapatan mereka masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar. Berikut penjelasan bisa di lihat pada tabel 4.72. Tabel 4.72 Pendapatan Persewaan Tikar Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Profesi Pendapatan/bula Fre (%) pendidika n (Rp) kue n nsi 1. SMA 2. SMP Persewaan 200.000 4 80 tikar ≤300.000 3. SD Persewaan 200.000 1 20 tikar ≤300.000 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan tabel 4.72 menggambarkan pendapatan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 5 responden atau 100% yang bekerja sebagai persewaan tikar mempunyai pendapatan antara Rp.
92 200.000 – Rp. 300.000 per bulan. Membuktikan bahwa bekerja sebagai persewaan tikar hanya sampai tingkat pendidikan SMP dan SD sangat menpengaruhi pendapatan mereka yang kecil. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat pendidikan akan mempengaruhi pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban secara keseluruhan. Tabel 4.73 Pendapatan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No Tingkat Pedagan Jasa Persewaan Freku Rata-rata pendidika g ensi pendapata n n/bulan (Rp) 1 SMA Penjual Penjual Persewaan 23 1.243.500 ikan tiket, kapal bakar satpam dan tukang parkir 2 SMP Penjual Toilet Persewaan 16 543.750 nasi kapal, pecel tenda dan tikar 3 SD Penjual Toilet Tenda dan 14 357.150 makanan tikar maupun minuman kecil Jumlah 15 5 33 53 2.144.400 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.73 menggambarkan tingkat pendidikan SMA dari 23 responden atau 43,40% yang berprofesi sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, tukang parkir dan persewaan kapal secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 1.243.500 per bulan. Sedangkan tingkat pendidikan SMP dari 16 responden atau 30,18% yang berprofesi sebagai penjual nasi pecel,
93 jasa toilet, persewaan kapal, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 543.750 per bulan. Sedangkan untuk pendidikan SD dari 14 responden atau 26,42% yang berprofesi sebagai penjual makanan maupun minuman, jasa toilet, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 357.150 per bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan SMA berpengaruh terhadap pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban dibandingkan dengan tingkat pendidikan SMP maupun SD yang tingkat pendapatannya rendah. b. Pengeluaran perhari Berdasarkan hasil penelitian pendapatan perhari untuk pekerja di sektor perdagangan dan persewaan diperoleh data sebaga berikut : Penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dari 15 responden bahwa 7 responden atau 46,67% menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, kemudian 7 responden atau 46,67% menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dan 1 responden atau 6,67% menjawab modal perhari perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 150.000. Tabel 4.74 Pengeluaran untuk Modal Perhari di sektor Perdagangan No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥150.000 2 100.000 - ≤150.000 1 6,67 3 50.000 - ≥100.000 7 46,67 4 <50.000 7 46,67 Jumlah 15 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.74 menggambarkan bahwa modal perhari bekerja disektor perdagangan, menunjukan bahwa modal yang dikeluarkan berbeda-
94 beda dengan pedagang yang lain. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan kapal dari 20 responden bahwa 12 responden atau 60,00% menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, kemudian 6 responden atau 30,00% menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dan 2 responden atau 10,00% menjawab modal perhari perhari antara Rp. 100.000 – Rp. 150.000 Tabel 4.75 Pengeluaran untuk Modal Perhari di Sektor Persewaan Kapal No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥150.000 2 100.000 - ≤150.000 2 10,00 3 50.000 - ≤100.000 6 30,00 4 <50.000 12 60,00 Jumlah 20 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.75 menggambarkan penduduk yang bekerja disektor persewaan kapal bahwa modal perhari persewaan kapal rata - rata masih sepi pengunjung terbukti 12 responden mengeluarkan modalnya kurang dari Rp. 50.000 Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda dari 8 responden bahwa 6 responden atau 75,00% menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, dan 2 responden atau 25,00% menjawab modal perhari perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000.
95 Tabel 4.76 Pengeluaran untuk Modal Perhari di sektor Persewaan Tenda No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥150.000 2 100.000 - ≤150.000 3 50.000 - ≤100.000 2 25,00 4 50.000 6 75,00 Jumlah 8 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.76 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tenda menunjukan bahwa modal yang mereka butuhkan cukup tinggi. Penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar dari 5 responden bahwa 4 responden atau 80,00% menjawab modal perhari kurang dari Rp.50.000, dan 1 responden atau 20,00% menjawab modal perhari antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000. Tabel 4.77 Pengeluaran untuk Modal Perhari Persewaan Tikar No
Pendapatan/bulan Frekuensi Persentase (Rp) 1 ≥150.000 4 95,00 2 100.000 - ≤150.000 1 5,00 3 50.000 - ≤100.000 4 <50.000 Jumlah 5 100 Sumber: Analisis Data penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.77 menggambarkan penduduk yang bekerja di sektor persewaan tikar menunjukan bahwa modal perhari mereka cukup besar. c. Persepsi tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan didapat hasil seperti berikut: dari 53 orang responden diketahui tingkat pendidikan penduduk sebanyak 25 orang berpendidikan SMA
96 atau sebesar (66,6%), dan 20 orang berpendidikan SMP atau sebesar (25,5%), dan sisanya 8 orang berpendidikan SD atau sebesar (7,9%). Tabel 4.78 Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Karanganyar. No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan SMA SMP SD Tidak Sekolah Jumah
Penduduk
%
25 20 8 53
66,60 25,50 7,90 100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.78 menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk sudah banyak yang sudah lulus SMA dibandingkan dengan SMP maupun SD, hal itu sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban, dengan tingkat pendidikan yang sangat tinggi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi untuk menjadi lebih baik. Berdasarkan data penelitian pentingnya sekolah menurut para penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat penting karena sekolah dapat membekali ilmu pengetahuan juga dapat mempengaruhi ilmu mereka sebagai pedagang, persewaan maupun jasa yang ada di obyek wisata Waduk Cacaban sehingga pola berpikir mereka lebih maju. Untuk lebih lengkapnya data dari variabel tingkat pendidikan penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel tingkat pendidikan penduduk yaitu dengan memberikan enam pertanyaan dengan kisaran aktual 45 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 82,47 % dihasilkan empat kategori 45,83% - 62,50% termasuk kategori rendah, 62,51% - 75,00% termasuk kategori tinggi dan 75,01% - 100% dengan katergori
97 sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 82,47% dapat diketahui bahwa pendidikan penduduk di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.79. Tabel 4.79 Rangkuman Analisis Deskriptif Presentase Persepsi Penduduk Terhadap Tingkat Pendidikan. NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 81,00 – 100 Sangat tinggi 35 66,04 2 63,00 – 81,00 Sedang 13 24,53 3 44,00 – 62,00 Rendah 5 9,43 4 24,00 – 43,00 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.77 diperoleh gambaran tingkat pendidikan sebanyak 35 orang responden (66,04%) termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 13 responden (24,53%) termasuk dalam kategori sedang dan sebanyak 5 responden (9,43%) termasuk dalam kategori rendah. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.2
70.00%
66.04%
60.00% 50.00% 40.00% 24.53%
30.00% 20.00%
9.43%
10.00%
0.00%
0.00% Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.2 Diagram Batang Persepsi Tingkat Pendidikan Penduduk
98 Kategori yang terbanyak dari tingkat pendidikan penduduk hampir semua masuk dalam kategori sangat tinggi, dan sisanya dalam kategori rendah, hal ini menggambarkan bahwa pendidikan yang dimiliki oleh penduduk di Kelurahan Karanganyar tergolong sangat tinggi. d. Aktivitas Perekonomian secara keseluruhan Berdasarkan data penelitian tingkat ekonomi penduduk obyek wisata Waduk Cacaban itu adalah sangat tinggi karena pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk aktivitas perkonomian di obyek wisata Waduk Cacaban.
Untuk lebih lengkapnya data dari variabel aktivitas perekonomian penduduk dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut. Hasil pengukuran variabel aktivitas perekonomian yaitu dengan memberikan 14 pertanyaan dengan kisaran aktual 66,07 % - 100 % dengan rata-rata sebesar 84,40 % dihasilkan 2 kategori 66,07% - 76,79% termasuk kategori tinggi, 76,80% 98,21% termasuk kategori sangat tinggi. Dengan rata-rata sebesar 84,40% dapat diketahui bahwa aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban adalah sangat tinggi. Secara rinci hasil analisis deskripsi variabel aktivitas perekonomian penduduk dapat dilihat dalam Tabel 4.80.
99 Tabel 4.80 Rangkuman Analisis Deskriptif Persentase Variabel Aktivitas perekonomian NO Interval (%) Kriteria Jumlah Frekuensi Persen 1 81,00 – 100 Sangat tinggi 36 67,92 2 62,00 – 81,00 Sedang 17 32,08 3 44,00 – 62,00 Rendah 0 0,00 4 24,00 – 43,00 Sangat rendah 0 0,00 Jumlah 53 100 Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian Tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4.78 diperoleh gambaran aktivitas perekonomian sebanyak 36 orang responden (67,92%) termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 17 responden (32,08%) termasuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.3 67.92% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
32.08%
Sangat Tinggi
Tinggi
0.00%
0.00%
Rendah
Sangat Rendah
Gambar 4.3 Diagram Batang Aktivitas Perekonomian Kategori yang terbanyak dari variabel aktivitas perekonomian adalah bahwa aktivitas perkonomian di obyek wisata Waduk Cacaban sudah sangat tinggi terbukti dari diagram diatas menunjukkan 67,92% sangat tinggi.
100 C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi spss 16 dengan dilakukan analisis untuk setiap variabelnya, guna diketahui apakah data dari setiap variabel memiliki distribusi normal atau tidak, syarat data memiliki distribusi normal adalah data yang memiliki taraf signifikasi dibawah 0,05. a. Uji Determinasi (
)
Untuk mengetahui berapa persen pengaruh Tingkat pendidikan terhadap Aktivitas Perekonomian responden dapat dilihat pada Tabel 4.81. Tabel 4.81. Uji Determinasi
Model Summaryb Model 1
R R Square .489a .240
Adjusted R Square .225
Std. Error of the Estimate 4.36253
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan b. Dependent Variable: Aktivitas Perekonomian
Berdasarkan Tabel 4.79 diperoleh nilai adjusted R2 = 0,225 = 22,50% ini berarti pengaruh antara tingkat pendidikan dengan aktivitas perekonomian sebesar 22,50%. b. Uji F Uji F dilakukan untuk melihat cocok atau tidaknya data penelitian dianalisis menggunakan model regresi linier. Hipotesis:
101 Ho : data penelitian tidak cocok dianalisis menggunakan regresi linier. H1 : data penelitian cocok dianalisis menggunakan regresi linier. Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung ≤ Ftabel atau sig ≥ 5%. H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada Tabel 4.82 (anova) dibawah ini: Tabel 4.82. Uji F
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 305.687 970.615 1276.302
df 1 51 52
Mean Square 305.687 19.032
F 16.062
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan b. Dependent Variable: Aktivitas Perekonomian
Berdasarkan Tabel 4.82 hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 16,062 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 ini berarti model regresi cocok digunakan untuk menganalisis data penelitian yang diperoleh. c. Pengujian Hipotesis 1). Pengujian keberartian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
102 Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut. Tabel 4.83. Uji Hipotesis Coefficientsa
Model 1
(Constant) Tingkat Pendidikan
Unstandardized Coefficients B Std. Error 31.212 4.050 .811 .202
Standardized Coefficients Beta .489
t 7.707 4.008
Sig. .000 .000
a. Dependent Variable: Aktivitas Perekonomian
Berdasarkan Tabel 4.83 hasil uji F diperoleh t hitung sebesar 4,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 maka kontribusi
tingkat
pendidikan
berpengaruh
signifikan
terhadap
aktivitas
perekonomian. D. Pembahasan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Melalui pendidikan akan lahir manusia-manusia yang mampu memberikan sumbangan kepada negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Agar lahir manusia-manusia yang memberikan sumbangan terhadap pembangunan bangsa. Maka proses pendidikan harus mendapat perlakuan khusus.
103 Pendidikan pada dasarnya sudah ada manusia itu sendiri, karena pendidikan itu berlangsung seumur hidup yaitu sejak dari buaian hingga liang lahat, konsep pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan adalah proses yang kontinyu, yang bermula sejak orang tersebut lahir hingga meninggal dunia. Tinggi atau rendahnya tingkat aktivitas perekonomian penduduk, tentunya sangat dipengaruhi oleh semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan semakin tinggi pula persepsi mereka dalam pendidikan tentunya hal ini akan menimbulkan motivasi tersendiri untuk berkembang lebih maju. Penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, mereka cenderung kurang memiliki kemampuan berpikir yang cerdas dalam melakukan kegiatan perekonomian, hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Karanganyar yang bekerja di sektor Perdagangan, Jasa maupun Persewaan di obyek wisata Waduk Cacaban. Berdasarkan data yang diperoleh persepsi terhadap tingkat pendidikan di sektor pariwisata obyek wisata Waduk Cacaban yaitu pendidikan SMA dengan kategori sedang sebesar 47,16% bekerja sebagai pedagang, jasa, pendidikan SMP dengan kategori rendah sebesar 39,62% bekerja sebagai persewaan kapal, dan pendidikan SD dengan kategori sangat rendah sebesar 13,22% bekerja sebagai persewaan tenda dan tikar. Berdasarkan dari uji determinasi diperoleh nilai adjusted R2 = 0,225 = 22,50% ini berarti pengaruh antara tingkat pendidikan dengan aktivitas perekonomian sebesar 22,50% maka ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban.
104 Jika dilihat dari uji hipotesis secara parsial dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk Hasil uji F diperoleh t hitung sebesar 4,008 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 maka kontribusi tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian. Sedangkan jika dilihat pengujian hipotesis secara bersama-sama Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 16,062 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,00 < 0,05 ini berarti model regresi cocok digunakan untuk menganalisis data penelitian yang diperoleh.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Adapun simpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah : 1. Penyebab penduduk bekerja di sektor pariwisata obyek wisata waduk Cacaban Kabupaten Tegal adalah adalah pengaruh fisik yaitu untuk memperoleh pendapatan dengan kategori tinggi sebesar 75,47%. 2. Terdapat keterlibatan penduduk dalam penelitian ini yaitu untuk yang tingkat pendidikan SMA dengan kategori sedang sebesar 47,16%, pendidikan SMP dengan kategori rendah sebesar 39,62%, dan pendidikan SD dengan kategori sangat rendah sebesar 13,22%. a. Terdapat profesi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden atau 43,40% pendidikan SMA bekerja sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, persewaan kapal dan tenda. Sedangkan 16 responden atau 30,18% pendidikan SMP bekerja sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, tukang parkir, persewaan kapal, tenda dan tikar. Sedangkan 14 responden atau 26,42% pendidikan SD bekerja sebagai penjual makanan maupun minuman, toilet, persewaan tenda dan tikar. b. Terdapat pendapatan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari 53 responden bahwa 23 responden yang berprofesi sebagai penjual ikan bakar, penjual tiket, satpam, tukang parkir dan persewaan kapal secara keseluruhan mendapatkan ratarata Rp. 1.243.500 per bulan. Sedangkan tingkat pendidikan SMP dari 16 responden yang berprofesi sebagai penjual nasi pecel, jasa toilet, persewaan kapal, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 547.750 per bulan. Sedangkan untuk pendidikan SD dari 14 responden yang berprofesi sebagai 105
106 penjual makanan maupun minuman, jasa toilet, tenda dan tikar secara keseluruhan mendapatkan rata-rata Rp. 375.150 per bulan. c. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan penduduk yang bekerja di obyek wisata waduk Cacaban karena semakin tinggi tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadap pendapatan. 3. Terdapat kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Kontribusi tingkat pendidikan terhadap aktivitas perekonomian dengan kategori sangat tinggi yaitu sebesar 82,47%. B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka dapat diambil saran sebagai berikut. 1. Saran bagi pedagang sebaiknya mengutamakan kebersihan makanan yang dijual kemudian makanan yang dijual lebih berfariasi agar pengunjung tertarik. 2. Saran bagi jasa memberikan pelayananan yang maksimal agar nantinya pengunjung ingin kembali lagi ke obyek wisata waduk Cacaban. 3. Saran bagi persewaan memberikan pelayanan yang ramah dan sebaiknya sudah ada papan harga untuk barang yang akan disewa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara BPS. 2011. Kabupaten Tegal Dalam Angka. Tegal: BPS. DEPDIKBUD. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Banowati, Eva. 2001. „Hubungan Agrosilvikultur dengan Pendapatan Penduduk Desa Hutan Peserta Pesanggem Di Kecamatan Tambakkromo Kabupaten Pati Jawa Tengah’. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. H. Sunarto, Ny. B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminta, W.J.S.. 1989. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sudigdo, Sastroarmoro. 1995. Dasar-Dasar metodologi penelitian. Jakarta : Binarupa Aksara. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi ke-6 Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Geografi sebagai Suatu Pendekatan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni Bandung. Sumintarsih, dkk. 2005. Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Madura. Yogyakarta: Kemenbudpar. Suwantoro, G. 2002. Dasar-Dasar pariwisata. Andi. Yogyakarta. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Diperbanyak oleh PT.Armas Duta Jaya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Wahab,S. Manajemen Kepariwisataan. Penerbit PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Yandianto. 2000. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Yoeti, Oka A. 1992. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.
107
108 Lampiran 1
UJI ANGKET PENELITIAN
Judul: “Kontribusi tingkat pendidikan penduduk terhadap aktivitas perekonomian di obyek wisata Waduk Cacaban Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal” I.
II.
IdentitasResponden Nama
:
Tempat tanggal lahir
:
Umur
:
Jenis usaha
:
Alamat
:
(di isi peneliti)
KetentuanMenjawab 1. Mohon anda memberikan tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang anda anggap paling sesuai dan isilah titik tersebut sesuai dengan pendapatan dan pada lembar instrumen ini. 2. Apabila terjadi kekeliruan dalam menjawab dan anda ingin membenarkan, maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut anda benar. Contoh :Pilihan semula
a
b
c
d
Pembetulannya
a
b
c
d
3. Jawablah pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!
III.
DaftarPertanyaan
A. Tingkat pendidikan (1) Pendidikan penduduk 1. Apakah pendidikan terakhir anda ? a. SMA
c. SD
b. SMP
d. Tidak sekolah
2. Menurut anda apa perlunya sekolah ? a. Membekali lmu pengetahuan b. Untuk mendapatkan pekerjaan yang layak c. Membentuk kepribadian
109 d. Agar dapat membaca, menulis dan menghitung 3. Menurut anda apakah sekolah merupakan hal yang sangat penting ? a. Sangat penting
c. Kurang penting
b. Penting
d. Tidak penting
4. Menurut anda setelah tamat sekolah ingin melanjutkan sekolah lagi ? a. Ya
c. Mungkin
b. Bekerja
d. Tidak
5. Darimanakah anda mendapatkan pengalaman dalam bekerja ? a. Pendidikan formal
c. Keluarga
b. Pengalaman sendiri
d. Orang lain
6. Apakah pekerjaan yang anda tekuni sudah sesuai dengan tingkat pendidikan yang anda miliki ? a. Sangat sesuai
c. Kurang sesuai
b. Sesuai
d. Tidak sesuai
B. Aktivitas Perekonomian (1) Pekerjaan 7. Pekerjaan apa yang anda miliki ? a. Pedagang
c. Buruh
b. PNS
d. Tidak punya
8. Apakah alasan anda bekerja di obyek wisata ? a. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi b. Untuk mengatasi pengangguran c. Untuk mendapatkan pengalaman d. Tidak ada pekerjaan lain yang sesuai dengan bidangnya 9. Berapa lamakah anda bekerja di obyek pariwisata ? a. 10 tahun lebih
c. 2 - 5 tahun
b. 5 - 10 tahun
d. Kurang dari 2 tahun
10. Apakah anda menyukai pekerjaan di obyek pariwisata ? a. Sangat Suka
c. Kadang-kadang
b. Suka
d. Tidak suka
110 11. Apakah anda dalam melakukan pekerjaan di bantu keluarga sendiri ? a. Ya
c. Kadang-kadang
b. Mungkin
d. Tidak
12. Jika Ya, siapa saja yang dilibatkan ? a. Istri / Suami
c. Keluarga Istri
b. Anak
d. Keluarga Suami
13. Apakah anda dalam melakukan pekerjaan di obyek wisata pernah di tertibkan oleh pihak pengelola wisata ? a. Tidak pernah
c. Sering
b. Kadang
d. Selalu
14. Menurut anda berapa orang yang bekerja di obyek wisata ? a. Lebih dari 50
c. Antara 10 – 25
b. Antara 25 - 50
d. Kurang dari 10
15. Menurut anda siapa sajakah yang bekerja di obyek wisata ? a. Penduduk asli
c. Penduduk luar jawa
b. Penduduk tetangga
d. Tidak tahu
(2) Waktu bekerja 16. Berapa jam anda bekerja di obyek wisata dalam sehari ? a. Lebih dari 8 jam
c. 4 sampai 6 jam
b. 6 sampai 8 jam
d. Kurang dari 4 jam
17. Kapan anda memulai aktivitas bekerja pada hari biasa, hari libur maupun ada event di obyek wisata ? a. Hari biasa mulai jam berapa b. Hari libur mulai jam berapa c. Saat ada event mulai jam berapa (3) Pendapatan 18. Berapakah pendapatan anda per harinya bekerja di obyek wisata ? a. Kurang dari Rp. 50.000,/ hari b. Rp 50.000 sampai Rp. 100.000,/ hari c. Rp 100.000 sampai Rp. 150.000,/ hari d. Lebih dari Rp. 150.000,/ hari
111 19. Berapa besar penghasilan anda rata-rata setiap bulannya bekerja di obyek wisata ? a. Pendapatan lebih dari Rp. 1.500.000,/ bulan b. Rp 1.000.000 sampai Rp. 1.500.000,/ bulan c. Rp 500.000 sampai Rp. 1.000.000,/ bulan d. Kurang dari Rp. 500.000,/ bulan (4) Pengeluaran 20. Berapakah modal anda per harinya untuk bekerja di obyek wisata ? a. Kurang dari Rp 50.000,/ hari b. Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000,/ hari c. Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000,/ hari d. Lebih dari Rp. 150.000,/ hari
112
Lampiran 2
TABULASI DATA PENELITIAN
Pendidikan Penduduk
N o
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3
2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4
4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3
3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3
2 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4
3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
pekerjaan Jumlah 18 24 22 21 17 24 18 22 21 20 20 17 22 20 22 23 22 20 22 21 20 23 24 20 23 24 23 23 21 13 20 22 20
% 75,00% 100,00% 91,67% 87,50% 70,83% 100,00% 75,00% 91,67% 87,50% 83,33% 83,33% 70,83% 91,67% 83,33% 91,67% 95,83% 91,67% 83,33% 91,67% 87,50% 83,33% 95,83% 100,00% 83,33% 95,83% 100,00% 95,83% 95,83% 87,50% 54,17% 83,33% 91,67% 83,33%
waktu
pendapatan&pengeluaran
Kategori T ST ST ST T ST T ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST R ST ST ST
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3
4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4
4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4
4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3
4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
Jumlah
%
Kategori
53 53 50 46 38 54 47 48 46 40 45 37 48 43 49 47 48 42 46 46 40 51 55 41 50 55 47 51 47 39 48 45 47
94,64% 94,64% 89,29% 82,14% 67,86% 96,43% 83,93% 85,71% 82,14% 71,43% 80,36% 66,07% 85,71% 76,79% 87,50% 83,93% 85,71% 75,00% 82,14% 82,14% 71,43% 91,07% 98,21% 73,21% 89,29% 98,21% 83,93% 91,07% 83,93% 69,64% 85,71% 80,36% 83,93%
ST ST ST ST T ST ST ST ST T T T ST T ST ST ST T ST ST T ST ST T ST ST ST ST ST T ST T ST
113 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2
3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 2
1 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3
2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 Rata-rata Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
11 16 18 22 15 21 21 21 18 14 20 18 21 18 20 14 16 17 18 18 20 35 13 5 0
45,83% 66,67% 75,00% 91,67% 62,50% 87,50% 87,50% 87,50% 75,00% 58,33% 83,33% 75,00% 87,50% 75,00% 83,33% 58,33% 66,67% 70,83% 75,00% 75,00% 82,47% 66,04% 24,53% 9,43% 0,00%
R T T ST R ST ST ST T R ST T ST T ST R T T T T ST
3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4
2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3
3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4
3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4
3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3
3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4
3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3
2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3
3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3
2 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 Rata-rata
2 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
37 45 55 53 40 49 48 49 53 42 47 54 44 54 55 44 51 49 44 50 47 36 17 0 0
66,07% 80,36% 98,21% 94,64% 71,43% 87,50% 85,71% 87,50% 94,64% 75,00% 83,93% 96,43% 78,57% 96,43% 98,21% 78,57% 91,07% 87,50% 78,57% 89,29% 84,40% 67,92% 32,08% 0,00% 0,00%
T T ST ST T ST ST ST ST T ST ST T ST ST T ST ST T ST ST
Lampiran 3
No
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN
BUTIR SOAL 10 11 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3
12 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
13 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4
14 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3
15 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4
16 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4
17 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 4
18 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
19 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4
20 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2
Y 52 77 72 68 55 78 65 70 67 59 48 50 70
Y2 2704 5929 5184 4624 3025 6084 4225 4900 4489 3481 2304 2500 4900
4 3
3 3
2 4
3 3
3 4
4 4
3 4
4 4
3 3
3 4
63 71
3969 5041
45
47
45
49
46
49
50
45
52
48
48
965
63359
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4
2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 4
3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3
4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
5 2 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3
6 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
7 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4
8 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
9 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3
14 15
4 4
3 4
4 3
3 4
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
2 3
SX
51
49
50
53
47
50
49
45
47
2
114
SX
2652
2548
2600
2756
2444
2600
2548
2340
2444
2340
2444
2340
2548
2392
2548
2600
2340
2704
2496
2496
SXY
181
171
174
191
155
170
167
139
153
141
157
137
171
146
169
174
143
184
162
162
rxy
0,589
0,810
0,541
0,845
0,748
0,710
0,878
0,769
0,658
0,731
0,676
0,594
0,733
0,663
0,615
0,592
0,782
0,734
0,753
0,570
rtabel
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
0,514
k =
20
0,514
Ssb2
=
9,70
2
Kriteria
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
st
=
91,24
sb2
0,54
0,78
0,52
0,27
0,55
0,24
0,50
0,29
0,41
0,43
0,70
0,14
0,78
0,35
0,64
0,52
0,57
0,27
0,60
0,60
r11 =
0,941
115 Lampiran 4
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
DAFTAR NAMA RESPONDEN
Nama Daroji Muslimah Kasiroh Warsini Dasri Darkinah Tarliah Kasmuri Slamet Jumroh Ipah Tarisah Suharjo Kayem Likha Nuriyah Watri Pauroh Chodijah Tarwo Sutami Tarjono Rokhidi Muniroh Kartini Kartipah Kamisah Jamil Dwi purnomo Sye sye Abdul rohim Sutinah Paing Rohman Dasro Ois
Umur 39 34 35 32 55 35 27 35 43 29 45 48 31 41 45 33 37 42 45 34 45 45 40 30 48 45 47 54 48 35 45 45 47 49 38 39
Alamat Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 04/ RW 08 Karanganyar RT 05/ RW 09 Karanganyar RT 05/ RW 09 Karanganyar RT 05/ RW 09 Karanganyar RT 05/ RW 09 Karanganyar RT 05/ RW 09 Karanganyar RT 06/ RW 13 Karanganyar RT 06/ RW 13 Karanganyar RT 06/ RW 13 Karanganyar RT 06/ RW 13 Karanganyar RT 06/ RW 13 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 26/ RW 15 Karanganyar RT 11/ RW 20 Karanganyar RT 11/ RW 20 Karanganyar RT 11/ RW 20 Karanganyar RT 11/ RW 20 Karanganyar RT 11/ RW 20 Karanganyar RT 11/ RW 20
116 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Suparjo Mashuri Maksus Ali Daid Dardi Sukar Rohadi Ripai Marnadi Giono Khujeni Sudarno Nasroh Casmudi Tarmudi Lasimin
31 45 44 38 42 37 51 45 33 45 38 39 40 32 48 45 43
Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar Karanganyar
RT 11/ RW 20 RT 11/ RW 20 RT 11/ RW 20 RT 11/ RW 20 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22 RT 27/ RW 22
117 Lampiran 5 Tabel 3.2 Validitas Butir Soal Angket No
Rxy
Rtabel
Kriteria
1
0,589
0,514
Valid
2
0,810
0,514
Valid
3
0,541
0,514
Valid
4
0,845
0,514
Valid
5
0,748
0,514
Valid
6
0,710
0,514
Valid
7
0,878
0,514
Valid
8
0,769
0,514
Valid
9
0,658
0,514
Valid
10
0,731
0,514
Valid
11
0,676
0,514
Valid
12
0,594
0,514
Valid
16
0,733
0,514
Valid
17
0,663
0,514
Valid
18
0,615
0,514
Valid
118 Lampiran 6
Loket Masuk
Wawancara Dengan Jasa Tiket
Wawancara Dengan Jasa Parkir
Wawancara Dengan Jasa Satpam
Wawancara Dengan Jasa Toilet
Wawancara Dengan Persewaan Kapal
119
Gardu Ketinggian Air
Pangkalan Kapal
Persewaan Kapal
Jalan Penyebrangan
Pulau Gendu Di Tengah Waduk Cacaban
Pengunjung
120
Wawancara Dengan Persewaan Tenda
Wawancara Dengan Persewaan Tikar
Wawancara Dengan Pedagang
Toilet
w
Warung Apung
Tempat Parkir
121 Lampiran 7
122 Lampiran 8
123 Lampiran 9
124
Lampiran 10