JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
ISSN : 2301-4474
KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMKN 2 PADANG Halifia Hendri, S.Pd, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail:
[email protected] Abstrak – Hasil uji hipotesis 1 didapatkan nilai korelasi produk moment X1 terhadap Y (r x1,y)= 0,414 dengan nilai KD = 17,14 % dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi antara X1 terhadap Y tergolong cukup sedangkan uji t hipotesis 1 didapatkan nilai t hitung = 2,822 dan t tabel = 1,99 maka t hitung > t tabel dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi pada hubungan tersebut signifikan. Dari uji hipotesis 2 didapatkan nilai korelasi produk moment X2 terhadap Y (r x2,y) = 0,628 dengan nilai KD = 39,44 % dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi antara X2 terhadap Y tergolong tinggi sedangkan uji t hipotesis 2 didapatkan nilai t hitung = 2,486 dan t tabel = 1,99 maka t hitung > t tabel dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi pada hubungan tersebut signifikan. Dari uji hipotesis 3 didapatkan nilai korelasi produk moment X1 dan X2 terhadap Y (R x1,x2,y) = 0,571 dengan nilai KD = 32,60 % dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi antara X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y tergolong cukup sedangkan uji F hipotesis 3 didapatkan nilai F hitung = 3,220 dan F tabel = 3,124 maka F hitung > F tabel dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi pada hubungan tersebut signifikan. Kata Kunci 1.
: Motivasi Berprestasi, Cara Belajar, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Tidak berhasilnya siswa dalam belajar yang ditandakan oleh hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, tetapi oleh banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat merupakan faktor internal dan dapat juga merupakan faktor eksternal. Diantara kedua faktor tersebut diperkirakan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal yaitu motivasi berprestasi dan cara belajar Hasil pengamatan sementara terhadap cara belajar siswa menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru disaat proses pembelajaran di kelas, masih banyak siswa yang tidak mencatat saat guru menerangkan pelajaran di kelas dan masih banyak siswa yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR). Hasil observasi pada bagian Tata Usaha (TU) SMKN 2 Padang menunjukkan bahwa masih terdapat siswa yang mendapatkan hasil belajar yang rendah berupa nilai rata-rata rapor yaitu dibawah 60 (< 60). Kenyataan tersebut bertentangan dengan pendapat Kepala SMKN 2 Padang yang menyatakan bahwa: seharusnya siswa Teknik Komputer Jaringan tidak ada yang hasil Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
belajarnya berada dibawah standar nilai ratarata rapor untuk kenaikan kelas karena siswa yang mengambil jurusan teknik komputer jaringan tersebut merupakan siswa yang memiliki kecerdasan yang cukup tinggi hal ini berdasarkan kepada nilai UN siswa saat mendaftarkan dirinya di SMKN 2 Padang. Bertitik tolak dari fenomena yang terjadi dan data observasi dilapangan yang dikemukakan diatas dapat diduga terdapat dua faktor yang memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa tersebut yaitu motivasi berprestasi dan cara belajar siswa. Untuk menindak lanjuti dugaan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Jurusan Teknik Komputer Jaringan Di SMKN 2 Padang”. 1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan: 1. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang. 2. Kontribusi cara belajar terhadap hasil belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang. 3. Kontribusi motivasi berprestasi dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil 22
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang. 1.3. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah terdapat kontribusi motivasi berprestasi terhadap hasil belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang ? 2. Apakah terdapat kontribusi cara belajar terhadap hasil belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang ? 3. Apakah terdapat kontribusi motivasi berprestasi dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMKN 2 Padang ? 2. LANDASAN TEORI 2.1. Motivasi Berprestasi Motivasi berasal dari kata “motif” yang memiliki makna sebagai dorongan yang dapat timbul dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang. Motif berasal dari bahasa inggris yaitu “motive” yang asal katanya dari kata motion yang berarti gerak atau dorongan. Motif adalah keadaan di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas atau penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari adanya suatu kebutuhan” [4]. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”[23]. Jadi motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Motif merupakan daya penggerak dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan kondisi interen atau disposisi (kesiapsiagaan)”. Motif menjadi aktif saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan [17]. Kata motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Movere” yang memiliki makna sebagai menggerakkan. Defenisi motivasi yaitu: “Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang atau oraganisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
ISSN : 2301-4474
dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya”[15]. Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”[26]. Motivasi adalah keinginan yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu”[7]. Konsep motivasi berprestasi pertama kali menggunakan istilah “N-Ach atau Need for Achievement” yang dikenalkan oleh McClelland D. C. dan Atkinson (1980: 40) yang mengemukakan bahwa “N-AcH merupakan semacam kekuatan psikologis yang mendorong setiap individu sehingga membuat aktif dan dinamis untuk mengejar kemajuan”. Motivasi berprestasi adalah “batasan motivasi berprestasi sebagai usaha keras untuk meningkatkan atau kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding”. Terdapat tiga bentuk standar keunggulan/keberhasilan yaitu : 1. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas. 2. Keberhasilan yang dibandingkan dengan keberhasilan sebelumnya. 3. Keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan keberhasilan yang diraih orang lain. Karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi antara lain sebagai berikut : 1. Berorientasi sukses, artinya bahwa jika individu dihadapkan pada situasi berprestasi ia merasa optimis bahwa sukses akan diraihnya dan dalam mengerjakan tugas ia lebih terdorong oleh harapan untuk sukses dari pada menghindar tapi gagal. 2. Berorientasi jauh ke depan, dia cenderung membuat tujuan-tujuan yang hendak dicapainya di waktu yang akan datang dan ia sangat menghargai waktu serta ia lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan penghargaan di waktu mendatang. 3. Suka tantangan, dia suka situasi prestasi yang mengundang resiko yang cukup untuk gagal. Dia suka akan perbedaan dan kekhasan tersendiri sesuai dengan kompetensi profesional yang dimiliki, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas motivasi dan pencapaian prestasi belajar pada siswa. 4. Tangguh, dia dalam melakukan tugastugasnya menunjukan keuletan, dia tidak
23
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
mudah putus asa dan berusaha terus sesuai dengan kemampuannya. 2.2. Cara Belajar Cara belajar adalah metoda atau jalan atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk memahami sesuatu, menguasai sesuatu, mengendalikan sesuatu dan menuntut ilmu. Cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha belajarnya [25]. Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan/ujian dan sebagainya [13]. Terdapat banyak aspek yang dapat diteliti mengenai cara belajar siswa. Aspekaspek yang diteliti dalam cara belajar [4] yaitu: 1. Persiapan belajar siswa a) Persiapan mental b) Persiapan sarana (ruang belajar dan perlengkapan belajar) 2. Cara mengikuti proses pembelajaran a) Persiapan b) Aktivitas selama mengikuti proses pembelajaran c) Memantapkan hasil belajar 3. Aktivitas belajar mandiri a) Aktivitas belajar sendiri b) Aktivitas belajar kelompok 4. Pola belajar siswa Pola belajar adalah cara siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar yaitu bagaimana siswa mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. 5. Cara siswa mengikuti ujian a) Persiapan menghadapi ujian b) Saat ujian berlangsung c) Setelah ujian selesai 2.3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah siswa mengikuti unit pengajaran tertentu [11]. Setiap keberhasilan belajar diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran diwujudkan dengan nilai [8]. Terdapat lima kategori hasil belajar [3] yaitu: 1. Keterampilan intelektual (intellectual skills). a. Diskriminasi-diskriminasi b. Konsep-konsep kongkret c. Konsep-konsep terdefinisi d. Aturan-aturan e. Aturan tingkat tinggi Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
ISSN : 2301-4474
f. Memecahkan masalah 2. Strategi-strategi kognitif (cognitive strategies). a. Strategi-strategi menghafal b. Strategi-strategi elaborasi c. Strategi-strategi pengaturan d. Strategi-strategi pemantauan pemahaman e. Strategi-strategi afektif 3. Informasi verbal (verbal information). 4. Keterampilan motor (motor skills). 5. Sikap (attitudes) Tiga aspek hasil belajar [1] yaitu: 1. Aspek kognitif a. Pengetahuan (knowledge) b. Pemahaman (comprehension, understanding) c. Penerapan (application) d. Analisis (analysis) e. Sintesis (synthesis) f. Evaluasi (evaluation) 2. Aspek Afektif a. Penerimaan (receiving) b. Penanggapan (responding) c. Penilaian (valuing) d. Organisasi (organization) e. Karakteristik nilai (characterization by a value complex) 3. Aspek Psikomotor a. Persepsi (perception) b. Kesiapan melakukan pekerjaan (set) c. Mekanisme (mechanism) d. Respon terbimbing (guided respons) e. Kemahiran (complex overt respons) f. Adaptasi (adaptation) g. Keaslian (originality) 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti adalah penelitian asosiatif. 3.2. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang diambil sebagai objek penelitian pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMKN 2 Padang Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 75 orang.
24
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
Tabel 1 : Jumlah siswa Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMKN 2 Padang Tahun Ajaran 2008/2009.
2.
Tabel 3. Skor Jawaban Pernyataan Berdasarkan Sifat Angket Motivasi Berprestasi dan Cara Belajar.
Sampel Metoda yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah total sampling karena metoda yang paling baik digunakan karena jumlah responden dari populasi tersebut kurang dari 100.
3.3. Rancangan Penelitian Tahapan-tahapan penelitian yaitu: 1. Menentukan indikator variabel sebagai pokok pernyataan yang akan digunakan pada angket. 2. Merancang kisi-kisi angket yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data. Tabel 2: Rancangan Kisi-Kisi Angket
3.
ISSN : 2301-4474
Menyusunan skor berdasarkan sifat angket
pernyataan
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
4. Uji coba angket a. Uji Validitas Angket diujicobakan pada siswa yang dianggap memiliki kesamaan sifat dengan sampel penelitian yang akan diteliti yaitu siswa yang berada pada kelas X, XI, dan XII pada jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 2 Padang. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan valid tidaknya suatu angket adalah dengan membandingkan rxy setiap item pertanyaan dengan harga yang ada pada r tabel pada taraf sigifikansi sebesar 5 % yaitu 0,60. Pembandingan nilai r hit dengan r tabel akan menemui dua kondisi yaitu: Jika r hit > r tabel maka angket tersebut dinyatakan valid Jika r hit < r tabel maka angket tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk menghitung nilai r hit suatu angket maka rumus yang akan digunakan adalah rumus korelasi Product Moment dari Spearman:
(Suharsimi Arikunto, 1995 : 225) Dimana ; rxy = koefisien korelasi product moment n = jumlah butir ujicoba x = skor dari setiap responden untuk masing-masing item y = skor total dari setiap responden untuk semua item. b. Uji Reliabilitas
25
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
ISSN : 2301-4474
Untuk melakukan uji reliabilitas angket maka digunakanlah rumus Alpha Cronbach :
Tabel 4. Bentuk alat pengumpulan data untuk variabel bebas (X1) “Motivasi Berprestasi”
(Suharsimi Arikunto, 1995 : 229) Dimana : r11 = koefesien reliabilitas instrument k = banyak butir pertanyaan = jumlah varian butir
Tabel 5. Bentuk alat pengumpulan data untuk variabel bebas (X2) “Cara Belajar”
= varian total Untuk r yang kurang dari 0.60 dinyatakan gugur atau tidak reliabel. Sedangkan r yang lebih dari 0.60 dinyatakan reliabel. 3.4. Variabel Penelitian Tiga variabel yaitu dua variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y) yaitu: 1. Motivasi berprestasi sebagai variabel bebas (X1). 2. Cara belajar sebagai variabel bebas (X2). 3. Hasil belajar sebagai variabel terikat (Y). 3.5. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer yang adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan membagikan angket dan mengumpulkan kembali angket tersebut yang telah berisikan jawaban responden terhadap pernyataan pada variabel bebas (X1) dan variabel bebas (X2). 2. Data sekunder adalah hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai ratarata rapor yang merupakan variabel terikat (Y). Sumber data untuk data primer berasal dari siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMKN 2 Padang dan sumber data untuk data sekunder berasal dari Tata Usaha SMKN 2 Padang. 3.6. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Angket yang digunakan berfungsi untuk mengumpulkan data dari dua buah variabel bebas yaitu “Motivasi Berprestasi” dan “Cara Belajar”. Angket tersebut disusun dengan tipe pilihan jawaban yang berdasarkan skala Likert dengan alternatif 5 pilihan jawaban.
3.7. Teknik Pengolahan Data Teknik Pengolahan data yang digunakan terbagi kedalam dua jenis yaitu analisis deskriptif dan analisis infernsial: 1. Analisis Deskriptif Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel secara mandiri. Dengan jalan menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi dan kemudian menghitung persen dari frekuensi dengan rumus: Dimana : P= persen F= frekuensi N= jumlah sampel 100 %= angka tetapan untuk persen Setelah menyajikan data dan persentasinya kedalam tabel distribusi frekuensi dan menghitung nilai nilai ratarata (mean) kemudian baru data tersebut dapat dintrepretasikan. Untuk menghitung nilai rata-rata skor masingmasing pernyataan digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana : x = nilai rata-rata w = weight fi = frekuensi Rata-rata:
Dengan kategori : SS/SL = sangat setuju/selalu S/SR = setuju/sering RG = Ragu-ragu TS/JR = tidak setuju/jarang STS/TP = sangat tidak setuju/tidak pernah
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
26
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
Tabel 6. Kriteria Rata-Rata Distribusi Frekuensi
2. a.
b.
c.
d.
Uji Linearitas Pengujian linearitas antar variabel bebas 1 (X1) dengan variabel terikat (Y) dan variabel bebas 2 (X2) dengan variabel terikat (Y). Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan teknik ANOVA satu arah (one way ANOVA). Pengujian linearitas ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak/software SPSS for windows version 12 (SPSS 12). Kriteria yang dipakai untuk menentukan linearitas hubungan variabel yaitu: Jika F hitung F tabel berarti terdapat hubungan yang linear Jika F hitung > F tabel berarti tidak terdapat hubungan yang linear
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
Uji Hipotesis 1 dan 2 Teknik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis 1 dan 2 adalah dengan teknik korelasi product moment dari spearman (rxy) dan uji t. Rumus yang digunakan adalah:
Dimana ; rxy = kooefisien korelasi product moment n = jumlah skor sampel x = skor variabel bebas y = skor variabel terikat Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dari tabel dibawah ini:
Analisis Inferensial Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan metode uji Z dari Kolmogorov-Smirnov dengan α= 0,05. Untuk pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak/software SPSS for windows version 12 (SPSS 12). Kriteria yang dipakai untuk menentukan normalitas data yaitu : Jika Sig. (p) ≥ α berarti data terdistribusi secara normal Jika Sig. (p) < α berarti data tidak terdistribusi secara normal Uji Homogenitas Variant Pengujian homogenitas variant dilakukan dengan menggunakan metode Uji Z dari Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05. Untuk pengujian homogenitas variant dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak/software SPSS for windows version 12 (SPSS 12). Kriteria yang dipakai untuk menentukan homogentias variant yaitu : Jika Sig. (p) ≥ α berarti data homogen (seragam) Jika Sig. (p) < α berarti data tidak homogen (tidak seragam)
ISSN : 2301-4474
Tabel 7. Interpretasi Nilai r
Untuk menguji keberartian digunakan rumus t yaitu:
korelasi
Jika t hit > t tab maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan (dk) = (n-2) dengan taraf signifikannya 0.05. e.
Uji Koefisien Determinansi Rumus yang digunakan yaitu: Dimana : KD = koefisien determinasi = koefisien product moment 100 % = Konstanta
f.
Uji Hipotesis 3 Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis 3 adalah menghitung nilai koefisien korelasi berganda (R) dengan menggunakan rumus :
Uji F digunakan untuk membuktikan keterkaitan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama yaitu variabel X1 dan X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus uji F yaitu sebagai berikut :
27
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
ISSN : 2301-4474
distribusi frekuensi digunakanlah tabel kelas interval dan kriteria rata-rata yaitu: Dimana : k = banyak variabel bebas n = banyak sampel = koefisien korelasi berganda Tarif signifikansi yang digunakan adalah 0.05. Hipotesis yang diuji dengan F ratio ini kriterianya sebagai berikut: Jika F hitung ≥ F tabel, maka variabel bebas memberikan kontribusi terhadap variabel terikat. Jika F hitung < F tabel, maka variabel bebas tidak memberikan kontribusi terhadap variabel terikat. Tarif signifikansi yang digunakan adalah 0.05. 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Angket Berdasarkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas angket penelitian dapat disimpulkan pada variabel motivasi berprestasi (X1) bahwa dari 36 butir pernyataan yang diujikan yang dapat dinyatakan valid dan reliabel adalah sebanyak 30 butir pernyataan dan 6 butir pernyataan lainnya dinyatakan tidak valid dan tidak reliable. Sedangkan hasil uji validitas uji reliabelitas angket penelitian pada variabel cara belajar (X2) dapat disimpulkan bahwa dari 30 butir pernyataan yang diujikan yang dapat dinyatakan valid dan reliabel adalah sebanyak 26 butir pernyataan dan 4 butir pernyataan lainnya dinyatakan tidak valid dan tidask reliabel. Berdasarkan hasil tersebut maka pernyataan yang dapat digunakan sebagai butir pernyataan pada angket penelitian adalah sebanyak 30 butir pernyataan pada variabel motivasi berpretasi (X1) dan 26 pernyataan pada variabel cara belajar (X2). Dengan demikian total pernyataan yang digunakan pada angket penelitian adalah sebanyak 56 pernyataan (terlampir pada lampiran 1). 4.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 1. Variabel Motivasi Berprestasi (X1) Untuk angket penelitian variabel motivasi berprestasi digunakan 30 buah pernyataan dengan skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengelompokkan skor rata-rata pengisian angket motivasi berprestasi kedalam tabel Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
Tabel 8. Interpretasi Nilai r
Berdasarkan tabel kelas interval diatas diatas maka disusun skor rata-rata pengisian angket variabel motivasi berprestasi kedalam tabel distribusi frekuensi motivasi berprestasi (X1) seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi (X1)
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dibuatlah grafik yang menunjukkan sebaran data pada variabel motivasi berprestasi (X1) seperti gambar dibawah ini :
Gambar 1. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi (X1) 2. Variabel Cara Belajar (X2) Untuk variabel cara belajar digunakan 26 buah pernyataan dengan skor tertinggi adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengelompokkan skor rata-rata pengisian angket cara belajar kedalam tabel distribusi frekuensi digunakanlah tabel kelas interval dan kriteria rata-rata yaitu:
28
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
ISSN : 2301-4474
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 10. Kelas Interval dan Kriteria Rata-rata Variabel Cara Belajar (X2)
Tabel 12. Distribusi frekuensi Variabel Cara Belajar (X2)
Berdasarkan tabel kelas interval diatas disusunlah rata-rata skor pengisian angket variabel cara belajar kedalam tabel distribusi frekuensi variabel cara belajar (X2) sehingga dapat diketahui kondisi cara belajar siswa seperti pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dibuatlah grafik yang menunjukkan sebaran data pada variabel hasil belajar (Y) seperti gambar dibawah ini :
Tabel 11. Distribusi frekuensi Variabel Cara Belajar (X2)
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas dibuatlah grafik yang menunjukkan sebaran data pada variabel cara belajar (X2) seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar (Y) 4.3. Analisis Inferensial 1.
Hasil Uji Normalitas Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Data
Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X2) 3. Variabel Hasil Belajar (Y) Untuk penelitian ini hanya dikumpulkan data hasil belajar siswa yang berada pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yaitu kelas X TKJ, XI TKJ dan XII TKJ tahun ajaran 2008/2009. Hasil belajar siswa dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu siswa dengan hasil belajar rendah < 60 dan siswa dengan hasil belajar tinggi 60 yang dikelompokkan oleh pihak sekolah. Data hasil belajar siswa dapat Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Z skor (Kolmogorov-Smirnov) variabel motivasi berprestasi (X1) adalah sebesar 0,902 dengan Sig. (p) = 0,390 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel motivasi berprestasi (X1) terdistribusi secara normal. Pada variabel cara belajar (X2) didapatkan Z skor (Kolmogorov-Smirnov) sebesar 0,730 dengan Sig. (p) = 0,661 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel cara belajar (X2) terdistribusi secara normal. Sedangkan pada variabel hasil belajar (Y) didapatkan Z skor (Kolmogorov-Smirnov) sebesar 0,885 dengan 29
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
Sig. (p) = 0,414 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel hasil belajar (Y) terdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil tersebut maka sebaran data pada variabel motivasi berprestasi (X1), variabel cara belajar (X2) dan variabel hasil belajar (Y) terdistribusi secara normal. 2.
Hasil Uji Homogenitas Variant
Tabel 14. Hasil Uji Homogenitas Variant
bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah linear. Sedangkan F hitung uji linearitas variabel cara belajar (X2) dengan variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,236 sedangkan F tabel (0,05;1:73) sebesar 3,972 dan nilai Sig. = 0,662 sehingga F hitung (0,236) < F tabel (3,972) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah linear. Berdasarkan hasil tersebut maka dari dua jenis hubungan variabel yaitu variabel motivasi berprestasi (X1) terhadap variabel hasil belajar (Y) dan variabel cara belajar (X2) terhadap variabel hasil belajar (Y) dapat disimpulkan bahwa kedua jenis hubungan tersebut adalah linier. 4.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Z skor (Kolmogorov-Smirnov) dari variabel motivasi berprestasi (X1) adalah 1,281 dengan Sig. (p) = 0,075 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel motivasi berprestasi (X1) tergolong homogeny (seragam). Pada variabel cara belajar (X2) didapatkan Z skor (Kolmogorov-Smirnov) sebesar 1,289 dan Sig. (p) = 0,072 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel cara belajar (X2) tergolong homogeny (seragam). Sedangkan pada variabel hasil belajar (Y) didapatkan Z skor (Kolmogorov-Smirnov) sebesar 1,020 dengan Sig. (p) = 0,250 sehingga nilai Sig. (p) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada variabel hasil belajar (Y) tergolong homogeny (seragam). Berdasarkan hasil tersebut maka data pada variabel motivasi berprestasi (X1), variabel cara belajar (X2) dan variabel hasil belajar (Y) tergolong homogeny (seragam). 3.
Hasil Uji Linieritas
ISSN : 2301-4474
Hasil Uji Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 Tabel 16. Hasil Uji Korelasi Produck Moment dan KD Hipotesis 1 dan 2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa bahwa nilai koefesien korelasi antara variabel X1 terhadap variabel Y (r x1, y) adalah sebesar 0,414 dan nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 17,14 % dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi antara X1 terhadap Y tergolong cukup sedangkan nilai koefesien korelasi antara variabel X2 terhadap variabel Y (r x2, y) adalah sebesar 0,628 sedangkan besar koefisien determinasi (KD) sebesar 39,44 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi antara X2 terhadap Y tergolong kuat. Untuk menghitung keberartian korelasi digunakan uji t. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 17. Hasil Uji t Hipotesis 1 dan 2
Tabel 15. Hasil Uji Homogenitas Variant
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa F hitung uji linearitas variabel motivasi berprestasi (X1) dengan variabel hasil belajar (Y) sebesar 0,675 sedangkan F tabel (0,05;1:73) sebesar 3,972 dan nilai Sig. = 0,474 sehingga F hitung (0,675) < F tabel (3,972) dengan demikian dapat disimpulkan Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa t hitung dari hipotesis 1 antara X1 terhadap Y adalah sebesar 2,822 dan nilai t tabel variabel tersebut sebesar 1,99 sehingga t hitung > t tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi pada hubungan tersebut adalah signifikan. Sedangkan t hitung dari hipotesis 2 antara X2 terhadap Y adalah sebesar 2,486 dan nilai t tabel variabel tersebut sebesar 1,99 maka t 30
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
hitung > t tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang terjadi pada hubungan tersebut adalah signifikan. 5.
Uji Hipotesis 3
Tabel 18. Hasil Uji Regresi Berganda dan KD Hipotesis 3
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa bahwa besarnya koefisien korelasi berganda (Rx1,x2,y) adalah sebesar 0,571 dan nilai koefisien determinasi (KD) sebesar 32,60 % dengan(X2) secara bersama-sama terhadap variabel hasil belajar (Y) tergolong cukup. Untuk membuktikan keterkaitan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama yaitu variabel X1 dan X2 terhadap Y maka dilakukan uji F. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 18. Hasil Uji F Hipotesis 3
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa F hitung hipotesis 3 antara X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 3,220 dan nilai F tabelnya (0,05;2;72) adalah sebesar 3,124 sehingga F hitung > F tabel dengan demikian dapat disimpulan bahwa kontribusi yang terjadi secara bersama-sama yang terjadi antara variabel motivasi berprestasi (X1) dan variabel cara belajar (X2) terhadap variabel hasil belajar (Y) adalah signifikan 5. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu: 1. Terdapat kontribusi yang cukup dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap hasil belajar yang dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel yaitu t hitung = 2,822 dan t tabel = 1,99 dan sumbangan proporsi kontribusi tersebut sebesar 17, 14 %. 2. Terdapat kontribusi yang kuat dan signifikan antara cara belajar terhadap
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
ISSN : 2301-4474
hasil belajar yang dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel yaitu t hitung = 2,486 dan t tabel = 1,99 dan sumbangan proporsi kontribusi tersebut sebesar 39, 44 %. 3. Terdapat kontribusi yang cukup dan signifikan antara motivasi berprestasi dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar yang dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel yaitu F hitung = 3,220 dan F tabel = 3,124 dan sumbangan proporsi kontribusi tersebut sebesar 32, 60 %. DAFTAR REFERENSI [1] Bloom, Benyamin S. and Masia, Bertram B. 1979. Taxonomy Of Educational Objective. London: Longman Group Limited. [2] Fakultas Teknik. 2000. Panduan Pembuatan Karya Ilmiah, Skripsi/TA dan Proyek Akhir. Padang: FT UNP. [3] Gagne, Robert M. 1977. The Conditions Of Learning. Third Edition New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.. [4] H. Thabrany. 1994. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [5] Maman Rachman, 2004. Konsep Statistika. Semarang: UNNES Press. [6] McClelland, D. C., & Atkinson, L. 1980. The Achievement Motive. New York: Apleton Century Crofts Inc. [7] Mulyasa. 2003. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdikarya. [8] Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [9] Oemar Hamalik. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. [10] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI). No. 29 Tahun 1990. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [11] P. Sondang Siagian. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. [12] Sardiman A. M. 2006. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [13] Singgih D. Gunarso. 2004. Psikologis praktis Anak remaja dan keluarga. Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia. [14] Sri Mulyani Martaniah. 1984, Motif Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. [15] Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.
31
JURNAL TEKNOLOGI Fakultas Teknologi Industri, Volume 4, No. 2, Desember 2014
[16] Suharsimi Arikunto. 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta [17] . 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [18] . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [19] Sumadi Suryabrata. 1995. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yokyakarta: Andi Offset. [20] . 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.
Kontribusi Motivasi dan Berprestasi . . .
ISSN : 2301-4474
[21] The Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang Efisisen. Yogyakarya: Liberty. [22] T. Tani Handoko. 2000. Manajemen. Yokyakarta. BFE. [23] Undang–undang Republik Indonesia (UU RI). No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [24] Undang – Undang Republik Indonesia (UU RI). No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
32