KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU
Jurnal
Oleh Riyan Jaya Sumantri
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 1
ABSTRACT
CONTRIBUTION OF STRENGTH, MUSCLE POWER, LONG SLEEVE, LEGS, AND FLEXIBILITY OF TIGER SKIP By: Riyan Jaya Sumantri Mentor: Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Drs. Suranto, M.Kes This study aims to determine the contribution of arm muscle strength, arm length, leg muscle power, limb length, and flexibility of the basic movement skills skip tiger. The population used in this study amounted to as many as 52 students, with a sample of 52 students , so that is called the sample population. Data collection arm muscle strength is using pull and push dynammeter, long sleeve using anthropometer , limb muscle power using the standing board jump, long limbs using anthropometer, using Flexometer flexibility, as well as data analysis using regression. The results showed that the strength of the arm muscles have a correlation coefficient of 0.830 and accounted for 68.8 %, the long arm has a correlation coefficient of 0.312 and accounted for 9.7%, limb muscle power has a correlation coefficient of 0.571 and accounted for 32.5%, limb length has a correlation coefficient of 0.380 and accounted for 14.4%, flexibility has a correlation coefficient of 0.717 and accounted for 51.4%. Keywords: Arm, Leg, flexibility, power, Skip Tigers, Gymnastics
2
ABSTRAK
KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU Oleh Riyan Jaya Sumantri Pembimbing Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes Drs. Suranto, M.Kes
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelentukan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 52 siswa, dengan sampel sebanyak 52 siswa, sehingga disebut sampel populasi. Pengumpulan data kekuatan otot lengan menggunakan pull and push dynammeter, panjang lengan menggunakan anthropometer, power otot tungkai menggunakan standing board jump, panjang tungkai menggunakan anthropometer, Kelentukan menggunakan Flexometer, serta analisis data menggunakan Regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan otot lengan memiliki koefisien korelasi 0,830 dan memberikan kontribusi sebesar 68,8%, panjang lengan memiliki koefisien korelasi 0,312 dan memberikan kontribusi sebesar 9,7%, power otot tungkai memiliki koefisien korelasi 0,571 dan memberikan kontribusi sebesar 32,5%, panjang tungkai memiliki koefisien korelasi 0,380 dan memberikan kontribusi sebesar 14,4%, Kelentukan memiliki koefisien korelasi 0,717 dan memberikan kontribusi sebesar 51,4%.
Kata kunci : kelentukan, lengan, loncat harimau, power, senam, tungkai.
3
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Loncat harimau merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan senam lantai. Loncat harimau adalah merupakan pengembangan dari gerakan guling kedepan, yang di kembangkan dengan gerakan loncat dan melayang diudara jaraknya lebih jauh dan tinggi. Untuk dapat melakukan gerakan loncat harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling ke depan. Loncat harimau adalah gerakan pada saat melakukan tolakan dengan 2 kaki, melayang di udara kemudian melakukan pendaratan di mana kedua tangan menjulur ke depan yang bertujuan untuk menopang tubuh kemudian tengkuk leher dimasukan ke dalam kemudian berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk) punggung, pinggang dan panggul belakang yang gerakannya membentuk menyerupai bulatan dan dilanjutkan dengan berdiri. Berdasarkan uraian di atas penulis menganggap banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan dan hasil loncat harimau, selain gerak dasar loncat harimau itu sendiri, juga kemampuan fisik yang meliputi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelentukan. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang “Kontribusi kekuatan otot lengan, panjang
lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Metro.”
Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Banyak kesalahan yang dilakukan murid dalam melakukan gerak dasar loncat harimau. 2. Pemberian latihan kondisi fisik saat pemanasan yang kurang tepat mempengaruhi keberhasilan loncat harimau. 3. Kurangnya pemahaman yang dimiliki guru penjas tentang fungsi masing-masing unsurunsur kondisi fisik yang menunjang keberhasilan gerakan loncat harimau. 4. Unsur kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kekelentukan para murid yang lemah mempengaruhi keberhasilan loncat harimau. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Seberapa besar kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau siswa SMP N 1 Metro ?
4
2. Seberapa besar kontribusi panjang lengan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau siswa SMP N 1 Metro ? 3. Seberapa besar kontribusi daya ledak tungkai terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau siswa SMP N 1 Metro ? 4. Seberapa besar kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau siswa SMP N 1 Metro ? 5. Seberapa besar kontribusi kelentukan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau siswa SMP N 1 Metro ? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dari permasalahan yang di angkat adalah : 1. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya kontribusi kekuatan lengan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau 2. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya kontribusi panjang lengan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau 3. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya kontribusi daya ledak tungkai terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau 4. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya kontribusi panjang tungkai terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau
5. Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang besarnya kontribusi kelentukan terhadap keterampilan gerak dasar lompat harimau Manfaat Penelitian Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tentang kontribusi kekuatan, panjang lengan, daya ledak, panjang tungkai, dan kelentukam terhadap performa lompat harimau. II. TINJAUAN PUSTAKA Loncat Harimau Loncat harimau merupakan pengembangan dari gerakan guling depan akan tetapi gerakan loncat harimau dilakukan dengan gerakan loncatan pada saat di udara jaraknya lebih jauh. Untuk dapat melakukan gerakan loncat harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling kedepan. Pada dasarnya gerakan loncat harimau sama dengan berguling kedepan akan tetapi gerakannya didahului dengan gerakan meloncat keatas depan. Dalam latihan ini dapat dilakukan dengan menggunakan rintangan berupa peti lompat atau pada teman yang membungkuk. Dalam pembelajaran loncat harimau guru sangat berperan penting dalam keselamatan dan keberasilan. Guru berada disisi matras dengan cepat mendekati tempat mendarat siswa di matras dengan menempatkan tangan di tengkuk siswa dan membantunya dengan agak mengangkat atau mengungkitnya. Cara membantu seperti ini dilakuan
5
setiap kali melakukan bantuan dalam latihan loncat harimau dalam Muhajir (2003:115).
Kekuatan Otot Otot merupakan alat gerak yang aktif karena tulang dalam tubuh tidak dapat digerakan apabila ia tidak degerakan oleh otot yang mendapat rangsangan yang di sampaikan ke otot melalui syaraf. Menurut Achmad Damiri (1992 : 127) di dalam tubuh manusia terdapat 3 macam otot yaitu : otot polos, otot jantung, dan otot lurik. Panjang Lengan Lengan termasuk anggota rangka gerak atas (Sceleton ekstremitas Superior), selanjutnya Suparman (1989 : 26), menyatakan bahwa, “Sceleton ekstermitas superior terbagi menjasi dua yaitu, gelang dan rangka anggot gerak atas bahu. Cinghulum ekstremitas superior (gelang bahu) terdiri dari dua pasang tulang yaitu, os claviola (tulang selangka) dan os scapula (tulang belikat), sedangkan skeleton catremitas superior libarae (rangka gerak ata bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah) dan manus (tangan). Brachium terdiri dari satu tulang disebut humerus, rangkanya disebut skeleton brachi.”
Power Tungkai Power penting dan diperlukan oleh atlet cabang olahraga yang menuntut unsur kekuatan dan kecepatan gerak.
Menurut Harsono (1988 : 200) “Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosi”. Dewasa ini power telah diakui sebagai komponen kodisi fisik yang memungkinkan atlet untuk mengembangkan kemampuannya guna mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi dalam olahraga yang digelutinya. Pengertian Tungkai Tungkai menurut (Ucup Yusuf, 2001 : 14) adalah terdiri dari paha atau tungkai atas (thigh/femur), lutut (knee), tungkai bawah (leg / crus) dan kaki (foot/pes/pedis), jadi tungkai adalah keseluruhan rangkaian dari pangkal paha sampai ujung kaki. Kelentukan Kelentukkan merupakan kemampuan sendi otot untuk merenggang seluas-luasnya. Daya lentur atau flexibility adalah ukuran kemampuan seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas, hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility persendian pada seluruh tubuh. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara yang harus di uji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Arikunto (2006: 71) Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
6
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1: ada kontribusi antara kekuatan lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H0: Tidak ada kontribusi antara kekuatan lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H2: ada kontribusi antara panjang lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H0: tidak ada kontribusi antara panjang lengan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H3 : ada kontribusi antara power tungkai dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H0: Tidak ada kontribusi antara power tungkai dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H4: ada kontribusi antara panjang tungkai dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H0: tidak ada kontribusi antara panjang tungkai dengan
keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H5 : ada kontribusi antara kelentukan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro H0: Tidak ada kontribusi antara keletukan dengan keterampilan gerak dasar loncat harimau siswa SMP N 1 Metro.
III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian menurut Arikunto (2006:16) : “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Berdasarkan tujuan dalam dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, dan kelentukan terhadap kemampuan gerak dasar loncat harimau dalam senam lantai pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Metro, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasional.
Variabel Penelitian Menurut Suharsimi (2006 : 96) : “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Ada dua variabel yang terlibat dalam 7
penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan ke dalam penelitian ini sebagai berikut:
survey,yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan
1. Variabel Bebas a. Kekuatan otot lengan (X1) b. Panjang lengan (X2) c. Power (X3) d. Panjang tungkai (X4) e. Kelentukan (X5)
Instrumen dalam peneltian ini adalah Push and Pull dynamometer untuk mengukur kekuatan otot lengan dalam menarik dan atau mendorong. Anthropometer untuk mengukur panjang lengan. Standing Broad Jump untuk mengukur power otot kaki dengan meloncat ke atas (horisontal). Anthropometer untuk mengukur panjang tungkai. Flexometer untuk mengukur komponen kelentukan tubuh. Tes loncat harimau untuk mengetahui loncat harimau para siswa.
2. Variabel Terikat Keterampilan gerak loncat harimau (Y).
dasar
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Metro yang berjumlah 52 orang dari 5 kelas. Sampel adalah siswa yang diteliti dengan sejumlah populasi. Karena semua populasi yang akan diteliti maka menjadi populasi sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
.Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan teknik statistik multiple regresi atau regresi ganda dilanjutkan dengan mencari kontribusi dari masing-masing predictor terhadap variable tidak bebas, dalam (Suharsimi Arikunto, 2006: 245)
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Deskripsi data adalah gambaran dari semua data yang diperoleh dari hasil tes. Adapun deskripsi data adalah sebagai berikut :
Pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan pengukuran melalui metode
8
Kekuatan Otot Lengan testi yang berada kelas rata-rata sebanyak 18 testi (34,62%) dengan interval antara 14 - 17, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 27 testi (51,92%) dengan interval 18 - 25, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 7 testi (13,46%) dengan interval 10 - 13. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 18 - 21 dengan frekuensi sebanyak 21 dan persentase 40,38%.
Panjang Tungkai Testi yang berada kelas rata-rata sebanyak 12 testi (23,08%) dengan interval antara 65 - 75, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 23 testi (44,23%) dengan interval 76 - 98, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 17 testi (32,68%) dengan interval 43 - 64. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 76 - 86 dengan frekuensi sebanyak 51 dan persentase 28,85%.
Panjang Lengan Testi yang berada pada kelas ratarata sebanyak 11 testi (21,15%) dengan interval 69 - 76, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 18 testi (34,61%) dengan interval 45 - 68, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 23 testi (44,23%) dengan interval 77 - 93. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 77 - 84 dengan frekuensi sebanyak 12 dan persentase 23,08%.
Kelentukan Testi yang berada kelas rata-rata sebanyak 15 testi (28,85%) dengan interval antara 13 - 15, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 19 testi (46,54%) dengan interval 16 - 21, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 23 testi (34,6%) dengan interval 4 - 12. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 13 - 15 dengan frekuensi sebanyak 15 dan persentase 28,85%.
Power Tungkai Testi yang berada kelas rata-rata sebanyak 14 testi (26,92%) dengan interval antara 36 - 43, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 18 testi (34,62%) dengan interval 44 - 67, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 20 testi (38,46%) dengan interval 28 - 35. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 28 - 35 dengan frekuensi sebanyak 20 dan persentase 38,46%.
Keterampilan Loncat Harimau Testi yang berada kelas rata-rata sebanyak 18 testi (34,61%) dengan interval antara 10, yang berada diatas kelas rata-rata sebanyak 20 testi (38,46%) dengan interval 11 - 14, yang berada dibawah kelas rata-rata sebanyak 14 testi (26,92%) dengan interval 6 - 9. Frekuensi terbanyak terdapat di kelas interval 10 dengan frekuensi sebanyak 18 dan persentase 34,61%.
9
UjiHipotesis 1. Hipotesis 1 diperoleh rhitung sebesar 0,830. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,279. Karena nilai rhitung 0,830> rtabel 0,279, maka nilai korelasi signifikan, Hal ini menunjukan bahwa, keterampilan gerak dasar loncat harimau dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan. 2. Hipotesis 2 diperoleh rhitung sebesar 0,312. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,279. Karena nilai rhitung 0,830> rtabel 0,279, maka nilai korelasi signifikan, Hal ini menunjukan bahwa, keterampilan gerak dasar loncat harimau dipengaruhi oleh panjang lengan. 3. Hipotesis 3 diperoleh rhitung sebesar 0,571. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,279. Karena nilai rhitung 0,571> rtabel 0,279, maka nilai korelasi signifikan, Hal ini menunjukan bahwa, keterampilan gerak dasar loncat harimau dipengaruhi oleh power otot tungkai. 4. Hipotesis 4 diperoleh rhitung sebesar 0,380. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,279. Karena nilai rhitung
0,380> rtabel 0,279, maka nilai korelasi signifikan, Hal ini menunjukan bahwa, keterampilan gerak dasar loncat harimau dipengaruhi oleh panjang tungkai. 5. Hipotesis 5 diperoleh rhitung sebesar 0,717. Nilai tersebut lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,279. Karena nilai rhitung 0,717> rtabel 0,279, maka nilai korelasi signifikan, Hal ini menunjukan bahwa, keterampilan gerak dasar loncat harimau dipengaruhi oleh kelentukan. Pembahasan Kekuatan otot lengan, berdasarkan tabel koefisien korelasi dapat diketahui bahwa kekuatan otot lengan memiliki kontribusi yang signifikan dengan kriteria korelasi kuat, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kekuatan biasa digunakan untuk mengatasi beban yang berat gerakan meledak dalam satu irama serta kekuatan yang tinggi dalam waktu yang lama. Panjang lengan, berdasarkan tabel koefisien korelasi dapat diketahui bahwa panjang lengan memiliki kontribusi yang signifikan dengan kriteria korelasi cukup, sehingga H0 ditolak dan H2 diterima. Lengan dibentuk oleh tulangtulang yang panjang, panjang lengan akan memberikan keuntungan mekanis untuuk menghasilkan kekuatan dan kecepatan gerak. Gerakan badan
10
dihasilkan melalui system pengungkit,yang dihasilkan oleh kontraksi otot (Soedarminto, 1993 : 47). Power otot tungkai, berdasarkan tabel koefisien korelasi dapat diketahui bahwa power otot tungkai memiliki kontribusi yang signifikan dengan kriteria korelasi moderat, sehingga H0 ditolak dan H3 diterima. Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosi. Dewasa ini power telah diakui sebagai komponen kodisi fisik yang memungkinkan atlet untuk mengembangkan kemampuannya guna mencapai tingkat prestasi yang lebih tinggi dalam olahraga yang digelutinya. Panjang tungkai, berdasarkan tabel koefisien korelasi dapat diketahui bahwa panjang tungkai memiliki kontribusi yang signifikan dengan kriteria korelasi cukup, sehingga H0 ditolak dan H4 diterima. Salah satu aspek biologis yang ikut menentukan pencapaian prestasi dalam olahraga yaitu struktur dan postur tubuh. Kelentukan, berdasarkan tabel koefisien korelasi dapat diketahui bahwa kelentukan memiliki kontribusi yang signifikan dengan kriteria korelasi kuat, sehingga H0 ditolak dan H5 diterima. Kelentukan dapat didefinisikan sebagai : Kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami, menimbulkan cidera pada persendian dan otot di sekitar persendian itu”
V.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai kontribusi panjang lengan, kekuatan otot lengan, power tungkai, panjang tungkai, kelentukan terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Kekuatan otot lengan memberikan kontribusi yang besar terhadap keterampilan gerak dasar loncat harimau pada siswa kelas VIII SMP N 1 Metro Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Upaya mengajarkan dan meningkatkan kemampuan loncat harimau hendaknya dalam memberikan latihan kondisi fisik mengarah pada latihan kekuatan otot lengan, panjang lengan, power otot tungkai, panjang tungkai, kelentukan dan menguasai teknik loncat harimau dengan benar sehingga kemampuan loncat harimau lebih baik. 2. Supaya dalam latihan kondisi fisik lebih efektif dan efisien maka latihan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan besarnya sumbangan yang diberikan oleh keempat unsur kondisi fisik tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Edisi VI. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Edisi VII. Yogyakarta: Rineka Cipta. Damiri, Achmad. 1992. Anatomi Manusia. Bandung : FPOK IKIP. Harsono. 1988. Komponen Kondisi Fisik, CV. Jakarta : Tambak Kusuma. Muhajir. 2003. Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.. Soeparman. 1989. Oesteologi, Arthrologi dan Myologi. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Soedarminto. 1993. Kinesiologi. Jakarta : Depdikbud. Sugiyono. 2008, Metode Penelitian,
Bandung : Tarsito. Yusuf, Ucup. 2001. Anatomi Manusia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
12