Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
KONSUMSI DAN KECERNAAN JERAMI JAGUNG MANADO KUNING DAN JERAMI JAGUNG HIBRIDA JAYA 3 PADA SAPI PO Nancy W. H. Tuwaidan*, M.R. Waani*, Rustandi* dan S. S. Malalantang* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115
and J3HCS in the second stage. The measured variables were including dry matter intake (DMI), dry matter digestibility (DMD), digestibility of crude protein (DCP) and digestibility of Neutral Detergent Fiber (DNDF). The data were analyzed by T test. The results showed that treatment significantly affected (p <0.05) the DMI, DMD, DCP and DNDF. It can be concluded DMI, DMD, DCP and DNDF of MYCS were higher than those of J3HCS.
ABSTRAK Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan ternak sapi PO untuk mengkonsumsi dan mencerna jerami jagung manado kuning (JJMK) dan jerami jagung hibrida jaya 3 (JJHJ3) sebagai pakan tunggal. Penelitian menggunakan 5 ekor sapi PO betina yang terdiri atas 2 tahap. Tahap I ternak diberi pakan JJMK dan tahap II diberi pakan JJHJ3. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering (KBK), kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan protein kasar (KcPK) dan kecernaan Neutral Detergent Fiber (KcNDF). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji T menurut petunjuk Steel and Torrie (1991). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap KBK, KcBK, KcPK, dan KcNDF. Kesimpulan KBK, KcBK, KcPK dan KcNDF JJMK lebih tinggi dibanding dengan JJHJ3.
Key words: Dry matter Intake, Digestibility, Corn straw, Ongole grade cattle.
PENDAHULUAN Usaha
pengembangan
ternak
ruminansia di daerah tropis seperti di Indonesia,
selalu
diperhadapkan
pada
masalah ketersediaan pakan terutama pada
Kata kunci: Konsumsi, Kecernaan, Jerami jagung, Sapi PO.
musim kemarau yang relatif panjang. Keadaan ini menyebabkan turunnya bobot
ABSTRACT
badan ternak sehingga dari segi ekonomi
INTAKE AND DIGESTIBILITY OF YELLOW MANADO AND JAYA 3 HYBRID CORN SRAWS FOR ONGOLE GRADE CATTLE. Experiment was conducted to determine the intake capacity and digestibility of Manado yellow corn straw (MYCS) and Jaya 3 hybrid corn straw (J3HCS) as single feed for Ongole grade cattle (OGC). Five female OGC were used in this experiment, applied into two periods. The animals were fed with MYCS in the first stage
akan merugikan bagi peternak. Selain diberikan hijauan rumput, pada musim kemarau pakan ruminansia dapat dipenuhi dari limbah pertanian. Ketersediaan limbah pertanian seperti jerami padi, jerami jagung, pucuk ketela pohon, pucuk ketela rambat dan jerami kacang tanah cukup besar terutama pada musim panen, bahkan
*Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
ketersediaan jerami jagung menempati
328
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
urutan
kedua
setelah
jerami
padi
ISSN 0852 -2626
oleh konsumsi kimia pakan sedangkan
(Wardhani dan Musofie, 1995).
komposisi kimia pakan bervariasi pada
Proporsi pakan ternak ruminansia
varietas yang berbeda.
sebagian besar terdiri atas pakan berserat.
Pengukuran kecernaan bahan pakan
Hal ini menyebabkan keterbatasan ternak
dapat dilakukan dengan metode in vivo, in
untuk mengkonsumsi pakan dalam jumlah
vitro, dan in saco. Metode in vivo memiliki
yang besar.
keunggulan dibandingkan dengan metode
Arora (1989) menyatakan
bahwa konsumsi pakan berserat sangat erat
lainnya
kaitannya dengan kapasitas retikulorumen,
langsung
volume rumen dan pergantian partikel
konsumsi dan kecernaan bahan pakan
pakan
rumen.
secara in vivo sangat perlu dilakukan untuk
Disamping itu aliran digesta dalam saluran
mendapatkan informasi dasar yang dipakai
pencernaan terutama saat keluar dari
untuk
retikulorumen sangat erat hubungannya
informasi dasar yang dibutuhkan untuk
dengan konsumsi dan ukuran partikel.
penyusunan ransum di Indonesia berasal
Selanjutnya
Reksohadiprodjo
(1992)
dari daerah sub tropis yang karakteristik
menyatakan
bahwa
pakan
pakan dan spesies ternaknya cukup variatif
berserat
serta
cairan
umumnya
dalam
konsumsi rendah
koefisien
dilakukan
pengukuran
ternak.
Pendugaan
pada
penyusunan
ransum,
karena
dengan daerah tropis.
cernanya karena dibatasi oleh volume saluran cerna, pengisian pakan
karena
Penelitian
ini
dilakukan
untuk
yang
mengetahui kemampuan ternak sapi PO
mengalami pencernaan dan laju proses
untuk mengkonsumsi dan mencerna pakan
kimia dan fisik dalam saluran cerna.
tunggal
Keterbatasan
konsumsi
pakan
jerami
jagung lokal manado
kuning dan jerami jagung hibrida jaya 3.
berkaitan dengan kecernaan pakan dan pengangkutan saluran
hasil-hasilnya
pencernaan.
Terdapat
melalui
MATERI DAN METODE
korelasi
PENELITIAN
antara konsumsi pakan ternak dengan
Penelitian ini menggunakan 5 ekor
kecernaan suatu bahan pakan terutama
sapi PO betina dengan bobot badan 150 –
berkaitan
180 kg berumur satu tahun. Kandang yang
dengan
kapasitas
rumen.
Konsumsi pakan akan meningkat jika
digunakan
terjadi peningkatan kecepatan laju partikel
sebanyak 5 unit, dilengkapi dengan tempat
pakan (Widyobroto, 1996). Kecernaan
makan dan minum. Pakan yang diberikan
suatu bahan pakan antara lain dipengaruhi
yaitu jerami jagung Manado kuning dan
329
adalah
kandang
individu
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
jerami jagung hibrida jaya 3. Setiap
dari jerami jagung Manado kuning dan
kandang diberikan air minum secara ad
jerami jagung hibrida jaya 3 tertera pada
libitum, dan garam dapur diberikan secara
Tabel 1.
“free choice”. Komposisi zat-zat makan Tabel 1. Komposisi zat-zat makan dari jerami jagung Manado kuning dan jerami jagung hibrida jaya 3. Zat makanan jerami jagung Manado kuning jerami jagung hibrida jaya 3 --------------------------------------- % -------------------------------------BK 18,968 17,449 PK 8,019 7,987 NDF 71,514 72,620
Data yang diperoleh dalam penelitian
ari. Penimbangan ternak dilakukan pada
ini dianalisis menggunakan uji T menurut
hari pertama dan hari terakhir periode
petunjuk Steel and Torrie (1991) dengan
koleksi. Selama periode koleksi, setiap hari
perlakuan
diambil sampel pakan dan sisa pakan.
masing-masing
diulang
sebanyak 5 kali. Penelitian
Pengambilan sampel feses dilakukan setiap berlangsung
dalam
2
hari
selama
periode
koleksi
data
tahap, tahap pertama pemberian jerami
kecernaan. Sampel pakan, sisa pakan dan
jagung Manado kuning dan tahap kedua
feses dikeringkan dalam oven dengan suhu
pemberian jerami jagung hibrida jaya 3.
550C hingga mencapai berat konstan.
Setiap tahap terdiri dari periode adaptasi
Sampel pakan, sisa pakan dan feses
yang bertujuan untuk membiasakan ternak
masing-masing
dengan pakan yang dicobakan sampai
selanjutnya dianalis di laboratorium.
ternak mencapai konsumsi pakan stabil.
dikompositkan
untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemberian pakan dua kali sehari secara ad
Konsumsi Bahan Kering
libitum. Pada periode ini ternak diberi obat
Data hasil penelitian konsumsi dan
cacing. Selanjutnya periode koleksi, data
kecernaan jerami jagung Manado kuning
studi konsumsi dilakukan selama 12 hari
dan jerami jagung hibrida jaya 3 tertera
dan data kecernaan dilakukan selama lima
pada tabel 2.
Tabel 2. Rataan konsumsi dan kecernaan nutrien jerami jagung Manado kuning dan jerami jagung hibrida jaya 3. Nutrien jenis pakan __________________________________ JJMK JJHJ3 Konsumsi (g/ekor/hari) BK 3207,32 2018,60 Kecernaan (%) BK 59,69 43,71 PK 64,67 49,36 NDF 60,56 51,45 330
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
Rataan konsumsi bahan kering tabel
bahwa penembahan 900 g/hari tepung biji
2. memperlihatkan bahwa konsumsi bahan
bunga matahari sebagai sumber protein
kering jerami jagung Manado kuning pada
pada pakan yang terdiri dari jerami padi
sapi PO sebesar 3207,32 g/ekor/hari dan
dan cracked rice grain dapat menaikkan
konsumsi bahan kering jerami jagung
konsumsi bahan kering dari 7,78 kg/hari
hibrida jaya 3 sebesar 2018,60 g/ekor/hari.
menjadi
Analisis
kandungan protein pakan berdampak pada
uji
T
menunjukkan
bahwa
9,11
kg/hari.
perlakuan memberikan perbedaan yang
peningkatan
nyata (P<0,05) terhadap konsumsi bahan
memberikan nutrient yang essensial lebih
kering pada sapi PO. Lebih tingginya
banyak pada mikroba, sehingga aktivitas
konsumsi bahan kering jerami jagung
mikroba meningkat yang pada gilirannya
Manado kuning dibanding jerami jagung
memberikan pengaruh yang positif pada
hibrida jaya 3 disebabkan komposisi zat
kecernaan
makanan yaitu kandungan protein kasar
Reksohadiprojo (1992) konsumsi pakan
jerami jagung Manado kuning lebih tinggi
tergantung pada kandungan dinding sel dan
(8,019%) dibanding dengan jerami jagung
dapat dicernanya dinding sel tersebut.
hibrida jaya 3 (7,987%) dan NDF jerami
Hijauan dengan kandungan dinding sel
jagung Manado kuning lebih rendah
yang
(71,514%) dibandingkan jerami jagung
rendah dan konsumsi pakannya lebih
hibrida
yang
rendah dibanding dengan hijauan yang
mempengaruhi palatabilitas dan kecernaan
kandungan dinding selnya rendah. Makin
pakan. Kecepatan dan tingkat degradasi
tinggi kandungan dinding sel suatu pakan
pakan
maka akan semakin besar ketahannya
jaya
dapat
3
(72,
620%)
mempengaruhi
konsumsi
kecernaan
Meningkatnya
bahan
tinggi
karena
kering.
mempunyai
Menurut
palatabilitas
pakan karena berhubungan dengan lama
terhadap
tinggal pakan dalam rumen (Tillman et al.
waktu tinggal partikel akan lebih lama,
1998),
terutama partikel yang tidak tercerna.
selanjutnya
dikatakan
bahwa
degradasi
dapat
mikroba,
sehingga
kecepatan bahan tercerna keluar dari saluran pencernaan menyebabkan lebih banyak
ruang
yang
tersedia
Kecernaan Bahan Kering
untuk
Rataan
kecernaan
bahan
kering
penambahan pakan. Kandungan protein
jerami jagung Manado kuning dan jerami
dalam pakan sangat menentukan konsumsi
jagung hibrida jaya 3 tertera pada tabel 2.
bahan kering. Kennedy (1995) melaporkan
Kecernaan bahan kering jerami jagung
331
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
Manado kuning lebih tinggi (59,69%)
dipengaruhi oleh kandungan NDF pakan
dibanding
dimana kandungan NDF yang tinggi
jerami jagung hibrida jaya 3
(43,71%).
Hasil
analisis
Uji
T
memberikan respon yang rendah terhadap
menunjukkan bahwa kecernaan bahan
kecernaan bahan kering.
kering jerami jagung Manado kuning
Kecernaan Protein
berbeda nyata (P<0,05) dengan jerami
Rataan
kecernaan
protein
kasar
jagung hibrida jaya 3. Lebih tingginya
jerami jagung Manado kuning 64,67% dan
kecernaan bahan kering jerami jagung
jerami jagung hibrida jaya 3 sebesar
Manado
kecernaan
49,36%. Analisis uji T menunjukkan
bahan kering jerami jagung hibrida jaya 3
bahwa kecernaan protein kasar jerami
disebabkan kandungan protein kasar dan
jagung Manado kuning nyata lebih tinggi
NDF dimana kandungan protein kasar dan
dibanding jerami jagung hibrida jaya 3
NDF jerami jagung Manado kuning lebih
(P<0,05).
tinggi dari jerami jagung hibrida jaya 3.
protein kasar pada jerami jagung hibrida
Tinggi rendahnya protein dalam pakan
jaya 3 disebabkan oleh kadungannya.
tidak
terhadap
Kandungan protein kasar yang cukup dan
metabolism N tetapi juga berpengaruh
NDF dalam suatu bahan pakan akan
pada tersedianya nutrient esensial untuk
menentukan derajat kecernaannya. Pakan
pertumbuhan dan aktivitas mikroba dalam
yang berserat tinggi dapat mengurangi
rumen. Kenaikan kandungan protein dapat
kecernaan protein pakan. Selama dinding
meningkatkan kecernaan bahan kering
sel tanaman belum dapat didegradasi oleh
dalam rumen. Rendahnya kandungan NDF
enzim selulase mikroba maka protein yang
dapat menyebabkan rendahnya degradasi
terbungkus dalam dinding sel tidak akan
mikroba
dicerna oleh enzim protease mikroba
kuning
saja
karena
dibanding
berpengaruh
NDF
tersusun
dari
Lebih
rendahnya
selulosa, hemiselulosa, lignin, pectin, cutin
(Stanagios dan Pearce, 1985).
dan silica yang sulit dicerna. Van Soest
Kecernaan NDF
(1994) menyatakan bahwa lignin yang
Rataan
kecernaan
kecernaan
NDF
jerami
terdapat pada dinding sel tanaman bersama
jagung Manado kuning dan jerami jagung
dengan selulosa dan hemiselulosa akan
hibrida jaya 3 tertera pada tabel 2. Hasil
membentuk senyawa kompleks sehingga
analisis uji T kecernaan NDF jerami
sulit dicerna oleh enzim mikroba rumen.
jagung Manado kuning (60,56%) nyata
Dado dan Allen (1995) menyatakan bahwa
lebih tinggi (P<0,05)
kecernaan bahan kering sangat nyata
jagung
332
hibrida
jaya
dibanding jerami 3
(51,45%).
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
ISSN 0852 -2626
Kandungan NDF pakan berpengaruh pada
with Rumen Fill from Dietary Fiber or
kecernaannya.
(1995)
Inert Bulk. J. Dairy Sci. 78: 118 – 133.
menyatakan bahwa laju degradasi NDF
McDonald, P., R. A. Edwards, J. F. D.
yang
Sauvant
potensial
et
tercerna
al.
berhubungan
Greenhalg, and C. A. Morgan. 1995. 5th
secara negatif dengan kandungan NDF
Animal
Nutrition.
Edition.
pakan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Longman Scientific and Technical
Dado and Allen (1995) yang menyatakan
Publisher
bahwa kecernaan NDF lebih tinggi pada
Ørskov, E.R. 1992. Protein Nutrition in
pakan dengan kandungan serat rendah
Ruminant. 2nd edition. Academic Press
dibandingkan pakan dengan kandungan
Limited, London.
serat tinggi.
Reksohadiprodjo. 1992. Pendugaan Konsumsi Bahan Kering, Energi dan Protein Tercerna Limbah Pertanian untuk
KESIMPULAN
Ternak Ruminansia Kecil. Disertasi.
Konsumsi bahan kering, kecernaan bahan kering, kecernaan protein kasar
dan
kecernaan NDF jerami jagung Manado
UGM. Yogyakarta. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie 1991. Prinsip Dan
kuning lebih tinggi dibanding dengan
Penerjemah: Bambang S. Gramedia, Jakarta.
the Association of Official Analytical Chemists International 17th Ed. The
Tillman A.D; H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S.
Association of Official Analytical
Ternak
Arlington,
dan
S.
Dasar.
Gadjah
Mada
University Press, Yogyakarta.
Virginia USA. p. 22201-3301. Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba Pada Mada
Prawirokusumo
Lebdosoekojo, 1998. Ilmu Makanan
Chemists International, Suite 400 2200
Gadjah
Terjemahan.
of Statistics, a Biometrical Approach.
AOAC. 2005. Official Methods of Analysis of
Ruminansia.
Suatu
Judul asli: Principles and Procedures
DAFTAR PUSTAKA
Boulevard,
Statistik,
Pendekatan Biometrik.
jerami jagung hibrida jaya 3.
Willson
Prosedur
Van Soest, P.J. 1994. Nutritional Ecology of Ruminant.
Univ.
2 nd
Ed.
Comstock
Publishing Associates A Division of
Press. Yogyakarta.
Cornell University Press, Ithaca dan
Dado, R. G and M. S. Allen. 1995. Intake
London.
Limitation, feeding Behavior, and Rumen Fungtion of Cows Challenged 333
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 328-334 (Juli 2015)
Wardhani, N. K. dan A. Musofie. 1992. Jerami Jagung dan Jerami Kadelai sebagai
Sumber
Hijauan
Musim
Kemarau. Buletin Peternakan edisi khusus. Hal 2002 – 2009. Widyobroto, B. P. 1996. Transit Partikel dan Dinamika Pencernaan
Cairan
dalam
Saluran
Ruminansia.
Materi
Kursus Singkat Teknik Evaluasi Pakan Ruminansia.
Fakultas
Peternakan>
UGM. Yogyakarta.
334
ISSN 0852 -2626