KONSEPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DALAM TRANSAKSI DI INTERNET Elisabeth Program Studi Komputerisasi Akuntansi STMIK Profesional Makassar
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perlindungan hak-hak konsumen dalam transaksi E-Commerce. Hukum positif di Indonesia memang belum ada yang mengatur secara khusus dan rinci tentang transaksi E-Commerce Penelitian ini menggunakan penelitian sosial dengan pendekatan normatif dan yuridis dan bahan hukum primer yang meliputi data sekunder. Teknik analisis data ini menggunakan kombinasi deduktif dan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapatkah hukum positif yang telah ada sekarang mengisi kekosongan hukum mengenai E-Commerce, terutama mengenai perlindungan hukum bagi hak-hak konsumen. Kata Kunci : E-commerce, Transaksi Internet A. PENDAHULUAN
meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh
Kemajuan teknologi digital yang dipadu
untuk mendukung terjadinya proses kerja
dengan telekomunikasi telah membawa
yang lebih efektif. Tidak seperti halnya
komputer memasuki masa-masa “revolusi”-
pada era komputerisasi dimana komputer
nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC
hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP
atau
mulai
(Electronic Data Processing) perusahaan, di
diperkenalkan sebagai alternatif pengganti
era kedua ini setiap individu di organisasi
mini
dapat
Personal
Computer
computer.
Dengan
seperangkat
memanfaatkan
kecanggihan
komputer yang dapat ditaruh di meja kerja
komputer, seperti untuk mengolah database,
(desktop), seorang manajer atau teknisi
spreadsheet, maupun data processing (end-
dapat memperoleh data atau informasi yang
user computing). Pemakaian komputer di
telah
kalangan
diolah
kecepatan kecepatan mainframe). perusahaan
oleh
yang
komputer
hampir
mini
computer,
Kegunaan tidak
sama
(dengan
semakin
marak,
dengan
terutama didukung dengan alam kompetisi
bahkan
yang telah berubah dari monompoli menjadi
komputer hanya
perusahaan
di
untuk
pasar
bebas.
perusahaan
Secara
yang
telah
tidak
langsung,
memanfaatkan 9
teknologi komputer sangat efisien dan
tetapi
efektif
menimbulkan choice of law, choice of
dibandingkan
perusahaan
yang
sebagian prosesnya masih dikelola secara manual.
Pada
era
inilah
berjalan
tanpa
batas,
sehingga
forum dan masalah yurisdiksi.
komputer
memasuki babak barunya, yaitu sebagai
B. PEMBAHASAN
suatu fasilitas yang dapat memberikan
Mempelajari
keuntungan kompetitif bagi perusahaan,
cukup mudah, karena tidak jauh berbeda
terutama yang bergerak di bidang pelayanan
dengan memahami bagaimana perdagangan
atau jasa.
atau bisnis selama ini dijalankan. Yang
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan
membedakannya adalah diikutsertakannya
pelanggan terletak pada kualitas pelayanan.
teknologi komputer dan telekomunikasi
Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam
secara
memilih
melakukan dua hal utama.
produk
atau
jasa
yang
E-Commerce
intensif
sebagai
sebenarnya
sarana
dibutuhkannya, akan mencari perusahaan
Perkembangan
yang menjual produk atau jasa tersebut:
terutama
cheaper (lebih murah), better (lebih baik),
pendorong
dan faster (lebih cepat). Oleh karena itu,
Internet merupakan jaringan global yang
kunci dari kinerja perusahaan adalah pada
menyatukan jaringan komputer di seluruh
proses
dalam
dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya
perusahaan (back office) maupun yang
komunikasi dan interaksi antara satu dengan
langsung bersinggungan dengan pelanggan
yang
(front office). Penerapan teknologi seperti
menghubungkan
Melalui transaksi perdagangan ini konsep
perusahaan dengan internet, perusahaan
pasar tradisional (penjual dan pembeli
dapat menjalin hubungan bisnis dengan
secara fisik bertemu) berubah menjadi
rekan bisnis atau konsumen secara lebih
sistem
efisien. Sampai saat ini internet merupakan
yang
terjadi
Telemarketing
baik
di
(jarak
jauh
lain
teknologi
untuk
internet,
informasi
merupakan
perkembangan
diseluruh
e-commerce.
dunia.
jaringan
faktor
Dengan komputer
menggunakan internet).
infrastruktur yang ideal untuk menjalankan
Alasan ini didasarkan kepada suatu realitas
e-commerce, sehingga istilah E-Commerce
bahwa
pun menjadi identik dengan menjalankan
transaksi
e-commerce
yang
memanfaatkan media internet sifatnya tidak
bisnis di internet.
hanya sebatas lingkup lokal atau nasional 10
Faktor-faktor
yang
mendorong
c. Acquirer (Pihak perantara penagihan
perkembangan dari e-commerce antara lain
yaitu pihak yang meneruskan tagihan
a.
kemampuan
kepada penerbit berdasarkan tagihan yang
untuk menjangkau lebih banyak pelanggan
telah masuk kepadanya yang telah diberikan
dan setiap pelanggan dapat mengakses
oleh
seluruh informasi secara terus menerus.
melakukan pembayaran terhadap penjual)
b.
mendorong
dan (pihak perantara pembayaran yaitu
kreatifitas dari pihak penjual secara cepat
bank dimana pembayaran kredit dilakukan
dan tepat dan pendistribusian informasi
oleh pemegang kartu kredit kemudian akan
yang
mengirimkan pembayaran tersebut kepada
E-Commerce
memiliki
E-Commerce
disampaikan
dapat
berlangsung
secara
penjual
dan
pihak
inilah
yang
periodik.
penerbit kartu kredit).
c. E-Commerce dapat menciptakan efisiensi
d. Issuer (perusahaan kartu kredit yang
yang tinggi, murah serta informatif.
menerbitkan
d.
beberapa lembaga yang diizinkan untuk
E-Commerce
dapat
meningkatkan
kartu),
Diindonesia
ada
kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang
menerbitkan kartu kredit, yaitu :
cepat, murah, aman dan akurat.
1). Bank dan lembaga keuangan bukan
e. E-Commerce tidak hanya dilakukan
bank. Tidak semua bank dapat menerbitkan
dalam suatu wilayah tertentu saja, namun
kartu kredit, hanya bank yang memperoleh
tidak terbatas oleh ruang dan waktu
izin
dimanapun berada.
menerbitkan kartu kredit seperti Master dan
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi e-
Visa Card.
commerce adalah :
2). Perusahaan non bank dalam hal ini PT.
a.
Penjual,
menawarkan
yaitu
perusahaan
produknya
baik
dari
Card
International
dapat
yang
Dinner Jaya Indonesia Internasional yang
barang
membuat perjanjian dengan perusahaan
maupun jasa melalui jaringan internet.
yang ada di luar negeri.
b. Konsumen, yaitu pihak yang ingin
3). Perusahaan yang membuka cabang dari
memperoleh pelayanan barang atau jasa
perusahaan induk yang ada di luar negeri,
dari penjual, dengan sistem pembayaran
yaitu American Express.
yang telah diperjanjikan sebelumnya (baik
Dalam e-commerce, sistem pembayaran
menggunakan kartu kredit maupun secara
yang
tunai).
menggunakan :
diguanakan
adalah
antara
lain
11
1) Tunai atau electronic cash.
Cash
Sistem ini mirip dengan pemakaian uang
menerbitkannya.
tunai dalam kegiatan sehari-hari, dimana
dikembangkan oleh David Chaum yang
konsumen akan membayar dengan koin
dikenal sebagai bapak uang elektronik.
atau uang kertas kepada penjual. Dalam
Uang elektronik yang dikeluarkan DigiCash
sistem E-Commerce nilai dari koin atau
diberi nama Ecash
uang kertas ini akan digantikan oleh nilai
5) CyberCash
digital (digital value) atau dengan digital
CyberCash adalah sebuah cara pembayaran
token.
yang ditujukan terutama untuk transaksi
Beberapa contoh dari sistem ini adalah;
pembayaran barang-barang yang berharga
NetCash,
murah (micropayments) di internet, karena
VisaCash,
Ecash,
Millicent,
dapat
dibeli
dari
Bank
yang
Digital
Cash
ini
CyberCoin, WorldPay
kartu kredit tidak dapat digunakan untuk
2) Sistem debit.
transaksi yang nilainya di bawah minimum
Pada sistem debit pembayaran dilakukan
pembelian. Dalam skenario CyberCash
dengan cara mengambil (di debit) dari
konsumen diberi sebuah dompet elektronik
rekening konsumen. Contoh dari sistem ini
yang
antara adalah; Bank Internet Payment
dipasang pada komputer konsumen dan
System (BIPS), FSTC Electronic Check
dijalankan browser pada saat konsumen
(Echeck), Ecount.
berbelanja.
3) Sistem kredit
6) First Virtual
Pada Sistem ini kewajiban pembayaran
First Virtual adalah sebuah perusahaan jasa
dialihkan kepada pihak ketiga. Pedagang
pelayanan pembayaran transaksi di internet
akan menerima pembayaran dari pihak
dengan menggunakan kartu kredit. First
ketiga (perantara), sementara penagihan
Virtual bertindak sebagai perantara antara
pembayaran
konsumen, pengelola kartu kredit dan
terhadap
konsumen
akan
disebut
wallet.
Wallet
tersebut
dilakukan oleh pihak ketiga. Sistem ini
pedagang.
terdiri dari Credit Card over HTTP/SSL dan
7) NetChex
SET.
NetChex adalah cek elektronik yang ditulis
4) Digital Cash
konsumen dengan menggunakan perangkat
Digital cash adalah bentuk elektronik dari
lunak yang dikeluarkan NetChex. Sebelum
uang yang kita kenal sehari-hari. Digital
konsumen dapat menggunakan NetChex 12
terlebih dahulu harus mendaftar ke NetChex
dijadikan dasar utama terbentuknya suatu
untuk mendapatkan shadow account. Waktu
kontrak, baik itu dalam hubungannya
konsumen menulis cek yang digunakan
dengan kesepakatan ketentuan-ketentuan
bukan lagi nomor rekening asli tapi
dan persyaratan kontrak ataupun dengan
menggunakan shadow account, sehingga
substansi kesepakatan itu sendiri.
nomor rekening bank dan data sensitif
b). Keabsahan (Validity).
lainnya tidak perlu ditransmisikan lewat
Keabsahan suatu kontrak tergantung pada
internet.
pemenuhan syarat-syarat kontrak. Apabila
8). E-Gold
syarat-syarat kontrak terlah terpenuhi, yang
Hampir sama dengan digitalCash, E-Gold
terutama adalah adanya kesepakatan atau
juga merupakan uang elektronik yang
persetujuan antara para pihak, maka kontrak
dikeluarkan oleh perusahaan E-Gold tapi
dinyatakan terjadi. Dalam e-commerce ini,
dalam bentuk emas, sehingga nilai uangnya
terjadinya
akan mengikuti harga emas dipasaran.
hubungannya
Untuk
absah dan otentiknya data message yang
dapat
menggunakan
E-Gold
kesepakatan dengan
sanagat penerimaan
erat atas
konsumen dan pedagang harus mendaftar
memuat kesepakatan itu.
terlebih dahulu untuk mendapatkan account
c.). Kerahasiaan (Privacy)
dari E-Gold. Pembayaran dilakukan dengan
Kerahasiaan ini meliputi data dan atau
mentransfer E-Gold dalam jumlah tertentu
informasi dan juga perlindungan terhadap
ke account E-Gold pedagang.
data dan informasi tersebut dari akses yang
Permasalahan
Mendasar
dalam
e-
tidak sah dan berwenang.
commerce.
d). Keamanan (Security)
Permasalahan-permasalahan yang mendasar
Masalah keamanan merupakan masalah
dalam e-commerce adalah sebagai berikut :
penting karena keberadaannya menciptakan
1. Permasalahan yang bersifat substantif,
rasa nyaman bagi para pengguna (user) dan
:
pelaku bisnis untuk tetap menggunakan
a). Keaslian data message dan digital
media
signature.
bisnisnya.
Keabsahan
data
message
ini
menadi
elektronik
sebagai
kepentingan
e). Ketersediaan (availability).
persoalan yang sangat vital dalam e-
Permasalahan lain yang harus diperhatikan
commerce, karena data message inilah yang
juga adalah keberadaan informasi yang 13
dibuat dan ditransmisikan secara elektronik
kejahatan
yang harus ada setiap kali dibutuhkan.
memiliki karakter membahayakan rakyat
2.
internasional tanpa melihat siapa pelaku,
Permasalahan
yang
bersifat
mengancam
atau
warga negara mana dan tempat kejadiannya
prosedural. Yaitu
tersebut
pengakuan
dan
daya
mengikat
dimana.
putusan hakim dari negara lain untuk
Cyberlaw Dalam E-Commerce
diberlakukan dan dilaksanakan di negeri
Hak dan kewajiban tidak ada artinya jika
lawan,
tidak dilindungi oleh hukum yang dapat
sekalipun
hal
ini
memakai
instrumen-instrumen internasional.
menindak mereka yang mengingkarinya.
Sepanjang
Sebuah dokumen untuk dapat diajukan ke
menyangkut
permasalahan
pidana,
permasalahansuatu
negara
depan pengadilan harus mengikuti tiga
memiliki jurisdiksi[1]) sebagai berikut :
aturan utama:
a). Jurisdiksi dengan prinsip teritorial yaitu
1. The rule of authentification;
setiap
2. Hearsay rule; dan
negara
terhadap
mempunyai
jurisdiksi
kejahatan-kejahatan
yang
3. The Best Evidence rule.
dilakukan diwilayahnya, terhadap setiap
Pengadilan
orang dan setiap benda yang berada dalam
mengadaptasi ketiga jenis aturan ini di
wilayahnya.
dalam
b). Jurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan
autentifikasi
misalnya
atau kebangsaan
terpecahkan
dengan
c). Jurisdiksi berdasarkan perlingdungan
unsur‐unsur origin dan accuracy of storage
kepentingan penting negara. Berdasarkan
jika email ingin dijadikan sebagai barang
prinsip
dapat
bukti (sistem email telah diaudit secara
melaksanakan jurisdiksinya terhadap warga
teknis untuk membuktikan bahwa hanya
negara lain yang melakukan kejahatan di
orang tertentu yang dapat memiliki email
luar
mengancam
dengan alamat tertentu, dan tidak ada orang
kepentingan keamanan, kemerdekaan dan
lain yang dapat mengubah isi email ataupun
integritasnya.
mengirimkannya selain yang bersangkutan).
d).
Dalam melakukan kegiatan e-commerce,
ini,
negeri
suatu
yang
negara
bisa
Yurisdiksi Universal, yaitu bahwa
modern
sistem
telah
e‐commerce. telah
dapat
Masalah dapat
memasukkan
setiap negara mempunyai jurisdiksi untuk
tentu
mengadili tindak kejahatan tertentu apabila
terutama di negara Indonesia. Undang-
saja
memiliki
payung
hukum,
14
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi
Internet
Keandalan.
dan
walaupun
belum
mencakup
atau
Transaksi
Elektronik,
secara
keseluruhan
memayungi
segala
(2)
Ketentuan mengenai pembentukan
Lembaga
Sertifikasi
Keandalan
perbuatan atau kegiatan di dunia maya,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
namun telah cukup untuk dapat menjadi
dengan Peraturan Pemerintah.
acuan atau patokan dalam melakukan
4. Pasal 18
kegiatan cyber tersebut.
(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan
Beberapa pasal dalam Undang-Undang
ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para
Internet dan Transaksi Elektronik yang
pihak.
berperan dalam e-commerce adalah sebagai
(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk
berikut :
memilih
1. Pasal 2
Transaksi Elektronik internasional yang
Undang-Undang ini berlaku untuk setiap
dibuatnya.
Orang yang melakukan perbuatan hukum
(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
hukum
ini, baik yang berada di wilayah hukum
internasional,
Indonesia maupun di luar wilayah hukum
didasarkan pada asas Hukum Perdata
Indonesia, yang memiliki akibat hukum di
Internasional.
wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk
wilayah hukum Indonesia dan merugikan
menetapkan forum pengadilan, arbitrase,
kepentingan Indonesia.
atau
2. Pasal 9
alternatif
Pelaku usaha yang menawarkan produk
menangani sengketa yang mungkin timbul
melalui
dari Transaksi Elektronik internasional
Sistem
Elektronik
harus
hukum
yang
dalam
Transaksi hukum
lembaga
berlaku
Elektronik
yang
penyelesaian
lainnya
yang
bagi
berlaku
sengketa berwenang
menyediakan informasi yang lengkap dan
yang dibuatnya.
benar berkaitan dengan syarat kontrak,
(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan
produsen, dan produk yang ditawarkan.
forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
3. Pasal 10
penetapan
(1)
Setiap
pelaku
menyelenggarakan
usaha
Transaksi
yang
Elektronik
arbitrase,
kewenangan atau
lembaga
pengadilan, penyelesaian
sengketa alternatif lainnya yang berwenang 15
menangani sengketa yang mungkin timbul
c. jika dilakukan melalui Agen Elektronik,
dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas
segala akibat hukum dalam pelaksanaan
Hukum Perdata Internasional
Transaksi Elektronik menjadi tanggung
5. Pasal 20
jawab penyelenggara Agen Elektronik.
(1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak,
(3) Jika kerugian Transaksi Elektronik
Transaksi Elektronik terjadi pada saat
disebabkan
penawaran transaksi yang dikirim Pengirim
Elektronik akibat tindakan pihak ketiga
telah diterima dan disetujui Penerima.
secara langsung terhadap Sistem Elektronik,
(2) Persetujuan atas penawaran Transaksi
segala akibat hukum menjadi tanggung
Elektronik sebagaimana dimaksud pada
jawab penyelenggara Agen Elektronik.
ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan
(4) Jika kerugian Transaksi Elektronik
penerimaan secara elektronik.
disebabkan
6. Pasal 21
Elektronik akibat kelalaian pihak pengguna
(1)
Pengirim
atau
Penerima
dapat
gagal
beroperasinya
gagal
beroperasinya
Agen
Agen
jasa layanan, segala akibat hukum menjadi
melakukan Transaksi Elektronik sendiri,
tanggung jawab pengguna jasa layanan.
melalui pihak yang dikuasakan olehnya,
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
atau melalui Agen Elektronik.
ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat
(2) Pihak yang bertanggung jawab atas
dibuktikan terjadinya keadaan memaksa,
segala akibat hukum dalam pelaksanaan
kesalahan,
Transaksi
pengguna Sistem Elektronik.
Elektronik
sebagaimana
dan/atau
kelalaian
pihak
dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai
7. Pasal 22
berikut:
(1) Penyelenggara Agen Elektronik tertentu
a. jika dilakukan sendiri, segala akibat
harus
hukum
Elektronik
dalam
pelaksanaan
Transaksi
menyediakan yang
fitur
pada
Agen
dioperasikannya
yang
Elektronik menjadi tanggung jawab para
memungkinkan penggunanya melakukan
pihak yang bertransaksi;
perubahan informasi yang masih dalam
b. jika dilakukan melalui pemberian kuasa,
proses transaksi.
segala akibat hukum dalam pelaksanaan
(2)
Transaksi Elektronik menjadi tanggung
penyelenggara Agen Elektronik tertentu
jawab pemberi kuasa; atau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
dengan Peraturan Pemerintah. 16
8. Pasal 30
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
hak atau melawan hukum mengakses
(3) dipidana dengan pidana penjara paling
Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik
lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda
Orang lain dengan cara apa pun.
paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
ratus juta rupiah).
hak atau melawan hukum mengakses
Kasus dalam e-Commerce
Komputer
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak
dan/atau
Sistem
Elektronik
dengan cara apa pun dengan tujuan untuk
sekali
memperoleh Informasi Elektronik dan/atau
(forgery)
Dokumen Elektronik.
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa
bisnis.
hak atau melawan hukum mengakses
surat itu telah merusak iklim bisnis di
Komputer
Elektronik
Indonesia. Dalam KUH Pidana memang
dengan cara apa pun dengan melanggar,
telah terdapat Bab khusus yaitu Bab XII
menerobos,
yang
dan/atau
Sistem
melampaui,
atau
menjebol
perbuatan-perbuatan terhadap
pemalsuan
surat-surat
Perbuatan-perbuatan
pemalsuan
mengkriminalisasi
perbuatan-
sistem pengamanan.
perbuatan
9. Pasal 46
ketentuan-ketentuan tersebut sifatnya masih
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur
sangat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
memiliki
(1) dipidana dengan pidana penjara paling
khusus yang berkenaan dengan pemalsuan
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
surat atau dokumen dengan membeda-
banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta
bedakan
rupiah).
pemalsuan, yang merupakan lex specialist
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur
di luar KUH Pidana.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
Kejahatan
(2) dipidana dengan pidana penjara paling
sebagai cybercrime dalam kejahatan bisnis
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
adalah Cyber Fraud, yaitu kejahatan yang
banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta
dilakukan dengan melakukan penipuan
rupiah).
lewat internet, salah satu diantaranya adalah dengan
pemalsuan
dan
umum.
surat,
Seyogyanya
ketentuan-ketentuan
jenis
surat
lainnya
melakukan
atau
yang
tetapi
Indonesia pidana
dokumen
dikategorikan
kejahatan
terlebih 17
dahulu yaitu mencuri nomor kartu kredit orang
lain
dengan
meng-hack
atau
C. KESIMPULAN DAN SARAN
membobol situs pada internet.
Kesimpulan
Satu lagi kasus yang berkaitan dengan
1. Permasalahan yang mendasar dalam e-
cybercrime di Indonesia, kasus tersebut
commerce antara lain:
diputus di Pengadilan Negeri Sleman
Pertama,
dengan Terdakwa Petrus Pangkur alias
virtualisasi merupakan konsep utama
Bonny Diobok Obok. Dalam kasus tersebut,
yang mendasari bentuk dan struktur
terdakwa didakwa melakukan Cybercrime.
sebuah perusahaan. Kedua, model bisnis
Dalam amar putusannya Majelis Hakim
yang
berkeyakinan bahwa Petrus Pangkur alias
menghilangkan segala bentuk mediasi.
Bonny Diobok Obok telah membobol kartu
Ketiga, batasan antara produsen dan
kredit milik warga Amerika Serikat, hasil
konsumen menjadi kabur.
kejahatannya digunakan untuk membeli
Keempat,
barang-barang seperti helm dan sarung
perusahaan
tangan merk AGV. Total harga barang yang
mengerjakan seluruh bisnisnya sendiri,
dibelinya
melainkan harus melakukan kerja sama
mencapai
Rp.
4.000.000,-
(Pikiran Rakyat, 31 Agustus 2002). Namun, berkaitan
beberapa dengan
contoh
kasus
cybercrime
yang dalam
di
dalam
dunia
diterapkan
maya,
cenderung
kenyataan
bahwa sebuah
virtual
tidak
dengan
berbagai
perusahaan
lainnya
(seperti
merchants,
dapat
virtual content
providers, technology vendors, dsb.).
kejahatan bisnis jarang yang sampai ke
Kelima, sumber daya
meja hijau, hal ini dikarenakan masih
mutlak
terjadi perdebatan tentang regulasi yang
penciptaan produk dan jasa adalah
berkaitan
pengetahuan (knowledge).
dengan
kejahatan
tersebut.
dibutuhkan
utama
dalam
yang proses
Terlebih mengenai UU No. 11 Tahun 2008
Dari kelima prinsip utama di atas terlihat
Tentang Internet dan Transaksi Elektronika
bahwa perumusan dan pengembangan
yang sampai dengan hari ini walaupun telah
cyberlaw harus dilakukan secara ekstra
disahkan pada tanggal 21 April 2008 belum
hati-hati. Dunia maya merupakan satu-
dikeluarkan Peraturan Pemerintah untuk
satunya arena bisnis saat ini yang telah
sebagai penjelasan dan pelengkap terhadap
menerapkan konsep pasar bebas dan
pelaksanaan Undang-Undang tersebut.
globalisasi
informasi
secara
hampir 18
sempurna. Keberadaan cyberlaw pada
Tentang
dasarnya
bukan
Elektronika dna segera mengeluarkan
semata-mata untuk melindungi hak-hak
Peraturan Pemerintah sebagai pedoman
konsumen atau menegakkan keadilan
pelaksana undang-undnag tersebut.
sangat
dibutuhkan
Internet
Dan
Transaksi
dalam aturan main bisnis, namun lebih jauh untuk mencegah terjadinya “chaos”
DAFTAR PUSTAKA
di dunia maya.
[1]
2. Penerapan cyberlaw yang bertentangan
Kejahatan Mayantara, Cyber Crime,
dengan prinsip-prinsip dasar ekonomi digital
dapat
berakibat
tidak
Abdul Wahid, Mohammad Labib,
Refika Aditama, Bandung, 2005 [2]
Barda Nawawi Arief, Tindak Pidana
berkembangnya model transaksi bisnis
Mayantara, Perkembangan Kajian
modern ini. Pemikiran
Cyber Crime Di Indonesia, Rajawali
3. Kasus-kasus cybercrime dalam bidang ecommerce sebenarnya banyak sekali
Pers, Jakarta, 2006 [3]
Budi Rahardjo Keamanan Sistem
terjadi, namun ditengah keterbatasan
Informasi Berbasis Internet, insane
teknologi dan sumber daya manusia
Indonesia, bandung 1998-2005.
dibidang penyelidikan dan penyidikan,
[4]
Didik M Arief Mansur, Gultom,
banyak kasus yang tidak terselesaikan
Elisatris, Cyber Law Aspek Hukum
bahkan tidak sempat dilaporkan oleh
Teknologi Informasi, Refika Aditama,
korban.
Bandung, cet.ke-2, 2009 [5]
Saran 1. Agar
Konsep dan Aplikasi E-Business, ditingkatkan
Manusia
para
Sumber
penegak
Daya
hukum
di
Edisi Koleksi dan Pemikiran. [6]
Indonesia, melalui pelatihan-pelatihan yang
Ricardus Eko Indrajit, E-Business;
secara
khusus
yang
berkaitan dengan teknologi informasi khususnya bidang e-commerce. 2. Pemerintah
agar
Kiat dan Strategi di Dunia Maya,
membahas
permasalahan-permasalahan
Ricardus Eko Indrajit, E-Commerce;
Edisi Koleksi dan Pemikiran. [7]
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
Tentang
Informasi
dan
Transaksi Elektronik
mensosialisasikan
Undang-Undang Nomo 11 Tahun 2008 19
20