5/8/12
PENDEKATAN SISTEM VS PENDEKATAN ANALISIS Dr Dwi Purnomo www.labsistemtmip.wordpress.com www.agroindustry.wordpress.com @dwiindrapurnomo
1.1. Definisi sistem Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pas@, secara khushus dari fisika yang berhubungan dengan materi, energi, gerak dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pas@ dan mengiku@ aturan-‐aturan tertentu. Definisikan sistem dalam konteks pas@ dan dalam persamaan matema@s yang menjelaskan hubungan tertentu antara beberapa variabel. • konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para ahli sosial • variabel-‐variabelnya sangat kompleks • sering sangat mul@dimensional. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
1
5/8/12
system • A system is an organized or complex whole: an assemblage or combina@on of things or parts forming a complex or unitary whole. (Johnson et. all, p.5,1973). • Ludwig Von bertalanffy • "systems are complexes of elemenfs standing in interac@on. A system is a complex of interac@ng elements. Systems are complexes of elements in interac@ons, to which certain laws can be applied,.
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
sistem Kumpulan Objek Input Proses Output Hubungan Atribut
2
5/8/12
Interface
Environment
Components
Input
Output Boundary Interrela+onship
A fast food restaurant as a system: Example Environments: customers, food distribu+on, banks, etc.
Storage Office Inputs: Foods, labour, cash, etc.
Boundary
Kitchens
Contour
Dining Room
Outputs: Prepared food Trash Etc.
interrela+onship
3
5/8/12
Sudut Pandang Sistem
sudut pandang sistem:
Abstrak dan kongkrit,
mekanisNk dan organisNk,
sederhana dan kompleks,
terbuka dan tertutup
• Pembagian atas terbuka dan tertutup hanya didasarkan pada ketersediaan sumberdaya.
Open system System which maintains it self while the maQer and energy which enter it keep changing.
The system is influenced by, and influences, its environment and reaches a state of dynamic equilibrium in this environment
. A closed system has no intenac@on with its environnrent (Johnson etall, p.11-‐12).
4
5/8/12
Sistem tertutup (closed system) • Sebuah sistem yang terisolasi sama sekali daripada @ngkungannya, • Semua sumberdaya yang dibutuhkan oleh sistem dapat dipenuhi dari dirinya sendiri • Batas-‐batasnya tertutup bagi pertukaran informasi dan energi lingkungan Sistem terbuka (open system) • Terus menerus melaksanakan pertukaran informasi dengan lingkungannya (winardi, hal. 138-‐139). • Memasukkan sumberdaya dari lingkungan, • Mengubah sumberdaya ini menjadi suatu output yang berguna, • Mengirim kembali output tersebut ke lingkungan, • Siklus input-‐transformasi-‐output berjalan secara kon@nu.
5
5/8/12
6
5/8/12
7
5/8/12
sifat-‐sifat sistem (Winardi, 1995) : Sifat sistem
Selalu terdiri atas lebih dari satu bagian (subsistem).
Merupakan bagian dari sistem yang lebih besar (supersistem). Dapat bersifat tertutup atau terbuka.
Memiliki batas-‐batas sistem.
Sistem tertutup mempunyai kecenderungan untuk mengafami kemuduran (entnopi).
sifat-‐sifat sistem (Winardi, 1995) :
SIFAT SISTEM
Rasio antara input dan output sistem, perlu untuk mempertahankan berbagai macam keseimbangan sistem itu sendiri demi mempertahankan kelestarian hidupnya. (keseimbangan dinamis) Sistem memerlukan "feed-‐back”, guna mengendalikan keseimbangan tersebut.
Perubahan cepat pada lingkungan sistem, memaksa sistem yang bersangkutan untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap perubahan.
Perlu pengernbangan sarana yang disamping peningkatan mutu juga memerlukan spesiafisasi dan differensiasi yang terjadi pada subsistem.
Akibat spesialisasi dan differensiasi, struktur sistem itu sendiri harus pula mengarami perubahan. Akibat rain: batas sistem perru diperfuas. Sehubungan dengan berbagai penelusuran di atas, maka dapat dibuat suatu gambaran untuk menjetaskan secara rinci seper@ apa sebenamya sistem tersebut.
8
5/8/12
1.2. Pendekatan Sistem • Penger@an pendekatan sistem perlu diktarifikasi agar konsisten dalam penggunaan atau aplikasinya. • perlu menger@ dan memupuk kemampuan untuk bekerja dengan sistem-‐sistem dengan cara yang inteligen • menggunakan pendekatan sistem untuk menemukan sifat-‐sifat pen@ng dari sistem yang bersangkutan • memberikan keterangan-‐keterangan kepada kita mengenai perubahanperubahan apa perfu difakukan untuk memperbaiki sistem tersebut, (Winardi, hal 1.28). • komponen-‐komponen dari pada sistem tersebut diafokasi serta diintegrasi dengan cara demikian rupa hingga dapat mengop@malisasi efek@fitas menyeluruh dari pada sistem itu'
• Penerapan cara pendekatan sistem • Membantu mencapai suatu efek sinergi@s • Tindakan-‐@ndakan berbagai bagian yang berbeda dari sistem tersebut jika dipersatukan akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah-‐jumlah daripada bagian yang beraneka ragam.
9
5/8/12
The System Approach
Sumber Johnson et.all, The Theory And Management Of System, p.18, 1973
system philosophy
fenomena dalam konteks keseluruhan, termasuk bagian-‐bagian, komponen-‐ komponen, atau subsistem-‐subsistem dan menekankan keterkaitan antara mereka.
10
5/8/12
Pemecahan Masalah Atau Pengambilan Keputusan
Metode Penelusuran masalah, ilmiah : İden@fikasi variable-‐variabel yang relevan, Analisis dan sintesis dari berbagai faktor, dan Penentuan solusi op@mal atau @ndakan program.
Management System Manajemen Aplikasi teori sistem terhadap pengelolaan sistem dan subsistem organisasional. sistem Mencakup pengenalan model input-‐transforma@o-‐ output dengan mengiden@fikasi arus bahan-‐baku, energi, dan informasi Menekankan antar hubungan aurora subsistem-‐subsistem beserta supra sistem terhadap mana fungsi, proyek, atau organisasi diarahkan. Filsafat sistem merupakan satu unsur pendekatan sistem yang akan bermanfaat dan mudah diapfikasikan pada tugas-‐tugas manajerial dalam konteks merumuskan strategi.
11
5/8/12
• Analisis sistem • pendekatan yang bermanfaat pada proses pengambilan keputusan baik yang dilakukan pada @ngkat manajerial maupun operasional. Sedangkan manajemen sistem merupakan pendekatan yang berguna dalam pengelolaan organisasi-‐organisasi besar terutama dalam pengelolaan furgsi, proyek, atau programprcgram. • pendekatan sistern adalah satu kesatuan dalam : • (1) a way of thinking, • (2) a method or technique of analysis, and • (3) a managerial style (Johnson Et.All, P.19).
pendekatan anali@s vs pendekatan sistem
12
5/8/12
Berpikir Sisteim • wikipedia: • di dalam berpikir sistem dilibatkan berbagai teknik untuk mempelajari sistem yang bermacam-‐macam, dengan memahaminya secara holis@k, bukan sematamata melakukan penyederhanaan • Diharapkan muncul wawasan yang lebih menyeluruh setelah kita berhasil memahami kaitan, interaksi dan proses yang terjadi diantara elemen-‐eremen pembentuk sistem.
• Berpikir sistem • muncul untuk melengkapi metode. • Metode sistema@s konvensional yang telah ada sebelumnya.umumnya, metode pengambilan keputusan konvensional cenderung memperha@kan pola hubungan sebab akibat secara linier, misafnya dengan menganalisa permasalahan dari sisi hubungan input terhadap output. • melihat sebuah permasalahan dari sisi-‐sisi yang lebih luas: input, proses, output, umpan balik dan kendalinya. • menyebabkan munculnya lebih banyak kemungkinan solusi atas permasalahan yang sedang coba dibereskan.
13
5/8/12
• Agus Suseno ; • systems thinking (ST) • berpikir sistema@s; • suatu cara berpikir yang berbeda dengan misalnya cara berpikir yang sifatnya mekanis@k (Soemodihardjo, 2000a:1). • Seper@ halnya seorang pemain bola yang memerlukan berbagai keah@an agar mampu mengolah bola dan bekerja sama secara @m yang akhirnya dapat menciptakan gol. Untuk menerapkan systems thinking juga diperlukan berbagai thinking skill (kemampuan berpikir).
Penerapan Rumuskan masalah yang dihadapi. systems thinking Membangun sebuah hipotesis atau model termasuk menetapkan system boundaries guna menjelaskan masalah yang ingin dipecahkan Melakukan pengujian atas hipotesis atau model tersebut dengan melakukan simulasi. Bila diyakini bahwa situasi yang ada di sekeliling permasalahan dapat dimenger@ dan "dimasukkan" ke dalam model Melaksanakan perubahan antara lain mengomunikasikan perlunya perubahan dengan maksud agar diperoleh pemahaman yang sama.
14
5/8/12
AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem Pertanian
Pertanian sebagai suatu kesatuan utuh terdiri dari 3 generasi yang saling terkait dimana
ouput (hasil) suatu generasi menjadi masukan (input) generasi yang lainnya.
Antar generasi memiliki interface berupa procurement (pembelian) dan marke@ng (pemasaran).
Generasi I :
Generasi II :
Generasi III :
• bibit/benih
• hasil pertanian
• Barang olahan/Barang Industr
15
5/8/12
Sistem Pertanian Yang Utuh (Jamaran, 2007)
• Dari ke@ga generasi pertanian tersebut, generasi ke III dipandang sebagai mesin pertumbuhan sektor pertanian (agroindustry as engine of growth) karena mampu menghasilkan proses pemberian nilai tambah yang @nggi. Namun dalam keterkaitan antar generasi harus tercipta suatu kondisi dimana pertanian sebagai suatu sistem mampu melakukan proses mantaining terhadap keberlanjutannya, dengan demikian hubungan keterkaitan yang terjadi harus didasarkan kepada ”win-‐win solu@on”. Selain itu, harus ada sikap untuk saling menghargai kesuksesan generasi sebelumnya. Suatu generasi harus mampu menghargai suatu hasil (output) generasi sebelumnya dengan harga yang se@nggi mungkin dalam batas keuntungan ekonomi sehingga generasi sebelumnya memiliki spirit untuk selalu mengembangkan usahanya.
16
5/8/12
Pertanian Sebagai Suatu Sistem Yang Utuh
Aspek Posi@f :
Keterkaitan antar generasi mendorong pertumbuhan sistem pertanian secara utuh Mampu memberikan mul@plier effect secara ekonomi, sosial dan lingkungan Penyerapan tenaga kerja yang banyak Proses pemberian nilai tambah sumberdaya domes@k sehingga memiliki keunggulan bersaing Mendorong tumbuhnya proses krea@vitas dalam penciptaan inovasi pada se@ap generasi Mendorong petumbuhan pembangunan pedesaan sebagai sentra produksi pertanian Mempermudah penelusuran pangkal masalah apabila generasi tertentu terjadi penyimpangan kualitas, kuan@tas maupun kon@nuitas Menciptakan alterna@f budaya yang mendukung, diataranya menumbuhkan budaya hemat/@dak boros dan saling mendukung
Pertanian Sebagai Suatu Sistem Yang Utuh
Aspek Nega@f :
Kemacetan yang diakibatkan permasalahan suatu generasi akan menghambat perkembangan generasi berikutnya, sehingga proses pemberian nilai tambah @dak terjadi secara op@mal Kualitas dan tahapan sebelumnya akan mempengaruhi kualitas generasi sesudahnya
Dibutuhkan biaya yang lebih banyak serta waktu yang cukup lama untuk mengkoordinasikan dan mensinergiskan antar generasi
Dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas, sedangkan faktualnya sebagian besar pelaku usaha pertanian terutama petani mempunyai @ngkat pendidikan yang rendah sehingga membutuhkan biaya dan waktu untuk merubah perilaku Dibutuhkan lingkungan bisnis kondusif yang diinisiasi dan dijamin pemerintah
17
5/8/12
Sistem Agribisnis Karakteris@k yang dibutuhkan dalam sistem agribisnis,
Suatu strategi yang mengintegrasikan pembangunan pertanian
(perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dengan pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta sektorsektor jasa yang terkait di dalamnya
Sistem Agribisnis Sistem Berbasis pada pemberdayagunaan keragaman agribisnis sumberdaya yang ada di se@ap daerah (domes@c bercirikan resources based), Akomoda@f terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki, @dak mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar, Berorientasi ekspor diperkirakan mampumemecahkan sebagian besar permasalahan perekonomian yang ada.
18
5/8/12
• Selain itu, sistem agribisnis secara bertahap dapat mengarah pada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan, teknologi dan SDM terampil (innova@on driven), diyakini mampu mengantarkan perekonomian Indonesia memiliki daya saing dan bersinergis dalam perekonomian dunia. • Membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan dan terdesentrasli@k merupakan tanggung jawab seluruh stake-‐holder agribisnis, sesuai dengan peranan masing-‐masing. • Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. • Agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
Sistem Agribisnis
19
5/8/12
Mata Rantai Sistem Agribisnis A. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
B. Usahatani atau prosesproduksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), ar@nya meningkatkan produk@vita lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-‐kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, ar@nya produksi primer yang akan dihasilkandiarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam ar@an ekonomi terbuka
20
5/8/12
C. Subsistem Agroindustri/ pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini @dak hanya ak@vitas pengolahan sederhana di @ngkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada @ngkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.
d. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-‐hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domes@k maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi
Subsistem Penunjang
• Sarana Tataniaga • Perbankan/perkreditan • Penyuluhan Agribisnis • Kelompok tani • Infrastruktur agribisnis Koperasi Agribisnis • BUMN • Swasta • Peneli@an dan Pengembangan • Pendidikan dan Pela@han • Transportasi • Kebijakan Pemerintah
21
5/8/12
Sistem agribisnis dibangun dengan memperha@ kan
Basis pada pemberdayagunaan
Keragaman sumberdaya yang ada di se@ap daerah (domes@c resources based),
Akomoda@f terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki,
Tidak mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar, berorientasi ekspor (selain memanfaatkan pasar domes@k), diperkirakan mampu memecahkan sebagian besar permasalahan perekonomian yang ada.
Strategi pembangunan sistem agribisnis yang secara bertahap akan bergerak dari pembangunan yang mengandalkan sumberdaya alam dan sdm belum terampil (factor driven), kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan oleh barang-‐barang modal dan sdm lebih terampil (capital driven) dan kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan, teknologi dan sdm terampil (innova@on-‐driven).
• industri-‐industri yang menghasilkan barang-‐barang modal bagi pertanian,seper@ industri perbenihan/pembibitan, tanaman, ternak, ikan, industri agrokimia (pupuk, pes@sida, obat, vaksin ternak./ikan), industri alat dan mesin pertanian (agro-‐ otomo@f);
• perkreditan, transportasi dan pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM, dan kebijakan ekonom
• kegiatan budidaya yang menghasilkan komodi@ pertanian primer (usahatani tanaman pangan, usahatani hor@kultura, usahatani tanaman obat-‐obatan (biofarmaka), usaha perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan, dan usaha kehutanan);
a. Sub-‐sistem agribisnis hulu (up-‐stream agribusiness),
b. Sub-‐sistem pertanian primer (on-‐farm agribusiness),
d. Sub-‐sistem penyedia jasa agribisnis (services for agribusiness)
c. Sub-‐sistem agribisnis hilir (down-‐stream agribusiness), • yaitu industri-‐industriya mengolah komodi@ pertanian primer menjadi olahan seper@ industri makanan./ minuman, industri pakan, industri barang-‐barang serat alam, industri farmasi, industri bio-‐energi dll;dan
22
5/8/12
• Dengan lingkup pembangunan sistem agribisnis tersebut, maka pembangunan industri,pertanian dan jasa saling memperkuat dan konvergen pada produksi produk-‐ produk agribisnis yang dibutuhkan pasar. • Pada sistem agribisnis pelakunya adalah usaha-‐usaha agribisnis (firm) yakni usahatani • keluarga, usaha kelompok, usaha kecil, usaha menengah, usaha koperasi dan usaha • korporasi, baik pada sub-‐sistem agribisnis hilir, sub-‐sistem on farm, sub-‐sistem • agribisnis hulu maupun pada sub-‐sistem penyedia jasa bagi agribisnis. Karena itu, • pemerintah sedang dan akan menumbuh-‐kembangkan dan memperkuat usaha-‐usaha • agribisnis tersebut melalui berbagai instrumen kebijakan yang dimiliki. Pemerintah bukan • lagi eksekutor, tetapi berperan sebagai fasilitator, regulator dan promotor pembangunan • sistem dan usaha agribisnis. • Sistem dan usaha agribisnis yang sedang dipromosikan adalah sistem dan usaha • agribisnis yang berdaya saing. Hal ini dicirikan antara lain oleh efisiensi yang @nggi, • mampu merespon perubahan pasar secara cepat dan efisien, menghasilkan produk • bernilai tambah @nggi, menggunakan inovasi teknologi sebagai sumber pertumbuhan • produk@vitas dan nilai tambah.
• • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Karena itu, dalam upaya mendayagunakan keunggulan kompara@f menjadi keunggulan bersaing, pembangunan sistem dan usaha agribisnis bergeser dari yang mengandalkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia (SDM) belum terampil (factor-‐driven) kepada pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang mengandalkan barang-‐barang modal dan SDM lebih terampil (capital-‐driven), dan kemudian pada pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang mengandalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan SDM terampil (inova@on-‐driven). Sistem dan usaha agribisnis mempromosikan daya saing dan juga berkerakyatan. Hal ini dicirikan oleh pelibatan rakyat banyak dalam sistem dan usaha agribisnis, berlandaskan pada sumber daya yang dimiliki dan atau dikuasai rakyat banyak (dari rakyat) baik sumberdaya alam, sumberdaya teknologi (indegenous technologies), kearifan lokal (local widom), budaya ekonomi lokal (local culture, capital social) dan menjadikan organisasi ekonomi rakyat banyak menjadi pelaku utama agribisnis (oleh rakyat). Karena itu, pengembangan budaya berusaha dan jaringan usaha (community 27 corporate culture) dengan menghibridisasi budaya lokal dengan budaya perusahaan modernsedang dipromosikan pemerintah. Dengan begitu hasil pembangunan sistem dan usaha agribisnis akan secara nyata dinikma@ rakyat banyak di se@ap daerah (untuk rakyat).
23
5/8/12
• • • • • • • • • • • •
Sistem dan usaha agribisnis yang sedang dipromosikan pemerintah bukan hanya berdaya saing dan berkerakyatan, tetapi juga berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, teknologi maupun dari segi ekologis. Dari segi ekonomi, pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berakar kokoh pada sumberdaya dan organisasi ekonomi lokal dan dengan menjadikan inovasi teknologi dan krea@vitas (skill) rakyat banyak sebagai sumber pertumbuhan, akan menghasilkan sistem dan usaha agribisnis yang berkelanjutan. Selain itu, teknologi yang dikembangkan ke depan akan diupayakan teknologi ramah lingkungan (green technology). Demikian juga pelestarian sumberdaya alam khususnya keragaman haya@ merupakan bagian dari pembangunan sistem agribisnis yakni bagian dari pengembangan industri perbenihan/pembibitan. Dengan begitu, pembangunan sistem dan usaha agribisnis @dak hanya untuk kepen@ngan jangka pendek, tetapi juga kepen@ngan jangka panjang.
• Sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan • tersebut, dilaksanakan secara terdesentralisasi. Pembangunan sistem dan usaha • agribisnis ke depan berbeda dengan masa lalu yang sangat sentralis@k dan top-‐ down • (state driven). Ke depan, pembangunan sistem dan usaha agribisnis akan dilakukan • secara terdesentralisasi dan lebih mengedepankan krea@vitas pelaku agribisnis daerah • (people-‐driven). • Membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan • berkelanjutan dan terdesentrasli@k merupakan tanggung jawab seluruh stake-‐ holder • agribisnis, sesuai dengan peranan masing-‐masing. Dunia usaha merupakan pelaku • utama dari pembangunan agribisnis, pemerintah berperan sebagai fasilitator , regulator • dan promotor pembangunan agribisnis, peneli@ berperan dalam pengembangan • teknologi, pendidikan berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia.
24
5/8/12
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
Untuk membangun sistem agribisnis diperlukan hal-‐hal sebagai berikut: a. Perubahan perilaku pelaku usaha termasuk petani dari orientasi produksi ke orientasi pasar b. Dukungan berupa komitmen pemerintah untuk menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama pembangunan nasional c. Infrastruktur (Irigasi, transportasi, pasar, kelembagaan dan kebijakan) yang mendukung pengembangan sektor pertanian d. Peneli@an dan pengembangan pertanian yang menghasilkan berbagai invensi dan inovasi berorientasi bisnis baik berbentuk inovasi produk, inovasi proses, inovasi strategi dan inovasi kelembagaan e. Pengembangan agro innova@on system sebagai kelembagaan pengembangan inovasi pada @ngkat sentra produksi, kabupaten, propinsi dan nasional. f. Skala ekonomi untuk generasi I harus tercapai dengan konsolidasi lahan g. Sistem insen@f fiskal bagi pelaku usaha yang mengembangkan sektor pertanian h. Aparat pemerintah berorientasi pada penciptaan nilai untuk pertumbuhan sektor pertanian i. Kredit/skim pembiayaan yang khusus ditujukan kepada pertanian dengan @ngkat bunga rendh dan tanpa jaminan
• Danlingkungan yang diperlukan untuk membangun sistem agribisnis yang baik antara • lain: • a. Lingkungan Makro Bisnis yang stabil : • Poli@k : Stabilitas poli@k yang mendukung dunia usaha dengan penciptaan • berbagai regulasi yang mendukung komersialisasi pertanian • Hukum : kepas@an implementasi dan penegakan hukum, seper@ pemberantasan • penyelundupan barang/hasil pertanian dari luar negeri • Ekonomi : Indikator makro yang tumbuh dan stabil (inflasi rendah, @ngkat • pertumbuhan ekonomi @nggi, @ngkat suku bunga rendah, kurs rupiah terhadap • mata uang asing stabil) • Sosial : Kepas@an mengenai ketenaga kerjaan • b. Lingkungan Mikro : • Terciptanya iklim persaingan sehat antar pelaku usaha (KPPU berjalan, • berfungsi dengan baik dan adil)
25
5/8/12
26