ISSN. 0216 ·4841
Jurnal Mitra Bahari
KONDISI OSEANOGRAFI PERAIRAN LOKASI TRANSPLANTASI LAMUN Enhalus acoroides PULAU BARRANG LOMPO, KOTA MAKASSAR Mahatma Lanuru'<", Suprladi' dan Khairul Amri' I
Jurusan llmu Kelautan, Fakultas llmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, 2 Konsorsium Mitra Bahari Sulawesi Selatan
ABSTRAK Penelitian oseanografi di lokasi transplantasi lamun Enhalus acoroides sisi selatan Pulau Barrang Lompo dilakukan untuk mengetahui kondisi oseanografi lokasi transplantasi lamun. Pada penelitian ini dilakukan uji coba transplantasi (penanaman) lamun menggunakan tiga metode transplantasi: metode Plug, metode Staple, dan metode Frame (TERFS). Material lamun yang digunakan untuk transplantasi diambil dari tanaman induknya (lamun donor) yang sehat dan hidup di sekitar lokasi penelitian. Pengarnatan tingkat kelangsungan hidup lamun yang ditransplantasi dilakukan setiap bulan selama 2 (dua) bulan. Kondisi oseanografi lokasi transplantasi dimonitor setiap bulan selarna periode percobaan transplantasi dengan mengukur suhu perairan, salinitas, pH, konsentrasi oksigen terlarut, total suspended solid (TSS), kedalaman air, kecepatan arus, dan tinggi gelombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua parameter oseanografi yang terukur masih mendukung untuk pertumbuhan lamun kecuali konsentrasi TSS. Dari tiga metode transplantasi yang diuji, metode Frame menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang paling tinggi yaitu 88% kemudian disusul oleh metode Staple (78%) dan metode Plug (70%). Berdasarkan hasil penelitian ini, metode Frame direkomendasikan untuk upaya transplantasi skala besar karena proses penanaman (transplantasi) dengan metode Frame tidak membutuhkan keterampilan khusus dan penyelam dengan peralatan Scuba Diving sehingga bisa melibatkan masyarakat lokal (nelayan) dalam jumlah besar.
Kata kunci: transplantasi, metode Plug, metode Staple, metode Frame, lamun,
dari proses
PENDAHULUAN Padang
lamun
abrasi,
karena
rimbunan
merupakan
tanaman lamun mampu memperlambat
ekosistem parairan dangkal yang kompleks
gerakan air yang ditimbulkan oleh arus
dan memiliki produktivitas hayati yang
maupun
tinggi.
perakarannya
Oleh karena itu padang lamun
merupakan sumber daya laut yang penting baik secara ekologi maupun ekonomi.
gelombang
dan
sistem
yang
kuat
dapat
menstabilkan sedimen di dasar perairan. Meningkatnya aktifitas manusia di
Fungsi ekologi padang lamun di antaranya
wilayah
adalah sebagai daerah asuhan, daerah
penimbunan
pemijahan, daerah mencari makan, dan
kegiatan budi daya, serta masuknya limbah
daerah
domestik
untuk
mencari
perlindungan
pesisir
seperti
pengerukan,
(reklamasi),
transportasi,
secara
terus-menerus,
dapat
berbagai jenis biota laut seperti ikan,
merusak habitat lamun dan menurunkan
krustasea, moluska, ekinodermata, dan
kondisi dari vegetasi tersebut (Tomascik
sebagainya (Murphey and Fonseca, 1995;
et ai., 1997).
Hutomo, 1997). Selain itu, secara fisik
padang lamun di suatu tempat tidak hanya
padang lamun berperanan menjaga pantai
mengancam kelestarian ekosistem padang
Surel Korespondensi:
[email protected]
Rusak atau hilangnya
65
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari--April2013
terjadinya
mengetahui apakah kondisi oseanografi
pengikisan pantai oleh aksi ombak dan
perairan tersebut masih mendukung untuk
arus
dapat
pertmbuhan lamun yang ditransplantasi.
mengakibatkan hilangnya daratan dan
Selain itu dalam penelitian ini juga
kawasan budi daya biota laut.
dilakukan ujicoba transplantasi lamun
lamun, tetapi juga
meningkat,
resiko
sehinggah
kerusakan
untuk mencari metode transplantasi lamun
padang lamun, maka perlu dilakukan
terbaik yang dapat memberikan tingkat
usaha-usaha restorasi yang salah satunya
kelangsungan hidup yang tinggi. Output
adalah
dari
Untuk
mengatasi
dengan
cara
melakukan
kegiatan
ini
adalah
transplantasi (penanaman) lamun pada
tersedianya data dan informasi kondisi
pantai yang lamunnya telah rusak atau
oseanografis perairan lokasi transplantasi
lokasi-lokasi baru yang sesuai untuk
(penanaman)
lamun
dan
metode
pertumbuhannya.
yang
transplantasi
lamun
yang
cocok
ditransplantasi akan berkembang dengan
diaplikasikan
perairan
Pulau
cepat karena rhizoma yang menjalar di
Barranglompo.
bawah
memunculkan
tersebut dapat digunakan secara langsung
tegakan-tegakan baru sehingga tutupan
dalam upaya restorasi dan konservasi
lamun pada area yang tadinya gersang
padang lamun di perairan Pulau Barrang
akan berkembang menjadi padang lamun.
Lompo.
substrat
Selain
Lamun
akan
substrat,
di
Data
dan
informasi
parameter
oseanografi seperti kedalaman perairan,
MATER! DAN METODE
cahaya, suhu, salinitas, oksigen terlarut,
Penelitian ini dilakukan pada bulan
arus dan gelombang adalah parameter
September 2010 sampai dengan Oktober
penting yang mempunyai pengaruh besar
2010 di Pantai Pulau Barrang Lompo,
terhadap pertumbuhan dan penyebaran
Kota Makassar. Uji coba transplantasi
lamun (Phillips,1980; Dennison, 1987;
lamun
Dennison et al., 1993; Livingston, 1998,
oseanografi dilakukan pada sisi selatan
van Katwijk and Hermus, 2000) dan oleh
Pulau Barrang Lompo (Gambar 1). Posisi
karena itu parameter oseanografi tersebut
lokasi transplantasi adalah S 050 03,208'
mempengaruhui keberhasilan transplantasi
dan E 119? 19,740'.
dan
pengukuran
parameter
Pada penelitian ini diuji tiga
(penanaman) lamun (Kaldy et a1., 2004).
66
penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan
metode transplantasi lamun, yaitu metode
pengukuran paremeter oseanografi di
Sprig, metode Frame (TERFS) dan metode
lokasi
Staple.
transplantasi
lamun
untuk
Jenis
lamun
yang
diuji
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari-April2013
transplantasi adalah Enhalus acoroides,
material
yang merupakan salah satu jenis lamun
dengan
yang menyebar luas pada tipe sedimen
dilakukan dengan sebuah pipa paralon
berbeda
Makassar.
berdiameter 15 em dengan panjang 15 em.
Material lamun yang digunakan untuk
Material lamun yang diambil disimpan
transplantasi
tanaman
dalam baskom yang diisi dengan sedikit
induknya (Iamun donor) yang sehat dan
air laut untuk menghindari kekeringan
hidup di lokasi di sekitar lokasi pene1itian.
se1ama
di perairan
diambil
Selat
dari
lamun metode
yang Plug
ditaransplantsi pengambilannya
pengankutan
ke
lokasi
Material lamun diambil seeara satu
transplantasi, dan material lamun tersebut
persatu dengan tangan untuk mengurangi
ditanam (transplantasi) seeepat mungkin
kerusakan yang terjadi pada tanaman
(tidak lebih 1 jam dari pengambilan).
induknya (lamun donor).
Sedangkan
Gambar 1. Lokasi uji eoba transplantasi lamun di sisi selatan PulauBarrang Lompo, Kota
Makassar
ditanam pada 4 plot yang masing-masing Pada material
metode
tanaman
Plug,
10
(transplant)
unit (pada
plot berukuran 0,5 x 0,5 m.
Metode
Staple yang digunakan pada pene1itian ini
pene1itian ini 1 unit = 1 shoots atau
adalah modifikasi
tegakan lamun) bersama susbtratnya )
rhizome" yang diperkenalkan oleh Davis
metode
"horizontal
67
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari--April2013
dan Short (1997). Pada metode ini,
Frame Systems) yang diperkenalkan oleh
pengambilan material lamun (transplant)
Short et al (1999). Seperti halnya dengan
dilakukan
dan
metode
Satu
lamun
unit material tanaman (transplant) terdiri
tangan
dari
substratnya.
dengan
tangan
ditransplantasi tanpa substratnya.
satu
tegakan
lamun
dewasa
Stapel,
pengambilan
(transplant) dan
material
di1akukan dengan
ditransplantasi
tanpa
Material lamun (transplant)
pada
yang akan ditransplantsi diikatkan dengan
kedalaman 5 - 7 em. Agar tidak terbawa
tali plastik pada dasar bingkai logam
arus atau gelombang, setiap unit material
(metal frame) berukuran 0,6 x 0,6 m yang
lamun dipasangi jangkar yang terbuat dari
dibagi
bambu
berukuran 5 x 5 em (Gambar 2). Bingkai
dibenamkan
sedimen
yang
berbentuk
"U"
sampai
dibenkokkan dan
dibenamkan
sedimen pada posisi 50 - 60 menahan
material
sampai
lamun
0
ke
untuk yang
dalam
beserta
144 grid
material
bujursangkar
lamun
kemudian
diturunkan ke dasar perairan. Bingkai menyediakan
perlindungan
awal
bagi
ditransplantasi. lO unit material tanaman
lamun yang ditransplantasi dari gangguan
(transplant) ditanam pada 4 plot yang
bioturbator
masing-masing plot ukuran 0,5 x 0,5 ill.
bingkai terdiri dari 25 unit material
Metode frame yang digunakan pada penelitian ini adalah metode TERFS
(fauna penganggu).
tanaman (transplant).
Setiap
Empat bingkai
dipasang pada lokasi pene1itian.
(Transplanting Eelgrass Remotely with
Gambar 2. Pengikatan material lamun (transplants) pada metal frame (TERFS) (gambar sebelah kiri) dan penempatan frame (TERFS) beserta material lamun di dasar perairan lokasi transplantasi (gambar sebelah kanan). Pengamatan tingkat kelangsungan dilakukan setiap bulan se1ama 2 (dua) hidup
68
lamun
yang
ditransplantasi
bulan. Sedangkan Tingkat kelangsungan
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari-April 2013
hidup lamun yang ditransplantasi dihitung
dua bulan.
sebagai persentase lamun yang
diukur adalah suhu dan salinitas perairan,
masih
hidup sampai dengan akhir penelitian. Pengukuran parameter oseanografi perairan
pada
lokasi
transplantasi
Parameter oseanogarfi yang
konsentrasi total suspended solid (TSS), arab dan kecepatan arus dan tinggi dan arab
datangnya gelombang. parameter
Metode
dilakukan bersamaan dengan pengamatan
pengukuran
oseanografi
tingkat kelansungan hidup lamun yang
perairan dalam penelitian ini disajikan
ditransplantasi yaitu setiap bulan selama
pada Tabell.
Tabell. Metode pengukuran parameter oseanografi lingkungan. Parameter
Suhu
Metode Pengukuran Pengukuranlangsung di lapangan dengan menggunakanWater Quality Cheker. Hasil pembacaan suhu dinyatakan dalam satuan
°c. Salinitas
Pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakanWater Quality Cheker. Hasil pembacaan salinitas dinyatakandalam satuan %0.
Oksigen terlarut
Pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakanWater Quality Cheker. Hasil pembacaan salinitas dinyatakandalam satuan mg/l
pH (derajat keasaman)
TSS
Kecepatan arus
Gelombang
Pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakanWater Quality Cheker. Sampel air diambil dengan kemmerer water sampler pada kedalaman 0,5 m dari permukaan. Sampel air tersebut dimasukkan ke dalam botol sampel dan disimpan di dalam cool box untuk di bawah ke laboratorium. Di laboratorium, sampel air kemudian disaring dengan kertas saring Whattman GF/C 0.45 IJ.m untuk menentukankonsentrasi total suspendedsolid. Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan
flow meter.
Pengukuran tinggi gelombang dilakukan dengan cara
membaca pergerakan naik (puncak) dan turun (lembah)
permukaan air laut pada tiang berskala yang ditancapkan di mintakat sebelum ombak pecah. Dari perbedaan pembacaan puncak dan lembah ombak yang terukur, maka serangkaian tinggi ombak dapat dihitung.. SR= Nt X 100% NO
Analisis Data a. Tingkat kelangsungan hidup lamun
SR = tingkat kelangsungan hidup
(%)
yang ditransplantasi:
69
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari--April 2013
Nt = jumlah tegakan lamun yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
masih hidup pada akhir penelitian
Hasil
NO = jumlah tegakan lamun yang
parameter
b. Analisis Statistik
terbaik
metode
dinilai
transplantasi
yang
kelangsunngan
hidup lamun disajikan
pada Tabel 2.
Kedalaman air dilokasi
transplantasi pada saat surut kurang dari 1m yaitu 0,5 m di bulan September dan 0,7
hasil
m pada saat pengukuran di bulan oktober.
transplantasi.
Data tingkat kelangsungan
Kedalaman perairan tersebut merupakan
hidup
diperoleh
kedalaman perairan yang
hidup
kelangsungan
menggunakan
dari
diolah
ANOVA
variance) satu-arah. rnenunjukkan
dengan
(analysis
of
Jika hasil ANOVA
adanya
perbedaan
transp lantasi
lamun
direkomendasikan bahwa
seperti
yang
Davis
(1999)
oleh
kedalaman
ideal untuk
yang
baik
untuk
signifikan, maka Tukey's post hoc test
transplpantasi lamun adalah 0,5 m - 1,5 m
akan digunakan untuk menentukan dimana
pada saat surut karena pada kedalaman
perbedaan itu berada.
tersebut lokasi masih tertutupi oleh air
perhitungan
Semua proses
menggunakan
program
pada saat surut dan intesitas cahaya masih relatif tinggi tiba di dasar perairan.
programXLSTAT.
Kedalama nair (m) Se tember
0,5
Oktober
0,7
arameter oseano afi di lokasi trans lantasi lamun Oksige Kec. Suhu Salinita n TSS Arus pH s (0/00) terlarut (mg/l) (m/det) m /1 0.03 30 8,33 7,3 250 33
eC) 32
30
8,77
11,2
0.05
5
et al. (1986)
transplantasi masih
mendukung
melaporkan bahwa pada kisaran suhu 25
untuk pertumbuhan lamun.
Perubahan
30°C fotosintesis bersih akan meningkat
perairan
dapat
memengaruhi
Marsh
3
Hiejs,
suhu
1986).
300
Tinggi gelomban g (em)
Suhu perairan yang terukur di lokasi
70
perairan
tingkat
yang
berdasarkan
oseanografi
dianggap memengaruhi pertumbuhan dan
ditransplantasi pada awal penelitian
Penentuan
beberapa
pengukuran
dengan meningkatnya suhu.
Demikian
metabolisme, penyerapan unsur hara dan
juga respirasi lamun meningkat dengan
kelangsungan hidup lamun (Brouns dan
meningkatnya suhu, namun dengan kisaran
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari-April2013
yang lebih luas yaitu 5-35°C. Sedangkan
ditransplantasi tetap bisa bertahan hidup
pada studi yang lain, Perez dan Romero
karena intesistas cahaya yang tiba di dasar
(1992) melaporkan bahwa pengaruh suhu
cukup besar karena perairannya yang
juga terlihat pada biomassa jenis lamun
dangkai. Keeepatan
Cymodocea nodosa, dimana pola fluktuasi
biomassa mengikuti pola fluktuasi suhu. Seperti
halnya
suhu,
arus
di
lokasi
transplantasi sangat lambat yaitu < 0.01
salinitas
m/det. Hasil pengukuran gelombang juga
perairan juga masih mendukung untuk
menunjukkan bahwa tinggi gelombang
pertumbuhan lamun. Kemanpuan lamun
signifikan
untuk mentolerir salinitas berbeda-beda
keeil yaitu hanya berkisar antara 3 dan 5
tergantung jenisnya, namun sebagian besar
em.
memiliki kisaran
gelombang tersebut menunjukkan bahwa
yang luas terhadap 0
salinitas yaitu antara 10 - 40 et
2001).
al.,
Salinitas
ini
disebabkan
Hasil
pengukuran
arus
dan
/0 0
(Dahuri
lokasi transplantasi merupakan daerah
di
lokasi
yang relatif tenang sehingga mendukung
0/00.
untuk pertumbuhan lamun. Namun perlu
lokasi
diperhatikan bahwa pengukuran arus dan
transplantasi relatif konstan yaitu 30 Hal
di lokasi transpantasi sangat
karena
transplantasi lamun berada di pulau yang
gelombang
jauh dari muara sungai dan sumber air
penelitian ini adalah pengukuran sesaat
tawar lainnya.
yang hanya mengambarkan kondisi arus
Oksigen terlarut, pH, dan Total
yang
dilakukan
pada
dan gelombang pada saat pengukuran saja.
lokasi
Bulan September dan Oktober merupakann
transplantasi masih dalam kisaran untuk
musim peralihan dari musim tirnur ke
pertumbuhan
musim barat dirnana pada musim peralihan
Suspended
Solid
biota
(TSS)
di
laut
termasuk
tumbuhan
lamun.
Menurut
KEPMEN
LH No.
41
tahun
kriteria 2004,
tersebut
keeepatan
bervariasi,
dan
dan
ada
arah
angm
periode-periode
tumbuhan lamun dapat tumbuh dengan
tertentu keeepantan angin sangat besar dan
baik bila konsentrasi TSS perairan kurang
membangkitkan gelombang dan arus yang
dari 20 mg/I. Konsentrasi TSS di lokasi
kuat
transplantasi
menyebabkan
pada
bulan
September
sebesar 250 mg/l dan 300 mg/l pada bulan
dapat
merusak material
daun lamun
dan yang
ditransplantasi tereabut dari dasar.
Meskipun konsentrasi TSS
Pada penelitian ini diuji tiga
tersebut sudah melebihi nilai baku mutu
metode transplantasi lamun, yaitu metode
yang ditetapkan
KEPMEN LH No. 41
Plug, metode Staple, dan metode Frame
tahun 2004 yaitu 20 mg/l, lamun yang
untuk meneari metode transplantasi lamun
Oktober.
71
Jurnal Mitra Bahari
terbaik
yang
Vol. 7 No.1, Januari··Aprii 2013
dapat
memberikan
hidup lamun yang ditransplantasi dengan
pertumbuhan dan tingkat kelangsungan
metode Plug, Staple dan Frame dapat
hidup yang tinggi. Tingkat kelangsungan
dilihat pada Gambar 3.
g
100
•
95
Q. ~
"'-...- ... -
"Q
:ce
90
e
85
III bll
- - - - -A.
... ...
... ...
80
e
...
~
75
-
70
-
III
~
bll
e
i=
.. ..
... ...
... ...
.... ... ... ... ... ...
-+- Plug
III
Qj
...
...
~
III
bll
... ...
... ... ...
- Staple
... ...
... ...
... ...
.
...
. ...
Frame
65
•
60
September
Agustus
Oktober
Tahun2010
Gambar 3. Tingkat kelangsungan hidup lamun yang ditransplantasi dengan metode Plug, Staple, dan Frame. karena hasil uji Seperti yang terlihat pada Gambar coba penelitian 3, tingkat kelangsungan hidup lamun
transplantasi
setelah satu bulan penanaman cukup
kelangsumngan yang cukup tinggi yaitu
bervariasi yaitu masing-masing 85% yang
lebih dari 60% (Short et al., 2002).
ditransplantasi dengan metode Plug dan
72
memberikan
Untuk
menguji
tingkat
tingkat
Staple dan 99% yang ditransplantasi
kelangsungan hidup dari tiga metode
dengan metode Frame.
Pada akhir
transplantasi
penelitian
dua
bulan
dilakukan
uji
penanaman tingkat kelangsungan hidup
ANOVA.
HasH uji ANOVA disajikan
lamun tertinggi diperoleh pada metode
pada Tabel 3.
Hasil uji ANOVA
Frame yaitu 88% kemudian disusul oleh
menunjukkan
bahwa
metode Staple sebesar 78% dan tingkat
kelangsungan
hidup
lamun
yang
kelangsungan
ditransplantasi
dengan
metode
Plug,
atau
setelah
hidup
lamun
terendah
yang
diujicoba
statistik
maka
menggunakan
tingkat
diperoleh dengan metode Plug (70%).
Staple dan Frame tidak berbeda nyata.
Hasil ini menunjukkan bahwa upaya
Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun
transplantasi lamun dalam skala besar
metode
memungkinkan
kelangsungan hidup yang lebih tinggi dari
dilakukan
di
lokasi
Frame
menghasilkan
tingkat
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari-April 2013
dua metode transplantasi lainnya namun
biaya penyelaman (diving cost), tetapi
perbedaan tersebut tidak signifikan,
frame (bingkai logam) ini harus di angkat
Metode
frame
atau
TERFS
dari lokasi transplantasi setelah lamun
(Transplanting Eelgrass Remotely with
yang ditransplantasi sudah mulai tumbuh
Frame Systems ) ini lebih cocok untuk
dan
perairan yang dalam (daerah subtidal)
(Ca1umpong dan Fonseca, 2001; Short et
(Calumpong dan Fonseca, 2001). Metode
al., 2002).
membentuk
padang
1amun
mi dikembangkan untuk meminimalkan
"
Tabe1 3." HasHuji ANaYA (analysis ofvariance) satu-arah. SUMMARY Groups Plug
Staple
Frame
Count 4 4 4
Sum 280 310 352
SS
df 2 9 11
Average Variance 70 66.7 158.3 77.5 88 10.7
ANaYA Source of Variation Between Groups
Within Groups
Total
654 707 1361
Bingkai besi dari metode Frame menyediakan
perlindungan
awal
bagi
pvalue 0.052
F 4.163
MS 327 78.556
F'crit 4.256
mahal sehingga membutuhkan dana yang besar
jika
ingin
melakukan
I
1amun yang ditransplantasi dari gangguan
restorasi/transp1antasi lamun dalam skala
I
bioturbator (fauna penganggu ) dan dari
besar.
arus dan gelombang 'kuat yang dapat dapat
Metode
staple
telah
banyak
merusak daun dan menyebabkan material
digunakan secara luas dan menghasilkan
1amun yang ditransplantasi tercabut dari
tingkat kelangsungan hidup lamun yang
dasar. Hal ini mungkin bisa menjelaskan
ditransplantasi yang tinggi.
mengapa
dengan metode ini tegakan lamun harus di
tingkat
kelangsungan
hidup
Hanya saja
lamun yang ditransplantasi dengan metode
pasangi
Frame lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan tangan,
dua metode lainnya (Plug dan Staple).
pada
Salah satu kelemahan metode frame adalah
tergenang air meskipun surut) terendah
biaya bahan dan pembuatannya relatif
membutuhkan penyelam dengan peralatan
jangkar
daerah
secara
subtidal
satu
dan
persatu
penanaman
(yang
selalu
n
Jurnal Mitra Bahari
Vol. 7 No.1, Januari··April 2013
scuba diving (Davis dan Short, 1997),
Frame dan Staple. Hal ini kemungkinan
sehingga
ini
disebabkan karena penanaman dengan
membutuhkan tenaga dan biaya yang besar
metode Plug tidak tersedia perlindungan
(Park dan Lee, 2007). Pada penelitian ini
awal bagi lamun. Pada metode Plug tidak
persentase rata-rata tingkat kelangsungan
ada sistem jangkar yang dapat melindungi
hidup lamun yang ditransplantasi dengan
lamun dari pergerakan air (arus dan
metode Staple cukup tinggi yaitu 78%
gelombang) sehingga kematian lamun
sampai dua bulan setelah penanaman.
pada metode ini terutama terjadi karena
penggunaan
metode
Pemasangan jangkar yang terbuat
lamun tercabut oleh arus dan gelombang
dari bambu pada metode Staple dapat
yang kuat pada periode-periode tertentu di
melindungi lamun yang ditransplantasi
lokasi transplantasi. Hasil ini menujukkan
agar tidak terbawa arus atau gelombang.
bahwa penggunaan metode plug mungkin
Ketebalan substrat pasir yang merupakan
hanya cocok untuk perairan yang relatif
habitat
tenang.
lamun di
lokasi transplantasi
umumnya hanya sekitar 7 - 10 em dan di
Kelemahan lain dari metode Plug
bawah kedalaman 10 em sudah merupakan
adalah pengambilan
lapisan berbatu (karang).
(transplant) dengan coring (pipa paralon)
pasir/sedimen
yang
Ketebalan
kecil
membuat
matarial tanaman
dapat merusak lamun donor.
Selian itu
pemasangan jangkar bambu tidak terlalu
membutuhkan waktu dan biaya yang
efektif karena jangkar bambu tersebut
cukup besar dalam mengangkut lamun
tidak
dalam
dengan substratnya dari lamun donor ke
sehingga masih memungkinkan lamun
lokasi transplantasi. Seperti halnya metode
beserta jangkarnya tercabut pada saat arus
Staple,
dan gelombang besar. Selain tercabut oleh
pada
arus dan gelombang besar, kematian lamun
penyelam dengan peralatan scuba diving
yang ditransplantasi dengan metode Staple
sehingga
mugkin juga disebabkan oleh dampak
membutuhkan tenaga dan biaya yang
kekeringan pada saat surut dan grazing
besar.
bisa
ditancapkan
lebih
penanaman dengan metode Plug daerah
subtidal
penggunaan
membutuhkan
metode
ini
oleh bulu babi dan fauna pengaggu KESIMPULAN
lainnya. Persentase kelangsungan
74
rata-rata hidup
lamun
tingkat yang
1. Hasil
pengukuran
oseanografis kondisi
parameter
menunjukkan
ditransplantasi dengan metode Plug relatif
bahwa
oseanografi
rendah (70%) dibanding dengan metode
perairan di lokasi transplantasi
Vol. 7 No.1, Januari-April 2013
Jurnal Mitra Bahari
masih
mendukung
untuk
kehidupan lamun.
2. Transplantasi
lamun
Enhalus
acoroides
metode
Frame
jenis dengan (TERFS)
memberikan
tingkat
kelangsungan hidup yang lebih tinggi
dibandingkan
Untuk restorasi padang lamun skala
menggunakan
luas
disarakan
metode
Frame
karena proses penananamanya tidak keterampilan
membutuhkan khusus
dan
penyelam dengan perlatan Scuba Diving sehingga bisa melibatkan masyarakat
lokal
Davis, R.C and Short, F.T., 1997. Restoring eelgrass, Zostera marina L., habitat using a new transplanting technique: the horizontal rhizome method. Aquatic Botany59, 1-15.
dengan
metode Plug dan met ode Staple.
dalam
Dahuri, R, R Jacub, P.G Sapta, dan M. J . Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber daya Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
(nelayan)
dalam jumlah besar.
DAFTAR PUSTAKA Brouns, J.J.W.M. and F.M.L. Heijs., 1986. Production and Biomass of Seagrass Enhalus acoroides (L.f) Royle and Its Ephypytes. Aquat. Bot. 25: 21-45. Calumpong, H.P., Fonseca, M.S., 2001. Seagrass transplantation and other seagrass restoration methods. In: Short, F.T., Coles, R.G. (Eds.), Global Seagrass Research Methods. Elsevier, Amsterdam, pp. 425-443.
Davis RC (1999) The effects of physical and biological site characteristics on the survival and expansion of transplanted eelgrass (Zostera marina L.). PhD dissertation. University of New Hampshire, Durham Dennison, W.C., 1987. Effects of light on seagrass photosynthesis, growth and depth distribution. Aquatic Botany 27, 15-26. Dennison WC, Orth RJ, Moore KA, Stevenson JC, Carter V, Kollar S, Bergstrom PW, Batiuk RA. 1993. Assessing water quality with submersed aquatic vegetation. Bioscience 43: 86-94 Hutomo, M., 1997. Padang Lamun Indonesia : Salah Satu Ekosistem Laut Dangkal yang Belum Banyak Dikenal. Pidato Ilmiah Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Biologi Laut. Puslitbang Oseanologi LIPI, Jakarta.
Kaldy, J.E., Dunton, KH., Kowalski, J.L., Lee, K.-S., 2004. Factors controlling seagrass revegetation onto dredged material deposits: a case study in Lower Laguna Madre, Texas. Journal of Coastal Research 20,292-300.
75
Jurnal Mitra Bahari
KEPMEN LH No. 51 (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tentang Baku Mutu Air Laut. MENLH. Jakarta. Livingston, R.J., McGlynn, S.E., Niu, X, 1998. Factors controlling seagrass growth in a gulf coastal system: water and sediment quality and light. Aquatic Botany 60, 135-159. Murphey PL, Fonseca MS (1995) Role of high and low energy seagrass beds as nursery areas for Penaeus duorarum in North Carolina. Mar Eco1Prog Ser 121:91-98. Park, J.I. and Lee, K.S., 2007. Site specific success of three transplanting methods and the effect of planting time on the establishment of Zostera marina transplants. Marine Pollution Bulletin 54, 1238-1248. Perez, M. and J. Romero., 1992. Photosynthetic Response to Light and Temperature of The Seagrass Cymodocea nodosa and The Prediction of Its Seasonality. Aquat. Bot. 43 : 51-62. Phillips, R.c. 1980. Planting guidelines for seagrasses. Coastal Engineering Tech-nical Aid No.82, U.S. Army, Corps of Engineers, Virginia, 28p. Short FT, Kopp BS, Davis RC. 1999. (Zostera Transplanting eelgrass marina) with remote frames: a low cost, effective habitat restoration method. 15th Biennial International Conference. Estuarine Research Federation, New Orleans Short, F.T., Davis, R.C., Kopp, B.S., Short, C.A, Burdick, D.M., 2002. Site-selection model for optimal transplantation of eelgrass Zostera marina in the northeastern US.
76
Vol. 7 No.1, Januari--April2013
Marine Ecology Progress Series 227: 253-267. Tomascik, T., AJ. Mah, A Nontji, dan M.K. Moosa. 1997. The Ecology of The Indonesian Seas. Part Two. The Ecology of Indonesia Series. Volume VIII. Periplus Edition (HK) , Ltd, Singapore.
van Katwijk, M.M., Hermus, D.C.R., 2000. Effects of water dynamics on Zostera marina: transplantation experiments in the intertidal Dutch Wadden Sea. Marine Eco 10gy Progress Series 208, 107-118.