ABSTRAK Zakaria, 2015. Pengaruh Substrat Terhadap Laju Pertumbuhan Daun Lamun ( Enhalus acoroides ) di Perairan Senggarang Kecamatan Tanjungpinang Kota, Skripsi. Tanjungpinang : Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Arief Pratomo, ST,M.Si. Pembimbing 2: Andi Zulfikar,S.Pi,MP.
Penelitian ini bertujuan mengetahui laju pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides pada substrat yang berbeda. Pengamatan sampel pertumbuhan lamun Enhalus acoroides dilakukan pada 3 tipe substrat terpilih yang berbeda yaitu Lumpur berpasir, Pasir berlumpur dan Pasir berbatu sebanyak 10 ulangan untuk masing-masing tipe substrat. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan pertumbuhan pada substrat yang berbeda dengan tingkat kepercayaan 95% ( α = 0.05 ). Laju pertumbuhan daun rata-rata pada substrat Lumpur Berpasir 16,06 mm/hari, Pasir Berlumpur 12,70 mm/hari dan Pasir Berbatu 10,76 mm/hari. Laju pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides pada substrat Lumpur Berpasir lebih cepat dibanding substrat Pasir Berlumpur dan Pasir Berbatu, ini karena partikel Lumpur Berpasir lebih halus, sehingga kandungan Nutrien dalam substrat sedikit lebih banyak disamping itu energi yang digunakan lamun untuk menancapkan akar pada substrat Lumpur Berpasir tidak sebesar energi yang dikeluarkan lamun pada substrat Pasir Berlumpur dan Pasir Berbatu. Hal ini juga didukung oleh kondisi perairan yang masih dalam batas toleransi untuk pertumbuhan lamun Enhalus acoroides.
Kata Kunci : Tipe Substrat, Laju Pertumbuhan lamun, Enhalus acoroides
1
ABSTRACT Zakaria, 2015. Effect of Substrate Against Leaf Seagrass Growth Rate ( Enhalus acoroides ) at Waters Senggarang District of Tanjungpinang city, Thesis. Tanjungpinang: Department of Marine Sciences, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor 1: Arief Pratomo, ST, M.Si. Supervisor 2: Andi Zulfikar, S.Pi, MP.
This study aimed to determine rate seagrass leaves growth of Enhalus acoroides on different substrates. Observations the sample seagrass growth of Enhalus acoroides was performed on 3 different types of substrates selected those were Mud sandy, muddy sand and Gravelly Sand as much as 10 replicates respectively. The results showed that there were difference growth on different substrates with a 95% confidence level (α = 0.05). The rate of growth the average leaf on substrate Mud sand was 16,06 mm/ day, Muddy sand was 12,70 mm/ day and Gravelly Sand was 10,76 mm/ day. The growth rate of seagrass leaf Enhalus acoroides on the substrate Mud Sandy was faster than the substrate Muddy Sand and Gravelly Sand, This was because the particles Mud sandy more subtle, so that the content of nutrients in the substrate slightly more besides that energy used to put down root in substrate Mud sandy was not as big as the energy expended on the substrate Muddy Sand and Gravelly Sand. It was also supported by the water conditions were still within tolerable limits for seagrass growth Enhalus acoroides. Keywords: Substrate type, seagrass growth rate, Enhalus acoroides
2
Senggarang terdapat beberapa tipe substrat
PENDAHULUAN Lamun merupakan
jenis
jenis
Enhalus
lamun
yang ditumbuhi lamun Enhalus acoroides.
acoroides
yang
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
umum
melihat
ditemukan pada substrat halus hingga substrat
kasar.
Enhalus
pertumbuhan
acoroides
mempunyai ukuran paling besar.
pengaruh
substrat
panjang
daun
lamun
berdasarkan tipe substrat yang berbeda.
Helaian
daunnya dapat mencapai ukuran panjang
Perumusan Masalah
lebih dari 1 meter ( Susetiono, 2004 dalam
Apakah
Badria, 2007 ).
terdapat
perbedaan
laju
pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides pada tipe substrat yang berbeda.
Padang lamun yang luas lebih sering
Tujuan
ditemukan di substrat lumpur berpasir yang
Mengetahui
tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu
terhadap
karang.
Substrat
jenis
substrat
dan
mengukur laju pertumbuhan daun lamun
berperan
pada tipe substrat yang berbeda.
menentukan stabilitas kehidupan lamun, sebagai media tumbuh bagi lamun sehingga tidak terbawa arus dan gelombang, sebagai
METODE PENELITIAN
media untuk daur dan sumber unsur hara. Penelitian
Perbedaan komposisi jenis substrat dapat
lokasi, pengambilan data lapangan analisa
kesuburan dan pertumbuhan lamun. Hal ini
sampel, pengolahan data, analisis data dan
didasari oleh pemikiran bahwa perbedaan
penyusunan laporan hasil.
pasir
akan
nutrisi
bagi
Pemilihan fraksi substrat di lapangan
pertumbuhan lamun dan proses dekomposisi
terlebih dahulu dilihat secara visual yang
dan meneralisasi yang terjadi di dalam
akan menjadi sampel keterwakilan dari tipe
substrat (Kiswara,1992 dalam Hasanuddin
substrat
2013).
Selanjutnya
menyebabkan
Hasil mengindikasikan
butiran
di
2014 - Juni 2014, yang meliputi survey
lamun, juga dapat mempengaruhi perbedaan
ukuran
dilaksanakan
perairan Senggarang, pada bulan Februari
menyebabkan perbedaan komposisi jenis
komposisi
ini
perbedaan
survey bahwa
ada
dilakukan
di
Senggarang.
penarikan
garis
transek mulai dari awal dijumpai lamun
lapangan di
yang
hingga batas surut terendah kearah laut
Perairan 3
dengan jarak antara plot 5 m. Dalam transek
secara insitu dan kedalaman menggunakan
ini diambil sampel substratnya kemudian
sidhrous selat kijang 2014.
dikeringkan dan dilakukan penimbangan,
HASIL
pengayaan, penimbangan per mesh dan penentuan fraksi substrat di Laboratorium
Lokasi
pengamatan
pada
titik
Kelautan Umrah. selanjutnya menentukan
koordinat
plot-plot yang akan diamati panjang daun
E104º26’05,3” dengan 2 plot substrat pasir
lamunnya berdasarkan tipe substrat yang
berlumpur dan 8 plot lumpur berpasir.,
diperoleh.
stasiun
stasiun
II
N00º56’31,1”
I
N00º56’33,7”
E104º25’57,7”
dengan 8 plot pasir berlumpur dan 2 plot
Pengukuran pertumbuhan panjang daun
lumpur berpasir dan stasiun III yaitu
lamun Enhalus acoroides menggunakan
N00º56’31’9” E104º26’00,7” dengan 10
metode penandaan daun Ziemen ( 1974 )
plot
dalam Azkab, 2000). Pada awal pengukuran
substrat
pasir
berbatu.
Hal
ini
berdasarkan perolehan sampel substrat pada
pertumbuhan, tiap tunas diberi tanda dengan
masing-masing plot yang telah dilakukan
klip plastik yang bernomor . Titik pangkal
pengayakan
penentuan awal penandaan pertumbuhan
kering
dan
data
diolah
menggunakan segitiga Shepard.
pada setiap tunas lamun dilakukan dengan memakai tusuk sate yang dibenamkan ke dasar
tempat
tumbuhan
penandaan menggunakan
lamun
dan
isi staples yang
dimodifikasi yang ditusukan tepat diujung tusuk sate pada dasar tempat tumbuh lamun. Pengukuran pertumbuhan lamun dilakukan dengan interval waktu 1 minggu dengan melubangi tunas lamun di tempat yang sama saat awal penandaan dikerjakan, selama 28 hari ( 4 kali pengamatan pertumbuhan yaitu Gambar II. Peta lokasi penelitian
dalam 7 hari sekali ).
Hasil Pengukuran kualitas perairan fisika dan
pengamatan
menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan pada
kimia seperti: kekeruhan, suhu, salinitas
substrat 4
yang
berbeda
dengan
tingkat
kepercayaan 95 % ( α = 0,05 ) dan uji lanjut
Begitu pula dengan pertumbuhan
tukey bahwa pertumbuhan lamun berbeda
daun lamun Enhalus acoroides yang tumbuh
untuk
pada
masing-masing
tipe
substrat,
substrat
Pasir
berbatu
untuk
semakin
kecepatan tertinggi diperoleh pada substrat
meningkat
Lumpur Berpasir.
minggunya terhitung mulai minggu ke-0
Pola pertumbuhan panjang daun Enhalus acoroides ( mm )
hingga ke-4 yaitu
64,16 mm, 169,66 mm,
272,8 mm, 337,73 mm, dan 365,46 mm.
550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
Rerata Laju Pertumbuhan Daun Lamun Pertumbuhan
panjang
daun
di
LB
substrat lumpur berpasir secara signifikan
PB
tumbuh lebih cepat dibanding yang tumbuh
PBt
pada substrat Pasir berlumpur dan Pasir Berbatu.
0
1
2
3
4 Laju Pertumbuhan Daun Laun Enhalus acoroides ( mm ) / Hari
Waktu pengamatan ( Minggu )
Gambar 4. Grafik pola pertumbuhan panjang daun Enhalus acoroides selama 4 minggu. Dari pola pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides yang dilakukan selama 4 minggu terlihat bahwa pertumbuhan lamun
22.0 20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
LB PB PBt 1
semakin meningkat terhitung mulai Minggu
2
3
4
Minggu
ke-0 hingga ke 4 pada Substrat Lumpur
Gambar 5. Grafik Laju Pertumbuhan Daun Lamun
Berpasir ( LB ) 67,33 mm, 201,4 mm, 335,5 mm, 450,9 mm, 517,1 mm.
juga
masung-masing
Pertumbuhan lamun rata-rata per hari
Pertumbuhan panjang daun lamun
pada substrat lumpur berpasir lebih cepat
meningkat
dibandingkan
pada
substrat
Pasir
Berlumpur ( PB ) terhitung dari minggu ke-0
dengan
substrat
berlumpur dan pasir berbatu.
hingga ke-4 yaitu 69,33 mm, 187,5 mm, 303,86 mm, 379,76 mm, dan 425,13 mm. 5
pasir
Laju
pertumbuhan
daun
lamun
lanjut tukey di substrat yang berbeda. Pada
Enhalus acoroides pada substrat Lumpur
substrat Lumpur Berpasir ( LB ) rata-rata
Berpasir ( LB ) secara berurut dari minggu
pertumbuhanya 16,06 mm/hari, substrat
ke-1 yaitu 19,15 mm/ hari, 19,12 mm/hari,
Pasir Berlumpur ( PB ) rata-rata 12,70
16,48 mm/hari, dan 9,45 mm/hari,
mm/hari dan pada substrat Pasir Berbatu ( PBt ) rata-rata 10,76 mm/hari.
pada substrat Pasir Berlumpur ( PB ) secara berurut dari minggu ke-1 yaitu 16,88
Parameter Perairan
mm/hari, 16,62 mm/hari, 10,84 mm/hari ,
Hasil penelitian diperoleh suhu dan
dan 6,48 mm/hari.
salinitas dilokasi penelitian berkisar 30ºC dengan Salinitas 29,3 %0. Suhu dan salinitas
pada substrat Pasir Berbatu ( PBt ) secara
yang diperoleh diperairan Senggarang ini
berurut dari minggu ke-1 yaitu 15 mm/ hari,
masih dalam kondisi optimal bagi jenis
14,80 mm/hari, 9,27 mm/hari, 3,96 mm/hari.
lamun untuk perkembanganya.
Rerata laju pertumbuhan mm/ hari
Sedangkan pertumbuhan daun lamun
Tingkat kecerahan mencapai 70 %
18.00 17.00 16.00 15.00 14.00 13.00 12.00 11.00 10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00
meski kondisi cuaca cerah saat melakukan pengukuran. Adanya partikel tersuspensi mengakibatkan
Lumpur berpasir
perairan
terlihat
keruh
sehingga menghalangi cahaya matahari yang
Pasir Berlumpur
masuk ke perairan. Kedalam perairan saat
Pasir Berbatu
penelitian berkisar antara 0,2-0,9 meter saat surut terendah dan 1,5-2,0 meter saat pasang
Lumpur Pasir Pasir berpasir Berlumpur Berbatu
tertinggi. ( Shidros selat kijang 2014 ).
Tipe Substrat Pembahasan Hasil
Gambar 6. Rerata laju pertumbuhan panjang daun lamun Enhalus acoroides pada substrat yang berbeda.
penelitian
pertumbuhan
panjang daun lamun Enhalus acoroides pada substrat
Pertumbuhan panjang daun lamun
lumpur
berpasir
lebih
tinggi
dibandingkan dengan yang tumbuh pada
Enhalus acoroides berbeda nyata dengan uji
substrat pasir berlumpur dan pasir berbatu. 6
Hal ini sesuai dengan pernyataan Nybakken
Enhalus acoroides yang tumbuh pada
( 1992 ) bahwa jenis subtrat dan ukurannya
substrat lumpur lebih cepat karena energi
merupakan salah satu faktor ekologi yang
yang dikeluarkan untuk menancapkan akar
mempengaruhi kandungan bahan organik
kedalam substrat tidak sebesar energi yang
dan
Kemampuan
dikeluarkan di substrat berpasir serta ukuran
menjebak bahan organik dalam sedimen
partikel pasir yang besar dan seragam
semakin meningkat seiring dengan semakin
membuat
halusnya subtrat.
mempertahankan diri dalam substrat.
distribusi
Disamping
benthos.
itu
karena
substrat
Penelitian
lumpur berpasir lebih halus dan umumnya
acoroides yang ditanam pada substrat pasir laut lebih tinggi dibandingkan dengan yang tumbuh pada substrat pasir kuarsa dan
partikel dan ketebalan sedimen. Semakin
pecahan karang. Hal ini pula disebabkan
kecil ukuran sedimen, maka akan semakin
karena tekstur sedimen pada pasir alami
besar ketersediaan unsur hara N dan P di
lebih halus. Tekstur substrat yang halus
substrat tersebut.
menyebabkan tumbuhan tidak memerlukan
Pertumbuhan lamun pada substrat
energi yang lebih besar agar akar bisa masuk
Lumpur berpasir lebih cepat juga di
kedalam substrat.
sebabkan sistem pengakaran. Pada substrat sistem
semaian
menyatakan bahwa semaian lamun Enhalus
bahwa
substrat tersebut berkaitan dengan ukuran
Berpasir
pertumbuhan
kuat
oleh Steven ( 2013 ) di Laboratorium yang
Erftemeijer and Middelburg,
ketersediaan unsur hara N dan P pada
Lumpur
ekstra
Pada substrat yang berbeda juga dilakukan
yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan
(1993) dalam Steven ( 2013 )
perlu
panjang daun lamun Enhalus acoroides
mempunyai ketersediaan unsur hara N dan P
pernyataan
akar
Pertumbuhan daun lamun Enhalus
pengakaranya
hanya membutuhkan sedikit energi untuk
acoroides yang di lakukan oleh Badria
(
menancapkan akar kedalam substrat, tidak
2007 ) bahwa pada substrat lumpur rata-rata
sebesar energi yang di keluarkan lamun pada
daun muda 24,7 mm/ hari, daun sedang 24,0
tipe substrat Pasir Berlumpur dan Pasir
mm/hari dan daun tua 19,5 mm/hari.
berbatu.
Sedangkan pada substrat pasir diperoleh daun muda 14,2 mm/hari, daun sedang 11,6
Hasil penelitian serupa didapatkan
mm/hari dan daun tua 9,1 mm/hari.
oleh badria (2007), di Teluk Banten. 7
Hal ini didukung pula dengan hasil penelitian
yang
didapatkan
berpasir yaitu 16,06 mm/ hari, pada substrat
bahwa
pasir berlumpur 12,70 mm/hari dan pada
pertumbuhan panjang daun lamun Enhalus
substrat Pasir Berbatu ( PBt )
acoroides pada substrat Lumpur Berpasir
mm/hari. Hasil ini di perkuat juga oleh
lebih cepat di banding dengan lamun yang
penelitian Azkab dan kiswara 1994 dalam
tumbuh pada substrat pasir berlumpur dan
Ghufran
Pasir Berbatu ( gambar 5 ) . Rata –rata
pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides
Pertumbuhan panjang daun lamun Enhalus
rata-rata adalah 16,9 mm/ hari untuk daun
acoroides
muda dan 6,5 mm/ hari untuk daun tua.
secara berurut dari minggu
pertama di substrat Lumpur Berpasir ( LB )
toleransi
terhitung dari
lamun.
berkembang adalah 28 – 30ºC, sedangkan
Pasir
Suhu di perairan Senggarang yaitu 30 ºC.
Berbatu ( PBt ) terhitung dari minggu
Begitu pula dengan salinitas perairan bagi
pertama yaitu 15 mm/hari, 14,80 mm/hari,
lamun menurut Zieman
9,27 mm/hari, dan 3,96 mm/hari. Pada
1975 dalam (
Ghufran 2011) salinitas untuk pertumbuhan
minggu pertama dan kedua ini merupakan
lamun adalah
pertumbuhan daun muda, minggu ke -3
25-35º/͚ .
Hasil penelitian
salinitas diperairan senggarang yaitu 29,3º/͚ .
merupakan pertumbuhan daun sedang, dan
Tingkat
minggu ke-4 merupakan pertumbuhan daun
kecerahan
diperairan
senggarang mencapai 70 % meski kondisi
tua.
cuaca cerah saat melakukan pengukuran.
Dari hasil analisis anova diperoleh laju
untuk
Kisaran suhu optimal bagi jenis lamun untuk
dan 6,48
mm/hari. Sedangkan pada substrat
pertumbuhan
Menurut Asriyana dan Yuliana ( 2012 )
16,88 mm/ hari,
16,62 mm/hari, 10,84 mm/hari
bahwa
dan salinitas yang masih dalam batas
mm/hari, dan 9,45 mm/hari . Pada substrat
minggu pertama yaitu
menyatakan
Hasil ini juga didukung oleh suhu
19,15 mm/ hari, 19,12 mm/hari, 16,48
Pasir Berlumpur ( PB )
2011
10,76
Adanya partikel tersuspensi mengakibatkan
pertumbuhan panjang daun lamun
perairan
Enhalus acoroides pada jenis substrat yang
keruh
sehingga
menghalangi cahaya matahari yang masuk
berbeda tampak berbeda nyata dengan
ke perairan. Kekeruhan juga disebabkan
tingkat kepercayaan 95 % ( α= 0.05 ) laju
karena pengaruh pengadukan substrat dasar
rata –rata pertumbuhan panjang daun lamun Enhalus acoroides
terlihat
perairan, akibat hilir mudik perahu dan
pada substrat Lumpur 8
kapal ( Ghufran 2011 ). Kedalam perairan
bahwa lamun yang tumbuh pada dasar
saat penelitian berkisar antara 0,2-0,9 meter
perairan pasir dan puing karang dengan air
saat surut terendah dan 1,5-2,0 meter saat
jernih mempunyai ukuran daun yang lebih
pasang tertinggi.
kecil dan rimpang tegak yang lebih pendek
Panjang pertumbuhan daun lamun
dari pada lamun yang tumbuh pada dasar
Enhalus acoroides lebih tinggi pada substrat
yang berair keruh.
lumpur berpasir karena beberapa faktor,
KESIMPULAN DAN SARAN
diantaranya yaitu : (1) Nutrien menjadi
Kesimpulan
faktor pembatas ( penentu ) pertumbuhan lamun. Kandungan Nutrien dalam substrat lumpur
berpasir
sedikit
lebih
Jenis substrat yang ada di perairan
besar
Senggarang yaitu Lumpur Berpasir, Pasir
dibandingkan substrat pasir berlumpur dan
Berlumpur dan Pasir Berbatu. Tipe Substrat
Pasir Berbatu sehingga pertumbuhan daun
bepengaruh terhadap laju pertumbuhan daun
lamun lebih optimal sebab kebutuhan akan
lamun Enhalus acoroides, laju pertumbuhan
nutrisi pada substrat terpenuhi.
panjang daun lamun lebih signifikan pada bukan
substrat Lumpur Berpasir dengan tingkat
menjadi pembatas pertumbuhan Enhalus
kepercayaan 95% ( α = 0.05 ) dibanding
acoroides sebab sinar matahari masih dalam
pada substrat Pasir Berlumpur dan Pasir
keadaan cukup untuk melakukan fotosintesis
Berbatu. Rata-rata panjang daun lamun pada
dan metabolisme. (2) Enhalus acoroides
substrat Lumpur berpasir 16,06 mm/ hari,
yang tumbuh pada substrat Lumpur berpasir
Pasir Berlumpur 12,70 mm/hari dan substrat
lebih cepat karena energi yang digunakan
Pasir Berbatu 10,76 mm/hari.
Adapun
kondisi
perairan
untuk menancapkan akar ke dalam substrat
Saran
tidak sebesar energi yang dikeluarkan oleh
Perlu dilakukan penelitian lebih
lamun yang tumbuh pada substrat pasir
spesifik mengenai siklus usia lamun Enhalus
berlumpur dan pasir berbatu. ( 3 ) Daun
acoroides pada substrat yang berbeda, Mulai
Lamun yang tumbuh pada substrat lumpur
dari tumbuh hingga mati untuk mengetahui
berpasir lebih panjang di bandingkan dengan
produksi detritus yang dilakukan oleh lamun
yang tumbuh pada substrat pasir berlumpur dan
Pasir
Berbatu,
Sesuai
Enhalus acoroides.
dengan
pernyataan kiswara 2004 yang mengatakan 9
ditranplantasikan Dengan Metode Staple Pada APO ( Alat Pemecah Ombak ) dan Tanpa APO dikabupaten Pangkeb.UNHAS. Makassar. Kordi, K, M. Ghufran, H. 2011. Ekosistem lamun. PT. Rieneka Cipta, Jakarta. Kasim,M. 2013. Struktur Komunitas Padang Lamun Pada Kedalam Berbeda Diperairan Desa Berakit Kabupaten Bintan.Umrah. Tanjungpinang. Mckenzie, L.J. and Yoshida, R. L. (2013).Seagrass-Watch: Proceedings of a workshop for monitoring seagrass habitats in cape York peninsula, Queensland, 9-10 march 2013.(Seagrass- Watch HQ, Cairns). 50 pp. Nybakken, J. W, 1992. Biologi laut: suatu pendekatan ekologis: PT Gramedia, Jakarta. Ohorella.et, al. 2011. Analisis Kandungan Fosfat dan Hubungannya dengan Tingkat Pertumbuhan Daun Lamun Enhalus acoroides.UNHAS. Rifardi.2008. Tekstur Sedimen Sampling dan Analisis.Penerbit UnriPres, Pekanbaru.
DAFTAR PUSTAKA Azkab, M.H. 2000. Struktur dan Fungsi pada Komunitas Lamun. www.Oseanografi. Lipi.go.id Azkab, M.H. dan Kiswara, W. 1994. Struktur Komunitas Biologi Padang Lamun Dipantai Selatan Lombok dan Kondisi Lingkungannya. LIPI.Jakarta. Apramilda,R.2011. Temporal Komunitas Lamun dan Keberhasilan Transpaltasi Lamun Pada Kawasan Rehabilitasi di Pulau Pramuka dan Harapan, KepulaunSeribu ,Provinsi DKI Jakarta. IPB. Bogor. Asriyana. Dan Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Penerbit PT Bumi Aksara. Bogor. Badria, S. 2007. Laju Pertumbuhan Daun Lamun ( Enhalus acoroides) Pada Dua Substrat yang Berbeda Diteluk Banten. IPB. Bogor. Faiqoh, E. 2006. Laju pertumbuhan dan roduksi daun Enhalus acoroides ( L.F ) Royle dipulau Burung,Kepulauan Seribu Jakarta. IPB. Bogor. Fachrul,M.F.2006.Metode Sampling Bioekologi.Penerbit PT. Bumi Aksara.Jakarta. Hasanuddin,R.2013. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun Enhalus acoroides dengan Substrat dan Nutrient di Pulau sarappo Lompo Kab. Pangkeb.UNHAS.Makassar. Ira.2011. Keterkaitan Padang Lamun Sebagai Pemerangkap dan Penghasil Bahan Organik dengan Struktur Makrozoobentos di Perairan Pulau Barang Lompo. IPB. Bogor. Jumniaty, S. 2013. Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Enhalus acoroides yang
Shidros, 2014. Pasang Surut Selat Kijang. TNI AL. Steven. 2013. Pengaruh Perbedaan Substrat Terhadap Pertumbuhan Semaian dari Biji Lamun Enhalus acoroides. UNHAS. Makasar. Supriharyono, M.S. 2008. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar.Semarang.
10